Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex Birahiku Melonjak

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Birahiku Melonjak” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Kisahku ini terjadi bebrapa bulan yg lalu saat itu aku masih di semester 3 masa masanya saat UAN, dan seperti itulah masa masa yg mendebarkan dimana apakah bisa ikut ujian atau tdknya sebab ada yg kelebihan absen, administrasi belum lengkap, dan semua pemberitahuan tertera di papan pengumuman.

kisah selingkuhCerita Sex Birahiku Melonjak

Cerita sex terbaru, Hari itu diriku dibuat shock dgn tercantumnya namaku di daftar cekal salah satu mata kuliah penting, 3 SKS pula. Diriku sangat bingung disana tertulis absenku sdh empat kali, melebihi batas maksimum tiga kali, apakah diriku salah menghitung, padahal di agendaku setiap absenku kucatat dgn jelas diriku hanya tiga kali absen di mata kuliah itu.

Akupun complain masalah ini dgn dosen yg bersangkutan yaitu Pak Janu, seorang dosen yg cukup senior di kampusku, beliau berumur pertengahan 40-an, berkacamata dan sedikit beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding dgnku hanya sampai sedagu.

Diajar olehnya memang enak dan mengerti namun beliau agak cunihin, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dgn mahasiswi yg cantik pada jam kuliahnya termasuk jg diriku pernah menjadi korban kecunihinannya.

Karena sdh senior dan menjabat kepala jurusan, beliau diberi ruangan seluas 5×5 meter bersama dgn Bu Hany yg jg dosen senior merangkap wakil kepala jurusan. Kuketuk pintunya yg terbuka setelah seorang mahasiswa yg sedang bicara padanya pamitan.

“Siang Pak !” sapaku dgn senyum dipaksa
“Siang, ada perlu apa ?”
“Ini Pak, sy mau tanya tentang absen sy, kok bisa lebih padahal dicatatan sy cuma tiga…” demikian kujelaskan panjang lebar dan beliau mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya.

Beberapa menit beliau meninggalkanku untuk ke TU melihat daftar absen lalu kembali lagi dgn map absen di tangannya.

Ternyata setelah usut punya usut, diriku tertinggal satu jadwal kuliah tambahan dan cerobohnya diriku jg lupa mencatatnya di agendaku. Dgn memohon belas kasih diriku memelas padanya supaya ada keringanan atau keringanan.

“Aduhh…tolong dong pak, soalnya gak ada yg memberitahu sy tentang yg tambahan itu, jadi sy jg gak tau pak, bukan salah sy semua doDiang pak”
“Tp kan dik, anda sendiri harusnya tahu kalau absen yg tiga sebelumnya anda bolos bukan karena sakit atau apa kan, seharusnya untuk berjaga-jaga anda tdk absen sebanyak itu dong dulu”

Beberapa saat diriku tawar menawar denganya namun ujung-ujungnya tetap harga mati, yaitu diriku tetap tdk boleh ujian dgn kata lain diriku tdk lulus di mata kuliah tersebut. Kata-kata terakhirnya sebelum diriku pamit hanyalah

“Ya sdh lah dik, sebaiknya anda ambil hikmahnya kejadian ini supaya memacu anda lebih rajin di kemudian hari” dgn meletakkan tangannya di bahuku. Dgn lemas dan pucat diriku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dgn Bu Hany yg menuju ke ruangan itu.

Dlm perjalanan pulang dimobil pun pikiranku masih kalut sampai mobil di belakangku mengklaksonku karena tdk memperhatikan lampu sdh hijau. Hari itu diriku habis 5 batang rokok, padahal sebelumnya jarang sekali diriku mengisapnya.

Diriku sdh susah-susah belajar dan mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini, jg nilai UTS ku 8,8, tp semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yg ada sekarang hanyalah jengkel dan sesal. Sambil tiduran diriku memindah-mindahkan chanel parabola dgn remote, hingga sampailah diriku pada chanel TV dari Taiwan yg kebetulan sedang menaygkan film semi.

Terlintas di pikiranku sebuah cara gila, mengapa diriku tdk memanfaatkan sifat cunihinnya itu untuk menggodanya, diriku sendiri kan penggemar seks bebas. Cuma cara ini cukup besar taruhannya kalau tdk kena malah diriku yg malu, tp biarlah tdk ada salahnya mencoba, gagal ya gagal, begitu pikirku.

Diriku memikirkan rencana untuk menggodanya dam menetapkan waktunya, yaitu sore jam 5 lebih, biasanya jam itu kampus mulai sepi dan dosen-dosen lain sdh pulang. Diriku cuma berharap saat itu Bu Hany sdh pulang, kalau tdk rencana ini bisa tertunda atau mungkin gagal.

Keesokan harinya diriku mulai menjalankan rencanaku dgn berdebar-debar. Kupakai pakaianku yg seksi berupa sebuah baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dgn rok putih menggantung beberapa senti diatas lutut, gilanya adalah dibalik semua itu diriku tdk memakai bra maupun celana dlm.

Tegang jg rasanya baru pertama kalinya diriku keluar rumah tanpa pakaian dlm sama sekali, seperti ada perasaan aneh mengalir dlm diriku. Birahiku naik membayangkan yg tdk-tdk, terlebih hembusan AC di mobil semakin membuatku bergairah, udara dingin berhembus menggelikitik kemaluanku yg tdk tertutup apa-apa.

Karena agak macet diriku baru tiba di kampus jam setengah enam, kuharap Pak Janu masih di kantornya. Kampus sdh sepi saat itu karena saat menjelang ujian banyak kelas sdh libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan atau kuis saja.

Diriku naik lift ke tingkat tiga. Seorang kJanuwan dan dua mahasiswa yg selift dgnku mencuri-curi pandang ke arahku, suatu hal yg biasa kualami karena diriku sering berpakaian seksi cuma kali ini bedanya diriku tdk pakai apa-apa di baliknya.

Entah bagaimana reaksi mereka kalau tahu ada seorang gadis di tengah mereka tdk berpakaian dlm, untungnya pakaianku tdk terlalu ketat sehingga lekukan tubuhku tdk terjiplak.

Akupun sampai ke ruang beliau di sebelah lab. bahasa dan kulihat lampunya masih nyala. Kuharap Bu Hany sdh pulang kalau tdk sia-sialah semuanya. Jantungku berdetak lebih kencang saat kuketuk pintunya.

“Masuk !” sahut suara dari dlm
“Selamat sore Pak !”
“Oh, kamu Citra yg kemarin, ada apa lagi nih ?” katanya sambil memutar kursinya yg menghadap komputer ke arahku.
“Itu…Pak mau membicarakan masalah yg kemarin lagi, apa masih ada keringanan buat sy”
“Waduh…kan bapak udah bilang dari kemarin bahwa tanpa surat opname atau ijin khusus, kamu tetap dihitung absen, disini aturannya memang begitu, harap anda maklum”
“Jadi sdh tdk ada tawar-menawar lagi Pak ?”
“Maaf dik, bapak tdk bisa membantumu dlm hal ini”
“Begini saja Pak, sy punya penawaran terakhir untuk bapak, sy harap bisa menebus absen sy yg satu itu, bagaimana Pak ?”
“Penawaran…penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala” katanya dgn agak jengkel karena diriku terus ngotot.

Tanpa pikir panjang lagi diriku langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat disampingnya dgn menyilangkan kaki. Tingkahku yg nekad ini membuatnya salah tingkah.

Selagi Pak Janu masih terbengong-bengong kuraih tangannya dan kuletakkan di betisku. “Ayolah Pak, sy percaya bapak pasti bisa nolongin sy, ini penawaran terakhir sy, masa bapak gak tertarik dgn yg satu ini” godaku sambil merundukkan badan ke arahnya sehingga Pak Janu dapat melihat belahan payudaraku melalui leher bajuku yg agak rendah.

“Dik…kamu-kamu ini….edan jg…” katanya terpatah-patah karena gugup Wajahku mendekati wajahnya dan berbisik pelan setengah mendesah :
“Sdhlah Pak, tdk usah pura-pura lagi, nikmati saja selagi bisa” Beliau makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika diriku mulai melepaskan kancing bajuku satu-persatu sampai kedua payudaraku dgn puting pink-nya dan perutku yg rata terlihat olehnya.

Tanpa melepas pandangannya padaku, tangannya yg tadinya cuma memegang betisku mulai merambat naik ke paha mulusku disertai sedikit remasan.

Kuturunkan kakiku yg tersilang dan kurenggangkan pahaku agar beliau lebih leluasa mengelus pahaku. Dgn setengah berdiri beliau meraih payudaraku dgn tangan yg satunya, setelah tangannya memenuhi payudaraku Pak Janu meremasnya pelan diiringi desahan pendek dari mulutku.

“Dadamu bagus jg yah dik, kencang dan montok” pujinya Beliau lalu mendekatkan mulutnya ke arah payudaraku, sebuah jilatan menyapu telak putingku disusul dgn gigitan ringan menyebabkan benda itu mengeras dan tubuhku bergetar.

Sementara tangannya yg lain merambah lebih jauh ke dlm rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku. Beliau berhenti sejenak ketika jari-jarinya menyentuh kemaluanku yg tdk tertutup apa-apa

“Ya ampun dik, kamu tdk pakai dlman apa-apa ke sini !?” tanyanya terheran-heran dgn keberanianku
“Iyah pak, khusus untuk bapak…makanya bapak harus tolong sy jg” Tiba-tiba dgn bernafsu Pak Janu bentangkan lebar-lebar kedua pahaku dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya.

Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yg merah merekah diantara bulu-bulu hitam yg lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku diriku duduk diatas meja mekakangkan kaki di hadapan dosen yg kuhormati.

Sebentar kemudian lidah Pak Janu mulai menjilati bibir kemaluanku dgn rakusnya. Lidahnya ditekan masuk ke dlm kemaluanku dgn satu jarinya mempermainkan klitorisku, tangannya yg lain dijulurkan ke atas meremasi payudaraku.

Uhhh…!” diriku benar-benar menikmatinya, mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku jg menggelinjang oleh sensasi permainan lidah beliau. Diriku mengerang pelan meremas rambutnya yg tipis, kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tdk menginginkannya lepas.

Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, yg paling enak adalah ketika ujung lidahnya beradu dgn klitorisku, duhh…rasanya geli seperti mau ngompol. Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada sekujur tubuhku.

Setelah membuat meqiku basah kuyup, beliau berdiri dan melepaskan diri. Pak Janu membuka celana panjang beserta celana dlmnya sehingga ‘burung’ yg daritadi sdh sesak dlm sangkarnya itu kini dapat berdiri dgn dgn tegak.

Digenggamnya benda itu dan dibawa mendekati meqiku “Bapak masukin sekarang aja yah Dik, udah ga sabar nih” “Eiit…bentar Pak, bapak kan belum ngerasain mulut sy nih, dijamin ketagihan deh” kataku sambil meraih k0ntolnya dan turun dari meja Kuturunkan badanku perlahan-lahan dgn gerakan menggoda hingga berlutut di hadapannya.

K0ntol dlm genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya setiap kali lidahku menyapunya. Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan k0ntol itu.

Hhmm….hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tp nampaknya sdh mentok di tenggorokanku. Boleh jg k0ntolnya untuk seusia beliau, walaupun tdk seperkasa orang-orang kasar yg pernah ML dgnku, miliknya cukup kokoh dan dihiasi sedikit urat, bagian kepalanya nampak seperti cendawan berdenyut-denyut.

Dlm mulutku k0ntol itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala k0ntolnya. Sesekali diriku melirik ke atas melihat ekspresi wajah beliau menikmati seponganku.

Berdasarkan pengalaman, sdh banyak cowok kelabakan dgn oral sex-ku, mereka biasa mengerang-ngerang tak karuan bila lidahku sdh beraksi pada k0ntol mereka, Pak Janu pun termasuk diantaranya. Beliau mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yg sdh bercucuran keringat dgn sapu tangan.

Namun ada sedikit gangguan di tengah kenikmatan. Terdengar suara pintu diketuk sehingga kami agak panik. Pak Janu buru-buru menaikkan kembali celananya dan meneguk air dari gelasnya. Diriku disuruhnya sembunyi di bawah meja kerjanya.

“Ya…ya…sebentar tanggung ini hampir selesai” sahutnya membalas suara ketukan Dari bawah meja diriku mendengar beliau sdh membuka pintu dan berbicara dgn seseorang yg diriku tdk tahu.

Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Janu mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dgn alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup.

“Siapa tadi itu Pak, sdh aman belum ?” tanyaku setelah keluar dari kolong meja
“Tenang cuma kJanuwan mengantar surat ini kok, yuk terusin lagi Dik” Lalu dgn cueknya diriku melepaskan baju dan rokku yg sdh terbuka hingga telanjang bulat di hadapannya.

Diriku berjalan ke arahnya yg sedang melongo menatp ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya dan memeluknya. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Beliau yg memangnya pendek terlihat lebih pendek lagi karena saat itu diriku mengenakan sepatu yg solnya tinggi.

Kudorong kepalanya diantara kedua gunungku, beliau pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tiba-tiba diriku meringis dan mendesis karena diriku merasakan gigitan pada puting kananku, beliau dgn gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu dan meninggalkan jejak disekitarnya.

Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yg bulat dan padat.

“Hhmm…sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya” pujinya sambil meremas pantatku.

Diriku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku yg sebelah, beliaupun melanjutkan menyusu dari situ.

Kali ini Pak Janu menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu diemut dan dihisap kuat-kuat. Tangannya dibawah sana jg tdk bisa diam, yg kiri meremas-remas pantat dan pahaku, yg kanan menggeraygi meqiku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana.

Sebagai respon diriku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dlm tubuhku semakin bergolak sehingga walaupun ruangan ini ber-AC, keringatku tetap menetes-netes.

Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, beliau jg mengulum leherku dan mencupanginya seperti Dracula memangsa korbannya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah selama beberapa hari.

Akhirnya mulutnya bertemu dgn mulutku dimana lidah kami saling beradu dgn liar. Lucunya karena Pak Janu lebih pendek, diriku harus sedikit menunduk untuk bercumbuan denganya. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yg sdh mengeras itu.

Setelah tiga menitan karena merasa pegal lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman.

“Masukin aja sekarang yah Pak…sy udah gak tahan nih” pintaku sambil terus menurunkan resleting celananya.

Namun belum sempat diriku mengeluarkan k0ntolnya, Pak Janu sdh terlebih dulu mengangkat tubuhku. Wow, pendek-pendek gini kuat jg ternyata, Pak Janu masih sanggup menggendongku dgn kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya.

Pak Janu berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya memegang k0ntol itu dan mengarahkannya ke meqiku. Tangan kananku meraih benda itu dan membantu menancapkannya. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk membelah bibir meqiku hingga tertanam seluruhnya.

“Ooohhh….!” desahku dgn tubuh menegang dan mencengkram bahu Pak Janu .

“Sakit dik ?” tanyanya Diriku hanya menggeleng walaupun rasanya memang agak nyeri, tp itu cuma sebentar karena selanjutnya yg terasa hanyalah nikmat, ya nikmat yg semakin memuncak.

Diriku tdk bisa tdk mendesah setiap kali beliau menggenjotku, tp diriku jg harus menjaga volume suaraku agar tdk terdengar sampai luar, untuk itu kadang diriku harus menggigit bibir atau jari. Beliau semakin cepat memaju-mundurkan k0ntolnya, hal ini menimbulkan sensasi nikmat yg terus menjalari tubuhku.

Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk sehingga payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tdk disia-siakan beliau yg langsung melumat yg kiri dgn mulutnya dan meremas-remas yg kanan serta memilin-milin putingnya.

Tak lama kemudian diriku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dgn dahsyat, diriku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari meqiku sehingga menimbulkan bunyi kecipak setiap kali beliau menghujamkan k0ntolnya.

Beberapa detik kemudian tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip dan alat tulis. Diriku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena beliau yg masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya. Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja dan kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya.

Sambil meremas pantatku Pak Janu mendorongkan k0ntolnya itu ke meqiku.

“Uuhh…mmmppphhhh…!” desisku saat k0ntol yg keras itu membelah bibir kemaluanku. Dlm posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dlm, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya.

Pak Janu menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dgn desahanku memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin diriku menjaga suaraku agar tdk terlalu keras, tp tetap saja sesekali diriku menjerit kalau sodokannya keras.

Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dgn pandangan kosong pada foto beliau dgn istrinya yg dipajang di sana. Beberapa menit kemudian Pak Janu menarik tubuh kami mundur beberapa langkah sehingga payudaraku yg tadinya menempel dimeja kini menggantung bebas. Dgn begitu tangannya bisa menggeraygi payudaraku.

Pak Janu kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Pak Janu menjatuhkan pantatnya disana, namun Pak Janu mencegahku ketika diriku mau duduk, disuruhnya diriku berdiri di hadapannya, sehingga kemaluanku tepat di depan wajahnya.

“Bentar yah Dik, bapak bersihin dulu punyamu ini” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu kemaluanku.
“Sslluurrpp….sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yg basah itu, cairan orgasmeku diseruputnya dgn bernafsu.

Diriku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Meqiku dihisapinya selama sepuluh menitan , setelah puas diriku disuruhnya naik ke pangkuannya dgn posisi berhadapan.

Kugenggam k0ntolnya dan kuarahkan ke lubangku, setelah rasanya pas kutekan badanku ke bawah sehingga k0ntol beliau tertancap pada meqiku. Sedikit demi sedikit diriku merasakan ruang meqiku terisi dan dgn beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dlmku.

20 menit lamanya kami berpacu dlm gaya demikian berlomba-lomba mencapai puncak. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yg mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya jg mampir di pundak dan leherku.

Akupun akhirnya tdk tahan lagi dgn memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai meqiku kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yg membasahi k0ntolnya dan daerah selangkangan kami. Semakin lama goyanganku semakin lemah, sehingga tinggal beliau saja yg masih menghentak-hentakkan tubuhku yg sdh lemas di pangkuannya.

Belakangan beliau melepaskanku jg dan menyuruh menyelesaikannya dgn mulut saja. Diriku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih k0ntolnya yg belum ejakulasi.

Benda itu, jg bulu-bulunya basah sekali oleh cairanku yg masih hangat. Diriku membuka mulut dan mengulumnya. Seiring dgn tenagaku yg terkumpul kembali kocokanku pun lebih cepat.

Hingga akhirnya batang itu semakin berdenyut diiringi suara erangan parau dari mulutnya. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yg semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dgn aromanya yg familiar dgnku.

Inilah saatnya menjajal teknik menyepongku, diriku berkonsentrasi menelan dan mengisapnya berusaha agar cairan itu tdk terbuang setetespun. Setelah perjuangan yg cukup berat akhirnya sempotannya makin mengecil dan akhirnya berhenti sama sekali.

Belum cukup puas, akupun menjilatinya sampai bersih mengkilat, perlahan-lahan benda itu melunak kembali. Pak Janu bersandar pada sofa dgn nafas terengah-engah dan mengibas-ngibaskan leher kemejanya.

Setelah merasa segar kami kembali memakai pakaian masing-masing. Pak Janu memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Disuruhnya diriku besok datang lagi pada jam yg sama untuk mendengar keputusannya. Ternyata ketika besoknya diriku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan diriku kembali digarapnya.

Rupanya Pak Janu masih belum puas dgn pelayananku. Dan besok lusanya yg kebetulan tanggal merah diriku diajaknya ke sebuah hotel melati di daerah Tangerang. Disana diriku digarapnya setengah hari dari pagi sampai sore, bahkan sempat diriku dibuat pingsan sekali.

Luar biasa memang daya tahannya untuk seusianya walaupun dibantu oleh suplemen pria. Namun perjuanganku tdklah sia-sia, ketika sedang berendam bersama di bathtub Pak Janu memberitahukan bahwa diriku sdh diperbolehkan ikut dlm ujian.

“Kesananya berusaha sendiri yah Dik, jangan minta yg lebih lagi, bapak sdh perjuangkan hal ini dlm rapat kemarin” katanya sambil memencet putingku

“Tenang aja Pak, sy jg tahu diri kok, yg penting sy ga mau perjuangan sy selama ini sia-sia” jawabku dgn tersenyum kecil Akhirnya akupun lulus dlm mata kuliah itu walaupun dgn nilai B karena UAS-nya lumayan sulit, lumayanlah daripada tdk lulus. Dan dari sini pula diriku belajar bahwa terkadang perjuangan itu perlu pengorbanan apa saja. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Birahiku Melonjak” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex Birahiku Melonjak appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Arisan Seks Bikin Aku Ketagihan

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Arisan Seks Bikin Aku Ketagihan” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Kejadian ini tdk pernah kuduga sebelumnya, Selama ini rumah tanggaku berjalan baik dan aku tdk pernah melakukan hubungan sex selain dengan suamiku sendiri. Sam, suamiku seorang kontraktor yg cukup besar di kota Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor untuk mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Susi menikah dengan Sam, kakak tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku.

cerita arisan sexCerita Sex: Arisan Seks Bikin Aku Ketagihan

Cerit sex terbaru, Kehidupan seksku biasa-biasa saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim aku suka sekali berlama- lama menikmati dengan berbagai variasi, tetpi suamiku orangnya kuno dalam melakukan hubungan sex dengan cara yg biasa-biasa saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin jg cara lain seperti pada video xxx yg pernah kulihat saat suamiku pergi, tp tdk pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tdk menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tdk puas.

Untuk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan untuk menjaga stamina dan jg tubuhku biar tdk gemuk, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping pantat jg berisi dan yg penting payudaraku tdk kendor walaupn pernah menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C.

Aku sengaja mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sdh rapi berada dikantor pribadiku. Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam, dengan memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri dikaca, Yach,… lumayan jg pikirku, dengan tshirt tersebut payudaraku seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu.

Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada beberapa suara ibu-ibu cekikikan sambil menceritakan pengalamannya, Ah,… gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia untuk permainan sexnya.

“Iya Jeng Lis,… tadi malam itu seru lho, aku tdk menygka Dion begitu perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dalam 4 ronde sekaligus, padahal kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya,………. Yahuuut lho, memekku sampai seperti mati rasa,……” Cerita salah satu ibu peserta senam.
“Ah,…. Masak sih jeng Yuni,….. yach,… sayang aku nggak dapet ya,… kalau sama Dion gimana jeng,……… itu lho anak SMA 3 yg kita temukan bersama waktu nongkrong di café Regent,….. yg itunya item dan gede.” Timpal temannya.
”Oh,….. Kalo yg itu sih lumayan, tp permainannya masih hebat si Dion, Awalnya saja aku sdh keder dibuatnya.”
”Masa,… aku jadi pengin mencobanya jeng,…… Lihat aja ya nanti,… aku habisin dia dengan segala tenagaku,…” celetuknya dengan geregetan.

Pembicaraan terus berlangsung secara tdk sadar aku terbawa ikut memikirkan Dion,… Apakah Dion itu pelatih senam yg baru 2 bulan melatih ditempatku, kalo lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,…tanpa terasa tanganku telah berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba pelan memeku dari luar baju sanam ah,…. Cepat-cepat kubuang pikiran buruk itu aku tdk ingin terjadi sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk pikiran itu ada.

Aku ingat waktu itu Dion memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam tp aku tdk pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah dion itu ya yg dibicarakan ibu-ibu. Pertama kali masuk Dion memang sempat grogi disoraki oleh ibu-ibu bahkan sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu menanyakan statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yg nyeletuk menanyakan besar tdknya ukuran vital Dion, dan hanya dijawab dengan senyum saja.

”Tok,.. Tok,… Tok,…..” Aku terkejut mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar, ah kiranya cukup lama jg aku berada dikamar ganti, cepat cepat kekemasi barangku dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol menunggu waktu senam berlangsung.

Aku duduk sendiri sambil minum teh hangat, tiba-tiba disebelahku duduk empat ibu-ibu yg nampaknya cukup centil dengan usia yg bervariasi. Sambil berbasa-basi dia memperkenalkan diri dan aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dengan yg ada di kamar ganti sebelahku tadi.

”Eh jeng Susi kan sdh lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa lain nggak selain rasa suami,……Dengan cara arisan bersama,… enak lho jeng, rugi kalo nggak mencobanya” celetuknya berbisik hati-hati,……

Sambil sesekali melirik Lilis. Merah wajahku rasanya, karena selama ini tdk pernah aku temukan orang yg bicara terbuka seperti itu,…

“E,…. E,….. ti,… ti,… dak kog,.. ini apa ya,…. Aku gelagapan. Dan serempak dua ibu tadi tertawa berbahak-bahak,…… Ah,… masa jeng Susi, lha wong sekarang fasilitas sdh banyak kog tdk dipergunakan, yach,… JUST FOR FUN saja kog, kalo habis yg dibuang to jangan dibawa pulang bungkusnya bisa bahaya ya jeng Lilis,”
“Iya lho Jeng Susi kita ini kan punya kelompok disini yg kadang bikin acara enjoy bersama dan tertutup sekali lho, tdk semua ibu boleh ikutan disini, Tak lihat jeng Susi mulai pertama ikut senam tdk pernah ada teman dan menyendiri, apa salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.”

Gila orang-orang ini Jeng Lilis pintar jg ngomong gituan, belum sempat aku berpikir dan menjawab mereka menyela lagi.

“Sdh lah jeng Susi ,…. Ikut aja rahasia pasti terjamin kok,.. dan yg penting ada menu baru tiap bertemu”. Sambil menarik tanganku menuju hall senam.

hotrKonsentrasiku bubar selama senam aku secara tdk sengaja hanyut oleh pikiran ibu-ibu, dan kebetulan pelatihku hari ini Dion. Kuperhatikan seksama Dion cukup keren jg Tongkrongannya bodinya bagus, otot-ototnya nampak menyembul, dan,…. Ayooo,… hap,… satu,… dua,… renggangkan kaki,… perintahnya. Dia menghadap peserta senam dan,… Alamak,… otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh baju senamnya nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yg bukan bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu enak kali ya,…….Gila,… pikirku aku kok jadi gini.

Senam sdh usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang menu baru penuh rahasia tadi, tiba-tiba pikranku menerawang dan melintaslah bayangan Dion dengan mesra aku merinding, Dion seolah datang dan memelukku, tangannya mulai membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan kurasakan benda keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju senamku, aku kegelian, dan,….. Lambat namun pasti kurasakan tangannya mulai menyentuh dadaku yg kenyal, kurasakan pelintirannya membuat pentilku mulai kaku dan keras..

Aku mulai mengejang, tp tak dilepas tangannya didadaku bahkan mulai nakal, tangan kanannya berani menuju selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku sampai kudengar robekan kain Oh,……. Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu dan,… Mulutnya tak tinggal diam, Dion mulai mengeluarkan lidaknya menjilati memekku yg mulai basah,…. Aaaaaahhhhhhh,,,, Zzzzzzzt,….. aku tak kuat menahan, Dion masih terus menjilat dan menjilat klentitku mulai kaku dan memekku semakin basah dan,….

Kriinngggg,….. Krriiingggg,…. Suara telepon berdering aku tertegun,…Gila cing aku bisa membayangkan dengan Dion begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan satu lagi yg kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun bermalas-malasan dan kuangkat telepon.

”Hallo,…. Jeng Susi ada”,….. ” Ya saya sendiri, siapa ini ya,…”
”Aduh,…. Masak lupa saya Yuni yg senam tadi,….. Wah sedang apa ini kog kayaknya malas-malasan saja,…….. Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dengan Dion kering rasanya tenggorakkan.
“Oh,…. Tdk jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau gini, kalau jeng Yuni sedang apa ini kok tumben telpon saya”
“Jeng Yuni apa suami jeng nggak curiga,……..” Belum selesai aku bicara, Yuni menimpali dengan amat berapi-api.

Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati suamiku dia sdh tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya tp memekku sdh mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan suamiku. Kucoba membangunkan dia, tp dia menolak dan hanya kekecewaan yg kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku sdh terlelap.

Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yg 3 hari kemarin mengajakku ikut dalam kelompoknya.

i02Senam kali ini aku benar-benar tdk konsentrasi dan bingung apa yg harus aku lakukan, hampir semua gerakanku tdk ada yg benar. Senam telah berakhir dan ibu-ibu mengajak menuju tempat yg telah disediakan, sebuah rumah yg cukup bagus dengan halam luas dibelakang terdapat kolam renang, aku membuka dengan kunci yg telah disediakan, dan kulihat ada 3 kamar yg tertutup setelah omong-omong sejenak, beberapa ibu masuk kamar mandi untuk membersihkan diri tak lama kemudian mereka ada yg minta diri untuk pulang.

”Begini jeng Susi itu kuncinya ada lima kan ?… salah satunya kunci diruangan yg tertutup ini nah nanti kalo jeng Susi sdh siap buka aja kamarnya dan lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rumah ini aman kog, ini punya jeng Lilis dan memang khusus untuk kegiatan Arisan ini, kebutuhan makan dan minum ada di kulkas, dan silahkan saja Susikmati sampai jeng Susi suka kalo pulang ya langsung aja pulang, kuncinya jangan dibawa lho jeng,… liriknya menggoda”.

Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Yuni sementara temanya hanya tersenyum dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya. Tak lama kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku tinggal sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tdk, aku jg teringat kisah khayalanku dengan Dion,…… aku tercenung ingin mencobanya, kulangkahkan kaki dengan berdebar Klik,.. !!!! pintu pertama kubuka tp kulihat sekeliling tdk ada seorangpun, pintu kedua kubuka dan,…. Darahku berdesir hebat kuluhat seorang lelaki tegap dan cukup ganteng dengan kulit bersih memakai T shirt hitam dan celana pendek biru tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah kakiku masuk kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu.

Kunyalakan televisi untuk menepis kegugupanku kuganti channel per channel tp tak ada yg menarik tiba-tiba…

“Hai ,.. Aku Bandi,.. Kenapa kog tdk ngobrol didalam saja tadi kan udah buka pintu tak tunggu lho,…..” pintanya sambil mengulurkan tangan perkenalan.
”Eh,.. e….Aku Susi,,.. Eh… Ah nggak kog Aku cuman pengen tahu aja,” jawabku gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.

4 Variasi Seks yg menguntungkanKuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol kuat. Bandi dengan santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi yg remotenya masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku minum susu hangat dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk. Aku diam saja dan dia mulai membuka pembicaraan basa-basi untuk melemaskan suasana.

Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film porno yg diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik menghisap kemaluan orang kulit hitam yg tegang dan panjang, aku risih dan malu tp badanku mulai hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku, Bandi kelihatan mulai lebih mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap kearah televisi, tanpa kusadari aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada benda asing yg menempel didadaku, kulirik ternyata tangan Bandi kutoleh dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya.

Aku diam merasakan dan dia semakin berani, diselusuri leherku dengan bibirnya,… turun kebahuku,… ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak tahan, disofa aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku seolah melayg kegelian.

Bandi membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada bidang itu ditumbuhi bulu doggyshalus. Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku sampai beberapa kancing terlepas dan diangkat keatas hingga sekarang hanya tinggal Bh da rokku saja, tanganya kurasakan menempel lagi pada susuku dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan mengeras,dia mulai menindihku, aku terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai menyentuh dadaku…

Ditariknya lepas BHku sehingga susuku yg besar seolah melompat keluar dadaku bandi terkejut melihat besarnya susuku dengan warna kuning langsat dengan bulatan kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju putingku… kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores putingku.

Diatas perut kurasakan ada benda yg membonggol mendesak hebat. Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai berkeringat dan tangan kanannya mulai menuju kearah memek, diselipkan diantara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dalamku sambil tersenyum dan dengan sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dengan leluasa Bandi melihat memekku yg padat dengan bulu hitam keriting, tangannya mengocek memekku yg sdh basah.

Dimasukkannya jari tengah sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dengan meminggirkan rambut kemaluanku. Klentitku kaku, dijilat dan disedotnya susuku sampai aku kegelian dan kini kurasakan mulutnya sdh diatas memekku. Aku semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dalam memekku yg basah sambil tangan kanannya ikut membantu memainkan.

”Eeeeeeeh… Bandi… aduuuuuh… ” aku mengerang kegelian, tp dia tdk perduli diteruskannya mempermainkan klentitku.

Aku sdh tak tahan, dengan berjongkok kududukkan bandi dan aku kaget melihat benda menggelantung tegak menghadap ke atas disela selangkangannya. Dia hanya tersenyum memegang leher k0ntol dan digerak-gerakkan dengan tangannya, kudekati dan kupegang.

Alamak.. tanganku tak cukup melingkar pada k0ntolnya dan panjangnya 2 cm dibawah pusarnya. Aku geli dan takut melihatnya Hitam, mendongak seperti pisang ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 17 Cm, sedangkan yg pernah kurasakan hanya 12 CM.

”Kenapa kok dilihatin seperti itu?” tanyanya.
”Eh… aku heran kok kayak gini ya… cukup nggak ya ini lewat punyaku nanti?” Jawabku sambil tetap memegangnya.

sedot spermaBelum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung k0ntolnya kemulutku, dan ehm… mulutku tak muat menampung semua k0ntolnya kedalam… kurasakan nikmat jg, selama ini aku tak pernah seperti ini… Sedotanku keluar masuk k0ntolnya menyembul tenggelem dalam mulutku tangannya jg tdk diam menggapai semua bagian tubuhku yg sensitif, aku semakin terangsang. Tak lupa pula Bola k0ntol dua buah menjadi sasaran lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap sampai mulutku tak mampu lagi menahan.

Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat seperti yg di Laser Disk itu. Ingin merasakan air mani Bandi yg segar nanti akan kuhabiskan.

”Sus coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu.” Perintahnya.

Aku tdk menolak, kulakukan perintahnya tiba-tiba kurasakan k0ntol bandi dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian.

Diserudukkan k0ntolnya ke memekku dari belakang sulit sekali.. dia coba lagi dan gagal.

”Aaaaaaah… seret sekali ya kayak perawan..” omongnya.

Aku semakin tersanjung karena anakku sdh 2 tp memekku dibilang seret kayak perawan. Aku berbalik ku bantu bandi dengan mengolomohi k0ntolnya dengan ludahku tp masih jg tdk berhasil menembus memekku.

Kulihat Bandi tdk kehilangan akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada k0ntolnya yg besar dan perlahan masuk pada memekku yg kecil, kurasakan agak pedih.

”Bandi,.. udah ah… nggak bisa masuk lho…terlalu besar sih,”pintaku.
”Sebentar… tahan dulu ya… ini udah nyampai sepertiga lho..” Jawabnya sambil didesaknya memekku dengan k0ntol dan… sreeet… sret… sreeeeetttttt.

“AaaaaUUUUUU…” Aku menjerit kurasakan k0ntol Bandi terasa tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian… akhirnya banjir jg memekku dan kurasakan kenikmatan saat k0ntol Bandi maju mundur diruang memekku.

Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah semangatku menggenjot k0ntolnya, susuku dibiarkan bergelantungan bergerak bebas sementara tangan Bandi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan pantatku. Saat k0ntol masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan. Sesekali jg Bandi menciumi punggungku sambil k0ntolnya terus bergerak keluar masuk memekku. Aku jg berusaha dengan menggerakkan pantatku kiri kanan dan k0ntol Bandi seakan terjepit diapun mengerang kuat. Dipegangnya susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan k0ntol besar tersebut berulang sampai aku kelelahan.

”Aaaahhhhhh…Susi… aku mau keluar nih……” Erangnya.
”Sebentar ya……” Kutarik k0ntol Bandi dan tak kusia-siakan, kumasukkan lagi dalam mulutku sambil kugerakkan maju mundur tanganku, dan dia semakin kegelian, tak lama kemudian…

Creeet…. Creeet.. Creeettt.. kurasakan mulutku penuh dengan tumpahan air mani Bandi, segar rasanya. Kubersihkan k0ntol bandi dengan mulut dan lidahku dari air maninya, dipegangnya kepalaku seakan dia tak mau aku membuang maninya keluar. Dan Bandi tergeletak kelelahan dengan keringat yg luar biasa.

Kubersihkan diriku dan kulihat Bandi masih istirahat dengan telanjang. Kuciumi tubuh Bandi (kini aku tdk malu lagi) perlahan dia tersenyum dan kulihat k0ntolnya mengecil lemas… kupegang, remas perlahan dan aku masih kurang nampaknya. Mulutku dengan sigap melahap k0ntol bandi yg lemas itu, dalam kondisi lemas, masuk semua bagian k0ntol kemulutku, terus kupermainkan seperti dalam LD yg diputar Bandi tadi. Tak lama kemudian mulutku sdh tak muat menampung k0ntol bandi untuk kukulum. Akhirnya kurelakan sebagian batang k0ntol Bandi keluar dari mulutku.

PA317079Bandi pun mulai bangun dan aggresif, diusapnya memekku yg sdh kucuci dan mulai basah oleh tangannya. Bandi berbalik menciumi memekku sementara aku menciumi k0ntolnya yg tambah mengeras (posis 69)

Bandi tambah menggila dimasukkan semua bagian lidahnya ke memekku aku menjerit kegelian. Bandi memindah posisi ditaruh tubuhnya diatas karpet dan diangkatnya tubuhku menindihnya… k0ntol Bandi ditutuntun menuju lubang kemaluanku dan tanpa ampun lagi kemaluanku diucek-ucek oleh k0ntolnya.

Kurasakan k0ntol bandi tdk masuk semuanya atau memang memekku yg dangkal aku tak tahu, yg ada dalam benakku sekarang hanya nafsu dan nafsu saja.

Kugerakkan naik turun pantatku menduduki pahanya sementara memekku sibuk melahap k0ntol Bandi yg kekar dan angkuh itu. Tangan Bandi sesekali mengucek susuku tak kuhiraupan karena nikmatnya tak seberapa dibanding dengan k0ntolnya yg mengisi penuh memekku. Kurebahkan tubuhku karena payah sambil kulumat bibir bandi yg terus mengerang itu dan terus kugoyang pantat sesuai irama nafsuku. Bandipun demikian. Aku mulai merasakan memekku semakin longgar karena becek basah dan geliku memuncak… Kugigit dada Bandi kuat-kuat untuk menahan kepuasan dan bersamaan dengan itu pula kudengar erangan Bandi yg menyatakan bahwa air maninya akan tumpah… Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini aku ingin kepuasan maksimal…… Dan…… Aaaaaaaahhhhhhhhh…… Sreeeeet… Sreeetttt… sreet…

jilat sperma Kurasakan ada aliran hangat menyemprot memekku dan terasa penuh. Bandi masih mengerang hebat aku gigit dadanya sekali lagi sambil kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yg tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan dik0ntol Bandi. Kuraih k0ntol itu dan kubersihkan kembali dengan mulut mungilku yg serakah tiada habisnya melihat k0ntol tegang besar dan keras itu. Bandi pun tersenyum puas layaknya aku, ciuman mesranya mendarat dujung bibirku, dan diapun tak mau ketinggalan mengusap memekku dengan lidahnya… akup un geli.

Tak terasa hari sdh siang. Tak lama kemudian aku pamit dan aku menjadi keterusan mengikuti acara ibu-ibu itu dengan berganti-ganti pasangan yg hebat.

Sedangkan hubunganku dengan suami tetap tdk terganggu karena suamiku tdk pernah minta yg aneh-aneh,… jadi asal aku terlentang dia masuk… kocek-kocek sebentar selesai. Untuk kepuasan lainnya aku dapatkan dari yg lain. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Arisan Seks Bikin Aku Ketagihan” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Arisan Seks Bikin Aku Ketagihan appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Lilisku

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Lilisku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Lilis Baru pulang dari luar kota tadi malam Aku agak malas untuk siap-siap ke kantor, nanti agak siang saja Aku masuknya. Isteriku sdh berangkat, anakku semata wayg sdh berangkat sekolah. Usai sarapan yg disiapkan oleh Lilis Aku belum jg mandi tp menikmati 3 hari koran yg belum sempat kubaca selama keluar kota di sofa ruang tamu. Santai.

cerita sex pembantuCerita Sex: Lilisku

Hari menjelang siang. Lilis baru saja selesai mengepel lantai lalu ke belakang. Rasanya ada yg aneh pada Lilis. Tiap hari dia memang mengepel lantai dan itu biasa.-cerita sex terbaru– Entah apanya yg berbeda pada dia pagi ini Aku tak memperhatikan dan memang tak ingin tahu. Hanya kurasakan agak aneh saja. Kembali Aku membaca koran. Ketika terdengar suara guyuran air di kamar mandi belakang, jg masih biasa, Lilis selesai bersih-bersih rumah lalu mandi.

Lalu 30 menit kemudian dia tampak sliweran antara dapur dan ruang makan jg biasa. Jg ketika masuk ke kamar anakku. Sekilas Aku sempat melihatnya lewat dari balik bentangan koranku. Mungkin ini yg tak biasa, dia tampak lebih rapi dari biasanya. Daster yg dia kenakan tampaknya baru. Mungkin dia mau keluar belanja, pikirku.

Cerita dewasa terbaru, Dalam kesibukan dia di ruang makan kadang dia bikin suara-suara benturan piring dan alat lainnya. Dgn sendirinya Aku sedikit mengangkat kepala mengalihkan pandangan dari koran ke arahnya. Itu gerakan refleks yg biasa. Yg tak biasa adalah dia beberapa kali ‘tertangkap’ sedang memandang ke arahku tp tatapan matanya agak ke bawah.

Ketika dia sedang ke belakang Aku coba meneliti adakah yg aneh pada diriku ? Kebiasaan di rumah Aku selalu mengenakan celana pendek. Itu sdh sering dan Lilis jg sdh tahu. Jadi apanya yg aneh. Ah, memang Aku peduli ? Aku terus saja membaca. Sampai suatu saat sedang asyiknya Aku membaca tanpa kusadari Lilis sdh berdiri di depanku.

Koran kuletakkan, belum sempat Aku membuka mulut untuk nanya, tiba-tiba Lilis menghambur ke arahku, duduk di pangkuanku dan memeluk tubuhku. Lalu kepalanya yg tersembunyi di dadaku terlihat sedikit berguncang. Lilis menangis. Ada angin apa nih ?

“Maafkan saya Kang …” katanya di sela-sela isakan tangisnya.

Lilis memang bukan pembantu. Dia adalah sepupu isteriku, sama-sama dari Kuningan, asal isteriku. Dia cukup cerdas walau SMK saja tak tamat, karena keburu disuruh menikah oleh ibunya. Teman-temannya di kampung pada umumnya hanya tamatan SMP atau bahkan SD.

Dia sebenarnya ingin sekolah sampai tingkat sarjana, hanya kebiasaan di kampung mengharuskan anak perempuan sdh berrumah-tangga ketika mencapai umur 16 atau 17 tahun. Malang baginya, ketika usia pernikahan menjelang setahun suaminya tertangkap basah berselingkuh. Dia minta cerai dan ingin ikut isteriku ke Jakarta sambil siapa tahu bisa meneruskan sekolahnya dan menggapai cita-citanya menjadi sarjana pertanian.

Di kampung dulu dia memang amat dekat dgn isteriku. Setelah bicara dgnku, isteriku setuju menyekolahkan dia sampai tamat. Lilis bersedia kerja apa saja, jadi pembantu sekalipun, untuk mengejar cita-citanya. Kami, saya, isteri dan anakku tak pernah menganggap dia sebagai pembantu. Kami perlakukan dia sebagai salah satu famili dekat. Sdh hampir dua bulan dia ikut dgn keluarga kami. Dia sdh terdaftar di SMK kelas 3, hanya belum mulai sekolah karena menunggu tahun ajaran baru, bulan depan. Umurnya kini 18 tahun. Memang sedikit terlambat. Anak seusia dia umumnya sdh tamat SMU.

“Kenapa Lis?”
“Maafkan saya Kang….”
“Kamu salah apa” Dia tak menjawab, masih terisak.

Aku coba menduga-duga, mungkin dia tak betah karena mengerjakan urusan rumah tangga mirip pembantu.

“Kamu pengin pulang?” Lilisg menggeleng.

Sebenarnya tdk jg sebagai pembantu karena isteriku kalau sedang di rumah jg ikut terjun kerja bersama dia. Anakku pun begitu. Kami memang sdh biasa tak punya pembantu.

“Atau kamu gak betah di sini?”
“Bukan Kang …. bukan, saya senang tinggal sama Teteh…” Yg dia sebut teteh adalah isteriku.
“Jadi kenapa?” Hening sejenak, lalu
“Sayanya Kang, saya yg tak beres…”
“Tak beres apanya, ayo cerita, jangan sungkan-sungkan. Kamu kan sdh kuanggap adikku sendiri”
“Bukan masalah itu Kang … Akang sekeluarga di sini baik-baik semua ….saya betah…”
“Lalu ?” Lilis masih diam, tangisnya mereda. Tp masih belum mau bicara.

Tak sadar Aku mengelus-elus rambutnya yg lurus dan panjang sepunggung, seperti rambut isteriku. Memang Lilis banyak kemiripan dgn isteriku. Wajah mirip, hanya isteriku langsat dia sawo matang. Bentuk tubuhnya sama langsing, hanya dada Lilis sedikit lebih besar.

Pembaca, jangan berpikiran macam-macam ya. dari ‘tampak luar’ saja sdh terlihat, tak harus ‘memeriksa’ ke dalam. Memangnya Aku sekurang ajar itu berani memeriksa dada sepupu isteriku ? Dada? Ah …. gumpalan daging kembarnya itu melekat erat di dadaku sekarang. Baru sekarang jg Aku menyadari bahwa bongkahan itu nempel di tubuhku nyaris tak ada penghalang. Tak ada ‘kain keras’ di antara kami. Masa sih ? Untuk memenuhi rasa penasaranku, tanganku yg sedang membelai rambut Lilis ‘mampir’ sebentar ke punggungnya. Hanya kain daster saja yg ada dipunggungnya.

Benar, Lilis tak mengenakan bra ! Aku lebih banyak berpikiran positif. Mungkin saja tadi dia sehabis mandi belum sempat memakainya. Tp menyadari ‘keadaan’ begini, sebagai lelaki normal tak urung ada yg menggeliat di balik celana pendekku. Lalu, kubiarkan pikiranku mengelana, kubayangkan bentuk bungkahan yg menekan dadaku, tentunya masih kencang sebab dia belum punya anak dan belum setahun ‘dipakai’, dgn putingnya yg kecil dan kecoklatan.

Imagi begini jelas saja membuat perangkat bawahku semakin mengencang. Tiba-tiba Lilis mengangkat kepalanya yg dari tadi ngumpet di dadaku. Ditatapnya mataku sejenak, lalu pandangan beralih ke tubuhku bagian bawah dan kemudian menatapku lagi. Aku yakin pantatnya telah merasakan perubahan yg terjadi di celanaku.

“Kang …….”bisiknya serak.

Pantatnya bergerak menggoyang, melumati kelaminku. Mendadak mulutku dipagutnya. Aku masih shok atas tindakannya ini sehingga bibirku pasif saja menerima sapuan bibirnya. Tp itu tak lama, hanya beberapa saat kemudian bibirku malah merespons lumatan bibirnya. Kami berciuman. Celakanya, entah bagaimana Aku jadi membayangkan bahwa yg sedang kuciumi ini adalah isteriku sehingga ciuman kami makin seru …. Aku sempat melayg-layg sampai suatu saat kesadaranku mendarat kembali ke bumi, ratio mengalahkan emosi. Aku dorong kepala Lilis menjauh, ciuman terlepas.

