Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan

$
0
0

Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan–  Namaqu Meidina. Tiga tahun yg lalu saat aqu masih kuliah di Jakarta, aqu tinggal di rumah kontrakan dgn tiga kawan lainnya. Di kontrakan itu kita tinggal berempat, aqu dan Windha kawan kampusku serta dua lelaki anak kampusku juga meskipun mereka berbeda jurusan. Sebelomnya aqu tinggal di
tempat kos, juga di daerah Tomang, dan Windha yg mengajakku untuk mencari rumah kontrakan di
dekat kampus. Setelah dipikir-pikir memang lebih enak untuk tinggal di rumah kontrakan karena yg
tinggal tak terlalu banyak seperti tempat kos pada umumnya dan juga biayanya tak jauh beda karena
semua pengeluaran bisa dibagi berempat.

Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2017, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Terhangat

 

Sebagai gambaran, saat itu umurqu masih 20 tahun. Tubuhku tak terlalu tinggi, 162 cm, namun
payudaraqu besar (36C) sehingga aqu sering pakai pakaian yg longgar supaya tak terlalu menarik
perhatian. Menurutku wajahku tak cantik-cantik amat, namun memang tak sedikit lelaki yg naksir
aqu, apalagi saat itu aqu belom punya pacar. Saat di SMU sampai tingkat pertama aqu pernah
pacaran namun kemudian mantan pacarku ketahuan menyeleweng meskipun saat itu aqu telah
menyerahkan segalanya ke dia. Perlu waktu cukup lama bagi aqu untuk mengobati sakit hatiku
padanya.

Salah satu lelaki yg tinggal di kosku (sebut saja namanya Heldy) sangat baik padaqu dan aqu punya
perasaan kalo dia naksir aqu. Heldy selalu memberikan perhatian yg lebih kepadaqu dan sering
membawakan makan malam untukku. Sebenarnya aqu juga suka padanya, namun karena dia sendiri
tak pernah mengungkapkan perasaannya kepadaqu, aqu bersikap biasa-biasa saja padanya. Kita
telah beberapa kali pergi nonton atau makan berdua namun Heldy belom juga berani bilang atau
memintaqu untuk jadi pacarnya.

Pada saat libur lebaran, aqu memutuskan untuk tak pulang ke kota asalku di Sumatra Selatan. Heldy
juga tetap tinggal di Jakarta sedangkan kedua kawanku yg lain pulang. Pembantu juga pulang
kampung, jadi tinggal aqu dan Heldy saja yg tinggal di rumah. Karena tak ada pembantu, aqu terpaksa
melaqukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian ataupun membersihkan rumah. Pada hari
Minggu pagi sekitar jam 9 aqu ke halaman belakang rumah untuk mencuci pakaianku. Biasanya kalo
hari Minggu pagi Heldy main tennis dgn kawan-kawannya sehingga saat itu aqu pikir tak ada siapa-
siapa di rumah.

Aqu masih mengenakan pakaian tidurku, daster berwarna biru muda yg pendek dan tak mengenakan
bra. Biasanya aqu selalu mengenakan bra bila keluar kamar, namun pagi itu aqu cuek saja karena
aqu pikir aqu sendirian di rumah. Saat mencuci pakaian aqu duduk di kursi pendek. Rokku aqu
singkapkan dan kedua kakiku aqu buka lebar agar mudah untuk mencuci pakaian. Arah dudukku
menghadap jendela kamar Heldy dan dari arah jendela, pahaqu dan celana dalamku bisa terlihat
jelas. Tubuhku juga berkali-kali membungkuk dan bila aqu membungkuk payudaraqu sesekali terlihat
karena potongan dada dasterku cukup rendah. Apalagi posisi dudukku dekat dgn jendela kamar
Heldy.

Saat itu aqu benar-benar tak tahu kalo Heldy ternyata tak main tennis dan masih ada di kamarnya.
Setelah aqu hampir selesai mencuci pakaian aqu menengok ke arah kamar Heldy dan sangat kaget
kalo ternyata dia berdiri di kamarnya sambil memandangi aqu dari jendela. Memang aqu tak bisa
melihat dia dgn jelas karena di luar terang sedangkan kamar Heldy cukup gelap, apalagi masih ada
kaca yg membatasi dia dgn aqu. Aqu sungguh terperanjat menyadari posisi dudukku dan bahwa
Heldy telah berdiri di situ dari tadi sambil melihatku. Cepat-cepat aqu atur posisi dudukku dan
membetulkan posisi rokku. Heldy kemudian keluar dan berjalan ke arahku. Dia minta maaf kalo dari
tadi dia diam saja dan tak kasih tahu aqu kalo dia ada di kamar. Sambil menengok ke arah celananya
dia juga bilang kalo kemaluannya berdiri karena terangsang melihatku. Mendengar itu mukaqu langsung
merah karena malu.

Siang harinya Heldy mengajakku keluar makan dan untuk pertama kalinya dia mengungkapkan
perasaannya kepadaqu. Aqu mengiakan dan memang telah cukup lama aqu menanti saat itu. Kita
kemudian pergi nonton di Plaza Senayan dan begitu sampai rumah petang harinya Heldy untuk
pertama kalinya mencium aqu. Aqu balas ciumannya dan kemudian dia menarikku ke kamarnya. Kita
berciuman sesaat dan tangannya mulai nakal dan menggeraygi payudaraqu meskipun aqu masih
mengenakan pakaian lengkap. Heldy kemudian mengajakku ke kamar mandi. Aqu bilang kalo aqu malu
dan tak mau mandi bersama dia. Namun kemudian dia menarikku ke kamar mandi dan kita kembali
berciuman hebat.

Tangannya mengambil air di gayung tanpa sepengetahuanku dan tiba-tiba menyiramkan air ke
kepalaqu. Aqu kaget setengah mati, namun kemudian tertawa juga. Pakaian yg aqu kenakan basah
kuyup. Saat itu aqu mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana jeans. Meskipun masih
mengenakan bra, payudaraqu tercetak jelas di balik kemejaqu yg basah kuyup. Heldy kemudian
mundur ke arah dinding dan memintaqu untuk melepaskan semua pakaianku.

Tak tahu apa yg merasuki aqu, saat itu aqu menuruti saja apa yg dia minta. Perlahan-lahan aqu buka
semua kancing pakaianku dan setelah terbuka, kemejaqu aqu lempar ke lantai kamar mandi.
Kemudian aqu mulai melepaskan celana jeansku sehingga aqu berdiri di hadapannya dgn cuma
mengenakan celana dalam dan bra. Heldy bilang kalo payudaraqu ternyata lebih besar dari apa yg
dia pikir selama ini. Kemudian Heldy mengambil air lagi di gayung dan mengguyurkannya ke
tubuhku. Celana dalamku langsung basah kuyup dan bulu kemaluannku tercetak jelas di balik celana
dalamku yg basah. Aqu langsung bereaksi menutupi kemaluanku dgn tanganku sambil tangan
satunya menutupi payudara dan kedua putingku yg sekarang juga tampak samar-samar karena
braqu juga basah.

Heldy cuma memandangi aqu dan memintaqu untuk melepaskan semua yg aqu kenakan. Seperti
kena sihir aqu membalikkan tubuh dan melepaskan bra dan celana dalamku. Kemudian aqu berbalik
lagi dgn posisi tangan kanan di payudaraqu dan tangan kiri menutupi kemaluanku. Aqu cuma berdiri
menunduk dgn perasaan malu luar biasa karena baru pertama kali itu aqu telanjang di depan Heldy.
Heldy memintaqu untuk menurunkan kedua tanganku ke samping dan masih dgn menunduk kedua
tanganku aqu turunkan perlahan-lahan. Tubuhku gemetar hebat karena malu dan kini aqu berdiri
telanjang bulat di hadapan Heldy.

Payudara dan putingku yg berwarna kecoklatan tak ditutupi apa-apa lagi, juga kemaluanku yg
ditumbuhi rambut cukup lebat. Heldy masih berdiri menyender di dinding kamar mandi dgn pakaian
lengkap dan terus memandangi aqu sambil bilang kalo aqu seksi. Lama kelamaan rasa maluku mulai
hilang dan aqu beranikan diri melihat ke arahnya. Heldy lalu juga melepaskan semua pakaiannya dan
dia berdiri di hadapanku dgn kemaluan yg tegang dan mengarah ke atas.

Heldy kemudian menghampiriku dan kembali mencumbuiku. Ciumannya mulai turun ke payudaraqu
dan Heldy lalu menghisap dan menjilati putingku. Memang itu adalah titik kelemahanku. Bila
putingku dijilat atau dihisap, aqu pasti langsung lupa daratan. Aqu mulai mendesah-desah dan Heldy
semakin bernafsu menjilati putingku sambil tangannya turun dan memainkan clitorisku. Kemaluanqu
mulai basah dan kedua kakiku aqu buka lebih lebar agar Heldy bisa memainkan clitorisku lebih bebas
lagi. Aqu telah sangat terangsang ketika Heldy mengajakku mandi.

Dia mengguyur tubuhku dgn air lagi berkali-kali dan kita mulai menyabuni satu sama lain. Heldy
mulai dgn payudaraqu, punggungku, pantatku dan kemudian ke selangkanganku. Kakiku aqu buka
lebih lebar lagi dan lututku aqu tekuk sedikit. Sambil menciumiku, Heldy terus menyabuni kemaluan
dan klitorisku. Bibir kemaluanqu dibuka sedikit olehnya dan kemudian dia mulai menyabuni bagian
dalam kemaluanqu. Heldy melaqukannya dgn lembut sehingga aqu tak merasa sakit atau perih.
Setelah itu giliran aqu yg menyabuni dia. Selangkangannya aqu sabuni, juga kemaluannya yg masih
berdiri tegak. Aqu tahu Heldy menikmati itu karena dia tak mau aqu berhenti. Kira-kira lima menit
kemudian kita mengguyur tubuh kita yg masih bersabun dan lalu mengeringkan tubuh dgn handuk.
Heldy kemudian memintaqu berbaring di ranjangnya. Aqu berjalan ke ranjangnya dan tiduran
telentang menghadap Heldy yg berdiri di depan ranjangnya. Lama dia memandangi aqu sampai
kemudian menyuruhku membuka kedua kakiku. Aqu telah sangat terangsang dan aqu turuti
permintaannya. Kedua kakiku aqu buka lebar, kedua tanganku aqu angkat di atas kepala dan aqu
biarkan Heldy menikmati tubuh telanjangku. Heldy kemudian berdiri di atas lututnya di sisi ranjang
dan menarik tubuhku ke arahnya. Sekarang pinggulku persis di sisi ranjang dan Heldy memegang
kedua lututku.

Kedua kakiku dia buka lebar-lebar dan Heldy mulai menjilati selangkanganku, dimulai dari pahaqu
bagian dalam. Heldy kemudian menjilati bibir kemaluanqu. Aqu telah sangat terangsang dan
kemaluanqu basah. Sambil memejamkan mata aqu terus mendesah hebat, apalagi setelah Heldy
mulai menjilati klitorisku. Mendengar desahanku, Heldy semakin bernafsu dan sekarang dia
membuka bibir kemaluanqu dan mulai menjilatiku dari arah bawah sampai klitorisku. Katanya cairan
kemaluanqu sedikit asin namun tak berbau sama sekali. Memang aqu sangat hati-hati untuk
menjaga kebersihan kemaluanqu. Heldy terus menjilatiku sampai aqu orgasme. Setelah aqu
orgasme, Heldy berdiri dan dgn perlahan-lahan memasukkan kemaluannya ke kemaluanqu dan
mulai menggoygkan pinggulnya maju mundur. Rasanya sungguh nikmat dan menurutku bercinta dgn
Heldy lebih enak dibHeldyngkan dgn pacarku yg dulu karena dia sangat berhati-hati untuk tak
menyakitiku.

Beberapa menit kemudian Heldy memintaqu untuk berubah posisi sehingga aqu sekarang duduk di
atas dia. Perlahan-lahan aqu masukkan kembali kemaluannya ke kemaluanqu dan aqu mulai
menggoygkan pinggulku di atas dia. Kedua tanganku aqu angkat ke atas dan tangan Heldy mulai
meremas-remas dan memainkan payudaraqu. Heldy bilang kalo payudaraqu besar dan kenyal. Aqu
terus menggoygkan pinggulku, ke depan belakang dan juga naik turun sampai aqu orgasme untuk
kedua kalinya. Tak lama kemudian Heldy bilang kalo dia telah mau keluar dan cepat-cepat aqu
lepaskan kemaluannya dari dalam kemaluanqu. Saat itu kita tak siap dgn kondom dan aqu tak mau
sampai hamil, jadi terpaksa aqu harus cepat-cepat lepaskan.

Kemudian aqu pegang kemaluannya dan mulai mengocok-ngocok kemaluannya sampai Heldy
orgasme. Spermanya keluar banyak sekali sampai muncrat ke leher dan dadaqu. Setelah orgasme
Heldy terlihat lelah dan kemudian aqu peluk dia dgn erat. Kita berpelukan cukup lama dan baru
setelah itu ke kamar mandi lagi untuk membersihkan tubuh kita. Apa yg baru kita laqukan benar-
benar pengalaman yg tak terlupakan. Malam itu aqu tidur di kamar Heldy setelah kembali bercinta
dgn berbagai posisi sebelom tidur. Keesokan harinya kita berdua tak keluar rumah dan
menghabiskan saat untuk bercinta atau bermalas-malasan di kamar. Selama beberapa hari di rumah
berdua, Heldy tak membolehkan aqu untuk mengenakan pakaian. Dgn tanpa mengenakan apa-apa
kita melaqukan berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan
nonton TV. Awal-awalnya aqu masih merasa aneh berjalan-jalan di sekitar rumah tanpa pakaian,
namun lama-lama aqu menikmati juga kebebasan itu. Aktivitas-aktivitas gila itu harus kita hentikan
setelah pembantu dan kedua kawan kontrakanku kembali ke Jakarta.

Hubunganku dgn Heldy berlanjut sampai kuliah kita selesai. Selesai kuliah Heldy kembali ke Surabaya
untuk membantu usaha ayahnya dan aqu sendiri kerja di Jakarta. Setahun pertama kita masih
meneruskan hubungan lewat telpon dan sekali-sekali Heldy datang ke Jakarta. Awal tahun ini Heldy
mulai jarang menelponku dan banyak pikiran negatif berkecamuk di benakku. Karena taqut kejadian
yg sama menimpaqu lagi, aqu memutuskan hubungan baik-baik dgn Heldy. Aqu tak tahu apakah saat
ini Heldy telah punya pacar lagi atau tak. Terus terang aqu tak mau tahu dan aqu cuma mau
mengenang saat-saat indahku dgn Heldy. Aqu yakin satu saat aqu pasti akan mendapatkan
penggantinya.

The post Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan appeared first on Doyanbokep.


Di Toilet Sekolah Dasar

$
0
0

Aqu meraba klitorisku dgn jari jariku, terasa nikmat sekali, beberapa saat kututup mataqu. Cepat sekali kemaluanqu sudah licin, basah sekali, sentuhan jari jariku semakin menebarkan rasa nikmat.
Sesekali aqu tekan lebih keras, badanku rasanya tak sanggup menopang badanku, lututku bergetar
lemas tak kuat menopang badanku.

Oh ya, keasikan neh, perkenalkan namaqu Diana, 26 tahun, masih single, aqu bekerja sebagai
seorang Guru SD di Jakarta. Hobiku adalah masturbasi sambil menghayalkan lelaki pujaanku, fantasi-
fantasi liar sering kali tak dapat kubendung, apalagi semenjak aqu jomblo hampir setahun ini.

