Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah – Suatu hari aku mendapat perintah dari boss untuk mendatangi rumah Ibu Yuli, menurutnya antena parabola Ibu Yuli rusak tidak keluar gambar gara-gara ada hujan besar tadi malam. Dengan mengendarai sepeda motor Yamaha, segera aku meluncur ke alamat tersebut. Sampai di rumah Ibu Yuli, aku disambut oleh anaknya yang masih SMP kelas 2, namanya Anita. Karena aku sudah beberapa kali ke rumahnya maka tentu saja Anita segera menyuruhku masuk. Saat itu suasana di rumah Ibu Yuli sepi sekali, hanya ada Anita yang masih mengenakan seragam sekolah, kelihatannya dia juga baru pulang dari sekolah.

 

 

cerita-sex-nikmatnya-tuan-rumah-225x300

Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah

 

“Jam berapa sih Ibumu pulang, Nit..?”
“Biasanya sih yah, sore antara jam 5-an,” jawabnya.
“Iya, tadi Oom disuruh ke sini buat betulin parabola. Apa masih nggak keluar gambar..?”
“Betul, Oom.. sampai-sampai Nita nggak bisa nonton Diantara 2 Pilihan, rugi deh..”
“Coba yah Oom betulin dulu parabolanya..” Lalu segera aku naik ke atas genteng dan singkat kata hanya butuh 20 menit saja untuk membetulkan posisi parabola yang tergeser karena tertiup angin.

Cerita sex – Nah, awal cerita ini berawal ketika aku akan turun dari genteng, kemudian minta tolong pada Anita untuk memegangi tangganya. Saat itu Anita sudah mengganti baju seragam sekolahnya dengan kaos longgar ala Bali. Kedua tangan Anita terangkat ke atas memegangi tangga, akibatnya kedua lengan kaosnya merosot ke bawah, dan ujung krahnya yang kedodoran menganga lebar. Pembaca pasti ingin ikut melihat karena dari atas pemandangannya sangat transparan. Ketiak Nita yang ditumbuhi bulu-bulu tipis sangat sensual sekali, lalu dari ujung krahnya terlihat gumpalan payudaranya yang kencang dan putih mulus.

Batang keperkasaanku seketika berdenyut-denyut dan mulai mengeras. Sebuah pemandangan yang bikin merangsang. Anita tidak memakai BH, mungkin gerah, payudaranya berukuran sedang tapi jelas kelihatan kencang, namanya juga payudara remaja yang belum terkena polusi. Dengan menahan nafsu, aku pelan-pelan menuruni tangga sambil sesekali mataku melirik ke bawah. Anita tampak tidak menyadari kalau aku sedang menikmati keindahan payudaranya. Tapi yah.. sebaiknya begitu. Gimana jadinya kalau dia tahu lalu tiba-tiba tangganya dilepas, dijamin minimal pasti patah tulang. Yang pasti setelah selamat sampai ke bumi, pikiranku jadi kurang konsentrasi pada tugas.

Aku baru menyadari kalau saat ini di rumah hanya ada kami berdua, aku dan seorang gadis remaja yang cantik sexy. Anita memang cantik, dan tampak sudah dewasa dengan mengenakan baju santai ketimbang seragam sekolah yang kaku. Seperti biasanya, mataku menaksir wanita habis wajah lalu turun ke betis lalu naik lagi ke dada. Kelihatannya pantas diberi nilai 99,9. Sengaja kurang 0,1 karena perangkat dalamnya kan belum ketahuan.

“Oom kok memandang saya begitu sih.. saya jadi malu dong..” katanya setengah manja sambil mengibaskan majalah ke mataku.
“Wahh.. sorry deh Nit.. habis selama ini Oom baru menyadari kecantikanmu,” sahutku sekenanya, sambil tanganku menepuk pipinya.

Wajah Anita langsung memerah, barangkali tersinggung, emang dulu-dulunya nggak cakep.

“Idihh.. Oom kok jadi genit deh..” Duilah senyumnya bikin hati gemas, terlebih merasa dapat angin harapan.

Setelah itu aku mencoba menyalakan TV dan langsung muncul RCTI Oke. Beres deh, tinggal merapikan kabel-kabel yang berantakan di belakang TV.

“Coba Nit.. bantuin Oom pegangin kabel merah ini..”

Dan karena posisi TV agak rendah maka Anita terpaksa jongkok di depanku sambil memegang kabel RCA warna merah. Kaos terusan Anita yang pendek tidak cukup untuk menutup seluruh kakinya, akibatnya sudah bisa diduga. Pahanya yang mulus dan putih bersih berkilauan di depanku, bahkan sempat terlihat warna celana dalam Anita. Seketika jantungku seperti berhenti berdetak lalu berdetak dengan cepatnya. Dan bertambah cepat lagi kala tangan Anita diam saja saat kupegang untuk mengambil kabel merah RCA kembali. Punggung tangannya kubelai, diam saja sambil menundukkan wajah. Aku pun segera memperbaiki posisi. Kala tangannya kuremas Anita telah mengeluarkan keringat dingin. Lalu pelan-pelan kudongakkan wajahnya serta kubelai sayang rambutnya.

“Anita, kamu cantik sekali.. Boleh Oom menciummu?” kataku kubuat sesendu mungkin.

Anita hanya diam tapi perlahan matanya terpejam. Bagiku itu adalah jawaban. Perlahan kukecup keningnya lalu kedua pipinya. Dan setengah ragu aku menempelkan bibirku ke bibirnya yang membisu. Tanpa kuduga dia membuka sedikit bibirnya. Itu pun juga sebuah jawaban. Selanjutnya terserah anda.

Segera kulumat bibirnya yang empuk dan terasa lembut sekali. Lidahku mulai menggeliat ikut meramaikan suasana. Tak kuduga pula Anita menyambut dengan hangat kehadiran lidahku, Anita mempertemukan lidahnya dengan milikku. Kujilati seluruh rongga mulutnya sepuas-puasnya, lidahnya kusedot, Anita pun mengikuti caraku.

Pelan-pelan tubuh Anita kurebahkan ke lantai. Mata Anita menatapku sayu. Kubalas dengan kecupan lembut di keningnya lagi. Lalu kembali kulumat bibirnya yang sedikit terbuka. Tanganku yang sejak tadi membelai rambutnya, rasanya kurang pas, kini saat yang tepat untuk mulai mencari titik-titik rawan. Kusingkap perlahan ujung kaosnya mirip ular mengincar mangsa. Karena Anita memakai kaos terusan, pahanya yang mulus mulai terbuka sedikit demi sedikit. Sengaja aku bergaya softly, karena sadar yang kuhadapi adalah gadis baru berusia sekitar 14 tahun. Harus penuh kasih sayang dan kelembutan, sabar menunggu hingga sang mangsa mabuk. Dan kelihatannya Anita bisa memahami sikapku, kala aku kesulitan menyingkap kaosnya yang tertindih pantat, Anita sedikit mengangkat pinggulnya. Wah, sungguh seorang wanita yang penuh pengertian.

“Ahh.. Ahh..” hanya suara erangan yang muncul dari bibirnya kegelian ketika mulutku mulai mencium batang lehernya.

Sementara tanganku sedikit menyentuh ujung celana dalamnya lalu bergeser sedikit lagi ke tengah. Terasa sudah lembab celana dalam Anita. Tanganku menemukan gundukan lunak yang erotis dengan belahan tepat ditengah-tengahnya. Aku tak kuasa menahan gejolak hati lagi, kuremas gemas gundukan itu. Anita memejamkan matanya rapat-rapat dan menggigit sendiri bibir bawahnya.

Hawa yang panas menambah panas tubuhku yang sudah panas. Segera kulucuti bajuku, juga celana panjangku hingga tinggal tersisa celana dalam saja. Tanpa ragu lagi kupelorotkan celana dalam Anita. Duilah.. Baru kali ini aku melihat bukit kemaluan seindah milik Anita. Luar biasa.. padahal belum ada sehelai bulu pun yang tumbuh. Bukitnya yang besar putih sekali. Dan ketika kutekuk lutut Anita lalu kubuka kakinya, tampak bibir kemaluannya masih bersih dan sedikit kecoklatan warnanya. Anita tidak tahu lagi akan keadaan dirinya, belaianku berhasil memabukkannya. Ia hanya bisa medesah-desah kegelian sambil meremasi kaosnya yang sudah tersingkap setinggi perut. Begitulah wanita. Gam-gam-sus (gampang gampang susah) apa sus-sus-gam (susah susah gampang).

Tidak sabar lagi aku membiarkan sebuah keindahan terbuka sia-sia begitu saja. Aku segera mengarahkan wajahku di sela-sela paha Anita dan menenggelamkannya di pangkal pertemuan kedua kakinya. Mulutku kubuka lebar-lebar untuk bisa melahap seluruh bukit kemaluan Anita. Bau semerbak tidak kuhiraukan, kuanggap semua kemaluan wanita yah begini baunya. Lidahku menjuluri seluruh permukaan bibir kemaluannya. Setiap lendir kujilati lalu kutelan habis dan kujilati terus. Kujilati sepuas-puasnya seisi selangkangan Anita sampai bersih. Lidahku bergerak lincah dan keras di tengah-tengah bibir kemaluannya.

Dan ketika lidahku mengayun dari bawah ke atas hingga tepat jatuh di klitorisnya, Kujepit klitorisnya dengan gemas dan lidahku menjilatinya tanpa kompromi. Anita tak sanggup lagi untuk berdiam diri. Badannya memberontak ke atas-bawah dan bergeser-geser ke kiri-kanan. Segala ujung syarafnya telah terkontaminasi oleh kenikmatan yang amat sangat dashyat. Sebuah kenikmatan yang bersumber dari lidahku mengorek klitorisnya tapi menyebar ke seantero tubuhnya. Anita sudah tidak mengenal lagi siapa dirinya, boro-boro mikir, untuk bernafas saja tidak bisa dikontrol. Aku jadi semakin ganas dan melupakan softly itu siapa.

Batang kejantananku sudah amat sangat besar bergemuruh seluruh isinya. Demi melihat Anita tersenggal-senggal, segera kutanggalkan modal terakhirku, celana dalam. Tanpa ba. bi. bu. be. bo segera kuarahkan ujung kemaluanku ke pangkal selangkangan Anita. Sekilas aku melihat Anita mendelik kuatir melihat perubahan perangaiku. Batang kemaluanku memang kelewatan besarnya belum lagi panjangnya yang hampir menyentuh pusar bila berdiri tegak. Anita kelihatannya ngeri dan mulai sadar ingatannya, kakinya agak tegang dan berusaha merapatkan kedua kakinya.

“Ampun Oom.. jangan Ooomm.. ampun Oomm.jangann..” Tangan Anita mencoba menghalau kedatangan senjataku yang siap mengarah ke pangkal pahanya.

Merasa mendapat perlawanan, sejenak aku jadi agak bingung, tapi untunglah aku memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapinya. Segera aku meminta maaf sambil tanganku kembali membelai rambutnya yang terurai agak acak-acakan.

“Nita takut Oom. Nanti kalau Mama tahu pasti Nita dimarahin. Dan lagi Nita nggak pernah kayak ginian. Nita juga jadi malu..” Katanya setengah mau menangis dan membetulkan kaosnya untuk menutupi tubuhnya.
“Jangan kuatir Nit. Oom tidak bermaksud jahat terhadap kamu. Oom sayang sekali sama Nita. Dan lagi Nita jangan takut sama Oom. Semua orang cepat atau lambat pasti akan merasakan kenikmatan hubungan ‘beginian’. Jangan takut ‘beginian’ karena ‘beginian’ itu enak sekali.”
“Iya, tapi Nita nggak tahu harus bagaimana dan kenapa tahu-tahu Nita jadi begini..?” Air mata Anita mulai mengalir dari pojok matanya. Melihat itu aku segera memeluknya agar bisa menenangkannya.

Agak lama aku memberi ceramah dan teori edan secara panjang lebar, sampai akhirnya Anita bisa memahami seluruhnya. Dan sesekali senyumnya mulai muncul lagi.

“Coba sekarang Nita belajar pegang ‘anunya’ Oom, bagus khan,” aku meraih tangannya lalu membimbingnya ke batang kejantananku.

Tangannya kaku sekali tapi setelah perlahan-lahan kuelus-eluskan pada batang kejantananku, otot tangannya mulai mengendor. Lalu tangannya mulai menggenggam batang kejantananku. Pelan-pelan tangannya kutuntun maju-mundur. Kelembutan tangannya membuat batang kejantananku mulai bergerak membesar, sampai akhirnya tangan Anita tidak cukup lagi menggenggamnya. Dan Anita kelihatan menikmatinya, tanpa kuajari lagi tangannya bergerak sendiri.

“Ahh.. enak sekali Nit.. aahh.. kamu memang anak yang pintar.. ahh..” mulutku tak sanggup menahan kenikmatan yang mulai menjalari seluruh syarafku.

Sementara itu tangan kiriku mulai meremas payudaranya yang masih tertutup kaos Bali yang tipis. Belum pernah aku meremas payudara sekeras milik Anita. Tangan kananku yang satu meraih kepalanya lalu dengan cepat kulumat bibirnya. Lidahku menjulur keluar menelusuri setiap sela rongga mulutnya. Hingga akhirnya lidah Anita pun mengikuti yang kulakukan. Dari matanya yang terpejam aku bisa merasakan kenikmatan tengah membakar tubuhnya.

Segera aku meminta Anita untuk melepas kaosnya agar lebih leluasa. Dan tanpa ragu-ragu Anita segera berdiri lalu menarik kaosnya ke atas hingga melampaui kepalanya. Batang kejantananku semakin berdenyut-denyut menyaksikan tubuh mungil Anita tanpa mengenakan selembar benang. Tubuhnya yang sintal dan putih bersih membakar semangatku. Betul-betul sempurna. Kedua payudaranya menggelembung indah dengan puting yang mengarah ke atas mengingatkanku pada payudara Holly Hart (itu lho salah satu koleksi Playboy).

“Nit, tubuhmu luar biasa sekali.. Hebat!” Pujianku membuat wajahnya memerah barangkali menahan malu.
“Oomm, boleh nggak Anita mencium ‘itu’nya Oom?” Anita tersipu-sipu menunjuk ke selangkanganku. Rasanya tidak etis kalau aku menolaknya. Lalu sambil duduk di sofa aku menelentangkan kedua kakiku.
“Tentu saja boleh kalau Anita menyukainya..” Kubikin semanis mungkin senyumku. Anita pun mengambil posisi dengan berjongkok lalu kepalanya mendekati selangkanganku.

Mulanya hanya mencium dan mengecup seputar kepala batang kejantananku. Pelan-pelan lidahnya mulai ikut berperan aktif menjilat-jilatinya. Anita kelihatan keenakan mendapat mainan baru. Dengan rakus lidahnya menyusuri sekeliling batang kejantananku. Sensasi yang luar biasa membuatku gemas meremasi kedua payudaranya.

“Aaduuhh.. enak sekali Nit.. Teruss.. Nitt, coba ke sebelah sini,” kataku sambil menunjuk ke buah pelirku. Anita segera paham lalu mejulurkan lidahnya ke pelirku. Anita menggerakkan lidahnya ke kanan-kiri atas-bawah.
“Oomm, ke kamar Nita aja yuk biar nggak gerah..” Sahutnya mengajak ke kamarnya yang ber-AC.
“Terserah Nita aja dehh..” balasku.

Begitu Anita merebahkan tubuhnya ke spring bed, aku tidak mau menunggu terlalu lama untuk merasakan tubuh indahnya. Segera kutindih dan kucumbui. Sekujur tubuhnya tak ada yang kusia-siakan. Terutama di payudaranya yang aduhai. Tanganku seakan tak pernah lepas dari liang kewanitaannya. Setiap tanganku menggosok klitorisnya, tubuh Anita menggerinjal entah mengapa. Sementara itu batang kejantananku seperti akan meledak menahan tekanan yang demikian besarnya.

Akhirnya kutuntun batang kejantananku ke arah liang kewanitaan Anita. Liang kewanitaan Anita yang telah kebanjiran sangat berguna sekali, bibir kemaluannya yang kencang memudahkan batang kejantananku menyelinap ke dalam. Sedikit-sedikit kudorong maju. Dan setiap dorongan membuat Anita meremas kain sprei. Kalau Anita merasa seperti kesakitan aku mundur sedikit, lalu maju lagi, mundur sedikit, maju lagi, mundur, maju, mundur, maju, “bless..” Tak kusangka liang kewanitaan Anita mampu menerima batang kejantananku yang keterlaluan besarnya. Begitu amblas seluruh batang kejantananku, Anita menjerit kesakitan.

Aku kurang menghiraukan jeritannya. Kenikmatan yang tak ada duanya telah merasuki tubuhku. Tapi aku tetap menjaga irama permainanku maju-mundur dengan perlahan. Menikmati setiap gesekan demi gesekan. Liang senggama Anita sempit sekali hingga setiap berdenyut membuatku melayang. Denyutan demi denyutan membuatku semakin tak mampu lagi menahan luapan gelora persetubuhan. Terasa beberapa kali Anita mengejankan liang kewanitaannya yang bagiku malah memabukkan karena liang kewanitaannya jadi semakin keras menjepit batang kejantananku.

Erangan, rintihan, dan jeritan Anita terus menggema memenuhi ruangan. Rupanya Anita pun menikmati setiap gerakan batang kejantananku. Rintihannya mengeras setiap batang kejantananku melaju cepat ke dasar liang senggamanya. Dan mengerang lirih ketika kutarik batang kejantananku. Hingga akhirnya aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Ketika batang kejantananku melaju dengan kecepatan tinggi, meledaklah muatan di dalamnya. batang kejantananku menghujam keras, dan kandas di dasar jurang. Anita pun melengking panjang sambil mendekap kencang tubuhku, lalu tubuhnya bergetar hebat. Sebuah kenikmatan tanpa cela, sempurna.

Keesokkan harinya aku mendapat telepon dari Ibu Yuli. Perasaanku mendadak tegang dan kacau, kuatir beliau mengetahui skandalku dengan anaknya. Mulanya aku tidak berani menerimanya, tapi daripada Ibu Yuli nanti ngomongin semua perbuatanku pada teman sekerjaku, terpaksa kuterima teleponnya dengan nada gemetar.
“Halloo.. apa kabar Bu Yuli.”

“Oh baik, terima kasih lho, parabola Ibu sekarang sudah bagus, dan sekalian Ibu mau nanyakan ongkos servisnya berapa.. ”
“Ah. nggak usah deh, Bu.. Cuman rusak sedikit kok, hanya karena kena angin jadi arahnya berubah.”
“Jangan begitu, nanti Ibu nggak mau nyervis ke tempatmu lagi lho.”
“Wah.. tapi saya cuman sebentar saja kerjanya.”
“Iya, bagaimanapun khan kamu sudah keluar keringat, jadi ibu mesti bayar. Nanti siang yach, kamu ke rumah ibu. Ibu tunggu lho.”
“Iya dech kalau Ibu maunya begitu, tapi sebelumnya terima kasih, Bu.”

Begitulah akhirnya aku nongol lagi di rumah Ibu Yuli. Lagi-lagi Nita yang menerimaku.

“Wah, terlambat Oom. Ibu dari tadi nungguin Oom datang. Barusan saja Ibu pergi arisan ke kantornya. Tapi masuk saja Oom, soalnya ada titipan dari ibu.”

Sampai di dalam, kelihatannya Nita tengah belajar bersama dengan teman-temannya. Ada 3 orang cewek sebayanya lagi asyik membahas soal Fisika. Dan kedatanganku sedikit memecah konsentrasi mereka. Kuamati sekilas teman Nita kok cakep-cakep yach. Aku membalas sapaan mereka yang ramah.

“Kenalin ini Oom gue yang baru datang dari Jawa Tengah.”

Kaget juga aku dikerjain Nita. Satu persatu kusalami mereka, Lusi, Ita, dan Indra. Senyum mereka ceria sekali. Di usia mereka memang belum mengenal kepahitan hidup. Semuanya serba mudah, mau ini tinggal bilang ke mama, mau itu tinggal bilang ke papa. Dasar anak keju. Ketiganya memang jelas kelihatan anak orang kaya. Penampilan, gaya, dan kulit mulus mereka yang membedakan dari orang miskin.

Lusi punya lesung pipit seperti aktris Italy. Ita wajahnya mengingatkanku pada seorang aktris sinetron yang lemah lembut, tapi yang ini agak genit. Indra yang berbadan paling besar mirip seorang aktris Mandarin. Persis aktris-aktris lagi makan rujak bareng. Habis aku paling bingung kalau mendeskripsikan wanita cantik, rasanya nggak cukup selembar folio.

Aku menurut saja ketika tanganku di seret ke dalam oleh Nita sambil berpamitan pada temannya mau mengantar Oomnya ke kamar. Dan setelah mengunci pintu kamar, kekagetanku tambah satu lagi. Tubuhku langsung direbahkan ke kasur, lalu menindihku sambil mulutnya menciumiku.

“Oom, Nita mau lagi.” rengeknya manja. Ya, ampun sungguh mati aku nggak bisa menolaknya.

Aku pun segera membalas ciumannya. Nafsu birahiku menanjak tajam. Anita yang masih mengenakan seragam SMP-nya terguling ke samping hingga giliranku yang di atas. Kancing bajunya satu demi satu kulepas. Buah dadanya yang terbungkus BH kuremas dengan gemas. Dari leher hingga perutnya kutelusuri agak brutal. Dan Nita yang meronta-ronta tak kuberi ampun sedikitpun. Kakinya mengangkang lebar kala tanganku mulai merambat ke atas pahanya dan berhenti tepat di tengah selangkangan. Gundukan kemaluan yang empuk membuat tanganku gemetar kala meremasnya. Dan jari tengahku mencongkel sebuah liang yang menganga di tengahnya. Celana dalam Nita mulai lembab kelihatannya tak tahan menghadapi serangan yang bertubi-tubi.

Akupun sangat merindukan Nita, hingga rasanya tak sabar lagi untuk segera menancapkan batang kemaluanku. Segera kupeloroti celana dalamnya setelah roknya kusingkap ke atas. Kerinduan akan baunya yang khas membuat kepalaku tertarik ke arah kemaluan Nita, lalu kubenamkan di sela pahanya. Mulutku memperoleh kenikmatan yang tiada tara kala mengunyah dan memainkan bibirku pada bibir kemaluannya. Nita pun semakin menggila gerakannya apalagi bila lidahku mengorek-ngorek isi kemaluannya. Nikmat sekali rasanya. Klitorisnya yang menyembul kecil jadi sasaran bila Nita menghentak badannya ke atas.

Sepertinya Nita sudah ‘out of control’ karena tangannya dengan kacau meremas segala yang dapat diraih. Demikian juga halnya denganku, entah berapa cc cairan memabukkan yang telah kureguk.
Batang kemaluanku yang sudah ‘maximal’ kuarahkan ke liang senggama Nita. Sekilas kulihat Nita menggigit bibirnya sendiri menanti kedatangan punyaku. Akupun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sangat langka ini. Benar-benar kunikmati tiap tahapan batangku melesak ke dalam liang kemaluannya. Sedikit demi sedikit batang kemaluanku kutekan ke bawah. Indah sekali menyaksikan perubahan wajah Nita kala makin dalam kemaluanku menelusuri liang kemaluannya. Akhirnya, “Bless..”

Habis sudah seluruh batang kemaluanku terbenam ke liang kenikmatannya. Selanjutnya dengan lancar kutarik dan kubenamkan lagi. Makin lama makin asyik saja. Memang luar biasa kemaluan Nita, begitu lembut dan mencengkeram. Ingin rasanya berlama-lama dalam liang kemaluannya. Semakin lama semakin dahsyat aku menghujamkan batangku sampai Nita menjerit tak kuasa menahan kenikmatan yang menjajahnya. Hingga akhirnya Nita berkelojotan sambil meremas ganas rambutku. Wajahnya tersapu warna merah seakan segenap pembuluh darahnya menegang kencang, hingga mulutnya meneriakkan jeritan yang panjang.

Kiranya Nita tengah mengalami puncak orgasme yang merasuki segenap ujung syarafnya.

Menyaksikan pemandangan seperti ini membuatku makin cepat mengayunkan batang kemaluanku. Dan rasanya aku tak bisa menahan lebih lama lagi, lebih lama lagi.., lebih lama lagi. Secepatnya kucabut batang kemaluanku dan segera kuarahkan ke mulut Nita. Nita agak gugup menerima batang kemaluanku. Tapi nalurinya bekerja dengan baik, mulutnya segera menganga dan langsung mengulum batang kemaluanku. Dan kala aku meledakkan lahar, lidahnya menjilati sekujur batang kemaluanku. Tubuhku rasanya langsung luruh, tenagaku terkuras habis-habisan. Beberapa kali batang kemaluanku mengejut dan mengeluarkan lahar. Oh, my God..

Keasyikanku berdua dengan Nita membuat kami tidak merasakan jam yang terus berjalan. Tidak terasa hampir 3 jam kami meninggalkan teman-teman Nita di luar. Sekilas terdengar suara kasak-kusuk, seperti ada orang lagi mengintip perbuatan kami. Tapi saking asyiknya menikmati tubuh Nita, aku jadi tak mempedulikannya. Kulirik Nita masih tergolek tanpa penutup apa-apa dengan tubuh terlentang kelelahan. Wajahnya yang terlihat polos sangat indah dengan paduan tubuh kecil yang mulus. Kakinya masih membuka lebar, seperti sengaja memamerkan keindahan lekukan di selangkangannya. Gundukan kemaluannya memang belum berbulu sehingga jelas kelihatan bibir kemaluannya yang merah muda.

“Nit, teman-temanmu kelihatannya lagi pada ngintip lho.” kataku berbisik di telinganya.
“Hehh..?” jawabnya sambil segera menutupi tubuhnya dengan selimut.
“Teman-temanmu..” sekali lagi aku meyakinkannya sambil menunjuk ke pintu.
“Wwaduhh, gimana nich.. Oom.”
“Tenang aja, cepat pakai baju lagi dan seakan-akan nggak ada apa-apa, okey?”
“Tapi Nita jadi malu sama mereka dong,” katanya manja dan wajahnya berubah merah sekali.
“Sudah dech jangan dipikirin, anggap aja kita nggak tahu kalau mereka pada ngintip.”

Akhirnya kami keluar kamar juga, dan teman-teman Nita kelihatan sekali pura-pura sibuk mengerjakan soal-soal. Terlebih wajah mereka bertiga tersapu rona merah, dan tampak menahan senyum. Wah agak grogi juga aku untuk menyapa mereka. Sekali lagi aku tertolong oleh usiaku yang jauh di atas mereka. Kata orang langkah awal memang sulit untuk dilakukan.

“Hallo, belum selesai nich soal-soalnya?” kata awal yang akhirnya meluncur juga.
“Iya Oomm..” seperti koor mereka menjawab serentak. Dan makin memperlihatkan kegugupan mereka.

Boleh juga nich. Dan ide-ide cemerlang pun segera bermunculan, barangkali tidak terpikirkan oleh seorang Einstein.

“Sebaiknya istirahat dulu biar fresh pikiran kita, jadi nanti kita akan dengan mudah mengerjakan soal-soal rumit kayak gitu,” Saranku menirukan seorang psikiater.

Sebab menurut hematku mereka pasti juga turut terangsang mengintip perbuatan kami. Dengan kata lain mereka menyetujui perbuatan itu, kalau nggak setuju yach jelas nggak mau ngintip. Jadi kesimpulannya kalau mereka mau mengintip berarti juga mau untuk berbuat seperti itu.

“Begini, Oom tahu kalau kalian tadi ngintip Oom di kamar. Tapi kalian tidak perlu kuatir sama Oom. Oom nggak marah kok. Malah senang bisa memberi kalian pelajaran baru. Tapi Oom juga kepingin lihat kalian telanjang juga dong, biar adil namanya. Iya, nggak.?”

Seketika wajah mereka bertambah merah padam, antara malu dan takut.

“Maaf Oom, tadi kami tidak sengaja mengintip.” kata Indra ketakutan sambil merapatkan pahanya.

“Baiklah kalau begitu Oom tidak mau memaksa kalian, Oom juga sayang sama kalian. Kalian semua cantik-cantik. Sekarang daripada kalian ngintip, Oom nggak keberatan untuk nunjukin burung oom. Lihat yach dan kalian semua harus memegangnya. Yang nggak mau megang nanti Oom telanjangin!” Suaraku bertambah nada ancaman.

Dan aku pun segera membuka reitsleting celana sekaligus memelorotkannya berikut celana dalam, hingga burungku yang ngaceng melihat kepolosan mereka langsung nyelonong keluar. Serempak Indra, Lusi, dan Ita menutup wajah mereka. Aku acuh saja mendekati mereka satu persatu dan menarik tangannya untuk memegang burungku. Mulanya tangan mereka kaku sekali tapi jadi mengendur kala menempel burungku.

Nita yang sedari tadi hanya menonton langsung memprotes kelakuanku.

“Sudahlah Oom jangan begitu, lebih baik kita semua telanjang bersama saja, itu memang yang paling adil. Lagian kita juga sudah biasa mandi bersama kok, iya khan teman-teman.”

Indra, Lusi, dan Ita diam saja tampak malu-malu mempertimbangkan tawaran Nita.

“Baiklah karena diam berarti kalian setuju. Ayo dong Lus, biasanya kamu yang paling suka membukakan bajuku.” Kata Nita sambil menghampiri lalu merangkul Lusi.
“Iya dech saya setuju, tapi asal yang lain juga setuju lho.” Lusi mengumpan lampu kuning.
“Oke, Saya juga setuju agar konsekuen dengan perbuatan kita.” Ita menimpalinya.
“Demi kalian aku juga boleh-boleh saja.” Akhirnya Indra juga memberi keputusan yang melegakan hatiku.

“Nach begitu baru kompak namanya. Yuk kita bareng-bareng ke kamar aja..” Sahut Nita.

Jantungku bergerak kencang sekali, membuat langkahku limbung. Di depanku berjalan 4 cewek imut-imut alias ABG, Nita dan ketiga temannya, Indra, Lusi, dan Ita, menuju kamar Nita. Mulanya bingung harus bagaimana, tapi situasi yang memaksaku berbuat spontan saja. Mereka semua kusuruh duduk berjejer di tepi ranjang.

“Begini, kalian semua nggak perlu takut sama Oom. Oom nggak mungkin menyakiti kalian, kita sekarang akan bermain dalam dunia yang baru, yang belum pernah kalian rasakan. Kalian tak perlu malu, kalian tinggal menuruti apa saja yang Oom perintahkan. Sekali lagi rileks saja, anggaplah kita sedang menjalani pengalaman yang luar biasa.”

Banyak sekali sambutan pembukaan yang keluar begitu saja dari mulutku, untuk meyakinkan mereka dan agar nanti tidak kacau. Akhirnya mereka menganggukkan kepala satu persatu sebagai tanda setuju. Di wajah mereka mulai muncul senyum-senyum kecil, tetapi jelas tak bisa menyembunyikan rasa malunya. Wajah mereka memerah kala aku mengucapkan kata-kata yang berbau gituan.

Singkat kata kusuruh mereka semua berdiri berhadapan, berpasangan. Nita memilih Indra sebagai pasangannya, sedang Lusi dengan Ita. Padahal batang kejantananku sudah gemetaran ingin segera melabrak mereka, tetapi nalarku yang melarangnya.

“Sekarang kalian coba saling membukakan baju pasangan kalian sampai tinggal BH dan celana dalam saja. Biar nanti sisanya Oom yang bukain.”

Mulanya mereka ragu bergerak, untunglah ada Nita yang berpengalaman dan Ita yang agresif sekaligus paling cantik dan menggiurkan. Ita memang lebih menonjol dari semuanya, badannya yang bagus tergambar dalam baju tipisnya, hingga BH-nya menerawang membentuk gundukan yang sempurna. Nita dan Ita tampak tertawa kecil membuka kancing baju temannya yang tak bisa mengelak lagi. Dan tentu saja Indra membalas perbuatan Nita, demikian pula Lusi. Wah, tak kusangka jadi meriah sekali persis seperti lomba makan krupuk. Hatiku bersorak girang melihat mereka saling berebut melepas baju pasangannya. Sementara itu otakku terus berputar mencari solusi terbaik untuk step berikutnya, selalu saja setiap cara ada kemungkinan terjadi penolakan. Sebaiknya harus selembut mungkin tindakanku.

Pasangan Nita dan Indra kelihatan kompak, hingga tak banyak waktu mereka berdua telah telanjang, hanya BH dan celana dalam saja yang menempel di badannya. Untuk Nita tak perlu kuceritakan lagi, lagian para pembaca juga sudah pernah ikut menikmati keindahan tubuhnya pada episode yang lalu. Sedang Indra yang berbadan putih mulus masih malu-malu saja, sambil menutupi selangkangannya dengan tangan kanan ikut menonton Ita dan Lusi yang belum selesai. Sementara itu, Ita dan Lusi sampai bergulingan di lantai. Kelihatannya Lusi menolak dibuka rok bawahnya, tapi Ita tetap ngotot menelanjanginya. Nita dan Indra turut tertawa menonton pergulatan seru itu. Dan karena gemas melihat Ita kewalahan atas pemberontakan Lusi, Nita dan Indra segera bergerak membantu Ita dengan memegangi kaki Lusi yang tengah menendang-nendang. Secepat kilat Ita memelorotkan rok bawah Lusi sampai terlepas.

“Heehh.. kalian curangg.. Nggak mau, Lusi nggak mau sama kalian lagi..” Lusi berteriak dengan sengit dan seperti mau menangis.

“Tenang Lusi, kita kan lagi bersenang-senang sekarang, dan lagi kenapa kamu mesti seperti itu. Bukankah kamu sendiri tadi sudah ikut setuju. Dari tadi kan Oom nggak memaksa kamu. Yang penting kita tidak akan menceritakan kejadian ini pada siapa pun. Hanya kita-kita saja yang tahu. Kalau kamu malu itu salah. Percaya deh sama Oom.”
Untunglah saranku kelihatannya dapat diterima, apalagi melihat Ita segera membuka bajunya sendiri yang kusut sekali.

Satu persatu kancing bajunya dibuka, dan sekali merosot sekujur keindahan tubuhnya terpampang. Tak kusangka Ita terus melepas BH-nya, kemudian membungkuk dan melepas celana dalamnya. Seketika jantungku berhenti berdetak, seluruh susunan syarafku mengeras, sampai dada ini seperti mau meledak. Sebuah pemandangan yang menakjubkan terpampang begitu saja di depanku.

“Luar biasa.. Hebat.. Nah dengan begini berarti Lusi nggak boleh ngambek lagi lho. Lihat Ita telah membayar kontan. Yuk kalian semua sekarang duduk lagi di ranjang sini.” Segera mereka sekali lagi menuruti perintahku.

Aneh memang, selama ini aku nggak pernah kenal sama ilmu-ilmu gaib seperti di Mak Lampir, tetapi kenyataannya kok bisa mereka begitu saja patuh padaku.

“Nah sekarang kalian semua berbaring,” Mereka patuh lagi. Dengan kaki terjuntai di lantai mereka semua membaringkan tubuhnya.

“Sekarang kalian diam saja, Oom akan memberi sesuatu pengalaman baru seperti yang kalian tonton waktu Oom sama Nita. Kalian tinggal menikmati saja sambil menutup mata kalian biar lebih konsentrasi.” Sengaja aku menjatuhkan pilihan pertama pada Lusi.

Perlahan-lahan kubuka celana dalamnya, kakinya agak menegang. Sedikit demi sedikit terus kutarik ke bawah. Segundukan daging mulai terlihat. Detak jantungku kembali berdegup cepat. Dan lepaslah celana dalamnya tanpa perlawanan lagi. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilatan di depanku. Sedikit kurentang kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik bukit itu. Lalu dengan kedua jempol kubuka sedikit celah itu hingga terlihat semua isinya. Aku sampai menelan air liurku sendiri demi melihat liang kewanitaan Lusi.

Kudekatkan kepalaku agar pemandangannya lebih jelas. Dan memang indah sekali. Aku tak bisa menahan lagi, segera kudekatkan mulutku dan kulumat dengan bibir dan lidahku. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian liang kewanitaan Lusi, rasanya tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan. Dan tiap lidahku menekan keras ke bagian yang menonjol di pangkal liang kewanitaannya, Lusi mendesis kegelian. Kombinasi lidah dan bibir kubuat harmonis sekali. Beberapa kali Lusi mengejangkan kakinya. Aku tak peduli akan semerbak bau yang khas memenuhi seputar mulutku. Malah membuat lidahku bergerak makin gila. Kutekankan lidahku ke lubang liang kewanitaan Lusi yang sedikit terbuka. Rasanya ingin masuk lebih dalam lagi tapi tak bisa, mungkin karena kurang keras lidahku. Hal ini membuat Lusi beberapa kali mengerang keenakan.

“Aduhh.. Oomm.. enakk sekali.. teruss Oomm.. ohh..” Mulut Lusi mendesis-desis keenakan. Dan setiap lidahku menerjang liang kewanitaannya, Lusi menghentakkan pinggulnya ke atas, seakan ingin menenggelamkan lidahku ke dalam liang kewanitaannya. Banyak sekali cairan kental mengalir dari liang kewanitaannya, dan seperti kelaparan aku menelan habis-habisan. Persis seperti orang sedang berciuman, cuma bedanya bibirku kali ini mengunyah bibir liang kewanitaan Lusi hingga mulutku berlepotan lendir.

Ita yang berbaring di sebelah Lusi tampak gelisah, beberapa kali kulihat dia merapat-rapatkan pahanya sendiri. Rupanya dia ikut hanyut melihat permainanku. Diantara mereka berempat, dia memang yang tercantik. Karena itulah mungkin yang membuatnya sedikit genit, lebih matang, dan lebih ‘berbulu’. Hebat nian, anak SMP liang kewanitaannya sudah selebat itu. Sambil mulutku bermain di liang kewanitaan Lusi, sedari tadi mataku terus memperhatikan liang kewanitaan Ita. Beberapa kali tanganku ingin meremasnya tapi kuatir kelakuanku bisa mengecewakan Lusi. Habis kalau dia ngambek bisa berantakan. Sebagai kompensasinya tanganku meremasi kedua payudara Lusi yang kecil dan nyaris rata dengan dada. Putingnya yang lembut kugosok-gosok dan kupencet.

“Lus, udah dulu yahh, nanti lain kali Oom lanjutin lagi, yahh.” kataku sambil megecup bibirnya. Yang diajak ngomong tidak menjawab, cuma wajahnya jadi merah seperti kepiting rebus. Sekali lagi kukecup di keningnya.

Segera aku bergeser ke sebelah dan langsung menindih tubuh Ita. Ita yang cantik. Ita yang seksi. Walau tengah terlentang, payudaranya tetap tegak ke atas dan diperindah dengan puting yang besar. Kudekatkan bibirku ke bibirnya, langsung menghindar. Barangkali tak tahan mencium aroma liang kewanitaan Lusi. Wajarlah, memang mulutku seperti habis makan jengkol. Segera kuturunkan mulutku ke lehernya, kucumbui semesra mungkin. Ita kegelian. Lalu turun lagi. Sambil kuremasi, payudaranya segera masuk ke mulutku. Kuhisap dan kujilati putingnya. Karuan saja Ita meronta-ronta.

Entah kegelian apa keenakan, aku tak peduli. Bergantian kedua payudaranya kujilati semua permukaannya. Nafsuku rasanya sudah di ujung ubun-ubun. Batang kejantananku telah mendongak perkasa sekali, beberapa kali berdenyut minta perhatian. Kalau saja memungkinkan ingin rasanya segera kumasukkan ke liang kewanitaan Ita. Sekali lagi nalarku terkontrol, karena memang aku sudah berjanji pada mereka. Tidak ada liang kewanitaan yang kumasuki batang kejantanan. Lagian memang aku benar-benar ingin semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Coba kalau tiba-tiba ada yang menangis karena menyesal memberikan perawan mereka begitu saja padaku. Nggaklah.

Kaki Ita kurenggangkan sedikit. Bukit Berbunganya indah sekali. Yang namanya labia mayora sebetulnya nggak karuan bentuknya tapi selalu memancarkan keajaiban magnetis bagi setiap pria yang memandangnya (tentu yang normal atau paling tidak seperti aku). Barangkali kalau aku yang bikin daftar keajaiban dunia, Labia Mayora menempati urutan teratas. Siapa setuju kirim email, nanti kubawa berkas dukungannya ke Majelis liang kewanitaan Nasional.
Singkat kata segera mulutku kembali beroperasi di wilayah ajaib itu. Pelan-pelan kutarik dengan bibirku kedua labia mayora kepunyaan Ita secara bergantian.

Kemudian, lidahku mencongkel keras ke pangkal pertemuan pasangan labia itu, dan berputar-putar di tonjolan daging kecilnya yang konon paling rawan sentuhan. Memang luar biasa efek sampingnya, seketika sekujur tubuh Ita bergoncang. Makin keras goncangannya, makin gila pula lidahku berayun-ayun. Aroma yang khas muncul lagi seiring mengalirnya lendir encer. Harta terpendam inilah yang kucari. Lidahku terus menyongsong ke dalam liang kewanitaan Ita.

Ita yang meronta-ronta menahan gejolak penjarahan liang kewanitaannya, berinisiatif mengambil bantal dan meletakkan di bawah pantatnya. Aku sampai heran perawan kecil ini kok sudah punya insting yang baik. Sambil kedua kakinya nangkring di pundakku, Ita membiarkan aku dengan leluasa menjelajahi seisi liang kewanitaannya. Kali ini lidahku berhasil masuk semua ke dalam liang kewanitaan, enak sekali.

Aku sudah tidak tahan lagi, segera tangan kananku mengocok batang kejantananku sambil segera berpindah ke sebelah lagi. Kali ini giliran Indra yang kelihatannya berdebar-debar menunggu giliran. Itu terlihat dari gerakan matanya yang gelisah. Tanpa basa-basi lagi kuraih sebuah bantal dan kuletakkan di bawah pantatnya, dan kurentangkan kedua kakinya menjepit badanku yang berlutut di lantai. Liang kewanitaannya merekah persis di depan hidungku. Sambil terus mengocok batang kejantanan, segera lidahku menerobos ke lubang senggamanya. Indra sempat berontak. Duilah aku sampai kesurupan, lupa sama teman bermain yang masih yunior. Oke, sofly and gently again maunya.

Sambil menahan nafas yang sebetulnya sudah ngos-ngosan (nggak sempat minum extra joss) kucumbui liang kewanitaan Indra. Liang kewanitaan yang satu ini agak gemuk dan berbulu walau tak selebat milik Ita. Walau tak seindah milik Ita, tapi tetap punya daya tarik tersendiri. Belum lagi aromanya yang semerbak harumnya. Tetap pelan-pelan, kutelusuri tiap lekukan yang ada di liang kewanitaannya. Sedap juga lho bermain slowly seperti ini. Klitorisnya yang agak besar bergoyang mengikuti gerakan lidahku. Entah kata-kata apa saja yang keluar dari mulut Indra. Kurang jelas memang. Tapi kuyakini itu suara erangan dan rintihan wanita yang tengah enjoy dan penuh semangat. Membakar semangatku pula dalam memacu tanganku pada batang kejantanan sendiri. Kedengarannya tragis sekali. Bak peribahasa orang kelaparan dalam lumbung padi.

Pantat Indra yang padat dan besar membuat lubang anusnya ikut terbuka waktu diganjal bantal. Tanpa rasa jijik sedikitpun kujilat-jilat anusnya. Indra makin mengaduh keenakan apalagi kala lidahku mencoba menerobos masuk ke anusnya. Indra pun menunjukkan kerja sama yang baik dengan mengangkat pinggulnya. Aku pun turut meningkatkan speed game-nya. Agak capai juga berlutut terus, aku naik ke atas dan menindih tubuh Indra. Kuciumi sekujur payudaranya yang tak kalah kencang dengan punya Ita. Dan walau kalah besar, keindahannya susah untuk dinilai. Sambil menciumi payudaranya, tanganku makin cepat mengocok batang kejantanan sendiri.

Akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagi, sekujur tubuhku tiba-tiba menegang. Seiring dengan semburan keras yang berapi-api di batang kejantananku, segera aku melumat habis mulut Indra yang mungil. Lidah Indra memberi sambutan hangat dengan mengais-ngais lidahku.

Selepasnya kami bercengkarama, mereka semua kecuali Anita akhirnya minta pamit setelah sebelumnya mereka memakai pakaiannya kembali. Setelah mereka pergi, saya melakukan percintaan dengan Anita kembali hingga 1 jam sebelum jam 6 karena Ibu Yuli akan pulang ke rumah pada jam 6 tepat. Selesai kami bercinta, saya berpura-pura mengerjakan antena parabola itu sambil sekali-kali mengerlingkan mata kepada Anita walaupun ibunya sedang mengerjakan tugas kantor di sisinya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Wanita Alim

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 Cerita Sex: Wanita Alim – Muslimah adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 31 tahun. Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Syamsul, wanita ini telah dikaruniai dua anak yang masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di partai, demikian juga suaminya. Jilbab lebar serta jubah panjang serta kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya, sehingga mengesankan kealiman Muslimah.

 

 

cerita-sex-wanita-alim-300x225

Cerita Sex: Wanita Alim

 

Sore ini, ibu muda jilbab alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan sekantor suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib. Dengan jilbab putih yang lebar serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Muslimah menemui tamu suaminya itu bernama Naryo. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis. Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Naryo.

Cerita sex – Sebetulnya Muslimah kurang suka dengan laki-laki yang bernama Naryo itu, karena matanya yang jalang kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Naryo datang bertamu. Namun kali ini, Muslimah harus menemuinya karena Naryo ini adalah rekan suaminya, terpaksa Muslimah bersikap ramah kepadanya. Memang tidak mungkin untuk menyuruh Naryo kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini.

Akhirnya Muslimah mempersilahkan Naryo menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Muslimah memang sangat sepi. Selain suaminya yang tidak ada di rumah, kedua anaknya pun sedang ngaji dan baru pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Muslimah tengah menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di ruang tamu. Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minuman tamu suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki tamu suaminya yang semula menunggu di ruang tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Muslimah.

Muslimah terpekik kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang. Wanita berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah Naryo tamu suaminya yang tengah dibikinkan minuman olehnya. Muslimah berupaya meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi wanita yang halus ini. Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Muslimah.

“Maaf, Mbak Muslimah. Mbak Muslimah begitu cantik dan sangat menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini”. desis Naryo membuat Muslimah tak berkutik.

Kilatan belati yang dibawa Naryo membuat wajah wanita berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Muslimah melihat pisau belati yang terlihat sangat tajam sehingga membuat wanita ini lemas ketakutan. Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika dia merasakan kedua tangan Naryo itu menyusup ke balik jilbab lebarnya meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan?.. Lantas salah satu tangan Naryo lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya.

“Jangaan.. dik Naryo..”desah Muslimah dengan gemetaran.

Namun laki-laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 31 tahun ini. Muslimah menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi laki-laki itu.

“Jangaan.. dik Naryo…. sebentar lagi anak-anakku pulang..” desah Muslimah masih dengan wajah ketakutan dan gelisah.

Naryo terpengaruh dengan kata-kata Muslimah, diliriknya jam dinding yang terdapat pada dapur tersebut dan memang selama sering bertamu di rumah ini Naryo mengetahui tak lama lagi kedua anak wanita yang tengah diperkosanya itu pulang dari ngaji. Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum kemudian, Naryo berlutut di belakang Muslimah. Muslimah menggigil dengan tubuh mengejang ketika kemudian wanita kader ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas tanpa diduganya, Naryo menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke pinggang.

Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Sementara Naryo justru merasa takjub melihat istri rekan sekantornya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya begitu menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Mas Syamsul yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat kini ditelanjanginya.

Pertama kali Naryo melihat Muslimah, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih keturunan ningrat ini walaupun sebenarnya Naryo juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Muslimah wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Muslimah adalah istri temannya.

Tetapi seringkalinya mereka bertemu membuat Naryo semakin terpikat dengan kecantikan istri mas Syamsul ini, bahkan walaupun Muslimah memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Naryo dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan pantatnya yang bulat indah bahenol. Muka Muslimah merah padam ketika diliriknya, mata Naryo masih melotot melihat tubuh Muslimah yang setengah telanjang.

Celana dalam dan rok dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Naryo, sehingga wanita alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Naryo. Belahan pantat Muslimah yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat Mufida terlihat kemaluan wanita istri rekannya yang sangat menggiurkan.

“Mbak Muslimah.. Kakimu direnggangkan dong. Aku ingin melihat memekmu…” kata Naryo masih sambil jongkok seraya menahan birahinya karena melihat bagian kehormatan istri rekannya yang cantik ini.

Wanita itu menyerah total, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Naryo kagum melihat kemaluan Muslimah yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.

“Jangaan.. diik.. hentikaaan… anak-anakku sebentar lagi pulang” pinta Muslimah dengan suara bergetar menahan malu.

Namun Naryo seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Muslimah dan lidahnya mulai menyentuh anusnya. Muslimah menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya.

“Oh dik jajajangan?”.

Dengan bernafsu Naryo menguakkan bibir kemaluan Muslimah yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita ini mengejang lebih hebat lagi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 31 tahun ini tak kuasa menahan erangannya.

“Oh yeah? Aaaagggh!”, ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya.

Dan menit-menit selanjutnya Muslimah semakin mengerang berkelojotan oleh kenikmatan birahi ketika Naryo seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Muslimah belum pernah diperlakukan seperti ini walaupun oleh mas Syamsul suaminya.

“Hmmm…, memekmu enak?. Mbak Muslimah….” kata Naryo sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri rekannya ini, dan tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Muslimah sambil berbisik ke telinga ibu muda itu?.
“Mbak saya entotin ya, saya mau mbak merasakan hangatnya penisku”
“Aihhhh… eungghhhh…. jangan.. ampun” Muslimah mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar, panjang dan panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.

Tubuh wanita berjilbab berdarah ningrat itu mengejang antara rasa marah bercampur nikmat Muslimah meronta lemah disertai desahannya. Dengan buas Naryo menghujamkan batang penisnya.

“Mmmfff.. oh oh. enak juga ngentot sama Mbak?.” tanpa melepas bajunya ibu muda itu, Naryo menyetubuhi isteri sahabatnya dari arah belakang, Naryo sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah menghentakan penis besarnya.

Muslimah dapat merasakan penis Naryo yang kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Muslimah, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita kader salah satu partai yang alim ini menggigit bibirnya disertai desahan nikmatnya. Muslimah tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya. Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah nikmat, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu memilin-milin puting susunya yang peka…

“Ayo Mbak Muslimah…. ahhhh… jangan bohongi dirimu sendiri… nikmati… ahh…. nikmati saja….” Naryo terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina ibu muda yang alim ini.

Muslimah menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa malu. Tapi ia tak mampu. Muslimah mendesah nikmat dan tanpa sadar ia meracau…

“Oh besar sekali punyamu dik Naryo, sakiiiit… Oooh ampuuun yeah ampuuun dik”.

Naryo dengan gencar mengocok penisnya didalam vagina yang mulai basah sambil berbisik pada ibu muda itu.

“Mana yang enak kontolku dengan punya mas Syamsul mbak?”, Muslimah mulai meracau kembali seraya mengerang.
“Oooooh enak punyamu dik, besar dan panjang aduh dik ngilu oh mmmf Aaaagghh..” dan akhirnya wanita cantik ini menjerit kecil saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 6 tahun dia telah menjalani pernikahan dengan mas Syamsul belum pernah Muslimah mendapatkan orgasme sedahsyat ini.

Tubuh Muslimah langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya selangkah lagi akan sampai ke puncak. Naryo masih terus mengaduk vaginanya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang Naryo menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya mencengkeram payudara Muslimah yang padat dan montok dengan kuat diremasnya. Muslimah yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam vaginanya disembur cairan hangat mani dari penis Naryo yang terasa banyak membanjiri liangnya. Muslimah kembali merintih mirip suara anak kucing, saat dengan perlahan Naryo menarik keluar penisnya yang lunglai.

Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita ini. Muslimah tersadar dan terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur.

“Sudah, Mbak Muslimah nggak usah nangis! Toh mbak Muslimah ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau tidak mau nama baik suamimu tercemar dengan perselingkuhan kita!!” kata-kata Naryo dengan nada tekanan keras sambil membenahi celananya.

Muslimah diam saja, harga dirinya sebagai seorang istri dan wanita hancur. Wanita itu baru merapikan pakaiannya yang awut-awutan ketika, dilihatnya Naryo telah pergi dari dapur dan beberapa saat kemudian tanpa berpamitan, terdengar suara mobil Naryo berlalu meninggalkan halaman rumahnya. Mufida terisak menyesali nasib yang menimpanya,

Namun dia juga merasa malu betapa dia ikut menikmati juga ketika tamu suaminya itu menyetubuhinya sambil berdiri dari arah belakang tubuhnya dengan posisi menungging, Muslimah belum pernah melakukan hubungan intim bersama suaminya dengan posisi demikian itu, namun segera air mata yang menghiasi wajahnya buru-buru dihapusnya saat didengar suara kedua anaknya pulang.

Dan sejak peristiwa perkosaan itu, ketika ia melakukan hubungan kelamin dengan suaminya Muslimah sudah tak bisa merasakan nikmat lagi saat ia melayani suaminya. Muslimah merasakan penis suaminya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan punya Naryo yang besar panjang, dan bayangan saat ia diperkosa oleh Naryo membuat dirinya menuntut sesuatu yang dapat memberikan gelombang kenikmatan. Ia ingin suaminya bisa seperkasa Naryo yang bisa melambungkan sukmanya saat mencapai puncak kenikmatan. Rasa menyesal saat diperkosa dan gejolak syahwat berkecamuk dalam batinnya membuat ibu muda itu merindukan kejantanan milik lelaki seperti Naryo, namun semuanya ia pendam sendiri seolah-olah tidak ada kejadian apa-apa bila berada didepan suaminya.

Dua minggu setelah peristiwa itu Muslimah menerima telepon dari Naryo saat suaminya keluar kota.

“Halo mbak! Mas Syamsul pergi ke Semarang ya? Saya mau bertamu ke rumah bolehkan?”
“Brengsek kamu dik Naryo!” jawab Muslimah.
“Lho koq mbak marah. Mbak menikmati juga kejantananku saat itu.”