“Lis…. ?” Kulihat ekspresi wajahnya yg kaget sekejap.
“Kang …. maafkan saya …. tp saya butuh banget ….. butuh Kang …. udah lama banget menahan ….”
“Kamu sadar Lis?”
“Iya Kang, sadar bahwa saya sangat membutuhkanmu Kang …. ”
“Kenapa saya?” tanyaku lagi.
“Gak tahu Kang. Tubuhku ini udah lama membara …. Udah lama saya coba menahannya tp saya gak mampu Kang …. tolong Akang mengerti ….” Tanpa menunggu reaksiku Lilis kembali menciumiku.

Kami berpagutan lagi. Aku mulai menikmati. Kesadaranku berangsur menghilang….. Kemudian, ini gerakan refleks yg wajar dan biasa ketika sambil berciuman telapak tangan kananku mulai meremas-remas buah dada kirinya yg hanya tertutup daster. Daging yg sekal sesuai bayanganku tadi. Lilis melepas ciuman lalu mengerang sambil kepalanya mendongak menikmati remasanku. Bahkan erangannya mirip rintihan isteriku.

Cuma sebentar, kembali dia mengejutkanku, dgn sigapnya dia melepas kancing-kancing dasternya lalu menyodorkan dadanya ke mukaku. Dua bulatan kembar itu kini terhidang di depan hidungku. Putingnya kecil tp telah mengacung ke depan. Kuciumi buah dadanya, bergantian kanan dan kiri. Puting kecil itu memang keras. Jg gerakan wajar jika tanganku kemudian mulai membelai-belai pahanya, menyusup ke balik dasternya, merambat sampai pangkalnya.

Lagi-lagi Aku dibikin kaget. Hanya daster itulah satu-satunya pakaian yg melekat di tubuh sintal Lilis. Aku tadi tak memperhatikannya. Selangkangan berbulu halus itu telah membasah dan lembab. Lilis makin menggila ….

“Ayo Kang …. sekarang. Aku mohon ….” Rangsanganku sdh tinggi, tak ada lagi pikiran jernih, gelap mata.

Kubopong Lilis menuju kamarku, kurebahkan tubuhnya ke kasur. Secepat kilat Lilis melepas dasternya melalui kepalanya. Tubuh coklat langsing sekel itu kini telanjang bulat tergolek di kasurku. Kedua belah dadanya memang bulat dan menonjol dihiasi puting dan lingkaran aerola yg kecil menambah keindahannya. Bulu-bulu halus di bawah perutnya terlihat rapi tanda terawat. Tubuh itu kini gelisah, bergerak-gerak tak tentu. Pahanya sdh membuka lebar. Tunggu apa lagi?

“Ayo…Kang ….” Secepat kilat Aku memelorotkan celana pendekku sekaligus dalemannya.

Aku naik ke tempat tidur dan mengarahkan k0ntolku ke selangkangannya. Kebiasaanku kalo awal penetrasi lebih suka posisi misionarist, sebab Aku bisa melihat ekspresi wajah lawan mainku ketika k0ntolku mulai menusuk. Wajah dgn mata terpejam dan kepala sedikit mendongak adalah pemandangan paling eksotis. Kurebahkan tubuhku menindihnya. Lalu dgn gerakan agak kasar Aku menekan. Muka Lilis berkerut, dia menggigit bibirnya sendiri, ekspresi seperti orang yg sedang kesakitan. Benar saja …

“Aauuuww …. pelan-pelan Kang, saya udah lama banget engga …..” Memang, kepala k0ntolku serasa membentur tembok walaupun Aku yakin dia telah lembab.
“Oh …. sorry Lis…” Lalu dgn sabarnya Aku perlahan membuat gerakan-gerakan pendek maju-mundur untuk membuka ‘pintu’ yg sdh lama tak pernah dimasuki. Memang agak susah, harus perlahan dan bertahap.

Akhirnya seluruh batangku tertelan oleh memeknya. Mulailah Aku ‘memompa’, masih perlahan agar bisa lebih merasakan gesekan batangku dgn dinding-dinding liang memeknya. Milik Lilis begitu eratnya menjepit batangku, persis seperti milik isteriku pada awal-awal kami menikah.

Aku jadi teringat sewaktu berbulan madu dgn isteriku beberapa tahun lalu. Cerocohan ribut yg keluar dari mulut Lilispun sama. Beginilah rasanya. Hanya satu kata : nikmat ! Lalu Lilis ? Sulit kugambarkan. Gerakan tubuhnya begitu liar, ekspresi wajahnya begitu ekstasi manjadikan dia tampak lebih cantik dibanding biasanya. Itu tanda bagi wanita yg sedang merasakan nikmatnya bersenggama. Rasanya Aku bisa lebih lama bertahan memompa, mungkin karena tadi malam Aku sdh mengeluarkan dua kali ‘tabungan’ ke tubuh isteriku setelah tersimpan selama 3 hari di luar kota.

Hingga suatu saat …. Kedua tangannya mengunci amat erat di tubuhku dan tubuhnya kurasakan berguncang-guncang teratur beberapa kali. Aku lalu menghentikan pompaan, memberi kesempatan dia menikmati orgasmenya. Guncangan lalu melemah seiring melemahnya kuncian tangannya. Lalu tangannya rebah ke samping. Lilis terkapar ….

“Makasih Kang …. terima kasih….”katanya sambil menciumi wajahku.
“Gimana Lis….”
“Enak banget kang …..” Tubuhku masih telungkup menindih tubuhnya, punyaku yg masih tegang masih ‘tersimpan’ di dalam tubuhnya.

Aku masih tak bergerak walaupun Aku belum mencapai puncak. Sengaja untuk memberi waktu kepada Lilis untuk menyelesaikan puncak hubungan seks, orgasme. Karena Aku tahu berdasarkan pengalaman, wanita tak mau ‘diganggu’ bila sedang dalam masa puncak dan beberapa waktu setelahnya. Syaraf-syaraf pada alat kelaminnya menjadi amat sensitif ketika masa orgasme. Tp ketegangan k0ntolku mulai mengendur karena masa pause begini. Aku harus mulai memompa lagi untuk meningkatkan ketegangan batangku. Lalu Aku mulai gerakan dgn memundurkan k0ntolku sedikit dan menusuk lagi.

“Ooooohhhh….. Kang…”erangnya.

Aku terus saja. Memompa. Mulutnya mulai berkicau. Makin cepat. Gerakannya makin gila. Aku melambung Melayg …. Beberapa detik kemudian …. Aku sampai. Kutumpahkan semuanya ke dalam tubuhnya. Ya. Aku ejakulasi di dalam tubuhnya. Tak terpikirkan lagi untuk mencabutnya. Karena kedua kaki Lilis keburu menjepit erat pinggulku, dan lalu tubuhnya berguncang teratur seperti tadi. Beberapa saat berlalu baru Aku menyadari akan akibat penumpahan ke dalam liangnya.

“Lis…. Aku keluar di dalam ….”
“Engga apa-apa Kang …. jangan khawatir”
“Maksudmu ?”
“Saya masih menyimpan spiral di dalam ….” Aku lega walaupun di kepala ini menumpuk banyak pertanyaan seperti mengapa dia nekat begini …. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Lilisku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Lilisku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Adinda Gadis Berumur 17 thn

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Adinda Gadis Berumur 17 thn – Pada mulanya aku tidak begitu tertarik dengan namanya chatting. Tetapi lama kelamaan aku jadi ketagihan dan setiap hari aku selalu meluangkan waktu Untuk beberapa saat lamanya sembari mengerjakan tugas harian di kantor. Baik itu melalui MIRC ataupun di YM. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu dunia cyber. Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname Jingga yang kebetulan aku suka banget dengan warna purple.

 

 

 

cerita-sex-adinda-225x300

Cerita Sex: Adinda Gadis Berumur 17 thn

 

Hingga sampailah aku di pertemukan dengan seorang cewek yang masih berumur 17 tahun yang mempunyai nama asli Adinda. Adinda yang masih berstatus pelajar di salah satu SMU negeri di Jakarta dan tinggal di sekitar Jakarta Barat. Dengan paras yang cantik serta bentuk tubuh yang sexy di dukung penampilannya yang selalu mengenakan rok abu-abunya di atas lutut. Menjadikan dirinya patut untuk di kagumi oleh setiap laki-laki. Apalagi dengan hem putihnya yang sedikit transparan setiap Adinda berangkat ke sekolah. Begitu menerawang terbentuk segaris Bra 36 warna hitam kesukaannya menjadikan setiap mata yang memandangnya tak akan berkedip sedetikpun.

Adinda adalah anak tunggal dari keluarga yang cukup terpandang di Jakarta. Kesibukan papanya sebagai seorang pengusaha, menjadikan Adinda selalu merasa kesepian. Demikian juga dengan Mamanya yang selalu sibuk dengan urusan arisan, shopping, senam, salon dan banyak lagi kesibukan yang datang tak pernah habisnya. Karena merasa kesepian setiap pulang dari sekolah ataupun saat libur sekolah, menjadikan Adinda tumbuh tanpa seorang figur dari keluarganya. Kalau melihat kepribadiannya Adinda sebenarnya mempunyai kepribadian yang periang dan ramah.Semua itu bisa di lihat dengan kesehariannya yang selalu tersenyum kepada semua orang yang di jumpainya.

Demikian juga saat bertemu denganku lewat Chatting. Setiap perjumpaan selalu diakhiri dengan kesan yang baik, bagaimanapun juga aku sangat menghargai. Kejujurannya yang menceritakan masalah keluarganya yang super sibuk dan mantan cowoknya yang berpaling darinya, karena tidak bisa bersabar menghadapi Adinda yang belakangan menjadi pemurung. Sifatnya yang pemurung itu disebabkan oleh suasana keluarganya yang mulai tidak harmonis lagi dan menjadikan sosok Adinda menjadi minder di sekolahnya.

Hingga pada satu kesempatan dia memutuskan ingin bertemu secara langsung denganku. Hari itu setelah kita chatting beberapa saat, tiba-tiba dia menangis dan butuh teman untuk curhat secara langsung dan alasannya, karena dia sudah akrab dan percaya kepadaku.

Setelah menentukan tempat yang cukup aman, sejuk udaranya dan tidak bising akhirnya aku sepakat menemuinya. Dengan perasaan deg-degan, sepanjang perjalanan aku berpikir ada masalah apa dengan Adinda. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku benar-benar ketemu dengannya.

Sesaat Aku terkagum-kagum melihat penampilannya hari itu. Berbeda dengan kesehariannya yang selalu mengenakan seragam sekolah. Hari itu Adinda mengenakan stelan celana jeans agak belel warna biru di padu dengan kaos putih ketat yang menonjol di bagian dadanya. Rambut panjangnya di biarkannya tergerai menyentuh bahunya melewati leher jenjangnya yang putih bersih.

Dari penampilannya yang mengagumkan aku sempat menelan ludah sesaat. Adinda adalah sosok cewek idolaku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan lekukan Pantatnya yang sexy tecetak jelas di celananya yang ketat juga. Membuat aku menelan terdiam sesaat, sambil membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan dia.

Di sebuah cafe yang suasananya pada siang itu tidak begitu ramai, dengan hanya beberapa pengunjung, menjadikan pertemuanku dengan nya akan sangat berkesan tentunya. Selama pembicaraan di cafe, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Adinda yang cantik dan manis sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang merekah. Untuk menghilangkan rasa cemasku, aku berusaha membuka pembicaraan dengan menanyakan bagaimana kesannya setelah bertemu dan ada masalah apa sampai dia memintaku datang menemuinya.

Pertemuan itu sebenarnya hanya sekedar alasannya aja agar bisa ngobrol denganku dan mengenal lebih dekat siapa diriku sebenarnya. Hal itu aku ketahui setelah kami terlibat perbincangan serius di cafe dan dia berterima kasih, kalau selama ini aku bisa dengan penuh kesabaran mendengarkan semua masalah yang di hadapinya.

“Diet.. Boleh aku mengatakan sesuatu?” tanya Adinda tiba-tiba.
“Boleh.. Ada apa emangnya?” tanyaku balik.
“Aku mulai merasakan semua kasih sayang kamu selama ini,” jawabnya.
“Dan aku juga ingin memberikan hal yang sama buat kamu,” lanjutnya.

Aku hanya bisa terdiam mendengar semua penjelasannya, dengan lembut aku memeluk tubuhnya untuk meyakinkan bahwa semua yang kulakukan tulus adanya. Dan dengan pelan aku genggam jemari tangannya yang halus serta aku pegang dagunya dengan lembut bibirku menyentuh bibirnya yang terbuka sedikit. Yang tak lama aku telah menciumi leher Adinda yang terlihat sangat bersih dan putih.

“Adinda aku sayang kamu..,” bisikku di telinganya lirih.

Adinda semakin erat memelukku sebagai ungkapan kebahagiaannya atas sikapku. Setelah perbincangan di cafe selesai, Adinda mengajakku untuk bersantai sejenak sambil beristirahat dengan memesan sebuah kamar di sebuah hotel yang tak jauh letaknya dari cafe tersebut.

“Diet.. Ohh..,” desah Adinda ketika aku mencumbu lehernya setelah kita sampai di kamar.

Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Adinda yang jenjang.

“Akhh Diet..” tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Adinda yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
“Ooohh.. Diet..” desahnya lirih.

Adinda mulai terangang ketika ujung lidahku menjilati bukit payudaranya yang berukuran 36 itu. Aku semakin berani untuk melakukan yang Iebih jauh.. Dengan meremas payudara yang satunya.

“Adinda.. Sayang, aku buka baju kamu yah..”? bisiku di telinganya.

Adinda hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk melepaskan pakaiannya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan Bra warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas di depanku.

Setelah terbuka, kembali aku mengulum bibirnya yang merekah. Lidahku menjelajahi rongga di langit-langit mulutnya dan sesekali menghisap lidah Adinda yang mulai terangsang dengan ciumanku. Tanganku yang nakal mulai melepas Bra warna hitam miliknya. Dan.. Wow.. Tersembullah puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Adinda untuk kemudian mulai menjilati puting Adinda yang berwarna kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat putingnya berdiri dengan kencang.. Sedangkan tangan kananku memilin puting yang lainnya.

“Ooohh Diet.. Enak sekali sayang..,” rintih Adinda.

Dan saat aku mulai menegang.. Adinda berusaha bangkit dari tempat tidur, tapi aku tidak memberikan kesempatan Adinda untuk bangkit dari pinggir ranjang. Parfum Adinda yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya.

Aku beranikan diri untuk mulai membuka celana jeans serta CD hitam berenda yang dipakainya. Dan darahku mendesir saat melihat gundukan yang ditumbuhi dengan rambut yang hitam lebat. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Adinda.

“Oohh.. Diet.. Nikmat.. Sayang,” Adinda merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang kewanitaannya.
“Akhh.. Kamu pintar sekali sayaang..” Desah Adinda disaat jilatanku semakin cepat, Adinda sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda mau orgasme dan sesaat kemudian..
“Mass Adiet.. Sayang.. Aku nggak tahan.. Oohh.. Mass aku mau..” Adinda menggelinjang hebat sambil menjepit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa semakin terbenam di selangkangannya.
“Maass.. Ookkhh.. Aakuu keluaarr..” Jeritnya lirih.

Adinda merintih panjang saat mencapai orgasmenya yang pertama, dia tersenyum puas. Aku biarkan dia terlentang menikmati orgasmenya, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan. Aku memperhatikan Adinda begitu puas dengan pemanasan tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar.

Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran lumayan besar, langsung menghujam celah kenikmatan Adinda sembari bibirku mengulum payudaranya.

“Aaakhh.. Diet..,” desah Adinda, saat penisku melesak ke dalam lubang vaginanya.
“Diet.. Penis kamu ohh..” desahnya kemudian.

Aku merasakan setiap jepitan bibir vaginanya yang begitu ketat, sampai terasa begitu nikmat lubang senggama Adinda. Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Adinda yang pertama kalinya merasakan nikmatnya bercinta. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Adinda menggelinjang hebat karena dia mulai bisa merasakan dan menikmati permainan ini.

“Diet.. Sudah.. Sayang.. Akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina Adinda menjepit batang penisku.

Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Adinda. Aku tidak mempedulikan desahan Adinda yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memasukkan penisku lebih dalam lagi. Tiba-tiba Adinda mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya.

Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan.. Sesaat kemudian.

“Diet.. Aku.. Mau.. Keluarr lagi.. Aaakk.. Sayang, aku.. Nggak tahan..”

Seiring jeritan itu, aku merasakan cairan hangat kembali meleleh disepanjang batang penisku.

“Aaakhh.. Sayang.. Enak sekali.. Ooohh..,” rintih Adinda lirih.

Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, diatas tubuh Adinda. Disaat aku mulai mencapai klimaks, aku meminta Adinda berganti posisi diatas.

“Adinda.. Sayang kamu diatas yah..”Pintaku

Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Adinda bangkit dan langsung menancapkan penisku dalam-dalam di lubang kewanitaannya.

“Akhh gila, penis kamu enak banget Maas.. Ooohh..” Adinda merintih sambil terus menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Diet..” desahnya lagi.

Goyangan pinggul Adinda membuat gelitikan halus di penisku..

“Adinda.. Sayang.. Akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Adinda menggoyang pinggulnya.
“Diet.. Aku mau keluar nih..,” sambil merintih panjang, Adinda menekankan dalam-dalam

Tubuhnya hingga penisku amblas ditelan vaginanya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan tanda-tanda akan mencapai orgasme.

“Aaahh.. Ahh.. Ohh,” teriakku
“Crott..” bersamaan dengan menyemburnya spermaku. Aku biarkan spermaku menyembur di dalam vaginanya. Sebagian dari spermaku langsung meleleh di sekujur pahanya yang mulus.

Setelah itu Adinda berjalan menuju ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dari vaginanya. Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru pertama kalinya Adinda bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

“Diet.. Kapan kamu ada waktu lagi untuk melakukan semua ini sayang,” tanya Adinda.
Aku menjawab lirih, “Terserah Kamu deh, aku akan selalu sediakan waktu untuk kamu.”
“Makasih sayang.. Kamu telah memberikan apa yang selama ini belum aku rasakan,” kata Adinda.

Kemudian aku mengecup kembali Bibirnya yang merekah sebagai tanda kasih sayangku kepada Adinda yang tulus. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Adinda Gadis Berumur 17 thn appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Saat Mengajar Rina dan Sari

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 Cerita Sex: Saat Mengajar  Sari dan Rina – Seperti telah kuceritakan di bagian sebelumnya, Senin, Rabu dan Jumat adalah jadwalku mengajar Sari dan Rina. Karena rumah Rina lebih dekat, maka Sari yang datang ke rumah Rina. Ibu Rina adalah orang Menado. Bapaknya orang Batak. Kedua orang tuanya berada di Surabaya. Dia disini tinggal berdua saja dengan kakak perempuan tertuanya yang kerja di Bank. Mengontrak rumah mungil di daerah Cipete. Sedang kedua orang tua Sari adalah asli orang Tasik. Keduanya cantik. Tinggi tubuhnya hampir sama. Rina orangnya putih, agak gemuk dan sedikit banyak omong. Sedang Sari hitam manis, cenderung pendiam dan agak kurus.

 

 

 

cerita-sex-sari-dan-rina-225x300

Cerita Sex: Saat Mengajar Rina dan Sari

 

Singkat cerita, setelah beberapa kali mengajar, aku tahu bahwa memang si Rina kurang bisa konsentrasi. Konsentrasinya selalu buyar. Ada saja alasannya. Berbeda dengan Sari. Bahkan kadang-kadang matanya menggoda nakal memandangku. Mungkin kalau tidak ada Sari, sudah kuterkam dia. Pakaiannya pun kadang-kadang mengundang nafsuku. Celananya pendek sekali dengan kaos oblong tanpa BH. Berbeda sekali dengan Sari. Sari memang pendiam. Kalau tidak ditanya, dia diam saja. Jadi kalau tidak tahu, dia malu bertanya. Tetapi dari pengalamanku, aku tahu kalau Sari ini mempunyai nafsu yang besar yang terpendam.

Suatu hari aku datang mengajar ke rumah Rina. Seperti biasa kalau jam belajar, pintu depannya tidak dikunci, jadi aku bisa langsung masuk. Kok sepi..? Pada kemana..? Aku kebingungan, lihat sana dan sini mencari orang di rumah itu. Aku langsung ke dapur, tidak ada siapa-siapa. Aku memang biasa dan sudah diizinkan berkeliling rumahnya. Mau masuk kamarnya, aku takut karena belum pernah. Lalu aku duduk di ruang tamu, sambil buka-buka buku mempersiapkan pelajaran.

Samar-samar aku mendengar suara mendesah-desah. Aku jadi tidak konsentrasi. Kucari arah suara itu. Ternyata dari kamarnya Rina. Kutempelkan telingaku ke pintu. Setelah yakin itu suara Rina, kucoba memutar pegangan pintunya, ternyata tidak dikunci. Kubuka sedikit dan kuintip. Ternyata dia sedang masturbasi di tempat tidurnya. Tangan kirinya meremas-remas susunya, tangan kanannya masuk ke dalam roknya. Wajah dan suara desahannya membuatku terangsang. Aku masuk pelan-pelan, dia kaget sekali melihatku. Tangannya langsung menarik kaosnya menutupi susunya. Wajahnya merah padam karena malu.

“Ehh.. ee.. Mass.. suss.., ssuuddaahh laammaa..?” tanyanya terbata-bata.

Karena aku sudah terangsang dan sudah yakin sekali kalau dia pun mau, langsung kulumat bibirnya. Mulanya dia kaget, tetapi tidak lama dia pun balik membalas ciumanku dengan ganasnya. Tanganku pun langsung masuk ke dalam kaosnya, mencari bukit kembarnya. Kuraba-raba, kuremas-remas kedua bukitnya bergantian. Tidak sekenyal dan sekeras punyanya Sara atau Ketty.

“Aaahh.., Mass.., mm.., aahh..!” desahnya.

Karena cukup mengganggu, kuangkat lepas kaosnya. Terpampanglah kedua bukit kembarnya. Putih bersih dengan putingnya merah muda yang menonjol indah. Kurebahkan dia, kuciumi kedua bukit kembarnya bergantian.

“Ahh.., Mass..! Teruuss Mass..! Aahh.., oohh.. Hissaapp.., Mass..!”

Langsung kukulum-kulum dan kuhisap-hisap puting susu kanannya, sedang yang kiri kuremas-remas.

“Aaahh.., oohh.., Mass eenaakk.., Mass yang keeraass..!”

Tangannya sekarang tidak mau diam, mulai memegang batang kejantananku yang sudah tegang dari luar celanaku. Tanganku pun mulai masuk ke dalam roknya. Astaga. Dia tidak memakai celana dalam. Kucari-cari kaitan roknya, resletingnya, lalu kuplorotkan roknya. Terpampanglah tubuh indah putih di hadapanku. Kucium perutnya, naik lagi ke susunya begitu berulang-ulang. Kepalanya bergolek ke kiri dan ke kanan.

“Auwww.., Maass..! Aaadduuhh.., oohh..!” dia menikmati sensasi yang kuberikan.

Kira-kira tiga menit, tiba-tiba dia bangkit. Melepas kaosku, menurunkan celana serta celana dalamku sekalian. Aku didorongnya. Batang kejantananku yang sudah menegang langsung berdiri di hadapannya.

“Kamu nakal yaa.., berdiri tanpa izin..!” katanya kepada kemaluanku.

Langsung dikocok-kocok, diurut, dipijat oleh tangannya.

“Aaahh.. Riinn.. Dari tadi keekk..!” kataku protes.

Lalu dia mulai mengulum senjataku. Lalu kakinya memutar mengangkangi wajahku. Aku tahu maksudnya. Sekarang, ada bibir kemaluan indah di hadapanku. Langsung kulahap. Kujilati seluruh permukaan liang keperawanannya.

“Sudah basah sekali ini orang..!” pikirku.

Setiap aku menyentuh kelentitnya, dia berhenti menyedot batang keperkasaanku.

Lalu dia melepaskan penisku, berdiri, lalu jongkok tepat di atas alat vitalku.

“Bukan main..! Masih kelas 2 SMP kok sudah begini hebat permainannya..!” batinku, “Umurnya paling-paling sebaya Sara, 13 tahunan.”

Dia pegang senjataku, dipaskan ke lubangnya, lalu dengan sangat perlahan dia berjongkok.

“Aaahh..!” desisku saat kepala kemaluanku ditelan liang kenikmatannya.

Masih sempit. Sangat perlahan dia menurunkan pantatnya. Penetrasi ini sungguh indah. Matanya terpejam, tangannya menekan dadaku. Dia menikmati sekali setiap gesekan demi gesekan.
“Aaahh.., sshhsshh..!” desahnya.

Setelah seluruh batang kemaluanku masuk, terasa olehku kepala kejantananku menyentuh rahimnya. Didiamkan sebentar sambil dikedut-kedutkan urat kemaluannya.

“Aaahh.., Riinn.. eennaakk sseekkaallii..!”

Lalu perlahan-lahan dia mulai menaik-turunkan pantatnya. Susunya bergoyang-goyang indah. Kuremas-remas keduanya.

“Aa.., ah.., ahh.., oohh.., sshshshsh.., shh..!”

Lama-lama semakin cepat. Tidak lama kemudian dia menjepitkan kakinya ke pantatku sambil tangannya meremas dadaku dan menekan pantatnya agar masuk lebih dalam.

“Mass.., aakkuu.. uuddaahh.. aahh..!” desahnya tidak menentu.
“Syurr.. ssyyuurr..” cairan hangat menyelimuti kepala batang kejantananku.

Dia rebah ke atas tubuhku. Aku yang belum sampai, langsung membalikkan badannya. Langsung kegenjot dia secepat mungkin. Karena liang senggamanya sudah basah, maka daya cengkramnya menurun. Sehingga aku harus lama memompanya.

“Maass.., uuddaahh..! Aaakkuu eenggaakk taahhaann..!Adduuhh.. Mmass..! Geellii..!” teriaknya.

Dia berkelojotan, susunya bergoyang-goyang. Kuremas-remas keduanya dengan kedua tanganku. Aku tidak peduli, terus saja kugenjot.

Sampai akhirnya,

“Aaahh.., Rriinn.. Maass.. ssaammpee.. aahh..!” desahku yang diikuti dengan,
“Croott.., croott.., croott..,” empat kelompok cairan spermaku memuncrat di liang senggamanya.

Aku langsung ambruk ke dadanya. Setelah reda nafasku, kupeluk dia sambil berguling ke sebelahnya. Kucium keningnya. Kudekap dia lebih rapat. Batang keperkasaanku masih tertancap di liang kenikmatannya.

“Terima kasih ya Riinn..!”
“Sama-sama Maass..!”
“Riinn.., maaf ya..? Mas mau tanya.., Tapi Rina jangan marah yaa..?”
“Rina tau apa yang Mas mau tanya. Memang Rina udah sering beginian sama pacar Rina. Tapi sudah 2 bulan ini putus,

jadi Rina sering masturbasi seperti yang Mas liat tadi.” jawabnya enteng sekali.

“Ooo..”
“Mas adalah orang kedua yang meniduri Rina setelah pacar Rina.”

“Mass.., Rina khan belajarnya sama Sara. Sara banyak cerita ke Rina tentang hubungan Sara sama Mas.. Kata Sara, Mas hebat.., Rina jadi kepengiinn banget hubungan sama Mas..!”
“Kapan Rina pertama kali hubungan dengan pacar Rina..?”
“Udah lama Mas.., kira-kira waktu Rina kelas satu dulu. Rina kecolongan Mass.., tapi setelah tau enaknya, Rina jadi ketagihan.”
“Ooo.”
“Si Sari kok enggak dateng..?”
“Tadi siang Aku bilang ke Dia, hari ini enggak belajar, karena Aku pengiinn banget ngentot sama Maass.. Habis.. gatel ssiihh..!” katanya sambil mengedut-ngedutkan liang kewanitaannya.

Penisku serasa dipijat-pijat. Kucabut, lalu keluarlah cairan kental putih dari liang senggamanya. Lubang kenikmatannya kubersihkan dengan kaosnya, lalu batang kejantananku pun kulap.

“Sekarang mau belajar..?” tanyaku.
“Kayaknya enggak deh Mas. Kasian khan Sari ketinggalan.”
“Ok deh. Mas sebetulnya juga ada perlu di rumah. Mau bantuin bapak betulin mobil orang. Besok mau diambil.”
“Iya deh Mass.. Terima kasih ya..!”

Lalu kucium pipinya. Aku bangkit ke kamar mandi dengan telanjang bulat sambil menenteng pakaianku. Kamar mandinya ada di ruang tengah.

“Mass..” panggilnya saat aku akan keluar kamarnya.
“Apa..?””Besok lagi.

Datangnya jam tigaan aja Mass. Si Sari datangnya paling jam 4 kurang, jadi kita bisa puas-puasin dulu..!”

“Iyaa deehh.., tenang aja.” kataku sambil keluar kamar.

Begitulah setiap sebelum mengajar, aku menggarap Rina sepuasku. Begitu pula dengan Rina. Dia nafsunya sangat besar. Tetapi kemaluannya tidak begitu menjepit. Sebenarnya itu bukanlah masalah buatku. Sejak aku tidak bisa berhubungan dengan Sara lagi, aku cukup puas berhubungan dengan Ketty dan Rina.

Suatu saat, ketika melihat perubahan atas sikap Sari kepadaku. Dia sering mencuri pandang ke arahku. Aku tidak tahu sebabnya, tetapi setelah selesai belajar, saat kujalan bersama dengan Sari, Sari bercerita kepadaku.

“Mas.. Sari tahu lhoo.. Hubungan Rina sama Mas..”
“Lho.., Sari tahu dari mana..? Apa Rina cerita..?” tanyaku kaget.
“Enggak. Waktu Sari datang lebih awal, kira-kira jam tiga seperempat, Sari masuk rumah Rina, Sari denger Rina teriak-teriak di kamar, kupikir Rina khan udah putus sama pacarnya..? Lalu Rina sama siapa..? Terus Sari intip. Eeehh enggak taunya sama Mas Pri..!”
“Terus..?”
“Terus.., ya Sari keluar aja, takut ketahuan. Terus Sari nongkrong di tukang bakso depan. Kira-kira jam empat kurang, Sari masuk lagi.”
“Terus..?”
“Yaa.., udah gitu aja..!”

Hening sesaat waktu itu, kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

“Sari pernah enggak yaa..?” batinku.
“Tanya, enggak, tanya, enggak. Kalo kutanya, Dia marah enggak ya.. Ah bodo, yang penting tanya dulu aja..”
“Eng.., Sari pernah enggak..?”
“Pernah apa Mas..?”
“Ya.., seperti Sara atau Rina..?”
“Belumm Mmass..!” jawabnya malu-malu dan wajahnya merah padam.

Ternyata dia tidkak marah. Benar dugaanku, nafsunya besar juga.

“Sari mau..?”

Dia diam saja sambil menunduk. Pasti mau lah.

“Sari udah punya pacar..?”
“Beluumm Mass.., abis dilarang sama Bapak Ibu.”
“Yaa.., jangan sampe ketahuan doonng..!”

Lalu kami berpisah. Karena Sari harus naik bis ke Blok A. Sedangkan aku naik bis arah Pondok Labu. Di bis aku berpikir, gimana caranya mendapatkan Sari.

“Aku harus memanfaatkan Rina..!” pikirku.

Besoknya sebelum belajar bersama, saat aku bercumbu dengan Rina, kubilang ke Rina kalau Sari sudah tahu hubungan kita. Aku minta bantuannya untuk memancing nafsu si Sari. Tadinya aku pikir Rina akan menolak, ternyata jalan pikiran Rina sudah sangat moderat. Dia menyanggupinya. Karena Sari sudah tahu, untuk apa ditutup-tutupi katanya.

Ketika sedang belajar bersama, aku coba pancing nafsu Sari dengan cara kududuk di sebelah Rina. Aku rangkul Rina, kucium pipinya, bibirnya dan kuraba dadanya. Rina saat itu memakai kaos tanpa BH. Rina membalasnya. Lalu kudorong dia agar tiduran di karpet. Kami saling bergumul. Melihat hal itu, Sari kaget juga. Dia menutupi wajahnya. Karena selama ini kami berhubungan diam-diam. Tidak pernah secara terang-terangan. Kali itu kami berbuat seolah-olah tidak ada orang lain selain kami berdua, untuk memancing nafsu Sari.

Perbuatan kami semakin memanas. Karena Rina sudah telanjang dada. Lalu Rina menurunkan celana pendeknya. Dia langsung bugil karena tidak memakai celana dalam. Aku pun tidak tinggal diam, kulepas semua pakaianku. Kugeluti dia. Lalu kami mengambil posisi 69. Rina di atas. Kami saling menghisap.

“Aaahh.., Mmass.., sshshshs.. Mass.. enaakk Mass.., oohh..!” desah Rina dibesar-besarkan.
“Ohh.. Riinn.. hisap yang kuaatt Riinn..!” desahku juga.

Kulihat Sari sudah tidak menutupi wajahnya lagi.

Kira-kira lima menit saling menghisap, Rina berdiri memegang batang kemaluanku dan mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah tidak perawan lagi. Menurunkan pantatnya dengan perlahan.

“Bless..!” langsung masuk seluruhnya.
“Aaahh.. Maass.., aahh.., sshh.., aahh..!” desahnya.

Lalu dengan perlahan dinaik-turunkan pantatnya. Pertama-tama perlahan. Makin lama semakin cepat.

“Aahh.. oohh.., sh.. sh.. oohh.. Iiihh..!” erangnya.

Kulirik Sari, dia memandangi ekspresi Rina. Sepertinya dia sudah terangsang berat. Karena wajahnya merah padam, nafasnya memburu. Tangannya memegang dadanya. Gerakan Rina semakin tidak terkendali. Pantatnya berputar-putar sambil naik turun. Kira-kira 10 menit, aku rasakan liang kewanitaan Rina sudah berkedut-kedut. Dia mau sampai klimakasnya. Dan akhirnya pantatnya menghujam batang keperkasaanku dalam sekali.

“Aaahh.. Mass.. Akuu.. sammppee.. Maass..!”
“Syuurr.. syurr..” kehangatan menyelimuti kepala senjataku.

Dia langsung terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari liang kenikmatannya dan berhamburanlah cairan dari liang senggamanya ke karpet. Aku memang tidak begitu menghayati permainan ini, karena pikiranku selalu ke Sari. Jadi pertahananku masih kuat. Aku bangkit dengan telanjang bulat. Kuhampiri Sari. Sari kaget karena aku menghampirinya masih dengan bertelanjang bulat. Langsung kupeluk dia. Kuciumi seluruh wajahnya. Tidak ada penolakan darinya, tetapi juga tidak ada reaksi apa-apa. Benar-benar masih polos.

Lama-lama tangannya mulai memelukku. Dia mulai menikmatinya. Membalas ciumanku, walau lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin aku mencumbunya. Dan akhirnya mulutnya membuka sedikit berbarengan dengan desahannya.

“Aaahh.. Maass..!” nafasnya mulai memburu.

Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya perlahan-lahan. Dia pun membalasnya. Tanganku mulai meraba dadanya. Terasa putingnya sudah mengeras di bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas keduanya bergantian.

“Maass.. oohh.. Mmmass.. shshhshshs..” desahnya.

Kulepas ciumanku. Kupandangi wajahnya sambil tanganku mengangkat kaosnya. Dia diam saja. Lepas sudah kaosnya, sekarang tinggal BH mininya. Kulepaskan juga pengaitnya. Dia masih diam saja. Akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu. Seperti biasa, untuk menaklukan seorang perawan, tidak bisa terburu-buru. Harus sabar dan dengan kata-kata yang tepat.

“Bukan maaiinn. Susumu bagus sekali Sar..!” kataku sambil memandangi bukit kembarnya.

Warnanya tidak seputih Rina, agak coklat seperti warna kulitnya. Aku elus perlahan-lahan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang sudah menonjol. Setiap kusentuh putingnya, dia menggelinjang.

Kutidurkan dia ke karpet. Lalu kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas.

“Aaahh.., sshh.., Maass.., aadduuhh.. aa..!”

Bergantian kiri kanan. Kadang ciumanku turun ke arah perutnya, lalu naik lagi. Tangan kananku sudah mengelus-ngelus pahanya. Dia masih memakai celana panjang katun. Kadang-kadang kuelus-elus selangkangannya. Dia mulai membuka pahanya. Sementara itu Rina sudah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara guyuran air.

Setelah aku yakin dia sudah di puncak nafsunya, kupandangi wajahnya lagi. Wajahnya sudah memerahkarena nafsunya. Ini saatnya. Lalu tanganku mulai membuka pengait celananya, retsletingnya, dan menurunkan celana panjangnya sekalian dengan celana dalamnya. Tidak ada penolakan. Bahkan dia membantunya dengan mengangkat pantatnya. Dia memandangiku sayu.

Bukit kemaluannya kecil tidak berbulu. Hampir sama dengan kepunyaan Titin dulu. Mungkin karena sama-sama orang Sunda. Kupandangi bibir kemaluannya. Dia menutupinya dengan kedua tangannya. Kutarik tangannya perlahan sambil kudekatkan wajahku. Mulanya tangannya menutup agak keras, tetapi lama-lama mulai melemah. Kucium bibir kewanitaannya. Aaahh.., segar sekali harumnya. Kuulangi beberapa kali. Setiap kucium, pantatnya dinaikkan ke atas sambil mendesah.

“Aaahh.. Mass.., mm.. sshshshs..”

Batang kejantananku yang tadi sudah agak lemas, mulai mengeras lagi.

Lalu kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Sudah basah. Kutelusuri seluruh liangnya dengan jariku, lalu lidahku. Dia semakin menggelinjang. Lidahku menari-nari mencari kedele-nya. Setelah dapat, kujilat-jilat dengan cepat sambil agak kutekan-tekan. Reaksinya, gelinjangnya makin hebat, pantatnya bergoyang ke kiri dan ke kanan.

“Adduuhh.. Maass.. aahh.. sshh.. aahh..!”

Kuangkat kedua kakinya, kutumpangkan ke pundakku, sehingga liang kewanitaannya semakin membuka. Kupandangi belahan kewanitaannya. Betapa indah liangnya. Hangat dan berkedut-kedut.

“Saarr.., memekmu bagus betul.. Wangi lagi..”

Kembali kuhisap-hisap. Dia semakin keras mendesah.

Kira-kira 5 menit kemudian, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut-denyut cepat sekali.

Dan, “Syurr.. syurr..” menyemburlah cairan kenikmatannya.

Kuhirup semuanya. Manis, asin, gurih menjadi satu. Aaasshh.. segarnya. Kakinya sudah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan batang keperkasaanku ke liangnya sambil kupandangi wajahnya.

“Boleh Sarr..?” tanyaku memohon persetujuannya.

Matanya memandangku sayu, tidak bertenaga. Dia hanya mengangguk.

“Pelan-pelan yaa Mass..!”

Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar dari liang senggamanya. Lalu kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kenikmatannya. Kuputar-putar sambil menekan perlahan.

“Aaahh.. Maass.. Ooohh..!” dia mendesah.

Lalu kutekan dengan amat perlahan. Kepalanya mulai masuk. Kuperhatikan kemaluannya menggembung karena menelan kepala keperkasaanku. Ketekan sedikit lagi. Kulihat dia menggigit bibir bawahnya. Kuangkat pantatku sedikit dengan amat perlahan. Lalu kudorong lagi. Begitu berulang-ulang sampai dia tidak meringis.

“Ayoo.. Mass.. aahh.. oohh.., sshhshshh..!”

Lalu kudorong lagi. Masuk sepertiganya. Dia meringis lagi. Kutahan sebentar, kutarik perlahan, lalu kudorong lagi. Terasa kepala batang kejantananku mengenai selaput tipis. Nah ini dia selaputnya.

“Kok enggak dalam..? Belum masuk setengahnya udah kena..!” batinku dalam hati.
“Sar.., tahan sedikit yaa..!”

Lalu kucium bibirnya. Kami berciuman, saling mengulum. Dan dengan tiba-tiba kutekan batang keperkasaanku dengan keras.

“Pret..!” kemaluanku menabrak sesuatu yang langsung sobek.

Dia mau menjerit, tetapi karena mulutnya kusumpal, maka tidak ada suara yang keluar. Kudiamkan sebentar kejantananku agar liang keperawanannya mau menerima benda tumpul asing. Lalu kutarik ulur perlahan-lahan. Setelah terlihat dia tidak merasa kesakitan, kutekan lebih dalam lagi. Kutahan lagi. Kuangkat perlahan, kutekan sedikit lagi. Begitu berulang-ulang sampai senjataku masuk semuanya. Dia tetap tidak bisa bicara karena mulutnya kulumat. Kutahan kemaluanku di dalam, kulepaskan ciumanku. Liang senggamanya menjepit seluruh batangku di semua sisi. Rasanya bukan main nikmatnya.

“Gimana Sar..?”
“Sakiitt Mass.. Periihh.. Mmm..!”
“Tahan aja dulu, sebentar lagi ilang kok..” sambil kucabut sangat perlahan.

Kutekan lagi sampai menyentuk ujung rahimnya. Begitu berulang-ulang. Ketika kutarik, kulihat kemaluan Sari agak tertarik sampai kelihatan agak menggembung, dan kalau kutekan, agak mblesek menggelembung. Setelah 5 atau 6 kali aku turun naik, terasa agak mulai licin. Dan Sari pun tidak terlihat kesakitan lagi.

“Sar.., memekmu sempit banget. Ooohh enak sekali Sar..!” bisikku sambil mempercepat gerakanku.

Dia sepertinya sudah merasa nikmat.

“Aaahh.. eennaakk.. Mass.. aahh.. shshshshsh..” desahnya. Kupercepat terus.
“Ah.. ah.. ahh.. oo.. shshsh.. aadduuhh.. oohh..!” pantatnya mulai bergerak mengimbangi gerakanku. Kira-kira 5 menit, dia mulai tidak terkendali.

Pantatnya bergerak liar. Tiba-tiba dia menekuk, kedua kakinya menjepit pantatku sambil mengangkat pantatnya. Bibir kemaluannya berkedut-kedut.
Dan, “Sysurr.. syuurr..” dua kali kepala kejantananku disembur oleh cairan hangatnya.
Karena aku dari tadi sudah mau keluar dan kutahan-tahan, maka kupercepat gerakanku.

“Mass.. Uuuddaahh.. Mmass.. Aaadduuhh.. Gellii.. Maass..!” teriaknya.

Aku tidak peduli. Keringatnya sudah seperti orang mandi. Kupercepat terus gerakanku, akhirnya, “Croot.. cruutt..” tiga kali aku menembakan cairanku di liang kenikmatannya.

Lalu aku ambruk di sebelahnya.

Tiba-tiba, “Plok.. plok.. plok..” terdengar suara tepukan.
Rupanya Rina sudah dari tadi memperhatikan kami berdua.

“Mas hebat.. Sari.. selamat yaa..!” katanya sambil mencium pipi Sari.

Sari hanya bisa tersenyum di sela-sela nafasnya yang masih ngos-ngosan.

“Enak Sar..?” tanyanya lagi.

Sari hanya bisa mengangguk lemah. Lalu aku memeluk Sari.

“Sari. Terima kasih yaa..!” kataku sambil mengecup pipinya.
“Sari juga terima kasih Mas.. Enaakk banget ya Mass..!”

Aku bangun mengambil baju-bajuku yang berserakan. Kulihat di selangkangan Sari ada bercak-bercak lendir kemerahan.

“Aaahh.. Aku dapet perawan lagi..!” batinku.

Lalu aku ke kamar mandi. Selesai kumandi, gantian Sari yang mandi. Setelah semua selesai, kami hanya mengobrol saja sambil minum teh hangat yang dibuatkan Rina. Menceritakan pengalaman yang dirasakan oleh masing. Aku lemas karena dalam 2 jam sampai 3 kali main.

Sejak saat itu, Sari selalu datang jam 3 sore. Dan sebelum belajar, kami selalu mengawalinya dengan pelajaran biologis. Dan Rina sepertinya mengetahui dan menyadari kalau punyanya Sari lebih oke, jadi dia mengalah selalu dapat giliran kedua. Dan mereka pun saling berbagi. Saling mencoba dan mengajari. Aku yang dijadikan alat eksperimen mereka menurut saja. Abis enak sih.

Setelah pembagian raport, ternyata yang nilainya naik banyak hanya Sari. Tetapi keduanya naik kelas dengan nilai di atas rata-rata. Begitulah pengalamanku dengan gadis-gadis SMP. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 Cerita Sex: Sari dan Rina

The post Cerita Sex: Saat Mengajar Rina dan Sari appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Cyntia

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Cyntia– Masih terlalu hangat untuk diingat kembali kenangan manis ini. Selalu terbayang meski di tengah kegelapan malam. Semakin dingin kurasakan semakin menghentak sanubari ini. Begitu indah untuk dilupakan.

 

 

 

cerita-sex-cyntia-300x225

Cerita Sex: Cyntia

 

Hari belum begitu siang malah baru menanjak. Langit kota Jakarta sangat cerah sekali. Awan putih membela sepanjang cakrawala. Waktu menunjukkan hampir pukul 10.00. Aku sudah mesti siap-siap menjemput adikku yang akan datang dari Surabaya. Maklum adik cewek jadi mesti dijemput. Biasalah di kota besar seperti Jakarta ini banyak sekali orang iseng termasuk pelaku krimimal. Huhh.. Sebel deh bila ingat semuanya itu. Polisi pun kadang nggak berkutik sama sekali.

Adikku kuliah di sebuah perguruan tinggi terkenal di daerah Jakarta Barat. Dia kost di sekitar kampusnya, Grogol. Yang ingin aku ceritakan ini bukanlah mengenai kota Jakarta atau adikku, terlebih diriku. Kalau kamu melihat saya mungkin tidak akan percaya bahwa saya menyimpan cerita-cerita yang mengasyikkan yang sebenarnya tidak boleh diceritakan.. Hihihi.

Suatu hari saya nyasar di situs ini dan saya berpikir mengapa tidak saja saya posting sebuah kisah menarik ini? Toh orang lain juga nggak akan tahu saya siapa? Itulah salah satu alasan saya dan saya harapkan bisa memberikan penghiburan bagi semuanya. Kalau bagus ya simpanlah dalam hati dan kalau kurang bagus ya lupakanlah, oke?
Saya cukup tinggi 173, 64 kg. Tidak terlalu putih dan saya selalu bangga akan hal itu. Sebab putih saya rasa bagaikan mayat atau singkong kupas kulit. Saya memang pure chinese. Badan saya langsing tetapi tidak tipis. Suka fitnes, berenang dan lari pagi. Six pack mulai kelihatan di tubuh aku. Pokoknya dari luar tidak bikin orang kecewa.

Apalagi memang banyak gadis-gadis suka padaku. Kok aku jadi malu ya melanjutkan kisah ini.

Begini. Saya ingin mengisahkan kisah pribadi saya dengan dia. Dia adalah mahasiswi di kampus adik saya kuliah. 167/55, rambut panjang, chinese dan-mohon maaf-saya rahasiakan nama dan data dirinya ya. Bukan apa-apa loh tetapi demi privacy kita semua. Dia cukup cantik dan manis atau mungkin lebih bagi orang lain. Kalau saya bilang cantik maka cantik sebab saya bisa menilai orang apa adanya.