Dan beginilah, belakangan ini jika sedang horny aqu tak kenal tempat untuk memuaskan gejolak
birahiku. Balik ke cerita tadi…

Sangkin nikmatnya masturbasi di kamar mandi sekolah, aqu sampai tak menyadari kalau pintu kamar mandi walau
kututup tapi tak kukunci. Aqu semakin tak peduli, yg kutahu aqu harus memuaskan birahiku yg
sedang terbakar, kucoba menahan desahanku, walau terkadang terlepas juga desisan desisan kecil
dari bibir tipisku.

“sshh..emhhh”, desisan kecil sesekali kelaur dari bibir tipisku.

Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman, guru olah raga baru disekolah tempatku bekerja, pak
Lukman sungguh tampan dan badannya yg sangat kekar, tadi siang aqu memperhatikannya yg
sedang memberi petunjuk cara meregangkan otot kepada murid kelas 6 SD. ototnya begitu keakar,
belom lagi ada tonjolan yg menggelembung di antara pahanya. Terus terbayg-bayg, aqu jadi ga kaut
lagi menahan birahiku sampai akhirnya berujung di kamar mandi sekolah ini ketika jam pelajaran berakhir
dan sekolah sudah sepi. Aqu membaygkan bercinta dgn pak Lukman di kamar mandi ini, dia memompa
kemaluannya yg besar di kemaluanqu dari arah belakang, badannya mendorong badanku sehingga aqu
terpaksa menahan badanku di tembok kamar mandi dan sedikit menungging.

Aqu mempraktekkannya seolah-olah semuanya nyata, satu tanganku bertopang di dinding dan yg
lain membelai klitorisku dari depan.

‘uuuh pak Lukman’, desisku pelan. aqu terus mengejar kenikmatan, keringatku mulai keluar dari atas
keningku. Tak lama aqu merasa hampir tiba di ujung kenikmatan itu, tetapi tiba-tiba,

‘braaak’, pintu kamar mandi tiba tiba terbuka.

‘bu Diana’, kata orang yg berdiri di depan pintu kamar mandi dgn mata yg tak berkedip sedikitpun melihatku. Aqu tersentak kaget,

‘pak Mukidi ehhhh…’, kataqu kaget ketika melihat pak Mukidi, cleaning service sekolah yg umurnya
sekitar 40 tahun. Sangkin kagetnya dan tak tau berbuat apa aqu jongkok merapatkan kakiku sangkin
kagetnya, tetapi tanganku masih berada diantara selangkanganku, aqu begitu kaget sampai lupa
menarik tanganku.

‘pak Mukidii keluar’, kataqu dgn suara pelan. Wajahku pucat sangkin taqut dan malunya. Kurang ajar
benar dia, bukannya keluar tapi malah cepat-cepat masuk dan menutup pintu kamar kamar mandi dan
menguncinya.

‘ngapain pak… keluar,’ perintahku dgn tetap berjongkok sambil merapikan rok ku ke bawah yg
tadinya tersingkap sampai ke pinggul.

‘Bu Diana’, kata Mukidi sambil mendekatiku dan mendekap badanku. Aqu bertambah kaget, tapi aqu
tdak berani berteriak, aqu taqut ada orang yg mengetahui kalau aqu masturbasi di kamar mandi sekolah.
‘jangaan pak’, kataqu berusaha melepaskan dekapannya, kugeser badanku untuk melepaskan diri
dari dekapannya, tetapi dia tetap mendekapku sampai aqu menabrak dinding.
‘jangan paak’, kataqu taqut, dia tak mendengarkanku, bahkan dia mendekatkan wajahnya dan
menciumi leherku,
‘jangaaan’, kataqu lagi.

Melihat Mukidi yg begitu beringas dgn nafas mendengus dengaus menciumi leherku dan tangannya
mulai meraba raba buah dadaqu. Aqu menyadari kalau aqu terjebak, aqu berusaha melawan, dgn
sekuat tenaga aqu dorong badannya, berhasil, dia terjatuh di lantai kamar mandi.

Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Terbaik, Cerita Sex Terhangat, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot

Aqu langsung mengambil kesempatan, berdiri ke arah pintu, tetapi ketika aqu mencoba membuka
grendel pintu kamar mandi. Tanganku tertahan oleh tangan Mukidi yg kekar,

‘lepaskan’, kataqu, tetapi Mukidi yg sudah kesetanan itu tak mendengarkanku, dia malah memutar
tangan kananku ke belakang badanku dgn paksa, tangannya yg lain menahan tangan kiriku didinding.
Aqu terjebak, tenaganya kuat sekali, badanku seperti terkunci dan tak bisa bergerak,

‘pak Mukidi jangan…sakit..lepaskan’, kataqu memohon dgn suara memelas.

‘bu Diana… biarkan aqu…’, katanya didekat telingaqu, dengusan nafasnya sampai terasa menerpa
telingaqu.

“ahhh lepaskan’, aqu memohon lagi begitu mengetahui badan kekarnya menekan badanku
kedinding. Aqu sangat taqut, ketika merasa ada benda yg keras kenyal menabrak bokongku.

‘ahh kemaluannya udah tegang, dia akan memperkosaqu’, jerit batinku

Aqu semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangannya yg menahan kedua tanganku.

‘sebaiknya bu Diana jangan berisik, nanti ada orang yag dengar, biarlah saya dipukuli orang tetapi
saya akan cerita ke semua orang kalau ibu Diana masturbasi di kamar mandi’, katanya mengancam,
aqu mengurangi perlawananku, ancamannya begitu mengena. Apalagi di sekolah aqu dikenal
sebagai wanita anggun yg berkarisma. Aqu menghentikan perlawananku…berpikir sejenak.

Kesempatan itu tak disia siakannya, tangan kananku diletakkan keatas merapat didinding bersatu
dgn tangan kiriku, dgn tangan kirinya dia menahan kedua tanganku.

‘jangan paak, kumohhhon jangaan’, aqu memelas kepadanya. Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah
bebas meraba raba buah dadaqu, dia memeras buah dadaqu keras sekali. Ingin rasanya menangis
tetapi aqu taqut malah ada yg dengar.

“aahh bu Diana..buah dada bu Diana gede banget emmhh’, kata-kata kotor yg memuji keindahan
badanku keluar dari mulutnya.Kurang puas meraba buah dadaqu yg masih ditutupi kemeja, dia
menarik kemejaqu keatas melepaskan dari dalam rokku. Tangannya yg kasar mulai terasa meraba
raba perutku,

‘ammpuun pak lepaskan’, kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaqu.

’emmh bu Diana, gede banget toket bu Diana”, katanya lagi dgn berbisik dari belakang, dengusan
nafasnya yg berderu menandakan dia sangat bernafsu. Dan aqu bisa merasakan kemaluannya sudah
sangat keras sekali menabrak nabrak bokongku. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat
ingin menyebadaniku.

‘Bu Diana ijinkan saya menyetubuhi bu Diana’, bisiknya pelan sambil menarik rokku keatas. Aqu
kaget mendengarnya, tetapi tenagaqu tak cukup kuat melepaskan kuncian tangannya.

‘Pak..jangan jangan kasihani aqu’, kataqu memelas. Sepertinya apapun yg kukatakan tak dapat
membendung nafsu setannya, sejenak tak kurasakan tangan kanannya meraba raba badanku.

Penasaran apa yg dilaqukannya. aqu menoleh ke belakang dan alangkah kagetnya..

‘oooh jangan pak’, aqu panik ketika melihat ke belakang dia mengeluarkan kemaluannya, walau tak
begitu jelas aqu bisa melihat kemaluannya yg besar dan hitam legam sudah keluar dari sarangnya. Belom
hilang rasa kagetku, Mukidi menekan badanku merapat kedinding, aqu merasakan benda kenyal dan
keras mengesek dan menabrak bokongku.

‘Aduuh bokong bu Diana montok banget’, katanya meremas remas bokongku. Aqu terkaget, aqu
baru teringat jika ketika masturbasi tadi aqu melepas celana dalamku dan celana dalamku masih
tergantung di pintu kamar mandi.

‘Gawat neh’, pekikku dalam hati mengetahui bokongku tak dibaluti kain sedikitpun. Pasti dia dgn
mudah mencari sasaran tembaknya apa lagi kemaluanqu udah mengeluarkan cairan karena
masturbasi tadi, aqu menjadi panik kembali, aqu taqut membaygkannya. Kucoba lagi memberontak,
tapi tetap sia sia.

Aqu pasrah, rasanya tak mungkin lepas, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek
belahan kemaluanqu yg licin seperti mencari cari sasaran. Akhirnya benda itu berhenti tepat di
mulut lubang kemaluanqu setelah mendapatkan sasaran tembak, kemaluan Mukidi sudah berada
tepat di depan mulut kemaluanqu, aqu sungguh tak berdaya.

‘Pak Mukidi ampun pak’, kataqu memohon lagi menyadari dalam hitungan detik kemaluannya akan
segera masuk kedalam badanku.

‘Bu Diana udah lama saya pengen giniin bu Diana, bu Diana seksi banget’, katanya, dan tiba tiba
kurasakan kemaluannya mulai masuk, aqu panik mencoba melawan sengan sisa sisa harapanku,
bukannya terlepas tapi malah karena gerakan badanku kemaluan itu malah terbenam masuk ke
dalam lubang kemaluanqu,

‘aaaah tidaaak’, pekikku dalam hati ketika kurasakan kemaluannya terasa terbenam memenuhi
kemaluanqu. Aqu menarik nafas, ingin rasanya menangis.

Sungguh sial, kemaluanqu yg sudah basah ketika aqu masturbasi tadi malah memudahkan gagang itu
masuk, tetapi kupikir itu lebih baik, jika tak mungkin kemaluanqu bisa lecet karena ada benda yg
memaksa masuk, tapi berkat cairan yg sebelomnya memang udah membanjiri kemaluanqu
membuat kemaluan Mukidi yg besar itu pun masuk perlahan menggesek dinding lubang kemaluanqu
perlahan.

’emmmh bu Diana, kemaluan bu Diana enak banget, ooohhh’, desahnya didekat telingaqu ketika
kemaluannya dibenamkan sedalam dalam mungkin dan terasa menyentuh rahimku,

‘Ya ampuuun panjang banget kemaluan laki laki ini, ampuuun’, pekikku dalam hati. Aqu berharap
kemaluan itu udah mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih
karena jujur aja belom pernah ada benda sebesar itu masuk ke kemaluanqu. Ketika gagangan itu
amblas, aqu terdiam, antara bingung, taqut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya berkecamuk
dikepalaqu… aqu benar benar terdiam, tak bergerak.

Aqu pasrah, tak mengeluarkan sepatah katapun, tak kusangka khyalanku bercinta di kamar mandi
sekolah, dan disebadani dari belakang kesampean juga, tetapi bedanya bukan dgn pak Lukman dan
aqu tak menginginkan ini terjadi. Tapi kenyataannya, laki laki yg sedang mendesah desah
dibelakangku, yg sedang membenamkan gagangannya di lubang surgaqu yg berharga adalah
pegawai kebersihan alias cleaning service di sekolah kami.

Kenyataan yg harus kuterima, Mukidi sedang menikmati kemaluanqu, menikmati memompa
kemaluannya keluar masuk di lubang kemaluanku.

‘oooh bu Diana…ohhh enaknya’, desah Mukidi ga karuan berkali kali

’emmmh’, aqu mendesis kecil, walau aqu tak suka tapi tiba-tiba aqu merasakan rasa nikmat walau
tersamar oleh rasa taqutku. Mukidi terus mengocok kemaluannya tanpa henti, begitu dalam
melesak masuk di lubang kemaluanqu. Kedua tanganku masih ditahan oleh tangannya yg kekar di
dinding kamar mandi.

‘oooh ya ampppuuun kemaluannya teraasa banget’, teriakku dalam hati. Ketika aqu mulai tenang,
aqu menyadari kalau kemaluan Mukidi memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan
kemaluannya begitu mantap memenuhi lubang kemaluanqu. Terasa banget ada benda yg
mengganjal selangkangku, mulai menebarkan rasa nikmat yg menjalar diseluruh badanku.

Diam diam aqu mulai menikmati diperkosa lelaki ini, tiap kali dia menggerakkan gagang
kemaluannya, darahku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yg kudapat. Ketika dia menancapkan
kemaluannya kembali ke dalam liangku, aqu mendesis pelan, kucoba tak mengeluarkan suara, aqu terlalu
sombong untuk mengaqui kalau gagangan itu sungguh memberikan kenikmatan padaqu, tetapi
tetap saja desisan kecil keluar dari bibirku.

‘mmmh mmmmh’, desisku pelan.

‘enakkan bu?, katanya tiba tiba.

Ternyata dia mengetahui kalau aqu mulai menikmati tusukan kemaluannya. Aqu terdiam malu, tak
berani berkomentar, kalau kubilang tak atau memaki makinya, dia pasti tahu aqu bohong karena
kemaluanqu sudah mengeluarkan banyak cairan yg menandakan aqu juga terangsang dan
menikmati enjotan kemaluannya. Aqu menundukkan kepalaqu dan mencoba menghindari ciuman
bibirnya yg mengecup pipi kananku.

‘Tunggingin dikit bu Diana’, katanya sambil menarik bokongku keatas.

‘Kurang ajaaar… berani beraninya dia malah menyuruhku menungging’, umpatku dalam hati.

Tapi aqu tak punya pilihan selain menuntaskan birahinya secepat mungkin, dan berharap agar
semuanya secepat mungkin berakhir. Aqu ikuti saja kemauannya dgn menunggingkan sedikit
bokongku.

’emmh bokong bu Diana memang montok banget, ga salah apa yg aqu khayalin selama ini’, katanya
sambil meremas remas bokongku gemas.

‘Gila, ternyata aqu sudah lama jadi fantasi laki laki ini’, pikirku dalam hati.

Merasa posisiku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggulku, dia kembali menggerakkan
kemaluannya kembali.

’emmh pak pelan’, kataqu ketika kurasakan penetrasi kemaluannya terasa lebih dalam dari
sebelomnya,mungkin karena aqu menunggingkan bokongku sehingga posisi kemaluanqu benar-
benar bebas hambatan.

Mukidi tak memperlambat kocokannya, dia malah mempercepat, aqu mulai mendesah-desah pelan
masih menjaga sikapku,

’emmh emmmh’, desisku pelan merasakan gesekan gagangannya di lubang kemaluanqu.

Melihat badanku yg terdorong dorong kedepan, Mukidi sepertinya sengaja melepaskan kedua
tanganku sehingga aqu dapat menahan tekanan badannya, dgn kedua tanganku bertopang pada
tembok.

’emmmh gila seret banget’, erangnya. Kini kedua-tangannya meremas remas bokongku yg bulat
padat sambil tak berhenti mengocok kemaluannya.

‘ooh bu oooh’, Mukidi semakin keras mendesah, aqu jadi taqut kalau-kalau ada orang yg mendengar
desahannya itu.

“pak Mukidi..ja..jangan berisik pak..”, kataqu memohon taqut desahannya didengar orang.

‘I..i..iya bu emhh abis enak banget’, katanya pelan dgn nafas menderu.

Kocokan kemaluannya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokongku, dia
menguakkan belahan bokongku. dan kurasakan satu jarinya membelai duburku. Kontan aja aqu
menggeliat, bokongku bergoyg ke kanan ke kiri karena kegelian.

‘oooh pak Mukidi..oooh’, aqu bukan lagi mendesis tetapi desahan mulai keluar dari bibirku, rasa
nikmat yg tercipta dari kocokan kemaluan Mukidi ditambai gesekan jarinya yg membelai duburku
seperti racikan yg pas membuat aqu lupa diri, dan membuatku tak dapat membendung desahanku.
Hebat sekali, rasanya aqu mulai benar benar menikmati semua ini, badanku terasa sangat geli,
kenikmatan rasanya menyebar diseluruh badanku.