Lalu Muslimah memutuskan hubungan telepon, dengan tubuh gemetar dan perasaan tak menentu ia masuk ke dalam kamar, ia khawatir Naryo pasti akan datang bertamu siang ini disaat anak-anaknya berada disekolah dan suaminya tak ada dirumah. Hatinya berkecamuk antara menerima kunjungan Naryo atau tidak, namun gejolak nafsunya menuntut sesuatu yang tak pernah didapatkan dari suaminya. Tiba-tiba ketukkan pintu terdengar olehnya dan dengan gugup ia keluar dari kamar, langkahnya sedikit gemetar saat menuju pintu rumah.

Ketika ia membuka pintu tampak seringai Naryo dengan sorot mata penuh nafsu saat menatap dirinya. Tanpa basa basi lagi Naryo langsung mengunci pintu rumahnya, dan Naryo telah mempunyai rencana agar isteri sahabatnya yang cantik ini akan selalu ketagihan dengan batang kejantanannya, dan Naryo akan menunjukkan bagaimana memberikan kepuasan dalam permainan seks pada isteri sahabatnya. Saat Naryo mendekati tubuh wanita cantik ini kian gemetar dan dengan buasnya Naryo menciumi leher jenjang isteri sahabatnya, tubuh ibu muda itu mengejang ketika dengan sedikit kasar Naryo meremas-remas pantatnya dan kekasaran itu membuat gejolak nafsu Muslimah menggelegak hingga lupa akan segala-galanya.

Matanya terbelalak saat dengan cepatnya Naryo sudah dalam keadaan telanjang dihadapannya, penisnya yang besar panjang mulai membesar. Dan dengan kasar Naryo melucuti pakaian Muslimah hingga keduanya sama-sama telanjang yang tinggal hanya jilbabnya yang belum terlepas, karena Naryo akan lebih bergairah jika isteri sahabatnya saat digarap masih memakai jilbab. Kemudian Naryo mendudukkan ibu muda itu di sofa, lalu disorongkan penisnya ke wajah Muslimah dan digesekan ke hidung perempuan itu.

“Ayo mbak cium dan jilati ini penis yang pernah memberikan kenikmatan ayo ayo!.”

Saat itu Muslimah serasa akan muntah karena ia belum pernah mencium penis Naryo sedang penis suaminya belum pernah Muslimah menjilatinya, dan ini penis orang lain. Namun kali ini ia dengan terpaksa melakukan itu.

“Pegang ya mbak, dan gesek-gesek dipipi, nah begitu cium mbak terus-terus cium.”

Aroma batang penis itu mulai merangsang Muslimah dan tanpa sadar ia mulai menjilati penis Naryo dengan nafsu yang menggelegak dan ia merasakan sensasi baru memacu gairahnya, ia mulai merasakan penis itu kian membesar dalam mulutnya hingga mulutnya tak sanggup lagi untuk mengulum batang penis lelaki itu. Muslimah sudah bukan Muslimah yang dulu lagi sejak ia mengenal batang penis lelaki yang besar panjang.

“Mmmmfff… mmmf”

“Oh oh yeah enak juga ngentot mulut mbak, ternyata mbak suka isep kontol ya?”, dan kata-kata kotor Naryo ditelinganya serasa indah terdengar dan nafsu Muslimah kian membuncah keubun-ubun.
“Dik Naryo puaskanlah mbak.. bawalah mbak masuk ke kamar oh dik cepatan.. setubuhi mbak seperti tempo hari.
“Aaaagggh.. Ouuuh”

Lalu Naryo membopong tubuh molek isteri sahabatnya naik ke ranjang, dan dengan buas Naryo menindihnya, dan ibu muda itu berkelojotan saat mulut Naryo mengulum putting susu yang masih segar dan jari-jari Naryo merogoh liang vaginanya. Muslimah kian mengejang?.

“?Ooooh mmmf ampun Dik Naryo jangan… jangaaan mempermainkan mbak oh yeah mmf… Ayo dik Naryo berilah mbak nikmat kejantananmu aampun…”
“He… heee sabar dong mbak, aku juga suka dengan memek mbak yang sempit ini, aku suka jilatin memekmu, mana yang enak punyaku dengan punya mas Syamsul mbak”
“?Enak punyamu dik.”
“Mana yang besar dan panjang punyaku sama punya mas Syamsul”
“Oh dik tolong dik cepat. Bbbbbesar pppppunya muuu.”

Lalu dengan gemasnya Naryo menggigit kecil payudara indah milik Muslimah seraya batang penis besar itu menerobos masuk keliangnya yang sempit, walau ia sudah melahirkan anak dua namun serasa sempit buat ukuran penis besar Naryo. Mata ibu muda itu terbeliak keatas saat penis besar itu kandas didasar rahimnya dan kenikmatan seperti itu belum pernah ia dapatkan dari suaminya dan sekarang ia dapat merasakan dari penis orang lain selain suaminya, tubuhnya menggeletar hebat ketika dengan irama lambat dan terkadang cepat ayunan batang penis Naryo keluar masuk vaginanya. Kenikmatan demi kenikmatan serasa sampai ke ubun-ubunnya.

“Ooh oh yeh enak eeeeeenak kontol besarmu dik Naryoiiiiii oh ampun.”

Ia meracau tanpa sadar saking kenikmatan itu mendera dirinya. Muslimah bagaikan kuda betina liar saat dipacu oleh lelaki sahabat suaminya, ia melenguh seperti sapi disembelih karena nikmatnya, ia menangis dan menyesal karena selama ini ia telah tertipu oleh suaminya bahwa kenikmatan itu bisa ia dapatkan asalkan mas Syamsul tahu bagaimana caranya memberikan kepuasan kepadanya, dan ternyata suaminya adalah suami yang tidak mempunyai pengetahuan tentang urusan seks, itu yang membuat ia menangis, serta menyesal, terhina dan marah pada diri sendiri. Maka bagaikan banteng betina yang terluka ia pacu nafsu berahinya yang terpendam selama ini.

“Ayo dik nikmatilah tubuhku, setubuhilah aku sesukamu.”
“Baik mbak yang cantik, kekasih binalku sekarang waktunya nikmatilah rasa kontol besar ini”
“Mmmmmf yeah, oh memek mbak legit rasanya.”

Dan Tubuh Muslimah melengkung saat ia mencapai puncak nirwana.

“Ooooh enak tolooooong ampuuuuuun,” biji mata Muslimah mendelik ia berkelonjotan saat semburan lahar panas Naryo dengan derasnya menyemprot dasar rahimnya, dan batang penis besar itu berkedut-kedut di dinding vaginanya.

Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Syamsul baru ini ia merasakan begitu nikmatnya semburan air mani lelaki hingga tubuhnya bergetar bagai kena aliran listrik ribuan watt dan sukmanya serasa terbang melambung ke awang-awang.

Hingga kini hubungan mereka telah berjalan 1 tahun tanpa diketahui oleh suaminya, karena mereka pintar memanfaatkan waktu serta merahasiakannya, kadang bila ada kesempatan mereka melakukan di hotel dan yang lebih berani lagi saat suaminya ada dirumah. Naryo pura-pura berkunjung untuk bermain catur dengan suaminya, saat itu juga isterinya menyediakan minuman kopi buat suaminya dengan dibubuhi obat tidur yang sengaja dibawa Naryo, sehingga sewaktu suaminya bermain catur dengan Naryo, Syamsul tidak tahan lama karena mengantuk berat lalu masuk kedalam kamar. Muslimah berpura-pura ikut tidur juga disamping suaminya agar suaminya tidak curiga dan ia katakan bahwa Naryo ingin menginap dirumahnya dan tidur di sofa ruang tamu.

Pada saat suaminya telah tertidur pulas bagaikan orang mati, Muslimah disetubuhi oleh Naryo disamping suaminya, Muslimah berpacu dalam birahi hingga ia meringkik nikmat dengan tubuh berkelojotan disamping tubuh suami yang tertidur pulas, bahkan perbuatan yang demikian itu membuat sensasi aneh tersendiri bagi mereka berdua. Persetubuhan itu mereka lakukan hingga menjelang subuh.

Ada sesuatu yang lebih membuat Muslimah amat terangsang nafsunya bila saat Naryo sekali-kali datang berkunjung kerumahnya, dengan berpura minta diajarkan komputer sama Naryo sementara suaminya duduk diruang keluarga sambil menikmati secangkir kopi, hanya dengan jarak beberapa meter, disitu ibu muda itu sedang belajar computer bersama Naryo, Muslimah merasa sangat terangsang hebat saat dengan sengaja Naryo menggesek-gesekan batang penisnya yang menegang dari balik celana training ke lengan Muslimah yang sedang mengetik didepan monitor. Gesekan itu membuat sensasi aneh dalam dirinya ketika merasakan batang penis Naryo serasa mengeras dan tegang dipangkal lengannya, dan terkadang pula ia rasakan batang penis besar itu berdenyut-denyut dipinggangnya saat dengan sengaja Naryo pindah membelakangi tubuhnya.

Suaminya tidak merasa curiga sedikitpun karena Syamsul tahu bahwa isterinya sedang diberi pelajaran tentang mengakses komputer, ia tidak menyadari bahwa isterinya sedang dirangsang oleh Naryo habis-habisan. Tubuh Muslimah mulai menggeletar penuh nafsu dengan aksi yang dilakukan Naryo padanya. Karena sudah tak tahan lagi Muslimah pergi keruang dapur membuat minuman dan Naryo pergi menuju toilet namun sesungguhnya Naryo ikut pula menyusul isteri sahabatnya kearah dapur, dari balik lemari makan yang besar itu mereka melakukan persetubuhan dengan berdiri dengan amat tergesa-gesa saat sang suami wanita itu sedang menikmati secangkir kopi sambil membaca koran. Syamsul tidak menyadari bahwa isterinya sedang disetubuhi habis-habisan oleh Naryo dengan posisi berdiri.

“Ooooh Naryo mmmmfff… ampun dik Hen”, dengan buas Naryo mengayunkan pantat maju mundur menusukkan penis besarnya kedalam vagina ibu muda itu, sukma wanita cantik itu serasa terbang ke langit tinggi saat ia disetubuhi dengan cara demikian itu oleh Naryo sahabat suaminya, Muslimah belum pernah merasakan disetubuhi dengan cara berdiri dan tergesa-gesa, dan ini yang membuat suatu kenikmatan tersendiri buat Muslimah saat ia digarap oleh Naryo sementara sang suami berada tak jauh darinya.

“Oooooh Naryo mbak keluaaar oh ampun dik, cepat dik Naryo nanti ketahuan suamiku,” namun Naryo tidak menghiraukannya, dengan perkasanya Naryo memacu kuda betinanya yang cantik ini sampai berkelojotan dengan biji mata mendelik keatas menikmati kocokan batang penis besar itu dalam vaginanya yang sempit.
“Oooooh yeah memek mbak sempit legit, enaak rasanya, aku akan lebih bergairah lagi bila aku dapat ngentot mbak bila disaksikan mas Syamsul.”

Naryo semakin terbuai sensasi saat ia dengan buasnya menyetubuhi isteri sahabatnya padahal Syamsul tak begitu jauh jaraknya dari tempat mereka bersetubuh. Dan dengan menggeram nikmat Naryo menyemprotkan air maninya ke dalam vagina ibu muda itu, Muslimah mengejang dan mengerang bagaikan kucing betina yang mengeong lirih saat semburan lahar panas Naryo menerpa dasar rahimnya, tubuhnya bergetar dengan hebat dengan nafas serasa akan putus ketika batang kejantanan Naryo yang besar panjang berkedut-kedut diliang memeknya.

“Ooooohhh mmmmffff… enaaaaaaaaaaak, ampuuuuuun dik, kontolmu enak dan besar.”

Dan persetubuhan itu berakhir dengan sama-sama mencapai puncak nirwana yang diraih dengan cara tergesa-gesa penuh rasa sensasi. Dan akhirnya mereka berdua kembali keruang keluarga tanpa menimbulkan kecurigaan mas Syamsul. Sebelum keluar dari dapur Naryo sempat berbisik ke telinga ibu muda itu.

“Lain waktu aku akan ngentotin mbak lagi ya,” seraya tangan Naryo meremas-remas susu mengkal wanita cantik berdarah ningrat itu.

Ketika Syamsul ditugaskan oleh atasannya untuk mengelola perkebunan di Sumatera, Muslimah terpaksa ikut dengan suaminya dan anak-anak mereka dititipkan pada neneknya di Jogyakarta karena kedua anaknya harus tetap bersekolah. Dan ditempat pindah mereka yang baru itu adalah sebuah pulau kecil dimana penduduknya masih terbelakang pola pikirnya. Ditempat tugas barunya Syamsul mendapatkan sebuah rumah perkebunan yang lengkap dengan segala fasilitasnya. Muslimah merasa sangat senang menempati rumah itu, dengan suasana alam pedesaan, disini Muslimah bisa menghindar dari Naryo. Setelah tiga bulan berada di pulau terpencil itu, kehidupan rumah tangga Muslimah masih berjalan seperti biasanya hingga suatu hari Mas Syamsul menawarkan pada Muslimah seorang tukang kebun untuk merawat pekarangan rumah dinas yang ditempatinya dan sekalian sebagai penjaga rumah.

Pak Renggo adalah seorang lelaki yang berusia 65 tahun namun tubuhnya masih nampak kekar dan berkulit hitam dengan rambutnya yang telah memutih. Pak Renggo adalah seorang lelaki pekerja keras ia hanya memiliki sebidang tanah yang selalu digarapnya sendiri dan ditanami sayur mayur untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari. Isteri pak Renggo telah tujuh tahun meninggal dunia kini ia hidup sendiri tanpa mempunyai anak.

Ketika ia ditawari Syamsul untuk bekerja dirumah dinas perkebunan, pak Renggo dengan sangat senang hati menerimanya, apalagi pak Renggo diberi sebuah kamar dibelakang rumah dinas itu. Wajah lelaki tua itu nampak sangar mengerikan dalam pandangan Muslimah ketika pertama kali diperkenalkan oleh suaminya, namun lama kelamaan Muslimah sudah terbiasa berhadapan dengan pak Renggo yang berwajah jelek dan menyeramkan itu, apalagi pak Renggo orangnya sangat rajin membersihkan pekarangan rumah dan terkadang sering membantu Muslimah menanam bunga hingga rasa ketakutan Muslimah pada pak Renggo hilang dengan sendirinya karena sering bertemu setiap waktu.

Muslimah tak menyadari ketika seringnya mata pak Renggo melirik buah dadanya saat ia berjongkok menggemburkan tanah tanaman bunga, buah dada Muslimah sangat menggiurkan bergelayut indah hingga membuat pak Renggo bergairah dan ingin meremas buah dada Muslimah yang mengkal itu. Namun pak Renggo tidak berani berbuat macam-macam pada isteri pak Syamsul yang telah berbaik hati memberinya pekerjaan meskipun sebagai tukang kebun. Muslimah yang telah lama tidak merasakan hangatnya batang penis lelaki jantan seperti punya Naryo kini Muslimah sangat merindukan kehangatan itu.

Suaminya mas Syamsul tak mampu bercinta dan cepat berejakulasi hingga membuat Muslimah frustrasi dan kecewa selalu. Disuatu senja Muslimah melihat pak Renggo seketika Muslimah langsung terkesima saat melihat pak Renggo kencing dibalik pohon nangka sedang memegang penisnya yang tergantung panjang dan besar seperti pisang tanduk. Muslimah mengintip dari balik kaca hitam jendela rumahnya, dengan tubuh menggeletar Muslimah memandang batang kejantanan pak Renggo yang berwajah sangar itu namun alat kelaminnya sungguh membuat Muslimah jadi menggelegak nafsu birahinya.

Muslimah tidak ingat lagi status sosialnya yang berdarah ningrat dan sebagai seorang isteri sah mas Syamsul, saat itu yang terbayang dalam pikirannya betapa nikmatnya penis besar panjang itu bila mengaduk-aduk dalam vaginanya. Pengalaman Muslimah saat disetubuhi oleh lelaki yang punya penis besar telah membangkitkan libidonya yang tertidur. Setelah selesai kencing, pak Renggo mengeringkan sisa air seninya dengan cara menggoyang-goyangkan penisnya.

Meskipun penis itu dalam keadaan lemas namun begitu panjang dan besar sekali. Muslimah lalu membayangkan bagaimana bila penis itu dalam keadaan ereksi. Pak Renggo memang dengan sengaja melakukan itu karena bagaimana pun juga pak Renggo telah mengetahui bahwa ibu muda itu sedang terbelalak matanya melihat penisnya dari balik jendela berkaca hitam, pak Renggo sudah tahu kebiasaan Muslimah yang sering duduk menghadap jendela setiap sore hari sambil menghirup secangkir teh manis hangat.

Maka dengan disengajanya lagi pak Renggo mengelus-ngelus batang kejantanannya yang berurat hingga ereksi seperti tongkat hitam, hanya itu yang bisa dilakukan oleh pak Renggo untuk memancing gairah ibu muda yang cantik isterinya pak Syamsul, adapun untuk berbuat selanjutnya pak Renggo tidak berani macam-macam.

Mata Muslimah terbelalak lebar ketika melihat penis pak Renggo kian menegang dan besar dari balik jendela. Pak Renggo terus mengocok-ngocok penisnya disamping pohon nangka, dan terlihat wajah pak Renggo meringis nikmat sambil mengkhayalkan sedang menyetubuhi Muslimah, semakin lama semakin cepat kocokan pada penisnya, dan pak Renggo mengerang nikmat saat batang hitamnya menyemburkan lahar panas dan air mani pak Renggo seakan menyemprot ke jendela tempat dimana Muslimah terpaku menyaksikan pak Renggo beronani, karena jarak pohon nangka tempat pak Renggo beronani hanya berjarak dua meter dari jendela tempat Muslimah menyaksikan aksi gilanya pak Renggo.

Tubuh Muslimahpun ikut menggeletar saat melihat semprotan air mani pak Renggo begitu jauh jangkauannya seakan-akan menyembur ke wajahnya. Tuntas sudah hasratnya pak Renggo mempertontonkan onaninya, dan pak Renggo berpura-pura tidak tahu kalau ibu muda itu menyaksikan betapa dahsyatnya semburan air mani yang keluar dari penis beruratnya, lalu pak Renggo berjalan masuk ke dalam rumah dinas itu menuju kamar mandi.

Ketika saatnya makan malam tiba mas Syamsul mengajak pak Renggo untuk makan bersama, hidangan malam yang disediakan oleh Muslimah disantap habis oleh pak Renggo, dalam pikiran Muslimah bila seseorang dengan lahap menyantap makanannya hingga tuntas, lelaki tersebut pasti sangat lahap juga dalam bersetubuh. Malam itu Pak Renggo seperti tidak pernah ada kejadian apa-apa dihadapan ibu muda itu, walaupun pak Renggo tahu bahwa Muslimah selalu memperhatikan gerak geriknya disaat mereka bertiga makan bersama.

Walaupun pak Renggo hanya bercelana komprang hitam namun Muslimah sangat tahu dibalik celana lebarnya tersembunyi batang penis panjang berurat yang tergantung sebesar pisang tanduk. Malam itu Muslimah gelisah saat berada ditempat tidur, disampingnya sang suami sudah tertidur pulas, Muslimah kemudian beranjak bangun keruang dapur untuk menghilangkan hausnya dan setibanya Muslimah didapur ia dikejutkan oleh suara pak Renggo yang menyapa ramah.

“Belum tidur ya.. bu!,”
“Oh ya pak Renggo, saya haus nih dan mau minum, saya susah tidur malam ini pak Renggo, gak tau tuh kenapa malam ini saya sulit sekali tidur,”
“Oh mungkin ibu banyak pikiran barang kali”, kata pak Renggo, “Atau ibu masuk angin dan gak enak badan jadi susah tidurnya.”

Lalu Muslimah ikut duduk disebuah bangku plastic yang tanpa sandaran, yang kemudian Muslimah terus menanggapi ucapannya pak Renggo sambil bercerita ngalor ngidul.

“Ya pak mungkin saya masuk angin nih” dan tanpa disuruh oleh Muslimah pak Renggo telah berdiri dibelakang Muslimah seraya berbisik ditelinga ibu muda itu.
“Ibu saya pijati ya biar hilang masuk anginnya” sambil tangan pak Renggo mulai memijati dengan lembut pundak Muslimah.

Muslimah lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju untuk dipijati oleh pak Renggo. Tangan kekar pak Renggo serasa hangat dan geli dirasakan oleh Muslimah ketika menyentuh kulit halusnya, pijatan pak Renggo merambat naik ke leher jenjangnya dan dengan lembut pak Renggo memijat dengan jari-jarinya yang kasar pada tengkuk Muslimah, pijatan pak Renggo serasa nikmat dirasakan oleh Muslimah dan pada saat yang bersamaan sesuatu yang mengeras dan hangat menyentuh kulit punggung Muslimah dari balik baju tidurnya, pak Renggo tak hanya memijat pundak dan lehernya Muslimah akan tetapi juga pak Renggo menggesek-gesekan batang penisnya yang mulai menegang dari balik celana komprangnya pada punggung Muslimah.

Perempuan itu mulai dijalari sensasi birahi dan tubuhnya menggeletar seketika saat tangan kekar pak Renggo turun menelusuri memijat kedua lengannya, entah disengaja atau tidak jari kasar pak Renggo menyenggol kedua payudaranya yang ranum itu, dan dengan batang kejantanan pak Renggo yang kian menegang yang semakin menekan punggungnya serasa mengalirkan arus hangat penuh rangsangan.

Muslimah semakin mendesah ketika dengan tiba-tiba pak Renggo menciumi leher jenjangnya sambil berbisik ditelinga Muslimah.

“Ibu ingin merasakan hangatnya kejantananku? Ayo bu, bilang aja jangan malu-malu, saya tau ibu sangat menginginkannya malam ini dan saya tahu pak Syamsul tidak pernah memuaskan hasrat ibu”,
“Agggh…”

Muslimah bagai terhipnotis dengan ucapan lelaki tua itu, dan tubuh mulus isteri pak Syamsul sudah dalam keadaan telanjang ketika pak Renggo membopongnya masuk kedalam kamar yang sempit pak Renggo, Muslimah sudah sangat pasrah dalam cengkraman pak Renggo sebab didera nafsu birahi tinggi, meski pak Renggo telah berusia lanjut namun cara ia membuai kepekaan gairah kewanitaannya bisa diacungkan jempol hingga membuat Muslimah terbuai memasuki pusaran badai nafsu lelaki tua itu.

Sekujur tubuh Muslimah habis dijilati dengan lidah kasar pak Renggo, dan buah dadanya tak luput dari sasaran mulut pak Renggo kemudian lelaki tua itu menghisap rakus putting susunya yang kian menegang, Muslimah mengerang bagai anak kucing ketika vaginanya dijilati oleh pak Renggo dan klitorisnya diemut emut gemas oleh lelaki tua itu, tubuh sintal Muslimah yang berdarah ningrat kian mengejang, tubuhnya melengkung keatas didera nikmat saat pak Renggo menggigit lembut klitorisnya.

“Aaaagggh Oooh ampuuuun pak Renggo”, Muslimah berkelojotan ketika jilatan serta gigitan gemas pak Renggo pada vaginanya membuat Muslimah orgasme seketika, malam itu erangan nikmat Muslimah memenuhi ruang kamar yang sempit sesempit vaginanya yang diobok-obok pak Renggo.

Ibu muda yang cantik beranak dua itu tak menghiraukan lagi keadaan sekitarnya, tak peduli bahwa suaminya sedang berada dirumah, kenikmatan itu telah membuat Muslimah jadi meracau tak karuan.

“Ooooooh pak Renggo setubuhilah aku sesukamu, cepat pak. Kapan saja kalau bapak mau saya selalu bersedia disetubuhi.”

Pak Renggo yang si tukang kebun telah membuat nyonya majikannya mengerang manja minta disetubuhi dengan permainan awalnya, sudah lama pak Renggo merindukan untuk dapat menyetubuhi perempuan cantik berdarah ningrat ini, namun baru malam itu pak Renggo dapat menyentuh kulit halus isteri pak Syamsul. Ketika mencapai puncak birahinya tiada lagi nampak watak darah birunya, yang ada hanya darah merah yang memacu jantungnya untuk mencapai klimaks nafsu birahi.

Pak Renggo merenggangkan kaki indah Muslimah sambil dijilati telapak kakinya, tubuh Muslimah kian bergetar ketika jilatan lidah kasar pak Renggo pada telapak kakinya bagaikan arus aliran listrik yang menggelitik kepekaan simpul syarafnya, memek Muslimah nampak merah merekah dengan cairan bening yang telah meleleh keluar dari vagina saat otgasme, dan pemandangan lembah kenikmatan yang berumput subur itu membuat gairah nafsu pak Renggo menggelegak, penis beruratnya kian menegang dan Muslimah memejamkan matanya ketika batang hitam besar itu mulai menyentuh bibir vaginanya, Muslimah mengerang ketika pak Renggo mulai memasuki penisnya dengan perlahan.

“Oooooh pak besarnya, sakiiiiiit pak. Pelan-pelan pak. Agggh… Ampuuun”
“Sakitnya cuma sebentar koq bu, ibu saya entot ya? Ibu ikhlaskan kalau ibu saya setubuhi? Ibu bisa membedakan rasanya jika dientot sama saya, ibu suka dengan kontol besar ini?”, dan kata-kata kotor pak Renggo kian membuat nafsu birahi Muslimah memuncak, kata-kata itu seakan menghipnotis jiwanya yang akhirnya batang besar panjang pak Renggo semakin masuk kedalam liang vagina Muslimah yang sempit itu.

Blesssss…

Pak Renggo mendiamkan penisnya sesaat agar Muslimah dapat meresapi nikmatnya kedutan penis besarnya dan beradaptasi. Tubuh Muslimah menggeletar ketika menerima hangatnya kejantanan pak Renggo, liang vaginanya serasa sesak seakan hendak pecah, dan rasa kenikmatan mulai menderanya ketika pak Renggo dengan perlahan menarik penis itu hingga yang tersisa kepala penis yang masih menempel dibibir vagina, lalu dengan menghentak deras disorongkan masuk kembali kedalam memek Muslimah dan itu dilakukan pak Renggo berulang-ulang kali hingga membuat biji mata Muslimah terbeliak keatas, seperti anjing yang sedang kawin Muslimah melolong histeris.

“Oooooh ampunnnn pak, enaaaak, setubuhi saya paaaak terus pak” ibu muda yang berjilbab bila berada diluar rumah kini mengerang nikmat saat vaginanya ditusuk dengan penis hitam besar.

Lelaki tua yang bernama Renggo itu telah membuat sukma Muslimah serasa terbang ke awang-awang dan tubuh keduanya telah bersimbah keringat birahi, dengan gagah perkasa pak Renggo memacu kuda betinanya yang cantik dalam dekapan dan hentakan batang kejantanannya.

“Bagaimana Bu?. Enak ya rasa kontol besar panjang? He… heee… Ayo bu goyangin pantatnya dong. Rupanya ibu suka dientot sama penis besar ya?”. Dan kata-kata kotor pak Renggo membuat Muslimah semakin terangsang, kata kotor yang penuh sensasi itu dibisikan pak Renggo pada telinganya berulang-ulang sambil tetap mengayunkan pantatnya naik turun, gerakan hentakan penis pak Renggo mulai tak teratur lagi karena ikut didera nafsu birahi saat menyetubuhi wanita bertubuh sintal itu.

Muslimah pun dapat membedakan rasa kenikmatan yang didapat dari pak Renggo dengan sewaktu Muslimah disetubuhi oleh suaminya belum pernah ia merasakan desakan nafsu begitu sangat memuncaknya sampai ke ubun-ubun, permainan seks pak Renggo telah membuat Muslimah orgasme berkali-kali.

“Ouuugh bu. Memek ibu sungguh legit. Enak rasanya. Ssssaya mauuu keluar juga bu. Di dalam apa diluar nih?”
“Oooooh pak. Aaaampuuuun enaaaaknya di dalam saja, semburkan cepaaaat di dalam pejuhnya paaaaak, Aaaaghhh ampuuuun”.
“Ibu mau kalau saya hamili?”.
“Aaaaghhhh… Ya yaaa pak hamili saja saya pak Renggo”. Akal pikiran Muslimah telah buntu karena didera oleh kenikmatan dari semburan lahar panas lelaki itu, hingga tanpa sadar Muslimah meracau tak karuan.

Air mani pak Renggo yang menyembur sangat deras itu menyentuh dasar rahimnya sehingga membuat Muslimah berkelojotan dengan tubuh melengkung naik keatas mengangkat tubuh pak Renggo yang menindihnya. Penis berurat pak Renggo semakin dalam menusuk vagina Muslimah sampai mentok didasarnya. Pak Renggo mengaum bagaikan harimau luka, penisnya serasa disedot oleh cengkraman denyut memek Muslimah yang menggigit lembut.

“Ooooh memek ibu enaaaaak teunaaaan”.

Dan tubuh keduanya melekat jadi satu dengan deru nafas saling memburu keduanya mencapai puncak birahi. Muslimah tak menyangka walau tinggal di pulau terpencil ini ia bisa menikmati kembali sempurnanya permainan seks meski dengan lelaki tua namun sangat perkasa diranjang. Dan penampilan Muslimah sehari-hari tetap seperti biasanya, dengan baju panjang dan berjilbab namun Muslimah sudah bukan Muslimah yang seperti dulu lagi. Wanita berdarah ningrat yang alim itu namun dibelakang suaminya Muslimah adalah sosok perempuan yang haus akan batang kejantanan lelaki perkasa.

Akibat Muslimah telah diperkosa oleh sahabat suaminya membuat Muslimah merindukan selalu batang kejantanan lelaki perkasa untuk dapat memuaskan dahaganya, Muslimah kini mengalami kelainan seks dan ia akan merasa puas bila disetubuhi oleh lelaki yang berpenis besar serta panjang. Dan untuk memenuhi hasratnya Muslimah telah mendapatkan dari tukang kebunnya, dan peluang itu juga tidak disia-siakan oleh pak Renggo untuk mencicipi tubuh seksi perempuan yang berdarah ningrat untuk disetubuhi.

Bila mas Syamsul pergi kota untuk beberapa hari, kesempatan untuk menyetubuhi Muslimah semakin leluasa dilakukan, dan terkadang Muslimah merengek-rengek minta disetubuhi oleh pak Renggo meski sang suami masih berada dirumah, Muslimah sering menyelinap masuk kedalam kamarnya pak Renggo dalam keadaan telanjang, dikamar sempit itu makhluk yang berlainan jenis itu memacu birahi liar dan buah dada Muslimah yang montok indah akan selalu menjadi sasaran mulut pak Renggo untuk menyusu pada ibu muda itu. Erangan nikmat Muslimah serta goyangan erotisnya ketika disetubuhi pak Renggo menjadi obat perangsang birahi buat lelaki tua itu untuk selalu menghempaskan Muslimah kepusaran badai kenikmatannya.

Jadilah Muslimah budak nafsunya pak Renggo dan pak Renggo selalu membuat tuntas nafsu birahi Muslimah hingga Muslimah dibuat mengerang… mengejang…

Ketika dengan liar Muslimah bergoyang erotis diatas tubuh kekar pak Renggo, sambil meremas-remas payudara Muslimah, mata pak Renggo merem melek menikmati goyangan pinggul Muslimah dengan vaginanya yang penuh disesaki oleh penis beruratnya. Muslimah bagaikan penari jalang saat menghentakan pinggulnya naik turun dengan kedua tangannya bertumpu di dada bidang pak Renggo.

“Oooooh yeeeeah” tubuh ibu muda itu meliuk-liuk bagai penari jalang,
“Aaaggggh… Ouuuuuph… paaaak… kontolnya sampai mentoooook, enak paaaak”.

Tubuh Muslimah berkilau indah bermandikan keringat birahi ketika berada diatas tubuh kekar yang dikangkanginya. Muslimah dengan bersemangat memacu kuda jantannya untuk mencapai puncak kenikmatan yang hendak diraihnya, ayunan vaginanya yang naik turun semakin liar membenam pada penis berurat pak Renggo dan memek Muslimah semakin basah oleh lendir pelicin yang mengalir dari liang vagina.

Dengan kepala mendongak keatas dan biji mata membelalak Muslimah terus dan terus memacu diatas tubuh kekar lelaki tua tukang kebunnya. Pak Renggo memberikan kesempatan pada ibu muda itu untuk meraih sendiri kenikmatan nafsu birahi, tangan kekar pak Renggo tidak tinggal diam, dengan kasar diremasnya pantat bahenol Muslimah hingga Muslimah mengerang menahan sakit bercampur nikmat, remasan kasar disertai hentakan dari penis yang menusuk keatas kian liar.

Ketika Muslimah akan mencapai pada puncak birahinya, lalu disambarnya bibir pak Renggo dan Muslimah melumat gemas dengan bibir sensualnya sambil terus mengayunkan pantatnya naik turun. Tubuh keduanya melekat jadi satu bersimbah keringat birahi tinggi.

“Ooooouuh, ammmpun.. enaaak”, dan tubuh Muslimah berkejat-kejat diatas tubuh pak Renggo saat ia mendapatkan orgasmenya yang sempurna.

Muslimah memeluk erat tubuh kekar lelaki tua itu hingga kedua payudaranya melekat di dada berotot pak Renggo. Dan kini perempuan cantik berdarah ningrat itu ditindih gantian lagi oleh pak Renggo dan dengan buasnya pak Renggo menyetubuhi ibu muda itu sampai tubuhnya berkelojotan mendapatkan orgasmenya kembali, pak Renggo belum merasa puas kalau belum bisa membuat Muslimah mengerang histeris saat ia setubuhi, lalu ditengkurapkan tubuh Muslimah dengan posisi menungging dan dengan keras dihujamkan penis beruratnya ke dalam vagina yang sempit itu, tubuh Muslimah bergetar hebat saat Penis pak Renggo amblas masuk ke dalam liang memeknya yang telah becek, sambil meremas payudara indah Muslimah pak Renggo mengayunkan penisnya maju mundur dengan ganas dan liar, dengan geramnya kulit punggung Muslimah yang halus itu digigit oleh pak Renggo, rasa sakit bercampur dengan nikmat membuat tubuh Muslimah mengejang mengerang histeris.

“Aaammmpuuuuuun pak.. Ooooh terus pak.. entotin saya yang kuat paaaaak”.

Batang penis besar itu seakan merobek liang vagina Muslimah dan kedutan penis yang keras itu membuat dinding vaginanya secara elastis ikut berdenyut meremas-remas kontol pak Renggo.

“Ouuuuh.. Aggghh..”

Pak Renggo dibuat mengerang oleh cengkraman vagina Muslimah yang berdenyut-denyut, lelaki tua itu masih tetap mempertahankan ejakulasinya agar jangan meledakan lahar hangat dipertengahan permainan liarnya saat memacu kuda betina yang sedang meringkik nikmat menuju garis finish. Rambut panjang Muslimah dibuat bagaikan tali kekang dan hentakan penis pak Renggo terkadang cepat terkadang perlahan. Saat ayunan penis pak Renggo dibuat perlahan dan lembut Muslimah mengerang, mengejang dan meracau.

“Ooooh… enak… enaaaak pak, terus paaaak saya suka dientot sama kontol besaaaaaar paaaaak”

Dan pantat Muslimah bergoyang erotis mengikuti irama ayunan hujaman penis pak Renggo, tubuhnya menggeletar dan rasa sakit rambutnya yang dijambak oleh pak Renggo bercampur dengan rasa nikmat. Wajah Muslimah menengadah ke langit-langit kamar dengan kedua matanya terpejam, menikmati gesekan penis pak Renggo bagaikan gelombang disamudera.

“Ayooo bu goyang terus!…. Ayo sayangku yang binal goyang terus, teruuuus,”

Dan buah pantat Muslimah dipukuli oleh telapak tangan kasar pak Renggo, rasa sakit bercampur nikmat itu membuat gairah Muslimah semakin menggebu bagai orang kesurupan Muslimah menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama tusukan penis pak Renggo. Tangan kekar pak Renggo tak pernah diam dan dengan gemas diremasnya kedua payudara Muslimah dengan kasar serta ayunan penisnya semakin liar dan cepat, dengan nafas memburu pak Renggo menghujamkan penis besarnya keluar masuk. Muslimah mengerang histeris bagai orang gila, tubuh Muslimah ikut berguncang-guncang akibat hentakan penis pak Renggo yang menyetubuhinya dari arah belakang.

“Aaaaaapuuuuuun pak… Oooooh…”.

Muslimah melolong panjang dengan tubuh berkelojotan, sambil mendekap dan meremas payudara Muslimah. Lalu pak Renggo membisikan sesuatu pada ibu muda itu.

“Ibu suka ya kalau saya entotin?. Ayoo bilang bu.”
“Yaaaa paak… teruuuus… enaaak pak”.
“Nah… artinya ibu sudah jadi isteri yang jalang yang suka kontol. Ayoo jawab… manisku.” Karena didera oleh rasa akan mencapai puncak kenikmatan, Muslimah menjawab sambil merengek.
“Oooooh pak… terus pak… setubuhi saya sesukamu. Aaaaah Ouuuuhggg… saya suka dientot sama bapak”.

Tiba-tiba dengan kuat dan kasar pak Renggo menghujamkan penis besarnya kembali hingga membuat Muslimah menjerit histeris.

“Ouuuuggh… Ampuuuuuuun saya sampai paaaak… enaaaaak pak… teruuuuus pak entot yang kuat”. –Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Wanita Alim appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah – Suatu hari aku mendapat perintah dari boss untuk mendatangi rumah Ibu Yuli, menurutnya antena parabola Ibu Yuli rusak tidak keluar gambar gara-gara ada hujan besar tadi malam. Dengan mengendarai sepeda motor Yamaha, segera aku meluncur ke alamat tersebut. Sampai di rumah Ibu Yuli, aku disambut oleh anaknya yang masih SMP kelas 2, namanya Anita. Karena aku sudah beberapa kali ke rumahnya maka tentu saja Anita segera menyuruhku masuk. Saat itu suasana di rumah Ibu Yuli sepi sekali, hanya ada Anita yang masih mengenakan seragam sekolah, kelihatannya dia juga baru pulang dari sekolah.

 

 

cerita-sex-nikmatnya-tuan-rumah-225x300

Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah

 

“Jam berapa sih Ibumu pulang, Nit..?”
“Biasanya sih yah, sore antara jam 5-an,” jawabnya.
“Iya, tadi Oom disuruh ke sini buat betulin parabola. Apa masih nggak keluar gambar..?”
“Betul, Oom.. sampai-sampai Nita nggak bisa nonton Diantara 2 Pilihan, rugi deh..”
“Coba yah Oom betulin dulu parabolanya..” Lalu segera aku naik ke atas genteng dan singkat kata hanya butuh 20 menit saja untuk membetulkan posisi parabola yang tergeser karena tertiup angin.

Cerita sex – Nah, awal cerita ini berawal ketika aku akan turun dari genteng, kemudian minta tolong pada Anita untuk memegangi tangganya. Saat itu Anita sudah mengganti baju seragam sekolahnya dengan kaos longgar ala Bali. Kedua tangan Anita terangkat ke atas memegangi tangga, akibatnya kedua lengan kaosnya merosot ke bawah, dan ujung krahnya yang kedodoran menganga lebar. Pembaca pasti ingin ikut melihat karena dari atas pemandangannya sangat transparan. Ketiak Nita yang ditumbuhi bulu-bulu tipis sangat sensual sekali, lalu dari ujung krahnya terlihat gumpalan payudaranya yang kencang dan putih mulus.

Batang keperkasaanku seketika berdenyut-denyut dan mulai mengeras. Sebuah pemandangan yang bikin merangsang. Anita tidak memakai BH, mungkin gerah, payudaranya berukuran sedang tapi jelas kelihatan kencang, namanya juga payudara remaja yang belum terkena polusi. Dengan menahan nafsu, aku pelan-pelan menuruni tangga sambil sesekali mataku melirik ke bawah. Anita tampak tidak menyadari kalau aku sedang menikmati keindahan payudaranya. Tapi yah.. sebaiknya begitu. Gimana jadinya kalau dia tahu lalu tiba-tiba tangganya dilepas, dijamin minimal pasti patah tulang. Yang pasti setelah selamat sampai ke bumi, pikiranku jadi kurang konsentrasi pada tugas.

Aku baru menyadari kalau saat ini di rumah hanya ada kami berdua, aku dan seorang gadis remaja yang cantik sexy. Anita memang cantik, dan tampak sudah dewasa dengan mengenakan baju santai ketimbang seragam sekolah yang kaku. Seperti biasanya, mataku menaksir wanita habis wajah lalu turun ke betis lalu naik lagi ke dada. Kelihatannya pantas diberi nilai 99,9. Sengaja kurang 0,1 karena perangkat dalamnya kan belum ketahuan.

“Oom kok memandang saya begitu sih.. saya jadi malu dong..” katanya setengah manja sambil mengibaskan majalah ke mataku.
“Wahh.. sorry deh Nit.. habis selama ini Oom baru menyadari kecantikanmu,” sahutku sekenanya, sambil tanganku menepuk pipinya.

Wajah Anita langsung memerah, barangkali tersinggung, emang dulu-dulunya nggak cakep.

“Idihh.. Oom kok jadi genit deh..” Duilah senyumnya bikin hati gemas, terlebih merasa dapat angin harapan.

Setelah itu aku mencoba menyalakan TV dan langsung muncul RCTI Oke. Beres deh, tinggal merapikan kabel-kabel yang berantakan di belakang TV.

“Coba Nit.. bantuin Oom pegangin kabel merah ini..”

Dan karena posisi TV agak rendah maka Anita terpaksa jongkok di depanku sambil memegang kabel RCA warna merah. Kaos terusan Anita yang pendek tidak cukup untuk menutup seluruh kakinya, akibatnya sudah bisa diduga. Pahanya yang mulus dan putih bersih berkilauan di depanku, bahkan sempat terlihat warna celana dalam Anita. Seketika jantungku seperti berhenti berdetak lalu berdetak dengan cepatnya. Dan bertambah cepat lagi kala tangan Anita diam saja saat kupegang untuk mengambil kabel merah RCA kembali. Punggung tangannya kubelai, diam saja sambil menundukkan wajah. Aku pun segera memperbaiki posisi. Kala tangannya kuremas Anita telah mengeluarkan keringat dingin. Lalu pelan-pelan kudongakkan wajahnya serta kubelai sayang rambutnya.

“Anita, kamu cantik sekali.. Boleh Oom menciummu?” kataku kubuat sesendu mungkin.

Anita hanya diam tapi perlahan matanya terpejam. Bagiku itu adalah jawaban. Perlahan kukecup keningnya lalu kedua pipinya. Dan setengah ragu aku menempelkan bibirku ke bibirnya yang membisu. Tanpa kuduga dia membuka sedikit bibirnya. Itu pun juga sebuah jawaban. Selanjutnya terserah anda.

Segera kulumat bibirnya yang empuk dan terasa lembut sekali. Lidahku mulai menggeliat ikut meramaikan suasana. Tak kuduga pula Anita menyambut dengan hangat kehadiran lidahku, Anita mempertemukan lidahnya dengan milikku. Kujilati seluruh rongga mulutnya sepuas-puasnya, lidahnya kusedot, Anita pun mengikuti caraku.

Pelan-pelan tubuh Anita kurebahkan ke lantai. Mata Anita menatapku sayu. Kubalas dengan kecupan lembut di keningnya lagi. Lalu kembali kulumat bibirnya yang sedikit terbuka. Tanganku yang sejak tadi membelai rambutnya, rasanya kurang pas, kini saat yang tepat untuk mulai mencari titik-titik rawan. Kusingkap perlahan ujung kaosnya mirip ular mengincar mangsa. Karena Anita memakai kaos terusan, pahanya yang mulus mulai terbuka sedikit demi sedikit. Sengaja aku bergaya softly, karena sadar yang kuhadapi adalah gadis baru berusia sekitar 14 tahun. Harus penuh kasih sayang dan kelembutan, sabar menunggu hingga sang mangsa mabuk. Dan kelihatannya Anita bisa memahami sikapku, kala aku kesulitan menyingkap kaosnya yang tertindih pantat, Anita sedikit mengangkat pinggulnya. Wah, sungguh seorang wanita yang penuh pengertian.

“Ahh.. Ahh..” hanya suara erangan yang muncul dari bibirnya kegelian ketika mulutku mulai mencium batang lehernya.

Sementara tanganku sedikit menyentuh ujung celana dalamnya lalu bergeser sedikit lagi ke tengah. Terasa sudah lembab celana dalam Anita. Tanganku menemukan gundukan lunak yang erotis dengan belahan tepat ditengah-tengahnya. Aku tak kuasa menahan gejolak hati lagi, kuremas gemas gundukan itu. Anita memejamkan matanya rapat-rapat dan menggigit sendiri bibir bawahnya.

Hawa yang panas menambah panas tubuhku yang sudah panas. Segera kulucuti bajuku, juga celana panjangku hingga tinggal tersisa celana dalam saja. Tanpa ragu lagi kupelorotkan celana dalam Anita. Duilah.. Baru kali ini aku melihat bukit kemaluan seindah milik Anita. Luar biasa.. padahal belum ada sehelai bulu pun yang tumbuh. Bukitnya yang besar putih sekali. Dan ketika kutekuk lutut Anita lalu kubuka kakinya, tampak bibir kemaluannya masih bersih dan sedikit kecoklatan warnanya. Anita tidak tahu lagi akan keadaan dirinya, belaianku berhasil memabukkannya. Ia hanya bisa medesah-desah kegelian sambil meremasi kaosnya yang sudah tersingkap setinggi perut. Begitulah wanita. Gam-gam-sus (gampang gampang susah) apa sus-sus-gam (susah susah gampang).

Tidak sabar lagi aku membiarkan sebuah keindahan terbuka sia-sia begitu saja. Aku segera mengarahkan wajahku di sela-sela paha Anita dan menenggelamkannya di pangkal pertemuan kedua kakinya. Mulutku kubuka lebar-lebar untuk bisa melahap seluruh bukit kemaluan Anita. Bau semerbak tidak kuhiraukan, kuanggap semua kemaluan wanita yah begini baunya. Lidahku menjuluri seluruh permukaan bibir kemaluannya. Setiap lendir kujilati lalu kutelan habis dan kujilati terus. Kujilati sepuas-puasnya seisi selangkangan Anita sampai bersih. Lidahku bergerak lincah dan keras di tengah-tengah bibir kemaluannya.

Dan ketika lidahku mengayun dari bawah ke atas hingga tepat jatuh di klitorisnya, Kujepit klitorisnya dengan gemas dan lidahku menjilatinya tanpa kompromi. Anita tak sanggup lagi untuk berdiam diri. Badannya memberontak ke atas-bawah dan bergeser-geser ke kiri-kanan. Segala ujung syarafnya telah terkontaminasi oleh kenikmatan yang amat sangat dashyat. Sebuah kenikmatan yang bersumber dari lidahku mengorek klitorisnya tapi menyebar ke seantero tubuhnya. Anita sudah tidak mengenal lagi siapa dirinya, boro-boro mikir, untuk bernafas saja tidak bisa dikontrol. Aku jadi semakin ganas dan melupakan softly itu siapa.

Batang kejantananku sudah amat sangat besar bergemuruh seluruh isinya. Demi melihat Anita tersenggal-senggal, segera kutanggalkan modal terakhirku, celana dalam. Tanpa ba. bi. bu. be. bo segera kuarahkan ujung kemaluanku ke pangkal selangkangan Anita. Sekilas aku melihat Anita mendelik kuatir melihat perubahan perangaiku. Batang kemaluanku memang kelewatan besarnya belum lagi panjangnya yang hampir menyentuh pusar bila berdiri tegak. Anita kelihatannya ngeri dan mulai sadar ingatannya, kakinya agak tegang dan berusaha merapatkan kedua kakinya.

“Ampun Oom.. jangan Ooomm.. ampun Oomm.jangann..” Tangan Anita mencoba menghalau kedatangan senjataku yang siap mengarah ke pangkal pahanya.

Merasa mendapat perlawanan, sejenak aku jadi agak bingung, tapi untunglah aku memiliki pengalaman yang cukup untuk menghadapinya. Segera aku meminta maaf sambil tanganku kembali membelai rambutnya yang terurai agak acak-acakan.

“Nita takut Oom. Nanti kalau Mama tahu pasti Nita dimarahin. Dan lagi Nita nggak pernah kayak ginian. Nita juga jadi malu..” Katanya setengah mau menangis dan membetulkan kaosnya untuk menutupi tubuhnya.
“Jangan kuatir Nit. Oom tidak bermaksud jahat terhadap kamu. Oom sayang sekali sama Nita. Dan lagi Nita jangan takut sama Oom. Semua orang cepat atau lambat pasti akan merasakan kenikmatan hubungan ‘beginian’. Jangan takut ‘beginian’ karena ‘beginian’ itu enak sekali.”
“Iya, tapi Nita nggak tahu harus bagaimana dan kenapa tahu-tahu Nita jadi begini..?” Air mata Anita mulai mengalir dari pojok matanya. Melihat itu aku segera memeluknya agar bisa menenangkannya.

Agak lama aku memberi ceramah dan teori edan secara panjang lebar, sampai akhirnya Anita bisa memahami seluruhnya. Dan sesekali senyumnya mulai muncul lagi.

“Coba sekarang Nita belajar pegang ‘anunya’ Oom, bagus khan,” aku meraih tangannya lalu membimbingnya ke batang kejantananku.

Tangannya kaku sekali tapi setelah perlahan-lahan kuelus-eluskan pada batang kejantananku, otot tangannya mulai mengendor. Lalu tangannya mulai menggenggam batang kejantananku. Pelan-pelan tangannya kutuntun maju-mundur. Kelembutan tangannya membuat batang kejantananku mulai bergerak membesar, sampai akhirnya tangan Anita tidak cukup lagi menggenggamnya. Dan Anita kelihatan menikmatinya, tanpa kuajari lagi tangannya bergerak sendiri.

“Ahh.. enak sekali Nit.. aahh.. kamu memang anak yang pintar.. ahh..” mulutku tak sanggup menahan kenikmatan yang mulai menjalari seluruh syarafku.

Sementara itu tangan kiriku mulai meremas payudaranya yang masih tertutup kaos Bali yang tipis. Belum pernah aku meremas payudara sekeras milik Anita. Tangan kananku yang satu meraih kepalanya lalu dengan cepat kulumat bibirnya. Lidahku menjulur keluar menelusuri setiap sela rongga mulutnya. Hingga akhirnya lidah Anita pun mengikuti yang kulakukan. Dari matanya yang terpejam aku bisa merasakan kenikmatan tengah membakar tubuhnya.

Segera aku meminta Anita untuk melepas kaosnya agar lebih leluasa. Dan tanpa ragu-ragu Anita segera berdiri lalu menarik kaosnya ke atas hingga melampaui kepalanya. Batang kejantananku semakin berdenyut-denyut menyaksikan tubuh mungil Anita tanpa mengenakan selembar benang. Tubuhnya yang sintal dan putih bersih membakar semangatku. Betul-betul sempurna. Kedua payudaranya menggelembung indah dengan puting yang mengarah ke atas mengingatkanku pada payudara Holly Hart (itu lho salah satu koleksi Playboy).

“Nit, tubuhmu luar biasa sekali.. Hebat!” Pujianku membuat wajahnya memerah barangkali menahan malu.
“Oomm, boleh nggak Anita mencium ‘itu’nya Oom?” Anita tersipu-sipu menunjuk ke selangkanganku. Rasanya tidak etis kalau aku menolaknya. Lalu sambil duduk di sofa aku menelentangkan kedua kakiku.
“Tentu saja boleh kalau Anita menyukainya..” Kubikin semanis mungkin senyumku. Anita pun mengambil posisi dengan berjongkok lalu kepalanya mendekati selangkanganku.

Mulanya hanya mencium dan mengecup seputar kepala batang kejantananku. Pelan-pelan lidahnya mulai ikut berperan aktif menjilat-jilatinya. Anita kelihatan keenakan mendapat mainan baru. Dengan rakus lidahnya menyusuri sekeliling batang kejantananku. Sensasi yang luar biasa membuatku gemas meremasi kedua payudaranya.

“Aaduuhh.. enak sekali Nit.. Teruss.. Nitt, coba ke sebelah sini,” kataku sambil menunjuk ke buah pelirku. Anita segera paham lalu mejulurkan lidahnya ke pelirku. Anita menggerakkan lidahnya ke kanan-kiri atas-bawah.
“Oomm, ke kamar Nita aja yuk biar nggak gerah..” Sahutnya mengajak ke kamarnya yang ber-AC.
“Terserah Nita aja dehh..” balasku.

Begitu Anita merebahkan tubuhnya ke spring bed, aku tidak mau menunggu terlalu lama untuk merasakan tubuh indahnya. Segera kutindih dan kucumbui. Sekujur tubuhnya tak ada yang kusia-siakan. Terutama di payudaranya yang aduhai. Tanganku seakan tak pernah lepas dari liang kewanitaannya. Setiap tanganku menggosok klitorisnya, tubuh Anita menggerinjal entah mengapa. Sementara itu batang kejantananku seperti akan meledak menahan tekanan yang demikian besarnya.

Akhirnya kutuntun batang kejantananku ke arah liang kewanitaan Anita. Liang kewanitaan Anita yang telah kebanjiran sangat berguna sekali, bibir kemaluannya yang kencang memudahkan batang kejantananku menyelinap ke dalam. Sedikit-sedikit kudorong maju. Dan setiap dorongan membuat Anita meremas kain sprei. Kalau Anita merasa seperti kesakitan aku mundur sedikit, lalu maju lagi, mundur sedikit, maju lagi, mundur, maju, mundur, maju, “bless..” Tak kusangka liang kewanitaan Anita mampu menerima batang kejantananku yang keterlaluan besarnya. Begitu amblas seluruh batang kejantananku, Anita menjerit kesakitan.

Aku kurang menghiraukan jeritannya. Kenikmatan yang tak ada duanya telah merasuki tubuhku. Tapi aku tetap menjaga irama permainanku maju-mundur dengan perlahan. Menikmati setiap gesekan demi gesekan. Liang senggama Anita sempit sekali hingga setiap berdenyut membuatku melayang. Denyutan demi denyutan membuatku semakin tak mampu lagi menahan luapan gelora persetubuhan. Terasa beberapa kali Anita mengejankan liang kewanitaannya yang bagiku malah memabukkan karena liang kewanitaannya jadi semakin keras menjepit batang kejantananku.