Waktu itu saya tiba di kost adik saya setelah menjemput adik saya. Saya jarang masuk ke kost putri karena pantangan. Jujur saja saya orangnya baik dan rumahan. Pernah sekali pacaran tetapi putus karena ya apalagi jika bukan selingkuh. Bukan saya loh tetapi pacar saya. Mungkin saya kurang genit atau apalah saya nggak tahu. Yang pasti aku orangnya baik dan sopan. Banyak tante-tante juga suka padaku. Wah kelihatan aku menyombongkan diri ya? Enggaklah.. Aku bicara apa adanya. Aku kerja di perusahaan konsultan ternama dan layaknya executive biasanya. Rapi, celana katun dan selalu pakai dasi. Emang saya belum punya mobil tetapi saya nggak pernah merasa kecil hati.

Saya selalu percaya diri dengan diri saya kok. Tamatan Trisakti, pandai, suka bercerita dan penuh humor. Baik dan selalu baik dibilang teman-teman aku baik cewek atau cowok. Kalau pintar dan tulus wah nggak usah dibandingin deh.. hahahaha.

Setelah sampai di kost, adikku berkata,

“Ko, santai aja lagi. Nggak ada siapa-siapa juga. Anak-anak pada liburan dan belum balik.”

Aku melihat sekeliling dan perhatikan satu persatu pintu kamar kost. Wah asyik juga ya kost cewek, pikirku. Di dinding pintu tertulis kata-kata lucu, unik dan ada gantungan-gantungan karikatur dan boneka. Kuperhatikan baik-baik. Ada yang tertulis: cowok dilarang masuk kecuali cowokku, Cyntia imoet = cinta monyet (tambahan coretan iseng), Maria, No 5 ini cewek macan-hati-hati bisa gigit, dan sebagainya. Aku sempat tertawa dalam hati dan berbisik, “Wah pasti cakep-cakep neh cewek di sini.. Hahaha..” Habis lucu.

Pada waktu adikku masuk ke kamarnya, kudengar seorang gadis manis keluar kamarnya. Karena aku cowok ya aku perhatikan siapa tuh yang keluar. Ternyata dari kamar yang bertulis Cyntia Imoet.

Tahu nggak? Pada waktu dia keluar aku sempat kaget dan dia juga kaget. Karena dia cuma pakai CD dan kaos ketat. Cuma memang hanya terlihat pahanya yang mulus sebab kaosnya panjang sekali. Kebayang nggak sih? Aku cowok dan bisa membayangkan tubuhnya yang indah dan benar-benar indah dan putih. Dia chinese juga. Saya pastikan dia memang cuma pakai CD tanpa celana pendek.

Pada saat dia membuka pintu dan kaget, dia berseru,

“Aduh sory Ko, kirain cuma ada.. Luci (nama samaran adikku). Sory ya..”

Buru-buru dia menutup pintu. Aku juga nggak enak hati dan malu. Tetapi tiba-tiba viktor aku berjalan kencang. Tahu nggak viktor? Vikiran kotor say..

Aku jadi nggak enak kalo lama-lama di sana. Aku perhatikan sekeliling kamar dan ternyata memang sepi. Yang ada penghuninya cuma kamar adikku dan kamar Cyntia. Lama aku bengong dan pengen pamitan buru-buru sama adikku. Habis gara-gara aku Cyntia bisa ngumpat selamanya. Kan malu.. Biasalah cewek.

Pada saat aku mau pamitan pulang, tiba-tiba pintu kamar Cyntia terbuka dan dia keluar dengan senyum sumringah dengan celana pendek dan kaos ketat tadi. Kupikir dia pasti pakai celana panjang atau tunggu aku pergi baru keluar. Ternyata tidak, dia keluar agar terlihat biasa saja dan dia pandai bermain sikap. Masih dengan celana pendek supaya pahanya yang putih dan betisnya terlihat. Aku tambah nggak enak hati waktu dia keluar terus berkata,

“Ko, sory ya.. Tadi nggak tahu ada Koko.”

Aku diam saja dan pura-pura nggak terjadi apa-apa.

“Nggak Papa lagi. Emang ada apa ya?”

Cyntia tersenyum, “Iya ya.. Nggak Papa juga kok.”

Senyumnya terus menebar. Giginya putih rata. Pada saat dia melewatiku ke kamar adikku, wangi tubuhnya begitu memikat dengan aroma yang khas parfum cewek. Aku sempat menelan ludah dan viktor mulai hidup kembali. Mohon maaf bagi yang bernama viktor.

Cyntia tidak masuk ke kamar adikku melainkan cuma berdiri di pintu kamar dan berbasa-basi dengan adikku, Luci. Kuperhatikan dari belakang pantatnya yang berisi dan pahanya yang mulus. Saat itu juga “adikku” mulai bangun dan keras sekali. Sempat kuberpikir andaikan nggak ada orang dan dia mau kuajak ML pasti akan aku puaskan dia.
Benar-benar aku nggak tahan waktu itu. Mana bisa tahan dengan wajahnya dan tubuhnya yang ranum dan oke? Saya sempat berpikir andai bisa kujilati pahanya yang mulus dan putih sampai ke pusarnya.. Wah asyik sekali..
Pada saat saya berpikir begitu, Cyntia berbalik ke aku dan berkata,

“Ko, kok bengong aja? Masuk dong ke kamar Lucia masa duduk aja di situ?”

Saya sempat terperanjat dan hanya menebar senyum.. Cyntia senyum kembali. Sejak saat itu aku bisa memastikan bahwa Cyntia benar-benar suka pada aku dan kayaknya ini cewek bisa didekatin. Pada saat saya selesai berpikir demikian, Cyntia berkata,

“Lus, tahu nggak? Semalam kita clubbing..”

Wah pada saat dengar kata clubbing aku pastikan 100 persen ini cewek bisa diajak keluar dan nggak tertutup kemungkinan diajak ML. Dan ternyata benar pikiran aku..

Dua Minggu Kemudian

Seperti yang sudah saya katakan, aku orangnya rumahan dan sopan. Namun dua minggu kemudian adikku SMS aku dan berkata,

“Ko, datang ke kost. Kom rusak.. Pls buruan”.

Karena adik butuh bantuan saya cepat-cepat datang tanpa berpikir panjang lagi. Aku masih takut nanti ketemuan cewek lain lagi dan kejadian dua minggu terulang. Habis biasanya di kost cewek mereka santai dan pakai seksi-seksi sekali. Bagi mereka sih biasa tetapi bagi cowok kan luar biasa.

Pas aku sampai kamar adikku ternyata sudah ada Cyntia. Kali ini dia berkaos ketat. Dia sudah seperti putus asa bantu adik saya. Begitu saya datang dia yang menyapa saya dan menebar senyum.

Aku segera duduk dan jongkok mencari kira-kira mungkin ada kabel yang putus atau apa. Cyntia ikut juga dan tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan aku. Terasa ada getaran yang berbeda. Kulitnya begitu halus dan benar-benar membuat aku tidak bisa konsentrasi. Dia malah tersenyum saja dan seolah-olah nggak terjadi apa-apa. Saya berpikir,

“Wah nih cewek pura-pura juga ya. Nanti kalau dah aku dapat pasti kubuat dia meriuk dalam kegelisahan dan kenikmatan..”

Begitu kedapatan kabel ada yang putus, si Cyntia malah berseru,

“Koko hebat deh.. Jadi pengen punya koko seperti kamu.”

Giginya yang putih dan wajahnya yang bersih terlihat jelas. Kali ini aku memandang wajahnya sedemikian dalam dan langsung menebus bola matanya. Dia terdiam dan aku mendesah..

“Ah.. Selesai juga kerjaan aku.”

Cyntia mulai memasang aksi. Dia mulai bertingkah dan cari perhatian. Aku tahu hal itu. Setelah acara siang itu selesai aku pamitan. Pada saat aku turun sendirian ternyata diam-diam Cyntia mengikutiku. Pas di lantai 2 begitu tidak ada orang, Cyntia mempercepat langkahnya dan berkata,

“Ko sory ya tadi aku mengoda koko.” Pada saat itu nafasnya mendesah dekat dengan aku. Khas wanginya.
“Kapan-kapan Koko main ke sini ya biar nggak ada Luci.” Aku angguk kepala dan menyentuh pundaknya.
“Oke, kamu SMS Koko aja ya..”

Tiga Hari Kemudian

Ponsel aku berdering dan ternyata miscall. Aku balik SMS: sapa neh. Isengin ya.. Tar aku sumpahin bulu keteknya tambah lebat.. Hihihi.

Tak berapa lama SMS balasan muncul: jahat! Ini aku Ko, Cyntia. Aku kangen Ma Koko, nggak deh bercanda (“,)
Aku balas lagi: Ko juga kangen. Ko ke kost kamu ya?

SMS: Jangan, Cyntia belom di kost. 10 menit lagi ya Ko. Cyntia di kampus.

Oke.. CU there.

Aku buru-buru ganti pakaian dan segera berangkat ke kost adikku. Saat itu entah memang sudah diatur si Cyntia atau apa memang keberuntungan. Pada saat aku sampai kost begitu sepi dan tidak ada seorangpun kecuali pembantu kost. Adikku pun nggak ada. Mungkin masih kuliah. Cyntia keluar dan sepertinya dia sudah lama di kost pura-pura baru sampai dari kuliah.

“Wah, capek banget Ko, kuliah hari ini.”
“Oya? Mau dipijitin nggak?” kataku bercanda.
“Memang Koko bisa apa? Mau dong kalau nggak keberatan.” balasnya tenang dan bercanda.
“Mana si Luci? Belum pulang ya.” basa basi aku.
“Tahutuh kayaknya belum deh.. Kan ada Cyntia.. Hehehehe.”
“Daripada ngobrol di luar mending ke kamar Cyntia yuk.. Adem ada AC dan Cyntia lagi nonton juga film horor.”

Aku ingin menolak tetapi karena naluri cowok sudah merasuk dalam diri ini aku ikut saja. Kamarnya rapi dan bersih dan wangi lagi. Entah sudah disemprot atau apa aku nggak tahu yang pasti kamar cewek idaman. Sekeliling meja belajarnya ada fotonya dan juga foto mama dan keluarganya. Ternyata Cyntia berasal dari Semarang.

“Ko mau minum apa?”
“Nggak perlu repot deh. Oya, nggak Papa kan cowok masuk kamar kamu?”
“Awas ya kalau macam-macam?”

Saya jadi nggak enak waktu dia bicara begitu. Aku segera balas,

“Ya nggak lah. Aku nggak menggigit orang kok..”

Tiba-tiba Cyntia berseru dan tertawa genit, “Tadi Cyntia bercanda deh.. Habis lihat tingkah laku Koko kok polos amat.”

Aku tersenyum dan berkata, “Ayo dong puterin filmnya.”

“Cyntia kunci pintu kamar dulu ya kan nggak enak nanti tiba-tiba orang masuk dan kirain kita lagi apaan.. Hahahaha.”
“Terserah kamu sih.”

Tahu nggak, sejak film di putar ternyata saya dan Cyntia sudah bukan nonton film lagi. Melainkan main film. Pada saat pintu dikunci dan gorydn ditutup memang belum terjadi apa-apa. Pada saat 20 menit setelah film mulai, Cintya mulai dekat-dekat ke aku dengan alasan takut. Aku memeluk dan membelai dia.

Dapat kurasakan tubuhnya yang montok dengan dada yang berisi aku memeluk dia. Kupeluk terus dan dia semakin dekat ke aku. Apalagi udara dingin hembusan AC sangat terasa sekali menusuk kulit.

Kudongakkan kepalanya dan dia tersenyum terangsang karena mukanya sudah berbeda. Kukecup keningnya perlahan dan cukup lama dengan penuh perasaan sayang. Jari tangan kiri telunjuk aku eluskan dari matanya perlahan-lahan sekali ke hidung terus ke bibirnya dan kurasakan dia diam dan menutup mata. Kudekatkan bibirku ke bibirnya dan dia diam juga.
Kubisikkan kata-kata mesra,

“Cyn, kamu cakep sekali.” ke telinganya dan kujilati sedikit dan dia merapatkan tubuhkan ke aku semakin erat.

Kubisikkan sekali lagi dan kujilati perlahan,

“Cyn.. Aku suka sama kamu.”

Cyntia mendesah..

”Ohh.. Auhh.. Cyntia juga Ko..”

Sudah kulihat dia terangsang berat saat kubisikkan kata-kata tadi dan kujilati telinganya. Aku membuka kaosnya perlahan-lahan dan dia diam saja. Aku sempat berpikir “Wah ini anak kok diam baget?”

Kulihat dadanya begitu kenyal dan berisi. Begitu bagus dan putih sekali tanpa ada bercak sedikitpun. Sempurna sebagai tubuh wanita yang menginjak dewasa.

Branya yang ungu begitu bagus terbalut di dadanya. Kubuka kancingnya perlahan-lahan lalu kumainkan dengan jari-jari ku di puting susunya yang ranum. Aduh penis ku begitu keras seolah-olah akan meledak. Putingnya coklat indah sekali. Begitu keras juga.

Cyntia membenamkan kepalanya di samping kepalaku. Waktu itu posisi kami memang senderan di tembok di atas springbed. Film sialan horor terus menjerit-jerit karena pemainnya sedang diburu monster aneh. Jeritan itu terus menerus menghantui nafsu ku seolah-olah aku ingin membuat Cyntia menjerit.

Aku terus memainkan puting susunya dan tubuhnya bergetar kejang keras. Dia menjambak rambutku yang pendek dan mendesah..”Auhh..”

Nafsuku berpacu kencang. Aku mencium dadanya sebentar lalu kembali ke bibirnya. Kumainkan lidahku di bibirnya dan dia berbisik,

“Aduh geelii..”

Aku lanjutkan ke dadanya dan kali ini ke buah dadanya yang ranum. Kujilati puting susunya perlahan sambil putus-putus dan dia begitu terangsang lalu meraih celana aku dan membuka celana aku.

Aku tahan..”Tunggu say, permainan baru dimulai..”

Tangannya terdiam dan kubaringkan dia tanpa sehelai baju pun. Dia terdiam sambil menggigit kedua jari tangannya. Mungkin dia malu tetapi malu karena rangsangan. Aku merosot celana panjangnya dan dia terdiam.
Kupandangi tubuhnya yang telentang di spingbed sungguh luar biasa. Begitu indah dan bagus sekali.
Pikiran ku terus bergolak,

“Andai aku bisa setubuhi dia sungguh dahsyat. Tubuhnya pasti siap menerima aku dan kepunyaanku yang besar.”

Kupandangi begitu lama dan dia seolah-olah kedinginan karena butuh kehangatan. Memang kamarnya dingin karena hawa AC. Kulihat dia memakai CD saja dan aku buru-buru melepaskan baju ku dan celana panjangku. Biar adil aku memakai CD juga.

Kembali kurebahkan tubuhku ke tubuhnya dan kutiduri. Aku mencium mulutnya bertubi-tubi dan dia diam saja tanpa aksi. Sepertinya dia benar-benar polos. Sementara itu salah satu tanganku terus memainkan puting susunya. Kujilati telinganya untuk kesekian kali dan kuberbisik,

“Cyn, aku sayang sama kamu. Aku puasin kamu ya.”

Dia tetap mengigit kedua jari tangannya dan mengangguk kecil..

Aku mendengus puting susunya dan terus menjilatinya. Gigiku ku dekati putingnya aku gigit tapi tidak keras-keras sementara ujung lidahku mengitari putingnya dari dalam. Kulihat kakinya gemetaran dan merapat. Aku terus mencium dan menjilati puting susunya dan turun perlahan-lahan ke pusar lalu berhenti dan kembali lagi dari atas. Tiba-tiba aku merasa pingin sekali menjilati pahanya yang putih dan berisi. Kali ini sedikit aku gigit lepas dan dia berpindah posisi menyamping karena kenikmatan. Aku nggak enak juga dan kembali merebahkan atau merentangkan tubuhnya seperti semula.

Aku merosot CDnya dan dia menahan aku.

“Jangan Ko, aku belum pernah sejauh itu.”

Aku urungkan dan aku kembali mencium bibirnya dan berpacu berdua sedemikian cepat. Kali ini kulirik CD nya dan kudapatkan basah.. Aku pura-pura nggak tahu dan terus berpacu di dadanya dan tubuh atasnya. Kulorotkan CD nya perlahan-lahan tanpa dia sadari karena kenikmatan yang ada. Aku juga perlahan-lahan merosotkan CD aku dan ternyata kali ini kami benar-benar bugil. Biar dia tidak terasa, aku berpikir cerdik. Segera kuraih selimut dan kututupi tubuh kami berdua. Sempat ku menyentuh bibir kemaluannya yang sedikit ada bulu-bulu halus. Dia memang baru berumur 20.

Tanpa aba-aba lagi, tiba-tiba aku langsung menghujamkan penis aku yang super tegang ke vaginanya. Dirinya menjerit tertahan dan penuh kenikmatan juga. Kaget mungkin merasakan benda keras dan panjang masuk ke tempat paling pribadinya.

“Auh.. Oh.. Ko.. Ke.. Napa? Owh.. Ahh.. Saa.. Kkitt..”

Aku cabut karena nggak tega mendegar jeritannya. Tubuhnya bergetar dan kurasakan sekali. Aku pun menurunkan kepala aku dan kujilati vaginanya terutama klitorisnya. Baunya khas dan aku suka sekali. Entah kenapa aku selalu suka mencium V wanita. Kumainkan lidahku dan kulihat dia mendesah kuat dan kakinya bergetar sekali. Dia meraih kepalaku dengan tangannya artinya dia tidak mau lagi dioral melainkan ingin merasakan penisku.

Aku berdiri dan perlahan-lahan aku masukkan lagi. Bless.. Begitu mulus karena cairan kenikmatan dia membasahi seluruh kemaluannya. Maju mundur dan tanpa ampun lagi aku terus mengocok penisku di liang vaginanya. Dia menjerit tetapi tangannya meremas badanku dan berusaha menjambak rambut ku sedemikian rupa. Aku setengah berbaring dengan kedua tangan tertahan di sisinya.

Dapat kurasakan dia sedikit marah tetapi marah yang penuh kenikmatan. Aku terus memaju mundurkan penisku berulang-ulang dan dia merebah badannya sendiri di kasur. Kali ini selimut aku buang dan aku berlutut di atas badannya. Dia memenjamkan mata pekat dan tidak berani menatap aku. Aku naikkan kedua pahanya ke atas dan kuhujamkan berulang-ulang dengan cepat..

Mukanya lirih tetapi merah dan sebentar-bentar dia merintih. Aku pompa terus penuh nafsu dan dia merintih.

“Saa.. Kkitt.. Auhh.. Ohh.”
“Ohh..”

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu akan muncrat dan kupercepat goyangku dan dia terus merintih.. Pada saat hampir aku ejakulasi aku merebah ke tubuhnya dan kupeluk sangat erat sampai hampir saja dia tidak bisa bernapas.. Akhirnya pun aku ejakulasi. Dia merapat sangat erat dan melingkari aku dengan kedua pahanya secara rileks.. Aku percepat sampai akhirnya..

“Ahh.. Ohh.. Cynt.. Ohh.. Ahh.”

Begitu banyak sperma yang keluar di vaginanya dan kurasakan aku kenikmatan sekali.. Begitu luar biasa. Penis aku yang cukup besar mungkin sakit bagi Cyntia yang baru pertama kali. Lucunya penis aku belum loyo meski sudah ejakulasi. Masih terdiam keras beberapa saat sampai akhinya loyo dan aku cabut.

Kudekap Cyntia ku penuh sayang dan dia tersenyum manis.. Kami berdua telanjang cukup lama dan saling pelukan. Kubisikkan kata sayang,

“Cyntia, aku sayang sama kamu dan aku ingin mencintaimu..”

Dia mencium aku dan berkata,

“Aku juga Ko.. Aku sayang Koko.. Thanks ya.. Koko cape nggak?” – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Cyntia

The post Cerita Sex: Cyntia appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Vera Tetanggaku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex , Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Vera Tetanggaku – Namaku Aldi, usia 30 tahun, dan saat ini tinggal di sebuah perumahan sederhana (bukan real estate) di kawasan Bekasi Barat. Rumah di kompleks perumahanku tentu saja tipe-tipe kecil yang sebagian besar bertipe 36 dan 45. Namun dengan penghasilanku yang lumayan aku bisa membuat rumahku yang mungil menjadi terlihat indah dan asri. Boleh dibilang rumahku merupakan rumah terindah di kompleks itu.

 

 

 

cerita-sex-vera-tetanggaku1-259x300

Cerita Sex: Vera Tetanggaku

 

Aku menempati rumah ini sejak 5 tahun yang lalu, dulunya sendiri saja, namun sejak 1 tahun yang lalu aku menikah dan kini tinggal berdua dengan Lia, isteriku. Lia adalah seorang wanita yang cantik dan penuh perhatian, sekilas tidak ada yang kurang darinya. Apalagi dia juga bekerja sebagai Manajer Marketing di sebuah perusahaan farmasi, jadi keluarga kami secara keuangan tidak punya masalah.

Kehidupan perkawinanku yang selama ini kuanggap bahagia itu ternyata semu belaka. Sialnya, hal itu disebabkan seperti kata pepatah di atas:”Rumput tetangga selalu lebih hijau”.

Aku mempunyai tetangga baru, sepasang suami isteri dengan satu anak yang masih bayi. Suaminya seorang pelaut (anak buah kapal) dan isterinya ibu rumah tangga. Pada awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kehadiran tetangga baru itu, walaupun ketika mereka datang memperkenalkan diri ke rumah aku sedikit terpukau dengan sang istri yang punya body seksi dan bahenol. Pada saat itu aku merasa keterpukauanku hanyalah hal biasa saja.

Namun waktu berkata lain. Ternyata setelah berinteraksi dengan Vera, begitu nama tetanggaku yang montok itu, aku mulai merasa ada daya tarik yang muncul dari wanita itu. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki Vera namun tidak dimiliki Lia, isteriku.

Pertama tentu saja body-nya yang montok, dengan dada yang menjulang dan pantat yang besar namun padat. Walaupun Lia juga seksi, namun ukuran buah dadanya cuma 34 B. Kalau Vera kutaksir mungkin antara 36 B atau 36 C. Apalagi pantatnya yang bahenol itu tak kalah merangsang dibanding pantat”Inul”, membuat pria penasaran untuk meremasnya.

Kedua, wajah Vera yang sensual. Kalau urusan cantik, pasti aku pilih Lia, namun ketika aku melihat wajah Vera, maka aku membayangkan bintang film BF. Mungkin pengaruh dari bibirnya yang agak tebal dan matanya yang nakal. Setiap kulihat bibir itu berbicara, ingin rasanya aku merasakan ciuman dan kulumannya yang membara.

Ketiga adalah selera berbusananya, terutama selera pakaian dalamnya. Pertama kali aku melihat jemuran pakaian di belakang rumah mereka, aku langsung tertarik pada pakaian dalam Vera yang dijemur. Model dan warnanya beraneka macam, mulai dari celana dalam warna hitam, biru, merah, hijau sampai yang transparan. Modelnya mulai dari yang biasa-biasa saja sampai model G-string. Motifnya dari yang polos sampai yang bermotif bunga, polkadot, gambar lucu sampai ada yang bergambar bibir. Wah.. Lia tidak suka seperti itu, menurutnya kampungan dan seperti pelacur jalanan. Padahal sebagai lelaki kadang kita ingin sekali bermain seks dengan perempuan jalanan.

Tiga hal itulah yang membuat aku selalu menyempatkan untuk curi-curi pandang pada Vera dan tak lupa melihat jemuran pakaiannya untuk melihat koleksi pakaian dalamnya yang”jalang” itu.

Suatu hari, sepulang dari kantor, aku mampir ke Supermarket dekat kompleks sekedar membeli makanan instan karena isteriku akan pergi selama dua hari ke Bandung. Tak disangka di supermarket itu aku bertemu Vera dengan menggendong bayinya. Entah kenapa jantungku jadi berdegup keras, apalagi ketika kulihat pakaian Vera yang body-fit, baik kaos maupun roknya. Seluruh lekuk kemontokan tubuhnya seakan memanggil birahiku untuk naik.

“Hai.. Mbak, belanja juga?” sapaku.
“Eh.. Mas Aldi, biasa belanja susu”, jawabnya dengan senyum menghiasi wajah sensualnya.
“Memang sudah enggak ASI ya?” tanyaku.
“Wah.. Susunya cuma keluar empat bulan saja, sekarang sudah tidak lagi”.
“Hmm.. Mungkin habis sama Bapaknya kali ya.. Ha-ha-ha..” candaku.
Vera juga tertawa kecil, “Tapi enggak juga, sudah dua bulan bapaknya enggak pulang”.
“Berat enggak sih Mbak, punya suami pelaut, sebab saya yang ditinggal isteri cuma dua hari saja rasanya sudah jenuh”.
“Wah.. Mas baru dua hari ditinggal sudah begitu, apalagi saya. Bayangkan saya cuma ketemu suami dua minggu dalam waktu tiga bulan”.

Aku merasa gembira dengan topik pembicaraan ini, namun sayang pembicaraan terhenti karena bayi Vera menangis. Ia kemudian sibuk menenangkan bayinya.

“Apalagi setelah punya bayi, tambah repot Mas”, katanya.
“Kalau begitu biar saya bantu bawa belanjaannya”, aku mengambil keranjang belanja Vera.
“Terima kasih, sudah selesai kok, saya mau bayar terus pulang”.
“Ohh.. Ayo kita sama-sama”, kataku.

Aku segera mengambil inisiatif berjalan lebih dulu ke kasir dan dengan sangat antusias membayar semua belanjaan Vera.

“Ha.. Sudah bayar? Berapa? Nanti saya ganti”, kata Vera kaget.
“Ah.. Sedikit kok, enggak apa sekali-kali saya bayarin susu bayinya, siapa tahu dapat susu ibunya, ha-ha-ha..”, aku mulai bercanda yang sedikit menjurus.
“Ihh.. Mas Aldi!” jerit Vera malu-malu. Namun aku melihat tatapan mata liarnya yang seakan menyambut canda nakalku.

Kami berjalan menuju mobilku, setelah menaruh belanjaan ke dalam bagasi aku mengajaknya makan dulu. Dengan malu-malu Vera mengiyakan ajakanku.

Kami kemudian makan di sebuah restauran makanan laut di dekat kompleks. Aku sangat gembira karena semakin lama kami semakin akrab dan Vera juga mulai berbaik hati memberikan kesempatan padaku untuk “ngelaba”. Mulai dari posisi duduknya yang sedikit mengangkang sehingga aku dengan mudah melihat kemulusan paha montoknya dan tatkala usahaku untuk melihat lebih jauh ke dalam ia seakan memberiku kesempatan. Ketika aku menunduk untuk mengambil garpu yang dengan sengaja aku jatuhkan, Vera semakin membuka lebar kedua pahanya. Jantungku berdegup sangat kencang melihat pemandangan indah di dalam rok Vera. Di antara dua paha montok yang putih dan mulus itu aku melihat celana dalam Vera yang berwarna orange dan.. Brengsek, transparan!

Dengan cahaya di bawah meja tentu saja aku tak dapat dengan jelas melihat isi celana dalam orange itu, tapi itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi. Saking gemetarnya aku sampai terbentur meja ketika hendak bangkit.

“Hi-hi-hi.. Hati-hati Mas..”, celoteh Vera dengan nada menggoda.

Aku memandang wajah Vera yang tersenyum nakal padaku, kuberanikan diri memegang tangannya dan ternyata Vera menyambutnya.

“Hmm.. Maaf, saya cuma mau bilang kalau Mbak Vera.. Seksi sekali”, dengan malu-malu akhirnya perkataan itu keluar juga dari mulutku.
“Terima kasih, Mas Aldi juga.. Hmm.. Gagah, lucu dan terutama, Mas Aldi pria yang paling baik yang pernah saya kenal”.
“O ya?”, aku tersanjung juga dengan rayuannya, “Gara-gara saya traktir Mbak?”
“Bukan cuma itu, saya sering memperhatikan Mas di rumah, dan dari cerita Mbak Lia, Mas Aldi sangat perhatian dan rajin membantu pekerjaan di rumah, wah.. Jarang lho Mas, ada pria dengan status sosial seperti Mas yang sudah mapan dan berpendidikan namun masih mau mengepel rumah”.
“Ha-ha-ha..” aku tertawa gembira, “Rupanya bukan cuma saya yang memperhatikan kamu, tapi juga sebaliknya”.
“Jadi Mas Aldi juga sering memperhatikan saya?”
“Betul, saya paling senang melihat kamu membersihkan halaman rumah di pagi hari dan saat menjemur pakaian”.
“Eh.. Kenapa kok senang?”.
“Sebab saya mengagumi keindahan Mbak Vera, juga selera pakaian dalam Mbak”, aku berterus terang.

Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan tak ada jarak lagi di antara kami. Akhirnya kami pulang sekitar jam 8 malam. Dalam perjalanan pulang, bayi Mbak Vera tertidur sehingga ketika sampai di rumah aku membantunya membawa barang belanjaan ke dalam rumahnya.

Mbak Vera masuk ke kamar untuk membaringkan bayinya, sementara aku menaruh barang belanjaan di dapur. Setelah itu aku duduk di ruang tamu menunggu Vera muncul. Sekitar lima menit, Vera muncul dari dalam kamar, ia ternyata sudah berganti pakaian. Kini wanita itu mengenakan gaun tidur yang sangat seksi, warnanya putih transparan. Seluruh lekuk tubuhnya yang montok hingga pakaian dalamnya terlihat jelas olehku.

Sinar lampu ruangan cukup menerangi pandanganku untuk menjelajahi keindahan tubuh Vera di balik gaun malamnya yang transparan itu. Buah dadanya terlihat bagaikan buah melon yang memenuhi bra seksi yang berwarna orange transparan. Di balik bra itu kulihat samar-samar puting susunya yang juga besar dan coklat kemerahan. Perutnya memang agak sedikit berlemak dan turun, namun sama sekali tak mengurangi nilai keindahan tubuhnya. Apalagi jika memandang bagian bawahnya yang montok.

Tak seperti di bawah meja sewaktu di restoran tadi, kini aku dapat melihat dengan jelas celana dalam orange transparan milik Vera. Sungguh indah dan merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membayangkannya saja aku sudah berkali-kali meneguk ludah.

“Hmm.. Tidak keberatan kan kalu saya memakai baju tidur?”, tanya Vera memancing.

Sudah sangat jelas kalau wanita ini ingin mengajakku selingkuh dan melewati malam bersamanya. Kini keputusan seluruhnya berada di tanganku, apakah aku akan berani mengkhianati Lia dan menikmati malam bersama tetanggaku yang bahenol ini.

Vera duduk di sampingku, tercium semerbak aroma parfum dari tubuhnya membuat hatiku semakin bergetar. Keadaan kini ternyata jauh di luar dugaanku. Kemarin-kemarin aku masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Vera, namun kini wanita itu justru yang menantangku.

“Mas Aldi mau mandi dulu? Nanti saya siapkan air hangat”, tanya Vera sambil menggenggam tanganku erat.

Dari sorotan matanya sangat terlihat bahwa wanita ini benar-benar membutuhkan seorang laki-laki untuk memuaskan kebutuhan biologisnya.

“Hmm.. Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu Mbak”, kataku agak serius.
“Apa itu Mas?”
“Pertama, terus terang aku mengagumi Mbak Vera, baik fisik maupun pribadi, jadi sebagai laki-laki aku sangat tertarik pada Mbak”, kataku.
“Terima kasih, saya juga begitu pada Mas Aldi”, Vera merebahkan kepalanya di pundakku.
“Kedua, kita sama-sama sudah menikah, jadi kita harus punya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kita, apa yang mungkin kita lakukan bersama-sama janganlah menjadi pemecah rumah tangga kita”.
“Setuju, saya sangat setuju Mas, saya hanya ingin punya teman saat saya kesepian, kalau Mas Aldi mau kapanpun Mas bisa datang ke sini, selagi tidak ada suami saya. Tapi saya sekalipun tidak akan meminta apapun dari Mas Aldi, dan sebaliknya saya juga ingin Mas Aldi demikian pula, sehingga hubungan kita akan aman dan saling menguntungkan”.
“Hmm.. Kalau begitu tak ada masalah, saya mau telpon ke rumah, supaya pembantu saya tidak kebingungan”.
“Kalau begitu, Mas Aldi pulang saja dulu, taruh mobil di garasi, kan lucu kalau Mas Aldi bilang ada acara sehingga tidak bisa pulang, sementara mobilnya ada di depan rumah saya”.
“Oh.. Iya, hampir saya lupa”.

Aku segera keluar dan pulang dulu ke rumah, menaruh mobil di garasi dan mandi. Setelah itu aku mau bilang pada pembantuku kalau aku akan menginap di rumah temanku. Namun tidak jadi karena pembantuku ternyata sudah tidur.

Aku segera datang kembali ke rumah Vera. Wanita itu sudah menungguku di ruang tamu dengan secangkir teh hangat di atas meja. Pahanya yang montok terpampang indah di atas sofa.

“Wah.. Ternyata mandi di rumah ya? Padahal saya sudah siapkan air hangat”.
“Terima kasih, Mbak Vera baik sekali”.

Wanita itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang aku memandang kemontokan pantatnya yang besar dan padat. Kebesaran pantat itu tak mampu dibendung oleh celana dalam orange itu, sehingga memperlihatkan belahannya yang merangsang. Seperti tak sadar aku menghampiri Vera, lalu dengan nakal kedua tanganku mencengkeram pantatnya, dan meremasnya.

“Uhh..”, Vera agak kaget dan menggelinjang.
“Maaf”, kataku.
“Tidak apa-apa Mas, justru.. Enak”, kata Vera seraya tersenyum nakal memandangku. Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya.
“Crup..!”, aku segera menciumnya, Vera membalasnya dengan liar.

Aku tak tahu sudah berapa lama bibir itu tak merasakan ciuman laki-laki, yang jelas ciuman Vera sangat panas dan liar. Berkali-kali wanita itu nyaris menggigit bibirku, lidahnya yang basah meliuk-liuk dalam rongga mulutku. Aku semakin bernafsu, tanganku menjalar di sekujur tubuhnya, berhenti di kemontokan pantatnya dan kemudian meremas-remas penuh birahi.

“Ohh.. Ergh..”, lenguh Vera di sela-sela ciuman panasnya.

Dengan beberapa gerakan, Vera meloloskan gaun tidurnya hingga terjatuh di lantai. Kini wanita itu hanya mengenakan Bra dan CD yang berwarna orange dan transparan itu. Aku terpaku sejenak mengagumi keindahan pemandangan tubuh Vera.

“Wowww.. Kamu.. Benar-benar seksi Mbak”, pujiku ,”Buah dada Mbak besar sekali”
“Hi-hi-hi.. Punya Lia kecil ya? Paling 34 A, iya kan? Nah coba tebak ukuran saya?”, tanyanya seraya memegang kedua buah melon di dadanya itu.
“36 B”, jawabku.
“Salah”
“36 C”.
“Masih salah, sudah lihat aja nih”, Vera membuka pengait Bra-nya, sehingga kedua buah montok itu serasa hampir mau jatuh. Ia membuka dan melempar bra orange itu kepadaku.
“Gila.. 36 D!”, kataku membaca ukuran yang tertera di bra itu.
“Boleh saya pegang Mbak?”, tanyaku basa-basi.
“Jangan cuma dipegang dong Mas, remas.. Dan kulum nih.. Putingnya”, kata Vera dengan gaya nakal bagaikan pereks jalanan.

Wanita itu menjatuhkan tubuh indahnya di atas sofa, aku memburunya dan segera menikmati kemontokan buah melonnya. Kuremas-remas dua buah dada montok itu, kemudian kuciumi dan terakhir kukulum puting susunya yang sebesar ibu jari dengan sekali-kali memainkannya di antara gigi-gigiku. Vera menggelinjang-gelinjang keenakan, napasnya semakin terdengar resah, berkali-kali ia mengeluarkan kata-kata jorok yang justru membuatku semakin bernafsu.

“Ngentot, enak banget Mas..” jeritnya, “Ayo Mas.. Saya sudah kepingin penetrasi nih!”.

Aku yang juga sudah sangat bernafsu segera menjawab keinginan Vera. Dengan bantuan Vera aku menelanjangi diriku sehingga tak tersisa satupun busana di tubuhku. Vera sangat gembira melihat ukuran penisku yang lumayan panjang dan besar itu.

“Ohh.. Besar juga ya..” jeritnya.

Ia benar-benar bertingkah bagaikan perek murahan, namun justru itu yang kusuka. Wanita itu segera membuka CD orange sebagai kain terakhir di tubuhnya. Kulihat daerah bukit kemaluannya yang ditumbuhi rambut-rambut liar, dengan segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. Bibir yang merah dan basah, sangat basah. Ingin rasanya aku menikmati keindahan bibir kenikmatan Vera, namun ketika aku ingin melaksanakannya ia menampikku.

“Sudah, nanti saja, masih ada babak selanjutnya, sekarang ayo kita selesaikan babak pertama”.

Vera duduk mengangkang di atas sofa. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar mempersilakan kepadaku untuk melakukan penetrasi kenikmatan sesungguhnya. Aku pun segera menyiapkan senjataku, mengarahkan ujung penisku tepat di depan liang vagina Vera dan perlahan tapi pasti menekannya masuk.

Sedikit-demi sedikit penisku tenggelam dalam kehangatan liang Vera yang basah dan nikmat. Ketika hampir seluruh batang penisku yang berukuran 20 cm itu memasuki vagina, aku mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan.

“Enghh.. Gila kamu Mas, kalau begini sebentar saja saya puas”, jerit Vera keenakan.
“Tak apa Mbak, silahkan orgasme, kan masih ada babak selanjutnya”, tantangku.

Kini kutambah rangsangan dengan meremas dan memilin puting susunya yang besar.

“Ohh.. Ohh.. Benar-benar enak Mas”, Vera memejamkan matanya.
Pada penetrasi kelima, Vera menjerit, “Sudah Mas, jangan tarik lagi, saya mau.. Mau.. Oh..!”

Dinding vagina Vera melejat-lejat seakan memijit batang penisku dalam kenikmatan birahi yang sedang direguknya.

“Oh.. Saya sudah sekali Mas”, katanya sambil menarik nafas.
“Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua?”, tanya Vera.
“Terserah Mbak”, kataku. Aku sih pasrah saja.
“Sini, saya emut saja dulu”.
“Hmm.. Boleh juga, Lia belum pernah oral dengan saya”, aku mencabut penisku dari dalam vagina Vera yang basah dan menyodorkannya ke Vera.

Wanita itu menjilati ujung penisku dengan lidahnya seakan membersihkannya dari cairan vaginanya sendiri, kemudian dengan sangat bernafsu ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Bibir seksi Vera terlihat menyedot-nyedot penisku seakan menyedot spermaku untuk keluar. Ia kemudian mengocok penisku dalam mulutnya hingga birahiku mencapai puncaknya.

“Oh.. Saya mau keluar nih, gimana?”, aku bingung apakah aku harus mengeluarkan spermaku ke dalam mulutnya atau mencabutnya.

Namun Vera hanya mengangguk dan terus mengocoknya pertanda ia tak keberatan jika aku memuntahkan spermaku ke dalam mulutnya.

Akhirnya aku mencapai orgasme dan memuntahkan semua spermaku ke dalam mulut Vera. Wanita itu tanpa segan-segan menelan seluruh spermaku. Sungguh lihai wanita ini memuaskan birahi laki-laki!

Kami duduk sebentar dan minum air dingin, kemudian Vera mengangkangkan kakinya kembali.

“Nah.. Sekarang babak kedua Mas, kalau mau jilat dulu silahkan, tapi utamakan yang ini ya”, Vera menunjuk ke arah klitorisnya yang agak besar.
“Oke Mbak, saya juga sudah biasa kok”, seruku.

Sejurus kemudian aku sudah berada di hadapan bibir kemaluan Vera yang baru saja aku nikmati. Sebelum kujilat terlebih dahulu kubelai bibir itu dari ujung bawah hingga klitoris. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yang menjalari bibir itu.

“Sudah gondrong nih Mbak”, seruku.
“Oh iya, habis mau dicukur percuma juga, enggak ada yang lihat dan jilat”, jawabnya nakal, “Besok pagi saya cukur deh, tapi janji malamnya Mas Aldi datang lagi ya..”.
“Oke.. Pokoknya setiap ada kesempatan saya siap menemani Mbak Vera”.

Aku kemudian asyik menjilati dan menciumi labium mayora dan minora Vera. Cairan vagina Vera sudah mulai mengalir kembali pertanda ia sudah terangsang kembali. Desahan Vera juga memperkuat tanda bahwa Vera menikmati permainan oralku. Dengan nakal aku memasukkan jari telunjuk dan tengahku ke dalam vaginanya dan kemudian mengobok-obok liang becek itu.

“Yes.. Asyik banget.. Say sudah siap babak kedua Mas”, seru Vera.

Aku sendiri sudah terangsang sejak melihat keindahan selangkangan Vera, jadi penisku sudah siap menunaikan tugas keduanya. Vera menungging di atas sofa.

“Sekarang doggy-style ya Mas..”

Aku sih iya saja, maklum.. Sama enaknya..

Sejurus kemudian kami sudah terlibat permainan babak kedua yang tak kalah seru dan panas dengan babak pertama, hanya kali ini aku memuntahkan sperma di dalam vaginanya.

Malam masih begitu panjang. Kami masih menikmati dua permainan lagi sebelum kelelahan dan mengantuk. Vera begitu bahagia, dan aku sendiri merasa puas dan lega. Mimpiku untuk menikmati tubuh montok tetanggaku terlaksana sudah. Bahkan kini setiap waktu jika Lia dinas ke luar kota maka Vera secara resmi menggantikan posisi Lia sebagai isteriku. Asyik juga. Namun sebagai imbalannya aku mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga di rumah Vera. Betapa bahagianya Vera dengan bantuanku itu, ia semakin sayang padaku dan berjanji akan melayaniku jauh lebih memuaskan dibanding pelayanan kepada suaminya.

Dari kejadian tersebut aku semakin menyadari kebenaran pepatah: “Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau”, atau bisa diganti dengan: “Vagina isteri tetangga selalu terasa lebih nikmat”. –

The post Cerita Sex: Vera Tetanggaku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Berkungjung Ke Counter HP

$
0
0

cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex tante, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Sex Berkungjung Ke Counter HP” terbaru 2016 – Siang itu aku pergi ke sebuah Mall. Aku memakai celana jeans cut bray dengan kaos ketat. Rambutku aku beri gel secukupnya untuk menjaga penampilanku. Dengan percaya diri aku masuk ke sebuah mall tersebut untuk membeli casing handphone. Aku datang masih pagi, sekitar jam 09.30. Rupanya beberapa Counter masih tutup. Banyak pegawai Counter yg berdiri di depan counternya yg tertutup. Mereka menunggu pimpinan atau pemilik Counter nya yg akan datang membukakan Counter.

cerita sex spgCerita Sex Berkungjung Ke Counter HP

Sambil berjalan aku merasa diriku diperhatikan 2 orang cewek yg tampaknya pegawai yg menunggu Counternya buka. Mereka memperhatikanku, terutama salah seorang di antara mereka ada yg wajahnya manis. Tingginya rata-rata saja, kira-kira160 cm.-cerita sex terbaru- Aku belum memperhatikan detil lain kecuali rambutnya yg panjang. Mata cewek itu memandangku sambil ngobrol dengan temannya. Kemudian mereka tertawa bersama. Aku pikir mereka membicarakanku.

Aku cuek saja. Aku ingin agar urusanku cepat selesai. Seperti pengunjung kebanyakan, aku ingin mencari dan membeli barang yg kubutuhkan, lalu pulang. Ketika melihat sebuah counter hp yg sudah buka, aku segera masuk dan mulai mencari casing hp. Ternyata cukup sulit menemukan casing yg aku inginkan. Keluar dari satu counter, aku mencari di counter lain, dan masih belum mendapatkannya.

Sambil mencari counter lain, aku melihat 2 cewek tersebut masih memperhatikanku. Yg satu malah dengan nekat tersenyum dan mengedipkan mata padaku. Darahku berdesir. Dilihati saja aku sudah biasa. Tetapi kalau digoda dengan kedipan mata, jarang sekali.-cerita mesum terbaru- Pernah juga aku dicium di lift beberapa tahun lalu oleh seorang perempun yg tdk kukenal, tetapi itu adalah satu-satunya peristiwa langka yg aku alami.

Cerita dewasa terbaru, Kali ini, mau tdk mau aku jadi salting. Akhirnya kubalas senyumnya. Dasar cowok! Diberi umpan, di ambil saja. Tiba-tiba aku punya pikiran jelek. Siapa tahu mereka adalah cewek nakal yg mencari mangsa di mall? Wah, aku tdk tertarik sama sekali dengan cewek yg menjual tubuhnya demi uang. Tapi aku tdk suka hanya berpraduga. Maka kuputuskan untuk menghampiri mereka.

Begitu sadar bahwa aku berjalan mendekati mereka, kedua cewek itu seperti orang yg kebingungan. Sambil tertawa, salah seorang di antara mereka pergi menjauh. Tinggal cewek yg tadi tersenyum padaku. Wah untunglah, yg lebih cantik dan manis yg tinggal. cewek itu tampak grogi ketika aku mendekat.

“Haiiii..” sapaku.

Sex Hot, Aku tersenyum dan berdiri di sampingnya.

“Hai.. Lagi cari hp ya?” tanyanya.
“Oh. Gak.. cuma Lagi nyari casing. Kamu kerja dimana?” aku berharap dia benar-benar pegawai counter.
“Di counter itu..” katanya sambil menunjuk sebuah counter handphone yg masih tutup.

Aku lega mengetahui dia benar-benar pegawai counter. Bagaimana kalau pegawai counter yg punya profesi ganda? Muncul pertanyaan itu di otakku. Masa bodoh ah. Tdk ada bukti.

“Biasanya bos-mu datang jam berapa?” tanyaku lagi.

Kulihat cewek ini memakai baju yg kancingnya agak terbuka. Tanpa sengaja aku bisa melihat payudaranya yg terbungkus bra hitam. Wah, sexy juga. Jantungku berdebar. Aku bisa mengintip buah dadanya. Kalau tadi tdk sengaja, sekarang aku sengaja mencuri kesempatan untuk melihatnya.

“Tdk tentu. Kadang jam 9.30, kadang 10, kadang juga molor sampai jam 11.”
“Oh ya.. Namamu? Aku Troy” aku mengulurkan tanganku.
“Ya.. Aku Sela. Cari casing apa? Mungkin di counterku ada”
“Hm.. Ini..” aku menyebutkan salah satu tipe ponsel.

Aku agak kurang konsentrasi karena mataku masih mencuri pandang ke belahan bajunya yg memberiku hak akses melihat payudaranya. Ugh.. kecil, sekitar 34A, tapi sexy sekali. Tubuh Sela juga kecil, dengan tinggi 160 cm, beratnya mungkin hanya sekitar 45 kg. Kurus langsing. Payudaranya coklat sesuai dengan warna kulitnya. Aku suka sekali bisa mengintipnya.