‘oooh ahhh’, aqu semankin menggila desahanku bertambah keras saja, Mukidi bukan saja hanya
membelai duburku dgn jarinya tetapi memasukkan satu jarinya ke duburku dan menusuk nusuk
jarinya ke duburku, refleks bokongku semakin kutungingin, tiap kali dia menarik kemaluannya dia
membalasnya dgn menusukkan jarinya ke duburku. Jujur saja terlintas dibenakku untuk melaqukan
anal sex dgn pak Mukidi, seperti yg dulu pernah kulaquan dgn pacarku.

Mukidi semakin mengerang tak karuan, tak kuhiraukan lagi apa yg dikatakan Mukidi, rasanya aqu
sudah mau klimaks.

‘saya mau keluar..ahh bu Diana’, kudengar samar samar erangannya, tetapi tak kupedulikan karena
aqu juga merasa sudah mau klimaks.

‘ooh emmmh oooh’ desahku lebih keras, kurapatkan badanku kedinding, Mukidi mengikuti badanku
dan menekan keras keras kemaluannya kedalam kemaluanqu, bahkan dia menusuk jarinya sampai
amblas didalam duburku

‘ahhhh setaaan kau parmaaaaan’, lirihku panjang, aqu klimaks, aqu tak dapat menahannya, sungguh
luar biasa aqu bisa klimaks ketika diperkosa.

Kutelan air liurku menikmati sisa kenikmatan, masih kurasakan kemaluan Mukidi memenuhi liangku,
tetapi tak kurasakan lagi jari Mukidi di duburku, kedua tangannya memegang bokongku dan
memompa kemaluannya dgn ganas.

‘oooh bu Diana oooh’, tiba tiba Mukidi mengerang keras dan menekan badanku keras, aqu kaget
menyadari dia mau klimaks, tapi terlambat, diringi erangannya, kemaluan Mukidi sudah
menyemburkan sperma hangat menyirahi rahimku. Berkali kali dia mengehentakkan kemaluannya
dalam-dalam membuat badanku terdorong ke tembok.

‘ooooh emmmh’, entah kenapa aqu ikut menikmati sensasi ketika Mukidi klimaks di liangku,
denyutan-denyutan kecil gagang kemaluannya terasa di sinding lubang kemaluanqu ketika cairan
hangat spermanya berhamburan keluar menyirami lubangku.

‘Ahhh apa yg kulaqukan? Mukidi klimaks di kemaluanqu’, pekikku dalam hati. Aqu tersadar kembali,
kurapatkan badanku kedinding dan menarik nafasku, aqu teringat kalau aqu memang sudah mau
haid, aqu hanya bisa berharap spermanya tak membuahi telur dirahimku.

‘ahh bu Diana emmh’, dia mencoba mencium pipiku tapi kudorong dgn mata melotot. Melihatku
protes, dia segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan kemaluannya yg masih dilumuri
cairan kemaluanqu.

‘Cepat keluar pak’, kataqu dgn suara lantang sambil merapikan posisi rokku. Mukidi tanpa berkata
apa apa langsung keluar dan kukunci pintu kamar mandi. Aqu langsung membersihkan kemaluanku
dari cairanku sendiri dan sperma Mukidi yg mengalir keluar,

‘gila..banyak banget spermanya’, umpatku dalam hati.

Aqu mengenakan celana dalam dan merapikan baju yg kukenakan. Aqu mengendap endap keluar
kamar mandi dgn hati berdebar, taqut ada orang yg mengetahui apa yg terjadi tadi di kamar mandi.
Suasana sekitar sekolah sepi, memang saat itu sudah hampir jam 4 sore. Dgn hati berdebar aqu
memasuki ruangan guru, kulihat kepala sekolah dan 2 orang guru belom pulang mereka lagi sibuk
dgn urusan masing masing. Aqu sedikit bernafas lega walau perasaan kotor masih ada dipikiranku.
Dan sore itu aqu pulang kerumah dgn perasaan yg tak menentu antara malu, takjub dan taqut.

The post Di Toilet Sekolah Dasar appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Dari Tante Virny

$
0
0

Panggil saja aqu Dedy.Aqu laki-laki berusia 22 tahu.Aqu kuliah di Yogyakarta,dan aqu tinggal bersama Auntyku.Auntyku bernama Aunty Virny.Usianya sekitar 32 thn,tingginya sekitar 165cm,dan dadanya wooow… mungkin berukuran 36 B,bokongnya pun sungguh sekal.Aunty Virny adalah janda kembang yg bekerja sebagai seorang aquntan di Yogya.

Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Nyata, Cerita Dewasa Terbaik, Cerita Dewasa Hot

Sebagai lelaki normal siapa saja yg melihat Aunty Virny pasti akan terpesona,tak terkecuali
aqu.Suatu sore ketika Aunty Virny sedang mandi,aqu memberanikan diri untuk mengintip lewat
lubang kunci.Aqu melihat dgn jelas badan polos dirinya.aqu melihat “melon” nya yg besar,indah
yg sangat mantap jika kunikmati batinku.kulihat puting mungilnya yg bewarna
kecoklatan,lembahnya yg ditutupi oleh “rerumputan kecil”.Secara tak sadar “Pisang Ambonku
membesar”.Ketika,Aunty Virny hedak keluar dar kamar mandi aqu segera meninggalkan kamar
mandi & duduk disofa ruang santai.Masih terlintas baygan badan polos Aunty Virny tadi.Aqu lihat
Aunty Virny menuju kamarnya hanya dgn berbalut handuk.Kulihat bokongnya yg sekal & ingin
sekali kumeremasnya.Selang 20 menit kemudian Aunty Virny keluar dari kamarnya & mengenakan
Kemeja Putih ketat selaras dgn rok hitam yg ketat pula.

“Dedy,jaga rumah dulu y…?Aunty mau pergi meeting sebentar dgn karyawan Aunty.Pulangnya
sekitar jam 9 malam.” katanya.
“Oke,Aunty” kataqu.

Lalu Aunty segera menuju garasi & segera menyalakan mobilnya.Setelah Aunty pergi aqu iseng
kekamarnya.Aqu,masuk kekamarnya yg tak terkunci itu.Aqu kagum melihat keartistikan
kamarnya.Aqu segera membuka lemari pakaiannya.Dilemarinya kutemukan 2 buah vibrator
miliknya.Aqu pun maklum karena Aunty Virny sudah janda selama 2 thn.Aqu segera mencari benda
yg kuinginkan.Tak lama kemudian aqu menemukan CD warna pink miliknya beserta Bra pink miliknya
yg besar.Branya saja besar apalagi dalamnya,kataqu dalam hati.Ukuran Branya kira-kira 36 B.Aqu
segera mengambil kedua barang itu lalu bergegas menuju kamarku.

Aqu segera menciumi & menjilati Branya,seolah-olah aqu menciumi & menjilati buah dadanya yg
montok.Setelah puas menciumi & menjilati branya,aqu segera mempermainkan CD sexy
miliknya.Aqu raba-raba & kujilati CDnya seolah-olah aqu sedang meraba & menjilati
Kemaluannya.Kemaluanku semakin mengeras & tak sanggup lagi menahan magma yg akan keluar.Aqu
segera mengeluarkan Kemaluanku & segera mengocoknya.Tak lama kemudian aqu arahkan
kemaluanku di CD,lalu keluarlah air mani kentalku membasahi CD pink miliknya.

“Oh…… yeach….” pekikku kepuasan beronani dgn CD nya.

Aqupun segera bergegas untuk mandi.

Jam menunjukkan pukul 19.10.Tak lama kemudian terdengar mesin Mercy S Class milik Aunty
Virny.Lalu Aunty Virny membuka pintu depan.

“Lagi nonton apaan Ded…?” katanya mengkagetkanku
“Lagi nonton Sketsa Tan” kataqu.
“Oh…,nich ada oleh-oleh kue buat kamu” katanya
“Makasih Tan” jawabku.

Aqu segera memakan kue yg diberikan Aunty,seraya menyaksikan Aunty berjalan menuju
kamarnya.Tak begitu lama Aunty keluar dgn setelan dress warna ungu,dgn belahan dada yg sedikit
terbuka.

“Kamu sudah makan,Ded…?” katanya
“Sudah tan” jawabku
“Kalau begitu makan dulu y.” katanya lagi
“Oke tan” jawabku

15 menit kemudian Aunty Virny selesai makan & segera bergabung denagnku menonton kelucuan
Sketsa.Aunty duduk disebelahku,sesekali aqu mencuri pandang kebuah dadanya yg besar
itu.Jantungku berdegum kencang menyaksikan buah dadanya montok terbungkus dress warna
ungu.Seolah-olah dress warna ungu yg dikenakannya tak sanggup menahan dadanya yg montok itu.

Jam menunjukkan pukul 21.30.

“Ded,Aunty tidur dulu y.” katanya
“Y” jawabku singkat

Pukul 24.00,aqu bergegas untuk pergi tidur.

Keesokan harinya pukul 07.00 aqu bangun dari kasurku & segera bergegas menuju kamar
mandi.Aqu lihat Aunty Virny sudah siap untuk kekantor.Aqu segera masuk kekamar mandi.Ketika
sedang asyik mandi,Aunty Virny mengetuk pintu kamar mandi

“Aunty berangkat dulu y…” katanya
“Y,Aunty” jawabkuku.

5 menit kemudian aqu keluar kekamar mandi & bergegas menuju kamar untuk berpakaian.Tak lama
kemudian aqu sudah rapi & siap berangkat kekampus.Aqu segera menuju garasi,lalu kunyalakan
motor Ninja 250cc milikku.

Seusai kuliah usai aqu segera menemui ke 4 temanku yg juga memiliki maniak sex.Kami berlima
segera merencanakan untuk mengerjai Aunty Virny.

Hari yg direncanakan pun tiba.Kami berlima menunggu Aunty Virny dipersimpangan jalan dekat
kantornya.Pukul 18.00 yg ditunggu akhirnya keluar dari kantor.Kami segera mengikuti Aunty Virny
dari belakang.Didalam mobil,aqu menumpahkan banyak cairan Chlorofom untuk membius Aunty
Virny.Akhirnya Aunty Virny sampai dirumahnya.Aqu melihat keadaan disekitarku,keadaan jalan
komplk perumaha sepi.Segera aqu turun dari mobil,lalu menyekap hidung Aunty dari belakang dgn
menggunakan sputangan yg sudah diberi Chlorofom.Aunty sempat meronta-ronta,tapi tangan
kananku mencengkram kuat badannya.Tak berapa lama kemudian Aunty pun tertidur.

Aqu segera menggendong badannya & segera berlari menuju mobil.Anton segera memembukakan
pintu mobil untukku.Sementara itu,Bobby segera memasukkan Mercy S Class Aunty kedalam
garasi.Setelah Bobby selesai,kami segera meninggalkan tempat itu & segera menuju tempat yg
sudah kami rencanakan sebelumnya.Setelah didalam mobil,aqu segera melepasan topeng yg aqu
kenakan.

“Kamu,gila juga y Ded.Aunty sendiri mau ditiduri” kata Bobby kepadaqu.
“Aunty,kamu sexy juga y…?” kata Anton yg duduk disebelah Aunty seraya meremas-remas dadanya.
“Eh,Bob kamu bawa handicamkan…?” kataqu kepada Bobby yg duduk dibelakang.
“Bawa” katanya seraya mengeluarkan handicam dari ranselnya.
“Siap rekam Bob” kataqu seraya mengulum bibir sexynya.

Aqu & Anton bergantian mengulum bibir sexynya.Aqu & Anton meremas-remas dadanya yg sekal
itu.Sementara Bobby asyik merekam adegan kami.Tyo,yg duduk didepanku & Rizal yg sedang
menyetir asyik melihat adegan kami lewat kaca tengah yg ada dimobil.

30 menit kemudian,am sampai digudang tua yg sudah tak terpakai.Mobil Avanza milik Rizal diparkir
didalam gudang.Kami pun segera turun.Aqu menggendong badan Aunty Virny yg tengah
tertidur.Kami segera mencari tempat untuk membaringkan badan Aunty Virny.
Aqu menemukan sebuah meja besar,usang,& berdebu.Aqu segera membaringkan badannya ke meja
tersebut.Kami pun segera mengundi untuk menentukan siapa yg pertama menikmati
badannya.Beruntung,aqu yg pertama menikmati badannya,yg berikutnya Tyo,Bobby,Rizal,yg terakhir
Anton.

“Shit… aqu dapat ampas…!!!” gerutu Anton.

Aqu segera melepaskan celana jeansku,kemudian kulepaskan CD ku.Kemaluanku yg telah mengeras
segera meloncat keluar.Kemudian,kulepaskan satu persatu kancing kemeja kantor milik Aunty
Virny.Setelah lepas kancing terakhirnya,aqu segera melepaskan kemejanya lalu kelemparkan ke
bawah.

“Wooow….” sontak Bobby yg merekam badan Aunty

Setelah itu aqu mebuka pengait restliting rok warna hitamnya.Kuturunkan perlahan-lahan
kuturunkan restlitingnya.Laluku pelorotkan roknya.Lalu,kulempar roknya kelantai.Kini badan Aunty
hanya berbalut BH warna hitam & CD dgn warna yg sama.Aqu segera naik kemeja.

Aqu,segera melumat bibir sexynya,kujilati belakang telinga kanannya,& kugigit mesra telinga
kanannya.Setelah puas aqu segera melepaskan pengait BHnya.Setelah lepas,segera kujatuhkan BH
hitamnya kelantai.Kini dihadapanku terhampar badan polos bagian atas milik Aunty Virny.

Kuraba-raba,kuremas-remas perlahan buah dadanya.Remasanku perlahan-lahan semakin keras,puas
meremas dadanya aqu segera memilin-milin mesra puting mungil miliknya.Setelah puas,aqu segera
menjilat-jilati puting kecoklatan miliknya.Kujilati puting yg kanan lalu yg kiri berulang-ulang.seraya
tanganku meremas-remas dadanya.Ketiga temanku duduk di lantai seraya menyaksikan adeganku
dgn Aunty Virny.

Puas dgn dadanya,segera kulepaskan CD sexy warna hitam miliknya.Setelah itu,kulemparkan CDnya
kelantai.Aqu,takjub dgn Kemaluannya yg ditumbuhi reremputan kecil.

“Damn…. Shiit….” sontak Bobby lagi.

Aqu meraba-raba bibir Kemaluannya yg ditumbuhi rerumputan kecil.Kumasukan jari tengahku
kedalam kemaluannya.Kucoblos-cobloskan jari tengahku semakin lama semakin liar.Setela puas
segera kulepaskan jari tengahku dari kemaluannya.Lalu,kucari-cari Clitorisnya dgn jari
manisku.Kutemukan Clitorisnya,lalu kepencet-pencet Clitoris mungilnya,kujilat-jilati Clitorisnya
berulang-ulang.Tiba-tiba aqu merasakan bibirku basah oleh cairan kental dari kemaluan Aunty Virny.

‘Hm… tampaknya Aunty orgasme nich” kataqu dalam hati.

Setelah itu aqu mulai mengepaskan Kemaluanku dgn Kemaluannya.Setelah Kemaluanku masuk
semuanya,aqu segera menggerakkan maju-mundur badanku.Kemaluanku dgn leluasa keluar masuk
di Kemaluannya.Sementara bibirku asyik melumat bibir sexy miliknya,& tanganku memeluk
punggung sintalnya.

25 menit kemudian aqu tak sanggup lagi menahan gejolak magmaqu yg akan keluar.Akhirnya
Air maniqu keluar didalam kemaluannya.Aqu kemudian melepaskan Kemaluanku yg belepotan
cairanku& cairan dari kemaluan Aunty Virny.