Erangan, rintihan, dan jeritan Anita terus menggema memenuhi ruangan. Rupanya Anita pun menikmati setiap gerakan batang kejantananku. Rintihannya mengeras setiap batang kejantananku melaju cepat ke dasar liang senggamanya. Dan mengerang lirih ketika kutarik batang kejantananku. Hingga akhirnya aku sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

Ketika batang kejantananku melaju dengan kecepatan tinggi, meledaklah muatan di dalamnya. batang kejantananku menghujam keras, dan kandas di dasar jurang. Anita pun melengking panjang sambil mendekap kencang tubuhku, lalu tubuhnya bergetar hebat. Sebuah kenikmatan tanpa cela, sempurna.

Keesokkan harinya aku mendapat telepon dari Ibu Yuli. Perasaanku mendadak tegang dan kacau, kuatir beliau mengetahui skandalku dengan anaknya. Mulanya aku tidak berani menerimanya, tapi daripada Ibu Yuli nanti ngomongin semua perbuatanku pada teman sekerjaku, terpaksa kuterima teleponnya dengan nada gemetar.
“Halloo.. apa kabar Bu Yuli.”

“Oh baik, terima kasih lho, parabola Ibu sekarang sudah bagus, dan sekalian Ibu mau nanyakan ongkos servisnya berapa.. ”
“Ah. nggak usah deh, Bu.. Cuman rusak sedikit kok, hanya karena kena angin jadi arahnya berubah.”
“Jangan begitu, nanti Ibu nggak mau nyervis ke tempatmu lagi lho.”
“Wah.. tapi saya cuman sebentar saja kerjanya.”
“Iya, bagaimanapun khan kamu sudah keluar keringat, jadi ibu mesti bayar. Nanti siang yach, kamu ke rumah ibu. Ibu tunggu lho.”
“Iya dech kalau Ibu maunya begitu, tapi sebelumnya terima kasih, Bu.”

Begitulah akhirnya aku nongol lagi di rumah Ibu Yuli. Lagi-lagi Nita yang menerimaku.

“Wah, terlambat Oom. Ibu dari tadi nungguin Oom datang. Barusan saja Ibu pergi arisan ke kantornya. Tapi masuk saja Oom, soalnya ada titipan dari ibu.”

Sampai di dalam, kelihatannya Nita tengah belajar bersama dengan teman-temannya. Ada 3 orang cewek sebayanya lagi asyik membahas soal Fisika. Dan kedatanganku sedikit memecah konsentrasi mereka. Kuamati sekilas teman Nita kok cakep-cakep yach. Aku membalas sapaan mereka yang ramah.

“Kenalin ini Oom gue yang baru datang dari Jawa Tengah.”

Kaget juga aku dikerjain Nita. Satu persatu kusalami mereka, Lusi, Ita, dan Indra. Senyum mereka ceria sekali. Di usia mereka memang belum mengenal kepahitan hidup. Semuanya serba mudah, mau ini tinggal bilang ke mama, mau itu tinggal bilang ke papa. Dasar anak keju. Ketiganya memang jelas kelihatan anak orang kaya. Penampilan, gaya, dan kulit mulus mereka yang membedakan dari orang miskin.

Lusi punya lesung pipit seperti aktris Italy. Ita wajahnya mengingatkanku pada seorang aktris sinetron yang lemah lembut, tapi yang ini agak genit. Indra yang berbadan paling besar mirip seorang aktris Mandarin. Persis aktris-aktris lagi makan rujak bareng. Habis aku paling bingung kalau mendeskripsikan wanita cantik, rasanya nggak cukup selembar folio.

Aku menurut saja ketika tanganku di seret ke dalam oleh Nita sambil berpamitan pada temannya mau mengantar Oomnya ke kamar. Dan setelah mengunci pintu kamar, kekagetanku tambah satu lagi. Tubuhku langsung direbahkan ke kasur, lalu menindihku sambil mulutnya menciumiku.

“Oom, Nita mau lagi.” rengeknya manja. Ya, ampun sungguh mati aku nggak bisa menolaknya.

Aku pun segera membalas ciumannya. Nafsu birahiku menanjak tajam. Anita yang masih mengenakan seragam SMP-nya terguling ke samping hingga giliranku yang di atas. Kancing bajunya satu demi satu kulepas. Buah dadanya yang terbungkus BH kuremas dengan gemas. Dari leher hingga perutnya kutelusuri agak brutal. Dan Nita yang meronta-ronta tak kuberi ampun sedikitpun. Kakinya mengangkang lebar kala tanganku mulai merambat ke atas pahanya dan berhenti tepat di tengah selangkangan. Gundukan kemaluan yang empuk membuat tanganku gemetar kala meremasnya. Dan jari tengahku mencongkel sebuah liang yang menganga di tengahnya. Celana dalam Nita mulai lembab kelihatannya tak tahan menghadapi serangan yang bertubi-tubi.

Akupun sangat merindukan Nita, hingga rasanya tak sabar lagi untuk segera menancapkan batang kemaluanku. Segera kupeloroti celana dalamnya setelah roknya kusingkap ke atas. Kerinduan akan baunya yang khas membuat kepalaku tertarik ke arah kemaluan Nita, lalu kubenamkan di sela pahanya. Mulutku memperoleh kenikmatan yang tiada tara kala mengunyah dan memainkan bibirku pada bibir kemaluannya. Nita pun semakin menggila gerakannya apalagi bila lidahku mengorek-ngorek isi kemaluannya. Nikmat sekali rasanya. Klitorisnya yang menyembul kecil jadi sasaran bila Nita menghentak badannya ke atas.

Sepertinya Nita sudah ‘out of control’ karena tangannya dengan kacau meremas segala yang dapat diraih. Demikian juga halnya denganku, entah berapa cc cairan memabukkan yang telah kureguk.
Batang kemaluanku yang sudah ‘maximal’ kuarahkan ke liang senggama Nita. Sekilas kulihat Nita menggigit bibirnya sendiri menanti kedatangan punyaku. Akupun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang sangat langka ini. Benar-benar kunikmati tiap tahapan batangku melesak ke dalam liang kemaluannya. Sedikit demi sedikit batang kemaluanku kutekan ke bawah. Indah sekali menyaksikan perubahan wajah Nita kala makin dalam kemaluanku menelusuri liang kemaluannya. Akhirnya, “Bless..”

Habis sudah seluruh batang kemaluanku terbenam ke liang kenikmatannya. Selanjutnya dengan lancar kutarik dan kubenamkan lagi. Makin lama makin asyik saja. Memang luar biasa kemaluan Nita, begitu lembut dan mencengkeram. Ingin rasanya berlama-lama dalam liang kemaluannya. Semakin lama semakin dahsyat aku menghujamkan batangku sampai Nita menjerit tak kuasa menahan kenikmatan yang menjajahnya. Hingga akhirnya Nita berkelojotan sambil meremas ganas rambutku. Wajahnya tersapu warna merah seakan segenap pembuluh darahnya menegang kencang, hingga mulutnya meneriakkan jeritan yang panjang.

Kiranya Nita tengah mengalami puncak orgasme yang merasuki segenap ujung syarafnya.

Menyaksikan pemandangan seperti ini membuatku makin cepat mengayunkan batang kemaluanku. Dan rasanya aku tak bisa menahan lebih lama lagi, lebih lama lagi.., lebih lama lagi. Secepatnya kucabut batang kemaluanku dan segera kuarahkan ke mulut Nita. Nita agak gugup menerima batang kemaluanku. Tapi nalurinya bekerja dengan baik, mulutnya segera menganga dan langsung mengulum batang kemaluanku. Dan kala aku meledakkan lahar, lidahnya menjilati sekujur batang kemaluanku. Tubuhku rasanya langsung luruh, tenagaku terkuras habis-habisan. Beberapa kali batang kemaluanku mengejut dan mengeluarkan lahar. Oh, my God..

Keasyikanku berdua dengan Nita membuat kami tidak merasakan jam yang terus berjalan. Tidak terasa hampir 3 jam kami meninggalkan teman-teman Nita di luar. Sekilas terdengar suara kasak-kusuk, seperti ada orang lagi mengintip perbuatan kami. Tapi saking asyiknya menikmati tubuh Nita, aku jadi tak mempedulikannya. Kulirik Nita masih tergolek tanpa penutup apa-apa dengan tubuh terlentang kelelahan. Wajahnya yang terlihat polos sangat indah dengan paduan tubuh kecil yang mulus. Kakinya masih membuka lebar, seperti sengaja memamerkan keindahan lekukan di selangkangannya. Gundukan kemaluannya memang belum berbulu sehingga jelas kelihatan bibir kemaluannya yang merah muda.

“Nit, teman-temanmu kelihatannya lagi pada ngintip lho.” kataku berbisik di telinganya.
“Hehh..?” jawabnya sambil segera menutupi tubuhnya dengan selimut.
“Teman-temanmu..” sekali lagi aku meyakinkannya sambil menunjuk ke pintu.
“Wwaduhh, gimana nich.. Oom.”
“Tenang aja, cepat pakai baju lagi dan seakan-akan nggak ada apa-apa, okey?”
“Tapi Nita jadi malu sama mereka dong,” katanya manja dan wajahnya berubah merah sekali.
“Sudah dech jangan dipikirin, anggap aja kita nggak tahu kalau mereka pada ngintip.”

Akhirnya kami keluar kamar juga, dan teman-teman Nita kelihatan sekali pura-pura sibuk mengerjakan soal-soal. Terlebih wajah mereka bertiga tersapu rona merah, dan tampak menahan senyum. Wah agak grogi juga aku untuk menyapa mereka. Sekali lagi aku tertolong oleh usiaku yang jauh di atas mereka. Kata orang langkah awal memang sulit untuk dilakukan.

“Hallo, belum selesai nich soal-soalnya?” kata awal yang akhirnya meluncur juga.
“Iya Oomm..” seperti koor mereka menjawab serentak. Dan makin memperlihatkan kegugupan mereka.

Boleh juga nich. Dan ide-ide cemerlang pun segera bermunculan, barangkali tidak terpikirkan oleh seorang Einstein.

“Sebaiknya istirahat dulu biar fresh pikiran kita, jadi nanti kita akan dengan mudah mengerjakan soal-soal rumit kayak gitu,” Saranku menirukan seorang psikiater.

Sebab menurut hematku mereka pasti juga turut terangsang mengintip perbuatan kami. Dengan kata lain mereka menyetujui perbuatan itu, kalau nggak setuju yach jelas nggak mau ngintip. Jadi kesimpulannya kalau mereka mau mengintip berarti juga mau untuk berbuat seperti itu.

“Begini, Oom tahu kalau kalian tadi ngintip Oom di kamar. Tapi kalian tidak perlu kuatir sama Oom. Oom nggak marah kok. Malah senang bisa memberi kalian pelajaran baru. Tapi Oom juga kepingin lihat kalian telanjang juga dong, biar adil namanya. Iya, nggak.?”

Seketika wajah mereka bertambah merah padam, antara malu dan takut.

“Maaf Oom, tadi kami tidak sengaja mengintip.” kata Indra ketakutan sambil merapatkan pahanya.

“Baiklah kalau begitu Oom tidak mau memaksa kalian, Oom juga sayang sama kalian. Kalian semua cantik-cantik. Sekarang daripada kalian ngintip, Oom nggak keberatan untuk nunjukin burung oom. Lihat yach dan kalian semua harus memegangnya. Yang nggak mau megang nanti Oom telanjangin!” Suaraku bertambah nada ancaman.

Dan aku pun segera membuka reitsleting celana sekaligus memelorotkannya berikut celana dalam, hingga burungku yang ngaceng melihat kepolosan mereka langsung nyelonong keluar. Serempak Indra, Lusi, dan Ita menutup wajah mereka. Aku acuh saja mendekati mereka satu persatu dan menarik tangannya untuk memegang burungku. Mulanya tangan mereka kaku sekali tapi jadi mengendur kala menempel burungku.

Nita yang sedari tadi hanya menonton langsung memprotes kelakuanku.

“Sudahlah Oom jangan begitu, lebih baik kita semua telanjang bersama saja, itu memang yang paling adil. Lagian kita juga sudah biasa mandi bersama kok, iya khan teman-teman.”

Indra, Lusi, dan Ita diam saja tampak malu-malu mempertimbangkan tawaran Nita.

“Baiklah karena diam berarti kalian setuju. Ayo dong Lus, biasanya kamu yang paling suka membukakan bajuku.” Kata Nita sambil menghampiri lalu merangkul Lusi.
“Iya dech saya setuju, tapi asal yang lain juga setuju lho.” Lusi mengumpan lampu kuning.
“Oke, Saya juga setuju agar konsekuen dengan perbuatan kita.” Ita menimpalinya.
“Demi kalian aku juga boleh-boleh saja.” Akhirnya Indra juga memberi keputusan yang melegakan hatiku.

“Nach begitu baru kompak namanya. Yuk kita bareng-bareng ke kamar aja..” Sahut Nita.

Jantungku bergerak kencang sekali, membuat langkahku limbung. Di depanku berjalan 4 cewek imut-imut alias ABG, Nita dan ketiga temannya, Indra, Lusi, dan Ita, menuju kamar Nita. Mulanya bingung harus bagaimana, tapi situasi yang memaksaku berbuat spontan saja. Mereka semua kusuruh duduk berjejer di tepi ranjang.

“Begini, kalian semua nggak perlu takut sama Oom. Oom nggak mungkin menyakiti kalian, kita sekarang akan bermain dalam dunia yang baru, yang belum pernah kalian rasakan. Kalian tak perlu malu, kalian tinggal menuruti apa saja yang Oom perintahkan. Sekali lagi rileks saja, anggaplah kita sedang menjalani pengalaman yang luar biasa.”

Banyak sekali sambutan pembukaan yang keluar begitu saja dari mulutku, untuk meyakinkan mereka dan agar nanti tidak kacau. Akhirnya mereka menganggukkan kepala satu persatu sebagai tanda setuju. Di wajah mereka mulai muncul senyum-senyum kecil, tetapi jelas tak bisa menyembunyikan rasa malunya. Wajah mereka memerah kala aku mengucapkan kata-kata yang berbau gituan.

Singkat kata kusuruh mereka semua berdiri berhadapan, berpasangan. Nita memilih Indra sebagai pasangannya, sedang Lusi dengan Ita. Padahal batang kejantananku sudah gemetaran ingin segera melabrak mereka, tetapi nalarku yang melarangnya.

“Sekarang kalian coba saling membukakan baju pasangan kalian sampai tinggal BH dan celana dalam saja. Biar nanti sisanya Oom yang bukain.”

Mulanya mereka ragu bergerak, untunglah ada Nita yang berpengalaman dan Ita yang agresif sekaligus paling cantik dan menggiurkan. Ita memang lebih menonjol dari semuanya, badannya yang bagus tergambar dalam baju tipisnya, hingga BH-nya menerawang membentuk gundukan yang sempurna. Nita dan Ita tampak tertawa kecil membuka kancing baju temannya yang tak bisa mengelak lagi. Dan tentu saja Indra membalas perbuatan Nita, demikian pula Lusi. Wah, tak kusangka jadi meriah sekali persis seperti lomba makan krupuk. Hatiku bersorak girang melihat mereka saling berebut melepas baju pasangannya. Sementara itu otakku terus berputar mencari solusi terbaik untuk step berikutnya, selalu saja setiap cara ada kemungkinan terjadi penolakan. Sebaiknya harus selembut mungkin tindakanku.

Pasangan Nita dan Indra kelihatan kompak, hingga tak banyak waktu mereka berdua telah telanjang, hanya BH dan celana dalam saja yang menempel di badannya. Untuk Nita tak perlu kuceritakan lagi, lagian para pembaca juga sudah pernah ikut menikmati keindahan tubuhnya pada episode yang lalu. Sedang Indra yang berbadan putih mulus masih malu-malu saja, sambil menutupi selangkangannya dengan tangan kanan ikut menonton Ita dan Lusi yang belum selesai. Sementara itu, Ita dan Lusi sampai bergulingan di lantai. Kelihatannya Lusi menolak dibuka rok bawahnya, tapi Ita tetap ngotot menelanjanginya. Nita dan Indra turut tertawa menonton pergulatan seru itu. Dan karena gemas melihat Ita kewalahan atas pemberontakan Lusi, Nita dan Indra segera bergerak membantu Ita dengan memegangi kaki Lusi yang tengah menendang-nendang. Secepat kilat Ita memelorotkan rok bawah Lusi sampai terlepas.

“Heehh.. kalian curangg.. Nggak mau, Lusi nggak mau sama kalian lagi..” Lusi berteriak dengan sengit dan seperti mau menangis.

“Tenang Lusi, kita kan lagi bersenang-senang sekarang, dan lagi kenapa kamu mesti seperti itu. Bukankah kamu sendiri tadi sudah ikut setuju. Dari tadi kan Oom nggak memaksa kamu. Yang penting kita tidak akan menceritakan kejadian ini pada siapa pun. Hanya kita-kita saja yang tahu. Kalau kamu malu itu salah. Percaya deh sama Oom.”
Untunglah saranku kelihatannya dapat diterima, apalagi melihat Ita segera membuka bajunya sendiri yang kusut sekali.

Satu persatu kancing bajunya dibuka, dan sekali merosot sekujur keindahan tubuhnya terpampang. Tak kusangka Ita terus melepas BH-nya, kemudian membungkuk dan melepas celana dalamnya. Seketika jantungku berhenti berdetak, seluruh susunan syarafku mengeras, sampai dada ini seperti mau meledak. Sebuah pemandangan yang menakjubkan terpampang begitu saja di depanku.

“Luar biasa.. Hebat.. Nah dengan begini berarti Lusi nggak boleh ngambek lagi lho. Lihat Ita telah membayar kontan. Yuk kalian semua sekarang duduk lagi di ranjang sini.” Segera mereka sekali lagi menuruti perintahku.

Aneh memang, selama ini aku nggak pernah kenal sama ilmu-ilmu gaib seperti di Mak Lampir, tetapi kenyataannya kok bisa mereka begitu saja patuh padaku.

“Nah sekarang kalian semua berbaring,” Mereka patuh lagi. Dengan kaki terjuntai di lantai mereka semua membaringkan tubuhnya.

“Sekarang kalian diam saja, Oom akan memberi sesuatu pengalaman baru seperti yang kalian tonton waktu Oom sama Nita. Kalian tinggal menikmati saja sambil menutup mata kalian biar lebih konsentrasi.” Sengaja aku menjatuhkan pilihan pertama pada Lusi.

Perlahan-lahan kubuka celana dalamnya, kakinya agak menegang. Sedikit demi sedikit terus kutarik ke bawah. Segundukan daging mulai terlihat. Detak jantungku kembali berdegup cepat. Dan lepaslah celana dalamnya tanpa perlawanan lagi. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilatan di depanku. Sedikit kurentang kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik bukit itu. Lalu dengan kedua jempol kubuka sedikit celah itu hingga terlihat semua isinya. Aku sampai menelan air liurku sendiri demi melihat liang kewanitaan Lusi.

Kudekatkan kepalaku agar pemandangannya lebih jelas. Dan memang indah sekali. Aku tak bisa menahan lagi, segera kudekatkan mulutku dan kulumat dengan bibir dan lidahku. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian liang kewanitaan Lusi, rasanya tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan. Dan tiap lidahku menekan keras ke bagian yang menonjol di pangkal liang kewanitaannya, Lusi mendesis kegelian. Kombinasi lidah dan bibir kubuat harmonis sekali. Beberapa kali Lusi mengejangkan kakinya. Aku tak peduli akan semerbak bau yang khas memenuhi seputar mulutku. Malah membuat lidahku bergerak makin gila. Kutekankan lidahku ke lubang liang kewanitaan Lusi yang sedikit terbuka. Rasanya ingin masuk lebih dalam lagi tapi tak bisa, mungkin karena kurang keras lidahku. Hal ini membuat Lusi beberapa kali mengerang keenakan.

“Aduhh.. Oomm.. enakk sekali.. teruss Oomm.. ohh..” Mulut Lusi mendesis-desis keenakan. Dan setiap lidahku menerjang liang kewanitaannya, Lusi menghentakkan pinggulnya ke atas, seakan ingin menenggelamkan lidahku ke dalam liang kewanitaannya. Banyak sekali cairan kental mengalir dari liang kewanitaannya, dan seperti kelaparan aku menelan habis-habisan. Persis seperti orang sedang berciuman, cuma bedanya bibirku kali ini mengunyah bibir liang kewanitaan Lusi hingga mulutku berlepotan lendir.

Ita yang berbaring di sebelah Lusi tampak gelisah, beberapa kali kulihat dia merapat-rapatkan pahanya sendiri. Rupanya dia ikut hanyut melihat permainanku. Diantara mereka berempat, dia memang yang tercantik. Karena itulah mungkin yang membuatnya sedikit genit, lebih matang, dan lebih ‘berbulu’. Hebat nian, anak SMP liang kewanitaannya sudah selebat itu. Sambil mulutku bermain di liang kewanitaan Lusi, sedari tadi mataku terus memperhatikan liang kewanitaan Ita. Beberapa kali tanganku ingin meremasnya tapi kuatir kelakuanku bisa mengecewakan Lusi. Habis kalau dia ngambek bisa berantakan. Sebagai kompensasinya tanganku meremasi kedua payudara Lusi yang kecil dan nyaris rata dengan dada. Putingnya yang lembut kugosok-gosok dan kupencet.

“Lus, udah dulu yahh, nanti lain kali Oom lanjutin lagi, yahh.” kataku sambil megecup bibirnya. Yang diajak ngomong tidak menjawab, cuma wajahnya jadi merah seperti kepiting rebus. Sekali lagi kukecup di keningnya.

Segera aku bergeser ke sebelah dan langsung menindih tubuh Ita. Ita yang cantik. Ita yang seksi. Walau tengah terlentang, payudaranya tetap tegak ke atas dan diperindah dengan puting yang besar. Kudekatkan bibirku ke bibirnya, langsung menghindar. Barangkali tak tahan mencium aroma liang kewanitaan Lusi. Wajarlah, memang mulutku seperti habis makan jengkol. Segera kuturunkan mulutku ke lehernya, kucumbui semesra mungkin. Ita kegelian. Lalu turun lagi. Sambil kuremasi, payudaranya segera masuk ke mulutku. Kuhisap dan kujilati putingnya. Karuan saja Ita meronta-ronta.

Entah kegelian apa keenakan, aku tak peduli. Bergantian kedua payudaranya kujilati semua permukaannya. Nafsuku rasanya sudah di ujung ubun-ubun. Batang kejantananku telah mendongak perkasa sekali, beberapa kali berdenyut minta perhatian. Kalau saja memungkinkan ingin rasanya segera kumasukkan ke liang kewanitaan Ita. Sekali lagi nalarku terkontrol, karena memang aku sudah berjanji pada mereka. Tidak ada liang kewanitaan yang kumasuki batang kejantanan. Lagian memang aku benar-benar ingin semuanya berjalan mulus sesuai rencana. Coba kalau tiba-tiba ada yang menangis karena menyesal memberikan perawan mereka begitu saja padaku. Nggaklah.

Kaki Ita kurenggangkan sedikit. Bukit Berbunganya indah sekali. Yang namanya labia mayora sebetulnya nggak karuan bentuknya tapi selalu memancarkan keajaiban magnetis bagi setiap pria yang memandangnya (tentu yang normal atau paling tidak seperti aku). Barangkali kalau aku yang bikin daftar keajaiban dunia, Labia Mayora menempati urutan teratas. Siapa setuju kirim email, nanti kubawa berkas dukungannya ke Majelis liang kewanitaan Nasional.
Singkat kata segera mulutku kembali beroperasi di wilayah ajaib itu. Pelan-pelan kutarik dengan bibirku kedua labia mayora kepunyaan Ita secara bergantian.

Kemudian, lidahku mencongkel keras ke pangkal pertemuan pasangan labia itu, dan berputar-putar di tonjolan daging kecilnya yang konon paling rawan sentuhan. Memang luar biasa efek sampingnya, seketika sekujur tubuh Ita bergoncang. Makin keras goncangannya, makin gila pula lidahku berayun-ayun. Aroma yang khas muncul lagi seiring mengalirnya lendir encer. Harta terpendam inilah yang kucari. Lidahku terus menyongsong ke dalam liang kewanitaan Ita.

Ita yang meronta-ronta menahan gejolak penjarahan liang kewanitaannya, berinisiatif mengambil bantal dan meletakkan di bawah pantatnya. Aku sampai heran perawan kecil ini kok sudah punya insting yang baik. Sambil kedua kakinya nangkring di pundakku, Ita membiarkan aku dengan leluasa menjelajahi seisi liang kewanitaannya. Kali ini lidahku berhasil masuk semua ke dalam liang kewanitaan, enak sekali.

Aku sudah tidak tahan lagi, segera tangan kananku mengocok batang kejantananku sambil segera berpindah ke sebelah lagi. Kali ini giliran Indra yang kelihatannya berdebar-debar menunggu giliran. Itu terlihat dari gerakan matanya yang gelisah. Tanpa basa-basi lagi kuraih sebuah bantal dan kuletakkan di bawah pantatnya, dan kurentangkan kedua kakinya menjepit badanku yang berlutut di lantai. Liang kewanitaannya merekah persis di depan hidungku. Sambil terus mengocok batang kejantanan, segera lidahku menerobos ke lubang senggamanya. Indra sempat berontak. Duilah aku sampai kesurupan, lupa sama teman bermain yang masih yunior. Oke, sofly and gently again maunya.

Sambil menahan nafas yang sebetulnya sudah ngos-ngosan (nggak sempat minum extra joss) kucumbui liang kewanitaan Indra. Liang kewanitaan yang satu ini agak gemuk dan berbulu walau tak selebat milik Ita. Walau tak seindah milik Ita, tapi tetap punya daya tarik tersendiri. Belum lagi aromanya yang semerbak harumnya. Tetap pelan-pelan, kutelusuri tiap lekukan yang ada di liang kewanitaannya. Sedap juga lho bermain slowly seperti ini. Klitorisnya yang agak besar bergoyang mengikuti gerakan lidahku. Entah kata-kata apa saja yang keluar dari mulut Indra. Kurang jelas memang. Tapi kuyakini itu suara erangan dan rintihan wanita yang tengah enjoy dan penuh semangat. Membakar semangatku pula dalam memacu tanganku pada batang kejantanan sendiri. Kedengarannya tragis sekali. Bak peribahasa orang kelaparan dalam lumbung padi.

Pantat Indra yang padat dan besar membuat lubang anusnya ikut terbuka waktu diganjal bantal. Tanpa rasa jijik sedikitpun kujilat-jilat anusnya. Indra makin mengaduh keenakan apalagi kala lidahku mencoba menerobos masuk ke anusnya. Indra pun menunjukkan kerja sama yang baik dengan mengangkat pinggulnya. Aku pun turut meningkatkan speed game-nya. Agak capai juga berlutut terus, aku naik ke atas dan menindih tubuh Indra. Kuciumi sekujur payudaranya yang tak kalah kencang dengan punya Ita. Dan walau kalah besar, keindahannya susah untuk dinilai. Sambil menciumi payudaranya, tanganku makin cepat mengocok batang kejantanan sendiri.

Akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagi, sekujur tubuhku tiba-tiba menegang. Seiring dengan semburan keras yang berapi-api di batang kejantananku, segera aku melumat habis mulut Indra yang mungil. Lidah Indra memberi sambutan hangat dengan mengais-ngais lidahku.

Selepasnya kami bercengkarama, mereka semua kecuali Anita akhirnya minta pamit setelah sebelumnya mereka memakai pakaiannya kembali. Setelah mereka pergi, saya melakukan percintaan dengan Anita kembali hingga 1 jam sebelum jam 6 karena Ibu Yuli akan pulang ke rumah pada jam 6 tepat. Selesai kami bercinta, saya berpura-pura mengerjakan antena parabola itu sambil sekali-kali mengerlingkan mata kepada Anita walaupun ibunya sedang mengerjakan tugas kantor di sisinya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Nikmatnya Tuan Rumah appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Cepetan Masukin

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Perkenalkan namaku Andre kejadian ini terjadi kira kira 1 tahun yang lalu dimana tunangan temanku aku entot puas aku bisa menikmati tubuhnya, sebut saja Vhira dia adalah tunangan dari teman aku Edi,

Cerita Sex Cepetan Masukin

cerita sex perselingkuhan, cerita perselingkuhan terbaru, cerita perselingkuhan ibu rumah tangga, cerita cerita perselingkuhan, cerita perselingkuhan ibu, cerita perselingkuhan di kantor, cerita ngesek perselingkuhan, cerita perselingkuhan wanita, cerita perselingkuhan istriku, cerita perselingkuhan bergambar, cerita mesum perselingkuhan, cerita perselingkuhan dengan tetangga, perselingkuhan cerita, cerita perselingkuhan sampai hamil, cerita perselingkuhan tetangga, cerita hubungan perselingkuhan, cerita perselingkuhan terpanas, cerita birahi perselingkuhan, cerita bokep perselingkuhan

Tepatnya hari sabtu malam dimana adeknya Edi yang namanya Deni sedang maen ketempatku untuk pinjam motor buat menjemput temannya di stasiun, tetapi adeknya Edi itu saat maen kerumahku tunangannya Edi diajak katanya di rumah sepi gak ada siapa siapa.

Mana aku boleh tolak tawaran itu, Vhira menunggu di rumahku sedangkan adeknya Edi meluncur ke stasiun kereta, sebelumnya aku belum kenal sama Vhira, aku melihat wajahnya sungguh cantik dan menawan, jantungku berdebar debar saat aku berjabat tangan dengannya, bibir yang tipis dan menggoda itu membuat anuku tegang, payudaranya juga besar pokoknya Top markotop deh.

Akibatnya pikiran kotorku mulai keluar.

“Heh..! Kok malah bengong Ndree..!” kata Deni sambil menepuk pundakku.

“Eh.. oh.. kenapa Den..?” kaget juga aku.

“Ndree, aku pergi dulu ya..! Ooh ya Vhira.., kalo si andre macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil langsung pergi.

Vhira hanya tersenyum saja.

“Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.

Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Memang pada dasarnya aku ini sifatnya agak pemalu, tapi kupaksakan juga akhirnya.

“Mo minum apa Vhira..?” kataku melepas rasa maluku.

“Apa aja deh Ndree. Asal jangan ngasih racun.” katanya sambil tersenyum.

“Bisa juga bercanda nih cewek, aku kasih obat perangsang baru tau..!” kataku dalam hati sambil pergi untuk mengambil beberapa minuman kaleng di dalam kulkas. Akhirnya kami mengobrol tidak menentu

Sampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Edi pergi keluar kota. Sudah jauh-jauh datang ke Bandung, nyatanya orang yang dituju lagi pergi, padahal sebelumnya Edi bilang bahwa dia tidak akan kemana-mana.

“Udah deh Vhira.., mungkin rencananya itu diluar dugaan.., jadi Kamu harus ngerti dong..!” kataku sok bijaksana.

“Kalo sekali sih nggak apa Ndree, tapi ini udah yang keberapa kalinya, Aku kadang suka curiga, jangan-jangan Dia punya cewek lain..!” ucap Vhira dengan nada kesal.

“Heh.., jangan nuduh dulu Vhira, siapa tau dugaan Kamu salah, ” kataku.

“Tau ah.., jadi bingung Aku Ndree, udah deh, nggak usah ngomongin Dia lagi..!” potong Vhira.

“Terus mau ngomong apa nih..?” kataku polos. Vhira tersenyum mendengar ucapanku.

“Kamu udah punya pacar Ndree..?” tanya Vhira.

“Eh, belom.. nggak laku Vhira.. mana ada yang mau sama Aku..?” jawabku sedikit berbohong.

“Ah bohong Kamu Ndree..!” ucap Vhira sambil mencubit lenganku. Seerr..! Tiba- tiba aliran darahku seperti melaju dengan cepat, otomatis adikku berdiri perlahan- lahan, aku jadi salah tingkah.

Sepertinya si Vhira melihat perubahan yang terjadi pada diriku, aku langsung pura-pura mau mengambil minum lagi, karena memang minumanku sudah habis, tetapi dia langsung menarik tanganku.

“Ada apa Vhira..? Minumannya sudah habis juga..?” katak u pura-pura bodoh.

“Ndree, Kamu mau nolongin Aku..?” ucap Vhira seperti memelas.

“Iyaa.., ada apa Vhira..?” jawabku.

“Aku.., Aku.. pengen bercinta Ndree..?” pinta Vhira. “Hah..!” kaget juga aku mendengarnya, bagai petir di siang hari, bayangkan saja, baru juga satu jam yang lalu kami berkenalan, tetapi dia sudah mengucapkan hal seperti itu kepadaku.

“Ka.., Kamu..?” ujarku terbata-bata. Belum juga kusempat meneruskan kata- kataku, telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirku, kemudian dia membelai pipiku, kemudian dengan lembut dia juga mencium bibirku.

Aku hanya bisa diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Walaupun ini mungkin bukan yang pertama kalinya bagiku, namun kalau yang seperti ini aku baru yang pertama kalinya merasakan dengan orang yang baru kukenal.

Begitu lembut dia mencium bibirku, kemudian dia berbisik kepadaku,

“Aku pengen bercinta sama Kamu, Ndree..! Puasin Aku Ndree..!” Lalu dia mulai mencium telinganku, kemudian leherku, “Aahh..!” aku mendesah.

Mendapat perlakuan seperti itu, gejolakku akhirnya bangkit juga. Begitu lembut sekali dia mencium sekitar leherku, kemudian dia kembali mencium bibirku, dijulurkan lidahnya menjalari rongga mulutku.

Akhirnya ciumannya kubalas juga, gelombang nafasnya mulai tidak beraturan. Cukup lama juga kami berciuman, kemudian kulepaskan ciumannya, kemudian kujilat telinganya, dan menelusuri lehernya yang putih bak pualam. Ia mendesah kenikmatan

“Aahh Ndree..!” Mendengar desahannya, aku semakin bernafsu, tanganku mulai menjalar ke belakang, ke dalam t- shirt-nya. Kemudian kuarahkan menuju ke pengait BH-nya, dengan sekali sentakan, pengait itu terlepas.

Kemudian aku mencium bibirnya lagi, kali ini ciumannya sudah mulai agak beringas, mungkin karena nafsu yang sudah mencapai ubun- ubun, lidahku disedotnya sampai terasa sakit, tetapi sakitnya sakit nikmat.

“Ndree.., buka dong bajunya..!” katanya manja.

“Bukain dong Vhira.., ” kataku. Sambil menciumiku,

Vhira membuka satu persatu kancing kemeja, kemudian kaos dalamku, kemudian dia lemparkan ke samping tempat tidur. Dia langsung mencium leherku, terus ke arah puting susuku. Aku hanya bisa mendesah karena nikmatnya,

“Akhh.., Vhira.” Kemudian Vhira mulai membuka sabukku dan celanaku dibukanya juga. Akhirnya tinggal celana dalam saja. Dia tersenyum ketika melihat kepala kemaluanku off set alias menyembul ke atas.

Vhira melihat wajahku sebentar, kemudian dia cium kepala kemaluanku yang menyembul keluar itu. Dengan perlahan dia turunkan celana dalamku, kemudian dia lemparkan seenaknya. Dengan penuh nafsu dia mulai menjilati cairang bening yang keluar dari kemaluanku, rasanya nikmat sekali.

Setelah puas menjilati, kemudian dia mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. “Okhh.. nikmat sekali, ” kataku dalam hati, sepertinya kemaluanku terasa disedot-sedot.

Vhira sangat menikmatinya, sekali- sekali dia gigit kemaluanku. “Auwww.., sakit dong Vhira..!” kataku sambil agak meringis. Vhira seperti tidak mendengar ucapanku, dia masih tetap saja memaju- mundurkan kepalanya.

Mendapat perlakuannya, akhirnya aku tidak kuat juga, aku sudah tidak kuat lagi menahannya, “Rev, Aku mau keluar.. akhh..!” Vhira cuek saja, dia malah menyedot batang kemaluanku lebih keras lagi, hingga akhirnya,

“Croott.. croott..!” Aku menyemburkan lahar panasku ke dalam mulut Vhira. Dia menelan semua cairan spermaku, terasa agak ngilu juga tetapi nikmat. Setelah cairannya benar-benar bersih, Vhira kemudian berdiri, kemudian dia membuka semua pakaiannya, sampai akhirnya dia telanjang bulat.

Kemudian dia menghampiriku, menciumi bibirku. “Puasin Aku Ndree..!” katanya sambil memeluk tubuhku, kemudian dia menuju tempat tidur. Sampai disana dia tidur telentang.

Aku lalu mendekatinya, tubuhnya yang elok, kuciumi bibirnya, kemudian kujilati belakang telinga kirinya. Dia mendesah keenakan, “Aahh..!” Mendengar desahannya, aku tambah bernafsu, kemudian lidahku mulai menjalar ke payudaranya.

Kujilati putingnya yang sebelah kiri, sedangkan tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kiri, sambil kadang kupelintir putingnya. “Okkhh..! andre sayang, terus Ndree..! Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu.

Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Kujilati sekitar pangkal pahanya, Vhira mulai melenguh hebat, tangan kananku mulai mengelus bukit kemaluannya, lalu kumasukkan, mencari sesuatu yang mungkin kata orang itu adalah klitoris.

Vhira semakin melenguh hebat, dia menggelinjang bak ikan yang kehabisan air. Kemudian aku mulai menjilati bibir kemaluannya, kukuakkan sedikit bibir kemaluannya, terlihat jelas sekali apa yang namanya klitoris, dengan agak sedikit menahan nafas, kusedot klitorisnya.

“Aakkhh.. Ndree.., ” Vhira menjerit agak keras, rupanya dia sudah orgasme, karena aku merasakan cairan yang menyemprot hidungku, kaget juga aku. Mungkin ini pengalaman pertamaku menjilati kemaluan wanita, karena sebelumnya aku tidak pernah.

Aku masih saja menjilati dan menyedot klitorisnya. “Ndree..! Masukin Ndree..! Masukin..!” pinta dia dengan wajah memerah menahan nafsu. Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.

“Udah dong Ndree..! Cepet masukin..!” katanya manja. “Hmm.., rupanya ni cewek nggak sabaran banget.” kataku dalam hati. Kemudian kutarik tubuhnya ke bawah, sehingga kakinya menjuntai ke lantai, terlihat kemaluannya yang menyembul.

Pahanya kulebarkan sedikit, kemudian kuarahkan kemaluanku ke arah liang senggama yang merah merekah.

Perlahan tapi pasti kudorong tubuhku. “Bless..!” akhirnya kemaluanku terbenam di dalam liang kemaluan Indri. “Aaakkhh Ndree..!” desah Vhira. Kaget juga dia karena sentakan kemaluanku yang langsung menerobos kemaluan Vhira.

Aku mulai mengerakkan tubuhku, makin lama makin cepat, kadang- kadang sambil meremas- remas kedua bukit kembarnya. Kemudian kubungkukkan badanku, lalu kuhisap puting susunya.

“Aakkhh.., teruss.., Sayangg..! Teruss..!” erang Vhira sambil tangannya memegang kedua pipiku. Aku masih saja menggejot tubuhku, tiba- tiba tubuh Vhira mengejang,

“Aaakkhh…!” Ternyata Vhira sudah mencapai puncaknya duluan. “Aku udah keluar duluan Sayang..!” kata Vhira. “Aku masih lama Vhira.., ” kataku sambil masih menggenjot tubuhku.

Kemudian kuangkat tubuh Vhira ke tengah tempat tidur, secara spontan, kaki Vhira melingkar di pinggangku.

Aku menggenjot tubuhku, diikuti goyangan pantat Vhira. “Aakkhh Vhira.., punya Kamu enak sekali.” kataku memuji, Vhira hanya tersenyum saja. Aku juga heran, kenapa aku bisa lama juga keluarnya.

Tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat, kami masih mengayuh bersama menuju puncak kenikmatan. Akhirnya aku tidak kuat juga menahan kenikmatan ini.

“Aahh Vhira.., Aku hampir keluar.., ” kataku agak terbata-bata.

“Aku juga Ndree..! Kita keluarin sama- sama ya Sayang..!” kata Vhira sambil menggoyang pantatnya yang bahenol itu.

Goyangan pantat Vhira semakin liar. Aku pun tidak kalah sama halnya dengan Vhira, frekuensi genjotanku makin kupercepat, sampai pada akhirnya,

“Aaakkhh…!” jerit Vhira sambil menancapkan kukunya ke pundakku.

“Aakhh, Vhira.., Aku sayang Kamuu..!” erangku sambil mendekap tubuh Vhira. Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.

“Kamu hebat sekali Ndree..!” puji Vhira.

“Kamu juga Vhira..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan. Kemudian kami cepat- cepat memakai pakain kami kembali karena takut adik tunangannya Vhira keburu datang. dan tak lama berselang aku pulang.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Cepetan Masukin appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari pada istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah beranak seorang berusia 7 tahun.

Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya

cerita sex three some, cerita gangbang hot, cerita bokep terlengkap, cerita cerita sange, cerita ngentub, cerita baru panas, cerita 3 some, cerita thresome, cerita tresome

Walaupun sudah beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang memeknya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.

Suatu hari di tahun 1995, kami diajak sebelah tetangga untuk nonton blue film karena baru beli laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang cukup seram karena ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka bergantian memasukkan kontolnya yang seorang ke memeknya dan yang seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,

“Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan kontol.” Kutanya pelan-pelan,

“Apakah kamu kepingin adegan begitu?” Istriku dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu.

Sambil bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, “Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?” Istriku memandangiku sambil malu-malu manggut-manggut kepalanya.

Kutanya lagi, “Kalau lakinya dua, satunya kamu ingin dengan siapa?”

Istriku menjawab, “Terserah sama Papi saja.”

Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu Lud seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Tono seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya lagi,

“Kalau Lud atau Tono mau?” Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi, “Mami senang yang kontolnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang kira-kira sama?”

Istriku menjawab, “Enak yang besar saja, seperti di film tadi.”

“Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya panjang dan besar.”

Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata Lud punya kontol dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga dadanya penuh dengan bulu maklum orang Ambon.

Besok paginya segera kuinterlokal Lud yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Lud menyambut dengan antusias dan sanggup datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.

Hari Sabtu sore aku menjemput Lud di airport bersama istriku, setelah menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok panjang warna coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai baju tipis (modelnya Yuni Sara) dengan bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat putih menggairahkan.

Juga bagian atasnya terlihat sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas.

Makin syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Lud menuruni tangga pesawat dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana jeans.

Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan berkata, “Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana”, dengan logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih dari istriku.

“Apa kabar Hwa?” tanyanya pada istriku. Dia kalau panggil istriku dengan Hwa. Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.

Setelah sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti. Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan dengan kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.

Tangannya lud yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal paha serta memek istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan serta menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit kontolnya yang masih pakai jeans itu.

Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika kutanya pada istriku, “Mi, nikmat ya permainannya Lud?” Istriku menjawab, “Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Lud terus mempermainkan dan meremas buah dadaku terus.”

Memang istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan lalu nafsunya meroket naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena Lud mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa menonton TV dulu.

Istriku berkata kepadaku, “Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku.”

“Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?” tanyaku. Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,

“Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya semalam.”

“Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan”, jawabku.

Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan meremas buah dada istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.

“Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke seluruh tubuhku dan memekku sampai habis.

Dan lendir santanku akan dikuras sampai kering dengan kontolnya”, kata istriku. Aku pesan pada istriku agar satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air maninya, walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi harus diludahkan.

Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada istriku, “Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam kan tak ada pakaian yang boleh menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku.”

“Macam-macam kamu”, sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan mengenakan pakaian tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya warna merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga.

Melihat istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-geleng dan bilang, “Waah aku bisa langsung tegang lho”, sambil pegang-pegang kontolnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik juga untuk diajak duduk di sofa juga.

Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya. “Wuuiihh, cek.. cek.. cek”, gumam istriku sambil menarik tangannya.

Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Lud dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku.

Aku sendiri segera melepas kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian dengan tangan Lud.

Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit kontolku dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Lud untuk memegang kontolnya.

Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dengan kontol memeknya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celananya langsung nampak kontolnya.

Walaupun belum hidup kontolnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65 persennya saja.

Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu.

Lalu Lud berpegang pada kedua lengan Hwa dan badannya digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek memek istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata.

Aku jadi syuur melihatnya. “Adduuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan memek dan buah dadaku kena gesekannya”, kata istriku.

Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta mengerjakan memeknya dengan kontolku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud dan terus diremas-remas.

Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontol Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang kontolku dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan maju mundur ke memeknya.

Mendapat dua kontol yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang memeknya mulai keluar santannya dan kental sekali.

Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap kontol Lud tapi memepetkan buah dadanya kekontol Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan buah dadanya.

Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok kontol Lud dan memeknya mengocok kontolku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah membuat nikmat kontol dua laki-laki dan kulihat memeknya makin banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu.

Aku bilang, “Waduuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud”. Langsung dia bilang, “Aku juga tegang banget kontolku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi.” Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai.

Temanku nanti akan menancapkan memeknya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan kontolku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga kontolku tepat di hadapan mulutnya.

Kontolku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat Hwa melepas kontolku dan mengaduh, “aachh.. Lud!” Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan kontolnya sebab belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala kontolnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya.

“Sulit banget An masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu”, katanya. “Masak toch padahal sudah kumasukan kontolku dan sudah ada santannya lho”, sahutku.

Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala kontolnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.

Kemudian dipakaikan ke kontolnya hingga batang kontolnya sebagian tertutup dengan longsong berbulu itu. “Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih hebat. Mau coba ya Hwa?” katanya sambil ditunjukkan ke istriku kontolnya yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya.

Istriku bilang, “Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!”

“Oke” sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung kontolnya ditempelkan tepat di lubang memek istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam.

“aacch.. Lud, masuk Lud kontolmu”, kata istriku.

Memang kepala kontolnya Lud sudah masuk lalu digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala kontolnya supaya agak terbiasa.

“Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir memekku bisa merasakan bentuk kontolmu Lud”, kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang kontolnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.

Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, “Aduh Pi, kontol Lud mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku.

Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu”, dengan kontol tetap terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga kontolnya menyapu seluruh dinding memek istriku.

Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta kontolku untuk dihisapnya. Kontolku juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat kontol Lud mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel.

Setelah gampang masuk keluar kontolnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.

Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh, “Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!” Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata, “Gila An, pijatan memek istrimu kuat sekali di kontolku.”

Memang kalau klimaks istriku memeknya memijit kontol dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang, “Pi, Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian.” Aku tanya pada istriku, “Mi, gimana? Mami nikmat dan puas keinginan Mami untuk merasakan 2 kontol sekaligus terlaksana?”

“Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 kontol, apalagi ada yang gede-gede. Mami jadi kepingin terus”, sahutnya.

Lalu Lud sudah mulai menggenjot lagi memek Hwa dengan kontolnya dan kontolku dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang, “Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan.”

Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku sering menggelinjang tubuhnya dan kontolku mulai dihisap lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya.

Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan kontolnya ke memek Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti sapi.

Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan kontol terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet.. creet.. cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku.

Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu kontolku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang kontolku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku.

Baru saja habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku, “Uuuh.. uuhh.. uuhh”, sambil menekankan kuat-kuat kontolnya yang terbenam itu ke memek istriku.

Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh, “aah Lud.. aahh Lud.. aah Lud.” Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung rebah menindih tubuh istriku.

Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar kontolnya jangan buru-buru dicabut dari memeknya.

Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama.

Untuk mencuci kontol-kontol, istriku yang bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka kontolnya yang dicuci dulu. Kulihat dari memek Hwa meleleh sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir memeknya memerah.

Istriku bilang, “Ya Pi bibir memekku merah? Itu gara-gara kontol temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir memek sampai dinding dalam memek seret terus, sehingga memekku bisa merasakan lekuk-lekuk kontol Lud.”

“Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?” balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci kontol Lud dan kemudian kontolku. Setelah itu giliran istriku memeknya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian memeknya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,

“Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam memekku nih sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?”

“Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi.”

“Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke memekmu”, sahut Lud. Istriku menjawab,

“Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas.”

Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,

“An, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini.

Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,

“Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta.” Aku menjawab,

“Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya.”

“Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku”, kata Lud.

Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang kontol Lud lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku.

Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya. Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam lubangnya dan kontolku sambil digesek-gesek dengan betisnya.

Lud kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.

Kemudian Lud berkata padaku, “An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan kontolku akan kusimpan dalam memeknya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa.”

“Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas”, sahutku.

“Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga”, kata istriku. Setelah itu Lud bertanya pada istriku,

“Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?” Istriku menjawab,

“Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi. Malam ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Lud.”

Setelah itu Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,

“Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau kontolnya dimasukkan ke dalam lubang anusmu!”

“Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi”, sahut istriku.

“Selamat menikmati kontolnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!” kataku. Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan istriku karena pintu kamarnya terbuka.

Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan memeknya.

Setelah itu Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih kontolnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku.

Segera dipijit-pijitnya kontol Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih ganas dia segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.

Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas. Kontolnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di memek dan kontolnya tepat di wajah istriku.

Keduanya yang langsung beraksi, kontolnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil batang kontolnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus mencucup clit dan lubang memek istriku.

Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas kontolnya tepat dengan memeknya. Kepala kontolnya dimasukkan ke dalam memek istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga kontolnya berputar dengan dipegang bibir memek istriku sedang tangan Lud tetap meremas buah dada istriku.

Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga kontolnya keluar masuk memek seperti dikocok dengan memek.

Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas kontol Lud dengan memeknya memijit kontol. Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku.

Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di kontolnya dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Lud.

Lalu Lud yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.

Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Lud menindih istriku setelah kontolnya dimasukkan semuanya ke memek istriku, lalu pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan seluruh memek istriku dan kontolnya memutar di dalam lubang memek sehingga istriku menggelinjang lagi dengan tangannya menarik lepas sprei.

Sedangkan mau mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Lud. Yaah, menonton itu kontolku jadi tegang terus sampai kemeng rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit lebih. Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku sudah mencapai klimaks sampai 2 kali.

Setelah itu kakinya yang kekar itu keduanya ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu pantatnya digoyangkan naik turun hingga kontolnya ikut juga.

Dengan posisi ini kontolnya betul-betul kejepit dengan bibir memek istriku sehingga gesekannya betul-betul terasa di memek istriku sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng kepala saat klimaks.

Lud minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus menggoyangkan pantatnya memutar hingga kontol Lud diputar dengan memek istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya, padahal kalau aku yang diputar kontolnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi.

“Aduuh Lud.. aduh Lud.. nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan manimu Lud”, pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki istriku diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Lud menancapkan kontolnya dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya bisa meremas buah dadanya.

Lalu mulailah ditembaknya memek istriku dengan kontolnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik.

Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras memeknya, pantatnya tak naik tapi kontolnya yang deras menghunjam masuk menerobos sampai mulut rahim istriku.

“Aduuh Lud.. aduh Lud.. nikmat banget kontolmu Lud, tapi aku tak kuat menahan nikmatnya Lud.., aku butuh manimu Lud dan kontolmu sudah makin hangat Lud”, teriak istriku. Akhirnya “Huuh”, desis Lud dan “Crutt”, maninya muncrat, “Huuh”, desis Lud lagi dan “Crutt”, maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku mengerang, “aach.. sseett!”

Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku, “Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu”, kata istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud segera tidur di sebelahnya dengan memeluk istriku dan kontolnya yang masih tegang itu dimasukkan lagi ke dalam memek istriku dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu diselimuti.

Melihat itu walaupun kontolku tegang aku tak ikut masuk sebab kupikir istriku capai apalagi memeknya masih disumpal dengan kontol Lud, jadi terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.

Suatu saat aku terbangun, karena terasa kontolku dipijit-pijit dan ketika membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh Lud tangan istriku memijit-mijit kontolku. Ketika aku bangun, istriku bilang,

“Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua berbarengan.” Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi.

Aku lihat ternyata memek istriku tetap didongkrak dengan kontol Lud, jam saat itu sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam. Kemudian istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak memek istriku dengan kontolnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan kontolku ke mulut istriku untuk dihisap.

Kontolku terus dijilati disedot lubangnya sambil kantong kontolku diremas-remas dan rambut bawah kantong kontolku ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan tegang lagi.

Memang kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Lud yang menembakkan kontolnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot.. crot.. crot, maninya muncrat ke dalam memek istriku, kulihat itu tak tahan juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis masuk.

Dan Lud pun lalu menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,

“Waah Pi, mani Lud rupanya masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar lagi, apa karena memekku disumpal terus dengan kontolnya Lud ya Pi? sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget.” Belum sempat kujawab, Lud bilang,

“Gila, istrimu itu minta disumpal terus memeknya, pokoknya kontolku malam ini tak boleh lepas dari memeknya.”

“Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya kontolnya dipendam semalam suntuk dalam memekku, dan aku setuju”, jawab istriku.

“Kontolnya terasa hangat terus di memekku, dan kalau mulai tegang terasa mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur walaupun sudah tidur pula kontolnya tetapi kepala kontolnya tetap nyantol di bibir memekku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas sendiri kalau tidur.” kata istriku.

Setelah fit kembali istriku dibopong lagi dengan masih disodok memeknya dengan kontolnya dan dibawa balik ke kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam 4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang kontolku tegang sendiri jam-jam itu.

Pagi itu kontolku juga tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Lud dengan tubuh diselimuti.

Aku mencoba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.

Aku bilang, “Kontolku tegang nih, yo tak semprotkan ke memekmu.”

Istriku berbisik, “Aduuh Pi, kontol Lud masih menancap terus dalam memekku kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak hisap saja ya kontolnya?”

“Oke”, sahutku.

Lalu istriku menengadah dan kudekatkan kontolku supaya bisa masuk ke mulutnya, lalu kukocok sendiri kontolku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya.

Karena sudah cukup lama tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah muncrat lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala kontolku dijilati untuk membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan semua maniku. Aku bertanya,

“Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya juga ya?”

“Tidak Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam memekku dan sampai sekarang belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut yang hangat! Lalu Lud hanya mencabut kontolnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali ke memekku”, jawab istriku.

Kukecup bibirnya dan kubisiki, “Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan lagi!” Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV.

Ternyata istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan lagi.

Karena bosan lihat TV lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda.

Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam kamar mandi sebab terdengar rintihan istriku,

“Aduuh Lud.. aduuh Lud.. enaknya kontolmu Lud, nikmat banget Lud rasanya.” Kemudian suaranya Lud, “aach.. Hwa, memekmu juga nikmat, aku kangen terus dengan memek dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!”

Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit lagi mereka keluar dari kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi kontolnya di memek istriku.

Mereka masuk ke kamar dan ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini warna merah dan pakai bra mini warna merah juga, lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak kelihatan dari luar.

Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Lud bilang, “Hwa, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu ketat.”

Istriku pertama menolak, “aah katanya mau keluar makan dan nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH.” Lud bilang, “Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Hwa.”

Jadi terpaksa istriku menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeehh, ternyata betul juga pendapat Lud, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak jelas dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.

Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek ada yang masih pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk nonton TV.

Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau menonton TV lagi, ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi.

Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang memakai BH mininya, sedang Lud sedang melepas celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka.

Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu kontolnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan ke memeknya istriku. Jadi Lud main dengan masih pakai CD dan istriku pakai BH dan CD mini.

Karena branya mini, otomatis payudara istriku mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil pantatnya terus menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku berteriak,

“Aduuh Lud, hangatnya manimu, lepaskan semua manimu Lud!” karena sebelumnya istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas istriku.

Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka, sebab Lud harus berangkat pulang dengan pesawat jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka berpakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30.

Lalu kita ngomong sebentar dan Lud usul, “Kalau lain kali kita main berempat dengan istriku, bagaimana?” Pertama istriku keberatan sebab aku tak boleh main dengan wanita lain.

Tapi Lud menjelaskan kalau wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan.

Jadi pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku dikhawatirkan tak bisa tegang. “Jadi bisa ramai Hwa, kita main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot”, kata Lud.

Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku bertanya, “Ada apa?” Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang digenggam.

“Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya.”

Ternyata betul bagian bawah memeknya basah, karena Lud sudah hampir check in lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah dikecup bibirnya oleh Lud.

Kami segera menuju mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari dengan kertas koran, hampir sampai di rumah istriku mengeluh lagi, “Aduh Pi, maninya keluar lagi rasanya basah dan lengket semua pahaku.

Cepat dikit Pi!” Kukebut terus dan sampai di rumah mobil kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan segera istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.

Melihat aku datang, istriku bilang,

“Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena cendol maninya Lud dan itu keluar terus banyak.” Kulihat paha istriku dan bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang memeknya keluar jatuh mani Lud yang seperti cendol itu.

Melihat itu aku malah jadi nafsu, kontolku jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku. “Papi pasti tegang toch kalau lihat memekku belepotan mani begini”, kata istriku sambil mulai memegang kontolku. Lalu kutarik lepas kaos istriku.

“BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!” kata istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya nonton TV, jam 1 tengah malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu kontol Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang.

“Hebatnya Lud itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus dan kental serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh dalam perutku tadi sampai suatu saat kutekan perutku dan mulai keluar terus maninya”, kata istriku. “Mi, kalau sudah habis cuci dulu memeknya, aku sudah nggak tahan nih.”

Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku segera menaiki istriku dan kutancapkan kontolku ke memeknya. “Wah Mi, memekmu masih seret juga buat kontolku, kukira jadi longgar kemasukkan kontol gedenya Lud”, kataku.

Istriku lalu cerita, “Waktu kontol Lud ditanam semalam suntuk dalam memekku, begitu mulai kurang tegangnya memekku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir memekku dengan maksud supaya jangan sampai longgar liangnya.

Apalagi Lud selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam banget geli rasanya kalau goyang sedikit, kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir memek saja. Kalau mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya Lud kalau sudah nafsu banget agak kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra.

Hanya Papi punya kalah besar dan panjangnya saja, tapi Mami mau belikan alat yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang kontol, tiap pagi nanti Mami yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang dan besar.

Memang saat Lud mau menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas supaya kontolnya bisa amblas masuk semua sebab kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi punya kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi.”

“Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Lud, tapi nanti Mami gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang”, kata istiku sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.

Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan segera hak BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.

“Aduuh Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen dengan kontolnya Papi sejak Papi minta tadi malam, masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan kontolnya Papi. Pi mau keluar ya? kok sudah anget banget kontolnya?” tanya istriku.

Benar juga tak lama lagi creett.. creett, maniku menyemprot. “Waah.. maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu dengan Lud punya nih!” kata istriku. Karena capai kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Mesin Seks

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Usiaku 16 tahun. Aku sekolah di sebuah SMU swasta terkenal di Surabaya. Sudah hampir setahun ini hidupku penuh berisi kesenangan-kesenangan yang liar. Dugem, ineks dan seks bebas. Sampai akhirnya aku terjerumus dalam ambang kehancuran.

Cerita Sex Mesin Seks

 cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru

Terombang-ambing dalam ketidak pastian. Aku bingung apa yang kucari. Aku bingung harus kemana arah dan tujuanku. Apa yang selama ini kulakukan tidak memberikan kemajuan yang positif. Bahkan aku nyaris gila. Siapakah aku ini? Sejujurnya aku menyesali kondisiku yang seperti ini.

Keterlibatanku dengan narkoba telah membawaku ke dalam kehidupan yang kelam. Sungguh kejam! Aku jadi berangan-angan ingin kembali ke kehidupan lamaku dimana aku belum mengenal narkoba.

Saat itu begitu indah. Orang tuaku sayang padaku. Andrew pacarku dengan setia berada disisiku. Dan dia selalu datang untuk menghibur dan menemaniku. Aku jadi ingat pada hari-hari tertentu, teman-teman sekolahku datang main ke rumah untuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar berkumpul.

Kalau lagi ada pacarku, mereka selalu menggoda kami sebagai pasangan serasi. Padahal menurutku kami bertolak belakang. Aku pemalu dan mudah merajuk. Sedang pacarku biang kerok di sekolah dan tidak tahu malu. Aku berprestasi dalam pelajaran tapi kurang menguasai bidang olah raga. Sedangkan dia berprestasi dalam olah raga namun malas belajar.

Tinggiku sedang dan badanku agak kurus. Sedangkan dia tinggi dan besar. Pokoknya beda banget. Tapi teman sekolah mengatakan kami pasangan serasi. Entah apanya yang serasi.. Aku masih ingat saat-saat terakhir dia meninggalkan aku untuk sekolah ke Amerika. Ada setitik firasat bahwa itu adalah saat terakhir aku bersamanya.

Aku menangis tiada henti di bandara seperti orang bodoh. Tidak ada kata yang terucap, hanya sedu sedan lirih terdengar dari mulutku. Orang tuanya sampai sungkan pada orang tuaku dan berusaha menghiburku dengan mengatakan bahwa Andrew akan sering pulang ke Indonesia untuk menengokku.

Orang tuaku pun tak kalah dan berjanji padaku akan menyekolahkan aku ke Amerika selepas SMU. Kata orang cinta akan lebih terasa saat terpisahkan oleh jarak. Aku tidak sabar untuk membuka e-mail setiap malam.

Telepon internasional seminggu sekali menjadi pelepas dahaga bila aku rindu suaranya. Setiap malam menjelang tidur, aku melihat-lihat foto kami berdua. Dan tak lupa aku mendoakan dia. Kini Andrew tidak akan mau memandangku lagi.

Laporan dari teman-temannya yang melihat aku berkeliaran di diskotik- diskotik dengan lelaki lain membuatnya murka dan tidak mempercayai aku. Dia mengadili aku yang hanya bisa menangis dan berjanji akan menghentikan perbuatanku. Tapi apa daya, di belahan dunia lain, Andrew tidak akan bisa melihat keseriusanku.

Dia meminta untuk mengakhiri hubungannya denganku meski aku menangis meraung-raung di telepon. Aku tak berdaya. Dia begitu kerasnya tidak mengampuni kesalahanku. Yah memang semua itu memang salahku. Tapi apakah aku tidak punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan?

Apakah setiap orang tidak pernah khilaf? Apakah sama sekali tidak ada ampun untukku? Dia dulu mengatakan apa pun yang terjadi akan selalu mencintaiku. Akan selalu menjagaku. Semakin hari cintanya padaku akan semakin besar. Ternyata, bohong! Itu semua hanya bohong belaka! Saat ini aku jadi ceweq bodoh, sering melamun dan mudah stres. Bukan hanya hubunganku dengan Andrew yang hancur.

Hubunganku dengan ayah ibuku juga memburuk. Mereka sudah menyerah menghadapi aku yang hampir setiap hari pulang pagi. Mereka bahkan mengancam akan mengusir aku bila terus menerus seperti ini. Aku jadi sering membolos sekolah.

Prestasiku di sekolah makin hari makin memburuk. Aku telah kehilangan minat untuk belajar dan meraih ranking tinggi di sekolah. Hubungan sosial dengan teman sekolahku juga semakin buruk. Aku malas bergaul dengan mereka.

Aku takut mereka mengetahui siapa aku sebenarnya. Aku takut mereka menyebarkan tingkah lakuku sebenarnya. Aku takut.. Aku jadi paranoid! Aku jadi mudah curiga dengan semua orang. Aku jadi sulit tidur dan melamun yang tidak-tidak. Aku jadi sering mimpi buruk dan makin sulit membedakan mana mimpi dan kenyataan.

Lama-lama aku bisa gila! Aku ingin berhenti menggunakan narkoba dan sesegera mungkin meninggalkan dunia gemerlap yang selama setahun ini kugeluti. Tapi aku sulit meninggalkannya. Aku terperangkap di dalamnya! Ineks! Semua ini gara-gara pil setan itu! Badanku semakin kurus. Mataku cekung dihiasi garis hitam dibawahnya.

Aku tidak mengenali wajahku sendiri di hadapan cermin. Bahkan Mamaku sudah mengecap aku sebagai wanita nakal. Yah.. wanita nakal.. aku memang telah jadi wanita nakal. Aku telah melepaskan keperawananku pada seorang pria yang bukan suamiku. Aku malu pada diriku dan pada orang tuaku. Diriku bukan Tina yang dulu.

Tina yang selalu meraih prestasi di sekolah. Tina yang selalu membanggakan orang tua. Tina yang rajin ke gereja. Tina yang lugu dan pemalu. Tina yang selalu jujur dan berterus terang.. Malam itu entah malam keberapa aku ke diskotik dengan Steve. Setelah triping gila-gilaan bersama teman-teman, aku pulang bersama Steve.

Sebenarnya aku malas pulang karena masih dalam keadaan on berat. Gara-gara Bandar gede dari Jakarta datang, semua jadi kebanyakan ineks. Badanku terus bergetar tiada henti, dan rahangku bergerak-gerak ke kiri dan kekanan.

Dengan eratnya aku peluk lengan Steve seakan- akan takut kehilangan dirinya. Tidak seperti biasanya Steve mengajakku putar-putar keliling kota. Mungkin dia kasihan melihat aku masih on berat dan tidak tega membiarkan aku sendirian di rumah. Aku sih senang-senang saja. Kuputar lagu-lagu house music agak kencang, meski aku tahu akibatnya bisa fatal.

Tak sampai lima menit, lagu house music dan hembusan hawa AC yang dingin membuat aku on lagi! Aku menggerak- gerakkan badan, kepala dan tanganku di bangku sebelah. Rasanya asyik sekali triping dalam mobil yang melaju membelah kota! Steve tertawa melihat aku memutar-mutar kepala seperti angin puyuh.

“Untung kaca film mobilku gelap. Jadi aku nggak perlu takut orang-orang melihat tingkahmu!” ujarnya. Hahaha.. rasanya saat itu aku tidak peduli mau dilihat orang, polisi, hansip atau siapa pun juga, aku tidak akan peduli!

Lagipula ini masih jam 3 pagi. Setelah setengah jam kami putar- putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah Steve. Steve menyarankan agar aku meneruskan tripingku di rumahnya. Sebab terlalu riskan bila triping di jalanan seperti itu.

Kalau sedang sial bisa ketangkap polisi. Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi Cuma mengiyakan semua omongannya. Sampai di rumahnya, aku langsung diantar ke kamarnya. Sambil meletakkan kunci mobil, Steve menyalakan ac dan memutar lagu house music untukku.

Wah dia benar-benar ingin membuat aku on terus sampai pagi! Ok, Aku layani! Kurebut remote ac dari tangannya dan ku setel dengan temperatur paling rendah. Steve yang sudah drop, begitu mencium bau ranjang langsung hendak merebahkan badannya yang besar itu ke tempat tidur. Tentu saja aku tidak ingin tripping sendiri! Kutarik tangannya dan kuajak dia goyang lagi.

Steve mengerang dan tetap menutup wajahnya dengan bantal. Tingkahnya dibuat manja seperti anak kecil. Tidak habis pikir aku segera mencari koleksi minumannya di mejanya. Kusambar sebotol Martell VSOP dan kupaksa dia minum.

Mulanya Steve menolak dengan alasan besok harus kerja. Namun aku memaksa terus hingga dia tak berkutik. Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga. Steve bangun dan duduk didepanku. Aku segera memeluknya dari belakang dan menggodanya dengan manja. “Kalau kamu mau nemenin aku tripinng.. hari ini aku jadi milikmu.”

“Milikku sepenuhnya..? Ehm.. I love it!” Balas Steve nakal.

“Ya..ehm.. jadi milikmu..” gumamku di dekat telinganya. Aku memeluknya dari belakang dan menciumi telinganya sampai dia kegelian. Aku terus menggodanya dengan menciumi leher dan bahunya. Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menyergapku! Aku kaget juga dan berteriak kecil.

Steve mendekapku erat-erat dan balas menciumi wajah, leher dan telingaku. Aku menjerit-jerit kegelian oleh tingkahnya. Lama-lama ciuman Steve semakin turun ke bawah. Dia melorotkan tali tank-topku dan menciumi buah dadaku dengan ganas sambil mendengus- dengus. Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat.

Otot-otot badan dan kakiku terasa kaku semua. Tidak puas menciumi dadaku, Steve meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar. “Woow.. aku paling suka payudaramu!” desisnya.

Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji. Dia mengucapkan kata-kata itu dengan mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung. Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dengan kedua tanganku seakan-akan melarangnya untuk melihat.

Sedetik kemudian dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku. Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang. Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang reaksiku. Aku memejamkan mata dan mendengus.

Perasaanku melambung sampai ke awang- awang! Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal. Aku memukulnya. Kemudian dia menjilat puting kiriku sekilas. Aku kembali menggelinjang- gelinjang. Aku merasa detik- detik penantian apa yang akan dilakukan Steve pada putingku membuat aku makin penasaran.

Aku mengerang-erang ingin agar Steve meneruskan aksinya. Aku sudah sangat terangsang hingga memohon-mohon padanya agar memuaskan aku. Steve tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya. Putingku dipermainkan dengan mulut dan lidahnya yang hangat. Aku bergetar dan menggelinjang menjadi-jadi.

Kepiawaian Steve merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat. Steve sangat terangsang rupanya. Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodok-nyodok kemaluanku.

Aku membuka kedua kakiku lebar-lebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dengan kontolnya. Tiap kali kontolnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya.

Napas kita yang mendengus-dengus bersahut-sahutan bersaing dengan lagu house music yang memenuhi ruangan. Steve meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat.

Aku menatap wajahnya dengan perasaan tak karuan. Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dengan ganas. Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku. Kemudian turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Dia berhenti sesaat sambil melihat aku yang sudah terangsang berat. “Steve.. cium anuku please..” pintaku terbata-bata.

“Hehehe..” Desisnya pelan. Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku. Kemudian kakiku dibuka lebar- lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah.

Aku memejamkan mata berdebar-debar menunggu Steve memulai aksinya. Steve menciumi sisi luar kemaluanku dengan perlahan. Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi. Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku.

Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku. Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dengan kuat. Aku mendesah- desah keras sekali. Tak tergambarkan rasanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku
tak kuat menahan lebih lama lagi.

Dibukanya bibir kemaluanku dengan jarinya, lalu lidahnya dimasukan diantaranya. Lidahnya memilin-milin klitorisku dan kadang masuk ke memekku dalam sekali. Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya. Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan- lahan mengendur seiring dengan tekanan yang kurasakan.

Steve memang hebat. Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq. Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan. Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan Tante-Tante kesepian. Hehehe.. “Lho kok cepat? Udah terangsang dari tadi ya?” tanyanya sambil senyum-senyum mesum.

Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Aku memukulnya dengan bantal sambil menggodanya.

“Kamu gigolo ya? Kok hebat banget?”

“Eh, gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku!” katanya pongah.

“Teman-temanku sampai menjuluki aku ‘Sex Machine’!” lanjutnya.

“Ngibul! kamu pasti gigolo!” godaku sambil memukulnya dengan bantal lagi.

Kami perang mulut selama beberapa saat. Kemudian Steve mengakhirinya dengan berkata,

“Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya, nih..” Steve melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku.

Dia langsung melumat kemaluanku dengan mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut- denyut geli. Aku menjerit-jerit karenanya. Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak, aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku.

Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat. Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Badanku rasanya lemas semua. Malam itu aku mudah sekali orgasme.

Entah apa mungkin itu karena pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu.. Kami break sebentar. Steve tidur terlentang. Kulihat kontolnya berdiri tegak bagai tugu monas.

Kepalanya yang merah mengkilat karena cairan maninya meleleh keluar. Aku duduk di dipangkuannya dan memegang kontolnya yang keras. “Lho, sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok nggak tahu?” tanyaku.

“Hehehe.. kamu merem terus dari tadi sampe nggak tahu kalo burungku udah menunggu- nunggu ditembakkan ke sasaran!” candanya. Aku kasihan padanya. Kuelus- elus kontolnya sambil menggodanya. Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas kontolnya. Steve tampak terangsang melihat tindakanku.

Kugoyang-goyangkan pinggulku maju mundur diatas kontolnya sambil kuelus-elus dadanya. Steve memejamkan matanya sambil merasakan sentuhan-sentuhan kemaluanku di kontolnya. Aku juga merasa geli-geli nikmat saat kontolnya yang keras dan licin menggeser klitorisku. Lama-lama Steve tidak kuat menahan rangsangan.

Dia bangkit dan memeluk tubuhku. Kami berciuman. Tanpa mempedulikan bau cairan memekku di mulutnya, aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur. Kemaluanku yang basah semakin memudahkan kontol Steve bergesekan diantar bibir kemaluanku.

Gerakan kami makin lama makin liar, sampai akhirnya pertahananku runtuh! Kontol Steve mengoyak keperawananku! Kepala kontolnya selip dan masuk ke memekku. Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Untuk sesaat aku merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke memekku. Steve juga berhenti dan hendak mencabut kontolnya dari memekku. Namun aku mencegahnya.

Aku benar-benar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan. Kupeluknya erat-erat tubuhnya. Disamping rasa sakit, aku merasakan suatu kenikmatan yang lain. Aku ingin merasakan lebih lama lagi.

Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahan-lahan sampai kontol Steve memenuhi liang memekku. Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Steve sekuat tenaga dengan napas terputus- putus. Kucengkeram punggungnya dengan kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak. Tak terlukiskan perasaanku saat itu.

Aku mengerang-erang. Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Steve membiarkanku sesaat menikmati moment ini. Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.

Perlahan-lahan Steve mulai menggoyangkan pinggulnya. Kontolnya bergerak-gerak perlahan dalam kemaluanku. Aku mendesah mengaduh-aduh menahan nikmat dan geli. Memekku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika kontolnya digerak- gerakkan. Aku menatap sayu pada Steve.

“Kenapa aku nggak tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu, aku sudah dari dulu mau making love sama kamu!” kataku parau.

Mendengar perkataanku, sesaat Steve hanya memandangku tanpa ekspresi. Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Lalu dengan pandangan yang menyejukkan, dia mencium keningku dan pipiku. Aku menjadi tenang dan damai.

Steve, aku sayang padamu, aku sayang padamu, aku sayang padamu. Tak ada lagi Andrew dalam kamusku. Aku hanya sayang padamu kataku dalam hati. Sex jauh lebih memabukkan daripada extacy! Aku tak bisa berpikir jernih!

Yang ada dipikiranku hanya terus dan terus.. tanpa akhir.. Steve mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku. Mulanya perlahan, lama-lama semakin cepat. Rasanya mau mati saking nikmatnya. Aku tak bisa berkata apa-apa.

Hanya erangan dan desahan yang keluar dari mulutku. Dorongan kontolnya yang menghujam keluar masuk ke dalam memekku membuatku tak berdaya. Malam itu aku orgasme empat kali. Steve menumpahkan spermanya di perutku dan terkapar disebelahku. Aku juga terkapar kelelahan. Saking lelahnya aku sampai tidak kuat untuk bergerak mengambil tissue untuk membersihkan spermanya yang tumpah di perutku.

Ternyata orgasme saat ML jauh lebih nikmat daripada dengan oral seks. Sungguh berbeda.. Setelah terkapar beberapa saat, Steve membopongku ke kamar mandi dan memandikan aku. Aku terus menerus memandang wajahnya dan mencari-cari sinar apa yang terpancar di wajahnya.

Apakah dia benar mencintaiku atau aku hanya salah satu perempuan koleksinya? Aku terus memeluknya saat dia membasuh tubuhku dengan air hangat dan membersihkan kemaluanku. Kemudian setelah membersihkan diri, kami tidur kelelahan. ***** Besoknya saat aku bangun, Steve sudah tidak ada di sebelahku.

Kulihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan. Detik berikutnya aku baru sadar kalau tidur telanjang bulat dan hanya ditutupi selimut. Perlahan- lahan memoriku memutar balik kejadian tadi malam. Agak susah mengingat kejadian semalam setelah pakai ineks dan minum minuman beralkohol. Setelah ingat semua, dengan lunglai aku bangkit dan melihat kemaluanku.

Kuraba dan kupegang kemaluanku. Rasa nikmat dan geli semalam masih terbayang di pikiranku. Pikiran jelek mulai menggangguku. Aku sudah tidak perawan! Aku sudah kehilangan keperawananku di usia ke 16 dengan cowoq yang bukan pacarku maupun suamiku! Edan! Aku lepas kendali! Kata-kata Ling mulai teringat kembali. Saat dia kehilangan keperawanannya pertama kali, dia menangis menjadi-jadi semalaman.

Namun sekarang dia sudah biasa dan malah sering making love. Aku teringat saat Ling mengenalkan Steve padaku, dia memperingatkan Steve agar jangan macam- macam padaku. Berbagai macam kejadian dari awal aku kenal kehidupan malam sampai saat ini lalu lalang dalam pikiranku seakan-akan menyindirku.

Sekarang semuanya telah terjadi! Aku tak percaya! Aku jadi seperti Ling! Aku ingin menangis menyesali semuanya! Namun sudah terlambat! Apalagi saat aku melihat setitik noda hitam pada sprei. Aku langsung menangis menjadi-jadi. Aku merasa berdosa! Bayangan wajah Papa Mamaku berkelebat berganti- ganti dalam benakku.

Aku merasa berdosa pada Papaku, pada Mamaku, pada kakakku, pada seluruh keluargaku! Aku ke kamar mandi untuk membersihkan diriku! Aku merasa kotor dan hina! Aku bukan Tina yang dulu lagi! Masa depanku hancur! Siapa yang mau sama aku! Cowoq mana yang mau menerima ceweq seperti aku! Ceweq yang sudah tidak utuh lagi! Ceweq murahan! Aku benci diriku sendiri! Aku benci semua orang! Aku menangis lama sekali di kamar mandi.

Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat. Hingga akhirnya aku tergeletak lemas di lantai kamar mandi. Setelah bosan menangis, aku segera beranjak dari kamar mandi dan mengenakan pakaian. Kuambil ponselku dan kukirim SMS pada Ling.

Aku minta dia menjemputku di rumah Steve. Ling menyanggupi dan berjanji akan menjemput aku sepulang sekolah pukul 13.00 Pukul sebelas Steve pulang ke rumah. Tiba-tiba perasanku jadi campur aduk saat kudengar suara mobil Steve memasuki rumah. Ada perasaan jengkel yang menggebu-gebu padanya.

“Kok berani-beraninya orang segede dia menjerumuskan anak kecil! Dasar hidung belang!” pikirku jengkel. Aku duduk di ranjang menghadap pintu sambil menunggu dia masuk. Kusiapkan wajah sesuram mungkin agar dia tahu kalau aku marah padanya. Aku sudah mempersiapkan diri untuk mendiamkannya selamanya. Pokoknya dia harus tahu kalau aku marah!

Steve yang sepuluh tahun lebih dewasa tahu bagaimana harus bertindak menghadapi aku. Dia diam saja saat aku mendiamkannya. Lalu mulai mengajakku makan. Aku menolak. Dia terus mengajakku bicara dan bercerita kalau dia bangun kesiangan sehingga terlambat kerja. Dia pura-pura tidak tahu aku marah padanya.

Sejurus kemudian dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang karena khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah. Lama-lama aku kasihan juga padanya. Dia baik padaku. Sebenarnya yang salah aku.

Aku yang memaksanya melakukan itu. Padahal kemarin dia sudah mau tidur, aku malah merangsangnya habis-habisan. Yah, aku yang salah. Seperti membangkitkan macan tidur. Aku pun mulai melunak. Aku mulai menjawab pertanyaannya sepatah-sepatah sampai akhirnya suasana mulai cair.

Mengerti umpannya mengena, Steve mulai merayuku dan menggodaku. Aku tidak tahan digoda dan mulai membalas godaannya. “Steve, kamu harus bertanggung jawab! Kamu harus kawin sama aku!” serangku. “Jangan kuatir sayang! Aku ini dari dulu juga suka sama kamu.

Cuma aku takut kamu yang nggak mau sama aku karena aku terlalu tua. Hahahaha..” balasnya. Aku tidak peduli pikirku. Toh aku juga merasa cocok dengan Steve. Dia begitu dewasa. Dia bisa momong aku. Masalahnya, dia sepuluh tahun lebih tua dari aku. Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya? Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang. Steve memelukku erat-erat dan menghiburku. Aku jadi makin sayang padanya. Akibat kejadian malam itu, hampir tiap hari aku making love dengannya.

Kami melakukan di rumahnya, di hotel, di kamar mandi, di mobil dan dimanapun kami mau! Berbagai posisi kami lakukan. Aku benar-benar ketagihan bersenggama! Bahkan kami pernah menginap seharian di hotel dan tidak keluar kamar sama sekali.

Saat itu aku sampai orgasme sebelas kali waktu making love dengannya! Benar- benar liar dan tak terkontrol! Acara tripping selalu dilanjutkan dengan making love. Kesukaan kami adalah triping sambil telanjang bulat berdua di kamar Steve sambil bercumbu. Asyik sekali rasanya! Saat pengaruh ineks menurun, kami bersenggama atau melakukan oral seks untuk membuat on lagi.

Setelah benar-benar habis, kami lanjutkan dengan minum minuman keras. Edan.. Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dengan Steve. Steve sibuk dengan pekerjaannya, sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku. Mereka marah besar padaku dan mengawasiku dengan ketat. Ponselku disita sementara. Telepon untukku disortir sama orang tuaku.

Kemana-mana selalu diantar sopir ayahku. Pokoknya aku jadi tahanan rumah! Entah siapa yang salah! Aku tak perlu menyalahkan siapa saja selain diriku sendiri. Aku sendiri pun menyesal menyadari kondisiku sekarang. Orang luar pada bingung melihat tingkahku.

Aku hidup di dalam keluarga yang harmonis. Orang tuaku sayang dan perhatian padaku. Tapi kok bisa aku terjerumus jadi seperti ini? Hahaha.. memang bodoh apa yang kulakukan. Penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi. Entah sampai kapan aku bisa berhenti dari dunia gila ini? Aku pun sudah mulai bosan.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Mesin Seks appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Birahi Mantan Istri

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+.  Aku akan bercerita tentang dimana mantan istriku lebih puas dengan kontol bule, dulu kita sempat berumah tangga dengan usia yang maih kecil , 6 bulan kami menikah dan disaat itu kami memutuskan untuk bercerai karena tidak ada kecocokan datu sama lain, sekarang mantan istriku tinggal ngekost dia bekerja sebagai public relation manager, sedangkan aku adalah bekerja di IT dikota Bali. Minggu pagi aku berniat mengunjungi dia, kangen juga sih, sudah 3 bulan aku tidak pernah ketemu dia.

Cerita Sex Birahi Mantan Istri

cerita sex perselingkuhan, cerita perselingkuhan terbaru, cerita perselingkuhan ibu rumah tangga, cerita cerita perselingkuhan, cerita perselingkuhan ibu, cerita perselingkuhan di kantor, cerita ngesek perselingkuhan, cerita perselingkuhan wanita, cerita perselingkuhan istriku, cerita perselingkuhan bergambar, cerita mesum perselingkuhan, cerita perselingkuhan dengan tetangga, perselingkuhan cerita, cerita perselingkuhan sampai hamil, cerita perselingkuhan tetangga, cerita hubungan perselingkuhan, cerita perselingkuhan terpanas, cerita birahi perselingkuhan, cerita bokep perselingkuhan

Di depan pintu aku kaget melihat seorang bule keluar dari kamarnya, aku menunggu sebentar sampai si bule pergi dan nyelonong masuk kamar istriku, aku pura-pura tidak tahu tentang si bule yang barusan keluar. Kulihat istriku keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Tubuhnya masih tetap seperti dulu padat dan sintal, mungil tapi proporsional, Dia keget melihatku sudah duduk di atas tempat tidurnya.

Kutanya kabarnya namun tidak dijawab, dengan santai dia melepaskan handuk yang melilit di tubuhnya, buah dadanya dipamerkan begitu saja, membuat aku jadi bernafsu. Ukuran buah dada istriku memang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil,

Yah.., sesuai dengan ukuran tubuhnya yang mungil, bentuknya sangat menggiurkan mata laki-laki yang memandangnya, bulat, padat dan tidak melar. Melihat itu penisku langsung berdiri, apa lagi melihat bekas gigitan si bule di pundak dan buah dadanya.

Kupeluk dia dari belakang, kucium lehernya dan kubisikkan ajakan untuk bersetubuh, namun dia menolak dengan alasan ada janji dengan teman pagi ini. Selesai berpakaian dia langsung ngeloyor pergi meninggalkan aku sendirian.

Lama aku berpikir, dan terlintas dibenakku untuk mengintai hubungan intim mereka. Aku tanyakan ke ibu kost untuk menyewa kamar sebelah, kutahu kamar sebelah tidak ditempati. Setelah dealt dengan ibu kos aku langsung balik ke rumah mengambil peralatan spy-ku yang dulu kubeli dari internet.

Aku mempunyai dua buah pinhole video camera yang bisa ngintip lewat lubang kecil. Dulu alat ini aku gunakan untuk mengintip anak-anak kost di rumahku. Balik lagi ke tempat kost istriku dan langsung memasang peralatan spy-ku.

Aku buat lubang kecil tepat di atas temat tidur dan satu lagi di kamar mandi. Selesai pasang kamera lewat plafon, aku coba connect ke TV-monitor yang kupersiapkan di kamar sebelah, hampir 70% dari ruangan tidur bisa kumonitor dan selanjutnya beralih ke channel di kamar mandi, di sini aku harus naik lagi ke plafon karena lokasi cameranya kurang tepat, kugeser sedikit agar tepat di atas bath tub.

Jam 12.00 aku selesai setup video spy-ku, lalu mandi sebentar membersihkan debu yang melekat di tubuhku setelah naik ke langit langit kamar kost. Sambil tiduran menunggu istriku kembali ke kostnya. Kira-kira jam 20.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata istriku dan si bule yang datang.

Kunyalakan TV-monitor, kulihat si bule menunggu istriku yang sedang menutup pintu kamar, istriku tampak tidak sabaran, langsung menubruk si bule dan mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, istriku jongkok di hadapan si bule yang penisnya setengah ereksi dan melahap penis besar di hadapannya. Mulut istriku tidak bisa menampung seluruh penisnya.

Perlahan tapi mantap penis si bule ereksi penuh karena permainan lidah istriku. Kutahu ini adalah keahlian istriku, dulu aku sampai merem melek dibuatnya. Si bule yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil istriku ke tempat tidur dan langsung menindihnya.

Dengan sangat bernafsu si bule melahap buah dada kenyal milik istriku. Dari TV-monitor aku dengan jelas sekali melihat wajah istriku yang lagi merem melek menikmati permainan lidah si bule.

Puas menikmati kedua gunung kembar istriku, si bule beralih turun ke perut lalu ke bukit yang ditumbuhi bulu jarang-jarang.

Desahan istriku sangat jelas kudengar lewat earphone karena sebelumnya sudah kupasangi wireless microphone di belakang head board-nya. Tangan istriku menarik kuat-kuat sprei sewaktu lidah si bule mulai menyusuri lubang vaginanya.

Selang berapa menit si bule merubah posisinya untuk ber’69’. Desahan istriku langsung hilang bersamaan dengan disumbatnya mulut istriku dengan penis besar si bule. Dengan sangat bernafsu istriku memainkan penis di mulutnya, sedangkan si bule sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris istriku, kulihat kaki istriku mulai menegang dan paha istriku menjepit kepala si bule.

Setelah puas ber-’69’, si bule duduk bersandar di head board dan istriku duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan istriku memasukan penis besar si bule ke lubang vaginanya.

Istriku menjerit kecil ketika penis si bule mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sambil meringis menahan sakit saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis si bule masuk lebih dalam.

Setelah diam beberapa saat untuk melumasi penis si bule, istriku mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan si bule melahap dan mejilati buah dada istriku. Ini adalah gaya yang paling disukai istriku. Gerakan istriku maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh istriku bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut si bule.

Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui istriku agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada istriku yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Istriku lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari TV-monitor aku bisa lihat vagina istriku yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar si bule.

Dia menusukkan senjatanya ke vagina istriku dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara, “Plak! plok.., plak! plok!”, dari benturan paha mereka.

Istriku mendesah hebat setiap kali si bule menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Rasa cemburuku timbul saat melihat perlakuan kasar si bule terhadap istriku, tetapi aku menikmatinya, penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi.

Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, si bule minta istriku nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis si bule keluar masuk menusuk vagina istriku.

Lima menit berlalu si bule menunggangi istriku, perlahan-lahan dia mulai kesetanan, gerakanya mulai tak beraturan apalagi istriku juga ikut menggoyangkan pantatnya dengan kesetanan. Akhirnya si bule memuntahkan seluruh spermanya di dalam vagina istriku. Dia berteriak histeris menikmati puncak orgasmenya. Kulihat istriku mencium mulut si bule mesra sekali, dari slang English-nya kutahu dia adalah orang Italy.

Berdua mereka ke kamar mandi, aku cepat-cepat mencolokkan cable RCA dari camera yang di kamar mandi ke TV-monitor. Di kamar mandi kulihat istriku jongkok memutar kran shower sementara si bule memegang shower head-nya. Lalu mereka saling menggosok dengan sabun. Si bule lama sekali membersihkan vagina istriku sampai dia merem melek.

Bath tub mereka isi setengahnya lalu tiduran berdua di dalamnya dengan si bule di bawah dan istriku di atas pelukan si bule. Mereka saling berpagutan mesra. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, aku buru-buru pulang karena besok senin pagi aku harus kerja. Terpaksa aku kehilangan adegan hot selanjutnya.

Dulu aku berniat membeli alat perekam VCR 24 jam, namun tidak jadi karena harganya mahal. Sesampainya dirumah mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot istriku dengan si bule. Coba aku punya perekam, aku bisa melihat adegan mereka selanjutnya. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Senin malam jam 20.00, sepulang dari tempat kerja aku langsung meluncur ke tempat kost istriku, suara desahan terdengar dari kamar istriku, “wah telat aku”. Cepat-cepat kubuka pintu kamarku yang ada di sebelah kamar istriku,

TV-monitor kunyalakan, namun mereka tidak kelihatan di kamar tidur, terlihat tempat tidur yang acak-acakan dan pakaian berserakan di mana-mana. Kucoba colokkan monitor yang di kamar mandi, dan “astaga!”

Mereka bertiga, istriku, si bule dan temanya bule satunya lagi, yang ini bentuk penisnya lucu, bagian bawah kecil namun kepalanya sebesar bule satunya lagi. Sekarang kutahu nama bule yang menyetubuhi istriku kemarin namanya Marvel, itu aku dapat dari teman istriku di tempatnya bekerja.

Marvel adalah tamu yang sering menginap di hotel tempat istriku bekerja dan dia mempunyai business di Indonesia. Di kamar mandi, istriku kulihat sedang nungging sedangkan Marvel memompa vagina istriku dari belakang, tangan istriku berpegangan ke pinggir bath tub sambil melumat penis anehnya milik si bule satunya yang duduk di ujung bath tub.

Aku baru tahu kalau istriku bisa sebuas ini sama cowok bule. Wah ini adegan yang sungguh sangat menyesakkan dadaku, rasa iri, cemburu, marah, menyesal, birahi, sedih bercampur aduk, pokoknya tidak bisa dijelaskan.

Keadaan tempat tidur yang acak-acakan menandakan merekan sebelumnya bergumul di sana dan pergumulan mereka di kamar mandi saat ini mungkin babak kedua atau mungkin ketiga. Aku telah kehilangan adegan tersebut. Kalau kubayangkan mungkin lebih seru dari yang di kamar mandi.

Marvel mencabut penisnya dari vagina istriku dan menancapkanya lagi ke lubang pantat istriku, seumur-hidup aku belum pernah menikmati lubang istriku yang satu ini, setiap aku minta dia selalu menolak dengan alasan sakit lah, tidak enak lah, Namun dengan si bule ini kenapa dia berikan. Ini tidak adil!, Marvel nampak mulai kesetanan, semetara istriku berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam.

Dalam 5 menit Marvel mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh air maninya di punggung istriku. Sementara bule satunya lagi asyik menikmati permainan mulut istriku, karena sudah bernafsu si bule satunya lagi langsung menggendong istriku ke tempat tidur.

Istriku di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara si bule berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat istriku. Goyangan pantat si bule menimbulkan suara, “Ceplak.., ceplok..!”,.

penis si bule yang bentuknya aneh itu makin keras menghunjam pantat istriku sambil tangannya meremas keras pantat bahenol istriku. Datang dari kamar mandi si Marvel langsung ikutan nimbrung, dia menyusup ke bawah tubuh istriku dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina istriku lalu menurunkan badan istriku,

si bule satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat istriku, dia agak membungkuk karena badan istriku merendah dan nempel ke tubuh Marvel. Mereka mulai bergoyang, mulut istriku dengan lahap menjilat dada bidang si Marvel yang di penuhi dengan bulu.

Si bule satunya sudah mulai kesetanan, pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah di punggung istriku, sementara si Marvel masih asyik menikmati goyangan istriku dari atas, karena si bule satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya,

istriku lalu duduk bersimpuh di penis si Marvel dan bergoyang maju mundur. Tangan si Marvel meremas buah dada kenyal milik istriku, desahan istriku makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh Marvel.

Marvel bangkit dan mulai menyodok lubang pantat istriku yang lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si Marvel menumpahkan spermanya di atas punggung istriku dan terkulai lemas di sebelah istriku.

Si bule satunya datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Sempat-sempatnya dia melumat mulut istriku sebelum pergi. Marvel menggendong istriku ke kamar mandi. Setelah saling membersihkan di kamar mandi, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.00, aku putuskan untuk tidur di sini dan besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar istriku tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.

Jam 04.00 aku terbangun dan melihat ke monitorku. Kulihat tangan istriku mengocok penis si Marvel yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala istriku dituntun paksa oleh si bule untuk melakukan blow job.

Mulut istriku yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si Marvel. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut istriku, si Marvel akhirnya tertidur pulas lagi, sementara istriku ke kamar mandi membersihkan mulutnya.

Jam 07.00 si bule bangun, berpakaian dan pamitan ke istriku yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si Marvel pergi, aku menyerbu masuk ke kamar istriku, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya.

Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, “Lis.. kamu jangan munafik, si bule dua orang itu kenapa kamu kasih..ah?”, aku keceplosan ngomong. Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu.

Akhirnya aku menjelaskan aktivitas spy-ku di kamar sebelah. Wajah istriku tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan si bule. Dia memintaku agar cepat-cepat mengurus perceraian kami, karena dia akan segera menikah dengan si Marvel dan pergi ke Italy.

Aku menyanyakan apakah dia benar-benar mencintai si bule namun tidak dijawabnya. Aku memberi tahu bahwa hidup di luar negeri itu susah dan budaya mereka beda. “Aku takut nanti di sana kamu dijadikan budak nafsu mereka”, saranku.

Setelah kejadian itu, mereka selalu berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya untuk bercinta. Aku jadi kehilangan objek spy-ku karena ketololanku sendiri. Aku tidak bisa menaklukkan rasa cemburuku. Setelah kami resmi bercerai, istriku diboyong si bule ke Italy. Sampai sekarang aku tidak pernah terima kabar darinya.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Birahi Mantan Istri appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Gemetar Bersama

$
0
0

sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Gemetar Bareng Tante. Dari kecil aku dibesarkan oleh kakek nenekku dan tinggal bersama om dan tante , omku yang sudah menikah dengan tante Novi sudah dikarunia anak yang masih kecil dan lucu, omku juga lihai dalam memilih wanita sebagai pendamping hidupnya, karena tante Novi orangnya cantik supel dan sexsi sekali.

Cerita Dewasa Gemetar Bersama

cerita sex tante, cerita hot tante, cerita tante hot, cerita hot tante tante, kumpulan cerita tante hot, cerita x tante, cerita tante tante hot, cerita sesk tante, cerita hot tante montok, cerita hot tante muda, kumpulan cerita hot tante, cerita tante haus, cerita ml tante tante, cerita hot tante cantik

Sejak kecil aku tinggal bersama nenekku, dan bersama nenekku tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari nenekku). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Novi yang kupanggil dengan sebutan Tante Novi.

Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan aku yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Novi sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Novi mengusap penis omku, sebut saja Om Chandra.

Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu aku melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Novi. Setelah mereka menikah 1 tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami.

Kalau Tante Novi hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari aku dipanggil oleh Tante Novi untuk menjaga rumahnya. Ketika aku datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku,

“Wisnu, masuk ke kamar..!” teriaknya. “Ya Tante..” jawabku. Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, aku disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran aku mengaitkan BH-nya.

Rupanya Tante Novi tahu aku gemetaran. Dia bertanya, “Kenapa Wisnu gemetaran..?” “Enggak Tante,” jawabku.

Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Wisnu, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.”

“Ya Tante.” jawabku. Kepalaku terasa pusing, baru pertama kali aku menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Novi. Lalu aku ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Novi. Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan aku menyambutnya dengan penuh harap.

Tante Novi langsung masuk kamar, sedangkan aku menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah aku dan Tante Novi saja.

Setelah pembantunya pergi, Tante Novi menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya. Lalu Tante Novi berkata, “Wisnu, seperti yang kujanjikan, aku akan meneruskan pendahuluan tadi.”

Aku diam saja, gemetar menahan nafsu. Tiba-tiba Tante Novi mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Wisnu, hisap bibirku..!”

Aku menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, aku menjadi salah tingkah. Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, aku sangat kaget.

“Wah punyamu sudah tegang dan besar Wisnu,” sahut Tante Novi. Lalu Tante Novi berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?” Aku menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”

Tante Novi tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.” Lalu Tante Novi membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.

Sambil gemetaran aku memegang buah dadanya dan memegang putingnya. Tante Novi mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Wisnu.., terus..!” Lalu dengan memberanikan diri aku mencium putingnya, dan Tante Novi bertambah mendesis.

Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga aku juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Wisnu, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Chandra.” Setelah puas menghisap puting buah dada tante, aku mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.

“Ayo Wisnu, cepat hisap punyaku..!” Aku memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis. Tante berkata, “Sabar Wisnu, Tante kepingin mencium punya Wisnu dulu.”

Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Novi yang sangat cantik.

Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku. Aku menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, aku mau kencing dulu.” Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku.

Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Novi menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalaku. Lalu tante berkata, “Tenang Wisnu, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”

Aku diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali aku menghisap buah dadanya. “Tante.., aku sayang Tante.

” Lalu tante berkata, “Ya Wisnu, Tante juga sayang Wisnu.” Lalu aku menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.

“Ayo Wisnu.., kita mulai pelajaran sex-nya..!” Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Novi yang sudah licin karena air vaginanya. Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya.

Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya. Lalu aku berkata kepada Tante Novi, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Wisnu bersetubuh dengan Tante..?” Tante hanya tersenyum manis.

Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Novi, tante semakin mendesis. Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata,

“Wisnu.., Tante kepengen keluar nih..!” Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!” Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya. Dengan lembut aku mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Wisnu masih enak nih..,

” Kemudian aku semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu aku memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Novi bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya.

Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.

Setelah peristiwa itu, setiap malam aku selalu terkenang akan vagina Tante Novi, sehingga rasanya aku ingin tidur bersama Tante Novi, tetapi bagaimana dengan Om Chandra. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Chandra dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Novi tidak dapat ikut karena Om Chandra tidurnya di mess.

Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Novi tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Chandra pulang ke Jakarta. Atas permintaan Tante Novi, setiap malam aku menemaninya, aku harus sudah ada di rumah Tante Novi jam 8 malam.

Untuk tidur malam, aku disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur aku pindah ke kamar Tante Novi. Tentunya Tante Novi sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya.

Kalau waktu pertama kali aku hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Novi sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante.

Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Novi, tapi nikmat. Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku.

Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu aku menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun aku belum mengeluarkan air maniku. Lalu aku bertukar posisi, sekarang tante di bawah, aku yang di atas.

Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu. Sambil mencium bibir Tante Novi, aku berkata, “Tante.. Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punyaku terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.” Sambil tersenyum tante menjawab, “Wisnu.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Chandra Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”

Kembali aku menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya aku menjerit,

“Tante.., Tante.., aku keluar..!” Alangkah nikmat rasanya. Perlahan-lahan aku mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi.

Ketika bagun pagi-pagi aku kaget, karena aku tahu di sampingku ada Tante Novi yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Novi dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.

Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Chandra pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang aku sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak.

Kadang-kadang Tante Novi masih mengajak aku bersetubuh di hotel. Tetapi sejak aku beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Novi sudah bertambah tua.
Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

The post Cerita Sex Gemetar Bersama appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex Yunita Gadis SMA

$
0
0

ex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Yunita Gadis SMA. Di sekolah ini aku dan Dol bekerja sendirian. Kami sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah negeri ini, aku hanya mendapat order sebagai cleaning service.

Cerita Dewasa Yunita Gadis SMA

cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru

Kami tidak dibayar mahal namun aku memiliki kebebasan untuk tinggal di lingkungan sekolah ini. Maklumlah aku adalah perantau yang hidup nomaden.

Diantara gadis-gadis di sekolah tempatku bekerja, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya.Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatansekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini. YUNITA namanya. Postur tubuhnya besar, wajahnya cantik dan manis, kulitnya putih bersih serta wangi selalu,rambutnya lurus panjang sepunggung dan selalu diurai.

Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpodolgan sejengkal diatas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnyapun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya.Namun perasaan cintaku kepada Yunita lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya di saat aku tengah bekerja di sekolah ini.

Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah WTS-WTS kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Yunita ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Yunita. Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang di sekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah.

Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa gadis yang bernama lengkap Yunita********* (nama kusamarkan) adalah seorang siswi yang duduk di kelas 3 SMA, umurnya baru 18 tahun.

Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-18 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan OSIS di sekolah ini. Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang murid yang akan diberangkatkan ke luar negeri, bulan depan dalam rangka pertukaran pelajar antar SMA.

Kini di saat sekolah telah sepi, salah satu dari gadis-gadis anggota OSIS tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa didalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, semetara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah.

Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal.

Setelah itu kuseret tubuhnya ke massal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Yunita, gadis cantik sang primadona sekolah ini yang telah lama kuincar. Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supirnya dikala

selesai rapat OSIS sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran rapat. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya.

Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu. Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul.

Posisinya kini bersujud dihadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat didalam dirinya.

Kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi. Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik didalam ruangan sepi.

Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian massal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu. Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat.

Sepertinya didalam hatinya dia menyesali, kenapa Pak Jos supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan sahabatnya yang lain.

Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya. “Beres Gol, pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok” terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki massal.

Ternyata Dol dengan langkah agak gontai dia menutup pintu massal yang mulai gelap ini. “OK sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja” ujarku kepada Dol sambil tersenyum. Kebetulan malam ini Pak Marijan sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini.

Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi. Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Yunita yang masih berada didalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi didalam gedung ini.

Pak Jos sang supir yang menjemput Yunita pastilah berpikiran bahwa Yunita telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu. Kupandang lagi tubuh Yunita yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takut yang teramat sangat didalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan didalam massal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk kedalam massal itu, Dol menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja.

Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Yunita di teras sekolah tadi.

“Gue dulu ya” ujarku ke Dol.

“Ok boss” balas Dol sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar massal.

Kudekati tubuh Yunita yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok.

Badan Yunita kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranyapun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya.

Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk kedalam roknya serta naik ke atas kebagian pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Yunita ini, kuusap-usap terus menuju ke atas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam.

Karena sudah tidak tahan lagi,kemudian aku posisikan tubuh Yunita kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMUnya sampai sepinggang.

“Waw indah nian gadis ini” gumamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.

Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih.

Sementara Yunita terus menagis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit. Dengan jari tengahku, aku coba meraba- raba selangkangan gadis ini.

Di saat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki. Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lubang kemaluannya.

Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lubang kemaluannya itu. Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat di saat kukorek-korek lubang kemaluannya, suara desahan-desahanpun terdengar dari mulut Yunita, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lubang vaginanya. Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku dengan tangan kiriku kearah bibir vagina Yunita.

Pertama yang aku pakai adalah gaya misionaris, ini adalah gaya favoritku.

Dan…
“Hmmmpphhhh” terdengar rintihan dari mulut Yunita di saat kulesakkan batang kemaluanku ke bibir vaginanya.

Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelubang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lubang kemaluan gadis perawan ini.

Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelubang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya. Kulihat badan Yunita mengejang, kepala mendongak ke atas dan sesekali menggeliat-geliat.

Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Yunita saat itu, rintihan- rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu.

Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lubang kemaluan Yunita. Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku kedalam lubang vaginanya. Kurasakan kehangatan disekujur batang kemaluanku, dinding vagina Yunita terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku.

Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam didalam lubang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Yunita yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes.

“Ah, ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini.” batinku.
Sementara itu kepala Yunita kembali tertunduk dilantai, desah nafasnya terdengar keras, badannya melemas. Setelah itu, aku mulai memompakan kemaluanku didalam lubang vaginanya. Kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya juga membantu memaju mundurkan tubuhnya.

Badan Yunita kembali tegang, rintihan kembali terdengar. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakanku, hingga tubuh Yunita tersodok-sodok dengan cepat sesekali, badannya juga menggeliat-geliat. Raut mukanya meringis-ringis akibat rasa sakit diselangkangannya.

Hujanpun mulai turun dengan deras dan aku ingin menikmati rintihan-rintihan dari gadis ini. Sementara aku terus menyodok-nyodok dari belakang, aku putuskan untuk membuka gombal yang sedari tadi membekap mulutnya. Dan…

“Aakkk…akkkhh…oohh…ooh…iihh…oohh…” suara erangan Yunita kini terdengar, kunikmati suara-suara itu sebagai penghantar diriku yang tengah menyetubuhi gadis ini.

Suaranya menggema diseluruh massal olahraga ini, namun masih tertelan oleh suara derasnya hujan diluar. Yunita semakin terlihat kepayahan, tubuhnya melemah namun aku masih terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat.

Bosan dengan posisi itu aku cabut kemaluanku dari lubang vaginanya dan kulihat darah berceceran membasahi selangkangannya dan kemaluanku. Sejenak Yunita mendesahkan nafas lega, kubalik tubuhnya, dan kini posisi dia terlentang. Setelah itu kurentangkan kedua kakinya dan kulipat hingga kedua pahanya menyentuh dadanya. Kulihat jelas kemaluan gadis ini, indah sekali. Bulu-bulunya yang masih jarang-jarang itu tumbuh menghias disekitar bibir kemaluannya.

“Ohh…jangann mas…ampun mas…ooohh sakittt sekali…mas” terdengar Yunita merintih pelan memohon belas kasihan kepadaku.

Dengan menyeringai aku tindih tubuh Yunita itu. Kembali aku benamkan batang kemaluanku didalam lubang vaginanya.

“Aakkhh” Yunita terpekik matanya terpejam, roman mukanya kembali meringis kesakitan dikala aku menanamkan batang kemaluanku kedalam lubang kemaluannya.

Setelah itu aku kembali memompakan tubuhku, menggenjot tubuh Yunita. Batang kemaluanku dengan gaharnya mengaduk aduk, menyodok-nyodok lubang kemaluannya. Tubuh Yunita kembali tersodok-sodok. Sesekali kuputar-putar pinggulku, yang membuat tubuh Yunita kembali kelojotan, dari bibir Yunita terdengar desahan-desahan halus

“Ohh…enngghh…oohh…ohhh…oohh”

Setelah sekian menit lamanya aku menyetubuhinya, aku merasakan diriku akan berejakulasi. Segera kupeluk kepalanya dan kucengkram erat dengan kedua tanganku setelah itu irama gerakanku kupercepat.

“Aakkhhh…” akupun menejan, tubuhku mengeras.

Croot…croottt…croott… akupun berejakulasi, kusemprotkan spermaku didalam rahimnya. Banyak sekali sperma yang kukeluarkan menyemprot membasahi liang vaginanya hingga meluber keluar meleleh membasahi pahanya.

Kulihat raut muka Yunita saat itu nampak panik, sinar matanya menunjukkan kekalahan dan kepedihan. Dengan tatapan sayu dia memandangiku di saat aku mengejan menyemprotkan spermaku yang terakhir. Ahh nikmat sekali gadis ini, baru kali ini aku merengut keperawanan seorang gadis kota yang cantik.

Setelah itu akupun merebahkan tubuhku menindih tubuhnya yang lemah, sambil mengatur nafasku. Tubuhku berguncang- guncang akibat dari isakan-isakan tangisnya serta nafasnya yang tersengal-sengal, sementara itu kemaluanku kubiarkan tertanam didalam lubang kemaluannya. Kubelai-belai rambutnya, kukecup-kecup pipi dan bibirnya.

Terasa lembut sekali bibirnya, kumainkan lidahku didalam mulutnya, sejenak aku bercumbu mesra dengan Yunita. Dia hanya terisak-isak dengan nafas yang terus tersengal-sengal. Akhirnya kusudahi permainanku ini, aku bangkit sambil mencabut kemaluanku.

“Ouugghhhh…” Yunita merintih panjang saat kutarik kemaluanku keluar dari lubang vaginanya.