Tiba-tiba tangan Sela meraih kemejanya dan melepas salah satu kancingnya! Aku sangat terkejut. Rupanya Sela tahu bahwa aku mengintip payudaranya. Tapi bukannya menegurku, dia malah membuka salah satu kancing bajunya. Ugh.. Aku menelan ludah. Tiba-tiba aku merasa haus. Ingin segera kuraih payudaranya dan kuhisap. Sela sengaja membiarkanku melihat payudaranya!

“Di counterku ada banyak casing HP itu. Kamu cari yg seperti apa?” Tanya Sela.

Gayanya cuek sekali. Membuat jantungku makin berdetak kencang. cewek ini bikin aku bergairah.

“Mmmmmm.. Aku cari yg transparan. Aku suka bisa melihat bagian dalammu..”
“Bagian dalamku?”
“Upsss.. Bagian dalam HPku. Sorry” Astaga.. Aku sampai salah bicara gara-gara tdk konsentrasi.

Busyet, aku melihat Sela tersenyum kecil. Jari-nya kini menyelinap masuk payudaranya dan membuat gerakan mengusap pelan. Arrgh.. Gila.. Dia menggodaku. Kurang ajar!! Aku marah pada k0ntolku yg dengan manjanya mulai menggeliat bangun. K0ntol memang tdk pernah bisa dikontrol. Seandainya bisa, aku akan menyuruhnya tidur dulu.

“Ada yg transparan. Dari depan sampai belakang kamu bisa lihat sepuasnya..” katanya pelan.

Kata-kata Sela mulai membawaku melayg terbang. K0ntolku berdenyut nikmat. Dia mulai siaga merasa akan ada pertempuran. Gila, ini di Plaza!

“Mana bisa.. Countermu masih tutup. Aku tdk banyak waktu. Aku cari di counter lain aja..” kataku mengalihkan pembicaraan.

Uffhh.. Aku menahan nafas melihat Sela membuka sedikit bra dengan jarinya dan menunjukkan puting susunya! cewek ini pasti exhibionist. Suka mempertunjukkan bagian tubuhnya. Kulihat dia menikmati pandanganku yg makin panas ini.

“Ya cari saja di counter lain. Tapi kamu akan rugi kalau tdk beli di counterku..” bisiknya.

Sela mendekatkan tubuhnya merapat ke tubuhku. Kami saat itu berdiri di dinding counter. Tangannya tiba-tiba bergerak cepat memelukku dari belakang dan mencubit pantatku! Lalu tangannya kembali seolah tdk terjadi apa-apa. cewek ini bikin aku semakin bergairah. Aku nyaris kehilangan kata-kata. Keep cool, man! bisikku dalam hati. Aku mencoba tenang.

“Kenapa aku rugi?” tanyaku pelan juga.

Tanganku bergerak cepat juga mencubit pantatnya. Sela menjerit pelan. Bukan jeritan mungkin, hanya semacam seruan terkejut. Tapi itu pasti hanya pura-pura terkejut.

“Kamu ada uang 15.000?” bisik Sela. Tentu saja ada.
“Buat apa? Harga casingnya segitu ya?” tanyaku belum mengerti maksudnya.
“Ikut aku..” katanya kemudian sambil melangkah pergi.

Mau tdk mau karena penasaran aku mengikutinya. Kami berjalan melewati beberapa lorong sampai melewati kamar mandi. Kemudian kami tiba di sebuah pintu bertuliskan,

“Selain Karyawan Dilarang Masuk.” Mungkin semacam gudang tempat penyimpanan alat-alat cleaning service dan security.

Sela membuka pintu itu dan kami bertemu seorang pria karyawan plaza yg di dadanya bertuliskan “Cleaning Service”. Sela meraih uang dari tanganku dan memberikannya pada karyawan pria itu sambil membisikkan sesuatu pada pria itu. Pria tersebut mengangguk sambil tersenyum dan keluar dari ruangan itu.

Sekarang aku paham. Kami akan memakai ruangan ini untuk bercinta! Setelah pria itu keluar sambil membawa uang Rp 20.000 tadi, Sela mengunci dari dalam dan aku yg sudah terangsang segera menghampirinya.

“Aku pasti beli di countermu..” bisikku sambil mencium bibirnya.

Sela membalas ciumanku dengan ganas. Tapi ciumannya agak kasar. Dia melumat-lumat bibirku sambil sesekali menggigitku. Aku sampai terheran-heran melihat agresifitasnya.

“Kok nafsu banget, Sela?” tanyaku.

Sela bukan seorang yg hebat kissingnya. Tapi jelas nafsunya lagi tinggi. Aku mencoba melayaninya dengan baik. Mencium bibirnya dengan caraku yg unik. Unik? Hanya orang-orang yg pernah bercumbu denganku yg tahu. Aku tdk bisa mendeskripsikannya di sini.

Aku kemudian menjilat pipinya dan turun ke leher. Sela tdk mau kalah. Dia melepas sendiri kemejanya. Kini dia hanya memakai bra. Nafasnya terengah-engah. Aku menjilati lehernya hingga membuatnya merintih keenakan.

“Oogghhhh.. Enak, Troy..” rintihnya.

Aku memainkan lidahku di lehernya. Kemudian naik ke telinganya dan mulai menggigit kecil telinganya.

“Mmmmpphhhh” desah Sela.

Ia menarik kepalaku dan mencari bibirku. Kami kembali saling melumat. Dengan rakusnya dia mencumbuku. Wah, wah, mirip Lily, tetapi Sela agak kasar. Belum sehebat Lily. Kami berciuman lama sekali. Sela ternyata hobi berciuman bibir. Tdk bosan-bosan dia melumatku. Bibirku sampai getir rasanya. Pada kenyataannya, berciuman dengan agresif seperti ini, tdk akan bertahan lama rasa enaknya. Apalagi untuk bibir seperti bibirku yg tipis seksi.

Tanganku sudah tak sabar melepas kait bra-nya. Begitu bra-nya lepas, payudaranya menyembul keluar. Sangat menantang. Kecil tapi seksi. Payudara tdk harus besar bagiku. Kecil pun oke. Tentu untuk payudara kecil, tanganku tdk boleh terlalu keras menekannya. Aku memilih meremasnya dengan sangat lembut. Payudara adalah bagian tubuh yg sensitif. Dengan halus aku merangsang payudaranya.

Tubuh Sela kegelian menahan rangsanganku. Dia menggeliat ke kiri kanan sambil terus menciumku! Bibirku sudah makin getir. Aku memutuskan melepas ciuman kami dan mulai mencium tubuhnya. Aku menjilat bagian pusarnya. Kemudian merayap naik ke dasar lembah payudaranya. Sela mendesah sambil tertawa karena geli.

“Ah.. Ah.. Haha.. Kamu pintar juga, Troy!” desahnya.

Aku sampai heran, begini saja kok disebut pintar. Padahal biasa saja, cuma menjilat di perut dan merayap naik. Semua pria juga bisa. Tapi mungkin tdk semua pria tdk mau berlama-lama menjilati perut segala.

Dari dasar payudara, aku mulai naik mengelilingi lingkar payudaranya. Berputar naik mencari putingnya. Makin mendekati putingnya, desahan Sela makin kuat.

“Ah.. Ooooggghhh.. Yes.. Yah.. Terus.. Troy!” desahnya.

Tentu saja aku akan melayaninya. Membuatnya nikmat dengan jilatanku yg dahsyat. Tak lama kemudian ujung lidahku mencapai puncak payudaranya. Kemudian seluruh lidahku menutupi putingnya dan aku menyapunya penuh.. Srr.. Srr..

“Agghhhhh..” Sela mengerang hebat.

Dia terangsang dengan perbuatanku. Kelebihanku adalah memainkan tempo dan dinamika jilatan. Membuat saraf-saraf Sela berdebar menanti kejutan dan siksaan nikmat yg kuberikan. Kemudian mulutku menerkam payudaranya. Kuhisap sambil mengkombinasi dengan tekanan lidahku pada putingnya. Kurasakan puting payudara Sela mengeras. Tegang berarti darahnya sudah naik. Warna putingnya semakin gelap. Keringat mulai mengucur. Perlahan aku merasa tangan Sela bergerak membuka celanaku. Aku tdk memakai sabuk, jadi mudah saja membuka kancing jeansku. Segera Sela menyibak celana dalamku dan menemukan k0ntolku.

“Ugghh” aku agak kesakitan karena k0ntolku terhalang celana dalam yg belum terbuka sempurna. Ditambah beberapa rambut-rambut k0ntolku yg tertarik tangan Sela.

Aku membantu melepas celanaku. Kini aku telah telanjang di bagian bawah. Sela dengan ciri khasnya yg agak kasar mengocok k0ntolku. Cengkeramannya sangat kuat di k0ntolku.

“Oh..” aku menahan nafas sambil merasakan kenikmatan yg kuperoleh dari kocokan Sela.

Tanganku ikut bergerak ke balik rok mininya. Aku membuka ritsluiting roknya dari belakang dari menurunkannya. Mudah sekali. Sekalian aku melepas celana dalamnya. Jariku langsung menyelinap di selangkangannya. Memeknya sudah basah kuyup! Bulu-bulu memeknya tdk lebat.

Aku menggosok lembut memeknya. Beradu lihai dengan jari Sela yg juga mengocok k0ntolku. Sementara bibir Sela kembali mencari bibirku. Wah, benar-benar menyukai kissing, Sela ini. Jariku kemudian merayap menembus memeknya. Aku mengocoknya dengan jariku. Dengan bebas jariku bermain di memeknya. Berputar-putar, menekan, maju mundur dengan banyak variasi lainnya.

“Ochh.. Och.. Ah.. Ach.. mmmmpphhhhh.. Nak.. Ach..” Sela terus meraung.

Tangannya semakin cepat mengocok k0ntolku. Sesekali jempol tangannya mengusap kepala k0ntolku dan menemukan cairan pelumas di k0ntolku. K0ntolku berdenyut makin kencang. Nikmat sekali.

“Troy, ayo masukkan..” pinta Sela. Dia sudah terangsang hebat. Aku bisa merasakan memeknya yg semakin membengkak.

Mudah sekali k0ntolku masuk ke memeknya. Sela sudah sangat siap. Dia mungkin sedang horny berat. Kami pun segera memulai aksi paling nikmat di dunia. Have Sex, making love, bercinta! Apa pun istilahnya, intinya adalah k0ntolku menembus memeknya dan aku menggerakkan k0ntolku maju mundur, berputar-putar dengan irama yg teratur.

Lama-lama kurasakan pantat Sela mempercepat gerakannya. Dia ingin lebih cepat dan keras. Tiap cewek punya ciri khas dan Sela suka yg agak kasar. Aku pun ikut memacu lebih cepat. Ada suara khas yg timbul saat k0ntolku masuk dan keluar dari memeknya. Nikmat, guys! Enak sekali. Keringat kami bercucuran. K0ntolku berdenyut-denyut nikmat. Tubuh kami bergoyang berirama.

“Ohh.. ohh.. ohh..” Sela menjerit agak kuat. Aku sampai mendekapkan tanganku kuatir suaranya di dengar orang dari luar.

Lalu aku merasakan ada cairan yg meleleh keluar. Tubuh Sela bergelinjang. Tangannya mencengkeram erat tubuhku dan memelukku sangat erat. Dia agak bergoncang-goncang dan memek-nya berdenyut-denyut menjepit dan melepas k0ntolku. Sela orgasme. Cepat sekali dia orgasme. Mungkin karena saking horny-nya dia. Ini mungkin adalah ML-ku yg tercepat. Aku memeluknya beberapa saat. Mengusap-usap punggungnya. Memijat tengkuknya dan menciumnya. After orgasm service. Kemudian aku kembali mengocok k0ntolku. Aku mempercepat kocokanku. Aku juga ingin segera sampai ke puncak.

“Kamu udah hampir sampai?” tanya Sela.

Dengan terengah-engah aku menganggukkan kepala. Cairan orgasmeku sudah mendekat. Tiba-tiba Sela berhenti. Dia melepas k0ntolku. Aku sampai terkejut dan heran. Aku belum sampai! Ternyata Sela memasukkan k0ntolku ke mulutnya. Ochhh.. Aku agak bergidik menyadari bahwa Sela tentu akan menelan sendiri cairan memeknya yg menempel di k0ntolku.

“Ayo, bercinta dengan mulutku!” kata Sela.

Tanggung. Aku sudah hampir ke puncak. Segera kugerakkan k0ntolku maju mundur memasuki mulut Sela. Ternyata Sela pintar menjaga agar giginya tdk menyentuh k0ntolku. Lebih enak bercinta dengan memek asli daripada dengan mulut tetapi karena aku memang sudah hampir tiba, aku tdk lama melakukannya. Srreet.. Crreeet.. Crreeet.. Aku menyemprotkan cairan sperma ke mulutnya. Cairan putih kental itu masuk mulut Sela. Dengan lahap Sela menjilati k0ntolku. Dia tampaknya sangat menikmati cairan semen.

“Kamu suka ya?” tanyaku.

Ini adalah pengalaman baruku. Aku harus bertanya. Sela mengganggukkan kepala. Dia tdk menjawab karena masih sibuk menjilati sisa sperma di k0ntolku.

Selesai ngesex kilat, kami kembali berpakaian dan keluar. Karyawan pria yg tadi menerima uang 15.000-ku ternyata dengan setia menjaga di luar. Dia tertawa melihatku sambil berkata..

“Makasih bos! Enak ya si Sela?”
“Makasih jg, Mas! Mas-nya coba sendiri saja!” jawabku.
“Enak saja! Siapa mau dengan dia!” timpal Sela sewot.

Kami berjalan menuju counternya. Di tengah perjalanan aku bertanya padanya mengapa dia begitu horny. Ternyata Sela sudah bersuami dan suaminya sudah beberapa hari sakit sehingga tdk bisa diajak bercinta. Lalu sejak malam Sela sudah begitu horny hingga paginya bertemu denganku dan dia tertarik padaku.

“Wahhh.. Kamu beruntung dong ketemu aku!” kataku menggodanya.
“Enak aja, kamu yg beruntung dapat cewek lagi horny!” Sela mulai kelihatan aslinya. Bicara ceplas ceplos. Bawel. Aku tertawa saja.

Kesempatan bagus, aku bertanya pada Sela tentang arti sex baginya.

“Wah.. Aku sih suka sekali bercinta, Troy! Gak bisa deh bayangin hidup menikah tanpa sex”
“Kalau disuruh memilih cowok berpribadi oke, sabar, baik, pengertian, dan semuanya sempurna. Tapi kelemahannya dia impoten.. Dibandingkan cowok yg perkasa di ranjang, tetapi main pukul, tdk bertanggung jawab, tdk setia, pokoknya pribadinya buruk.. Kamu pilih mana?” pertanyaan yg sama kembali aku tanyakan.

“Waduh.. Susah! Untung suamiku baik dan juga tdk impotent, walaupun tdk sepintar kamu cara merangsangnya.”
“Itu bukan jawaban dari pertanyaanku. Ini cuma misal kok.” Desakku.
“Hmm.. Sebentar.. Aku bayangin dulu hidup tanpa sex dibanding hidup tanpa kasih sayang..” benar juga. Sela membandingkan hal yg penting.
“Aku pilih yg pribadinya baik deh..” jawab Sela.

Fuh.. Aku lega mendapatkan jawaban spesifik.

“Kenapa?” tanyaku.
“Aku masih bisa tanpa sex satu minggu. Tapi aku jelas tdk bisa tanpa kasih sayang selama satu minggu. Kira-kira kalau dipaksakan, tetap aku pilih yg pribadinya bagus..” jawab Sela.

Ini point yg aku harapkan. Sela memberikannya.

“Makasih jawabannya. Semoga suamimu kelak impotent..” gurauku sambil tertawa.

Sela marah-marah. Dia memukulku.

“Enak aja!” kami sama-sama tertawa.

Lalu kami masuk ke counternya yg ternyata sudah buka dan aku membeli casing transparan yg sebenarnya jenisnya tdk terlalu aku sukai. Di counter sebelumnya juga ada. Tapi karena faktor Sela, aku beli saja. Lalu aku pulang. Belum lama berjalan keluar counter, tiba-tiba Sela berlari keluar.

“Troy.. Kamu lupa kembaliannya..”
“Ah.. Buat kamu aja deh. Gitu aja lho. Oh ya, Sela.. Kalau apa-apa lagi, hubungi aku ya!” Sela tersenyum menganggukkan kepala.
“Oh ya, Troy. Kalau suamiku impoten atau tdk perkasa lagi, aku akan cari kamu. Haha..” candanya.

Lalu aku berjalan pulang menuju tempat parkir mobil. Sampai rumah aku baru sadar bahwa aku belum bertukar nomor handphone dengan Sela. Wah.. Lain kali saja aku ke counternya lagi.

Kadang keberuntungan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Seandainya aku tdk pernah berani menghampiri Sela, mungkin tdk akan pernah terjadi hubungan singkat dan cepat yg aku alami dengannya. Cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex tante, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Sex Berkungjung Ke Counter HP” terbaru 2016

The post Cerita Sex Berkungjung Ke Counter HP appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex Berbagi Istri Tempo Semalam

$
0
0

cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex selingkuh, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Sex Berbagi Istri Tempo Semalam” terbaru 2016 

cerita istri selingkuhCerita Sex Berbagi Istri Tempo Semlam

“Tok..tok..tok..tok..” terdengar ketukan pada pintu depanku, istriku yg sedang duduk di sofa segera bangkit dan berjalan utk membuka Pintu,
” Eh…kamu Ian.!…” sapa istriku ketika tahu siapa yg baru datang …
“Pap…Tedi..”istriku memberitahuku.
“ Ohhh.. suruh masuk!..” jawabku,

Tak lama kemudian Tedi masuk dan menyalamiku sementara istriku memanggil ketiga anakku dan memberitahukan mereka tentang kedatangan Tedi, 2 anakku berlaTedi memeluk Tedi, hanya anakku yg pertama yg tdk begitu antusias dgn kedatangannya,keluarga kami memang sangat akrab denganya,-cerita sex selingkuh– dia merupakan salah seorang mantan stafku saat aku bekerja di kota C ,sekarang kami sdh Pindah di kota B yg jaraknya 6 jam perjalanan dari kota C, dan baru kali ini kami berjumpa sejak terakhir kali Tedi mengunjungi kami sekitar 8 bulan lalu.

Cerita sex terbaru, Saat malam mulai tiba, aku dan istriku mengajak Tedi makan di luar, ketiga anakku ditinggal di rumah bersama kedua pembantuku. kami berangkat menuju sebuah restoran seafood yg paling terkenal dikotaku dgn suasana pinggir pantai yg nyaman, selesai makan kami ber-3 ngobrol tentang masa lalu, terkadang kami bercerita tentang kejadian-kejadian konyol yg kami alami saat masih satu kantor, perbedaan antara pimpinan dan bawahan tdk terlihat antara kami, yg ada seperti sahabat lama yg baru berjumpa,

Waktu menunjukan pukul 9 malam ketika aku dan istriku mengajaknyaminum di LCC, sebuah tempat hiburan malam yg letaknya di lantai dasar Hotel BS, tempatnya tdk terlalu ramainamun suasananya cukup nyaman utk menjadi pilihan bersantai dan hiburan..aku dan istriku memang sering ke LCC, selain suasananya nyaman, lampu yg redup membuat kami merasa aman karena tdk mudah orang mengenali kami saat berada disitu.

Cerita dewasa terbaru, Suara music dari Band yg membawakan lagu lagu TOP Country menggema di setiap sudut ruangan. jack daniel dan coca cola menemani kami menikmati suasana Pub yg cukup gelap dan udara yg terasa dingin, waiters menuangkan jackdaniels campur Cola ke gelas yg telah disiapkan lalu mempersilahkan kami utk minum. sekali tenggak semua minuman di gelas habis kami minum.. sehingga istriku berinisiatif utk menuangkan kembali minuman ke dlm gelas.demikianlah kami menikmati suasana malam Sabtu sehingga tanpa kami sadari sdh dua botol jack Daniels kami habiskan bertiga dan kamibenar-benar mabuk.

Jam 11 malam Band digantikan oleh DJ, suara house music mengiringi liukan sexy Dancer diatas panggung, para pengunjung mulai turun ke Dance Floor, istriku berbisik. -cerita dewasa-

“ turun yuk!…” kata istriku sambil menarik tanganku, -cerita mesum-
“ Boleh…Tedi kita ajak jg ya!…” jawabku, dankamipun turun ke dance floor.

Pengaruh alkohol membuat istriku agak kehilangan kontrol, dia mulai melakukan tarian erotis mengikuti dancer diatas panggung dgn menjadikan badan Tedi sebagai sandaran, sementara Tedi tampak canggung mengimbangi tarian istriku.Hal ini memang biasa dilakukan istriku saat mabuk berat, Sementara aku berjoget ringan.

Sekitar jam 12 muncul keinginanku utk menunaikan hajat yg tdk bisa kutunda. aku berpamitan kepada istriku dgn berbisik,

“… aku ketoilet sebentar…” kataku
”..ok..” jawab istriku singkatdan akhirnya aku berangkat ke toilet.

Cerita dewasa terbaru, Cukup lama aku berada di toilet, memang sdh menjadi kebiasaanku, kadang aku memainkan Games di HPku saat buang hajat sehingga tak kurangdari setengah jam, aku baru keluar dan kembali ke Pub. Di Dance Floor, Tedi dan Istriku tdk kutemukan, akupun menuju ke Tableku, tetapi disanapun kosong sehingga aku menyapu pandangan ke segala arah.

Cerita Sex Hot Berbagi Istri Tempo Semlam

Suasana yg cukup gelap menyulitkanku utk menemukan mereka berdua. akupun memutuskan utk berkeliling Sampai akhirnya mata tertuju kepada seorang wanita yg dipeluk dari belakang oleh seorang pria di pojok yg lebih gelap dari area lainnya, tetapi pakaian putih yg dikenakan istriku bercahaya terkena pantulan lampu Disco, aku dapat memastikan kalau itu memang istriku, dan sang pria tiada lain adalah Tedi.

cERITA NGENTOT TERBARU, Perasaan curiga dan cemburu mulai hinggap, bagiku tdk masuk akal merekatinggalkan meja saat aku tdk ada,rasa penasaran membuatku mendekati mereka secara perlahan, dan menyelinap ke table yg lebih dekat supaya dapat mendengar pembicaraan serta mengawasi gerak gerik mereka, saat kuawasi mereka, tiba-tiba kulihat Istriku berbalik dan mencium mulut Tedi dgn bernafsu, darahku terkesiap… apalagi ketika tangan kanan istriku mulai turun ke selangkangan Tedi dan meremasnya dari luar celana.

Tonjolan di selangkangan Tedi memang tdk kelihatan jelas, tetapi raut muka Tedi jelas memperlihatkan birahi saat tangan istriku memberikan remasan-remasan halus. sementara Tedi dgn ragu mencoba menyusupkan tangan kanannya ke balik baju istriku dan berusaha masuk melalui sela-sela Bra lalu mulai meremas payudara istriku, walau dlm remang tetapi jarak yg dekat cukup memberikan penglihatan yg jelas akan gerak-gerik mereka, setelah beberapa lama perlahan-lahan kutinggalkan mereka dan kembali ke mejaku.

Akhirnya Mereka bergabung kembali dgnku…

”…habis ngajak Tedi Joget…, Gak apa apa kan?..” kilah istriku saat kutanya darimana,
“..ohhh” jawabku berpura-pura tdk tahu, dan akupun berusaha utk tdk memperlihatkan perasaan curiga
” …Kita semua mabuk…. Daripada pulang berbahaya,… bagaimana kalau kita nginap di sini saja?…”usul istriku…
“ …Terus Tedi…gimana?…” tanyaku.
“ …ya buka aja dua kamar,.tpyg Conect..biar kita lanjutkan minum,…” istriku meneruskan, akhirnya karena aku sendiripun sdh mabuk berat, aku setuju dgn usul istriku.

Kejadian di Pub yg kulihat antara Tedi dan istriku mulai terhapus oleh pengaruh alkohol dikepalaku, akhirnya kamipun Check in di dua kamar yg dihubungkan oleh connecting door.

Tedi tdk segera ke kamarnya, melainkan bergabung dgnku melanjutkan minum di sofa yg ada di kamarku, suasananya sdh sangat berbeda dgn saat kedatangannya sore tadi, Tedi sdh mulai berani mengucapkan bahasa jorok, bercerita tentang hubungan seks antara dia dan pacarnya secara detail kepadaku, dan anehnya akupun tdk merasa terganggu dgn perubahan ini, aku malah tertawa dan ikut bercerita tentang permainan seks kami, sementara istriku hanya menggigit bibirya menahan birahi..

Cerita Sex Dewasa Berbagi Istri Tempo Semlam

Entah jam berapa saat aku tertidur, namun jam tanganku menunjukan pukul 02:35 dinihari saat aku terbangun kembali di sofa tempat kami minum, istriku tdk lagi ada di sebelahku.kupejamkanmataku mencoba menguasai diri, pengaruh alkohol masih sangat kuat padaku, aku berdiri sempoyongan menuju ke tempat tidur hendak menyusul istriku. Tp aku tersadar bahwa ternyata istriku tdk ada disitu, aku sama sekali tdk bisa berpikir yg ada di otakku mungkin istriku sedang mengobrol dgn Tedi.

Akupun mendatangi kamar Tedi lewat Conecting door, tp langkahku terhenti ketika sayup sayup kudengar erangan seorang lelaki…

“…Ohhhh….Ennakk…, terus sayang….Ohhh…” suara itu jelas suara Tedi dari kamar sebelah.

aku semakin penasaran, kubuka pintu yg tak terkunci perlahan sampai aku bias melihat dgn jelas… dan terpampanglan didepanku satu pemandangan yg sangat mengejutkan, disela sela erangan Tedi tampak istriku menggunakan kedua tangannya sebagai penopang tubuh mengangkang di atas kepala Tedi dlm posisi 69, kepala istriku naik turun mengoral penis Tedi, suara Decak Lidah yg beradu dgn penis bercampur erangan Tedi yg menikmati oral mulut istriku yg aku tahu sangat mahir melakukannya.

Mungkin mereka telah menghabiskan seluruh minuman yg ada, karena kedua sejoli itu jelas mabuk parah. ini terbukti dari raut wajah keduannya serta ketdk pedulian mereka akan kehadiranku mengintip melalui pintu yg terbuka sejengkal. Pakaian mereka berserakan dilantai… tinggal CD hitam yg masih dikenakan istriku… sedangkan Tedi sdh telanjang bulat dgn penis besar dan panjang yg tegang, Aku tertegun melihat pemandangan itu, diam diam kuambil Handphone milikku dan mulai merekam adegan tersebut .

”…Sedot sayang….Ohhh…” Tedi melenguh.

Istriku terus mengulum penis sementara Tedi menyingkapkan celana dlm istriku ke samping dan memasukan jari telunjuk dan jari tengah ke lobang meqi istriku terkadang tangan kirinya meraih Tetek istriku dan meremasnya dgn penuh nafsu, sesekali Istriku melepaskan penis dari mulutnya dan merintih menikmati kocokan jari Tedi di meqinya dgn wajah tengadah dan mulut terbuka

“….ohhh ayo Ted… puaskan aku …” guman istriku .

Tampak keduanyasangat bernapsu, lalu Tedi menarik celana dlm istriku dgn kedua tangannya dan memelorotkannya sehingga tdk ada lagi kain yg menutupi badan istriku.birahiku mulai bangkit, kubuka celanaku sehingga penisku yg tak kalah besar dgn punya Tedi langsung melonjak keluar dlm keadaan tegang, perlahan tangan kiriku mengocok penisku dgn tetap merekam adegan mereka berdua.

Cerita Sex Mesum Berbagi Istri Tempo Semlam

Tak kuat menahan rangsangan, istriku melepaskan penis dari mulutnya dan berputar searah kepala Tedi, kemudian Tedi menarik kedua tangan istriku serta memeluknya dgn posisi duduk di atas paha, istriku mengangkat pantat dan meraih penis Tedi serta mengarahkannya ke lubang meqinya selanjutnya istriku menurunkan pantatnya sehingga penis Tedi amblas seluruhnya ke dlm memek istriku. perlahan istriku bergerak naik turun dan maju mundursehingga penis Tedi tampak keluar masuk kedlm meqi istriku, sesekali istriku melakukan gerakan memutar membuat Tedi gelagapan menahan nikmat di penisnya, sementara istrikupun merasakan kenikmatan yg tiada tara akibat sodokan penis yg besar dan panjang sambil mengerang tak karuan…

“ohhh…ohhh…ohhh…sodok terus…mmhhh…” ….
”enaakk…mmmpphhhh..”“ …aduh meqiku…mmpphhh… gila….”….
”ohh…” ….
“…ohh yg dalem…psst…mmmh…”Klitorisnya bergesekan dgn bulu bulu halus yg tumbuh diatas pangkal penis Tedi sehingga menambah kenikmatan yg luar biasa.

Tedi menyambut gerakan pantat istriku dgn mengikuti goyangan istriku,Kedua tangan Tedi meremas belahan pantat istriku, sedang mulutnya menghisap payudara istriku bergantian….

“mmmppphhhhh…. Goyang Sayang…”….
“ rasakan keperkasaan Penisku….” Guman Tedi di telinga istriku membuat istriku semakin bernafsu dan menambah kecepatan goyangannya, Kadang sambil berbisik Tedi melumat telinga istriku yg membuatnya menggelinjang keenakan.Hal ini berlangsung beberapa lama sampai akhirnya tiba-tiba tubuh istriku mengejang, kedua tangannya menjambak rambut Tedi dan kedua buah dadanya dibusungkan. Dgn gigi hampir terkatup istriku menjerit panjang…

” ….Mmmmmppphhhhh….A..kuuuu… Ke….luuu..a…a..a..auu…rrrr….”kemudian tubuh istriku pun rubuh seperti kain tertiup angin di sebelah Tedi.

Sebenarnya aku sdh sangat terangsang, tetapi sensasi yg kudapatkan ketika melihat istriku di setubuhi Tedi, membuatku mengurungkan niat utk menghampiri mereka, mataku tak berkedip melihat adegan demi adegan.,Tedi tdk mau lama-lama membiarkan istriku beristirahat, diraihnya kembali pinggang istriku dan dibaliknya, lalu diangkat sehingga posisi tubuh istriku menjadi nungging. Dgn kedua lutut bertumpu pada kasur, Tedi mengarahkan penisnya ke meqi istriku

“…ooooooogggghhhhh..” istriku menjerit pelan ketika penis Tedi kembali memasuki meqinya.

Tedi menyodok meqi istriku dari belakang dgn gerakan maju mundur.

“..Plakk..Plakk…Plakk…” suara beradunya paha dan pantat menambah panas suasana malam, terkadang Tedi membungkuk dan meraih payudara istriku, lalu di remasnya sambil membenamkan penisnya sedlm-dlmnya ke meqi istriku. birahi istriku mulai bangkit kembali, tangan kirinya di julurkan ke belakang dan meremas buah pelir Tedi, aku semakin tak tahan akhirnya kuputuskan utk menghampiri mereka setelah sebelumnya meletakkan HP ku dlm gelas dan mengarahkan kameranya ke tempat adegan berlangsung.

Tedi dan istriku terkesima melihat kehadiranku, Tedi menghentikan gerakannya dlm keadaan penis masih dlm meqi istriku, sementara wajah istriku pucat tak ada sepatah katapun dari keduanya, tetapi aku tak memberikan kesempatan sedikitpun, kujambak rambut istriku dan kubenamkan penisku ke mulutnya..

“..isep!…” perintahku.

Akhirnya istriku mengoral penisku dgn sesekali memandangku dgn ketakutan.Tedi tampak kebingungan tetapi perlahan lahan kembali melakukan gerakan maju mundur menyodok meqi istriku, tp gerakannya tdk seberingas tadi saat aku belum bergabung.

Aku yakin dlm hati Tedi dan Istriku berkecamuk berbagai pikiran, istriku berkali kali mengeluarkan penisku dari mulutnya dan berkata lirih…

“…maafin aku ya…” tp aku langsung menyodorkan kembali penisku ke mulutnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun… sampai akhirnya Tedi mengalami orgasme dgn melolong…
”…Ohhhhh….” Tampak pantatnya menekan kuat sehingga penisnya amblas kedlm meqi istriku dgn menyemprotkan sperma di dlmnya.

Setelah Tedi mendapatkan orgasmenya, Istriku mengambil alih posisi, dia naik ke atasku dan mulai mengocok penisku dgn meqinya dlm posisi duduk, tampaknya istriku ingin memberikan kepuasan kepadaku. Gerakannya yg binal dan penuh nafsu membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah didapatkan sebelumnya, Sementara kulirik Tedi termenung dgn wajah ketakutan, akhirnya istriku mendapatkan orgasme keduanya bersamaan dgn semprotan spermaku di meqinya yg menjadi semprotan kedua malam ini.

Jam delapan pagi kami semua telah terbangun, Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Tedi… tp istriku berulang kali meminta maaf padaku, padahal aku sdh menjawab kalau aku memaafkannya… sampai akhirnya suasana mencair setelah aku bicara kepada mereka berdua bahwa aku tdk mempermasalahkan kejadian semalam.

Para pembaca sekalian… kisah diatas benar-benar terjadi, tetapi dgn alasan privacy saya sengaja memodifikasinama pelaku dan nama kota … aku dan istriku terkadang masih melakukan seks threesome dgn Tedi. terkadang Tedi membawa teman wanitanya utk bergabung bersama kami, keadaan itu berlanjut sampai sekarang.

Cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex selingkuh, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Sex Berbagi Istri Tempo Semalam” terbaru 2016 

The post Cerita Sex Berbagi Istri Tempo Semalam appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dibalik Bencana

$
0
0

cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex selingkuh, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Dewasa Kenikmatan Dibalik Bencana” terbaru 2016 – Semenjak kedatangannya, suasana kantor agak berubah. Orang-orang jadi semakin rajin, entah mengapa. Dia bukanlah direktur yg baru, bukan pula sekretaris baru yg seksi. Namanya Irma. Seorang wanita berusia 27 tahun ini disukai sekaligus dibenci. Disukai karena kerjanya cepat dan sangat efektif, serta orangnya sangat cerdas, tetapi disisi lain dia selalu mengeluh dan memarahi kami karena keterlambatan kami atau hal-hal sepele lainnya.

cerita sex umumCerita Dewasa Kenikmatan Dibalik Bencana

Irma bukanlah direktur, jg bukan senior designer. Posisinya sama dgnku, junior designer. Yg membedakannya dgnku dan beberapa teman lainnya adalah, Irma lulusan dari universitas kenamaan di Amerika Serikat, dgn prestasi cum laude.

Cerita sex terbaru, Selain itu Irma jg keponakan dari Owner perusahaan desain interior ini. Berdarah Jawa- Belanda, dgn tampang indo layaknya model-model catwalk, rambut hitam panjang, dgn kacamata tipis dan pakaiannya yg selalu modis, sdh barang tentu laki-laki sangat menyukainya. Namun entah kenapa kami malas utk akrab denganya, selain karena sikapnya yg selalu ketus dan tdk bersahabat itu, jg karena kami merasa tdk selevel denganya.

Apalagi kebanyakan dari kami adalah jebolan universitas lokal, dan sewaktu kuliah, membolos sdh jadi makanan kami .-cerita sex hot- Walaupun kami datang dari universitas mentereng, tetap saja tdk bisa membandingkan diri kami dgn Irma. Aku sendiri berusia 29 tahun, masih jomblo dan belum menikah. Bukan karena aku tdk laku, tp aku masih agak shock ketika setahun yg lalu pacarku selingkuh dgn sahabatnya sendiri.

Cerita dewasa terbaru, Memang mereka tdk melakukan hal-hal yg melanggar norma kesusilaan, tetapi jalan dgn pria lain dan saling berkirim sms mesra di tengah-tengah persiapan pernikahan, apa bukan selingkuh itu namanya ? Teman-temanku yg lain sering menggodaku agar aku mendekati dan mencoba akrab dgn Irma, karena menurut informasi yg beredar, Irma belum memiliki pacar. Wajar saja hal ini terjadi mengingat yg masih bujangan di kantor ini selain aku dan Irma, Cuma ada seorang desainer senior yg selalu tdk beruntung dlm masalah percintaan, dan seorang office boy.

Aku pun bertanya-tanya kenapa Irma tdk laku padahal dia sangat cantik dan pintar. Apa karena sikapnya yg ketus ? atau mungkin saja dia lesbian ? hahahhahaha. Minggu ini minggu yg sangat melelahkan. Selain mengerjakan desain interior utk sebuah mall yg akan dibangun, aku dan Irma harus rapat sore hari bersama developer sebuah gedung perkantoran.

Selama di mobilku, Irma hanya diam saja, sembari mendengarkan musik di ipodnya. Sdh barang tentu dia pasti tdk akan menjawab jika aku sekedar ingin mengobrol atau berbasa-basi denganya. Sebab selama ini pembicaraanku dgn dia hanya sebatas pekerjaan saja. Dia jg tdk pernah bergabung dgn orang-orang kantor mencari makanan murah disekeliling gedung perkantoran.

Entah dia makan dimana, karena menurut para direksi dan senior designer, Irma tdk pernah makan bersama mereka. Tentu saja, karena walaupun sdh berduit dan lebih berumur dari kami, para direksi dan senior designer pasti mencari makan murah utk berhemat. Rapat berlangsung sangat lama. Waktu sdh menunjukkan pukul jam 8 malam. Tetapi Irma masih berdiskusi dgn pihak pengembang soal konsep desain interior gedung perkantoran itu. Bila rapat dgn rekan yg lain, pasti mereka akan mencari-cari alasan atau sengaja mengarahkan pembicaraan agar rapat cepat selesai.

Cerita mesum terbaru, Akhirnya rapat selesai jg. Waktu menunjukkan pukul 8.30. rapat berlangsung sangat lancar, dan tdk satupun ucapan Irma yg dibantah. Harus kuakui gadis ini sangat hebat dlm berargumen. Jalanan sdh agak lengang karena jam macet sdh lewat. Aku dan Irma berada di dlm mobil, menuju ke kantor. Aku membuka pembicaraan.

“Udah malem, di kantor ga ada siapa-siapa, mau cari makan dulu sebelum kembali ke kantor ? “ tanyaku berbasa basi. “Gak usah, langsung ke kantor aja” jawabnya pelan dan pasti. -cerita hot-

Tak sampai 5 detik dia langsung memasangkan headset ipod ke telinganya. Buset. Dingin sekali tanggapannya. Yasdh. Aku tdk ambil pusing, dgn buru2 aku segera menyetir mobil ke arah kantor, agar aku bisa cepat pulang dan makan malam. Kantor kami terletak di sebuah gedung berlantai 7, di daerah yg mentereng di Jakarta Selatan. Kantor Konsultan desain interior kami berada di lantai paling atas, berbagi lantai dgn 3 kantor lainnya.

Aku memarkirkan mobilku dgn asal-asallan di tempat parkir. Tumben, pikirku, para satpam lagi kemana ? aku dan Irma langsung masuk, menaiki lift, dan kemudian masuk ke kantor. Suasana kantor agak gelap karena memang sdh tdk ada siapapun. Aku mencoba membuka pintu pantry utk mengambil makanan ringan di kulkas, namun pintu pantry sdh terkunci. Memang kebiasaan office boy kami utk mengunci semua pintu di kantor kecuali pintu utama, yg biasanya selalu dikunci oleh satpam setelah semua pergi. Untung saja pintu belum dikunci ketika kami masuk.

Entah karena malas atau apa, kami tdk menyalakan lampu utama. Karena besok pagi desain awal hasil rapat sdh masuk ke desainer senior, maka kami membereskan hasil rapat tadi di ruang rapat utama. Irma bekerja dgn sangat teliti mengetik laporan dgn MacBook nya. Sementara aku mengumpulkan hasil sketsa ‘dan denah ruangan dlm satu bundel, sambil menahan perut lapar dan tak henti-hentinya aku melihat ke arah jam.

Setelah tugasku beres, aku membereskan mejaku, dan bersiap utk pulang sementara Irma mem-print hasil ketikannya. Irma sdh akan pergi ketika aku memasukkan alat tulis ke tasku.

“Aku pulang duluan ya..” Irma berjalan ke arah pintu.

Aku tersenyum sekenanya dan meregangkan tubuh dulu sebelum benar2 akan pulang. Tiba-tiba… “SHIT !” aku mendengar teriakan Irma dari arah pintu utama. Aku bergegas berlari ke arah pintu utama. Rupanya Irma sedang berdiri mematung di depan pintu yg tertutup.

“Kenapa ?” tanyaku heran
“Pintunya dikunci” jawab Irma sambil menarik-narik handle pintu sekuat tenaga.

Sial, pikirku. Rupanya tdk ada satpam di luar itu dikarenakan mereka sedang patroli, sekaligus mengecek adakah orang yg lembur malam ini. Rupanya karena kami berdua tdk menyalakan lampu-lampu utama, yg menyebabkan ruangan kantor seperti tdk ada orang, mereka mengunci pintu tanpa memeriksa terlebih dahulu. Aku mulai panic karena jalan satu-satunya keluar dari kantor ini adalah pintu itu. Tangga darurat ada di seberang pintu kantor. Sial. Sekali lagi sial. Semua pintu sdh dikunci. Aku berlari mengintip ke jendela. Sia-sia. Jendela kantor kami tdk ada yg menghadap ke kantor satpam.

Aku blingsatan kesana kemari, dan dgn marah kutendang pintu kaca yg tebal itu. Tak ada reaksi kecuali kakiku sakit. Desain pintu yg kuat agar kantor aman ternyata menjebak kami di kantor Aku mengeluarkan handphone dari saku celanaku dan menelpon office boy, utk menyuruhnya kembali ke kantor. Sial sekali lagi. Telponnya tdk aktif. Hebat. Irma diam, walau bisa kulihat mukanya memerah menahan marah. Mungkin dia jg ingin cepat pulang, ada janji atau apapun. Tp Irma tetap berusaha kalem dgn menelpon pamannya, sang owner perusahaan desain ini. Aku bisa mendengar percakapan mereka.

“Hallo om..”
“Eh Irma, ada apa ?”
“Om, aku kekunci di kantor” “Lah kok bisa ? “ Irma menjelaskan situasinya ke pamannya.
“Waduh…. Gawat jg.. OB nya pun ga bisa ditelpon ?”
“Iya om….”
“Teriak-teriak gih, coba panggil satpamnya” Percuma, kupikir.

Aku pernah lembur dan melihat kelakuan para satpam itu ketika waktu sdh menunjukkan jam 9 keatas. Setelah patroli dan mengunci pintu-pintu utama, mereka langsung ke kantor mereka, utk nonton tv rame-rame, main kartu, bahkan kadang-kadang mabuk bareng.

“Ga bisa om…” Nada bicara Irma sdh mulai memelas.
“Hmm… om akan usahakan cari bantuan, tp om lagi di luar kota sekarang”
“KOK OM GAK BILANG DARI TADI KALAU ADA DI LUAR KOTA ?!?” Irma meledak.

Ditengah kekalutan aku mencoba menelpon semua nomor telpon kantor. Dan sialnya, kebanyakan dari mereka tdk aktif. Ada yg mengangkatnya dgn background suara hingar bingar diskotik dan suara teler ga karuan. Tolol. Di tengah minggu malah dugem. Irma, terus menekan pamannya. Aku berusaha menelpon semuanya, tetapi entah kenapa sinyal hapeku tiba-tiba hilang. Aku kalut, mencari telpon kantor. Dan hanya telpon di meja front office saja yg bisa dipakai utk menelepon ke luar.

Aku berlari kearah front office dgn panik. Dan bodohnya tiba-tiba aku terjatuh tersangkut pojokan meja. Aku jatuh ke meja menimpa telpon kantor. Aku kaget dan langsung bangkit. Berharap telpon tdk rusak. Aku lalu mengangkat telponnya. Ternyata ada Nada sambung. Aku mencoba menekan nomer yg kuhapal. Lagi-lagi sial. Rupanya kejadian tadi menyebabkan tombol 0 rusak dan tdk bisa ditekan. Nomer telpon HP mana yg tdk ada 0 nya ? sedangkan aku tdk punya nomor telpon rumah orang kantor.

Ide tiba-tiba muncul, aku membuka laci front office utk melihat data nomer telpon pegawai. SIAL ! SIAL! Lacinya terkunci. Sementara itu Irma masih menelpon pamannya.

“JADI GIMANA DONG OM ?!?” Bentak Irma
“Sabar, kamu sama siapa disana ?” Irma menyebutkan namaku.
“Oh… sama dia…. Aman kalau sama dia, Irma, kamu tunggu besok aja, kamu…” Belum sempat pamannya menyelesaikan kalimatnya, Irma dgn kesal melemparkan handphonenya ke dinding dan handphonenya hancur berkeping-keping.
“Kenapa kamu banting ?!?!?” Bentakku Irma hanya terdiam.

Dia menarik nafas dlm-dlm.

“Telpon kantor ?
“ tanyanya pendek “Rusak” jawabku tak kalah pendeknya.
“Kenapa ?” Mukanya mulai memerah. Matanya berkaca-kaca
“Tadi aku jatuh, telponnya ketindih badanku” Aku menjawab sambil memalingkan muka.
“TOLOL !!” Irma membentakku dan tangan kanannya mengayun akan menampar pipiku.

Dgn tangkas aku menangkap tangannya dan melepasnya kembali.

“Lebih tolol mana sama orang yg ngebanting hape nya sendiri ? “ sindirku.

Ruang rapat penuh asap rokok sekarang. Aku menghisap rokok kretekku dlm-dlm dan membuang asapnya ke langit-langit. Irma duduk di pojokan sambil menghisap rokok mentholnya. Kami sdh saling diam selama 30 menit lebih. Tdk ada alasan bagiku utk mengobrol dgn wanita judes ini. Bikin pusing. Tp aku mencoba menengok utk melihat keadaannya. Khawatir jg. Jangan-jangan nekat gantung diri.

“Apa kamu lihat-lihat ?” Irma membalas tatapanku dgn pertanyaan dingin
“Gue punya mata, boleh dong liat kemana aja” Jawabku tak kalah dingin.
“Ngeri tau gak, berdua doang sama cowok macem kamu”
“Eh…. Lu baru masuk kemaren sore Ir, blom kenal siapa gue..” Aku menatap penuh emosi ke arah Irma.
“Ah…semua cowok sama aja” Irma membuang muka
“Apa maksud lu ?” Tanyaku penasaran
“Ah, tau lah….” Jawabnya sembari mematikan rokoknya di pot bunga yg sekarang beralih fungsi sebagai asbak.
“Lo tau kan otak cowok isinya seks melulu ?” Suara Irma terdengar tdk enak Aku hanya terdiam.
“Bahaya tau gak berdua doang sama cowok asing. Salah-salah gue diperkosa” Irma berkata ketus
“EH. Sori ya mbak-sok pintar-lulusan luar negri- masuk karena koneksi” Nada bicaraku meninggi.
“Biar kata lu cantik, jg, ga bakal ada cowok mau perkosa lo ! Mana ada orang mau merkosa orang ngeselin macem elo !!!” Bentakku.
“Orang yg gak bisa bersosialisasi macem lo ! Orang yg egois ! Ga ada empati sedikitpun sama orang kantor ! Ga ada bagus-bagusnya! Mentang-mentang ni kantor punya om lu, lu mau seenaknya aja disini ?!?!? “ Aku sdh naik pitam.