Kubuka mulutnya sexynya& kuhadapkan ke kemaluanku,lalu kumasukkan kemaluanku
kedalamnya.Kumaju-mundurkan kepala Aunty.Lalu,Air maniqu keluar lagi didalam mulutnya.

Setelah itu giliran Tyo,kulihat Tyo membersihan sisa-sisa air maniqu di Kemaluan & bibir Aunty
Virny.Sekaran giliranku melihat adegan sex Auntyku dgn Tyo.Tyo melalukan adegan sex yg hamir a
dgn apa yg aqu praktekkan tadi.

20 menit pun berlalu & Tyo pun sudah selesai ngesex dgn Auntyku.Kini giliran si Bobby.Ketika iliran
Bobby aqu yg menjadi cameramennya untuk adegan sex Bobby dgn Auntyku.

25 menitpun berlalu& Bobby pun sudah selasai ngesex dgn Aunty Virny.Kini giliran Rizal.30 Menit
kemudian Rizal telah selesai.Dan,yg terakhir Anton.

30 menitpun berlalu,Anton pun telah selesai dgn badan Aunty.Kami pun tak puas kalau hanya
ngesex sekali dgn Aunty Virny.Kami pun menggilirnya lagi,sesuai dgn undian tadi.Kami menggilirnya
samapai kami merasa puas.

Kira-kira pukul 02.00 ketika giliran Anton ngesek dgn Aunty,Aunty perlahan-lahan mulai sadar.Aqu
segera melempar topeng ke Rizal & Rizal pun sudah memakai topengnya.Ketika Aunty Virny
sepenuhnya tersadar kami sudah memakai topeng masing-masing.

Aunty terkejut ketik badannya bugil & Kemaluan Anton masih menancap dikemaluannya.Tangen
Rizal mencoba menahan gerakan kedua tangannya.Tampaknya Anton kewalahan
menghadapinya.Kamipun segera membantu Anton memegangi tangan,kaki,& badannya erat-
erat.Tapi,badan,& tangan Aunty meronta lebih keras daripada yg tadi.Lalu,Bobby segera mengambil
pistol mainan yg mirip dgn yg asli ke kepala Aunty Virny.
“Diam….!!!! ” bentak Bobby seraya memukulkan gagang pistol mainan itu kepelipis kiri Aunty Virny

Darah segar mengalir dari pelipis kirinya.

“Apa mau kalian…?” katanya sambil menangis
“Yg,kami mau adalah badan kamu yg sexy untuk melayani nafsu kami semalaman” kata Bobby
menunjuk kearah kami semua.

Aunty Virny pun terlihat pasrah dan terus menangis tak percaya kalau badannya akan kami gilir
semalaman.Anton pun segera melanjutkan menggoyg badan Aunty,sementara Bobby masih
menodongkan pistol mainan kekepala Aunty Virny.

“Yaik….” erang Aunty mengerang keras ketika Anton menggoyg badannya dgn keras.
Setelah puas menggoyg badan Aunty,Anton segera mengeluarkan Air maninya didalam Kemaluannya.

Setelah itu giliranku.Kutarik paksa kedua tangan Aunty,lalu menyuruh Aunty berlutut.Kujejalkan
Kemaluanku dibibir indahnya.Kupaksa bibirnya agar membuka.Lalu kujejalkan Kemaluanku didalam
bibirnya.Kulihat Aunty Virny menangis,tapi ku acuhkan saja.kugerakkan kepalanya maju mundur dgn
paksaan tanganku.

Puas dgn gerakkan tadi aqu segera menyuruh Aunty berbaring di meja.Aqu tarik badan indahnya
hingga ketepi meja,& kuangkat pahanya tinggi-tinggi.Kumasukkan Kemaluanku dgn keras kedalam
Kemaluannya.Kugoyg keras badannya,seraya kedua tanganku meremas-remas dadanya.Setelah puas
kulepaskan kemaluanku dari kemaluannya.

“Achh… achh…” erangnya seraya menitikkan air mata,ketikaqu mulai menggoyg badannya dgn keras.

Lalu,aqu naik ke kemeja & menyuruh Aunty untuk posisi menunging.Aunty sudah dgn posisi
menungging.Aqu segera mengepaskan kemaluanku dgn kemaluannya.Segera kumasukkan
kemaluanku kedalam kemaluannya.Dinding kemaluannya seolah menekan keras kemaluanku.Segera
kugoyg hebat badannya,kuremas-remas bokong sintalnya,sesekali aqu remas dadanya yg
menggantung & bergoyg mengikuti irama.Kuletakkan kedua tangan Aunty dipunggungnya,lalu
kutarik punggungnya kebelakang.Kukecupi telinga kanan& kugigit mesra telinga kanannya.Kemudian
kugoyg hebat badannya,& kedua tanganku meremas-remas buah dadanya dgn keras.

“Augh…. Achhhh…” erangnya

Magmaqu sudah tak sabar untuk keluar.Segera saja kutumpahkan magmaqu didalam
kemaluannya.Setelah aqu,kini giliran keempat temanku.Setelah keempat temanku selesai menggilir
Aunty Virny,aqu berencana membuat adegan yg lebih hot lagi.Aqu,Tyo,Bobby bergabung satu
group.Sedangkan Rizal,& Anton bergabung satu group.

Aqu segera tidur terlentang diatas meja,lalu kusuruh Aunty Virny naik keatas badanku.Aunty Virny
mengepaskan kemaluannya dgn kemaluanku.Setelah masuk,Aunty menggoyg badannya
perlahan.Aunty tak tahu kalau Tyo naik kemeja tepat dibelakangnya.Tyo segera menunggingkan
badannya,lalu mengepaskan kemaluannya dgn lubang duburnya.Perlahan-lahan kemaluan Tyo mulai
masuk dilubang duburnya.Aunty pun sempat meronta-ronta kesakitan,ketika kemaluan Tyo yg besar
itu masuk kelubang duburnya.Darah segar keluar dari lubang dubur Aunty Virny.Ketika kemaluannya
telah masuk semuanya dilubang duburnya Tyo,segera menggoyg badan Aunty perlahan.

“Accchhh…. acchh…” erangnya.

Ketika Aunty mengerang kenikmatan,Bobby segera naik keatas meja.Boby berdiri tepat dihadapan
Aunty Virny.Bobby mengangkat kepala Aunty Virny,&menjejalkan kemaluan perkasanya
dimulutnya.Kini mulut Aunty asyik mengulum kemaluan Bobby.Gerakkan kami bertiga semakin
liar.Tyo dibelakang,aqu tepat dibawahnya,sementara Bobby tepat dihadapannya.Sementara itu
tangan-tangan kami tak kalah liarnya.Tangan Tyo,asyik meremas-remas bokongnya,& buah
dadanya,sementara tanganku secara bersamaan dgn Tyo meremas-remas buah dadanya dgn
keras,sedangkan tangan Bobby asyik meremas-remas rambutnya.Goygan,kami semakin
menggila,adegan itu berlangsung kurang lebih 20 menit.Tyo yg pertama mengeluarkan magmanya
dilubang dubur Aunty,kedua segera kukeluarkan magmaqu didalam kemaluannya,tak lama
kemudian disusul Bobby yg mengeluarkan di mulutnya.Setelah puas,kami segera turun dari
meja.Tampak,badan Aunty terkulai lemas.

Tak,lama kemudian Anton & Rizal mulai membersihkan sisa-sisa air mani kami disekitar lubang
dubur,kemaluan,& mulutnya.Setelah semuanya bersih mereka tak memberi waktu istirahat kepada
Aunty.Mereka berdua mulai melaqukan adegan yg sama dgn kami bertiga laqukan.Kulihat,Boby asyik
mrekam adegan mereka layaknya cameramen,sedangkan Tyo,tampaknya berusaha untuk mengatur
nafasnya kembali.

20 menit pun berlalu.Anton & Rizal tampaknya sudah selesai menggoyg badannya.Aqu memberikan
5 menit untuk Aunty mengatur nafas.Setelah nafasnya kembali normal,aqu tarik kedua tangannya &
suruh dia berlutut.Kami berlima mulai membentu lingkaran & perlahan-lahan berjalan menuju
badan Aunty.Kami,segera mengocok kemaluan masing-masing.Kemudian,kami menyemburkan air
mani secara bersamaan kewajah Aunty.

Crooot…. crottt… crooottt…. air mani kami membasahi wajah,rambut,& sebagian dadanya.Kini
wajahnya penuh dgn cairan air mani kami.Aqu,segera menjejalkan kemaluanku
kemulutnya.Kugerakkan maju-mundur kepalanya.Setelah kemaluanku bersih dari bercak air
mani,kini giliran keempat temanku melaqukan hal yg sama dgnku.

Bobby mengambil lap kering,& melemparkannya ke Aunty.Bobby menyuruh Aunty untuk mengelap
wajahnya dgn lap itu.Sementara aqu mengambil gunting & mulai menggunting kemeja yg tadi Aunty
kenakan.Aqu menggunting dibagian bawah dadanya,lalu menggunting kedua lengan kemejanya.

Setelah wajah Aunty bersih,aqu melemparkan kemeja & roknya yg telah kumodifikasi
sedikit.Kemudian,aqu menyuruhnya untuk memakainya kemeja tersebut tanpa BH & kemudian
rokknya tanpa CDnya.Badan Aunty sangat sexy memakai kemeja & roknya yg telah kumodifikasi
sedikit.

Rizal,berpura-pura menanyakan alamat rumah Aunty.Aunty Virny pun menjawabnya secara terbata-
bata.Kami,segera menyuruhnya untuk segera menaiki mobil.Aqu duduk ditengah bersama Aunty
Virny,& Anton.

Rizal,segera menghidupkan mesin mobilnya.Mobil pun melaju meninggalkan gudang tua
itu.Selama,didalam mobil aqu & Anton bergiliran menciumi bibir Aunty.Sementara itu tangan
kananku meremas dada kiri Aunty sedangkan tangan kanan Anton meremas dada kanannya.

Kira-kira pukul 04.30 kami telah tiba dirumah Aunty Virny.Kami segera menarik paksa badannya
turun dari mobil.Aqu melihat badannya berjalan terhuyung-huyung lemas & berusaha membuka
pintu garasi.Sementara mobil yg kami tumpangi telah jauh meninggalkan rumah Aunty Virny.

The post Cerita Dewasa Dari Tante Virny appeared first on Doyanbokep.

Cerita Hot Terbaru, Cik Cindy

$
0
0

Cerita Hot Terbaru,

ceritahotterbarucikcindy
Nama aku Amanda, aku mempunyai sebuah toko di pusat grosir terbesar di Jakarta.
Aku ingin menceritakan bagaimana aku menjadi suka sesama jenis, sebenernya sih aku
masih suka cowo karena aku sudah punya tunangan., Cerita Hot

Beritaseks.com Kisah ini berawal ketika toko di depan aku di
isi oleh sepasang suami istri keturunan yang baru membuka usahanya. Setelah
beberapa hari buka toko wanita di toko depan menghampiri aku dan berkenalan,
dan aku memanggil wanita itu Cik cindy. Cik cindy bercerita banyak kepada aku
mengenai keluarganya, mulai dari anaknya sampai suaminya. Cik cindy menjaga
tokonya hanya berdua Cik cindy dan karyawannya, dan suami nya bekerja.

Cerita Sex Terbaru, Setiap hari apabila toko sedang sepi Cik
cindy mengajak aku jalan ke lantai atas untuk sekedar melihat barang-baramg
atau membeli sesuatu, dan apabila mau balik ke toko kami selalu membeli
quickly.

Seperti hari biasanya Cik cindy mengajak aku jalan ke lantai
atas, lalu kami melihat di toko jam ada jam bagus bertakhtakan batu Swarovski.
Setelah menawar akhirnya kami membeli jam tersebut, dan Cik cindy terlihat
senang sekali karena kami mempunyai jam yang sama, dan tidak lupa kami beli
quickly kali ini aku yang bayar karena kemarin Cik cindy sudah bayarin aku.

Cerita Seks Terbaru, Keesokan harinya Cik cindy mengajak aku
untuk jalan ke PI mall, namun aku tolak karena aku ingin jalan dengan tunangan aku,
terlihat raut kecewa di muka Cik cindy. Aku pun hanya mengangap nya biasa.
Selama aku jalan dengan tunangan aku, Cik cindy sms aku dan akhirnya kami pun
sms-an. Cik cindy Tanya aku dalam sms macam-macam dari tunangan aku sampai
kapan mau jalan sama Cik cindy.

Cerita Dewasa Terbaru, Besoknya Cik cindy pun terlihat
seperti biasa, dia melihat celana panjang yang aku pakai ternyata Cik cindy
suka dengan modelnya yang robek-robek, Cik menanyakan dimana belinya dan aku
jawab dimana belinya serta harganya dan Cik pun nitip pada aku agar dibelikan
celana tersebut dan aku menyanggupinya.

Malamnya aku menelpon tunangan aku untuk minta dibelikan
celana panjang dengan ukuran 34. Besok paginya tunangan aku mengantar kerumah
sekalian berangkat kerja.

Cerita Mesum Terbaru, Sesampainya di toko aku langsung
mampir ke toko Cik cindy untuk memberikan celana tersebut, Cik terlihat senang
sekali dengan celana tersebut dan ketika dicoba ternyata pas sekali membentuk
tubuhnya dan ketika ingin membayar celana tersebut aku menolak dan aku langsung
lari ke toko.

Cerita Bokep Terbaru, Cik cindy memang termasuk wanita yang
menjaga tubuhnya dengan berolahraga bulutangkis 3x seminggu serta 2x seminggu
fitnes dengan tinggi 165 cm badan proposional ukuran dada kira2 34c siapa yang
menduga kalau dia sudah memiliki 3 orang anak dan berumur 35 tahun. Sedangkan aku
tinggi hanya 160 cm olahraga ya kalo mau aja, kalo mau juga males.

Cerita Ngentot Terbaru, Siang harinya kira2 jam 2 Cik cindy
mampir ke toko aku, dia mengucapkan terima kasih atas celananya dan aku
mengiyakan, lalu Cik cindy bertanya pada aku apa aku masih suka dengan rompi di
lantai atas, dan aku mengiyakan.

Memang beberapa hari lalu kami menaksir rompi kulit ketat di
badan tapi kami tidak beli karena barang nya hanya satu dan baru dateng
seminggu kemudian. Ketika dirumah aku diberikan bungkusan oleh karyawan toko aku
yang menginap dirumah, katanya itu dari Cik cindy setelah aku lihat ternyata
rompi kulit yang aku suka, langsung aku telpon Cik cindy dari hp dan mengucap
terima kasih atas rompinya.

Cerita Hot Terbaru, Besoknya aku ke toko agak siangan karena
aku ada janji makan siang dengan tunangan aku. Sesampainya di toko aku
diberitahu karyawan aku kalo Cik cindy mencari aku daritadi, akupun menghampiri
toko Cik cindy dan menjelaskan kenapa aku dating siang. Dan Cik cindy bercerita
kalau dia kemarin jg membeli rompi yang sama. Dan aku bertanya

“Cik cindy kok tumben ga bawa raket?” Cik menjawab seminggu
ini dia ga main bulutangkis dulu karena suami besrta anak2nya pergi liburan ke
singapura.

Cerita Lucah Terbaru, Ohh pantas hari ini dia g bawa
raketnya. Lalu Cik cindy mengajak aku jalan esok hari, karena aku sudah pernah
menolak akupun tidak enak menolak lagi akhirnya aku mengiyakan.dan Cik cindy
mengingatkan klo besok kami memakai celana dan baju yang sama yaitu celana
panjang robek2 dan rompi kulit tetapi aku menolak untuk memakai rompi kulit
karena terlalu terbuka. Karena kl pk daleman kaos jd terlihat norak jd harus
langsung dipakai tanpa tambahan krena rompinya ketat di badan.

