Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex: Godain Kita Dong Kak

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex , Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Godain Kita Dong Kak – Godain kita dong kak, aku butuh belaian kasihmu yang paling dalam, kata ira. Kali ini saya akan mengangkat sebuah cerita yang memang dialami oleh dua gadis yang masih rmaja smu dan memang cewek yang suka sekali apa yang dinamakan sebuah pesta seks dengan anak muda dan seorang cowok ganteng. Kal ini merupakan seorang akak adik yang memiliki tubuh undah dan memiliki gairah seks yang sangat besar sekali, bagi kalian semuany para lelaki pasti kalian melihat kedua gadis ini pasti pengennya ngentot terus dengan mereka karenag memiliki perwatakan model wajah yang putih cantik berambut panjang lurus dan selalu berpakaian mini sekali disaat mereka santai.

 

 

cerita-sex-godain-kita-dong-kak-300x215

Cerita Sex: Godain Kita Dong Kak

 

Cerita Sex | Kadang dikolam renang belakang rumah mereka sering kali mereka renang tanpa busana sehelaipun. Ketika ini terjadi saat mereka ditinggal keluarganya ke luar kota untuk tugas kantor. Selain itu pembokatnya juga pulang kampung untuk menengok keluarganya di kampung, hal ini merupakan sebuah kesempatan untuk mereka berdua untuk brpesta seks dengan pacar mereka pastinya.

Panggil saja aku Desy dan Ros adalah adik kakak yang berbeda usia 2 tahun. Mereka berdua dari kecil hanya hidup bersama ibu mereka yang bernama Bella yang berprofesi sebagai penyanyi klub malam. Ibu mereka menjanda karena bercerai dari suaminya ketika mereka masih sangat kecil. Konon sang ayah tidak tahan dengan profesi istrinya yang selalu pergi petang dan pulang pagi, terkadang dalam keadaan mabuk.

Cerita Dewasa | Semenjak bercerai, kehidupan Bella semakin tidak karuan, mulai jarang pulang dan terkadang dia pulang bersama lelaki yang juga mabuk, dan menginap di rumah Bella. Hal ini mempengaruhi Desy dan Ros yang hanya diasuh oleh bibi pembantu mereka. Terkadang mereka memergoki ibu mereka sedang bercinta dengan lelaki tak dikenal, diruang tamu, atau di kamar yang pintunya terbuka. Bella sudah tidak peduli karena terpengaruh alkohol.

Bella akhirnya meninggal karena sakit ketika anak-anaknya masih duduk dibangku SMA. Ada yang mengira dia meninggal karena AIDS atau overdosis. Desy dan Ros secara jujur mengakui kalau mereka tidak terlalu kehilangan ibu mereka, karena memang Bella bukanlah figur ibu yang baik dan sepertinya tidak terlalu perduli dengan kedua anaknya. Untungnya ayah mereka masih rutin mengirimkan uang ke Desy dan Ros untuk keperluan sehari-hari, meskipun dia tidak pernah bertemu anaknya karena sudah menikah lagi dan memiliki keluarga baru.

Akibatnya sudah bisa ditebak. Desy dan Ros terpengaruh oleh pergaulan bebas, Desy yang lebih tua memiliki peran sebagai kakak dan ibu bagi Ros. Namun dibalik itu ia juga memiliki keinginan untuk bersenang-senang. Sementara Ros lebih ekpresif dan agresif di berbagai hal. Secara fisik juga mereka berbeda, Desy lebih tinggi dan langsing, meskipun tetap kelihatan cantik dan lebih sopan dalam berpakaian. Sementara Ros lebih berisi dengan dada dan pinggul yang besar, dan dengan cara berpakaian yang bisa membuat mata lelaki (dan perempuan) membelalak. Dia sudah pacaran dari kelas 6 SD dan ML waktu kelas 3 SMP. Desy malah baru ML kelas 1 SMA.

Tidak jarang mereka terlibat pertengkaran karena Desy cenderung menasihati Ros, sementara Ros dalam hati juga tahu bahwa kakaknya sama saja kelakuannya dengan dia.
Sampai pada suatu hari….

Hari itu Ros pulang sekolah lebih cepat, dengan alasan sakit dia pulang. Padahal sebenarnya dia janjian sama teman2nya mau jalan2 ke mall. Dia ingin menghilangkan suntuk karena 2 hari yang lalu baru putus sama cowonya, Jerri. Alasannya sih udah ga cocok. Tapi Ros dalam hati senang juga diputusin karena dia bisa cari cowok lain yg lebih keren, hehehe….

Sekitar jam 10 siang Ros sampai dirumah. Pas buka pintu depan, ternyata ga dikunci.

“Huh, pasti si Bibi lupa lagi ngunci pintu…!” batinnya. Pembantu mereka memang pulang-pergi, datang pagi utk beres2 rumah dan memasak, sehabis itu itu pulang setelah pekerjaannya selesai.

Ros kemudian menuju meja makan dan melihat menu di meja, hmmm… ayam goreng… Kemudian ketika dia hendak menuju kamarnya dia melihat ada seragam sekolah dilantai, Ros mengambil seragam itu.

“Loh, ini kan punya mbak Desy.. koq ada di lantai? Emang Bibi ga beresin baju?”

Tapi Ros kemudian melihat rok seragam, dan BH tercecer tidak jauh dari situ, semua punya Desy. Penasaran, Ros mengendap-endap ke kamar ibunya. Desy menempati kamar itu sejak Ibu mereka meninggal, Sebelumnya Desy dan Ros satu kamar.

Tiba di depan kamar Desy, terdengar suara2.Ros menempelkan telinganya ke pintu dan samar2 terdengar suara rintihan dan derit tempat tidur. Dia tersenyum mendengarnya.

”Ketauan lo Mbak. Ternyata pulang cepet juga buat maen ama cowok. Hihihi… emang sama aja…!!!” katanya dalam hati.
Pelan2 Ros membuka pintu dan mengintip kedalam kamar. Terlihatlah dari belakang kakaknya sedang berada diatas badan seorang cowok Kepalanya mendongak keatas dengan pinggulnya bergerak naik turun dan terkadang berputar. Di bawah nya terlihat batang penis yang keluar masuk lubang kemaluan kakaknya dengan mantap. Kedua lengan cowok itu meremas bongkahan pantat Desy yang terus bergerak. Tubuh Desy dari belakang terlihat mengkilat karena keringat.

Tiba2 Ros terperanjat karena dia baru sadar bahwa cowok itu adalah..

“JERRI…?? MBAK DESY…???”

Desy dan Jerri kaget mendengar teriakan Ros. Desy segera menutupi tubuhnya dengan seprai dan Jerri menutup selangkangannya dengan celana seragam .

”Ros….? koq udah pulang..??” tanya Desy Gugup….
”Gila ya elo berdua…!!!” Seru Ros.
“Mbak! Gue tau elo sebenernya kayak apa, tapi gue ga nyangka lo maen sama mantan gue sendiri…!!!”
“Dan elo, Jer! Lo putusin gue dengan alasan udah ga cocok, tapi itu cuman alasan elo biar bisa ngentot sama kakak gue kan?? Beneran tai lo Jer..!!! Kontol lo tuh ga bisa dijaga…!!!”.

Ros berlari menuju kamarnya pambil menangis, dia masuk kamar dengan membanting pintunya.. “BRAKK..!!”

“Mendingan lo pulang deh Jer…” kata Desy sambil mengenakan daster dan celana dalam.
“Tapi belom keluar yank, tanggung…” kata Jerri pambil memperlihatkan mr. P nya yang masih tegak, dan lengannya memegang pantat Desy yang bulat.
”HEH! Gue bilang pulang, pulang! Mau gue teriakin biar orang sekampung dateng..!!” Hardik Desy sambil menepis tangan Jerri.
”Iya iya….!!” Jerri bergegas berpakaian dan keluar. Dalam hati dia meggerutu
”Sialan, jadi kentang deh gue. Ga adek ga kakak sama aja galaknya…”

Desy menuju kamar Ros dan mengetuk pintunya.

”Roos… maafin gue ya, gue ngaku salah, boleh masuk ga?”

Tidak lama terdengar suara kunci dibuka dari dalam, Desy membuka pintu dan menghampiri adeknya yang tengkurap di tempat tidur dengan cemberut.

”Ros, masih ngambek ya? Iya gue emang salah. Jerri itu udah lama ngedeketin gue, tapi gue ga mau dan gue juga ga cerita karena ga enak sama elo. Pas kemaren dia di sekolah dia bilang udah putus sama elo.” Ros bercerita pelan pambil menunduk. Perasaannya bercampur antara malu dan bersalah.
“Sebenernya bukan itu mbak. aku emang udah putus sama Jerri tapi kadang suka kesel kalo mbak ngelarang2 aku padahal kan sebenernya mbak juga sama kaya aku..” kata Ros.
“Tambah lagi si Jerri yang muna pake alesan ga cocok segala, padahal kalo dia bilang mau cari cewek lain juga gapapa kok…”
“Iya deh… elo udah gede kok. Gue percaya sama elo, gue kan cuman ga mau kalo lo kenapa2…“ Desy dan Ros kemudian berpelukan dan berdamai.
“Eh mbak, tadi maen sama Jeri enak gak? Dia kan kalo keluar lama… hehehe..” tanya Ros nakal.
”Apaan sih lo…?” Kata Desy sambil memukul kepala adikknya dengan bantal.
” Iya lama tapi…segini…” Desy menujukkan kelingkingnya….
”Bwuahahaha……. ternyata doyan yg gede juga”

Desy dan Ros tertawa geli.

Semenjak hari itu hubungan keduanya menjadi lebih baik. Mereka lebih terbuka satu sama lain terutama masalah seks dengan pasangan masing2. Ros bahkan sering mengusulkan ide-ide nakalnya.

”Mbak kapan2 kita maen berempat yuk… biar seru!”
”Heh? Gila apa… ogah ah!” tolak Desy.

Desy memang tahu kalau Ros paling senang kalo orgy, hampir tiap wiken Ros berombongan sama teman2nya ke villa seperti di Puncak, Sukabumi, Anyer, dll. (istilah mereka study tour) Pulangnya Ros selalu cerita ke Desy dan memperlihatkan video di Hp ketika dia dan gengnya sedang pesta seks. Biasanya geng nya dia terdiri dari 3 cewek 3 cowok.

Tapi kadang lebih. Yang modalin adalah Ray, anak pejabat dan Sony, anak pengusaha. Dua sahabat yang doyan main perempuan berteman sama perempuan seksi yang doyan main laki-laki, tentu jadi geng yang kompak…
Ketika liburan kenaikan kelas, Ray dan Sony kembali mengadakan ”study tour”. Mereka berencana mengadakan pesta yang meriah karena sudah beberapa bulan in stress dengan ujian dan ulangan. Yang diajak adalah Jonas, anak basket teman mereka.

”Ceweknya siapa aja, bro?” tanya Jonas ke Ray.
”Biasanya sih gua ngajak Sonya, ntar paling dia ajak temennya juga…” kata Ray.
”Temennya Sonya, Della dong… asik tuh bodinya.. terus satu lagi si Ros… yg paling bohay di sekolah kita. Wajib ikut dia bro…” Jonas mulai semangat 45.
”Iya tar gua bilang ma Sonya..” Ray kemudian menelpon Sonya lewat Hpnya.
”Kriiiiingggg……..!” (klasik ringtone bro!)
”Haloh…?” Sonya mengangkat telepon dan Ray menyampaikan maksud dan tujuannya.
”Gue tanya dulu ya Ray, tar gue kabarin…”

Dirumahnya, Ros sedang menonton infoteinment ketika HP nya bunyi, dengan nama caller ”s0nYza_Luph”

”Ya Nya..?”
”Ros, gi ngapain cin..?”
”Ga ngapa2in, kenapa?”
”Ray ngajak study tur ke Puncak, si Della udah mau ikut.. Lo ikut ga?”
”Siapa aja cowokya..?”
“Ray ama Sony ama Jonas..”
“Jonas? Waaw…! ikut dooong…. jadi berenem?” Mata R os berbinar. Dia memang sudah lama naksir sama Jonas.
”Yup, tapi paling nanti di Puncak nambah cewek lagi, lo tau kan si Sony.. mesti ada orang lokal, hihihihi….”
”Emang dasar tuh si botak… mentang2 kontolnya gede…”
”Hahahaha… ya udah, tar dijemput ya cin…”

Ros kemudian berlari menuju kamar kakaknya. Desy tampak baru selesai mandi dan masih berbalut handuk.

”Mbak, gue mau kepuncak ya, sama Sonya sama Della..”
”Berapa lama?” tanya Desy yang sedang mengeringkan rambutnya.
”Ga tau, paling 3 harian. Tergantung sih, kalo betah bisa seminggu, mumpung liburan…”
”Ya udah, hati2…. charger HP jgn ketinggalan lagi, klo ada apa2 repot nanti..Berangkat kapan…?”
”Bentar lagi dijemput, mbak… berangkaaatt…!” Ros bergegas ke kamarnya sambil bernyanyi2.

Desy menggeleng2 dan tersenyum melihat tingkah adiknya. Ia kemudian berjalan menuju pintu kamar, menutup dan menguncinya. Masih berbalutkan handuk, Desy mengambil HP dan memencet nomer Ade, pacarnya. Mereka sudah berpacaran selama 2 bulan, Ade adalah seorang mahasiswa yang lebih tua 2 tahun dari Desy.

”Ya sayang….?” angkat suara Ade dari sebrang. Suaranya yang merdu selalu membuat hati Desy berdesir.
” Mas… adikku mau ke puncak 3 hari, berangkat sekarang…”
” Dirumah sendirian dong…. ”
” Gak! sama kuntilanak! Pake nanya lagi….”
” Hehehe… iya sayang… nanti aku kerumah ya… lagi ngapain nih..?”
” Bis mandi, masih andukan…” Desy duduk di tepi tempat tidurnya
” Hmmm… seger dong…. pasti badan kamu harum ya… jadi pengen nyiumin….”

Desy mulai terangsang mendengar suara pacarnya. Mereka memang sering melakukan phone sex sebelumnya.

” Kamu lagi ngapain say..?” Tanya Desy sambil merebahkan badannya. Handuknya terlepas sehingga tubuh telanjangnya terbuka. Tangan nya mulai mengusap-usap permukaan vaginanya yang ditumbuhi rambut kemaluan yang tipis.
” Lagi bayangin nyiumin kamu sayang, sambil maenin ini nih.. kesukaan kamu…”
” Maenin apa sayang…” Suara Desy bulai bergetar, ia telentang di tempat tidur dengan kedua kaki mengangkang dan

lutut tertekuk keatas. Jarinya mulai mencari tonjolan daging kelentit dan di gosok2 dengan jari telunjuk dan jari tengah.

” Ini sayang, kesukaan kamu….” pancing ade dari sebrang telepon.
” Maenin kontol ya sayang… diapain sayang kontolnya…?” desah Desy.
” Lagi dikocokin sayang, biar ngaceng, terus mau dimasukin…”
” Masukin kemana sayang…?”
” Masukin ke memek kamu sayang, kontol aku mau dimasukin ke memek kamu…:”
”Hhhh… iya sayang, masukin kontol kamu sayang…. aku pengen kontol kamu sayang…”

Desy semakin cepat menggesek2 kelentitnya, nafsunya sudah sangat meledak-ledak.

” Memek kamu udah basah sayang?”
” Udah dari tadi sayang…. ayo dong sayang, masukin kontol kamu… kita ngewe sayang, ngentot…ahhhhh… ngentot sayang…”

Desy mulai meracau ucapan2 cabulnya.. Dia memang sangat terangsang jika mendengar atau mengucapkan kata vulgar selama berhubungan seks atau masturbasi.
Disebrang sana juga terdengar suara pacarnya, Ade dengan nafas memburu. Keduanya bermasturbasi sambil bertukar ucapan2 vulgar.

” Aku mau keluar sayang….ahhh…. kontol… kontol…..ngentot sayang…”
” Keluarin di memekku aja sayang aku juga mau keluar….”
” Ahhhh….. hhhhhhh…..hhhhhh…….” Keduanya mengerang bersamaan dengan orgasme yang didapat oleh Desy. Apakah Ade juga Orgasme, hanya Tuhan yang tahu.
” Aku keluar sayang, memekku keluar… aahhhhhhh… ngentot……ngentot……hhhhhhh…..” Desy mengejang dengan badan terangkat keatas. Tangannya liar mengusap dan menggosok tonjolan kelentitnya.

Setelah nafasnya mulai tenang, Desy mengambil Hpnya.

” Datang jam berapa sayang?” tanyanya dengan masih tersenggal.
” Nanti jam 7an yah, aku ada kuliah…’ jawab Ade.
” Ya udah, jangan lupa bawa baju ganti ya…. sama sutra yang banyak….” Kata Desy sambi tersenyum nakal…
“ Hehehe… pastinya… udah siap tempur nih……” goda Ade.
“ Iya dong… siap2 aja bawa suplemen, biar tahan lama….”
“ Siap bos…. Sampai nanti ya…! mmuach..!!!”
Sekitar jam 4 sore, jemputan Ros datang.
“Mbak….. Berangkat dulu Yaaa…!!!!” teriak Ros. Ia mengenakan hot pant dan kaos ketat
“ Ga ada yang ketinggalan? Tanya Desy sambil mengantar ke pintu depan
“ Ga ada, udah semua… sahut Ros sambil memperlihatkan tasnya yang penuh, maklum persiapan seminggu…
“ Hati2…!!” teriak Desy.

Ros berlari kecil ke mobil van yang menjemputnya, didepan duduk Ray dan Sony yang menyetir, ditengah Sonya dan Della, sementara Jonas di belakang.

“ Hai ganteng…….” goda Ros ke Jonas
” Hai seksi…” jawab Jonas.

Setelah menaruh tas di bagasi Ros langsung duduk di kursi belakang

”Gue mau di belakang aja aahh…..” katanya sambil memeluk lengan Jonas dan tersenyum ke Sonya dan Della..
” Huuu… dasar… ” seru Della
” Ada yang nyolong start nih kayanya…” timpal Sonya
” Salah sendiri, kenapa ga duluan, wek…!” ujar Ros sambil meledek .

Mobil kemudian bergerak sambil tak lupa membunyikan klakson dan dadah-dadah ke Desy yang berdiri di pintu.

” Kakak lo ga diajak sekalian Ros? ” Tanya Sony.
” Mana mau dia, Ada cowonya paling.. dia mah maenannya mahasiswa Son, lo mah masih anak bawang..” kata Ros sambil masih memeluk lengan Jonas.
“ Anak bawang yang bisa bikin anak… Hahahaha….!” timpal Della sambil tos dengan Sonya
“ Cewek lo ga diajak Ray?” tanya Ros ke Ray. Ray adalah yang paling pendiam.
“ Cewek dia kan lagi di Sydney… jadi jomblo local dulu, ya Ray…” celetuk Sonya.

Ray hanya nyengir.

“ Sydney di singapura yah? “ Tanya Ros..
“ Yee… di AUSTRALIA!” kata Sonya dan Della bersamaan.

Memasuki tol Jagorawi lalulintas mulai padat, ditambah hujan turun. Seperti biasa setiap akhir minggu menuju Puncak. Sony dan Ray asik ngobrol di depan, Sonya dan Della tertidur sejak mobil masuk tol. Dibelakang, Ros dan Jonas juga tertidur, Ros masih merapat ke lengan Jonas dengan diselimuti jaket. Dia memeluk lengan kanan Jonas sementara lengan Jonas berada diatas paha Ros Tapi rupanya Jonas tidak betul-betul tertidur udara dingin AC dan hujan ditambah ada makhluk seksi yang menempelnya membuat dia tidak bisa konsentrasi, apalagi buah dada Ros yang besar kenyal menempel Terus di lengannya sejak Ros duduk di sampingnya.

Penisnya dari tadi sudah sakit karena tegang terus, tangan kirinya sesekali mengelus2 kemaluannya sendiri dari luar celananya. Dia melirik Ros yang tampaknya sedang tidur lelap. Telapak tangannya mulai mengelus paha Ros yang mulus. Perlahan-lahan telapak tangannya Bergerak ke paha bagian bawah dan mulai meremas lembut. Jempolnya bergerak2 mengelus paha yang montok dengan daging yang kenyal itu.

Sementara tangan kiri Jonas mulai masuk kecelana dan mengocok2 kemaluannya sendiri.

“Sialan belum nyampe aja gue udah horny… “ katanya dalam hati pambil melirik ke Ros. Memang sebenarnya dari dulu Jonas suka memperhatikan Ros, karena dia cewe paling montok dan seksi di sekolah. Akhirnya dia bisa bersama di kursi belakang, hehe…

Ros terjaga karena merasakan elusan dan remasan di pahanya, perlahan ia membuka matanya dan melihat kearah Jonas.
Ketangkap basah, Jonas menghentikan kegiatannya, wajahnya langsung gugup dan kikuk.
Tapi Ros malah tersenyum dan tangan kanannya ikut masuk ke celana Jonas dan mengeluarkan isinya. Terlihatlah penis yang sudah tegang dengan sedikit cairan diujungnya. Tanpa basa basi Ros mengocok penis Jonas dan memasukkannya ke mulutnya. Jonas tampak bingung dan kaget dengan tindakan Ros. Tapi sedetik kemudian ia bisa menikmati hisapan dan jilatan Ros di penisnya. Kepalanya menyandar ke sandaran sambil merem melek. Tangan kanannya sekarang masuk ke hot pant Ros dan meremas-remas dengan gemas kedua bongkahan kenyalnya, terkadang juga jarinya menyusup mengorek lubang vagina Ros dari belakang.

Ros dengan lembut menjilati dan menghisap penis Jonas yang semakin membesar dan berdenyut-denyut, tengan kanannya mengusap dan meremas2 buah zakar Jonas. Jonas benar2 merasakan kenikmatan luar biasa, hingga akhirnya ia merasakan cairan spermanya akan menyembur.

Jonas menekan kepala Ros dan menyemprotkan spermanya kedalam mulut Ros. Ros langsung menyambut semprotan2 itu dan menelan sperma Jonas sambil terus menghisap penis Jonas hingga kering dan bersih.
Setelah tidak ada lagi sisa sperma, Ros memasukkan penis Jonas kedalam celana dan kembali tertidur dipangkuan Jonas.

Jonas yang sudah melepaskan hasratnya yang dari tadi tertahan pun langsung tertidur lelap.

Sementara itu di Jakarta, Ade sedang dalam perjalanan menuju rumah Desy dengan sepeda motor. Akhirnya ia bisa bebas bersama Desy, 3 hari pula.. Ia sudah memutuskan tidak kuliah 3 hari kedepan karena akan menginap dirumah Desy.
Setelah tba, Ade memarkirkan motornya dan mengetuk pintu rumah. Pintu dibuka dan muncullah sesosok wanita cantik yang sudah membuatnya mabuk kepayang selama ini. Desy tampak mengenakan kaos longgar dan celana pendek. Bayangan putingnya tampak tercetak di kaos yang dia gunakan.

“ Ehm.. cari siapa ya mas…?”
“ Saya mau numpang bobo disini bisa ga ya..?”
“ Oooohh… bisa.. silakan masuk…”

Ade masuk dan meletakkan tasnya, dia memeluk Desy dan mencium bibirnya dengan bernafsu.

“ Eits mandi dulu… nanti aku bikinin kopi ginseng..” kata Desy
“ Wah sudah siap nih.. ya deh.. aku mandi dulu ya…. “ Ade kemudian mengambil handuk dan menuju kamar mandi…

Selesai mandi, Ade menuju kamar Desy, di situ sudah terhidang di meja kamar kopi ginseng, dan sekotak kondom. Tapi hidangan utamanya ada di tempat tidur, Desy sudah telanjang bulat dengan pose yang menantang. Ade berusaha cool dan meminum kopi ginsengnya. Kemudian dia melepas handuknya dan menuju Desy.
Desy tersenyum melihat kemaluan Ade yang terjuntai kebawah dan bergoyang-goyang ketika Ade melangkah mendekati dirinya..

Sementara di Puncak, Rombongan Ros sudah tiba di suatu villa yang letaknya diatas bukit. Villa ini milik ayah Ray yang dilengkapi dengan kolam renang.

Halamannya luas dan sangat private. Penjaga Villa ini adalah Mang Ujang dan istrinya yang tinggal di dalam area villa namun di bangunan yang berbeda. Mang Ujang sudah sangat mengerti kebiasaan Ray, anak majikannya dan sahabatnya Sony, bahkan tak jarang mang ujang mencarikan teman cewek untuk menemani mereka jika tidak ada cewek yang ikut dari Jakarta.

Mang Ujang dan istrinya segera membantu mengeluarkan barang dari mobil.

“ Kamarnya sudah disiapkan den, Bi asih juga udah masak, langsung aja pada makan dulu” Kata Bi Asih istri Mang Ujang.
“ Makasih Bi.. mang ujang kolamnya udah dibersihin kan?” tanya Ray.
“ Udah atuh den, mau bakar ikan, udah siap arang sama ikannya, mau stel musik udah siap sound systemnya, kulkas juga udah diisi penuh.. Pokoknya mah semua REDI…!!!” ujar mang ujang sambil mengacungkan jempolnya.
“Siapa dulu dong…Ujaangg… the best lah pokoknya….! nanti anter saya ke bawah lagi ya mang, cari yang seger2…!!” kata Sony
“ Siap den…!!!”
“ Mandi dulu yah.. baru makan..” kata Jonas
“ Ya mandi dulu bro, tadi abis kerja keras kan dijalan” Ujar Sony sambil tersenyum.
“ Heh..?”
“ Yah sok bego…. bau peju lo tuh kecium se mobil tau….” sambung Sony disambut tawa semua orang…

Mereka kemudian memasuki kamar, ada dua kamar, satu kamar diisi para cewek, satu kamar diisi para cowok.

“Emang tadi lo dimobil ngapain Ros?” tanya Della ketika para cewek sudah didalam kamar.

Ros ga menjawab tapi ngasih kode dengan huruf ‘O’ didepan mulut dan lidahnya menekan pipinya dari dalam.

“ Tuh kan.. nyolong start..!” kata Sonya..
“ Hehehe… gue mau ama Jonas aja ah bosen ama Sony melulu…” ujar Ros
“ Yah gantian dong… elo ama Ray aja, kan baru sekali kan?” timpal Sonya
“ Ga tau gue kalo ama Ray agak segen, anaknya diem sih…”
“ Yang diem kan mulutnya, kalo kontolnya kemana-mana…….” celetuk Della
“ Hahahaha…. gokiiill…..!!!” mereka bertiga saling memukul bantal dan guling..

Setelah mandi, mereka makan ikan bakar di tepi kolam, sambil merencanakan kegiatan untuk besoknya. Selesai makan Sonya mengajak untuk karaoke di ruang keluarga.

Lagu ngebeat pun terdengar dari sound system. Isi kulkas yang terdiri dari berbagai minuman ringan dan minuman keras dikeluarkan. Tanpa komando setia orang merapat ke pasangan masing2. Ros ke Jonas, Sonya ke Sony dan Della asyik dengan Ray.

Menjelang tengah malam suasanasana semakin meriah, Ros menyetel DVD dangdut koplo dan mulai berjoget diatas meja. Mukanya memerah karena sudah agak mabuk. Sonya ikut berjoget di atas meja dengan tangan kanannya masih memegang botol vodka-mix. Dengan goyang yang hot mereka melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat. Sementara Della sedang asyik mengulu penis Ray di sofa. Jonas dan Sony melihat aksi Ros dan Sonya sambil memegang penis masing2 yang sudah tegang.

Ros kemudian mendekati Jonas dan mengajak ikut berjoget. Dibukanya kaos Jonas dan celananya sehingga keduanya sama2 bugil. Ros menempelkan selangkangannya di penis Jonas yang sudah tegang dan pantatnya bergerak maju mundur seirama dengan musik dangdut koplo yang diputar dengan kedua lengannya lurus mengapit leher Jonas.. Jonas merasakan penisnya ngilu dan geli karena bergesekan dengan rambut kemaluan Ros yang tipis namun agak kasar.

Selang beberapa gesekan, Jonas tidak sabar dan segera memasukkan penisnya ke daam vagina Ros yang sudah basah. Ros menggigit bibir bawahnya sambil mengerang pelan ketika penis Jonas yang lumayan besar memasuki vaginanya…

“nggghhh….” Mereka akhirnya ngeseks dengan posisi berdiri

Sonya juga mendekati Sony yang masih mengocok2 penisnya dan kemudian meliuk2akn tubuh telanjangnya didepan Sony. Ia kemudian duduk di pangkuan Sony dengan membelakangi dan menggoyang pantatnya sehingga permukaan vaginanya menggesek2 penis Sony.

Della dan Ray sudah duluan berkawin, Ray santai duduk menyadar di sofa sementara Della diatasnya berhadapan sambil menggerak2kan tubuhnya naik turun. Tangan Ray meremas 2 kedua buah dada Della yang besar sambil sesekali memilin puting susu Della dan menghipapnya.

Sementara disebelah mereka Sonya duduk bersandar di pangkuan Sony. Tangan kirinya memegang sandaran sofa sementara tangan kirinya menahan tubuhnya sambil tetap memegang botol vodka. Kepala Sony muncul dari ketiak kiri Sonya dan menghisap2 puting susu Sonya. Kemaluan mereka sudah menyatu dengan kombinasi gerakan pinggul memutar Sonya yang liar dengan gerakan maju mundur penis Sony.

Di sisi lain, Della dan Ray sudah berganti posis. Della berbaring di karpet dan Ray menyetubuhinya dari atas. Gerakan Ray semakin cepat ketika dia merasakan spermanya akan keluar. Demikian juga Della yang akan mencapai puncak orgasmenya. Mukanya merah padam dengan dahinya mengkerut karena menahan nikmat. Buah dadanya bergoncang-goncang karena hemtakan pinggul Ray yang semakin keras.

“ Hhhh… Ray… gue mau keluar…… Ahhhh….” tubuh Della mengejang karena mengalami orgasme. Vaginanya berdenyut2 dan
Della merasakan kenikmatan diseluruh tubuhnya.

Ray tidak berkata apapun, dia konsentrasi menggerakkan pinggulnya dan mengocok vagina Della dengan penisnya yang terasa semakin membesar. Ketika dia merasakan spermanya akan muncrat, Ray mencabut penisnya dan mengocoknya di depan wajah Della.

Della langsung membuka mulutnya siap2 menyambut semprotan sperma Ray, lengannya meremas2 buah dadanya sendiri dan satunya mengusap2 permukaan vaginanya.

Akhirnya Ray mencapai klimaks nya dengan menyemprotkan cairan spermanya ke wajah Della. Sekitar 5-6 semprotan dia rasakan di penisnya. Seluruh badannya tegang merasakan kenikmatan orgasme. Setelah semua spermanya keluar, Ray memasukkan penisnya ke mulut Della yang disambut dengan hisapan lembut. Penisnya terasa berdenyut dan sedikit geli akiat sisa2 orgasmenya.

Setelah puas, Ray mencabut penisnya dari mulut Della, dan bergegas menuju kamar mandi. Della membersihkan mulut dan vaginanya dengan tisu dari meja, kemudian duduk di tepi meja sambil meminum sekaleng softdrink. Melihat kedua temannya yang masih asyik ngeseks Della pun menggoda.

“Hayo.. ayo…. digoyang terusss…….” katanya sambil tersenyum

Sonya dan Ros tampaknya tidak peduli karena sedang enak-enaknya di setubuhi oleh Sony dan Jonas..
Sonya dan Sony sekarang sedang bermain dalam gaya anjing kawin, sementara Ros dengan semangat bergoyang2 diatas tubuh Jonas yang telentang dikarpet. Dadanya yang lebih besar dari Della ikut berguncang tak teratur dan sesekali di tangkap oleh tangan Jonas untuk di remas dan dihisap

Iseng, Della mengambil HP nya yang terletak di meja dan masih dalam keadaan telanjang ia merekam teman2nya yang masih asyik beradu kelamin.

“Dan inilah para bintang bokep kita…… hihihi…” Della menggoda dmereka dengan gaya ala reporter tv
“ Miss Sonya, bagaimanakah permainan saudara Sony ini..?” goda Della dengan megarahkan kamera Hp ke Sonya yang sedang menungging disodok Jonas dari belakang.

Sonya hanya menyeringai sambil mengeluarkan lidahnya

“ Pokonya muantap lah… hahaha…” kata Sonya sambil terus menggerakkan pantatnya maju mundur. Wajahnya tampak berkeringat padahal cuaca di Puncak malam itu lumayan dingin.
“ Dan ini dia pejantan tangguh yang sedang menggagahi miss Sonya…. How are you mister Sony.. Sony boy..?” Kamera HP
Della beralih ke Sony.

Sony hanya nyengir sambil mengacungkan jari tengahnya Della mengambil gambar kearah penis Sony yang keluar masuk vagina Sonya.

“ Asyiiikkk….. hajar terus…!!!” seru Della.

Della kemarin beranjak menuju Ros dan Jonas dengan melangkahi Sonya yang sedang menungging. Pantatnya yang bulat padat melewati muka Sony yang langsung meremas dengan gemas.

“ Aduh Sony… sakit bego!!” Della berteriak sambil memukul lengan Sony

Sony dan Sonya hanya tertawa tanpa menghentikan gerakan pinggul mereka Sekarang Della mengarahkan Hpnya ke Ros yang juga sedang asyik menguyel2 penis Jonas dari atas.

“ Dan di sini terlihat miss Ros yang sangat Hot sekali… Gayanya yang merangsang dong Ros!” pinta Della.

Ros langsung berpose dengan menyibakkan rambutnya keatas dan kepala agak mendongak. Matanya setengah terpejam dan lidahnya menjilati bibir atasnya, semetara pinggulnya terus bergoyang2 berputar2 menjepit penis Jonas

“Hahaha…. dasar pemaen bokep…!” kata Della.

Della kemudian agak mundur sehingga merekam kedua pasang yang masih asyik entot-entotan.

“ Pemirsa, terlihat pertempuran semakin sengit dan seru..”

Tiba2 terbersit ide di kepalanya…

“ Eh tukeran dong Sonya sama Jonas, Ros sama Sony!”

Mendengar itu Ros berseru manja.

“ Hah apa? Ga mauuu…..” ujarnya sambil mengepit selangkangannya lebih rapat.

Tapi kebalikannya, Sonya langsung meyambut dengan gembira.

“ Iya… tukeraaannn….!!!” ia langsung berdiri dan berlari-lari kecil menuju Jonas dengan lucunya. Sony yang penisnya tiba2 tiba kehilangan pasangannya langsung melongo.
“ Yah..???” katanya dengan raut wajah bego melihat kelakuan Sonya.
“ Ga mau.. ga mau…!!! pokoknya ga mau!” seru Ros sambil menggeleng2kan kepalanya seperti anak kecil yang tidak mau turun dari komidi putar.
“ Gantian dong cin…. elo kan udah duluan di mobil.” pinta Sonya sambil menggoyang2 lengan Ros.
“ Iya Ros gantian lah… tuh kasian Sony udah nunggu…” Kata Della sambil terus merekam.

Dengan cemberut dan pura2 marah Della pun bangun. Penis Jonas terilhat mengkilap dan bergoyang ketika baru keluar dari lubang vagina Ros.

“ Yes…. makacih ya cin…! hay Jonas…..” seru Sonya, dia langsung melangkahi kakinya seperti hendak menunggang kuda dan langsung memasukkan penis Jonas yang tegak mengacung ke vaginanya. Sllebb!!!
“ Aduh! pelan2, Nya…!” seru Jonas karena penisnya terasa ngilu
“ Udah, diem aja…” ujar Sonya cuek. Dia langsung menggoyang pinggulnya maju mundur. Tidak kalah hot dengan Ros.

Ros dengan cemberut mendekati Sony dan langsung menungging dengan bertumpu ke meja.

“ Ros sayaaang… senyum dong…!” goda Della dengan kamera Hpnya.

Melihat ada santapan baru, Sony langsung menusuk lubang vagina Ros dari belakang.
Ros menjerit kecil karena penis Sony memang tergolong besar dan panjang

“ Awh! Pelan2 botak! kontol elo tuh kaya kontol kuda tau..! “

Sony tak perduli, dia tetap menghujam vagina Ros dengan kencang, dia menciumi leher Ros dari belakang dan kedua lengannya memegang buah dada Ros yang besar.

Ros pun akhirnya bisa menikmati permainan Sony dan tanpa sadar matanya terpejam dengan kepala terangkat. Tangan kanannya terangkat memegang belakang kepala Sony.

Jonas da Sony memang meiliki stamina yang luar biasa. beberapa kali mereka bisa membuat Ros dan Sonya mencapai klimaks. Setelah Ros orgasme, gantian Della yang ngeseks dengan Sony sementara Ros yang merekam dengan HP. Sonya yang juga telah mencapai puncak kenikmatannya terbaring di karpet sementara Jonas yang penisnya masih tegak mendekati Della yang sedang berada diatas Sony dan memasukkan penisnya ke mulut Della.

“ Mampus lo Del, dikerjain dua kontol, hihihihi….!” goda Sonya

Della tidak bisa menjawab karena mulunya dsumpal oleh penis Jonas yang besar.

“ Hmmpf….mmff..”

Sonya dan Ros tertawa melihat Della. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Godain Kita Dong Kak appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: SMS Seks Pertama Buat Aida

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: SMS Seks Pertama Buat Aida – Gadis Mojokerto yang pindah ke Surabaya ini memiliki tinggi badan 169, berat 50 kg dan ukuran buah dada 34. Gadis itu adalah Aida yang membuat kontolku jatuh cinta.

 

 

 

cerita-sex-sms-seks-pertama-buat-aida-300x225

Cerita Sex: SMS Seks Pertama Buat Aida

 

Cerita Sex | Aida baru kekenal sore tadi melalui ponsel seseorang bernama Ivi yang dulu kutahu seorang bar girl (di Jawa Tengah sebutannya PK, alias Pemandu Karaoke) yang kerja di salah satu kafe di sebuah kota yang ada di Jawa Tengah.

Aida adalah teman kost Ivi yang ternyata sudah pindah kerja di Surabaya. Baru 2 bulan Aida putus dengan pacarnya. Dan besar kemungkinan Aida telah kecanduan sex, sehingga setelah 2 bulan tak pacaran ia merindukan ML dengan pria.
Siang tadi, saat aku mengerjai Ivi dengan SMS-SMS sex, Aida yang pegang hpnya. Sudah 2 hari ini aku kembali mengerjai Ivi setelah berbulan-bulan tak kukerjai karena ternyata Ivi tak menggubrisnya. Eeeeh, gak tahunya nyantol di Aida. Dan inilah kisah bagian kedua dari SMS-SMSku dengan Aida.

Aida memulai SMSnya ketika aku jadi driver kawanku yang sedang kuajak giting. Sehingga tak kubalas. Setibanya di rumah, baru kubalas hingga sampailah pada bagian berikut ini:

“Selain SMS-an ma aku, ngapain lagi.”

SMS Aida ini melayang ke hapeku pada Minggu dinihari, 12/12/2010.
Aku balas,

“Ni lagi maen poker di internet. Mau buka situs porno, lelah melototin terus.”
“Entar konak lagi lho….!!”
“Sekarang kamu dong yang bisa bikin konak aku. Nih lagi tunggu SMS-mu yang gituan. Kan kamu lbh pengalaman dariku.”
“Pengalaman dari mana, aku aja baru tau kalau bisa muasin lwat SMS. Yang pengalaman kan kamu..”

Aku bingung memulainya. Semula mau kukorek keperawanan dia lepas pada usia berapa. Tapi kupikir, gak enak memulai dari situ. Mungkin itu nanti kusisipkan di tengah-tengah.

“Kamu pake pakean apa? Daster pendek dan transparan gak beib? Pake daleman gak sih?”
“Aku pake baju terusan sepaha. Aku tadi kan bilang, kalau dah di kamar aku gak pernah pake daleman. Mang napa?”
“Kamu duduk sandar. Kaki tekuk stengah terbuka, sperti posisi mau melahirkan. Bayangkan: aku ndelosor di kakimu dan mulai menciumi dari ujung kakimu.”

Aku mulai memancingnya, karena ia memang baru pertama kali nyoba SMS seks. Kulanjut, “Udah bisa bayangin?”

“Ini aku lagi tiduran. Kakiku kebuka. Punyaku terasa dingin.”
“Bayangin lagi: dastermu mulai menyingkap dari bawah oleh tanganku yang merabai betis hingga pahamu. Kukecupi lututmu. Naik ke betismu, sementara tanganku merabai pahamu dengan elusan. Nikmatilah.”
“Udah dunk. Jangan mulai lagi !!! Jangan nakal !!!”
“Emang kalau nakal, napa coba?” Kuikuti saja alur yang dia kehendaki. Biar ada aroma romannya.
“Kakiku bener-bener terasa merinding nich..,” ia melanjutkan.

Sepertinya ia sudah masuk. Aku ingin tahu, “Trus, kamu sekarang gi ngapain? Tanganmu lagi berbuat apa?”

Aku ingin nampak jelas, sehingga fantasi onaninya seolah benar-benar nyata.

“Lagi megangi kakiku yang terasa merinding. kamu ndiri? Dah ngebayangin yang aneh-aneh ya.”
“Aku bayangin yang nyiumin kakimu itu. Kalo kamu dah ngebayangin sampe mana?”

Benar-benar perlu bimbingan. Sehingga harus dituntun untuk bisa memancing gairahku melalui sms. Maklum, melalui sms aku mungkin yang lebih jago dari dia yang kerap melakukan langsung dengan pacarnya.

“Kamu meraba kakiku dengan lembut dan nakal.”
“Terus?”

Aku terus menuntunnya untuk bisa mengeluarkan fantasi seks dia dengan liar.

“Semuanya terasa lembut,” balasnya. “Kakiku jadi sedikit terangkat nih.” “Cuma negbayangin ciumannya dah bikin ku merinding.”

Merasakan gairahnya mulai menaik lagi, aku balas,

“Aku melanjutkan ciumanku ke pahamu. Dastermu makin tertarik ke pinggang. Aku menikmati lembutnya kulit pahamu, sementara jari-jari tanganku mencari-cari rerumputan di perbukitan yang basah.”

“Sebelum terjun ke kawah vaginamu,” SMSku berikutnya,
“jariku sempat menggoda tebing di atas bibir kawah. Kugelitik sambil ku kecup pahamu.”

Aku semula sempat kebingungan memberi istilah apa untuk Janelyn12 clitoris. Aku sebelumnya sering menyebut itil ke dia. Tapi dalam SMS kali ini aku hendak menggunakan bahasa perumpamaan. Ketemulah tebing untuk menyatukan kosa kata
“kawah” buat tengah-tengah diantara bibir-bibir vagina.

Pulsa habis. SMS yang menanyakan keadaannya –Tanganmu dah sampe memek belum- tak terkirim.

“Aku pengen denger suaramu. Kalo diijinkan, aku ganti nomor IM3 dg pinjam adekku. Ini baru aja beli pulsa Simpati, karena tadi abis. Makanya agak telat balas SMS.”
“Ga mau. Tahan dulu biar tambah penasaran.”
“Hadow. Oc dhe kuikuti maumu. Apa sih yang tidak buat dirimu daripada dirinya, kakakakaka….”
“Kamu masih bisa tahan kan? Ternyata bener kata kamu, meskipun lewat SMS bisa bikin merinding.”
“Ya masih sih. Ga kan berikan kenikmatan ini ke orang lain sbelum dirimu. Apalagi Ipi bilang, kamu putih dan cantik ya.”
“Aku biasa aja kok.”
“Rambut kamu panjang gak?”
“Sebahu… Kok masih dingin ya. Padahal AC kamar dah aku kecilin.”
“Jangan-jangan kamu gejala demam Say?”
“Ga aaah. Aku sehat-sehat aja kok!!! Mungkin bajuku yang terlalu tipis dan gak pakai selimut.”
“Coba telanjang di bawah selimut!”
“Terus…? Ntar kalau tambah dingin gimana?”
“Kan dah pake selimut.”
“Ya dheh, kucoba.”
“Sekarang gimana rasanya?”
“Terasa nyaman. Tidur telanjang cuma pakai selimut.”
“Sekarang coba, remas-remas susumu.”
“Terus…”
“Raba-raba terus sampai kamu merasa ingin memilin putingmu. Biar tambah hot, beri ludah sebagai pelumas. Trus lakuin!”
“Sampai tanganmu pengen menyentuh memekmu,” sambung SMSku dan, Nikmatilah!!”
“Hayoo, kamu ngebayangin apa?”
“Aku gak bayangin apa-apa kecuali apa yang kamu lakuin sekarang. Bagiku, menyaksikan kamu menikmati onanimu, itu yang ada dalam bayanganku.”

Kulanjut dengan,

“Sudah memainkan memek belum, Aida Sayang?”
“Aku baru menyentuhnya. Kamu menikmati bayanganmu yang gi lihat aku meraba-raba tubuhku.”
“Posisimu tlungkup, miring atau terlentang? Aku pengen banget nyusu tetekmu, tau….”
“Aku terlentang. Kakiku terbuka, seolah-olah pasrah.”

Sambungnya,

“Aku pasrah untuk disentuh dan dicium.”

Kubalas, “Tak hanya nyusu, saat ini aku pengen jilat-jilat memekmu. Memaemnya, melumat bibirnya, mengulum itilnya dan menghisap memekmu.”

“Lakukan semaumu, sedikitpun aku gak akan menolaknya. Dan biarkan aku memegang lolipopku,” balas SMSnya.
“Yup sayang. Aku sedang menikmati bayanganku tentangmu saat ini,” timpal SMSku.

Perintahku, “Coba sekarang pilin-pilin itilnya Say? Sudah?”

“Trus pa lagi?” tanyanya.
“Setelah itu, masukkan 1 jari sambil angkat pantatmu.”
“Bayangkan seolah kamu menyodorkan memekmu ke mulutku,” sambung SMSku.
“Kamu menikmati cairan yang keluar sedikit demi sedikit,” SMSnya.
“Yaah. Aku pengen menghirup cairan cintamu sayang.”
“Aku mulai membayangin memasukkan permenku ke dalam mulutku. Kamu semakin nakal menikmati memek aku.”
“Ouuugh nikmatnya dihisap mulutmu, Say,” balasku.

SMSku berikutnya,

“Bila kamu ingin maen lolipop, biarkan kubayangkan aku memutar tubuhku sehingga membentuk 69.” Lalu tanyaku, “Jarimu dah masuk Say?”

“Udah. Aku bayangin lidahmu yang menjilat memek aku dengan begitu nikmatnya.”
“Aduuuh sayyyyy…. Jilat telurnya Say. Jilaaaat sayaaaaang…… Ough nikmatnya…”
“Aku jilat telur kamu dan tanganku mengocok lolipop aku. Kakiku semakin terbuka lebar saat kamu jilati memekku dan kuangkat pantatku sampe memekku menutupi mukamu.”
“ya ya ya Say. Itu bagian yang kusuka. Ouch indahnya…”
“Lolipopku dah mulai basah. Aku isep kuat-kuat sampe kamu merintih. Rasanya memekku dah gak tahan menunggu ada yang masuk.”
“Ouh Say….. dah ga nahan pengen dimasukkin niiiih….”
“Memekku basah yank. Lolipopmu dah basah belum? Rasanya nikmat banget.”
“Ayo sayaaaang….. Ga nahan pengen dimaem memekmu niiih…”
“Kaki dan memekku dah terbuka, menunggu lolipop masuk yank.”
“Kamu terlentang sayang! Buka kakimu.

Biar aku masuk diantara kakimu. Ini lolipopku pengen diemut memekmu. Siap ya! Ini kupegangi pangkalnya dan kuarahkan ke tengah-tengah, diantara bibir-bibir memekmu. Dah nempel nih. Gimana rasanya sayang?”

“Masukin dunk yank,, pasti nikmat banget… Ooouuughhh Yaannnk..”
“Dah nempel Say! Ouh, dah becek. Kudorong ya?! Ouuuuh…. Sentuhan beceknya enak Say.”
“Aacchhhh….eechhhh…eecchhhhh.. Yank.. Biarin becek yank. Biar tambah nikmat. Lolipopmu mainin yank. Keluar masuk lakukan terus yank. Bikin aku gak tahan yank.”
“Ooooh…. Nikmat banget terasa kepala kontolnya ketelan memekmu. Dinding kemlicin. Uinuk….”

SMSku lagi,

“kamu dah keluar masukin jarimu Say?”
“Udah yank, ngebayangin kamu teken lolipopmu dengan pantatmu. Aku semakin menikmati rintihanku yank.”

Lanjut SMSnya,

“Ayo dunk yank. Aku dah gak tahan ciech…! Jangan buat aku menunggu, dah terlalu becek.”
“Blessss” SMSku,
“Lunyu banget. Enak banget masuknya. Kudiamkan sebentar ya sebelum kupenuhi permintaanmu untuk kutarik ulur di jalan dalam memekmu itu.”

Aku semakin tak tahan untuk denger suaranya. Kucoba telpon. Paling juga ga diangkat. Dan aku tahu itu. Entah sampai kapan ia mampu nahan untuk tak ketemuan denganku. Meski memang, aku dikenalnya baru sore tadi.

“Pengen denger rintihan dan jerit orgasmemu!”
“Sabar dunk… Aku denger suara becek memekku yank.”
“Aduh Say! Ini aku tambah cepat kocok kontolku.”
“Kocok ke memekku yank. Bikin aku semakin merintih.” “Oouughh yank. Aku ngebayangin lolipopmu bermain dengan lincah.”
“Jangan keras-keras rintihannya Say. Ntar kedengaran Ipi atau tetangga sebelah lho.”
“Tenang aja. Gak bakal kedengeran kok. Memekku bener-bener basah.”
“Terussss yaaaank….”
“Jariku semakin semangat memainkan memekku yank. Ngebayangin lolipopmu yang memainkannya.”

Kini saatnya SMSku bercerita seolah memang benar-benar mengalami beneran, “Oooouh oh oh aaah ah ah aduuuw enyaaak sayaaaang…”

“Yank, aku mau keluar… Kamu keluar di dalam memek aku pa di luar yank?”
“Duh Say…. Trus Say! Aku juga dah terasa mau keluarnya niih. Di luar aja ya. Atau kutaruh dalam mulutmu nih, cairan cintaku?”
“Aku dah keluar. Badanku lemes banget.” SMSnya setelah mengalami orgasme yang kubayangkan pasti indah banget.
“Aku belum Say. Ini kunaikkan dengan melototin gambar. Abisnya belum diijinin denger suara sih. Ya dah, kamu istirahat ya sayang ya! Met bobo. Nice dream, n luv u.”
“Kamu tu ada-ada aja ya…”
“Ya beginilah adanya diriku dan dirimu yang dilanda gelora asmara.”
“Tapi kepalaku masih terasa pusing,” katanya.
“Mungkin pusingnya dari yang telah biasa ML langsung dengan ML lewat SMS. Sebetulnya aku akan nekat ke Surabaya ngobatin pusingmu. Tapi tergantung kamu aja aah!”
“Eitzzz.. Ga boleh!! Kelihatannya Ipi dah pulang beli makan.”
“Ok dheh. Salam buat Ipi ya, dan mmmmuach buat dirimu.”
“Iya. Kamu tidur gih!”
“Ucapkan met bobo buat aku doooong!”
“Met bobo ya yank. Mimpi indah, mmmuachhh..”
“Duuuh, dah terasa nih sentuhannya ke hati.”

SMS itu berakhir jelang jam 4 pagi. Sementara aku masih sibuk mengetikkan SMS-SMS itu ke dalam cerita ini hingga Subhuh terlewatkan begitu saja. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: SMS Seks Pertama Buat Aida appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Mas Bram Teman Saumiku

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Mas Bram Teman Saumiku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Mira 30 tahun, tinggi 168cm, berat badan 60kg, tubuh putih kecoklatan, payudara 34B, body aduhai, adalah perawakanku. Aku sudah menikah selama kurang lebih 3 tahun, tp aku belum juga dikaruniai seorang buah hati. Suamiku bernama mas Husein dia berumur 34 tahun, hubungan keluarga kami bisa dibilang harmonis Karena tak banyak masalah yg terjadi dikeluargaku. Hanya ada satu masalah dlm keluargaku yg sejak dari dulu aku pendam yaitu ku tdk pernah mendapatkan kepuasan dlm berhubungan Sex dgn suamiku.

cerita istri selingkuhCerita Sex: Mas Bram Teman Saumiku

Cerita sex terbaru, Suamiku selalu saja tdk bisa dlm behubugan Sex, baru sebentar saja sudah keluar lalu loyo, aku hampir tdk mendaptkan klimaks dlm hubungan Sex dgn suamiku, Tp aku hanya memendamnya saja dlm hati. Sampai akhirnya datang seorang sosok mas Bram yg terlihat sangan jantan, denga tinggi besarnya, ada brewok dilehernya, dan Nampak juga bulu dada nya mas Bram yg membuat mas Bram ini terlihat sangat jantan sekali.

Mas Bram adalah teman sekantor dari suamiku, mas Bram dan suamiku sudah sahabatan sejak mereka kuliah sampai sekarang bekerja. Dlm keseharian mas Bram juga sering bermain bulu tangkis bersama setiap malam maupun disela-sela istirahat kantor mereka. Semua ini aku ketahui karena suamiku yg cerita, gak jarang juga mas Bram datang kerumah unuk ngajak mas husein bermain bulu tangkis atau hanya sekedar maen saja. Aku tak pernah menygka semua ini akan terjadi.

Cerita mesum terbaru, Akhir-akhir ini tatapan wajah mas Bram padaku agak berbeda, mas Bram menatapku dgn tatapan yg tajam. Sampai suatu saat aku mencuri-curi waktu saat suamiku sedang keluar mencari rokok, aku menanyai mas Bram tentang tatapan nya kepadaku itu. Dan dgn kaget aku mendengar jawaban dari mas Bram, dia menjawab kalau dia naksir sama aku, sekejap itu juga hatiku langsung berdetak tak karuan.

Mas Bram Teman Suamiku yg Perkasa – Sejak jawaban dari mas Hery itu, setiap hari aku menjadi kepikiran terus. Kenapa hasrat Sex ku dgn mas Bram mengalir sama kedlm pikiran mas Bram, sampai mas Bram berani mengakatakan naksir sama aku, padahal dia teman baik suamiku. Sungguh jawaban mas Bram itu sangat menggangu pikiranku, yg setelah aku mengetahui kalau mas Bram naksir sama aku, aku pun terus berhasrat ingin sekali bercumbu denganya, tp aku masih menahan keinginanku ini, karena aku masih menghargai suamiku. S

ampailah pada saat yg aku nanti-nantikan, secelah kesempatan datang. Waktu itu suamiku sedang ditugaskan oleh kantor dan harus menginap selama seminggu. Mas Bram yg tau kalau suamiku sedang ditugaskan oleh kantor itu pun langsung mendatangiku kerumah. Dan kembali mas mas Bram membahas tentang jawabannya saat itu yg belum aku jawab. Akhirnya terjadilah obrolan panjang antara aku dan mas Bram waktu itu yg akhirnya kita memutuskan untuk saling suka tp tanpa sepengetahuan suamiku. kejantanan mas Bram menyatakan perasaanya padaku ini yg membuat hatiku sekejap luluh dan menerimanya.