Tdk mampu menahan kesabaran lagi.

“Ah… “ Irma tdk bisa berkata-kata lagi.
“Enak aja lo bilang gue mau merkosa elo ! mendingan gue tidur ama pecun daripada nyentuh badan lo !” Nafasku habis.

Sdh kuluapkan semua kekesalanku kepada Irma. Tiba-tiba Irma berlutut. Melepas kacamatanya dan mulai menitikkan air mata. Dia membanting kacamatanya dan mulai menangis sesenggukan. Shit. Rupanya kata2ku tadi kelewat kasar. Makin lama tangis Irma makin keras. Aku pun berlutut mendekatinya dan mencoba memegang bahunya.

“Irma…. Sorry… mungkin gue terlalu kasar” aku meminta maaf Irma menepis tanganku dan terus menangis.
“Ir….” Aku agak membungkuk utk melihat wajahnya.

Tp tiba-tiba Irma memelukku dan menangis di dlm pelukanku. Aku terdiam sembari mengelus-ngelus punggung Irma. Sekitar 10 menit dia menghabiskan tangisnya di pelukku. Aku yg pegal lalu duduk di lantai bersandar pada dinding. Irma duduk di sebelahku, dgn pandangan kosong. Tak beberapa lama Irma memulai pembicaraan.

“Maaf… tadi aku lancang ngecap kamu” katanya pelan
“Gue jg Ir… maaf tadi terlalu kasar” jawabku.
“Aku yg mulai” lanjut Irma.
“Kupikir semua laki-laki sama. Baik pada awalnya tp ternyata brengsek”
“Ah. Semua laki-laki brengsek kok Ir” Jawabku Lalu kami terdiam cukup lama.
“Aku pernah diperkosa” Irma tiba-tiba bercerita.
“Eh……” Aku tdk bisa menyembunyikan mimik heran dari mukaku.
“Waktu aku baru kuliah di US, ada kakak kelas yg ngedeketin aku..” Lanjut Irma
“Dia baik banget, sampe pada akhirnya aku diundang ke pesta di asramanya… Pestanya rame, dan ternyata minumannya beralkohol semua.”
“Aku dibuat mabuk” dia terus bercerita “ Lalu aku dibawa masuk ke kamar, dan disana aku diperkosa olehnya” Irma menghela nafas panjang dulu.
“Sejak saat itu aku ga pernah percaya sama cowok” Irma lalu mengambil sebatang rokok menthol dari bungkusnya, meremas bungkusnya yg sdh kosong, lalu melemparkan bungkusnya ke pot bunga.

Aku memberikan korek apiku ke Irma. Irma lalu menyalakan rokoknya dgn korek milikku. Aku tdk berani berbicara lagi. Aku tadi telah lancing berbicara seperti itu kepada Irma.

“Gimana kehidupan cinta kamu ?” tanya Irma
“Mmmm…” Aku diam tak berani menjawab
“Setelah kejadian itu, aku ga pernah berhubungan sama laki-laki lagi” katanya.
“Sekarang giliran kamu cerita” Katanya sambil tersenyum kepadaku Aku sedikit terkejut.

Ternyata jika tersenyum Irma manis sekali. Aku tdk pernah melihatnya tersenyum semenjak dia masuk kantor.

“Mmmm… Aku harusnya tahun lalu nikah…” jawabku
“Tp ?” Tanyanya sambil menghisap rokok mentholnya.
“Tunanganku selingkuh” Jawabku pelan.

Tak ingin rasanya menceritakan hal tersebut. Aku menarik nafas dlm2 dan memandang ke arah langit-langit. Irma tdk menimpali jawabanku. Dia mematikan rokoknya di pot bunga. Waktu berjalan sangat lama. Aku dan Irma berbicara tentang banyak hal. Mulai dari jaman kuliah, sma, segala macam. Ternyata Irma menyenangkan jika diajak bicara. Tak jarang ia tertawa bersamaku, menertawakan kejadian-kejadian konyol di kantor yg terjadi sebelum kedatangannya. Tak terasa sdh jam 12 malam. Aku sangat capek. Aku mencoba tidur. Aku masih bersender pada dinding, sementara Irma tertidur, dgn menggunakan bahuku sebagai sandaran.

“Dingin……” Irma tiba-tiba memelukku. Aku tak tahu harus berbuat apa.

Sebagai lelaki normal, yg sdh lama tdk berhubungan dgn perempuan, aku tiba-tiba merasa deg-deggan, dan suhu tubuhku memanas. Aku mengira Irma bisa merasakannya, karena dia memeluk tubuhku sekarang.

“Hmmmm.. jadi yg bujangan di kantor Cuma aku, kamu, sama Pak Yudi ? “ tanya Irma.
“Iya” jawabku pelan sambil menahan perasaan aneh ini.
“Hehe” Irma tertawa kecil
“Kenapa ? “ tanyaku.
“Nope… nothing” katanya sambil menahan tawa.
“Well… I guess. Ga ada salahnya kalo satu dari kalian aku pacarin” Irma melanjutkan ucapannya.
“Oh jadi lu demen ya sama om2 bujangan tua” timpalku “Haha… enak aja. Coba kamu itung, 45 – 27 = 18, jauh kan umurku sama Pak Yudi” jawabnya
“27 ? Kirain 35…” ledekku.

Irma berusaha utk menjewer telingaku tetapi aku menghindar, menangkap tangannya, tetapi aku kehilangan keseimbangan duduk, sehingga aku terjatuh kearah kanan dan tak sengaja menarik Irma ikut jatuh jg menimpa tubuhku. Aku yg jatuh menyimpang kekanan ditimpa oleh Irma yg menghadapi telingaku. Akhirnya dia menjewer telingaku tanpa ampun.

“Aduh !. Sakit tau !” Aku berusaha memberontak tp Irma malah tertawa-tertawa dan tdk melawan rontaanku.

Aku berusaha bangkit tetapi Irma malah memelukku.

“Aku ingin diperlakukan dgn lembut oleh laki-laki” bisik Irma.

Aku memperbaiki posisi jatuhku. Aku tiduran terlentang di ruang rapat, dan Irma menimpa tubuhku. Aku bangkit, dan Irma ikut memperbaiki posisinya. Aku kembali duduk, tetapi sekarang Irma ada di pangkuanku dan tetap memelukku.

“Aku merhatiin kamu terus semenjak pertama kali masuk kantor” Irma kembali berbisik.
“Kamu paling sopan, dan lembut sama perempuan kalo dibandingin sama yg lain”
“Ditambah lagi… kamu belum nikah kan… dan om ku bilang, kamu orang yg baik” Irma terus berbicara.
“Baru tadi kan bilangnya, gue jg denger” jawabku
“Enggak. Dari awal aku masuk kantor, om udah bilang kalo kamu selain kinerjanya paling bagus, kamu jg sopan, ramah dan orangnya menyenangkan” Irma membantah ucapanku.
“Kayaknya lucu kalau kita pacaran……” Irma melanjutkan ucapannya.

Aku kaget. Baru pertama kali seumur hidup ada perempuan yg mengatakan ingin kupacari. Dan perempuan itu adalah perempuan yg cantiknya minta ampun seperti Irma. Aku tak bisa bicara apa-pa. Kami berdua saling memandang. Tiba-tiba entah siapa yg memulai, kami memajukan kepala kami masing-masing dan berciuman. Bibir Irma sungguh hangat. Aku memeluk erat pinggangnya dan Irma meremas rambutku.

Kami berdua berciuman sangat lama. Kurasakan kacamata Irma menekan-nekan mukaku. Tp aku tdk peduli. Bibir kami saling memagut. Lidah kami saling beradu. Aku semakin menguatkan pelukanku. Dan Irma melepaskan ciumannya. Hidungnya beradu dgn hidungku. Dapat kurasakan nafasnya yg panas dan memburu. Irma melepas kacamatanya dan meletakkannya di sembarang tempat.

Tanpa terasa Irma membuka kancing bajuku. Dia melakukannya sambil menciumi leherku. Agak sulit membuka kancingku dlm keadaan seperti itu, tetapi Irma cuek. Aku tak mau kalah. Kulepaskan leherku dari jangkauan bibir Irma, dan mulai meraih kancing kemejanya. Tak berapa lama bajunya terbuka. Tanpa diminta Irma membuka ikat pinggangnya dan melepas celananya. Didepanku berdiri perempuan blasteran Jawa-Belanda, dgn kulit yg putih dan mulus, hanya memakai pakaian dlm berwarna merah menyala.

Aku menelan ludah, melihat tubuh Irma yg indah, bagaikan model catwalk yg langsing dan proporsional. Irma kembali menyerangku. Bibir kami kembali saling berciuman, tanpa sadar tanganku mengarah pada payudara Irma. Aku meremasnya dgn lembut. payudaranyanya yg proporsional terasa sangat empuk di tanganku. Aku dgn cepat menyisipkan tanganku ke dlm BHnya. Irma tiba-tiba memegang pergelangan tanganku. Dia menahan tanganku dan seakan menyuruhku utk mundur. Setelah aku menarik tanganku kembali, tangan Irma mengarah ke punggungnya, dan dia melepas pengait BHnya, melepas BH nya sendiri. Irma tersenyum kepadaku dan berkata

“Kenapa bengong gitu…. Kayak orang bego tau….” Aku malu sendiri dan membuang muka.

Irma memegang pipiku, dan kemudian tangannya menyusuri badanku, utk kemudian membuka ikat pinggangku. Aku pasrah, dan Irma pun menciumi badanku mulai dari leher sampai ke perutku. Aku kaget saat tangan Irma masuk ke celana dlmku dan menggenggam k0ntolku. Irma lalu mengoral k0ntolku. Aku sedikit kaget, karena tdk terbiasa dgn oral seks. Pada saat dgn tunanganku dulu, boro-boro oral sex, pegang-pegang sedikit saja sdh kena marah. Padahal aku bukan orang yg tanpa pengalaman seks.

Sebelum berpacaran denganya, aku beberapa kali melakukannya dgn pacar-pacarku yg dulu. Aku meringis menahan geli akibat permainan lidah Irma. Dia sangat pintar memainkan k0ntolku dgn mulutnya. Tindakannya bervariasi, tdk hanya mengulumnya, tetapi jg dgn menciumi bagian-bagian yg sensitive dan memainkan lidahnya di kepala k0ntolku. Kupikir, sebelum kejadian perkosaan yg menimpanya di US, Irma sdh sangat berpengalaman dlm hal ini.

Aku kaget dan berusaha menahan kepala Irma ketika kurasakan spermaku hampir keluar. Irma tampaknya mengerti dan menghentikan kegiatannya. Dan dlm beberapa menit kemudian, Irma menanggalkan semua baju dlmnya, begitu jg dgnku. Badan telanjang kami berdua bergumul di lantai ruang rapat. Saling berciuman, berpelukan dan menikmati keindahan tubuh masing-masing. Hingga pada akhirnya Irma telentang di atas karpet, kepalanya tepat berada di bawah kepalaku. Mataku memandang lekat-lekat matanya yg indah.

“Ir…”
“ya…. “ jawabnya
“Are you sure you want to do this ?” tanyaku
“Why did you ask ?” katanya sambil tersenyum.
“We’re already gone too far” lanjutnya.
“and now I consider you as my lover though” senyum tipisnya meluluhkan hatiku. Aku mencium keningnya.

Kedua kaki Irma tanpa disuruh kini telah melingkari pinggangku. Kami berciuman dgn hangat. Kedua tangannya melingkari leherku. Kudekatkan k0ntolku ke mulut meqinya yg mulai terasa basah. Pelan2 aku menggesekkan k0ntolku di mulut meqinya, mencari jalan masuk. Tetapi tiba-tiba otot meqinya menegang, seakan menolak k0ntolku utk masuk. Aku terdiam dan memandang wajahnya, aku takut dia masih trauma akibat kejadian di US itu.

“It’s okay….” Irma mengisyaratkan bahwa dia tdk apa-pa.

Irma membuka pahanya sedikit lebih lebar lagi dan dia tampak mencoba utk rileks. Pelan-pelan kudekatkan kembali kepala k0ntolku di bibir meqinya. Kepala k0ntolku sdh mulai masuk. Aku mulai menggerakkan k0ntolku maju mundur, walaupun baru sedikit yg masuk. Perlahan namun pasti, k0ntolku semakin masuk kedlm lubang meqinya.

“aah….. “ Irma mengerang pelan dan agak meringis ketika k0ntolku masuk sepenuhnya ke dlm meqinya.

Aku menggerakan k0ntolku maju mundur dlm posisi misionaris.

“Mmmmmppphhhh… sayang… pelan-pelan “ Irma mengingatkanku utk tdk bergerak terlalu cepat.

Dinding meqinya seakan memijat-mijat batang k0ntolku dgn lembut.

“Aahhh… sayang… mmmhhh….. uuhhh…” Irma mengerang, menandakan dia mendekati orgasme.

Tetapi aku tdk ingin malam ini berakhir secepat itu. Aku menghentikan gerakanku, dan ketika Irma akan membuka mulutnya utk bertanya, aku langsung meraih pantatnya dan menggendongnya. Aku kemudian duduk di kursi rapat dan menaikkan badan Irma di pangkuanku. Irma mulai berpegang pada pundakku. Dia mengerti dan segera menaikkan pantatnya, lalu dgn pelan-pelan dia mengarahkan lubang meqinya ke kepala k0ntolku. Irma bergerak naik turun di pangkuanku. Meqinya terus-terusan memijat-mijat batang k0ntolku dgn lembut. Aku memegangi pinggangnya. Irma menghentikan gerakannya dan berbisik lembut kepadaku.

“Sayang… kalo udah mau keluar bilang ya…. Aku gak mau kamu keluarin disitu…” aku mengiyakannya dan dia mulai kembali beraksi.

Goyangannya tdk liar dan asal, tetapi begitu rapih. Begitu elegan dan anggun. Suara erangan kami memenuhi ruang rapat. Kami sdh tdk peduli lagi tentang kemungkinan satpam kembali lagi keatas dan menolong kami yg terkunci. Aku sdh tdk berpikir lagi utk kembali menelpon orang kantor, atau mencoba mendobrak pintu pantry dan keluar lewat tangga darurat. Yg ada dipikiranku hanyalah Irma. Rasanya tdk percaya gadis yg tadinya cuek dan judes kepadaku ini bisa ada dipelukanku sekarang.

“Mmppphhhhhhhh….” Irma agak menggelinjang.
“Aaahhh…..” Irma kembali bersuara Aku bisa merasakan Irma akan mengalami orgasme, karena selain merasakan gelinjangan tubuhnya, aku pun merasakan meqinya makin menjepit k0ntolku.

Aku pun mengimbangi dgn menggerakkan pantatku.naik turun di kursi itu. Kursi yg biasanya dipakai rapat itu menjadi saksi bisu percintaan kami.

“Sayang……. Oooohhhhh….” Irma pun makin mempercepat gerakannya.

Aku lalu bangkit sambil menggendong Irma. Aku mendudukkan Irma di meja rapat, Irma tetap memelukku, dan aku terus menggerakkan k0ntolku maju mundur.

“Oooohh…. Oooohhhhhhh…. Sayang……. Aku mau…. Ahhhhh….” Irma menggelingjang dgn hebatnya…
“Tahan sedikit… aku jg mau…..”
“Ahhhhh…..” paha Irma mencengkram pinggangku dan kepalanya mendongak keatas.

Mengerang nikmat menandakan bahwa dia sdh orgasme. Aku terus menggerakkan k0ntolku, dan…

”Irma…. Ooohhh…..” Irma jatuh telentang di meja rapat dan aku mencabut k0ntolku dari lubang meqinya.

Sperma segera berhamburan dari k0ntolku. Irma segera bangkit dan memelukku. Kami berpelukan erat. Tdk berciuman, tdk melakukan apapun. Hanya berpelukan selama beberapa lama tanpa berbicara apa-apa. Irma lalu melepaskan pelukannya dan turun dari meja. Dia lalu mencium pipiku lembut, kemudian dia mulai memakai kembali bajunya. Aku masih berdiri telanjang dan tertegun. Melihat Irma yg bagaikan malaikat itu memakai bajunya satu persatu.

“eh… pake baju dong…. Ntar keburu pagi” Irma mengingatkanku Aku segera mengenakan kembali bajuku.

Aku kembali mencoba tidur dgn bersandar di dinding. Irma kembali pada posisinya, bersandar di bahuku.

Singkat cerita pagi pun datang. Kami berhasil keluar jam 7 pagi. Hari itu kami berdua sengaja diliburkan karena kejadian konyol itu. Selanjutnya bisa ditebak. Irma mulai terbuka pada orang-orang kantor. Dia sdh bisa berkomunikasi dgn akrab, dan sinisnya makin lama menghilang. Ditambah lagi ketika kini kami sdh berpacaran. Irma menjadi ceria dan orang-orang kantor tampak takjub melihat perubahan itu. One thing leads to another. Dan sekarang, setelah kegagalan pernikahanku yg dulu, setelah beberapa lama berpacaran, aku akan mempersiapkan pernikahanku dgn Irma. Cerita sex, cerita dewasa, kisah sex nyata, kisah sex selingkuh, cerita mesum, cerita ngentot, foto sex, cewek igo, seks igo berjudul “Cerita Dewasa Kenikmatan Dibalik Bencana” terbaru 2016

The post Cerita Dewasa Kenikmatan Dibalik Bencana appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Gadis Muda Rela Berbagi Tubuhnya

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa Gadis Muda Rela Berbagi Tubuhnya” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Setelah tamat daRi SMA aku ingin meneruskan studiku di perguruan tinggi di Depok aku memilih kesehatan masyarakat, beruntunglah aku diterima di universitas ini untung saja aku trmasuk orang pandai tdk semua orang bisa mudah masuk di universitas negeri ini, karena aku sering juara kelas di sekolah maka dari itu ada nilai lebih saat aku mendaftarkan di kampus tersebut.

cerita gadis mudaCerita Dewasa Gadis Muda Rela Berbagi Tubuhnya

Perkenalkan namaku Dona aku sekarang sdh berstatus mahasiswi saat ini baru saja melewati ujian tengah semester aku begitu yakin nilai ujianku di atas rata rata setelah mendapatkan informasi tentang nilai yg keluar tak menduga ada satu mata kuliah dasar yg hasilnya malah dibawh rata rata yaitu 20. -cerita sex hot-

Cerita sex terbaru, Padahal semua materi yg aku pelajari keluar semua. Langsung saja kau menghubungi dosen yg mengajar mata kuliah tersebut unutk menyocokkan hasil ujianku dosen pengajarku ini sdh tua kira kira berumur 52 tahun namanya pak Aji, karena umurnya yg tua aku kadang ragu dgn dia sat mengajar, kemudian solusinya adalah dia menyuruhku unutk ujian lagi di ruangannya esok hari.

Dia menyuruhku untuk berpakaian rapi, kameja putih dan rok span hitam. beberapa hari berikutnya aku datang ke ruangannya sekitar jam 4, dan aku mengenakan kemeja yg tdk dikancing karena aku mengenakan tanktop hitam di dalamnya serta rok span yg 3 cm diatas lutut.

Disana sdh sangat sepi, dan hanya ruangannya saja yg lampunya menyala, karena semua dosen sdh tdk ada di tempat karena ada rapat dosen. kulihat dia hanya mengenakan kemeja putih dan celana bahan yg sdh sangat lusuh. dia mempersilahkan aku duduk di meja bundar yg biasanya digunakan untuk rapat. dia memberiku soal dan lembar jawaban, dan dia berkatam

“Dona, saya beri waktu setengah jam ya untuk mengerjakan soal ini, karena saya sdh mau pulang”, dan aku terkejut ketika dia memberikan soal yg sangat sulit dan diluar materi yg dia ajarkan. aku hanya bisa diam, pasrah, tdk tahu harus menulis apa pada lembar jawabanku.

Lalu dia mengambil bangku dan duduk dekat di sampingku, lengannya ada di pundakku dan dia berkata

Pak Aji : bagaimana Don, bisa?
Aku : mmmm. jujur aja saya tdk bisa mengerjakan soal ini, pak.
Pak Aji : lalu, bagaimana?kamu mau bagaimana supaya nilai kamu ini bisa naik?
Aku : (aku hanya melihat ke arah dia dan menggelengkan kepala) Lalu tangannya turun dan mulai mengusap ngusap bagian belakang tubuhku sambil berkata
Pak Aji : Dona, sebenarnya saya tdk mau memberikan nilai kamu sejelek ini, tp.

Aku : Tp apa pak?
Pak Aji : saya Cuma mau liat kamu lebih dekat dan lebih lama seperti ini, mungkin dgn cara ini saja saya bisa mewujudkannya, smster depan kan saya sdh pensiun. kamu bisa saja saya berikan nilai 95 sekarang juga, tp.
Aku : tp apa pak?saya mau mengerjakan apa saja demi nilai itu pak (karena saya juga berambisi untuk lulus dgn nilai A pada mata kuliah ini)

Pak Aji tdk menjawab, lalu tangannya meraih pinggangku dan dia mendekatkan badannya ke hadapanku, akhirnya kami duduk berhadapan dalam jarak cukup dekat, sekitar 30 cm saja. kedua tangannya kini berada di kedua pinggangku, dan aku tdk tahu harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini.

Pak Aji : Dona, saya Cuma mau kamu bantu saya aja sekarang, setelah ini saya akan submit nilai 90 untuk kamu, bagaimana?
Dona : (aku yg sebenarnya tdk mengerti apa yg terjadi setelah ini) hmm, baik pak, tp saya harus bantu apa pak?

Pak Aji lalu berdiri dan dia mengangkat badanku dan mendudukkan aku di meja bundar itu. tangannya meremas lengan atasku, dan dia berkata

“ Dona, saya suka sekali melihat kamu berdandan seperti ini, persis seperti yg saya bayangkan, kamu murid saya yg paling manis yg pernah saya ajar”.

Lalu tangannya berada di atas rok spanku, dan dia mulai mengelus pahaku dari luar rok, hatiku berkecamuk saat itu karena pertama kalinya aku diperlakukan seperti ini, tp mengingat nilai 95 yg akan dia berikan, aku hanya bisa berpasrah. selagi tangannya dgn lembut mengusap pahaku

Dia mendekatkan wajahnya ke depan wajahku, kurasakan deru napas dari lelaki paruh baya ini, dan dgn napas terburu buru dia berbisik

“Dona, bapak suka sekali sama kamu sejak pertemuan pertama kelas kita”.

Aku baru sadar kalau pak Aji ini sedang dalam kondisi horny, untuk sekedar formalitas aku memegang lengannya dan aku berkata dgn lembut sambil menggigit bibir bawahku ini

“saya juga pak, saya kagum sama bapak”.

Lalu pak Aji seperti hilang kendali, dia mencium leherku dgn buas, sekejap leherku terasa basah oleh ciuman dan jilatannya. entah kenapa aku pun mulai terbawa suasana dan aku tak mengerti apa yg aku rasakan ini.

Sekujur tubuh ini menjadi panas dan bergetar saat tangannya meremas remas pahaku dari luar rok span hitam ini dan jilatannya di leher ku, tanpa sadar aku melenguh kecil dan membisikkan nama pak Aji

“mmmm, pak Ajiiiiii. . ”, kedua tangannya mulai merayap naik dan dgn perlahan dia menyibakkan kemeja putih yg aku kenakan saat itu. dia masih asik dgn leherku dan tangannya kini memeluk erat tubuhku, dan aku hanya bisa membalas pelukannya dgn memeluknya kembali, mungkin itu membuatnya senang.

5 menit sdh dia membasahi leherku yg putih itu, lalu dia mulai menjilati dagu ku, dan dia akhirnya mendapati bibirku, dgn terpaksa aku berpagutan bibir dengannya, aku tak pernah membayangkan kalau ciuman pertamaku adalah dgn dosenku sendiri.

Tdk lama setelah kami saling membalas berciuman bibir, dgn sopannya dia berkata :

Pak Aji : saya boleh buka ya?
Aku : (aku hanya tersenyum dan mengangguk angguk kecil) Bibir kami kembali berpagutan, kini tangannya mulai melepas tali tanktop yg aku kenakan melewati lenganku. dan dia menurunkan tanktop ku dgn cepat, dan aku sadar kalau aku sdh mulai dalam kondisi topless. aku tak pernah merasa se-sensual ini di depan pria.

Tiba tiba pak Aji menghentikan ciumannya, dia menatapku tajam, dia mengelus rambutku dan berkata.

Pak Aji : saya akan selalu ingat semua ini, Don. ini adalah kenangan paling indah bisa bercumbu dgn murid saya yg paling manis dan pinter seperti kamu.

Entah kenapa aku tdk lagi merasa terlecehkan saat itu, aku hanya membalas senyum. dan dia kini mulai menciumi leher, hingga pada belahan dadaku yg masih tertutup bra.

Pak Aji dgn buas kembali menciumi belahanku itu, dgn sigap dia membuka pengait bra yg ada di punggungku, kini tersingkaplah buah dada yg kumiliki. sebenarnya aku malu karena ukurannya terbilang cukup kecil yaitu 32B, mengingat aku juga hanya setinggi 155 cm.

Pak Aji mulai menjilati puting payudaraku dgn gemas, sesekali dia menghisapnya. aku tdk dapat menahan rasa itu, aku mulai mendesah cukup keras, karena sepertinya dia merangsangku dgn hebat. sementara dia menyusu pada puting payudara ku sebelah kanan.

Tangan nya sibuk meremas dan memainkan payudara ku. kami berdua sdh mulai basah oleh keringat, akhirnya pak Aji membuka kemeja lusuhnya, dan setelah itu aku kaget karena dia membuka celana bahan nya.

Ternyata dia tdk memakai celana dalam. mungkin dia sdh menyiapkan untuk kondisi seperti ini sebelumnya. kini pak Aji telanjang bulat di hadapanku. sekejap aku menutup kedua mataku dgn tangan, namun dia meraih tanganku dan memaksaku untuk melihat k0ntolnya yg menurutku sangat besar.

Lalu pak Aji mendorongku agar aku berbaring di meja bundar itu, namun dgn kaki yg masih bergantung di meja tersebut. aku tdk tahu apa yg akan dia perbuat. kini dia mulai menciumi paha ku dan menyibakkan pelan pelan rok span ku hingga dia bisa menciumi nya hingga pangkal paha, aku hanya bisa melenguh dan menggigit bibir ini untuk menahan desahan. kini dia membuka resleting rok ku.

Dia menurunkannya, tak lupa dia melepaskan celana dalam putihku serta tanktop yg masih tertinggal di pinggangku. kini aku dan dia sama sama dalam kondisi bugil di dalam ruangan dosen tersebut. aku sangat cemas jika ada penjaga kampus yg mengecek ke dalam.

Kini pak Aji mulai mendekatkan wajahnya ke bibir meqi ku. dia menghirup aroma di selangkanganku, dia lalu melihatku dan tersenyum, entah apa maksudnya. kini dia mulai menjilati bagian terlarangku itu. aku mulai merasa seperti terbang ke langit ketujuh, lidah pak Aji menyelinap ke sela sela permukaan meqi ku, aku tak sanggup lagi untuk menahan desahan ini, aku mendesah

“Ooooohhh, pak Ajieee aaaah” lalu dia semakin cepat memainkan lidah ini, tak lama setelah itu aku merasa ada cairan keluar dari meqi ku, ini adalah orgasme pertama seumur hidupku.

Pak Aji dgn tdk jijiknya menjilat cairan itu dan menelan habis semuanya. lalu dia kembali berdiri, meraih kakiku, dan menariknya dan menginstruksikan supaya aku menjepit kedua kakiku di pinggangnya.

Ternyata dia mulai memasukkan k0ntolnya ke dalam meqiku. aku mulai ragu, mungkinkah ini menjadi ML pertamaku?dgn dosenku sendiri?ah aku mulai tak peduli, yg penting aku mendapat nilai 95.

Dia mulai memasukkan perlahan, dan ini cukup menyakitkan awalnya. lalu sekitar 5 menit pak Aji memasukkan dan mengeluarkan k0ntolnya secara perlahan, kini dia mulai dgn cepat seperti memompa meqi ku dgn k0ntolnya. aku mulai mendesah mengikuti irama gerakan k0ntol pak Aji.

Terdengar cukup keras gesekan antara pantatku dgn selangkangan pak Aji. sekitar 10 menit dia memompaku dan aku sdh mulai menikmati semua ini, lalu dia berkata,

“Dona, sekarang kamu berdiri ya, trus nungging ke meja”, aku hanya menuruti apa yg pak Aji katakan.

kini dia mulai memompaku dari belakang, belakangan aku baru mengerti kalau pose itu dinamakan doggy style, kami melakukan itu cukup lama.

Sesekali dia meremas pantatku dan payudara ku dgn gemas. setelah dia puas dgn pose itu, kembali dia menyuruhku membalikkan badan menghadap dia dan jongkok di depannya. lalu dia memegang wajahku dan mengarahkan mulutku tepat di depan k0ntolnya.

Dia berkata dgn napas tersengal sengal

“Dona, hisapppp. . ”, aku dgn terpaksa mulai menghisap k0ntolnya yg besar dan berwarna coklat kehitaman itu. rasanya bercampur, asin dan tdk karuan. tp aku melihat pak Aji sangat menikmati itu.

Akhirnya kucoba percepat hisapanku pada k0ntolnya, sesekali aku kocok dan aku jilat. hingga akhirnya dia mencopot paksa k0ntolnya dari mulutku berteriak cukup keras.

“Donaaaaaa” , lalu k0ntolnya memuntahkan sperma ke wajahku dan membasahi sebagian kacamataku, aku kembali dipaksa menjilati k0ntolnya, dan aku hanya bisa mengikutinya, dan aku tanpa sengaja menelan sisa sisa sperma yg masih keluar dari lubang k0ntolnya tersebut.

Lalu dia duduk di bangku dan terkulai lemas, aku langsung mencari tisu di meja dosen untuk membersihkan wajah serta kacamatku dari sperma nya. lalu dia memanggilku lagi, dan dia menyuruhku duduk diatas pahanya.

Aku menurutinya saja, kembali kami berpagutan bibir, dia memeluk dan meremas pantatku dgn gemas, tiba tiba aku kaget karena aku merasakan k0ntolnya membesar kembali, lalu pak Aji dgn lihai memasukkan k0ntolnya kembali kedalam meqi ku.

Ini adalah ML babak kedua menurutku, dia memompaku kembali diatas bangku empuk, namun kali ini tdk lama, sekitar 5 menit dia sdh kembali berteriak dan aku merasakan ada semprotan sperma di dinding meqi ku. beruntung sekali pada saat itu bukanlah masa suburku. kami berdua sama sama lemas, dan aku membaringkan badanku diatas badan pak Aji diatas bangku itu. pak Aji dgn suara lemas berkata

Pak Aji : Dona, terima kasih ya buat semua ini. nilai kamu aman smester ini. maaf ya untuk cara saya yg salah ini.
Aku : terima kasih pak. mmmm (tangan pak Aji menyelinap dari belakang meremas lembut payudaraku)

Akhirnya kami berdua kembali mengenakan pakaian kami, dan dia mengantarku pulang dgn mobilnya, kebetulan arah rumahku searah dengannya. ditengah perjalanan kami sepakat untuk merahasiakan semua ini dari siapapun. terlebih dari keluarganya. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa Gadis Muda Rela Berbagi Tubuhnya” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Dewasa Gadis Muda Rela Berbagi Tubuhnya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Menantu Baruku Hyper Sex

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Menantu Baruku Hyper Sex – Rina mematut diri di depan cermin. Ini adalah hari yang paling di nantikannya, hari pernikahannya. Ada banyak alasan kenapa akhirnya dia bersedia menikah dengan Hans. Dan sex adalah salah satunya, meskipun Hans hanya mempunyai sebuah penis yang kecil saja. Namun sex dengan lelaki lain menjadi jauh lebih menyenangkan meskipun sejak Hans telah menyematkan sebuah cincin berlian di jarinya. Dia merasa bersalah dan membutuhkannya dalam waktu yang bersamaan, setiap kali dia merasakan cincin tersebut di jarinya saat lelaki lain sedang meyetubuhi vaginanya yang dijanjikannya hanya untuk Hans.

 

 

 

cerita-sex-ngentot-dengan-menantu-baruku-240x300

Cerita Sex: Menantu Baruku Hyper Sex

 

Dia ingat saat malam dimana Hans melamarnya. Dia tersenyum, mengangguk dan berkata “ya”, menciumnya dan menikmati bagaimana nyamannya rasa memakai cincin berlian tersebut. Dan setelah makan malam bersama Hans itu, dia langsung menghubungi Alan, begitu mobil Hans hilang dari pandangan, mengundangnya datang ke rumah kontrakannya. Rina menunggu Alan dengan tanpa mengenakan selembar pakaianpun untuk menutupi tubuhnya yang berbaring menunggu di atas tempat tidurnya, cincin berlian yang baru saja diberikan oleh Hans adalah satu-satunya benda yang melekat di tubuh telanjangnya.

Ada desiran aneh terasa saat matanya menangkap kilauan cincin berlian itu waktu tangannya menggenggam penis besar Alan. Tubuhnya tergetar oleh gairah liar saat tangannya meremas kedua payudaranya dengan sperma Alan yang melumuri cincin itu. Dan oergasme yang diraihnya malam itu, yang tentu saja bersama lelaki lain selain tunangannya, sangat hebat – tangan yang tak dilingkari cincin menggosok kelentitnya dengan cepat sedangkan dia menjilati sperma Alan yang berada di cincin berliannya. Dia menjadi ketagihan dengan hal ini dan berencana akan melakukannya lagi nanti pada waktu upacara perkawinannya nanti.

Saat ini, dia memandangi pantulan dirinya di dalam cermin mengenakan gaun pengantinnya. Dia terlihat menawan, dan dia sadar akan hal itu. Rina tersenyum. Dia membayangkan nanti pada upacara pernikahannya, teman-teman Hans akan banyak yang hadir dan akan banyak lelaki lain yang akan dipilihnya salah satunya untuk memenuhu fantasi liarnya. Vaginanya berdenyut, dan dia membayangkan apa yang akan dilakukannya untuk membuat hari ini lebih komplit dan sempurna, saat lonceng berbunyi nanti.

Saat dia membuka pintu, ayah Hans, Darma, sedang berdiri di sana, bersiap untuk menjemputnya dan mengantarnya ke gereja. Rina menarik nafas dalam-dalam. Dia tahu lelaki di hadapannya ini sangat merangsangnya – beberapa bulan belakangan ini dia telah berusaha untuk menggodanya, dan dia pernah mendengar lelaki ini melakukan masturbasi di kamar mandi saat dia datang berkunjung ke rumah Hans, menyebut namanya.

Rina belum pasti apakah mudah nantinya untuk menggoda Darma agar akhirnya mau bersetubuh dengannya, tapi sekarang dia akan mencari tahu tentang hal tersebut. Dia tersenyum lebar saat menangkap mata Darma yang manatap tubuhnya yang dibalut gaun pengantin ketat untuk beberapa saat.

“Ayah” tegurnya, dan memberinya sebuah ciuman kecil di pipinya. Parfumnya yang menggoda menyelimuti penciuman Darma. “Ayah datang terlalu cepat, aku belum siap. Tapi ayah dapat membantuku.” Digenggamnya tangan Darma dan menariknya masuk ke dalam rumah kontrakannya, tempat yang akan segera ditinggalkannya nanti setelah menikah dengan Hans.

Darma mengikutinya dengan dada yang berbar kencang. Ini adalah saat yang diimpikannya. Dia heran bagaimana anaknya yang pemalu dan bisa dikatakan kurang pergaulan itu dapat menikahi seorang wanita cantik dan menggoda seperti ini, tapi dia senang karena nantinya dia akan mempunyai lebih banyak waktu lagi untuk berdekatan dengan wanita ini. “Apa yang bisa ku bantu?”

Rina berhenti di ruang tengahnya yang nyaman lalu duduk di sebuah meja.

“Aku belum memasang kaitan stockingku… dan sekarang, dengan pakaian ini… aku kesulitan untuk memasangnya.”

Suaranya terdengar manis, tapi matanya berkilat liar menggoda. Diangkatnya tepian gaun pengantinnya, kakinya yang dibungkus dengan stocking putih dan sepatu bertumit tinggi langsung terpampang.

“Bisakah ayah membantuku memasangnya?”

Darma ragu-ragu untuk beberapa waktu. Jantungnya berdetak semakin cepat. Apakah ini sebuah “undangan” untuk sesuatu yang lain lagi, ataukah hanya sebuah permintaan tolong yang biasa saja? Dia mengangguk.

“Oh, tentu…” dia berlutut di hadapan calon istri anaknya dan bergerak meraih kaitan stockingnya. Jemarinya sedikit gemetar saat Rina dengan pelan mengangkat kakinya . Darma berusaha untuk memasangkan kaitan stocking itu.

Rina menggigit bibir bawahnya menggoda, dan lebih menaikkan gaunnya, menampakkan paha panjangnya yang dibalut stocking putih. Dia dapat merasakan sebuah perasaan yang tak asing mulai bergejolak dalam dadanya., sebuah tekanan nikmat yang membuat nafasnya semakin sesak, membuat nafasnya semakin memburu, dan membuatnya semakin melebarkan kakinya. Dia dapat merasakan cairannya mulai membasahi. Kaitan itu akhirnya terpasang di sekitar lututnya. Darma menghentikan gerakannya, tak yakin apakah dia sudah memasangkan dengan benar.

“Ayah, seharusnya lebih ke atas lagi…” tangan calon ayah mertuanya yang berada sedikit dibawah vaginanya membuatnya menjadi berdenyut dengan liar.

Keragu-raguan itu hanya bertahan untuk beberapa saat saja. Tangan Darma menarik kaitan itu semakin ke atas saat calon istri anaknya meneruskan mengangkat gaun pengantinnya semakin naik. Dia menelan ludah membasahi tenggorokannya yang terasa kering saat akhirnya kaitan itu terpasang pada tempatnya di bagian paling atas stockingnya. Dia yakin dapat mencium aroma dari vagina Rina sekarang, yang membuat jantungnya seakan hendak melompat keluar dari dadanya. Tangannya berhenti, kaitan stocking itu melingari bagian atas paha Rina… dan dia merasakan bagian gaun pengantin itu terjatuh saat Rina melepaskan sebelah pegangannya untuk meraih bagian belakang kepalanya dan mengarahkan wajah ayah calon suaminya mendekat ke vaginanya, dan Darma menemukan tak ada celana dalam yang terpasang di sana.

Rina melenguh dan memejamkan matanya saat harapannya terkabul. Darma tak memprotes atau menolaknya, lidahnya menjilat tepat pada bibir vaginanya, dan Rina semakin basah dengan cairan gairahnya. Dengan sebelah tangan yang masih menahan gaun pengantinnya ke atas, dan yang satunya lagi menekan wajah calon mertuanya ke vaginanya yang terbakar, dia mulai menggoyangkannya perlahan. Ini serasa di surga, dan menyadari apa yang diperbuatnya tepat di hari pernikahannya membuat tubuhnya semakin menggelinjang. Dia mengerang saat lidah Darma memasuki lubangnya, dan lidah itu mulai bergerak, menghisap bibir vaginanya, menjilati kelentitnya, wajah Darma belepotan dengan cairan kewanitaan calon istri anaknya di ruang tengah rumah kontrakannya.

Semakin Rina menggelinjang, semakin keras pula Darma menghisapnya.

“Oh ya ayah… jilat vaginaku… buat aku orgasme sebelum aku mengucapkan janjiku pada putramu… kumohon…” perasaan salah akan apa yang mereka perbuat membuat Rina dengan cepat meraih orgasmenya, dan hampir saja dia rubuh menimpa Darma.

Ini bukan seperti orgasme yang biasa diraihnya, ini seperti rangkaian ombak yang menggulung tubuhnya, merenggut setiap sel kenikmatan dari dalam tubuhnya.

Cairan Rina terasa nikmat pada lidah Darma, dia menjilat dan menghisap vaginanya seperti seorang lelaki yang kehausan. Penisnya terasa sakit dalam celananya, cairan pre cum nya membasahi bagian depan tuxedonya.

Rina kembali menggelinjang, lalu dengan pelan bergerak mundur, membiarkan gaun pengantinnya menutupi ayah Hans. Lalu dia membuka resleting di bagian belakang gaunnya dan membiarkannya jatuh menuruni tubuhnya. Dia melangkah keluar dari tumpukan gaun pengantinnya yang tergeletak di atas lantai, hanya mengenakan sepatu bertumit tingginya, bra, dan tentu saja stocking beserta kaitannya yang baru saja dipasangkan Darma pada pahanya. Rina tersenyum padanya, vaginanya berkilat dengan cairannya.

“Aku akan ke kamar mandi untuk membetulkan make-up, kalau ayah memerlukan sesuatu…” dia berkata dengan mengedipkan matanya. Darma menatapnya melenggang dan menghilang di balik pintu, begitu feminim dan menggoda.

Hanya beberapa detik kemudian dia menyusulnya.

Saat dia memasuki kamar mandi dan berdiri di depan sebuah cermin di atas washtafel, dan sudah mengenakan sebuah celana dalam berwana putih. Darma tahu kalau ini adalah salah satu godaannya yang manis, dan dia telah siap untuk bermain bersamanya.

Rina melihatnya masuk, dan dengan sebuah gerakan yang cantik membuka lebar pahanya. Darma melangkah ke belakangnya, mata mereka saling terkunci dalam masing-masing bayangannya dalam cermin. Tangan Darma bergerak ke bagian depan tubuhnya, menggenggam payudaranya yang masih ditutupi bra. Rina tersenyum. “Tapi ayah, bukankah ini tak layak dilakukan oleh seorang ayah calon pengantin pria?”

Darma memandangi bagaimana bibir Rina yang membuka saat bicara, mendengarkan hembusan hangat nafasnya, seiring dengan tangannya yang meremasi payudaranya dalam balutan bra. “Tak se layak apa yang akan kulakukan padamu.”

Rina menggigit bibirnya dan mendorong pantatnya menekan penisnya yang mengeras.

“Aku nggak sabar,” bisiknya.

Sejenak kemudian Rina merasakan tangan calon ayah mertuanya berada di belakangnya saat dia melepaskan sabuk dan membiarkan celananya jatuh turun. Dengan mudah tangan Darma menarik celana dalamnya ke samping. Rina menarik nafas dalam-dalam saat dia merasakan daging kepala penisnya menekan bibir vaginanya yang masih basah.. Dia mengerang dan memegangi tepian washtafel saat dengan perlahan Darma mulai mendorongkan batang penis itu memasukinya. Rina merasakan bibir vaginanya menjadi terdorong ke dalam, merasakan dinding bagian dalamnya melebar untuk menerimanya.

“Apa ini terasa lebih baik dari penis putaku?” Darma tersenyum puas. Dia tahu se berapa ukuran penis putranya, dan dia yakin kalau putranya mewarisinya dari garis ibunya.

Vagina calon istri putranya terasa sangat menakjubkan pada batang penisnya, dengan cepat dia sadar kalau dia layak untuk menyetubuhi calon menantunya lebih sering dibandingkan putranya. Dan dia mendapatkan firasat kalau dia bisa melakukannya kapanpun mereka memiliki kesempatan.

“Oh brengsek!!! Ya Ayah… ayo… beri aku yang terbaik untuk merayakan pernikahanku dengan putra kecilmu.” dia lebih membungkuk ke bawah, dan merasakan tangan Darma pada pinggulnya.

Dia mencengkeramnya dengan erat dan mulai memompanya keluar masuk. Mereka sadar akan terlambat menghadiri upacara pernikahan, tapi Darma memastikan vagina sang mempelai wanita benar-benar berdenyut menghisap sehabis persetubuhan keras yang lama. Rina mengerang dan menjerit dan bergoyang pada batang penis itu, mengimbangi gerakannya. Mereka saling memandangi bayangan mereka berdua di dalam cermin saat menyalurkan nafsu terlarang mereka.

Rina merasa teramat sangat nakal, disetubuhi dengan layak dan keras oleh ayah calon suaminya tepat sebelum upacara pernikahannya. Darma merasakan vaginanya mengencang pada batang penisnya, dan kali ini, dia merasa seluruh tubuh Rina mengejang sepanjang orgasmenya. Wanita ini adalah pemandangan terindah yang pernah disaksikannya, punggungnya melengkung ke belakang ke arahnya seperti sebuah busur panah yang direntangkan, matanya melotot indah, mulutnya ternganga dalam lenguhan bisu. Darma bahkan dapat merasakan pancaran dari orgasmenya menjalari batang penisnya saat dia tetap menyetubuhinya.

Dia telah membuatnya mendapatkan orgasme seperti ini selama tiga kali, hingga dia nyaris rubuh di atas washtafel, menerima hentakannya, vaginanya hampir terasa kelelahan untuk orgasme lagi. Tapi Darma tahu bagaimana membawanya ke sana.

“Kamu mengharapkan spermaku, iya kan, Rina? Kamu ingin agar aku mengisimu dan membuat vaginamu terlumuri spermaku yang sudah mengering saat berjalan di altar pernikahanmu, benar kan wanita jalangku?”

“Oh ya… yaaa!” sang pengantin wanita mulai kesulitan bernafas, dan Darma dapat merasakannya menyempit. Darma melesakkan batang penisnya sedalam yang dia mampu, dengan setiap dorongan yang keras, dan segera saja dia merasakan sensasi terbakar itu A?a,?aEs dan dia tahu dia tak mampu menahannya lebih lama lagi. Tepat saat penisnya melesak jauh ke dalam vagina calon istri putranya, menyemburkan cairan sperma yang banyak ke dalam kandungannya, dia merasakan tubuh Rina menegang dan orgasme untuk sekali lagi.

Dicabutnya batang penisnya keluar, menyaksikan lelehan sperma yang mengalir turun di pahanya menuju ke kaitan stocking pernikahannya. Darma tersenyum. “Aku akan menunggu di mobil, Rina…”

Perlahan Rina bangkit, masih menggelenyar karena sensasi itu, wajahnya memerah, lututnya lemah, vaginanya berdenyut dan bocor.

“Mmm, baiklah ayah.”

Dia memutuskan untuk melakukan “tradisinya” dan dan mengorek sperma ayah Hans dari pahanya dengan jari tangan kirinya yang dilingkari oleh cincin berlian pemberian Hans.

Saat Darma melihat mempelai wanita putranya masuk ke dalam mobil, sudah rapi dan bersih, terlihat segar serta berbinar wajahnya dan siap untuk upacara pernikahan, sedangkan bayangannya yang terpantul dari kaca mobil adalah saat Rina memandang tepat di matanya dan menjilat spermanya dari cincin berlian pemberian putranya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Menantu Baruku Hyper Sex appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Kisah Pernikahan Rini

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Kisah Pernikahan Rini – Rini adalah seorang nyonya muda berumur 27 tahun dan belum memiliki anak. Dalam kehidupan perkawinannya dengan Herman selalu berjalan mulus dan penuh kebahagian.Rini dikarunia postur tubuh yang tinggi 161cm dan berkulit putih mulus dan ditambah tonjolan buah dada yang sedang.Pasangan ini dalam kesehariannya selalu sibuk dalam mengejar kariernya.