Kulihat diselangkangannya telah penuh dengan cairan-cairan

kental dan darah penuh membasahi bulu-bulu kemaluannya. Tak kusadari Dol ternyata telah berdiri didekatku, dan rupanya dia telah telanjang bulat menunggu gilirannya, badannya yang kekar dan tinggi itu nampak semakin sangar dengan banyaknya gambar-gambar tatto yang menghiasi sekujur dada dan lengannya.

Dengan rasa toleran sebagai seorang sahabat, akupun menyingkir dari tubuh Yunita yang tergolek lemas dilantai. Aku ambil jarak beberapa meter dari tubuh Yunita kemudian aku kembali merebahkan tubuhku. Dengan tiduran terlentang dilantai aku menggali kembali rasa nikmatku setelah melampiaskan nafsuku ke Yunita tadi. Sedang asyik-asyiknya aku istirahat, terdengar olehku bunyi sesuatu,

srett…sreettt…sreett…brett… diikuti oleh isak tangis Yunita yang terdengar kembali. Setelah kuperhatikan, oh ternyata Dol dengan sebuah pisau cutter ditangannya tengah sibuk merobek-robek baju seragam Yunita.

Dengan kasarnya Dol mencabik-cabik baju seragam putih Yunita, termasuk BH putih yang dikenalkannya. Dan akhirnya kini badan Yunita telah telanjang, kedua buah payudaranya yang putih mulus namun tidak begitu besar kini terpampang jelas.

Termasuk juga rok abu-abu yang melilit dipinggangnya setelah kusingkap tadi dirobek-robeknya, hanya sepasang kaos kaki putih setinggi betisnya serta sepatu kets masih dikenakannya.

“Ouuhh…ammpuunn…mas…ampun…” suara Yunita terdengar lirih memohon-mohon ampun ke Dol yang sepertinya tengah kalap kemasukan setan itu. Setelah itu dengan kain gombal yang tadi menyumpal mulut Yunita, Dol membersihkan daerah selangkangan Yunita.

Dengan sedikit kasar Dol mengusap-usap selangkangan Yunita sampai-sampai tubuh Yunita menggeliat-geliat. Akupun kembali merebahkan tubuhku dan mengatur nafasku.Sementara itu hujan diluar mulai reda, namun angin dingin terus berhembus masuk kedalam massal tempat pembantaian Yunita ini. Tiba-tiba semenit kemudian dikala aku sedang rebahan, terdengar olehku jerit Yunita yang memilukan

“Aaakkhhhhh…”
Akupun terbangun, kulihat dari asal suara itu. Ternyata Dol tengah menyodomi Yunita. Posisi Yunita kembali bersujud dengan kepala yang mendongak ke atas, bola matanya terbelalak,

wajahnya cantiknya terlihat miris sekali, mulutnya menganga membentuk huruf “O” dan Dol berada dibelakangnya tengah asyik menanamkan batang kemaluannya yang besar itu ke dalam lubang anus Yunita.

“Aakkhh…”

Dolpun mendesah lepas tatkala dia berhasil menanamkan batang kemaluannya di lubang anus Yunita. Setelah itu lubang anus Yunita dihujani sodokan-sodokan batang kemaluan Dol, Dol melakukannya dengan gerakan yang cepat dan kasar sampai- sampai tubuh Yunita terdorong-dorong dan tersodok-sodok dengankeras.

Tidak ada suara rintihan lagi yang keluar dari mulut Yunita mungkin karena suara tertahan ditenggorokannya karena menahan rasa sakit yang dideritanya, akan tetapi badannya masih kaku menegang, raut mukanya kini meringis-ringis, mulutnya masih saja menganga terbuka. Rasa sakit dan pedih kembali melanda dirinya yang tengah disodomi oleh Dol.

Melihat ini aku kembali terangsang, nafsu birahiku kembali memuncak. Aku bangkit dari rebahanku mendekati mereka berdua. Kemaluanku kembali ereksi melihat keadaan Yunita yang tengah menderita. Kuamati wajahnya dari dekat dan dia masih terlihat cantik, keringatpun mengucur deras membasahi wajah cantiknya.

Aku dengan posisi berlutut berada didepan wajah Yunita, yang masih mendongak kesakitan itu, sementara itu seluruh badannya terus tersodok-sodok karena ulah Dol yang menggenjotnya dari belakang.

Kini aku dan Dol berhadap-hadapan sementara Yunita berada ditengah-tengah kami. Dolpun menghentikan sejenak genjotannya untuk memberikan kesempatan padaku memposisikan diri. Kuraih batang kemaluanku yang telah berdiri tegak, dan kujejalkan kemulut Yunita yang masih menganga itu.

Ah, rasa dingin dan basah menyelimuti sekujur batang kemaluanku tatkala masuk didalam rongga mulut Yunita. Nikmat rasanya, juga kurasakan kelembutan mulut dan bibirnya disekujur batang kemaluanku.Setelah itu kembali Dol menggenjot tubuh Yunita dari belakang.

Kulirik mata Yunita menjadi sayu, nafasnya tersengal-sengal, aku hanya berdiri santai saja, karena tubuh Yunita yang bergerak-gerak maju mundur sebagai akibat sodokan-sodokan Dol yang tengah mulai menyodominya kembali dari belakang. Kubelai-belai rambutnya yang indah, sambil kutatap wajah dan badannya.

“Ahh…ahh…ah…“
Nikmat sekali rasanya mulut gadis ini, sambil memejamkan mata aku terus merasakan kenikmatan di sekujur batang kemaluanku yang tengah dikulum keluar masuk mulut Yunita. Tidak lama kemudian Dol semakin cepat menggenjot, memompa lubang anus Yunita, badannya semakin banyak mengeluarkan keringat, kulihat dia sepertinya akan berejakulasi.

Benar saja, tubuhnya nampak menggelinjang dan dan menegang, dari mulut Dol keluar pekikan kecil yang disusul oleh desahan yang penuh dengan kepuasan. Dolpun berejakulasi di lubang pantat Yunita. Setelah itu badan Dolpun ambruk disamping badan Yunita. Akan tetapi posisiku masih tetap seperti semula, kemaluanku masih tertanam dimulut Yunita.

Dengan kedua tanganku kuraih kepala Yunita, kini dengan gerakan tanganku kepala Yunita ku maju-mundurkan. Ah, nikmat rasanya, kemaluanku seperti dipijit-pijit dengan mulut Yunita, bibir sensualnya melingkari batang kemaluanku, memberi rasa nikmat tersendiri, kurasakan pula lidahnya menggelitik kepala batang kemaluanku, ah nikmatnya penuh sensasi.

Setelah sekian lama menikmati itu, tiba-tiba kembali aku akan berejakulasi, maka kugerakkan kepalanya semakin cepat untuk mengulum batang kemaluanku. Dan, akupun berejakulasi didalam mulut Yunita, spermaku memancar keluar membasahi mulut hingga tenggorokannya sampai-sampai meleleh keluar dari mulutnya. Rasa nikmat yang tiada taranya kembali melanda sekujur tubuhku.

Kucabut batang kemaluanku dari mulutnya, dan Yunita terbatuk-batuk sepeti akan muntah, samar-samar kulihat mulutnya penuh dengan cairan-cairan lendir kental sampai membuat mulutnya nampak mengkilat karena belepotan cairan sperma.

Wajahnya yang lesu dan lemah sejenak memandangku dengan tatapan mata sayu penuh dengan keputus-asaan serta air mata yang kembali meleleh. Kemudian dia terjatuh lunglai dilantai, hanya suara nafasnya yang terdengar menderu-deru tersengal-sengal dan isakan-isakan tangisnya.

Aku kembali merebahkan tubuhku disamping Yunita, akhirnya akupun tertidur. Tidak lama rupanya aku tertidur, dan kemudian terjaga setelah kembali telingaku menangkap suara erangan- erangan dan rintihan-rintihan.

Setelah aku bangun ternyata Dol tengah menyetubuhi Yunita, tubuh telanjang Yunita yang hanya tinggal mengenakan sepasang kaos kaki dan sepatu kets ditiduri oleh Dol. Dengan garangnya Dol menggenjot tubuh Yunita, iramanya cepat dan kasar sekali, tubuh lemah Yunita kembali terguncang-guncang.

Kini nampak roman muka Yunita telah lunglaisepertinya hampir pingsan, beberapa saat yang lalu masih kudengar suara rintihan lemah yang keluar dari mulut Yunita namun kini suara itu hilang sama sekali. Tidak lama kemudian Dolpun berejakulasi, kembali rahim Yunita disiram dan dipenuhi oleh cairan sperma. Yunita nampak tidak sadarkan diri dan pingsan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, 4 jam lamanya kami memperkosa Yunita. Kini tibalah waktu kami untuk angkat kaki, setelah kami berpakaian rapi kemudian kami angkat tubuh Yunita dari ruang aula menuju ke sebuah gudang dibagian paling belakang sekolah ini. Kami rebahkan gadis cantik primadona sekolah ini disana.

Disisinya kami tebarkan baju seragam sekolah, tasnya serta HP miliknya yang sedari tadi terus berbunyi.Kini gadis cantik itu, terkulai pingsan didalam gudang yang kotor,badan telanjangnya dipenuhi dengan cairan-cairan sperma yang mulai mengering, juga darah yang nampak masih menetes dari lubang pantatnya sebagai akibat disodomi oleh Dol tadi.

Kemaluannyapun terlihat kemerahan dan membengkak. Puas kami memperkosanya. Tepat pukul 22.15 setelah kami menghilangkan jejak kami, kami pun pergi meninggalkan gedung sekolah negeri ini, berjalan menuju ke terminal di kota metropolitan ini untuk menumpang bus yang entah kemana membawa kami, menuju ke suatu tempat yang jauh dari kota metropolitan ini.

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

The post Cerita Sex Yunita Gadis SMA appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Lena Anak Puber

$
0
0

sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Lena Anak Puber. Aku bersekolah diJakarta yang ikut saudaraku disana ada 3 orang anak yang satu seusia denganku dan yang terkahir namanya Lena dia masih SD kelas 6, setelah beberapa tahun Lena yang usianya menginjak puber , tubuh Lena semakin hari semakin bongsor melihat dia menggairahkan nafsuku, karena dia ikut wajah mamainya yang cantik dan pintar molek.

Cerita Sex Lena Anak Puber

cerita sex ABG, cerita ABG terbaru, cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ABG ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata ABG ngentot, koleksi cerita ABG ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru

Setiap pulang sekolah aku selalu meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan Lena, sekedar untuk melihatnya dari dekat, apalagi payudaranya mulai terlihat bentuknya. Aku pun mulai mengincarnya, suatu ketika aku akan mendekatinya, pikirku.

Dihari berikutnya saat Lena pulang dari sekolah langsung menuju ke kamar tempat cucian-cucian yang belum kering, karena di rumah lagi tidak ada orang, akupun mengikutinya. Aku berusaha agar kedatanganku tidak mengagetkannya.

“Len…udah pulang..?” iya kak, sambil melepas sepatunya.

“Awas dong…mau ganti baju nih…!” katanya memohon.

“Iya..aku keluar deh..tapi kalo udah ganti baju boleh masuk lagi ya…!” pintaku padanya.

“Iya…..boleh…” ungkapnya.

“Aku masuk ya…!” pintaku dari luar sambil membuka pintu. Wow..seperti bidadari Lena memakai daster kecilnya yang bertali satu, jantungku berdegup kencang seakan tidak percaya akan pemandangan itu.

“Len…kamu cantik sekali pakai baju itu..!” ungkapku jujur padanya.

“Masa sih..!” kata Lena sambil berputar bergaya seperti peragawati.

“Aku boleh bilang sesuatu nggak Len…?” tanyaku agak ragu padanya.

“Mau bilang apaan sih kak…serius banget deh kayaknya…!” ungkap Lena penasaran.

“A..aku.. boleh peluk kamu nggak..,sebentar aja…!” ungkapku memberanikan diri.

“Aku janji nggak ngapa-ngapain….sungguh..!” janjiku padanya.

“Iiih…peluk gimana sih.., emang mau ngapain…, nggak mau ah…!” bantahnya.

“Sebentar….aja….ya…Len..” kembali aku membujuknya, jangan sampai dia jadi takut padaku.

“Ya udah cepetan ah…yang enggak-enggak aja sih…” ungkapnya agak genit sambil berdiri membelakangiku.

Tak kusia-siakan aku langsung memeluknya diri belakang, tanganku melingkar di tubuhnya yang kecil mulus, dan padat itu, lalu tanganku kuletakkan di bagian perutnya, sambil ku usap-usap dengan perlahan.
Gila..kontolku langsung berdenyut begitu menyentuh pantat Lena yang empuk dan bentuknya sedikit menungging menyentuh ke arah kontolku. Langsung saja kugesek-gesekkan pelan-pelan di pantatnya itu.

“Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Lena sambil berusaha melepaskan pelukanku.

“Aku terangsang Len…abis kamu cantik sekali Len…!” ungkapku terus terang.

Lena pun membalikkan badannya menghadapku, sambil menatapku penuh rasa penasaran.

“Anunya bangun ya kak…?” tanya Lena heran.

“Iya Len…aku terangsang sekali…” ungkapku sambil mengelus-elus celanaku yang menyembul karena kontolku yang sudah tegang.

“Kamu mau lihat nggak Len…?” tanyaku padanya.

“Nggak ah…entar ada orang masuk lho…!” katanya polos.

“Kita kunci aja dulu pintu gerbangnya ya…!” ungkapku, sambil beranjak mengunci pintu gerbang depan.

Sementara Lena menungguku dengan sedikit salah tingkah di kamar itu.

Sekembali mengunci pintu gerbang depan, kulihat Lena masih di kamar itu menunggu dengan malu-malu, tapi juga penasaran.

“Ya udah aku buka ya…..?” ungkapku sambil menurunkan celana pendekku pelan-pelan.
Kulihat Lena mengbuang muka pura-pura malu tapi matanya sedikit melirik mencuri pandang ke arah kontolku yang sudah kembali ngaceng.

“Nih lihat….cepetan mumpung nggak ada orang…!” ungkapku pada Lena sambil kuelus-elus kontolku di depannya. Lena pun melihatnya dengan tersipu-sipu.

”Iiih ngapain sih…. Malu tahu…!” ungkapnya pura-pura.

“Ngapain malu Len…kan udah nggak ada orang…” kataku berdebar-debar.

“Mau pegang nggak….?” Ungkapku sambil menarik tangan Lena kutempelkan ke arah kontolku. Tampak muka Lena mulai memerah karena malu, tapi penasaran. Masih dalam pegangan tanganku, tangan Lena kugenggamkan pada batang kontolku yang sudah ngaceng itu, sengaja ku usap-usapkan pada kontolku, dia pun mulai berani melihat ke arah kontolku.

“Iiiih…takut ah…gede banget sih…!” ungkapnya, sambil mulai mengusap-ngusap kontolku, tanpa bimbinganku lagi.

“Aaaah…ooouw….terus Len…enak banget…!” aku mulai merintih. Sementara Lena sesuai permintaanku terus menggenggam kontolku sambil sesekali mengusap-usapkan tangannya turun naik pada batang kontolku, rasa penasarannya semakin menjadi melihat kontolku yang sudah ngaceng itu.

“Aku boleh pegang-pegang kamu nggak Len…?” ungkapku sambil mulai mengusap-usap lengan Lena, lalu bergeser mengusap-usap punggungnya, sampai akhirnya ku usap-usap dan kuremas-remas pantatnya dengan lembut.

Lena terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Lena menggelinjang kegelian, aku berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya.

“Gimana Len…….?” ungkapku padanya.

“Gimana apanya…!” jawab Lena polos.

Aku kembali berdiri dan memeluk Lena dari belakang, sementara celanaku sudah jatuh melorot ke lantai, sekalian saja kulepas. Lena pun diam saja saat aku memeluknya, sentuhan lembut kontolku pada daster mini warna bunga-bunga merah yang dipakai Lena membuatku semakin bernafsu padanya. akupun terus menggesek-gesekkan batang kontolku di atas pantatnya itu. Sementara tangan Lena terus menggenggam batang kontolku yang menempel di pantatnya, sesekali dia mengocoknya pelan-pelan.

Tak lama setelah itu perlahan kuangkat daster tipis Lena yang menutupi bagian pantatnya itu, lalu dengan hati-hati kutempelkan batang kontolku diatas pantat Lena yang tidak tertutupi oleh daster tipinya lagi.

“Len….buka ya celana dalamnya….!” pintaku pelan, sambil membelai rambutnya yang terurai sebatas bahunya itu.

“Eeeh….mau ngapain sih….pake dibuka segala…?” tanyanya bingung.

“Nggak apa-apa nanti juga kamu tahu… Lena tenang aja…!” bujukku padanya agar dia bersikap tenang, sambil perlahan-lahan aku turunkan celana dalam Lena.

“Tuh kan…..malu…masa nggak pake celana dalam sih…!” ungkapnya merengek padaku.

“Udah nggak apa-apa….kan nggak ada siapa-siapa..!” aku menenangkannya.

“Kamu kan udah pegang punyaku…sekarang aku pegang punyamu ya…Len..?” pintaku padanya, sambil mulai ku usap-usap memeknya yang masih bersih tanpa bulu itu.
“Ah..udah dong…geli nih…” ungkap Lena, saat tanganku mengusap-usap selangkangan dan memeknya.

“Ya udah….punyaku aja yang ditempelin deket punyamu ya..!” ungkapku sambil menempelkan batang kontolku ditengah-tengah selangkangan Lena tepat diatas lubang memeknya. Pelan-pelan kugesek-gesekkan batang kontolku itu di belahan memek Lena.

Lama kelamaan memek Lena mulai basah, semakin licin terasa pada gesekkan batang kontolku di belahan memek Lena, nafsu birahiku semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat.

Masih dalam posisi membelakangiku, aku meminta Lena membungkukkan badannya ke depan agar aku lebih leluasa menempelkan batang kontolku di tengah-tengah selangkangannya. Lena pun menuruti permintaanku tanpa rasa takut sedikitpun, rupanya kelembutan belaianku sejak tadi dan segala permintaanku yang diucapkan dengan hati-hati tanpa paksaan terhadapnya, meyakinkan Lena bahwa aku tidak mungkin menyakitinya.

“Terus kita mau ngapain nih…?” ungkap Lena heran sambil menunggingkan pantatnya persis kearah kontolku yang tegang luar biasa. Kutarik daster tipisnya lalu kukocok-kocokkan pada batang kontolku yang sudah basah oleh cairan memek Lena tadi. Lantas aku masukan kembali batang kontolku ketengah-tengah selangkangan Lena, menempel tepat pada belahan memek Lena, mulai kugesek-gesekan secara beraturan, cairan memek Lena pun semakin membasahi batang kontolku.

“Aaah…Len…enaaaak….bangeet…!” aku merintih nikmat.

”Apa sih rasanya….emang enak…ya…?” tanya Lena, heran.

“Iya…Len…rapetin kakinya ya…!” pintaku padanya agar merapatkan kedua pahanya.

Waw nikmatnya, kontolku terjepit di sela-sela selangkangan Lena. Aku terus menggenjot kontolku disela-sela selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang sudah basah.

“Ah geli nih…. udah belum sih…jangan lama-lama dong…!” pinta Lena tidak mengerti adegan ini harus berakhir bagaimana.

“Iya…Len… sebentar lagi ya…!” ungkapku sambil mempercepat genjotanku, tanganku meremas pantat Lena dengan penuh nafsu.

Tiba-tiba terasa dorongan hebat pada batang kontolku seakan sebuah gunung yang akan memuntahkan lahar panasnya.

“Aaaaakh…aaaoww…Leenn…aku mau keluaarr…crottt…crott…crottt.. oouhh…!” air maniku muncrat dan tumpah diselangkangan Lena, sebagian menyemprot di belahan memeknya.

“Iiiih….jadi basah..nih…!” ungkap Lena sambil mengusap air maniku diselangkangannya.

“Hangat…licin…ya…?” ungkapnya sambil malu-malu.

“Apaan sih ini….namanya..?” Lena bertanya padaku.

”Hmm…itu namanya air mani…Len…!” jelasku padanya.

Dipegangnya air mani yang berceceran di pahanya, lalu dia cium baunya, sambil tersenyum. Aku pun menatap Lena sambil melihat reaksinya setelah melihat tingkahku padanya itu. Tapi untunglah Lena tidak kaget atas tingkahku itu, cuma sedikit rasa ingin tahu saja yang terlihat dari sikapnya itu.

Aku sungguh beruntung dengan keadaan di rumah itu sore itu yang telah memberiku kesempatan untuk mendekati Lena gadis kecil yang cantik.

Lenapun menurunkan daster mininya sambil mengusapkannya ke selangkangannya yang belepotan dengan air maniku, lalu dipakainya kembali celana dalamnya yang kulepas tadi.

“Len…makasih ya…udah mau pegang punyaku tadi…!” ungkapku pada Lena yang masih terheran-heran atas ulahku tadi.

“Kamu nggak marahkan kalau besok-besok aku pengen seperti ini lagi..?” pintaku pada Lena.

“Iya…nggak apa-apa…asal jangan lagi ada orang aja..kan malu…!” ungkap Lena polos.

Setelah itu Lena pun bergegas mengambil tas sekolahnya berlalu ke dalam kamarnya, aku benar-benar merasa puas dengan kepolosannya tadi, pokoknya nanti aku akan bujuk dia untuk seperti itu lagi, kalau perlu kuajari yang lebih dari itu.

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

The post Cerita Sex Lena Anak Puber appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Pemerkosaan Saat Casting

$
0
0

sex tante hot, cerita abg mesum, sex memek perawan, sex sedarah nyata, ngentot janda horny disertai foto bugil – Pemerkosaan Saat Casting. Semalam Jakarta baru saja diguyur hujan dan suasan pagi ini masih sejuk dan segar , aku bangun masih mengenakan kaos oblong dan celana pendek terlihat lekukan pinggangku dan pantatku yang semok sangat menggiurkan kemudian aku berjalan ke teras depan , ternyata sudah diantari Koran yang berada di pagar langsung kuambil surat kabar tersebut.

Cerita Dewasa Pemerkosaan Saat Casting

kumpulan cerita sex perkosaan, cerita perkosaan sadis, cerita perkosaan nikmat, cerita perkosaan bergambar, cerita perkosaan paksa, cerita perkosaan enak, cerita perkosaan mahasiswi, cerita nyata perkosaan, cerita cerita perkosaan, cerita perkosaan pelajar, cerita perkosaan nyata, cerita perkosaan di hotel, cerita perkosaan wanita, cerita orang perkosaan, cerita perkosaan baru, cerita cinta perkosaan, cerita perkosaan pacar

aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar. Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.

Dicari, gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik. Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited), Jakarta Pusat.

Aku bisa diterima apa nggak ya? Aku bertanya dalam hati. Memang sih, kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku berlebih-lebihan.

Ah, coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model. Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke kamarku. Pakai baju apa ya enaknya?batinku. Ah ini saja. Kukenakan blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.

Mobil Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah, mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng. Di halamannya terpampang papan nama **** (edited) Agency Photo Studio & Modelling.

Menerima anggota baru. Wah benar ini tempatnya. Kuparkir mobilku di pinggir jalan. Di sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam. Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga adalah pelamar sepertiku.

Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk. Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku. Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku di meja pendaftaran.

Gila, hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia memakai baju yang berdada rendah alias you can see,dan rok jeans mini yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang berukuran cukup besar.

Ia nampak memandangku dan tersenyum. Melihatnya aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga. Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku dipanggil juga.

Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam.

Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.

Kenalkan aku Arif, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi? Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu dites. Coba kamu berdiri di sana.

Aku pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Arif, di bawah lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.

Coba kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya. Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, dont be shy! kata Arif sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat foto-foto di dalamnya.

Ah ini sih seperti gaya foto model di majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku berpose dan dipotret. Tapi Arif belum mempersilakan aku keluar ruangan. Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.

Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!

Kupikir tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga terlihat BH yang kupakai. Mata Arif sekilas berubah saat melihat pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose yang sensual.

Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya.

Wah! Ini sih mulai kelewatan!

Ayolah, jangan malu-malu!

Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.

Dengan perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Arif tanpa berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di ruangan yang ber-AC ini.

Namun Arif tidak mengindahkannya. Ia malah menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Arif, kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.

Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu.
Aku membalikkan tubuh menghadap Arif. Arif menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Arif terpana menyaksikan payudaraku yang montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun.

Aku menjadi risih pada pandangan matanya. Arif menyuruhku melepas celana dalamku. Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik celana panjangnya menegang.

Nah, sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi syarat, kata Arif sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Arif menyentil puting susuku sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam merengut saja.

Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini, kata Arif sambil mencolek belahan payudaraku.

Nah, sudah selesai sekarang. Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.

Jadi saya sudah boleh keluar?tanyaku.

Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!

Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?

Susan! Arif memanggil seseorang.

Seorang gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun, ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari semua ini.

Nah, sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan di luar negeri.

Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus berani seperti dia, Han, kata Arif sambil menunjuk ke arah gadis cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil. Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan di luar negeri?!

Baiklah, tapi kali ini aja ya, aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas.

Pose kedua, aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku.

Pose keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah payudaraku yang indah.

Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat memuakkan bagi diriku.

Tiba-tiba kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras, bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi, melainkan Arif yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.

Jangan, Pak! Jangan! Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu tidak ada hasilnya. Tangan Arif lebih kuat mendekapku kencang-kencang sampai aku hampir tidak bisa bernafas.

Kamu memang benar-benar cantik, Hanny, kata Arif sambil mencium tengkukku sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di dadaku.

Tiba-tiba dengan kasar, Arif mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya, nafas Arif memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya.

Kututup payudaraku dengan tanganku, tapi Arif menepiskannya. Betapa belahan payudaraku sangat lembut dan merangsang ketika mulut Arif mulai menjamahnya. Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan.

Mulut Arif dengan buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut memburu kala tangan Arif mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.

Aku hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Arif terus mengisap dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Arif terus mendesak dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku, belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan kini aku harus menyerahkan diriku pada Arif.

Arif mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang merah terbuka.

Batang kemaluan Arif akhirnya menghujam seluruhnya ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku diterobos oleh batang kemaluan Arif yang tegang dan panjang. Betapa perih ketika kepala meriam itu terus masuk ke dalam liang kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.

Aku mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Arif lebih kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Arif. Dan akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Aku tak sadarkan diri.

Saat aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang kemaluan Arif berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu!

Cerita Sex 2016 | Cerita Dewasa | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Tante Sange | Cerita ABG Bispak | Cerita Memek Perawan | Cerita Sedarah | Cerita Telanjang | Tips Bercinta | Foto Hot Bugil

The post Cerita Sex Pemerkosaan Saat Casting appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Mengintip Winda sedang Mandi

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Mengintip Winda sedang Mandi – Bulan Januari Tahun 1992,aku ikut mengajar di sebuah SMA Swasta di daerah Kuningan. Umurku waktu itu 25 tahun,karena tempat tinggalku jauh dari rumah. Maka aku ikut dirumah teman kakaku, tiap bulan aku membantunya apapun yg bisa saya lakukan,juga dengan memberi tambahan untuk belanja,anggap saja aku ngontrak.

 

 

cerita-sex-winda-pingin-bingiiid-om-233x300

Cerita Sex: Mengintip Winda sedang Mandi

 

Temanku namanya Johana namun lebih sering di panggil pak Jon,orangnya pendiam,baik wajahnya cukup lumayan, lahir dari keluarga berada sehingga wajar jika pada saat itu, ketika guru belum pada punya mobil bahkan motor saja jarang, pak Jon sudah punya motor dan mobil. Istrinya cantik dan putih.

Cerita sex – Jon punya seorang anak perempuan kelas 1 SMP , namanya Winda,wajahnya cantik mengikuti kedua orang tuanya,tubuhnya padat berisi dan kulitnya putih mulus,tubuhnya agak sedang mengikuti ibunya yang tinggi besar,anaknya ramah dan rajin. Termasuk anak yg cerdas,pekerjaanya sehari-hari mengutak atik komputer.

Entah setan apa yang merasukiku,kadang aku berfikiran buruk kalau melihat Winda mengenakan pakaian rumah yang pendek dan santai,kadang dengan celana pendek dan kaos singletnya ia ngobrol denganku,seolah sengaja mengundang pikira-pikiran kotorku untuk menatap lekukan-lekukan tubuhnya yang masih baru tumbuh dan ranum.

Sehingga pada suatu hari Winda pulang sekolah,bapak ibunya masih ngajar,sedang aku kebetulan 2 hari kosong tidak mengajar,aku tak bisa menahan diri lagi,ketika terdengar suara air di kamar mandi,aku membuka atap kamar dan naik ke para-para untuk mengintipnya mandi. Setelah lama mencari,dari sebuah lubang akhirnya kutemukan pemandangan yang membuatku amat tertegun.

Nampak winda membuka bajunya,kulit tubuhnya yg putih sangat mulus,membuat dadku berdebar2,dadanya yg masih belum terjamah,nampak begitu padat dibalut bhnya,perutnya datar agak besar sesuai ukuran tubuhnya yg sedang,sementara disela pahanya nampak gundukan yg cukup besar tertutup celana dalam putih.

Aku semakin tak keruan,apallagi setelah Winda membuka bhnya,nampaklah sepasang payudara yg amat padat dengan puting kehitaman yg masih namapk asli dan terjaga. Jantungku semakin gemuruh,sementara darahku mengelegak menahan berahi,nafasku memburu tertahan. Winda kemudian membuka celana dalamnya,mataku makin melotot melihat kemaluanya yg menggunduk dan sedikit berbulu halus,pahanya cukup besar untuk seorang anak,putih dan mulus.

Aku tahu,kalau nafsuku tak terpuaskan,maka tak akan bisa tidur. Maka aku beringsut,turun dan mencari Handbody,lalu terburu-buru naik lagi takut ketinggalan pertunjukan.

Sesampai dilobang atap,nampak Winda sedang mengelus elus buah dadanya sambil menatap kaca,kadang matanya merem,mungkin dia berhayal sesuatu atau mungkin juga sekedar mencuci payudaranya,tapi bagiku hal itu semakin merangsang birahiku,apalagi ketika pelan2 dia mengusap2 kemaluannya,lalu pahanya dibuka lebar sambil duduk dipinggiran bak mandi,aku semakin menggigil,nafasku memburu seperti kuda habis berlari,nampak lubang kemaluanya memerah,dengan kelentitnya yg merah kecoklatan.

Tiba-tiba dia mengeluarkan sesuatu dari gundukan handuknya,dan astaga….aku kaget setengah mati,rupanya Winda membawa buku porno,ia nampak terpesona dengan gambar2 kemaluan laki2 yg sedang melakukan persetubuhan dengan bernbagai gaya.

Jarinya kemudian naik turun menggosok-gosok kelentitnya,kadang jarinya dimasukannya sedikit ke dalam kemaluannya,dikeluarkan lagi, mulutnya mulai mendesah-desah,

“ SSShhh…ooohhhh…ssshhh…ooohhh..” desahnya,nampak dia menikmati setiap rabaan yg dilakukan di kemaluanya.

Aku segera melumuri tangan kananku dengan Hanbody,dan kontol yg sudah demikan keras dan meneteskan cairan madi itu segera kukocok-kocok,nikmat sekali rasanya sambil menatap pemandangan indah dibawahku. Hayalanku semakin tinggi membayangkan bersetubuh denagn Winda.

Hingga suatu saat,seolah mengerti fikiranku,ia membalikan tubuhnya,kaki sebelah kanan diangkat dengan lutut bertumpu pada bak mandi,sedang kaki kiri masih berdiri lurus,kepalanya terdunduk kedepan sehingga pantatnya mencut kearahku…nampaklah pemandangan yg sangat indah dan tak pernah kuduga, pantatnya yg ranum dan padat mengarah kepadaku dengan lubang dubur yg kemerahan berkerut2,sementara dibawahnya kemaluannya nampak terbuka karena kakinya benar2 terkangkang.

Tangan kirinya memegang buku porno itu,dan nampaklah gambar pantat seorang perempuan yg sedang mendiduduki laki2 dengan kemaluan yg besar menacap didalam kemaluan perempuan itu. Rupanya Winda meniru adegan tadi sambil berkhayal.karena tangan kananya namapak muncul dari bawah perutnya,mmeraih kemalunya dan engosok2 kembali kelentitnya sambil tetap menungging.

Ia kembali merintih2

“ Oooohhh…ssshhh…enak sekali…winda pingin kontol ooohhh…” rintihnya berualang2.

Nampak belahan pantatnya menggaris membagi kedua pantatnya menjadi dua bergoyang2 kedepan kebelakang menciptakan kenikmatanya sendiri. Aku tak bisa menahan diri lagi,kepala kemaluanku terasa nikmat sekali,nafsuku sudah sampai puncaknya…dengan nafas memburu tertahan,kupercepat kocokanku,sambil memandang lubang dubur Winda yg kuncup mekar ketika dia nenggosok2 kelentitnya.

“ Ookhhh…ssshhh…win….ooohhh…” desisku meracau…” ennnak winhh….”

Aku merasa nikmat memandang dubur Winda,seolah2 aku berada disana dengan kontol menacap di dubur Winda.

Tiba2 winda memepercepat gerakannya,desahanya semakin cepat,pantatnya bergetar semakin cepat..hingga suatu saat,sambil matanya nanar memandang gambar itu,tubuhnya mengejang…

“” sssshhh…ooohhh…ennnhhaak banggeeethhh…..ooohhhh…”

rintihnya parau…lalu tubuhnya diam. Barusan Winda merasakan sesuatu yg sangat dahsyat telah menimpa dirinya,terutama daerah kemaluannya terasa sangat nikmat,dirinya seolah terbang,melayang dengan kenikmatan yg tak sanggup dilukiskan dengan kata2.

Aku tak menduga winda yg baik,pintar dan masih Kls 1 SMP telah melakukan mastrubasi dan telah mencapai orgasmenya,sehingga ketika tubuhnya melengkung2 sambil menjerit2..aku tak bisa menbendung kenikmatan di kepala kemaluanku…akupun mengejang dan menyemprotkan air mani ke dasar langit2 yg tepat berada diatas Winda,nikmatnya tak terkatakan.

‘ Winddhaaaa……oooooouuhhhhhhhhhhh….” Erangku panjang sementara kemaluanku berkedut kedut memberi rasa nikmat kesetiap ujung syarafku.

Nampak dibawah Winda,kembali mandi seperti tidak terjadi apa2. Ia bernyanyi2 kecil sambil menguyur seluruh tubuhnya. Melihat itu aku yakin,ini bukan pertama kali Winda lakukan.

Akupun segera kebawah dan keluar dari kamar,membersihkan kemaluanku lalu duduk di ruang tengah sambil menonton TV.

Tak lama kemudian, Winda keluar dari kamar mandi dengan bekain handuk,namun atasnya sudah mengenakan kaos.

“ Wah asyik bener nih yg mandi, ada apa nih lama banget mandinya !” tegurku sedikit menyindir.
“ Yeee…namanya juga mandi,ya harus bersih “ jawabnya mengemaskan,sekilas nampak semu merah diwajahnya. Lalu berlari ke kamar.

Selanjutnya,aku menjadi sering mengintip Winda mandi,bahkan sekarang ada bonus,karena aku juga dapat menikmati tubuh mulus istri sahabatku,Bak Tias. Maka aku semakin betah tinggal dirumah sahabatku. Walau ada rasa bersalah,namun itu membutakan hatiku.

Suatu malam,Jon harus menjemput istrinya yang sedang diklat di bandung,tentunya harus menginap satu atau 2 hari,karena ia menitipkan Winda kepadaku,aku menyanggupinya untuk menjaga Winda.

Seperti biasa kami nonton TV sehabis Winda belajar,lalu kami ngobrol yg ringan2 tentang temannya,pelajaran dll.

Setelah itu kami tidur,namun aku sulit memicingkan mata,sehingga aku keluar kamar,dan tiduran di depan TV dengan menggunakan kain sarung aku

Menonton TV sambil menanti kantuk.

Ketika kantuk mulai datang,aku tak sadar mulai memejamkan mata,dan TV masih menyala.
Tak lama kemudian,antara sadar dan tidak aku mendengar pintu kamar Winda dibuka,lalu tak lama terdengar suara air disiramkan di WC. Oh,Winda ke air fikirku. Tak lama kesdaranku mulai kembali walau tidak sepenuhnya,Winda nampak berjalan melewatiku,kemudian memperhatikanku,lalu memperhatikan TV yg menyala.

Lalu ia mendekati wajahku,memperhatikanku,sambil mengambil remote ia bicara kepadaku.

“ Om Di,TVnya Win matikan ya,gak ada yg nonton.”
“ Aku malas menjawab,dan tetap memejamkan mata. TV kemudian mati,Winda kembali ke kamarnya.

Namun tak lama kemudian aku mendengar kembali langkah Winda mendekatiku,memperhatikanku sejenak,kembali lagi ke kamar.

Aku kembali memejamkan mata karena terasa kantukku mulai berat. Tapi kembali aku mendengar suara langkah Winda mendekatiku,aku jadi penasaran,dan sedikit membuka mataku…nampak Winda duduk mengahdapiku dan menatap wajahku,ada ke kuatiran di wajahnya..
Lalu tanganya menyentuh tanganku,dan menggoyangkannya…

“ Oom…oom…” katanya,aku yg dilanda penasaran,membiarkanya dan pura2 tertidur,setelah 2 kali menyentuh dan membangunkanku,Winda terdiam beberapa saat.

Lalu tanpa diduga,tangan anak sahabatku yg masih kencur itu dengan bergetar menyentuh bagian tengah tubuhku yg terbungkus sarung. Sehingga tak ampun lagi…aku bergetar hebat menerima sentuhannya yg halus dan nampak sangat hati2 itu.

Melihatku nampak pulas,Winda semakin berani meremas2 kemaluanku…nafasnya mulai tak teratur,sementara badanya terasa menggigil dan sangat panas. Kelihatanya,ia amat terangsang tapi takut ketahuan,persis sama denganku setiap aku mengintipnya mandi.

Lalu disibakannya kain sarungku,sehingga bagian tengah tubuhku yg hanya bercelana dalam terpampang dihadapan Winda. Aku berdebar2 manati kejadian2 berikutnya yg akan menimpaku. Nampak Winda menarik nafas dalam2,nafasnya semakin memburu tertahan2,lalu dengan hati2 ia mulai menurunkan celanaku,aku pura2 mengigau sambil mengangkat pantatku mempermudahnya menurunkan celanaku,ia aga kaget dan ketika celakau tertarik kebawah,ia menarim tangannya,namun ketika aku kebali diam,nafasnya terdengar semakin cepat,tangannya kembali diulurkan dan aku merasa dengkulku lemas ketika tanganya menyentuh kepala kemaluanku,terasa bergetar hangat dan nikmat. Namun aku berusaha menahan diri…menanti tindakan winda selanjutnya.

Winda muali mengelus2 kemaluanku dengan nafas tertahan2,sehingga kemaluanku semakin besar dan keras…nampak Winda tak lagi mampu mengontrol dirinya,ia membuka celna dalamnya dan menggosok2 kemaluanya dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya mengocok2 kemaluanku tak beraturan,mungkin dia belum terbiasa atau gugup dengan apa yg diperbuatnya…lendir2 kemaluanku mulai berleleran ditangan anak SMP kencur itu…badanku menggigil menahan nafsu dan nikmat yg tiada taranya….

Hingga suatu ketika,aku merasakan hangat dikemaluanku,nikmatnya semakin menjadi2,terasa seperti hendak keluar air maniku…rupanya Winda memasukan kemaluanku kemulutnya..dan mulai menjilat2 kepalanya dengan hati2…semantara nafasnya kian memburu..desisannya terdengar halus ditelingaku…

“ Oooohhhh…sssshhhh…….ooohhhh…” katanya,ketika kubuka sedikit mataku, nampak Winda setengah telanjang baju atasnya sudah terbuka semua,Bhnya nampak dibuka keatas,sedang roknya tersingkap lebar dan celana dalamnya entah dimana, ia bersimpuh dipinggir tempatku tidur,sementara kepalanya terangguk2 mengulum kemaluanku,dan tangan kirinya mengocok2 vaginanya.

Ingin aku merengkuh kepalanya dan menekan2 kepala itu agar kemaluanku masuk mengisi tenggorokanya…oooohhh..nikmatnya.

Namun aku tetap pura2 tertidur,berusaha mengatur nafasku agar dikira benar2 tidur,walau sebenarnya badan ku gemetaran dan sangat terangsang…

Sedikit2 tagan kiri Winda meraih tangan kananku,lalu disodorkannya tanganku kekemaluanya dengan hati2.
Deg…jantungku seperti mau copot saat menyentuh kemaluan gadis kecil itu,terasa amat empuk ,lembut dan hangat,cairanya sudah basah kemana mana.

“ OOOOOHHHKK….” desahnya pelan tertahan2,lalu pantatnya mengeser2 menggesekan kemaluannya ditanganku sambil tetap mengulum2 kemaluanku.

Aku selalu memimpikan Winda akibat selalu mengintipnya,tapi hal ini tak pernah terfikir akan kualami,sehingga seolah mimpi jadi kenyataan. Aku tergontai2 dihentak2 pantat Winda yg terus menggosokan kemaluannya ditanganku.

Lalu dia menghentikan kulumannya,aku sedikit membuka mata,ternyata,Winda berjongkok diatas wajahku,paginanya diarahkan langsung kewajahku,dan dengan hati2 ditekannya pantanya sehingga vaginanya menyentuh mulut dan hidungku. Aroma Vagina Winda menyentuh hidungku,sehingga aku semakin tak kuasa menahan diriku. Ia mendesah2 diatasku dengan sangat hati2. Dengkulnya terlihat gemetaranmenyangga tubuhnya yg bergerak maju mundur diwajahku.

“ SSShhhhh….oooohhhhh….sssshhh..oooohhh..” desisnya berulang.

Setelah agak lama ia seperti itu,lalu pantatnya turun dan kemaluannya nampak diarahkan kepada kepala botak yg teracung diselangkanganku.

Aku semakin terkesiap dengan kelakuannya,nafsku semakin berat manahan nafsu. Lalu dengan nafas tertahan2,ia mulai menurunkan pantatnya.

“ Oohhh…oooommm.” Katanya lirih ketika mulut kemaluanya yg hangat mulai mnyentuh kepala kemaluanku.

Dengan hati2 lalu ditekannya pelahan2,aku merasakan kemaluanku tertekan kebawah dan terasa agak sepat sulit menmbus vagina Winda. Winda terlihat meringis,

“ Oohhh…perrrih…sssshhh…” tapi kembali ditekannya pantatnya sehingga kemaluanku msauk setengahnya,
“ Aku tak kuasa menahan diri lagi merasakan nikmat yg menyelimuti kemaluanku,hangatnya dinding2 vagina Winda terasa mencengkram kemaluanku kuat2 dan‘ keluarlah lenguhanku tertahan…
“ MMmmmmhhhhh……” Winda agak tersentak dan menghentikan tindakannya,lalu duduk disampingku dengan wajah harap2 cemas.

Tapi ketika melihatku tak bereaksi,ia kembali mengangkangkan pahanya diatasku dan memasukan kemaluanku yg sudah berdenyut2 tak keruan kedalam vaginanya semakin hati2,sementara cairanku dan cairan Winda yg membanjir telah menyelimuti kepala kemaluanku..

Maka untuk tekanannya sekarang ini,amblaslah kemaluanku dalam lubang vagina Winda,diringi eranganya yg tertahan itu.

“ Aa…aaa….uuuhhhhkkk…ssshhhh….” lalu ia tampak tersentak dan menghentikan gerakannya,nafasnya semakin memburu,badannya bergetar hebat,seolah dia telah menyelesaikan sebuah misi,ia bernafas lega dan terdengar ia menghirup nafasnya dalam2.

Winda telah merasakan sesuatu yg belum pernah dirasakanya,tubuhnya seperti terbang,melayang dan ia mersakan nikmat yg sangat hebat memenuhi kemaluannya diantara rasa pedih dan perih yg menyerangnya ketika seluruh kemaluannya ditembus kemaluan laki2.

Akupun seperti hilang akal,ketika seluruh kemaluan Winda menelan habis batang kemaluanku,aku Cuma menggigit bibir sambil mengempotkan pantatku,sebuah kenikmatan yg dahsyat meng uli uli kemaluanku akibat jepitan lembut dan hangat kemaluan Winda yg begitu ketat menjepit batang kemaluanku…

Dan aku semakin nikmat ketika Winda mulai menaik turunkan pantatnya diatasku,dengan pelan dan hati2 ia menghujam hujamkan kemaluanku menembus memeknya yg masih berbulu halus itu.

Terasa kemaluan Winda semakinbecek dan gerakanya semakin lama semakin lancar,kakinya semakin bergetar menahan bobot tubuhnya untuk tidak menekanku,mungkin kuatir membuatku bangun.

Rintihanya semakin cepat walau tetap ditahannya,buah dadanya yg keras dengan putting yg tercung, nampak terguncang2 seiring dengan gerak naik turun tubuhnya.

“ SSShhhh…..sssshhhh…oooookkkhhhh….sssshhhh….ssshhhhh..ommmhhh… ennhhaaakkkkk ooommmmhhhh…ssshhh…”

Andai aku gak pura2 tidur ingin rasanya mengulum dan meremas2 buah dada yg ranum itu.

Winda tampak semakinasik dan menikmati setiap hujaman2 kemalunku membus tubuhnya,hingga suatu ketika, pantatnya bergerak semakin cepat,dan tiba2 tubuhnya mengejang berkelejat2 diatasku,kedua lututnya luruh dikiri dan kanan tubuhku,berat pantatnya seutuhnya menimpa tubuhku,ia menekankan kemaluannya sekeras2nya sehingga seluruh kemaluanku tertancap seteguh2nya ke dalam lubang kemaluan Winda.

‘’ OOOggghhh…hhhheeeuuuuuu….kkhhhh…oooommhhhh….” jeritnya parau,lalu tubuhnya lemas namun tetap tertahan oleh kedua tanganya di kiri kanan bahuku.

Sudah sejak tadi aku menahan nafsuku,walau terasa maniku telah terkumpul di kepala kemaluanku namun aku tetap menahan diri,tapi ketika Winda mempercepat gerakanya,aku tak sanggup lagi bertahan,badanku menggigil,dan tanpa sadar aku menggeram sambil sedikit mengangkat pantatku keatas.

“ MMMMMMhhhhhhhhhh….” Badanku mengejang berbarengan dengan melengkungnya tubuh Winda diatasku,lalu kemaluanku menyemburkan cairan2 nikmat yg sangat banyak menyiram rahim gadis kecil itu,terasa ada kedutan2 yg teratur dari vagina Winda meremas2 kemaluanku ketika cairan sepermaku,terkuras habis oleh mulut Vagina yg kecil itu,hal itu memberi kenikmatan tambahan sebelum kemaluanku mengecil dan nafsuku menyurut.

Beberapa saat kemudian,setelah rasa nikmatnya mereda Winda mencabut vaginanya dari kemaluan sambil meringis,plok…keluarlah kontolku berlumuran airmani,sebagian sudah encer dan keluar dari vagina winda menetes klantai,Winda turun dari tubuhku,dan setelah menutup tubuhku,ia menciumku,lalu tertatih tatih pergi ke kamarnya.

Aku termenung,mengingat kejadian yg aneh,nikmat,dan membingungkan itu.
Sampai akhirnya besok paginya,Ketika aku bangun Winda sudah tampak siap mau berangkat sekolah,sedang sarapan dengan rambut basah .

Aku ke kamar mandi cuci muka dan gosok gigi,ketika keluar Winda yg nampak kikuk,berpamitan padaku.

“ Om Winda berangkat dulu ya. “ katanya mencium tanganku.
“ Ya sayang,hati2 dijalan “ balasku sambil tersenyum,wajah Winda nampak memerah mendengar sebutan “sayang” dariku yg tidak biasanya.

Lalu aku merengkuh pundaknya mengandengnya keluar,sambil jongkok aku kembali berbisik ditelinganya “ Om pengen kamu hati2,jangan ngelamun ya sayang,gih sono berangkat !“

Ia nampak senang dan menganguk,lalu berjalan keluar dan berbalik menengok lagi sambil tersenyum. Aku jadi blingsatan sendiri kaya anak kecil.

Sejak saat itu Winda menjadi kekasih kecilku,dan aku benar-benar menyayanginya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Mengintip Winda sedang Mandi appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Mayang Bikin Melayang

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Mayang Bikin Melayang – Walaupun bulan ini penuh dengan kesibukanku, aku termasuk orang yang sangat susah untuk dapat mengontrol keinginan seks atas wanita. Pengalaman ini kualami beberapa hari sebelum bulan-bulan sibukku yang lalu di tempat kost. Di tempat kost kami ber-5 dan hanya ada satusatunya cewek di kost ini, namanya Mayang. Aku heran ibu kost menerima anak perempuan di kost ini. Oh, rupanya Mayang bekerja di dekat kost sini.

 

 

cerita-sex-mayang-bikin-melayang-219x300

Cerita Sex: Mayang Bikin Melayang

 

Mayang cukup cantik dan kelihatan sudah matang dengan usianya yang relatif sangat muda, tingginya kira-kira 160 cm. Yang membuatku melayang layang adalah tubuhnya yang putih dan payudaranta yang cukup besar.Ahh, kapan aku bisa mendapatkannya, pikirku. Menikmati tubuhnya, menancapkan penisku ke vaginanya dan menikmati gelora kegadisannya.

Perlu pembaca ketahui, umurku sudah 35 tahun. Belum menikah tapi sudah punya pacar yang jauh di luar kota. Soal hubungan sex, aku baru pernah dua kali melakukannya dengan wanita. Pertama dengan Mbak Anik, teman sekantorku dan dengan Esther. Dengan pacarku, aku belum pernah melakukannya. Swear..! Beneran.

Cerita sex – Kami ber-5 di kost ini kamarnya terpisah dari rumah induk ibu kost, sehingga aku dapat menikmati gerak-gerik Mayang dari kamarku yang hanya berjarak tidak sampai 10 meter. Yang gila dan memuncak adalah aku selalu melakukan masturbasi minimal 2 hari sekali. Aku paling suka melakukannya di tempat terbuka. Kadang sambil lari pagi, aku mencari tempat untuk melampiaskan imajinasi sex ku.

Sambil memanggil nama Mayang, crot crot crot.., muncratlah spermaku, enak dan lega walau masih punya mimpi dan keinginan menikmati tubuh Mayang. Aku juga suka melakukan masturbasi di rumah, di luar kamar di tengah malam atau pagi-pagi sekali sebelum semuanya bangun. Aku keluar kamar dan di bawah terang lampu neon atau terang bulan, kutelanjangi diriku dan mengocok penisku, menyebut-nyebut nama Mayang sebagai imajinasi senggamaku. Bahkan, aku pernah melakukan masturbasi di depan kamar Mayang, kumuntahkan spermaku menetesi pintu kamarnya. Lega rasanya setelah melakukan itu.

Mayang kuamati memang terlihat seperti agak binal. Suka pulang agak malam diantar cowok yang cukup altletis, sepertinya pacarnya. Bahkan beberapa kali kulihat suka pulang pagi-pagi, dan itu adalah pengamatanku sampai kejadian yang menimpaku beberapa hari sebelum bulan itu.

Seperti biasanya, aku melakukan masturbasi di luar kamarku. Hari sudah larut hampir jam satu dini hari. Aku melepas kaos dan celana pendek, lalu celana dalamku. Aku telanjang dengan Tangan kiri memegang tiang dan tangan kanan mengocok penisku sambil kusebut nama Mayang. Tapi tiba-tiba aku terhenti mengocok penisku, karena memang Mayang entah tiba-tiba tengah malam itu baru pulang.

Dia memandangiku dari kejauhan, melihat diriku telanjang dan tidak dengan cepat-cepat membuka kamarnya. Sepertinya kutangkap dia tidak grogi melihatku, tidak juga kutangkap keterkejutannya melihatku. Aku yang terkejut.
Setelah dia masuk kamar, dengan cuek kulanjutkan masturbasiku dan tetap menyebut nama Mayang. Yang kurasakan adalah seolah aku menikmati tubuhnya, bersenggama dengannya, sementara aku tidak tahu apa yang dipikirkannya tentangku di kamarnya. Malam itu aku tidur dengan membawa kekalutan dan keinginan yang lebih dalam.

Paginya, ketika aku bangun, sempat kusapa dia.

“Met pagi..” kataku sambil mataku mencoba menangkap arti lain di matanya. Kami hanya bertatapan.
Ketika makan pagi sebelum berangkat kantor juga begitu.
“Kok semalam sampai larut sih..?” tanyaku.
“Kok tak juga diantar seperti biasanya..?” tanyaku lagi sebelum dia menjawab.
“Iya Mas, aku lembur di kantor, temenku sampai pintu gerbang saja semalam.” jawabnya sambil tetap menunduk dan makan pagi.
“Semalam nggak terkejut ya melihatku..?” aku mencoba menyelidiki.

Wajahnya memerah dan tersenyum. Wahh.., serasa jantungku copot melihat dan menikmati senyum Mayang pagi ini yang berbeda. Aku rasanya dapat tanda-tanda nih, sombongnya hatiku.

Rumah kost kami memang tertutup oleh pagar tinggi tetangga sekeliling. Kamarku berada di pojok dekat gudang, lalu di samping gudang ada halaman kecil kira-kira 30 meter persegi, tempat terbuka dan tempat untuk menjemur pakaian. Tanah ibu kostku in cukup luas, kira-kira hampir 50 X 100 m. Ada banyak pohon di samping rumah, di samping belakang juga. Di depan kamarku ada pohon mangga besar yang cukup rindang.

Rasanya nasib baik berpihak padaku. Sejak saat itu, kalau aku berpapasan dengan Mayang atau berbicara, aku dapat menangkap gejolak nafsu di dadanya juga. Kami makin akrab. Ketika kami berbelanja kebutuhan Puasa di supermarket, kukatakan terus terang saja kalau aku sangat menginginkannya. Mayang diam saja dan memerah lagi, dapat kulihat walau tertunduk.

Aku mengajaknya menikmati malam Minggu tengah malam kalau dia mau. Aku akan menunggu di halaman dekat kamarku, kebetulan semua teman-teman kostku pulang kampung. Yang satu ke Solo, istrinya di sana, tiap Sabtu pasti pulang. Yang satunya pulang ke Temanggung, persiapan Puasa di rumah.