Mas Bram Teman Suamiku yg Perkasa – Hari itu adalah jadwal suamiku maen bulu tangkis, seperti biasa mas Bram datang kerumahku menghampiri suamiku untuk mengajaknya bermain, tp semua itu adalah alibi dari mas Bram, karena mas Bram sudah tau kalau suamiku sedang ridak di rumah. Mas Bram pun mengajakku untuk menggantikan suamiku untuk bermain bulu tangkis yg ada dibelakang rumahku. Dan aku pun bergegas ganti baju dgn hanya menggunakan tengtop setrit dan celana hot pans saja. Terlihat jelas lekuk tubuhku yg sangat seksi ini, yg aku pikirkan pasti akan membuat gairah mas Bram. Dan kitapun akhirnya bermain bulu tangkis.

Saat aku sedang hot-hotnya aku mengejar “kok” tanpa kuduga aku jatuh terkilir, Bram menghampiriku lalu mengajakku pulang. Setiba di rumah, kuajak Bram untuk mampir dan ia menerimanya dgn senang hati. Bram memapahku sampai ke kamar, lalu membantuku duduk di ranjang. Dgn manja kuminta ia mengambilkan aku minuman di dapur, Bram mengambilkan minuman dan kembali ke kamar mendapatkan aku telah melepas sweater dan sedang memijat betisku sendiri. Ia agak tersentak melihatku, karena aku telah menanggalkan sweaterku sekarang tinggal memakai blous “you can see” longgar yg membuat ketiak dan buah dadaku yg putih mulus itu mengintip nakal, posisi kakiku juga menarik rokmini olahragaku hingga pahaku yg juga putih mulus itu terbuka untuk menggoda matanya.

Tampak sekali ia menahan diri dan mengalihkan pandangan saat memberikan minuman kepadaku. Memang “gentleman” pria ini. penampilannya agak kaku tetapi disertai sikap yg lembut, kombinasi yg tak kudapatkan dari suamiku, ditambah berbagai macam kecocokan di antara kami. Mungkin inilah yg mendorongku untuk melakukan sesuatu hal yg seharusnya tdk dilakukan oleh seorang wanita yg sudah bersuami. Aku menggeser posisiku mendekatinya, lalu kucium pipinya sebagai ucapan terimakasihku. Bram terkejut, namun tak berusaha menghindar bahkan ia menggerakan wajahnya sehingga bibirku beradu dgn bibirnya. Kewanitaanku bangkit walaupun aku tahu ini adalah salah tetapi tanpa kusadari ia mencium bibirku beberapa saat sebelum akhirnya aku merespon dgn hisapan lembut pada bibir bawahnya yg basah.

Kami saling menghisap bibir beberapa saat sampai akhirnya aku yg lebih dulu melepas ciuman hangat kami. “Her..” kataku ragu. Kami saling menatap beberapa saat. Komunikasi tanpa kata-kata akhirnya memberi jawaban dan keputusan yg sama dlm hati kami, lalu hampir berbarengan, wajah kami sama-sama maju dan kembali saling berciuman dgn mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yg memulai, aku dan Bram saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.

Cerita Sex Sahabat Suamiku Jadi Pemuasku – Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan Bram mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dgn lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Entah bagaimana pria bukan suamiku ini bisa menyentuh ragaku selembut ini, semakin kupejamkan mataku semakin melayg perasaanku, dan menikmati kelembutan yg memancing gairah ini. Kembali Bram yg melepas bibirnya dari bibirku. Namun kali ini, dgn lembut namun tegas, ia mendorong tubuhku sambil satu tangannya masih terus membelai pahaku, membuat kedua tanganku yg menahanku pada posisi duduk tak kuasa melawan dan akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring disisihku.

Cerita Sex Sahabat Suamiku Jadi Pemuasku – Bram mengambil inisiatif mencium bibirku kembali, yg serta merta kubalas dgn hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yg mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai barang milikku yg paling sensitif yg masih terbalut celana dlm itu dgn lembut namun pasti.

“Mmmmmpppphhh.. Bram..sudah terlalu jauh Her..” desahku di sela-sela ciuman panas kami.

Aku agak lega saat tangan kekarnya meninggalkan selangkanganku, namun ia mulai menarik blousku hingga terlepas dari jepitan rokku, lalu ia loloskan dari kepalaku. Buah dadaku yg montok dan puting susuku membayang menggoda dari Bra ku yg tipis dan seksi, membuatnya semakin penasaran. Ia kembali mencium bibirku, namun kali ini lidahnya mulai berpindah-pindah ke telinga dan leherku, untuk kembali lagi ke bibir dan lidahku.

Permainannya yg lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bergairah, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba-raba dadaku dan sesekali menyelipkan jarinya ke balik Bra menggesek-gesek putingku yg saat itu sudah tegak mengacung. Tanpa kusadari aku mulai memainkan kaos bajunya, dan setelah bajunya kusingkap terlihat tampilan otot di tubuhnya. Aku melihat dada bidang dan kekar, serta perut sixpacknya di depan mataku. Tak lama ia pun memutuskan untuk mengalihkan godaan bibirnya ke buah dadaku yg masih terbalut Bra ku.

Diciumi buah dadaku sementara tangannya merogoh ke balik punggungku untuk melepas kait Bra ku. Sama sekali tdk ada protes dariku iapun melempar Bra ku ke lantai sambil tdk buang waktu lagi mulai menjilati putingku yg memang sudah menginginkan ini dari tadi.

“Ooohh.. mmmmppphhhh.. aachh.. Bram..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yg basah dan kasar menggesek putingku yg terasa sangat peka.

Bram menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yg sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yg semakin lama semakin menggelora ini,

“..Oooh Bram suuddhaah.. Herr.. stoop..!!” tetapi Bram terus saja merangsangku bahkan tangannya mulai melepas celananya, sehingga kini ia benar-benar telanjang bulat.

K0ntolnya yg besar dan berotot mengacung tegang, karuan aku terbelalak melihatnya, besar dan perkasa lebih perkasa dari k0ntol suamiku, Meqiku tiba tiba berdenyut tak karuan. Oh..tak kupikirkan akibat dari keisenganku tadi yg hanya ingin mencium pipinya saja sekarang sudah berlanjut sedemikian jauh.

Bram melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku. Ia menarik rokku dan membungkukkan badannya menciumi pahaku. Kembali bibirnya yg basah dan lidahnya yg kasar menghantarkan rangsangan hebat yg merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dgn jilatannya yg sesekali melibas pinggiran Cealana Dlmku, semili lagi menyentuh bibir Meqiku. Yg bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak birahi, rasa penasaranku menginginkan lebih dari itu tp akal sehatku masih menyatakan bahwa ini perbuatan yg salah.

Akhirnya, dgn menyibakkan celana dlmku, Bram mengalihkan jilatannya kerambut kemaluanku yg telah begitu basah penuh lendir birahi.

“ggaahh.. Heeruu..stoop..ohh..” bagaikan terkena setrum rintihanku langsung menyertai ledakan kenikmatan yg kurasakan saat lidah Bram melalap Meqiku dari bawah sampai ke atas, menyentuh klitorisku.

Kini kami sama-sama telanjang bulat. Tubuh kekar berotot Bram berlutut di depanku. Lobang Meqiku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat batang k0ntolnya yg tegang besar kekar berotot berbeda dgn punya suamiku yg lebih kecil. Oohh..betul betul luar biasa napsu birahiku makin mengebu gebu. Entah mengapa aku begitu terangsang melihat batang kemaluan yg bukan punya suamiku. Oooh begitu besar dan perkasa, pikiranku bimbang karena aku tahu sebentar lagi aku akan disetubuhi oleh sahabat suamiku, anehnya gelora napsu birahiku terus mengelegak.

Kupasrahkan diriku ketika Bram membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu Bram menurunkan pantatnya dan menuntun k0ntolnya ke bibir Meqiku. Kerongkonganku tercekat saat kepala k0ntol Bram menembus Meqiku.

”Hngk! Besaar..sekalii..Heer..” Walau telah basah berlendir, tak urung k0ntolnya yg demikian besar kekar berotot begitu seret memasuki liang Meqiku yg belum pernah merasakan sebesar ini, membuatku menggigit bibir menahan kenikmatan hebat bercampur sedikit rasa sakit.

Tanpa terburu-buru, Bram kembali menjilati dan menghisap putingku yg masih mengacung dgn lembut, kadang menggodaku dgn menggesekkan giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, membuatku tersihir oleh kenikmatan tiada tara, sementara setengah k0ntolnya bergerak perlahan dan lembut menembus Meqiku. Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dgn perlahan, memancing gairahku semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak meleleh di Meqiku, melicinkan jalan masuk k0ntol berotot ini ke dlm liang kenikmatanku tahap demi tahap.

Lidahnya yg kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yg lain, membuat kepalaku terasa semakin melayg didera kenikmatan yg semakin bergairah. Akhirnya napsu birahikulah yg menang laki laki perkasa ini benar benar telah menyeretku kepusaran kenikmatan menghisap seluruh pikiran jernihku dan yg timbul adalah rangsangan dahsyat yg membuatku ingin mengarungi permainan seks dgn sahabat suamiku ini lebih dlm.

“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. heeruu.. masukin k0ntolmu yg dalaam..!! oouch.. niikmaat.. heerr..!! Baru kali ini lobang Meqiku merasakan ukuran dan bentuk k0ntol yg bukan milik suamiku, yg sama sekali baru ..besaar dan perkasaa.., aku merasakan suatu rangsangan yg hebat didlm diriku.

Seluruh rongga Meqiku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding Meqiku digesek batang k0ntolnya yg keras dan besaar..!

Cerita Sex Sahabat Suamiku Jadi Pemuasku – Akhirnya seluruh batang kemaluannya yg kekar besar itu tertelan kedlm lorong kenikmatanku, memberiku kenikmatan hebat, seakan bibir Meqiku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini. Melepas putingku, Bram mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,

“..oouch.. niikmaat.. heeruu..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tdk merespon kenikmatan ini dgn membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal-sengal diselingi desah desah penuh kenikmatan.
“Aaaarrggghh.. sshh.. hh.. Heerruu.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat sahygghh..” Bram membalas dgn pertanyaan “Ohh.. Miray nikmatan mana dgn k0ntol suamimu..?” otakku benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yg luar biasa..! jawabanku benar benar diluar kesadaranku
“Ohh ssh Bram. k0ntolmu besaar sekalii..! jauh lebih nikmaat ..!! Bram makin gencar melontarkan pertanyaan aneh aneh, “..hh..Mira lagi diapain meqimu sama kontolnya Bram..?” aku bingung menjawabnya,
“Bilang lagi dientot..!” Bram memaksaku untuk mengulangnya, tp dasar aku lagi terombang ambing oleh buaian birahi akupun tdk malu malu lagi mengulangnya
“hh.. hh.. sshh.. mmmmmppphhhhh..lagi dientot sayaang..”

Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Bram kembali menari di putingku yg memang gatal memohon jilatan lidah kasarnya. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan berdesir dan setruman nikmat makin menjadi jadi merebak berpusat dari Meqi dan putingku, keseluruh tubuhku hingga ujung jariku. Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat sehingga terasa seakan tubuhku melayg. K0ntolnya yg dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot Meqiku dan menggesek-gesek dinding Meqiku yg mencengkeram erat.

Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Aku begitu menikmatinya sampai akhirnya seluruh tubuhku terasa penuh setruman birahi yg intensitasnya terus bertambah seakan tanpa henti hingga akhirnya seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan saat kenikmatan gairah ini meledak dlm seluruh tubuhku. Desahanku sudah berganti dgn erangan erangan liar kata kataku semakin vulgar.

“Ahh.. Ougggggghh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis meqiku..!! genjoott.. kontolmu sampe mentok..!!” Ooohh.. Herruu.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot dgnmu..!!” mendengar celotehanku, Bram yg kalem berubah menjadi semakin beringas seperti banteng ketaton dan yg membuat aku benar benar takluk adalah staminanya yg bukan maiin perkasaa.., tdk pernah kudapatkan seperti ini dari suamiku.

Aku benar benar sudah lupa siapa diriku yg sudah bersuami ini, yg aku rasakan sekarang adalah perasaan yg melambung tinggi sekali yg ingin kunikmati sepuas puasnya yg belum pernah kurasakan dgn suamiku. Bram mengombang ambingkan diriku di lautan kenikmatan yg maha luas, seakan akan tiada tepinya. Akhirnya aku tdk bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku yg begitu dahsyatnya menggulung diriku

“Ngghh.. nghh .. nghh.. Bram.. Akku mau keluaar..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dlm tubuhku, Bram mengendalikan gerakannya yg tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan batang kemaluannya dlm dlm dgn memutar mutar keras sekalii.. Clitorisku yg sudah begitu mengeras habis digencetnya.

“..aacchh.. Bram.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!”

Cerita Sex Sahabat Suamiku Jadi Pemuasku – Ledakan kenikmatan orgasmeku terasa seperti ‘forever’ menyemburkan lendir orgasme dlm Meqiku, kupeluk tubuh Bram erat sekali wajahnya kuciumi sambil mengerang mengerang dikupingnya sementara Bram terus menggerakkan sambil menekan k0ntolnya secara sangat perlahan, di mana setiap mili k0ntolnya menggesek dinding Meqiku menghasilkan suatu kenikmatan yg luar biasa yg kurasakan dlm tubuhku yg tdk bisa kulontarkan dgn kata kata.

Beberapa detik kenikmatan yg terasa seperti ‘forever’ itu akhirnya berakhir dgn tubuhku yg terkulai lemas dgn k0ntol Bram masih di dlm Meqiku yg masih berdenyut-denyut di luar kendaliku. Tanpa tergesa-gesa, Bram mengecup bibir, pipi dan leherku dgn lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dgn erat, membuatku benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat disayangi. Ia sama sekali tdk menggerakkan k0ntolnya yg masih besar dan keras di dlm Meqiku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yg terengah-engah.

Setelah aku kembali “sadar” dari ledakan kenikmatan klimaks yg memabukkan tadi, aku pun mulai membalas ciumannya, memancing Bram untuk kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar. Sekarang aku tdk canggung lagi bersetubuh dgn teman suamiku ini. Gairahku yg sempat menurun tampak semakin terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan k0ntolnya pada dinding Meqiku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar dan aku semakin berani melayani gairahnya yg memang tampaknya makin liar saja.

Genjotan k0ntolnya pada Meqiku mulai cepat, kasar dan liar. Aku benar-benar tdk menygka bisa terangsang lagi, biasanya setelah bersetubuh dgn suamiku setelah klimax rasanya malas sekali untuk bercumbu lagi tp kali ini Bram memberiku pengalaman baru walau sudah mengalami klimax yg maha dahsyat tadi tp aku bisa menikmati rangsangannya lagi oleh genjotan k0ntolnya yg semakin bernapsu, semakin cepat, semakin kasar, hingga akhirnya ledakan lendir birahiku menetes lagi bertubi-tubi dari dlm Meqiku.

Lalu Bram memintaku untuk berbalik, ooh ini gaya yg paling kusenangi “doggy style” dgn gaya nungging aku bisa merasakan seluruh alur alur batang kemaluan suamiku dan sekarang aku akan merasakan batang yg lebih besar lebih perkasa oohh..! dgn cepat aku berbalik sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas

“..Yeess….masukin kontol gedemu dari belakang kelobang meqiku..” Bram pun menatap liar dan yg ditatap adalah bokongku yg sungguh seksi dimatanya, bongkahan pantatku yg bulat keras membelah ditengah dimana bibir Meqiku sudah begitu merekah basah dibagian labia dlmku memerah mengkilat berlumuran lendir birahiku mengintip liang kenikmatanku yg sudah tdk sabar ingin melahap batang kemaluannya yg sungguh luar biasa itu.

Sambil memegang batang k0ntolnya disodokannya ketempat yg dituju

“Bleeeess..” ..Ooohh.. Bram.. teruss.. Haaannnsss.. yg.. dalaam..!! mataku mendelik merasakan betapa besaar dan panjaang batang k0ntolnya menyodok liang kenikmatanku, urat urat kemaluannya terasa sekali menggesek rongga Meqiku yg menyempit karena tertekuk tubuhku yg sedang menungging ini.

Hambatan yg selalu kuhadapi dgn suamiku didlm gaya ‘doggy style’ ini adalah pada waktu aku masih dlm tahap ‘menanjak’ suamiku sudah terlalu cepat keluar, suamiku hanya bisa bertahan kurang dari dua menit.

Tetapi Bram sudah lebih dari 10 menit menggarapku dgn gaya ‘doggy style’ ini tanpa ada tanda tanda mengendur. Oh bukan maiin..! bagai kesurupan aku menggeleng gelengkan kepalaku, aku benar benar dlmkeadaan ekstasi, eranganku sudah berubah menjadi pekikan pekikan kenikmatan, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga batang k0ntol yg besaar dan panjaang itu lenyap tertelan oleh kerakusan lobang Meqiku. kenikmatanku bukan lagi pada tahap “menanjak” tp sudah berada di awang-awang di puncak gunung kenikmatan yg tertinggi.

“Nngk.. ngghh..Bram..akuu mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang menyertai klimaksku yg kedua yg kubuat semakin nikmat dgn mendorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan k0ntolnya yg besar sedlm-dlmnya di dlm Meqiku, sambil kukempot kempotkan Meqiku serasa ingin memeras batang kemaluannya untuk mendapatkan seluruh kenikmatan semaksimum mungkin.

Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukan Bram yg menindih tubuhku dari belakang. Berat memang tubuhnya, namun Bram menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yg telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dgn rasa kepuasan yg maha nikmat yg belum pernah aku rasakan sebelumnya dgn suamiku.

Bram memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas.

“Mira aku belum keluar sayang..! tolongin aku isepin kontolku sayaang..!” Aku benar benar terkejut aku sudah dua kali klimaks tp Bram belum juga keluar, bukan main perkasanya. biasanya malah suamiku lebih dulu dari aku klimaksnya kadang kadang aku malah tdk bisa klimaks dgn suamiku karena suamiku suka terburu buru.

Merasa aku telah diberi kepuasan yg luar biasa darinya maka tanpa sungkan lagi kuselomot batang kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya bahkan selangkangannya ketika kulihat Bram menggeliat geliat kenikmatan,

“..Ohh yess Hes.. nikmat sekalii.. teruss hes.. lumat kontolku iseep yg daleemm.. ohh.. heestyy.. saayaangg..!!” Bram mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja menyelomot batang kemaluannya yg besar, untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan batang kemaluannya dari mulutku, kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak hentakan kebelakang, benar saja melihat gerakan erotisku Bram makin mendengus dengus bagai kuda jantan liar, dan tdk kuperkirakan yg tadinya aku hanya ingin merangsang Bram untuk bisa cepat ejakulasinya malah aku merasakan birahiku bangkit lagi Meqiku terasa berdenyut denyut clitorisku mengeras lagi.

Ohh.. beginikah multiple orgasme yg banyak dibicarakan teman temanku? Selomotanku makin beringas, batang yg besar itu yg menyumpal mulutku tak kupedulikan lagi kepalaku naik turun cepat sekali, Bram menggelinjang hebat, akhirnya kurasakan Meqiku ingin melahap kembali batang kemaluannya yg masih perkasa ini, dgn cepat aku lepas k0ntolnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih batang kemaluannya lalu kududuki sembari ku tuju ke Meqiku yg masih lapar itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang bintang di langit kembali bermunculan.

“..Ooohh..Mira..kau sungguuh seksiiiii..sekaliiii….masuukin kontolku..!!” Bram memujiku setinggi langit melihat begitu antutiasnya aku meladeninya bahkan bisa kukatakan baru pertama kali inilah aku begitu antusias, begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda jantan yg sangat perkasa ini.
“..Yess.. Bram.. yeess.. kumasukkan kontolmu yg perkasa ini..!” kuputar-putar pinggulku dgn cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dgn derass sehingga batang k0ntol yg besar itu melesak dalaam sekali..

“..aachh.. Mirrrraaaaa.. putaar.. habiisiin kontoolku.. eennakk.. sekaallii..!!” giliran Bram merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya, tdk bisa kulukiskan betapa nikmatnya perasaanku, tubuhku terasa seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing di dlm lautan kenikmatan yg maha luas kucurahkan seluruh tenagaku dgn memutar menggenjot bahkan menekan keras sekali pantatku, kali ini aku yg berubah menjadi ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku putar pinggulku dan bagai penari perut meliuk meliuk begitu cepat.

K0ntolnya kugenjot dan kupelintir habiss.. bahkan kukontraksikan otot-otot Meqiku sehingga k0ntol yg besar itu terasa bagai dlm vacum cleaner terhisap dan terkenyot didlm liang Meqiku. Dan yg terjadi adalah benar benar membuatku bangga sekali, Bram bagai Layg-layg putus menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, sekali-kali ingin melepaskan tubuhku darinya tp tdk kuberikan kesempatan itu bahkan kutekan lagi pantatku lebih keras, batang k0ntolnya melesak seluruhnya bahkan rambut kemaluannya sudah menyatu dgn rambut kemaluanku, clitorisku yg lapar akan birahi sudah mengacung keras makin merah membara tergencet batang kemaluannya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, buah zakarnya kuraih dan kuremas-remas.

“..Ooohh.. aachh.. yeess.. Miiiirrrr.. yeess..!!”Bram membelalakan matanya sama sekali tdk menygka aku menjadi begitu beringass..begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Bram bangkit, dgn posisi duduk ia menylomot buah dadaku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua buah dadaku.
“..selomot.. pentilku.. dua. duanya.. Miirr..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! mataku menjadi berkunang kunang,
“..Ooohh.. Miraaaa.. nikmatnya bukan main posisi ini..! batang kontolku melesak dlm sekali menembus meqimu..!”

Bram mendengus-dengus kurasakan batang k0ntolnya mengembung pertanda spermanya setiap saat akan meletup,

“..Ohh.. sshh..aahh.. Bram ..keluaar.. bareeng..sayaannghh..!! jiwaku terasa berputar putar..! “..yess..Miiirrrrr..akuuu…keluarkan diluar apa didlm..?”.
“..Ohh..Bram Peniissssmu..jaangaahhn..dicabuut..keluarin..didalaam..!!

Tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhku bergetar hebat sekalii..! dan tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dlm rahimku,

“..aachh. jepiit kontoolku..yeess..sshh..Oouuuhh..nikmaatnya..meqimu Miraaa..!!” Bram memuncratkan air maninya di dlm rongga Meqiku, terasa kental dan banyak sekali.

Akupun mengelinjang hebat sampai lupa daratan

“..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Heerru.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. sayaang.. aarrgghh..!! gelombang demi gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh benar benar tak kusangka makin sering klimaks makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku serasa terbetot keluar terombang ambing dlm lautan kenikmatan yg maha luas.

Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai batang k0ntolnya pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yg kekar kupeluk erat sekali.

Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang kemaluannya yg sedang terjepit menyatu di dlm liang Meqiku. aarrgghh.. Nikmatnya sungguh luar biaasaa!! Oohh Bram aku kuatir akan ketagihan dgn batang k0ntolmu yg maha dahsyat ini!! Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, klimaks yg ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas sekali, Bram sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan tubuhku di dadanya yg kekar, aku merasakan kenyamanan yg luar biasa, kepuasanku terasa sangat dihargainya.

3 kali klimaks bukanlah hal yg mudah bagiku untuk mendapatkannya didlm satu kali permainan seks. Bram telah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!! akan kukenang kejadian ini selama hidupku. Tiba tiba Bram melihat jam lalu dgn muka sedih ia mengatakan kepadaku bahwa ia harus menemui seseorang, akupun tak kuasa menahannya, aku hanya mengangguk tak berdaya.

Namun hingga kini, persetubuhan batin dlm diriku masih terus berlangsung. Di lain pihak aku tetap ingin mencintai suamiku, walaupun ia tak bisa memberikan apa yg telah diberikan Bram padaku. Aku masih merindukan dan menginginkan sentuhan kejantanan Bram. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Mas Bram Teman Saumiku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Mas Bram Teman Saumiku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Hot: Diperkosa Majikan Yang Lagi Horny

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Hot: Diperkosa Majikan Yang Lagi Horny” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Kisahku mungkin biasa saja, yakni tentang pembantu rumah tangga yg diperkosa majikannya. Memang tdk ada yg istimewa kalau cuma kejadian semacam itu, namun yg membuat kisahku unik adalah karena aku tdk hanya diperkosa majikanku sekali. Namun, setiap kali ganti majikan hingga 3 kali aku selalu mengalami perkosaan. Baik itu perkosaan kasar maupun halus. Aku akan menceritakan kisahku itu setiap majikan dlm satu cerita.

cerita sex perkosaCerita Sex Hot: Diperkosa Majikan Yang Lagi Horny

Begini kisahku dgn majikan pertama yg kubaca lowongannya di koran. Dia mencari prt utk mengurus rumah kontrakannya karena ia sibuk bekerja. Aku wajib membersihkan rumah, memasak, mencuci, belanja dll, pokoknya seluruh pekerjaan rumah tangga. Untungnya aku menguasai semuanya sehingga tdk menyulitkan. Apalagi gajinya lumayan besar plus aku bebas makan, minum serta berobat kalau sakit.

Manajer sekitar 35 tahunan itu bernama Pak S, asal Medan dan sedang ditugasi di kotaku membangun suatu pabrik. Mungkin sekitar 2 tahun baru proyek itu selesai dan selama itu ia mendapat fasilitas rumah kontrakan. Ia sendirian. Istri dan anaknya tak dibawa serta karena takut mengganggu sekolahnya kalau berpindah-pindah.

Sebagai wanita Jawa berusia 25 tahun mula-mula aku agak takut menghadapi kekasaran orang etnis itu, namun setelah beberapa minggu akupun terbiasa dgn logat kerasnya. Pertama dulu memang kukira ia marah, namun sekarang aku tahu bahwa kalau ia bersuara keras memang sudah pembawaan. Kadang ia bekerja sampai malam. Sedangkan kebiasaanku setiap petang adalah menunggunya setelah menyiapkan makan malam. Sambil menunggu, aku nonton TV di ruang tengah, sambil duduk di hamparan permadani lebar di situ. Begitu suara mobilnya terdengar, aku bergegas membuka pintu pagar dan garasi dan menutupnya lagi setelah ia masuk.

“Tolong siapkan air panas, Tri,” suruhnya suatu petang,
“Aku kurang enak badan.” Akupun bergegas menjerang air dan menyiapkan bak kecil di kamar mandi di kamarnya.

Kulihat ia menjatuhkan diri di kasurnya tanpa melepas sepatunya. Setelah mengisi bak air dgn air secukupnya aku berbalik keluar. Tp melihat Pak Siregar masih tiduran tanpa melepas sepatu, akupun berinisiatif.

“Sepatunya dilepas ya, pak,” kataku sambil menjangkau sepatunya.
“Heeh,” sahutnya mengiyakan. Kulepas sepatu dan kaos kakinya lalu kuletakkan di bawah ranjang.
“Tubuh bapak panas sekali ya?” tanyaku karena merasakan hawa panas keluar dari tubuhnya.
“Bapak masuk angin, mau sy keroki?” tawarku sebagaimana aku sering lakukan di dlm keluargaku bila ada yg masuk angin.
“Keroki bagaimana, Tri?” Baru kuingat bahwa ia bukan orang Jawa dan tdk tahu apa itu kerokan. Maka sebisa mungkin kujelaskan.
“Coba saja, tp kalau sakit aku tak mau,” katanya. Aku menyiapkan peralatan lalu menuangkan air panas ke bak mandi.
“Sekarang bapak cuci muka saja dgn air hangat, tdk usah mandi,” saranku.

Dan ia menurut. Kusiapkan handuk dan pakaiannya. Sementara ia di kamar mandi aku menata kasurnya utk kerokan. Tak lama ia keluar kamar mandi tanpa baju dan hanya membalutkan handuknya di bagian bawah. Aku agak jengah. Sambil membaringkan diri di ranjang ia menyuruhku,

“Tolong kau ambil handuk kecil lalu basahi dan seka badanku yg berkeringat ini.” Aku menurut.

Kuambil washlap lalu kucelup ke sisa air hangat di kamar mandi, kemudian seperti memandikan bayi dadanya yg berbulu lebat kuseka, termasuk ketiak dan punggungnya sekalian.

“Bapak mau makan dulu?” tanyaku.
“Tak usahlah. Kepala pusing gini mana ada nafsu makan?” jawabnya dgn logat daerah, “Cepat kerokin aja, lalu aku mau tidur.”

Maka ia kusuruh tengkurap lalu mulai kuborehi punggungnya dgn minyak kelapa campur minyak kayu putih. Dgn hati-hati kukerok dgn uang logam lima puluhan yg halus. Punggung itu terasa keras. Aku berusaha agar ia tdk merasa sakit. Sebentar saja warna merah sudah menggarisi punggungnya. Dua garis merah di tengah dan lainnya di sisi kanan.

“Kalau susah dari samping, kau naik sajalah ke atas ranjang, Tri,” katanya mengetahui posisiku mengerokku kurang enak. Ia lalu menggeser ke tengah ranjang.
“Maaf, pak,” akupun memberanikan diri naik ke ranjang, bersedeku di samping kanannya lalu berpindah ke kirinya setelah bagian kanan selesai.
“Sekarang dadanya, pak,” kataku.

Lalu ia berguling membalik, entah sengaja entah tdk handuk yg membalut pahanya ternyata sudah kendor dan ketika ia membalik handuk itu terlepas, kontan nampaklah k0ntolnya yg cukup besar. Aku jadi tergagap malu.

“Ups, maaf Tri,” katanya sambil membetulkan handuk menutupi kemaluannya itu.

Sekedar ditutupkan saja, tdk diikat ke belakang. Sebagian pahanya yg berbulu nampak kekar.

“Eh, kamu belum pernah lihat barangnya laki-laki, Tri?”
“Bbb..belum, pak,” jawabku. Selama ini aku baru melihat punya adikku yg masih SD.
“Nanti kalau sudah kawin kamu pasti terbiasalah he he he..” guraunya.

Aku tersipu malu sambil melanjutkan kerokanku di dadanya. Bulu-bulu dada yg tersentuh tanganku membuatku agak kikuk. Apalagi sekilas nampak Pak S malah menatap wajahku.

“Biasanya orang desa seusia kau sudah kawinlah. Kenapa kau belum?”
“Sy pingin kerja dulu, pak.”
“Kau tak ingin kawin?”
“Ingin sih pak, tp nanti saja.”
“Kawin itu enak kali, Tri, ha ha ha.. Tak mau coba? Ha ha ha..” Wajahku pasti merah panas.
“Sudah selesai, pak,” kataku menyelesaikan kerokan terakhir di dadanya.
“Sabar dululah, Tri. Jangan buru-buru. Kerokanmu enak kali. Tolong kau ambil minyak gosok di mejaku itu lalu gosokin dadaku biar hangat,” pintanya.

Aku menurut. Kuambil minyak gosok di meja lalu kembali naik ke ranjang memborehi dadanya.

“Perutnya juga, Tri,” pintanya lagi sambil sedikit memerosotkan handuk di bagian perutnya.

Pelan kuborehkan minyak ke perutnya yg agak buncit itu. Handuknya nampak bergerak-gerak oleh benda di bawahnya, cerpensex.com dan dari sela-selanya kulihat rambut-rambut hitam. Aku tak berani membayangkan benda di bawah handuk itu. Namun bayangan itu segera jadi kenyataan ketika tangan Pak S menangkap tanganku sambil berbisik,

“Terus gosok sampai bawah, Tri,” dan menggeserkan tanganku terus ke bawah sampai handuknya ikut terdorong ke bawah.

Nampaklah rambut-rambut hitam lebat itu, lalu.. tanganku dipaksa berhenti ketika mencapai zakarnya yg menegang.

“Jangan, pak,” tolakku halus.
“Tak apa, Tri. Kau hanya mengocok-ngocok saja..” Ia menggenggamkan k0ntolnya ke tanganku dan menggerak-gerakkannya naik turun, seperti mengajarku bagaimana mengonaninya.
“Jangan, pak.. jangan..” protesku lemah. Tp aku tak bisa beranjak dan hanya menuruti perlakuannya. Sampai aku mulai mahir mengocok sendiri.
“Na, gitu terus. Aku sudah lama tak ketemu istriku, Tri. Sudah tak tahan mau dikeluarin.. Kau harus bantu aku..
Kalau onani sendiri aku sudah sulit, Tri. Harus ada orang lain yg mengonani aku.. Tolong Tri, ya?” pintanya dgn halus. Aku jadi serba salah.

Tp tanganku yg menggenggam terus kugerakkan naik turun. Sekarang tangannya sudah berada di sisi kanan-kiri tubuhnya. Ia menikmati kocokanku sambil merem melek.

“Oh. Tri, nikmat kali kocokanmu.. Iya, pelan-pelan aja Tri. Tak perlu tergesa-gesa.. oohh.. ugh..” Tiba-tiba tangan kanannya sudah menjangkau tetekku dan meremasnya. Aku kaget,
“Jangan pak!” sambil berkelit dan menghentikan kocokan.
“Maaf, Tri. Aku benar-benar tak tahan. Biasanya aku langsung peluk istriku. Maaf ya Tri. Sekarang kau kocoklah lagi, aku tak nakal lagi..” Sambil tangannya membimbing tanganku kembali ke arah zakarnya.

Aku beringsut mendekat kembali sambil takut-takut. Tp ternyata ia memegang perkataannya. Tangannya tak nakal lagi dan hanya menikmati kocokanku.

Sampai pegal hampir 1/2 jam aku mengocok namun ia tak mau berhenti juga.

“Sudah ya, pak,” pintaku.
“Jangan dulu, Tri. Nantilah sampai keluar..”
“Keluar apanya, pak?” tanyaku polos.
“Masak kau belum tahu? Keluar spermanyalah.. Paling nggak lama lagi.. Tolong ya, Tri, biar aku cepat sehat lagi.. Besok kau boleh libur sehari dah..”

Ingin tahu bagaimana spermanya keluar, aku mengocoknya lebih deras lagi. Zakarnya semakin tegang dan merah berurat di sekelilingnya. Genggaman tanganku hampir tak muat. 15 menit kemudian.

“Ugh, lihat Tri, sudah mau keluar. Terus kocok, teruuss.. Ugh..” Tiba-tiba tubuhnya bergetar-getar dan.. jruutt.. jruutt.. crutt.. crutt.. cairan putih susu kental muncrat dari ujung zakarnya ke atas sperti air muncrat.

Aku mengocoknya terus karena zakar itu masih terus memuntahkan spermanya beberapa kali. Tanganku yg kena sperma tak kupedulikan. Aku ingin melihat bagaimana pria waktu keluar sperma. Setelah spermanya berhenti dan dia nampak loyo, aku segera ke kamar mandi mencuci tangan.

“Tolong cucikan burungku sekalian, Tri, pake washlap tadi..” katanya padaku.

Lagi-lagi aku menurut. Kulap dgn air hangat zakar yg sudah tak tegang lagi itu serta sekitar selangkangannya yg basah kena sperma..

“Sudah ya pak. Sekarang bapak tidur saja, biar sehat,” kataku sambil menyelimuti tubuh telanjangnya. Ia tak menjawab hanya memejamkan matanya dan sebentar kemudian dengkur halusnya terdengar. Perlahan kutinggalkan kamarnya setelah mematikan lampu. Malam itu aku jadi sulit tidur ingat pengalaman mengonani Pak S tadi. Ini benar-benar pengalaman pertamaku. Untung ia tdk memperkosaku, pikirku.

Namun hari-hari berikut, kegiatan tadi jadi semacam acara rutin kami. Paling tdk seminggu dua kali pasti terjadi aku disuruh mengocoknya. Lama-lama akupun jadi terbiasa. Toh selama ini tak pernah terjadi perkosaan atas memekku. Namun yg terjadi kemudian malah perkosaan atas mulutku. Ya, setelah tanganku tak lagi memuaskan, Pak S mulai memintaku mengonani dgn mulutku. Mula-mula aku jelas menolak karena jijik. Tp ia setengah memaksa dgn menjambak rambutku dan mengarahkan mulutku ke k0ntolnya.

“Cobalah, Tri. Tak apa-apa.. Jilat-jilat aja dulu. Sudah itu baru kamu mulai kulum lalu isep-isep. Kalau sudah terbiasa baru keluar masukkan di mulutmu sampai spermanya keluar. Nanti aku bilang kalau mau keluar..” Awalnya memang ia menepati, setiap hendak keluar ia ngomong lalu cepat-cepat kulepaskan mulutku dari k0ntolnya sehingga spermanya menTriprot di luar mulut.

Namun setelah berlangsung 2-3 minggu, suatu saat ia sengaja tdk ngomong, malah menekan kepalaku lalu menTriprotkan spermanya banyak-banyak di mulutku sampai aku muntah-muntah. Hueekk..! Jijik sekali rasanya ketika cairan kental putih asin agak amis itu menTriprot tenggorokanku. Ia memang minta maaf karena hal ini, tp aku sempat mogok beberapa hari dan tak mau mengoralnya lagi karena marah.

Namun hatiku jadi tak tega ketika ia dgn memelas memintaku mengoralnya lagi karena sudah beberapa bulan ini tak sempat pulang menjenguk istrinya. Anehnya, ketika setiap hendak keluar sperma ia ngomong, aku justru tdk melepaskan zakarnya dari kulumanku dan menerima semprotan sperma itu. Lama-lama ternyata tdk menjijikkan lagi.

Demikianlah akhirnya aku semakin lihai mengoralnya. Sudah tak terhitung berapa banyak spermanya kutelan, memasuki perutku tanpa kurasakan lagi. Asin-asin kental seperti fla agar-agar. Akibat lain, aku semakin terbiasa tidur dipeluk Pak S. Bagaimana lagi, setelah capai mengoralnya aku jadi enggan turun dari ranjangnya utk kembali ke kamarku. Mataku pasti lalu mengantuk, dan lagi, toh ia tak akan memperkosaku. Maka begitu acara oral selesai kami tidur berdampingan. Ia telanjang, aku pakai daster, dan kami tidur dlm satu selimut.

Tangannya yg kekar memelukku. Mula-mula aku takut juga tp lama-lama tangan itu seperti melindungiku juga. Sehingga kubiarkan ketika memelukku, bahkan akhir-akhir ini mulai meremasi tetek atau pantatku, sementara bibirnya menciumku. Sampai sebatas itu aku tak menolak, malah agak menikmati ketika ia menelentangkan tubuhku dan menindih dgn tubuh bugilnya.

“Oh, Tri.. Aku nggak tahan, Tri.. buka dastermu ya?” pintanya suatu malam ketika tubuhnya di atasku.
“Jangan pak,” tolakku halus.
“Kamu pakai beha dan CD saja, Tri, gak bakal hamil. Rasanya pasti lebih nikmat..” rayunya sambil tangannya mulai mengkat dasterku ke atas.
“Jangan pak, nanti keterusan sy yg celaka. Begini saja sudah cukup pak..” rengekku.
“Coba dulu semalam ini saja, Tri, kalau tdk nikmat besok tdk diulang lagi..” bujuknya sambil meneruskan menarik dasterku ke atas dan terus ke atas sampai melewati kepalaku sebelum aku sempat menolak lagi.
“Woow, tubuhmu bagus, Tri,” pujinya melihat tubuh coklatku dgn beha nomor 36.
“Malu ah, Pak kalau diliatin terus,” kataku manja sambil menutup dgn selimut.

Tp sebelum selimut menutup tubuhku, Pak S sudah lebih dulu masuk ke dlm selimut itu lalu kembali menunggangi tubuhku. Bibirku langsung diserbunya. Lidahku dihisap, lama-lama akupun ikut membalasnya. Usai saling isep lidah. Lidahnya mulai menuruni leherku. Aku menggelinjang geli.

Lebih lagi sewaktu lidahnya menjilat-jilat pangkal buah dadaku sampai ke sela-sela tetekku hingga mendadak seperti gemas ia mengulum ujung behaku dan mengenyut-ngenyutnya bergantian kiri-kanan. Spontan aku merasakan sensasi rasa yg luar biasa nikmat. Refleks tanganku memeluk kepalanya. Sementara di bagian bawah aku merasa pahanya menyibakkan pahaku dan menekankan zakarnya tepat di atas CD-ku.

“Ugh.. aduuh.. nikmat sekali,” aku bergumam sambil menggelinjang menikmati cumbuannya.

Aku terlena dan entah kapan dilepasnya tahu-tahu buah dadaku sudah tak berbeha lagi. Pak S asyik mengenyut-ngenyut putingku sambil menggenjot-genjotkan zakarnya di atas CD-ku.

“Jangan buka CD sy, pak,” tolakku ketika merasakan tangannya sudah beraksi memasuki CDku dan hendak menariknya ke bawah.

Ia urungkan niatnya tp tetap saja dua belah tangannya parkir di pantatku dan meremas-remasnya. Aku merinding dan meremang dlm posisi kritis tp nikmat ini. Tubuh kekar Pak S benar-benar mendesak-desak syahwatku.

Jadilah semalaman itu kami tak tidur. Sibuk bergelut dan bila sudah tak tahan Pak Siregar meminta aku mengoralnya. Hampir subuh ketika kami kecapaian dan tidur berpelukan dgn tubuh bugil kecuali aku pakai CD. Aku harus mampu bertahan, tekadku. Pak S boleh melakukan apa saja pada tubuhku kecuali memerawaniku.

Tp tekad tinggal tekad. Setelah tiga hari kami bersetubuh dgn cara itu, pada malam keempat Pak S mengeluarkan jurusnya yg lebih hebat dgn menjilati seputar memekku meskipun masih ber-CD. Aku berkelojotan nikmat dan tak mampu menolak lagi ketika ia perlahan-lahan menggulung CD ku ke bawah dan melepas dari batang kakiku. Lidahnya menelusupi lubang V-ku membuatku bergetar-getar dan akhirnya orgasme berulang-ulang. Menjelang orgasme yg kesekian kali, sekonyong-konyong Pak Siregar menaikkan tubuhnya dan mengarahkan zakarnya ke lubang nikmatku. Aku yg masih belum sadar apa yg terjadi hanya merasakan lidahnya jadi bertambah panjang dan panjang sampai.. aduuhh.. menembus selaput daraku.

“Pak, jangan pak! Jangan!” Protesku sambil memukuli punggunya.

Tetapi pria ini begitu kuat. Sekali genjot masuklah seluruh zakarnya. Menghunjam dlm dan sejurus kemudian aku merasa memiawku dipompanya cepat sekali. Keluar masuk naik turun, tubuhku sampai tergial-gial, terangkat naik turun di atas ranjang pegas itu. Air mataku yg bercampur dgn rasa nikmat di memek sudah tak berarti. Akhirnya hilang sudah perawanku. Aku hanya bisa pasrah. Bahkan ikut menikmati persetubuhan itu.

Setelah kurenung-renungkan kemudian, ternyata selama ini aku telah diperkosa secara halus karena kebodohanku yg tdk menyadari muslihat lelaki. Sedikit demi sedikit aku digiring ke situasi dimana hubungan seks jadi tak sakral lagi, dan hanya mengejar kenikmatan demi kenikmatan. Hanya mencari orgasme dan ejakulasi, menebar air mani!

Hampir 2 tahun kami melakukannya setiap hari bisa dua atau tiga kali. Pak S benar-benar memanfaatkan tubuhku utk menyalurkan kekuatan nafsu seksnya yg gila-gilaan, tak kenal lelah, pagi (bangun tidur), siang (kalau dia istirahat makan di rumah) sampai malam hari sebelum tidur (bisa semalam sutk).

Bahkan pernah ketika dia libur 3 hari, kami tdk beranjak dari ranjang kecuali utk makan dan mandi. Aku digempur habis-habisan sampai tiga hari berikutnya tak bisa bangun karena rasa perih di V-ku. Aku diberinya pil kb supaya tdk hamil. Dan tentu saja banyak uang, cukup utk menyekolahkan adik-adikku.

Sampai akhirnya habislah proyeknya dan ia harus pulang ke kota asalnya. Aku tak mau dibawanya karena terlalu jauh dari orang tuaku. Ia janji akan tetap mengirimi aku uang, namun janji itu hanya ditepatinya beberapa bulan. Setelah itu berhenti sama sekali dan putuslah komunikasi kami. Rumahnya pun aku tak pernah tahu dan akupun kembali ke desa dgn hati masygul. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Hot: Diperkosa Majikan Yang Lagi Horny” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex Hot: Diperkosa Majikan Yang Lagi Horny appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa: Malioboro Hot

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa: Malioboro Hot” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Jam di pergelangan tangan kananku menunjukkan angka 5, matahari sdh mulai bersiap pulang ke peraduannya. Dan aku, masih berdiri di tepi jalan raya Magelang – Jogya menunggu bus patas yg lewat. Meski aku agak pesimis akan mendapatkan apa yg aku harap. Sdh hampir 1 jam aku berdiri di depan mall Arthos, menunggu bus patas lewat, namun nihil. Sdh seminggu aku menginap di hotel mewah ini, ada beberapa tender yg harus aku menangkan utk perusahaanku. Dan di penghujung minggu ini, aku berniat liburan ke Jogya, sekedar jalan jalan menikmati suasana malioboro dan sekitarnya.

cerita ngentot terbaruCerita Dewasa: Malioboro Hot

Aku Putri, 27tahun, staff accounting di sebuah perusahaan kontraktor di Semarang. Tubuhku chubby, dgn tinggi 165cm dan bb 75kg, kulit sawo matang. Yg membuatku paling pede adalah payudaraku yg membusung, 38b, seringkali menjadi jarahan mata nakal para eksekutifku atau klien. Jujur sih, aku senang saat mata mereka mengerling nakal melihat ke dadaku, kubayangkan apa yg mereka bayangkan pada tubuhku. Hmmmhhh….. Membayangkannya saja membuatku libidoku naik. Hampir saja beberapa kali aku kehilangan normaku dan menerima ajakan indehoy mereka. Namun aku masih berusaha menjaga profesionalitasku dalam pekerjaan.

Hari ini pun aku menolak ajakan mereka utk pulang ke Semarang bersama mobil mereka. Hanya berduaan dalam mobil? Apa yg bisa terjadi? Ngeri aku bayanginnya kalau akhirnya aku dibelokkan ke hotel oleh salah satu rekan atau bosku itu. Bukan… bukan karena aku gak doyan k0ntol, tp resiko yg harus aku tanggung jika berita aku “bisa dipake” menyebar ke seluruh kBimawan, habislah mukaku menanggung malu.

Dan… akhirnya, terdamparlah aku disini. Di tepi jalan yg penuh debu, menunggu bus yg tak kunjung tiba. Bosan menunggu, aku berjalan ke arah minimarket, niat hati ingin membeli minuman sekedar pendingin tenggorokan. Kering kali rasanya aku tak minum satu jam an ini. Kutarik koper berodaku ke arah minimarket, tak jauh dari tempatku menunggu bus. Kira2 15 meter sebelum sampai minimarket, perhatianku tertuju pada seorang lelaki dgn bodi proporsional, tinggi 170an cm, bb sekitar 65kg, kulit pucat dan memakai jaket kulit. Dia sedang memakai sarung tangan di samping sepeda motor vixion merahnya. Kuperhatikan ada dua helm yg bersandar di motornya. Entah helm siapa.

Tak kupedulikan yg lain, aku iseng menghampirinya.

“Maaf mas, hendak menuju kemana? apakah sendirian?” tanyaku to the poin. Jujur aku paling susah basa basi.
“Ke Jogya mbak. Saya sendirian. Ada apa ya?” jawabnya seraya bertanya padaku. Tdk dihentikan kegiatannya merapikan sarung tangannya.
“Saya kemalaman mas, boleh nebeng sampai Jogya gak mas? Dari tadi gak ada bus patas lewat..” ucapku dgn jujur.

Mata lelaki itu membelalak sedikit, seolah tak percaya.

“saya naik motor lo mbak.. gakpapa? Jogya dari sini masih sekitar satu jam an lagi. Mbak yakin?” tanyanya memastikan keinginanku utk berboncengan denganya.
aku mengangguk keras, menandakan keyakinanku utk membonceng.

“saya mau jalan jalan ke malioboro mas, tadinya mau naik patas, tp ternyata gak datang2. Gak mau saya naik bus ekonomi, trauma saya mas. Pernah kecopetan” jawabku menyakinkannya.
“Ya sdh…. mbak bisa pakai helm adik saya, kebetulan saya baru saja menjenguk adik saya di ponpes, saya kira adik saya mau ikut pulang sama saya ke Jogya, ternyata tdk boleh pulang sana ustadzahnya” katanya sambil menyodorkan helm putih pink kepadaku.

Aku tersenyum menyadari bahwa dia bersedia memboncengku sampai jogya. Dan akhirnya aku terbebas dari rasa menunggu bus patas yg entah kapan datangnya. Selepas dia memakai masker dan helm, dia menaruh koperku di depannya, dan menungguku selesai memakai helmku. Tiba tiba dia menjulurkan tangan kanannya, mengajakku bersalaman.

“Bima” katanya seraya menjabat tanganku.

Dia menggenggam tanganku erat, terlihat kokoh dgn pergelangan tangan yg kuat. Aku menjadi penasaran apakah otot k0ntolnya sekuat otot tangannya?
Otakmu mulai mesum…

“Putri” jawabku sambil tersenyum sembari mencoba menggodanya.

Kuamati badannya sangat atletis, minimal cowok ini rajin berolahraga. Otot dadanya terbentuk sempurna. Wajah orientalnya telah menawan hatiku sejak pertama kali aku menatapnya.

Aku beranjak duduk di belakangnya. Aku memakai celana bahan dgn setelah kemeja lengan panjang berwarna ungu muda yg sangat pas membalut tubuhku. Untungnya aku memakai tas kerja yg bisa dijadikan tas punggung, sehingga aku bisa dgn leluasa memeluk tubuhnya. Eh, duduk memboncengnya.

Sengaja aku rapatkan posisi tubuhku dgn tubuhnya. Kusandarkan payudaraku ke punggungnya, kedua pahaku menempel sempurna di kedua paha belakangnya. Kupegang kedua sisi pinggangnya. Sedikit berlemak, tp hal itu membuatku menjadi horny.

Bima mulai memacu vixionnya ke jalanan. Aku menikmati perjalanan kami dgn semakin mendekatkan badanku ke badannya. Kudekatkan mekiku ke pantatnya, meski sebenarnya aku berharap itu bagian depannya. Ada jagoannya yg membuatku penasaran.

“Mau dianter ke mana Put?” tanyanya tanpa embel embel mbak lagi.
“Ke Ibis Malioboro saja mas. Saya dah booking kamar disana” ucapku.

Karena laju kendaraan yg kencang, kami harus mendekatkan bibir dan telinga kami agar jelas terdengar. Dan hal itu membuat payudaraku semakin ‘menekan’ di punggungnya. Duh gemesnya, pengen banget kucium itu pipi, jarak bibirku dgn pipinya kadang hanya 5cm saja saat kami bicara. Duhh… bisa gak tahan kalao kayak gini caranya.

“Gak ada saudara atau teman di Jogya?” tanyanya lagi dan membuat mekiku semakin menegang karena tekanan punggungnya di payudaraku, nafasku semakin memburu.

Entah dia menyadarinya atau tdk.

“Ada sih. Tp aku belum sempat menghubungi mereka. besok saja kalau sdh fix mau main” ucapku

Perjalanan selanjutnya kami lebih banyak diam, aku mengeratkan pegangan tanganku diperutnya yg rata, menikmati payudaraku yg menempel di punggungnya dan mekiku yg makin menegang. Terkadang aku usil mengelus perutnya, atau menyandarkan pipiku di punggungnya. Jaket kulitnya menjadi penghalang hangatnya tubuh kami berdua.

Dari dekapanku, aku merasakan hal yg sama terjadi padanya. Nafasnya mulai naik turun memburu.. aku hampir tak bisa menahan tanganku utk mengelus k0ntolnya. Memastikan apakah k0ntolnya berdiri atau tdk.

Aku masih menahan diri utk tdk mengelus k0ntolnya. Meski mekiku sdh tegang terasa. Apa yg ada dalam pikirannya kalau aku langsung meremas k0ntolnya di jalanan seperti ini? Kutahan tahankan tanganku agar tak berbuat yg aneh aneh.

Meski sejujurnya aku sdh gak tahan pengen ngeremes.

Perjalanan satu jam menjadi tak terasa saat tubuh kami saling memburu.

Sebentar lagi kami sampai di Ibis hotel. Langit senja sdh semakin merah, sekelompok awan gelap mulai mengikuti kami. Sepanjang perjalanan memasuki kota aku hanya memohon semoga hujan berbaik hati menunggu sampai aku sampai di tujuan baru turun menyapa bumi.

Doaku ternyata hanya sampai pada stasiun Tugu, karena selepas itu, hujan mulai pelan2 menyapa kami. Rintik rintik hujan satu demi satu hinggap di kemeja ungu mudaku. Dingin mulai merayap ke ragaku. Aku semakin erat memeluk tubuh kekar di depanku, sementara dirinya fokus mempercepat laju motor agar kami segera sampai di Ibis. Sebentar lagi… ya.. sebentar lagi kami sampai. Gedungnya sdh terlihat di ujung mataku.

Yup.. Tepat sebelum hujan turun dgn lebatnya, kami sampai di depan lobby hotel. Aku bernafas lega, sembari turun dari motor, kemudian melepaskan helm.

“Untung dah sampai ya mas. Terimakasih banyak… ” ucapku pada Bima.
“Maaf lo Put, bikin kamu kebasahan kek gini..” balasnya sembari memandang keseluruhan tubuhku dan sebagian basah oleh air hujan.
“Ihh apaan sih mas. Aku yg beruntung bisa dianterin ma kamu. Kalau gak, aku belum tentu nyampe di Ibis sekarang. Eh, bentar aku check in dulu. Tunggu dulu ya… ” kataku sambil berjalan memasuki lobby.

Setelah mengkorfimasi pemesanan dan lainnya, aku kembali keluar lobby, menemui Mas Bima yg tadi kuminta menungguku di Lobby Hotel. Namun begitu aku sampai di luar, yg kutemui hanya koper unguku, tanpa mas Bima. Pias rasanya dadaku kehilangan sosok yg aku kira mau menghangatkanku malam ini.

Aku tertunduk lesu, dgn enggan aku menarik ujung koperku masuk ke lobby hotel dan berniat naik ke kamarku. Malam ini sendirian deh, raungku. Ternyata tadi aku hanya ke ge eran saja merasa mas Bima bernafas memburu karenaku. Aku sedih, lesu karenanya. Tubuhku langsung terasa menggigil, aku harus segera mandi dan mengganti pakaianku.

Hingga sampai depan lift, aku masih lesu kehilangan mas Bima.

“Put.. ” suara cowok membangunkan lamunanku, aku menoleh ke asal suara.
“Mas Bima ! mas kemana saja? Aku pikir mas pergi tanpa pamit tauk!” pekikku, gembira melihat sosoknya.

Dia hanya tersipu melihat aku begitu gembira melihatnya. Dia berjalan mendekatiku sambil tersenyum.