 

 

 

cerita-sex-kisah-rini-169x300

Cerita Sex: Kisah Pernikahan Rini

 

Hendra adalah eksekutif pada sebuah bank swasta terkenal dikota solo dan Rini juga bekerja pada sebuah bank pemerintah dikota yang sama.Hendra dikantornya menduduki posisi yang amat menentukan dan tidak heran ia slalu di tugaskan keluar daerah untuk melakukan ekspansi bank tersebut. Hari itu malam minggu , seperti biasanya

Hendra dan Rini malam itu keluar rumah untuk menghilangkan penat selama dalam pekerjaannya. Malam itu tujuan mereka adalah sebuah Restoran ternama yang terletak pada sebuah hotel dikota itu.. Dengan kebahagiaan yang dalam pasangan ini menikmati suasana malam di restoran itu sambil makan malam. Setelah merasa kenyang dan menyelesaikan pembayaran, Pasangan ini lalu beranjak pulang . Hendra menyetir mobilnya keluar dari pelataran parkir hotel itu menuju kejalan raya.

Suasana jalan malam itu sangat ramai dan dipenuhi oleh pasangan-pasangan muda yang bermalam mingguan. Namun dalam keramaian itu tanpa disengaja Hendra mobilnya menyenggol mobil di sebelahnya. Lalu Hendra menepikan mobilnya dan mobil yang tersderempet olehnya tadi juga menepi. Hendra keluar dari mobilnya dan melihat keadaan mobilnya, oo,, nggak apa apa cuma lecet dikit ! kata Hendra kepada Rini. Namun tidak demikian dengan pengemudi mobil Kijang itu. Sopirnya yang berbadan kekar dan ditaksir berusia 53 tahun itu marah marah disertai kata kata kasar kepada Hendra.

Hayyyy… kemana aja mata kamu haaaaaa…. hardik sopir itu. maaf pak saya yang salah , jawab Hendra sabar. Coba kau lihat bumper mobilku.. kata sopir itu lagi, hancur kan? Nah kamu harus menggantinya kalau tidak malam ini kau ku tahan kata sopir itu lagi.Hendra melihat mobil bapak itu, dan memang penyok dan ia bersedia menggantinya. Sopir kijang itu lalu meminta SIM Hendra , Lho apa hak bapak minta SIM saya kata Hendra, asal kau tahu ya anak muda, aku polisi sini, kau bisa ku bawa kekantor bagaimana? Haaa… dengan arogan Bapak berkata pada Hendra. Lalu Hendra menyerahkan SIMnya pada oknum polisi itu.

Karena hari saat itu malam, Hendra minta pada oknum itu untuk menyelesaikan masalah itu esok harinya, sambil memberikan alamat rumahnya. Oknum itupun menyanggupi setelah sempat memandang kedalam mobil Hendra dan melihat Rini yang malam itu sangat cantik dan anggun dengan blus ungu ketat. Rini yang berada dalam mobil saat itu melihat kejadian itu dengan cemas dan mengkhawatirkan Hendra dengan melihat kesombongan oknum itu.Setelah oknum itu dan Hendra sepakat menyelesaikan masalah itu esok harinya di rumah Hendra.

Lalu masing-masing masuk kemobilnya dan bergerak untuk pulang. Minggu pagi itu seperti yang di sepakati, oknum itu datang kerumah Hendra dan diterima Hendra dengan baik. Dengan sedikit basa basi oknum itu memperkenalkan diri dan namanya adalah Markus dan bertugas di kepolisian kota itu dengan pangkat iptu.Pagi minggu itu disepakati untuk kebengkel bersama Hendra untuk menanyakan perbaikan mobil Iptu Markus itu.

Sebelum berangkat Rini dengan ramah menyilahkan tamu itu untuk minum pagi dulu setelah berjabat tangan dengan oknum polisi itu. Oknum polisi yang bernama Markus itu amat terpesona akan kecantikan Rini yang pagi itu amat segar bugar dengan kaos ketat dan celana 3/4 sampai betis. Lalu Hendra dan Markus berangkat kebengkel dengan mobil Markus. Setelah di ketahui yang rusak dan yang harus diganti maka Hendra menyetujui anggaran perbaikan mobil Markus itu dan karena Hendra tidak membawa mobil maka Dijanjikan esok hari Senin mobil Pak Markus masuk bengkel. Siang harinya Markus menagntar Hendra kerumahnya yang terbilang asri dikota itu.

Setelah pamit pada Hendra dan Rini maka Markus pulang. Senin itu mobil Pak markus di perbaiki dibengkel dan baru selesai esok harinya. Setelah mobilnya selesai dan kembali seperti sedia kala maka Markus mendatangi rumah Hendra malam selasa itu untuk minta tambahan biaya perbaikan. Setiba dirumah Hendra malam selasa,ia mengetuk pintu rumah itu.Pak Markus memencet bel dan tidak lama kemudian pintu dibuka oleh Rini. Oo… pak Markus apa kabar pak? tanya Rini sambil menyilahkan markus masuk kedalam ruang tamu saat itu.

Mengenai yang kemaren Buk.. kan pak Hendra berjanji akan menambah kekurangan biayanya. jawab pak markus. Oo ya… saya ngerti jawab Rini… Tapi Mas Hendra sedang ke Medan untu seminggu ini dan ia titip pesan bahwa masalah itu biar saya saja yang handel , terang Rini. baiklah bu… saya ngerti koq jawab Pak Markus. Wah…. mau minum apa pak? tanya Rini .. saya teh saja bu… jawab Markus.. bentar ya pak… saya bikinkan…kata Rini sambil beranjak kedapurnya. saat itu

Timbul pikiran kotor di otak Markus karena Rini hanya sendiri dan suaminya tidak dirumah ditambah oranglain tidak ada.Maka ia berencana untuk menaklukan Rini karena sejak ia lihat malam itu di mobil ia slalu membayangkan sosok Rini. Beberapa saat kemudian Rini keluar dari dapur dan membawa minuman dan sedikit makanan kecil.

Nih pak tidak seberapa dicicipi ya pak? Rini menyilahkan tamunya minum sambil jongkok . Saat itu Markus melihat belahan dada rini yang putih mulus itu ditutupi bra putih.Lalu Rini duduk didepan pak Markus.sambil berbincang bincang kesana kemari dan hari beranjak malam saat itu, namun pak Markus belum juga mau pulang. Sedang Rini sudah salah tingkah malam itu. Sebab ia merasa tidak enak hati jika menyuruh tamunya pulang .

Markus adalah Oknum polisi yang sudah berpengalaman dengan wanita . Sebagai polisi ia amat pintar memanipulasi keadaan dan memancing informasi dari seseorang. Dengan keahliannya ia pancing Rini untuk memberitahukan ttg kehidupannya ttg pekerjaan dan kehidupan ranjangnya. Tanpa disadarinya Rini terjebak dalam alur manipulasi markus yang seumur dengan ayahnya itu.

Rini yang biasanya amat membanggakan Hendra dalam berbagai hal ,saat itu tak berkutik dengan kata2 Markus yang menerangkan bahwa sebagai laki2 Hendra itu tidak bisa dibanggakan karena tidak bisa melindungi istrinya ditambah sapai saat ke tahun 3 perkawinan mereka belum di karunia anak. Rini merasa di telanjangi dan merasa pikirannya kosong dengan kemampuan Markus membawa emosi Rini kearah pemberontakan diri.

Dengan sedikit menggeser duduknya kesamping Rini, Markus dengan leluasa memegang jari Rini yang saat itu terpaku. Sambil berkata, Dek Rini nggak usah khawatir, serahkan masalah adek itu pada saya , bujuk Markus,sambil merangkul bahu Rini kedadanya.

Rini menurut seakan ia mendapat tempat perlindungan saat itu.sambil membelai rambut dan balik telinga Rini Pak Markus terus memberikan sugesti dan manipulasi keadaan pada Rini.Rini terhanyut karena nya. Markus yang penuh dengan pengalaman bisa mengusai Rini dan seperti terhipnotis, Rini menurut saja dan memejamkan matanya saat Markus mencium bibirnya yang merah jambu itu.

Lalu tangan kekar yang ditumbuhi bulu itu meraih pinggiran buah dada rRini dan memilinnya.Rini hanya terdiam dan hanyut terbawa alunan permainan tangan Markus. Lalu markus menghentikan tindakannya dan minta diri untuk pulang karena malam sudah larut. Ia tahu saat itu Rini telah pasrah akan perbuatannya namun ia untur karena ia tidak mau terburu nafsu.

Bu… saya pulang ya? Besok saya kesini lagi.. ooo ya bagaimana jika saya jemput dari kantor besok? tanya Markus… ooo nggak usah pak. Dirumah saja jawab Rini seakan memberi peluang pada Markusuntuk datang esok malam. Malam yang dijanjikan itu dengan menumpang taksi Markus sampai dirumah Rini. malam Bu… sapa markus.. ooo masuk pak… duduk dulu ya? kata Rini. malam itu Rini berdandan seperti menanti seorang yang istimewa.

Dengan bincang2 sebentar lalu pakMarkus pindah duduk disamping Rini dan memulai tindakan yang tertunda malam kemaren. Rini yang saat itu memang telah dikuasai markus membiarkan setiap tindakan tangan dan mulut Markus yang berani membelai dada dan meremasnya. Karena malam itu Markus ingin menjalankan aksinya maka ia berdiri dan mengunci pintu rumah itu dari dalam.

Lalu ia kembali kesamping Rini dan dengan leluasa memegang apa saja yang ia sukai di tubuh Rini. Markus merasa tidak nyaman di ruang tamu itu lalu membimbing Rini kekamarnya. Dikamar yang asri dan ber AC itu markus lalu melepaskan satu persatu busana Rini hingga yang tertinggal hanya bra dan cdnya saja. Dengan keahlian dan lihainya ia giring Rini untuk menurut.

Markuspun lalu membuka busananya dan lalu kedua makluk berbeda usia itu sama-sama bugil dan membelai. Markus dengan sosok yang keakr diusianya yang mulai tua itu tapi penisnya tidak demikian >penisnya tegak berdiri dan siapdisarangkan ke kemaluan Rini. Markus lalu memberikan kesempatan pada Rini untuk mengulum penisnya… Rini dengan malu lalu mengulumnya dalam bibirnya dan menjilatnya hingga penuh semua rongga mulutnya.

Sedang Markus pun terus memasukan jari tangannya kekemaluan Rini dan memainkan klitoris Rini. Tidak lama kemudian Rini orgasme dan lobang vaginanya basah oleh cairan cintanya. pak Markus belum juga klimak namun pada waktu ke20 ia keluarkan maninya dimulut Rini dan tertelan oleh Rini, saat itu Rini mau muntah karena ia tidak biasa begitu dengan suaminya. Rini berlari kekamar mandi dengan bertelanjang, dalam kamar mandi ia muntah dan berusaha mengeluarkan mani Markus.namun tetap ada yang tertelan olehnya.

Kemudian ia kembali kekamar dan melihat Pak Markus Tiduran dan memandang kearahnya. Bagaimana Rin? Kita lanjutkan? Tanya markus sabar. Rini diam. Kediaman Rini memberi sinyal bahwa Markus harus merangsangnya lagi. Markus lalu kembali membaringkan Rini di ranjang yang biasa ditiduri Rini Degan Hendra itu. lalu markus menjilati permukaan kulit Rini yang penuh keringat itu hingga Rini kembali bergairah dan siap untu babak kedua.Setelah beberapa saat di ransang maka Markus bersiap untuk menjalankan babak terakhir.

Ia angkat kedua kaki Rini yang putih mulus itu, lalu ia buka dan letakan di bahunya yang kekar itu.Penisnya tegak terarah kemulut lobang Rini. Sekali dorong masuklah kepala penisnya dan memang agak sempit karena belum pernah melahirkan. Rini merasa ngilu di lubangnnya.. pakk… aduhhh sakit pak… sambil tangannya mencengkram bahu Markus.

Tenang Rin…. bentar lagi ya… Markus berhenti dan kembali ia hujamkan penisnya hingga mentok Rini menjerit aduhhhhh… pakkkkk… dan dari sudut matanya keluar air mata karena menahan sakit di hantam penis Markus yang luar biasa besar dan panjangnya itu. Saat penisnya telah masuk semua markus mendorong keluar masuk lambat lambat dan mempercepat gerakan maju mundur.

Sementara Rini memegang erat lengan Markus dan keringatnya mengucur deras dari kulitnya yang pitih mulus itu. Sesekali payudaranya di remas Markus denag tangannya dan mulutya mengulum bibir Rini. Karena kerasnya goyangan dan gerakan Markus hingga membuat payudara Rini turun naik mengikuti irama gerakan Markus itu.

Dengan takluknya Rini pada Markus maka ia dengan penuh semangat terusmemompa hingga Rini orgasme berulang ulang. #5 Menit kemudian Rinitelahlemas dan tak bertenaga barulah Markus memuntahkan airmaninya didalam vagina Rini. Penisnya ia biarkan didalam lubang itu hingga mengecil. Rini merasa setiap sendi tulangnya lemas dan lunglai saat itu diam saja. pak markus masih tetap diatas tubuh Rini dan tertidur.

Tubuhnya yang hitam kekar itu masih terus menutupi tubuh Rini yang penuh campuran keringat kedua manusia itu. Malam itu merupakan malam kemenangan Markus karena telah dapat menguasai Rini. paginya saat bangun Rini merasa capai dan ia minta izin untuk tidak kekantor. Selama siangnya dirumah Rini Markus mengulangi persenggamaaan itu, hingga sorenya baru ia pulang. Rini setelah kejadian itu mendapatkan kepuasan sex yang belum pernah ia rasakan selama perkawianannya .

Sejak saat itu secara sembunyi2 Rini dan Markus melakukan hub terlarang itu baik di rumahnya atau hotel. Rini telah menjadi wanita yang butuh kehangatan , iapun terus menjaga ritme hubungan dengan suaminya Hendra. bagaimanpun ia tidak ingin rumahtangganya terganggu oleh affairnya dengan markus yang notabene seusia ayahnya dan oknum polisi itu. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Kisah Pernikahan Rini appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Pacarku Mahasiswi Hukum

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Pacarku Mahasiswi Hukum – Sejak berpacaran dengan Lina, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas terkemuka di Bandung, yang berbeda dua angkatan dengannya, Andi mulai bergaul dengan teman-teman Lina. Aktifitas Lina membawanya sering berkumpul dengan anak-anak Hukum yang seperti teman-teman baru bagi Andi. Kenyataan ia satu-satunya anak Ekonomi saat berkumpul dengan teman-teman Lina membuatnya mudah dikenali. Dari sering berkumpul ini pula ia mulai kenal satu persatu anak Hukum. Sikapnya yang mudah bergaul membuat ia juga diterima dengan tangan terbuka oleh komunitas anak-anak Hukum.

 

 

 

cerita-sex-mahasiswi-fakultas-hukum-209x300

Cerita Sex: Pacarku Mahasiswi Hukum

 

Sebagai anak Ekonomi dan punya pengalaman organisasi lebih banyak dibanding teman-teman Lina, membuatnya sering memberikan wawasan baru bagi anak-anak Hukum angkatan Lina.

Di sini juga ia menjadi kenal Lira, yang sama seperti teman Lina yang lain, sekedar kenal dengannya. Lira sering ikut datang karena statusnya sebagai pacar Boy, salah satu pentolan angkatan Lina. Tidak ada perhatian khusus Andi kepada Lira, kecuali tentu saja, sebagai laki-laki normal, dadanya yang montok. Meski bersikap biasa kepada Lira dan cenderung bersikap sama terhadap teman Lina yang lain, kelebihan pada tubuh Lira kerap membuatnya tak kuasa melirik lebih dalam, terutama saat Lira memakai baju yang ketat dan memamerkan lekuk tubuhnya secara sempurna, apalagi kulit Lira putih bersih dan mulus.

Perkenalan lebih terjadi saat Lina meminta Andi mengantarnya ke kost Lira karena perlu meminjam bahan kuliah. Saat itu pun Andi masih belum sadar Lira itu siapa, dan baru paham setelah disebutkan pacar Boy. Meminjam buku menjadi waktu bertamu yang lebih absolutist setelah Andi dan Lira ternyata punya selera musik yang sama. Obrolan itu masih dalam batas koridor pertemanan, hanya bedanya setelah itu, Andi jadi lebih ingat siapa Lira, batten tidak namanya. Lira sendiri sebetulnya bukan teman akrab Lina. Bisa dikatakan beda gank, tapi hubungan mereka baik.

Aktifitas mengantar Lina ke kampus pun kini menjadi lebih menyenangkan bagi Andi karena ia sering bertemu Lira. Namun, sekali lagi ini sebatas karena mereka punya selera musik yang sama. Batten tidak, saat menunggu Lina berurusan dengan orang lain, terutama di lingkungan organisasi mahasiswa kampus, Andi punya teman ngobrol baru yang nyambung diajak ngobrol. Lina pun merasa beruntung Andi mengenal Lira karena ia jadi lebih santai mengerjakan sesuatu di kampus terutama jika ia minta Andi menunggunya.

Sampai tiba masa-masa sibuk di organisasi mahasiwa Hukum yaitu pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa. Rapat-rapat sering digelar untuk merumuskan strategi kampanye. Kasihan kepada Andi, pada suatu hari Lina tidak minta ditunggu lagi oleh pacarnya itu, tapi ia minta dijemput lagi pukul empat sore, dua jam setelah rapat dimulai. Andi pun memutuskan untuk menunggu di kost-an salah satu teman yang kost di dekat kampus.

Sayang, saat tiba di kost-kostan tersebut temannya sedang keluar. Tak habis akal ia menuju kost-an temannya yang lain. Namun, jalan ke kost-an temannya itu melewati kost-an Lira. Dari jalan, yang hanya berjarak sekitar 15 beat dari deretan kamar kost tersebut. Ia melihat Lira keluar dari kamarnya hendak menjemur handuk. Andi melambatkan motornya dan berharap Lira melihat. Dan, harapannya terkabul. Ia akhirnya memutuskan capital di kost Lira sembari menunggu Lina selesai rapat.

“Lina lagi rapat ya?”

Lira membuka pembicaraan sambil sibuk menata rambutnya yang basah. Ia mempersilakan Andi duduk di atas karpet karena di kamarnya memang tidak ada kursi. Semua perabot terletak di bawah termasuk sebidang meja kecil tempat Lira belajar.

“Iya. Loe kok ngga ikut Lir?”
“Males. Gue tau pasti lama. Lagian sekarang kan yang rapat pentolan aja.”
“Boy di sana juga?”
“Iyalah, dia kan proyeknya. Masa’ dia ngga dateng. Ini juga gue lagi nungguin dia. Janjian ntar gue jemput jam enam, mau nonton.”

Andi baru sadar kalau ini adalah malam Minggu dan ia belum punya rencana. Dari tadi pandangannya tidak lepas dari rambut ikal sebahu Lira yang basah habis mandi. Ia hanya bisa menelan ludah melihat Lira yang seksi sekali dalam kondisi seperti itu. Aroma yang cukup accustomed baginya merebak dari rambut Lira yang masih basah.

“Shampo loe shampo bayi ya, Deedee kan, rasa strawbery?”
“Hahaha, kecium ya, kok tau sih?
“Yah, elo Lir, gue kan juga pake Deedee. Cemen yah?”
“Buset, orang kayak loe shamponya Deedee? Lina yang mau apa emang elo yang suka?”
“Gue udah pake shampo itu sejak SMA,”
“Hihihi…, geli gue, lucu aja, liat loe shamponya Deedee,” ledek Lira sambil tertawa geli.

Keduanya terdiam sesaat. Sampai tawa Lira berderai lagi.

“Kok sama lagi sih. Kita emang udah jodoh ketemu kali nih. Jodoh jadi temen gitu maksud gue.”

Lira berusaha meluruskan kalimatnya karena sadar perkataannya bisa diartikan berbeda. Keduanya memang saling nyambung awalnya karena punya selera musik yang sama.

“Mungkin kali ya…., loe bocor sih,” sahut Andi terkekeh.

Obrolan pun terus berlanjut mengalir seperti sungai. Lira yang cerewet selalu punya bahan pembicaraan menarik demikian pula dengan Andi. Uniknya obrolan tersebut selalu nyambung. Di tengah ngobrol Andi sekali-sekali melirik dua tonjolan di dada Lira yang luar biasa ranum. Soal cewe, selera Andi memang yang memiliki dada besar. Ia sudah bersyukur punya Lina yang berdada lumayan berisi, namun melihat Lira, rasanya rugi kalau diabaikan, membuat darahnya berdesir kencang.

Saat melihat dari jalan tadi, Andi menemukan Lira hanya memakai bathrobe mandi dan sedang menjemur handuk. Ia sempat diminta menunggu cukup absolutist oleh Lira karena harus berpakaian dulu. Harapannya, Lira keluar dengan pakaian lebih tertutup, tapi yang didapati adalah Lira hanya memakai catchbasin top putih yang memamerkan ceplakan branya dengan jelas hingga renda-renda di dalamnya berikut celana pendek yang membuat 3/4 pahanya terbuka.

“Eh, Lir, gue mo nanya nih….”
“Apaan?”
“Tapi jawab jujur ya….”
“Apaan dulu??
“Ya ini gue mo nanya?.”
“Oke, jujur….”
“Anak-anak Hukum sebetulnya risih ngga sih gue sering ngumpul bareng mereka.”
“Angkatan gue??
“Iya.”
“Jujur kan?…Ngga, yakin gue. Eh, tapi maksudnya ngumpul karena loe nemenin Lina kan?”
“Iya.”
“Ya ngga sama sekali. Yang suka sama loe banyak kok.”
“Bener loe? Kalo cowo-cowonya gimana?”
“Ngga juga. Kenapa sih? Ya kalo ada batten yang dulu naksir Lina tapi keserobot elo?hahahaha….”
“Sialan loe?, serius nih gue.”
“Gue juga serius. Bener kok, percaya deh sama gue.”
“Mereka, terutama yang cewe, malah yang gue tau pada keki sama Lina.”
“Keki kenapa? emang salah gue apa?”
“Maksudnya keki soalnya Lina dapet cowo kayak elo.”
“Emang gue kenapa?”
“Ya?loe kan sabar banget tuh mau nungguin Lina, terus gabung sama kita-kita, maen bareng?”
“Gitu ya…?”
“Iya pak Andi. Nih ya, gue kasih bandingan: cowo gue yang dulu, itu sama sekali ngga mau gabung. Sebates nganterin gue aja. Sombong banget, kayak ngeliat apaan gitu kalo kita ngumpul. Ngga tau, pembawaan anak teknik kali ya, berasa pintar sedunia.”

Lira nyerocos tapi dari sorot matanya terlihat ia sangat serius.

“Dulu gue tuh sering nahan hati soalnya cowo gue itu diomongin terus sama temen-temen gue. Sombong lah, belagu lah. Ya mereka sih ngomongnya baik-baik, minta gue ajak dia bergabung. Tapi cowo gue ngga mau gimana. Jadi serba salah kan?”
“Anak teknik? Dani maksud loe?”
“Betul pak! Dani. Mungkin juga karena ketuaan kali ya? Tapi ngga tau ah! Nah, ketika loe masuk dan mau mencoba berbaur. Temen-temen gue, ngga cewe ngga cowo, jelas seneng. Apalagi loe bisa nyambung. Yang cowo respek sama loe, yang cewe,….hihihi, demen.”

Lira sengaja hanya sampai kata itu. Sebetulnya ia ingin bilang ke Andi bahwa anak-anak, cewe-cewe tentunya, banyak yang naksir Andi.

“Demen apaan?” Andi berusaha memaksa Lira memperjelas omongannya sambil tergelak.
“Ya demen…ih, loe GR ya?” kata Lira sambil menunjuk Andi.
“GR apaan? kan gue cuman minta diperjelas,”
“Nih ya, ada satu temen gue yang bilang berharap banget loe putus sama Lina. Katanya, gue mau deh, biar bekas temen juga…tuh…”
“Yang bener loe? Siapa?”
“Ngga usah gue kasih tau. Kalo perasaan loe peka, loe pasti tau deh! Eh, bener tuh, dalem hati loe pasti seneng juga kan disenengin cewe-cewe….hahaha.”
“Sialan loe!” balas Andi sambil terkekeh.

Tanpa sadar, Andi mendorong paha kiri Lina. Sejak perkenalan pertama mereka saat ngumpul bersama teman-teman yang lain sepuluhan bulan yang lalu. Baru kali ini mereka benar-benar saling bersentuhan secara fisik. Meski sebuah sentuhan tanpa maksud apa-apa, tak kurang Lira tertegun sejenak. Syaraf sensorik di pahanya seperti mengalirkan sesuatu yang menbuatnya berdesir. Hampir tidak ada yang tahu, bagian yang didorong dan disentuh Andi justru bagian batten sensitif pada Lira, bagian yang mampu mengalirkan perasaan erotik dalam diri cewe berumur 20 tahun itu.

Lira berusaha tidak memandang mata Andi, tapi ia tak kuasa menahannya. Rangkaian kejadian yang hanya berlangsung sekitar satu detik itu seperti membuat tubuhnya mengalirkan darah demikian cepat.

“Eh, Lir, apologetic ya kalo terlalu keras. Ngga sakit kan?”

Kali ini Lira malah berharap Andi kembali menyentuhnya. Desiran akibat sentuhan tak sengaja tadi benar-benar membuatnya merasakan sensasi yang selama ini belum pernah ia rasakan. Tapi, ia berusaha mengendalikan diri. Pahanya yang merinding tersentuh tangan Andi berusaha ia tutupi.

“Ngga kok Ndi, ngga papa, cuma kaget.”
“Aduh, gue jadi ngga enak. Bukan maksud gue mau lancang ke loe kok, Lir reflek aja.”
“Iya gue tau,” Lira berusaha menahan agar mulutnya tidak mengatakan bahwa bagian yang Andi sentuh adalah daerah batten sensitif dari tubuhnya.

Andi benar-benar jadi tidak enak dan salah tingkah. Lira bukan tidak menyadari hal tersebut. Ia kini paham, Andi memang bukan tipe cowo yang suka merayu perempuan, bukan cowo yang suka pegang-pegang perempuan sembarangan. Memang tidak salah teman-teman di kampusnya banyak yang suka pada Andi. Sikapnya admirer banget, sama sekali tidak terlihat dibuat-buat. Dan, kenyataannya Andi memang benar-benar menyesal telah berlaku kasar, menurut ukurannya, kepada seorang perempuan. Ia adalah laki-laki yang batten tidak bisa berbuat kasar pada perempuan.

“Gue juga termasuk yang dongkol sama Lina, kenapa gue justru nyambung sama cowo-nya…hahaha,” Lira berusaha mencairkan suasana dengan melontarkan antic yang sejujurnya ngga lucu.

Andi pun tertawa meski masih agak dipaksa. Ia benar-benar merasa bersalah karena tanpa terkontrol menyentuh paha Lira terlalu dalam. Maksudnya hanya pengakuan ‘kekalahan’ karena didesak soal banyak perempuan yang menyenanginya. Sejujurnya ia juga suka Lira karena ia anggap perempuan yang suka bicara tanpa basa basi, apalagi dengan orang yang ia rasa bisa membuatnya nyaman. Sikapnya itu membuat Andi merasa lebih dekat dengannya, meski dengan dasar suka sebagai teman.

Dari sisi laki-laki, Andi juga terkesiap dengan sentuhannya itu. Ia jadi menyadari Lira memiliki tubuh yang kencang dengan kulit yang halus. Benar-benar membuat kelaki-lakiannya bangkit. Ingin rasanya berbuat lebih dari itu. Tapi ia tidak tahu harus bagaimana. Ia juga sadar, situasi seperti ini sudah cukup sebagai tanda bahaya bagi dua insan berlainan jenis yang berada dalam satu ruangan. Hanya ia juga tak kuasa dan tak mengerti bagaimana menghentikannya. Langsung pergi, jelas akan membuat Lira marah, ia bisa menangkap bahwa Lira tidak menginginkan itu.

Masih diliputi perasaan tak menentu dan membuatnya tertegun seperti patung, Andi terkejut ketika Lira sudah menjulurkan tangan dan meraih tangannya. Tapak tangannya digenggam kedua tangan Lira dan diarahkan ke bibirnya. Dalam keadaan terbuka, Lira menciumi perlahan-lahan permukaan telapak tangan kanannya. Andi benar-benar tegang bercampur kaget. Ia tahu itu sudah lebih dari sekedar pertanda Lira menginginkan sesuatu, lebih dari sekedar sentuhan tanpa sengaja. Lira pun bukan tanpa maksud seperti itu. Ia sadar antara dirinya dan Andi baru benar-benar kenal beberapa bulan belakangan. Tapi, akal sehatnya tak kuasa menahan keinginannya untuk disentuh lebih dalam oleh Andi.

Andi benar-benar bimbang. Ia tahu, Lira sudah membuka gerbang dan kini dialah yang harus memainkan bola. Semua ada di tangannya. Di antara bimbang untuk meneruskan, yang artinya ia dan Lira sudah melanggar komitmen pada pasangan masing-masing, atau menghentikan, yang artinya ia bisa kehilangan kesempatan merasakan sesuatu yang selama ini sering membuat badannya bergetar dan hanya ia lampiaskan pada Lina, tangannya seperti bergerak sendiri membelai pipi kiri Lira. Jantung Andi berdegup kencang, bukan lagi takut Lira akan menolak, tapi sadar ia telah membuat sebuah pilihan penuh resiko tapi pasti sangat menyenangkan.

Lira tersenyum. Merasakan belaian lembut jemari Andi di pipinya. Andi pun bergerak menyisir leher dan tengkuk Lira. Sampai di punggung, tangan kirinya ikut merangkul Lira dan seketika keduanya sudah berpelukan. Lira membenamkan seluruh tubuhnya ke Andi. Pelukannya bahkan lebih kuat dari Andi dan pantatnya ia geser mendekat. Keduanya masih duduk di lantai beralaskan sebuah karpet tebal berwarna merah. Andi mengangkat wajah Lira perlahan. Ia bisa melihat Lira tersenyum bahagia merasakan kehangatan tersebut.

Andi sadar, ia melakukannya bukan untuk mengejar perasaan Lira, tapi lebih pada nafsu. Nalurinya sebagai laki-laki berkata bahwa ini adalah kesempatan merasakan nikmatnya tubuh seksi Lira yang selama ini sudah ia kagumi. Dalam hati ia terus membatin untuk tidak tanggung-tanggung dan ragu. Ia bertekad menunjukkan pada Lira bahwa ia memang laki-laki sejati. Sambil mulai menjilati daun telinga Lira, Andi berusaha membisikkan kata-kata rayuan ke telinga Lira.

Glek! Mulutnya justru seperti terkunci. Semuanya sangat sulit untuk dikatakan. Balasan Lira hanya sebuah erangan manja berikut usapan halus disekujur punggung Andi. Tanpa ragu ia mendekatkan bibirnya yang merekah menyentuh bibir Andi. Halus, lembut dan perlahan penuh perasaan, keduanya saling mengulum bibir lawannya. Berpagutan dan saling bertukar lidah membuat suasana semakin hangat.

“Ndi…,” Lira berusaha mengontrol dirinya. Ia ingin terus merasakan belaian laki-laki yang dikaguminya itu.

Andi tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Ia paham ini adalah titik kebimbangan Lira. Memaksa Lira menyelesaikan apa yang ingin dikatakannya sama saja berpeluang menghentikan semuanya. Ia terus mencium Lira penuh kehangatan. Tangannya mulai menggerayangi sisi kiri tubuh Lira dan berbalik ke atas menuju sebuah bongkah daging keinginan setiap laki-laki. Ia mulai dengan meraba permukaannya halus dan meremasnya pelan. Persis seperti yang ia lakukan pada Wita, sahabatnya, beberapa tahun silam. Perbuatan berdasarkan naluri yang membuat ia dan Wita hampir mengakhiri persahabatan erat yang mereka bangun sejak masuk kuliah, runtuh hanya bersisa nafsu.

Andi seperti merasakan kembali sensasi itu. Sensasi bercumbu dengan perempuan yang rela menyerahkan tubuhnya secara absolute pada dirinya. Sesuatu yang justru tidak ia rasakan saat melakukannya pertama kali dengan Lina. Status berpacaran membuat mereka mudah melakukan apapun seperti ciuman, pelukan, bahkan rabaan. Andai dulu ia mengabaikan pertanyaan Wita apakah mereka benar melakukan hal tersebut, ia dan Wita saat ini pasti sudah tak ubahnya dua insan yang saling mengejar nafsu. Tidak ada lagi keindahan persahabatan dan keagungan sebuah kedekatan yang tidak dilandasi nafsu, murni sebuah kasih sayang dua manusia yang saling membutuhkan.

Tapi dulu tindakannya tepat. Karena, ia dan Wita lebih membutuhkan hubungan tanpa berlandaskan nafsu birahi. Walaupun akhirnya ia dan Wita menghentikan semuanya sebelum keduanya bersatu dalam sebuah persetubuhan, perlu waktu berbulan-bulan untuk membangun kembali landasan yang telah mereka hancurkan sendiri.

Kini, terhadap Lira, semuanya berbeda. Tidak ada halangan untuk melakukannya saat ini. Benar atau salah, itu soal nanti, karena saat ini nafsulah yang melandasi hubungan dirinya dengan Lira. Lira bukan teman dekatnya. Sejak awal ia tertarik pada Lira karena tubuh Lira yang menggoda iman. Kalau kemudian ia menjadi dekat dengan Lira karena sesuatu hal, itu tak ubahnya alat untuk masuk ke dalam perasaan Lira.

Remasannya ke dada Lira semakin kuat. Tanpa ragu, ia menyisipkan jarinya dari sisi atas untuk merasakan langsung lembutnya bongkahan indah itu. Lira mengerang dan berusaha mendekap Andi lebih kuat. Tangan Andi meremasnya makin kuat dan semakin ia merasakan betapa kencangnya dada Lira. Kencang, halus dan terawat. Ia pun kagum kepada Lira yang menyadari bahwa bagian tubuhnya yang sedang remas Andi adalah daya tarik utama dirinya, terbukti dari hasil perawatan yang dilakukannya itu. Sembari tangan kanannya meremas dada Lira, dan lidahnya menjilati leher Lira.

Tangan kirinya membuka pengait bra di belakang. Sekali terbuka, kedua tangannya menyusup dari bawah dan mengangkat pakaian Lira melewati leher. Dan sekejab ia langsung bisa melihat bukit besar menantang itu langsung di depan matanya. Sejenak ia kembali mengagumi keindahan yang terpampang di depan matanya itu. Dua bongkah daging yang sejak setahun lalu membuat dirinya kerap tak bisa tidur.

Tak berlama-lama puting susu Lira sudah menjadi sasaran mulutnya. Kuluman bibir, gigitan kecil additional sapuan lidah membuat Lira terlonjak tak bisa menahan diri. Badannya menegang setiap Andi menghisap putingnya. Ingin rasanya Andi mengecup kuat breadth di kulit yang menutupi tonjolan dada Lira, tapi ia sadar hal tersebut akan mempersulit posisi Lira. Apalagi Lira memohon dengan suara lirih.

“Jangan ada…bekasnya…Ndi….”

Dua bukit besar itu seperti mainan baru bagi Andi. Ia juga sering merasakannya dari Lina, tapi yang disodorkan Lira dua kali lebih nikmat. Lina juga keras dan kencang, tapi tidak sebesar Lira. Besar tapi masih proporsional. Ia bisa merasakan puting Lira menyentuh telinganya saat ia berusaha membenamkan kepalanya ke sela-sela di antara dua bukit tersebut.

Erangan pelan mulai terdengar keras keluar dari mulut Lira. Nafas Lira mulai memburu dan matanya terpejam. Mulutnya sedikit terbuka dan setiap isapan Andi di putingnya mengeras, kepalanya terlonjak ke belakang. Tangannya hanya bisa menekan kuat punggung Andi. Kendali dirinya benar-benar sudah hilang tertutup kenikmatan isapan dan sapuan lidah Andi di kedua payudaranya. Bahkan angin dingin khas kota Bandung yang kencang dari luar sudah tak terasa lagi di kulitnya. Tak hanya Lira yang terlena, Andi pun semakin bernafsu menggarap buah dada Lira yang menggairahkan itu. Sensasinya seperti mendapatkan sebuah mainan baru. Ia menjelahi setiap titik buah dada Lira tanpa terlewatkan. Ia ingin tahu reaksi apa yang diberikan Lira setiap ia menjelajah setiap permukaan buah dada itu.

Keduanya sedikit tersentak ketika pintu kamar Lira tertutup sendiri tertiup angin kencang dari luar. Andi terdiam dan memandangi Lira sesaat.

“Geblek, lupa ditutup….”

Andi langsung bangkit dan memeriksa keadaan di luar dari jendela, apakah ada mata-mata tersembunyi yang menyaksikan perbuatan mereka.

“Kunci Ndi…, sekalian korden…”

Sebut Lira dengan suara parau dan lemah.

Lira langsung menggamit lengan Andi dan memeluk laki-laki itu dan menempelkan keningnya ke dada bidang penuh bulu itu. Menunduk, ia bisa melihat puting buah dadanya menempel di atas perut Andi.

“Ndi…, tolong…,”

Ia melepaskan tangan Andi yang mengusap-usap halus punggungnya. Tangan kanannya membimbing tangan Andi ke arah selangkangannya. Ia merasakan sendiri sedikit demi sedikit kewanitaannya mulai basah mengalirkan cairan hangat. Ia tahu persis telah dihinggapi nafsu.

Sejenak Lira was-was. Ia takut Andi melakukannya tindakan bodoh seperti laki-laki lain yang tidak peduli fase-fase seksualitas wanita. Ia ingin dilayani juga sebagai makhluk yang juga memiliki nafsu. Selama ini, yang ia alami hanya melayani keinginan laki-laki tanpa ada balasan dari laki-laki itu.

Tapi kekhawatirannya segera lenyap saat Andi menyambut bimbingan tangannya dan mulai aktif menggerayangi daerah kewanitaannya. Dimulai dengan usapan lembut di atas daerah vaginanya yang masih tertutup dua lapisan, celana dan celana dalam. Dilanjutkan gosokan sedikit keras yang menekan alat genitalnya. Sekali lagi, saat Andi menyentuh paha bagian dalamnya, darahnya berdesir kencang, nafsunya semakin melonjak.

Aliran darah seketika seperti mengalir deras di tengah-tengah selangkangannya. Andi pun tak mau berlama-lama menunggu. Sekali tarik, ia meloloskan celana pendek dan celana dalam yang membuat Lira makin tak berdaya telanjang bulat. Tangan Andi mulai mengusap-usap klitoris dan bagian luar vaginanya. Rasanya seperti melayang setiap sapuan jemari Andi mengenai alat kelaminnya itu. Dipadu permainan lidah di putingnya, Lira semakin lemah tak berdaya. Lututnya terasa lemas yang membuat Andi semakin mudah menjelajahi daerak kemaluannya karena menjadi terbuka.

Tak tahan melakukannya sambil berdiri, Lira memundurkan tubuhnya dan menjatuhkan badannya ke ranjang. Lututnya ditekuk dan kedua pahanya ia buka lebar-lebar. Andi melepas sendiri kaus yang dikenakannya dan tak menyia-nyiakan pemandangan indah bibir-bibir vagina berwarna coklat muda yang terpampang di depannya. Bulu-bulu kemaluan Lira sangat terawat karena terlihat dari cukuran yang rapi. Bulu-bulu itu hanya tersisa di atas klitoris dan panjangnya tidak ada yang melebihi satu milimeter.

Sambil memeluk pinggang Lira dengan tangan kiri, ia mulai memainkan jari kanannya di seluruh permukaan kewanitaan Lira. Pengalaman dengan Lina mengajarkannya untuk tidak langsung memasukkan jari ke dalam vagina. Ia lebih mementingkan usapan di klitoris. Dengan ibu jari dan jari tengah, ia membuka kulit penutup klitoris. Jari telunjuknya mulai meraba-raba permukaan klitoris yang menyembul berwarna merah muda. Lonjakan pantat Lira terasa kuat setiap ia mengusap klitoris itu dibarengi erangan keras dari mulut Lira. Lira meremas-remas sendiri buah dadanya. Ia menahan kenikmatan luar biasa yang dirasakannya.

Puas jemarinya memainkan klitoris Lira, lidahnya mulai bergabung. Setiap jilatan sanggup membuat Lira menjerit. Kedua pahanya berusaha menjepit kepala Andi yang membuat Andi semakin ganas memainkan lidahnya. Sesekali permainan itu ia gabung dengan isapan keras klitoris Lira. Tak usah ditanya reaksi Lira karena perempuan muda itu semakin berisik mengeluarkan erangan dari mulutnya.

Rasanya memang gila permainan mereka, karena jika erangan Lira terdengar sampai keluar, entah apa yang akan terjadi.

Andi sudah mengarahkan lidahnya turun menuju vagina Lira ketika Lira menahan tubuh Andi dan bangkit meraih kancing celana Andi dan melepasnya. Bersama celana dalam, satu sorongan ke bawah langsung menjulurkan batang kemaluan Andi yang sudah mengacung sejak tadi. Lira tahu, apa yang mereka lakukan adalah perbuatan bersama dan kini gilirannya membelai, mencium, menjilat, dan meremas milik Andi. Tak canggung ia menggenggam penis Andi yang mengacung keras. Kedua tangannya mengenggam bersama, terasa besar dan penuh penis itu memenuhinya.

Satu kocokan, kini giliran Andi yang terpaksa memejamkan mata merasakan nikmatnya genggaman tangan halus nan hangat itu. Dari bawah, Lira melirik ke atas dan tersenyum kepada Andi yang berlutut di kasur. Ia paham arti senyum balasan Andi. Tanpa berlama-lama lagi, ia lumat batang tersebut di dalam mulutnya. Sedikit gigitan, ia jilat seluruh permukaannya yang mengkilat itu. Urat-urat di sekujur penis Andi semakin membuat nafsunya memuncak. Ingin rasanya segera merasakannya merayap di dinding vaginanya. Andi terengah merasakan isapan dan kulumannya. Masih ada sedikit rasa dongkol pada Lina, kenapa temannya itu yang bisa mendapatkan laki-laki yang mampu menggetarkan hati setiap wanita itu.

Di tengah usahanya memasukkan seluruh batang kemaluan Andi kemulutnya, Lira hampir tersedak karena ujung kemaluan Andi menyentuh pangkal rongga mulutnya sementara di luar masih tersisa. Ia semakin bernafsu mengulum penis ini. Pelan tapi pasti ia keluar masukkan penis itu di mulutnya. Lidahnya ia sentuhkan ke ujung penis yang kokoh itu. Ia paham laki-laki amat senang diperlakukan seperti itu. Terlihat dari paha Andi yang semakin terbuka membuat penisnya makin mengacung kencang. Seketika ia melihat penis Andi, Lira langsung merasakan rangsangan semakin besar dalam dirinya. Tanpa ragu ia berusaha memberikan pelayanan sempurna pada Andi, laki-laki yang sanggup membuatnya panas dingin meski hanya beradu pandang. Ia ingin Andi merasakan kenikmatan terdalam pelayanan perempuan.

Lira memang tidak salah karena Andi pun mulai merasakan apa yang diharapkannya. Baru kali ini Andi merasakan perlakuan absolute perempuan selain Lina terhadap dirinya. Apalagi saat Lira mulai menjilati dan mengulum kantung buah zakarnya. Semuanya terasa berbeda, benar-benar sensasi yang memabukkan. Selain merasakan nikmatnya kuluman dan isapan Lira, pemandangan indah sekaligus ia dapatkan. Posisi Lira yang merangkak setengah menunduk membuat bongkahan pantatnya menjulang ke atas. Pasti nikmat membenamkan penisnya ke kemaluan Lira sekaligus menggenggam dan mengusap pantat yang padat dan berisi itu.

Lira merasa belum cukup ketika Andi menarik lengannya. Tapi, ia mengikuti saja keinginan pujaan barunya itu dan menyambut kecupan hangat Andi di bibirnya. Ia merebahkan tubuhnya sembari menarik Andi. Lira sudah tahu kelakuan laki-laki. Jika sudah menarik dan merebahkan tubuh perempuan berarti laki-laki itu sudah ingin melakukan penetrasi.

Namun, dugaannya meleset. Andi justru merebahkan badannya di sisi Lira. Berbaring miring, Andi mengisap lagi buah dadanya. Lira semakin kagum akan laki-laki yang satu ini, benar-benar penuh kendali diri. Ia semakin kaget ketika jemari Andi mulai bermain lagi di sekitar kemaluannya. Kali ini usapannya sedikit keras dan cepat menggosok klitorisnya. Lira menggelinjang menerima perlakuan Andi. Benar-benar laki-laki penuh misteri, pikirnya.

Laki-laki sempurna, pikir Lira menyadari betapa beruntungnya ia berhasil mendapatkan Andi seperti sekarang. Bisa mendapatkan lagi sesuatu yang dulu hilang direnggut kejamnya Dani terhadap dirinya. Kalau saja ia tahu Dani hanya mempermainkannya saat itu, tidak akan ia mau menyerahkan semua kehormatannya kepada laki-laki brengsek pengecut itu. Rasanya muak hatinya mendengar semua orang membicarakan perkawinan Dani saat ia baru dua bulan memadu kasih dengan laki-laki keparat itu.Untung Boy hadir sebagai penyelamat. Ia sayang pada laki-laki ini, tapi kadang perasaannya tak tega melihat kebaikkan hati Boy.

Tapi kali ini ia ingin absolute merasakan kehangatan Andi. Kekagumannya membuat ia semakin senang akan apa yang dilakukan Andi padanya saat ini. Menikmati usapan jemari Andi yang cepat itu membuatnya ia sanggup melupakan semua pikirannya pada dua laki-laki yang telah sempat mengisi relung hatinya.

Di tengah lonjakan-lonjakan kecil menikmati permainan Andi, tiba-tiba ia merasakan sekujur tubuhnya sebuah rambatan energi tiada tara yang membuat sejenak dirinya seperti melayang. Suara-suara di sekitarnya seketika seperti lenyap, hanya terasa desiran tiada tara yang membuat tubuh sempat terbujur kaku sejenak dan berikutnya terlonjak-lonjak demikian kuat yang semakin absolutist semakin melemah frekuensi dan intensitasnya. Matanya terpejam, ia baru saja merasakan sensasi terbesar yang belum pernah sekalipun ia rasakan dengan laki-laki lain.

Liang vaginanya pun terasa berdenyut lebih kuat dan saat semuanya belum mereda, Andi sudah menindih tubuhnya. Ia bisa merasakan bobot tubuh Andi terutama di bagian bawah pinggangnya. Tangan Andi sudah tegak di sisi buah dada Lira kekar menopang badannya sendiri. Ia bisa merasakan bagian tubuh bawah Andi bergerak-gerak berusaha mengarahkan acungan penisnya. Lira pun langsung meraih penis nan kokoh itu dan membimbingnya ke ujung vaginanya.