Aku harus siapkan semuanya. Kusiapkan tempat tidurku dengan sprei baru dan sarung bantal baru. Aku mulai menata halaman samping, tapi tidak begitu ketahuan. Ahh, aku ingin menikmati tubuh Mayang di halaman, di meja, di rumput dan di kamarku ini. Betapa menggairahkan, seolah aku sudah mendapat jawaban pasti.

Sabtu malam, malam semakin larut. Aku tidur seperti biasanya. Juga semua keluarga ibu kost. Aku memang sudah nekat kalau seandainya ketahuan. Aku sudah tutupi dengan beberapa pakaian yang sengaja kucuci Sabtu sore dan kuletakkan di depan kamarku sebagai penghalang pandangan. Tidak lupa, aku sudah menelan beberapa obat kuat/perangsang seperti yang diiklankan.

Tengah malam hampir jam setengah satu aku keluar. Tidak kulihat Mayang mau menanggapi. Kamarnya tetap saja gelap. Seperti biasa, aku mulai melepasi bajuku sampai telanjang, tangan kiriku memegangi tiang jemuran dan tangan kananku mengocok penisku. Sambil kusebut nama Mayang, kupejamkan mataku, kubayangkan sedang menikmati tubuh Mayang. Sungguh mujur aku waktu itu. Di tengah imajinasiku, dengan tidak kuketahui kedatangannya, Mayang telah ada di belakangku.
Tanpa malu dan sungkan dipeluknya aku, sementara tanganku masih terus mengocok penisku.

Diciuminya punggungku, sesekali digigitnya, lalu tangannya meraih penisku yang menegang kuat.

“Mayang.. Mayang.. achh.. achh.. nikmatnya..!” desahku menikmati sensasi di sekujur penisku dan tubuhku yang terangkat tergelincang karena kocokan tangan Mayang.
“Uhh.. achh.. Mayang, Mayang.. ohhh.. aku mau keluar.. ohh..” desahku lagi sambil tetap berdiri.

Kemudian kulihat Mayang bergerak ke depanku dan berlutut, lalu dimasukkannya penisku ke mulutnya.

“Oohhh Mayang… Uhh Mayangii.., Saarrii… Nikmat sekali..!” desahku ketika mulutnya mengulumi penisku kuat-kuat.

Akhirnya aku tidak dapat menahannya lagi, crott.. crot.. crot.., spemaku memenuhi mulut Mayang, membasai penisku dan ditelannya. Ahh anak ini sudah punya pengalaman rupanya, pikirku.

Lalu Mayang berdiri dengan mulut yang masih menyisakan spermaku, aku memeluknya dan menciuminya. Ahh.., kesampaian benar cita-citaku menikmati tubuhnya yang putih, lembut, sintal dan buah dadanya yang menantang.

Kulumati bibirnya, kusapu wajahnya dengan mulutku. Kulihat dia memakai daster yang cukup tipis. BH dan celana dalamnya kelihatan menerawang jelas. Sambil terus kuciumi Mayang, tanganku berkeliaran merayapi punggung, dada dan pantatnya. Ahh.. aku ingin menyetubuhi dari belakang karena sepertinya pantatnya sangat bagus. Aku segera melepaskan tali telami dasternya di atas pundak, kubiarkan jatuh di rumput.

Ahh.., betapa manis pemandangan yang kulihat. Tubuh sintal Mayang yang hanya dibalut dengan BH dan celana dalam. Wahhh.., membuat penisku mengeras lagi. Kulumati lagi bibirnya, aku menelusuri lehernya.

“Ehh.., ehhh..!” desis Mayang menikmati cumbuanku.
“Ehh.., ehhh..!” sesekali dengan nada agak tinggi ketika tanganku menggapai daerah-daerah sensitifnya.

Kemudian kepalanya mendongak dan buah dadanya kuciumi dari atas. O my God, betapa masih padat dan montok buah dada anak ini. Aku mau menikmatinya dan membuatnya mendesis-desis malam ini. Tanganku yang nakal segera saja melepas kancing BH-nya, kubuang melewati jendela kamarku, entah jatuh di mana, mungkin di meja atau di mana, aku tidak tahu. Uhhh.., aku segera memandangi buah dada yang indah dan montok ini. Wah luar biasa, kuputari kedua bukitnya. Aku tetap berdiri. bergantian kukulumi puting susunya. Ahh.., menggairahkan.

Terkadang dia mendesis, terlebih kalau tangan kananku atau kiriku juga bermain di putingnya, sementara mulutku menguluminya juga. Tubuhnya melonjak-lonjak, sehingga pelukan tangan kanan atau kiriku seolah mau lepas. Mayang menegang, menggelinjang-gelinjang dalam pelukanku. Lalu aku kembali ke atas, kutelusuri lehernya dan mulutku berdiam di sana. Tanganku sekarang meraih celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kubantu melepas dari kakinya. Jadilah kami berdua telanjang bulat.

Kutangkap kedua tangan Mayang dan kuajak menjauh sepanjang tangan, kami berpandangan penuh nafsu di awal bulan ini. Kami sama-sama melihat dan menjelajahi dengan mata tubuh kami masing-masing dan kami sudah saling lupa jarak usia di antara kami. Penisku menempel lagi di tubuhnya, enak rasanya. Aku memutar tubuhnya, kusandarkan di dadaku dan tangannya memeluk leherku.

Kemudian kuremasi buah dadanya dengan tangan kiriku, tangan kananku menjangkau vaginanya. Kulihat taman kecil dengan rumput hitam cukup lebat di sana, lalu kuraba, kucoba sibakkan sedikit selakangannya. Mayang tergelincang dan menggeliat-geliat ketika tanganku berhasil menjangkau klitorisnya. Seolah dia berputar pada leherku, mulutnya kubiarkan menganga menikmati sentuhan di klitorisnya sampai terasa semakin basah.

Kubimbing Mayang mendekati meja kecil yang kusiapkan di samping gudang. Kusuruh dia membungkuk. Dari belakang, kuremasi kedua buah dadanya. Kulepas dan kuciumi punggungnya hingga turun ke pantatnya. Selangkangannya semakin membuka saja seiring rabaanku.

Setelah itu aku turun ke bawah selakangannya, dan dengan penuh nafsu kujilati vaginanya.
Mulutku menjangkau lagi daerah sensitif di vaginanya sampai hampir-hampir kepalaku terjepit.

“Oohh.., ehh.., aku nggak tahan lagi.., masukkan..!” pintanya.

Malam itu, pembaca dapat bayangkan, aku akhirnya dapat memasukkan penisku dari belakang. Kumasukkan penisku sampai terisi penuh liang senggamanya. Saat penetrasi pertama aku terdiam sebelum kemudian kugenjot dan menikmati sensasi orgasme. Aku tidak perduli apakah ada yang mendengarkan desahan kami berdua di halaman belakang. Aku hanya terus menyodok dan menggenjot sampai kami berdua terpuaskan dalam gairah kami masing-masing.

Aku berhasil memuntahkan spermaku ke vaginanya, sementara aku mendapatkan sensasi jepitan vagina yang hebat ketika datang orgasmenya. Aku dibuatnya puas dengan kenyataan imajinasiku malam Minggu itu. Sabtu malam atau minggu dini hari yang benar-benar hebat. Aku bersenggama dengan Mayang dalam bebrapa posisi. Terakhir, sebelum posisi konvensioal, aku melakukan lagi posisi 69 di tempat tidur.

Ahh Mayang, dia berada dalam pelukanku sampai Minggu pagi jam 8 dan masih tertidur di kamarku. Aku bangun duluan dan agak sedikit kesiangan. Ketika melihat ke luar kamar, ohh tidak ada apa-apa. Kulihat kedua cucu ibu kostku sedang bermain di halaman. Mereka tidak mengetahui di tempat mereka bermain itu telah menjadi bagian sejarah seks hidupku dan Mayang. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Mayang Bikin Melayang appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Mahasiswi Juga Bisa Nyari Duit

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Mahasiswi Juga Bisa Nyari Duit – Ini kisah 2 tahun yang lalu, ketika aku masih indekost di kota Dps. Ketika itu aku baru kerja di sebuah perusahaan. Ditempat kostku yang mempunyai 10 kamar lengkap dengan kamar mandi dalam dan teras masing-masing itu merupakan tempat yang nyaman dan bebas. Maksudku bebas karena pemilik rumah tidak tinggal disana, hanya sebulan sekali datang menarik uang kost atau sesekali jika ada perlu mengecek keadaan.

 

 

 

cerita-sex-mahasiswi-juga-bisa-nyari-duit-254x300

Cerita Sex: Mahasiswi Juga Bisa Nyari Duit

 

Kalo ada yang bertamupun bebas sampai tengah malam atau menginap asal tidak ribut dan mengganggu penghuni yang lain tidak ada masalah. Kebetulan saat aku masuk 8 kamar sudah terisi. Aku menempati kamar paling pojok bersebelahan dengan kamar seorang mahasiswi cantik di sebuah PTS, kira-kira umurnya sekitar 20 tahun.

Cerita sex – Lebih sepekan berlalu, aku belum begitu akrab dengan semua penghuni disana, selain karena masing-masing kamar dibatasi tembok pembatas juga sibuk dengan urusannya masing-masing termasuk aku dan memang disana antar penghuni jarang ada yang mengobrol satu sama lain kecuali hanya sapaan basa-basi ketika kebetulan berpapasan. Walaupun semua penghuni disana berstatus single tapi ada 5 pasangan yang sudah tinggal bersama, mungkin istilahnya kumpul kebo atau apalah. Hanya aku dan 3 wanita termasuk mahasiswi disebelah kamarku yang tinggal sendiri, tapi kuperhatikan merekapun sudah mempunyai pasangan atau minimal dekat laki-laki karena masing-masing sering dikunjungi teman laki-laki dan tak jarang menginap sampe pagi dikamar si wanita.

Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kecuekan masing-masing karena enak juga tidak ada yang saling mengganggu atau mau tau urusan orang, ya mungkin ciri masyarakat perkotaan pikirku, tapi lama-lama mahasiswi sebelah kamarku, sebut saja namanya Sinta, menarik perhatianku. Bukan saja wajahnya cantik, body yang langsing, tinggi sekitar 160 cm dan berkulit putih mulus, Sinta yang kesehariannya suka berpakaian sexy itu kerap membawa laki-laki yang berbeda menginap dikamarnya. Kupikir biasalah pergaulan bebas anak sekarang.

Suatu hari lampu dikamar mandiku mati, aku naik keatas bak mandi dengan maksud mengganti bola lampu yang dapat dijangkau dari sini tanpa sengaja aku melihat retakan berupa celah ditembok kamar mandiku, letaknya diatas dekat plafon. Iseng aku intip kecelah itu dan sedikit kaget ternyata dari situ aku bisa melihat kedalam kamar Sinta tepat mengarah ke tempat tidurnya. Pikiran iseng melintas dikepalaku, gimana kalo kuintip saja Sinta dengan teman laki-lakinya dikamar, lumayan pertunjukan gratis.

Esoknya pulang kerja, sambil tiduran menunggu Sinta kembali ke kostnya. Kira-kira jam 22.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata Sinta dan teman laki-lakinya datang. Tak sabar, aku mulai mengintip dari celah kamar mandi, Kulihat laki-laki itu menunggu Sinta yang sedang menutup pintu kamar, kemudian mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian. Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, Sinta jongkok di hadapan laki-laki itu yang penisnya setengah saling dan mengulum penis besar di hadapannya. Mulut Sinta hampir tidak bisa menampung seluruh penisnya.

Perlahan penis laki-laki itu ereksi penuh karena permainan lidah Sinta. Laki-laki yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil Sinta ke tempat tidur dan langsung menindihnya. Dengan sangat bernafsu laki-laki itu melahap buah dada kenyal milik Sinta.

Dari sini aku dengan jelas melihat wajah Sinta yang lagi merem melek menikmati permainan lidah laki-laki itu apalagi lampu kamarnya tidak dimatikan.

Selang berapa menit mereka berganti posisi 69. Mulut Sinta disumbat dengan penis besar laki-laki itu. Dengan sangat bernafsu Sinta memainkan penis di mulutnya, sedangkan laki-laki itu sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris Sinta, kulihat kaki Sinta mulai menegang dan paha Sinta menjepit kepala laki-laki itu.

Setelah puas, laki-laki itu duduk bersandar di head board dan Sinta duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan Sinta memasukan penis besar laki-laki itu ke lubang vaginanya. Penis laki-laki itu mulai menerobos masuk. Dia mendongak ke atas sedikit meringis saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis laki-laki itu masuk lebih dalam.

Sinta mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan laki-laki itu mejilati dan menyedot buah dada Sinta. Gerakan Sinta maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh Sinta bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut laki-laki itu.

Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui Sinta agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada Sinta yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Sinta lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari celah ini aku bisa lihat vagina Sinta yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar laki-laki itu. Dia menusukkan senjatanya ke vagina Sinta dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara sayup-sayup, “Plak! plok…, plak! plok!”, dari benturan paha mereka.

Sinta seperti mendesah hebat setiap kali laki-laki itu menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, laki-laki itu minta Sinta nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis laki-laki itu keluar masuk menusuk vagina Sinta.

Lima menit berlalu laki-laki itu menunggangi Sinta, perlahan-lahan gerakanya mulai tak beraturan apalagi Sinta juga ikut menggoyangkan pantatnya. Akhirnya laki-laki itu mencabut penisnya dan menyodorkan ke Sinta, Sinta tanpa canggung memasukkan penis yang baru keluar dari vaginanya dan dipenuhi cairan vagina itu kemulut. Kulihat Sinta menghisap penis laki-laki itu sambil tangannya sesekali ikut mengocok-ngocok penis laki-laki itu dan tak lama wajah Sinta sudah dilumuri cairan sperma yang menyemprot keluar.

Kulihat Sinta menjilati penis laki-laki itu samapi bersih. Berdua mereka ke kamar mandi, tapi sayangnya aku tidak bisa melihat situasi kamar mandinya dari sini. Aku balik ketempat tidurku tapi mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot Sinta dengan laki-laki itu. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi.

Beberapa hari berlalu, suatu malam samar-samar kudengar desahan dikamar sebelah, it’s show time, cepat-cepat kulihat dari celah kamar mandi dan ternyata mereka Threesome, Sinta, laki-laki itu dan temanya satunya lagi. Sekarang kutahu Sinta adalah mahasiswi bispak dan bisa dibayar untuk melayani laki-laki, hanya Sinta selalu memilih laki-laki yang bisa mengencaninya. Laki-laki yang sudah dikenalnya dengan baik, Sinta tak sungkan mengajak berkencan dikost’annya.

Sinta kulihat sedang nungging sedangkan laki-laki itu memompa vagina Sinta dari belakang, tangan Sinta berpegangan ke pinggir ranjang sambil melumat penis milik laki-laki satunya yang duduk di pinggir ranjang. Aku baru tahu kalau Sinta benar-benar binal. Wah ini adegan yang sungguh sangat membuat birahi.

Laki-laki itu mencabut penisnya dari vagina Sinta dan menancapkanya lagi ke lubang pantat Sinta. Laki-laki itu nampak mulai bernafsu, semetara Sinta berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam. Dalam 5 menit laki-laki itu mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh cairan spermanya di punggung Sinta. Sementara laki satunya lagi asyik menikmati permainan mulut Sinta, kemudian Sinta di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara laki-laki satunya itu berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat Sinta. Goyangan pantat laki-laki itu menimbulkan suara sayup-sayup, “Ceplak.., ceplok..!”,.

Penis laki-laki itu makin keras menghunjam pantat Sinta sambil tangannya meremas keras pantat bahenol Sinta. Datang dari kamar mandi si laki-laki pertama langsung ikutan nimbrung lagi, dia menyusup ke bawah tubuh Sinta dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina Sinta lalu menurunkan badan Sinta, laki-laki itu satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat Sinta, dia agak membungkuk karena badan Sinta merendah dan nempel ke tubuh laki-laki itu. Mereka mulai bergoyang, mulut Sinta dengan lahap menjilat dada bidang si laki-laki itu.

Laki-laki kedua pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah dibongkahan pantat Sinta, sementara si laki-laki itu masih asyik menikmati goyangan Sinta dari atas, karena laki-laki satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya, Sinta lalu duduk bersimpuh di penis si laki-laki itu dan bergoyang maju mundur. Tangan si laki-laki itu meremas buah dada kenyal milik Sinta, desahan Sinta makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh laki-laki itu.

Laki-laki itu bangkit dan mulai menyodok lubang pantat Sinta yang lagi tengkurep lemas. Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si laki-laki itu membalikkan tubuh Sinta dan mengangkangi wajah Sinta sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri, sementara Sinta tampak membuka mulutnya lebar-lebar ketika laki-laki itu menumpahkan spermanya dimulut Sinta dan tampak Sinta menelan cairan sperma yang memenuhi rongga mulutnya itu.

Laki-laki kedua datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Tinggal laki-laki itu berdua dengan Sinta dikamar. Dia menggendong Sinta ke kamar mandi, mungkin saling membersihkan diri, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.15, aku berencana besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar Sinta tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu.

Jam 04.00 aku terbangun dan iseng kuintip lagi sambil kekamar mandi. Eh kulihat tangan Sinta mengocok penis si laki-laki itu yang sedang berdiri setengah tiang. Kepala Sinta dituntun oleh laki-laki itu untuk melakukan blowjob. Mulut Sinta yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si laki-laki itu. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut Sinta, si laki-laki itu akhirnya tertidur pulas lagi, sementara Sinta ke kamar mandi mungkin membersihkan mulutnya.

Jam 06.30 laki-laki itu bangun, berpakaian dan pamitan ke Sinta yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si laki-laki itu pergi, tak tahan menahan konak aku menyerbu masuk ke kamar Sinta dan mengunci pintu, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya. Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, “Sin… kamu jangan munafik, laki-laki itu dua orang itu kenapa kamu kasih…ah?”, aku keceplosan ngomong.

Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas mengintipku di kamar sebelah. Wajah Sinta tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan laki-laki itu. Akhirnya sekian lama menahan konak, aku mendapat blowjob dari Sinta, bahkan melakukan anal, dan penutup permainan dengan ngecrot di mulut mahasiswi bispak ini yang juga tak menolak ketika kuminta menelan cairan spermaku yang tumpah dimulutnya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Mahasiswi Juga Bisa Nyari Duit appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Guruku Hamil Karena Aku

$
0
0

 

Cerita Dewasa Sex SMA “ Cerita Dewasa Guruku Hamil Karena Aku ”, Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Skandal Terbaru, Cerita Sex Bispak 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

menceritakan pengalaman Sex dari seorang Murid SMU yang bernama Rizal. Sungguh mujur sekali Rizal ini, berawal dari les private menjadi sex private dengan guru cantik yang menjadi idola disekolahnya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Dewasa Guruku Hamil Karena Aku | Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa SPG Terbaru, Cerita Sex Skandal Terbaru, Cerita Sex Bispak 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,

Cerita Dewasa Guruku Hamil Karena Aku

Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri sebelum berbagi cerita sexs dengan para pembaca, Namaku Rizal, cerita mesumku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMU. Aku adalah salah satu siswa dari sekolah salah satu SMA favorit dikota B, saat itu setiap hari selasa dan kamis aku ada les private di rumah guru Kimiaku. Kebetulan guru ini adalah seorang wanita yang umurnya masih muda dan cantik sekali.
Bisa dibilang guru kimia-ku ini adalah flower of the school bagi para murid maupun para guru. Pada saat itu dia masih berusia 26 tahun, oh iya nama guru kimia-ku itu adalah Bu Maria dan Bu Maria ini sudah menikah. Beliau guru yang sangat pintar, sexy, putih mulus dan cantik. Kebetulan saat itu pada hari selasa adalah hari libur nasional, jam les yang semula sore dipindah menjadi pagi, yaitu jam 09.00.
Tibalah hari selasa waktunya aku les private. Pada hari itu aku bergegas berangkat kerumah Bu Maria pada pukul 07.45. Singkat cerita sekitar pukul 08.45 tibalah aku dirumah Bu Maria. Sesampai disana, aku langsung saja mengetuk pintu rumah beliau dan tidak lama beliau membukan pintu rumahnya. Setealah terbuka terlihatlah sesosok guru yang cantik dan sexy sekali berada dihadapanku, so amazing Man.
Pada pagi itu Bu Maria memngenakan dress berwarna putih yang agak transparan, aku tidak tahu apa itu menjadi kebiasaan atau segaja dia memakai Dress tipis seperti itu. Dengan Dress tipis itu, terlihat jelas BH dan Celana Dalamnya yang berwarna merah merona itu. Beuhhh, bikin iman ane goyang aja nih Bu Maria, ucapku dalam hati. Saat itu kebetulan sekali suasana rumahnya sepi, mungkin saja suaminya sedang kerja.
Sepengetahuanku suami Bu Maria bekerja salah satu perusahaan swasta, jadi walaupun hari itu adalah hari libur nasional suami BU Maria tetaplah bekerja. Next, setelah itu kamipun masuk kedalam rumah dan mulai membahas mata pelajaran. Sepanjang pelajaran, saat itu aku hanya terpana melihat BU Maria yang pagi itu benar-benar terlihat menggemaskan.
Secara terus menerus aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari bawah sampai atas. Saat itu yang sangat membuatku tertarik adalah bentuk payudara-nya terlihat kencang dan montok. Karena Dress bagian atas yang dikenakanya agak longgar, secara otomatis terlihatlah belahan payudara-nya ketika sedang membungku ketika menjelaskan pelajaran padaku.
Aku perkirakan kira-kira ukuran BH-nya yaitu 34 B, cukup mantapkan para pembaca. Saking asiknya aku memandangi buah dada beliau, tidak sadar ternyata Bu Maria menyadari kalau aku sedang memandangi Buah dada-nya, dan,
“ Rizal, kamu lagi lihatin apa hayouwww ??? ”, tegur Bu Maria kepadaku.
Buyarlah lamunanku pada keindahan saat memandangin Buah dada BU Maria,
“ E… E… enggak li… lihat apa-apa kog Bu ”, jawabku sekenanya dengan nada bicara terbata-bata.
“ Udah kamu ngaku aja deh Zal, kamu dari tadi lihatin ini ibu kan ??? ”, ucapnya sembari memegang kedua payudara-nya.
Lalu aku-pun menjawab dengan rasa malu,
“ I… iya Bu, Habis Bu Maria hari ini sexy banget sih ”, ucapku gugp tapi agak berani.
“ Nah gitu dong, jadi cowok harus gentle, kamu mau lihat payudara Ibu ini ??? ”, ucapnya frontal.
“ Wah… Ibu ini ada-ada aja deh, tapi kalau ibu mengijinkan saya mau sekali Bu, hhe… ”, ucapku dengan nada bicara nakal.
Setelah percakapan itu, tidak kusangka BU Maria secara Live melepas Dress-nya dan dia kini hanya memakai memakai CD dan BH saja. Saat itu aku merasa seakan bermimpi, saat itu aku hanya terpaku dengan apa yang aku lihat di depan mataku, lalu,
“ Heh… kok kamu malah diem aja sih Zal, cepetan kesini !!! Come to mama baby ??? ”, ucap Bu Maria dengan nada nakal.
Karena ini adalah rejeki nomplok, akupun langsung menghampirinya dan aku duduk disebelahnya. Saat itu juga Bu Maria langsung meraih tanganku dan meletakkan tanganku di payudara-nya yang kenyal dan montok itu. Beuhhh… mimpi apa semalam aku ini, ucapku dalam hati. Lalu,
“ Zal hari ini les private-nya diganti dengan Sex private aja yah, sekarang kamu remas payudara Ibu… ”, ucap Bu Maria nakal.
“ Iya Bu, hari ini akan menjadi les yang mengesankan bagi ibu dan aku ”, ucapku.
Kemudian aku-pun langsung meremas-remas payudara Bu Maria, dan tidak lupa ula aku menjilati putingnya.,
“ Ughhh… Ssss… Aghhh… nikmat sekali jilatanmu Zal, Aghhh…”, ucap Bu Maria sembari mendesah nikmat.
Saat itu aku hanya aku tidak menjawabnya, akupun berganti mencumbu bibir merah Bu Maria dengan lembut. Ciumanku itu disambut dengan cepatnya oelh Bu Maria. Saat menkmati bibir Bu Maria, tidak lupa aku memsukan tanganku ke dalam CD-nya. Mulailah jariku bergerilia, aku mulai memasukkan jari tengahku kedalam Vagina-nya. Setelah beberapa saat aku memainkan jariku, mulai terasa basah Vagina-nya.
Hal itu membuatku nafsuku mulai tidak terkendali, kulepas jariku dari Vagina-nya lalau, aku mulai melepas CD-nya dan langsung aku jilati Vagina-nya lebam dan putih terawat itu. Dengan liarnya aku menjilati Clitoris-nya, setelah kurang lebih 10 menit aku menjilatiVagina-nya, Bu Maria masih belum orgasme juga. Nampaknya Bu Maria ini tipe cewek yang kuat dalam hubungan sex.
Hal itu membuatku semakin tertantang, maka aku lanjutkan jilat-jilatan mautku pada Vagina-nya. Tidak lama setelah itu nampaknya Bu Maria mulai tidak tahan lagi, dan dia meminta aku untuk membenamkan Penisku kedalam Vagina-nya,
“ Ughhh… Ssss… Aghhh…. Zal… cepetan masukin kejantana kamu Zal… Oughhh…”, ucapnya mulai tak terkendali.
Mendengar hal itu aku langsung melepas baju, celana, dan celana dalamku sehingga aku gini telanjang bulat, dan sekarang kami berdua sama-sama bugil. Bu Maria tampaknya kaget ketika melihatukuran Penis-ku yang besar. ukuran Penis-ku, yaitu panjang 18 cm dan berdiameter 5 cm. Saat itu aku langsung mengambil posisi didepan Vagina-nya, lalau aku masukan Penis-ku dengan perlahan ke Vagina-nya,
“ Blessssssssss…”,
Ternyata yang masuk baru kepala Penis-ku saja. Secara konstan aku maju mundurkan keantanku, dan,
“ Aghhhhhhhhhhh….”,
Kali ini telah terbenam sepenuhnya penis-ku kedalam liang Vagina Bu Maria yang nikmat itu,
“ Aow… Aghhhhhhhhhh… ”, desah Bu Maria sangat keras.
Nampaknya dia agak merasa kesakitan, untung saja rumahnya agak jauh dari rumah tetangga sekitar, jadi suasana tetap aman. Saat itu aku tidak langsung menggenjot Vagina Bu Maria, aku mendiamkan sejenak, Penis-ku di didalam liang Vagina Bu Maria. Sementara itu aku sesekali aku mencumbu bibir seksinya, dan,
“ Ibu udah Siap belum ??? ”, tanyaku.
“ Udah Zal, hari ini puasin ibu ya Zal ”, jawabnya.
Saat itu juga aku langsung menggenjot Vagina-nya sambil aku remas-remas payudara besarnya. Bu Maria hanya merem melek sambil menggigit bibir bawahnya. Nampaknya dia sangat menikmatinya, aku genjot dengan tempo cepat. Aku genjot vagina Bu Maria dengan posisi itu selama 15 menit.
“ Zal… Sssss… ibu mau keluar nich… Aghhh… ”, ucap Bu Maria.
Mendengar ucapanya aku semakin mempercepat genjotanku dan tidak llama kemudian,
“ Serrrr… Serrrr… Serrrr… ”,
Terasa cairan hangat membanjiri penis-ku didalam liang vagina Bu Maria, hal itu menandakan Bu Maria telah mendapatkan orgasme pertamanya. Terasa sangat hangat sekali Penisku di dalam Vagina-nya. Masih dengan penis yang terbenam didalam vahina, aku menghentikan genjotankau sejenak, aku sengaja memberi dia waktu untuk istirahat sejenak,
“ Gimana Bu, dilanjut nggak ??? ”, tanyaku.
“ Lanjut dong Honey, ibu masih belum puas nich, ayo lanjut lagi”, jawabnya.
“ okey deh Bu, tapi sekarang ibu gantian yang diatas yah ”, pintaku.
“ Baiklah, sekarang ibu yang akan beraksi dan memuaskan kamu ”, jawabnya.
Sat itu juga aku langsung telentang dilantai dan Bu Maria mulai naik diatas tubuhku gini kami bercinta dengan gaya WOT ( women on top). Bu Maria-pun langsung mem egang Penisku dan langsung memasukkanya kedalam Vagina-nya itu. Bu Maria langsung beraksi, dia menaik turunkan pantatnya dengan lincahnya. Sementara Bu maria berada diatas, aku-pun tidak tinggal diam saja.
Aku mengimbangi permainan Bu Maria dengan meremas payudara-nya dan terkadang Bu Maria mecumbu bibirku. kali ini durasi permainan kami agak lama, yaitu 20 menit dengan gaya sexs WOT itu. Tiba-tiba,
“ Serrrr… Serrrr… Serrrr… ”,
Bu Maria mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, padahal aku masih belum orgasme sama sekali. Karena belum mendapatkan klimaksku, kini aku meminta Bu Maria berganti posisi dengan gaya sex Doggie Style,
“ Sekarang ibu nungging yah ”, ucapku.
“ Iya sayang ”, jawabnya singkat.
Sungguh luar biasa, guruku ini, dalam posisi ini dia terlihat sangat sexy sekali, ucapku dalam hati ketika melihat tubuhnya dari belakang. Lalu dari belakang, jelas terlihat Vagina-nya yang merah merekah dan bekas lendir kawinya sendiri. Saat itu aku langsung membenamkan Penisku dari belakang dan langsung aku genjot Vagina-nya sambil meremas-remas payudara-nya dari belakang,
“ Aghhh… Ooughhh.. Ssss…”, desahku.
“ Oughhh… Shit… Aghhh… lebih cepat sayang… lebih cepat lagi… Aghhhh… ”, ucapnya.
Lalu akupun menggenjot guruku yang sexy ini dengan penuh birahi. 20 menit kami bermain diposisi tersebut, sementara Bu Maria sudah orgasme sebanyak 3 kali selama menit itu. tiba-tiba ada yang mendesak keluar dari Penisku,
“ Zal… ibu mau keluar lagi… Aghhh… ”,ucap Bu Maria.
“ Tahan dulu Bu… Rizal juga mau keluar nih, kita keluarin barengan yah ”, pintaku.
Lalu akupun menggenjot lebih cepat lagi dan,
“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,
Akhirnya kami orgasme bersamaan, dan air maniku tersembur memenuhi Vagina-nya. Setelah keluar semua, aku-pun cabut Penisku. Aku melihat ada sperma yang mengalir dari Vagina-nya karena saking banyaknya air mani yang aku keluarkan. Tidak terasa kami bercinta selama 1 jam lebh. Sejenak kami istirahat dan berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu ternyata menurut Bu Maria, suaminya tidak bisa memuaskannya seperti saat berhubungan sexs denganku.
Aku senang sekali mendengarnya.
“ Aku bisa memuaskan ibu kapan saja disaat ibu mau ”, kataku.
“ Wah… kamu memang murid kesayangn ibu Zal, terima kasih ya Zal… Emuaach… ”, jawab Bu Maria sambil memeluk dan mencium bibirku.
Singkat cerita, kira-kira kami beristrahat selama 30 menit, kamipun berhubungan sexs lagi. kali ini kami bermain dikamar Bu Maria sendiri. kami bermain selama 1 jam dan selama itu Bu Maria sudah orgasme sebanyak 6 kali dan aku sebanyak 2 kali. Saat itu kami sangat menikmati permainan itu. Setelah berhubungan sex kamipun merasa lelah dan kami berdua tertidur pulas dikamaU Maria.
Tidak terasa setelah terbangun jam menunjukna pukul 15.00 sore. Kemudian setelah itu aku bergegas mengenakan pakainku dan aku berpamitan pulang, karena 1 jam lagi suaminya akan pulang. Sejak saat itu kami sering berhubungan sex jika ada kesempatan. Terkadang dirumahnya saat tidak ada suaminya, disekolah saat semua siswa dan guru pulang, atau kami menyewa hotel untuk sekedar berhungan sex.
tiba-tiba 2 bulan kemudian Bu Maria memberitahuku kalau dia sedang mengandung dari hasil percintaan kami. Aku terkejut sekali mendengarnya, aku takut jika sampai ketahuan orang lain jika itu adalah anakku. Namun Bu Maria sangatlah cerdas, dia berkata padaku,
“ Udah kamu nggak usah takut, ibu akan bilang pada suami ibu kalau ini adalah anaknya. Waktu itu setelah berhubungan sex denganmu, malam harinya ibu juga berhubungan sex dengan suami ibu untuk menghilangkan kecurigaan, jadi aman deh ”, ucap Bu Maria membuatku tenang.
Tampaknya Bu Maria tahu kalau dia akan hamil, makanya dia bercinta dengan suaminya setelah dengan aku. aku mulai tenang sekarang. Selama 3 bulan sejak dia hamil, kami tidak lagi berhubungan sex karena takut mengganggu kesehatan calon bayinya. Ketika menginjak usia kehamilan 5 bulan, kamipun melakukannya lagi, hal ini juga berguna untuk membantu kelancaran persalinannya nanti. Pada kehamilannya kami lebih sering bercinta karena aku sangat menyukai bercinta dengan wanita hamil. Aku sering minta jatah ke Bu Maria, terkadang Bu Maria yang meminta, dia bilang karena itu ngidam.
Singaky cerita setelah kelahiran anaknya kami masih sering melakukannya kuramg lebih selama 1 tahun. Kami berhenti melakukan skandal itu ketika Bu Maria telah pindah keluar kota. Sungguh pengalaman dan hal yang menyenangkan untuku, karena dalam 2 tahun, aku terpuaskan oleh guru yang cantik dan hebat dalam berhubungan sex. Terima kasih Bu Maria. Semoga kita dapat mengulang momet itu kenbali. Selesai.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

 

The post Cerita Dewasa Guruku Hamil Karena Aku appeared first on Doyanbokep.


Cerita Dewasa Ide Gila Mandi Bersama

$
0
0
Cerita Dewasa Sex ABG 2016 “Cerita Dewasa Ide Gila Mandi Bersama”, Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
 Berawal dari liburan keluarga edho dan keluarga Laura ke Villa Milik keluarga Laura. Terjadilah persetubuhan kedua sahabat ini, yaitu Edho dan Laura. Kedua sahabat ini berawal dari iseng untuk mandi bersama, Eh… keterusan deh sampai tidur bersama alias ML. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Ide Gila Mandi Bersama
Apa kabar para pembaca sekalian, perkenalkan namaku Edho. Aku bertempat tinggal di pulau dewata, dimana pulau dewata adalah surganya para wisatawan di negri tercinta kami ini. Sebelum aku berpindah tempat tinggal, dulunya aku tinggal di Jakarta. Nah kali ini aku akan menceritakan tentang pengalaman pertamaku, dimana aku mengenal tentang sexs.
Ketika itu kira-kira aku berusia na15 tahun, aku mempunyai teman cewek yang aku kenal dari kecil, temanku itu bernama Laura. Karena temanku dari kecil, tentunya dulu dia juga berusia sama seperti aku. Laura ini mempunyai sifat tomboy, karena dia tomboy hampir semua temanya adalah laki-laki. Diantara teman-teman laki-lakinya aku bukan sekedar teman biasa karena aku adalah sahabatnya dari kecil.
Laura ini ssudahh dekat sekali dengan keluargaku, selain kami yang berteman dekat orang tua kami juga juga ssudahh berteman lama. Bahkan kakak-kakak kami-pun juga ssudahh berteman lama. Tidak jarang keluargaku dengan keluarga Laura sering berlibur bersama ke Puncak. Karena keluarga Laura mempunyai villa di Puncak maka kami sering memilih untuk berlibur untuk sekedar refreshing disana.
Pada waktu itu aku, tepatnya pada hari minggu, sasudahra dan keluarga kami sedang keluar. So… tinggal aku dengan Laura saja yang berada villa sampai sore hari. Ketika itu karena hari mulai gelap kamipun masuk kedalam villa karena kami sama-sama mempuyai sifat penakut. Ditambah lagi ketika itu lampu villa belum ada yang dinyalakan, ketika itu seringterdengar suara tokek yang membuat kami merinding.
Kami-pun ssudahh mulai bertanya-tanya kemana orang tua kami, karena sampai jam segini belum pulang juga. Ketika itu kira-kira selama pukul 17.15,tiba-tiba Laura mempunyai ide gila, dan dia berkata,
“ Eh Dho, Kami mandi bareng aja yuk !!! ” ucap Laura dengan asalnya.
Mendengar ucapan Laura akupun sempat terkejut. Tapi di usia kami yang dulu masih sama-sama berumur 15 tahun, kami masih agak polos dan tidak mempunyai fikiran tentamg sexs. Kemudian aku-pun menjawab,
“ Busett… gila Loe yak, kami kan berbeda kelamin… huuu… dasar gila… ”,
“ Emang kenapa kalau kami beda kelamin Dho ???, Mamah sama Papah aku aja aja kalau mandi sering barengan ” dengan polosnya Laura mengatakan itu.
Karena dia selalu menagkis perkataanku untuk menolak, maka aku-pun menuruti ide gilanya itu.
Kemudian kami-pun bergegas masuk villa dan mengambil handuk masing-masing di jemuran. Ketiak itu handukku agak basah, soalnnya pada siang hari tadi, aku pakai untuk mengeringkan tubuhku sehabis berenang. Karena melihat handuku basah, ketika itu Laura berkata
“ Anduk loe basah ya Dho, sudahhlah pakai handuk Gue aja, kita barengan aja pakai handuknya ”, ucapnya dengan polos.
“ Oke deh kalau gitu Lau ”, jawabku singkat.
Singkat cerita kamipun bergegas mengunci pintu villa itu dan bergegas masuk ke kamar mandi utama di Villa itu. Sesampainya di kamar mandi, kamipun malu-malu dan sama tidak mau membuka baju kami. Kami saling memerintah untuk membuka baju duluan. Lalu perseteruan kami itupun terpecahkan oleh ideku.
“ Eh Laura… Gini aja biar adil, gimana kalau kami sama-sama balik tubuh, terus buka baju, habis itu bajunya dilempar ke luar kamar mandi supaya kami nggak ada yang bohong ”, ucapku.
“ Wah… bener banget tuh Dho, oke deh deal ”, jawabnya.
Ternyata dia setuju dengan ideku itu, kemudian kami-pun berbalik tubuh dan segera melepas dan membuang baju kami ke arah pintu keluar kamar mandi. Setelah kami sama-sama sama telanjang bulat, kami-pun berbalik tubuh dan saling menutupi bagian-bagian sensitif kami. Diiringi dengan telanjangnya kami, muka kami-pun sama-sama memerah karena malu.
Kemudian aku membuka tanganku, dan meraih tangan Laura yang ketika itu menutupi di payudaranyanya, lalu aku berkata,
“ Lepasin dong tangan Loe Laura, mandi yuk ah… ” ucapku.
Sebenarnya aku sendiri agak kaget ketika melihat paysudahra Laura yang mulai tumbuh itu. Aku tidak mengira ternyata di balik sifat tomboynya itu, Laura mempunyai bentuk tubuh yang sexy sekali. Pada awalnya kami memang sekadar mandi biasa, namun pada akhirnya ketika aku ingin menggosok bagian punggung, aku akhirnya meminta Laura untuk menggosokan punggungku, soalnnya tanganku nggak sampai.
Laura-pun mengiyakan permintaanku, dan dia mulai menggosok dari punggungku sampai pinggangku saja. Ketika itu aku berfikir ssudahh selesai, kemudian aku membalikan tubuhku. Eh ternyata, tanpa sengaja tangannya yang masih menempel di tubuhku terpeleset dan memegang kejantananku. Secara spontan, tiba-tiba tubuhku merasa aneh dan merinding. Tak lama setelah itu, tiba-tiba kejantanankun mengeras.
“ Ma… ma… Maaf Dho, Gue nggk sengaja. Aneh ya Punya kamu itu kok agak keras, terus kok tiba-tiba gerak-gerak sendiri ??? ” ucapnya dengan polosnya.
Aku tidak menyangka rupanya dia belum tau, kalau cowok kejantananya dipegang oleh lawan jenisnya pasti akan terangsang dan kejantannya bakal gemeter, terus mengeras sendiri.
“ Bilang aja loe sengaja mau megang punya Gue … Weeekk… ? ”, ucapku menggodanya.
Dia-pun menjadi malu lalu diapun berbalik badan sambil menyuruh aku bergantian untuk menggosok punggungnya. Libido aku saat itu sudah mulai naik, apalagi saat aku mengelus punggungnya dia, mulai bahu, punggung sampai ke pinggang. Beuuhhh… bener-bener aku ngerasain betapa mulusnya kulit dia. Tanpa sadar, ketika itu tanganku-pun sudah sampai pada bagian pantat Laura.
Ternyata hal itu membangkitkan birahi Laura, lalu Tiba-tiba dia membalikan tubuhnya, lalu ngedekap erat di tubuhku. Sampai-sampai aku sendiri ngerasa payudra Laura terhimpit oleh tubuhku,
“ Oughhh…. Ssss… Aghhhh…. ”, terdengar desahan keluar dari mulutnya.
Dan disusulnya lagi dengan ucapan,
“ Tangan kamu nakal juga ya Dho.. Aghhhh…”,ucapnya.
Lalu aku yang sudah tidak tau mau ngapain lagi, spontan aku langsung mencium bibir dia. Dia-pun membalas ciumanku, dan tanganku-pun mulai bergerilia dari pinggang punggung, dan beranjak ke payudaranya. Lalu Laura mulai menggegerayangi tubuhku, berawal dari punggung, lalu turun ke pantatku. Rupanya Laura pernah pernah nonton film porno sebelum aku.
Jadi dari pengalaman ketika melihat film porno, Laura mulai menyedot kejantananku, mengocok dan memaikan kejantananku dengan lidahnya. Sedikit demi sedikit aku-pun meerasa Kejantananku mulai tegak. Sampai pada akhirnya kurasakan Kejantananku tiba-tiba berada didepan bibir Kewanitaan-ya dan Laura-pun merasa geli dan tubuhnya sedikit menggemelihat.
Kemudian tangan kananku membuka buka kran air bertujuan agar sabun di tubuh kami turun semua. Tapi Kejantananku belum pol, jadi masi bisa manjang lagi. Waktu aku maenin payudaranya, dia ngelepasin mulutnya dari bibir aku dan dia memengerang sedikit.
Pada awalnya aku awalnya aku nggak tahu tiap aku maenin, aku cubit dikit, atau ketika kejantananku mengesek Kewanitaan-ya-nya, dia selalu memengerang atau ngerasa geli-geli gimana gitu. Tidak lama lalu dia mencium aku lagi. Kejantananku makin jadi waktu dia ngeluarin lidahnya di mulut aku, sampai kepala Kejantananku akhirnya masuk ke Kewanitaan-ya-nya.
Dia mengerang lagi, tapi kali ini agak keras desahanya, lalu dia bilang kalau itu sakit. Waktu itu, kami sudah mulai dingin, soalnnya kami sudah basah-basahan selama 1 jam, jadi kami sudahhan lalu handukan. Kali ini sudah tidak malu-malu lagi. Aku mulai mengelap tubuh dia sampai ke Kewanitaan-nya. waktu itu, belum banyak bulunya, masih dikit banget.
Waktu aku ngelap, aku jongkok, jadi muka aku pas didepan Kewanitaan-ya-nya. dan dia sengaja, dia tiba-tiba tiba majuin pinggulnya sampai Kewanitaan-ya-nya mendarat di mulut aku, tapi akhirnya dia sendiri yang kegelian. He ”, he ”, he ”,
Sehabis mandi kami lari ke kamarku, soalnnya ga ada yang bawa baju, di kamar kami maen sambil telanjang, aku disuruh duduk diatas pinggang dia. Ternyata dia sudah nggak sabar pengen dimasukin. Yang Benar saja, dia nyuruh masukin Kejantananku ke dalam kewanitaan-nya. Ketika itu aku tidak mendengarkan perkataan Laura, malah aku maenin dulu kewanitaan-nya.
Terus terang saja, aku belum pernah melihat sedeket ini sebelumnya. Warnanya kewanitaan Laura Ketika itu masih berwarna merah muda dan terlihat menarik sekali.
“ Laura, kok punya kamu baunya wangi yah ? ”, ucapku sembari memperhatikan kewanitaan Laura.
Lalu dia berkata padaku, katanya Kewanitaan Laura rasanya manis, makanya aku disuru coba jilat. Lalu aku coba jilat, dan dia mengerang, seolah keenakan, tapi rasanya asin. Rupanya lendir kawin Laura sudah keluar sedikit waktu itu. Lalu aku maenin pake lidah aku sampai dia meremas-remas bantal yang ada di kepalanya. Kalau melihat dari expresinya, dia nampaknya sudah tidak tahan dengan jilatanku.
Sambil mengerang, Laura juga mendesis, persis kaya yang di film porno. Lalu, dia bangun, dia bilang mau gantian. Kali ini aku yang terlentang, dan dia yang masukin Kejantananku ke mulutnya. Aku cuma bisa ngomong,
“ Oughhh… shit… oughhh… Sss… Aghhh… Lau … ”, desahku.
Rupanya suara aku bikin dia tambah On Fire. dia makin kenceng keluar masukin Kejantananku ke mulutnya, kali ini aku yang inisiatif megang kepalanya dia dan aku tahan, sampai Kejantananku aku rasa mentok di tenggorokan dia. Setelah selama 5 menit dia maenin ama Kejantananku,
“ Eumm… Gue udah nggak tahan nih Dho, kita gituan yuk Dho !!! ”, ajaknya nampak on Fire sekali.
Kami berdua tau, bahwa masing- masing dari kami belum pernah negelakuin ini sebelumnya. Dia masih perawan, dan aku masi perjaka ting ting. Aku pegang barang aku yang sudah kenceng banget, lalu aku duduk bentar di pojok luar tempat tidur buat ngambil nafas sesaat, tapi dia dari depan langsung duduk di pangkuan aku dengan posisi ngebuka kakinya dan tubuhnya menghadap ke tubuhku.
Aku langsung lahap payudaranya dia dan dia makin jadi, kepala aku di bekep di payudaranya, sampai aku sendiri ada susa nafas. Aku beruntung, dia itu tipe cewe tomboy tapi sering disuru minum jamu sama nyokapnnya, soalnnya nyokapnnya itu apoteker, katanya buat ngejaga kulit. Jadi payudaranya itu lembut banget, wangi lagi .
Lalu dia memegang Kejantananku dan diarahkan ke lubang kewanitaanya.
Ketika itu aku hanya melihat dari atas lalu
“ Zlebbb… ”
Masuklah sedikit Kejantananku ke lubang kewanitaanya, dan dia langsung menindih tubuhku, sembari berkata,
“ Aghhh… Ughhh… sakit banget ternyata Dho… Huuu… ”, ucapnya.
Mungkin karena ini yang pertama kali. Tapi ngedenger suara dia, aku makin ngegenjot dikit, aku mengangkat pinggangku, lalu Kejantananku makin masuk, kira-kira masuk setengah. Lalu dia makin merintih, aku tidak tahu Laura merintih sakit atau nikmat. Setelah terangkat aku mulai memutar tubuhku, jadi psosi kami sekarang Laura di bawah dan aku yang diatas.
Dengan posisi itu, aku mulai memasukan pelan-pelan, dan dia makin merintih,
“ Aghhh… Ssss… Aghhh… udah Dho… Oughhh… sakit… Dho…”, ucapny nampak kesakitan.
Karena aku takut dia teriak, aku berkta pada Laura,
“ Ughhh… Tahan bentar Lau, Nanggung nih… Ssss… Aghhh…”, ucapku menenangkanya.
Kemudian aku mencium dia, supaya suaranya tidak terdengar dari luar Villa. Pada akhirnya setelah 30 menit aku berusah keras, pada akhirnya kejantananku-pun masuk semuanya. Dan kali ini dia tidak merasakan sakit lagi, dan malah keasikan. Sembari terus mengerang, dia mulai tersenyum, lalu dia lanjutkan eranganya lagi. Sesekali aku melihat Kejantananku, karena aku takut salah masuk kedalam anusnya.
Ternyata setelah aku lihat, aku sangat tepat sekali memasukan kejantananku pada kewanitaan Laura. Seketika itu juga aku melihat ada darah di antara Kejantananku dan Kewanitaan-nya Laura. Lalu laura,
“ Jangan kaget Dho lihat darah itu, itu adalah darah keperawanku, Aghhh…. ”, ucapnya.
Mendengar ucapanya aku-pun lalu aku mulai meneruskan permainanku, aku keluar masukin Kejantananku, dan Dia-pun memengerang keenakan. Setelah setengah 30 menit aku menggenjot kewanitaan Laura, tiba-tiba aku merasa ujung Kejantananku berdenyut-denyut. Begitu pula mulut kewanitaan Laura, Kewanitaaan Laura juga bergetar dan makin menejepit Kejantananku, Lalu,
“ Ssss… Aghhh… Dho kamu mau keluar yah ??? aghhh… ”, tanyanya sembari menikmati genjotanku.
Belum sempat aku menjawab, lalu dia menimpa perkataanya lagi,
“ Aghh… Buruan cabut Dho, jagan keluari didalam, aku juga mau keluar nih… aghhh… ”, ucapnya.
Karena baru pertama kalinya kami bersetubuh dan badan juga sudah lemas, akhirnya kami-pun orgasme secara bersamaan, dan,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”
Sial sekali akupun mengeluarkan spermaku didalam kewanitaan Laura. Ketika itu Laura sempat kaget juga karena aku menumpahkan spermaku di dalam Kewanitaan Laura. Apalagi dia sadar kalau waktu itu dia belum dapet, soalnnya masih awal bulan, sedangkan dia biasanya mens katanya di minggu-minggu ke tiga. Tapi mau gimana lagi ini semua sudah terlanjur.
Setelah itu, sejenak kami melupakan kejadian yang baru terjadim, aku-pun berciuman dengan Laura, dan dia berkata,
“ Kenapa tadi nggak ditarik keluar Dho. ntar kalau sampai kenapa-napa gimana coba ??? ”, ucapnya sedikit takut.
Akupun tidak menjawab pertanyaan Laura, lagia sudah terlanjur mau gimana lagi. Lalu kami-pun melakukan hal gila lagi, dengan kejantanan masih menancap, kami coba turun pelan-pelan dari tempat tidur. Lalu kami jalan ke kamar mandi, dan kami berencana mandi lagi soalnnya tubuh kami berkeringat akibat permainan sexs tadi. Lalu kami mandi dengan keadaan kejantananku yang masih menancap.
Singakt cerita setelah kami-pun selesai mandi dan aku melepas kejantananku dari kewanitaa Laura.Kemudian kami-pun memakai baju dan nonton TV sembari berpelukan. Tidak lama kemudian orang tua kamipun datang dan kami bersikap seperti tidak pernah ada kejadian apa-apa. Sungguh pengalaman sexs yang menyenangkan dan lucu sekali.
Semenjak kejadian itu hubungan kami-pun terus berlanjut, kami sering mencuri-cri kesempatan untuk bersetubuh dikala ada kesempatan. Dan satu hal lagi, ternyata Laura di minggu ke 3 dia menstruasi. Kamipun lega dan setelah itu kami sering melakukan hubungan sexs dimana saja. Selesai.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post Cerita Dewasa Ide Gila Mandi Bersama appeared first on Doyanbokep.

erita Dewasa 3 Wanita Buas Memperkosaku

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Perkosaan 2016 “ Cerita Dewasa 3 Wanita Buas Memperkosaku ” Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa Gangbang, Cerita Sex Threesome Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
 
pengalamaan Sex yang pahit tetapi nikmat dari seorang Pria yang benama Miko. Ini bisa dikatakan keberuntungan dan bisa juga dikatakan musibah. Kenapa bisa begitu ? suatu keberuntungan bahwa Miko bisa berhubungan intim dengan 3 wanita sekaligus. Dikatakan musibah, karena Miko ini diperkosa, diikat dan ditahan selam 3 hari untuk melayani kebutuhan sex oleh 3 gadis yang mempekosanya itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Cerita Dewasa 3 Wanita Buas Memperkosaku | Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa Gangbang, Cerita Sex Threesome Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa 3 Wanita Buas Memperkosaku
Panggil saja namaku Miko, Aku tidaklah laki-laki yang begitu sempurna, kalau dilihat dari wajahku aku juga tidak terlalu ganteng, sedangkan tinggi badan dan bentuk tubuhku juga biasa-biasa saja. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari diriku. Aku sendiri sampai saat ini masih bingung mengapa banyak wanita yang tertarik padaku. Tidak sedikit wanita yang terang-terangan mengajaku kencan.
Pada saat itu aku masih duduk di bangku SMA, terus terang saja dulu aku belum punya fikiran untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Para pembaca jangan berfikir kalau aku lelaki yang tidak mormal, sumpah saya adalah laki-laki normal. Memang sih di usiaku saat itu harusnya sudah mempunyai teman spesial, tapi mau dikata apa, saya belum berminat.
Sampai pada saat itu, tepatnya hari minggu pagi hari, aku tiba-tiba ingin lari pagi. Padahal aku tipe orang yang malas berolahraga. Tapi entah kenapa, pada hari itu ingin sekali berolahraga. Ketika itu aku dari rumah sengaja berjalan kaki, sesekali aku berlari kecil layaknya orang joging pada hari. Tidak terasa ternyata aku sudah cukup jauh melakukan joging dari rumahku.
Kakiku-pun sudah mulai terasa lelah, karena merasa lelah aku-pun duduk dan beristirahat di bangku taman sembari memandangi orang-orang yang masih berolah raga. Belum lama aku duduk untuk beristirahat, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan langsung duduk di sebelah bangku tempatku beristirahat.
Saat itu juga mataku otomatis tertuju kepada wanita itu, setelah aku sejenak melihatnya, ternyata wanita itu cantik dan menawan sekali.Waita itu saat itu memakai kaos ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga terlihatlah kulit bahu serta sebagian punggung dan belahan payudaranya yang menonjol dalam ukuran kira-kira 34B.
Sungguh mengagumkan, kulitnya terlihat putih dan mulus. Ditambah lagi dia mengenakan celana olahraga pendek dan ketat, sehingga terlihalah pahanya yang putih, mulus dan kencang itu. Aku cukup puas memandangi bagian tubuh dan pahanya itu. Ketika aku sedang asik memandanginya tiba-tiba saja dia berpaling dan menatapku kearahku. Otomatis aku berpura-pura memalingkan pandanganku ke arah lain dan berpura-pura tidak menghiraukanya.
Tidak lama, akupun memberanikan berpaling dan menatap wajahnya yang terlihat segar dan memukau itu. Sungguh wanita ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.
Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena tanpa diduga sama sekali, wanita itu menggandeng tanganku. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan akujuga belum kenal namanya.
Dadaku seketika jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap. Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan.
Aku memperkirakan kalau wanita ini pasti seorang mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Atau hanya sekedar berjalan-jalan sambil mencari kenalan baru. Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Monik banyak bercerita. Sikapnya begitu Monik ng sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah lama mengenalnya.
Monik ini memang pandai membuat suasana jadi akrab. Selesai makan bubur ayam, aku dan wanita itu kembali berjalan-jalan. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang. Tanpa diduga sama sekali, justru Monik yang mengajak pulang lebih dulu.
Belum juga aku menjawab, Monik sudah menarik tanganku dan menggandeng aku menuju ke mobilnya.
Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus, dan tampaknya masih cukup baru. Monik malah meminta aku yang mengemudi. Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa mobil. Monik langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya lagi, aku langsung mengantarkan wanita itu sampai ke rumahnya yang berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau langsung pulang. Tapi Monik menahan dan memaksaku untuk singgah.
“ Ayo.. ” , ajakannya sambil menarik tanganku,
Saat itu Monik memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.
“ Tunggu sebentar ya.. ” , kata Monik setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.
Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Monik . Sementara wanita itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang wanita lain yang sebaya dengannya. Dan wanita-wanita itu juga memiliki wajah cantik serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.
Aku jadi tertegun, karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali, hingga aku tidak sempat lagi menyadari.
“ Aku dulu.., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini ” , kata Monik tiba-tiba sambil melepaskan kaosnya.
Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Monik bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Monik mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali. Sungguh tubuhnya luar biasa indahnya.
Baru kali ini aku melihat payudara seorang wanita secara dekat, payudaranya besar dan padat. Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulu-bulu kewanitaannya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya. Sesaat kemudian Monik menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang menutupi tubuhku, hingga aku henar-benar polos dalam keadaan tidak berdaya. Bukan hanya Monik yang mendekatiku, tapi kedua wanita lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.
Tapi tidak ada yang menjawab. Monik sudah menciumi wajah serta leherku dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara itu bukan hanya Monik saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua wanita lainnya juga melakukan hal yang sama.
Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jari-jari tangan Monik yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremas-remas bagian batang kejantananku. Seketika itu juga batang kejantananku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat kejantananku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Monik . Aku hanya bisa merasakan seluruh batangan kejantananku berdenyut-denyut nikmat.
Aku benar-benar kewalahan dikeroyok tiga orang wanita yang sudah seperti kerasukan setan. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku.
Aku benar-benar tidak berdaya ketika Monik duduk di atas perutku, dan menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua orang wanita lainnya yang kutahu bernama Andin dan Evi terus menerus menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Saat itu juga aku langsung menyadari kalau wanita-wanita ini bukan hanya menderita penyakit hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga menggunakan alat-alat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya.
Sementara itu Monik semakin asyik menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Meskipun ada rasa takut dalam diriku, tetapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini kejantananku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang kewanitaan seorang wanita, lembut, rapat dan sedikit basah, Monik pun merasakan kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih tertahan. Monik terus menggenjot tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang luar biasa cepatnya, hal itu membuatku benar-benar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan itu.
Monik yang mendengarkan teriakanku ini tiba-tiba mencabut kewanitaannya dan secara cepat tangannya meraih dan menggenggam batang kejantananku. Kemudian dia-pun melakukan gerakan-gerakan mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan air maniku yang menyemprot dengan derasnya.
Monik terus mengocok-ngocok kejantananku sampai air maniku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu dan mengejang. Tetapi Monik rupanya tidak berhenti sampai disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot seluruh air maniku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali menggenggam batang kejantananku erat-erat dengan genggaman tangannya sambil mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala kejantananku.
Perlakuannya ini membuat kejantananku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi dipaksa untuk tetap keras dan upaya Monik sekarang benar-benar berhasil. Kejantananku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Monik kembali memasukkan batangan kejantananku ke dalam kewanitaannya kembali dan dengan cepatnya Monik menggenjot kembali kewanitaannya yang sudah berisikan batangan kejantananku.
Aku merasakan agak lain pada permainan yang kedua ini. Kejantananku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Monik memperkosaku, tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan Monik tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa merasakan kewanitaan Monik berdenyut-denyut dan menyedot-nyedot kejantananku.
Sampai pada akhirnya Monik melepaskan teriakannya saat dia merasakan puncak kenikmatannya. Aku merasakan kewanitaan Monik tiba-tiba lebih merapat dan memanas, dan aku merasakan kepala kejantananku seperti tersiram cairan hangat yang keluar dari kewanitaan Monik . Saat Monik mencabut kewanitaannya kulihat cairan hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan kejantananku.
Setelah Monik Baru saja mendapatkan orgasme, Monik menggelimpang di sebelah tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Evi langsung menggantikan posisinya. Wanita ini tidak kalah liarnya. Bahkan jauh lebih buas lagi daripada Monik . Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga orang wanita liar.
Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan tubuh polos di sekitarku, setelah masing-masing mencapai kepuasan yang diinginkannya. Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat berbuat apa-apa. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan sesuatu dengan kedua tangan dan kaki terikat seperti ini. Aku hanya bisa berharap mereka cepat-cepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan melupakan semuanya.
Tapi harapanku hanya tinggal angan-angan belaka. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Aku malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap wanita-wanita itu akan melepaskanku. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali.
Ternyata ketiga wanita itli tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan obat-obatan untuk merangsang gairahku. Sehingga aku sering kali tidak menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga wanita itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku.
Tapi setelah mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini. Dan secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku meminta untuk dilepaskan.
Tapi mereka tidak pernah menggubris permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani berbuat macam-macam. Aku membayangkan kalau orang tua dan saudara-saudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku. Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap wanita-wanita binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi. Selesai.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya.