“Maaf, aku tadi kebelet pipis, satpam nyuruh aku parkir di basement sekalian pipis di bawah. Lalu aku naik ke lobby mencarimu” katanya.
“Hehehe… kebelet pipis ceritanya? ” godaku sembari mengerling. Mas Bima tersipu.
“Ya udah, baju kamu kan basah, buruan naik terus mandi. Lalu istirahat. Aku pamit ya, kamu jaga diri baik baik.. ” ucapnya serasa hendak berpamitan padaku.
“eh, diluar Hujan masih deres banget loh. Pakai mantol jg bakal basah kali mas. Tunggu reda dulu kalau mau pulang” ucapku berusaha menahannya
“Iya jg sih” ucapnya sembari berfikir menimbang nimbang.
“Tungguin di kamarku aja, lumayan hangat. Sepertinya hujannya masih lama loh mas… ” ajakku sembari masuk ke lift. Mas Bima masih ragu utk masuk ke lift.
“Ayo mas… masuk… ” ucapku setengah menyuruh.
“Memangnya di kamar ada penghangatnya?” tanya mas Bima sambil masuk ke lift.

Kutekan tombol 7 dan pintu lift mulai menutup.

“Adalah mas.. penghangatnya bisa kentut pulak..” jawabku sembari menggodanya.

Aku ragu mas Bima gak ngeh sama kodeku. Kulihat mas Bima mengernyit selidik ke arahku.

“Bisa kentut? bau gak kentutnya?” tanyanya mulai mengerti arah pembicaraanku.
“Bau lah… bau banget. Ntar cobain sendiri yah” kataku sembari keluar dari lift.

Mas Bima mengikuti dari belakang sembari membawa koperku. Aku berjalan mendahuluinya mencari kamar nomor 717. Kamarnya ternyata berada di pojok lorong, aku segera mengibaskan kartuku di depan pintu dan lampunya berubah hijau, kemudian aku menekan gagang pintu dan membukanya.

“Silahkan masuk mas..” kataku mempersilahkannya masuk.
“Anggap kamar sendiri ya mas, aku dah gak tahan nih mas mau pipis”
“Hahaha, iya.. makasih Put” kata mas Bima geli karena kami sama sama menahan pipis tadi.

Sehabis pipis, sebenarnya aku berniat mandi karena tubuhku sebagian basah. Karena itu aku keluar dari kamar mandi utk mengambil peralatan mandiku.

“Mas, Aku mandi dulu yah, dah dingin banget nih.. ” ucapku pada Mas Bima yg sedah menaruh jaketnya di gantungan, badannya hanya berbalut t shirt polo abu abu yg membentuk badannya.

Sial, aku tergoda pada dada bidangnya. Aku melirik mencuri pandang pada badannya sembari mengambil peralatan mandiku.

“Iya Put, buruan mandi.. Nanti masuk angin loh kalau gak mandi” katanya sambil menatap ke seluruh pojok kamar. “Put… ”
“hmmm… ” kataku sambil pengambil pakaian dalamku buat ganti.

“Dimana penghangatnya yg bisa kentut? Kok aku cari cari gak ada?” tanya Bima sembari menghampiriku.

Aku… yg sedang konak karena dia. Tak kubuang kesempatan utk menggodanya.. Aku mendekatinya, kami hampir tak berjarak, kutatap matanya dgn mata yg kusayu-sayukan.

“Ini mas.. Penghangatnya ada di depan matamu.. Masa mas gak liat? ” ucapku sambil meletakkan semua peralatan mandiku dan pakaian dalam gantiku ke lantai.

Kubiarkan tatapanku hanyut dalam ritme nafasnya. Kudekatkan tubuhku, sehingga badanku menempel ke badannya, aku mendongak, masih menatap matanya. Kemudian aku tersenyum, namun Bima masih diam mematung.

Tangan kananku meraih lehernya, memintanya utk sedikit membungkuk.

“Ar…yaa… ” ucapku parau, lebih ke ajakan utk bilang ‘jamah aku mas..’. Bima sedikit menunduk, kuraih bibirnya dgn bibirku. Sebuah french kiss yg singkat. Namun aku yakin dgn taktikku. 1… 2… 3….

Kulepaskan tanganku dari lehernya, menjauhkan bibirku dari bibirnya. Dan aku mundur selangkah ke belakang. Tangan kanan Bima meraih tangan kiriku dan tangan kirinya meraih pinggangku, bibirnya mengunci bibirku dan menyergapku dgn buas. Yes! taktikku berhasil..

Bima melumat bibirku dan deep kiss.. Utk beberapa menit kami saling mengeksplorasi mulut masing-masing..

Taktik kedua, kulepaskan ciuman kami dan aku berbalik hendak meninggalkannya ke kamar mandi.
Bima memelukku dari belakang, kedua tangannya meremas payudara ku dari luar bajuku. Kurasakan desah nafas Bima di belakang tengkukku. Bima mulai meciumi tengkukku, kurasakan lidah Bima menari nari di belakang telingaku, membuat birahiku semakin naik dan menjadi jadi.

Tangan kanan Bima menyusup ke dalam bajuku, menjelajahi perutku, naik menuju ke payudaraku, tangannya menyusup ke dalam payudaraku, meremas dan memainkan putingku.

Tangan kirinya membuka rilsleting celanaku, diturunkannya celana sampai ke kaki ku, hingga tinggal cd ku saja. Tangannya menyusup ke dalam cd ku, kurasakan jarinya memainkan bulu memekku, turun menjelajahi memekku yg sdh mulai basah.

Aku kemudian menolehkan wajahku, bibirku menemukan bibir Bima, bibir kami saling berpagut, lidah kami saling berkait, bertarung dalam birahi asmara.

Dibalikkannya aku, dan sekarang aku bisa melihat Bima dgn jelas, dia melepaskan baju dan celananya, dan aku melepaskan baju, bra dan cdku.

bibir kami berpagut lagi, saling mencium dan menyedot. Lidah kami saling bertarung dan bertaut, saling bertukar air liur. Aku menghisap lidahnya, dan Bima menghisap dan menyedot bibir bawahku. Ciuman bibir dan lidah yg saling bertaut menari di dalam mulut kami.

Aku hanya bisa melenguh dan mendesah.

“arghhhh…”desahku.
“oooohhh…arhhhh” desah Bima hampir menyerupai lenguhan yg membuat birahiku tambah naik.

Sekilas kubuka mataku, melihat matanya yg terpejam menikmati ciuman kami dan kurasakan gelora birahi yg meledak ledak.

Tangan Bima meremas payudaraku, memainkan putingku, dipilinnya lebut dan digenggamnya dgn penuh payudaraku, sementara sebelah tangannya lagi membelai memekku.

Jarinya menggosok memekku, mencari klitorisku dan ditemukannya apa yg dicari oleh jarinya, kemudian dgn gerakan maju, mundur, berputar, digosok dan ditekannya klitorisku dgn jarinya.

“arkhhhhhh….”desahku penuh kenikmatan, jarinya sangat luar biasa memainkan klitoris ku dan kurasakan memekku sdh basah sekali.

Bima terus memainkan jarinya, dimasukkannya jari tengahnya ke dalam memekku yg sdh basah itu, perlahan kurasakan jarinya menyentuh bibir dalam memekku.

Kemudian kurasakan ada tekanan pada bagian atas dalam memekku, suatu pijatan nikmat, dgn sensasi depan belakang yg kurasakan.

Jarinya menggosok dan menekan maju dan mundur di dalam liang memekku.
sebelah tangan Bima pindah ke belakang, meremas bokongku, dan bibir kami masih bertautan dgn lidah kami yg masih saling berkait.

Kurasakan suatu sensasi kenikmatan ketika gerakan jari Bima menjadi kocokan dan jarinya memutar mutar di liang memekku.

Memekku serasa di goyang dgn suatu kenikmatan yg belum pernah kurasakan.

“arghhhhh….Bima….terus….”desahku.
“nikmaaaatttttt….teruuusssss….”erangku.

Kocokan itu membuatku serasa berada di dunia kenikmatan.

Bima kemudian menghentikan kocokannya dan ciumannya, dia kemudian membopongku ke atas ranjang.

Ditengkupkan kedua pahaku, Bima kemudian berjongkok di tepi ranjang, kemudian menciumi belahan dalam pahaku, menciumi dan menjilati pahaku. Aku merasa geli dan nikmat di saat bersamaan. Kemudian Bima menciumi bibir luar memekku, menjilati cairan kenikmatan yg keluar dari memekku.

Dijilatinya dan lidahnya kemudian menjilati bagian dalam liang memekku.

Sluuuurrrpppp…bunyi hisapan dan jilatan lidahnya.

Jarinya menyibakkan bibir luar memekku yg tembem, ditemukannya apa yg dicari.

Lidahnya menjilati klitorisku, menghisap dan menjilati klitorisku.

Aku serasa terbang di awang awang.

“Arghhhhh…. enakkk banget beb…” erangku sambil kujambak dan kutekan kepala Bima ke selangkanganku.

Bima terus menjilati dan menghisap klitorisku, jari jempol dan telunjuk kirinya menekan bibir memekku sambil lidahnya menjilati klitorisku.

Sementara jari tengah kanannya dimasukkan ke dalam liang sanggama ku, dikocok dan dikocok di dalam memekku.

“arghhhhh….”aku berteriak kenikmatan.
“teruuuuussssss….arghhhhhh….”erangku.

Aku benar benar dipermainkan oleh Bima, dia sangat hebat, lidah dan jarinya membuatku serasa di langit ke tujuh.
Bima kemudian bediri, dilepaskannya cd nya sehingga nampaklah k0ntolnya yg sdh tegang itu. K0ntol dgn ukuran panjang yg kutaksir 18cm dan sangat tegak itu menggodaku utk menghisapnya.

Aku kemudian bangkit, menggenggam k0ntol Bima, kuhisap dan kujilat kepala k0ntolnya. Lidahku kumainkan di sekitaran kepala k0ntolnya, jariku kemudian membelai dan meremas lembut buah zakarnya.

“Oooggghhhhh….”kudengar desah Bima. sekilas kulihat yg Bima mendesah kenikmatan. Matanya tertutup merasakan kenikmatan yg sedang kuberikan.

Kuhisap dan kukulum k0ntolnya, jari telunjuk dan jempolku bersatu melingkar mengurut batang k0ntolnya sambil kuhisap k0ntolnya. Kuhisap dan kusedot k0ntolnya, yg sdh basah oleh cairan pelumasnya.

“Arggggghhhhhhhh….” lagi kudengar erangan Bima, membuatku serasa berkuasa atas pria tampan ini setelah dia tadi membuatku serasa melayg di langit ke tujuh.

Tangan Bima membelai rambutku dan kemudian menekan kepalaku agar aku semakin cepat mengulum k0ntolnya.

“Ooooggghhhhhh….ayo sayang…Aaaggghhhhhhh…” erang Bima.

Sesaat kemudian aku menghentikan kulumanku, dan Bima melihatku dan mengerti apa yg kuinginkan.

Bima membaringkan aku ke ranjang, diangkatnya kaki kananku ke pundaknya, dan kaki kiriku melingkari pinggangnya. diarahkannya dan dimasukkannya k0ntolnya ke dalam memekku.

slreepp….bunyi kocokan k0ntol Bima di dalam memekku.

Bima memompa k0ntolnya dgn irama pelan, kemudian ritme itu bertambah cepat, bibir kami saling bertemu dan berpagut, lidah kami bertemu dan berkait. kocokan dan goyangan k0ntol Bima sangat memberiku kenikmatan.
Kurasakan diriku dipenuhi oleh Bima. Setiap hentakan dan kocokannya memberiku sensasi kenikmatan yg belum pernah kurasakan.

“arggghhhh….” erangku dgn keras.

Tangan kanan Bima meremas dgn kencang payudaraku, kurasakan kenikmatan demi kenikmatan dari hujaman k0ntolnya.

Bima terus memompa dgn kecepatan tinggi dan aku merasakan kenikmatan yg luar biasa.

Otot-otot panggulku serasa menegang, jepihan pahaku kencang, aku menjepit pinggang nya dan kurasakan seluruh badanku semakin tegang dan mau meledak….

Badanku seperti tersedot ke atas, menegang dan menekan, memekku kurasakan menjepit k0ntol Bima dan setiap gesekan k0ntolnya memberi kenikmatan luar biasa.

“arhhhhhh….Biimmaaaaa….”aku setengah berteriak kenikmatan.

“arhhhhh….”erang Bima.

Bima melepaskan spermanya, menyiramkan spermanya di dalam memekku, kurasakan cairan hangat mengalir dalam memekku dan kurasakan kenikmatan luar biasa, orgasmeku setelah utk beberapa lama aku tdk bercinta dgn siapapun.

Aku kemudian melepaskan jepitan kakiku, ketegangan seluruh badanku berubah menjadi lemas, aku dan Bima sama sama kemudian berbaring berdampingan. Melepaskan desah2 ngos2an karena terkuras lemas…

Bima memelukku sambil menciumi bibirku.Kupeluk dia sembari menciumi bau khas badan lelaki… Damn it! bikin konak lagi. Kulepaskan ciuman kami, kujikati daun telinganya sembari berbisik

” makasih sayang…. ”

Aku terbangun pukul 9pm, diatas dada Bima. Dia masih terlelap dgn pulasnya, diiringi dengkuran khas seorang pria. Kami sama sama tertidur setelah orgasme bareng. Hihihihi…. Geli bayanginnya aku dapat boncengan dan k0ntol di penghujung minggu ini.

Tanpa sehelai benang pun di tubuh kami, hanya berpelukan, sdh cukup hangat rasanya. Aku beranjak bangun, kemudian menuju kamar mandi, masih dgn keadaan tanpa baju. Kuhidupkan air hangat utk mengisi bathub dan aku duduk di toilet, mengeluarkan air kencing dan sisa2 air mani serta lendir yg telah mengering.

Kubersihkan semua yg menempel di selangkanganku dan sekitar memek. Kusemprot dgn air selang yg deras. Duh, baru terasa kotor sekali, seharian belum mandi, nempel debu, belum bersihkan make up, udah main keringat aja. Pantas sekarang berasa tebel banget daki nya.

Sembari menunggu air di bathup penuh, aku memakai handuk dan menuju telepon kamar, memencet nomor restaurant dan memesan dua piring nasi goreng seafood kesukaanku. Sdh lewat jam makan, tp perut ini belum diisi. Sapa tahu Bima terbangun karena lapar nanti.

Aku kembali ke kamar mandi, setelah kulirik Bima masih asyik mendengkur. Kuambil tas peralatan mandiku dan Kunikmati kesendirian di dalam kamar mandi. Aku menggantungkan handukku ke gantungan, kemudian menjepit rambutku dgn jepitan yg ada di dalam ras peralatan mandiku, mengeluarkan peralatannya dan mengambil lulur mandi.

Mulai dari ujung kaki kiri, kuambil lulur kemudian kugosok2an ke seluruh bagian kulitku. Kugosok-gosok, sambil kupijat-pijat, berulang-ulang sampai dakinya ikut bersama lulur yg kuusap. Kaki kiri sampai paha, lanjut kaki kanan, kemudian bagian perut dan pinggang. Lanjut bagian payudara dan leher. Terakhir aku gosokkan di kedua tanganku.

Selesai luluran badan, aku mencuci mukaku dgn facial wash dari wardah yg anti acne. Badan wangi, muka segar,, enak rasanya. Tak lupa aku gosok gigi dan membersihkan daun telingaku. Lalu kuhidupkan shower, kubilas badanku dan mencuci rambutku dgn sampo. Setelah itu kubalur rambutku dgn masker, dan aku masuk ke bathub utk berendam dgn air hangat.

Enak rasanya, berendam dalam air hangat, menghilangkan semua penat-penat di badan. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa: Malioboro Hot” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Dewasa: Malioboro Hot appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Nikmatnya Ngentot STW

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Nikmatnya Ngentot STW” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Jika tulisan “Gara-gara Harnet” merupakan pengalamanku sekitar 30 tahun lalu, pada tulisan kali ini adalah cerita pengalaman yg baru saja terjadi beberapa bulan yg lalu. Memang jika dilihat dari usiaku yg sudah hampir 50 tahun, bisa jadi kehidupan sex bukanlah sesuatu yg luar biasa. Rasanya hampir semua macam gaya dari 112 tehnik bercinta ala kamasutra sudah pernah aku praktekan dgn isteri.

cerita sex stwCerita Sex: Nikmatnya Ngentot STW

Tingkat ereksipun sudah beralih dari semula “pandangan hidup” (baru memandang saja sudah hidup) ke “pegangan hidup” (harus dipegang-pegang dulu baru hidup). Bahkan tahun lalu, pernah tiga bulan lebih “si otong” tdk mau bangun, sehingga karena kewalahan, sampai isteri menganjurkan utk periksa ke dokter spesialis. Awalnya enggan juga ke dokter, karena aku merasa normal-normal saja, namun karena desakan isteri, akhirnya kuturuti juga ke dokter, apalagi Bu dokternya cukup simpati dan menawan kendati usianya sudah lima tahun diatasku. Yach.., istilahku STWB (Setengah Tuwa Buanget).

Cerita Dewasa Nikmatnya Ngentot Dgn Wanita STWB | Singkat cerita, ketika konsultasi, aku diperiksa secara fisik dgn teliti oleh Bu dokter termasuk test darah dilabotarium. Seminggu kemudian, sesuai perjanjian aku kembali lagi ketempat praktek Bu dokter, kali ini tdk didampingi isteri sehingga hanya aku dan Bu dokter di ruang prakteknya.

“Selamat malam Bu dokter”! Sapaku ketika masuk keruangan prakteknya.
“OOO..selamat malam Pak Heru, silahkan duduk! Jawabnya ramah, kemudian dia melanjutkan lagi,
” Begini Pak, setelah saya pelajari dari hasil pemeriksaan minggu lalu, tampaknya tdk ada kelainan diorgan tubuh bapak, semuanya normal-normal saja. Makanya saya juga heran kenapa sampai 3 bulan ngga mau bangun?! Mungkin bapak terlalu cape atau banyak pikiran?

” Ah tdk juga Dok”!!, Jawab saya.
“Atau ada persoalan keluarga sehingga secara psikis berpengaruh”? tanyanya lagi.
” Juga tdk ” jawabku singkat.
” Lalu kenapa ya?? Dgn Ibu (isteriku maksudnya) sudah tiga bulan lebih ngga mau bangun, hanya maaf nih.., kalau misalnya dgn wanita lain bagaimana Pak?!

” O.. kalau itu otomatis “!! jawabku spontan. Tdk usah jauh-jauh dok, ngobrol lama-lama dgn dokter saja si “dia” sudah mulai menggeliat nih!!
” Ah.. Pak Heru ada-ada saja, kalau begitu masalah bapak hanya BTL “, jawabnya sambil senyum dikulum..
” Wah.. apalagi BTL? tanyaku penasaran..
” Itu lho .. Bangunnya Tergantung Lawan..”
“Betul sekali Bu Dokter..ngga salah deh kalau saya berkonsultasi kesini!! kami pun tertawa bersama-sama.

Ceritaku dgn Bu Dokter memang hanya sebatas itu, mengingat kedudukan kami saat ini. O.. ya sekedar informasi.. saat ini saya bertugas di luar jawa sebagai kepala kantor perwakilan, sementara Bu dokter juga merupakan dokter senior yg terpandang di Daerah tempat kami sama-sama bertugas. Hubungan antar pemuka masyarakat di sini cukup harmonis dan kompak sehingga rasanya tdk mungkin kami berbuat diluar batas.

Sebagai kepala perwakilan sebuah perusahaan kontraktor, kesibukanku tdk seperti dikantor pusat. Apalagi pada pertengahan tahun dimana proyek-proyek sudah mulai berjalan dan tdk terjadi permasalahan yg berarti, hari-harinya banyak diisi dgn baca koran dan internet termasuk mengunjungi situs SEKSIGO.COM yg terus terang saja situs tersebut memberikan keasyikan tersendiri. Jika pada awal tulisan ini, “si Otong” kena masalah BTL, dgn rutin mengunjungi situs SEKSIGO.COM, masalaHPun selesai. Caranya? setelah membaca, aku sering meng-create lawan-lawan baru yg disimulasikan pada body isteriku sehingga “si otong” tetap on.., Maklumlah sudah tua, mau jajan nyaliku sudah ciut.

Nah dari sekian rutinitasku selama ini, ada pengalaman menarik dan sedikit controvert yg terjadi beberap bulan yg lalu. Menarik karena aku teringat kembali peristiwa 30 tahun yg lalu dgn Bulik Anna, sementara kuanggap controvert karena ML-nya dgn wanita yg sudah berusia 60 tahun. Saat itu kantorku mendapat kunjungan tdk resmi dari isteri pimpinanku. Dia (sebut saja Bu Lisa) sengaja datang utk bernostalgia karena dulu suaminya pernah menjadi kepala perwakilan disini.

Sedianya dia akan datang bersama suaminya hanya saja karena suaminya harus ke luar negeri dgn rekan-rekan bisnisnya, maka dia memilih berlibur kedaerah saja. Seperti halnya penampilan isteri-isteri penggede, Bu Lisa pun senantiasa tampil anggun, kulitnya halus terawat sehingga hampir tdk tampak keriput meski usianya sudah 60 tahun. Rambutnya tebal dan panjang dan dipelihara utk tetap hitam sehingga sekilas tampak seperti rambut milik gadis sunslik.

Karena dia isteri bossku, pada hari kedatangannya Aku dan Isteriku menjemput di Bandara. Dia kami inapkan di hotel yg terbaik di daerah ini. Utk kegiatannya selama disini, kuminta isteriku saja yg menemani biar lebih leluasa ngobrolnya. Hanya pada hari kedua, ketika aku pulang dari kantor, isteriku sudah dirumah; Lho koq ngga pergi Ma?! tanyaku

“Ngga tuh soalnya Bu Lisa-nya sedang ngga enak badan, jadi ya kebetulan aku juga pingin istirahat!!” jawab isteriku sambil menyiapkan meja makan.
” Terus ngga kamu tawarin ke dokter “?!
” Sudah sih tp dia bilang ngga usah” jawab isteriku lagi.
” O.. ya sudah”.

Hanya setelah kami selesai makan malam, aku menyempatkan telepon ke hotel, biasa basa-basi karena biar bagaimana dia khan isteri bossku.

” Hallo Bu.. selamat malam, katanya sakit Bu!! tanyaku di telepon.
” Iya nih pegal-pegal saja, maklumlah sudah tua!” jawab Bu Lisa diseberang sana.
” Apa perlu saya panggilkan dokter atau tukang pijat”..
” Ah kalau dokter sih ngga usah, saya ngga apa-apa koq. Cuma kalau pijat boleh juga Pak.!”, memang ada yg bisa dipanggil malam ini?
” Ada Bu, Mak unah namanya, dia biasa mijat isteri saya juga.”
” Boleh juga Pak kalau tdk merepotkan”
” Ah ngga apa-apa Bu (jawabku basa-basi), sebentar saya antar kesana”.

Setelah kututup telepon, rupanya isteriku mengikuti pembicaraan kami, langsung berkomentar..

“Syukurin lu, habis pake basa-basi segala, sekarang Papa harus ngantar mak unah, aku males ikut, ingin tidur!!”, kata isteriku.

Yach..berhubung sudah terlanjur menyggupi, terpaksalah aku berangkat sendiri ke rumah mak unah. Hanya karena aku tdk memberi tahu dulu, ternyata mak unah sedang ke rumah anaknya diluar kota. Sempat bingung juga karenya, namun akhirnya kuputus utk ke hotel saja utk minta maaf sama Bu Lisa.

Kuketuk kamar Bu Lisa, dan ketika menyambutku dia sudah memakai daster, rambutnya dibiarkan tergerai..

” Oo.. Pak Heru, silahkan masuk..mana mak unahnya?”
” Waduh maaf bu, tadi saya tdk ngechek dulu, ternyata mak unah sedang pergi, makanya saya datang mau minta maaf nih.
” O.. ya sudah”.. Akhirnya kami ngobrol yg lain sekedar basa-basi utk mengurangi kekewaannya
“Memangnya ibu sakit apa sih!” tanyaku disela-sela pembicaraan, meskipun sebenarnya aku sudah tahu waktu ditelepon tadi.
“Ini punggung saya pegal-pegal, setelah seharian jalan sama Bu Heru”!
” O.. kalau cuma punggung sih saya juga bisa mijat Bu” jawabku sekenanya.
“Ah yg benar Pak, tolonglah kalau bisa.

Waduh kena lagi basa-basiku, harus mijitin nenek-nenek nih.

” Baik Bu, silahkan telungkup, lalu akupun mulai memijat punggung Bu wenny yg tetap dibalut dasternya.

Bu wenny tampak menikmati pijatanku, dan tanpa sadar pikiranku teringat akan cerita Setengah Baya di situs pustceritadewasaku.blogspot.com. Kuperhatikan rambutnya yg tebal dan hitam (memang disemir), lalu pijatanku sudah pindah kepundaknya. Kusibak rambut Bu wenny, tampak tengkuknya yg putih, meskipun tampak guratan keriput namun tetap mulus.., terus membayangkan tanpa terasa pijatanku berubah menjadi usapan.. dan anehnya Bu wenny.. malah mengerang.. ahh.. ahh.. enak Pak. Dan aku yg sudah mulai konak.. tampaknya sudah lupa kalau yg kuusap-usap adalah isteri bossku dan sudah berusia 60 tahun.

Lama-lama Akupun memberanikan membuka resleting dasternya yg kebetulan berada dibagian belakang, rupanya Bu wenny tdk memakai BH maka lamgsunglah tanganku bermain dan bersentuhan dgn kulit Bu Wenny bagian belakang. Berulang-ulang tanganku naik turun dari pundak sampai kepantatnya. Malahan di pantatnya aku susupkan tanganku dibalik CDnya dan kuremas-remas. Lebih lima menit kami saling diam, hanya tampak tubuh Bu wenny sudah menggeliat dgn ritme erangan yg semakin cepat, sementara “si otong” juga sudah mulai berontak di balik CDku.

Aku menghentikan usapan, sekali lagi kusibakan rambutnya lalu kucium tengkuknya. Bu wenny diam saja kuperlakukan seperti itu.. bahkan sesaat sambil mengerang.. dia raih kepalaku sehinnga menempel erat ditengkuknya. Kemudian reflek saja tanganku memeluk erat tubuhnya dan jari-jari tanganku sudah berada di payudaranya yg lentur-lentur kenyal. Reflek pula gerakannya, dia memutar kepala sehingga kini bukan bibir dgn tengkuk yg bertemu, namun bibir dgn bibir.., Kami saling menghisap, mengulum.. bak ABG yg baru pertamakali ciuman, sambil tangan kami bergerilya utk saling melepas pakaian kami masing-masing. Kemudian entah siapa yg memulai.

setelah pakaian kami tanggal, posisi kami sudah menjadi 69. Diposisi ini saya temukan sensasi yg luar biasa, karena disamping milik Bu Wenny harum juga tdk berlendir, padahal tubuhnya sudah semakin menggeliat tdk beraturan. Setelah puas dgn posisi 69, barulah “siotong” dibimbing masuk gerbang sorga dunia.. yg kanan kirinya sudah dihiasi umbul-umbul.. (yg jelas hiasan tsb tdk pernah ditemui pada pemilik yg masih ABG).. Kami saling memutar, mendorong.. meremas.. memeluk .. sampai akhirnya.. ahh.. ahh..

“saya mau keluar Pak!!
“saa.. maa.. Bu.. oohh.. akhh..” dan terkulailah kami dlm kenikmatan.., semua menjadi sunyi hanya suara nafas kami saja yg memenuhi ruangan kamar 312. Ccerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Nikmatnya Ngentot STW” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Nikmatnya Ngentot STW appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Dewi Kekasihku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Dewi Kekasihku – Sebelumnya kenalkan namaku adi,aku bekerja di salah satu stasiun tv swasta di daerah surabaya (sekarang di pindah tugas di semarang),saya punya mantan kekasih namanya dewi,dan si dewi bekerja di salah satu departement store di sekitar stasiun pasar turi surabaya,

 

 

cerita-sex-dewi-kekasihku

Cerita Sex: Dewi Kekasihku

 

Kisah ini bermula saat aku dan dewi masih jadian dan saat itu aku kontrak rumah di daerah perbatasan surabaya,
saat itu hari sudah mulai gelap saat aku menstater mtorku untuk menjemput dewi pulang dari tempatnya bekerja & berencana malam mingguan bersama,saat tiba di sana kulihat dia duduk sambil memainkan hp yang dia pegang dengan wajah yg sedikit murung,setelah memarkir motor aku langsung menghampirinya,

“dah lama nunggunya say”sapaku
“ah gak jga kok paling belum 1 jam” jawabnya sambil cemberut,
“iya deh maaf tadi kena macet di daerah pasar kembang.gmana jdi jalan ga ni”ajakku

“Makan dulu ja yuk laper ni tadi siang belum makan” ajaknya,
“Ok lah,makan di mana ni,ke KFC ja ya”,
“Terserah qm ja lah yg penting makan”,jawabnya.

Setelah ku ambil mtorku kita langsung jalan ke royal plaza,selesai makan aq ajak dia nonton film tpi dia menolak,

“kita pulang dulu ja,kan aku belum mandi”,jawabnya
“qm mandi di kontrakanku ja gmana kan dket,dari pada balik ke rumahmu kan kejauhan”,ajakku
“ogaaahh ga enak lah,tar apa omongan tetanggamu”,
“ya gampang tar aku bilang ja kalo kamu tu adikku”,
“hemmm oke tapi awas jo macem-macem lo,tak sunat lagi biar kapok”,candanya sambil naik ke motorku,

Singkat cerita setelah sampai di kontrakanku segera aku suruh dia mandi karna aku ga pengen malam ni cepat berlalu,meskipun malam minggu tpi besoknya aku kerja,

Diapun segera menuju ke kamar mandi dan aku menunggu sambil bikin kopi di dapur,saat ku dengar shower air menyala langsung timbul fikiran kotorku,ku coba intip dewi dari lubang ventilasi di atas pintu,saat kulihat dewi telanjang yang sedang menyabuni dadanya kontolku langsung tegang,timbul niatku tuk bisa menikmati tubuh pacarku itu,saat sedang asyik-asyiknya membayangkan bergumul dengannya tiba-tiba dia teriak,

“Yank ambilin handuk dong,ga da handuk ni”,teriaknya
“Oya aku lupa handuknya aku jemur di belakang rumah”,aku turun dan mengambilkan handuk untuknya sambil menjawabnya,
“iya bentar aku ambilin”,

Saat aku mau memberikan handuk kepadanya timbul niatku tuk melampiaskan hasratku padanya,akhirnya aku langsung melepaskan baju dan celana+celana dalamku.

“Ni handuknya”,teriakku di depan pintu,
“Mana”,jawabnya sambil membuka sedikit pintunya dan menjulurkan tangan kanannya,

Segera saat tanganya keluar aku pegang tanganya dan ku dorong pintunya sehingga aku bisa masuk ke dalam kamar mandi denganya,

“Aduh,apa-apaan sih ni,keluar gak”,teriaknya sambil marah dengan tangan kiri menutupi buah dadanya,

Aku yang dah gelap mata malah memeluk dan mencoba menciumnya,

“eemmm eeemmhh eeemmhh stop,hentikan ron”,dia berontak berusaha melepaskan diri dari pelukanku,hingga kupepetkan dia ke dinding kamar mandi,
“Uuuddaaahh…eehh emmhh”.Dia terus berontak berusaha melepaskan diri,tpi aku tak menghiraukannya dan mulai meraba vaginanya,
“Ahhh…aduh..uuddaaah…ahh…aahhh..” Lenguhnya, dia menggelinjang saat ku mainkan jari tanganku ke vaginanya,

Lama-lama perlawananya mulai lemah saat aku cium bibirnya dan ku mainkan vaginanya,seolah pasrah untuk di nikmati,
Enak kan say?ejekq

Dia tak menjawab hanya suara eemmmhh….ahh…aahh…eemmhh.. Yg keluar dari mulutnya,

Setelah ku yakin diauak melwan lagi,ku beralih menciumi & memainkan buah dadanya yg kiri kemudian yg kanan,aku hisap & pilin puting susunya sehingga dia mendesah lebih keras & kurasakan kepalaku di tekannya ke buah dadanya,seolah tak ingin aq hentikan, tak berapa lama setelah ku mainkan taganku di vaginanya tubuhnya menegang,pahanya menjepit erat tanganku dan tangganya memeluk erat kepalaku,

Aaaarrrggghhh….. dia mengerang keras saat gelombang orgasme melandanya dan dia lemas dalam pelukanku,
Karna sudah tidak tahan maka segera ku arahkan kontolku yg sudah tegang ke lubang vaginanya saat dia masih menikmati sisa-sisa orgasmenya,

Saat kepala kontolku menyentuh lubang vaginanya dia sadar dan langsung mencoba mendorongku,tpi dengan sigap langsung ku tekan keras kontolku masuk ke vaginanya,

“aaaarrrggghh… Sakittt….” Dia berteriak sambil menutup matanya,

Ku diamkan beberapa saat kontolku di dalam vaginanya sampai kurasa dia sudah tak tegang lagi, Pelan tapi pasti kugoyangkan perlahan-lahan kontolku menembus vaginanya,

“Ahh..ahh..ahh..ahh..” Desahanya membuatku makin semangat menggenjotnya,
“ohh..ohh..ahh.. Enak bnget memekmu say”,
“Ahh… Ahh… Ahh… Udah cepet selesaiin “,jawabnya sambil tetep merintih,,entah karna enak atau sakit,,

Ku coba percepat genjotanku,sekitar 15 menit kemudian dia mengerang keras,

“Aaaaaaaarrrrggghhh… Aku keluar…” Teriaknya saat dia mendapat orgasmenya yg ke 2,
“Ohh aq juga mau keluar yank,,ohh.. Ahh.. Ah.. Aku gak kuat lagi…”
“Jangan,cepet cabut”stop teriaknya,

Aku yg sudah di ambang kenikmatan tak menghiraukan teriaknya dan ku percepat genjotanku ke vaginanya,,,

“Aahh… Ahh.. Aaaahhhh aku keluar say”, akhirnya aku tekandalam dalam kontolku ke dalam vaginanya dan croott…crooott…croottt 5x semprotan spermaku tumpah dalam rahimnya… Akhirnya aku lemas,ku cabut kontolku dari vaginanya dan duduk di atas kloset duduk,sementara dewi duduk bersimpuh di lantai kamar mandi sambil menangis , ku lihat dari lubang vaginanya spermaku keluar bercampur darah perawan dewi,

setelah mengatur nafas ku dekati dewi,ku peluk dia tpi dia berusaha menolak dan mendorongku,akhirnya ku peluk paksa dia sambil meminta maaf,

“Say maaf ya,aku khilaf,aku gak bermaksud menodai kamu”,bujukku namun dia diam saja.
“Aku mencintaimu,aku sayang kamu,aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan padamu say”,dia tetap diam saja,akhirnya aku paksa dia berdiri dan ku tatap matanya sambil berkata bahwa aku akan melamarnya

Akhinya dia menjawab,

“kamu sudah dapatkan apa yg selama ini aku jaga,kamu dah buat aku tak suci lagi,bahkan kamu sudah menumpahkah spermamu ke dalam rahimku.jika nanti sampai aku hamil berarti kamu sudah berhasil membuat hidupku hancur”,jawabnya dengan penuh amarah,
“Tadi aku kan bilang bahwa aku akan bertanggung jawab atas apa yang aku lakukan,aku akan melamarmu”,ku coba menenangkannya tpi di luar dugaan dia berkata
“sudahlah kamu tak perlu melamarku,kamu tak perlu lagi datang ke rumahku dan kamu tak perlu lagi menemuiku”
“Tapi kenapa,aku tau aku memang salah,aku mau bertanggung jawab”.

Akhirnya dia memberikan hpnya dan menunjukkan sms dari kakaknya sambil memakai bajunya dan berkata

“aku pikir kamu adalah pilihan terbaikku,tapi ternyata aku salah,kamu sama saja seperti yg lain”

akhirnya dia minta di antar pulang dan aku tak bisa menolaknya,karna isi sms kakaknya kurang lebih isinya bahwa dewi akan di jodohkan dgn teman kakaknya.

Akankah aku rela jika dewi jadi milik orang lain,tunggu cerita selanjutnya..

The post Cerita Sex: Dewi Kekasihku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Bercinta Dengan Guru Gitar

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Bercinta Dengan Guru Gitar – ya, selain di sukai banyak cewek, juga bisa dimanfaatkan untuk mencari tambahan uang rokok, bisa memberikan les gitar, seperti cerita berikut ini, karena ngajarin gitar, akhirnya terjadi cerita sex

 

 

cerita-sex-bercinta-dengan-guru-gitar-300x225

Cerita Sex: Bercinta Dengan Guru Gitar

 

Cerita Sex | Hari yang membosankan buat galang, hari ini tak ada yang bisa dikerjakannya, mau jalan keluar..males ga ada teman. nonton DVD membosankan , semua koleksi sudah filmnya sudah ia tonton. Akhirnya ia hanya bermain gitar mencoba lagu lagu baru. saat itulah handphone nya berdering. lanjut…..

“hallo…?” galang mengangkat telepon
“hai galang..ini gue….novia..” suara manis terdengar di ujung sana.

Cerita Dewasa | Novia adalah salah satu primadona di sma galang, selain cantik juga dia juga pintar, namun entah kenapa sampai sekarang dia belum punya pacar, padahal yang menyatakan cinta cukup banyak

“iya kenapa via..?”
“sibuk ga…..?” tanya novia
“kenapa emangnya…..?”
“mau ga ke rumah gue….ajarin gue main gitar dong………”
“kamu mau belajar gitar…..?” tanya galang
“iya….kayaknya lihat orang main gitar asik banget…..makanya aku kepengen…bisa ya,,…?”

galang berpikir sejenak, sebelum akhirnya meng iyakan.

“ok..deh…gue kesana sekarang…..”
“thanks galang……see u…” galang pun bersiap menuju rumah novia, tak lupa ia bawa gitar kesayangannya.

Rumah novia terletak di kompleks perumahan elit, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses, sedangkan ibunya adalah dokter di sebuah rumah sakit terkemuka di jakarta.

sesampainya disana , galang sempat agak bingung mencari bel pintu yang ternyata tersembunyi di balik tanaman.
suara bel terdengar nyaring ke dalam rumah, dan tak lama terdengar suara pintu pagar dibuka

‘hai..galang…masuk yuk…….” ternyata novia sendiri yg membukakan pintu.

galang sempat terpana melihat novia yg kelihatan cantik siang itu, senyumannya, rambutnya yg panjang diikat ke belakang semakin memperjelas kecantikannya, ia memakai celana jeans pendek ketat, dan kaos putih press body , membuat mata galang tak bisa lepas dari dua tonjolan di dada novia, dan pantatnya ..hmmmm.

“ribet banget mau masuk ke kompleks ini ya…?” kata galang
“oo..satpam depan ya…..emang gitu sih….demi keamanan juga katanya …ya gitu deh….”
“gitu ya..”
“langsung ke kamar aku aja yuk….biar bebas……”ajak novia

Galang memang sempat beberapa kali mengantar novia pulang , namun ini pertama kalinya ia masuk ke dalam rumahnya. Jelas sekali rumah ini mempunyai kelas tinggi, seluruh perabotannya adalah yg terbaik dan termahal.
Sambil mengikuti novia menuju kamarnya, tatapan mata galang tak lepas dari goyangan pantat novia saat berjalan..hmmm…otak kotor galang mulai muncul.

galang segera membuang pikirannya itu dan berusaha terlihat cool dan berjalan dengan mantap seolah tak ada apa apa.

galang tak dapat menyembunyikan kekagumannya melihat kamar novia , yang mirip bahkan mungkin lebih bagus daripada kamar hotel bintang lima. Kamarnya punya akses langsung ke kolam renang pribadi, khusus novia…. sungguh mengagumkan.

“gila..kamar kamu keren banget…..”

novia tersenyum dan berkata , ” asalnya ini kamar kakak aku..dia sekarang kerja di jerman…aku pake deh kamarnya..”

galang duduk di sofa yang ada di situ sementara novia mengambil gitarnya dari dalam lemari.

“gitarnya bagus…yamaha…….hebat hebat…” kata galang setelah novia memperlihatkan gitarnya.

novia tak menjawab hanya tersenyum…..senyuman yg menggetarkan hati galang.

galang segera mengambil gitar tuanya menyetemnya sejenak dan ia siap memulai pelajaran.
novia mengikuti cara galang memegang gitar dan memperhatikan dengan serius segala yg dikatakan galang.
novia mencoba memainkan gitarnya , namun yg keluar cuma nada sumbang. sejenak mereka berdua berpandangan dan mulai tertawa bagai anak kecil

“aduh..susah ya….” kata novia
“ahh..santai aja..baru pertama kali kok…..wajar..” kata galang

satu getaran terjadi saat itu, seolah emosi keduanya menyatu atau apalah.

galang mulai merasa nyaman dan betah bersama novia , begitu juga sebaliknya. selama dua jam , galang mengajarkan nada dasar , lagu lagu sederhana, chord , dan posisi jari.

terakhir galang memberi contoh bermain gitar dengan menyanyikan lagu romantis ‘my heart’ .
novia terlihat terpesona dengan permainan galang apalagi lagunya adalah favoritnya banget. ia pun ikut bernyanyi sesuai dengan lagu aslinya.

lagu my heart selesai, keduanya masih saling berpandangan penuh emosi dan cinta, bibir mereka perlahan saling berdekatan, namun belum sempat bertemu tiba tiba galang menarik diri.

“ehh..udah sore nih…aku pulang ya….” kata galang
“OOH..gitu..ya udah deh…..” kata novia nadanya terdengar kecewa
“minggu depan aku kesini lagi deh….kamu latih aja dulu yg tadi aku ajarkan ..ok…?’
“ya udah…..minggu depan ya…..” novia mengantar galang keluar, dan sebelum pulang ia mencium pipi galang., membuat galang pulang diantar dengan berbagai khayalan indah.

malamnya di kamar galang , ia berpikir tentang hari ini, bibir mungil novia, dan tatapan pasrahnya terus mengganggu dia, berbagai pikiran kotor kembali memenuhi kepalanya.

‘ga deh…jangan……dia tuh anak orang kaya..jet set..kelas atas..elite….sementara gue…….kagak deh..ga bakal sanggup gue…..” batin galang , ia pun tertidur dan bermimpi tentang novia tanpa busana.

Minggu berikutnya galang kembali datang ke rumah novia, kali ini pintunya terbuka dan sebuah mobil mewah terpakir di halaman.

rupanya ayah novia ada di rumah, dan ia memandang curiga ketika galang masuk dengan vespa kebanggaanya.

“cari siapa…..?” tanya ayah novia angkuh
“novia ada..oom…saya galang…..saya….”
“ooh…yg kasih les gitar ya…..” ayah novia memotong
“betul oom….”
“novia..sayang…galang udah datang nih…..” teriak ayah novia matanya terus menatap tajam galang dari ujung kepala sampai kaki , seolah sedang menyelidik .

Tatapan mata ayah novia mulai membuat galang tak nyaman , untunglah tak lama novia keluar dan ia masih cantik seperti biasanya ,

“hei..masuk yuk….”ajak novia
“permisi oom..” kata galang sopan , namun tak dijawab oleh ayah novia, dalm hati ia berkata ” sombong amat..”

novia langsung mengajak galang ke kamarnya.

“ga apa apa nih via..” tanya galang khawatir
“ga apa apa , bebas kok..cuek aja…”

galang mencoba tersenyum pada novia, dan dibalas pula dengan senyuman yang manis.

“ya udah..dimulai yook….” kata galang

mereka memegang gitar masing masing, dan memulai memainkannya, dan ternyata walau belum terlalu lancar , novia sudah memainkannya lebih baik.

“wahh..lumayan tuuh…” puji galang
“siapa dulu dong gurunya….” kata novia lalu tersenyum.

tiba tiba pintu kamar novia terbuka, dan ayahnya masuk

“sayang..ayah berangkat dulu….sudah ditunggu…mau oleh oleh apa dari singapura..?”
“apa aja deh ayah…” kata novia sambil mencium ayahnya
“dah..sayang…” kata ayah novia lalu keluar tanpa mempedulikan galang disana.

tak berapa lama terdengar suara mobil meninggalkan rumah, novia pun kembali ke gitarnya.

galang memberikan pelajaran lanjutan sambil terus mengobrol. ternyata selain cantik dan pintar, wawasan musik novia juga tidak memalukan.

setelah beberapa jam akhirnya mereka beristirahat. novia melakukan peregangan tangan ke atas kepalanya, membuat dadanya terbusung ke depan, membuat galang salah tingkah

“makasih ya galang..kamu baik banget…” kata novia
“sama sama…” jawab galang tak ada ide mau bilang apa lagi
“eh..galang..aku mau berenang ,..ikut yukk..?” kata novia sambil membuka pakaiannya, di dalamnya ia mengenakan bikini.

“eh..ya silakan aja…” kata galang semakin salah tingkah

galang bersandar di sofa , dengan gitar dipangkuannya , jarinya refleks memetik metik senar perlahan.
matanya tak bisa lepas dari tubuh molek novia yg hanya terbungkus bikini, pantatnya bergoyang indah saat ia melakukan pemanasan, perlahan lahan penis galang mulai hidup.

sebelum menceburkan diri ke kolam novia sempat berbalik, memperlihatkan sebagian buah dadanya yg montok membuat galang menelan ludah.

“ayo dong…ikutan…..” ajak novia
‘aduuh..sorry deh..ga bawa baju nih…”
‘ya udah….” kata novia dan meloncat masuk ke kolam renang.

galang tak bisa menahan diri untuk mendekati kolam, namun ia hanya duduk di pinggir kolam, bermain air dengan kakinya.

setelah beberapa lama berenang , novia pun keluar dari kolam dan ikut duduk di samping galang. puting susu terlihat tercetak menggoda dari balik bikininya.

“galang…makasih ya…..kamu udah ajarin aku main gitar…” kata novia manja

“ooh..iiya..iya…..” galang salah tingkah.
“boleh ga aku memberi ucapan terima kasih…?’ kata novia sambil memandangi galang.

galang membalas tatapan mata novia , sambil perlahan bibirnya mendekati bibir novia, dan menekannya lembut saat bersentuhan, ciuman mereka begitu lama dan panas, sementara jari novia perlahan merayap turun dan menyentuh gembungan di balik celana galang.

sementara galang dengan perlahan dan lembut membuka bagian atas bikini novia , memperlihatkan bulatan penuh buah dada ranum.

galang dengan sedikit ragu meremas buah dada novia, namun hanya sesaat, kemudian ia kembali larut dalam permainan panas ini.

kini buah dada novia telah diraup oleh mulut galang, dijilati dan digigiti dengan lembut, membuat novia merintih penuh rasa nikmat….

dan kemudian galang menggendong novia ke dalam dan membaringkannya di sofa, sementara novia tersenyum pasrah….

“kamu cantik sekali …” gumam galang

Tangan galang menjelajahi seluruh tubuh novia, seirama dengan meleburnya hasrat mereka berdua. galang mencium wajah novia, matanya , lalu lehernya . bau kolam renang bercampur dengan harum tubuh novia.

ciuman galang terus menurun ke tubuh novia, pada buah dadanya, pada perutnya. galang menikmati tiap jengkal tubuh mulus novia, diciuminya dan dijilatinya bagai permen.

Novia melebarkan kakinya saat ciuman galang semakin turun ke bawah. dengan cekatan galang melepas bagian bawah bikini novia, memperlihatkan hadiah istimewa.

Vagina novia terlihat indah di mata galang, bibirnya bagai kupu kupu , lembab, dengan clit pink basah diantaranya.

jemari galang perlahan menyusuri bibir vagina itu, tubuh novia menggelinjang menikmati rangsangan tersebut. tak tahan lagi , dengan satu gerakan galang menjilati bibir vagina novia, menyedot dan menggigit lembut, lidahnya menyapu clit novia , membuatnya semakin menggelinjang dan mengerang bagai kesakitan.

hal ini membuat galang makin bersemangat.

Tiba tiba novia berbalik posisi , kini galang yang terbaring di sofa, dan dengan cekatan giliran novia yang membuka celana galang, membuat penisnya langsung keluar dan tegak berdiri.
novia mengambil posisi diantara kaki galang, dan menggegam penis galang dengan dua tangan, perlahan memijit dan mengocoknya penuh perasaan.

“penis kamu bikin aku geregetan galang…..” kata novia manja.

galang bagai tersihir , tak mampu berkata apa apa selain menggeram nikmat.

kemudian dengan gerakan yg erotis, novia menjilat kepala penis galang sekali, sangat perlahan, lalu tersenyum menggoda , dan bicara dengan nada yg menggoda pula..

“terusin jangan…ya……?”

tak perlu jawaban , galang mendorong kepala novia lebih dekat ke penisnya.

novia mengecup penis itu sebelum memasukan ke dalam mulutnya, segera kehangatan kenikmatan menjalari seluruh tubuh galang, penisnya kian mengeras. sambil tetap menggengam penis diujung bawah, mulutnya mulai bergerak naik turun sepanjang penis galang, dan disaat bersamaan memijit dan mengocok lembut, naik turun.
galang melihat ke bawah, menyibakkan rambut novia, kini ia bisa melihat penisnya meluncur timbul tenggelam ke dalam bibir sensual novia. sedotan novia makin lama makin keras, galang merasa tak akan bertahan lama jika terus begini.

“novia….aku….mau..sekarang….” kata kata galang tak jelas

Novia mendongak dan tersenyum, penis tak lepas dari mulutnya. novia kemudian mendorong kepalanya lebih dalam sehingga seluruh penis galang masuk ke dalam mulutnya, sampai ke ujung tenggorokan.

Dia bertahan di posisi itu sejenak, lalu perlahan kembali menyusuri penis dengan bibirnya, ia sangat menikmati hal itu, apalagi melihat wajah galang yang belingsatan.

novia kemudian menghisap kepala penis satu kali, memainkan lidahnya disana, lalu menelan kembali seluruh penis galang. kali ini rupanya ia tersedak, ia melepas penis galang , terbatuk batuk lalu tersenyum manis pada galang.

“saatnya tiba..galang sayang….” kata novia , sambil bergerak ke atas tubuh galang mencari posisi yang tepat. Penis galang bersentuhan dengan paha dalam novia, bulu bulu halus vagina sedikit menggelitik galang.

Novia meraih penis galang, mengarahkannya ke vaginanya, mengesek geseskan sejenak di bibir vaginanya.
sampai akhirnya galang merasakan penisnya mulai terbenam di vagina novia saat ia merendahkan tubuhnya.
Penis galang emnerobos masuk, menyeruak sempitnya vagina ,terasa hangat dan nikmat.
galang meraih pantat novia, dan menariknya, berusaha untuk membuat penisnya masuk lebih dalam.

“aduhh..ga muaat…aahhh..” erang novia.

perlahan dan teratur , novia mulai menggerakan naik turun tubuhnya diatas galang. mereka berdua saling menatap sejenak, novia merendahkan tubuhnya dan mereka pun saling berciuman, nafsu birahi semakin berirama indah di antara mereka, menyatukan mereka dlam gairah panas membara.

novia mengerang saat mereka berciuman, lidah mereka bertemu dan saling menari.
galang tiba tiba merasakan rasa hangat yg berbeda menjalari penisnya, saatnya segera tiba.
penis galang mengeras bagai baja dalam lingkup kehangatan, basahnya vagina novia, suatu efouria mulai muncul makin lama makin kentara.

“galang…ahhh..ahhh….”
“via….aku bentar lagi…uuughhhh…”

gerakan naik turun novia semakin cepat, makin cepat makin cepat. dan…………

keduanya mengerang hampir bersamaan saat kenikmatan bercinta datang menghampiri mereka berdua,

“oooohh..galaaaaannng…ahaaaaaaahhhhhhh…” novia berteriak

galang hanya menggeram, saat cairan cintanya menyembur keluar cukup banyak.
setelah selesai , tubuh galang terasa relax , ia berbaring antai di sofa, sementara novia ambruk di atas tubuhnya, keduanya bermandikan keringat.

“ooh…galang…kamu ternyata luar biasa….” kata novia pelan

galang hanya tersenyum, mereka kemudian berciuman mesra.
Tiba tiba terdengar suara mobil masuk dan suara orang masuk.

“celaka..ayah…..kenapa sudah pulang…” novia terlihat panik .

galang hanya terdiam terpaku saat ayah novia masuk ke dalam kamar.,

ayah novia sangat terkejut melihat anaknya telanjang bulat bersama lelaki yg tadi dia acuhkan.

“NOVIA….!!!!!APA APAAN KAMU……!!!!!!”

Galang terpaku tak tahu harus berbuat apa saat tiba tiba ayah novia masuk ke kamar itu dan memergoki mereka berdua tanpa busana, sudah jelas mereka tidak sedang bermain catur.

“celaka ..mati gue….” gumam galang , ketakutan terpancar di matanya.
“jadi …selama ini kalian hanya berbuat mesum saja disini…..?” kata ayah novia dengan nada tinggi.
“ayah..tapi novia……” novia hendak berkata namun segera dipotong oleh ayahnya.
“tapi apa lagi…..memangnya kamu pikir ayah goblog…..sejak kapan belajar gitar harus telanjang seperti ini!!! ”

Galang tak mampu berbuat apa apa, hanya dalam hati ia berdoa semoga bisa lolos dari masalah ini.
Ayah novia mendekati anaknya dan memandangi tubuh bugil anaknya cukup lama ,

“kamu ini……mau belajar gitar apa belajar jadi pelacur…!!!!!…sama gembel lagi….!!!!”

Disebut gembel, harga diri galang agak terusik, namun ia kembali terdiam, ia tidak dalam posisi yang mengungtungkan.

“beruntung penerbangan ayah di cancel…ayah sudah menduga ada yg tidak beres dengan kamu dan guru gitar kamu ini……kamu ini……..kamu..” kata ayah novia tak mampu berkata kata sambil menatap buah dada anaknya yg ranum.
“dan kamu anak muda….” tiba tiba ayah novia berbalik pada galang.
“aku sudah tahu siapa kamu, aku selalu menyelidiki siapa siapa saja yang mendekati anakku….dan kamu tahu…anak muda…..aku bisa dengan mudah membuat kamu dan keluarga kamu sengsara dan hidup di jalan….paham!!!!!” lanjutnya.

Sebenarnya banyak kata kata yg ingin dikeluarkan galang dari benaknya, namun ia menyadari , dalam posisinya sekarang, satu kata salah , maka seluruh keluarganya akan tidur di jalan, ayah novia punya cukup kekuasaan untuk berbuat itu.

Novia terduduk di ranjang, isakan tangisnya membuat tubuhnya terguncang guncang, membuat buah dadanya bergerak naik turun. Dan sial bagi galang, hal itu justru malah membuat birahinya naik lagi, perlahan penisnya kembali menegang…..