Andi tersenyum dan Lira membalasnya dengan senyuman manis diiringi anggukan penuh kepasrahan tanpa paksaan. Terasa Andi mendorong kuat pantatnya dan Lira juga bisa merasakan rengsekan batang kemaluan Andi di dinding vaginanya. Sungguh halus dan penuh perasaan Andi memasukkan penisnya ke vagina Lira. Perlahan cairan di dalam vagina melumasi permukaan penis Andi. Tak ada rasa sakit sama sekali meski penis tersebut lebih besar ketimbang milik Dani dan Boy. Itu karena Andi melakukannya tanpa terburu-buru dan tanpa memaksa.

Mulai terasa perih ia menarik kembali penisnya sedikit dan membenamkannya lagi sampai akhir seluruh penisnya dilumat vagina Lira. Sodokan pertama penis tersebut masuk seluruhnya sanggup menyentuh bagian dalam vagina Lira yang belum pernah tersentuh sebelumnya. Lira pun merasakan sekali lagi kenikmatan luar biasa itu. Apalagi, Andi tidak langsung memompa pantatnya cepat-cepat dan keras. Pertama masuk penuh, ia menahannya dan memandangi wajah Lira dan kali ini ditambah sebuah kecupan mesra. Lira seperti diawang-awang diperlakukan seperti itu. Ia merasa dirinya demikian berharga di hadapan Andi,

Andi sendiri merasa telah memenangi sebuah peperangan. Penisnya yang sudah bersarang di vagina Lira adalah sebuah tanda babak baru hubungannya dengan Lira yang tidak akan mudah dikembalikan seperti sedia kala. Bersatunya kedua tubuh mereka adalah sebuah ikatan emosi yang hanya bisa dirasakan oleh Andi dan Lira, tak seorangpun bisa merasakan itu.

Setelah itu, mulailah Andi menggerakkan pantatnya mengangkat dan menekan yang membuat penisnya keluar masuk bergesekan dengan liang vagina Lira. Hangat dan lembut bisa Andi rasakan lewat sekujur penisnya dari dalam vagina Lira.

Lira menyambut setiap gerakan Andi dengan jepitan dan gerakan kecil pantatnya. Dari mulutnya keluar erangan yang semakin absolutist semakin keras dan cepat berirama. Melihat Lira terpejam dan mengerang dengan mulut yang sedikit terbuka sambil mendongakkan kepala membuat Andi makin bernafsu. Lira semakin seksi dalam kondisi seperti itu.

Lehernya yang putih dan guncangan kuat pada buah dadanya membuat Andi semakin ingin membenamkan penisnya dalam-dalam di vagina Lira. Apalagi setiap ujung penisnya menyentuh pangkal vagina Lira. Rasanya sungguh tiada tara. Derit ranjang mulai terdengar seiring semakin kuatnya sodokan Andi. Tapi mereka sudah tidak peduli. Lira bukan tidak menyadari seseorang pasti ada yang mendengar deritan tersebut di bawah. Apalagi kalau teman kost yang menempati kamar di bawahnya sedang berada di kamar. Tapi ia yakin semua temannya akan maklum.

Semakin kuat dan cepat sodokan Andi membuat Lira merasakan lagi desakan rasa luar biasa yang akan tiba. Ia hanya bisa mencengkram punggung Andi keras-keras ketika desiran itu semakin kuat dan mencapai puncak. Kepalanya benar-benar mendongak ke atas hingga kedua bola matanya hanya terlihat tinggal putihnya. Setelah sampai, sekali lagi ia merasakan tubuhnya ringan dan aliran darah mengalir deras ke arah vaginanya. Dinding vaginanya berdenyut kuat hingga Andi juga bisa merasakannya.

Andi langsung menghentikan gerakannya membiarkan penisnya merasakan cengkraman kuat yang terjadi hanya beberapa detik itu. Tindakan Andi juga membuat Lira merasakan kenikmatan luar biasa. Kali ini terasa lebih nikmat karena denyutan vaginanya tertahan penis Andi yang sedang membenami kemaluannya itu. Semakin banyak saja kekaguman Lira pada Andi. Tahu kapan ia akan merasakan puncak kenikmatan dan menghentikan sodokan membuat Lira bisa merasakan sepenuhnya kenikmatan tersebut. Sebuah teknik bercinta yang baru kali ini Lira rasakan.

“Andi…,nikmat sekali…,”

Lira memeluk Andi kuat-kuat dan menciumi pipi dan pundak laki-laki itu. Sekali lagi Andi tersenyum membalas Lira.

“Enak?”
“Banget!” Jawab Lira singkat dan tegas.
“Gaya lain…?”

Lira langsung mengangguk dan menunggu aba-aba Andi gaya apa yang diinginkan Andi.

Andi membalik badan Lira dan mengangkat badan bagian bawah Lira dengan memeluk pinggang dari belakang. Lira langsung berdebar-debar begitu tahu Andi ingin melakukan gaya doggy. Missionari saja sudah sanggup mencapai pangkal vaginanya, apalagi doggy.

Tak menunggu absolutist Andi langsung memasukkan penisnya. Lira menunduk sambil menggigit bibirnya merasakan seluruh penis Andi terbenam makin dalam di vaginanya. Pantatnya terangkat tinggi yang membuat Andi semakin tak bisa mengendalikan birahinya. Kali ini Andi langsung mendorong dengan cepat dan Lira mengikuti irama dengan mendorong pantatnya ke belakang. Keduanya sama-sama merasakan kenikmatan yang lebih dalam.

Masuk hitungan belasan menit menyodok vagina Lira, belum ada tanda-tanda dorongan Andi melemah. Sebaliknya justru makin kuat, membuat Lira makin bernafsu. Tetesan peluh mulai membasahi keduanya, namun baik Lira dan Andi justru makin bersemangat. Lira, yang bisa dua kali beruntun merasakan kenikmatan puncak saat disodok Andi dari belakang justru semakin ingin merenguk terus kenikmatan itu. Pantat dan pinggangnya makin bergerak cheat membuat Andi tak mampu menahan lenguhannya.

Tiba-tiba ganti Lira yang berinisiatif. Ia lepaskan penis Andi dari vaginanya dan mendorong Andi sampai terlentang. Ia langsung memanjat tubuh Andi dan duduk di atas acungan penis Andi yang masih kokoh berdiri. Melihat Lira bergerak naik turun, Andi tak kuasa untuk tidak meremas buah dada Lira yang terguncang-guncang. Telapaknya yang besar berusaha meraup seluruh permukaan buah dada itu, tapi tidak pernah berhasil. Remasannya makin kuat membuat Lira makin mempercepat gerakannya.

Sekali lagi Lira harus mengaku kalah. Karena meski ia telah mencoba berbagai goyangan yang dipadu dengan gerakan naik turunnya, justru ia yang kembali merasakan desakan kenikmatan dari liang vaginanya. Lira langsung ambruk menindih Andi yang sudah siap menerimanya dengan pelukan mesra dan kecupan hangat di ubun-ubunnya.

“Kamu kuat banget Ndi…”
“Kamu di bawah lagi ya…?”

Lira mengangguk lemah dan menggulingkan badannya ke sisi kanan Andi.

Sebelum Andi memasukkan lagi penisnya ke vagina Lira, Lira memberikan sesuatu yang belum pernah ia lakukan pada laki-laki manapun yaitu memasukkan penis tersebut ke mulutnya. Sebelumnya ia tidak mau mengulum penis yang sudah masuk ke vaginanya. Tapi, untuk Andi, yang telah memberikannya kenikmatan tiada tara, ia lakukan itu.

Puas mengulum dan menjilati penis yang dipenuhi lendir sisa persetubuhan mereka, Lira kembali merebahkan dirinya dan menyuruh Andi memulai lagi aksinya. Andi langsung bergerak dan dorongan seperti saat pertama mereka memulainya yaitu perlahan dan terus semakin absolutist semakin kuat dan cepat. Lira sudah pasrah kalau ia harus sekali lagi merasakan orgasme, tapi baru ia berpikirbegitu, tiba-tiba sodokan Andi terasa lebih keras dari sebelumnya.

Sesaat kemudian Andi mengerang panjang dan menyodokkan penisnya sangat kuat beberapa kali. Lira pun bisa merasakan hangatnya muncratan sperma Andi di dalam vaginanya. Andi masih terus menyodok terputus-putus dan semakin melemah. Sperma Andi juga Lira rasakan mengalir keluar setiap Andi menyodokkan lagi penisnya. Setelah benar-benar selesai, Andi pun ambruk menindih Lira. Andi terdiam sesaat di atas buah dada idamannya itu merasakan betapa nikmat persetubuhannya dengan Lira.

Lira mengusap lembut kepala Andi penuh kehangatan.

“Puas Ndi…?”

Andi hanya mengangguk. Badannya terasa lemas. Lira tersenyum bahagia mendapatkan jawaban Andi. Batten tidak, tekadnya membuat Andi merasakan kenikmatan tertinggi berhasil ia lakukannya.

“Lir, nikmatnya benar-benar ngga ada yang nyamain…”
“Kamu juga hebat Ndi. Baru kali ini aku ngerasain orgasme….”

Keduanya pun duduk berdampingan di sisi ranjang. Lira merebahkan kepalanya di pundak Andi. Sambil membakar rokok, Andi merangkul Lira. Keduanya hanya bisa terdiam dan sama-sama tidak percaya apa yang baru saja terjadi di antara mereka.

Lira masih tidak percaya ia telah melakukan hubungan seks dengan Andi, pacar Lina, teman satu angkatannya. Meski ia memang sudah kagum pada Andi sejak pertama berkenalan, tapi akhirnya sampai berhubungan intim dengan Andi, adalah sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Andi, walaupun ia juga tertarik pada Lira diawali oleh ketertarikan fisik, tetap saja apa yang baru saja ia alami benar-benar di luar dugaannya. Apalagi Lira seperti menyambut keinginan terpendam Andi itu yang sebetulnya ia simpan dalam-dalam. Ia kenal Boy dan tahu bagaimana Boy selalu menerima sarannya dalam hal aktifitas di kampus. Ia juga tahu Boy sangat menghormatinya terutama sebagai chief meski beda fakultas.

Dalam diamnya, Lira tidak bisa membayangkan bagaimana marahnya Lina yang terkenal emosional di kampus. Serupa dengan Lira, Andi juga sulit membayangkan apa yang akan terjadi pada Boy jika ia tahu apa yang dilakukannya dengan Lira. Boy memang pendiam dan tenang, tapi Andi tahu Boy adalah orang yang keras.

Andi mengeratkan rangkulannya pada Lira. Lira pun membalasnya diikuti kecupan di bibir. Tapi Andi tak membalasnya yang membuat Lira bingung.

“Kenapa…?”

Andi menggeleng sambil tersenyum dan mengecup kening Lira dan mendekap Lira lebih dalam.

“Yuk ke kampus…,” ajak Andi sambil melepas pelukannya.

Lira mengangguk sambil tersenyum. Berpakaian, kedua lantas keluar kamar bersikap biasa. Andi lebih dulu menuju motornya di lantai bawah.

“Bareng aja…,” sahut Andi.
“Oke!”

Waktu saat itu menunjukkan pukul 4.15 sore. Keduanya tak sadar telah dua jam bercumbu dan berhubungan intim. Kalau sesuai janji, Andi sebetulnya sudah terlambat. Dan memang benar, saat tiba di kampus FH, anak-anak yang rapat sudah duduk-duduk di koridor kampus.

“Bareng Lira?” Tanya Lina tanpa curiga.
“Iya, tadi ketemu di jalan, ya sekalian aja.”
“Tunggu bentar ya, 10 menit lagi.”
“Oke, aku tunggu di sini ya.”

Di tempatnya duduk, Andi melihat Lira berdiri di samping Boy. Boy masih sibuk membahas beberapa masalah dengan teman-temannya. Lira pun melirik ke arah Andi dan memberikan sebuah senyum yang manis. Keduanya memang harus kembali bersikap normal, tapi di hati kecil mereka, baik Andi dan Lira sama-sama berharap kejadian yang mereka alami terulang lagi? – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Pacarku Mahasiswi Hukum appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Itha ABG Cantik

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Itha ABG Cantik – Sore pukul 15.00 WIB saya bersama Ferry menjemput Giant, rekan kerjaku di Bandara Soekarno-Hatta yang baru menyelesaikan tugasnya di Portugal. Tiga puluh menit menunggu, Pesawat KLM yang ditumpangi Giant landing di Soekarno-Hatta. Setelah berbasa-basi kami langsung menuju Twin Cam yang diparkir di Bandara. Giant menceritakan kemolekan, kecantikan, keindahan tubuh wanita-wanita Portugal, mancung, tinggi, dada yang montok serta liang vagina yang sangat legit rasanya.

 

 

cerita-sex-itha-abg-cantik-231x300

Cerita Sex: Itha ABG Cantik

 

Giant terus menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan cewek-cewek Portugal yang ditidurinya, sampai-sampai saya dan Ferry terasa gerah, dan ingin juga merasakan cewek-cewek Portugal itu. Disela-sela pembicaraan kami Ferry bertanya.

“Giant, loe udah ngerasain memeknya cewek Portugal, gue mau tanya nich loe udah ngerasain memeknya cewek Indonesia belom?”, sambil mengeluarkan rokok Giant menjawab.
“Gue dulu pernah ngerasain memek cewek Indonesia, tapi udah lama juga sich.., dan kayaknya emang enakkan vagina Indonesia, lebih sempit tuch Ferr..”, Giant menjawab sekenanya.

Akhirnya karena ereksi, disela-sela obrolan itu, saya mencoba usul kepada mereka berdua.

“Gimana kalo kita langsung aja ngerasain vagina Indonesia.., mumpung Giant dollarnya blom sampe ke rumah!” masalahnya kalo udah nyampe ke rumah doi pasti mbagi ke keluarganya dong”.

Ide spontan yang saya lontarkan diterima oleh Ferry yang langsung menanggapinya.

“Yoi, nich gue juga udah 2 minggu nggak ngerasain vagina!” Gimana Giant…, Ok kan!”, Dengan anggukan kepala Giant, langsung kami sepakat untuk singgah dulu di panti pijat yang sekaligus tempat berkumpulnya pereks-pereks Indonesia yang siap di pakai.

Masuk di Panti itu, kami langsung menuju Mini Bar yang letaknya di tengah-tengah ruangan temaram berukuran 8 x 8 m. Mata kami memandang sekeliling ruangan untuk mencari sasaran di dalam ruangan itu. Wanita-wanita cantik sudah memasang perangkap untuk menggaet setiap pria yang masuk. Rata-rata mereka berusia 18-35 tahun, pakaian mereka rata-rata seronok namun yang membuat saya sedikit terpana, mereka ini rata-rata memiliki HP dan mangaku sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Kami memesan 3 gelas bir yang langsung diservis oleh Mami (sebutan Germo) tempat ini. Mami menawarkan si Tati yang berkulit kuning langsat tinggi, dada montok dan rambut yang sebahu, kira-kira berumur 19 tahun kepada Ferry. Saya pikir kalau yang seperti itu terlalu sempit bagi saya, sedangkan Giant langsung menarik si Wati yang ke bule-bulean dengan dada montok, betis indah, pantat yang bahenol, saya tebak paling usianya baru 20.

Mereka berdua langsung bercanda akrab, sambil sesekali saling mencubit, sementara itu Mami juga menawarkan Itha pada saya, dia sepertinya pendiam, tubuhnya tinggi, dada sedang, kulit kuling langsat, rambut tidak terlalu panjang, namun yang membuat suka padanya, dia punya body yang aduhai…, mirip gitar Spanyol. Usianya saya tebak sekitar 20-an, masih muda. Tapi wajah serta bodinya yang membuatku naksir berat padanya.

Akhirnya kami sepakat masing-masing masuk ke kamar, Giant sama Wati, Ferry sama Tati sedangkan saya langsung ke kamar bersama Itha. Saat saya masuk kamar, Itha langsung menawarkan,

“Apa Mas mau pake Kondom”,? dan langsung saya jawab,
“Nggak usah…, nggak enak tuch Tha!”. Itapun menurut saja, dilanjutkan dengan,
“Mas pakaiannya dilepasin apa mau lepas sendiri nich?”.
“Masa saya sudah ngelepasin, punya saya Mas masih blom siich?”. Itha memang langsung melepaskan pakaiannya sendiri setelah bertanya kepada saya sambil menutup pintu kamar yang tidak di kunci, alasannya karena sekarang sering terjadi kejahatan, makanya maaf kalau tidak di kunci katanya.

Saya tidak menjawab pertanyaan Itha tadi, saya masih terpana melihat kemolekan, dan keindahan bentuk tubuh Itha tanpa sehelai benangpun yang masih segar, bak buah yang siap dipetik.

Itha terus melangkah maju mendekati saya dan langsung menengadahkan kepalanya. Sambil mengulangi lagi pertanyaannya?,

“Mas pakaiannya saya bukain yach?”, saya hanya bisa menganggukkan kepala.

Satu persatu, kancing kemeja saya di lepaskan, lalu kaos…, sementara mulut kami telah saling berpagutan, tangan saya tidak tinggal diam, saya coba menyelipkan di antara celah-celah himpitan badan kami berdua mengarah ke buah dada Itha yang cukup menggairahkan itu. Sepertinya Itha menginginkan permainan ini tapi saya menginginkan pijitan di badan saya dulu, karena lelah sehabis melarikan Twin Cam saya.

Akhirnya Saya lepaskan pagutan dan remasan tangan di buah dada Itha yang mulai sedikit mengeras, tanpa di minta Itha terus melepaskan celana panjang dan celana dalam saya. Adik kecil yang tersembunyi di balik celana dalam mulai sedikit mengeras, Itha terpana melihat penis saya yang memang agak luar biasa ini.

“Mas…, punyanya hebat banget nich”. Dengan penuh perasaan, Itha membelai batang kemaluan saya ini, sedikit demi sedikit. Otot nikmat milik saya ini mulai bangkit dan dia langsung mendekatkan wajahnya ke arah otot itu. Diciumnya, dilumatnya Otot itu. Saya hanya bisa mengerang,
“Uuggghh…, ooohh…, uuuggghh…, nikmatnya Tha…, trusss…, trusss”. Tapi saya tidak ingin memulai permainan dulu, makanya saya minta Itha untuk berhenti dan memintanya untuk memijat badan saya terlebih dahulu.

Dengan pandangan protes Itha menuruti perintah saya untuk memijit badan saya. Saya diminta untuk tidur telungkup di atas tempat tidur yang ada di kamar itu. Awalnya Itha mulai memijat pundak dengan tangannya yang lentik, terasa nikmat pijitannya, terus sampai ke pinggang dan pantat serta paha saya. Namun kurang lebih 10 menit kemudian Itha mulai memijat dengan mempergunakan payudaranya, ooohh…, terasa empuk, nikmat dan aagghh…, rasa nikmat mulai menjalari tubuh saya. Usapan payudaranya menyapu seluruh tubuh saya, terasa semakin lama semakin mengeras.

Saya diminta untuk berbalik, sekarang posisi saya sudah menghadap ke atas, sedangkan Itha langsung mencium mulut saya. Kami berpagutan kembali dan saya mulai meremas lagi dada montok Itha. Sementara itu, Pangkal selangkangan Itha yang sudah berada di atas otot nikmat saya mulai berputar-putar. Sentuhan bibir vagina Itha yang lembut terus menggelitik otot nikmat saya. Terasa nikmat…, dan Ithapun sepertinya menikmati permainannya.

Itha sepertinya sudah tidak sabar ingin segera memulai permainan ini, dia lepaskan lumatan bibir saya dan dengan sedikit kasar diturunkan badannya dan langsung dia ciumi otot nikmat saya sambil sesekali dikocok dengan tangan lentiknya. Sepertinya dia ingin menuntaskan permainan yang tadi saya hentikan setelah membuka celana saya. Saya biarkan dia untuk beberapa lama menikmati otot nikmat itu dan sayapun menikmati permainan mulut Itha yang jelas-jelas sudah sangat trampil mengulum, mencium, menjilat Otot nikmat laki-laki.

Sudah lebih dari 10 menit Itha masih terus mengulum Otot nikmat saya, tapi sepertinya dia belum merasa puas. Otot nikmat saya sudah 100% tegak dan siap untuk bertempur. Tapi Itha tetap tidak melepaskan kulumannya,

“Oouuggghh nikmat Thaa…, trus…, trusss Tha…, Enaakkk..”, saya berpikir tidak salah pilihan saya pada Itha untuk memuaskan nafsu saya ini, dia benar-benar sanggup membuat saya merasa nikmat.

Saya lirik Itha yang masih terus mencium, mengocok dan mengulum Otot nikmat saya. Sampai akhirnya dia bangkit mencium bibir saya lagi dan berkata,

“Sekarang Mas…, sekarang…, cepat Mas…, aauugh…, basah punya saya Mas..”, saya coba meraba selangkangan Itha, dan memang saya rasakan cairan agak bening keluar dari liang vagina Itha.

Pada posisi ini Itha terus mengarahkan Otot Nikmat yang telah membesar itu ke liang Vaginanya, agak sedikit sulit Otot nikmat ini menembus liang Vagina Itha yang walaupun sudah sering dimasukin penis laki-laki tapi masih terasa sempit. Perlahan-lahan otot nikmat itu menyentuh bibir Vagina Itha yang terasa lembut.

“Aauuugghh…, aauugghh…, Mas…, enaakk Mas”, Kepala Otot Nikmat itu masuk ke dalam liang Vagina Itha. Perlahan sekali batang itu masuk.

Itha pintar sekali mempermainkan otot nikmat laki-laki, saya juga merasakan kenikmatan yang luar biasa.

“Aauuuhhgg nikmat Tha..”, sambil saya angkat pantat saya untuk lebih memasukkan otot nikmat ini ke dalam vagina Itha yang sempit. Itapun menyambutnya dengan erangan nikmat.”Masss…, nikmat Mass…, aauuugggghh…, Trusss Maas lebih dalam lagi”.

Tubuh Itha semakin mempercepat turun naiknya tubuhku. Sepertinya Itha akan memuntahkan laharnya. Saya tidak tahu ini lahar yang ke berapa kalinya yang dia keluarkan. Tak beberapa lama dengan tubuh mengejang Itha mencengkeram dada saya.

“Ooouuggghh Mas…, saya keluar Mas…,. aauuugghh…, nikmat Mas terus Mas lebih dalam lagi..”.Liang Vagina Itha sudah banjir dan terasa sangat licin, walaupun saya merasakan nikmatnya genjotan-genjotan Itha tapi saya masih belum mau mengakhiri permainan ini.

Setelah agak rileks, Itha kuminta untuk tidur telentang biar saya yang akan menindihnya. Ithapun menurut, sebelum dia tidur terlantang dia mengambil handuk untuk mengeringkan cairan yang terlalu banyak keluar di liang Vaginanya. Kemudian dia menelentangkan kedua kakinya dan meminta saya untuk segera memberikan kenikmatan-kenikmatan lainnya.

“Masss…, cepat Mass…, puaskan saya Mass…, baru sekali ini saya mendapatkan tamu seperti Masss…, yang sanggup memberikan kenikmatan kepada saya”, ucapnya.

Otot nikmat yang sejak tadi tegak sempurna telah mengarah ke liang vagina Itha yang telah dikeringkan cairannya. Liang ini terasa sedikit kesat tapi saya coba menekannya lebih keras lagi. Itapun tak tinggal diam, dia makin melebarkan kedua pahanya untuk lebih memberikan keleluasaan Otot nikmat ini memasuki liang vaginanya.

“Aauuuhh…, ssstt…, aauugghh…, nggak saya sangka…, Saya dapat vagina yang begitu nikmat..”, bisik saya di telinga Itha yang sedang merasakan kenikmatan.”Beri saya kenikmatan Mass…, Aauuuggghh…, trusss..”, jawab Itha.

Dari mulai perlahan-lahan saya menaik-turunkan tubuh saya, sampai akhirnya saya sedikit mempercepat gerakan naik turun ini. Liang Itha sudah mulai mengeluarkan cairan lagi. Dan Ithapun sudah seperti hilang kendali, melenguh, meraung, menjambak-jambak rambut saya, menggeleng-gelengkan kepalanya dan memutar-mutar pinggulnya sehingga membuat saya semakin nikmat menghunjamkan otot nikmat ini ke liangnya. Suara,

“Crott…, croot…, crooottt”, terdengan setiap kali otot nikmat ini turun naik, sepertinya liang vagina Itha memang sudah membanjir lagi, dan itapun semakin menikmati permainan ini.

Saya semakin mempercepat gerakan turun naik ini, karena saya rasakan otot nikmat saya sudah berdenyut-denyut menandakan akan segera menembakkan cairan kenikmatannya.

“aagghh Ithaa…, saya mau keluarrr..”, dengan terus makin mempercepat genjotan, hunjaman ke liang vagina Itha.
“Saya juga mau keluar lagi Maas…, Bareng yach…, aauuughh..”, jawab Itha.

Akhirnya dengan memeluk lebih keras tubuh Itha, saya keluarkan cairan nikmat dalam liang vagina Itha, yang juga mengeluarkan cairan nikmat untuk kesekian kalinya.

“Crrrooott…, crrrooott…, crrrooot”. “aauuugggghh?”.Otot nikmat ini telah menyelesaikan tugasnya dengan baik, dengan memberikan kenikmatan kepada setiap wanita yang memerlukannya.

Itha mencium bibir saya dan memeluk saya. Sambil mengucapkan terima kasih dan menjanjikan saya untuk menghubungi dia kapan saja bila saya menginginkan. Kamipun mandi bersama sambil menyabuni tubuh kami masing-masing secara bergantian.

Kami berdua tersenyum senang dan puas sambil keluar pintu kamar menuju mini bar di mana kedua rekan saya telah menantikan saya, dengan tidak sabar Ferry langsung ngomong.

“Apa loe pake Viagra…, kok loe lama banget siich Benn..”, Saya hanya senyum menjawab omongan Ferry.
“Nggak tau tuch Masss…, pokoknya Mass Benny hebat banget tuch…, Saya sampe kewalahan”, jawab Itha mendengarkan omongan Ferry. Wati dan Tati terlongo-longo Sambil berucap.
“lain kali sama saya yach Mass”, dan di sambut tawa renyah kami semua He…, he…, he…, he…, he. –Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Itha ABG Cantik appeared first on Doyanbokep.


Cerita Dewasa Sex Model 2016

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Model 2016 “Cerita Dewasa Pengorbanan Menjadi Aktris Besar” Cerita Sex SPG 2016, Cerita Dewasa SekretarisTerbaru, Cerita Sex TAnte Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
 
engalaman tragis dari seorang yang dialami seorang calon aktris yang akan menjadi aktris terkenal. Sebut saja namanya Fera, Fera dengan sangat terpaksa merelakan tubuhnya untuk dinikmati para petinggi kalangan dunia Perfilman demi menjadi seorang aktris besar . Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Cerita Sex SPG 2016, Cerita Dewasa SekretarisTerbaru, Cerita Sex TAnte Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Cerita Dewasa Pengorbanan Menjadi Aktris Besar

Sungguh malang calon artis baru ini, sebut saja namanya Fera. Dengan sangat terpaksa dia harus bersedia disetubuhi oleh beberapa orang crew di sebuah rumah produksi Film ternama di negri kita ini. Sebelum dia bertemu dengan Big Bos rumah produksi dan sebelum diekspos oleh rumah produksi itu, Fera harus bermain di sebuah film pendek, yang katanya untuk film audisi.
Dari rumor yang berkembang, film ini adalah sebuah film semi dewasa yang dibuat untuk koleksi pribadi Bos rumah rumah produksi tersebut. Sesuai perjanjian Fera harus menjalani film audisi, jika dia tidak menjalani Film audisi itu. Fera harus mengganti semua biaya film ditambah dengan 85% dari nilai kontrak yang dipaparkan dikontrak sebelumnya.
Karena Fera seorang calon artis yang baru akan diterbitkan, dia-pun hanya bisa menuruti kemauan rumah produksi film tersebut. Semua ini sudah terlanjur basah maka dari itu Fera-pun meneruskan perjalananya. Ketika itu Fera melangkah menuju ruang ganti kostum. Dia diharuskan mengenakan kostum syuting yang bisa dikatakan extreme sekali.
Dengan bawahan yang mini, kaki indah Fera saat itu pasti akan terlihat jelas sekali, pantatnya yang mungil serta mulus dan kencang itu pasti juga akan terlihat oleh mata para crew rumah produksi itu. Ditambah lagi dia mengenakan baju backless dengan tali yang diikatkan dibelakang leher, ketika adegan film dimulai pasti payudaranya tidaka akan tertutup sempurna oleh kostum syuting itu.
Di adegan film itu pasti banyak gerakan-gerakan yang harus diperankan, maka ketika Fera harus membungkuk pantat dan payudaranya akan terlihat jelas. Tema Film ini menceritakan tentang percintaan. Sampai pada akhirnya Fera keluar dari ruang ganti, ketika itu mata para crew yang berada di ruangan itu memandangi Fera penuh dengan nafsu birahi.
Crew yang berada di ruangan itu kurang lebih ada 19 orang laki-laki, dari mulai tukang sutradara sampai crew pencahayaan, hanya ada 1 wanita diruangan itu, yaitu Fera. Tak lama setelah itu sutradara mulai memanggil pemain aktor pasangan Fera, Aktor tersebut dikenal dengan nama Daniel. Aktor itu adalah salah satu andalan rumah produksi film itu.
Ketika sutradara berteriak action, Daniel-pun mulai memerankan adegan yang saat itu adegannya adalah memeluk Fera. Karena dia aktor andalan maka dia terlihat profesional sekali ketika memerankan adegan itu. Ekspressi Daniel saat itu terlihat perfect sekali, dia memeluk tubuh molek Fera dengan eratnya. Saat itu Fera hanya bisa menuruti semua perintah sutradara sesuai dengan adegan.
Adegan demi adegan-pun terus berlanjut, dalam adegan itu Fera dan Daniel berciuman beberapa kali, bahkan terkadang Daniel mencium bagian atas payudara Fera yang putih mulus itu. Sang sutradara yang saat itu mengamati adgean demi adegan dengan penuh nafsu yang tertahan, dalam fikiranya sebenarnya dia ingin sekali meniduri bintang baru itu ( Fera).
Produser dan pemilik rumah produksi itu tahu apa yang difikirkan sutradara itu, maka dari itu dengan tegas melarang sutradara itu. Walaupun demikian, sutradara itu terus
“ Cut… Cut… Cut…”, teriaknya,
Lalu disambung algi perkataanya,
“ Daniel, kamu ini aktor andalan disini, sebenarnya kamu bisa nggk sih. Memeluk kekasih tu jangan kayak memeluk adik, Fell-nya dipakai dong !!! sini gue tunjukin caranya !!! ” teguran sutradara kepada Daniel.
Kemudian sutradara menghampiri Fera dan memeluknya dengan eratnya. Setelah memeluk sutradara itu menempatkan tangannya untuk meremas pantat kenyal milik Fera. Seiring dengan senyum kepuasan menghiasi wajah sutradara itu, Fera hanya bisa diam saja. Kemudian sutradara mulai memerankan adegan tadi, mulai dari mencium bibir sampai dengan meremas payudara Fera dengan penuh birahi.
“ Begitu caranya, nanti loe bawa dia ke ranjang untuk love scene, jagan lupa nanti fell-nya harus dapet… ngerti kan loe Daniel ?” ucapnya kepada Daniel.
Belum sampai daniel menjawab sutradara itu menimpa perkataanya lagi
“ Oh iya… biar dapet Fell-nya, loe harus rangsang Fera, ngertikan loe maksud Gue? ” ucap sutradara memberi arahan kepada Daniel.
Kemudian adegan dilanjutkan , kini Daniel mulai menciumi Fera denagn penuh nafsu , bahkan dia menyibak pakaian atas Fera dan menciumi payudara Fera , tidak ada protes dari sutradara. Saat akan masuk adegan love scene , Fera mengatakan dia malu kalau harus beradegan seperti itu dihadapan banyak orang, Fera meminta agar orang yang tidak berkepentingan untuk tidak ada di lokasi.
Saat itu sutradara menyetujui usulan Fera, saat itu juga maka sutradara menyuruh orang lain keluar kecuali kameramen dan tukang lampu , sisa crew yang lain keluar dengan serempak. Adegan-pun kembali berlanjut, Fera-pun mulau berbaring di tempat tidur dengan tubuh tertindih Daniel yang berada diatasnya. Daniel-pun mulai menciumi dan meremas payudara Fera.
Kemudian setelah itu Daniel mengangkat rok Fera ke atas, dengan melebarkan kaki Fera dan dengan satu tangan membuka celananya sendiri, Daniel mengeluarkan kejantanannya dan menggosok gosokannya di paha Fera. Saat itu juga Fera protes dengan adegan ini, namun dengan tenang Daniel mengatakan itu arahan dari sutradara.
Fera pun protes pada sutradara, namun sutradara berdalih ini dilakukan agar mendapatkan ekspresi orang yang sedang bercinta dan penuh birahi , dia juga mengatakan pada Fera bahwa yang akan direkam kamera hanya wajahnya saja, demi mendapat eskpresi birahi. Fera sempat menolak adegan ini , namun sutradara kembali mengingatkan akan surat perjanjian dan kontrak kerja.
Dia mengatakan kepada Fera, jika dia tidak megikuti instruksi sutradara, pengorbanan yang dlakukan selama ini akan gagal dan sia-sia. Mendengar ucapan itu Fera-pun tidak bisa bicara apa apa lagi, Dia hanya bisa kembali berbaring di tempat tidur bersiap melanjutkan adegan tadi. Adegan-pun diulang , adegan yang tadi diperankan diulang lagi.
Setelah adegan tadi terlewati, Daniel-pun menurunkan celana dalam Fera dan langsung mengarahkan kejantanannya ke bibir kewanitaan Fera. Fera memandang sutradara tanda dia keberatan dengan adegan ini , namun sutradara hanya mengangguk pelan dan tidak mengatakan apa apa. Fera berpikir bagaimana mungkin adegan seperti ini bisa lulus sensor.
Nampaknya ini semua tidak mungkin, sekalipun yang di rekam hanya bagian atas terutama ekspresi ( Fera baru tahu di kemudian hari apa tujuan shooting film ini).
Daniel kini mulai memompa tubuh Fera, dan Fera-pun sebenarnya mulai terangsang dan menikmati semua ini, dia-pun menggoyangkan pantatnya seirama dengan pompaan Daniel.
Baju Fera kemudian dibuka dan Daniel mulai menyedot-nyedot payudara Fera.
sutradara memerintahkan dua orang untuk melepas pakaian Daniel , hingga kini Daniel dan Fera telanjang bulat di ranjang dan sutradara terus merekam setiap detail adegan percintaan itu. geraman keras Daniel dan semburan di kewanitaan Fera menandakan pria itu sudah Klimaks, dan tidak berapa lama giliran Fera yang Klimaks.
Sutradara pun menutup adegan itu, dan Fera kemudian diberi selamat oleh semua orang yang ada disana, bahwa ia telah menyelesaikn adegan dengan baik.
Fera kemudian pergi ke toilet untuk membersihkan diri , dan ketika kembali ia melihat seorang lelaki muda yang tampan sedang berbicara dengan sutradara, dia adalah produser di rumah produksi ini , namanya Ando atau reza kalo tidak salah.
Sang sutradra ternyata sedang memuji muji Fera dihadapan sang Produser. Kemudian produser itupun kemudian menjajikan akan mengorbitkan Fera menjadi superstar baru indonesia, dia-pun memberikan undangan bagi Fera untuk bertemu dengan beberapa eksekutif rumah produksi ini pada pukul 19.00 malam ini. Singkat cerita tibalah Fera di rumah Ando ( Produser).
Setelah masuk Fera-pun disambut sang sutradara dan membawanya ke dalam , ternyata di dalam sudah ada yang menunggu Fera, Yaitu Radit dan Willy. Meraka adalah pemilik rumah produksi ini, dengan enjoy-nya mereka menunggu Fera sembari menikmati minuman beralkohol. Mereka semua terlihat senang dan gembira ketika melihat kedatangan Fera.
Radit dan Willy-pun menyambut Fera dengan hangat, lalu mereka mempersilahkan Fera duduk dan kemudian mereka membicarakan karir Fera untuk di masa depan.
Setelah beberapa lama , Ando kemudian meminta Fera memakai pakaian yang dipakainya saat shooting tadi, dengan alasan untuk lebih meyakinkan Radit dan Willy.
Ketika itu Fera-pun setuju dan segera masuk ke ruang ganti.
Namun sebelum masuk ke ruang ganti , Ando mengingatkan agar tidak memakai apa apa lagi dibalik pakaian itu. tidak ada waktu untuk menolak, Fera setuju saja demi karirnya. Sesaat setelah Fera masuk dengan pakaian tadi, seluruh pria diruangan itu berdiri dan bertepuk tangan, mengagumi kecantikan dan kemolekan tubuh Fera. Namun demikian Fera merasa risih dengan pakaian ini.
Fera merasa risih terutama pada Ando yang duduk didepannya, pasti dia bisa melihat jelas, dengan putus asa Fera melipat kaki dan terus menarik narik rok pendek itu ke bawah , seolah akan bisa menutupi pahanya.Tugas Fera berikutnya adalah menari dengan pakaian itu. Fera pun mencoba menari dengan musik yang diputar oleh Ando. Tiba-tiba saja saat Fera melakukan gerakan memutar, rok pendeknya terangkat.
Hal itu secara otomatis menampakkan pantat dan kewanitaannya yang tidak tertutup.
Tidak berapa lama Ando-pun ikut bergabung menari dengan Fera , bahkan Ando sempat mencium bibir Fera, hal itu membuat Fera merasa malu. perlahan Ando mengajak Fera ke sofa dan mendudukan Fera di pangkuannya. Ando kembali sibuk mencium bibir Fera.
Dengam tangan kanan yang meremas payudara Fera, tangan kiri Ando-pun mulai bergerak ke arah kewanitaan Fera. ketika Radit, Willy dan sutradara kemudian pergi meninggalkan ruangan, Fera merasa lega, lalu Fera-pun membalas ciuman Ando dengan lebih panas. Pakaian atas Fera dilepas oleh Ando, kini dia leluasa meremasi payudara yang kenyal milik Fera itu.
Ketika itu Fera-pun membalas perlakuan Ando dengan membuka kancing dan sleting celana Ando dan mengeluarkan kejantanan yang sudah menegang itu. Tiba tiba Fera merasa pundaknya di sentuh seseorang, saat menoleh Fera terkejut dan panik melihat ketiga orang tadi telah kembali dan semuanya telanjang bulat. Fera mencoba bangkit namun Ando menahannya.
Sang sutradara yang bernama Melky , kemudian menarik kepala Fera dan dengan kasar mencoba memasukan kejantanannya ke mulut Fera. Saat kejantanan itu masuk ke mulutnya, Fera sedikit tersiksa dan tersedak karena kejantanan itu mencapai tenggorknnya. Ando mengingatkan untuk tidak melawan ataud ia akan mengalami hal yang lebih menyakitkan.
Fera menyerah dan mulai mengulum kejantanan Melky. kemudian Ando berdiri dan melepaskan sisa pakaian yang masih melekat di Fera, dan menyuruh Fera unutk berbaring di karpet. Ando membuka lebar kaki Fera dan kemudian mengarahkan kejantanannya ke kewanitaan Fera, dan mulai memompanya. kejantanan Ando terasa sempit di jepitan kewanitaan Fera.
Radit tidak mau tinggal diam, ia meyuruh Fera membuka mulutnya dan ia pun memasukan kejantanan besarnya ke mulut mungil gadis cantik itu. dua orang yang lain sibuk bermain main dengan payudara Fera, sambil kejantanannya digenggam oleh tangan Fera. Setelah beberapa saat berlalu, mereka berganti posisi, kini giliran Melky yang menindih Fera.
Sekarang Posisi agak sedikit sukar, karena tubuh Melky lumayan gendut. Setelah Radit , giliran Willy yang menindih tubuh Fera dan memompanya dengan kasar.
Sementara Fera sendiri tidak dapat berdiam, mulutnya masih mengulum kejantanan Ando, dan kedua tangannya sibuk mengocok kejantanan Melky dan Radit. Dalam periode itu Fera sudah beberapa kali Klimaks.
Kemudian Ando menyuruh semuanya berhenti sejenak memberi nafas bagi Fera. namun sayang , adegan berikutnya malah lebih menyakitkan bagi Fera, saat kewanitaan Fera ditembus oleh Melky, pantatnya pun tiba tiba berusaha ditembus oleh Ando. Hal itu sangat menyakitkan bagi Fera, dia memohon dan menangis namun tidak di perdulikan.
Anus Fera terasa panas seaakan terbakar, dan ia tidak mampu bertahan lebih lama lagi , dia menangis dan meronta ronta berusaha melepaskan diri. Namun apa daya, kedua orang itu menahan kuat Fera, bahkan saat tangisan Fera makin keras. Melky yanh saat itu menampar pipi Fera, bermaksud agar Fera berhenti menangis. Seakan siksaan Fera belum cukup, Radit malah menyodorkan kejantanannya ke mulut Fera.
Namun hanya sesaat, dia pun menarik kejantanannya kembali. Kini posisi Fera bagai sebuah sandwich, dengan Melky di depan dan Ando dibelakang. Radit berusaha mencari hiburan dengan meremas payudara Fera dan menyuruh Fera untuk mengocok kejantanannya. akhirnya Melky hampir mencapai Klimaks, dia menyuruh Fera membuka mulut dan dia pun menyemburkan air maninya di mulut Fera.
Tidak lama disusul oleh Ando yang juga menyemburkan air maninya di mulut Fera.
Masih belum cukup mereka masih menyuruh Fera mengocok ngocok semua kejantanan pria yang ada disana, dan kemudian menyemburkannya ke seluruh tubuh Fera, dan wajahnya, sehingga Fera bak bermandikan air mani saar itu. Fera akhirnya merasa tenang, karena semuanya sudah terpuaskan.
Fera-pun berbaring di karpet dengan menarik nafas panjang, sayang sekali, ternyata ini bukan akhir dari permainan sexs, karena ternyata Willy mengundang beberapa teman bisnisnya malam itu untuk juga menikmati tubuh bintang baru ini. Melihat ada lagi yang datang, Fera menangis dan memohon , karena ia sudah tidak sanggup lagi.
Tapi percuma saja fera memohon, karena mereka tidak ada yang peduli dengan permohonan ampun Fera. Denga terpaksa, Fera harus melayani nafsu ketujuh pria itu. sekarang malah terlihat seperti pemerkosaan massal, saat Fera hanya satu satunya perempuan yang harus menjadi object seksual. Semalam suntuk, mereka berganti posisi dan gaya , menyetubuhi Fera.
Sampai pada akhirnya mereka semua terpuaskan, Fera tidak bisa bangun dan hanya terbaring lemah di karpet di kelilingi para Bos dunia hiburan. Fera pun jatuh tertidur.
Singkat cerita pada pagi harinya, seluruh tubuh Fera terasa sakit, bahkan dia tidak mampu untuk bangun. Orang orang itu ternyata punya rasa iba juga, mereka membawa Fera ke kamar mandi, memandikannya dan memakaikannya pakaian, lalu mengantar pulang Fera kerumahnya.
Singkat cerita tidak terasa suadah 1 bulan berlalu semenjak kejadian malang yang di alami Fera itu. Pada akhirnya sesuai janji, Fera-pun diorbitkan, dan pada akhirnya Fera menjadi seorang bintang muda berbakat di rumah produksi mengeksposnya secara besar-besaran agar namanya cepat meroket, berbagai gosip dirancang agar namanya tetap beredar di masyarakat.
Namun, di balik layar tetap saja Fera masih harus menjadi budak seks para petinggi rumah produksi itu. Meski-pun mereka tidak lagi memakai Fera secara masal, namun Fera harus selalu menuruti panggilan panggilan mereka sewaktu waktu. Fera sudah melihat contoh para artis yang menolak bekerja sama dengan meraka. Yang menolak pasti akan didera gosip yang tidak mengenakkan, dan tidak lagi dilibatkan dalam produksi, dan yang lebih parahnya lagi, adegan bugil bahkan video seksnya bisa saja beredar di kalangan luas terutama di internet. Selesai.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post Cerita Dewasa Sex Model 2016 appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Hilang Perawan Demi Pendidikan

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Perawan 2016 “Cerita Dewasa Hilang Perawan Demi Pendidikan”, Cerita Sex Pramugari 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex ABG 2016, Foto Cewek SMA Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
pengalaman sex dari seorang Pria yang bernama Wisnu. Pengalaman sex ini bisa dibilang mengharukan dan menyenangkan. Karena Wisnu ini memperawani seorang gadis yang yang rela menjadi pemandu karaoke dan menjual tubuhnya kepada Wisnu hanya untuk membayar Ujian sekolahnya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Cerita Sex Pramugari 2016, Cerita Dewasa Model Terbaru, Cerita Sex Perawan Terbaru, Cerita Sex ABG 2016, Foto Cewek SMA Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Cerita Dewasa Hilang Perawan Demi Pendidikan