Esok harinya karena hari sabtu jadi aku bisa langsung pergi
tanpa sampai menutup toko. Cik cindy menghampiri aku di toko. Dia sudah memakai
celana yang aku belikan kemarin tetapi masih memakai kaos, dan Cik cindy pun
melihat aku dengan aneh karena aku memakai celana panjang yang sama tetapi aku
memakai kaos yang kumel,beritaseks.com aku menenangkan Cik kalau aku membawa baju serta
rompi. Dan Cik pun terlihat tenang.

Cerita Tante Terbaru, Kami pergi naik mobil Cik cindy,
karena mau pergi jd aku tidak bawa mobil, sampai di mobil Cik cindy, tiba-tiba Cik
cindy langsung membuka baju serta bh nya aku yang melihat langsung kaget,

“Cik, gila apa ganti baju gitu nnt kl diliat orang gimana?” Cik
jawab “santai aja Amanda kaca mobil Cik gelap kok jd g mungkin keliatan dari
luar”.

Cik memakai bra silicon dan memakai rompinya, lalu akupun
disuruh ganti baju juga. Karena ternyata memang tidak keliatan aku membuka baju
aku dan mengganti dengan baju yang aku bawa. Cik terlihat kecewa karena aku
tidak memakai rompi.

Cerita Janda Terbaru, Lalu setelah kami dandan sedikit,
kamipun berangkat, tujuan pertama kami ke citos, disana kami jalan dan
nongkrong di café, setelah dari sana kami beranjak ke PI mall. Kami disana
jalan sampai lupa waktu, belanja beberapa barang, jam menunjukan jam setengah
sepuluh kamipun beranjak ke parkiran, ternyata malam itu hujan lumayan besar
karena kami parkr diluar mau tidak mau kami harus lari ke mobil dan kehujanan.

Karena sudah larut malam mungkin Cik cindy ga enak piker aku,
Cik menelpon mama aku memberitahu kalau aku akan diajak menginap karena selain
sudah malam Cik cindy juga minta ditemanin karena sendirian dirumah. Mama aku
pun membolehkan karena mama dan Cik cindy kenal baik.

Kisah Sex Terbaru, Sesampai nya dirumah Cik cindy di daerah
bintaro kamipun turun, Cik masuk kamar dan mengambilkan handuk untuk me lap
kepala aku yang kehujanan tadi. Lalu Cik cindy menawarkan aku pakaian untuk
ganti tap aku tolak karena aku berpikir aku masih ada rompi. Lalu setelah mandi
aku menggunakan rompi tersebut. Karena basah aku melepaskan bra aku, jd aku
menggunakan rompi tidak memakai bra. Aku berpikir toh hanya Cik yang ada
dirumah.

Aku melihat Cik sedang duduk di sofa sambil menonton tv,
ketika aku menghampiri Cik aku menanyakan

“Cik ga mandi? Kan tadi keujanan?” Cik menjawab nanti aja
sebelum tidur. Dan dia senang sekali melihat aku memakai rompi darinya, lalu Cik
menawarkan aku minum dan aku mengiyakan. Cik beranjak dari duduknya.

Dan aku nonton film, lalu Cik memanggil aku,

“Amanda, kesini aja nonton dikamar sama aja kok jd km bisa
sambil tiduran”, aku menuju kearah kamar Cik, aku melihat disana terpasang tv
flat besar di dindingnya.

Dan aku melihat Cik sedang di mini bar, Cik cindy memberikan
aku gelas berisikan anggur putih,

”kamu pernah minum anggur kan?” Tanya Cik,

”iya Cik, kadang aku sama tunangan aku beli red wine botolan
kalau dinner”.

Kisah Seks Terbaru, Aku naik ke tempat tidur king size milik
Cik sambil mengganti acara tv menggunakan remote, kami mengobrol dan minum wine
sampai tidak terasa sampai jam 1 pagi, lalu acara tv berganti menjadi film yang
agak semi, kami mengobrol aku rebahan di ranjang dan Cik duduk bersandar.

Diatas kepala aku. Tidak terasa sudah sebotol kami
menghabiskan anggur, lalu ketika mau mengambil minum lagi Cik berkata

“Amanda anggurnya abis nih kamu mau minum apa?” aku menjawab

“apa aja Cik, aku tidak enak merepotkan Cik cindy” lalu Cik
kembali naik ke ranjang membawa botol yang hanya terisi setengah, setelah aku
lihat itu ternyata tequila, aku dituangkan kedalam gelas dan Cik juga
menuangkan kedalam gelasnya, lalu kami tos dan meminumnya hingga habis.

Kisah Dewasa Terbaru, Kami menonton film yang tiba-tiba
adegannya berubah menjadi agak vulgar. Cik cindy mengelus lengan aku sambil
menonton, aku agak terangsang melihat adegan tersebut, aku berpikir andaikan
disamping aku tunangan aku pasti kami saling berciuman.

Tidak terasa karena aku horny berat putting aku menonjol
karena aku tidak memakai bra jadi terjiplak jelas di rompi ketat yang aku
kenakan. Aku pun sadar ketika ternyata ncci cindy sedang mengelus putting aku
dari luar entah dari kapan dia seperti itu. Mungkin karena pengaruh alcohol dan
horny berat aku pun melenguh

“ciiiikkk” lalu aku lihat Cik cindy ternyata putting nya
juga terjiplak di rompinya.

Kisah mesum Terbaru, Pada saat sepeti itu Cik meCikum aku di
pipi dan aku membirkan, lalu Cik membuka dua kancing rompi aku, karena rompi
yang kami kenakan berkancing di depan, setelah membuka kancing Cik memasukkan
tangannya dan memainkan putting aku,aku melenguh panjang dan Cik langsung meCikum
aku, mungkin karena aku horny berat aku membalas ciuman Cik cindy aku
membayangkan itu adalah tunangan aku. Lalu Cik membuka kancing celana aku dan
menurunkan resletingnya Cik memasukkan tangan dan mencari klitoris aku dan
setelah dapat Cik langsung memainkannya.

Kisah Bokep Terbaru, Akupun tidak mau kalah aku buka kancing
rompi Cik cindy aku mainkan putting nya dengan lidah aku, dan aku remas
payudara Cik satu lagi. Tidak sampai situ aku juga melepaskan kancing celana Cik
cindy aku plorotin sedikit dan aku mainkan klitorisnya, ternyata Cik sudah
sangat basah jd tanpa berpikir panjang aku masukan dua jari aku dan aku kocok
perlahan.

Lalu ketika aku mau
mencapai klimaks Cik berhenti dan menarik tangannya.aku pun kecewa sekali. Cikcindy
ternyata ingin membuka celana aku, setelah membuka termasuk cd aku Cik membuka
celananya sendiri, aku kagum dengan memiaw Cik yang terawat, rompi kami tidak
kami lepas tapi hanya kancing saja yang yg kami buka.

Setelah membuka celana Cik menarik aku dan menyuruh aku

“Amanda kamu mau ya mainin punya Cik” dengan wajah memelas, aku
pun langsung memainkan memiawnya,

”sambil jilat Amanda akung” Cik cindy mengelus rambut aku.

Kisah Ngentot Terbaru, Aku pun menjilat memiawnya juga,
setelah beberapa saat aku merasakan tubuh Cik bergetar hebat sambil mencengkram
sprei ternyata Cik sudah mencapai klimaksnya, lalu dia berbaring sebentar.
Setelah beristirahat Cik menarik aku agar aku melangkahi wajahnya, Cik mau
memainkan memiaw aku, setelah aku melangkahi wajahnya Cik langsung memainkan
lidahnya pada klitoris aku, ada sensasi tersendiri dalam posisi ini, aku tidak
tahan ketika Cik menusuk-nusukan lidahnya masuk kedalam memiaw aku.

Lagi-lagi ketika aku mau klimaks Cik berhenti, Cik memang
jago memainkan libido aku, Cikcindy jalan meuju kearah lemari dan mengambil
sebuah tas, diambil nya dari tas tersebut seperti celana dalam, Cik memakainya
setelah terpasang Cik mengambil sesuatu dr dalam tas dan memasangkan ke cd itu.
Ternyata itu adalah dildo berbentuk celana.

Kisah Hot Terbaru, Cik menarik aku agak keras dan
memposisikan aku doggy style Cik perlahan-lahan memasukan dildo tersebut ke
dalam memiaw aku. Terlihat Cik tidak mau menyakiti aku, setelah masuk
seluruhnya Cik perlahan mulai maju mundur memainkan dido itu, aku pun sangat
kewalahan terus terang saja milik tunangan aku tidak sebesar dildo tsb.

Lalu 10 menit aku berganti posisi, kini aku yang diatas
tadinya Cik menolak tp aku meminta karena aku berpikir Cik pasti lelah,
akhirnya Cik pun mengalah. Cik cindy rebahan dan aku di posisi atas, aku
memasukkan perlahan kedalam memiaw aku dan aku mulai menikmati permainan itu,
tidak lama benar saja aku pun mencapai klimaks badan aku bergetar hebat aku
belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, akupun jatuh keatas tubuh Cik
cindy.

Cik cindy membelai rambut aku dan sesekali meCikum aku,

”enak akung?”Tanya Cik,

“enak banget Cik”jawab aku.

Karena dildo masih berada dalam memiaw aku ketika Cik bangun
langsung berasa ngilu

“aww..” teriak aku,

“maaf akung Cik lupa” sambil tersenyum dan meCikum aku.

Kisah Lucah Terbaru, Lalu Cik menuangkan tequila ke dalam
gelas, Cik menuangkan agak banyak kedalam gelas karena itu untuk kami berdua. Aku
menenggak sedikit minuman itu karena aku sangat haus, lalu Cik meminum juga,
ketika Cik cindy minum untuk kedua kalinya Cik langsung meCikum aku, dengan
masih adanya minuman di mulutnya maka minuman itupun pindah kemulut aku dan
balik lagi kemulut Cik cindy, dan ada yang mengalir keluar jatuh ketubuh aku.

Kisah Janda Terbaru, Melihat itu Cik lansung menjilat
tequila yang mengalir dari mulai leher dada aku perut hingga ke memiaw, aku
menemukan sensasi baru saat Cik melakukan itu. Aku menarik Cik dan kembali meCikumnya,
lalu Cik mengambil sesuatu dari dalam tas kali ini adalah penis berkepala dua,
dengan seksi Cik menjilat salah satu kepala dildo tersebut perlahan dia
memberikan yang satu lagi kepada aku, kini kami saling mengemut kepala dildo
itu sambil memainkan memiaw kami masing-masing.

Kisah Tante Terbaru, Setelah Cik pikir cukup dia mulai
memasukan ke dalam memiaw aku, perlahan tapi pasti Cik memainkan dildo
tersebut, ga pake lama Cik memasukan yang satu lagi ke memiawnya kini kami
dalam posisi gunting saling bergerak untuk mencapai kepuasan masing-masing. 10
menit aku pun klimaks untuk yang kedua kalinya tidak lama Cik pun menyusul
klimaks. Aku memainkan payudaranya dan kami pun berciuman.

“kamu mau kan begini lagi dengan Cik Amanda? Terus terang Cik
jatuh cinta sama kamu” Tanya Cik, aku jawab “tapi bagaimana aku kan punya
tunangan Cik?” Cik pun membalas

“aku punya suami dan 3 anak” aku berpikir sebentar

“lalu gimana kalo kita mau seperti ini lagi?” Cik jawab

“oke kita pakai kode, kita kalau mau seperti ini lagi, salah
satu dari kita boleh kamu atau Cik saat ke toko pakai rompi ini, kamu pakai
kaos aja jadi rompinya ga usah dikancing”

“oke “ aku pun menyetujui nya”

Lalu kami tidur saling berpelukan dengan menggunakan rompi
cinta kami.

berita sex
2016,berita sex terbaru,berita sex terupdate,berita sex, berita seks
2016,berita seks terupdate,berita seks terbaru,berita seks,

The post Cerita Hot Terbaru, Cik Cindy appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya

$
0
0

Cerita Sex ABG – Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat.

Cerita Sex Terbaru ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya

Cerita Sex ABG
Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan: pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.
“Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.
“Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku.
“Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku mberesin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat. Akhirnya aku duduk kembali.
“Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku.
“Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya.
“Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.”
“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.
“Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi.
“Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku.
“Paling juga pakai alasan kuno ‘Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”
“Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.”
Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk ‘tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari. Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal ‘seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita.
“Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Nita sambil melangkah keluar ruangan bersamaku.
“Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku.
“Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda.
“Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.
“Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarahpun berpisah di gerbang sekolah. Nita sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu.
*****
Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi. Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.
Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota ‘Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan.
Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk.
Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya tidak aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita.
Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku.
“Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku.
“Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti.
“Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.
“Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung.
“Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diamsambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul.
“Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu.
“Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot.
“Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku.
“Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot.
“Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.
“Ih, senyam-senyum mlulu. Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah.
“Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya.
“Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah.
Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara ‘apel’ pada saat itu.
“Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku.
“Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali.
“Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.
“Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirak-lirik aja. Nggak berani terus-terang mandang langsung?”
Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia.
“Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala.
Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah.
Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.
“Baca di rumah,” bisiknya.
***
Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.
“Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong. Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat.
Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.
“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.
“Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.
***
Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.
“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.”
Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on.
“Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas.
“Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku.
“Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar. Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkan hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi.
“Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”
“Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku.
“Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.
“Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.
“Sakit Mbak,” aku meringis.
“Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku.
Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas.
“Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan.
Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian. Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya.
Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat.
Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu.
Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan …
“mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya. Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.
Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu.
Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.
Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian.
Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan. Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya.
Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya. Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.
“Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata. Aku menurut dan memejamkan mataku.
Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku. Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku.
Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku.
“Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik.
Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya. Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan.
“Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita. Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat.
“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah.
“Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.
“Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.
***
Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah. Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan.
“Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.”
Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir.
“Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal.

Cerita Sex Terbaru ABG | Cerita Sex Abg Mesum | Cerita Abg Adik Kakak

The post Cerita Sex ABG deketin Adiknya Dapat Kakaknya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Gairah Tante Maniak Seks

$
0
0

Cerita Sex Tante Girang – Dimana pun kapan pun pasti anak muda itu kebanyakan doyan sama pacaran,apalai gejolak anak remaja dipengaruhi bnyak faktor.Saatnya hapus juga bahwa anak-anak tidak bisa luapkan isi hati,buktinya waktu kecil saja aku dah main-main cinta monyet sama anak pedagang mainan.

Cerita Seks Tante Girang Maniak Seks Berat

Cerita Sex Gairah Tante

Tampangnya walau masih kecil kelihatan banget kalau dia seorang penyayang,dari mulai berangkat sekolah sampai pulangpun aku selalu bareng.Aku berharap semoga aku bisa mendapat cowok seperti sosok kecil yang berada tepat disampingku.Tak lupa dia selalu menggandeng tanganku.Ortu kamipun merasa aneh karena walau kita kecil kami berdua banyak menemukan kecocokan.Ini juga paling yang menyebabkan aku harus melepas lajangku yaitu Menikah Pada usia belia,tak kupungkiri membuatku mendapat Kepuasan seks.

Cerita Dewasa ini pun kemudian berawal dari pertemuanku dengan Ronald. Ceritanya begini : Aku menikah pada usia sangat belia, yakni 22 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada usia tersebut sudah dinikahkan olah orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan seorang laki-laki playboy “kampungan”. Aku menikah dengan sang playboy, usianya sangat renta sekali, 65 tahun pada saat aku dinikahinya. Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat seksual.

Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang paling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang. Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja.
Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali. Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.
Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar. Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku.
Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum. Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya. Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian.
Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali.
Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?! Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku.
Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu. Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy. Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku.
Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!. Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya.
” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng. Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !.
Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya.
Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya. Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku.
Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya. Nafasku semakin tak beraturan lagi.
Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya.
Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku. Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap.
Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya. Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku.
Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar. Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis. ” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat.
Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung ! Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini.
Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula .
Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi. Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras.
Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh….aku menggeliat kenikmatan.
Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD. Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku.
” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun ****** ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.
Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu. Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam.
Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ? Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kami berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua.
Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya. Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur.
Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya. Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.
Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran.
Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!! Dalam kesendirianku ini . . . Segalanya bisa berubah .. . Kecuali, Cinta dan kasihku pada Ronad, Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku Ron ?

Cerita Sex Ngentot Tante Maniak Seks Ini Bagaimana Gan/Sis ?

The post Cerita Sex Gairah Tante Maniak Seks appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Kenikmatan Seks Bos Dan Pembantunya

$
0
0
Cerita Sex Pembantu ini ” Cerita Sex Kenikmatan Seks Bos Dan Pembantunya ” Cerita Panas Buat Para Maniak Seks.
Cerita Sexs – Kejadian ini berlangsung sekitar 4 tahun lalu ketika saya berumur 22 th. Saat itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Saya berkenalan via internet dengan seorang janda keturunan china berumur 40th bernama bernama Jeany, dia mempunyai 2 orang anak berumur 5 dan 9 th.

Cerita Panas Skandal Pembantu Dan Bosnya

Cerita sex Pembantu
Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.
Suatu saat Jeany akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda.
Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku.
Aku beranikan diri untuk menyapa,
“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,
“Apakabar Iwan”.
Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba jeany langsung mencium pipiku..
“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Jeany aja!”.
Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he.. Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport.
Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
“Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi.
Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,
“Hmm mantap juga batang kamu ini”
Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Jeany, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..
Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis,
“Sudah deh kali ini biar Jeany yang kerja,”
ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya
“Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Jeany,
Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat jeany menyedotnya.
“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Jeany,
sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,
“Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.”
Tiba-tiba Jeany protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di parkiran airport Jeany berkata,
“Kamu masih utang lho sama aku”
“hmm…” aku hanya bisa senyum sambil kali in aku yang mencium bibir sexy-nya.
Jeany memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.
Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubungan kami semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Jeany. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan.
Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya,
“Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Jeany terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya.
Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Jeany yang berumur 7th meminta saya untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game. Saya dan Dodi (anak sulung Jeany) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Jeany masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati.
Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Jeany sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jeany saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.
“Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, jeany berkata begitu dengen senyum manisnya.
Ya aku langsung jawab aja,
“Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda..
Hehehehe biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang.
“Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Jeany.
Sewaktu Jeany memasang VCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke selangkangan.
“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Jeany mendesah sambil kakinya gemetaran.
Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Jeany merespons ciumanku dengan ganasnya,
“Jago juga nih ciumannya”, pikirku.
Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas,
“Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.
Tangan jeany mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah,
“Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan jeany dengan lembut, dia hanya tersenyum.
Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting jeany yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku,
“Suck my pussy baby” Jeany mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku.
Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Jeany. Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.
“Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.
Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
“fish.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Jeany mengejang, tangannya menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.
Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku). Aku jilati terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!!
Sementara nafas Jeany masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat jeany sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Jeany makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala jeany menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.
“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.
Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang..
“Oughh enakk sayangku..” Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku.
Jeany mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya. BLESS..
“Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Jeany langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.
Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Jeany, pikirku.Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Jeany makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa.
Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Jeany mencapai klimaks yang ketiga kalinya,
“Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU fish ME!!” Aku makin mempercepat gerakanku..
Jeany makin menggila.
“fish.. fish.. fish ME.. Oughh ahh ahh,” Jeany benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya.Setalah Jeany menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum,
“Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.
“fish me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.
Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Jeany mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya.

Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Jeany berkata,
“Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.
Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya jeany meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.
“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..” Crott!! Crott.. Crott..
Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Jeany.

Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku
“ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Jeany yang bernama Dini sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Dini.

Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Jeany memanggilnya,
“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Dini berjalan mendekat.
“Kamu ngapain?” tanya Jeany.
“Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.
Jeany berbisik,
“Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Dini, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku Jeany membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.
Sambil menunjuk ke arah VCD bokep yang sedang beradegan anal, Jeany berkata kepada Dini,
“Kamu mau ngent*t seperti di TV itu ya Dini”
Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,
“Eng.. Engga bu, ma’afkan Dini”.
Dengan nada sedikit membentak Jeany memerintah,
“Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngent*t sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Iwan!”.

Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Dini yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Dini mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Dini. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Dini,
“Kamu sudah pernah ngent*t ya?”
Dengan senyum malu-malu Dini menjawab,
“Sudah Mas, dulu waktu Dini masih di kampung sama teman-teman”
“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.
Dini hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya.

Aku lihat Jeany sudah terlelap kecapean. Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Dini sambil memelintir putingnya. Dini mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Dini berkata,
“Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
Aku langsung mengangangkan kedua paha Dini dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan lagi. Dini mendesah perlahan..
“Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngent*t sama orang dewasa.”

Dini terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah..cukup pengalaman juga nih anak pikirku. Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..
“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku,
“Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”
Aku oke-in aja deh aku telentang, Dini berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Dini mendesah tak karuan sambil rebah di dadaku.

“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.
“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dient*t sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.
Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata,
“Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”
Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngent*t pantat nih, kebetulan.

Pantat Dini memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Dini membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,
“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”
Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.
“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”
Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dient*t juga bisa klimaks)
“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh” Dini meremas-remas payudaranya sendiri.

Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya. Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan..
“Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”
Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,
“Oughh Dini pantatmu enakk banget.. Ahh” Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Dini yang masih berdenyut.

Lutut Dini bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean. Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini. Selama aku tinggal di rumah Jeany, tiap malam aku ngent*t dengannya dan paginya Dini selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngent*t sama Dini. Hehehehe. Enakk tenan.

Cerita Sex,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Ngentot,Cerita Panas,Cerita sedarah,Cerita ABG,Cerita Tante

The post Cerita Sex Kenikmatan Seks Bos Dan Pembantunya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot

$
0
0
Cerita Sex Tante Ini ” Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot ” Para Maniak Seks Pasukan Coli Merapat Dengan Cerita Sexs Panas ini.

Cerita Sexs –  ini berawal pada tahun 2015 dan kejadian itu terjadi di rumah istri om-ku. Om-ku itu bekerja pada bidang marketing, jadi kadang bisa meninggalkan rumah sampai satu minggu lamanya, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdua bersama tiga anaknya yang masih kecil, mendirikan sebuah warung di depan rumah.

Cerita Sex Desahan Tante Membuat Birahiku Naik

Cerita Sex Sedarah,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Panas,Cerita Hot,Cerita Seks Bergambar
Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.
Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok.
Hal ini dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat hari. Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani.
Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika aku sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya sedang sekolah dan om-ku sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.
Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok, aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.
“Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar belakangan ya!” sapaku kepada tanteku. “Ambil saja, Ko!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk. Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa memakai BH.
“Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil rokok. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. “Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!” tawarku kepada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.
Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.
Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.
Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Diko! kamu jangan nakal ya!
” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.
“Ohh.. oohh..” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya. “Jangan.. Diko.. jang..” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya.
Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang.
Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm.
Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat. “Ah.. ah.. ah.. yak.. begitu.. terus.. terus..” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang.
Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah.
Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah.. ahh.. Diko, Tante mau keluuaarr..” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku,
“Crett.. crett.. cret..” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan sedikit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.
Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku.
Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Diko.. akh..” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku.
Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan.. aku.. aku mauu.. keluar..” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan.
“Tan.. aku.. keluarr..” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya. Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya.
“Cret.. cret.. cret..” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret.. cret.. cret.. ahh..” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya.
Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan.
Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini.
Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.
Untuk saudara-saudara sekalian yang mau membutuhkan jasaku bisa anda hubungiku lewat e-mail yang ada di sini asalkan anda adalah wanita tulen, kalau bisa seperti tanteku.
Cerita Sex,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Panas,Cerita Hot,Cerita Seks Bergambar

The post Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Kisah Antara Aku, Tante Nisa dan Ibuku

$
0
0

Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru –Cerita Sex: Kisah Antara Aku, Tante Nisa dan Ibuku

Doyanbokep.com  – Aku orang yang mungkin punya kelainan, menyukai orang dari keluargaku sendiri. Aku anak tunggal, mungkin karena aku tidak pernah bertemu wanita lainlah yang membuatku demikian. Sudah semenjak SMP aku mengenal yang namanya bokep, semenjak itu pula aku selalu membayangkan ibuku sambil mengocok penis di kamar mandi. Ya, onani adalah kebiasaanku ketika pagi hari, akibat itulah aku mulai tumbuh kumis tipis. Tapi aku rajin mencukurnya. Dan aku pun tak jarang beronani ke celana dalam kotor ibuku, sambil sperma kutumpahkan di sana. Ya, kelainan inilah yang ada pada diriku. Ibu dan ayah sudah bercerai semenjak aku masih SD. Ibuku sebagai single fighter mampu menghidupi kami berdua. Ayah telah menikah lagi dengan wanita lain, setahun sekali mengunjungiku. Saat umur 16 tahun aku sekolah di SMA X. Awalnya ibuku ndak setuju karena bakal jauh dari rumah. Namun karena dekat dengan rumah Tante Nisa, akhirnya ibuku mengijinkanku.

 

cerita-sex-kisah-antara-aku-tante-nisa-dan-ibuku-300x300

Cerita Sex: Kisah Antara Aku, Tante Nisa dan Ibuku

 

Tante Nisa adalah tanteku, kakak dari ibuku. Umurnya sekarang sih 40-an. Seorang ibu berjilbab besar. Ia ditinggal mati suaminya 3 tahun lalu. Dan sekarang hidup sendiri dengan dua orang anaknya, cewek semua. Nama anaknya Irma dan Yulita. Tante Nisalah yang menganjurkan agar aku menginap saja di rumahnya, jadi kalau hari sabtu dan minggu baru pulang. Ibuku bisa mengunjungiku kapan saja. Usaha roti yang dikelolanya pun rasanya tak bisa dilepaskan. Ibuku mempunyai usaha roti. Dan omsetnya cukup lumayan. Tanpa itu aku tak bisa sekolah. Sedangkan Tante Nisa seorang PNS.

Aku sudah tinggal hampir satu semester di rumah Tante Nisa. Ibuku menjengukku setiap 3 hari sekali, kadang juga 1 minggu sekali. Aku pulang setiap Sabtu dan Minggu. Kegiatanku selama di rumah Tante Nisa, tentu saja membantunya mencuci piring, pakaian dan juga membersihkan rumah. Terus terang Tante Nisa sangat menyukai hasil kerjaku. Menjaga Irma dan Yulita yang masih sekolah SD dan SMP juga membuatnya bangga punya ponakan seperti aku. Aku juga mengajari keduanya dalam masalah pelajaran yang sulit di sekolah. Tante Nisa baru pulang jam 16:00. Namun ia sudah sangat senang melihat hasil kerjaku membantunya.

Lalu bagaimana kebiasaanku onani, tidak berhenti juga. Kali ini aku membayangkan tanteku sendiri. Melepas jilbabnya, lalu aku bayangkan ia memperlihatkan seluruh tubuhnya. Aku sebenarnya iseng juga. HPku ada kamera, dan aku gunakan untuk merekamnya ketika ia mandi. Dan selama ini tidak ketahuan, bahkan ketika aku onani aku sambil melihat video tersebut. Biasanya setelah onani aku sangat puas bisa membayangkannya.

Suatu malam Tante Nisa sedang nonton tv. Tampak anak-anaknya sudah tidur. Aku tak ada kerjaan lain, akhirnya ikutan nonton juga. Kebetulan saat itu tv-nya lagi main sinetron. Tante Nisa kali ini seperti biasa memakai daster dan jilbabnya masih terjulur. Namun karena dasternya lengan pendek, aku jadi bisa melihat betapa bersih keteknya. Bahkan sekilas warna branya bisa terlihat ketika ia mengangkat ketiaknya. Warnanya hitam. Wajah Tante Nisa masih mulus, dan ia tampak cantik malam itu.

Di tengah heningnya suasana nonton tv tersebut, ia tiba-tiba menyeletukku, “Kamu sudah punya pacar Nan?”

Aku kaget dengan pertanyaanya, “Belum, tante”

Ia mendesah, “Masa’ belum, biasanya anak-anak SMA seumuran kamu itu sudah punya lho”

“Beneran, suwer”, kataku.

“ohh.. ya udah”, katanya.

“Emang kenapa tanya begitu tante?”, tanyaku.

“Kamu jujur sama tante ya”, katanya.

Aku jadi penasaran.

“Kamu sering onani ke celana dalam tante ya?”, tanyanya.

JDERRR, aku bagai tersamber geledek. Aku pun diam lama.

“Berari bener”, katanya.

“Maaf tante”, kataku.

“Jangan ulangi lagi ya”, katanya.

“Koq tante tahu?”, tanyaku.

“Ya tahulah, habis dicuci masih ada bercak putih. Kan tante ndak keputihan koq bisa ada itu, ya berarti ada pria yang iseng”, katanya sambil tersenyum.

“Maaf tan, habis….”,

“Kenapa?”

“Jujur Kinan suka sama tante, tante orangnya baik, alim, cantik, keibuan, siapa yang tidak suka dengan tante”, kataku.

Mendengar itu tampak Tante Nisa agak tersentak.

“Tapi aku tantemu, mbaknya ibumu, kamu ndak boleh gitu. Lagian masih banyak cewek2 yang ada di luar sana. Aneh2 aja kamu ini, ntar aku pulangin ke ibumu klo kamu nakal seperti ini”, katanya mengancam.

“Terserah tante deh, Kinan sudah jujur. Awalnya Kinan juga merasa aneh punya perasaan ini, tapi sering ketemu tante jadinya begini. Terus terang aku selalu membayangkan tante, kalau hal ini bikin tante marah atau tidak suka, baiklah, Kinan akan nge-kost sendiri saja. Besok Kinan akan pergi”, aku beranjak dari tempat dudukku.

“Kinan!?”, kata tante Nisa.

Aku masuk ke kamarku. Dan menutup pintu. Aku lalu berbaring. Tampak tante Nisa mengejarku. Ia lalu mengetuk pintu.

“Kinan, buka pintunya!”, kata tante Nisa. “Bukan begitu Kinan, kamu harus tahu aku ini bibimu, tantemu, masa’ kamu punya pikiran jorok seperti itu? Kinan….?”

Aku tak peduli. Aku tinggal tidur. Di dalam tidur aku bermimpi bersama tanteku ngentot. Dan aku terbangun dalam keadaan celana basah. Ahh…..sial. Aku segera mandi, karena hari ternyata sudah siang. Selesai mandi tampak Tante Nisa berada di sofa. Ia menatapku. Mungkin ia mau melihat apa aku benar-benar akan pergi dari tempat ini. Aku lalu masuk kamar.

“Kinan, tunggu!”

Aku berjalan mundur lagi.

“Sini! duduk dekat tante!”, katanya.

Aku menurut.

“Maafkan soal tadi malam, aku tak bermaksud kasar kepadamu”, kata tante Nisa. “Terus terang perbuatanmu kemarin itu sungguh keterlaluan. Tapi setelah tante berpikir panjang, mungkin itu karena kamu baru masa puber. Maafkan tante. Kalau sampai ibumu tahu kamu tidak di sini, maka ia akan khawatir dan aku tak mau hal itu terjadi. Baiklah terserah kamu mau onani pake cd tante atau tidak, silakan asal kamu jangan pergi dari rumah ini.”

Aku koq seperti mendapatkan angin. “Serius?”

“Iya, tante serius”, kata Tante Nisa.

“Sebenarnya, bukan onani sih yang Kinan inginkan, tapi tante!”, kataku.

Tante tersenyum. Ia menarik nafas dalam-dalam. Tampaknya ia memikirkan sesuatu.