” aduh celaka….” gumam galang ketika ayah novia memandanginya dengan marah saat melihat galang kembali terangsang.
“anakku memang menggairahkan…betulkan anak muda…?” kata ayah novia
“mm..maksud..bbbapak…..” galang tergagap

PLAKKKK!!!!!! tiba tiba ayah novia menampar galang.

“jangan pura pura goblog!!!!!”

galang terdiam sambil memegang pipinya yang terasa panas.

“kamu menikmati tubuh anakku kan……?”

galang terdiam

“kamu sangat menikmati tubuh novia …..ya kan…..?”

galang tetap tak menjawab.

“baik….kamu duduk disamping anakku sekarang..ayo cepat!!!” perintah ayah novia pada galang.

dengan patuh dan bingung galang duduk di samping novia, sementara ayahnya mengambil kursi dan duduk dihadapan mereka.

“baik…..kalau kamu memang suka tubuh anakku, coba kamu elus elus pahanya..ayo…” perintah ayah novia yg membuat keduanya terkejut.
“ayah….tapi…..” novia mencoba protes.
“diam!!! sekarang kalian berdua ikuti perintah ayah..atau gembel temen kamu ini akan dapat masalah besar.” kata ayah novia.

galang dan novia salling berpandangan bingung juga khawatir. Novia kemudian mengangguk pelan agar galang lebih baik patuh pada perintah ayahnya.
Dengan masih ragu ragu dan sedikit risih, galang mengelus paha mulus novia sambil terus ditonton oleh ayah novia.

“buka paha kamu lebar lebar novia…..” perintah sang ayah.

novia membuka pahanya lebar memperlihatkan vaginanya , sedangkan elusan galang mulai merambah ke bagian dalam paha novia dan makin ke atas.

“ayo…sentuh vaginanya….itu kan yang kamu mau…?” kata sang ayah.

Galang memandang ayah novia , berusaha menebak apa yg ada dipikiran lelaki ini,apakah ini sebuah jebakan..?? namun ayah novia justru balik melotot dan menyuruh segera melakukan perintahnya.

Perlahan elusan galang naik ke atas dan menyentuh vagina novia , jari jarinya menyusuri naik turun bibir vagina novia. erangan dan rintihan mulai terdengar keluar dari bibir novia.

Galang berpaling pada ayah novia, namun ia terkejut karena ayah novia sedang membukai pakaiannya,
sementara melepas pakaian pandangannya tak lepas dari galang dan novia, suatu ekspresi aneh terpancar dari wajahnya, ia kemudian memijat mijat penisnya sendiri sambil tak melepas pandangan pada anaknya.
galang mulai merasakan situasi akan menjadi lebih tak terduga.

Galang kemudian kembali berkonsentrasi pada novia, ia terus menerus melakukan rangsangan pada vagina novia, vagina itu kian basah ,ia belum berani berbuat lebih jauh lagi tanpa perintah dari sang ayah, meskipun kini penisnya sudah menegang menagih kenikmatan lebih, aliran darah seolah bergerak cepat di kepalanya.

“sekarang kamu jilati vaginanya..ayo…” perintah sang ayah selanjutnya

galang membungkukkan kepalanya dan mulai menjilati vagina novia, dan tanpa mempedulikan apa apa lagi , galang mulai menikmati semua ini.

novia sendiri pun kelihatannya sudah tak peduli apa apa lagi, ia memejamkan mata sambil menggigit bibirnya , kadang terdengar rintihan yg keluar dari bibirnya.

Sambil menjilati vagina novia , galang mengelus paha mulus gadis itu kadang kemudian ia meremas pantat novia. kepalanya terbenam semakin dalam diantara paha gadis cantik itu.

Galang mendengar ayah novia bergerak mendekat , dan sepertinya sang ayah masih melakukan masturbasi sambil melihat anaknya dari dekat.

“tubuh anakku memang nikmat kan anak muda…..? hmm..kamu menikmatinya kan…..?dan buat kamu novia , kalo kamu memang mau jadi pelacur…biar ayah yang ajarkan kamu jadi pelacur….” kata ayah novia.

saat mendengar hal itu galang mendongakkan kepalanya, dan ia sempat terkejut melihat novia sedang menggenggam dan menjilati penis ayahnya sendiri bagai menjilati permen loli, bahkan kemudian walau terlihat sedikit ragu tapi akhirnya ia mengulum penis ayahnya sendiri di mulutnya.

Terdengar gumaman dan erangan dari bibir novia saat penis ayahnya bergerak keluar masuk di mulutnya.
galang masih terpaku memandangi dua tubuh telanjang , ayah dan anak sedang melakukan oral sex.

“anak muda….berdiri kamu..” kata ayah novia.

galang pun berdiri dan ayah novia segera berdiri disampingnya, kemudian ia menyuruh novia untuk mengoral penisnya dan galang .

novia kemudian berlutut di depan kedua pria itu , mengenggam kedua penis itu dengan tangannya dan secara bergantian mengocok dan mengulum kedua penis itu, dengan gerakan cepat.

saat novia mengulum penis galang, ia memandang wajah galang. Dari sinar matanya , galang dapat melihat keterhinaan dan rasa malu novia melakukan semua ini, apalagi pada ayahnya sendiri. Namun saat itu galang sudah tak perduli lagi, birahinya sudah naik ke ubun ubun, ia bahkan mendorong penisnya semakin masuk ke dalam mulut novia , membuat gadis itu tersedak.

saat kemudian galang merasakan akan orgasme , ia menahan kepala novia dan membiarkan spermanya menyembur masuk ke dalam mulut novia.

Tiba tiba ayah novia menarik tubuh anaknya ke kasur dan langsung menindihnya, buah dada novia ia remas dan ia sedot sedot kasar, membuat novia mengerang ngerang tak jelas.

novia dan galang saling beradu pandang , galang melihat sinar mata nova kian meredup, dan samar ia melihat tetesan air mata terjatuh dari mata indah itu.

ayah novia lalu mengambil posisi diantara kedua kaki anaknya , mengarahkan penisnya pada vagina yg sudah basah, dan hanya dengan satu gerakan , penis itu meluncur masuk.

“aaaaaaaaawwwww……..” jerit novia saat penis ayahnya memasuki tubuhnya, ayahnya mulai bergerak teratur menggenjot tubuh anaknya sendiri.
“ini yg kamu mau kan…hmmm…? kamu mau jadi pelacur kan….hhmmm…?” kata ayah novia sambil terus semakin intens genjotannya.

galang hanya mampu memandangi adegan itu, di satu sisi ia merasa kasihan dengan novia tapi di sisi lain ia sangat menikmati hal ini , pemandangan seperti ini duu hanya ia lihat di vcd bokep, tapi hari ini ia menyaksikan sendiri seorang gadis cantik yang disetubuhi ayahnya sendiri.

AYah novia mengangkat kaki anaknya makin tinggi dan lebar dan mendorong penisnya masuk semakin dalam, sementara erangan dan rintihan makin jelas terdengar dari mulut novia, air matanya pun kini mulai deras mengalir.

makin lama gerakan ayah makin cepat , sampai akhirnya tubuh ayah novia terlihat menegang, wajahnya merengut, dan ia segera menarik keluar penisnya, dan mneymburkan penisnya di buah dada novia, sebagian mengenai wajah anaknya.
Sperma nya bagai tak berhenti terus keluar,semburan demi semburan membasahi buah dada novia yang bergerak naik turun.

“kamu benar anak muda ..tubuh anakku memang sangat dashyat dan juga nikmat…” kata ayah novia pada galang.

kemudian ia mengelus elus kepala anaknya , mencium keningnya dan kemudian berkata,

“nah..begitu cara jadi pelacur yang baik, …..nanti malam ayah akan ajarkan lagi bagaimana jadi pelacur yang baik….”

kemudian ia keluar dari kamar itu sambil bersiul siul puas.

sekeluar ayah novia, galang baru berani mendekati novia yg tengah menangis di tempat tidur.
galang berusaha menghiburnya dan menenangkannya,namun novia menyuruh galang agar lekas pulang.
galang mengerti , mungkin ia butuh waktu untuk sendiri, ia pun memakai pakaiannya kembali, membereskan gitarnya dan

bersiap untuk pulang., sebelum keluar ia menatap untuk terakhir kalinya novia yg masih terisak isak di tempat tidur dengan tubuh telanjang.

selama perjalanan pulang , ia terus mengingat dan membayangkan pada apa yang baru saja terjadi, ia tak pernah mengira niatnya mengajari novia bermain gitar berubah menjadi sebuah petualangan sex yang tak terduga.
dalam benaknya terus terngiang ngiang kalimat terakhir ayah novia,

“nanti malam ayah akan ajarkan lagi bagaimana jadi pelacur yang baik” – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Bercinta Dengan Guru Gitar appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Mbak Ana Tetanggaku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Mbak Ana Tetanggaku – Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di kampungku sebuah desa di pinggiran kota Sragen ada seorang gadis, Ana namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam menelan ludah dibuatnya. Begitu juga dengan aku yang secara diam-diam menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami.

 

 

cerita-sex-mbak-ana-tetanggaku

Cerita Sex: Mbak Ana Tetanggaku

 

Cerita Sex | Kebetulan rumah Mbak Ana tepat di samping rumahku dan rumah itu kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil yang ada di luar rumah. Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku, dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan jendela kamar Mbak Ana.

Waktu itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya,

“Mau mandi Mbak,” sambil menahan perasaan yang tak menentu.
“Iya Ndik, mau ikutan..” jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya.

Cerita Dewasa | Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun.

Niat itupun kulakukan walau dengan tubuh gemetar dan detak jantung yang memburu, kebetulan waktu itu keadaan sunyi dengan keremangan sore membuatku lebih leluasa. Kemudian aku mempelajari situasi di sekitar bilik tempat Mbak Ana mandi, setelah memperkirakan keadaan aman aku mulai beroperasi dan mengendap-endap mendekati bilik itu. Dengan detak jantung yang memburu aku mencari tempat yang strategis untuk mengintip Mbak Ana mandi dan dengan mudah aku menemukan sebuah lubang yang cukup besar seukuran dua jari.

Dari lubang itu aku cukup leluasa menikmati kemolekan dan keindahan tubuh Mbak Ana dan seketika itu juga detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, tubuhku gemetar hingga kakiku terasa tidak dapat menahan berat badanku. Kulihat tubuh yang begitu sintal dan padat dengan kulit yang bersih mulus begitu merangsang setiap nafsu lelaki yang melihatnya, apalagi sepasang panyudara dengan ukuran yang begitu menggairahkan, kuning langsat dengan puting yang coklat tegak menantang setiap lelaki.

Kemudian kupelototi tubuhnya dari atas ke bawah tanpa terlewat semilipun. Tepat di antara kedua kaki yang jenjang itu ada segumpal rambut yang lebat dan hitam, begitu indah dan saat itu tanpa sadar aku mulai menurunkan reitsletingku dan memegangi kemaluanku, aku mulai membayangkan seandainya aku dapat menyetubuhi tubuh Mbak Ana yang begitu merangsang birahiku. Terasa darahku mengalir dengan cepat dan dengusan nafasku semakin memburu tatkala aku merasakan kemaluanku begitu keras dan berdenyut-denyut.

Aku mempercepat gerakan tanganku mengocok kemaluanku, tanpa sadar aku mendesah hingga mengusik keasyikan Mbak Ana mandi dan aku begitu terkejut juga takut ketika melihat Mbak Ana melirik lubang tempatku mengintipnya mandi sambil berkata,

“Ndik ngintip yaaa…”

Seketika itu juga nafsuku hilang entah kemana berganti dengan rasa takut dan malu yang luar biasa. Kemudian aku istirahat dan mengisap rokok Mild yang kubeli sebelum pulang ke rumah, kemudian kulanjutkan kegiatanku yang terhenti sesaat.

Setelah aku mulai beraksi lagi, aku terkejut untuk kedua kalinya, seakan-akan Mbak Ana tahu akan kehadiranku lagi. Ia sengaja memamerkan keindahan tubuhnya dengan meliuk-liukkan tubuhnya dan meremas-remas payudaranya yang begitu indah dan ia mendesah-desah kenikmatan. Disaat itu juga aku mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya kuat-kuat. Melihat permainan yang di perlihatkan Mbak Ana, aku sangat terangsang ingin rasanya aku menerobos masuk bilik itu tapi ada rasa takut dan malu. Terpaksa aku hanya bisa melihat dari lubang tempatku mengintip.

Kemudian Mbak Ana mulai meraba-raba seluruh tubuhnya dengan tangannya yang halus disertai goyangan-goyangan pinggul, tangan kanannya berhenti tepat di liang kewanitaannya dan mulai mengusap-usap bibir kemaluannya sendiri sambil tangannya yang lain di masukkan ke bibirnya. Kemudian jemari tangannya mulai dipermainkan di atas kemaluannya yang begitu menantang dengan posisi salah satu kaki diangkat di atas bak mandi, pose yang sangat merangsang kelelakianku.

Aku merasa ada sesuatu yang mendesak keluar di kemaluanku dan akhirnya sambil mendesah lirih,

“Aahhkkkhh…” aku mengalami puncak kepuasan dengan melakukan onani sambil melihat Mbak Ana masturbasi.

Beberapa saat kemudian aku juga mendengar Mbak Ana mendesah lirih,

“Oohhh.. aaahh..” dia juga mencapai puncak kenikmatannya dan akhirnya aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas.

Di suatu sore aku berpapasan dengan Mbak Ana.

“Sini Ndik,” ajaknya untuk mendekat, aku hanya mengikuti kemauannya, terbersit perasaan aneh dalam benakku.
“Mau kemana sore-sore gini,” tanyanya kemudian.
“Mau keluar Mbak, beli rokok..” jawabku sekenanya.
“Di sini aja temani Mbak Ana ngobrol, Mbak Ana kesepian nih..” ajak Mbak Ana.

Dengan perlahan aku mengambil tempat persis di depan Mbak Ana, dengan niat agar aku leluasa memandangi paha mulus milik Mbak Ana yang kebetulan cuma memakai rok mini diatas lutut.

“Emangnya pada kemana, Mbak..” aku mulai menyelidik.
“Bapak sama Ibu pergi ke rumah nenek,” jawabnya sambil tersenyum curiga.
“Emang ada acara apa Mbak,” tanyaku lagi sambil melirik paha yang halus mulus itu ketika rok mini itu semakin tertarik ke atas.

Sambil tersenyum manis ia menjawab,

“Nenek sedang sakit Ndik, yaa… jadi aku harus nunggu rumah sendiri.”

Aku hanya manggut-manggut.

“Eh… Ndik ke dalam yuk, di luar banyak angin,” katanya.
“Mbak punya CD bagus lho,” katanya lagi.

Tanpa menunggu persetujuanku ia langsung masuk ke dalam, menuju TV yang di atasnya ada
VCD player dan aku hanya mengikutinya dari belakang, basa-basi aku bertanya,

“Filmnya apa Mbak..”

Sambil menyalakan VCD, Mbak Ana menjawab,

“Titanic Ndik, udah pernah nonton.”

Aku berbohong menjawab,

“Belum Mbak, filmnya bagus ya..”

Mbak Ana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku.

Setelah film terputar, tanpa sadar aku tertidur hingga larut malam dan entah mengapa Mbak Ana juga tidak membangunkanku. Aku melihat arloji yang tergantung di dinding tembok di atas TV menandakan tepat jam 10 malam. Aku menebarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang nampak sepi dan tak kutemui Mbak Ana.

Pikiranku mulai dirasuki pikiran-pikiran yang buruk dan pikirku sekalian tidur disini aja. Memang aku sering tidur di rumah teman dan orang tuaku sudah hafal dengan kebiasaanku, akupun tidak mencemaskan jika orang tuaku mencariku. Waktu berlalu, mataku pun tidak bisa terpejam karena pikiran dan perasaanku mulai kacau, pikiran- pikiran sesat telah mendominasi sebagian akal sehatku dan terbersit niat untuk masuk ke kamar Mbak Ana.

Aku terkejut dan nafasku memburu, jantungku berdetak kencang ketika melihat pintu kamar Mbak Ana terbuka lebar dan di atas tempat tidur tergolek sosok tubuh yang indah dengan posisi terlentang dengan kaki ditekuk ke atas setengah lutut hingga kelihatan sepasang paha yang gempal dan di tengah selakangan itu terlihat dengan jelas CD yang berwarna putih berkembang terlihat ada gundukan yang seakan-akan penuh dengan isi hingga mau keluar.

Nafsu dan darah lelakiku tidak tertahan lagi, kuberanikan mendekati tubuh yang hanya dibungkus dengan kain tipis dan dengan perlahan kusentuh paha yang putih itu, kuusap dari bawah sampai ke atas dan aku terkejut ketika ada gerakan pada tubuh Mbak Ana dan aku bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Sesaat kemudian aku kembali keluar melihat keadaan dan posisi tidur Mbak Ana yang menambah darah lelakiku berdesir hebat, dengan posisi kaki mengangkang terbuka lebar seakan-akan menantang supaya segera dimasuki kemaluan laki-laki.

Aku semakin berani dan mulai naik ke atas tempat tidur, tanpa pikir panjang aku mulai menjilati kedua kaki Mbak Ana dari bawah sampai ke belahan paha tanpa terlewat semilipun. Seketika itu juga ia menggelinjang kenikmatan dan aku sudah tidak mempedulikan rasa takut dan malu terhadap Mbak Ana. Sampai di selangkangan, aku merasa kepalaku dibelai kedua tangan yang halus dan akupun tidak menghiraukan kedua tangan itu. Lama-kelamaan tangan itu semakin kuat menekan kepalaku lebih masuk lagi ke dalam kemaluan Mbak Ana yang masih terbukus CD putih itu. Dia menggoyang-goyangkan pantatnya, tanpa pikir panjang aku menjilati bibir kemaluannya hingga CD yang semula kering menjadi basah terkena cairan yang keluar dari dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan bercampur dengan air liurku.

Aku mulai menyibak penutup liang kewanitaan dan menjilati bibir kemaluan Mbak Ana yang memerah dan mulai berlendir hingga Mbak Ana terbangun dan tersentak. Secara refleks dia menampar wajahku dua kali dan mendorong tubuhku kuat-kuat hingga aku tersungkur ke belakang dan setelah sadar ia berteriak tidak terlalu keras.

“Ndik kamu ngapaiiin…” dengan gemetar dan perasaan yang bercampur aduk antara malu dan takut.
“Maafkan aku Mbak, aku lepas kontrol,” dengan terbata-bata dan aku meninggalkan kamar itu.

Dengan perasaan berat aku menghempaskan pantatku ke sofa biru yang lusuh. Sesaat kemudian Mbak Ana menghampiriku, dengan tergagap aku mengulangi permintaan maafku, “Ma..ma..afkan… aku Mbak..” Mbak Ana cuma diam entah apa yang dipikirkan dan dia duduk tepat di sampingku. Beberapa saat keheningan menyelimuti kami berdua dan kamipun disibukkan dengan pikiran kami masing-masing sampai tertidur.

Pagi itu aku bangun, kulihat Mbak Ana sudah tidak ada lagi di sisiku dan sesaat kemudian hidungku memcium aroma yang memaksa perutku mengeluarkan gemuruh yang hebat. Mbak Ana memang ahli dibidang masak. Tiba-tiba aku mendengar bisikan yang merdu memanggil namaku.

“Ndik ayo makan dulu, Mbak udah siapin sarapan nih,” dengan nada lembut yang seolah-olah tadi malam tidak ada kejadian apa-apa.
“Iya Mbak, aku cuci muka dulu,” aku menjawab dengan malas.

Sesaat kemudian kami telah melahap hidangan buatan Mbak Ana yang ada di atas meja, begitu lezatnya masakan itu hingga tidak ada yang tersisa, semua kuhabiskan. Setelah itu seperti biasa, aku menyalakan rokok Mild kesayanganku.

“Ndik maafkan Mbak tadi malam ya,” Mbak Ana memecah keheningan yang kami ciptakan.
“Harusnya aku tidak berlaku kasar padamu Ndik,” tambahnya.

Aku jadi bingung dan menduga-duga apa maksud Mbak Ana, kemudian akupun menjawab,

“Seharusnya aku yang meminta maaf pada Mbak, aku yang salah,” kataku dengan menundukkan kepala.
“Tidak Ndik.. aku yang salah, aku terlalu kasar kepadamu,” bisik Mbak Ana.

Akupun mulai bisa menangkap kemana arah perkataan Mbak Ana.

“Kok bisa gitu Mbak, kan aku yang salah,” tanyaku memancing.
“Nggak Ndik.. aku yang salah,” katanya dengan tenang.
“Karena aku teledor, tapi nggak pa-pa kok Ndik.”

Aku terkejut mendengar jawaban itu.

“Ndik, Mbak Ana nanya boleh nggak,” bisik Mbak Ana mesra.

Dengan senyum mengembang aku menjawab, “Kenapa tidak Mbak.”

Dengan ragu-ragu Mbak Ana melanjutkan kata-katanya

“Kamu udah punya pacar Ndik..” suara itu pelan sekali lebih mirip dengan bisikan.
“Dulu sih udah Mbak tapi sekarang udah bubaran.” Kulihat ada perubahan di wajah Mbak Ana.
“Kenapa Ndik,” dan akupun mulai bercerita tentang hubunganku dengan Maria teman SMP-ku dulu yang lari dengan
laki-laki lain beberapa bulan yang lalu, Mbak Ana pun mendengarkan dengan sesekali memotong ceritaku.
“Kalo Mbak Ana udah punya cowok belum,” tanyaku dengan berharap.
“Belum tuh Ndik, lagian siapa yang mau sama perawan tua seperti aku ini,” jawabnya dengan raut wajah yang diselimuti mendung.
“Kamu nggak cari pacar lagi Ndik,” sambung Mbak Ana.

Dengan mendengus pelan aku menjawab.

“Aku takut kejadian itu terulang, takut kehilangan lagi.”

Dengan senyum yang manis dia mendekatiku dan membelai rambutku dengan mesra.

“Kasian kamu Andi..” lalu Mbak Ana mencium keningku dengan lembut, aku merasa ada sepasang benda yang lembut dan hangat menempel di punggungku.

Sesaat kemudian perasaanku melayang entah kemana, ada getaran asing yang belum pernah kurasakan selama ini.

“Ndik boleh Mbak jadi pengganti Maria,” bisik Mbak Ana mesra.

Aku bingung, perasaanku berkecamuk antara senang dan takut.

“Andik takut Mbak,” jawabku lirih.
“Mbak nggak akan meninggalkanmu Ndik, percayalah,” dengan kecupan yang lembut.
“Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik,” bisikku spontan karena gembira.

Mbak Ana mengangguk dengan senyumnya yang manis, kamipun berpelukan erat seakan-akan tidak akan terpisahkan lagi.
Setelah itu kami nonton Film yang banyak adegan romantis yang secara tidak sadar membuat kami berpelukan, yang membuat kemaluanku berdiri. Entah disengaja atau tidak, kemudian Mbak Ana mulai merebahkan kepalanya di pangkuanku dan aku berusaha menahan nafsuku sekuat mungkin tapi mungkin Mbak Ana mulai menyadarinya.

“Ndik kok kamu gerak terus sih capek ya.”

Dengan tersipu malu aku menjawab,

“Eh… nggak Mbak, malah Andik suka kok.”

Mbak Ana tersenyum,

“Tapi kok gerak-gerak terus Ndik..”

Aku mulai kebingungan,

“Eh.. anu kok.”

Mbak Anak menyahut,

“Apaan Ndik, bikin penasaran aja.”

Kemudian Mbak Ana bangun dari pangkuanku dan mulai memeriksa apa yang bergerak di bawah kepalanya dan iapun tersenyum manis sambil tertawa.

“Hii.. hii.. ini to tadi yang bergerak,”

tanpa canggung lagi Mbak Ana membelai benda yang sejak tadi bergerak-gerak di dalam celanaku dan aku semakin tidak bisa menahan nafsu yang bergelora di dalam dadaku. Kuberanikan diri, tanganku membelai wajahnya yang cantik dan Mbak Ana seperti menikmati belaianku hingga matanya terpejam dan bibirnya yang sensual itu terbuka sedikit seperti menanti kecupan dari seorang laki-laki.

Tanpa pikir panjang, kusentuhkan bibirku ke bibir Mbak Ana dan aku mulai melumat habis bibir yang merah merekah dan kami saling melumat bibir. Aku begitu terkejut ketika Mbak Ana memainkan lidahnya di dalam mulutku dan sepertinya lidahku ditarik ke dalam mulutnya, kemudian tangan kiri Mbak Ana memegang tanganku dan dibimbingnya ke belahan dadanya yang membusung dan tangan yang lain sedari tadi asyik memainkan kemaluanku. Akupun mulai berani meremas-remas buah dadanya dan Mbak Anapun menggelinjang kenikmatan

“Te..rus… Ndik aaahh…” Kemudian dengan tangan yang satunya lagi kuelus dengan lembut paha putih mulus Mbak Ana, semakin lama semakin ke atas.

Tiba-tiba aku dikejutkan tangan Mbak Ana yang semula ada di luar celana dan sekarang sudah mulai berani membuka reitsletingku dan menerobos masuk meremas-remas buah zakarku sambil berkata:

“Sayang.. punyamu besar juga ya..”

Akupun mulai berani mempermainkan kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD dan iapun semakin menggeliat seperti cacing kepanasan,

“Aaahh lepas aja Ndik..”

Sesaat kemudian CD yang melindungi bagian vital Mbak Ana sudah terhempas di lantai dan akupun mulai mempermainkan daging yang ada di dalam liang senggama Mbak Ana.

“Aaahhh enak, enak Ndik masukkan aja Ndik,” jariku mulai masuk lebih dalam lagi, ternyata Mbak Ana sudah tidak perawan lagi, miliknya sudah agak longgar dan jariku begitu mudahnya masuk ke liang kewanitaannya.

Satu demi satu pakaian kami terhempas ke lantai sampai tubuh kami berdua polos tanpa selembar benang pun. Mbak Ana langsung memegang batang kemaluanku yang sudah membesar dan tegak berdiri, kemudian langsung diremas-remas dan diciumnya. Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan kenikmatan yang diberikan Mbak Ana saat bibir yang lembut itu mengecup batang kemaluanku hingga basah oleh air liurnya yang hangat. Lalu lidah yang hangat itu menjilati hingga menimbulkan kenikmatan yang tak dapat digambarkan.

Tidak puas menjilati batang kemaluanku, Mbak Ana memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya yang sensual itu hingga amblas separuhnya, secara refleks kugoyangkan pantatku maju mundur dengan pelan sambil memegangi rambut Mbak Ana yang hitam dan lembut yang menambah gairah seksualku dan aroma harum yang membuatku semakin terangsang.

Setelah puas, Mbak Ana menghempaskan pantatnya di sofa. Akupun paham dan dengan posisi kaki Mbak Ana mengangkang menginjak kedua pundakku, aku langsung mencium paha yang jenjang dari bawah sampai ke atas. Mbak Ana menggelinjang keenakan, “Aaahhh…” desahan kenikmatan yang membuatku tambah bernafsu dan langsung bibir kemaluannya yang merah merekah itu kujilati sampai basah oleh air liur dan cairan yang keluar dari liang kenikmatan Mbak Ana.

Mataku terbelalak saat melihat di sekitar bibir kenikmatan itu ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat seperti rawa yang di tengahnya ada pulau merah merekah. Tanganku mulai beraksi menyibak kelebatan bebuluan yang tumbuh di pinggir liang kewanitaan, begitu indah dan merangsangnya liang sorga Mbak Ana ketika klitoris yang memerah menjulur keluar dan langsung kujilati hingga Mbak Ana meronta-ronta kenikmatan dan tangan Mbak Ana memegangi kepalaku serta mendorong lebih ke dalam kedua pangkal pahanya sambil menggoyanggoyangkan pinggulnya hingga aku kesulitan bernafas. Tanganku yang satunya meremas-remas dan memelintir puting susu yang sudah mengeras hingga menambah kenikmatan bagi Mbak Ana.

“Ndik.. udah… aaahhh, masukin.. ajaaa.. ooohh…” aku langsung berdiri dan siap-siap memasukkan batang kemaluanku ke lubang senggama Mbak Ana.

Begitu menantang posisi Mbak Ana dengan kedua kaki mengangkang hingga kemaluannya yang merah mengkilat dan klitorisnya yang menonjol membuatku lebih bernafsu untuk meniduri tubuh Mbak Ana yang seksi dan mulus itu.

Perlahan namun pasti, batang kemaluanku yang basah dan tegak kumasukkan ke dalam liang kewanitaan yang telah menganga menantikan kenikmatan sorgawi. Setelah batang kemaluanku terbenam kami secara bersamaan melenguh kenikmatan,

“Aaahh…” dan mulai kugoyangkan perlahan pinggulku maju mundur, bagaikan terbang ke angkasa kenikmatan tiada tara kami reguk bersama.

Bibir kamipun mulai saling memagut dan lidah Mbak Ana mulai bermain-main di dinding rongga mulutku, begitu nikmat dan hanggat. Liang senggama Mbak Ana yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan itupun mulai menimbulkan suara yang dapat meningkatkan gairah seks kami berdua. Tubuh kamipun bermandikan keringat.

Tiba-tiba terdengar teriakan memanggil Mbak Ana.

“Aaaan… Anaaa..”

Kami begitu terkejut, bingung dan grogi dengan bergegas kami memungut pakaian yang berserakan di lantai dan memakainya. Tanpa sadar kami salah ambil celana dalam, aku memakai CD Mbak Ana dan Mbak Ana juga memakai CD-ku. Kemudian aku keluar dari pintu belakang dan Mbak Ana membukakan pintu untuk bapak dan ibunya.

Keesokan harinya aku baru berniat mengembalikan CD milik Mbak Ana dan mengambil CD-ku yang kemarin tertukar. Aku berjalan melewati lorong sempit diantara rumahku dan rumah Mbak Ana. Kulihat Mbak Ana sedang mencuci pakaian di dekat sumur belakang rumahku. Setelah keadaan aman, aku mendekati Mbak Ana yang asyik mencuci pakaian termasuk CD-ku yang kemarin tertukar. Sambil menghisap rokok sampurna A Mild,

“Mbak nih CD-nya yang kemarin tertukar,” sambil duduk di bibir sumur, sekilas kami bertatap muka dan meledaklah tawa kami bersamaan,
“Haa.. Haaaa…” mengingat kejadian kemarin yang sangat menggelikan. Setelah tawa kami mereda, aku membuka percakapan,
“Mbak kapan main lagi, kan kemarin belum puas.” Dengan senyum yang manis,
“Kamu mau lagi Ndik, sekarang juga boleh..” Aku jadi terangsang sewaktu posisi Mbak Ana membungkuk dengan mengenakan daster tidur dan dijinjing hinggga di atas lutut.
“Emang ibu Mbak Ana sudah berangkat ke sawah, Mbak,” sambil menempelkan kemaluanku yang mulai mengeras ke pantat Mbak Ana.
“Eh…eh jangan disini Ndik, entar diliat orang kan bisa runyam.”

Kemudian Mbak Ana mengajakku masuk ke kamar mandi, sesaat kemudian di dalam kamar mandi kami sudah berpelukan dan seperti kesetanan aku langsung menciumi dan menjilati leher Mbak Ana yang putih bersih.

“Ohhh nggak sabaran baget sih Ndik,” sambil melenguh Mbak Ana berbisik lirih.
“Kan kemaren terganggu Mbak.”

Setelah puas mencium leher aku mulai mencium bibir Mbak Ana yang merah merekah, tanganku pun mulai meremas-remas kedua bukit yang mulai merekah dan tangan yang satunya lagi beroperasi di bagian kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD yang halus dan tangan Mbak Ana pun mulai menyusup di dalam celanaku, memainkan batang kemaluanku yang mulai tegak dan berdenyut.

Sesaat kemudian pakaian kami mulai tercecer di lantai kamar mandi hingga tubuh kami polos tanpa sehelai benangpun. Tubuh Mbak Ana yang begitu seksi dan menggairahkan itu mulai kujilati mulai dari bibir turun ke leher dan berhenti tepat di tengah kedua buah dada yang ranum dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian sambil meremas-remas belahan dada yang kiri puting susu yang kecoklatan itu kujilati hingga tegak dan keras.

“Uhhh.. ahhh.. terus Ndik,”

Mbak Ana melenguh kenikmatan ketika puting susu yang mengeras itu kugigit dan kupelintir menggunakan gigi depanku.

“Aaahhh.. enak Mbak..”

Mbak Anapun mengocok dan meremas batang kemaluanku hingga berdenyut hebat.

Kemudian aku duduk di bibir bak mandi dan Mbak Ana mulai memainkan batang kemaluanku dengan cara mengocoknya.
“Ahhh.. uhhhhh..” tangan yang halus itu kemudian meremas buah zakarku dengan lembut dan bibirnya mulai menjilati batang kemaluanku. Terasa nikmat dan hangat ketika lidah Mbak Ana menyentuh lubang kencing dan memasukkan air liurnya ke dalamnya. Setelah puas menjilati, bibir Mbak Ana mulai mengulum hingga batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya.

“Aahhh… uuuhhff…” lidah Mbak Ana menjilat kemaluanku di dalam mulutnya, kedua tanganku memegangi rambut yang lembut dan harum yang menambah gairah sekaligus menekan kepala Mbak Ana supaya lebih dalam lagi hingga batang kemaluanku masuk ke mulutnya.

“Gantian dong Ndik,”

Mbak Ana mengiba memintaku bergantian memberi kenikmatan kepadanya. Kemudian aku memainkan kedua puting susu Mbak Ana, mulutku mulai bergerak ke bawah menuju selakangan yang banyak ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat. Mbak Anapun tanpa dikomando langsung mengangkangkan kedua kakinya hingga kemaluannya yang begitu indah merangsang setiap birahi laki-laki itu kelihatan dan klitorisnya yang kemerahan menonjol keluar, akupun menjilati klitoris yang kemerahan itu hingga berlendir dan membasahi bibir kemaluan Mbak Ana.

“Aaahhh… aaahh… terus… enak..”

Mbak Ana menggelinjang hebat dengan memegangi kepalaku, kedua tangannya menekan lebih ke dalam lagi.

Setelah liang kenikmatan bak Ana mulai basah dengan cairan yang mengkilat dan bercampur dengan air liur, kemudian aku memasukkan kedua jariku ke dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan kumainkan maju mundur hingga Mbak Ana menggelinjang hebat dan tidak tahan lagi.

“Ndik.. ooohh.. ufff cepetan masukin aja..”

Dengan posisi berdiri dan sebelah kaki dinaikkan ke atas bibir bak mandi, Mbak Ana mulai menyuruh memasukkan batang kemaluanku ke liang senggamanya yang sejak tadi menunggu hujaman kemaluanku. Kemudian aku memegang batang kemaluanku dan mulai memasukkan ke liang kewanitaan Mbak Ana.

“Aahhh…” kami bersamaan merintih kenikmatan, perlahan kuayunkan pinggulku maju mundur dan Mbak Ana mengikuti dengan memutar-mutar pinggulnya yang mengakibatkan batang kemaluanku seperti disedot dan diremas daging hidup hingga menimbulkan kenikmatan yang tiada tara.

Kemudian kuciumi bibir Mbak Ana dan kuremas buah dadanya yang montok hingga Mbak Ana memejamkan matanya menahan kenikmatan.

“Ahhh… uhhh…” Mbak Ana melenguh dan berbisik,
“Lebih kenceng lagi Ndik.”

Kemudian aku lebih mempercepat gerakan pantatku hingga menimbulkan suara becek,

“Jreb.. crak.. jreb.. jreb…” suara yang menambah gairah dalam bermain seks hingga kami bermandikan keringat.

Setelah bosan dengan posisi seperti itu, Mbak Ana mengubah posisi dengan membungkuk, tangannya berpegangan pada bibir bak mandi kemudian aku memasukkan batang kemaluanku dari belakang. Terasa nikmat sekali ketika batang kemaluanku masuk ke liang senggama Mbak Ana. Terasa lebih sempit dan terganjal pinggul yang empuk. Kemudian tanganku memegangi leher Mbak Ana dan tangan yang lain meremas puting susunya yang bergelantungan.

“Uuuhhh… ahhh enak Ndik,” dan aku semakin mempercepat gerakan pantatku.
“Uuuhhh.. uuuhhh Ndik, Mbak mau keluar,” akupun merasakan dinding kemaluan Mbak Ana mulai menegang dan berdenyut begitu juga batang kemaluanku mulai berdenyut hebat.
“Uuuhhhk.. aahh.. aku juga Mbak..”

Kemudian tubuh Mbak Ana mengejang dan mempercepat goyangan pinggulnya lalu sesaat kemudian dia mencapai orgasme,

“Aaahh… uuuhh…”

Terasa cairan hangat membasahi batang kemaluanku dan suara decakan itupun semakin membecek

“Jreeb… crak… jreb..”

Akupun tak tahan lagi merasakan segumpalan sesuatu akan keluar dari lubang kencingku.

“Aaahhh… ooohhh… Mbak Anaaa…”

Terasa tulang-tulangku lepas semua, begitu capek. Akupun tetap berada di atas tubuh sintal Mbak Ana. Kemudian kukecup leher dan mulut Mbak Ana,

“Makasih Mbak, Mbak Ana memang hebat..”

Mbak Anapun cuma tersenyum manis. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Mbak Ana Tetanggaku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Suci Pacarku Gila Seks

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Suci Pacarku Gila Seks – Kisah ini bermula ketika aku bertemu dengan cewek bernama Suci yang satu kost dengan teman wanitaku bernama Sisca. Umurnya lebih tua 2 thn dari aku dan kuliah di perguruan tinggi di kota Yogyakarta. Waktu itu aku masih duduk di semester 4 di salah satu satu Universitas terkenal dikota yang sama. Awalnya dia tampak cuek ketika pertama kali bertemu.

 

 

cerita-sex-suci-pacarku-gila-seks-225x300

Cerita Sex: Suci Pacarku Gila Seks

 

Sis?aku minta rokoknya dong..?
Itu rokoknya si Tyo??si Sisca menjawab
Mas aku minta satu ya??
Oh..ambil aja?? kataku

Cerita Sex | Setelah dia mengambil rokok, dia langsung menuju ke kamarnya..

Pertemuan kedua, aku baru bisa berkenalan dengannya dan ternyata Suci orangnya sangat asik diajak ngomong. Sekilas aja?dia berkulit putih mulus dengan rambut sebahu dan kira-kira tinggi 160 cm dan berat 50 kg dengan ukuran bra 34C, yang merupakan ukuran favoritku. Aku dengar dari Sisca bahwa si Suci baru saja putus dari pacarnya setelah 3 tahun berpacaran. Jadi kupikir ini kesempatanku utk mendekatinya, dan memang aku masih jomblo saat itu.

Cerita Dewasa | Setelah seminggu sejak pertemuan kedua, aku bertemu Sisca dalam perjalanan ke kampus?
Tyo? kamu dapat salam dari mbak Suci?, si Sisca berkata

Oke deh, salam balik ya, dan bilang kalau malam minggu nanti mau aku ajak jalan?, aku jawab sambil mengacungkan jempol.

Memang sih, tampangku gak ganteng-ganteng amat ,tinggi 170 cm dan berat 55 kg, tapi kata mantan cewek-cewekku aku termasuk tipe cowok romantis dan perhatian.

Dan pada malam minggu yang aku janjikan, aku datang ke kostnya Sisca atau kostnya Suci. Aku agak kaget ketika melihat Suci sudah siap menunggu aku (he..he..GR) di kamar Sisca dengan kaos ketat sehingga membentuk dua tonjolan di dada dan celana panjang yang benar-benar serasi. Setelah menghabiskan satu batang rokok akhirnya aku keluar dengan Suci. Segera aku nyalakan motor kesayanganku Astrea 800, dan kupersilakan Suci untuk naik. Dalam perjalanan?.

? Ci, pegangan pinggangku?nanti jatuh lho?? aku memancing pembicaraan.
? Ih??? dia mencubit dan langsung berpegangan pada pinggangku.
? Kita makan dulu terus nonton ya,Ci ?, aku berkata lagi
? Aku nurut aja,Tyo?.terserah kamu aja?, dia menjawab

Akhirnya kita makan lesehan di daerah jalan Solo dan dilanjutkan nonton Bioskop 21 di kota itu. Selama di bioskop itu, saya mencoba memegang tangannya dan ternyata dia tidak menolak. Ingin rasanya melanjutkan gerilya di dalam bioskop itu tapi rasanya sulit karena pada malam itu bioskop terisi penuh oleh penonton. Sehingga aku hanya bisa mengelus-ngelus jari jemarinya yang sangat lentik sambil membayangkan ******ku di pegang dan dibelai oleh jarinya.

Jam 23.30, pertunjukkan film sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan pertunjukkan midnight. Aku dan Suci berjalan menuju parkiran motor dengan bergandengan tangan layaknya orang pacaran. Berhubung malam terasa dingin dan Suci tidak memakai jacket akhirnya aku menawarkan jacket yang aku pakai.

? Ci, ini pakai jacket ku?? aku berkata

Dia mengambil jacketku dan berkata ? Kamu nanti kedinginan,Tyo?

? Gak papa?kan ada kamu yang bikin hangat ?, jawabku sambil cengengesan.
? Kamu ternyata genit juga ya?.?, dia memukulku sambil naik ke motor.

Kira kira 20 menit, akhirnya kita sampai di kostnya Suci tapi ternyata kostnya sudah dikunci. Terlihat mobil ibu kost parkir di depan kostnya yang membuat Suci agak takut.

? Wah gawat?.ada ibu kostku?, dia berkata pelan
? Terus gimana ??, aku bertanya dan berharap dia menjawab akan tidur di kostku. Dan ternyata dugaanku tidak meleset..
? Tyo,bisa gak aku tidur di tempatmu aja? ?, Suci bertanya dengan nada lemah.
? Dengan senang hati?.tuan putri?, aku menjawab sambil sedikit membungkuk.

Dan tak lama kemudian kami sampai di kontrakanku di daerah Demangan, aku mengontrak bersama 3 orang teman kuliahku yang kebetulan mereka sedang pulang kampung. Suci kupersilahkan masuk ke kamarku dan aku ke dapur untuk mengambil sebotol air putih untuk minum (atau untuk mencuci?..).

? Kamarmu bersih dan rapih juga ya??, kata Suci ketika aku masuk kamar.
? Ahh?itu belum aja, nanti kan juga berantakan??, jawabku dengan senyum meng-goda.
? Ci, kamu tidur di tempat tidur aja, biar aku di lantai pake kasur lipat?? sambil membuka lemari mengambil kaos untuk Suci.
? Nich kaos buat ganti, nanti bajumu kusut lagi?.,Ci? , seraya menyodorkan kaos hitam yang cukup besar.

Terus terang aja, aku memang berniat untuk ?mencobanya? tapi tidak kali ini karena kurasa terlalu cepat menurutku. Karena aku yakin kalo dia sudah tidak perawan lagi apalagi dia sudah berpacaran lebih dari 3 tahun. Dan kurasa pacarnya goblok kalo tidak pernah merasakan tubuh Suci yang putih dan mulus serta body sexy ditambah payudara yang indah.

Beberapa saat kemudian, Suci keluar dari kamar mandi hanya mengenakan kaos hitamku tanpa mengenakan celana panjangnya yang ditinggalkan di kamar mandi.

Aku agak kaget, tapi aku pura-pura tidak kaget supaya dia nggak malu sambil berkata, ?Ci, apa kamu mau pakai celana pendekku ??.

? Udah gak usah repot-repot, aku biasanya kalo tidur juga begini kok?? sambil menyulut rokok dan duduk di sampingku yang sedang menonton siaran Liga Inggris di salah satu stasiun televisi nasional.

Akhirnya kami terlibat pembicaraan yang mengasyikkan dan tak terasa sudah jam 3.00 pagi dan Suci beranjak ke tempat tidur. Oh?akhirnya aku bisa bernapas lega karena sejak Suci duduk disampingku, si ?junior? ku berdiri terus seakan-akan dia tau ada mangsa di sebelahnya?he..he. Akupun segera menggelar kasur lipatku dan mencoba tidur sambil membayangkan betapa nikmatnya bila si ?junior? dapat masuk ke dalam ?veggy?nya Suci.

Kira-kira 30 menit, disaat aku akan tidur, Suci bangkit dari tempat tidur lalu duduk di pinggir tempat tidur. Aku segera bangun dan,? ada apa, Ci ??, sambil bangun dari tidur. Katanya dia tidak bisa tidur entah kenapa. Akhirnya dengan posisi aku duduk di samping tempat tidur dan Suci masih duduk di tepinya, kami ngobrol lagi. Entah setan apa?tiba2x aku beranikan diri untuk bangun dan mencium keningnya.

Ternyata dia diam saja dan ciumanku kulanjutkan ke pipi dan bibirnya. Kemudian dengan perlahan aku bangkit dan duduk disisinya sambil terus mencium bibirnya dengan lidahku mulai menyerang rongga mulutnya untuk bertemu dengan lidahnya yang mulai membalas permainanku. Semakin lama permainan lidahnya semakin liar diiringi dengan dengusan nafasnya yang mulai tidak teratur. Aku tahu kalo Suci mulai terangsang, dan pelan2x mulai ku belai payudaranya yang terasa semakin kencang dari luar kaosnya.

? Ah..oh?.oh??.?, suaranya merangsang ketika aku mulai menciumi lehernya yang putih dan harum itu.
? Oh?.oh??oh?.oh?.?, Suci semakin terangsang ketika tangan kananku sudah masuk kedalam kaosnya dan membuka pengait
BH-nya.

Kemudian ketika pengait BH-nya telah terbuka, Suci dengan cepat membuka kaos yang dipakai dan melemparkannya jauh2x. Seketika itu juga aku melihat dua gunung kembar yang putih dengan puting berwarna merah muda serta tubuh putih tanpa cacat yang sangat menggairahkan. Tanpa menunggu lama, ku mulai penjelajahanku ke dua bukit kembar itu. Mula2x lidahku menjilat puting sebelah kanan sambil tangan kiriku memilin puting sebelah kiri dan terdengar lirih,?Oh?..uh?.trus, tyo?.ah?..?.

Aku sengaja membuat Suci melayang didalam kenikmatan, dengan terus menjilat dan mengulum payudara dan daerah dekat ketiak yang merupakan salah satu daerah erotis wanita pada umumnya. Kucium bau harum tubuhnya yang membuat aku lebih terangsang dan ?junior?ku semakin tegak berdiri.

? Tyo?.ohhh?.enak??trus??.?, erangannya bertambah keras?
? Isap trus?..yang kanan?.ohhhh?..ahh?..?.

Secara perlahan aku jilati daerah belakang kupingnya agar Suci bertambah nafsunya. Dan benar saja, tak lama kemudian dia mulai meraba daerah selangkanganku dan mulai meremas ?junior? ku dari luar celana pendekku.

? Tyo?buka celananya??, sambil menarik celana pendek dan cd ku.
? Ohh?.?, sambil dia memegang ?junior?ku yang berukuran sedang2x saja.

Suci mulai mengocok dan meremas ?junior?ku dengan lembut yang membuat nafsuku semakin naik dan naik lagi.

? Tyo?.ayo masukkin?.aku udah gak tahan lagi?.?
? Sabar, Ci?.aku belum puas menjelajahi tubuhmu?.?
? Kamu nikmati aja,Ci?..aku akan buat kamu melayang?.?,kataku untuk menunda coitus.

Karena dalam prinsipku, aku tidak akan memasukkan ?junior?ku sebelum aku men?jilmek? dan di?karaoke? terlebih dulu.

Hanya suara lenguhan dan erangan yang keluar dari mulut Suci ketika jilatanku mulai turun kearah perut dan pinggangnya. Dengan posisi terlentang dan kaki terjuntai ke lantai, Suci terus menggeliat tidak karuan. Ciuman dan jilatanku terus turun dan telah sampai di selangkangannya yang masih tertutup CD. Kucium CD-nya dan terasa sudah basah yang menandakan Suci sudah sangat terangsang. Pelan2x kutarik CD-nya sambil kuangkat kedua kakinya untuk memudahkan melepas CD-nya. Setelah CD-nya terbuka terlihatlah vagina yang merah serta daging kecil ditengahnya yang mengkilat karena sudah basah oleh cairan birahinya dan ditumbuhi bulu yang tipis dan rapi. Kujulurkan lidahku untuk mencicipi cairah birahinya tetapi tiba2x.

? Mau apa kamu?tyo??, dia bertanya dengan mata yang sudah sayu karena menahan birahinya.
? Apa kamu belum pernah di ?jilmek?,Ci ?, aku bertanya dengan keheranan.
? Belum?.kan kotor, tyo?, dia menjawab sambil bangkit untuk duduk ditepi tempat tidur.

Aku tidak menjawab dan terus menjilati vaginanya yang harum dan menggugah selera. Tak lama kemudian terdengar suara,? Ahhhh?..geli banget, tyo?.tapi enak?.?. Dengan bertumpu dengan kedua sikunya, Suci melihat aku sedang menjilati vaginanya. Kubuka lebar kedua kakinya agar aku lebih mudah untuk menjilat vaginanya dan menghisap klitorisnya.

? Uhhh?.enak banget,tyo?..Ohhh?..terus?.
? Yes?yes?.ohhh?..ahhh?..ahhhhhh??..uhh..?.

Hanya suara itu yang terdengar di kamarku, aku semakin semangat untuk dapat memuaskan Suci dengan meng?oral?nya. Kira2x 10 menit aku jilati dan hisap vaginanya yang legit itu, akhirnya Suci mencapai klimaksnya.

? Ahhh?.trus?ahhh?.bentar lagi ku keluar?..ohhhh?.?.

Sambil menahan kepalaku agar tidak lepas pangkal pahanya, akhirnya dia menjerit tertahan sambil mengangkat pantatnya.

? Ohhh?.tyo?aku keluar?..?.
? Gila kamu?.enak banget?..?.

Jari tengahku mulai aku masukkan dan kukocok ke dalam vaginanya sambil terus menjilati cairan putih yang keluar sampai tidak tersisa lagi.

? Tyo?.udah?ah?, Suci mengeluarkan suaranya sambil menarik kepalaku dari jepitan pahanya.

Aku berdiri dan tanpa menunggu, Suci langsung memasukkan ******ku yang sudah tegang ke dalam mulutnya. ******ku terasa hangat dalam rongga mulutnya. Dia mulai menjilati dan mengulum ******ku dengan perlahan seakan-akan dia menikmati sebuah es cream yang lezat rasanya.

? Ohh?enak,Ci?.?, aku mendesah.

Semakin lama gerakan mulutnya semakin cepat mengocok ******ku dan benar2x membuat aku sedikit kewalahan. Aku takut kalo saja tak bisa menahan keluarnya air maniku, sehingga aku meminta Suci untuk menjilati kantong biji pelerku.

? Ci?..ci??ahhhh??oooohhhhhh?, erangku sambil menahan air maniku agar tidak keluar dulu. Kulihat Suci dengan telaten menjilati dua bolaku dan batang ******ku.

Terlihat kedua pipinya kempot ketika menghisap dan mengocok ******ku sambil jemarinya bergerilya di kantong biji pelerku. Lebih dari 15 menit, dia meng?karaoke?ku, tetes keringat yang mulai membasahi tubuhnya dan air ludahnya diseputar bibirnya yang sedang terlihat asik dengan mainannya.

? Masukkin punyamu sekarang, tyo?..?, dia berkata

Cerita Sex Suci Pacarku Yang Gila Sex Suci langsung memposisikan dirinya terlentang dengan kedua kakinya ditekuk dan dibuka lebar. Aku mulai menaiki dirinya dan pelan2x kumasukkan ?junior?ku ke dalam gua yang hangat.

Ahhhhhh?????.mmmm?, suara Suci ketika batang ******ku mulai masuk kedalam vaginanya. Kutekan terus perlahan ******ku dan akhirnya??

Ohhhh?..mpff??.ooohhh?.?,suaranya ketika ******ku sudah mentok. Perlahan mulai kukocok ******ku dan makin lama semakin cepat. Kedua tangan Suci memeluk pinggangku seakan akan takut ******ku lepas dari vaginanya.

Oh?.enak banget, tyo?lebih cepet?.?.

Dua puluh menit sudah berlalu dan..

Aku mau keluar?tyo?terus??, desahannya semakin membuat aku tambah mempercepat kocokannku. Dan akhirnya dengan mencakar pinggangku dan mengangkat pantatnya, Suci berteriak ,? Ah?aku keluar, tyo??. Terasa cairannya membasahi batang ******ku dan terasa hangat.

Selanjutnya, Suci kuangkat tanpa mencabut ******ku yang masih berada di dalam vaginanya. Sekarang posisi Suci berada diatasku dengan posisi jongkok dan mulai menaik turunkan pantatnya. Keringat mulai menetes dari dahi dan tubuhnya dan membuat dia semakin menggairahkan.

Oh?mmm?oh?.?, gumamnya sambil terus goyang turun naik dan sesekali membuat gerakan memutar serta gerakan maju mundur yang membuat ******ku seperti dipijat dan diperas.

Uhh?enak banget, Ci ?

Ya?goyang terus?.?.aku mulai melenguh karena terasa enak sekali.
Oh, tyo?aku mau keluar lagi??, sambil mempercepat gerakannya.

Akhirnya pertahanannya jebol untuk yang kedua kali bersamaan dengan ia menekan memeknya dalam2x sampai ******ku mentok selanjutnya ia rebah diatasku. Napasnya tidak teratur dengan mata tertutup menikmati orgasme yang kedua dan membuat ia lemas. Padahal hanya sepuluh menit saja Suci dengan posisi diatas.

Udah capek, Ci?? ?, aku bertanya
Udah?tapi enak banget, tyo?dan aku mau lagi??

Kupikir gila juga nich cewek, udah dua kali orgasme ternyata dia belum puas juga.
Ci, apa kamu belum pernah seenak ini ? ?.

Belum??, Suci menjawab singkat sambil berdiri dan mengambil kaos untuk menyeka keringat di tubuhnya dan memeknya yang basah.

Setelah selesai menyeka keringatnya, Suci langsung menungging di depanku dan dengan nada menggoda dia berkata, ? Ayo?tyo..aku udah siap ?.

Melihat memek yang merah ada didepan mataku dan sangat menggairahkan, aku langsung bangkit dan memposisikan diri untuk menusuknya dari belakang. Dan?

Oh?yes??, Suci melenguh ketika ******ku mulai masuk kedalam memeknya.

Tyo?puaskan aku?oh??
Kocok yang kenceng?oh??

Kira2x hanya tiga menit kemudian Suci mengalami orgasme yang ketiga dan sepertinya dia masih ingin mendapatkan orgasme beberapa kali lagi. Tanpa memperlambat kocokanku, Suci mendapatkan orgasme yang keempat dalam posisi Doggy Style.

Tubuhku sudah basah oleh keringat, tapi rasa orgasmeku masih terasa jauh sehingga aku minta istirahat dulu sejenak. Kembali aku tiduran dan Suci ada disampingku. Suci tidak diam begitu saja tapi dia mengocok ******ku sambil sesekali mengulum dan menjilati batang ******ku yang masih berdiri dengan tegaknya.