Perkenalkan namaku Wisnu, aku adalah salah satu staff disalah satu perusahaan asing Di Jakarta. Setelah lulus kuliah, dan mendapatkan pekerjaan, aku merasa dunia ini penuh dengan hal yang baru, dan penuh dengan warna. Berawal dari mengenalnya seorang Wanita yang bernama Resti. Resti ini berumur sekitar 18 tahun, diusianya yang sekarang ini layaknya bunga dia sedang mekar-mekarnya dan sedap dipandang.
Pertama kali aku bertemu dengan resti yatu ketika kantorku mengadakan gathering disalah satu tempat hiburan di Jakarta. Resti ini adalah pemandu karaoke di sebuah tempat karaoke yang baru saja buka 2 bulan yang lalu. Ketika itu aku awalnya aku hanya iseng-iseng untuk sekedar ngobrol saja dengannya. Resti mengaku bahwa dia terpaksa menjadi seorang pemandu karaoke demi membayar ujian sekolahnya.
Pasti terbayangkan para pembaca, demi sekolahnya Resti rela menjadi pemandu karaoke (sungguh mengharukan ) . Jujur saja dari awal aku melihat Resti, aku sangat tertarik dengan bentuk tubuhnya yang membuat birahiku membara. Dalam hati aku berbica ( aku harus bisa menaklukkan dia ).Singkat cerita, dengan tekad yang kuat aku mendekati dia, pada akhirnya aku bisa menakluk Resti.
Jujur saja, aku ini memang suka sekali mempermainkan wanita hanya untuk memuaskan gairah Sexsku saja. Namun sebejat-bejanya aku, aku dulu pernah berjanji pada diri sendiri, bahwa aku tidak akan pernah mempermaikan wanita yang Masih perawan. Tapi nampaknya kali ini aku akan melanggar janjiku sendiri, mungkin saja karena Resti ini memang terlampau menarik bagiku.
Ketika itu pada saat aku mulai mencumbu Resti, dimana bibir kami saling bersentuhan, dengan disusul dengan tanganku yang mulai menjelajahi payudaranya. Nampaknya Resti mulai menikmati permainanku dengan tanda dia mulai mendesah seakan dia terbakar oleh tanganku yang memainkan payudaranya. Mungkin saja karena Resti ini memang belum pernah tersentuh oleh tangan jahil Pria.
Ditambah lagi ketika lidahku mulai berpindah menjilati payudara dan klitorisnya, sungguh tidak terhitung dia mendesah dan mendapatkan Klimaks berkali-kali. Pada saat itu Resti aku ajak di hotel “B”, sesampainya disana, dengan cepatnya kulucuti busananya satu persatu. Aku melucuti, sembari aku memberikan ciuman bertubi- tubi di bibir dan lehernya, hal itu membuat Resti tidak sadar dengan apa yang sedang aku lakukan.
Kutempelkan kejantananku yang Masih terbungkus jeans ke kakinya untuk menambah sensasi bagiku dan baginya. Kumulai manuver yang menjadi favoritku, jelajahan lidah ke sekujur tubuh. Aku mulai dari mulut dan bergeser ke arah lehernya, sementara tanganku mulai menemukan mainan yang sangat mengasyikkan, bungkahan payudara yang sangat kenyal, dan menantang.
Resti memiliki payudara yang kencang, ditambah lagi putingnya Masih berwarna merah muda. Tidak sabar segera kusapukan lidahku menyusul tangan yang sudah mendahului. Tubuhnya mulai mengejang, menunjukkan Resti sudah memperoleh Klimaksnya yang pertama. Ditambah lagi dengan desahan-desahan sembari menyebut-nyebut namaku,
“ Oughhh… Mas… Nikmat sekali Mas… Ssss… Aghhh… ”, desahnya penuh nikmat.
Lenguhan perlahan namun ragu-ragu, menunjukkan betapa amatir wanita dalam pelukanku ini. Seolah tidak puas tanganku mulai merayap merasakan kehangatan kewanitaannya yang sudah teramat basah. Kudapati klitorisnya yang sudah mengeras dan licin, memudahkanku untuk mempermainkan dengan tangan. Tidak kuhentikan jilatan-jilatan lidahku di putingnya.
Sekali lagi dia mengejang, dan melenguh menggapai Klimaks keduanya. Tanpa memberi kesempatan untuk beristirahat, mulai kuturunkan jilatan- jilatanku kearah perut, dengan tujuan yang pasti, kitoris, Jilatan-jilatan yang turun perlahan dari payudara ke perut, mulai membangkitkan semangatnya kembali. Kususuri perut langsingnya dan kubiarkan bermain- main agak lama di sana.
Hal itu menimbulkan rasa geli dan penasaran baginya. Kuturunkan lagi lidahku menuju ke selangkangan yang semakin lembab miliknya, hingga kudapati klitorisnya yang semakin mengkilat dan keras. Indah memerah merekah dan bau khas cairan kewanitaan yang sangat kusuka, namun milik Resti ini lain, bau yang harum, menunjukkan betapa terawat tubuhnya.
Tidak lama lidahku memainkan klitorisnya, sambil sekali-sekali kususupkan ke liang kewanitaannya, kembali dia mengejang dan meracau tidak menentu sambil menyebut-nyebut namaku,
“ Oughhh… Mas,… Ough… shhhh! Sudah Mas… Ssss… Aghhh…”, desahnya lagi.
Kuhisap cairan yang meleleh keluar dari kewanitaannya, Rasanya sangat khas dan memabukkan. Lenguhan-lenguhan yang bisa membuatku gila, namun otidak warasku Masih bisa berpikir. Jika dengan sentuhan-sentuhan dan jilatan-jilatan itu saja bisa membuat Klimaks Resti lebih dari sekali, jangan-jangan dia Masih murni dan perawan.
Mulai kuangkat tubuhku dan dan kubaringkan sejajar disampingnya serta kulucuti pakaian yang menempel ditubuhku tanpa kecuali. Kutarik tangannya untuk mulai mempermainkan Kejantananku. Ada tolakan keras dari Resti, jangankan untuk memberikanku kepuasan, untuk menyentuh kejantananku-pun dia tidak mau. Dalam hati aku berkata ( Terus harus bagaimana aku bisa memperoleh kepuasan !!!)
Semabri terus berusaha merayu, aku kembalimenjilati payudaranya untuk membuatnya kembali terbuai, dan sepertinya berhasil. Kurasakan lagi tubuhnya mulai membara lagi. Kulihat gelengan kepala saat kucoba lagi untuk meraih tangannya. fantasiku yang liar membuatku semakin tidak tahan, aku harus mendapatkan kepuasan itu.
“ Ya, kalau gitu diMasukin aja, ya ? ”, ucapku pada Resti.
Tanpa menunggu jawaban dari Resti, dan dengan sedikit reaksi keberatan resti, aku mulai menggesekkan Kejantananku ke liang kewanitaan Resti yang sudah basah. Saat itu hanya sekedar bergesekan, aku belum berniat untuk meMasukkan Kejantananku ke dalam kewanitaannya. Sensasi yang sangat menggairahkan itu membuat Resti terhanyut dengan permainanku.
Ditambah lagi sat gesekan Kejantananku mengenai klitorisnya yang mengeras itu, beuh… Restipun kembali terdengar mendesah seperti terbang kelangit ke tujuh,
“ Oughhh… Ssss… Aghhh… ”, desahnya.
Hal itu menimbulkan tanya dalam benakku, bagaimana lagi rintihannya jika Kejantananku kuMasukkan dalam kewanitaannya ? Tidak tahan dengan rasa penasaran itu, mulai kuselipkan kepala baja Kejantananku dan kurasakan tangannya menggapai pinggangku, menahan aku untuk tidak melesakkan Kejantananku lebih dalam lagi. Ada lonjakan pinggul dan geraman perlahan keluar dari mulutnya.
Lalu kucabut lagi Kejantananku untuk meningkatkan sensasi lain untuknya. KuMasukkan lagi perlahan-lahan Kejantananku, sebatas kepala kejantananku dan kembali tangannya menahan tubuhku. Kembali ada gerinjal perlahan pinggul dan geraman serta nafas tertahan dari Resti seolah kehabisan nafas, disusul kejatan-kejatan seluruh tubuhnya manggapai Klimaksnya untuk kesekian kali.
“ Oughhh… Mas,… Ough… shhhh! ”,
Kucabut lagi, dan kususupkan Kejantananku dan perlahan- lahan kutambah kedalamannya tanpa dia sadari, hingga tidak ada lagi yang tersisa. Seluruh kejantanan Kejantananku telah habis memenuhi liang kewanitaannya. Mulai kuayun tubuhku secara perlahan- lahan seolah memompa kewanitaannya, dapat kurasakan cairan yang mulai meleleh keluar mengenai selangkanganku.
Mungkin karena gerakan memompa yang perlahan- lahan itulah, kurasakan tubuh Resti mulai membara kembali, ditandai dengan lenguhan tertahan dan goyangan pinggul yang Masih tertahan keraguan. Tidak lama goyangan perlahan tubuhku, kembali dia mengejat- ngejat bagaikan ikan kehabisan air diiringi rintihan yang membuatku mabuk,
“ Oughhh… Mas… Ough… Sss… Aghhh… ”,
Semakin kupercepat ayunan tubuhku untuk segera mengejar ketinggalanku darinya. Tidak tertahan lagi lenguhan yang juga semakin cepat seiring kayuhanku yang semakin cepat,
“ Ughhh… Aghhh… Yeah… Oughhh…”,
Dengan perlahan penuh keraguan namun tidak tertahan dan mempengaruhi otidak kecilku untuk segera menghabisinya. Mendadak kuhentikan kayuhanku, dan kucabut Kejantananku dari kewanitaannya, dan kemudian kupandangi wajahnya. Tidak tahan dengan perlakuanku itu, terasa ada tarikan halus dari tangannya untuk melanjutkan permainan yang sengaja kutunda itu.
Kulesakkan lagi kejantanan Kejantananku dengan agak kasar menghujam ke kewanitaannya. Tidak tertahan lagi lenguhan panjang tanpa ada keraguan yang tersisa,
“ Aghhh… Ughhh… Oughhh… ”,
Kuayunkan badanku tanpa ragu lagi dengan sepenuh tenagaku, semakin tidak menentu pula rintihan yang hinggap ditelingaku, sehingga memancing kenikmatan yang sudah mulai tidak dapat kubendung lagi, Segera kucabut Kejantananku dan kugesekkan ke kewanitaan bagian luar dan klitorisnya. Kugapai ejakulasiku dengan kutekankan Kejantananku ke bawah perutnya untuk mencari sensasi. Dan ,
“ Crot… Crot… Crot…”
Seolah terjepit dengan kehangatan kewanitaannya, air maniku menyembur dengan derasnya di antara perut kami seiring dengan lenguhan panjang kami berdua,
“ Oughhhhhh… Ssss… Aghhhhhhhhhhhh… ”, desah panjang kami berdua.
Entah berapa kali aku mendapatkan Klimaksku. Dan entah untuk yang keberapa kali bagi Resti Klimaks. Kugulingkan badanku sambil memejamkan mata, menikmati sisa-sisa kenikmatan yang tidak tertahan hingga ujung rambutku. Sementara itu Resti menarik selimut dan berbalik memunggungiku, dan tidak berapa lama kudengar nafas lembut teratur, tanpa meperdulikan cucuran keringat dan lelehan air mani yang Masih ada di tubuhnya, lalu Resti tertidur pulas.
Sentuhan-sentuhan nakalku-pun tidak mampu membangunkannya dari mimpinya. Niatku semula yang ingin segera mengulangi permainan ranjang itu aku urungkan. Perlahan tapi pasti nafsuku yang siap menggelora lagi itu menjadi padam. Tidak tega aku kalau ingat bahwa dia telah mengalami Klimaks yang menguras tenaga itu berulang kali. Begitu sensitifnya Resti, seolah-olah gesekan celana dalamnya sendiri saat dia berjalanpun bisa membuatnya terkulai penuh kenikmatan. Selesai.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post Cerita Dewasa Hilang Perawan Demi Pendidikan appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Selingkuh 2016 “Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku ”, Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Sekretaris Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
pengalaman Sex dari seorang Wanita bersuami yang bernama Hany. Hany ini memang seorang Maniak sex, Sampai suatu hari dia pergi kepada Dokter kandungan. Tidak Disangka setelah Hany masuk keruang Praktek Dokter kandunagn itu, Dokter itu bernafsu kepada Hany, dan begitu juga dengan Hany. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

 

Cerita Sex Model 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Sekretaris Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku

Pada hari ini suami Hany sedang pergi keluar kota karena dinas luar dari kantor nya. Saat itu kurang lebih selama 10 hari suami Hany harus meninggalkan rumah demi mengais rejeki untuk keluarga. Sebelumnya Hany ini memang sudah menunggu waktu yang tepat untuk datang pada Dr. Kandungan yang terkenal ganteng dan ramah kepada setiap pasienya.
Sampai tiba akhirnya Hany mendapatkan kesempatan itu, dan Hany memutuskan untuk berkunjung pada dokter kandungan itu. Hany ingin sekali berkonsultasi pada Dr. kandungan untuk konsultasi alat KB apa yang cocok untuk dia gunakan agar aman dan tidak beresiko jika dia berhubungan sex kepada para lelaki simpananya yang perkasa-perkasa itu.
Oh iya para pembaca, Hany ini tergolong maniak sex, karena dia tidak pernah puas berhubungan sex dengan 1 lelaki saja. Dikarenakan Hany takut hamil jika berhubungan sex dengan para simpananya, maka Hany bergegas dengan Dr. Kandungan kesanganya tadi. Hany hampir lebih dari 1bulantidak bisa berani berhubungan mesum para lelaki simpananya.
Setelah beberapa waktu Hany menuju pada tempat praktek Dr. Kandungan dambaan hatinya itu, akhirnya sampailah Hany pada tempat prakteknya. Sesampainya disana Hany-pun mengambil nomer antrian dan sampai pada akhirnya dia mendapat gilirannya untuk berkonsultasi,
“ Nomer 33, silahkan masuk ”, terdengarlah nomer antrian Hany dipanggil.
“ Iya, saya ”, jawab Hany.
Lalu Hany melihat kearah suara yang memanggil nomer antrianya itu, dan ternyata yang memanggil adalah bidan yang berada di tempat praktek itu,
“ Ibu’ silahkan masuk, sekarang giliran Ibu’, mari ikut saya Bu’’ !!! ”, kata Bidan itu.
“ Baiklah Mbak ”, ucap Hany sembari berdiri dan bergegas mengikuti Bidan itu menuju ruang praktek Dokter itu.
Hany baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Hany menyadari bahwa dia adalah pasien terakhir.
“ Dok, ini Ibu’ Hany pasien terakhir kita malam ini ”, ucap Bidan itu kepada Dr. Laki-laki yang berada didalam ruangan praktek itu
“ Wah… masih brondong nih Dokter kandungan, ditambah lagi dia handsome sekalu”, ucap Hany dalam hati.
Saat itu Hany memperkirakan dokter kandungan itu usianya tidak jauh berbeda dengan Hany. Kemudian,
“ Malam, Dok ”, ucap Hany menyapa Dokter kandungan itu.
“ Malam, juga Bu’, mari silahkan duduk Bu’!!! ada kendala apa pada Ibu saat ini ? ”, Dokter menjawab sembari bertanya dan mempersilahkan Hany duduk.
Sebelum sempat Hany menjawab pertanyaan Dokter, saat itu Hany teringat dengan perkataan Bidan yang mengantarkan Hany ke ruangan ”, Dok, Ibu’ Hanykan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu ”,
“ Oh… ok, “ jawab Dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.
“ Sebentar ya Bu’ ”, kata Dokter ke Hany, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti Bidan.
Tak lama kemudian Dokter itu kembali dan berkata kepada Hany,
“ Maaf ya Bu Hany sebelumnya, saya harus mengunci pintu depan praktek saya ini, hal ini dikarenakan Bu hany adlaah pasien terakhir saya, jika saya tidak menutup pintu para pasien akan datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, pada saya, tidak papakan Bu Hany ??? apalagi Bidan saya sudah pulang ”, ucap dokter itu.
Lalu Hany-pun menjawab dengan hati yang riang tanpa rasa keberatan sedikitpun,
“ Begitu ya Dok, yaudah deh tidak apa-apa kok Dok ”, jawab Hany.
Kemudian Dr. itu mulai menayakan keluahn Hany,
“ Nah, sekarang apa keluhan Bu Hany ??? dan mudah-mudahan saya bisa membantu Bu Hany ”, ucap Dokter itu.
“ Begini loh dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu Vaginaai kondom, jadi kira-kira alat KB apa yang cocok dan nyaman untuk saya ”, Hany menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.
“ Ouh begitu Bu, memang Ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya Dokter itu lagi.
“ Ya begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Hany dengan berbohong.
Karena tidak mungkin dia menjelaskan kedokter bahwa dia ingin lebih puas dalam menikmati hubungan sex dengan para lelaki simpananya yang perkasa tanpa takut akan hamil.
“ Baru satu ? Memangnya Bu Hany tidak ingin menambah buah hati lagi Bu’? ”, ucap Dokter memastikan keinginan Hany.
“ Eummm… iya Dok, saya sudah bertekad ”, jawab Hany sembari tersenyum.
“ Bu Hany berkeinginan KB ini untuk sementara atau selamanya Bu’ ”, tanya Dokter itu.
“ Maksudnya bagaimana ini Dok, hhe… ? ”, Hany balik bertanya.
“ Begini loh Bu’ maksudnya, jika untuk sementara saya sarankan Ibu’ , untuk menggunakan spiral, tapi kalau Ibu’ dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, saya menyarankan Ibu’ untuk disterilkan kandungan ibu ” ucap dokter memastikan lagi.
“ Itu bagaimana lagi Dok, maaf saya tidak terlalu mengerti dengan maksud Dokter ”, tanya Hany lagi.
“ Begini Bu hany maksud saya, jadi saluran indung telur Ibu’ harus saya tutup rapat, jadi kalau Ibu’ berhubungan dengan suami, sperma suami Ibu’ tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur Ibu’, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur Ibu’ yang dapat terbuahi oleh sperma suami Ibu’ ”, penjelasan Dokter panjang lebar.
“ Ooohhh… begitu ya Dok kalau begitu saya pilih yang sementara saja deh Dok, siapa tahu nanti saya dan suami saya ingin mempunyai keturunan lagi, hhe ”, jawab Hany memilih KB sementara.
“ Ibu’ mengambil keputusan yang tepat, nah sekarang Ibu’ silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya ”, kata Dokter sambil menunjuk kearah ranjang.
“ Baju dan celana dalamnya tolong dilepas ya Bu Hany, setelah itu Ibu’ kenakan baju ini yah Bu !!! ”, lanjut Dokter sambil memberikan baju berwarna biru muda khas pasien.
Kemudian Hany-pun segera melepas Bra dan celana dalamnya lalu mengenakan baju yang diberikan dokter itu,
“ Haduh, Bu Hany terbalik memakai jubahnya ”, ucap dokter itu sembari tersenyum saat melihat Hany mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbuka berada didepan.
“ Bagian yang terbuka itu untuk dibelakang, kalau Ibu’ pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat pada Payudara Bu Hany ”, kata Dokter sambil bercanda ke Hany.
“ Hahaha… dokter bisa aja deh ”, jawab Hany dengan muka tersipu malu mendengar canda’an Dokter.
Setelah itu Hany membenarkan baju tersebut, lalu Hany-pun segera berbaring diranjang. Saat itu Hany bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter pada umumunya. Panjang ranjang itu hanya sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah.
Saat itu Hany melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya. Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, Dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Hany diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,
“ Ibu’, baru pertama kali ya datang kedokter kandungan ? ”, tanya Dokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Hany, Dokter-pun mulai mengangkat kaki Hany satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Hany itu, perbuatan Dokter membuat Hany terhenyak. Hany tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya saat itu terangkat dan terbuka lebar. Hal itu dengan otomatis membuat kewanitaan-nya nampak jelas didepan Dokter kandungan itu.
Saat itu bahkan wajah Hany-pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Hany yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, Dokter hanya tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Hany ke dokter kandungan,
“ Maaf, ya, Bu Hany ”, ucap Dokter ketika jarinya mulai menyentuh bibir Kewanitaan Hany.
“ Iya Dok ”, ucap singkat Hany, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari Dokter menyentuh bibir Kewanitaannya.
Saat itu Ke 2 jari tangan kiri Dokter mencoba untuk sedikit membuka liang Kewanitaan Hany dari sebelah atas, sehingga klitoris Hany tersentuh oleh telapak tangan Dokter, sementara tangan kanan Dokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong. Saat itu agak lumayan lama Dokter berkutat untuk memasukkan alat itu keliang Kewanitaan Hany.
Sementara Hany merasakan geli yang aneh dan nikmat saat klitorisnya tergesek-gesek oleh tangan Dokter, akibatnya gelora birahi Hany mulai bangkit, Vagina-nya mulai basah,
“ Eughhhh… Ssss… Aghhhhh… ”, desah Hany lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter kurang lebih tiga cm terbenam di dalam liang kewanitaan-nya.
Ketika itu pantat Hany terangkat sedikit, dan kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat,
“ Maaf ya Bu, sakit yah ??? Tahan sebentar ya, saya akan mulai memasang spiralnya ”, kata Dokter.
Dokter merasa heran dengan kondisi liang Kewanitaan Hany yang masih sempit ini, dalam hatinya dia berkata, ( luar biasa sekali kewanitaan Bu hany ini, sudah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya ) sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir Kewanitaan Hany dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot Kewanitaan Hany.
Saat dia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu dia melihat liang Kewanitaan Hany yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama dia praktek melihat kejadian ini, karena sudah berpengalaman dia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, Vagina Hany jarang dipakai oleh suaminya, karena hanya dengan alat yang teronggok diam saja Vagina Hany sudah basah.
“ Eummmm… ssss… Aghhh… Oughhh… .” Hany merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir Kewanitaannya dan merasakan sumpalan alat pada liang kewanitaan-nya.
Mendengar lirihan Hany, Dokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya berkata ( Senadainya Bu Hany ini aku setubuhi mau tidak yah, atau malah nanti dia marah jika aku melakukan itu ? ). Setelah melihat cengkraman dinding Kewanitaan Hany dialatnya mulai mengendur, Dokter-pun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya.
Kemudian Dokter melalui corong tadi dia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terBu’at dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam liang Kewanitaan Hany, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian dia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir Kewanitaan Hany.
Dokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari liang Kewanitaan Hany, gesekan yang ditimBu’lkannya membuat Hany mengerang lirih. Setelah terlepas, Dokter kembali memijat-mijat Kewanitaan Hany, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah dia lakukan selama praktek.
Saat ini dia lakukan karena dia terangsang dengan bentuk Kewanitaan Hany, dalam hatinya dia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Hany sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh Dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuh Hany-pun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.
“ Ughhh… baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kejantanan-nya, Oh gila betul rangsangan ini ”, Hany berkata dalam hatinya.
Tangan Hany yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua Payudara, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuh-nya, Hany kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Hany telanjang bulat didepan Dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua Payudara itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Hany sedang menikmati semua itu.
Dokter yang melihat aksi Hany melucuti jubah dan Bra-nya serta aksi remasan tangan Hany dikedua Payudara itu tersenyum simpul, ( nampaknya dia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku ) ucap dalam hati dokter itu. Kemudian tanpa menghentikan pijatannya, dia-pun mulai menciumi klitoris Hany yang mulai terlihat dan mengeras, tidak hanya diciumi saja, tapi dia juga menjilati dan menghisap klitoris Hany.
Sehinnga hal itu membuat Hany semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah Dokter, aksi Dokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos liang kenikmatan Hany, dengan gerakan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya liang Kewanitaan Hany semakin basah.
Desahan-desahan Hany-pun semakin sering terdengar, Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan Dokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuh-nya kadang-kadang melenting, Hany betul-betul menikmati serangan-serangan Dokter dikemaluannya.
“ Oughhh… Dok… eenaaaakkk… Aghhhh… Saya mau kel luar… Dok… SssS… Aghhh… ”, Hany merintih-rintih kenikmatan.
Pada akhirnya tidak lama kemudian,
“ Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… ”, Vagina Hany memuntahkan lendir kawinya juga.
Saat itu Tubuh Hany mengejang, Dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Hany yang membasahi jari tangannya.
“ Bagaimana Bu Hany Enak yah ??? ”, tanya Dokter.
“ Eughhh… Iya Dok… ”, jawab Hany singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
Matanya yang saat itu terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia rengkuh.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Dokter-pun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kejantanan-nya sudah berdiri dengan tegak. Ukuran kejantanan yang lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kejantanan-nya dibibir Kewanitaan Hany, membuat Hany menggelinjang, dengan pelan-pelan Dokter-pun menyelipkan kepala kejantanan-nya di liang Vagina Hany, setelah merasa tepat disasaran Dokter-pun mulai melesakkan kejantanan-nya kedalam liang Vagina Hany, setahap demi setahap, lalu
“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… . ”, Kejantanan dokter mulai terbenam seluruhnya dalam liang kewanitaan Hany.
Hany yang merasakan kejantanan dokter itu mulai memasuki liang kewanitaan-nya, mendesis lirih. Hatinya berkata ( Wow… lumayan besar juga kejantanan-nya ),
“ Ssshhh… Aghhhh… dook… kejantanan Dokter besar juga… Ssss… Aghhhh… puaskan aku dengan kejantananmu Dok, Oughhh… ”, desah Hany.
Dengan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan kejantanan-nya didalam liang senggama Hany, kedua tangannya berpegangan dipaha Hany, lama-lama gerakan maju-mundur Dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka.
Erangan Hany dan Dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka,
“ Oughhh… dookkk… terus… sodok Vaginaku dengaaannn kontolmu ituuu Dok, Aghhh… ” Hany mengerang kenikmatan menikmati sodokan kejantanan Dokter di liang kewanitaan-nya.
“ Hhhhmmmm… aaaaghhh… Vaginamuuu… benaaarr-benaar… sseeemmpitt enaaakkk… oOughhh… … koontooolllkuuu… teerjeppiitt… bbeetulll… ”, Dokter-pun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding Kewanitaan Hany dibatang kejantanan-nya.
“ Teekkaaannn… lebih daaalllaamm… dookk… yaaahh… begituu… ssshhhhh… Oughhh… ”, rintih Hany meminta Dokter untuk menekan lebih dalam.
Dokter-pun dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kejantanan-nya terbenam sampai pangkalnya saat Dokter mendorong masuk kejantanan-nya. Tak lama kemudian nampak gerakan Dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Hany-pun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kejantanan Dokter itu.
Lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka,
“ Oughhh… Dok… aku ”, Hany mengerang tubuh-nya melenting.
“ Aku jug mau keluar sayang… Aghhh… ”, Dokter-pun melenguh, dan menekan dalam-dalam kejantanan-nya didalam liang senggama Hany.
Tidak lama kemudian Dokter-pun merasa ada yang mendesak dalam batang kejantananya, lalu,
“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,
Akhirnya mereka menyemburkan lahar kenikmatan bersamaan, Dokter merasakan batang kejantanan-nya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Hany dan dia juga merasakan dinding Kewanitaan Hany berkedut-kedut meremas-remas batang kejantanan-nya. Hany dan Dokter sama-sama merasakan semprotan lendir kawin mereka yang bercampur dalam hangatnya liang Vagina Hany.
Kemudian Dokter melepas batang kejantanan-nya dari jepitan Kewanitaan Hany setelah ia merasakan remasan-remasan dinding Kewanitaan Hany berhenti dan kejantanan-nya mulai mengecil, saat kejantanan-nya tercaBu’t dari liang kenikmatan Hany, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Hany mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.
Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian Dokter memberi tahu Hany bahwa spiral yang dia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Hany mengangguk
“ Pasti aku akan kembali lagi untuk menikmati sodokan-sodokan kejantananmu lagi ”, ucap dalam hatinya.
Sebelum pulang Hany bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Hany, gratis!!! Bisiknya. Hany-pun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya dia berkatabertambah satu lagi koleksi kejantanan yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Sekarang hany tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun demi memuaskan birahinya. Selesai.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto Bu’gil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post Cerita Dewasa Dokter Kandungan Kesayanganku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Threesome 2016 “Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku” Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
 
pengalaman Sex dari seorang Remaja yang bernama Miko.Berawal dari penemuan foto-foto telanjang milik ke tiga tante-nya, yaitu Tante Wiwik, Nita dan Sifa, Miko-pun bisa menikmati hangat dan nikmatnya liang senggama milik tante-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku

Hey para penggemar cerita sex, Nama saya Miko, saya seorang Pria yang sudah cukup umur untuk mengenal Sexs, Umur saya 19 tahun. Saya akan menceritakan tentang cerita sex nyata saya di situs dewasa ini. Kisah ini berawal ketika saya sedang berada di Home stay atau semcam rumah singgah kedua milik Om saya. Kebetulan sekali saat itu naluri saya tiba-tiba menuntun untuk masuk ke kamar tante Wiwik.
Tanpa saya duga ketika saya telah masuk didalam kamar tante Wiwik, saya melihat sebuah album foto di kamar itu, tepatnya berada diatas meja samping ranjang tante Wiwik. Oh iya tante Wiwik ini adalah Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Wiwik, Nita, dan Sifa. Karena saya penasaran, saya-pun mendekat dan mulai membuka album foto itu.
Setelah membuka, Wow… ternyata album itu berisi foto bugil tante-tante saya. Dengan seksama saya mengamati foto-foto tersebut, foto-foto telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan dan hasrat. Walaupun istri-istri om saya rata-rata sudah ber-usia di kepala 4, namun Tante Sifa dan Tante NIta mempunyai bentuk tubuh yang tidak kalah dengan para ABG.
Sebagai laki-laki normal saya-pun menjadi terangsang, naluri lelaki saya-pun ingin rasanya bisa menikmati indahnya tubuh mereka secara langsung. Sampai pada akhirnya saya mempunyai ada pikiran Mesum dan saya mencari cara agar bisa memperdaya mereka dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto bugil mereka. Seketika itu saya-pun mulai menyusun rencana, siapa yang akan saya perdaya.
Setelah beberapa saat berfikir saya-pun memilih untuk, memperdaya Tante Tante Sifa dan Tante Nita. Tante nita ini berusia 41 tahun dan Tante Sifa 42 tahun. Singkat cerita saya-pun, mulai menelefon Tante Sifa dan Tante Nita. Saat itu saya berkata pada mereka, agar mereka berdua menemuiku di Home stay milik Om saya, Saat itu dengan alasan ada hal penting yang akan saya katakan kepada mereka.
Pada esok hari-nya, saya yang kemarin kembali kerumah, sekarang bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya saat itu saya membuat janji kepada tante Nita dan Sifa untuk datang di Home Stay itu pukul 09.00 pagi. Pada waktu itu aku segaja datang duluan untuk mengatur kondisi dan meminta penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan alasan memberi cuti tahunan kepada penjaga itu.
Kira-kira setelah setengah jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Sifa dan Tante Nita-pun akhirnya sampai ke Home Stay. 5 menit setelah mereka datang, lalu saya-pun meminta mereka untuk duduk dan berkumpul masuk di ruang ruang tamu Home Stay itu,
“ Ayo tnate-tanteku yang cantik, silahkan berkumpul ”, sambut manis saya kepada mereka.
“ Ih… kamu bisa aja deh Miko, masak udah umur segini masih dibilang cantik ”, ucap Tante Nita.
“ Emang masih cantik kog Tante, hhe… udah duduk dulu Tante ”, jawab saya.
“ Iya deh Miko, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Miko kamu panggil kita kesini ??? ” tanya Tante Sifa penasaran.
Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik dan sexy sekali. Ditengah aku memandang Tante Sifa, tante Nita-pun bertanya juga,
“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, kayaknya ada hal penting banget deh ??? ”, Tante Nita bertanya.
Saat itu saya tidak langsung menjawab Tante Nita. Yang tadinya saya terpukau melihat Tante Sifa, gini aku-pun semakin kagum dengan cara berbusana Tante Sifa yang saat itu mengenakan kemeja tanpa lengan dengan rok diatas lutut. Busana itu membuat Tante Nita yang putih, semok dan ber-payudara besar terlihat sangat menggairahkan sekali. Setelah puas memandangi mereka sayapun menjawab,
“ Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa ya ??? ”, ucap saya sembari mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto.
Saat itu Tante Sifa-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Sifa-pun berkata,
“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Sifa panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.
“ Miko… apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Nita dengan tegang.
“ Hemm… begini Tante Sifa, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Wiwik saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.
“ Baik… kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Nita.
“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.
“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Sifa dengan ketus.
“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Nita memohon.
“ Tenang aja Tante, Miko nggak minta apa-apa kog, cuma Miko hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.
“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Sifa dan Tante Nita dengan marah dan menundingnya.
“ Wah… wah… jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.
“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.
“ Hei… jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Nita sembari menepis tanganku.
“ Bangsat… berani sekali, kamu kira siapa kami hah… dasar orang kampung !!!” Tante Sifa menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.
“ Hehehe… ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.
Kulihat disamping kananku Tante Sifa terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Sifa berkata,
“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Wiwik nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Sifa lemas.
“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Wiwik akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.
“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Nita.
“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.
“ Kamu jangan macam-macam Miko ”, ucap Tante Sifa.
“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Nita.
Sesaat itu juga Tante Nita dan Tante Sifa sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Sifa walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.
Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Nita yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.
“ Sudah Miko?” tanya Tante Sifa sembari mulai memakai bajunya kembali.
“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.
“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Nita setengah berteriak.
“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.
“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Sifa.
“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.
“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.
“ Begini Miko, Cepat ya “, balas Tante Nita sembari membuka lebar kedua pahanya.
Hingga tampak Kewanitaan-nya yang berwarna kemerahan,
“ Tante Sifa juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.
“ Beginikan “, jawab Tante Sifa.
Saat itu Tante Sifa mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewanitaan-nya kesamping hingga tampak Kewanitaan-nya yang kecoklatan.
“ Miko pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Sifa sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Nita
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita.
“ Sudah belum, Miko… Ess… “, ucapku saya Tante Sifa sedikit mendesah.
“ EEummmm… uuhh… jangan Miko, tolong hentikan… Eummmm!” desah Tante Nita juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.
“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Sifa dan Tante Nita yang mulai membasah.
“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.
“ Ohh… Itu Clitoris namanya Miko, jangan kamu pegang ya… ”, desah Tante Sifa menahan geli.
“ Iya”, jawab singkat saya.
“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Nita.
“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.
“ Ssss… Aghhhh… OUghhhh… geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Sifa dan Tante Nita.
“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.
“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya.
Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Nita dan Tante Sifa yang makin mendesah-desah tidak karuan,
“ Jangan Miko, jangan kamu masukin jari kamu… OUghhhh… “, Desah Tante Nita.
“ Jangan lho Miko… Ssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi sofa.
“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.
“ Aghhhh… Miko… “, desah Tante Sifa dan Tante Nita bersama-sama merasakan jari Miko menelusur masuk ke liang senggama mereka.
“ Ssss… Aghhhh… Eummmm… !!” Tante Sifa dan Tante Nita mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.
“ Bagaimana Tante Sifa “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.
“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Sifa sembari mulai memainkan lidahku pada Kewanitaan-nya.
“ Sebentar ya Tante Nita “, ucap saya.
“ Jangan… Ssss… Aghhhh… Miko… ena… Desah Tante Sifa sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.
“ Gimana Tante rasanya, enak nggak… ??? “, tanya saya kepada Tante Sifa.
“ Ssss… Aghhhh… Miko… Geli Mik… Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.
“ Agh… Ughhhh… Ssss… Teruss… Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.
Sementara Tante Nita memainkan Kewanitaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Sifa mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,
“ Ouhhhh… Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Miko… Ughhhh… “, Desah Tante Sifa merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.
“ Oughhhh… Mik, Tante Sifa keluar Miko… Aghhhh… “, desah lemas Tante Sifa dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.
Tahu Tante Sifa sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Nita dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Sifa Tante Nita juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.
“ Aghhhh… Ssss… Mik… nikmat sekali… Oughhh… “, Desah Tante Nita klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.
Tante Nita di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Nita, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Nita yang ssudah basah itu,
“ Teruss… Mikoo… Tante… mau keluar… Oughhhh… ”, Desah Tante Nita merasakan klimaks pertamanya. Miko lalu duduk diantara Tante Sifa dan Tante Nita.
“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Sifa dan Tante Nita.
Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,
“ Kamu nakal Miko, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Sifa sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas.
“ Iya… awas kamu Miko… Tante hisap punya kamu nanti… “, balas Tante Nita sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.
“ Ssss… Aghhhh… Tante… terus… “, Desah Miko sembari menekan kepala Tante Nita yang naik turun di kejantanannya.
Tante Sifa terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Nita yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.
“ Sruppp… Sruppp… Sruppp… ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.
“ Ughhhh… udah… Mik, Tante udah nggak kuat lagi… Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Nita sembari mengangkat kepalsaya dari Kewanitaan-nya.
“ Tunggu dulu ya Tante Sifa, biar saya dengan Tante Nita dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Sifa yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.
“ Tante Nita sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Nita dan berlutut diantaranya.
“ Ayo Miko, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Nita sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada Kewanitaan-nya.
“ Ughhhh… Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Nita panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.
Tante Nita mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Nita untuk menjilati liang senggama Tante Sifa yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,
“ Ughhhh… Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Sifa setiap kali lidah Tante Nita memasuki Kewanitaan-nya.
Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Nita tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Sifa. Tiba-tiba Tante Nita mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss… Miko Tante keluar… ” “ Sudah keluar ya Tante Nita, sekarang gilran Tante Sifa ya “, ucap saya sembari menarik Tante Sifa untuk naik kepangkuanku.
Tante Sifa hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Sifa, Lalu Aghhhh… desah Tante Sifa merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Sifa sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.
“ Teruss… Tante, Memek (Vagina) Tante enak… ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.
“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss… Aghhhh… ” Desah Tante Sifa sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.
“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Sifa untuk menungging.
Kusetubuhi Tante Sifa dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat wanita seumur Tante Sifa mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Nita yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Sifa, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk Kewanitaan-nya.
Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di Kewanitaan-nya,
“ Ssss… Aghhhh… Miko, Tante mau keluar… ” Desah Tante Sifa.
“ Sabarr… Tante, sama-sama
” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss… Tante Sifa keluar… “, melenguh panjang.
“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.
“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Sifa jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.
“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss… Aghhhh… “, Desahku.
Melihat hal itu Tante Nita bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,
“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,
Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Sifa dan Tante Nita. Lalu saya berkata,
“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.
Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Nita dan Tante Sifa. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post Cerita Dewasa Kusetubuhi kedua Tanteku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Selingkuh dengan Sahabat Bosku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Selingkuh dengan Sahabat Bosku – Sahabat bosku ganteng, kaya, dewasa, pekerjaannya pun mapan, jika dibandingkan dengan pacarku atau lebih tepatnya bisa dibilang suamiku karena kita diam-diam sudah menikah sirih, tetapi perusahaan tidak pernah tahu kalau aku sudah menikah karena masa dinas yang tidak memperbolehkan karyawan menikah sebelum satu tahun bekerja. Suamiku hanya seorang admin di sebuah perusahaan asuransi dan masih menyelesaikan kuliahnya, jika dibandingkan dengan sahabat bosku yang sudah mapan, kaya, dan ganteng itu sungguh sangat jauh berbeda.

 

 

 

cerita-sex-selingkuh-untuk-semangat-kerja-226x300

Cerita Sex: Selingkuh dengan Sahabat Bosku

 

Awalnya aku menolak menerima cinta sahabat bosku tersebut, dengan menangis-nangis dia memohon agar aku mau menerima cintanya. Tapi memang awalnya aku belum tertarik padanya, aku merasa tahu diri bahwa aku sudah bersuami dan aku sangat mencintai suamiku itu, dengan membayangkan masa-masa dulu bahagia dengan cinta yang kami bina.

Tetapi dengan penuh cinta, sahabat bosku tersebut berusaha terus mendekatiku. Dia menelpon, sms, menghubungiku melalui Facebook, dan dengan cara-cara lainnya.

Meskipun dia jauh di Jakarta, tetapi tidak memupuskan semangatnya untuk mengejarku. Tanpa disadari aku mulai kehilangan dia ketika dia sehari saja tak menghubungiku, aku merindukannya ketika sejam saja dia terlambat menanyakan aku apa sudah makan siang atau belum, aku merasa nyaman dengan kedewasaanya, kasih sayangnya, dan semua perlakuannya kepadaku.

Pada suatu hari kami bersepakat untuk bertemu, dia bela-belain ke Kalimantan hanya untuk menemuiku. Dia utarakan niatnya untuk memperistriku tapi karena aku juga mulai mencintainya akupun berniat memilihnya untuk menjadi suamiku yang sebenarnya. Aku berniat untuk meminta cerai talak kepada suamiku yang sekarang. Tapi karena aku tahu bahwa aku sudah tidak perawan karena aku sudah menikah sirih dengan suamiku yang sekarang. Kuceritakan kondisi diriku yang sebenarnya kepada sahabat bosku tersebut.

Dia menangis seolah tidak terima bahwa seseorang yang sangat dicintainya dan dipilih untuk menjadi istrinya tidak sesuai dengan kriteria dirinya dan keluarganya. Dia bilang kalau dia pribadi bisa menerima aku apa adanya karena dia sangat mencintaiku, tapi untuk memperkenalkan aku kepada keluarganya dia bilang belum bisa dan belum sanggup melakukannya.

Dia tak tahu apakah keluarganya mau menerimaku atau tidak jika calon menantunya adalah seorang janda. Karena di dalam keluarganya harga diri, nama baik, status sosial, bibit, bebet, dan bobot adalah sangat menjadi pertimbangan.
Aku sangat kecewa dengannya, aku berusaha melupakannya setelah pertemuan itu, tetapi tidak kusangka dia tetap menelponku meski dia tahu bahwa aku tidak seperti yang dia mau. Dia tetap berusaha menjaga hubungan cinta kami.

Lama kelamaan aku menyadari bahwa dia memang benar-benar mencintaiku. Aku tidak pernah merasakan cinta seperti dia mencintaiku, mengagumiku. Aku merasa menjadi wanita yang paling cantik dan sempurna di dunia karena dicintai seseorang pria dewasa seperti dia.

Akhirnya kita tetap berhubungan, tak ayal berhubungan badanpun sudah menjadi suatu kebutuhan dan sebuah ungkapan untuk kami melepas rindu. Meski jarak memisahkan kami tetapi tidak memupuskan semangat kami untuk memadu cinta. Sebulan sekali kami pasti bertemu, entah dia yang ke Kalimantan atau aku yang ke Jakarta hanya untuk menemuinya.

Meski aku harus berbohong kepada keluarga besarku dan suamiku soal seringnya aku harus keluar kota. Aku selalu membuat alasan kalau aku mendapat tugas dinas keluar kota dari kantor. Dengan penuh kesabaran suamiku selalu mengantarkan aku ke bandara jika aku mau ke jakarta dan menjeputku lagi di bandara saat aku kembali ke Kalimantan.
Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu, kami terus memadu kasih melalui dunia maya, handpone dan sebagainya.

Suatu hari keluargaku berniat menikahkan aku secara resmi dengan suamiku, aku bingung harus berbuat apa. Sedangkan aku sudah tidak mencintainya lagi, semua sudah pudar seiring berjalannya waktu. Tetapi aku pun tidak pernah mendapat kepastian dari sahabat bosku itu tentang hubungan kami.

Hubunganku dengan sahabat bosku yang tidak tahu kemana akan dibawa membuatku berpikir dua kali. Sampai kapan aku terus mengharapkannya, sedangkan dia seolah lebih mencintai keluarganya dibanding aku. Meskipun dia rela melakukan apa saja untukku tapi tidak untuk menentang keluarganya demi aku.

Akhirnya aku memutuskan untuk menjalani pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku kepadanya sudah tidak seperti dahulu lagi tapi aku tidak ada pilihan lain. Daripada aku menunggu selikuhanku yang tidak pernah ada kepastian. Dan akhirnya aku pun menikah resmi.

Sahabat bosku itu terus menelponku dan menangis, dia merasa dia juga tidak bisa berbuat apa-apa atas kehidupannya bersamaku. Tapi entah mengapa aku merasa nyaman, tenang, dan bahagia atas pernikahan resmiku bersama suamiku. Meski cintaku tidak lagi sepenuhnya seperti dahulu.

Hari demi hari aku lalui dengan berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik di depan suamiku meski aku tidak setia kepadanya. Hubunganku dengan selingkuhanku pun terus berlanjut, tak berbeda dengan sebelum aku menikah kami tetap saling mengunjungi entah aku ke Jakarta atau dia yang ke kalimantan. Dia tetap mencintaiku seperti dulu, tidak berubah.

Dia tetap mengagumiku, memujaku seperti dulu, bahkan kami sempat untuk berencana memiliki anak. Kami terus berusaha untuk bisa segera punya anak, sama seperti suamiku yang ingin segera memiliki anak dari pernikahan kami.

Satu bulan, dua bulan, akhirnya bulan keempat pun tiba. Aku merasa tidak mendapatkan haid di bulan itu. Seminggu setelahnya aku periksa kedokter ternyata hasilnya positif, iya aku hamil. Meski aku belum tahu anak siapa yang aku kandung tapi berita ini membuat kedua laki-laki yang sama-sama mencintaiku itu sangat bahagia.

Tapi entah kenapa aku tidak yakin kalau ini anak selingkuhanku, karena dilihat dari frekuwensi kami bertemu hanya sebulan sekali, meski setiap kali kami bertemu kami pasti berhubungan badan. Pernah suatu hari selingkuhanku menanyakan kepastian siapa bapak dari anak yang aku kandung, tapi aku meyakinkan dia bahwa untuk tidak terlalu berharap karena menurutku labih baik dia kecewa sekarang daripada nanti setelah aku melahirkan, dia lebih kecewa lagi ketika dia tahu bahwa si kecil ngga mirip dia.

Hari ke hari, bulan ke bulan, sampe akhirnya tiba waktu aku melahirkan. Suamiku yang setia menungguiku dari awal aku merasa kesakitan sampai saatnya aku bertaruh nyawa melahirkan anakku, anakku yang aku belum tahu siapa bapaknya. Dari pagi sampai pagi lagi suamiku dengan sabar mendampingiku, memberiku support dan semangat. Sampai dia tertidur di sebelahku, aku mengamatinya dan memandangnya ya Allah aku telah banyak menyakitinya, menghianatinya tanpa pernah dia tahu. Seandainya dia tahu perbuatanku yang sangat bejat ini mungkin dia tidak akan pernah mau melihat mukaku lagi dan mungkin aku akan kehilangan laki-laki yang sangat setia dan baik ini.

Rasa ibaku muncul, tiba-tiba aku ingat masa-masa dulu aku bersamanya merajut cinta. Susah senang kami jalani bersama tanpa mengeluh. Cintaku kembali bersemi untuk suamiku, rasa iba itu membawaku kembali mencintainya, menyayanginya, ya Allah betapa aku merasa diriku hina sekali dihadapannya. Aku tidak pantas memperlakukannya seperti itu. Ternyata aku sadari bahwa masih ada setitik rasa cinta untuk suamiku.

Akhirnya aku pun melahirkan buah hatiku, yang banyak orang menantinya. Dia cantik, putih bersih, mungil. Wajahnya mirip sekali denganku, tetapi bentuk tubuhnya mirip sekali dengan ayahnya, ya! Ayahnya yang tegap, tinggi besar, dan bertulang besar, dia adalah suamiku. Suamiku yang sah yang akupun mulai mencintainya lagi, menyayanginya. Ternyata bapak dari anakku adalah suamiku yang sah, entah kenapa pula aku sangat bahagia mengetahui bahwa ayah kandung dari anakku adalah suamiku sendiri, suami yang sah, yang aku khianati sejak lama.

Akupun menelpon selingkuhanku untuk memberi tahu kabar baik ini kepadanya, meski belum tentu ini adalah kabar menggembirakan buat dia. Setelah kuberi tahu, dia seolah sudah siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi, kemungkinan bahwa si mungil cantikku itu bukanlah keturunanya. Kami sempat berkomunikasi melalui video call di rumah sakit, dan akupun menunjukkan si kecil padanya.

Dia tetap bahagia meski dia tahu bahwa anakku bukan darah dagingnya. dia selalu menanyakan kabar anakku setiap dia menelponku. Dia juga ikut cemas jika si kecil sakit. Bahkan dia mengirimkan kado istimewa untuk si kecil. Aku tidak pernah tahu terbuat dari apakah cintanya buatku. Seperti apapun kondisiku dia tetap mencintaiku dan memujaku.

Tapi aku kini telah sadar, aku mulai mencintai suamiku lagi, mulai menyayanginya lagi. Dan aku pun mulai jarang menghubungi selingkuhanku.

Tapi meski begitu dia tidak pernah putus asa untuk selalu menjalin hubungan baik denganku. Baginya meskipun dia tidak bisa memilikiku paling tidak dia tetap bisa berteman denganku, tahu kabarku. Bahkan dia mengirimkan uang untuk kado si kecil. Membelikan boneka saat dia ke kotaku di kalimantan. Aku sangat menghargai cintanya buatku, tapi aku sadar bahwa aku sudah bersuami dan bahkan sekarang ada si kecil yang selalu membuatku sadar akan kodratku dan statusku.

Aku menyanyangimu Suamiku.. meski di hatiku sudah terbagi dengan yang lain meski secuil. Maafkan aku, tapi aku berjanji aku tidak akan meninggalkan kalian suamiku dan anakku, kalian tetap nomor satu bagiku. Aku mencintai kalian, kalian adalah semangat hidupku. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Selingkuh dengan Sahabat Bosku appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live