“Baiklah, kamu boleh mencintai tante seperti pacar, kalau itu maumu. Tapi jangan yang aneh-aneh. Ini aku lakukan agar ibumu tidak sedih”, kata Tante.

“Aneh-aneh gimana tante?”, tanyaku.

“Ya aneh-aneh”, jawabnya.

Aku menggeleng, “Nggak ngerti”

“Kamu sudah onani masa’ ndak tau?”, tanyanya. “Mengajak yang aneh-aneh ama tante, berbuat mesum.”

“ooo…”, kataku. “Siap”

Aku tersenyum senang. Dan ya, hari itu dimulailah petualangan cintaku dengan Tante Nisa.

Kami benar-benar merasa seperti orang pacaran. Aku pun mulai berani mencium pipinya, memegang tangannya, memeluknya. Ia benar-benar alim. Ia melakukan itu hanya kalau tidak kelihatan Irma dan Yulita. Setiap hari aku mengirimkan surat cinta kepadanya. Awalnya ia cuek, tapi lambat laun ada hal yang aneh kurasakan kepadanya. Suatu ketika aku sendirian di rumah, tidak ada siapapun. Iseng aku ke kamarnya. Di sana aku melihat buku harian. Dari situlah aku tahu bahwa ia mulai menyukaiku. Contohnya:

Hari ini tgl 17 April,
Dia mencium keningku lagi, lalu memberikan surat cinta yang indah. Ia keponakanku sendiri, haruskah aku mencintainya? Aku bingung sekarang. Membiarkan diriku masuk ke hatinya, sedangkan aku tak bisa memasukkan dia ke hatiku. Apakah aku telah jatuh cinta? Di saat ia bercerita tentang teman wanitanya yang cerewet di sekolah aku cemburu. Oh tidak, aku jatuh cinta.

Aku tak membaca semuanya, paling tidak aku tahu bahwa tanteku mulai mencintaiku.

Selesailah UAS semester 1. Besoknya libur panjang. Aku ijin ke ibuku untuk beberapa hari di rumah tante Nisa karena ada yang harus dikerjakan. Irma dan Yulita ikut berlibur bersama sekolahnya. Jadi aku dan tante Nisa sendirian di rumah. Dan hari itu hari sabtu, harusnya aku pulang hari itu menengok ibuku. Namun aku urungkan niat.

Tampak Tante Nisa memasak di dapur. Aku peluk dia dari belakang, kucium wangi tubuhnya.

“Masak apa say?”, kataku.

“Masak sayur lodeh”, jawabnya.

“Kayaknya enak?” pujiku.

Kami lalu sarapan. Tak ada obrolan berarti. Setelah sarapan kami beres2 rumah. Setelah itu kami capek, aku bersandar di sofa. Dan tante Nisa juga duduk disitu. Kami menonton tv, aku membiarkan tante Nisa bersandar di dadaku. Aku kali ini agak sedikit “berani”. Perlahan aku meraba payudaranya. Awalnya tanganku ditepis, lalu aku pun merabanya lagi. Kali ini malah dibiarkan. Kugesek-gesek bongkahan empuk itu, dan kurasakan puting mengeras dari branya yang tebal dan daster itu. Berikutnya, aku pelorotkan sedikit celanaku, dan peniskupun muncul.

“Ih, Kinan, apa-apaan sih?”, tanyanya.

“Lho, ndak ngapa-ngapain tante koq”, kataku.

“Itu koq dikeluarin?”, tanyanya.

“Kinan sudah lama ndak onani tante, pingin onani sambil memegang tante”, kataku. “Plis tante, sudah kepalang tanggung nih”

Tanteku menelan ludah melihat penisku yang mengacung dan keras.

“Kalo nggak boleh ya tante saja yang ngocokin”, sebenarnya aku cuma bercanda.

“Baiklah”, katanya mengejutkan.

Mulanya aku nggak percaya, tapi ia amati seksama barang ajaib itu. Perlahan-lahan ia pegang dengan jemarinya yang halus itu. Lalu perlahan-lahan ia kocok dengan lembut sampai helm-ku mengeras. Ndak cuma itu, buah pelerku diremas-remas juga. Ohhh….nikmat sekali. Baru kali ini penisku dipegang cewek. Apalagi tanteku sendiri. Aku mulai meraba toketnya. Ia tak protes. Ia pun mulai gelisah setelah lama mengocok punyaku.

“Tante boleh ya buka bajunya?”, tanyaku.

“Eh…ee…i…iya”, katanya.

Ohh my goossh…

Ia membuka dasternya dan jilbabnya.

“Jilbabnya nanti saja tante”, kataku.

Ia heran, tapi tak peduli. Ia kembali lagi mengurut tongkolku. Aku pun makin bergairah setelah melihat bra-nya dan cd-nya yang berwarna hitam tipis itu. Aku mencium bau harum, lalu mulai mencium bibirnya. Fuck, kami benar-benar berpanggutan, ia masih mengocok penisku dan aku meremas toketnya. Toketnya luar biadab. mungkin ukurannya 35D. Kami benar-benar berciuman, saling menjilat lidah kami. Lalu aku pun membuka pengait bra-nya. Tuing! dada itu menggantung. Ohh…indahnya, putingnya coklat, keras dan kencang. Dadanya putih sekali dan harum. Aku menggigit-gigit toket itu, lalu menyusunya.

“Oh…kinan…ahh….ahhh….terus nak, oh, lupakan aku ini tantemu. Ohh…iya, netek ke tante ya”, katanya merancau. Ia ternyata sudah haus sex.

Ndak butuh lama koq sekarang aku sudah menelanjanginya selama ia menikmati sensasi rangsangan di toketnya. Lalu perlahan aku cium perutnya, ia merebahkan diri ke sofa yang empuk dan panas itu. Kini kulebarkan kedua pahanya. Tampak rambut yang tipis menghiasi vaginanya, ohh. ternyata ia rajin mencukur. Akupun menyapunya, kujilati apa yang bisa dijilat di tempat itu. Ia meremas kepalaku, rambutku dijambaknya, dan kedua pahanya mengapitku erat, aku tak berhenti. bahkan klitorisnya kusapu, kuhisap, kulumat, dan kugigit-gigit gemas. Lidahku menyeruak ke dalam lubangnya, rasa asin pelumasnya tak kuhiraukan lagi. Bau khas wanitanya pun sekarang melekat di bibirku.

“Ahhh…Kinan jangan, aaahhh….geli…aaaarggh….maaf kinan, tapi tante keluar….AAAAHHHHH”, desahan panjang membuatku tersentak. Saat itulah ia terkencing-kencing, aku menghindar. Tampak sofa banjir dengan air orgasmenya. Nafasnya tersengal-sengal. Aku belum disepong nih, pikirku. Segera aku menempatkan pahaku di antara kepalanya. Ia mengerti yang kuinginkan. Dengan mata setengah terbuka karena kenikmatan orgasme ia pun menjilati kepala penisku. OOOHHH….fuck tanteku ini. Ia jago banget. Ia mengurut penisku sampai ke pangkal jadi tampak penisku mengeras hebat dan ia keluar masukkan kepala penisku hingga separuh ke mulutnya. Ia lakukan itu sambil menyedotnya. Sesekali ia menjilati ujung lubang kencing, ia putar-putar lidahnya di sana. Oh….kalau begini aku bisa jebol nih.

“Udah sayang, aku mau masukin ke tempat itu. Masih perjaka nih”, kataku.

Ia mengerti. Dibukanya pahanya. tampak vagina itu sangat basah dan becek, Aku bersiap di atas, gaya misionari. Ia masih pakai kerudungnya, lalu aku lepas kerudung itu, tampaklah rambutnya yang sedikit berombak, yang aku tak pernah melihatnya kecuali dari videoku itu. Kini wanita ini pasrah dan menginginkanku.

“Cepat masukin Kinan, tante udah nggak tahan nih”, katanya.

“baiklah tante, tapi kira-kira kita sekarang ngapain tan?”

“ayolah kinan, fuck me kinan, fuck you! entotin tantemu ini”

“apakah tante ini jadi pelacur sekarang?”

“iya, tante ini sekarang jalang, pingin kontolmu, ayo kontolin tante.”

Aku lega mendengar rancauannya itu. Ia benar-benar haus sex. Jadi SLEEBB! Ouuwwwww…fuck!! Ia mengunci kakinya ke pinggangku. Ia menaikkan pantatnya, otomatis punyaku masuk seluruhnya. Walaupun sudah punya 2 anak, tapi vaginanya sangat rapet, mungkin karena tak pernah dipakai. Perutnya yang rata itu membuatku bernafsu dan…owww…aku goyang akhirnya. Jemari kami saling menyatu. tanteku tak mau lepas dariku, ia mengoyak penisku sepertinya, dan aku menggerakkan maju mundur. Oh tidak, aku mau keluar rasanya, baru 2 menit padahal.

“Tan, ndak kuat nih…ahh….ahh…AHHH”, kataku

“Keluarin nggak apa-apa, aaahh…”, katanya.

Dan CROOOOTTT, entah berapa kali tembakan yang pasti tembakan perjaka yang dhaysat. Keras, dan banyak. Tanteku sampai tersentak merasakannya, ia membelalak, dan melihatku sambil mengerutkan dahinya. Ia melirik ke bawah sana. Ia meraba dengan jemarinya pangkal penisku yang masuk penuh. Lama kami diam, tanteku memejamkan matanya, menikmati setetes-demi-setetes sperma yang membasahi rahimnya setelah 3 tahun tidak pernah dibasahi. Aku tak mencabut punyaku sampai penisku mengecil sendiri. Aku lalu menarik tubuh tanteku dan kupangku. Ia memelukku, dada kami menyatu dan aku menciumi bibirnya.

“Kinan, ….kita tak boleh begini harusnya”, katanya.

“Tapi aku cinta tante”, kataku.

“Oh…kinan, ponakanku ini sekarang jadi suamiku”, katanya.

Aku meremas toketnya lagi, kami berpanggutan. Lama aku begitu, mungkin sepuluh menit, hingga punyaku mengeras lagi. Kali ini aku suruh dia nungging. Dengang doggy style, kami lebih lama lagi bercinta. Hasil akhirnya 4 ronde kami puas, sofa itu basah sekali, oleh keringat, dan pejuh. Total sehari penuh, tidak, 2 hari 3 malam, aku meladeni tante Nisa yang rupanya good in bed.

Hari ini Irma dan Yulita pulang ke rumah. Nanti siang kami akan menjemput mereka di sekolah. Setelah itu aku akan pergi dari rumah tante Nisa tercinta. Hari itu tante sedang berdandan siap untuk pergi.

“Sayang”, kataku.

“Hai, sayang”, katanya. Kami sudah tidak ribut lagi panggilan apapun. Asal di luar rumah sikap kami harus dirahasiakan.

“Hisap dong”, kataku sambil memelorotkan celanaku. Ia tersenyum.

Kini tante Nisa sedikit agak nakal dalam masalah sex. Ia berlutut sambil mengulum penisku. Aku memaju mundurkan pantatku mencari celah lidahnya. rambutnya kuremas-remas. Setelah 10 menit kemudian.

“Ohhh, nisa, ooohh…pejuhku keluar!!”, kataku.

Muncratlah semuanya di dalam mulutnya. Ia menjilati spermaku, dihabiskannya dan ditelannya.

“udah ah, pagi-pagi koq udah ginian. Nanti kamu pulang lho jangan lupa”, katanya.

“Rasanya ndak ingin pulang aku”, kataku.

“Hush ndak boleh gitu. Kan setelah ini kita masih bisa bersama lagi”, katanya.

“Iya sih”,

“Oya ada satu hal yang ingin kusampaikan”, katanya.

“Apa Nisa?”

“Aku masih subur, jadi…kalau nanti hamil bagaimana ya?”, tanyanya.

“Lho? waduh….”, aku terkejut.

Ia tersenyum. “Nggak apa-apa, toh kamu yang jadi bapaknya”

Ia masih mengurut-urut penisku, lalu ia jilati sisa-sisa sperma yang masih melekat di ujung lubangnya.

Hal itulah yang membuatku berpikir keras.

****

Ibuku sangat kangen padaku. Ketika aku datang ia langsung memelukku. Saking kangennya aku mau makan dimanapun ia bakal mentraktirku.

“Kamu mau apa sekarang Kinan? Ibu bakal ngasih deh”, katanya. yang bener?

“Masa’ sih?”, tanyaku.

“Iya, mau makan di restoran mana ibu akan kasih, soalnya ibu kangen sama anak ibu ini”, katanya sambil memelukku. Dadanya yang besar serasa sesak di perutku. Aku lebih tinggi darinya.

“Kalau permintaan yang lain gimana?”, tanyaku.

“Apa?”, tanyanya.

“Semisal kepingin tidur sama ibu telanjang gitu?”, tanyaku sambil tersenyum.

Ibuku tampak sedikit kaget dan mengerutkan dahi.

“Sekarang?”, tanyanya.

“Iyalah”, kataku.

Ia lalu mengunci pintu lalu melepaskan bajunya satu per satu. WTF?

“Ayo, katanya mau tidur ama ibu telanjang?”, tanyanya menantang.

Entah ibuku gila atau nggak, tapi aku nurut saja. Aku juga telanjang sama seperti beliau. Kami pun tidur di kamarku. Ibuku tidur miring dihadapanku. Tatapan mata kami penuh arti, disatu sisi ia kangen, di sisi lain aku berdebar-debar. Aku baru kali ini melihat lagi tubuh moleknya ibuku tanpa sehelai benang pun. Aku menelan ludah sampai ibuku mendengarnya. Dadanya besar, putingnya coklat, rambut di vaginanya tampak lebat. Tapi ketiaknya mulus.

“Boleh Kinan meluk ibu?”, tanyaku.

“Ya bolehlah, kenapa emangnya?”, tanyanya.

“Ah, nggak apa-apa bu”, kataku. Akupun memeluknya. Dadanya menempel di dadaku. dahi kami bersentuhan, penisku menempel di perutnya. Rasa hangat yang kurasakan.

“Kamu sudah dewasa ya Kinan”, katanya. “Ibu kangen sekali”

“Kinan juga”, kataku. Aku perlahan-lahan menempelkan bibirku ke bibirnya. Kami berciuman. Kumulai berani membelai punggungnya, lalu meremas bongkahan pantatnya. Kontolku sudah tegang sekali, kuyakin ibu juga merasakannya. Apa ibu ndak tahu hal ini? Kami berciuman, dan saling berpanggutan.

“Udah kinan, koq kita malah ginian seh?”, tanya ibu.

“Tapi kinan kepingin bu”, kataku.

Ibuku terdiam sesaat, tampaknya ia berpikir keras.

“Ibu lama ndak beginian, Kinan ndak keberatan jadi partner sex ibu? Sudah terlanjur begini”, katanya.

What? “Ya ndaklah, kinan sudah lama juga kepingin ngentotin ibu sendiri”

Ibu tersenyum, tanpa babibu, kami langsung mengulum satu sama lain. Nafas ibu memburu, ia tak ingat siapa aku lagi, aku juga demikian. Aku sudah tak tahan untuk bisa menyusu kepadanya. Bibirku pun menancap di puting susunya. Kuhisap kuat-kuat sambil kumainkan dengan lidahku.

“Ohh….iya nak, begitu seperti kamu bayi dulu….aahhhhh”, kata ibuku.