Setelah satu batang rokok kuhabiskan, Suci kuminta untuk memiringkan posisi tidurnya karena aku akan menyetubuhinya dari arah belakang. Dengan kaki kanannya kuangkat agar aku bisa memasukkan ******ku ke dalam memeknya yang sudah agak kering sehingga terasa rapat kembali.

Oh?ah?mmm??, kembali suara Suci yang merangsang terdengar lagi.
Enak, tyo?kamu hebat??

Kukocok terus memeknya dan kira 10 menit kemudian terasa aliran air maniku mulai memenuhi batang ******ku, dan?

Ci, aku udah mau keluar?nich..? suaraku bergetar sambil menahan orgasmeku
Keluarin di dalam apa diluar?oh ??
Di dalam aja, tyo?aku lagi gak subur?oh?? jawabnya sambil terengah-engah.
Tahan dulu, tyo?ahh?.aku juga mau keluar lagi??, nadanya agak keras menandakan Suci juga hampir mencapai orgasmenya yang kelima kalinya.

Oh?trus?trus?kocok terus??, erangnya, sambil tanganku mengocok clitorisnya untuk menambah sensasi orgasmenya.

Akhirnya kami keluar bersamaan dan kusemprotkan air maniku sebanyak-banyaknya didalam memeknya sekuat tenaga dan Suci mencakar pahaku yang melukai pahaku. Terlihat sekali Suci menikmati orgasmenya dengan memejamkan matanya sedangkan ******ku kubiarkan masih berada di dalam memeknya beberapa saat dan terasa vaginanya menyedot-nyedot ******ku seakan tidak mau ada air maniku yang tersisa. Tiba2x dia bangkit dan langsung menjilati sisa air maniku yang ada di batang ******ku.

Oh?Ci?geli banget??, aku berteriak sambil menggelijang menahan rasa geli.
Makasih ya, tyo?udah buat aku puas banget?.?, dia berkata sambil tersenyum.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 akhirnya aku dan Suci tertidur tanpa mengenakan sehelai benang pun dan secara tidak langsung mulai malam itu kami berpacaran. Aku sudah dapat membayangkan kalo hari2x esok akan dipenuhi oleh kenikmatan yang tiada tara yang diberikan oleh pacarku, Suci.

Masa liburan kuliah sudah habis, dan aku sedang dalam perjalanan kembali ke Yogya dari ibukota dengan menggunakan kereta api. Diperjalanan aku membayangkan akan bertemu kembali dengan pacarku, Suci. Bayangan akan hangatnya tubuh Suci di ranjang memadu kasih dan birahi. Sudah hampir 2 minggu aku tidak bertemu dengannya. Cairan maniku serasa sudah penuh dan siap untuk ditembakkan ke dalam vaginanya.

Akhirnya jam 5 pagi kereta telah sampai di stasiun Tugu, aku turun dan mencari sosok pacarku, Suci yang menjemputku. Tiba2x aku dikagetkan oleh pelukan dari belakang tubuhku dan kutahu adalah Suci.Tanpa rasa sungkan dia menciumku di lihat orang banyak yang ada di stasiun itu.

Tyo?aku kangen banget?.?, dengan nada manja, Suci merangkulku
I miss you too, Ci?..?, sambil kuberi ciuman di pipinya

Selanjutnya kami berjalan ke tempat parkir motor sambil berangkulan mesra seakan-akan sudah lama tidal bertemu.
Kita, langsung ke tempatku atau mau kemana, Ci??, aku bertanya, dan dengan cepat Suci menjawab, ? Gimana kalo kita ke Kaliurang dulu???. Dan aku tahu, dia menginginkan suasana yang berbeda untuk memadu kasih.

Kira2x perjalanan ke Kaliurang kita tempuh dalam waktu 45 menit, dan langsung cek in di villa langganan kami. Kamar berukuran 4 m x 5 m dengan tempat tidur yang besar dan sofa dilengkapi teras yang menghadap Gunung Merapi yang menambah suasana romantis. Segera aku mandi untuk membersihkan badan agar terasa lebih bugar. Selagi aku sedang handukkan, tiba2x pintu kamar mandi terbuka, dan kulihat Suci sudah dalam keadaan tanpa sehelai benangpun dan berjalan menghampiri aku.

Tyo?aku mau ini??, sambil tangannya memegang ?junior? ku yang masih tertidur. Dan selanjutnya, Suci berjongkok di hadapanku dan langsung menjilati seluruh batang ******ku. Sepertinya dia merindukkan bukan hanya diriku tapi juga ******ku.

Ohh?Ci?auw??, erangku ketika dia mulai memasukkan ******ku ke dalam rongga mulutnya dan terasa hangat dan basah batang ******ku. Suci terus mengocok ******ku dalam mulutnya dan sesekali dijilatinya batang dan kantong pelirku. ******ku semakin berdiri tegak tapi Suci sepertinya belum puas dan terus mengulumnya. Kadang ******ku dimasukkan dalam mulutnya sampai menyentuh tenggorokannya. Air ludahnya sudah berlumuran di tepi bibirnya dan membuat aku benar2x tak tahan dengan perlakuannya.

Ci?stop,Ci?aku gak tahan??

Dia diam saja dan semakin mempercepat kocokan mulutnya.

Ci?aku keluar?ahh?.uhhh?.?, jeritanku tertahan, dan akhirnya air mani yang tersimpan hampir 2 minggu tumpah semua ke dalam mulutnya. Suci masih belum melepaskan ******ku dari mulutnya, dan terlihat air maniku keluar dari sisi bibirnya karena tidak tertampung di dalam rongga mulutnya. Kakiku sampai bergetar menahan sensasi yang dibuat olehnya. Suci menjilati ******ku hingga bersih dan dia menjilati air maniku yang tersisa di tepi bibirnya untuk ditelannya. Setelah itu, dia langsung mandi dan memintaku untuk istirahat sejenak sambil minum kopi sebelum dilanjutkan ronde berikutnya.

Lima belas menit berlalu dan akhirnya Suci keluar dari kamar mandi dengan tubuh bugil. Rambut yang sebahu agak basah yang membuat wajahnya lebih menggairahkan. Kemudian dia membakar sebatang rokok dan duduk di atas tempat tidur. Setelah menyeruput kopi yang tersisa, aku langsung menuju sofa di samping tempat tidur dan tercium bau harum dari tubuh Suci. Tidak lama kemudian, dengan badan yang tidak tertutup apa-apa Suci bangkit dari tempat tidur dan menghampiriku. Ia langsung naik keatas sofa dan berdiri di hadapanku dengan vagina yang merah dan ditumbuhi jembut tercukur rapih. Aku tahu yang dia mau, perlahan aku jilati memeknya dan kuhirup bau khas yang keluar dari memeknya. Kedua tangannya memegangi kepalaku dan kadang-kadang menjambak rambutku serta mendorong kepalaku agar lebih menempel di memeknya.

Oh?jilat trus, tyo??, suaranya lirih terdengar.

Dengan posisi kepala seperit itu, kurasa rasa nikmat yang kuberikan tidak maksimal sehingga aku minta Suci untuk duduk di sofa dengan kedua kakinya diangkat dan dibuka lebar-lebar. Suci kemudian duduk dan segera kucium bibirnya dan lidahku mulai bergerilya dalam mulutnya. Lidah kami bertautan sedang tanganku mulai menjamah kedua bukit yang terasa kencang dengan putting yang telah berdiri tegak minta di kulum. Setelah puas bermain lidah di dalam rongga mulutnya, kemudian secara perlahan-lahan lidahku mulai menelusuri leher jenjangnya menuju belakang telinganya. Sepertinya Suci sudah tidak dapat menahan gelora birahinya.

Uhh?Tyo, puaskan aku?.jilat lagi memekku?.ohh?.?

Lidahku mulai turun ke perut dan bermain sebentar di lubang pusarnya dan terus kucium pangkal pahanya tanpa menyentuh memeknya yang membuat Suci sedikit marah.

Ayo Tyo?jilat memekku?!! ?, dengan nada agak keras.

Aku diam saja, dan terus melanjutkan menjilati kedua betisnya dan turun ke jari2x kakinya. Satu persatu jarinya kujilat dan kuhisap yang menambah sensasi birahinya. Dia sudah terlihat tidak sabar dengan jarinya sudah mengocok sendiri klitorisnya sambil terus mengeluarkan suara yang merangsang. Pada saatnya jilatanku mulai naik kembali ke arah pahanya yang akhirnya sampai ke memeknya yang sudah basah sekali. Kujilati memeknya secara perlahan dan kadang2x klitorisnya ku sentuh dengan ujung lidahku.

Ohh..tyo?isap klitku?please??
Aku udah gak tahan, tyo?terus??

Kedua tangannya memegangi dan menekan kepalaku sehingga membuat aku kesulitan untuk bernapas. Lidahku terus menjilati klitnya sembari jari tengahku terus menusuk-nusuk lubang memeknya. Sekitar 15 menit, aku menjilati memeknya dan akhirnya Suci berteriak dan menggeliat menandakan dia sudah mencapai orgasmenya yang pertama.
Tyo?.aku keluar?.uh?enak banget, tyo??

Keringat terlihat mengalir di tubuhnya dan matanya menjadi sayu setelah orgasme yang diinginkan telah tercapai.
Kemudian aku berdiri tepat didepannya, dan ******ku langsung dipegang dan dimasukkan ke mulutnya. Nafsunya seperti sudah mencapai puncaknya, Suci mengulum dan mengocok ******ku dengan cepat. Perlakuannya membuat aku bertahan sekuat tenaga agar air maniku tidak keluar lebih dulu. Sepertinya dia tahu hal itu, segera dia memposisikan diri menungging di sofa tersebut dengan kaki kiri ditekuk di atas sofa. Segera kuhunjamkan ******ku dari belakang sekuat tenaga dan sampai terasa menyentuh dinding rahimnya.

Ahh?******mu oh?, tyo?.?
Trus?kocok yang kenceng?tyo??, Suci mengerang keenakaan

Setiap kali ******ku menusuk memeknya, bersamaan pula Suci menggerakkan mundur pantatnya sehingga ******ku dapat masuk ke rongga memeknya secara maksimal.

Plek..plek..plek??, bunyi yang terdengar antara pantatnya dan selangkanganku bertemu. Tak lama Suci sudah mendapatkan orgasmenya yang ke-2 dan aku tahu bahwa perjalananku masih panjang karena Suci tak akan puas bila hanya mendapatkan orgasmenya kurang dari 5 kali.

Peluh sudah membasahi tubuhku dan kakiku terasa lemas karena harus menyetubuhinya dengan posisi berdiri. Tanpa melepaskan ******ku, aku pegang perutnya dan aku putar sehingga Suci berada membelakangiku sedangkan aku duduk di sofa. Sekarang Suci berada diatasku dan menduduki ******ku dengan kedua kakinya diangkat ke sofa. Dengan posisi seperti ini, aku dengan leluasa dapat meremas kedua payudaranya dan mengocok klitnya. Suci mulai menaik turunkan pantatnya sambil sesekali bergerak maju mundur dan memutar. Kembali ******ku seraya di peras dan dipijit sedemikian nikmatnya.

Enak, tyo???, belum sempat ku jawab dia sudah berkata lagi, ? Jangan keluar dulu ya, tyo?aku masih mau lagi?ohh..?
Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan semakin tidak karuan menandakan orgasmenya yang ketiga sudah hampir dekat. Kupercepat kocokanku di klitorisnya dan satu tanganku lagi meremas-remas payudaranya.

Trus remas tetek-ku, tyo?yang keras?kocok klitku?.trus??
Aku udah hampir keluar lagi?.oh?uh?oh?.? ceracaunya sudah tak terkendali.

Hampir 20 menit, aku melakukannya dengan posisi ini dan akhirnya kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya dan membasahi seluruh batang ******ku. Dengan napas tersenggal-senggal, akhirnya Suci orgasme lagi.

Tyo?aku keluar lagi?nikmat banget?.trima kasih ya??

Lalu ia berdiri ,terlihat cairannya menetes keluar dari memeknya, untuk mengambil segelas air dan diteguknya. Kemudian ia masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil sambil membersihkan vaginanya.
Aku masih duduk disofa dengan ?junior? ku masih berdiri tegak sambil menghisap sebatang rokok Mild. Suci keluar dari

kamar mandi dan menghampiriku, serta jongkok di hadapanku. Kembali dia menjilati ******ku, hanya sebentar dan dia naiki ke pangkuanku sambil mengarahkan ******ku ke lubang memeknya.

Bless?? perlahan-lahan ******ku masuk ke dalam memeknya yang terasa kering karena baru saja dibersihkan.
Uh?aku akan buat kamu puas, Ci ?, setelah kurasakan ******ku mentok di dalam memeknya. Perlahan Suci menggoyangkan pantatnya sambil ia menghisap rokokku yang belum habis. Diselingi ciuman di bibirnya, pelan-pelan tapi pasti memeknya mulai mengeluarkan cairan pelumas sehingga gerakkan keluar masuk ******ku semakin lancar.
Tyo?aku kok bisa kuat seperti ini ??

Pacarku yang dulu gak pernah sekuat ini ?, akhirnya Suci baru bicara mengenai kehidupan seksnya dengan pacarnya terdahulu.

Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi kupercepat gerakanku mengocok memeknya dengan menahan bongkah pantatnya yang sexy. Tidak lama kemudian erangan dan lenguhannya mulai terdengar lagi.

Oh?trus?entotin aku yang cepet, tyo?oh?.?

Jika gerakanku berhenti, maka Suci yang menaik turunkan pantatnya sehingga rasa nikmatnya tidak terputus. Dengan irama yang semakin lama semakin cepat, Suci akhirnya mendapatkan orgasmenya yang keempat.

Tyo?aku keluar lagi?nikmat?uh??
Ayo?tyo, keluarin punyamu?kita keluar bareng ya??

Segera aku angkat tubuhnya dan kugendong dia dengan kakinya menjepit pinggangku sementara tanganku menyangga pantatnya. Sambil berjalan ke arah tempat tidur, kunaik turunkan pantatnya sehingga aku menyetubuhinya dengan posisi berdiri. Ku pepetkan tubuhnya dengan dinding dekat tempat tidur sambil terus kuhunjamkan ******ku keluar masuk memeknya. Ternyata dengan posisi seperti ini, Suci bisa mendapatkan rangsangan yang hebat dan dia mendapatkan orgasmenya yang kelima.

Tyo?aku udah keluar lagi?aku udah puas, tyo??

Sekarang giliran kamu?ayo, tyo?aku udah capek??, dengan nada lirih seperti sudah tidak ada tenaganya lagi.
Selanjutnya, Suci kurebahkan di kasur dan ku entot dengan gaya konvensional. Kedua kakinya diangkatnya dan di buka lebar-lebar agar ******ku dapat menusuk memeknya dengan leluasa. Aku memang sudah tidak tahan ingin memuntahkan air mani yang dari tadi sudah ingin menjebol pertahananku. Kukocok dengan cepat dan keras, dan tidak terasa keringat sudah membasahi tubuhku dan menetes ke tubuh Suci. Terdengar suara Suci yang tidak karuan serta napas yang tersenggal-senggal menambah suasana menjadi lebih menggairahkan. Lima belas menit aku kocok terus, akhirnya pertahananku jebol juga ,? Oh?Ci?aku mau keluar?.?

Ya, tyo?aku juga mau keluar?kocok terus?.Ohhh??.

Suci menggelijang dan mengangkat pantatnya menandakan dia sudah keluar terlebih dulu sedangkan aku baru keluar kira2x tiga detik kemudian. Tiga kali tembakan air maniku didalam memeknya dan kubiarkan ******ku didalam memeknya dan terasa menyedot-nyedot ******ku. Sebelum ******ku mengecil, Suci bangkit dan mengulum ******ku dan terasa sangat geli sekali. Ini adalah ritual kebiasannya setelah aku mengalami ejakulasi setiap kali kami bersetubuh. Dengan tersenyum, dia berkata, ? Kamu bener-bener hebat, tyo??.

Aku mau main di teras nanti malam, tyo??, dia berkata sambil melepaskan ******ku setelah puas menjilatinya hingga bersih kembali.

Dan akhirnya kami tertidur dengan tubuh telanjang sambil berpelukan untuk mempersiapkan pertempuran selanjutnya yang pasti lebih melelahkan. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Suci Pacarku Gila Seks appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Desahan Hot Anak Tiri

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Desahan Hot Anak Tiri” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Aku mempunyai ayah baru, diman ayahku itu adalah ayah tiri, baru sebulan aku bersama dia, ibuku memlih pria yg dinikahi ini karena sudah lama menjanda, ternyata ayah tiriku ini mempunyai anak cewek cewek yg seksi dan cantik, anak pertamanya sudah kuliah dan anak keduanya sama sepertiku masih kelas 3 SMA.

cerita sex tiriCerita Sex Desahan Hot Anak Tiri

Anak pertama namanya Lala. Si Nina cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pemDodtuk tubuh, nah kalau si Lala paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.

Cerita sex terbaru, Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tdk ada orang di rumah selain aku dgn Nina, ini jg aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah.

Nin! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar, teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Nina masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran.

Dod, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong! katanya dgn suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yg sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yg jaraknya lumayan jauh dgn komputerku.

Nin..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,kataku.

Nina tdk memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yg sedang di komputerku.

Nin.. kamu Dodgong aja! kataku pura-pura tdk tahu.
Eh.. iya, Dod kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh! kata Nina.
Eeh.. kamu barusan kan jg liat, aku tau kamu suka jg kan, balas aku.
Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,ajakku berusaha mencari peluang.
Doder nich, kamu kagak bilang? katanya ragu.
Suwer dech! kataku sambil mengambilkan dia kursi.
Nina mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.
Nin, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak? tanyaku.
Pernah, noh aku punya VCD-nya,jawabnya.
Wah gila jg nich cewek, diam-diam nakal jg.
Kalau ML? tanyaku lagi.
Belom, katanya, Tapi.. kalo sendiri sich sering.
Wah makin berani saja aku, yg ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.

Bagaimana caranya si Dodi Junior bisa puas, tdk peduli saudara tiri, yg penting nafsuku hilang.

Melihat dadanya yg naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.

Nin, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya, tanyaku memancing.
Iya nic Dod, Bentar yach aku ke kamar mandi dulu, katanya.
Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat! kataku menunjuk ke arah celanaku.
Kasihanilah si Dodi kecil, kataku.

Pikiran kamu jangan yg tdk-tdk dech, katanya sambil meninggalkan kamarku.
Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech, kataku memancing.

Dan ternyata tdk ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yg membuatku tdk menyerah.

Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku.

Kau akan aku berikan pengalaman yg paling memuaskan, kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yg masih kami kenakan dan jg ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dgn gadis lain yg pernah kusentuh.

Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya.

Kita ke dalam kamar yuk! ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, Terserah kaulah, kataku,

Yg penting kau akan kupuaskan. Tak kusangka ia berani menarik kont0lku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya.

Dod, kamu tiduran dech, kita pake 69′ mau tdk? katanya sambil mendorongku ke kasurnya.

Dia mulai menindihku, didekatkan memeknya ke mukaku sementara kont0lku diemutnya, aku mulai mencium-cium memeknya yg sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.

Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dgn lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya.

Jangan hentikan Dod.. Ach.. percepat Dod, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Dod.. aku ke.. luar, katanya berbarengan dgn menyemprotnya cairan kental dari memeknya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.
Nin, sekali lagi yah, aku belum keluar nich, pintaku.
Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,jelasnya.

Aku tdk peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati memeknya.

Nin, aku masukkin sekarang yach, kataku sambil memasukkan kont0lku perlahan-lahan.

Kelihatannya Nina sedang tdk sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Memek Nina masih sempit sekali, kont0lku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dgn tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil kont0lku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.

Jangan Dod.. entar aku hamil! katanya tanpa berontak.
Kamu udah mens belom? tanyaku.
Udah, baru kemaren, emang kenapa?katanya.

Sambil aku masukkan kont0lku yg setengah, aku jawab pertanyaannya,

Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.
Ach.. ach.. ahh..! sakit Dod, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..! katanya berteriak nikmat.
Tenang aja cuma seBentar kok, Nin mending doggy style dech! kataku tanpa melepaskan kont0l dan berusaha memutar tubuhnya.

Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan kont0lku dalam memeknya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dgn menaik-turunkan pinggulnya.

Ach.. a.. aa ach..teriaknya.
Sakit lagi Dod.. a.. aa.. ach..
Tahan aja, cuma seBentar kok, kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.
Dod,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Dod.. katanya.
Tunggu seBentar yach, aku jg pengen nich, balasku.
Cepetan Dod, enggak tahan nich, katanya semakin menegang.
A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.
Aku jg Say.. kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setdknya enam tembakan spermaku di dalam memeknya.

Kucabut kont0lku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tdk? tapi tenyata tdk.
Nin kamu enggak perawan yach, tanyaku.

Iya Dod, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech, jelasnya.
Dod ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.
Siapa sih yg bisa nolak Dodi Junior, katanya mesra.

Setelah saat itu setdknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dgn Nina, terkadang aku yg memang sedang ingin atau terkadang jg Nina yg sering ketagihan, yg asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yg tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Nina atau sebaliknya, kadang jg saat siang pulang sekolah kalau tdk ada orang di rumah.

Kali ini kelihatannya Nina lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini.

Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML dgnku hari ini ia menurut saja kemauanku.

Ternyata sampai malan ayahku belum tidur jg, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yg tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.

Nina! apa Ayah sudah tidur tanyaku melihat ternyata Nina yg menindihiku dgn keadaan telanjang.
kamu mulai nakal Dod, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tdk datang-datang jg. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi, katanya mesra sambil memegang kont0lku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.

Yg nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek, kataku.
kamu tdk sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok, katanya sambil memperlihatkan kont0lku.
Aku emut yach.

Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.

Nin jangan cepet-cepet dong, kasian Dodi Junior dong!
Aku udah kepengen berat Dod! katanya lagi.
Mending seperti biasa, kita pake posisi 69′ dan kita sama-sama enak, kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut

Aku mulai menjilat-jilat memeknya yg telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yg semakin keras, terus kuhisap memeknya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.

Aach.. achh.. desahnya ketika kutemukan klitorisnya.
Dod! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..
kamu jg makin pinter ngulum Dodi kecil, kataku lagi.
Dod, kali ini kita tdk usah banyak-banyak yach, aa.. achh.. katanya sambil mendesah.
Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..katanya sambil menikmati jilatanku.
Tapi Dod aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari memeknya.
Kayaknya kamu harus dua kali dech! kataku sambil merubah posisi.
Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach, katanya lagi.
Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang, kataku sambil mengarahkan kont0lku ke memeknya.
Siap-siap yach!
Ayo dech,katanya.
Ach.. a.. ahh.. desahnya ketika kumasukkan kont0lku.
Pelan-pelan dong!
Inikan udah pelan Nin, kataku sambil mulai bergoyang.
Nin, kamu udah terangsang lagi belon?tanyaku.
Bentar lagi Dod, katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.
Sambil bercumbu dong Dod!

Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yg semakin mahir.

Nin kamu udah punya pacar belom? tanyaku.Aku udah tapi baru abis putus, katanya sambil mendesah.
Dod pacar aku itu enggak tau loh soal Dodginian, cuma kamu loh yg beginian sama aku.
Ach yg Doder? tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.
Ach.. be.. ner.. kok Dod, a.. aa.. ach.. achh, katanya terputus-putus.
Tahan aja, atau kamu mau udahan? kataku menggoda.
Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Dod, katanya.

Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.

Kamu udah ngerti gimana enaknya, Bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech, kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.

Achh.. ach.. Bentar lagi nih.
Tahan Dod!katanya sambil mengeluarkan kont0lku dari memeknya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.
Aku jg Dod, bantu aku cari klitorisku dong! katanya menarik tanganku ke memeknya.

Sambil kont0lku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dgn tanganku dan..

Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.
Aku jg Dod.. katanya sambil menjepit tanganku dalam memeknya.
Ach.. ah.. aa.. ach..desahnya.

Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun,katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu jg dgn aku.

Yg aneh siang ini tdk seperti biasanya Nina tdk pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Lala, dan anehnya siang-siang begini Mbak Lala di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.

Siang Dod! baru pulang? Nina mana? tanyanya.
Nina lagi les, katanya bakal pulang sore, kataku, Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?
Aku pulang tadi malem jam tigaan,katanya.
Dod, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?
Wah gawat sepertinya Mbak Lala dengar desahannya Nina tadi malam.
Ach tdk kok, cuma ngigo, kataku sambil berlalu ke kamar.
Dod! panggilnya, Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian, katanya dari kamarnya.
Bentar! kataku sambil berjalan menuju kamarnya, Ada film apa Mbak? tanyaku sesampai di kamarnya.
Liat aja, nanti jg tau, katanya lagi.
Mbak lagi nungguin seseorang yach? tanyaku.
Mbak, lagi nungguin kamu kok, katanya datar, Tuh liat filmnya udah mulai.
Loh inikan.. kataku melihat film BF yg diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.
Mbak tau kok yg semalam,katanya, Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Nina.

Wah pucuk di cinta ulam tiba, yg satu pergi datang yg lain.

Mbak, aku kan adik yg berbakti, masak nolak sich, godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok memeknya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yg super besar.
Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan memeknya.
Mbak mau ngapain, kan lagi asyik? tanyaku.Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau jg, biar asikkan?katanya sambil membuka bajunya.

Aku jg tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.

Tubuh Mbak bagus banget,kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, Dodar-Dodar tdk ada cacat, putih muNin dan sekal.

Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang kont0lku, dan mengarahkan ke memeknya sambil berdiri.

Aku udah enggak tahan Dod, katanya.

Kuhalangi kont0lku dgn tangan kananku lalu kumainkan memeknya dgn tangan kiriku.

Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.
Ach.. kamu nakal Dod! pantes si Nina mau, katanya mesra.
Dod..! Mbak..! lagi dimana kalian? terdengar suara Nina memanggil dari luar.
Hari ini guru lesnya tdk masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?tanyanya sekali lagi.
Masuk aja Nin, kita lagi pesta nich, kata Mbak Lala.
Mbak! Entar kalau Nina tau gimana?tanyaku.
Dod jangan panggil Mbak, panggil aja Lala, katanya dan ketika itu aku melihat Nina di pintu kamar sedang membuka baju.
La, aku ikut yach! pinta Nina sambil memainkan memeknya.
Dod kamu kuat nggak? tanya Lala.
Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Nina udah terangsang, kataku.
Nin cepet sinih emut Dodi Junior ajakku.

Tanpa menolak Nina langsung datang mengemut kont0lku.

Mending kita tiduran, biar aku dapet memekmu kataku pada Lala.
Ayo dech! katanya kemudian mengambil posisi.

Lala meletakkan memeknya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap memek Nina yg sedang mengemut kont0lku.

Nin, aku maenin memekmu, katanya.

Tanpa menunggu jawaban dari Nina ia langsung bermain di memeknya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Lala menegangkan pahanya, dan..

Ach.. a.. aach.. aku keluar.. katanya sambil menyemprotkan cairan di memeknya.

Sekarang ganti Nina yach, kataku.

Kemudian aku bangun dan mengarahkan kont0lku ke memeknya dan masuk perlahan-lahan.

Ach.. aach.. desah Nina.
Kamu curang, Nina kamu masukin, kok aku tdk? katanya.
Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Nina keluar kamu aku masukin, yg penting kamu merangsang dirimu sendiri, kataku.
Yg cepet dong goyangnya! keluh Nina.

Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya jg.

Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..! desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.
Ayo Dod tunggu apa lagi! kata Lala sambil mengangkang mampersilakan kont0lku untuk mencoblosnya.

Aku udah terangsang lagi.

Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.

Gimana enak kont0lku ini? tanyaku.
Kont0l kamu kepanjangan, katanya, tapi enak!.
Kayaknya kau nggak lama lagi dech,kataku.
Sama, aku jg enggak lama lagi, katanya, Kita keluarin sama-sama yach! terangnya.
Di luar apa di dalem? tanyaku lagi.
Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja.. katanya tdk jelas karena sambil mendesah.
Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. Bentar lagi..
Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh.. desahku sambil menembakkan spermaku.
Ach.. aach.. aku.. ach.. jg.. katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi kont0lku dalam memeknya.

Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.

Dod aku mandi dulu yach, udah sore nich.
Aku jg ach, kataku.
Dod, Nin, lain kali lagi yach,pinta Lala.
Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Dod! kata Nina.
Kapan aja kalian mau aku siap,kataku.
Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk! kata Lala mulai memegang kont0lku.

Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dgn Lala atau hanya Nina. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu jg punya dua anak yg siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex Desahan Hot Anak Tiri” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex Desahan Hot Anak Tiri appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Kasian Sekali Tanteku…

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kasian Sekali Tanteku…” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Namaku Rudi,usiaku 19tahun.aku berasal dari jogjakarta. saat itu aku baru lulus SMA, dan melanjutkan kuliah di salah satu universitas negeri di malang. pada semester pertama aku tinggal di Indekost. cuaca yg sangat dingin membuatku untuk selalu membawa pacarku untuk tidur bersama, awalnya dia menolak karena takut aku melakukan seks kepadanya. tapi aku berjanji untuk tdk melakukan hal tersebut.

cerita sex tanteCerita Sex: Kasian Sekali Tanteku…

oh ya..pacarku bernama Yuli, aku dan Yuli sudah berpacaran sejak pertamakali ospek dikampus. dia wanita cantik dan baik hati, mangkanya aku tertarik padanya..hehehe

Cerita sex terbaru, setelah tinggal di Indekost selama 2 semester, orang tuaku menyuruh untuk tinggal bersama pamanku, karena pamanku 2tahun lagi akan pergi ke amerika, karena ada pekerjaan. dan mulai saat itu pamanku sibuk luar kota untuk mengurus surat-surat dan keperluan lainya. oleh karna itu aku disuruh tinggal dgnya,awalnya aku menolak karena nanti saat tinggal dgnya aku pasti tdk diperbolehkan membawa Yuli menginap.

Tapi orangtuaku dan pamanku memaksanya,akhirnya aku menerimanya dgn berat hati. saat liburan aku tdk pernah menghabiskan dirumah paman,aku habiskan liburan bersama teman-teman untuk pergi ke luar kota atau hanya sekedar jagongan sampai pagi di cafe atau warung dekat kampus.

tapi aku sering risih karena tante Wina sering menelfon untuk aku segera pulang dan menemani dirumah. karena tanteku adalah orang yg penakut dan suka parno. tapi pas aku ditelfon aku mencari beribu-ribu alasan agar aku masih bisa jagongan (nongkrong), tapi kadang sering kasihan sama tante. tetapi tdk kuperdulikan.

sampai pernah tante Wina menyusulku untuk mengajak aku pulang, saat itu aku sangat malu dan sedikit marah. untungnya di warung hanya ada aku dan sang penjual. sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar dan hingga 4 hari aku tdk menyapa tanteku.

hingga akhirnya tante minta tolong untuk diantarkan kekondangan, dgn kasihan aku bersedia mengantarnya, tanpa disangka tanteku terlihat sangat cantik dan beda saat memakai kebaya,badanya yg bagus dan seksi sangat mendukung saat memakai kebaya tersebut dgn buah dada 36B,

Entah kenapa tiba tiba pikiranku menjadi blank dan tdk karuan saat melihat tubuh tante yg indah itu,dgn rambut panjang sepundak yg dibiarkan terurai..ditambah lagi bibirnya yg tebal dan merah ingin aku menciumnya..pria mana yg tdk tertarik dgnya..padahal sehari-hari aku melihatnya biasa-biasa saja, tapi gak tau kenapa berubah total saat tante memakai kebaya itu.. saat dimobil aku curi curi pandang kearah tanteku, saat itu batang kemaluanku sudah bergejolak dan dingin segera merasakannya…

pas sampai ditempat acara aku dikenalkan oleh tanteku kepada rekan-rekanya…tak kusangka ternyata salah satu dari rekan tante adalah orangtua Yuli, dan ada Yuli disitu. tak pikir panjang aku langsung meminta ijin kepada tante dan orang tua Yuli untuk berduaan diacara tersebut.. jam 09.15 malam,orang tua Yuli mengajak Yuli untuk pulang.

tapi aku tetap beradi digedung untuk menunggu tanteku..saat aku temui,ternyata tanteku sedang asyik mengobrol dgn rekan-rekanya,sambil minum minuman..akhirnya aku menunggu dimobil..sampai aku ketiduran..dan tiba-tiba ada yg menggedor kaca mobilku, aku langsung terkejut dan bangun, ternyata tante sudah selesai dgn muka sedikit merah akibat alkohol dan sedikit kelelahan..Itu terlihat saat tante duduk dan merebahkan tubuhnya dikursi mobil dgn suara mendesah..

“aaahhh….capeknya..,, Maaf ya Rud.gara-gara tante kamu jadi ketiduran dimobil” ‘
“oohh..ngga apa-apa kok te sante aja” jawabku sambil tersenyum, s

ambil meninggalkan gedung yg sudah sebagian gelap dan hanya ada beberapa mobil yg masih parkir. yg hampir semuanya adalah teman-temanya tante Wina. aku begitu terkejut saat melihat jam, ternyata sudah hampir jam setengah 3 pagi.

“gilaa..si tante kuat jg begadang sampe jam segini pake kebaya pula…apa ngga kedinginan ya??hhhmmm” ‘gumamku dalam hati’ ..

perjalanan dari gedung kerumah aku sengaja tdk memaki AC,karena tanteku sudah kedinginan…sesampainya dirumah dan memarkirkan mobil kegarasi. aku membantu tanteku berjalan kekamar karena dia sudah ngantuk dan sedikit mabok.. setelah meletakan tante kekasur,, aku melihat kecantikan yg sangat sempurna dan aku meras terangsang..tapi aku langsung pergi dari kamar tanteku,supaya pikiranku tdk macem-macem..dan aku berlalu kekamar dan rebahan dikasur.
tiba-tiba cuaca mendung dan petir menyambar-nyambar..15 menit kemudian tante mengetok kamarku..

“Rud..kamu sudah tidur??” ‘
“belum kok..ada apa te?”(sambil berjalan menuju pintu)
“eemmm..anu, tante takut tidur sendirian Rud, gpp kan tante tidur sama kamu??…pliisss..!! ” ‘
“tapi tante,aku ngga enak sama tante sama paman” ‘
“udah gpp,, biar tante yg bilang kepaman,soalnya tante takut banget Rud” akhirnya aku membolehkanya, ternyata tante daritadi belum ganti pakaian..
“te,kok belum ganti??”tanyaku penasaran..
“iya Rud,masih males” jawab tanteku..

akhirnya kami berdua tidur satu kamar dan satu ranjang,awalnya aku tidur dilantai,tapi tante Wina memarahiku..akhirnya aku mengikuti permintaanya…saat enak-enaknya tidur tiba tiba tante menciumiku..sontak aku kaget dan terbangun..

“kamu mau kan Rud?tolongin tante ya” ‘
“tapi…tante” ‘
“ssshhh…udah gpp”, sudah lama ternyata tanteku tdk melakukan hal tersebut dgn paman..

tante melanjutkan mencium bibirku yg kusambut dgn lidah…aku sampai kualahan karena tdk bisa melawan keganasan tante, apalagi bibirnya tebal,semakin membuat aku tdk berdaya..

kemudian tante melepas bajuku dan memeluku dgn erat..akhirnya aku mengajak tante untuk berdiri…dgn batang kemaluan yg sudah sangat keras..tangan tante tiba-tiba meraih kemaluanku,dan melepas celanaku…dan tiba-tiba aku merasakan basah karena kuluman tante…

setelah aku merasa puas, aku merebahkan tanteku kekasur,, aku langsung menciumi tubuh tanteku yg masih tertutup kebaya…dan aku meremas buah dada tanteku sambil menciuminya..aku melihat tanteku sangat merasakan kenyamanan.. dan aku melepaskan kebaya tenteku dgn pelan pelan..tiba-tiba aku langsung melihat buah dada tanteku yg sangat bagus..aku langsung menghisap teteknya, aku kaget ketika ada cairan asi yg kuhisap..”lho te,,kok keluar??”

“iya..anak tante dititipin ke kakenya”
” oohh..” aku langsung melanjutkanya..ternyata enak jg asinya ibu muda..hehehe

setelah puas bermain didaerah atas..kini aku mulai bermain didaerah bawah..ternyata tante tadi tdk pakai CD, langsung saja aku menjilati memek tanteku…aku jilati dgn penuh nafsu dan terdengar suara desahan yg membuatku semakin nafsu…. tiba tiba tanteku memuncratkat cairanya…dan aku melihat oohh,,ternyata sudah orgasme,tapi aku melanjutkan menjilati…

saat tanteku suruh memasukan batang kont0l, aku tiba-tiba dibanting dan jatuh terbaring, ternyata tante ingin bermain diatas..tante terlihat kesusahan saat memasukan kont0lku ke memeknya..dgn emosi tanteku mendorong tubuhnya dgn keras dan akhirnyaa,,,aahhh… kont0lku sudah terbenam dalam-dalam ke memek tanteku…saat tante sedang asyik memompaku..aku sibuk bermain dgn payudaranya yg besar itu…setelah bejalan 10menit,tanteku berhenti karena kelelahan,aku langsung menggantikan posisinya, sekarang dia berada dibawahku..aku bisa memainkannya dgn ganas sambil mencium bibir tanteku…

tiba tiba tante berteriak pada saat orgasme yg kedua,tapi aku tetap menggenjotnya.. hingga akhrinya aku mencapai titik kepuasan.. dan aku memucratkan cairan spermaku keatas buah dadanya..

kita berdua langusng lemas,dan tertidur hingga siang hari tanpa busana..saat bangun aku sudah melihat tanteku yg tdk berbusana mengulum pensiku..saat aku terbangun tanteku mengajak untuk mandi bersama sambil menyuruh untuk memeluknya dang menggendongnya, tanpa pikir panjang aku gendong dgn posisi kont0lku terbenam di memeknya…dikamar mandi kami melakukan hubungan untuk keduakalinya..sebelumya aku membersihkan spermaku yg masih ada di dada tanteku.. saat pagi itu aku sangat bergairah… dan tanteku menyuruh mengeluarkan didalam vagimanya…ternyata rasanya enak jg…

setelah mandi dan ngeseks..kami berdua makan dimeja makan..dan tante udah memakai pakaian kantor, yg kelihatan sangat seksi setelah bermain malam dan pagi hari..

setelah makan aku berusaha mengejar dan merangkulnya tepat dipayudara tanganku mendarat..

“ada apa??tante mau kerja nih..”
“anuu..tante..belum buat susu ya??biasanya kan sudah”
“ohh iya,tante lupa habis kita keasikan main sih..”yaudah ini aja..”(sambil menyodorkan buahdadanya) “aku langsung membukanya pelan-pelan, setelah muncul aku langsung meng hisapnyaa….
“uuummm…enak jg ya te..hehe”
“ahh kamu bisa aja,yaudah tante kerja dulu, jaga rumah ya”
“Iya te”

beruntung nasibku,karena 1jam setelah tante pergi, pamanku datang..dan tidur.. lalu aku pamit untuk jalan-jalan bersama teman kuliah,sama si Yuli tentunya..tapi aku sama Yuli tdk mau melakukan hal itu,karena aku sangat sanyg sama Yuli..aku takut dia pergi kalo melakukan hal tesebut,…

setelah seminggu keluar kota..aku pulang kerumah tanteku..disitu aku melihat ada keponakanku yg masih TK, aku langsung menuju kamar untuk istirahat…

malam hari saat sedang asyik nonton bola, tiba-tiba tanteku dantang dan langsung tidur dipundakku..ternyata tante ingin bermain dgnku lagi,tanpa pikir panjang aku langsung melayaninya…tapi setelah selesai,tante langsung kekamarnya,karena ada sang paman…

awalnya saya takut menghamili tante sendiri,tapi setelah kebiasaan aku tdk takut..dan sering melakukanya di kesempatan apapun…. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kasian Sekali Tanteku…” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Kasian Sekali Tanteku… appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Puas Dengan Penis Tukang Sensus

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Puas Dengan Penis Tukang Sensus” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Aku Susi, aku kerja di satu keluarga muda yg blon punya anak. Bapak dan ibu majikan sibuk banget dua2nya kerja sampe malem-malem, jadi wajarlah kupikir, kalo blon punya anak. Kapan bikinnya kan, pulang kerumah aja adu lebih lambat, kadang ibu pulang duluan, seringnya bapak pulang blakangan, sama aja dong ya hihi. aku mah santai banget kerja di kelouarga kaya gini, pagi-pagi dah brangkat kerja, pulang dah malem banget, jadi kerjaku ringan sekali. Cume bersih-bersih rumah dan cuci pakean. nyucinya jg ada mesin cuci, setiap ari mreka nurunin pakean kerja dan pakean rumah untuk di cuci, kerja cuma 2 orang ya cuma beberapa potong, jadi kucuci dgn mesin cuci dan atur lever airnya rendah aja, asal cukup untuk ngerendem sedikit potong pakean.

cerita sex selingkuhCerita Sex: Puas Dengan Penis Tukang Sensus

Slesai nyuci jemur pakean, kalo dah kering setrika, diantara kerjaan-kerjaan itu ya aku bengong, nonton tv, smsan ma temen-temen sesama asisten RT (keren kan judul job nya, RT tu bukan rukun tetangga lo ya), makan kalo gak tidur. Si ibu masak paling weekend, itu jg sesekali kerna si bapak bener-bener workaholic, weekend pun masi berbisnis jg, makanya si ibu kalo masak ya cuma sedikit, buat dia aja dan sisanya ya buat aku. Hari-hari kalo gak da makanan aku kudu nyiapin sendiri, nasi si bisa ikutan makan beras yg ada dirumah, tinggal masak pake rice cooker. Aku taker aja sekali masak bisa buat seminggu aku makan, kadang kalo weekend majikan ikut makan tu nasi, jadi takeran berasnya jg kutambahi iar cukup untuk seminggu.

satu siang ada petugas sensus yg dateng kerumah, dah mo pemilu gini biasanya ada orang yg mendata penduduk untuk menentukan jumlah pemilih. Aku heran aja, biar cuma mbantu-mbantu dirumah aku ngikutin berita jg di tv. Katanya dah ada proyek e ktp yg konon dah ngabisnin duit 9T (T tu nolnya brapa ya), kok datanya masi gak bisa dipake buat data pemilu. Proyek lagi kali ya, memang negri ini penuh dgn proyek ya, supaya APBN nya kepake. kok jadi ngelantur kesana kemari ya, kembali deh ke crita. aku kebetulan dah slesai semua kerjaanku, baru mo nyiapin makan siang buat aku ndiri ketika kudengar ting tong bel pintu menyalak (anjing kali ya menyalak), memang bunyi belnya salakan anjing kok.

“Mbak, bapaknya ada”.
“Kerja pak”.
“Ibu?”
“Kerja jg, ada apa ya”. Si petugas menjelaskan maksud kedatangannya.

Aku hanya memperhatikan si petugas, ganteng jg orangnya, gak muda-muda Mahfud sih, cuman masi ok banget bodinya, tegap dan gak buncit, gak kaya penyakit orang seumuran 40an.

“Aku si gak bisa jawab pertanyaannya pak”, jawabku ketika dia menanyakan hal-hal yg berkaitan dgn keluarga ini, aku tau si dikit-dikit tp katimbang salah, mending kujawab gak tau aja.
“Trus adanya bapak atau ibu kapan”
“Berangkatnya pagi, pulangnya malem, jam 9 10an gitu”.
“Hari Sabtu jg sibuk”. “Ibunya kadang ada dirumah kadang jg pergi”.
“Ya dah saya kemali Sabtu besok deh ya mbak yg cantik”.
“Waduh, pake embel-embel cantik segala kok”, kataku.
“Lo memang cantik kok, kan ini fakta bukan gombal”.
“Wah daerah sini mana ada gembel pak”.
“Waduh cantik-cantik kok budi si”.
“Budi?”
“Budek dikit”, jawabnya sambil tertawa,
“kan saya bilangnya gombal bukan gembel”.
“Makasi deh kalo dibilang cantik, bapak jg ganteng kok”.
“Ya cocok kan kalo lelaki ganteng ketemu abg cantik”.
“Kok abg”. “Mbak abg kan?”
“Sok tau ah”.
“Paling umurrnya baru 19 kan”.
“Katanya mo sensus, kok malah ngobrol si”.
“Ketemu yg cantik gini ya kudu diajak ngobrol lah, bole gak minta minum, air putih aja deh, kalo bisa yg dingin”.

Ngelunjak jg ni orang, tp katimbang ndirian ya kusuru dia masuk, di garasi ada tempat duduk, seperangkat sofa bekas yg dah jelek di onggokin di antara garasi dan dapur, aku suka iseng duduk dan kadang ketiduran sampe dirubung nyamuk, maklum aku kan manis dan nyamuk suka yg manis2 kali ya, tp gak mungkin kalo nyamuknya jantan sebab menurut ilmu kehewanan, nyamuk jantan sukanya ngisep air, yg suka ngisep darah tu nyamuk betina. Kalo manusia jantan sukanya ngisep apa ya.

“Duduk deh, nanti aku ambilin minum”.
“Wah enak ya kamu disediain sofa gini buat trima tamu”.
“Ya gak lah, si bapak beli yg baru, yg lama ditarus disini aja buat aku duduk-duduk”.
“ngomong-ngomong blon kenalan dah minta minum segala ni, aku … (dia nyebut nama, tp seperti biasanya gak usah ditulis dimari ya).
“Aku Susi”.
“Nama yg cantik secantik orangnya. Si bapak apa gak tergiur liat kamu cantik gini si, mana cantikan kamu atau si ibu, pasti lebi cantik kamu ya”.
“Sok tau ah bapak”.
“Jangan panggil bapak dong, kaku Mahfud dengernya, jg aku kan blon tua-tua Mahfud”.
“Tadi rasanya bilangnya bukan Mahfud deh namanya”. “memang bukan, kan amatnya masi benerin genteng diatas, adanya Mahfud”, jawabnya sambil ketawa.

Aku ikut ketawa, asik jg ni orang buat diajak becanda, gak tau deh kalo diajak yg laen, hihi dasar omes. Dia langsung menenggak abis air dingin segelas,

“Bocor ni gelasnya, masak baru diteguk dah kosong”. Kuisi lagi air dingin dari botol yg kuambil dari lemari es, dia tenggak lagi, kali ini abis separonya.

Kuisi lagi sampe penuh, abis deh air dingin sebotol.

“Banyak banget si minumnya, ntar pipis melulu kan”.
“Bisnya panas-panas gini”.
“Tadi kemarinya kok gak bawa kendaraan, malah olahraga siang2 gini, ya panaslah”.
“Ya gak punya kendaran sendiri si, ya terpaksa naik kendaran umum dan selanjutnya jalan kaki deh”.
“Mangnya dah slesai ya sensusnya”.
“ada yg sdh dan banyak yg belon, sama kaya disini, pemilik rumahnya gak ada ditempat semuanya”.
“Ya iyalah, namanya jg hari kerja, sensusnya weekend aja, kali lebi banyak yg dirumah”.
“Trus aku kapan liburnya kalo weekend kerja”.
“Katimbang sia-sia gini, mending jg minta libur senin dan selasa tp weekend kerja”.
“Ya gak sia-sialah, ketemu bidadari cantik gini, mana sexy lagi”.
“Masak si sexy, Susi kurus gini”. Ketika itu aku cuma pake celana pendek dan tank top aja, ndirian di rumah ngapain jg rapi-rapi.

Aku memang dgn bapak ibu gak pernah ber aku ria, selalun nyebut diriku Susi, kebawa deh ngomong ma tamu yg sebenarnya gak diundang, tp kok ya nyenengin. Memang si pahaku jadi terpampang nyata buat dia, jg tanktopku rada tendah bagian dadanya sehingga kalo aku ngebungkuk bisa keliatanlah isi dibalik braku, gak gede si, tp jg gak kecil-kecil amat, eh Mahfud.

“Tadi ngintip ya”, kataku sambil membenahi tanktopku agar gak terlalu terbuka bagian dadanya.
“Gak ngintip, terpampang kok tadi, jadi pengen ngeremes deh”.
“Ih, siang-siang panas-panas gini omes”.
“Kalo ada si bapak dirumah kamu jg gini pakeannya”.
“Ya gak lah, Susi pake kaos aja tp celpennya ya tetep ini”.
“Trus si bapak pa gak menjilati kamu pake matanya”.
” mata bisa ngejilatnya. Namanya jg lelaki, ya wajarlah”.
“Mangnya si ibu ga bilang apa-apa”.
“Gak tu, dia ndiri kalo santai dirumah jg pakeannya kaya aku sekarang kok”.
“Wah sayang ibunya gak ada, kalo gak aku ketemu 2 bidadari sexy hari ini”.
“Kemaruk”.
“Bukan kemaruk tp blon rejeki aja”. Kembali kami tertawa-tawa.
“Bis ini mas kemana lagi”.
“Wuih, dipanggil mas ni”.
“Tadi katanya gak mo dipanggil bapak, dipanggil mas protes jg”.
“Gak protes cuma seneng aja kok sayang”.
“Gembel lagi ni”.
“Kok gembel?”
“Tu bilang Susi sayang segala”.
“O gombal, gak boleh ya, mang ada yg sering manggil kamu sayang ya”.
“Gak ada lah, cuma pembantu kaya aku siapa yg mo sayang-sayangan”.
“aku mau tu, boleh gak”. “Tu bawa apa si, kok tasnya kayanya berat amat”, aku mengalihkan pembicaraan aja.
“Aku bawa laptop, aku suka isiin data kalo dah dapet, jadi di kantor bis langsung di proses”.
“Isinya cuma data ya, gak da yg laen”.
“O banyak yg laen, kamu mo liat ya”.
“Iya Susi denger lelaki mah hobi banget nyimpen yg omes-omes di laptop”.
“Mang kamu mo omes ya sekarang, ya bole aja kalo mo liat”. Dia mengeluarkan laptopnya, ditaruh di meja yg merupakan set sofa butut itu, trus dia buka dan nyalakan.

Sebentar kemudian di klik sana sini dan terpampanglah film omes, bule ma abg cina kayanya sedang pelukan di pinggir kolam renang, ceweknya cuma berbikini, sexy banget deh bodinya. Si bule sedang mengulum bibir tu cewek sembari memerah toket montoknya, si cewek ber ah uh ria, serenade wajib kayanya ya di film bokep.

“pernah liat yg beginian Sus”.
“Belon mas. Gak malu ya mreka maen di rekam gini”.
“Kan udahannya mreka dibayar, enakkan kerja nikmat gitu dibayar pula”.
“Bule punya gede banget ya mas, panjang gitu lagi”, kataku saat si bule mulai menikamkan kon tolnya ke nonok tu cewek, aku mulai horny liatnya.
“Mangnya kamu dah pernah liat kon tol seblelumnya, kok taunya segitu besar. Punyaku segitu lo Sus”.
“Masak si, kan mas bukan bule”.
“Mangnya bule doang yg punya kon tol besar, aku jg punya, mo liat?”

Aku jadi tersipu, dia meraih tangannya dan diletakkan di selangkangannya, trus ditekannya disitu sehingga walaupun aku reflex narik tanganku, karena dia tekan keras makanya tanganku tetep diselangkangan. Kerasa si ada sesuatu yg keras dan besar dibalik celananya.

“Diremes dong Sus”, katanya sambil terus menekan tanganku diselangkangannya. aku mulai menggenggam barang besar itu, kuremas pelan.
“Na gitu dong, ntar aku bagi kenikmatan ma kamu deh, kamu dah perna maen ma lelaki kan?” Aku tanpa sadar menggangguk.
“Ma sapa Sus”. Aku terdiem, aku sadar tadi salah aku ngangguk.

Memang selama ini si bapak yg melampiaskan napsunya padaku, kalo pas si ibu gak da dirumah pasti aku ditariknya ke kamarnya dan dia lampiasin napsunya ke aku, aku jug nikmat kok biar kon tolnya si bapak gak segede yg kuliat di video yg dia nyalain, lagian aku jadi dapet gaji dobel. Kerjaan RT digaji a ibu, kerjaan nikmat digaji ma bapak. Sementara aku mengelus selangkangannya, dia mulai meremas pelan toketku.

“kecil ya mas”.
“Gak lah, segini besar Sus, kamu orangnya imut tp toket kamu besar gini, kenceng lagi” Dia mulai meremasnya pelan dari luar tank topku.
“Lepas tanktopnya ya Sus, lebi berasa kalo diremes langsung”.
“Gak mau ah, masak disini”.
“Kan gak da orang Sus”. Bener jg dia, dirumah itu cuma ada aku berdua dia.

Dia mencium bibirku lembut sekali sehingga aku makin terbuai, napsuku mulai memuncak karena ulahnya.

“Mandi dulu yu Sus, aku gerah ni”.

Aku heran, kok aku nurut ja waktu dia pengen ke kamar mandi. aku ajak dia ke kamar mandi. Kamar mandi itu selalu kujaga kebersihannya sehingga sama bersihnya dgn kamar mandi di kamar si bapak. Mungkin kerna si bapak dah lama jg gak ngebagi kenikmatan ke aku, jadi nonokku nagih diisi kon tol kali ya. Sesampai di kamar mandi, dia langsung mencium tengkukku, membuatku merinding. Kayanya kalo kaya gini mah gak bakalan ada acara mandi ni. Dipeluknya aku dari belakang sambil ciumannya berlanjut ke belakang telingaku hingga leher. Kedua tangannya mulai meraba-raba toketku yg masih terbungkus pakean.

“Mas nakal ih”.
“Tp kamu suka kan”. tanganku meraba ke belakang mencari pegangan di antara kedua kakinya.

Kembali teraba sesuatu yg besar dan sangat keras, kuremas dgn gemes barang itu.

“Na gitu dong, kan enak jadinya”. Dia jg meraba kancing celpenku, dilepasnya kancingnya, diturunkan ritsluitingnya dan diturunkan celpenku sehingga aku hanya ber cd ria.

Ciumannya kembali ke pundakku, tanktopku ditariknya ketas, aku membantunya dgn mengangkat tanganku ketas jg sehingga terlepaslah tanktop dari tubuhku. dgn gigitan lembut diturunkan tali bra-ku hingga turun ke lengan, begitu pula yg satunya, tak lama kemudian lepaslah bra dari tubuhku. sepertinya dia sangat terlatih untuk menelanjangi perempuan dgn perlahan, sehingga aku makin terangsang dibuatnya. Aku didudukkan di pinggiran bak mandi, dia berlutut di depanku, dicium dan dijilatinya betis dan pahaku hingga aku dibuat kelojotan.

Perlahan dia menarik turun cdku hingga terlepas dari tempatnya, kepalanya langsung membenam di antara kedua pahaku, kurasakan jilatan di sekitar selangkangan dan daerah anus. jilatannya semakin ganas di daerah nonokku, kurasakan jilatan di bibir nonokku. Lidahnya terasa menari-nari di bibir nonokku, kupegang kepalanya dan kubenamkan lebih dalam ke nonokku. Jilatan lidahnya makin mengganas, sehingga aku dibuat makin kelojotan. Jauh lebi nikmat dijilatin dia katimbang si bapak yg selalu menjilati nonokku seblon dia membenamkan kon tolnya di nonokku.