The post erita Dewasa 3 Wanita Buas Memperkosaku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Mbak Jamu Pancen Oyeeee

$
0
0
Cerita Dewasa Sex Mahasiswa 2016 “Cerita Dewasa Mbak Jamu Pancen Oyeeee“ Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
 
pengalaman Sex dari seorang Mahasiswa yang melakukan hubungan Sex dengan seorang penjual jamu gendong. Sebut saja namanya Beni, hubungan sex ini bisa terjadi dikala Beni sedang liburan semester. Singkat cerita pada pagi itu Beni sedang duduk diteras rumahnya, tidak lama kemudian seorang penjual jamudatang menghampirinya dan terjadilah hubungan sex antara Beni dan Mbak jamu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Butuhsex.com | Cerita Dewasa Mbak Jamu Pancen Oyeeee | Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Dewasa ABG Terbaru, Cerita Sex Salon++ Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Mbak Jamu Pancen Oyeeee
Hay para pembaca, saya akan menceritakan cerita sex pribadi saya dengan seorang penjual jamu gendong. Tapi sebelum memulai cerita, saya akan memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Beni. Kisah Sex ini terjadi ketika saya sedang liburan semester. Karena liburan semester lumayan lama maka saya pukang ke kampung halaman saya.
Saya tinggal di salah satu kabupaten, yang letaknya di bawah kaki gunung. Pada waktu itu saya sedang duduk di teras sembari menghirup udara segar didesa saya. Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita menggunakan caping (topi yang terbuat dari bambu berbentuk kerucut yang biasanya dipakai petani) dan menggendong sebuah bakul yang berisi botol-botol jamu.
Ketika itu wajahnya tidak kelihatan karena tertutup caping, tetapi bila dilihat dari tanganya, dia berkulit putih dan mulus. Tidak lama kemudian wanita itu-pun masuk dari kerumah saya melalui pagar yang terbuka. Kemudian dia-pun menghampiri saya diteras rumah, dan menawarkan saya jamu,
“ Jamu mas, jamunya Mas… ”
Setelah itu dia-pun membuka capingnya dan terlihat seorang wanita yang kira-kira umurnya sekitar 27 tahun. Wajahnya terlihat sangat polos, cantik, dan putih mulus dan tak satupun jerawat hinggap di wajah cantiknya.
“ Ada jamu apa aja mbak ??? ” tanyaku,
“ Macem-macem Mas jamunya, ada jamu perkasa, encok, pegel linu, asam urat dan lain-lain ” ucapnya,
“ Waduh banyak banget mbak, tapi saya nggk punya keluhan sakit tuh mbak, enaknya minum jamu apa ya mbak, ”
“ Ouuh, begitu ya mas, gimana kalau mas minum jamu perkasa aja mas, ini bisa meningkatkan kejantanan dan ketahanan daya tubuh, buat sehari-hari juga bagus kok mas, gimana ”
“ Oh gitu ya mbak, yaudah deh mbak, saya ngikut mas aja, ”
Tidak lama kemudian dia-pun mengeluarkan sebuah gelas dan mulai tanganya mengambil bermacam-macam jamu dan mulai menuangakanya ke gelas. Ketika iu saya hanya diam sembari memperhatikanya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambutnya yang hitam panjang dan lurus menghiasi wajahnya yang menggiurkan itu. Tubuhnya yang padat, langsing dan singset dilengkapi dengan kaki putih mulusnya tanpa bulu kaki sehelai-pun.
Terlihat sekali dia sangat merawat tubuhnya, mungkin dirinya rajin meminum jamunya itu. dari atas melihat gundukan Buah dadanya dibalik bajunya. Terlihat Buah dadanya yang lumayan besar dan kencang itu. rupanya dia tidak menggunakan Bra. tapi tetap saya kesulitan melihat putingnya karena bajunya ketat. tapi putingnya pun tidak terlihat karena bajunya tebal
“ ini mas jamunya ”
“ oh iya mbak, terima kasih ya mbak, ”
Kemudian saya minum jamunya sedikit demi sedikit sambil melihat wajahnya yang cantik itu sambil berbincang-bincang
“ waduh mbak, jamunya enak banget ”
“ trima kasih mas… ”
“ Beni, nama saya Beni. nama mbak siapa ”
“ nama saya Sarah Mas ”
“ panggilanya siapa mbak Sarah? ”
“ terserah mas ”
“ kalau manggilnya mbak Sarah boleh nggak? ”
“ Boleh mas, tapi jangan panggil saya mbak, saya kan belum nenek-nenek(tertawa kecil) ”
“ iya Sarah kamu masih muda, cantik lagi ”
“ ah mas bisa aja deh ”
“ pasti suami kamu pasti senang sama kamu ” ucapan ini tersirat untuk menanyakan statusnya karena biasanya disini orang kawin pada umur 18-21 tahun,
“ saya belum kawin mas ”
“ ohh begitu toh ”
“ ngomong-ngomong Sarah sudah jualan jamu sejak kapan? ”
“ sudah 7 tahun ”
“ ohh gitu toh mbak, oh ini mbak sudah habis ”
Kemudian saya memberikan gelas kepadanya,
“ 4000 saja mas ”
Kemudian saya berdiri dan mengambil dompet saya di kantong,
“ ini mbak ”
Kemudian saya menyenggol tanganya, sungguh halus sekali tanganya,
“ ini mas kembalianya ” kemudian saya menyenggol tanganya kembali
Kemudian dia pergi dan menjajakan ketempat lain. Keesokan harinya saya ingin bertemu dia lagi sehingga saya kembali menunggu di teras rumah di pagi hari. cukup lama saya menuggunya sekitar setengah jam. tapi ujung hidungnya belum tampak juga. kemudian saya masuk kerumah. kemudian sekitar 3 jam kemudian terdengar sebuah ketukan di pintu depan. kemudian saya buka pintunya dan ternyata yang datang rupanya si Sarah.
“ mas Beni, jamunya lagi nggak? ”
“ wahh… dari tadi sudah saya tunggu-tunggu kok nggak datang ”
“ iya mass tadi saya lagi nganter anak saya ke sekolahan ”
Sejenak dalam hati saya bertanya-tanya, belum kawin kok udah punya anak. kemudian saya ajak ke dalam rumah saya
“ ayo mbak masuk aja ”
“ terima kasih ya mas ”
Kemudian dia langsung masuk kerumah saya dan melepaskan sendal kumalnya di depan
“ eh Sarah jangan sendalnya nggak usah dibuka !!! ”
“ nggak papa mas nanti ngotorin lantai mas aja ”
Kemudian dia-pun masuk kerumah dan duduk dibawah,
“ ehmmm… Sarah kok duduk disitu sih ”
“ kan kebiasaan saya begini mas, masa tukang jamu duduk di kursi, kan nggak sopan? ”
“ ini kan di ruang tamu jadi nggak apa-apa ayo duduk ”
kemudian Sarahpun duduk di sofa,
“ nah gitu dong nanti kalau duduk di lantai masuk angin lo… ”
“ iya mas ”
“ oh ya Sarah, kemarin minumanya bikin saya sehat dan bertenaga ”
“ maksih mas, mas mau minum itu lagi? ”
“ iya Sarah ”
Kemudian dia mulai meramu minumannya. tapi perbincangan kami membuatnya berhenti sebentar-sebentar,
“ Sarah, biasanya yang laku itu jamu apa? ”
“ oh, biasanya jamu buat perempuan sama jamu kuat mas ”
“ jamu buat perempuan itu apa aja? ”
“ jamu pembesar dan pengencang Buah dada dan pantat, kulit putih dan mulus dan jamu rapet mas. biasanya pagi-pagi saja sudah laku mas ”
Mendengar perkataan Sarah, kejantanan saya mulai sedikit menengang,
“ oh gitu toh, pantesan yang punya cantik sekali ”
“ ah mas bisa aja deh ” katanya tersipu malu
“ abis itu tetek kamu juga besar, pasti sering minum jamunya ya ”
“ ah mas ngga enak loh didengar orang ”
“ tenang mbak santai saja di sini cuman kita berdua, tapi yang tadi beneran lo mbak ”
“ oh itu gara-gara saya harus minum tiap hari ”
“ kok harus? ”
“ iya karena kalau rasanya beda berarti racikanya beda mas jadi hasilnya juga beda mas ”
“ oh gitu toh, ngomong-ngomong tadi mbak ini janda ya? ”
“ nggak mas ”
“ ngangkat anak angkat? ”
“ nggak mas, kok pertanyaannya seperti itu sih? ”
“ anu mbak saya bingung kok katanya nganter anaknya tapi belum nikah ”
kemudian dia menumpahkan air jamunya ke lantai
“ maaf mas nggak sengaja ”
“ enggak saya yang minta maaf saya lancang, saya mau ngambil pel dulu ”
kemudian saya mengambil pel lantai di sudut ruang dan membawanya ke ruang tamu
“ udah mas saya aja ngelap ”
sebetulnya saya ogah-ogahan jadi langsung memberi pelnya ke Sarah,
“ ini Sarah ”
Kemudian dia langsung menjongkok di hadapan saya dan mengelap. ini adalah kesempatan emas melihat Buah dadanya. maju mundur maju mundur terlihat bukitnya bergoyang dengan indah tapi tetap putingnya tidak kelihatan tapi melihat separuh dadanya sudah cukup bagiku.
kemudian setelah itu dia kembali meramu jamunya
“ sebetulnya begini mas, kisahnya memalukan mas… saya pacaran di desa terus main gituan sama dia, tapi dia melarikan diri ”
“ waduh maaf Sarah kalau begitu ”
“ udah mas nggak papa, semuanya sudah terjadi nggak bisa kembali, lagipula ini juga salah saya, ini mas jamunya ”
“ ya makasih ”
Kemudian saya-pun mengambil gelas penuh jamu itu dari tanganya,
“ saya jadi kepikiran mas ”
“ udah mas, itu kan masa lalu ”
kemudian saya meneguk jamunya kembali,
“ mas emang udah pernah main gituan ya? ”
“ ya, emang kenapa? ”
“ nggak mas emang nggak takut hamil ”, rupanya gadis ini gapsek (gagap seksual)
“ mas kan punya ilmu biar nggak hamil ”
“ ah mas bisa aja deh… ”
“ betulan, mas nggak bohong ”
“ terus kesakitan nggak mas? ”
“ enggak, malah mau lagi ”
“ ah mas bohong ah ”
“ iya betulan ”
“ mas keliatan bohongnya, buktinya dulu saya begituan sakit ”
“ emang sama mantan pacar kamu diapain? ”
“ dulu pacarku pernah remas-remas itu saya, sakit mas, terus dia nunjukin itunya, saya ngeri mas ada bulunya kriwil-kriwil hiii ”
saya tertawa mendengar ini
“ terus gimana mbak? ”
“ Dia masukin itunya ke ini saya mas, perih banget mas terus pas dikeluarin ada darahnya mas, terus saya juga pernah ngeliat orang begituan mas di mobil, pas dicium dileher, perempuanya mangap-mangap mas, terus lehernya merah mas. Saya jadi takut padahal ibu-ibu yang beli jamu suka ngobrol katanya sama suaminya begituan senang banget ”
“ itu tandanya perempuanya keenakan rah , terus yang dikatain ibu-ibu itu bener rah ”
“ tapi kok saya sakit, apa saya kelainan mas? ”
“ nggak, kamu nggak kelainan, pacar kamu yang kelainan, mas bisa buktiin kalau begituan itu enak ”
“ nggak ah mas, nanti anak saya jadi dua deh, susah mas ”
“ lho… kan tadi mas sudah bilang, mas kan punya ilmu biar nggak hamil ”
“ bukan ilmu hitam kan mas? ”
“ iya dong, gimana, mau nggak? ”
“ nggak mas, trima kasih nawarin ”
“ eh Sarah, mas nggak nawarin dua kali lho, mas janji kamu nggak hamil dan nggak sakit seperti yang kamu lakuin sama pacar kamu ”
“ gimana ya mas ”
“ udah bilang ya aja susah banget, mas bikin kamu keenakan bahkan mau lagi ”
“ tapi mas janji ya, kalau nggak mas saya laporin ke polisi lo mas ”
“ iya ”
Kemudian dia mengangguk-angguk kecil. berarti sudah ada lampu hijau buat saya. kemudian saya mendekatinya dengan duduk di sampingnya. saya berusaha mendekatinya. tapi iya bergeser menjauhiku terus-menerus, tapi akhirnya dia dipojok juga.
“ Sarah, kalau kamu minggir terus, kamu nggak dapat enaknya nanti ”
“ saya gemeteran mas ”
“ kalau gitu kamu merem ya ”
Kemudian dia merem. saya mendekatakan bibir saya ke mulutnya. kemudian saya mencium bibit merekahnya itu kemudian setelah itu saya melepaskan bibir saya
“ gimana rah? ”
“ enak mas ”
“ ini ada yang lebih enak, caranya nanti mulut kamu kebuka terus lidah kita ketemu ”
“ ih mas jijik ”
“ kamu kan belum rasain, kamu coba dulu, pas ti ketagihan ”
Kemudian dia membuka mulutnya. kemudian saya memiringkan kepala saya dan mendekatakan kepala saya dan kami melakukan french kiss.
“ hmpphh…hmpph… ” katanya yang membuatku bergelora.
Rupanya tanganya mendorong keras punggungku seakan-akan tidak ingin melepaskanku. kemudian terasa juga Buah dadanya dan putingnya di dadaku. Konstan kejantananku naik dan sudah menempel di pinggang tepatnya di balik bajuku.
Lalu tanganku juga dipunggungnya juga merayap-rayap dan tangan saya surun ke pantatya yang bulat itu. Belum puas dengan bibir sensualnya, kemudian saya beranjak naik ke telinganya. Telinganya saya gigit-gigit kecil dan lidah saya dengan nakalnya saya masukan kelubang telinganya. tercium aroma samponya.
“ mas, geliii mas uhh sshhh ahhh ”
Cukup lama saya bermain dengan telinganya kemudian saya turun ke lehernya dan menggigit kecil lehernya,
“ hmmpph ahh…uhh… ”
Desahanya berulang kali dan makin lama makin keras. tangan saya yang tadi di pantatnya sekarang sedang membuka kancing bajunya.
“ Ssssss… ahhh… mas apa-apaan nih ahhh… uhhh… jangan mas ouhhh… ”
Tetapi saya terus melanjutkannya sambil menggigit-gigit kecil lehernya. kemudian setelah membuka kacaningnya. Sungguh menakjubkan, tertampanglah sebuah sepasang buah dada sempurna!, tidak menggantung, bulat,besar montok seperti buah semangka yang sudah siap untuk dipanen. lebih besar dari punyanya paini.
Kemudian saya turun di dadanya dan membenamkan muka saya diantara dua bola basket itu dan kedua tangan saya memegan dua Buah dada itudan menjepitkan muka saya. ohh enaknya, muka saya seperti dipijit-pijit. kemudian setelah itu saya mulai meremas-remas Buah dadanya
“ ouhhh… mass geli aduh ahhh… ” katanya bertubi-tubi.
Tak lama kemudian saya mulai mengemut Buah dada kananya dan tangan kiriku melemas gunung satunya. saya mulai menggigit putingnya yang sudah menegeras dan menyedot Buah dadanya dengan kekuatan penuh,
“ mas ngilu ahh… enak… terus mas ouch ouch ” desahanya sambil menggelinjang tak karuan.
Setelah cukup lama kemudian saya berpindah keBuah dada kirinya dan sekarang tangan kanan saya mulai meremas Buah dada kanannya yang bahsah terkena air liuruku. bedanya di Buah dada kiri terasa lebih keras dari pada yang kanan. saya pun bersemangat. Kemudian setelah itu kedua tangan saya turun lagi dan menurunkan resletingnya di belakang.
Setelah itu saya melepaskan kancingnya dan terlihatlah sebuah pemandangan yang nggak kalah serunya sama bukitnya. Terlihat pahanya mulus tak berbulu dan saya mulai mengelus-elus kedua tangan saya di pahanya. rupanya dia kegelian
“ mas geli mas uhh ” katanya sambil bergoyang.
Setelah itu saya menurunkan celana dalamnya yang berwarna merah muda dan ada simbol talinya berwarna merah yang terlihat sudah basah di depannya,
“ mas jangan mas ”
Tetapi saya tidak menghiraukan perkataanya dan saya mulai merunkan celana dalamnya dan tertampaklah sebuah kewanitaan yang sudah basah dan menggembung dan pink merekah serta dihiasi asesoris bulunya yang tipis dan haitam itu dan setelah itu hidungku saya benamkan di lubanganya itu
“ eh… mas saya mau diapain… ahhh… mas geli mass uhh… ouch… ouch… ”
Saya-pun mulai menggesekan ke atas dan ke kiri. setelah itu, giliran lidah saya yang beraksi. saya memasukan lidah saya dan menggerayapi kewanitaannya. dia berdesah lebih keras lagi
“ Mas ahhh… ahhh… terus mas ” katanya sambil menjambakku. kemudian akhirnya saya menemukan klitorisnya. Desahan-nya lebih keras lagi,
“ mas terus mas jangan stop mas terus ahhhhh ahhhhh ”. kemudian setelah beberapa menit,
“ mas mau keluar mas ” kemudian setelah berselang beberapa detik dia memuncratkan cairanya ke muka saya
“ mas maaf nggak sengaja ”
“ nggak papa kok ”
kemudian saya yang saat itu masih berpakaian lengkap saya buka sampai telanjang bulat. rupanya ia ngeri punya saya yang dihiasi bulu bulu hitam,
“ mas saya takut mas… ”
“ udah, nggak papa kok, sekarang kamu emut konthol saya ”
“ di emut mas? ”
“ iya diemut ”
“ enggak mau mas ”
“ lho kan tadi saya emut itu kamu masa kok saya yang diemut kok nggak mau ”
“ jorok mas, kan itu buat pipis ”
“ tenang rah, saya kalau cebok selalu pake sabun, terus jembutnya saya sampoin kok, tenang aja rah ”
Kemudian dia mulai mendekatakan mulutnya dan dia masih takut,
“ ayo Sarah, pegang punya saya ”
“ iya mas ”
Tetapi tanganya hanya di keatas kan, tapi tidak menyentuhnya, karena tidak sabar, saya menggapai tanganya dan langung mendekatkan tanganya ke kejantananku dan saya tuntun tanganya untuk mengocok kejantanan saya. kemudian kepalanya saya pegang dan saya dekatkan ke kejantanan saya.
Nikmat sekali rasanya, meskipun awalnya rada sakit (kena giginya) tapi lama-lama mulai enak juga. Dengan teratur begini rasanya dikocokin sama orang yang biasa megang botol jamu jadi kocokanya lebih enak dan nyaman seperti pengocok profesional, maju mundur maju mundur gerakanya sangat sempurna.
“ Ahhh… ouhhh… Sarah terus, kamu pintar ahh terus Sarah uhhhh ”
Saking enaknya dikulum oleh Sarah pada akhirnya beberapa menit kemudian,
“ Crottt… Crottt… Crottt…” keluarlah sperma saya dimulut Sarah kerena saya tidak sempat menahanya lagi,
“ Mas kok di mulut saya sih mas?, kan jijik tauk… ” katanya sambil memuntahkan Sperma di mulutnya,
“ Udah di telen aja ”
“ Mas jangan sembarangan dong, masa ditelen? ”
“ Kamu tau nggak, itu isinya protein semua, bahkan khasiatnya bisa ngalahin jamu kamu ”
“ Ah… mas kerjaanya bohong ”
“ Mas nggak bohong, betulan kok ”
“ Kalau tau gitukan nggak saya buang mas, kalau gitu sekali-sekali dimasukin botol aja mas biar buat campuran jamu saya ”
Sungguh lucu dan aneh sekali Sarah ini,
“ Sarah tolong bikinin jamu penambah tenaga biar mas kuat ”
“ Iya mas ”,
Kemudian dia mulai mengeluaran gelas dan mulai meramu lagi. saya pun tidak tinggal diam. saya duduk dibelakangnya dan kedua tangan saya memilin-milin putingnya,
“ Mas, nanti tumpah hlooo ”
Tetapi tidak saya hiraukan malah saya sambil cium tengkuknya,
“ Mas geli mas mau tumpah hlo mas ”
Kemudian setelah itu jamunya jadi saya suruh Sarah memasukannya ke mulutnya tapi tidak ditelan kemudian setelah itu saya suruh berbalik badan dan kemudian kami french kiss lagi dan mentransfer airjamunya ke mulut saya.
Setelah jamunya habis saya telan, saya meremas Buah dadanya. efeknya jamunya dahsyat, setelah beberapa detik meminumnya, badan saya terasa panas dan kejantanan saya berdiri lagi, urat-uratnya terlihat lebih menonjol dibBening sebelumnya kemudian setelah itu saya suruh Sarah untuk tiduran
“ Sarah, kamu siap ya ”
“ Iya mas. tapi janji beri saya kenikmatan tapi jangan beri saya anak ya mas ”
“ Iya Sarah, udah deh kamu tenang aja… ”
kemudian pertama kali saya menggesek-gesekan terlebih dahulu kejantanan saya ke sekitar lubangnya
“ Mas enak, Mas cepetan masukin saja mass… ahhhhh ”
kemudian saya mulai memasukin liang surgawinya yang sangat kecil itu, bayangkan, saya meniduri seorang wanita yang meminum jamu rapet selama bertahun-tahun padahal tidak pernah behubungan. pasti sangat kecil sekali dan mengalahkan lubang orang perawan. tadi saja hampir tidak terlihat dibalik jembutnya.
Sehinggga saya juga sedikit kesusahan karena terlau sempit tapi perlahan lahan saya akhirnya berhasil memasukan seperempat dan perlahan-lan akhirnya penuh juga. setelah ful baru saya oper ke gigi 6. dengan gaya konvensional, saya mulai menjalankan kontak sexual.
“ Ahhhh… ouhh…. Ahhhh… yess …. ouhhhh… ahhhh terus mas ahhh ” desahanya,
Sungguh enak sekali dijepit dengan kewanitaan yang masih super sempit ini. enak sekali rasanya ahhh. melihat Buah dadanya yang juga bergerak. menambah semangatku untuk memuaskanya, setelah sepuluh menit, saya minta kepada Sarah untuk berposisi doggy style. enak sekali, ini adalah posisi paling enak dengan bakul jamu ini, tak lupa saya meremas pantatnya yang semok itu dan sesekali memukulnya, dan tak lupa juga saya memegang rambutnya dan menariknya seperti naik kuda,
“ Ouhh.. yeahhh… yess… Ahhh… enak terus Sarah ” sungguh genjotannya Luarrrrrrr biasa…
Pijatanya pada kejantananku enak sekali dan beberapa menit kemudian si Sarah akhirnya orgasme juga. setelah itu saya capek menggoyangkan pingang saya saya suruh Sarah sekarang untuk posisi WOT ( woman on top). sambil tiduran yang Sarah diatas saya sambil bergerak keatas-kebawah tangan saya meremas Buah dadanya yang extra besar dan extra empuk.
Beberapa menit kemudian saya ingat janji saya pada Sarah, saya yang juga ingin keluar langsung melepaskan kejantanan saya dan melepaskan sperma saya di lantai. kami berdua mengehentikan permainan ini karena permainan kami cukup lama gara-gara pengaruh jamu kuatnya Sarah bahkan Sarah Klimaks sampai 3 kali.
“ Gimana Sarah, enak kan? ”
“ Iya mas, betul kata mas ”
“ Lain kali kalau kamu mau kamu tinggal ke rumah saya kalau sedang liburan kesini ”
“ iya mas, terima makasih ya mas ”
“ iya ”
Kemudian kami saling bericiuman.
“ mas, saya hampir lupa, jamu sehat sama jamu kuat jadinya 7000 mas ” masih aja ingat jamunya
“ ini Sarah kamu saya kasih bonus jadi 50 ribu ” (disini uang dua puluh ribu saja sudah dibilang banyak
Setelah kejadian itu kami-pun sering melakukan hubungan sex, baik dirumahnya (apabila anaknya kesekolah) maupun dirumah saya. Tidak lupa saya sering memberi uang untuk anaknya. Sungguh pengalaman sex yang sangat fantastis bercinta dengan penjual jamu gendong. Selesai.
Bagaimana para Pembaca Serukan para maniak seks, jangan lupa ya!!! Selalu ikuti cerita-cerita dewasa di web www.butuhsex.com.
 
Cerita Sex Model 2016, Cerita Sex Sedarah 2016, Cerita Sex Jilbab Terbaru, Cerita sex tante girang 2016, Cerita Dewasa Sex Threesome Terbaru, Cerita Dewasa Sex Perawan 2016, Cerita Dewasa Sex Pegawai Salon 2016, Cerita Dewasa Sex Sekretaris Terupdate 2016, Sekretaris, Cerita Sex Mahasiswa terbaru 2016, Cerita Sex Mahasiswi terbaru 2016, Cerita Sex Perselingkuhan 2016, Cerita Sex SMA 2016, Cerita Mesum, Cerita Ngentot, Cerita Skandal Sex, Abg, Gangbang, Spg, Pramugari, Janda, Wanita kesepian, Tante kesepian, foto bugil, foto hot, Anak SMP, Anak Kuliah, Cerita sex terbaru terbaru 2016, cerita hot terbaru 2016 dan banyak lagi Cerita Sex Terbaru 2016 lainya

The post Cerita Dewasa Mbak Jamu Pancen Oyeeee appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Pinjam Suami Untuk Hasrat Seks

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Pinjam Suami Untuk Hasrat Seks – Pagi itu seperti pagi pagi biasanya. Awan berarak rapi diatas langit yang cerah. Matahari tidaklah terik benar. Waktu baru menunjukan pukul 10 pagi. Sabtu itu aku baru saja selesai bertemu client untuk urusan bisnisku yang semakin berkembang.

 

 

cerita-sex-pinjam-suami-untuk-hasrat-seks-225x300

Cerita Sex: Pinjam Suami Untuk Hasrat Seks

 

Cerita sex – Masih dengan berpakaian necis dengan setelan kemeja lengan pendek dan celana bahan sambil mendengarkan lagu – lagu dari mobilku aku perlahan memasuki kompleks perumahan tempat tinggalku. Tampak didepan telah ramai bapak – bapak dan anak – anak muda yang sibuk bekerja bakti di depan jalanan kompleks rumahku. Salah seorang dari mereka yang juga menjabat sebagai bapak RT di lingkunganku menyapaku dengan lantang hingga dapat terdengar oleh yang lain.

“Waduuuhhh… gagah banget pak Adi, baru pulang nih?. Ko libur – libur gini rapi pak?”. Pak RT menyapaku dengan senyuman lebar yang selalu tersungging di bibir hitamnya yang dipengaruhi banyaknya dia mengkonsumsi rokok kretek.
“Gak Pak Erte, abis ketemuan sama Client Pak. Waduh jadi telat deh saya nih ikutan kerja baktinya.” aku berkata sambil turun dari mobil yang kuparkir tepat disamping lahan kosong hingga tidak mengganggu aktifitas kerja bakti tersebut.

Sepatu telah kutinggalkan dan kuletakan di bawah bangku depan, celana panjang ku angkat hingga mencapai lututku.

Aku turun ke got yang tak seberapa dalam tepat disamping pak rt yang sedang menggali lumpur – lumpur hitam yang memenuhi salurannya sehingga membuat air yang mengalir menjadi terhambat di iringi dengan tatapan hampir semua orang yang tengah bekerja bakti membersihkan saluran – saluran air yang mengelililngi kompleks perumahanku.

“Gak ganti dulu pak Adi?. Sayang kan baju keren – keren gitu jadi kena lumpur”. Pak erte bertanya dengan suara yang kurang jelas dikarenakan di mulutnya terselipi sebatang rokok kretek kegemarannya.
“Tanggung Pak, nanti juga dicuci”. Tanganku meraih sebuah pengki yang terletak disebelahku untuk mengangkut lumpur – lumpur hitam yang memenuhi got.

Diselingi dengan canda dan tawa baik yang tua maupun yang muda. Hhhmmm…. Sungguh rasa gotong royong yang menjadi semboyan para leluhur dapat mempererat hubungan sosial antar penghuni perumahan ini.

Setelah hampir 1 jam lamanya berkutat di satu got ke got lainnya, para pekerja dadakan itupun beristirahat sambil menikmati makanan ringan yang telah disediakan oleh para ibu – ibu dan remaja putri. Diantara ibu – ibu muda tersebut terlihat sebuah pemandangan manis dihadapanku yang hanya berjarak kurang dari 10 meter.

Ibu Rina yang masih tetangga seberang blok dengan rumahku tampak begitu mempesona dengan balutan celana jeans ketat sedengkul dan baju kaos ketat hingga menampakkan lekuk tubuhnya yang masih kencang karena rajin berolah raga, walaupun telah mempunyai anak namun tetap saja pancaran pesona wanita dewasa begitu melekat di tubuhnya. Aku yakin bukan saja aku yang tertarik dengan pesona dari Ibu Rina ini.

Sempat juga kutangkap lirikan mata pemuda – pemuda tanggung yang sering mencuri pandang kearah Ibu Rina sambil tertawa kecil dengan rekan disebelahnya. Mungkin mereka juga sedang membicarakan sosok Ibu Rina yang menggairahkan dan penuh dengan seks appeal.

Saat tatapan mata kami bertemu, mengembang senyum manisnya padaku yang aku balas pula dengan senyum terbaikku yang dulu membuat istriku mabuk kepayang. Hehehehe… aku adalah seorang suami dari istri yang cantik dan telah mempunyai anak 4 orang. Mungkin dikarenakan nafsu seks ku yang terbilang tinggi sehingga kami tak memperdulikan program KB dari pemerintah. Istriku seorang yang begitu penurut dan selalu mengikuti kemauan suaminya. Sempat juga kudengar selentingan – selentingan dari ibu – ibu di kompleks ku yang berkata bahwa aku sungguh jantan dengan produksi super sehingga anakku banyak.

Hahahahaha…. Hal itu aku dengar sendiri dari istriku pada suatu malam selepas kami bercinta. Tinggiku terbilang sedang sekitar 175 lebih dengan berat yang ideal hanya saja memang body ku sedikit kekar laksana seorang tentara. Kulit tubuhku sawo matang dengan rahang yang kokoh sehingg tampak jantan. Apalagi hobbyku mengendarai motor besar sudah menjadi pembicaraan hangat di lingkungan kompleks.

Seminggu kemudian Ibu Rina bertandang kerumahku membawa buah tangan kepada istriku. Perilaku mereka jika sedang berbincang – bincang di kamar kami laksana remaja putri yang sedang membicarakan kekasih – kekasihnya. Aku tidak dapat mendengar apa cerita mereka hanya terkadang kutangkap suara berbisik saat aku sedang berada di ruangan depan sambil menonton televisi dan mereka di dalam kamarku berdua – duaan kemudian mereka tertawa terbahak – bahak. Akhirnya Ibu Rina pun menjadi kawan baik istriku. Semakin sering dia bertamu kerumahku membuat aku pun semakin akrab dengan nya walaupun hanya sebatas bertegur sapa yang bersifat formalitas.

Suatu siang yang terik istriku sedang keluar sebentar membeli keperluan rumah tangga bersama anak sulungku. Aku sedang santai sambil menonton acara televisi di hari libur itu. Ibu Rina datang sambil berjalan masuk ke dalam rumahku dan memanggil – manggil nama istriku.

“Loh, Mba’ nya kemana mas Ady?”.
“Oh, lagi kedepan sebentar Bu. Paling sebentar lagi pulang” aku sedikit terperangah dengan pakaian yang dikenakan oleh Ibu Rina ini.

Kostum khas bagi wanita yang habis aerobic menampakkan lekuk tubuhnya yang masih sintal dibalut dengan kulit yang kuning langsat. Aku menelan ludah sambil membuang jauh pikiranku yang mulai menerawang mengikuti hasrat ku yang mulai terusik.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Ibu rina malah duduk di sebelahku sambil menghadap ke layar televisi dan tangannya menjumput kue yang terletak di depan meja tepat didepanku. Sempat ku

tangkap lekuk belahan pantatnya yang padat saat dia mengambil kue di meja depan kami.

“Ya udah, aku tunggu disini deh!”. Ibu Rina menyilangkan kakinya sambil menyuapkan potongan kue ke bibirnya yang merah merekah.

Dengan wajah yang menampilkan pesona seksual dan wangi tubunya yang mengundang hasrat kelai – lakian ku. Aku semakin salah tingkah duduk disebelahnya. Aku berusaha untuk menguasai diriku dan bertindak sewajarnya.

“Eh, Mas Ady. Minta Pin BB nya dong. Kan kita bisa BBM an…”. Ibu Rina berkata sambil mencuil lenganku. Uuuhhhhh…. Setan – setan mulai menari di kepalaku, seolah mendapatkan durian runtuh, aku segera memberikan Pin BB ku kepadanya dan dia pun langsung memasukan aku di kontak BB nya.

Tak banyak yang terjadi saat itu, apalagi anak – anak ku masih sering mondar – mandir di hadapan kami. Tak lama kemudian istriku pulang dengan anak sulungku dan mereka pun melanjutkan rutinitas cekakak cekikik di kamar tidurku.

Memang kecanggihan teknologi semakin mempermudah setan menggoda manusia. Dengan fasilitas BBM yang tersedia di BB, kami pun mulai sering berkomunikasi melalui pesan BBM. Awalnya hanya bersenda gurau biasa. Aku pun berusaha untuk menjaga citraku dimatanya. Apalagi dia adalah teman baik istriku sehingga aku harus lebih berhati – hati menuliskan pesan – pesan lewat bbm itu. Entah kenapa dia terkadang menggodaku lewat pesan – pesan yang dia kirimkan. Sebagai lelaki normal yang memiliki hasrat seksual yang besar, aku pun dengan senang hati menanggapinya dan tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan istriku. Apalagi itu adalah permintaanya untuk merahasiakan percakapan kami melalui pesan – pesan di BBM tersebut.

Semakin lama perbincangan kami semakin menjurus kepada sebuah perselingkuhan. Dia telah memintaku untuk memanggilnya dengan namanya saja tanpa embel – embel “Ibu” seperti yang selama ini aku lakukan. Mulai lah cerita – cerita tentang seks dikirimkan olehnya, bahkan dia pernah menanyakan seberapa besar ukuran kejantananku karena menurut dia aku adalah tipikal lelaki yang kuat dalam berhubungan seks. Itu pun dia ketahui dari cerita istriku yang sering menjadi bahan perbincangan mereka berdua. Aku jadi mengerti kenapa mereka sering tertawa hingga terbahak – bahak jika sedang berdua di kamar tidur aku dan istriku.

Siang itu Rina memintaku untuk menemuinya di salah satu Mall yang lumayan jauh dari tempat tinggal kami. Aku pun menyanggupinya dan mulai bertanya – Tanya ada apa gerangan yang membuatnya ingin bertemu diluar. Sebenarnya sebagai lelaki yang telah banyak makan asam garam percintaan, aku telah merasakan ada hasrat yang tersembunyi dari Rina. Apalagi pesan BBM yang dikirimkan teakhir sudah sampai kepada tahap mengirimkan foto – foto dia tanpa busana meskipun bagian vitalnya masih ditutupi oleh tangannya membuat fantasiku semakin tinggi. Aku duduk di sebuah tempat makan dimana dia memintaku untuk menemuinya ditempat tersebut.

Tak berapa lama Rina tiba dengan masih menggunakan seragam PNS nya dan kerudung dengan warna senada. Pikiranku mulai mengatur rencana untuk menentukan tempat kami kencan karena hampir dipastikan pertemuan ini akan menuju kearah sana.

“Sorry yah Mas, udah nunggu lama yah?. Tadi jalanan agak macet sih jadi rada telat deh nyampenya”. Rina berkata sambil mengambil posisi duduk tepat disebelahku sambil tangannya memegang pahaku dibawah meja.

Semerbak harum parfumnya menambah tinggi khayalanku untuk dapat mereguk kenikmatan dunia bersamanya.

“Kamu udah makan belom Rin?. Kalo belom makan dulu deh, mau makan apa? Biar aku pesenin yah.” Aku bergegas hendak memanggil pelayan tempat makan tersebut namun segera di sanggah olehnya.
“Loh..mas udah makan belum?. Aku sih udah makan tadi di kantor sebelum kesini.” Dia berkata sambil memegang tanganku yang hendak melambai memanggil pelayan.

Tanganku digenggamnya dengan erat seolah ingin menyalurkan hasratnya yang terpendam.

“Aku sih udah makan juga, ya udah kamu mau kemana dari sini?.” Aku berkata sambil memandang lekat bola matanya yang terlihat mulai sayu dipenuhi dengan gejolak hasrat yang membuat pandangannya menantang naluri keperkasaanku.
“Kita cari tempat istirahat aja mas. Aku cape’ banget nih hari ini kerjaan lagi numpuk.” Tanganku kembali diremas – remas sambil menatap ku dalam – dalam.

Singkat cerita dengan mengendarai jeep ku, kemudi aku arahkan ke sebuah motel jam – jaman yang letaknya sedikit di dalam sehingga parkirannya aman dari pandangan jalan besar. Sepanjang perjalanan Rina mulai percakapan yang biasa tanpa mengarah kepada hal – hal yang berbau seks. Mungkin dia juga masih canggung sama sepetirku, karena dia adalah teman baik istriku sendiri. Batinku mulai berkecamuk antara nafsu dan sungkan.

Setelah aku menyelesaikan administrasinya kami berjalan beriringan ke dalam kamar yang terletak di pojok dalam lantai dua motel tersebut. Begitu di dalam kamar aku segera merebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dengan dipenuhi pikiran – pikiran yang masih berperang antara iya dan tidak. Aku bingung harus memulai dari mana, padahal kami telah berdua didalam kamar dan semuanya telah mendukung kearah peselingkuhan yang indah. Aku tak tahu harus bagaimana dan berkata apa, akhirnya kupejamkan mataku sambil berlagak seolah – olah aku hendak tidur di atas kasur itu, menunggu reaksi lebih lanjut darinya.

“Loh, mas cape ya?. Emang kita kesini mo tidur?. Aku pijetin yah?.” Terasa kasur sebelahku tertimpa badannya dengan tangan yang mulai memeluk tubuhku yang terlentang dengan mata yang setengah terpejam.

Dadaku yang masih terbalut kemeja lengan pendek perlahan di elus – elus oleh tangannya dan jemarinya dengan lincah mulai mencari – cari puting dadaku dan terasa usapan – usapan halus didaerah itu. Nafsuku yang masih kutahan terasa berontak diiringi dengan rasa geli pada puting dadaku akibat ulahnya.

Mungkin istilah “sedikit berkata banyak bekerja” adalah istilah yang pas pada saat itu, kami tidak banyak berkata – kata hanya hasrat birahi yang menuntun kami meminta untuk dipenuhi. Wajahnya mulai mendekati wajahku hingga dengusan nafasnya terasa di pipi dan telingan kiriku.

Tak tahan dengan perlakuan nya yang mulai mencium pipi dan menjilat – jilat kecil telinga kiriku aku segera membalikan wajahku menghadap wajahnya dan bibirku langsung melumat bibir merahnya yang merekah. Kami telibat ciuman panjang dan tangannya tergesa membuka kancing kemejaku. Tanganku pun tidak mau tinggal diam melainkan ikut membuka baju kerja PNS nya. Tangan kananku menyelusup ke dalam baju kerja yang baru terbuka sebagian untuk segera meraih payudara yang selama ini memenuhi hasrat dalam hayalku. Kuremas – remas payudara yang masih terbungkus dengan Bra nya sambil bibirku terus melumat bibir merahnya.

“Aaaahhhh…” desahanya tertahan oleh bibir kami yang masih bergelut diselingi lidah yang saling kait mengait.

Tangan kirinya perlahan menggenggam kemaluanku yang telah berdiri tegak masih di bungkus oleh jeans dan CD ku. Tak tahan hanya meremas dari luar tangan kirinya pun menyelusup ke dalam melewati celah atas celana jeansku. Mendapatkan serangan seperti itu, tangan kananku mulai membuka baju atasnya yang berupa kemeja dan menaikan branya keatas. Rina mulai melenguh saat bibirnya kutinggalkan dan ciumanku kuarahkan ke lehernya yang jenjang dan menggairahkan kemudian bibirku mulai merambat turun ke payudara yang telah terbuka dihiasi dengan puting yang coklat kemerahan.

Ku hisap – hisap sambil seskali kuberikan gigitan kecil pada puting payudaranya yang telah menegang dalam kulumanku. Sambil tangan kanan ku mulai turun menyusup melalui celah atas calana panjangnya. Masih dalam posisi menyamping aku buka kaitan dan resleting celananya sehingga tanganku lebih leluasa meraih bukit kemaluannya yang ditumbuhi bulu – bulu halus, sepertinya dia rajin mencukur daerah kewanitaanya.

“Aaaaaahhhhh….. gigit lagi maaaassss… aaaahhhh… geli maaassss…” Rina kembali mendesah karena aku serang dari dua titik yang peka rangsangan.

Bibir ku masih mengulum puting payudaranya dan tangan kananku bermain di bukit kemaluannya yang telah berasa lembab dan berair pertanda bahwa nafsu nya telah mencapai tahap untuk serangan lebih lanjut. Tangannya sudah telepas dari kemaluanku karena posisi kami saat itu agak susah untuknya menggenggam kamaluanku.

Tak membutuhkan waktu lama aku telah melolosi celana jeans dan CD ku dan dia sendiri telah aku lolosi semuanya dibantu dengan gerakan mengangkat pinggulnya dan badanya. Lepaslah sudah semua penutup tubuh kami diatas kasur motel itu. Mendapat serangan yang bertubi – tubi dariku tanpa dapat melakukan pembalasan, birahinya mulai terusik hingga aku didorong terlentang olehnya dan mulai tubuhku ditindih oleh tubuh motoknya. Dimulai dengan menciumi bibirku ganas lidahnya mulai turun hingga melumat – lumat puting dadaku.

Uuuhhh.. rasanya sungguh nikmat. Dengan lincah lidahnya turun menuju perutku yang terbilang sedikit berotot dan dia mengecupnya dengan sedikit memberikan gigitan – gigitan halus disana. Seluruh bulu kuduku meremang mendapatkan perlakuan seperti itu. Akhinya kepala kemaluanku yang telah mengkilat dibasahi cairan precum ku mulai dijilat – jilat dan dikulum – kulum oleh mulutnya. Rasanya bagaikan terbang di awang – awang. Begitu lihai lidahnya dan mulutnya menari di batang kejantananku yang telah mengeras menimbulkan rasa yang sulit kulukiskan dengan kata – kata.

Sambil mengulum kejantananku matanya menatap mataku yang sedang melihat aksinya. Hal itu terasa sangat menggairahkan dan membangkitkan birahiku sebagai lelaki yang telah banyak menaklukan wanita. Hhhmmm,,, tepat seperti dugaanku, Rina memang memiliki nafsu seks yang besar dan liar di ranjang. Mungkin dia kurang puas dengan suaminya yang kerempeng dan terlihat kurang perkasa dalam kesehariannya. Hanya 5 menit dia mengulum kejantananku Rina langsung mengambil posisi mengangkangiku layaknya seorang joki berkuda yang professional. Tanpa basa basi Rina langsung memasukan kejantananku yang berdiri dengan gagahnya dan memiliki ukuran diatas ukuran rata – rata orang asia.

“Aaaaahhhh… gede banget sih Maaaasss….” Perlahan sekali Rina menurunkan pantatnya sehingga gesekan antara kelamin kami bergitu terasa.

Centi demi centi kejantananku menembus gua kenikmatan miliknya, sensasinya sungguh lain jika dibandingkan dengan saat aku berhubungan intim dengan instriku. Mungkin ini yang dikatakan nikmatnya perselingkuhan, ada rasa was – was, rasa bersalah, rasa khawatir dan rasa yang bercampur aduk membuat persetubuhan ini terasa begitu melenakan. Setelah kejantananku masuk seluruhnya kedalam kemaluannya, Rina perlahan menggoyangkan pantatnya naik turun seperti sedang menaiki kuda tunggangan yang berjalan pelan. Kemaluannya memang berbeda dari kemaluan istriku, ada rasa seperti denyutan – denyutan halus yang menyelimuti kepala hingga batang kejantananku. Denyutan itu semakin terasa ketika dia mulai menaik turunkan pantatnya yang montok.

Tanganku tidak tinggal diam. Kedua tanganku meraih masing – masing payudaranya dan melakukan remasan – remasan disertai cubitan kecil di puting payudaranya. Rina mulai memperbesar suara desahanya dengan iringan suara pertemuan paha depanku dan pantatnya. Semakin cepat goyangannya semakin membumbung tinggi rasa nikmat itu aku rasakan. Cengkraman vaginanya begitu ketat dan erat seolah hendak melumat habis kemaluanku yang bersarang di dalamnya.

Terlintas dalam fikiranku mungkin kemaluan suaminya tidaklah sebesar punyaku sehingga vagina istrinya yang sedang menaiki aku begitu sempit dan menggigit. Ekspresi wajahnya saat dia memacu diatasku sungguh mempesona, ditunjang dengan struktur wajahnya yang menarik dan potongan tubuhnya yang sekal membuat nafsuku semakin memuncak. Apalagi Rina menggoyangkan pinggulnya dengan begitu hebat.

Terkadang dia memaju mundurkan pantatnya, terkadang dia bergerak memutar sehingga kejantananku serasa terpelintir di dalam ruang surgawinya. Uuuhhhh… begitu nikmat persetubuhan ini.

Goyangannya semakin cepat dengan irama yang menghentak – hentak, sepertinya dia hendak mencapai puncak kenikmatan dunia tidak lama lagi. Aku mengimbangi dengan kocokan dari bawah sehingga pantatku terangkat – angkat dari kasur motel yang empuk itu. Tiba – tiba saja dia menerkam mulutku sambil memasukan lidahnya kedalam rongga mulutku, dengan goyangan pinggul yang semakin cepat dan suara geraman laksana singa betina yang kehilangan anaknya.

Aarrrrgggghhhhh….. dia melepaskan kulumannya dan mendesah sedikit histeris mengiringi denyutan – denyutan di dalam vaginanya yang terasa semakin berair. Badannya tersentak – sentak sambil memelukku erat dan mulutnya singgah di telingaku sambil menggigit pelan. Aku mendiamkan badanku menunggu hingga rina selesai menikmati puncaknya.

Kejantananku masih tertancap lekat dalam rongga vaginaya yang terasa becek, tidak mau tinggal diam untuk mengejar puncak kenikmatanku, aku membalikan tubuhnya dan mengambil posisi diatasnya. Kembali kugenjot Rina dengan perlahan agar dia mampu beradaptasi setelah selesai masa orgasmenya berlangsung. Semakin lama semakin cepat aku menggoyangkan tubuhku yang gempal diatas tubuhnya sambil kujulurkan lidahku di sela – sela telinganya. Rina mulai ikut menggoyangkan pinggulnya pertanda nafsunya telah mulai bangkit lagi.

Terkadang digoyangkan pinggulnya kesamping dan memutar menambah nikmatnya percintaan kami. Semua urusan di rumah dan pekerjaan sudah tak lagi terpikirkan yang ada hanya kenikmatan yang terus merambah mendekati puncaknya. Terasa olehku puncakku sebentar lagi akan tiba, aku harus mengurangi tegangan karena masih ada gaya yang ingin aku lakukan dengannya. Kucabut batang pejalku dari vaginanya yang merah merekah, kedua tanganku mengangkat pinggulnya dan memutar sehingga sekarang pantatnya yang padat, bundar, sekal dan besar menghadap kearah kejantananku.

Hhhmmm…. Bokong yang menjadi impianku kini tersaji di hadapanku. Vagina yang telah mekar seolah memanggil – manggil kejantananku untuk segera memasukinya. Bulu – bulu hitam yang tercukur rapi semakin memperindah perabotan vital milik wanita yang tengah kusetubuhi ini. Langsung saja kutusukan batang kebangganku kedalam kemaluan yang telah basah dan siap menerima tusukan mautku. Aaarrrhhh….

Rina mendesah saat kejantananku tanpa tedeng aling – aling memasuki vaginanya dari belakang. Posisi doggy style ini memang sangat nikmat jika dilakukan dengan wanita yang memiliki bokong padat dan besar seperti rina ini. Tempo kocokanku segera kupercepat diselingi dengan desahan – desahan kenikmatan dari Rina. Sepuluh menit kemudian tampak desahan rina semakin besar dan goyangan pantatnya semakin tak karuan.