“Mas curang, Susi dah dibukain bajunya, mas ndiri belon”. Dia cuma senyum aja dan langsung melepaskan pakeannya, semuanya. aku terkaget-kaget menlihat kon tolnya yg luar biasa besar, panjang dan kayaknya dak keras banget. Dia berdiri di hadapanku, kon tol XL nya (bukan opsel lo, tp extra large) hanya berjarak beberapa centimeter dari nonokku. kembali dia mencium bibirku, lidahnya bermain-main di mulutku membelit-belit lidahku, sementara jari tangannya bermain di liang nonokku. Ciumannya berpindah ke leherku, terus turun menyusuri dada dan sampe ke pentilku.

Aku benar-benar dibuat terbakar, napasku sdh tdk karuan, kombinasi antara permainan lidah di pentil dan permainan jari di nonokku.

“Mas, Susi dah pengen mas”, rengekku sambil mendorong tubuh atletisnya. Dia mengusap-usapkan palkonnya di bibir nonokku yg sdh basah.

Perlahan didorongnya kon tol besarnya masuk ke liang nonokku, nonokku terasa sangat melar supaya bisa menampung kon tolnya yg besar banget, terasa sekali desakan benda tumpul besar itu mencoba untuk menerobos nonokku. Makin dalam masuknya kurasakan kon tolnya seolah makin membesar, nonokku terasa penuh ketika dia melesakkan seluruhnya ke dalam.

“Aagh.. mas.. ennak …”, erangku sambil memandang ke wajah nya yg ganteng dan macho.
“Pelan ya mas, gede banget si..” pintaku sambil mencengkeramkan otot nonokku pada kon tolnya.
“Mang yg masuk kecil ya Sus, nonok kamu cengkeramannya kerasa banget deh Sus, baru sekali ni aku ngerasain nonok seperet nonok kamu”.
“Mas punya gede banget si”.
“Tp kamu suka kan”.
“Banget mas”. tangan kanannya meremas toketku sedang tangan kirinya meremas pantatku sambil menahan gerakan tubuhku.

Kurasakan kon tolnya pelan-pelan ditarik keluar, dan dimasukkan lagi saat setengah batangnya keluar, begitu seterusnya, makin lama makin cepat.

“Oohh..mas… nikmatnya”, desahku, menerima kocokan kon tolnya di nonokku.

Dia dgn irama yg teratur memompa nonokku sambil mempermainkan lidahnya di leher dan bibirku. Aku tak bisa lagi mengontrol gerakanku, desahanku semakin berisik terdengar.

Dia mengangkat kaki kananku dan ditumpangkan di pundaknya, kurasakan penetrasinya semakin dalam. Kocokannya semakin cepat dan keras, diselingi goyangan pantatnya yg meliuk2. Aku makin mendesah dibuatnya, keringat sdh membasahi tubuhku, begitu jg dgn dia. Aku hampir mencapai puncak kenikmatan ketika dia menghentikan kocokannya, dan memintaku untuk berdiri,

“Mau dilanjutin di sini atau pindah ke ranjang..?” tanyanya terus menjilati pentilku.

Tanpa menjawab aku langsung membelakanginya dan kubungkukkan badanku, rupanya dia sdh tahu mauku, langsung mengarahkan kon tolnya ke nonokku. Kuangkat kaki kananku dan dia menahan dgn tangannya, sehingga kon tolnya dapat masuk dgn mudah. Dgn sedikit bimbingan, melesaklah kon tolnya ke nonokku, dia langsung menyodok dgn keras, terasa ambles dalem banget di nonokku, aku terdongak karena kaget.

“Aauugghh.., mas.., teruss..” teriakku larut dalam kenikmatan.

Sodokan demi sodokan kunikmati, dia menurunkan kakiku, dan kurentangkan lebar sambil tanganku tertumpu pada pinggir bak mandi, tangannya memegang pinggulku dan menariknya saat dia menyodok ke arahku, begitu seterusnya. Rasanya sdh tdk tahan lagi, ketika tangannya meremas toketku dan mempermainkan pentilku dgn jari tangannya,

“Mas, Susi .. sdh.. nggak tahan..!” desahku, ternyata Rio langsung menghentikan gerakannya.
“Jangan dulu Sayang, kamu belum merasakan yg lebih hebat.” katanya, tp terlambat, aku sdh mencapai puncak kenikmatan terlebih dahulu.
“Aaughh.., maasss..,” teriakku mengiringi orgasme yg kualami, denyutan di nonokku terasa terganjal begitu besar. Dia hanya mendesah sesaat sambil tangannya tetap meremas toketku yg ikut menegang.
“Ayo mas, mas keluarin jg…” pintaku, aku lemas saking nikmatnya orgasme barusan.

“Terusin dikamar aja yuk Sus”. Dia mencabut kon tolnya yg masi perkasa dari nonokku, aku ajak dia ke kamarku. “Kamar Susi kecil mas”.
“Ya gak papa kan, yg penting bisa nerusin di ranjang kamu”. dia memintaku nungging di pinggir ranjang.

Dia menginginkan doggie style, kuturuti permintaannya. Sekarang posisiku merangkak di ranjangku. Dia berdiri dibelakangku, mengatur posisinya untuk memudahkan penetrasi ke nonokku. Setelah menyapukan kon tolnya yg masih menegang, dgn sekali dorong masuklah kon tolnya semua ke nonokku. Meskipun sdh dari tadi terkocok oleh kon tolnya, kaget jg aku dibuatnya.

Dia langsung memacu kocokannya dgn cepat, kenikmatan kembali menyelimuti tubuhku. Dia menarik rambutku ke belakang sehingga aku terdongak. Berpegangan pada rambutku dia memainkan kocokannya, sesekali pantatnya digoyang ke kiri dan ke kanan, atau turun naik, sehingga nonokku seperti diaduk-aduk kon tolnya. Dia sungguh pandai menyenangkan prempuan dgn permainannya yg penuh variasi.

Rio mengangkat badannya tanpa melepas kon tolnya dariku, kini posisi dia menungging, sehingga kon tolnya makin menancap di nonokku tanpa menurunkan tempo permainannya. Aku sdh tdk tahan diperlakukan demikian, dan untuk kedua kalinya aku mengalami orgasme hebat dalam waktu yg relatif singkat, sementara dia masih tetap tegar menantang.

“Masih kuat untuk melanjutkan Sus..?”
“Lemes banget mas”.
“Kamu diatas aja ya”. Walaupun lemas aku turuti ja permintaannya.

Dia telentang di ranjangku. kukangkangkan kakiku diatas kon tolnya yg menjulang keras kaya tugu monas, ku paskan palkonnya menembus nonokku dan kuturunkan pelan-pelan. Terasa sekali batang yg besar itu pelan-pelan terbenam kedalam nonokku, sampe akhirnya ambles semuanya. terasa sekali kon tolnya yg besar mengganjal di dalam. Aku mulai menggoyang pantatku maju mundur mengocok kon tolnya dalam nonokku. Semakin cepat kugoyang semakin nikmat rasanya , maka goyanganku semakin cepat dan tambah tdk beraturan. Kuamati wajahnya yg ganteng bersimbah peluh dan terlihat menegang dalam kenikmatan, tangannya meremas-remas toketku sambil mempermainkan pentilku.

Karena sangat lemas, akhirnya goyanganku terhenti. dia menggoyang tubuhku sambil menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga nonokku tetap terkocok dari bawah, dan kembali orgasmeku tdk terbendung lagi untuk kesekian kalinya. Dia tetap saja mengocok dari bawah, meski dia tahu aku sedang di puncak kenikmatan. Kali ini aku benar-benar lemes, tp dia tdk jg mengentikan gerakannya. Kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya, sehingga kami saling berpelukan. Dia memelukku dan mencium bibirku sambil kembali mempermainkan lidahnya, kon tolnya masih keras bercokol di nonokku, terasa panas sdh. Tdk lama kemudian nafsuku bangkit lagi, kuatur posisi kakiku hingga aku dapat menaik-turunkan tubuhku supaya kon tolnya bisa kluar masuk lagi di nonokku. Meskipun kakiku terasa lemas, kupaksakan untuk mengocok kon tolnya yg sepertinya makin lama makin mengeras.

Melihatku sdh kecapean, dia memintaku untuk kembali nungging, kemudian dia berlutut diebalakangku dan dgn mudahnya dia melesakkan kon tolnya ke nonokku untuk kesekian kalinya. kali ini kocokannya bervariasi antara cepat keras dan pelan. setelah terasa staminaku agak pulih, kuimbangi gerakan sodokannya dgn menggoyang-goyangkan pantatku ke kiri dan ke kanan atau maju mundur melawan gerakan tubuhnya. tdk lama kemudian kurasakan cengkeraman tangannya di pantatku mengencang, kurasakan kon tolnya terasa membesar dan diikuti krucil.netan dan denyutan yg begitu kuat dari kon tolnya. Nonokku terasa dihantam kuat krucil.netan pejunya hingga aku terbawa melambung mencapai puncak kenikmatan yg ke sekian kalinya. Kami orgasme secara bersamaan, tubuhku langsung terkulai di ranjang.

“Sus, nikmat sekali ngentot ma kamu, nonok kamu cengkeramannya kuat banget dan denyutannya berasa banget deh”. Setelah semuanya reda, dia mencabut kon tolnya dan terkapar disebelahku yg masih telungkup.

Ranjangku memang untuk 1 orang sehingga kami rada bersedakan ketika dia berbaring disebelahku.

“Sus, kamu gak bisa off sehari ya, kita nginep di hotel jadi bisa puas2in maen semaleman diranjang yg besar”. “Susah mas, pasti gak diijinin kalo minta ijin sehari, jg bilangnya mau kemana”.
“Kita ke kamar tamu aja mas, ranjangnya besar”.
“Nanti kotor sepreinya Sus”.
“Dah waktunya cuci seprei kok, jadi gak papa kotor, abis maen nanti Susi ganti yg baru, toh Susi yg cuci sepreinya jadi ibu gak akan mriksa-mriksa seprei kotornya”.
“Napa gak dari tadi aja kita maen di kamar tamu Sus. Majikan kamu pulangnya malem kan”.
“Iya mas, waktu kita banyak kok, mas gak nerusin kerjaannya”.
“Ni kan jg lagi kerja, ngerjain kamu, jauh lebi nikmat kan”.
“Mas demen banget si dogi”. “nonok kamu jadi lebi peret lagi Sus dan masuknya lebi dalem lagi, nikmatnya bangetz Sus”.

Dgn langkah gontai aku mengajaknya pindah ke kamar tamu. Aku langsung merebahkan tubuhku di ranjang dan langsung aja terlelap. Entah sdh berapa lama tertidur ketika kurasakan sesuatu menggelitik nonokku. Sambil membuka mata yg masih berat, kulihat kepalanya sdh terbenam di selangkanganku yg telah tebuka lebar. karena permainan lidahnya sungguh membuatku menggelinjang-gelinjang kenikmatan.

“Ugh.., shh..!” aku mulai mendesis.

Kubenamkan kepalanya lebih dalam untuk mendapatkan kenikmatan lebih jauh. Dia menjilatiku dgn hebatnya hingga beberapa saat kemudian diangkatnya kakiku hingga terpentang dan dia mengganjal pantatku dgn bantal hingga posisi nonokku sekarang menantang ke atas. Kembali dia menjilati nonokku yg sdh terpampang nyata. Jilatannya kemudian berpindah ke daerah anusku, sambil jarinya mengitik-ngitik itilku. Aku tdk tahu bagaimana menggambarkan dgn kata-kata, kuremas-remas sendiri toketku yg ikut menegang. Tdk tahan menahan sensasi yg berlebihan, akhirnya aku mencapai orgasme duluan. Mulutnya tdk jg beranjak dari nonokku, disedotnya lendir kenikmatan dari nonokku.

“Udah mas….” pintaku menahan kegelian yg melanda selangkanganku.

Lidahnya naik menelusuri perutku dan berhenti di antara kedua toketku lalu mendaki hingga mencapai pentilku. sambil meremas toketku dia mulai mengulum dan mempermainkan pentilku dgn lidahnya. Kedua kakiku dipentangkan dgn lebar dan dia menyapukan palkonnya di bibir nonokku dan sebentar kemudian langsung kon tolnya ambles kedalam nonokku. Perkasa sekali si mas dalam urusan ranjang, kayanya napsunya tinggi terus sehingga kembali dia menggarap nonokku dgn kon tolnya yg besar panjang keras itu. terasa sekali kon tolnya menyodok-nyodok dinding nonokku. Tangannya tdk henti meremas dan mengelus kedua toketku, sesekali wajahnya dibenamkan di antara kedua toketku. Dia makin kencang mengocok nonokku. Aku menggelinjang makin tdk karuan,

“Uugghh..mas, nikmatnya….”

Kurasakan kenikmatan yg memuncak, dan kembali aku mengalami orgasme beberapa saat kemudian. Tanpa memberiku istirahat, dia membalikkan tubuhku, kini aku tertumpu pada lutut dan tanganku, doggy style. Dia tetap bertugas di belakang, langsung diambleskan kembali kon tolnya di nonokku yg telah basah karena cairan orgasmeku, pinggangku dipegangnya kemudian dia mengocokku dgn cepat, kurasakan kon tolnya makin dalam melesak ke dalam nonokku. Dgn terus mengocok, dia mengelus-elus punggungku,kemudian tangannya menjelajah ke dadaku, dielus dan diremasnya dgn keras kedua toketku, sesekali mempermainkan pentilku, kegelian dan kenikmatan bercampur menjadi satu.

Kemudian ditengah permainan dia mengganti posisi lagi. Dia telentang diranjang dgn kon tol yg masih mengacung keatas. aku menaiki tubuhnya, kuatur tubuhku hingga nonokku pas dgn kon tolnya yg sdh menunggu, lalu kuturunkan pantatku dan bles. Langsung saja aku bergoyang salsa di atasnya. Kini aku pegang kendali, pantatku kuputar-putar sehingga nonokku terasa diaduk-aduk olehnya. Dia memegangi kedua toketku dan meremasnya. Pantatku tdk pernah berhenti bergoyang di atasnya, dia belum jg memperlihatkan tanda-tanda akan orgasme.

Aku mengganti gerakanku, kini turun naik di atasnya, ternyata dia melawan gerakanku dgn menaik-turunkan pantatnya berlawanan dgnku sehingga kon tolnya makin menancap dalam, tangannya tdk pernah melepas remasannya dari toketku. Dia terus saja mengocok nonokku dari bawah. Tdk lama setelah mengocokku dari bawah, kurasakan badannya menegang kemudian disusul denyutan keras dinonokku. Begitu keras dan deras krucil.netan pejunya hingga aku tersentak kaget menerima sensasi itu hingga aku menyusul orgasme sesaat setelahnya. Begitu nikmat. Tubuhku langsung melemas, aku langsung terkulai di atas tubuhnya,

“Mas, luar biasa nikmatnya, Susi lemes banget deh, mas kuat Mahfud si ngentotin Susi”.
“Bisnya aku napsu kamu ma kamu Sus, makanya kon tolku bawaannya pengen ngaduk nonok kamu terus”.
“Istirahat lagi ya mas, mas masi mo lagi ya”.
“So pasti Sus, bisa sampe malem kan aku ngentotin kamu”. Napasku masi ngos-ngosan, aku dapat merasakan degup jantungnya yg masih kencang, keringat kami sdh bercampur menjadi satu. kon tolnya masih tertanam di nonokku meskipun sdh melemas hingga akhirnya keluar dgn sendirinya.

Aku ke kamar mandi yg ada disebelah kamar tamu, kuguyurkan air hangat dari shower di sekujur tubuhku, kusiram rambutku yg lengket karena kringet. Kemudian aku keluar dari kamar mandi, kulihat dia sedang duduk di sofa, kami masih bertelanjang. Aku merasa lapar, segera aku ngangetin makanan yg ada buat aku dan kami makan berdua, mesra sekali rasanya makan sambil telanjang ditemani lelaki ganteng yg barusan menggarap nonokku abis2an.

“Mas, serasa makan ma suami deh”.
“Mau kamu jadi istriku?” “Gombal”.
“Serius, kalo kamu mau ntar aku atur ke KUA”.
“Baru jg kenal dah ngajak nikah”.
“Kenalannya kan lengkap, pake ngentot segala, jadi sdh kenal kuadrat kan, kamu nikmat kan”.
“Banget”.
“aku jg nikmat, jadi mau nikah ma aku secepatnya. Ntar ya kamu tinggal ma aku, bantuin kerjaanku tiap hari tpnya”.
“Mas tu nyari bini pa nyari karyawan si”.
“Ya dua2nya sayang, gak papa kan kalo istri bantuin jg kerjaan suami. Kamu kan dah biasa kerja, tp kalo bantu aku ya dilapangan gak dirumah terus. Kalo dirumah ya bantu aku meredakan napsu aja”, katanya sambil tertawa.
“Mau kan”. Aku gak jawab cuma senyum aja.

Kami sambil bertelanjang makan sambil ngobrol tentang kebiasaan masing2 sehari, dia pdkt banget ke aku. Aku si cuek aja, ya seneng2 aja ma dia yg bisa bikin aku terkapar terus2an saking nikmatnya. Gak kepikir aku jadi bininya trus kudu keliling kesana kemari bantuin kerjaan sensusnya. Sekarang aku kan santai, kerjaan dikit, gaji lumayan karena si bapak jg ngasi gaji. Kalo dia mo berbagi kenikmatan ma aku ya dia dateng aja nyamperin aku pas rumah kosong gini.

Setelah istirahat selesai makan, kembali aku duduk di sofa, kali ini sofa tamu bukan sofa bututku. Dia rupanya dah napsu lagi, dia mulai menciumi leherku sambil meremas-remas toketku. ciuman dari leher terus turun ke dada, sekarang dia mengulum pentilku di kiri dan kanan. Dia terus aja merangsang aku abis2an. segera dia jongkok diantara pahaku, melebarkannya dan lidahnya mulai menjelajah di nonokku. dipermainkannya nonokku dgn lidah dan jari tangannya. Dgn kemahiran permainan lidah nya, aku sdh terbakar birahi, kepalanya kujepit dgn kedua kakiku supaya lebih merapat diselangkanganku.

“Mas, Susi dah pengen dimasukin lagi mas”, rengekku, gak tahah aku dirangsang sedemikian hebatnya.

Dia menarik aku sehingga pantatku ada dipinggiran sofa, segera dia menyapukan kepala palkonnya ke nonokku, dn tak lama kemudian kon tol besarnya dah ambles lagi dinonokku. Segera dia mengocok nonokku dgn cepat dan keras, mulutku dibungkam dgn ciuman bibirnya. Kocokan kon tolnya bertambah cepat, iramanya susah ditebak karena terlalu banyak improvisasi, aku kewalahan mengikuti iramanya.

setengah jalan, dia menghentikan permainan nikmatnya, dia minta aku nungging sehingga kembali dia melakukan gaya kesukaannya, dogi. Sodokan awal perlahan, tp selanjutnya makin keras dan cepat. Kugoyang-goyangkan pantatku mengikuti irama nya, makin lama makin terasa nikmatnya, cukup lama dia mengocokku dgn berbagai variasi gerakan.

Setelah beberapa lama dgn doggy style, lututku terasa capek. Aku merangkak naik ke sofa yg tetap dgn posisi doggy. Kunikmati sodokan dari belakang entah sdh berapa lama berlangsung, lututku sdh lemas, tp serangan dari belakang tdk menurun jg, sampe akhirnya kurasakan denyutan-denyutan di dinding nonokku dan kudengar teriakannya pertanda dia orgasme.

“Sus, nikmatnya….” terasa sekali semburan dahsyat pejunya menghantam nonokku kembali sehingga hal ini langsung membuahkan orgasmeku untuk kesekian kalinya. Luar biasa nikmatnya hari ini buat aku, kenikmatan melanda diriku terus-terussan. Luar biasa lelaki yg satu ini, aku si sangat ngarepin dia akan sering mampir kemari kalo rumah kosong dan menggarap nonokku abis-abisan. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Puas Dengan Penis Tukang Sensus” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Puas Dengan Penis Tukang Sensus appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Pembalasan Dendam Karina

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Pembalasan Dendam Karina” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Hatiku terasa hancur ,setelah dihianati oleh orang yg aku sayangi. Orang yg selama ini menjadi pasangan hidupku. Tp tekadku sdh bulat, aku harus membalas semua perbuatannya padaku. Di hadapanku telah berdiri seorang lelaki yg sama-sama mengalami penghianatan cinta oleh pasangannya.

cerita sex selingkuhCerita Sex: Pembalasan Dendam Karina

Namaku Karina, suami ku bernama Mas Joni, bertahun-tahun aku mengarungi mahligai rumah tangga yg bahagia. Sampai akhirnya kebahagiaanku itu musnah setelah dihancurkan oleh suamiku sendiri yg berselingkuh dgn tetangga sebelah rumah. Ya, Mas Joni suamiku kedapatan tidur dgn Tante Sri .kami pun bertengkar hebat, akan tetapi aku masih menahan rasa ingin bercerai karena selalu terbayang wajah Bayu anakku

Cerita sex terbaru, Tetapi satu tekadku yg bulat yaitu pembalasan dendam. Aku ingin membalaskan dendam dgn cara yg sama suamiku lakukan terhadapku. Dan caranya yaitu tidur dgn Oom Budi suami dari Tante Sri. Dan aku ingin melakukannya dgn sepengetahuan suamiku sendiri. Aku ingin dia pun ikut merasakan apa yg kurasakan pada saat dia tidur dgn orang lain.

Dan hari yg kutunggu pun tiba. Setelah sebelumnya aku merencanakan hal ini dgn Oom Budi. Kami sepakat untuk melakukannya di hotel. Dan berniat akan merekam segala perbuatan kami dan memberikan rakaman itu kepada pasangan kami masing-masing. Dan memang Oom Budi kali ini sdh kembali menjadi pria yg normal setelah menjalani terapi sekian lamanya.

Di hadapanku ,Oom Budi menyiapkan segala kebutuhan untuk merekam kegiatan bercinta kami. Dipasangnya DVDcam di atas Tripod. Tak hanya 1 DVDcam, tetapi 3 buah dia pasang. Sehingga mendapatkan 3 sudut pandang kamera yg berbeda. Kami juga tak lupa menyewa kamar hotel di bilangan utara Jakarta. Sebuah penginapan khusus yg dikelilingi oleh cermin, sehingga sensasi yg didapatkan akan berbeda.

Tak lama kemudian ,kulihat Oom Budi telah selesai dgn kamera nya.

“Dik Karin, sekarang bagaimana? Mau mandi dulu?” tanya Oom Budi kepadaku. Aku pun menjawab,
“Oom saja duluan mandi, nanti saya belakangan…”. Oom Budi pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi, dan tak lama kudengar suara air mengalir dari shower kamar mandi.

Tiba-tiba muncul perasaan enggan melakukan hal ini. Terbersit kembali wajah Bayu anakku. Dan tanpa sadar aku meneteskan air mataku. Akan tetapi ketika muncul bayangan wajah Mas Joni di pikiranku, kembali hatiku diselimuti amarah dan dendam. Dan pada akhirnya setelah mengumpulkan keberanian ku, aku pun bertekad tetap akan melakukannya.

Kudengar suara shower telah berhenti dan kemudian munculah Oom Budi yg hanya memakai handuk yg dililitkan di pinggangnya. Aku pun beranjak menuju kamar mandi. Ku basahi tubuhku dgn siraman air hangat. Kugosok pelan setiap inci dari tubuhku. Dan kubersihkan nonokku dgn sabun sehingga tercium aroma harum dari nonokku. Setelah kurasa bersih, aku pun melilitkan handuk di badanku. Dan aku pun keluar dari kamar mandi.

Kulihat di ranjang Oom Budi telah berbaring di bawah selimut. Dan kulihat dia tersenyum kepadaku. Aku pun berjalan mendekatinya. Kemudian kulepaskan handukku. Dan terpampanglah keindahan dan kemolekan tubuhku di hadapan Oom Budi. Dan tanpa basa basi Oom Budi pun membuka selimutnya sehingga tubuh telanjangnya tampak jelas di mataku. Ku lihat ternyata penis Oom Budi jauh lebih besar dari Mas Joni. Dalam keadaan tertidur pun kulihat penisnya sdh besar ukurannya. Hal ini membuatku sedikit ngeri, tetapi sekaligus penasaran dgn ukuran penis yg besar itu.

Oom Budi pun bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati DVDCam dan mulai merekam. Dan Oom Budi pun mendekatiku hingga dia berdiri tepat di belakangku. Tangannya mendekapku dgn lembut, mengelus bahuku, kemudian turun ke arah lenganku hingga sampai ke telapak tanganku. Den dgn lembut membimbing tanganku sampai akhrinya kurasakan tanganku menyentuh batang kejantanannya yg masih tertidur.

Dgn perlahan aku pun mengelus-elus penis Oom Budi yg menempel tepat di belahan pantatku.

“mmmpppphhhh….aaaaaaahhhhh….diiikk…” Oom Budi pun mendesah dgn lembut.

Tak lama kemudian kurasakan penisnya mulai mengeras hingga akhirnya berdiri dgn tegak. Aku pun membalikan badanku, dan astaga ternyata benar apa yg kubayangkan. Penis Oom Budi berdiri tegak dan besarnya membuat aku tercekat dan tak bisa berbicara. Penis nya mungkin sekitar 18 centi dan berdiameter 4 cm. Itu perkiraanku. Aku masih berpikir apakah penis itu bisa masuk kedalam nonokku atau bahkan malah merobeknya.

Ketika aku masih tertegun melihat penis Oom Budi yg besar itu, tiba-tiba Oom Budi menekan tubuhku sehingga aku pun berlutut dan wajahku tepat berada di depan penisnya. Kemudian Oom Budi sedikit menekan kepalaku hingga wajahku menempel di penisnya. Aku pun mengerti keinginannya, dan tanpa disuruh lagi aku pun membuka mulutku dan perlahan memasukan penisnya ke dalam mulutku. Dan ternyata memang sesak sekali terasa dalam mulut ku. Dan aku pun mulai memaju mundurka kepalaku sambil sesekali kujilat kepala penisnya. Mulai dari atas hingga ke pangkal pahanya. Sesekali kukulum biji Oom Budi dan tampak jelas wajah Oom Budi yg memerah menahan nikmat.

Tak lama kemudian Oom Budi menarik tubuhku dan menidurkan ku di atas ranjang. Kemudian dgn kedua tangan kekarnya di bukalah kedua pahaku sehingga nonokku terpampang denga jelas di depan wajahnya. Oom Budi pun berlutut, kemudian kulihat tangan kirinya mengusap-usap nonoku dgn lembut.

“Ooouuhhh….mmmmppphhhh……oooouuuccchhh….”. tanpa sadar aku pun mendesah merasakan kenikmatan yg tiada tara. Belum sempat aku menarik nafas lagi, tiba-tiba kurasakan lidah Oom Budi menyeruak kedalam nonokku. Menyapu bagian bibir nonoku hingga dinding dalam nonokku.

Dan tanpa sadar aku pun menjambak rambut Oom Budi karena kenikmatan yg kurasakan bertambah dgn sapuan lidahnya.

“Aaaaaahhhh….mmmffppppphhh…Oooommmmhh….” eranganku keluar begitu saja dari mulutku. T

itik-titik syaraf dalam tubuhku serasa dibangunkan dan disengat oleh aliran kenikmatan yg tiada tara. Belum lagi ditambah dgn jari tengah Oom Budi kurasakan masuk kedalam nonoku dan mengobok-obok isinya. Sedangkan lidahnya berpindah menyapu klitorisku. Otomatis saja tubuhku mengejang kuat menahan geli dan nikmat pada saat yg bersamaan.

“Ooommmhh…. sssuuddahhh….. saaayyyaaa… gaakk.. taaahhhaannn……Aaaaahhhhhh…..!!!” aku pun berteriak dgn keras dan menjambak rambut Oom Budi dgn lebih kuat lagi.

Ya, aku mendapatkan orgasme pertamaku. Dan rasanya bagaikan diterbangkan ke atas langit ke tujuh dan dijatuhkan ke dalam kolam kenikmatan yg tiada tara. Dan bukannya berhenti akan tetapi jari dan lidah Oom Budi ternyata bertambah kencang menstimulasi nonokku.

”Oommm…. suudaahh… ssuuddaaahh…Aaaaaccccchhhh….mmmppphhhh….Ooooou uhhh!!!!” teriakku dgn keras.

Kemudian Oom Budi pun tersenyum dan berdiri di antara kedua pahaku yg masih terbuka dgn lebar. Tangan kanannya menggenggam penis besarnya itu, kemudian dia mulai menggosok-gosokannya di bibir nonokku. Sesekali penisnya dipukul-pukulkan ke nonokku. Tak lama kemudian dgn perlahan penisnya pun ditekan. Terasa sekali pada saat kepala jamurnya yg besar itu menyeruak masuk ke dalam nonokku.

“Hhhmmmmppphhh…. aaaaaaaaaaahhh….!!!” hanya erangan kenikmatan yg keluar dari mulutku. Akan tetapi pada saat penisnya mulai masuk terus kedalam nonokku terasa agak perih, mungkin penisnya memang terlalu besar untuk ukuran nonokku.

“Aaacchhh…… aaaaaaaakkkiittt…. ooommm…. ppeelllaannnn…..sssshhhhh….”.Jeritku pelan.

Oom Budi hanya tersenyum, kemudian perlahan mencabut kembali penisnya sampai hanya tersisa kepala penisnya saja. Dan kembali menekan penisnyan lagi hingga masuk sekitar sepertiga nya. Terus menerus dgn hati-hati Oom Budi melakukannya, hingga akhirnya rasa perih dan sakit itu hilang dan berganti rasa nikmat yg kurasakan sekarang.

“Ooouuhhhh…. aaaaahhh…… ooommm… eennnaaakkkkhhh….ssshhhhhh… aaahhhhh…!!!” erangan ku semakin keras dan liar keluar dari mulutku.

Mendengar erangan ku yg berubah dari erangan menahan sakit menjadi erangan menahan kenikmatan, tanpa menunggu lama Oom Budi tiba-tiba menekan penisnya kuat-kuat sehingga habislah seluruh penisnya masuk kedalam nonokku.

“Aaaaaahhhhhh…….!!!!!” jeritku menahan sakit, nikmat dan kaget sekaligus pada saat yg bersamaan. “Oom….saakiittt…. jaangann llaanggssuungg ggittuuu…hhhmmmppphhh…!!” kataku pada Oom Budi.

Oom Budi tersenyum dan berkata ,

”Sorry dik, habis nonok kamu enak banget…. sempit banget, padahal kan dah punya anak…..”. Aku pun berpura-pura cemberut dan marah ,
”Tp kan sakit Oom, punya Oom kegedean….”. Oom Budi berkata ,
”Ya deh…sorry ya… tar Oom kasih hadiah buat gantiin sakitnya….”. dan begitu selesai berbicara Oom Budi pun melumat bibirku.

Lidahnya bermain liar di dalam mulutku. Sesekali menghisap dan menggigit kecil bibir dan lidah ku. Aku pun tak tinggal diam, ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya dan membalas ciumannya dgn lebih liar lagi.

Sementara itu penis Oom Budi yg telah masuk seluruhnya masih terbenam di dalam nonokku. Hingga lama-lama rasa perih dan sakit itu hilang kembali. Aku pun menurunkan tanganku dari leher Oom Budi. Dan memegang pinggangnya dan memberikan isyarat supaya Oom Budi kembali menggerakan penisnya. Oom Budi pun mulai menarik penisnya keluar dgn perlahan dan menekannya kembali. Terus menerus , terkadang menggoyangkan penisnya ke kiri dan kanan.

“Ooouuuhhh…. ooomm… eennnaaakkkkhhh… sshhhhh..!!!’. eranganku sambil kembali mengimbangi permainan lidah Oom Budi.

Tangan kiri Oom Budi pun tak tinggal diam, dan mulai meremas –remas susuku dan terkadang memelintir putingku, sehingga kurasakan nikmat nya bertambah.

“Diiikk…. me… meeemmeekkk… mmuuuhhh… eennaakkk… bbaanngeett… oooohhhh…!!” Oom Budi mengerang dan kulihat kepalanya mendongak ke belakang menandakan dia merasakan nikmat yg luar biasa.

Aku pun menggoyangkan pinggulku untuk mengimbangi gerakan Oom Budi. Gerakan pinggangku membuat Oom Budi terlihat menahan rasa nikmat. Dan kurasakan genjotannya semakin cepat dan semakin kuat. Akan tetapi aku tdk lagi merasakan sakit atau perih. Entah mungkin nonokku sdh beradaptasi dgn ukuran penisnya yg besar itu. Sesekali kugerakan otot nonokku sehingga menjepit penisnya. Dan memang Oom Budi tampak sangat menyukai permainan nonokku.

Tak lama kemudian Oom Budi mencabut penisnya dan menarik tubuhku. Dia pun membaringkan tubuhnya di kasur. Aku pun mengerti kalau dia ingin agar aku menaiki penisnya. Maka tanpa basa –basi, kugenggam penisnya dan kubimbing tepat di bibir nonokku. Kugesek-gesekan sebentar penisnya di beber nonokku. Dan aku pun mulai menurunkan tubuhku sehingga perlahan penisnya tampak masuk sedikit demi sedikit. Kurasakan penisnya yg besar itu menggesek dinding dalam nonokku sehingga tanpa sadar akupun mengerang karena merasakan nikmatnya disaat penis Oom Budi masuk.

“Ooooohhhhh…. ssshhhhhhh…. Ooommmm…..!!” erangku.

Dan ketika penisnya telah masuk dua pertiganya kuangkat kembali tubuhku. Dan terus berulang –ulang hingga tanpa terasa genjotan dan goyanganku pun semakin cepat. Tangan Oom Budi pun tak tinggal diam. Kedua tangannya meremas – remas susuku dgn kuat. Sakit dan enak kurasan bersamaan disaat Oom Budi meremas susuku. Kadang sesekali kedua tangannya memegang pinggangku dan membantu menaik turunkan tubuhku di atas penisnya.

“Diiikkkk…. tteeerruuussshhhh…. aaahhhhh…. hhhmmmppp…”. erang Oom Budi. Eranganku pun tak kalah hebat. “Aaaaaaahhhhh….. sssshhhhh….. hhhmmmppphhh…. aaahhhhh…… ooouuuhhhhhh….!!!”.

Keringat kami pun membasahi seluruh tubuh kami berdua. Dan memang tak lama dari itu aku merasakan kalau aku akan segera mencapai orgasme. Dan kupercepat goyanganku hingga akhirnya aku pun mencapai orgasme.

“Aaaaahhhhh…… sssshhhhhh…… oooommmm…. ssayyyyyaaa… kkkee…llluuuaaarrrrhhhh…. aaaaaahhhhhhh…!!!!!” jeritku dgn kuat bersamaan dgn orgasme ku yg kedua.

Kutekan sekuat-kuatnya pantatku hingga penis besar Oom Budi pun hilang ditelan nonokku.dan kurasakan tubuhku bergetar hebat dan seluruh bulu di tubuhku merinding menahan nikmat yg tiada duanya. Dan tak lama kemudian aku pun ambruk di atas tubuh Oom Budi.

Tanpa menunggu lama, Oom Budi membalikan tubuhku tanpa mencabut penisnya dari nonokku. Kemudian kaki kananku diangkat tinggi dan diletakan di dadanya. Sedangkan kaki kiriku diletakan di antara kedua kakinya. Oom Budi mulai menggenjot penisnya keluar masuk dari nonokku. Dan tangan kirinya meremas susuku sedang tangan kanannya memegang kakiku yg bersandar di dadanya. Sesekali Oom Budi menjilat dan mengulum jemari kakiku. Geli ,nikmat kurasakan bersamaan dgn genjotan dan hisapan Oom Budi.

“Aaahhhh…. Oooommm…. ooouuhhhh….ooouuuuhhhh…..sssshhhhh….!!!!!”. erangku dgn kencang terdengar memenuhi ruangan kamar hotel yg mulai kurasakan suhunya memanas.

Cukup lama Oom Budi menggenjotku dgn posisi seperti itu. Akan teapi tdk kulihat tanda-tanda Oom Budi akan mencapai puncaknya. Mungkin ini akibat dari terapi kelamin yg dijalani Oom Budi selama ini. Pikiran ku pun buyar karena tiba – tiba Oom Budi membalikan tubuhku dan menarik pantatku sehingga posisiku kini menungging. Dan tanpa menunggu lama Oom Budi kembali menusuk nonokku dgn penisnya. Akan tetapi kali ini kurasakan penisnya lebih menyesakan nonokku. Dan ku buka kedua kaki ku lebih lebar supaya tdk terlalu sesak. Akan tetapi ditahan oleh Oom Budi.

“Jangan Dik… lebih enak begini….”. kata Oom Budi sembari mulai menggenjot penisnya.

Akupun mengikuti keinginan Oom Budi, walau kurasakan sesaknya nonokku hingga terasa sampai ke ulu hati. akan tetapi aku tdk merasakan sakit sama sekali, bahkan bisa dibilang jauh lebih nikmat dari posisi sebelumnya. Dan memang dgn posisi seperti ini aku pun mulai merasakan akan mencapai orgasme kembali.

“oooommmm….. yyyaannnggg… kennnceeennggg….aaaahhhhh… ooouuuhhhh….. saaayyyaaahhh… mmmaauuu… kkkeellluuaaarrr…. sssshhhh…!!!” jeritku sembari menggenggam sprei dgn kuat.

Dan memang akhirnya aku pun mencapai orgasme ku kembali.

“Aaaaahhhhh……… saaayyyaaa… kkeellluuaaarrrr…. oooouuuuhhhhhh….. !!!!”. Kurasakan tubuhku bergetar dgn hebat. Dan orgasme yg kurasakan kali ini jauh lebih nikmat dari sebelumnya. Sehingga aku pun menggigil kenikmatan dan seluruh syaraf tubuhku seperti tersengat arus listrik kenikmatan.

Tubuhku terasa lemas dan lunglai, tetapi disaat yg sama kurasakan pula kenikmatan yg sangat luar biasa. Bisa dibilang melebihi kenikmatan yg kudapatkan dari mas Joni. Belum lagi aku bernafas dgn tenang, Oom Budi menggenjotku kembali dgn kuat dan cepat.

“Aaaaahhhh….. Oooommm…. uuudddahhhh…. uuudaaahhh…ddduuullluuuu….. aaaaaahhhhh…….!!!!”. jeritku merasakan sodokan kuat dari penis besar Oom Budi.

Akan tetapi Oom Budi seperti tdk mempedulikan teriakanku. Dia terus menggenjot dan menggenjot dgn kuat. Susuku pun tak luput dari remasan kuat tangannya.

Rasa letih yg kurasakan bertambah kuat kuarasakan. Akan tetapi ada kenikmatan pula yg kurasakan dari sodokan penis Oom Budi. Dan genjotan Oom Budi kurasakan semakin kuat dan semakin kuat lagi. Dan Oom Budi pun mengerang dgn hebat ,

”Diiikkkk…. aaaahhhhh…. mmaauuuu…. kkkeellluuuaarrr…..sssshhhhh…. aaahhhh….!!!”. aku pun kembali merasakan desakan orgasme kembali datang.
“Yyaaaahhhh…. tteeerrruuuussshhh…. ooommmm…. aaahhhh…. ssaayyyyaaa… jjuugggaaa… mmaauuu… lllaaagiiiihhh…. ooouuuuuhhhh…..aaaaahhhhhh….!!!” jeritku dgn kuat.

Tak lama berselang Oom Budi menjerit dan menekan penisnya sekuat tenaganya sehingga tubuhku terhenyak.

“Aaaaaaahhhhhhhhh……….. ccreeeeettt….cccrrreeeeettttt….cccrreeeeetttt…. !!”. aku pun menjerit dgn kuat saaat orgasme ku kembali datang bersamaan dgn hentakan penis Oom Budi di dalam nonokku.
“Ooooooooommmmmm….. aaaaahhhhhhhh……!!!!”. dan kurasakan semprotan air mani Oom Budi di dalam nonokku begitu kuat dan banyak.

Tubuhku langsung ambruk tak berdaya, kurasakan seluruh tubuhku seperti tak bertulang lagi. Lemas dan tak bertenaga. Tetapi nikmat yg sungguh tak terkira kurasakan pada saat yg bersamaan.

Oom Budi pun bangkit dgn sedikit lunglai, tubuhnya yg kekar tampak basah kuyup oleh keringatnya. Oom Budi mendekati ku dan mengarahkan penisnya yg masih sedikit berdiri ke arah mulutku. Meski sedikit enggan ,entah kenapa aku membuka mulutku dan membiarkan penisnya masuk kedalam mulutku. Oom Budi pun menggenjot perlahan penisnya di dalam mulutku. Lidah ku pun menyapu penisnya dan menghisapnya, membersihkan sisa –sisa air mani yg masih sesekali menetes dari lobang penisnya. Setelah kurasa bersih, aku pun mengeluarkan penisnya dari mulutku.

Kulihat Oom Budi tersenyum puas dan dia pun mengecup kening ku seraya berkata ,

”Hebat kamu Dik….nonok kamu memang ga ada duanya…”. aku pun membalas senyumannnya dan berkata ,
”Ya Oom, punya Oom juga hebat….saya sampai ga punya tenaga lagi untuk bangun…”. Kulihat Oom Budi berjalan menuju DVDcam dan mematikannya.

Dan tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari pintu hotel. Oom Budi mengambil handuk dan melilitkannya ke pinggangnya kemudian berjalan menuju pintu. Dan ternyata pegawai hotel yg mengetuk pintu bermaksud memberitahukan bahwa jam sewa kamar telah habis. Kulihat Oom Budi kembali berjalan mendekatiku.

“Dik, pakai bajunya, kita keluar….nanti kalau mau kita janjian lagi saja ya..”.kata Oom Budi sembari memberikan pakaianku.

Aku pun segera berpakaian walau badan masih terasa lemas. Dan selesai berpakaian kami pun bergegas meninggalkan hotel. Dalam hatiku masih ada rasa tak percaya kalau aku mempunyai keberanian untuk membalaskan dendamku terhadap Mas Joni dan Tante Sri. Tp ada sebagian rasa bersalah muncul apabila wajah Bayu muncul dipikiranku.

“Sdhlah Dik, yg penting kamu sdh bisa balas perbuatan suamimu dan istriku…disamping itu kita juga sdh terpuaskan…betul tdk..” kata Oom Budi memecah keheningan dalam mobil.

Tangan kiri Oom Budi mengelus pahaku dan sesekali naik ke atas rok ku. Aku pun tersenyum dan berkata ,

” Ya Oom, saya sdh merasa dendam saya terbalaskan…….tp….”. Oom Budi kembali berkata ,
” tp kenapa Dik…? masih kurang yg tadi? Hehehe…”. Canda Oom Budi.
“Ah, Oom Budi bisa saja….tp kalau memang mau kita atur saja waktunya ,Oom….” balasku.

Jujur, aku merasa mendapatkan kepuasan yg tdk aku dapatkan dari Mas Joni. Dan mobil kami pun melaju dan meninggalkan kenangan yg tdk akan kulupakan. Maafkan Mama mu Bayu, kesucian keluarga kita telah ternoda, semua gara-gara Papamu. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Pembalasan Dendam Karina” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Pembalasan Dendam Karina appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Kenikmatan Yang Bikin Aku Kebingungan

$
0
0

Cersex web dewasa yg berisikan cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kenikmatan Yang Bikin Aku Kebingungan” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

cerita sex ngentotCerita Sex: Kenikmatan Yang Bikin Aku Kebingungan

Cerita sex terbaru, Ketika aku kembali dari kantor, kulihat istriku sedang mengobrol dengan seorang wanita berumur kira-kira 29 tahunan, di sebelahnya ada gadis umurnya 13 tahun. Setelah kuletakan tas kantor di kamar tidur aku ikut nimbrung mengobrol dengan istriku dan tamunya yg aku ketahui wanita itu adalah calon pembantu di rumah kami, dia seorang janda cerai dengan seorang anak gadisnya.

Malam itu aku berembuk tentang perempuan itu, sebenarnya istriku agak keberatan jika perempuan itum engajak anaknya untuk bekerja di rumah kami yg dikatakan istriku sebagai beban tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya bekerja sebagai pembantu di rumah kami, alasanku karena istriku sedang sibuknya mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan kami yg sudah 6 tahun belum mendapatkan keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami anggap sebagai anak kami sendiri.

Keesokan harinya sekitar jam lima sore wanita itu dan anak gadisnya telah berada di rumahku untuk melakukan tugas sebagai pembantu, sebut saja wanita itu Arum dan anak gadisnya Dina. Karena rajinnya kerja kedua pembantuku itu, maka Dina kuijinkan untuk meneruskan sekolah atas tanggunganku. Kulihat di wajahnya tersenyum kegirangan.

“Terima kasih Pak, Dina senang sekali bisa meneruskan sekolah, terima kasih Pak, Bu.”
“Ya, tapi kamu harus rajin belajar, dan kalau sudah pulang sekolah kamu harus bantu ibumu,” kata istriku sambil berpelukan dengan Dina, kulihat di wajah ibunya Arum pun terlihat keceriaan.

Enam bulan berlalu sejak Arum dan Dina bekerja di rumah kami, aku berbuat mesum dengan Arum sewaktu istriku pergi keluar kota untuk urusan bisnis MLM-nya. Hari itu hari Sabtu, malamnya istriku ke Jogja dengan kereta api, karena Sabtu kantor libur sementara Dina sedang sekolah, aku melihat Arum yg sedang berdiri di dapur membelakangi aku yg sedang masuk dapur selesai mencuci mobil.

Aku tertegun melihat tubuh Arum yg mengunakan baju terusan warna hijau muda agak tipis sehingga terbayanglah tali BH dan celana dalam yg keduanya berwarna hitam menutupi bagian vitalnya. Pantatnya yg padat dan seksi serta betisnya yg terbungkus kulit putih dan mulus bentuknya seperti bunting padi, membuat aku merasa tersedak seakan-akan ludahku tdk bisa tertelan karena membayangi tubuh Arum yg indah itu.

Tiba-tiba Arum berbalik dan kaget melihatku yg baru saja membayanginya.

“Eh.. Bapak, ngagetin saya aja.”
“Eh.. Arum boleh saya duduk, saya mau tau kenapa kamu cerai, kamu mau menceritakannya ke saya.”
“Eng.. gimana yach.. saya malu Pak, tapi bolehlah.”

Akhirnya aku duduk di meja makan sementara Arum menceritakan sejarah hidupnya sambil terus bekerja mempersiapkan makan siang untukku. Akhirnya aku baru tahu kalau Arum itu menikah di usia 15 tahun dan setahun kemudian dia melahirkan Dina dan dia bercerai 2 tahun yg lalu karena suaminya yg suka mabuk, judi, main perempuan dan suka memukulinya dan pernah hampir membunuhnya dimana di punggung Arum ada bekas tusukan pisau. Aku tertegun mendengar ceritanya sementara Arum seakan mau menangis membayangi jalan hidupnya kulihat itu di matanya sewaktu dia bercerita. Karena rasa kasihanku kurangkul tubuh Arum.

“Sudah, Arum.. jangan nangis.. sekarang kamu sudah bisa hidup tenangan di sini bersama anakmu, lupakan masa lalumu yah.. saya minta maaf kalau membuat kamu harus mengingat lagi.”
“Iya.. Pak.. saya dan Dina.. berterima kasih sekali.. Bapak dan Ibu baik.. pada kami.”
“Ya.. sudah.. sudah.. jangan nangis terus.. nanti Dina pulang.. kamu malu deh.. kalau lagi nangis.”

Arum menangis dalam rangkulanku, air matanya membasahi kausku tapi tiba-tiba aku merasakan sesuatu yg lain karena kedua payudaranya menyentuh dadaku yg membuat gejolak nafsuku meningkat. Tanpa sengaja bibir mungilnya kucium lembut dengan bibirku yg membuat dirinya gelagapan.

“Aaahh.. Bapak!”

Tapi kemudian dia membalas kecupanku dengan lembut sekali diikuti lidahnya memainkan lidahku yg membuat aku makin berani.

“Pak.. sshh..”
“Kenapa.. Arum..?”
“Tdk.. Pak.. aahh.. tdk apa-apa.”

Kuangkat roknya dan aku meraba pantatnya yg padat lalu kutarik ke bawah celana dalam warna hitam miliknya sampai dengkul, pahanya kuraba dengan lembut sampai memeknya tersentuh. Arum mulai bergelinjang, dia membalas dengan agresif leher dan pipiku diciuminya. Kumainkan jariku pada memeknya, kutusuk memeknya dengan jari tengah dan telunjukku hingga agak basah.

“Aahh.. Pak, enak sekali deh..”
“Arum.. kalau kita lanjutkan di kamar yuk!”
“Saya sih mau aja Pak, tapi kalau nanti Ibu tahu gimana?”
“Ah, ibu khan lagi ke Jogja, lagi pulangnya kan hari Selasa.”

Kugiring Arum ke kamarku, sampai di kamar kututup pintu dan langsung kusuruh Arum untukmenanggalkan pakaiannya. Arum langsung meArumuti keinginanku, seluruh pakaiannya ditanggalkan hingga dia bugil. Yg agak mengagetkanku karena keindahan tubuh Arum. Arum dengan tinggi sekitar 167 cm memiliki payudara yg kencang dan montok dibungkus kulit yg putih bersih, pinggulArum agak kurus tapi pantatnya yg agak besar dan padat dan memeknya yg ditutupi bulu halus agak lebat membuat aku seakan tdk bisa menelan ludahku. Kalau aku beri nilai tubuh Arum nilainya 9.9, hampir sempurna.

“Bapak, baju Bapak juga dilepas dong, jangan bengong melihat tubuh Arum.”
“Arum, tubuhmu indah sekali, lebih indah dari tubuhnya Ibu.”
“Ah, masa sih Pak?”
“Iya Arum, tahu gitu kamu saja yg jadi Ibu deh.”
“Ah Bapak bisa aja nih, tapi kalau Arum jadi Ibu, Arum mau kok jadi ibu ke dua.”

Aku langsung menanggalkan pakaianku dan penisku langsung menegang keras dan panjang.Kuhampiri Arum langsung kucium bibirnya, dipeluknya diriku, tangan mungil Arum meraba-raba penisku lalu dikocoknya, liang memeknya kusentuh dan kutusuk dengan jariku, kami bergelinjang bersamaan. Kami menjatuhkan diri kami bersamaan ke tempat tidur.

“Arum, kamu mau nggak hisap kontol saya, saya jilatin memekmu.” Arum hanya mengangguk lalu kami ambil posisiseperti angka 69.

Penisku sudah digenggam oleh tangannya lalu dijilat, dikulum dan disedot sambil sesekali dikocoknya. Liang memeknya sudah kujilati dengan lembutnya, memeknya mengeluarkan bau harum yg wangi, sementara rasanya agak manis terlebih ketika bijiklitorisnya terjilat.

Hampir 10 menit lamanya ketika keluar cairan putih kental membasahi liang memek itu dan langsung kutelan habis.

“Aaakkhh.. aakkhh..” rintih Arum kelojotan.

Tapi lima menit kemudian giliranku yg kelojotan karena keluarlah cairan dari penisku membasahi muka Arum tapi dengan sigap dia langsung menelannya hingga habis lalu “helm” dan batangku dibersihkan dengan lidahnya.

Setelah itu, aku merubah posisi, aku berbaring sedangkan Arum kusuruh naik dan jongkokdi selangkanganku. Lalu tangannya menggapai penisku diarahkannya ke liang memeknya. Tapi karena liang memek Arum yg sudah lama tdk dimasukan sesuatu jadi agak sempit sehinggaaku bantu dengan beberapa kali sodokkan, baru memek itu tertembus penisku.

“Blleess.. jlebb.. jlebb..”

Kulihat Arum agak menahan nafas karena batangku yg besar dan panjang telah menembus memeknya.

“Heekkh.. heekkhh.. punya Bapak gede banget sih Pak, tapi Arum suka deh rasanya sodokannya sampai perut Arum.”

Tubuh Arum dinaik-turunkan dan sesekali berputar, sewaktu berputar aku merasakan kenikmatan yg luar biasa.

“Arum, memekmu enak sekali, batangku kayak diperas-peras oleh memekmu, terus terang Bapak barukali ini merasakannya, Arum enak sekali.”

Setengah jam kemudian, aku merubah posisi dengan penisku masih di dalam memek Arum, aku duduk dan kuangkat tubuhnya lalu kubaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur dengan kaki Arum menggantung, kutindih tubuhnya sehingga membuat sodokan batangku jadi lebih terasa ke dalam lagi masuk memeknya. “Aakkhh.. aakkhh, iya Pak enakan gaya gini.” Payudaranya yg mancung dan puting yg agak kecoklatan sudah kucium, kuremas dan kusedot-sedot.

15 menit kemudian kami ganti posisi lagi, kali ini kami berposisi doggie style, liang memeknya kusodok oleh penisku dari belakang, Arum menungging aku berdiri. Kuhentak batanganku masuk lebih dalam lagi ke memek Arum yg hampir 15 menit kemudian Arum menjerit.

“Akhh.. arghh.. sshh.. sshh.. Pak, Arum keluar nih.. akhh.. sshh..”

Keluarlah cairan dari memek Arum yg membasahi dinding memeknya dan penisku yg masih terbenam di dalamnya sehingga memek itu agak licin, tetapi tetap kusodok lebih keras lagi hingga 10 menit kemudian aku pun berasa ingin menembakkan cairan dari kemaluanku.

“Arum.. saya juga mau keluar nih, saya nggak tahan nich..”
” Pak.. tolong keluarin di dalam saja yach.. saya mau cobain kehangatan cairan Bapak, dan saya kan siap jadi ibu ke dua.”
“Crreeett.. creeeett.. crreeeett..”

Keluarlah cairanku membasahi liang memek Arum, karena banyaknya cairanku hingga luber dan menetes ke paha Arum. Lalu kulepaskan batangku dari memeknya dan kami langsung terbaring lemas tak berdaya di tempat tidurku.

Lima menit kemudian yg sebenarnya kami ingin istirahat, aku mendengar suara dari luar kamartidurku kami tersentak kaget. Setelah berpakaian kusuruh Arum keluar kamarku yg rupanya Dina ada di ruang makan, ia mencari-cari ibunya setelah pulang dari sekolah.

Malam harinya setelah Dina tertidur, Arum kembali masuk kamarku untuk bermain lagi denganku.Keesokan harinya, setelah aku terbangun kira-kira jam 8:00, aku keluar kamar, aku mencariArum, tapi yg aku temukan hanya Dina yg sedang menonton TV. Rupanya aku baru ingat kalau setiap Minggu pagi Arum pergi berbelanja ke pasar. Setelah mandi kutemani Dina yg lagi duduk di karpet sambil nonton TV, sedangkan aku duduk di sofa.

“Dina.. gimana sekolah kamu..?”
“Baik.. Pak, bulan depan mau ulangan umum.”
“Mmm, ya sudah kamu belajar yg rajin yah, biar Ibu kamu bangga.”
“Pak, boleh Dina tanya?”
“Iya, kenapa Dina..?”

“Kemarin ketika Dina pulang sekolah, Dina kan cari ibu Dina, pas buka kamar Bapak, Dina melihat Bapak dan ibu Dina lagi telanjang terus Dina lihat kalau Ibu Dina ditusuk dari belakang oleh Bapak, ada sesuatu punya Bapak yg masuk ke badan ibu Dina, maaf yach Pak, Dina lancang. Mama Arum lagi diapain sih sama Bapak?”

“Hah, jadi kamu sempat melihat ibumu telanjang.”
“Iya Pak, tapi kok Mama Arum kayaknya keenakan ya. Dina jadi kepingin dech Pak kayak ibu Dina.”
“Kamu serius Din, kamu mau?”
“Iya Pak.”

Kulihat Dina tersipu malu menjawab pertanyaan dariku, sementara rok Dina tersingkap sewaktududuknya bergeser sehingga pahanya yg putih mulus terlihat oleh mataku yg membuatku langsung terangsang. Kusuruh Dina duduk dipangkuanku.

“Din, sini kamu duduk di pangkuan Bapak.” Ketika dia berdiri menujuku, aku membuka resleting celanaku dan kuturunkan celana dalamku lalu aku keluarkan penisku yg sudah menegang, sebelum Dina duduk di pangkuanku, celana dalamnya yg putih kuturunkan sehingga memek mungil putih bersih milikgadis 13 tahun ini ada di hadapanku, menyerbakan aroma wangi dari memeknya yg ditutupi bulu-bulu halus dan langsung kujilat dengan lembutnya.

Dina memegang kepalaku dan tubuhnya menggeliat.

“Aahh.. sshh.. enak.. Pak.. enak.. sekali.”

Memek Dina yg masih muda itu terus kujilati karena rasanya manis-manis asin. Dina punmakin menggelinjang, kira-kira 15 menit kemudian Dina mulai kejang-kejang dan basahlah memek itu oleh cairan putih kental yg mengalir dari dalamnya, cairan itu kutelan habis.

“Arghh.. arghh.. Pak.. ada yg keluar nih dari tempat pipis Dina.. eugh.. eugh..”

Tubuh Dina langsung lemas tak berdaya, cepat-cepat kupangku. Penisku yg mengeraskutempelkan pada memeknya yg basah. Tubuhnya kuarahkan menghadapku, kemeja yg dikenakan Dina kulepas sehingga dia hanya mengenakan baju dalam yg tipis, payudara Dina yg baru tumbuh terbayang di balik baju dalamnya, segera kulepaskan sehingga di mukaku terpampangpayudara yg baru mekar ditutupi kulit yg putih bersih dengan dihiasi puting agak kemerahan, langsung kulahap dengan mulutku, kujilat, kugigit dan kuhisap membuat payudara itu makin mekar dan putingnya mengeras.

Sementara Dina masih tertidur lemas, penisku yg sudahmenempel di memek Dina yg masih sempit kusodok-sodokkan agar masuk, karena memek itu masih sempit. kumasukkan dua jariku untuk membuka memek itu, kuputar kedua jariku sehingga memek itu agak melebar dan basah.

Setelah itu kucoba lagi dengan penisku, kusodok masuk batanganku ke memek Dina yg memang masih sempit juga walau sudah dibantu dengan jariku. Akhirnya setelah 20 kali kutekan, masuklah helm batanganku ke memek Dina. Dina mulai tersadar ketika batanganku menyodokmemeknya, dia pun menjerit kesakitan.

“Aawww.. aawww.. sshh.. sshh.. aawww.. sakit.. Pak.. tempat pipis Dina.. sakit awww.. aawww..”
“Sabar sayang nanti juga enak.. sayang.. tahan ya.. sakitnya.. sebentar lagi..”

Kupeluk tubuh Dina dan menenangkannya dari rasa sakit pada memeknya yg robek oleh batangkemaluan milikku yg memang super besar.

Sodokkanku pada memek Dina kupelankan untuk mencegah rasa sakitnya dan 10 menit kemudian Dina merasakan kenikmatan.

“Ahh.. ahh.. arghh.. arghh.. Pak.. sekarang tdk sakit lagi.. sekarang jadi enak.. aahh.. aahh..”

Hampir setengah jam kemudian tiba-tiba Dina mengeluarkan cairan dari dalam memeknya berikuttetesan darah dan langsung tubuh Dina lemas lagi dan pingsan. Aku menyadari bahwa aku telah membobol keperawanan Dina.

“Arrgghh.. Pak.. Dina.. lemmaass..”

Aku agak kaget juga melihat keadaan Dina yg secara tdk sengaja kubobol keperawanannya tapi karena sudah tanggung terus kugenjot batanganku ke memek Dina yg sudah berdarah dan 10 menit kemudian keluarlah cairan dari dalam kemaluanku dengan derasnya memasuki liang memek Dina hingga meluber ke pahaku.

“Crreet.. crreett..”
“Ssshh.. sshh.. aahh.. nikmatnya.. memek.. gadis ini..”

Langsung kucabut penisku dari memek Dina dan kubaringkan Dina yg pingsan di Sofa. Sisa cairan yg masih melekat di memek Dina kulap dengan bajuku hingga bersih, sesudah itu kurapihkan baju Dina dan kubiarkan Dina yg masih pingsan tidur di Sofa, aku lalu membersihkan badanku sendiri.

10 menit kemudian Arum, datang dari pasar sedangkan aku sudah memakai baju lagi. Sejaksaat itu aku bermain dengan istriku jika dia di rumah, dengan Arum jika istriku pergi dan Dina sekolah, dengan Dina jika istriku dan Arum pergi.

Aku lakukan sudah hampir 3 bulan lamanya merasakan kenikmatan dari 3 perempuan di dalam rumahku, tapi sekarang aku sedang bingung sebab 2 bulan yg lalu akhirnya istriku mendapat berkah bahwa dia hamil 1 bulan, 1 bulan yg lalu giliran Arum yg kuketahui bahwa dia hamil 1 bulan juga, sekarang 2 minggu yg lalu setelah kuajak Dina periksa ke dokter dia sudah hamil 1 bulan juga. Duuhh.. pusingnya aku!

***

Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kenikmatan Yang Bikin Aku Kebingungan” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Kenikmatan Yang Bikin Aku Kebingungan appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: 3 Jam 50 Menit

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: 3 Jam 50 Menit” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – “Ngesex” buatku sdh menjd kebiasaan, bisa dibilang kalau gak “Ngesex” aku jd sakit, mungkin karena libido yg terlalu banyak didalam tubuh atau mungkin memang aliran syahwatku yg begitu besar sehingga membuat nafsuku tak pernah merasa ada kepuasan walau seringkali beronani sehari 3x masih belum cukup buat menghilangkan dahaga sang pinoy ini.

cerita tante terbaruCerita Sex: 3 Jam 50 Menit

walau kulitku dibilang berwarna sawo matang tp kata temen dan kebanyakan orang tua berkata aku itu manis dgn postur tubuh yg atletis aku sering diejek sebagai gigolo oleh beberapa sahabatku, entah ngiri atau emang kenyataan kale ya kebanyakan orang yg baru kenal dgnku khususnya laki-laki bisa cepat akrab, dari akrabnya dgnku hingga berbicara soal kejantanan sdh seperti makanan shari-hari bagiku apalagi jika saling mengunggulkan besar dan panjangnya pinoy kita masing-masing maka sluruh wajah teman dan shabatku bisa langsung down melihat kekokohan, keangkuhan dan kesombongan pinoyku, meskipun hanya memiliki pinoy dgn panjang 19cm saat ereksi namun besarnya otot batang pinoyku sungguh membuat temen dan sahabatku berkata

“KAULAH GIGOLO SEJATI”, hehe … bener-bener big pinoy … hikhik.

sbenarnya profesiku hanyalah seorang pemandu wisata amatir, apabila dapat job mengantarkan tour wisata kebeberapa kota aku selalu jd team pembicara didalam perjalan dgn bus pariwisata. sdh 2 tahun aku bekerja sebagai pemandu lepas namun dgn gaji sekali tarik bisa dibilang cukuplah untuk buat genjotin pinoy semalaman… zizizi.

oiya … aku ingin perkenalkan seorang tante bernama Fitri adalah saudari ayahku sekandung seibu lain pejantan, tante Fitri sekarang telah berumur 39thun lebih muda 23th dari umur ayahku, maklum kakek emang memiliki istri 3 tp estafet silih berganti .. hehe, dia janda ditinggal pergi suaminya 4 tahun lalu tanpa meninggalkan harta ataupun biaya untuk kehidupan keluarga tante Fitri, dan tante Fitri sendiri memiliki seorang putri bernama ayu dari perpisahan dgn suaminya yg sama-sama berstatus janda karena baru menikah 1tahun tanpa dikaruniai seorang putra dan meninggal akibat kecelakaan. ayu jg masih adikku karena umur dia terpaut 5poin eh maaf maksudnya 5tahun lebih muda dariku.

terahir kali kudapati kabar tante Fitri serta ayu meninggalkan jejak dari rumah kakek yg ditempati untuk menghilangkan kepedihan hati tnte dan ayu, entah kemana smua keluarga kami tak seorangpun yg tau dimana tempat persembunyian tante dan ayu berada.

akhirnya kisah petualangan sipinoyku pun dimulai, kepada para pembaca semproters yg setia dimohon untuk memposisikan pinoynya dgn baik agar disaat menegang tdk terasa pegal-pegal, linu-linu dan sakit takut menyebabkan ereksi pinoy tersebut kurang maximalis.

“tit … tit … tit” bunyi hp ku menggangu tidurku diminggu pagi yy mengabarkan seberkas pesan singkat masuk untuk segera dibaca. kuraba meja dekat tempat tidurku lalu kubuka kecil kelopak mata sambil membaca pesan singkat yg tak lain dari managerku untuk segera mempersiapkan diri guna mengantar 109 siswa SD yg akan berlibur ke beberapa daerah diseluruh jawa.

akupun segera bergegas mempersiapkan perlengkapan untuk perjalanan tour yg dijadwalkan berangkat pada pukul 13.00 wib, aku segera merapat ketempat berkumpulnya para siswa dihalaman SD tersebut karena telah diintruksikan untuk rapat dulu sebelum keberangkatan. hasil rapat membagikan tugas menempatkan aku sebagai pemandu utama dalam perjalanan yg memakan waktu 6hari 5malam dgn rute tujuan utama jakarta-bandung-yogya-surabaya.

hari kedua tiba dijakarta aku masih sibuk mengurus hotel serta catering untuk pelayanan tour, seharian, sendiri dan benar-benar pusing kepalaku karena dari jakarta ini aku booking semua hotel restoran bahkan harus siap semua sampai saat tiba di yogyakarta dua hari setelah dari jakarta dan bandung.

setiba diyogyakarta ini aku sdh merasakan betapa lelahnya perjalan kami sebagai seorang pemandu tour amatir yg acap kali berurusan dgn keuangan, takut salah perhitungan sehingga membuat perusahan rugi yg berakibat fatal bagiku sendiri dan karirku.

kulihat jam didalam kamar hotel didaerah yogyakarta sdh menunjukkan pukul 19.25 rasa capek kepala ini benar-benar masih melekat, untuk menghilangkan rasa penat ditubuh aku sesekali membaca beberapa koran yg disediakan oleh hotel, namun rasanya kepenatan tubuh benar-benar membuat aku tak bisa tidur.

“ah … mungkin disini ada yg bisa menemaniku malam ini” pikirku seraya mencari sebuah nama dihapeku, kebetulan aku mempunyai seorang sahabat yg berprofesi sebagai penyalur tenaga massage plus, yah sekedar untuk memanjakan diriku menghilangkan rasa penat ditubuh karena tugas menyelesaikan tanggung jawab selama dalam perjalanan.

tak lama kemudian waktu telah terlewat 35 menit setelah saling bertukar sms akhirnya temanku memberikan berita bagus bahwa ada seorang wanita yg masih baru bekerja kepadanya dan masih kurang berpengalaman mungkin bisa dapakai olehku, akhirnya tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan untuk segera meminta kepada sahabatku agar wanita itu secepatnya didatangkan kehotel tempatku bermalam, sahabatkupun langsung mengantarkan wanita itu kehotel.

dgn hanya mengirim sms shabat memberitahukanku bahwa wanita itu telah berjalan menuju hotelku, namun sahabatku tdk bisa ikut untuk bertemu aku karena masih harus keluar kota malam itu jg. akupun bergegas kekamar mandi agar tubuhku terasa bersih waktu dipijat, skalian sambil menunggu wanita itu datang. 30 menit kemudian ….

“tok … tok … tok” suara pintu kamar hotel diketuk.
“siapa?” aku jawab dari dalam kamar mandi,
“sy mas, yg bersama mas toko” jawab wanita itu, mas toko sendiri adlah nama sahabatku dn bkan nama sbenarnya mlainkan nama beken dia disini.
“silahkan masuk mbak, gak dikunci” jawabku dari dalam kmar mandi yg gak jauh dari pintu masuk hanya berjarak 5 meter,
“iya, mas terima kasih”
“mbak tolong pintunya dikunci ya?”
“iya mas”
“terus mbak persiapkan dirilah sambil santai, sy masih buang hajat sebentar”
“iya mas gak papa, jg terburu-buru sy jg meski sampe pagi gak masalah mas” sambungnya.l

wah bener-bener polos nieh wanita pikirku didalam kamar mandi, mulai belajar jajan dari dulu enggak ada yg ngomong gitu kepadaku, malah banyak yg ngomel untuk segera cepat2 dgn dalih karena masih banyak pelanggan.

“mbak, tolong matikan lampu utama ya? pakai lampu kecil yg disebelah tempat tidur saja” pintaku, karena kupikir wanita ini bisa jd kehutan untukku sendiri disaat keluar kamar mandi.
“kenapa mas? malu ya kepada sy?” wanita ini menjawabku,
“enggak kok, cuma pengen suasana redup aja mbak”

2 menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, kulihat hanya dgn cahaya lampu kamar remang2 wanita itu berada dipinggir kanan tempat tidur membelakangi pintu keluar kamar mandi, terpampang didepanku rambut panjang sebahu dgn tubuh putih mulus dari belakang menanggalkan pakaiannya yg hanya memakai bh dan cd, spontan aku yg sekedar membalut bagian bawahku dgn handuk putih ngerasa terangsang, membuat sang pinoy gelagapan berkedut.

tanpa basa basi aku langsung telungkup dibelakangnya, dgn kepalaku menghadap kiri

“mbak aku sdh siap, merasakan pijitan mbak”
“maaf sebelumnya mas, apa mas sdh tau tarifnya? tanya wanita itu
“haha … mbak mas toko udah tw sy mbak, sy langganan setianya” jawabku, maklum wanita ini kan masih baru dgnku, jd dia menygka aku baru pertama kali order massage ke mas toko,
“wah, maaf mas, sy bener-bener gak tau, karena sy masih baru mas”
“gak apa-apa mbak, mas toko pun sdh bilang tadi kok”

serentak tangan wanita ini menyentuh lembut betisku yg berbulu, memulai terapi pemijatan tubuhku, namun slama kurang lebih 30 menit kami berbicara aku sengaja tdk melihat wajahnya meskipun sesekali dia ingin melihat wajahku namun dgn sigap aku menunduk menutup muka kebantalan. tangan itu menggerayanngi tubuhku, hingga tubuh wanita ini menaiki pantat memijat dan mengurut punggungku, hayalanku pun semakin jauh, rangsangan dan kehangatan tubuh wanita ini mulai menyeruak masuk kepori-pori kulit pantat dan tubuhku, sengaja aku telanjang bulat karena memang setelah pijat refleksi, aku yg akan memijat wanita mulus ini. haha … aku bergumam tertawa dalam hati, karena emang rasa penat tubuhku mulai berangsur hilang dan berganti nafsu yg sdh memuncak karena selama kurang lebih 40 menit wanita ini meraba seluruh tubuh bagian belakangku dgn jurus jurus pijatannya …

“mas … sdh selesai, sekarang badan mas berbalik, sy mau pijit bagian dada mas”
“iya mbak” jawabku sambil memutar tubuh melentangkan dadaku, dgn pinoy yg sdh menegang aku berbalik
“astaga” serempak suara kami mengeluarkan kata – kata itu.
“tante Fitri?”
“rian?”
“benar ini tante?”
“kamu … ka … kamu rian?”
lama kami terdiam berdua selama satu menit kami tertegun, terhentak hati ini rasanya gak karuan bercampur pikiran yg kacau, tak terbayang kemana, apa, dan bagaimana selanjutnya harus bergerak, tubuh ini rasanya bingung, namun si pinoy masih saja berkedut, entah apa yg terjd dipikiranku dan tanteku membuat pinoyku benar-benar tegak berdiri perlahan. tangan tante Fitri yg semula menyentuh tubuhku, ternyata kedua tangan itu telah menutupi wajahnya dgn isakan tangis yg menderu, “ya Tuhan … apa yg harus kulakukan”

kemudian aku membangunkan tubuh ini mendekati tangan tante yg menutupi wajhnya, pelan kubuka kedua tangan itu, tanpa kusadari pinoyku masih menggeliat keras dihadapan tanteku, aku tak berpikir harus menyetubuhi tante malam itu, namun apalah daya semua ini telah terjd. tanpa saling berbicara sedikitpun aku merasa iba, dan tante masih terus menangis, entah apa yg dipikirnya lalu diluar kesadaran aku memeluk kepala tante mendekapkan didadaku, lalu kubisikkan ditelinganya lirih …

“jangan menangis lagi, lanjutkan tugas tante, dan aku berjanji tdk akan berbicara kepada siapapun, karena ini adalah rahasia kita berdua”
“aku gak mau melayanimu rian, aku adalah tantemu yg kotor, tak pantas aku berada didepanmu”
“tante … kita sama-sama kotor, gak mungkin kan aku memakai wanita panggilan, jika aku ini adalah orang suci?”
“tp …. ”
“tp apa tante”
“aku saudara ayahmu, adik ayahmu, mana mungkin aku melakukan pekerjaanku dgn seorang yg kuanggap anakku?”

tangisannya panjang sesaat setelah dia mengatakan kalimat terahir, aku tak mampu berbicara, namun hati ini merasa iba tanpa kusadari kedua tanganku mengadahkan wajah cantik tanteku, dan kukatakan …

“aku terjerumus nafsu melihat tubuh tante”
sejurus aku langsung menarik kepala tante mendkatkan bibirku dgn bibirnya
“jang … jangan, mmmph mleph…” bibir tante berpagutan seraya melontarkan kata itu, namun aku sdh melampaui batas dan tak kuasa menahan nafsuku lalu serentak aku memasukkan lidah kedalam mulut tante…

tangan kiriku yg menahan kepala tante dari belakang untuk menahan ciumanku, lalu tangan kananku serasa ganas menggeraygi dada tante, tak kuasa pinoyku benar-benar tegang dan keras, kupikir dalam hati tante menolak aku meminta berhubungan intim, namun disaat pikiran itu muncul ternyata pinoyku merasakan kehangatan sebuah tangan yg menggengamnya dbagian batang bawah.

“oooh …. ” aku mndesah ditelinga tante tanpa berhenti tanganku menjalar membuka bh tante, selama permainan ini tante tak berucap sedikitpun, malah tante menundukkan badan menjilat dan menghisap pinoyku.

kubuka bh tante dan meremas buah dada tante yg menggelantung dipaha kananku, kuremas lembut buah dada itu ..

“hmmmm ….” tante mendesah tanpa berhenti mengumul pinoyku, ujung pinoyku dijilatinya sesekali lubang pinoyku dimasukin dgn lidah tante Fitri, akupun tak tinggal diam menikmati getaran yg berujung dari kepala pinoyku maka dgn pelan pelan akupun menarik kaki tante keujung kepala, membuka selangkangan seiring menurunkan cd yg tante kenakan.
“an …. uuuuugh” sambil merasakan kepala pinoyku digigitnya aku mendengar desahan tante disela-sela sepongannya kekepala pinoyku.

dijilati dikocok batang pinoyku olehnya

“ough …. tante …” kujilat meqiu tante, kubuka lebar meqiu itu dan kumassukkan lidahku kelubang meqiu tante, kupilin itil tante dg ujung jari kiriku yg berwarna hitam kecoklatan, ujung jari kanankupun memutar bagai ulat dianus tanteku, sesekali kuhela nafas melalui hidungku, aroma oksigen pun berganti dgn aroma meqiu bercampur aroma lubang anusnya, nikmaaaat … kurasakan lendir meqiu tante yabg membasahi bibirku

hidungku yg dkat dgn lubang anus tante seakan tak kuasa menahan bau aromanya, kumasukkan sesekali jari tengah kananku kelubang meqiu tante…

“aaaaagh ….. mmmmhhhh”
tante mendesah … diangkat dan didekatkan kuat meqiu tante ke mulutku tanpa melepas genggaman tangan kirinya dibatang pinoyku

“oooough …. nikmat tante”
“benar benar nikmat bibir tante” tak kuasa kukeluarkan kalimat itu sambil membangunkan badan tante, lalu kurebahkan badan tante tegak keujung kasur, kutarik bantal yg berada diatas kepala tante lalu kutaruh kepala tante diatasnya… kucium lembut bibir tante sambil memain mainkan lidah tante
“ough … eg ..geg”
“roby … tante gak tahan” kalimat itu keluar dari mulut tante setelah kepalaku dekatkan kepayudara tante
“kan kubuat malam tante skrg jd lebih indah tante”
“ooough …. rob”
“nikmat sekali batang pinoymu rob ….”
“aaaaagh …. tekan syng …. tekaaaan”
“nikmat robyyyyy ….”
“ah .. uh … ah ….”

tante pun memejamkan kelopak mata dgn erat sekali, kedua tangannya menekan pantatku keras, sambil mengangkat pinggannya seakan mengejar ujung batang pinoyku

“tante keluarkan tante ….”

pancingku sambil menekan keras keluar masuk batang pinoyku …

“aaaaaah ….. rooooby ……”
“tante … tante keluar …… aaaaaagh”
“tekan syng … tekan syng … tekaaaaaan”

tante menjerit sambil menahan pantatku agar tdk menarik keluar batang pinoyku, kakinya yg kuat melilit dibagian belakang pahaku menahan nikmatnya cairan yg keluar dari meqiu tante

“sekarang bagian kamu syng keluarkan didalam meqiu tante rob”
“baiklah tante …”
“aku akan puasin tante malam ini”

pelan kutarik keluar batang pinoyku yg menancap dalam kelubang meqiu tante, kugenjot pelan keluar masuk pinoyku dilubang itu, meqiu tante yg sempit menekan urat urat batang pinoyku

waktu makin berlalu genjotanku seakan belum menurunkan stamina apalagi tubuhku malah terasa menambah kegigihan untuk terus bersenggama dgn tanteku … lama sekali waktu terasa kami lewati hingga seluruh batang pinoyku terasa panas dan akhirnya ketika tante menggoyang goyangkan pantatnya kekanan dan kekiri batang pinoy ini rasanya gatal seperti ada sesuatu yg akan dimuntahkan

yah benar spermaku terasa pelan pelan turun dari kedua teatisku dan serasa mengalir melewati batang pinoyku yg teramat tegang, dan akhirnya …

“hah tante … tante … tante …. aaaaaaghhhhh”
“tanteeeee ………”

desahku mngejar nikmatnya cairan sperma yg keluar didalam meqiu tante, 10 kali kedutan 10 kali pula pinoyku membesar sketika didalam meqiu tante, kutekan sedalam dalamnya pinoyku dilubang meqiu tante …

“oooough … roby …oooooh … rooooobyyyyyyy”

jeritan tante yg kedua kalinya bersamaan dgn orgasmeku …. serentak membuat tubuhku lemas …. terasa aliran darah dari kepalaku turun hingga ujung kakiku…keeingan membanjiri kami berdua malam itu …

“ya ampun tante …”
“meqiu tante terasa spt meqiu wanita yg berumur 23 tahuun tante” kubisikkan dkat telinga tante sebelah kiri dan tubuhku yg bermandikan keringan serta dada tante yg sdh licin membuat kami tersenyum bersama menikmati persetubuhan ini …
“yah … robypun sama”
“roby adalah lelaki yg perkasa”
“membuat tante lemas seketika”
“tante benar benar puas syng”

jawab tanteku sambil mengusap keringan diwajahku dgn tangan kanannya …

kamipun berpelukan, kulirik jam telah menunjukkan pukul 01.38 …

“ternyata ada yg aneh malam ini bersama tante” pikirku dalam hati sambil melihat kedua mata tante yg terpejam….
malam itu aku hanya mengingat orgasme sekali namun lama waktu permainan kami melebihi dari biasanya … yaitu 3 jam 50 menit.

benar benar ada yg aneh pengalamanku bersenggama dgn tenteku Fitri malam ini … benar benar puas ….

lalu …. kami berpisah setelah tante terbangun dri tidurnya selama 1 jam … tak lupa pun aku minta nmor hp tante agar suatu saat nanti kita masih bisa bermain main lagi …

“oh …. sungguh persetubuhan yg mmbawa nikmat, menyetubuhi seorang wanita yg tak lain adalah tanteku sendiri” kutersenyum didalam perjalanan keesokan harinya dg sebuah bus pariwisata bersama para rombongan tour.

kami melanjutkan perjalanan kesurabaya, hari terakhir kami disurabaya membuat hatiku bertambah bahagia … karena yg rerlihat dimata hanyalah uang persenan serta gaji dan bonus dari managerku.

aku tak menygka disurbya aku ditakdirkan kembali untuk bisa bersetubuh dgn saudaraku bernama ayu putri tunggal dari tante Fitri. hingga cerita ini aku buat selama 1 minggu untuk menyelesaikan kisahku …. namun atas saran dan kesetiannya para semproters sy mengucapkan terima kasih …

The post Cerita Sex: 3 Jam 50 Menit appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Kampung Bebas Ngesex

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kampung Bebas Ngesex” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Baru ini aku melihat kampung yg cukup asyik dan unik mulanya aku diajak temanku yg bekerja sebagai pensurvey tempat tempat desa, dimana saat itu ada acara panen sehingga semua rakyatnya bersama sama merayakan keberhasilan panen, dengar dengar dalam acara ini banyak menteri yg mau datang kesini.

cerita sex ngentotCerita Sex: Kampung Bebas Ngesex

Cerita sex terbaru, Aku berdua dgn temanku sebut saja namanya Iwan meluncur dgn kendaraan dinasnya ke arah Kabupaten Subang. Jam 9 pagi kami sudah berada di kantor Kabupaten Subang untuk melakukan koordinasi dgn pejabat setempat sekaligus membawa penunjuk jalan untuk menuju lokasi. Kami sempat rapat sebentar dgn Bupati dan segenap Muspida untuk persiapan acara ini.

Singkat cerita aku dan Iwan serta staf Dinas Pertanian Subang sampai di lokasi. Perkampungan yg agak jauh dari jalan raya. Tadi kuingat, dari Subang mengarah ke Pamanukan lalu membelok ke arah Timur.

Dari jalan raya kami melalui jalan perkebunan tebu hampir 1 jam baru sampai ke lokasi. Tempat yg kami datangi memang menghampar tanaman kedelai. Tempat acara sudah dipilih oleh pejabat setempat, suatu petak sawah yg kedelainya siap dipanen.

Selesai meninjau lokasi kami melakukan rapat berlarut-larut di kantor kelurahan yg baru tuntas sekitar pukul 5 sore. “Pak menginap di sini saja pak, dari pada harus kembali ke Subang,” kata Lurah. Dia lalu memperkenalkan kepada kami kepada seorang wanita dgn umur kitaran 30 tahun yg memperkenalkan diri bernama Lillis. Dia adalah Sekretaris penggerak PKK desa setempat.

Mbak Lillis kemudian ikut mobil kami untuk menunjukkan dimana kami akan menginap. Lillis membawa kami ke kampung . Mobil berhenti di sebuah bangunan yg bagian depannya terdapat warung kopi.

“ Pak mari turun, ini rumah saya,” katanya.

Aku dan Iwan diajak masuk ke dalam rumahnya. Lumayan lega juga di dalam.

“Bapak nginap di sini saja, ini ada 3 kamar kosong, tp ya keadaannya sederhana, maklum di desa,” kata Lillis.

Kami lalu diajak meninjau kamar, seperti kami meninjau kamar hotel. Untuk ukuran desa kamar yg dimiliki Lillis cukup lumayan dan bersih.

Aku kagum, karena tempat tidurnya semua adalah spring bed. Aku jadi bertanya-tanya siapa Lillis, apa kerjanya dan mana suami dan anak-anaknya. Kami setuju dan Lillis mengarahkan agar kami bertiga mengambil kamar sendiri-sendiri.

“Santai saja pak, di sini tdk perlu buru-buru kayak di Jakarta,” kata Lillis.

Rumah Lillis cukup besar dan sejak aku datang sampai selesai mandi dan ngopi aku belum menemukan suaminya atau anak-anaknya.

“ Kamu tinggal sama siapa mbak, “ tanyaku penuh penasaran.
“Sendiri saja pak, paling ya ditemeni sama yg kerja di warung itu. Saya sudah tdk punya suami lagi pak, sudah jomblo,” katanya genit.

Aku menanyakan kenapa rumahnya punya banyak kamar, seperti hotel.

“ O itu biasalah pak, sering ada yg nginap, kadang-kadang dari Jakarta juga, mereka kan mau rileks di sini,” kata Lillis sambil senyum genit.

Ketika Lillis ke belakang Pak Agus, staf Dinas Pertanian Subang menjelaskan kepada kami bahwa di daerah ini kehidupan sangat bebas. Siapa saja yg kita inginkan, baik dia sedang punya suami, janda atau masih perawan bisa diajak tidur. Aku jadi berpandang-pandangan dgn Iwan. Kami berdua memang penjahat kelamin.

Sekembalinya Lillis bergabung dgn kami pak Agus tanpa basa basi menanyakan ke Lillis mengenai teman tidur yg bisa disediakan malam ini. “ Bapak-bapak mau yg model apa, “ tanya Lillis. Agak repot juga menjawab pertanyaannya.

“ Ya udah nanti pada saya panggilin, bapak-bapak tenang saja, ada yg abg ada yg stw,” kata Lillis lalu berlalu. Dia berbicara dgn pembantu lakinya yg tdk lama kemudian pembantu itu pergi membawa sepeda motor.

Sekitar 2 jam setelah kami makan malam, kami diajak melihat warung di depan.

“ Itu pak anak- anaknya, bapak-bapak tinggal pilih saja yg mana itu ada 8 orang yg bisa siap malam ini nginap. Aku dan Iwan menyapu pandangan ke seluruh cewek yg duduk di warung.

Cukup lumayan juga. Iwan dan Agus sudah menentukan pilihan. Lillis memanggil mereka yg terpilih.

“ Bapak yg mana,” tanya Lillis kepadaku.
“Wah agak susah juga nih menyebutnya, “ kataku.
“Kenapa pak gak ada yg cocok ya, nanti biar dipanggil lagi yg lain, “ kata Lillis.
“Nggak bukan itu , ndak perlu manggil lagi, tp saya dari tadi naksir sama yg punya rumah,” kataku terus terang.
“ Ah bisa aja si Bapak, saya mah udah tua, udah kendor pak, takutnya nanti ngecewain,” katanya tersipu malu dgn pandangan genit.
“ Ah tp pandangan saya, yg punya rumah yg terbaik dari semua itu,” kataku mulai melambungkan pujian.

Lillis lalu memberi kode ke pada pembantunya laki-laki dan kepada perempuan yg tdk terpilih satu persatu meninggalkan warung.

Agus dan Iwan langsung menggiring pasangannya masuk ke kamar, sementara aku masih ngobrol dgn Lillis. Aku banyak mengorek keterangan mengenai kehidupan di kampung ini. Menurut Lillis masyarakat di kampung ini bebas terhadap masalah sex.

Dia tdk tahu bagaimana awalnya sampai adat kampung ini demikian.

“ Kalau bapak tinggal di sini baru bisa merasakan bahwa di sini masyarakatnya ramah dan masalah sex bukan hal yg tabu,” katanya.
“Tp bagaimana istri orang kok bisa diajak nginep,” tanyaku.
“ Disini uang kan susah pak, Kalau istrinya dibooking, berarti kan dia dapat duit, seratus duaratus sudah besar di kampung, pak” katanya.
“Pak kita terusin ngobrolnya dikamar saya saja pak,” kata Lillis sambil menggandeng tanganku.

Di dalam kamar Lillis melepas semua pakaiannya, BH nya tinggal celana dalam dan dia memakai sarung setinggi dada. Dia tdk malu- malu bertelanjang di depan saya. Susunya cukup besar dan pahanya juga tebal sekali.

Aku tdk perlu menceritakan secara rinci bagaimana pertempuranku dgn Lillis. Dia memulai dgn memijat seluruh tubuhku lalu mengoral dan akhirnya kami mengayuh birahi. Permainannya cukup trampil dan nonoknya bisa dia mainkan sehingga k0ntolku seperti di pijat-pijat. Kami bermain dua ronde lalu tertidur lelap sampai pagi.

Pagi-pagi Lillis sudah menyiapkan nasi goreng dgn telur mata sapi serta dua telur ayam kampung setengah matang untuk kami masing- masing. Aku merasakan ketenangan dan kedamaian di desa yg teduh.

Hari ini aku dan Iwan melanjutkan rapat koordinasi untuk ancara Panen Raya Kedelai. Soal apa yg kukerjakan kurang menarik untuk diceritakan, tetapi, ketika semua rampung sekitar pukul dua siang kami berdua kembali ke rumah Lillis. Pak Agus kembali ke Subang.

Lillis menyambut kami, kami mengobrol sebentar. Saat Iwan ke kamar mandi, Sofei mendekatiku,

“ Pak ada janda baru cerai masih muda, anaknya cantik, saya lagi suruh dia di bawa kemari,” kata Lillis.

Aku sebenarnya agak rikuh, karena semalam sudah menunggangi Lillis. Untuk berpindah ke lain hati sepertinya saya tdk punya perasaan. Tp, si Lillis yg menawarkan.

“Begitu bebaskah pergaulan di desa ini sehingga tdk ada rasa memiliki,” batinku.

Tdk lama kemudian datang 2 sepeda motor. Lillis menyambut dan menggandeng salah seorang yg lalu diperkenalkan kepadaku. Gadis yg masih kelihatan masih sangat remaja itu disuruh duduk disampingku. Kuakui dia memang cukup cantik dan seksi. Yg seorang lagi juga seimbang cantiknya, tetapi tubuhnya lebih pendek, dan dia dijodohkan ke Iwan.

Lillis tanpa basa-basi membuka omongan dgn memperkenalkan gadis yg disebelahku bernama Yaya, janda baru 3 bulan dan cewek Iwan Yuni belum pernah kawin tp sudah janda. Selama 3 hari kami menginap di rumah Lillis, aku puas karena setiap malam berganti- ganti pasangan. Setelah pekerjaan Iwan selesai dan dia harus kembali ke Jakarta, aku masih bertahan di desa itu.

Selama seminggu aku memuaskan fantasi sex ku dikampung sex bebas ini. Kehadiranku di situ, rupanya cepat diketahui peduduk kampung. Warung Lillis jika sudah sore sekitar jam 5 sering didatangi cewek-cewek.

Mereka sengaja datang untuk aku pilih menjadi teman tidurku. Kegilaanku makin mejadi-jadi, karena aku mencoba berbagai tipe, dari mulai yg gendut, kurus, muda , STW dan berbagai tipe. Suatu hari aku digamit Lillis,

“ Pak itu ada orang nawarin anaknya yg masih perawan, bapak berminat gak.

Aku melepas pandangan ke warung, terlihat seorang ibu didampingi gadis kecil. Kutaksir umurnya masih dibawah 15 tahun. Aku jadi penasaran ingin pula mencoba perawan kampung. Aku setuju dan harga yg ditawarkan ternyata juga tdk terlalu tinggi. Gadis kecil itu digandeng Lillis masuk ke ruang tamu lalu dia menyuruh menyalamiku.

Buset masih kecil sekali. Teteknya memang sudah nyembul, tetapi masih kecil sekali. Anaknya duduk disampingku menunduk malu diam saja. Aku berusaha mengorek informasi ternyata umurnya baru 13 tahun, baru lulus SD.

”Kamu benar berani tidur dgn saya,” tanyaku. Dia menjawab dgn anggukan saja.
“Sudah pernah pacaran,” tanyaku. Dia menggeleng.
“Sudah pernah dicium laki-laki,” tanyaku lagi. Dia menggeleng lagi.

Aku lantas bertanya dalam hati apa aku sanggup memerawani anak sekecil ini. Bukan soal menusukkan k0ntol ke nonoknya, tetapi mengolahnya bagaimana ?

Aku berdiri dan menarik Lillis. Kami berbicara di dalam. Intinya aku minta bantuan Lillis untuk mengajari anak ini memuaskan laki-laki. Lillis terdiam, tampaknya dia berpikir sebentar.

“ Emang kenapa kok pakai perlu dituntun, tancep aja kan sudah, kan anaknya juga sudah pasrah,” kata Lillis.

Aku lalu menjelaskan ke Lillis bahwa anak sekecil itu belum bisa membayangkan kejadian seperti apa yg bakal dia alami ketika berdua dgn laki-laki. Aku minta Lillis melakukan kursus singkat mempersiapkan dia agar benar- benar siap.

Bukan hanya itu, Lillis juga harus ikut di dalam kamar menunjukkan contoh dan cara meladeni laki-laki.

Mungkin ini adalah pengalaman pertama bagi Lillis memberi training sex sampai pada praktek. Aku pun baru pertama kali ini menghadapi perempuan kecil. Jiwa petualanganku lah yg mendorong aku ingin mencicipi daun muda.

Lillis akhirnya paham. Dia lalu menarik anak itu dan kelihatannya dia diminta membantu-bantu Lillis. Aku memang mencadangkan energi untuk eksekusinya nanti malam sekitar jam 10. Sekarang baru jam 5 sore.

Lillis punya waktu 5 jam untuk mempersiapkan anak itu sebelum ditikam. Sementara itu aku memanfaatkan waktu senggang dgn beristirahat tidur dulu mempersiapkan stamina. Selama ini setiap malam aku bertempur minimal 3 ronde.

Jam 8 malam aku dibangunkan Lillis untuk makan malam. Aku duduk di meja makan. Kulihat Lillis mengajari Dini, demikian namanya untuk meladeniku makan. Ia mengambilkan piring, lalu menyendokkan nasi, mengambilkan lauknya lalu menyerahkan ke aku. Setelah itu dia makan disampingku.

Pembawaannya kelihatan masih canggung, malu menunduk terus, tdk bicara kalau tdk ditanya. Dini cukup ayu, kulitnya agak gelap, rambutnya sebahu lebih sedikit. Rambutnya kelihatan masih belum begitu kering, sekelebat memancarkan bau harum.

Tadi ketika baru datang terasa bau anak kampung, dan rambutnya samar-samar bau minyak kelapa. Lillis kelihatannya membersihkan dan mempersiapkan Dini sebelum aku santap nanti malam.

Selesai makan kami ngobrol sambil menonton TV. Sekitar sejam kemudian kami digiring Lillis memasuki kamar. Setelah di dalam kamar, Lillis mengajak Dini keluar lagi. Aku berganti celana pendek dan kaus oblong lalu berbaring di tempat tidur.

Tdk lama kemudian Lillis dan Dini masuk. Mereka berdua sudah berkemben sarung. Aku diminta Lillis membuka kaus dan tidur telungkup. Lillis mengajari Dini memijati seluruh tubuhku.

Pijatannya tdk terasa, tekanannya terlalu ringan. Aku maklum sajalah, karena dia masih kecil dan mungkin baru pertama kali memijat laki-laki dewasa. Berrkali-kali Lillis memberi instruksi cara memijat.

Setelah seluruh bagian belakang badanku dipijat, aku diminta telentang. Lillis mengajak Dini membuka sarungnya. Mereka berdua lalu bugil setengah badan. Tetek Lillis besar bergayut- gayut, sementara susu Dini masih kecil, kelihatannya baru tumbuh.

Pentilnya masih kecil. Lillis mengarahkan Dini melepas celana luar dan celana dalamku. Gerakannya agak kaku, malah terasa agak gemetar. K0ntolku langsung tegak ketika celana dalamku diloloskan. Lillis dgn bahasa setempat mengajari Dini memegang- megang k0ntolku lalu disuruh mengocok pelan.

Nikmat sekali rasanya meskipun genggamannya kecil. Lillis mengambil alih dan mengajari bagaimana melakukan oral terhadap k0ntolku. Mulanya Dini menolak, kata dia jijik. Lillis lalu mencontohkan mengoralku. Lillis memang sudah piawai dgn hisapan dan jilatan. Dini diminta mengikuti apa yg baru saja dilakukan Lillis.

Dgn ragu-ragu mendekatkan kepalanya dan dia mulai menjulurkan lidahnya menjilat k0ntolku. Lillis setengah memaksa, sampai akhirnya Dini mau mengulum kepala k0ntolku dan menjilati buah zakarnya.Tdk begitu nikmat rasanya, tetapi karena yg menjilat ini adalah anak yg belum punya pengalaman, aku merasakan sensasi yg luar biasa.

Hampir setengah jam aku dioral, lalu Dini dibaringkan di sebelahku. Ia membuka dulu celananya, sehingga Dini dan Lillis sekarang sudah bugil. Belum ada bulu jembut dikemaluan Dini, Nonoknya cembung dan belahannya rapat seperti nonok anak bayi.

Aku dipersilakan Lillis untuk mencumbu Dini. Aku bangkit dan mulai menciumi pipi Dini. Wajah Dini ketakutan. Kupegang, telapak tangannya dingin. Aku mencoba mengulum bibirnya. Lillis terus-menerus memberi instruksi bagaimana Dini harus membalas ciumanku.

Meski kelihatan agak terpaksa, Dini membuka mulutnya dan menyambut uluran lidahku. Setelah kurasa cukup mengulum bibirnya. Ciumanku berpindah ke bagian telinga lalu turun ke leher. Dini menggelinjang sambil mengatakan rasanya geli sekali. Sementara itu aku merabai tetek kecilnya yg masih sangat kenyal. Aku berhati-hati meremas, karena mungkin saja dia kesakitan kalau aku remas terlalu keras.

Aku menjilati kedua puting susunya yg mengeras, dan masih sangat kecil. Dini tertawa sambil menahan geli. Lillis memarahi Dini agar jangan ketawa dan harus menahan rasa gelinya. Dini terus saja menggelinjang-gelinjang menahan rasa geli dari jilatanku.

Aku mengindra bahwa nafas Dini mulai memburu dan terdengar detak jantungnya semakin cepat. Mungkin saja anak ini mulai terangsang, atau dia sedang merasakan ketakutan. Sambil kujilati teteknya aku meraba selangkangannya.

Belahan nonoknya masih kering. Jika cewek dewasa, tanda di nonoknya yg masih kering itu berarti dia belum terangsang, tetapi bagi cewek bau kencur ini, aku belum punya pengalaman. Bisa saja dia sudah mulai terangsang, tetapi lendir vaginanya belum berproduksi sempurna. Atau memang dia belum terangsang sama sekali, karena tercekam rasa takut dan kegelian.

Dari bagian teteknya aku turun menciumi gundukan nonoknya. Lillis membantuku melebarkan kakinya. Aku berpindah diantara kedua kakinya lalu menjulurkan lidahku ke belahan nonoknya. Dini menggelinjang-gelinjang sambil tertawa kegelian.

Lillis memarahi Dini agar jangan tertawa. Dini beralasan dia tdk dapat menahan rasa geli. Aku menguak belahan nonoknya, Terlihat merah di dalamnya dan lubang vaginanya sangat kecil. Tampaknya satu jariku pun tdk muat ditusukkan ke lubang itu.

Lipatan bibir dalamnya agak menonjol, sehingga ketika nonoknya tertutup lipatan kulit labia minoranya menyembul keluar. Belum ada kerutan di kulit labia minoranya. Aku mulai menjilati lipatan kulit nonok bagian dalam itu. Dini menggelinjang terus kegelian. Aku memaksa menjilatinya terus, tanpa menyentuh bagian clitorisnya.

Aku sadar kalau dia belum terangsang maka rasa geli dan ngilu tdk akan mampu dia tahan. Setelah Dini agak tenang dan tdk bergerak-gerak lagi, lidahku baru mulai menggapai kulit penutup clitorisnya. Dini menggelinjang setiap kali lidahku menyentuh kulit penutup clitoris itu. Dia menggelinjang-gelinjang terus.

Namun dari perasaanku mengatakan bahwa gelinjang nya kali ini karena rangsangan. Lidahku mulai mencari ujung clitorisnya. Agak terasa mengeras daging seperti daging tumbuh. Dini mulai memasuki gelombang rangsangannya sehingga secara tdk sadar dia merengek-rengek nikmat.

Aku meraba lubang nonoknya mulai terasa berlendir. Cukup lama juga aku mengoral Dini, sampai aku pegal, tetapi dia tdk bisa mencapai orgasme. Karena bosan akhirnya aku bangkit dan melanjutkan episode berikutnya memerawaninya.

Sebelum k0ntolku ku tusukkan Lillis mengalasi bagian bawah nonok Dini dgn kain batik. Mungkin Lillis menghindarkan spreinya terkena darah perawan. Aku melumuri k0ntolku dgn ludah sebanyak-banyaknya dan juga lubang nonok Dini.

Dgn bantuan dan tuntunan Lillis k0ntolku diarahkan ke lubang nonok Dini. Dia agak berjingkat ketika k0ntolku mulai menusuk gerbang nonoknya. Dini mengeluh nonoknya perih. Lillis menginstruksikan Dini menahan sakit yg kata Lillis cuma sebentar.

K0ntolku pelan-pelan menikam lubang nonok Dini. Ketat sekali rasanya lubang nonok anak bau kencur ini. Meski k0ntolku sudah di dalam lubang nonok, tetapi untuk memajukannya sulit sekali. Aku mencoba menarik sedikit lalu menekan lagi demikian berkali-kali sampai kepala k0ntolku masuk seluruhnya.

Untuk masuk lebih jauh terasa halangan selaput daranya. Dini sudah bercucuran air mata dan dia kelihatannya menangis meski tanpa suara. Lillis mengusap-usap rambutnya sambil menghibur bahwa sakitnya cuma sebentar. “ Sebentar lagi kamu ngrasai enak, tahanlah,” begitulah kira-kira kata Lillis dalam bahasa lokal.

Setelah agak lancar gerakanku, aku mulai menekan perlahan-lahan dgn tenaga ekstra sampai terasa menjebol sesuatu di dalam rongga nonok itu. Dini menjerit kesakitan. K0ntolku langsung bisa maju terus sampai akhirnya tertelan nonok Dini seluruhnya.

Aku menahan beberapa saat sampai Dini tenang dan berkurang rasa sakitnya. Setelah itu ketika aku melakukan gerakan menarik sedikit Dini kelihatan tegang dan merintih. Aku hunjamkan lagi begitu berkali-kali sampai dia tdk terlihat ekspresi kesakitan.

Aku pun lantas melakukan gerakan lebih jauh maju mundur. Memang terasa sempit dan ketat sekali. Maklumlah nonok anak kecil yg belum berkembang dipaksa menerima k0ntol orang dewasa. Aku tdk mampu bertahan sehingga lepaslah spermaku di dalam nonoknya.

Ketika kucabut k0ntolku, terlihat ada guratan merah bercampur dgn sperma. Dini terdiam pasrah, seperti orang pingsan. Lillis membantu membereskan bekas maniku dan membersihkan batang k0ntolku dgn handuk basah. Dia juga membersihkan nonok Dini yg ada lelehan maniku bercampur darah.

Sekitar satu jam kami bertiga istirahat berbaring. Aku dipinggir disebelahku Dini lalu Lillis. Kami bertiga bugil. Aku merasa canggung juga meminta Lillis ikut di dalam pertempuran ini. Perannya memang besar.

Jika dia tdk memberi arahan, bisa-bisa aku gagal memerawani Dini. Untuk membalas jasanya aku bangkit dan langsung nyosor menindih Lillis. Lillis tdk siap dia terkejut. Dia mungkin sudah setengah tidur.

Aku menciumi mulutnya menghisap kedua teteknya yg menggelembung dan menyedot-nyedot pentilnya. Setelah dia terbakar birahinya aku mulai turun menjilati clitorisnya. Lillis tanpa malu- malu mengerang-ngerang nikmat. Dia kuoral sampai orgasme yg ditandai dgn jeritannya. Semua adegan itu disaksikan Dini sambil dia duduk bersila.

Aku lalu menancapkan k0ntolku yg sudah 75 persen mengeras. Aku genjot Lillis dgn posisi MOT. Bosan pada posisi itu kami ganti posisi Lillis diatas. Dia menggenjot k0ntolku sampai dia mencapai orgasmenya dgn jeritan dan ambruk ke dadaku.

K0ntolku masih menegang dan belum ada tanda-tanda mencapai puncaknya. Lillis kuminta nungging lalu aku menusuknya dari belakang. Lillis mengerang-negerang kembali sampai dia mendapat orgasme lagi.

Lubang nonok Lillis sudah sangat licin sehingga aku mengambil handuk basah untuk membersihkan lendir dari k0ntolku dan menyeka lendir dari nonok Lillis. Aku kembali mengambil posisi MOT, dgn berbagai gaya mulai dari kaki Lillis ditekuk sampai kakinya di letakkan di pundakku.

Hampir 45 menit aku menggenjot Lillis dgn berbagai gaya dan aku sudah merasa mulai lelah, maka aku berusaha berkosentrasi untuk mencapai puncak kenikmatan. Akhirnya sampai juga kenikmatanku dan aku benamkan sedalam-dalamnya k0ntolku ke dalam nonok Lillis.

Setelah beristirahat sebentar Lillis lalu keluar berbalut sarung bersama dgn Dini. Mereka kelihatannya menuju kamar mandi. Setelah mereka keluar, aku juga merasa agak sesak pipis, maka dgn hanya bersarung aku menuju kamar mandi satu-satunya dirumah itu. Aku mengetuknya dan Lillis membuka pintunya.

Lillis dan Dini sedang jongkok membersihkan nonoknya. Lillis mengajari Dini berkumur dgn larutan penyegar dan membersihkan daerah kewanitaan dgn sabun khusus. Sementara itu aku ditelanjangi Lillis dan Dini disuruh menyabuni seluruh bagian kelaminku sampai bagian dubur. Kami bertiga keluar dari kamar mandi.

Jam di dinding menunjukkan pukul 1 dini hari. Perutku terasa lapar dan hal itu kusampaikan ke Lillis. Dia menawarkan membuatkan mi instan. Aku pun setuju. Dgn hanya berkemben sarung Lillis dan Dini mempersiapkan mi instan ditambah dgn telur. Kami bertiga makan mi instan hangat. Lumayan kenyg juga.

Aku lalu kembali ke kamar mandi mengosok gigi. Mereka berdua sudah berbaring di bed ketika aku masuk kamar. Aku disisakan tempat di tengah. Kami pun tidur bertiga sampai pagi. Pada pagi hari k0ntolku masih bisa berdiri dan aku menggarap Dini.

Dia tdk terlalu merasa sakit, tetapi di wajahnya terlihat masih ada trauma. Aku akhirnya tinggal sebulan di rumah Lillis, mendapat 5 perawan dan setiap malam berganti- ganti pasangan. Aku senang dgn suasa desa itu. Aku sampai bercita-cita membeli sebidang tanah dan rumah serta sawah di kampung ini.

Dari pengalamanku menjajal potensi desa ini aku mendapatkan kesimpulan bahwa wanita yg berkulit agak gelap, tetek tdk terlalu besar dan badannya terlihat kencang serta mukanya bersih dari jerawat, nonoknya rasanya sangat nikmat. Sementara itu wanita yg teteknya gede alias Toge, hanya indah dipandang, tetapi nonoknya kurang nikmat dan permainannya di ranjang kurang agresif. Aku sering ke desa ini menghabiskan liburanku. Aku akhirnya dikenal luas di desa ini sampai ke aparat desa pun aku akrab. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Sex: Kampung Bebas Ngesex” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Sex: Kampung Bebas Ngesex appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku

$
0
0

cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016 – Namaku Dahlan (22) aku adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi dijakarta, siang itu aku dan kawan-kaanku sedang nongkrong dekat kantin untuk menunggu jam kuliah selanjutnya. selama nongkrong aku dan temanku selalu bertukar fikiran atau hanya sekedar sharing tentang pembicaraan laki-laki. Seperti kebanyakan laki-laki normal lainnya, pembicaraannya tdk jauh dari bola, otomotif, wanita dan lain-lainnya.

cerita sex mahasiswaCerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku

“sayank, ayo masuk..udah masuk nih..” sahut Anik (21) yg tdk lain adalah pacarku.

Cerita sex terbaru, Anik terbilang cewek yg cantik, putih bersih, tinggi, seksi, dan tubuhnya pun proporsional.

“iya nantik, kamu masuk duluan aja..” jawabku,
“bener ya? Awas lho kalo sampe bolos lagi” sahut Anik,
“iya yannnkkkkkk..” jawabku, lalu Anik pun pergi dan masuk kelas sedangkan aku masih asik saja kongkow bersama teman-temanku.

Cerita Mesum terbaru, Karena keasikan kongkow, aku pun jadi bablas untuk masuk kelas,

“hhmmmm bagus ya bolos lagi..nongkrong aja terus!” sahut Anik sambil menjewer telingaku,

“aaa..aduhduhduhh..sakit yank..” jawabku sambil dijewer,
“dibilangin jangan bolos juga, malah masih bolos..uuuuuuffftttt..” sahutnya,
“iya iya ampun yank, gak lagi-lagi aku bolos..” kataku,
“gak ada ampun-ampunan, ikut aku pokoknya..” jawabnya sambil menjewer kupingku, aku pun menjadi tertawaan teman-temanku karena hal itu.

Anik pun melepaskan jewerannya ditanganku,

“pokoknya kamu harus ngerti pelajaran tadi..” sahut Anik,
“ya tp gimana caranya sayank?” tanyaku,
“kita kerumah kamu sekarang, aku yg ajarin kamu..” jawabnya, lalu aku pun pulang kerumah bersama Anik karena ada pelajaran tambahan yg akan diberikannya.

Seampainya dirumahku, aku ajak masuk Anik. Rumahku sedang sepi karena orang tua ku berada diluar kota karena urusan keluarga, jadilah aku dan Anik berdua saja.

“kamu tunggu dulu aja disini, aku mau bikin minum sama nambil cemilan dulu” kataku, lalu Anik pun menurut saja.

Aku pun kembali dgn membawa minuman dan cemilan,

“nah ayo kita mulai pelajarannya” sahut Anik, lalu ia pun mengajariku pelajaran tadi.

Cukup lama Anik mengajariku pelajaran kuliah tadi sampai tak terasa jam sudah menunjukan jam 3 sore.

“akhirnya selesai jg..” kataku sambil berbaring dilantai,
“nah sekarang bebas dah, terserah kamu mau ngapain” sahut Anik sambil merapikan catatan dibindernya,
“bener nih bebas ngapain aja?” tanyaku,
“he’eemmhh..” jawabnya,
“kalo gitu giliran aku ngajarin sesuatu ke kamu..hehehehe..” jawabku sambil berlari kekamarku mengambil sebuah tas, “ngajarin apa? Kamu mau kemana?” Tanya Anik.