“Maaaasssss…. Aku keluaaaarrrrrr…..” badannya tersentak – sentak dengan vagina yang berdenyut – denyut membuat aku tidak dapat menahan pancaran mani ku yang sudah akan menyembur.
“Riiinnnn… aku mo keluar juga nih. Dimaanaaaa…?” denyutan di kepala Penisku semakin terasa.

Rina segera membalikan badannya sehingga kejantananku yang masih tertancap menjadi tercabut dari vaginanya. Segera disambarnya kemaluanku dan dikulum dengan penuh gairah. Aku pun tak tahan lagi mendapatkan serangan mendadak seperti itu, apalagi memang puncakku sudah di depan mata.

“Aaaarrrggghhhh…. Enak banget Riiiinnn……” spermaku memancur sebanyak lima kedutan dan tanpa membiarkan kejantananku keluar dari mulutnya semua cairan kenikmatanku dihisap dan ditelan olehnya.

Badanku terasa begitu ringan bagai melayang di awang – awang. Rasa kenikmatan yang menyelimuti tubuhku berangsur – angsur menghilang meyisakan rasa kepuasan yang tersungging dibibirku. Rina masih menjilati kepala kemaluanku hingga bersih dari cairan kenikmatanku.

Aku terlentang penuh kepuasan di sebelah nya dengan memejamkan mata menikmati orgasme yang baru saja berlalu. Dia terbaring disebelahku dengan posisi menyamping sambil memeluk erat tubuhku dan terkadang jemarinya bermain di puting dadaku yang masih tersisa ketegangannya. “Hhhhmmmm… ga salah penilaianku. Mas memang lelaki sejati. Tahu gak Mas, kenapa aku sampe pengen banget ngerasain berhubungan badan sama mas?” Rina berbisik di telinga kananku dengan tangan yang masih mengusap usap dadaku. “Ga tau. Emang kenapa sih Rin?” aku kembali bertanya dengan mata yang masih terpejam.

“Soalnya aku sering denger cerita dari si Mba kalo Mas itu orangnya jantan banget and jago banget kalo maen seks. Setiap aku ketemu Mas, aku jadi menghayal gituan mas. Kaya gimana sih jantannya mas. Jadinya aku berani – beraniin aja minta Pin BB nya mas. Cuman nunggu kesempatan yang pas. Sebenarnya waktu aku datang ke rumah dan minta nomer Pin BB mas, aku tahu kalo si Mba’ lagi enggak ada di rumah. Soalnya, sebelumnya aku liat dia keluar sama si sulung pake motor. Jadi aku langsung ke rumah mas. Ternyata bener kesampean juga. Kapan – kapan kita ulangin lagi ya Mas.” Rina berkata yang menyerupai berbisik karena bibirnya tepat di telinga kananku.

Setelah berbincang – bincang pasca hubungan intim kami, kamipun bergegas pulang tentu saja saat mendekati kompleks kami, dia turun kebih dulu agar menghindari kepergok tetangga atau orang – orang yang mengenali kami. Sepertinya percintaan ini akan berlanjut karena Rina begitu terkesan dengan pegumulan kami tadi. Hhhmmm… aku menghela nafasku panjang – panjang sambil keningku berkerut dan terpikirkan olehku.

“Bakalan BBM-an lagi nih. Gaaaassss ppppooooollllll…..” – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Pinjam Suami Untuk Hasrat Seks appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Memek Hot Anak Kost

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex , Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Memek Hot Anak Kost – Kejadian ini terjadi diakhir tahun yg lalu, saat aku dinas audit di kantor bank cabang utama Malang selama 2 minggu. Saat di Malang aku gak bermalam dihotel, namun aku tingal dirumah adikku laki2 yg juga buka kost sebab bisa dpt penggantian 50 % dr tarip hotel yg ditentukan. Jadi aku sewa kost 1 bulan disana. Aku tiba di Malang hari Minggu siang krn melalui Surabaya.

 

 

cerita-sex-memek-hot-anak-kost-225x300

Cerita Sex: Memek Hot Anak Kost

 

Ditempat adikku kamar kostnya ada 8 kamar dibawah dan 4 kamar diatas. Saat itu kamar bawah terisi penuh mahasisiwi, sedang kamar atas cuma 2 orang lalu saya jadi masih 1 kamar kosong. Yang diatas seorang karyawan bank dan seorang bekerja dikaraoke, jadi berangkatnya sore hari dan pulang tengah malam bahkan fajar.

Cerita sex – Kamar mereka berjejeran dan sebelahnya kamar mandi, aku sendiri mengambil yang depan jadi ada kamar kosong yang ditengah.

Adikku pertama menawarkan untuk tidur dikamar dalam, tapi aku menolak sebab ini dinas jadi dapat biaya aku lebih baik kost saja, apalagi adikku kerjanya sebagai sales tiap Senin sudah keluar kota dan pulangnya hari Jumat malam, jadi aku agak rikuh dengan adik iparku perempuan.

Malam itu yang ada cuma seorang yaitu karyawan bank dibagian atas sedang yang bawah agak ramai sebab hari Minggu. Saat aku membenahi kamar atas, aku sering ngeliat anak bank itu lewat kamarku utk turun kebawah. Anaknya tinggi dan berkulit kuning serta rambut sebahu,

buah dada nya cukup besar sebab saat dirumah pakai celana pendek dan kaos utk tidur saja, hingga jika jalan tampak buah dada nya agak menantang. malam itu setelah aku ber-cakap2 dgn adik & adik iparku lalu aku masuk tidur. Sebelum tidur aku berpikir adik iparku itu orangnya baik sebab walapun dia sarjana, ia pilih kerja buka toko eceran dirumah walaupun wajah dan bodynya pun hebat nggak beda jauh dgn istriku.

Alasannya sambil mengawasi anaknya yg masih kecil umur 2 th dan rumah kost. Pagi hari setelah mandi dan siap2 mengatur yg penting kekantor, aku dikagetkan dgn kata2 salam:

“Selamat pagi oom! “.
“Iya ” sahutku. “Mari duluan” katanya lagi dan “Silahkan “jawabku lagi.

Ternyata yg memberi slam itu adalah anak bank itu, namun kok gak pakai pakaian seragam. Lalu aku turun pula pinjam telepon adikku supaya aku dijemput dirumah adikku.

Memang jika pagi aku dijemput sebab antar jemput sedang jika sore harus pulang sendiri sebab sering pulang lambat.

Sementara adikku sdh harus berangkat keluar kota, aku ditemani oleh adik ipar. Ia bilang pdku:”Mestinya enci ikut kesini sebab koko kan dinas nya lama disini, bisa2 nanti kesepian ” sambil tertawa manis. “Aach Eva kok macam2, enci kan kerja ikut kantor susah dong untuk ikut” sahutku.

“paliing2 jika kesepian ya ngomong sama Eva saja kan boleh” tanyaku.
“Pasti boleh dong, jadi nanti malam jika koko mau nonton tv masuk kesini saja sambil ngobrol2″ajaknya Eva.
“Baik Eva nanti jika koko kesepian , koko cari hiburan nonton tv sama Eva. ” jawabku. Sebentar mobil jemputan aku pamit kekantor dulu.

Memang antara Eva (istri adik)dgn istriku sendiri boleh dikata sama sifatnya yaitu suka bergaul dan banyak ngomong serta agak manja jika ngomong sehingga banyak orang gampang tertarik.

Hari pertama kerja aku pulang hingga jam. 7 malam. Setelah beritirahat sebentar aku lalu mandi, begitu selesai dan keluar kamar mandi anak bank itu keluar kamar dan menyapa:”Selamat malam oom,

baru palang ya?. “Betul sekali”jawabku. Anak bank itu ganti mau masuk kamar mandi dan aku langsung masuk kamar utk istirahat terus tidur.

Besok harinya, sapaan manis itu kuterima lagi dan kali ini kulihat wajahnya, ternyata wajahnya manis dgn senyumnya tapi tatapannya matanya tajam penuh arti.

Hatiku jadi agak bergetar, padahal dgn Eva walaupun ngobrol2 tapi biasa saja sebab walaupun matanya kocak tapi pandangannya biasa saja. Begitu malam aku pulang saat aku sedang rebahan diranjang, anak bank itu juga lewat kamarku dan menyapa:

“Selamat malam oom, sudah makan ya? “.
“Sudah”sahutku.
“Mari saya turun dulu mau makan” katanya.
“Silahkan”sahutku. Aku coba lihat dr atas ternyata ia masak indomie utk makan malam. Aku coba rebahan lagi sambil baca koran, selang beberapa saat aku dengar ia menyapa lagi:”Masih belim tidur oom?
“. “Belum”sahutku dan sambil bangun, ia sendiri sempat berhenti depan pintu kamarku sambil matanya menatap penuh arti dan ketika aku coba keluar kamar ternyata anak2 kost yg dibawah masih ramai ngobrol diteras kamar, jadi ia pamit:”Mari saya istrirahat dulu oom”. “Silahkan”sahutku. Memang pagar teras kamar atas itu dr besi hingga anak2 dibawah bisa lihat keatas.

Esok paginya spt biasa ia menyapa saat mau berangkat kekantor, malam harinya ketika aku mau tidur terasa agak lapar padahal baru jam 9 malam, lalu aku keluar kamar dan kedepan rumah utk lihat apakah yg jual pisang goreng depan rumah masih ada krn akan beli utk pengisi perut.

Aku beli 5 biji sebelum aku masuk halaman lagi aku coba lihat2 lalulintas sebentar, tiba2 anak bank itu juga keluar cuma pakai celana pendek dan kaos tidur saja.

Aku sapa:

“Mau kemana dik malam2? “.
“Mau beli pisang utk sarapan besok pagi, sebab tadi lupa beli roti”sahutnya.
“Ini oom sudah beli, kita bagi saja” kataku.
“Jangan oom, nanti oom kurang” katanya.
“Nggak apa2, oom kan sendiri ini kan lebih dr cukup sebab ada 5 biji besar2 lagi”kataku.
“Bolehlah, saya cukup 1-2 saja”katanya lagi.
“Ngomong2 kita belum pernah kenalan ya” kataku sambil aku menjabat tangannya.
“Meysin, nama saya dan oom siapa? ” katanya.
“Saya Ima. “sahutku.
“Meysin buru2 mau tidur? “tanyaku.
“Nggak oom, belum ngantuk”. jika gitu kita ngobrol sebentar sambil duduk diteras depan ini mau” tanyaku.

Ia menggangukan kepala, lalu kita duduk dikursi diteras depan yg memang disediakan utk tamu2 anak kost. “Apa betul oom masih kakaknya tante kost?

“tanyanya lagi. “Betul, kok Sin tahu? “.
“Iya dari , ibu pembantu yg bilang tadi pagi” sahutnya.
“Wah Sin tanya apa lagi dr ibu pembantu? “kataku.
“Nggak, cuma ibu pembantu bilang oom disini sekitar 2-3 minggu utk tugas dibank BCA.
“sahutnya. lalu kita saling bercerita. Jadi Sin baru bekerja dibank baru empat bulan maka dr itu belum dpt pakaian seragam. Baru ngobrol kira 1/2 jam,

tiba-tiba 3 orang anak kost datang bersama pacar2 nya mungkin hingga suasana jadi ramai diteras itu. Lalu kita masuk dan naik kekamar sampai depan kamarku, aku pamit masuk dulu dan Sin menggangguk dgn pandangan mata yg penuh arti dan bernada sayu. Pagi harinya aku bangun agak terlambat hingga aku mandi juga terlambat.

Saat aku keluar km mandi, Sin udah menunggu dekat pintu kamarnya dan berkata:

“Oom, Sin berangkat dulu ya, nanti malam usahakan bisa ngobrol2 lagi ya? “.
“Oke” sahutku.

Sore harinya aku pulang sekitar jam 6 dgn naik taxi, aku coba perhatikan bank tempat Meysin bekerja sebab banknya itu ternyata tiap hari kulewati dan memang gak jauh dr bank tempatku.

Saat dekat dengan banknya, aku coba perhatikan. eh ternyata Meysin masih ada dijalan depan bank utk cari angkutan umum.

Langsung perintahkan sopir utk berhenti dekat Meysin. ngeliat ada taxi mendekat, Sin malah jalan menjauh sebab mungkin pikirnya ia gak menyetop taxi.

Baru setelah aku turun dan memanggilnya ia lari2 mendekat dan segera kupersilahkan Sin utk masuk taxi. Ternyata ia pulang terlambat krn ada jumlah yg belum cocok, hingga sbg teller harus dicari dulu kesalahannya. krn hari sdh agak gelap, Sin saya ajak makan malam sekalian sblm pulang kost ternyata ia mau.

“Enaknya makan dimana ya? tanyaku.
“Dekat rumah kost saja ada warung bakso yg enak” sahut nya. Ternyata betul. 10 rumah sebelum kost ada jual bakso mie. Setelah turun dr taxi, lalu kita masuk dan duduk dimeja yg kecil utk berdua saja.
“Mau makan apa oom? ” tanya Sin.
“Oom sih terserah sama Sin saja, pokonya cuma ikut makan.
“jawabku. “Oke, dan minumnnya oom mau apa ”
“terserah sama Sin juga” sahutku. Sin kemudian panggil pelayan dan pesan Mie Bakso 2 mangkok, lalu Coca Cola 2 btl. Kita ngobrol2 sampai akhirnya menyerempet itu2 juga.
“Oom kesini sendirian selama 2 minggu apa nggak stress?
“tanya Sin. “Habis mau kemana sebab nggak ada teman disini”sahutku.
“Kenapa sih oom cari temen, apakah Sin bukan teman oom? ” kata Sin.
“Betul Sin, maksud oom teman utk santai”.
“Oom jangan pikir yg jauh2, Sin siap menemani oom kapan saja oom membutukan” katanya.
“Hus, jangan ngomong begitu oom kan sdh berkeluarga sedang Sin kan masih gadis” kataku.

Sin terdiam sejenak dan tiba2 matanya ber-kaca2 sambil menggelengkan kepala.

Aku jadi trenyuh seketika segera kugenggan telapak tangannya erat2. sambil berkata:”Maksud Sin bagaimana? “. Lalu berceritalah Sin, jika ia sdh diperawani oleh pacarnya saat awal dikelas 3 SMU dan dilanjutkan berhubungan intim terus sampai beberapa kali, hingga akhirnya Sin terlambat bulan alias hamil. Begitu diberitahu jika ia hamil, pacarnya mulai menjauhi bahkan gak mau bertanggung jawab. Karenanya sampai bulan ke3 maka dgn terpaksa digugurkan dgn pertolongan bidan. Ini dilakukan krn pihak keluarga blm tahu semua persoalannya. Untung saat itu ia punya tabungan sebesar 300. 0 rph utk biaya. Walaupun makan sdh diantar kita berdua blm makan, krn suasana masih syahdu.

Lalu kedua tangannya kugenggam erat2 dgn penuh perasaan sambil menatap wajahnya. Sin pun menatap mataku, pandangannya memelas sekali.

Dan dari sejak itu, ia gak menyukai lagi berpacaran dgn laki2 yg sebaya, ia lebih merasa aman berpacaran dgn laki2 setengah umur kira2 35-40 th krn dianggap lebih bertanggung jawab dan mapan nggak cuma suka hura2 saja. Setelah beberapa saat Sin kuusap air matanya dgn sapu tanganku dan tangan kemudian di-pegang erat2.

“Sin, ayo makan nanti dingin nggak enak lho, sambil kita ngomong” kataku.

Ia menggangguk dan mulai makan sambil berkata:

“Oom, wajah oom sangat berkesan dihatiku sebab wajah oom dan penampilannya adalah spt laki2 yg ku-idam2-kan, itulah sebabnya pertama kali aku ketemu pandang dgn oom langsung terkesima hatiku”.
“Aaacch jangan muluk2 kalu memuji, wajah tua spt oom ini sdh nggak laku sekarang”.
“Benar oom, Sin bukan memuji tapi dgn tulus hati, maka dari itu Wim ingin sekali berada dalam pelukan oom”.
“Jangan kamu mengharajaman oom, sebab sdh gak mungkin lagi Sin”sahutku.
“Sin sadar akan hal itu, tapi cuma utk selama oom tinggal disini saja, Sin benar2 butuh kasih sayang dr laki2 yg sebaya dan seperti oom”.
“Sin benar2 butuh sesuatu dari oom”.
“jangan Sin jika nanti hamil lagi bagaimana? ” tanyaku.
“Oom, Sin baru saja bersih dari mens hari Minggu kemarin saat oom datang. ini benar2 oom, Sin sumpah, Sin gak akan menjebak oom sebab tahu oom itu orang baik” katanya.

Ujung cerita kita berjanji nanti malam ketemu dikamarnya, jika semua anak kost bawah sdh masuk kamar. Dan supaya gak ketahuan, setelah makan ini Sin dulu yg jalan pulang baru aku nyusul kemudian.

“Hati2 dijalan ya” seruku. “Iya oom, sampai nanti malam” sahutnya. Kemudian aku menyusul jalan dibelakangnya, sampai kost aku berhenti sebentar beli pisang goreng dan kemudian aku naik kekamar.

Aku lihat Sin sedang masuk kekamar mandi. Setelah ia selesai mandi, aku segera ke km mandi juga.

Ketika aku selesai mandi dan kekamar, aku lihat suasana kost dibawah sepi. Cepat2 aku letakkan handukku dan pakaian kotorku ditempatnya kemudian dandan sedikit dan dgn cuma mengenakan kaos tidur dan celana pendek aku kekamar Sin yg pintunya memang gak dikunci. Saat aku masuk ia sedang tiduran, ketika ngeliat aku masuk ia tersenyum dan duduk dipinggir ranjang serta menyapa:”Mari duduk sini oom”, Serelah pintunya kututup dan kukunci aku duduk sebelahnya Sin. Aku elus2 pahanya yg putih bersih itu. Ia kemudian memegang tanganku erat2 dan

menyandarkan kepalanya kebahuku. Kupegang kepalanya dan kubisiki:”Sin, sayang oom bahagia juga disebelahmu”sambil kupeluk dia dan Sin juga segera merangkul leherku. Aku mulai menciumi keningnya, hidungnya ku-gesek2 dgn hidungku lalu pipinya kuciumi juga lehenya dan ia kupeluk makin kuat hingga terasa buah dada nya hangat didadaku.

Kukecup bibirnya dan kupermainkan bibirnya dgn lidahku. Rupanya ia masih hijau, jadi lidahnya gak dijulurkan utk kukecup juga.

Rambutnya yg masih agak basah ku-belai2 juga. Sin makin terangsang dan merasakan sesuatu yg baru kelihatannya. Kulanjutkan dgn membuka kaosnya yg dibantu tangan Sin sekalian ia melepas BH nya.

Kupeluk lagi ia, buah dada nya ku-raba dan ku-usap2 pelan2 sambil putingnya ku-pijit sedikit. Winmulai merintih pelan dan terus kulepas juga celana pendeknya dan CD nya.

Jembutnya hitam kilap dan lebat menutupi nonok nya.

“Oohh. oom, pakaian oombuka juga ya? “pintanya. Aku segera membuka pakaianku sampai telanjang spt Sin.

Kemudian Sin kurebahkan dikasur dan aku mulai beroperasi lagi dr atas kening dgn kecupan2 mesra. Kucium dan kukecupi terus sampai keleher dan tanganku juga beroperasi dgn me-raba2 dan meng-usap2 dgn penuh kemesraan bagian buah dada nya. Setelah 2 bukit buah dada nya kuciumi dan kukecupi termasuk putingnya ku-gigit dgn bibirku dan tanganku meraba mesra kebagian perut dan atas jembutnya.

Ciumanku terus menjelajahi seluruh bagian dada kemudian perut dan bawah perut. Jembutnya yg lebat ku-tarik2 pelan dgn gigitan birbirku juga clitorisnya yg sdh tampak menonjol kujilati dan pahanya dalam kubelai terus sampai kelututnya. Bibir nonok nya kulmat semua dgn jilatan kecupan bibirku, hingga Meysin meng-geliat2 terus tanpa hati.

Ciuman terus turun kepahanya kiri dan kanan dan kelutut, betis dan tangkai tumitnya kugigit pelan2 dgn dibarengi dgn usapan pd telapak kakinya.

Sin jadi geli dan nafsu. Paling akhir adalah telapak kakinya kuciumi dan 10 jari2 kakinya kuisap semua dgn rabaan pd pahanya.

Sin keliatan mulai nggak tahan. Ia sendiri langsung me-remas2 buah dada nya sendiri. Aku kembali keatas dgn menindihinya dan mendekatkan penis ku ke tangannya , rupanya Sin tahu maksudku lalu segera dipegag dan di-kocoknya penis ku. Sin kubisiki:

“Sin sayang penis nya oom sudah tegang ditanganmu, kakimu buka lebar2 ya sayang supaya peler oom bisa masuk”.

Sin membuka kakinya lebar2 dan kemudian kuraba lubang nonok nya kemudian penis ku kepalanya kupakan dan kumulai tekan pelan2 tapi pasti sedekit demi sedikit agar masuk.

Terus kutekan pelan2 penis ku kedlm nonok nya dan akhirnya bles. masuk juga kepalanya.

“Oomm. aduhh, wah besar sekali lho penis mu”.
“sakit Sin” tanyaku.
“Nggaak kok. aduhnya enak oom” sahutnya. Terus kutekan penis ku pelan2 sehingga seluruh batangnya ambles kedalam vagina nya.

Begitu ambles semua kubiarkan beberapa penis ku didlmnya, sambil terus kubelai rambutnya dan buah dada nya ku-usap2 dgn remasan2 mesra. Sin coba menggoyangkan pantatnya, lalu kutarik keluar penis ku pelan2 terus gerakan ini kulakukan ber-ulang2 cuma kecepatannya yg ber-ubah2 dari pelan2 kemudian bertambah sedikit2 jadi cepat begitu nafasnya Sin mulai memburu kuperlahankan lagi hingga Sin agak tenang lagi kemudian kupercepat lagi hingga nafsunya memuncak lagi. Akhirnya Sin minta:

“Om, Sin sudah nggak tahan lagi kepingin orgasme ”
“Iya sayang, oom akan temani Sin sampai puncak sama2″ sahutku, Lalu kucepatkan gerakan naik turunnya dan aku sendiri segera konsentrasikan pikiranku kpd tubuhnya Sin yg indah dan masih kencang itu supaya

cepat naik nafsunya. Aku juga lihat Sin sdh ada tanda2 akan sampai puncak, krn ia terus menggenggam kain sprei lalu mencengkram punggungku kuat2 lalu pundakku digigitnya sambil mengaduh:”Seest, aduh. auh. aku klimaks oom” Saat itu juga terasa ada semprotan mani pd penis ku, otomatis aku gak tahan juga dan kutekan dlm2 penis ku dan cret. cret, maniku nyemprot kevaginya Sin.

“Aachh. uh, oom klimaks juga”katanya dan langsung aku dipeluk makin erat dan kakinyapun didekapkan kekakiku, hingga aku gak bisa turun dr tubuhnya.

Aku belai2 sayang lagi kening dan rambutnya dan kuciumi terus pipinya,

“Oom jangan dicabut dulu yaa. biar badan Sin tetap hangat”pintanya.

Setelah beberapa menit napas kita berdua mulai tenang, aku berkata:

“Sin apakah nggak mau cuci dulu? “.
“Sin nggak cuci, punya oom aja Sin bersihkan ya?
“. Lalu aku rebah disebelahnya dan Sin bangun mengambil kertas tissu dan dibasahi dgn aqua kemudian penis ku dilapnya dgn hati2 sekali.

Setelah itu bibir nonok nya yg basah dilap juga lalu ia kelemari utk mengambil selimut dan kemudian tidur lagi sebelahku dan tubuh kita berdua diselimutinya.

Kupeluk Sin, sambil kubisiki:

“Sin apa nanti maninya nggak tumpah keluar?.
“Biar aja oom, nanti kan keluar sendir tapi agak lama biasanya sampai 4-5 jam lagi”.
“Sin capai ya. ?. “Nggak terlalu jyga, oom puas dgn pelayan Sin, maaf ya oom Sin masih hijau dlm bermain sex”.
“Oooh oom puas sekali semuanya jadi lega”. “Sungguh oom? “. “Betul Sin! “. sahutku lagi sambil kupeluk dia erat2 dgn penuh perasahaan kasih sayang.
“oom, Sin sangat bahagia malam ini, Sin bukan saja dpt kenikmatan sex dari oom, tapi lebih dr itu Sin sangat merasakan kasih sayang dr oom”.
“Dalam bermain sex oom beda jauh dgn pacarku dulu, oom sangat matang tehniknya juga hebat bisa terus membimbing Sin sampai kepuncaknya,

jadi bukan sekedar beda besar penis nya saja. Sebab punya pacar saya dulu kecil lagi hitam, sedang oom punya besar dan bersih dan kuning langsat”.

“Malam ini oom gak boleh meninggalkan Sin, aku ingin tidur dlm pelukan oom, aku ingin bahagia malam ini”.

Aku bilang:” jika oom tidur disini bisa ketahuan orang nanti Sin”. Ia menjawab:”Anak2 kost disini bangunnya paling pagi jam 6, cuma ibu pembantu yg jam 5, jadi besok sebelum jam 5 nanti Sin bangunkan oom. Pokoknya malam ini oom harus dgn Sin”. Ia kemudian mengusap dahiku yg berkeringat, saat mengusap tangannya kupegang dan kucium telapaknya dgn penuh arti dan Sin pun merasakan hal ini dia memejamkan matanya dan air matanya menetes keluar.

“Sin, jangan sedih oom kan menunggumu malam ini”.
“Iya oom”jawabnya. Setelah beberapa saat ia berkata:
“Oom, Sin yakin dan tahu pasti jika sebetulnya dlm hati oom sayang sama Sin. “Benar ya? “.
“Kok Sin bisa bilang begitu? ” kataku.
“Oom gak bisa justa pd Sin , dari pancaran mata oom tampak jelas sekali dan Sin benar2 merasakan kasih sayang oom itu”.

Lalu tambahnya:

“Saat oom meniduri Sin, Sin tahu dari mata maupun tingkah oom, oom bukan se-mata2 melampiaskan nafsu sex saja, namun oom meniduri Sin dgn penuh kasih sayang dan penuh kemesraan,hingga benar2 Sin merasa bahagia. gak meleset pandangan pertama Sin thd oom, memang oom benar2 adalah type laki2 yg jadi dambaan Sin.Sayang ketemunya sudah terlambat. “.
“Sin, kira2 begitulah yg ada dlm hatiku” sahutku mesra sambil ku-belai2 punggungnya. Sin berpesan pdku:
” jika oom mau lagi setiap saat Sin akan melayani jadi oom jangan takut tk membangunkan Sin”.

Sambil ngobrol2 kita akhirnya tertidur. Pagi hari spt biasa jam 4 aku sdh bangun, ternyata pagi itu penis ku ikut bangun juga apalagi dekat cewek”.

Aku coba raba2 dan remas pelan2 toket nya sambil keningnya kuciumi agar Sin bangun. Ternyata benar Sin terbangun, jadi aku langsung singkirkan selimutnya dan mulai kupermainkan dgn mesra buah dada nya sebentar saja nafsu sex nya sudah bergairah tangannya lalu memijit penis ku. Saat kulihat nonok nya ternyata maniku sdh tumpah keluar selain meleleh dipahanya juga jatuh disprei jadi flek krn sudah agak mengering. Kubisiki Sin:”Sin, kamu mau main diatas ? ” Ia mengangguk dan segera bangun sedang aku tidur lalu ia jongkok hingga lubang nonok nya tepat diatas penis ku. Aku bantu memasukkan kepala penis ku kelubangnya dan Sin menekan kebawah pantatnya dan bless langsung masuk penis ku.

Sin terus menggoyangkan naik turun pantatnya tapi blm bisa gerakan memutar krn memang blm banyak pengalaman. Sampai lebih dr 15 menit kita berdua blm klimaks, krn kulihat Sin berkeringat, aku minta ganti dia yg tidur dan aku yg diatas. Operasi spt pd malam hari kuulangi lagi yaitu dgn ciuman dan kecupan yg mesra, lalu rabaan2 dan remasan dgn penuh kasih sayang serta gerakan2 ngentot yg berirama cepat lambat bergantian kulakukan dgn santunnya.

Begitu tangannya sudah mulai mencengkeram punggungku lagi dan mulutnya kembali menggigit leherku kudpt pastikan Sin akan klimaks, segera aku konsentrasi juga pd Sin yg manis agar maniku juga segera keluar.

Rintihan nya terulang lagi saat penis ku menyemprotkan mani ke nonok nya dan sesaat lagi aku juga merasakan siraman maninya di penis ku.

krn jam sdh jam 4. 30 maka aku minta keluar kamar. “Sebentar oom” katanya. Ia lalu bangun mengambil tissu utk membersihkan penis ku yg berlumuran dgn maninya dia.

“Waah sprei mu flek Sin” kataku. “Ngak apa2 oom, aku malah senang”katanya sambil mencium sprei yg flek.

Aku segera masuk kekamar dan tidur lagi, hingga bangun agak kesiangan. Saat aku bangun malah Sin sdh berangkat kebank.
Siang hari itu aku mendapat telpon dr seorang teman, kata operator, Setelah telpon kuterima ternyata dr seberang ada suara yg menyapa dr seorang wanita yg ternyata baru kutiduri semalam yaitu Sin.

“hallo Sin”jawabku. “Darimana kamu tahu teleponku”.
“Sin tanya pd operator dibank sini” sahutnya.
“Om, nanti siang mau menemani Sin makan siang?”.
“Boleh saja, Sin, mau makan dimana? ” jawabku.
“Ach, makan yg dekat2 sini saja ya, nanti oom gak usah naik taxi bisa naik becak saja sebab ketempat cuma dekat” jelasnya.
“Oke Sin nanti jam 12 oom jemput Sin”.
“Trims ya, jam 12 Sin akan tunggu oom diluar” jawabnya dgn suara manja.

Ketika jam menunjukkan ok 11. 50 aku cepat2 pamit utk keluar makan, aku segera cari becak utk menuju kebanknya Meysin. Kira2 pas 10 menit perjalanan becak sampailah aku dibanknya Meysin.

Baru saja aku bayar becak, aku lihat Meysin sdh ber-lari2 kecil menghampiriku. Saat sampai Sin langsung merangkul pinggangku sambil badannya bersandar kebadanku dan mengajak berjalan menuju kerumah makan.

“Makan dirumah makan ujung jalan itu saja ya oom” katanya.
“Oke”. Sin berjalan sambil merangkul pinggangku terus dgn senyum2 kecil.

Dia keliatan ceria sekali dan gayanya yg manja pdku.

“Kenapa Sin kamu kok tampil beda sekali? ” tanyaku.
“Kan Sin lagi bahagia , sekarang jadi istrinya oom? , walaupun istri sementara saja” sahutnya.

Sampai dirumah makan Sin memilih meja yg kecil letaknya diujung, lalu mulai ngeliat menu masakan. “Oom mau apa? ” tanyanya. “Oom terserah sama Sin aja,

kan suami tergantng dgn istrinya? ” jawabku. Dia mencubit tanganku dan bilang:”Oom, jangan gitu ach, Sin jadi pingin jadi istri oom beneran lho”.

“oom mau nggak makannya bagi2 dgn Sin? “. Aku manggut2 saja. Sin, kemudian pilih nasi gudeg dan nasi pecel telur serta Coca Cola dan es campur.
“Oom nanti malam harus menemani Sin lagi ya? ” pintanya.
“Sin kau capai nanti tiap malam main terus” sahutku.
“Apakah Sin minta main, Sin minta oom menemani Sin tidur, soal oom nanti mau main berapa kali Sin selalu siap melayani, tapi bila oom capai nanti Sin yg mijit” sahutnya. Aku jadi kalah ngomong dan aku setuju saja akhirnya.

Setelah makanan keluar, kita mulai makan aku diberi nasi gudeg dgn es campur dulu dan Sin nasi pecel dan Coca Cola.

“Nanti bila sdh habis setengah kita ganti piring dan minumnya” kata Sin. Sambil makan dia berkata:”Hari Saptu dan Minggu, oom kan libur nanti pergi dgn santai di Batu ya oom?.

Sebab dikost jika Saptu dan Minggu anak2 kost banyak dirumah jadi kita sulit utk bermesraan”. “Nanti aku pamit pulang ke Blitar sama tante kost dan oom bilang diajak temannya ke batu” katanya Sin pdku.

Padahal sebenarnya aku hari Minggu akan diajak ke Sby, krn ada famili dr. Eva yg menikah, jadi sekeluarga akan ke Sby.

Aku pikir dr ke Sby lebih baik rekreasi dan santai dgn Sin dihawa dingin. Maka kusetujui ajakan dan usulannya.

Selama makan tangan kiriku selalu digenggam erat2 dgn tangan kirinya Sin, hingga makannya kita cuma pakai sendok saja.

Setelah aku makan separo, aku tunggu Sin makan separo nasinya, lalu piring kita tukar juga minumnya.

“Oom, hari2 ini Sin merasa bahagia sekali, oom juga? ” tanyanya.

Aku tatap matanya dalam2 dan aku bilang

“Perasaan oom sama dgn perasaanmu”. Walaupun makan telah selesai, kita tetap ngobrol dulu tunggu sampai jam 1 siang kita berpegangan tangan dua2-nya.
“oom nanti pulang jam berapa? tanya Sin. ” jika biasa sih jam 6 sore” sahutku.
“Kenapa Sin? ”
“Ya jika bisa aku cuma ingin pulang bareng oom spt kemarin” katanya.

“Sin apa nggak tunggu lama nanti? ” kataku. Dia menggelengkan kepala. Keluar rumah makan Sin tetap berjalan sambil merangkul pinggangku, sampai akhirnya sampai kebanknya dia dan aku antarkan sampai pintu depan,

kemudian kita berpisah. Aku balik kantor dgn becak lagi. Sore hari jam 6 aku pulang, aku naik taxi spt biasa cuma saat mendekati banknya Sin aku minta sopir jalan pelan2,

benar uga Sin masih menunggu depan bank, begitu ngeliat ada taxi berhenti langsung dia ber-lari2 kecil menghampirinya.

Lalu aku buka pintu taxi dan Sin ikut naik. Seperti kemarin kita berhenti diwarung bakso utk makan malam ber-sama2 sekalian. Setelah makan Sin berpesan:

“Begitu oom habis mandi jika ada kesempatan oom supaya langsung masuk kamarnya Sin ya”. Lalu Meysin berjalan dimuka lebih dulu dan aku menyusul pelan2 dibelakangnya, sampai dikost aku ketemu Eva yg kebetulan belum tutup, lalu aku ceritakan jika hari saptu akan ke Batu dgn teman2 kantor, jadi Minggu gak bisa ikut ke Sby. Setelah basa- basi sebentar aku pamit utk naik kekamar. Sampai depan kamar, pas Sin mau mandi dia berjalan menghampiriku dan bilang:”Nanti malam jika kekamar Sin supaya oom membawa baju yg utk ke Batu, nanti Sin bawa dlm satu tas saja”, lalu ia pergi mandi dan aku menyiajaman 1 stel pakaian dlm dan 2 T Shirt saja.

Selesai mandi Sin turun dan saat lewat kamarku ia menyapa:

“Oom, Sin kebawah sebentar utk memasak Indomie buat kita jika lapar lagi nanti malam, sekalian mau pamit jika besok pulang sama tante kost”. Aku manggut saja dan kemudian pergi mandi, selesai mandi aku lihat kamarnya Sin masih terbuka kosong dan dibawah masih ada anak kost yg diluar kamar,

hingga aku masuk kamar utk istirahat dan baca koran dulu. Beberapa saat kudengar Sin naik tangga, lalu ia berhenti dimuka kamarku sambil berkata pelan2:

” Oom sudah sepi, ayo cepat”. Aku segera membawa baju yg akan kubawa besok dan mengikuti Sin masuk kekamarnya.

Ia meletakkan mangkok Indomienya dimeja dan segera pintu kamarnya dikunci.

“Om besok Sin mau pakai kaos ini saja ya”, sambil menunjukkan 3 kaos, warna putih dgn motif kembang2 kecil, putih polos dgn gambar gesper didada dan kuning polos.

Yg putih dadanya agak terbuka lebar sedang yg kuning dibagian atas dada ada retsluitng kecil. Ia bilang:

” jika Sin jalan sendiri agak malu pakai kaos ini,oom”.
“Kenapa”tanyaku.
“Sebab kaos itu ketat sekali, jadi buah dada Sin kelihatan menonjol sekali, cowok2 jika memandang kurang ajar kok” jelasnya.
“Coba dipakai yg kuning ini Sin”pintaku. Lalu Sin melepas kaos tidurnya dan gan pakai kaos kuning itu.
“Wah betul2 kamu kelihatan sexy pakai ini, apalagi retsluiting terbuka lekuk buah dada mu jelas tampak dr luar” kataku.
“Tapi nggak apa, nanti jika naik angkutan umum Sin pakai jaket lagi jadi agak gak menyolok sexynya” jelasku.

Sin setuju kemudian dilepas lagi kaos kuningnya. Saat itu langsung kupeluk dan kubisiki: “Sin mau main lagi? “.

“Iya oom, Sin sudah kepingin lagi kok”. Lalu kulepas celana pendeknya dan ternyata Sin gak pakai CD sebab ia langsung telanjang bulat.
“Sin, sambil oom ajari sedikit ya, supaya besok bisa dipraktekan di Batu”. Sin manggut2.

Lalu ia kutarik berdiri menghadap kaca riasnya dan aku berdiri dibelakangnya sambil memeluk Sin dr belakang dan ku-raba2 dan remas dgn penuh kemesraan.

“Sin jika kamu kukerjakan begini langsung kamu memegang penis nya oom utk Sin permainkan sambil kaki Sin yg sebelah diangkat lalu berpijak dimeja rias, supaya nonok Sin terbuka dan mudah utk di-usap2”.
“Iya. oom” dan langsung kakinya naik kemeja serta tangannya mengocok penis ku. Setelah adegan

ini berlangsung hampir 10 menit, Sin kuajak tidur dan aku yg dibawah Sin diatas. Setelah Sin naik dan memasukkan penis ku ke nonok nya,

kuberi tahu:”Sin , pertama jangan kamu ambleskan semua peler oom, yg masuk biar 1/3 bagian dulu lalu pantatmu gerakan memutar” sambil aku memegang pinggangnya utk membantu memutarkan pantatnya.

Memang rasanya masih kaku belum luwes cara memutarnya, tapi gak apalah besok mungkin lebih bagus.

“Nggak enak ya oom? ” tanya Sin.

“Cukup bagus utk permulaan” kataku.

Kemudian Sin mulai ganti goyang naik turun, hingga buah dada nya ber-goyang agak keras dan segera kutahan dgn kedua tanganku utk ku-usap2 seraya meremasnya pelan2 dan sebentar2 agak keras utk merangsang nafsunya. Begitu ia mulai gairah kutidurkan dia dan tehnik menyetubuhi seprti semalam kuulangi lagi yang bikin maninya Sin serta sperma ku keluar hampir bersamaan beda cuma sekitar 3 detik saja. Selesai main in dan aku langsung tiduran sambil ngobrol dan merencankan kepergiannya besok.

“Jadi besok pagi ketemu dirumah makan siang tadi, nanti Sin yg berangkat dulu baru oom nanti yg nyusul” “Oke”. “Oya besok kita renang ya nanti Sin bawa swimsuit” lalu ia membuka lemarinya mencari swim suit.

Dalam lemari itu kulihat roknya Sin gak terlalu banyak spt cewek2 bank lainnya, aku jadi iba dibuatnya dan aku ingin menghadiahkannya rok pdnya.

Setelah ketemu swim suit ditumpuk jadi satu dgn kaosnya, lalu ia naik keranjang tidur disampingku lagi.

“Sin, besok di Batu oom ajari lagi yaa” “Boleh,

tehnik apa oom?

“Mengisap” kataku.
“Mengisap apa? ” tanya Sin.

Lalu Sin kupeluk erat2 sambil kucubit perutnya dan kataku:

“Sin, kamu jangan pura2 bloon ya”.
“Sin betul2 belum tahu kok”
“Sin, sayang, jika punya oom belum tegang spt tadi, kan tangan Sin yg oom minta utk mempermaikannya.

Betul ya? “. Ia manggut.
“Jalan lain yg lebih indah adalah diisap pakai mulut, Sin mau dan jijik nggak? “.
“Untuk bikin kepuasan oom, apa saja Sin lakukan dan buat oom gak rasa jijik. Sin, ajari gimana caranya oom! ”
“Nanti fajar saja jika punya oom bangun,

oom akan ajari sekaligus praktek ya, sayang? ” kataku.
“Sekarang kita istirahat dulu sambil ngobrol”. Sin minta agar aku memeluknya lebih erat lagi dan ngomong:
“Dari pembicaran oom sebenarnya banyak kesamaannya dgn Sin,

baik mengenai makan, kebiasaan, pandangan hidup, cara berdandan yg sederhana, maka dr itu oom makin lama makin sayang pd Sin, dan Sin sendiri merasakan kasih sayang dr oom itu”.

“Jangan banyak ngelamun Sin, ayo tidur dulu”. Lalu tubuhnya kuselimuti dan kudekap erat2 kepalanya didadaku. Seperti biasa jam 4 pagi terbangun dan barangku juga sdh bangun,

tapi krn Sin masih tidur terpaksa aku bisiki kata rayuan mesra agar bangun. Memang cuma beberapa saat Sin bangun dan aku ajak main,

krn punyaku sdh tegang sekali aku langsung naik ketubuhnya dan coba kumasukkan kedlm nonok nya.

“Sin berbisik:”Katanya oom mau ngajari isap?”.
“Iya sayang, tapi krn punya oom sudah tegang banget, oom masukkan dulu sebab Sin kan harus mencapai klimaks juga.

Nanti jika oom semprotkan dlm mulut langsung,

kan Sin nggak bisa klimaks”kataku. Ia menurut dan mulai merintih karen penis ku sdh masuk dan sdh bergerak memutar divaginya sambil kubelai sayang tubuhnya.

Napasnya mulai memburu kuimbangi juga dgn nafasku supaya Sin benar2 teransang dan gerakan kupercepat dan benar juga Sin mulai mengcengkeram punggungku lagi.

“Acch. Sin mencapai puncak oom, nikmat dan bahagia sekali oom” katanya lirih.

Aku tekan terus penis ku ke nonok nya, begitu Sin mulai terasa fit lagi aku turun dr atas tubuhnya dan aku ambil tissue utk membersihkan penis ku.

“Sin, sekarang oom ajari cara mengisap, tapi posisi dibawah dulu ya” kataku.

Aku duduk ditepi ranjang dan Sin kuminta jongkok dihadapan penis ku lalu kumulai kursus kilat ini.

“Sin, pegang peler oom agak bagian bawahnya dan agak ditekan kebawah supaya kepalanya keliatan besar abis itu jilatilah kepalanya memutar terutama bagian tepi kepalanya” Sin mulai melakukannya, kira2 sdh 5 menit aku ganti instruksi lagi:
” Sin sekarang coba lubangnya di-buka2 dgn ujung lidah jika bisa gerakan lidahnya yg cepat”.

Sin praktekan juga, tapi masih jauh dr enak mungkin benar2 blm biasa. 5 menit kemudian ganti petunjuk lagi:”Masukkan mulut kepalanya lalu lidahmu gesek2-kan dan kemudian sambil di-kenyut 2 supaya maninya cepat keluar”.

“Dan yg paling akhir bila penis nya oom sdh tegang banget spt ini, madukan dalam2 kemulutmu lalu kamu keluar masukkan punya oom kemulut Sin,

seperti jika masuk ke nonok dan sambil dibantu dgn kocok pelan2 supaya cepat nyemprot”. Memang Sin benar2 belum biasa isap sebab saat isap air liur sering menetes keluar.

krn aku hampir klimaks maka aku bantu ngocok penis ku dan aku bisiki Sin:”Sin, oom mau sampai puncak” Dan cret. creet.

cret maniku nyemprot kdlm mulutnya, Sin terdiam sejenak. lalu kuminta agar lubangku disedot. Ketika Sin menyedot terasa ser, sisa mani disaluran penis ku keluar kemulutnya Sin.

“Sin, maninya oom banyak ya? “tanyaku. Sin cuma membuka mulutnya yg penuh dgn maniku yg kental dan putih.

Aku bisiki lagi:

“Sin, jika nggak jijik ditelan semua maninya oom “. Sin telan juga semua mani yg dimulutnya dan bilang:
“Aku suka maninya oom dan nggak jijik,

jika lain orang No. Rasanya sih asem2 dan asin oom”. Lalu segera kupeluk erat2 dia dan kutatap matanya yg selalu memandang wajahku,:

“Sin, oom sangat sayang pdmu”.
“Sin juga benar merasakannya oom” sahutnya. krn sdh hampir jam 5 , aku cepat2 kembali kekamarku dan tidur lagi.

Saat aku terbangun aku lihat cuaca sdh terang dan samar2 dengar Sin mandi, aku segera bangun dan ber-siap2 mandi.

Begitu Sin keluar km. mandi aku segera yg masuk. Ketika selesai mandi aku lihat Sin telah selesai dandan, aku cepat kekamar utk ganti pakaian juga.

Belum selesai menyisir rambut kudengar Sin sdh berjalan keluar kamar, saat depan kamarku dia berhenti sebentar kupandangi dia dgn terpesona. Memang betul 2 sexy dgn celana ketat hitam dan kaos nya terbuka agak kebar dadanya.

Apalagi perutnya yg ramping hingga buah dada nya kelihatan sangat menonjol sekali, tapi dia pakai rompi utk sedikit mengurangi penonjolan buah dada nya.

Kemudian Sin berkata:

“Sin berangkat dulu yaa, nanti kira2 10-15 menit oom nyusul ya? “.
“Jangan2 nanti Sin sdh kecantol cowok lain seblm oom datang”gurauku.

Sin dgn mimik gemes mencubit lenganku sambil ngomong:

“Oom jika ngomong jangan yg aneh2 ya?. Awas nanti disana” kemudian dia langsung turun tangga sambil membawa tas kecil dan dompet yg menggantung dipundaknya.

Kira 10 menit kemudian aku turun dan naik becak ke restauran tsb, saat aku turun dr becak Sin sdh tahu dan menghampiriku serta menggandengan tanganku erat2 jalan masuk ke RM.

Sin ternyata sudah pesan kopi tete serta nasi + telor mata sapi kesukaanku dan sandwich 1 potong.

Aku bilang:

“Waah kamu blm dicantol orang ya? “.
“Oom jangan gitu, yg bisa nyantol Sin ya cuma oom sendiri” sahutnya sambil mencubit lenganku lagi dgn gemas.
“Sin, oom jangan dicubiti toch, lihat nanti punggung dan dada oom yg penuh cacat kena cengkraman tangan dan gigitanmu saat Sin mau klimaks” kataku.
“Oya, tapi Sin betul2 tanpa sadar melakukannya. Pantas dipunggung oom ada goresan2 Sin kira kenapa apa” sahutnya.

Sambil ngomong dan makan, Sin bilang nanti ketoko dulu utk beli celana renang buatku dulu. Aku setuju, malah aku bilang utk ke super market dulu utk beli makan kecil serta rok dan parfum.

Sin menolak dgn bilang:

“Oom jangan beli rok dan parfum utk Sin, Sin lebih suka parfum asli tubuh Sin juga rok nanti jika sdh gak mode juga kepakai, jadi sayang kenangan akan hilang. oom kan suka parfum aslinya Sin. kan? ” tanyanya.
“Pasti sayang, kan tiap malam oom sdh bercampur dgn parfumnya Sin toch. “.
” jika oom berkenan supaya kenangan itu tetap abadi dan akan Sin pakai terus lebih baik cincin saja”.
” jika Sin maunya gitu, oom ikut saja”.
“Nanti Sin pilih 2 biji, yg satu spt wedding ring yg satu pakai permata, tapi nggak usah yg mahal2” jelasnya. “Terserah sama Sin dah” kataku sambil kugenggam tangannya erat2. Saat jam sdh menunjukkan jam. 8 lewat,

kita berangkat menuju komples pertokoan di Jl. Kayutangan. Disana Sin membeli macam2 makanan kecil tapi anehnya tiap macam cuma 1 biji, lalu Sin mengajak ke toko yg jual swimsuit. Lalu dia pilih celana renang dan pilih yg warna biru,

“Yg ini saja ya oom?.
“Terserah Sin”. Selama berjalan Sin selalu menggandeng tanganku lalu memepetkan buah dada nya kelenganku dan kepalanya kadang disandarkan kebahuku.

Meysin jalan dgn manjanya dan sedikit genit, hingga orang yg ngeliat kelihatan kagum akan kemesraan kita. Sin mengajak ketoko perhiasan disitu Sin pilih2 cincin setelah ada yg cocok ditunjukkan pdku dan aku sih oke saja cuma kuanjurkan jangan yg telalu kecil beratnya, tapi Sin bilang:

“Yg kecil saja cukup yg penting kesan dan kenangannya”. Setelah tawar menawar, kubayar cincin itu lalu kita jalan terus dgn mesranya menyusuri sepanjang pertokoan.
“Gimana beli parfum dan rok ya? “tanyaku saja.
“Nggak oom, Sin cuma kenal bedak dan lipsticks saja, kan oom lihat yg ada dimeja rias Sin”. “Oke jika gitu beli bedak dan lipstick serta BH dan CD ya? ” tanyaku.
“Eeh. jika ngomong jangan macam2” sahutnya sambil mencubit pahaku.

Akhir Sin mau ke department store dan Sin kuminta beli bedak dan lipstick kebiasaannya juga sekalian BH dan CD nya,

setelah itu kita jalan menuju tempat tunggu angkutan yg menuju Batu. Sampai di Batu aku minta turun depan hotel Kartika Wijaya,

kita langsung check in sebab sdh jam 11. 40. Kamarnya punya view kepegunungan dan dibelakang hotel ada kolam renang Sin keliatan ceria dan bahagia sekali ia selalu menempel terus ketubuhku kemana saja aku pergi spt ada magnetnya saja. Siang itu kita makan di restoran hotel saja krn malas keluar lagi, saat makan itu aku diminta utk memasangkan 2 cincin dijari manis tangan kiri serta kanannya. Habis aku pasang, Sin langsung merangkul leherku dan menciumku, aku balas juga ciumannya, hingga sempat jadi tontonan sesaat

buat tamu restoran. Siang itu kita istirahat sambil berpelukan, tidur tindih menindih gantian sambil kuajari cara berciuman dgn mengeluarkan lidahnya utk bisa dikulum.

Meysin merasa senang sekali dgn ajaran itu hingga sering dipraktekan sekarang saat kucium. Aku jadi terbangun saat merasa ada orang yg mencium aku, saat membuka mata ternyata Sin yg mencium sambil duduk disampingku sudah dlm pakaian swim suit. Wah indah sekali sexy tubuhnya dlm pakaian swim suit, buah dada nya menonjol dgn kelihatan bagian atasnya yg putih agak sedikit mencuat.

“Ayo oom kita renang” sambil membawa celana renangku.

Aku bangun dan pakai celana renang, lalu kita pergi ke kolam renang. Disana Wim langsung masuk kolam, krn banyak tamu pria lain yg renang matanya memandang terus bagian dadanya.

Aku ikut masuk tapi gak renang cuma menemani Sin dlm kolam. Sin bilang:”Oom, Sin jika renang sendiri sulit sebab banyak cowok2 terutama yg sebaya langsung datang mengajak ngobrol tapi matanya ya cuma mandang buah dada nya Sin, jadi lama Sin gak pernah renang”. Setelah renang 1 1/2 jam, Sin selesai renang dan sekaligus mandi dipancuran bersamaku, dia menyabuni tubuhku dan aku menyabuni tubuhnya Sin, hingga banyak mata tamu yg melotot ngeliat nya. Selesai mandi kita langsung balik kamar dan tiduran sebentar berdua sambil

Sin terus minta dipeluk. Kira2 jam 6 sore, Sin mengajak jalan2 keluar sekalian makan malam. Dia mengenakan celana ketat hitamnya dgn kaos yg kuning ketat dan retsluiting terbuka didadanya.

Betul2 pemandangan yg menggiurkan bagi laki2. Sin tetap berjalan dgn menggandeng tanganku atau merangkul pinggangku, hingga kita keliatan mesra sekali. krn penampilan Sin dlm pakaiannya itu kita dijalan menjadi perhatian banyak turis domestik yg ketemu.

Jam 9 malam lebih kita kembali kehotel dan aku duduk nonton TV sedang Sin langsung duduk dipangkuan ku dgn tangannya merangkul leherku.

Kupeluk dia sambil berciuman mesra dan tanganku mulai nakal main dan menyusup kebukaan retsluiting itu utk meraih buah dada nya yg sintal itu dan me-remas2 nya dgn penuh kemesraan.

Sin mulai mengaduh per-lahan2 dan kancing serta retsluiting celananya mulai kubuka tapi krn ketat Sin harus berdiri dulu utk melepasnya sekaligus CD nya dan kemudian kaos ketatnya pun aku bantu membukanya serta BH nya.

Sin juga membantuku melepas pakaian, hingga sekejap kita sdh bugil berdua. Aku tidur diranjang dan Sin telungkup diatas hingga buah dada nya menempel ketat didadaku.

Sin mulai mempraktekan ciuman dan mengisap penis ku dgn tehnik yg kuajari selanjutnya aku yg membimbingnya agar Sin dpt mencapai klimaks bersamaku dan setelah itu Sin minta agar punyaku jangan dicabut keluar supaya tetap tinggal didlm vaginya, katanya suapaya badannya tetap hangat. Jadi malam itu kita tidur dgn penis ku didlm nonok nya. Paginya saat aku bangun jam 4 aku terasa penis ku sh tegang lagi namun rasanya masih tetap dlm nonok nya Sin. krn penis ku ber-gerak2 membesar Sin jadi terbangun dan

langsung kita bermain cinta lagi sampai Sin dan aku mencapai puncak ber-sama2. Sejak itulah tiap malam aku selalu tidur bersama Sin, sekarang Sin yg lebih sering kekamarku dan tiap malam Sin selalu mempraktekan tehnik yg kuajarkan sekali atau dua kali, sampai hari kepulanganku.

Memang Sin seorang yg pantas jadi istriku sebab kecocokan dlm kehidupan se-hari dgnku, apalagi Sin bukan type pemeras dan mata duitan walaupun hidupnya sederhana, sayang ketemu nya terlambat. Sampai hari ini Sin kadang2 masih menginterlokal aku, dan aku juga minimum 1 bulan sekali kontak dia. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

 

The post Cerita Sex: Memek Hot Anak Kost appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live