Lalu aku pun kembali dgn membawa tas punggung,

“apa itu yank?” Tanya Anik,
“sekarang giliran aku ngajarin kamu sesuatu..hehehehe” jawabku,
“iya tp apa?” jawab Anik penasaran,
“udah sekarang kamu nurut aja..coba tangan kamu taruh kebelakang..” sahutku, lalu Anik pun mengikutinya.

Setelah itu, aku ikat pergelangan tangan Anik menyiku kebelakang,

“aawwwhhhh kok tangan aku diiket gini sih yank?” Tanya Anik,
“gak apa-apa sayank, kamu nikmatin aja dulu..hehehe..” jawabku sambil mengikat bagian atas dan bawah payudaranya, “eeemmmmhhhhhh..aaahhhhhh..jangan kenceng-kenceng..” sahut Anik,
“iya ini jg gak kenceng kok..” jawabku, “yank, ini mainan apa sih? Kok aku diiket-iket gini?”

Tanya Anik,

“ini namanya bondage sayank, tp yg soft. Aku suka banget ngeliat foto cewek diiket kayak kamu gini sayank” jawabku sambil mengikat pergelangan kakinya,
“oooh gitu..tp jangan apa-apain aku lho? Mentang-mentang aku diiket gini kamu bisa bebas apa-apain aku” sahutnya, “ya enggak lah sayank, aku tuh sayang banget sama kamu..kamu sayang jg kan sama aku?” Tanyaku sambil aku ikat bagian betis dan lututnya,
“iya aku jg sayang sama kamu” jawabnya sambil tersenyum, lalu aku cium bibirnya yg merah itu,
”uuummmhhhhh mmmuuaaahhhh..”

Setelah aku ikat tubuh Anik, lalu aku pun memutar film. Anik pun mencoba melepaskan ikatan ditubuhnya dgn cara meronta,

“yaannkkk, lepasin dulu doonkk..pegel nih..” sahut Anik sambil meronta dan bersandar didadaku,
“kenapa sih sayank? Itu lihat filmnya..” jawabku,
“tp pegel yaannkkk..ayolah bukain sebentar..” sahutnya,
“ah kamu bawel banget sih yank..” lalu aku pun beranjak dan mengambil sapu tangan dan bandana,
“buat apa itu yg? Lepasin aku dulu” sahutnya,
“ssstttttt udah sekarang kamu diem dulu ya..hehehhe” jawabku,
“yaannkkk jaaammmppphhhhhh mmmmppphhhh..” belum sempat Anik bicara, sebuah sapu tangan aku sumpalkan ke mulutnya dan aku tutup lagi dgn bandana agar sapu tangan dimulutnya tdk bisa dikeluarkan.
“mmmmppphhhh mmmmppphhhh..” erang Anik sambil meronta, lalu aku rangkul tubuuh Anik agar tdk banyak bergerak.

Anik pun mulai tenang dlm rangkulanku dan ia pun mulai menikmati filmnya. Perlahan tanganku pun mulai menelusup kedalam kemeja dan bra yg ia gunakan,

“mmmmpppphhhhh mmmmmmhhhhh..” desah Anik sambil terus menyaksikan film.

Aku elus-elus payudaranya sambil aku pilin-piin putingnya.

“mmmpppppphhhhhh mmmmmpppphhhhh mmmmhhhhhhh..” desah Anik saat payudara dan putingnya aku pilin-pilin.

Aku mulai isep-isep lehernya sambil aku pilin payudaranya,

“mmmmppphhhhh mmmmhhhhhh mmmmhhhh..” desahnya, aku terus meremas payudaranya sambil aku pilin putingnya dan aku isep-isep lehernya yg mulus itu.
“mmmmhhhhhhhhh mmmmmmmmhhhhh..” Anik terus memberikan respon yg cukup membuatku horny.

Lalu aku mulai telusupkan tanganku kedalam celananya,

“mmmpphhh mmmppphhh..” tiba-tiba Anik menjauh dariku dan menunjukan mulutnya yg disumpal,
“kenapa sayank?” tanyaku,
“ffuuaahhh..jangan kesitu dulu, aku belum dapet feelnya..” jawabnya.
“oooh oke deh..” lalu aku lanjut dgn mencium bibirnya,
“mmmppphhhh uuummmhhh..” aku lumat bibir Anik,

“mmmppphhhh mmuuaaahhhh..” Anik pun membalas lumatanku. Lalu aku lumat lidahnya sambil aku elus-elus payudaranya, “uuuuummmmhhhh mmmppphhhh aaahhh..” desahnya.

Aku terus elus-elus dan remas-remas payudranya,

“eemmmhhhh mmmppphhhh..” desah Anik sambil memejamkan matanya, lalu aku pilin-pilin putting Anik sambil sedikit menekan,
“aaaaaaahhhhhhhhh!” jerit Anik, langsung saja aku bekap mulutnya,
“ngapain sih jerit-jerit segala?” tanyaku sambil melepaskan bekapan tanganku,
“maaf yank kelepasan..hehehe..” jawabnya,
“waahh bahaya nih kalo kedengeran tetangga..” sahutku, lalu aku ambil sapu tangan dan aku sumpal mulut Anik agar tdk menjerit lagi.
“mmmmppphhhhhh mmmpphhhhhh..” erangnya,
“nah kalo gini kan aman” jawabku sambil mengelus-elus payudaranya.

Aku buka kancing kemejanya lalu aku keluarkan payudaranya dari cup bra-nya dan itu membuat payudara Anik mencuat dan semakin besar, aku elus-elus payudaranya sambil aku jilat-jilat putingnya.

“mmmmmmpppppphhhhhhhhh!!” jerit Anik sekali lagi, aku pun terus isep-isep putingnya sambil aku pilin-pilin putting yg satu lagi.
“mmmmppphhhh mmmmppphhhh mmmmppphhhh” desah Anik sambil memjamkan matanya, lalu aku buka celananya dan aku elus-elus meqinya.
“mmmpphhh mmmpphhh mmpphhh..” desah Anik keenakan.

Aku isep-isep putting Anik sambil aku elus-elus payudaranya, lalu aku baringkan Anik di sofa dgn dan aku tutup matanya dgn bandana,lalu aku jilat-jilat meqi Anik.

“mmmmppphhh mmmpphhh mmmpphhhh..” desah Anik sambil menggelinjang.

Lalu aku buka celanaku dan aku elus-elus meqi Anik dgn k0ntolku dan pelan-pelan aku masukan k0ntolku ke meqi Anik.

“mmmmmppphhhhh mmmppphhhhhh..” desah Anik, lalu aku mulai genjot-genjot meqi Anik perlahan.
“mmmppphhh mmpphhh..” desah Anik, aku isep-isep payudara dan leher Anik sambil terus genjot meqinya. aku lepas sumpalan di mulutnya lalu aku lumat bibirnya,
“uuummmhhhh mmuuuaahhh aahhh sayaannkk aahhh..” desah Anik tdk beraturan saat aku genjot meqinya sambil melumat bibirnya.

“aaahhh sayannkkk uuuhhhh aahhh mmmhhhh..” desahnya,
“kenapa sayank? Enak kan? Hehehe..” tanyaku, “aaahhhh mmmppphhhh aaahhhh aahhhh aaahhhh..” desah Anik keenakan, “aaawwwhhhh sayaaannkkk aaaahhhh saakkiiittt!!” jerit Anik saat aku menggenjotnya dgn kasar,
“ssstttt diem donk sayaaank..” sahutku, “aaaahhhh mmmppphhhh yaaannnkkkk aaammmppphhh..” desah Anik saat aku sumpal lagi mulutnya karena takut didengar tetangga.
“mmmpphhh mmpphh mmppphhh..” terasa meqi Anik pun semakin menjepit k0ntolku dan putingnya mengeras.

Kelihatanya Anik sudah sangat horny, maka aku percepat genjotan di meqinya.

“mmmpphhh mmmpphhh mmmpphhhh mmmppphhhh..” desah Anik sambil menggelengkan kepalanya saat aku genjot meqinya sambil aku pilin dan isep-isep putingnya,
“mmmppphhhhhh mmmmpppphhhhh..” erangnya karena sudah tdk tahan lagi menahan orgasmenya,
“keluarin barengan ya sayang..” sahutku dan Anik pun terus mendesah dan menggelinjang,
“mmmppphhhh mmmppphhh mmmpphhhh..” desahnya,
“aaahhh sayaannkk aku mau keluar nih..” sahutku.

Tak lama kemudian kami pun orgasme bersamaan,

“mmmmmppphhhh mmmpphhhh..” desah Anik lemas.

Aku lepas dulu sumpalan dimulutnya,

“kamu hebat sayank, makin cinta deh sama kamu..” kataku sambil mencium bibirnya,
“uuummmhhh emmhhh aaammmhhhh..” Anik pun membalas ciumanku, ku lumat bibir dan lidahnya dan ia pun membalasnya. “kamu disini dulu ya, aku mau masak dulu buat kita..” sahutku,
“lepasin aku yaankk, pegel nih..” jawabnya,
“hehehe..nanti ya sayank, tp kalo kamu bisa lepasin aja sendiri..hehehe..” kataku sambil menyumpal lagi mulutnya, “tp yank eeuummppphhh mmmpphhhh..” belum sempat Anik bicara, aku sumpal lagi mulutnya dgn saputangan.
“aku masak dulu ya sayank..” kataku sambil mencium keningnya.

Lalu Anik pun mulai meronta-ronta melepaskan ikatannya sementara itu aku didapur memasak untuk kami berdua.

Selesai masak aku pun kembali dan melihat Anik masih keadaan terikat karena tdk bisa melepaskan diri dari ikatanku,

“lho belum lepas jg sayank? Hehehe” ledekku,
“mmmppphhhhhh..” jawab Anik, lalu aku lepaskan ikatannya dan aku bersihkan tubuhnya dari sisa-sisa spermaku.

Setelah kami berdua rapih, kami pun menyantap masakan yg aku buat. Setelah kejadian itu hubungan kami pun semakin menarikdan penuh warna. Setiap minggu kami selalu bermain dgn atau tanpa berhubungan badan (ML), dan aku berjanji gak akan pernah buat Anik kecewa. Cerita sex, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa “Cerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku” dan foto sex bugil tante bispak abg hot terbaru 2016

The post Cerita Dewasa: Pelajaran Mesum Khusus Buat Kekasihku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Hipnotis Kakak dan Pembantuku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Hipnotis Kakak dan Pembantuku – Iseng saja sebenarnya, aku belajar hipnotis. AKu belajar dari seorang master hipnotis. Tak ada maksud apa-apa. Kurang lebih sebulan setelah belajar, aku dirasa mampu untuk mempraktekkan ilmuku. Aku awalnya praktek kepada seorang sukarelawan yang ditunjuk oleh masterku. Intinya hipnotis itu adalah dengan menggunakan objek, yang mana korban harus paling tidak konsentrasi ke objek tersebut. Sebenarnya amat susah kalau menghipnotis seseorang apalagi orang itu bukan yang kita kenal. Kurang lebih setelah dua bulan lamanya aku pun sudah bisa menggunakan ilmu hipnotis. Hipnotisku adalah dengan objek perkataan dan gambar spiral.

 

 

cerita-sex-hipnotis-kakak-dan-pembantuku

Cerita Sex: Hipnotis Kakak dan Pembantuku

 

Cerita Sex | Aku masih kelas 2 SMA. Tak ada yang menarik pada diriku, cuma anak sekolahan biasa. Satu-satunya yang menarik mungkin kak Ratih. Orangnya sudah kuliah, cantik dan banyak cowok-cowok tertarik kepadanya. Tak ada satupun keluargaku yang mengetahui tentang kemampuanku menghipnotis orang. Dan lucunya, hal itu menjadi iseng ketika aku mencoba kepada mbak Ratih.

Pulang kuliah kak Ratih dianter ama pacarnya. Namanya Tono. Tampak mbak Ratih orangnya sangat tertutup dengan orang lain. Dan karena pakaiannya sopan dan sikapnya yang baik, orang-orang enggan kepadanya. Dan kuliah Tono pun orangnya juga baik-baik, teman sekampusnya, baru jadian seminggu. Hari itu ndak ada ayah dan ibu. Ayah dan ibu pergi ke arisan keluarga, pulang baru hari kamis. Total seminggu di rumah kami sendirian, hanya ditemani Denok, pembantu kami.

Cerita Dewasa | Mbak Ratih langsung masuk ke kamar, ganti baju, dan mandi. Setelah makan malam, kami berdua nonton tv. Mbak Ratih tampak kecapean, aku bisa melihat raut wajahnya yang kusut.

“Gimana kampusnya mbak?”, tanyaku.
“Capek dik”, katanya.
“Banyak sekali kegiatan.”
“Sudah semester 2 kan, harusnya lebih bersemangat lagi”, kataku.
“Ntar juga kamu bakal ngerasain koq yang namanya kuliah gimana”, katanya.

Aku manggut-manggut. TV menampilkan film action. Kami berdua menontonnya tanpa bicara. Sampai kemudian ketika iklan aku nyeletuk.

“Kak, aku barusan belajar hipnotis nih, mau aku hipnotis?”, tanyaku sambil nyengir.

Dia menatapku dengan tatapan aneh. “Belajar dari mana?”

“Dari internet, belom dicoba sih tapi boleh dong kalau kakak jadi orang yang dicoba”, kataku.
“Hahahah, aku ndak percaya ama yang begituan”, katanya.

Aku lalu mengeluarkan papan yang bergambar spiral. Lalu menyerahkannya ke kakakku.

“Apa nih?”, tanyanya.
“Objeknya, coba aja lihat, klo bisa dan berhasil ya berarti berhasil”, kataku.
“Kayaknya seru nih, paling juga nggak bisa”, katanya sambil tertawa.
“Sudah lihat saja itu gambarnya, mulai ya?”, kataku.
“OK”, ia masih ketawa kecil.

Ia sebenarnya tak tahu, inti dari hipnotis adalah mendapatkan ijin dari korban. kalau korban sudah menyetujui, selanjutnya tinggal dari ucapan dan perintah kita saja, sampai ia benar-benar dalam kekuasaan kita. Korban bisa menyetujui dengan cara mengiyakan dihipnotis, ataupun dengan cara menyetujui ketentuan yang kita berikan atau perintah yang kita berikan. Dan kakakku sudah masuk ke situ.

“Bayangin saja itu spiral adalah sebuah jalan, kakak ada di pinggir ujung spiral, lalu tujuan kakak adlah ke tengah spiral itu.”, kataku.

Mbak Ratih melihat gambar spiral yang ia pangku tersebut. Ia mengurutkan garis spiral dari pinggir, lalu ke tengah secara perlahan.

“Jangan hiraukan suara lain selain suaraku”, kataku. Ini adalah lapis perintah kedua. Artinya, apabila seseorang sadar dari hipnotis, maka ia harus melewati kesadaran berlapis dulu baru sadar sepenuhnya.

Aku lalu mencobanya konsentrasinya. Aku keraskan volume tv sejenak. Mbak Ratih tak beranjak dari papan spiral itu. AKu paling tidak harus melakukan lima lapis kesadaran.

“Kemudian, satu-satunya yang mbak patuhi adalah suaraku, setelah aku panggil nama mbak diulang tiga kali. Ratih, ratih ratih!”, kataku. “Kalau mengerti mengangguklah!”

Mbak Ratih mengangguk.

“Kemudian, mbak akan sampai kepada titik tengah spiral. Apabila sudah sampai, mbak akan terasa lelah, matanya sangat berat dan mengantuk. Maka tidurlah!”, kataku.

Tak berapa lama kemudian mbak ratih tertidur di sofa, ia tampak benar-benar . Aku mengecilkan volume tv. Dia sudah dalam lapis keempat. Lapis kelima sekarang.

“Mbak akan mematuhi apapun yang saya inginkan dan katakan, apabila aku bertepuk tiga kali lalu memanggil namamu tiga kali, Ratih, ratih, ratih, segera sadar dari pengaruh hipnotisku. Kalau mengerti mengangguklah!”, kataku.

Ia mengangguk. Bagus deh. Artinya kalau ingin sadar ia harus melewati lima kali kesadaran. Dan itu tidak mudah.

Aku pun mencoba iseng. Sebenarnya aku udah lama ingin melihat toketnya mbak Ratih yang terlihat menonjol dari Kaosnya itu.

“Ratih, ratih, ratih”, panggilku.

Mbak Ratih menjawab, “iya”.

“Buka BHmu dan tunjukin dadamu”, kataku.

Mbak Ratih pun dengan mata terpejam meraih tali Bra-nya di punggung. Lalu ia menaikkan kaosnya. Tampaklah olehku pemandangan yang sudah sangat lama ingin aku lihat. Mulusnya bongkahan putih itu. Dadanya putih, putihnya pink. Sempurna dan gedhe. Aku lalu menyentuhnya, kuremas dan kutekan putingnya itu. Ohh…rasanya luar biasa. Aku lalu mendekatkan diriku ke dadanya, kuciumi dada itu. Kukecup lembut, kuhisapi pentilnya. Mbak Ratih hanya mendesah, dalam pengaruh hipnotis ia bisa merasakan sensasi ini. Aku lalu menghentikan aktivitasku. Wah, kalau ketahuan Denok berabe nih. Aku lalu mematikan tv dan membopong mbak Ratih. Aku masuk ke kamarnya dan kuletakkan ia di atas ranjang. Aku kunci pintu kamarnya lalu melakukan apa yang aku lakukan tadi di sofa.

“Oh…Mbak…hmmm”, aku mengenyot putingnya bergantian, kiri dan kanan. Mbak Ratih hanya naik turun nafasnya, mendesah.
“Kalau memang enak, mbak boleh menggerakkan badan sesuka mbak, tapi mata tetap tertutup ya!”, kataku.

Benarlah, mbak ratih mulai meremas kepalaku. Ia seakan-akan tak mau melepaskan kenikmatan ini. Dadanya aku ciumi dengan rasa sayang, dan ketika aku jilati bagian pinggir payudaranya, ia menggelinjang hebat, sepertinya itu G-spotnya, aku teruskan dan ia makin mencengkram kepalaku, ia peluk erat kepalaku. Aku lalu bergelirnya ke perutnya, kuciumi pusarnya, lalu aku tatap wajahnya. Cantik sekali mbak Ratihku ini.

Aku ingin sekali mencium mbak Ratih dari dulu, aku lalu menempelkan bibirku ke bibirnya. Mulutnya yang sedikit terbuka aku jelajahi dengan lidahku. Kuhisap salivanya dan kutelan. Kuciumi apapun yang ada di wajahnya. Bau rambutnya sangat harum dan aku masih meremas toketnya yang gedhe tadi.

Penisku sudah on dari tadi sebenarnya. Aku lalu melepas celanaku hingga tubuh bagian bawahku telanjang.

“Mbak Ratih sekarang duduk”, kataku.

Mbak Ratih lalu duduk, masih memejamkan matanya dan lemas. Aku tuntun tangannya memegang penisku, oh nikmat sekali.

“Mbak anggap yang mbak pegang ini lolipop, kulumlah tapi jangan digigit, jilati dan hisap!”, kataku.

Mbak Ratih lalu membungkuk. Aku yang duduk di atas ranjang itu hanya melihat aksinya. Mula-mula ia jilati penisku persis seperti lolipop. Lalu ia kulum…..aawwww…itu lidahnya menari-nari di dalam mulutnya. Ia jilati punyaku seluruhnya hingga basah.

“Mbak boleh mengocok pake mulut kalau mau”, kataku.

Dan mbak Ratih nurut saja, kini kocokan mulut, hisapan dan jilatan menyatu membuat sensasi penisku serasa ngilu. Aku masih perjaka lagian. Ohh…nikmat banget. Aku meremas toketnya dengan gemas. Mbak Ratih pelan sebenarnya oralnya, cuman enak banget, bener-bener penisku dijadiin lolipop. OOuuuwwww,….mau keluar nih……

“Kalau sesuatu keluar, telan ya”, kataku.

Ooowww…ndak kuat lagi…aaaaaa…aaa…AAAAHHHHH…Croott..croott.. ..crooot…croott…Muncratlah pejuhku di dalam mulutnya. Ia menghentikan aktivitas ngocok dan menjilati spermaku. Lalu ia telah semuanya. Aku bisa mendengar suara tenggorokannya menelan sesuatu. Glup.

Aku lemas.

“Sudah mbak. Sekarang mbak tidur saja!”, kataku. Mbak Ratih berbaring. Aku membetulkan branya, lalu aku memakai celanaku lagi. “Mulai sekarang mbak kalau aku panggil patuh pada perintahku, mengerti?”

Mbak Ratih mengangguk.

“Baguslah, sekarang hitung sampai seratus lalu sadar”,kataku.
“Satu….dua…tiga…”, mbak Ratih mulai menghitung. Aku lalu keluar kamarnya dan masuk ke kamarku.

Lemes deh….nikmat banget mbak Ratih sepongannya.

Esoknya hari minggu. Mbak Ratih keluar kamar dengan wajah sayu. Ia tak sadar apa yang terjadi tadi malam. Aku menonton film kartun saat itu. Aku menoleh kepadanya.

“Kemarin aku koq bisa ada di kamar ya?”,tanyanya.
“Lha, kan mbak sendiri yang masuk kamar”, kataku.
“Ahh…ndak inget”, katanya.

Hari itu mbak Ratih ada acara keluar jalan-jalan bersama teman-temannya. Jadilah aku di rumah sendirian. Hanya ada Denok di rumah menemaniku. Oiya. Denok ini cewek masih single, usianya sudah 34 tahun. Dan dia jadi pembantu di rumah ini sudah lama. Denok sendiri seorang janda, anaknya berada di desa diasuh oleh orang tuanya. Dan di kota ia mencari penghidupan yang layak. Aku kemarin bisa menghipnotis mbak Ratih, apakah bisa juga kepada Denok? Iseng lagi ah….

“Denoook!”, kataku.
“Ya Den”, katanya.

Ia memakai T-Shirt dan celana pendek. Tubuhnya sintal, ndak gemuk, juga ndak kurus. Toketnya biasa saja sih, wajahnya juga ndak jelek-jelek amat. Hitam manis kalau boleh kunilai.

“Lagi ngapain?”, tanyaku.
“Lagi bersihin dapur”, kata Denok. “Perlu apa Den?”
“Coba duduk sini”, kataku.

Denok bertanya-tanya, mau apa majikannya ini.

“Aku sedang belajar hipnotis nih, boleh nggak jadi subjeknya?”, tanyaku.
“Emang bisa?”, tanyanya.
“Yaaa….namanya juga nyoba. Tenang aja deh ndak bakal aku apa-apain, lagian juga belum tentu berhasil”, kataku.
“Aden ini ada-ada saja, udah ah, mau lanjutin kerjaan saja”, katanya.
“Eeee…tunggu dulu, sebentar saja koq. Kalau tidak bisa ya udah”, kataku. “Tapi cuman sebentaaar saja”

Denok menghela nafas. Ia agak aneh juga, bahkan mungkin ia mengira aku tak akan berhasil.

“Baiklah, pertama aku ingin dirimu rileks dulu”, kataku.

Denok menghela nafas lagi. Ia mungkin mengira ini cuma permainan anak kecil yang harus ia turuti. Maklum sejak kecil ia sudah bekerja di sini.

“Bukan begitu Denook, yang rileks, santai gitu lho”, kataku.
“Iya, iya”, katanya.

Tak perlu kuceritakan lagi bagaimana langkah-langkah hipnotisku. Sebab caranya sama seperti apa yang aku lakukan kepada mbak Ratih. Dan…..Denok sudah dalam pengaruhku. Berhasil juga ternyata kepada pembokat sendiri. Kini Denok hanya menatap dengan tatapan kosong. Siap menerima perintahku. Aku mulai horni nih.

“Denok, denok, denok”, kataku.
“Iya den”, jawabnya dengan tatapan kosong.
“Kamu patuh kepada perintahku? ”
“iya”, katanya sambil mengangguk.
“Apa pendapatmu tentang diriku?”, tanyaku.
“Aden itu orangnya suka males, dan kelakuannya jelek. Suka godain diriku, pokoknya ndak suka deh”, kata Denok. wah, ternyata dia ndak suka kepadaku.
“Dulu waktu kecil sih lucu, setelah gedhe aden jadi nakal, suka keluyuran kemana-mana, padahal kalau baik Denok pasti suka”.
“Ini jujur?”, tanyaku.
“Iya”, kata Denok.

Aku koq jadi gemes dengan pembokatku ini.

“Baiklah buka bajumu!”, kataku.

Denok patuh saja kepadaku. Ia buka bajunya. Tapi cuma T-Shirtnya saja. Aku bisa lihat ternyata dadanya besar juga. Selama ini Bra-nya-lah yang membuat ia seperti mempunyai dada kecil. Dan aku bisa melihat tonjolan bongkahan yang padat dari kedua bra-nya. Shit! Jadi konak diriku.

“Maksudku semua bajumu sampai tidak memakai apapun”, kataku.

Akhirnya Denok pun melepas satu per satu bajunya. Sementara celanaku sudah sesak, aku pun terpaksa melepaskan semua bajuku sekalian. Kini kami berdua telanjang. Denok duduk di sofa sambil menatap dengan tatapan kosong lagi. Shit, beneran toketnya gedhe! Putingnya berwarna coklat, tapi kulitnya mulus, aku melihat ke bawah. Wah dia rajin cukur bulu bawah sana ternyata. Aku mengamati seluruh tubuhnya. ternyata Denok ini montok, aku lalu mendekat ke wajahnya dan kucium bibirnya. Sedapnya. Setelah dilihat-lihat ia tak hanya hitam manis, tapi juga bikin aku horni. Itu toket gedhenya.

“Denok, kamu patuh padaku-kan?”, tanyaku.

Ia mengangguk.

“Pernah bercinta?”, tanyaku.
“Pernah”, jawabnya.
“Aku ingin kau anggap aku ini suamimu, cintailah diriku dengan rasa cinta yang sangat dalam, melebihi apapun. Anggap rasa cintamu padaku saat ini seperti balon yang kecil. Lalu perlahan-lahan balon itu kau tiup, besar, makin besar, besar, besar jangan khawatir sebab balon itu tak akan bisa meletus tapi hanya bisa membesar dan mengecil. Dan tiuplah balon itu sampai sangat besar melebihi apapun”, kataku.

Denok memejamkan mata. Sesaat kemudian ia membuka matanya dan melihatku.

“Aden…!”, panggilnya.
“Denok”, kataku.

Ia langsung memelukku. Dadanya membuat penisku makin keras mengacung. Ia menubrukku di sofa. Wajah kami saling berhadapan. Apa ia tak sadar kalau tak berpakaian?

“Aden, Denok cinta ama aden, sangaaaat cinta”, katanya.

Aku lalu menciumnya, kami pun berpanggutan. Baiklah keperjakaanku buat Denok saja. Lagi pula aku sudah horni. Kami saling berpanggutan, aku lalu menghisap teteknya yang gede itu. Alamaaaakkk…nikmat banget, kuhisap kiri dan kanan, kukenyot dan kuremas. Kenyal sekali. Baru kali ini aku menetek setelah sekian lama.

“Adeeen….oucchh…he-eh den itu. Netek sama Denok”, katanya.

Denok kini merebahkan dirinya, ia pasrah kuhisapi teteknya. Aku lalu ke bawah dan kuciumi perutnya, putingnya masih kumainkan, ia menggelinjang. Lama-lama aku pun ke bawah, makin kebawah dan kusapu itu vaginanya dengan lidahku. Ia menggelinjang hebat. Kujilati tempat kewanitaan itu. Rasanya asin, aku terus hisap dan kujilati hingga sangat basah. Denok pun tak kuasa lagi, ia meremas-remas kepalaku lalu pahanya mengempitku sambil ia bangkit.

“Awww….deeeenn….Denok keluar niii”, katanya. Aku lalu bangun. Punyaku sudah mengacung. Ingin masuk saja sepertinya.

Aku lalu menciumi bibirnya lagi, kami berpanggutan lagi. Lidah kami sailng menghisap. Aku siapkan rudalku, dan kutindih Denok. SLEBB…awww…adududuh…..enak…gini ya rasanya? Penisku seperti disedot-sedot di vaginanya. Masalahnya ini vagina koq ya sempit ya, bukannya Denok sudah punya anak? Dan apa ini karena ia tak pernah dipake?

“Enak den, ….terus…entotin pembantumu ini!!”, katanya.

Aku tak berlama-lama, kugenjot itu vagina. Denok merintih-rintih keenakan. ia meneriakkan namaku berkali-kali, aduh baru juga 10 menit nih goyang. Rasanya sudah diujung. Enak banget. Maklum aku masih baru pertama ginian, aku pun keluar. Pejuku muncrat di dalam rahimnya. CROOOOTTT…..CROOOOTT…..CROOTTT…

“Aaaahhh…adeeeenn….aww….awww….panas itunya”, katanya.

Kubenamkan lama di dalam sana, Denok memelukku.

“Baru pertama ya den?”, tanyanya.
“I…iya”, kataku.
“Dulu suamiku juga baru pertama kali gituan cepet”, katanya.
“Nikmat ndak?”, kataku.
“Iya sih, kan Denok keluar dulu cinta”, katanya genit .

Aku perlahan-lahan cabut penisku yang masih tegang itu. Ngilu rasanya keluar di dalem. Tapi nikmat banget. Aku arahkan penisku ke mulut Denok. Ia jilati sisa-sisa sperma yang nempel di penisku. Wow ia lakukan itu seperti seorang pro. Baiklah, sekarang aku puas. Setelah itu kusuruh ia berpakaian dan melanjutkan pekerjaannya. Tapi dengan satu catatan, ia tak boleh menunjukkan cintanya kepadaku kecuali aku minta. Pengaruh hipnotisku jalan.
Malamnya, mbak Ratih sedang di kamar. Ayah dan ibu sudah tidur, cuma diriku saja yang ada di ruang tamu nonton tv. Ah sialan, koq aku jadi horni ya? Memang sebenarnya kepingin sih kalau aku gituan sama mbak Ratih. Baiklah kutunggu agak malaman aja.

Lama menunggu, akhirnya sudah jam 12 malam. Aku mengetuk pintu kamar mbak Ratih.

“Mbak, masih bangun?”, tanyaku.
“Kenapa dik?”

Eh dia masih bangun.

“Boleh masuk?”, tanyaku.
“Iya”, katanya.

Aku pun masuk. Dan….mbak Ratih pakai t-shirt dan kuyakin dia tak pake BH, juga celana pendek. Sial, bikin aku berdebar-debar aja. Aku lalu panggil dia, “Ratih, ratih, ratih”

Dia yang sedang sibuk menulis, mungkin PR, langsung tegap duduknya. Ia taruh pensilnya dan menatap ke depan dengan pandangan kosong. Aku sudah ndak tahan lagi nih. Aku lalu melepaskan semua bajuku. Kuhampiri mbak Ratih, lalu kupeluk dia dari belakang, kucium bau rambutnya, kumasukkan kedua tanganku ke dalam t-shirtnya dari bawah. Aku lalu raba dadanya. Nah kan, ndak pake Bra. Aku lalu Melepaskan t-shirtnya, kuangkat tangannya sedikit hingga tampak ketiaknya yang putih itu. Aku tempelkan penisku yang sangat ngaceng itu ke punggungnya.

“Mbak, apakah mbak cinta aku?”, tanyaku.
“Iya, sangat cinta”.

Aku melihat puting susunya yang mengacung ke atas. membuatku gemas untuk mencubitnya, maka jemari tanganku pun bergerilya meremas toketnya. Kupuntir-puntir putingnya, mbak Ratih menarik nafas lalu ia mengeluh..

“Nikmati saja mbak, lepasin juga dong celananya”.

Mbak Ratih lalu berdiri dan menurunkan celana pendeknya, hingga tampaklah olehku CD-nya.

“CD-nya juga”, kataku.

Ia melepaskannya juga.

Sekarang kami berdua telanjang. Aku berdiri di hadapannya, lalu mengisap teteknya. Kujilati dan kuhisap, sambil kupeluk kakakku yang sudah terhipnotis itu. Aku tarik dia lalu kubaringkan dia di tempat tidur. Kuciumi dua bukit kembar itu, sambil kugigit sekali-kali, perjalananku ke bawah, ke perut, lalu kulihat memeknya yang ditumbuhi sedikit bulu. Aku membuka pahanya lebar-lebar, kobelai pahanya, dan kuciumi bibir vaginanya. Lalu aku jilat klitorisnya, lidahku pun menari-nari di sana. Harum sekali baunya, apakah mbak ratih selalu merawat ini?

Mbak Ratih menggelinjang, berkali-kali ia mengeluh. Diremasnya rambutku, dan aku terus-menerus melanjutkan aksiku, sambil kuremas toketnya.

“Dik, mbak mau pipis dik, oooohh…aaaahhh….”, kata mbak Ratih.

Benar. Ia mengejang hebat sambil mengempit kepalaku beberapa saat. Aku menghentikan aksiku. Tampak pejuh berhamburan keluar dari vaginanya. Tempat kewanitaannya sangat basah. Aku lalu duduk dan bersiap memerawani kakakku sendiri. Perlahan-lahan kugesek-gesek lembut ke bibir vaginanya. Mbak ratih menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat. Aku tak mau menyakiti mbak ratih, aku ingin berusaha lembut. Aku lalu mendorong pinggulku, penisku perlahan masuk. SLLEEEBB…ougghh….sempit banget, tapi agak lancar karena ada pelumas tadi. Aku dorong dan mbak ratih menjerit…

“AWWwww….sakit dik, aduuuhh…”, katanya.

Aku dorong selaput daranya hingga robeklah dia. Aku tak bisa berhenti begitu saja. Aku istirahatkan sejenak punyaku. Lalu kudorong lagi perlahan. Ketika mbak Ratih kesakitan aku hentikan, begitu terus sampai mentok. Nikmat sekali punyaku disedot-sedot. Aku tarik, lalu perlahan kudorong lagi. ouuuggghh….nikmat. Aku tindih tubuh mbakku. Aku peluk dan kuhisapi teteknya, lalu kukulum dia. Kemudian kugoyang pinggulku maju mundur perlahan. Lama-lama rasa sakit itu sudah hilang, mbak Ratih pun hanya bisa bilang ah dan uh saja. Aku bisa lihat tetek mbak Ratih naik turun dengan goyangan perlahan pun, woohhh, impianku selama ini akhirnya terkabul juga.

Clek,,…clek…cleek…cleek…, suara becek gesekan vagina dan penisku terdengar di kesunyian malam ini. Aku rasanya sudah ndak tahan nih, udah mentok di ujung. Paling tidak aku tidak secepat tadi pagi dengan Denok. Ouughh…nikmat banget udah…ndak tahan…..keluar di mana ya?

“Mbak, keluar nih”, kataku.
“Mbak sudah keluar dari tadi dik…ah…aah…ahh…”, kata mbak Ratih. Ia masih menatapku dengan pandangan kosongnya.
“Di dalem ya, AAAHhhhh….”, jeritku. Creeett…..crettt…..creeetttt…sperma akhirnya keluar dan kubenamkan di dalam rahim mbakku. Aku tak mencabutnya hingga habis.

Aku pun lemas kupeluk mbak Ratih. Tampak di vaginanya keluar sedikit cairan putih dan merah darah selaput daranya. Aku lalu tiduran di sampingnya. Ia memejamkan mata, mungkin kelelahan karena aksiku tadi. Aduh gimana ya nanti klo hamil. Aku bingung juga nih. Lama aku berpikir tentang tindakanku ini. Memang sih aku kepingin ngentot ama kakakku, tapi klo dia tahu aku menghipnotisnya…aduh…gimana nih.

Aku lalu melihat mbakku yang mendengkur halus.. Ia ternyata sudah tertidur. Melihat toketnya yang padat itu, aku jadi horni lagi, aku lalu miringkan tubuhnya, sehingga tampaklah bongkahan pantatnya. Penisku mengeras lagi, dan aku tanpa pikir panjang langsung masukkan ke vaginanya dari belakang. SLEBB…aww…masih sempit juga. Malam itu pun aku mengerjainya lagi sambil ia tertidur.

Paginya ia tak ingat lagi kejadian tentang tadi malam. Pagi seperti biasa, ibu dan ayah pergi ke kantor. Mbak Ratih ke kampus, aku sendirian di Rumah. Denok tampak sedang membersihkan rumah. Aku berdiri di depannya.

“Denok, denok, denok”, kataku.

Seketika itu ia menjatuhkan sapunya dan berkata, “Iya den?”

Aku turunkan celanaku. Muncullah burungku.

“Isepin dong!”, kataku.

Dengan patuhnya Denok berjongkok dan langsung melakukan blow job. Ahh…nikmat banget. Ia mengulum penisku seperti permen, sambil tangan kirinya mengocoknya. Punyaku yang tidur langsung tegang dan bereaksi. Denok yang sudah ahli ini, tak butuh waktu lama untuk bisa membuatku hampir klimaks.

“Sudah, sudah…buka bajumu!”, kataku.

Ia berdiri dan melepaskan bajunya satu demi satu. Aku lalu memeluk dan menciuminya, kuhisap teteknya dengan lembut. Lalu ia kutuntun untuk bersandar di sofa. Ia menungging, dan kumasukkan penisku ke tempatnya. BLESS…aww..nikmat….aku pun bergoyang maju mundur. Pantatnya yang semok itu membuatku sangat bergairah. Aku meremas teteknya, sambil kuhujamkan penisku dalam-dalam.

“aaahh…ahh…ahh…ahhh..oowwcc…ooucchh… aww. ..aahh…uh…uh…”, hanya itu yang keluar dari mulut Denok.

Oww…sial, aku keluar.

“Denok berlutut, ayo hadap sini!”, kataku.

Ia lalu berlutut dan menghadap ke diriku.

“Buka mulutnya”, kataku.

Ia membuka mulutnya. Kukocok penisku yang mau keluar itu dan Crooottt…..crott…..crooott…tumpahlah sperma ke mulutnya itu.

“Bersihkan”, kataku.

Ia menjilati sperma yang ada di penisku.

“Jangan lupa telan ya”, kataku.

Denok pun menjilatinya dengan rakus dan menghabiskan menu sperma hari ini. Setelah bersih ia kusuruh pakai baju lagi.

Begitulah setiap hari, malam hari aku ngentotin kakakku dan pagi hari atau siang hari aku dengan Denok. Paling tidak sebulan lamanya, hingga kemudian aku ingin berterus terang dengan mbak Ratih bahwa hampir setiap malam aku begituan dengan dirinya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Hipnotis Kakak dan Pembantuku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Tante Ninik

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Tante Ninik

“Kriiiiing..” jam di meja memaksa aku untuk memicingkan mata.
“Waduh gawat, telat nih” dengan tergesa-gesa aku bangun lalu lari ke kamar mandi.

 

cerita-sex-tante-ninik-225x300

Cerita Sex: Tante Ninik

 

Pagi itu aku ada janji untuk menjaga rumah tanteku. Oh ya, tanteku ini orangnya cantik dengan wajah seperti artis sinetron, namanya tante Ninik. Tinggi badan 168,p[ payudara 34, dan tubuh yang langsing. Sejak kembali dari Malang, aku sering main ke rumahnya. Hal ini aku lakukan atas permintaan tante Ninik, karena suaminya sering ditugaskan ke luar pulau. Oh ya, tante Ninik mempunyai dua anak perempuan Dini dan Fifi. Dini sudah kelas 2 SMA dengan tubuh yang langsing, payudara 36B, dan tinggi 165.

Sedangkan Fifi mempunyai tubuh agak bongsor untuk gadis SMP kelas 3, tinggi 168 dan payudara 36. Setiap aku berada di rumah tante Fifi aku merasa seperti berada di sebuah harem. 3 wanita cantik dan sexy yang suka memakai baju-baju transparan kalau di rumah. Kali ini aku akan ceritakan pengalamanku dengan tante Ninik di kamarnya ketika suaminya sedang tugas dinas luar pulau untuk 5 hari. Hari Senin pagi, aku memacu motorku ke rumah tante Ninik. Setelah perjalanan 15 menit, aku sampai di rumahnya. Langsung aku parkir motor di teras rumah. Sepertinya Dini dan

Cerita dewasa | Fifi masih belum berangkat sekolah, begitu juga tante Ninik belum berangkat kerja.

“Met pagi semua” aku ucapkan sapaan seperti biasanya.
“Pagi, Mas Firman. Lho kok masih kusut wajahnya, pasti baru bangun ya?” Fifi membalas sapaanku.
“Iya nih kesiangan” aku jawab sekenanya sambil masuk ke ruang keluarga.
“Fir, kamu antar Dini dan Fifi ke sekolah ya. Tante belum mandi nih. Kunci mobil ada di tempat biasanya tuh.” Dari dapur tante menyuruh aku.
“OK Tante” jawabku singkat.
“Ayo duo cewek paling manja sedunia.” celetukku sambil masuk ke mobil.

Iya lho, Dini dan Fifi memang cewek yang manja, kalau pergi selalu minta diantar.

“Daaaa Mas Firman, nanti pulangnya dijemput ya.” Lalu Dini menghilang dibalik pagar sekolahan.

Selesai sudah tugasku mengantar untuk hari ini. Kupacu mobil ke rumah tante Ninik. Setelah parkir mobil aku langsung menuju meja makan, lalu mengambil porsi tukang dan melahapnya. Tante Ninik masih mandi, terdengar suara guyuran air agak keras. Lalu hening agak lama, setelah lebih kurang lima menit tidak terdengar gemericik air aku mulai curiga dan aku hentikan makanku. Setelah menaruh piring di dapur. Aku menuju ke pintu kamar mandi, sasaranku adalah lubang kunci yang memang sudah tidak ada kuncinya. Aku matikan lampu ruang tempatku berdiri, lalu aku mulai mendekatkan mataku ke lubang kunci.

Di depanku terpampang pemandangan alam yang indah sekali, tubuh mulus dan putih tante Ninik tanpa ada sehelai benang yang menutupi terlihat agak mengkilat akibat efek cahaya yang mengenai air di kulitnya. Ternyata tante Ninik sedang masturbasi, tangan kanannya dengan lembut digosok-gosokkan ke vaginanya. Sedangkan tangan kiri mengelus-elus payudaranya bergantian kiri dan kanan. Terdengar suara desahan lirih,

“Hmm, ohh, arhh”. Kulihat tanteku melentingkan tubuhnya ke belakang, sambil tangan kanannya semakin kencang ditancapkan ke vagina.

Rupanya tante Ninik ini sudah mencapai orgasmenya. Lalu dia berbalik dan mengguyurkan air ke tubuhnya. Aku langsung pergi ke ruang keluarga dan menyalakan televisi. Aku tepis pikiran-pikiran porno di otakku, tapi tidak bisa. Tubuh molek tante Ninik, membuatku tergila-gila. Aku jadi membayangkan tante Ninik berhubungan badan denganku.

“Lho Fir, kamu lagi apa tuh kok tanganmu dimasukkan celana gitu. Hayo kamu lagi ngebayangin siapa? Nanti aku bilang ke ibu kamu lho.” Tiba-tiba suara tante Ninik mengagetkan aku.
“Kamu ini pagi-pagi sudah begitu. Mbok ya nanti malam saja, kan enak ada lawannya.” Celetuk tante Ninik sambil masuk kamar.

Aku agak kaget juga dia ngomong seperti itu. Tapi aku menganggap itu cuma sekedar guyonan. Setelah tante Ninik berangkat kerja, aku sendirian di rumahnya yang sepi ini. Karena masih ngantuk aku ganti celanaku dengan sarung lalu masuk kamar tante dan langsung tidur.

“Hmm.. geli ah” Aku terbangun dan terkejut, karena tante Ninik sudah berbaring di sebelahku sambil tangannya memegang Mr. P dari luar sarung.
“Waduh, maafin tante ya. Tante bikin kamu terbangun.” Kata tante sambil dengan pelan melepaskan pegangannya yang telah membuat Mr. P menegang 90%.
“Tante minta ijin ke atasan untuk tidak masuk hari ini dan besok, dengan alasan sakit.

Setelah ambil obat dari apotik, tante pulang.” Begitu alasan tante ketika aku tanya kenapa dia tidak masuk kerja.

“Waktu tante masuk kamar, tante lihat kamu lagi tidur di kasur tante, dan sarung kamu tersingkap sehingga celana dalam kamu terlihat. Tante jadi terangsang dan pingin pegang punya kamu. Hmm, gedhe juga ya Mr. P mu” Tante terus saja nyerocos untuk menjelaskan kelakuannya.
“Sudahlah tante, gak pa pa kok. Lagian Firman tahu kok kalau tante tadi pagi masturbasi di kamar mandi” celetukku sekenanya.
“Lho, jadi kamu..” Tante kaget dengan mimik setengah marah.
“Iya, tadi Firman ngintip tante mandi. Maaf ya. Tante gak marah kan?” agak takut juga aku kalau dia marah.

Tante diam saja dan suasana jadi hening selama lebih kurang 10 menit. Sepertinya ada gejolak di hati tante. Lalu tante bangkit dan membuka lemari pakaian, dengan tiba-tiba dia melepas blaser dan mengurai rambutnya. Diikuti dengan lepasnya baju tipis putih, sehingga sekarang terpampang tubuh tante yang toples sedang membelakangiku. Aku tetap terpaku di tempat tidur, sambil memegang tonjolan Mr. P di sarungku. Bra warna hitam juga terlepas, lalu tante berbalik menghadap aku. Aku jadi salah tingkah.

“Aku tahu kamu sudah lama pingin menyentuh ini..” dengan lembut tante berkata sambil memegang kedua bukit kembarnya. “Emm.., nggak kok tante. Maafin Firman ya.” Aku semakin salah tingkah.
“Lho kok jadi munafik gitu, sejak kapan?” tanya tanteku dengan mimik keheranan.
“Maksud Firman, nggak salahkan kalau Firman pingin pegang ini..!” Sambil aku tarik bahu tante ke tempat tidur, sehingga tante terjatuh di atas tubuhku.

Langsung aku kecup payudaranya bergantian kiri dan kanan.

“Eh, nakal juga kamu ya.. ihh geli Fir.” tante Ninik merengek perlahan.
“Hmm..shh” tante semakin keras mendesah ketika tanganku mulai meraba kakinya dari lutut menuju ke selangkangannya.

Rok yang menjadi penghalang, dengan cepatnya aku buka dan sekarang tinggal CD yang menutupi gundukan lembab. Sekarang posisi kami berbalik, aku berada di atas tubuh tante Ninik. Tangan kiriku semakin berani meraba gundukan yang aku rasakan semakin lembab. Ciuman tetap kami lakukan dibarengi dengan rabaan di setiap cm bagian tubuh. Sampai akhirnya tangan tante masuk ke sela-sela celana dan berhenti di tonjolan yang keras.

“Hmm, boleh juga nih. Sepertinya lebih besar dari punyanya om kamu deh.” tante mengagumi Mr. P yang belum pernah dilihatnya.
“Ya sudah dibuka saja tante.” pintaku.

Lalu tante melepas celanaku, dan ketika tinggal CD yang menempel, tante terbelalak dan tersenyum.

“Wah, rupanya tante punya Mr. P lain yang lebih gedhe.” Gila tante Ninik ini, padahal Mr. P-ku belum besar maksimal karena terhalang CD.

Aksi meremas dan menjilat terus kami lakukan sampai akhirnya tanpa aku sadari, ada hembusan nafas diselangkanganku. Dan aktifitas tante terhenti. Rupanya dia sudah berhasil melepas CD ku, dan sekarang sedang terperangah melihat Mr. P yang berdiri dengan bebas dan menunjukkan ukuran sebenarnya. “Tante.. ngapain berhenti?” aku beranikan diri bertanya ke tante, dan rupanya ini mengagetkannya.

“Eh.. anu.. ini lho, punya kamu kok bisa segitu ya..?” agak tergagap juga tante merespon pertanyaanku.
“Gak panjang banget, tapi gemuknya itu lho.. bikin tante merinding” sambil tersenyum dia ngoceh lagi.

Tante masih terkesima dengan Mr. P-ku yang mempunyai panjang 14 cm dengan diameter 4 cm.

“Emangnya punya om gak segini? ya sudah tante boleh ngelakuin apa aja sama Mr. P ku.” Aku ingin agar tante memulai ini secepatnya.
“Hmm, iya deh.” Lalu tante mulai menjilat ujung Mr. P.

Ada sensasi enak dan nikmat ketika lidah tante mulai beraksi naik turun dari ujung sampai pangkal Mr. P

“Ahh.. enak tante, terusin hh.” aku mulai meracau. Lalu aku tarik kepala tante Ninik sampai sejajar dengan kepalaku, kami berciuman lagi dengan ganasnya.

Lebih ganas dari ciuman yang pertama tadi. Tanganku beraksi lagi, kali ini berusaha untuk melepas CD tante Ninik. Akhirnya sambil menggigit-gigit kecil puting susunya, aku berhasil melepas penutup satu-satunya itu. Tiba-tiba, tante merubah posisi dengan duduk di atas dadaku. Sehingga terpampang jelas vaginanya yang tertutup rapat dengan rambut yang dipotong rapi berbentuk segitiga.

“Ayo Fir, gantian kamu boleh melakukan apa saja terhadap ini.” Sambil tangan tante mengusap vaginanya.
“OK tante” aku langsung mengiyakan dan mulai mengecup vagina tante yang bersih.
“Shh.. ohh” tante mulai melenguh pelan ketika aku sentuh klitorisnya dengan ujung lidahku.
“Hh.. mm.. enak Fir, terus Fir.. yaa.. shh” tante mulai berbicara tidak teratur.

Semakin dalam lidahku menelusuri liang vagina tante. Semakain kacau pula omongan tante Ninik.

“Ahh..Fir..shh..Firr aku mau keluar.” tante mengerang dengan keras.
“Ahh..” erangan tante keras sekali, sambil tubuhnya dilentingkan ke kebelakang.

Rupanya tante sudah mencapai puncak. Aku terus menghisap dengan kuat vaginanya, dan tante masih berkutat dengan perasaan enaknya.

“Hmm..kamu pintar Fir. Gak rugi tante punya keponakan seperti kamu. Kamu bisa jadi pemuas tante nih, kalau om kamu lagi luar kota. Mau kan?” dengan manja tante memeluk tubuhku.
“Ehh, gimana ya tante..” aku ngomgong sambil melirik ke Mr. P ku sendiri.
“Oh iya, tante sampai lupa. Maaf ya” tante sadar kalau Mr. P ku masih berdiri tegak dan belum puas.

Dipegangnya Mr. P ku sambil bibirnya mengecup dada dan perutku. Lalu dengan lembut tante mulai mengocok Mr. P. Setelah lebih kurang 15 menit tante berhenti mengocok.

“Fir, kok kamu belum keluar juga. Wah selain besar ternyata kuat juga ya.” tante heran karena belum ada tanda-tanda mau keluar sesuatu dari Mr.Pku.

Tante bergeser dan terlentang dengan kaki dijuntaikan ke lantai. Aku tanggap dengan bahasa tubuh tante Ninik, lalu turun dari tempat tidur. Aku jilati kedua sisi dalam pahanya yang putih mulus. Bergantian kiri-kanan, sampai akhirnya dipangkal paha. Dengan tiba-tiba aku benamkan kepalaku di vaginanya dan mulai menyedot. Tante menggelinjang tidak teratur, kepalanya bergerak ke kiri dan kanan menahan rasa nikmat yang aku berikan. Setelah vagina tante basah, tante melebarkan kedua pahanya.

Aku berdiri sambil memegang kedua pahanya. Aku gesek-gesekkan ujung Mr. P ke vaginanya dari atas ke bawah dengan pelan. PErlakuanku ini membuat tante semakin bergerak dan meracau tidak karuan.

“Tante siap ya, aku mau masukin Mr. P” aku memberi peringatan ke tante.
“Cepetan Fir, ayo.. tante sudah gak tahan nih.” tante langsung memohon agar aku secepatnya memasukkan Mr. P. Dengan pelan aku dorong Mr. P ke arah dalam vagina tante Ninik, ujung kepalaku mulai dijepit bibir vaginanya.

Lalu perlahan aku dorong lagi hingga separuh Mr. P sekarang sudah tertancap di vaginanya. Aku hentikan aktifitasku ini untuk menikmati moment yang sangat enak. Pembaca cobalah lakukan ini dan rasakan sensasinya. Pasti Anda dan pasangan akan merasakan sebuah kenikmatan yang baru.

“Fir, kok rasanya nikmat banget.. kamu pintar ahh.. shh” tante berbicara sambil merasa keenakan.
“Ahh.. shh mm, tante ini cara Firman agar tante juga merasa enak” Aku membalas omongan tante.

Lalu dengan hentakan lembut aku mendorong semua sisa Mr. P ke dalam vagina tante.

“Ahh..” kami berdua melenguh.

Kubiarkan sebentar tanpa ada gerakan, tetapi tante rupanya sudah tidak tahan. Perlahan dan semakin kencang dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya dengan gerakan memutar. Aku juga mengimbanginya dengan sodokan ke depan. Vagina tante Ninik ini masih kencang, pada saat aku menarik Mr. P bibir vaginanya ikut tertarik.

“Plok.. plok.. plokk” suara benturan pahaku dengan paha tante Ninik semakin menambah rangsangan.

Sepuluh menit lebih kami melakukan gaya tersebut, lalu tiba-tiba tante mengerang keras

“Ahh.. Fir tante nyampai lagi” Pinggulnya dirapatkan ke pahaku, kali ini tubuhnya bergerak ke depan dan merangkul tubuhku.

Aku kecup kedua payudaranya. dengan Mr. P masih menancap dan dijepit Vagina yang berkedut dengan keras. Dengan posisi memangku tante Ninik, kami melanjutkan aksi. Lima belas menit kemudian aku mulai merasakan ada desakan panas di Mr. P.

“Tante, aku mau keluar nih, di mana?” aku bertanya ke tante.
“Di dalam aja Fir, tante juga mau lagi nih” sahut tante sambil tubuhnya digerakkan naik turun.

Urutan vaginanya yang rapat dan ciuman-ciumannya akhirnya pertahananku mulai bobol.

“Arghh.. tante aku nyampai”.
“Aku juga Fir.. ahh” tante juga meracau.

Aku terus semprotkan cairan hangat ke vagina tante. setelah delapan semprotan tante dan aku bergulingan di kasur. Sambil berpelukan kami berciuman dengan mesra.

“Fir, kamu hebat.” puji tante Ninik.

“Tante juga, vagina tante rapet sekali” aku balas memujinya.
“Fir, kamu mau kan nemani tante selama om pergi” pinta tante.
“Mau tante, tapi apa tante gak takut hamil lagi kalau aku selalu keluarkan di dalam?” aku balik bertanya.
“Gak apa-apa Fir, tante masih ikut KB. Jangan kuatir ya sayang” Tante membalas sambil tangannya mengelus dadaku.

Akhirnya kami berpagutan sekali lagi dan berpelukan erat sekali. Rasanya seperti tidak mau melepas perasaan nikmat yang barusan kami raih. Lalu kami mandi bersama, dan sempat melakukannya sekali lagi di kamar mandi. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Tante Ninik appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live