Aku terus mengulum dan meremas payudaranya bergantian. Aku hisap kuat-kuat seolah-olah di dalam dadanya itu masih ada ASI, entah itu ASI atau tidak, tampaknya aku mengeluarkan sesuatu dari putingnya, rasanya agak manis dan asam. Kemudian beliau tidak tinggal diam begitu saja, punyaku diremas-remas dan diurut-urut. Merasa keenakan dengan hal ini, aku sedikit berani untuk memasukkan jemari tanganku ke lubang memeknya yang jarang ditumbuhi bulu itu. Hangat. Itulah tempatku dulu keluar, dan sekarang ini aku bakal menikmatinya. Tanganku aku masuk dan keluarkan, sehingga seolah-olah malah tampak seperti mengocok sesuatu. Lama sekali aku menyusu sambil mengoyak vaginanya dengan jemariku. Ia pun hanya mengeluh ah dan uh saja.

Aku lalu bangun, lalu duduk di atas dadanya. Buah pelerku menyentuh perutnya bagian atas. Dan punyaku tegak mengacung ke wajahnya. Punyaku panjang, dan menyentuh bibirnya, seolah-olah ia faham maksudku. Ia meremas tokednya, lalu dikempitnya batangku itu. Ohh…nikmatnya. Hangat sekali, apalagi ditambah ia menjilati lubang kencingku. Ia terus memijat-mijat dadanya, sementara kepala penisku dijilati. Aku terangsang sekali, tetesan sedikit mani keluar dari lubang kencingku. Beliau melihat wajahku.

“Waah….kinan jadi anak nakal sekarang ya, gituin ibu”, katanya.

“Habis ibu mau sih”, kataku.

“Minggir dulu sayang”, katanya.

Aku mengerti lalu minggir ke samping. Kini aku berlutut, dan beliau langsung dengan rakusnya mengulum separuh penisku. Kepalanya maju mundur memompa penisku. Ohh…tidak, enak banget. Lidahnya menari-nari di kepala penisku, seolah-olah tak mau lepas dari situ. Aku berkali-kali berkata, “Ohh..mom, fuck mom, fuck! enak banget…ahh….”

“Sudah, sudah bu, Kinan malah keluar nanti klo sampai begini”, kataku.

Ibuku menghentikan aktivitasnya. Sekarang aku serasa lemas, tapi kemudian jadi bersemangat ketika beliau balik badan menungging.

“Kinan, tolong, masukkan ya?! please….masukkan punyamu yang gedhe itu nak”, katanya.

Tanpa babibu langsung, SLEEEBBB! Wah mantab, pas! Aku lalu bergerak maju mundur. Tapi tampaknya ibu tak ingin berlama-lama begini, ia sepertinya sudah mau keluar, tampak ia menggoyang sendiri pinggulnya. Punyaku serasa dikoyak-koyak, ohh…nikmatnya. Gila, klo gini terus aku bakal ngecret di tempat aku dibuat dulu. AHHH….Tuh kan, aku sempat nyemprot sekali, tapi aku tahan sekuat tenaga agar jangan keluar dulu, nunggu beliau keluar dulu.

“Ohh…tidak bu, ahh….nggak tahan…Kinan ndak tahan, terlalu nikmat”, kataku.

“Tenang Kinan, ibu mau keluar nih…aaaaaahh…ahh..ah…ahhh.oh….ohh…aaaaaa AAAHHHH”, jeritan panjang ibuku sambil pantatnya bergetar menandakan ia telah orgasme, punyaku serasa dijepit oleh daging yang kenyal. Aku meremas tokednya, sambil terus maju-mundur, dan akupun tak sanggup lagi.

“Aduh…aduh…aduh…gimana ini, di luar apa di dalem?”, tanyaku.

“Dalam gak papa”, katanya.

“AAAAHHHHH”, CROOOT..CROOOTTT….CROOOTTT….perlu diketahui, aku nyembur banyak sekali. Lebih dari sepuluh tembakan, Ibuku lemas tengkurap, sambil pantatnya masih menungging, membiarkan penisku mendapatkan sensasi kenikmatan. Penisku sangat ngilu, ketika aku cabut dari lubang itu. Cairan kental putih mengalir dari lubang yang aku semproti tadi. Mengalir ke paha, lalu jatuh di sprei. Aku lalu berbaring di sebelah ibuku. Aku KO, dan tertidur. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru

The post Cerita Sex: Kisah Antara Aku, Tante Nisa dan Ibuku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Terbaru: “Mama Adalah Budakku”

$
0
0

Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru – Cerita Sex Terbaru: “Mama Adalah Budakku”

Doyanbokep.com – Sudah lama aku menyimpan hubunganku dengan kakak tiriku. Mbak Afif sangat menikmati setiap permainan seks yang kami lakukan. Kami melakukannya tanpa sepengetahuan ibuku. Tujuanku sebenarnya adalah untuk menghukum ibu yang sudah berbuat tidak adil terhadap mbak Afif. Dan kesempatan itupun tiba.

 

cerita-sex-terbaru-mama-adalah-budakku-279x300

Cerita Sex Terbaru: “Mama Adalah Budakku”

 

 

Aku saat ini sudah SMA. Dan mbak Afif juga badannya makin dewasa. Dadanya makin montok dan tubuhnya makin seksi. Yang aku heran adalah aku selalu menyemprotkan maniku ke dalam rahimnya, tapi sampai sekarang ia tak hamil-hamil, padahal aku berharap ia hamil, dan dari hasil hubunganku itu bisa menyelamatkan mbak Afif dari deritanya, tapi ternyata tidak begitu. Aku berhubungan dengan mbak Afif tidak setiap hari, sebab kami masih sekolah dan ada orang tua kami di rumah. Aku melakukan kalau sempat aja, tapi setiap permainan kami makin hot.

Hari itu adalah aku masih di kelas 1 SMA. Pulang dari sekolah, aku hanya mendapati mbak Afif yang ternyata juga baru saja pulang. Aku langsung masuk ke kamarnya, kamar kami sekarang sudah terpisah, tapi aku masih sering main ke kamarnya, dan dia juga ke kamarku. Aku langsung peluk dia dari belakang.

‘Mbak, Rendy kangen nih’, kataku. Ia menoleh sambil tersenyum.
Aku melepaskan celanaku dan celana dalamku. Dan aku rebahan di tempat tidur. Seakan tahu maksudku, mbak Afif segera memegang penisku, lalu ia memasukkannya ke mulutnya. Ia hisap dan ia kocok dengan mulutnya, sementara ia membuka pakaian sekolahnya. Kini dihadapanku ada seorang gadis yang hanya memakai pakaian dalam sambil mengulum penisku. Ohh….nikmat sekali.
Aku menikmati setiap hisapannya, Dan terkadang ia menjepit penisku di tengah dadanya. Ia suka melakukan itu. Siang itupun yang terjadi adalah, mbak Afif mengoralku dan memberikan kepuasan terhadapku. Peniskupun mulai keras. Sudah lumayan lama sih ngulumnya, aku mau sampai, aku cengkram pundak mbak Afif. Ia faham dan mulai mempercepat kocokan mulutnya, dan AAAHHHH…..crot..crot…crot… kusemprotkan di dalam mulutnya. Ia menghentikan kocokannya, sambil perlahan melepaskan penisku dari mulutnya. Ia mengurut penisku, sedikit sperma tampak keluar dari ujung penisku. Ia memuntahkan spermaku ke penisku. Oh….bercampur air liurnya membuatku puas, penisku serasa disiram air hangat.

‘Dek Rendy puas?’, tanya mbak Afif. ‘Datang-datang koq langsung kepengen’.
‘Iya nih mbak’, jawabku.
Ia mengambil tisu dan membersihkan spermaku. Kakakku sudah sangat ahli dalam memuaskanku. Dan aku ingin tahu bagaimana caranya biar ibuku takluk padaku. Dan mungkin aku punya rencana.
Keesokan harinya, ibuku tidak pergi ke kantor. Ia mengeluh sakit. Sedangkan mbak Afif berangkat sekolah. Aku juga tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pokoknya hari ini aku ingin ibuku takluk kepadaku.
Langkah pertama adalah aku ke kamar ibu.
‘Lho, ma, nggak berangkat?’, tanyaku pura-pura tidak tahu.
‘Mama lagi flu nih, nggak enak body’, jawabnya.
Mamaku itu walaupun usianya sudah hampir 40, tapi boleh dibilang ia sangat menjaga tubuhnya. Ia masih seksi, bokongnya masih naik dan dadanya masih montok. Aku sama sekali tak melihat keriput di wajahnya, sepertinya ia rajin merawat tubuhnya. Kebetulan hari itu ayah tiriku sedang ada tugas lama ke luar kota, jadinya aku dan ibuku sendirian di rumah.
‘Waduh…gimana tuh ma?’, tanyaku.
‘Ya akhirnya mama nggak masuk’, jawabnya singkat.
‘Udah mandi ma? Mau Rendy mandiin?’, tanyaku.
‘Belum, dan terima kasih, mama bisa mandi sendiri’, jawabnya.
‘Tapi mamakan sakit, biar Rendy yang mandiin’, kataku merayu.
‘Nggak ah, anak mamikan sudah besar, masak mau mandi bareng mami?’
‘Kan anak sendiri ma, emangnya nggak boleh?’, tanyaku. ‘Takut kenapa-napa ya? Mama ngeres!…’
Ibuku tertawa. ‘Yee, kan Rendy udah punya pacar, ntar pacarnya cemburu lagi.’
‘Pacar? nggak punya tuh ma’, kataku. ‘Kalau boleh sih, biar Rendy yang mandiin mama, kalau nggak juga nggak papa’
Mamaku diam sejenak. Mungkin ia harus berpikir logis. Dan akhirnya jawabnya, ‘Baiklah, mama akan ijinkan, lagipula anak mama ini sedikit genit.’

Dan pucuk dicinta ulam pun tiba. Pertama-tama mama mencopot bajunya, ia memang sedikit lelah, bisa dilihat di matanya. Mamaku benar-benar telanjang di hadapanku, walaupun ia membelakangi aku, aku bisa melihat mulusnya tubuhnya. Mama lalu mengambil handuk piyamanya dan ia pakai.

‘Yuk’, ajak mama. Akupun ikut, aku lepas semua pakaianku dan aku hanya pakai handuk untuk menutupi pinggangku.
Kamipun ada di kamar mandi sekarang. Di dalam bathup, mama membelakangiku dan melepas piyamanya, akupun melepas handukku. Air shower mengucur dari atas. Tubuhku dan tubuh mama tersiram air yang hangat.
‘Sini ma, Rendy gosok’, kataku.

Mama menurut saja. Akupun mengambil sabun dan menggosok punggung mama. Dan perlahan akupun mendekat hingga sekarang kakiku melingkar di pinggangnya, dan penisku menempel di pantatnya. Otomatis penisku menegang. Posisi itu sangat pas untuk dibuat bercinta. Tapi aku tak mau memulainya, aku ingin mama benar-benar takluk padaku. Mama mungkin merasakan penisku yang tegang.
‘Wah, anak mami sudah panas ternyata’, kata mama.’Iyalah ma, normal, wong lihat wanita secantik ini koq’, kataku. Mama tertawa. Akupun mulai mengusap-usap punggung mama. Sambil aku memijatnya.
Mulanya pundak, lalu punggung. Tampak mama sangat menikmatinya. Dan akupun agak sedikit berani menyentuh payudaranya. Mama nggak marah.

‘Ma, bagian belakang sudah nih, bagian depan dong’, kataku.
Mamaku berbalik. Dan, bisa dibilang pertama kali pandangannya tertuju pada batang penisku yang berdiri tegak.
‘Barang anak mami ini ternyata besar juga’, kata mamaku sambil mencubitnya.
‘Aw, ma…’, kataku sedikit manja.
‘Sama mama sendiri koq bisa terangsang sih?’, tanya mama.
‘Lha mau gimana ma, mama masih seksi, masih sintal dan benar-benar mulus’, kataku.
‘Bisa saja kamu’, kata mama.
Aku pun mengusap tubuh mama bagian depan. Aku mengusap dadanya. Awal menyentuh sih, aku agak ragu, tapi aku perlahan menyentuh dada bagian atas, lalu mulai ke bawah, awalnya sih hanya menggosok, tapi kemudian aku sedikit memberikan pijatan. Tampak mama hanya memejamkan mata, serasa menikmatinya. Aku lalu menggosok ketiak mama, tangannya, pahanya, kakinya. Perlu diketahui, posisi penisku dan vagina mama saat itu sangat dekat, aku seakan-akan sudah siap untuk menusukkan penisku kalau aku mau.
‘Sudah ma, gantian dong’, kataku.
Mama seperti tersambar petir. Ia membuka matanya dan agak gugup. Ia mengambil sabun dan menggosok dadaku, perutku dan ia agak canggung untuk menggosok penisku.
‘Kenapa ma?’, tanyaku ketika mama berhenti mau menggosoknya. ‘kasih sabun dong ma’
Mama pun akhirnya menggosok penisku, oh…rasanya luar biasa. Jemari mamaku yang lentik dan bersabun itupun menggosok penisku. Aku pun hanya bisa memejamkan mata dan berkata, ‘Ahh….enak ma…’.
‘Waah, anak mami koq begitu sih?’, kata mama.
‘Ayo dong ma, terusin jangan berhenti pliiisss, sudah terlanjur basah nih’, kataku.
‘Tapi cuma ini aja ya!’, kata mama. ‘Janji!?’
‘Janji deh’, kataku.

Mama pun akhirnya mengurut penisku. Ia sangat profesional sekali, jelaslah, kalau tidak mana mungkin papa tiriku mau dengannya. Punyaku terus dikocok dengan kedua tangannya. Aku tahu mama juga terangsang. Terlihat nafasnya juga seakan memburu. Ia menikmati pemandangan diriku yang terangsang akibat kocokan tangannya.

‘Oh maa…mama sangat seksi….ahh…’, kataku merancau. Mama diam saja. ‘Maa..oh…’.
Aku memberanikan diri untuk menyentuh dadanya. Mama membiarkannya. Aku dikocoknya dengan sedikit lebih cepat dari sebelumnya. Dan, kalau ini terus-terusan aku bisa jebol nih. Aku melihat mama melihat penisku, ia seakan menikmatinya, kulihat vaginanya yang bersih tanpa rambut itu benar-benar mulai dekat dengan buah pelirku, aku mencoba bergeser sedikit dan akhirnya vagina mama dan buah pelirku bersentuhan. Sensasi ini sungguh nikmat. Mama tampak menikmatinya juga. Ia mencoba menyembunyikannya dengan cara mempercepat kocokan penisku. Rasanya aku mau meledak. Dan….’Ahhh….maaa….oh….’
Spermaku muncrat ke mana-mana. Tampak sebagian ke wajah mama. Nafasku tersengal-sengal dan mama tampak merasa aneh. Aku melihat ke wajahnya, bisa kulihat sedikit sperma menempel di dahinya. Mamaku membersihkannya.
‘Udah ya Ren, anak mami baru saja onani pake tangan mami, ternyata cukup besar juga punyamu’, kata mama.
‘Mami mau merasakan?’, tanyaku sedikit berani.
‘Hush, kamu itu anakku, cukup ini aja!!’, kata mama.
‘Kalau gitu sekarang gantian ma’, kataku.
‘Maksudmu?’

Tanpa babibu, aku langsung menyentuh kewanitaannya. Mamiku agak kaget dan langsung berpegangan pada bathup. Aku menggesek-gesek klitorisnya. Hal yang sama aku lakukan kepadanya seperti dia melakukan padaku. Aku terus menggesek-geseknya sambil kumasukkan jari telunjukku ke dalamnya. Mama tak protes, ia malah menikmatinya, bahkan sekarang Mama benar-benar basah sekali.
‘Oh,…Ren…ackkhh…..penismu besar Ren,…akhhh’, mama mulai merancu. Dan tiba-tiba ia memelukku dan mencengkramku kuat. Aku percepat gesekan tangaku di vaginanya. Iapun menjerit. Nafasnya tersengal-sengal.

Mama nggak ngerasa kalau dadanya menempel di dadaku. Aku keluarkan tanganku dan kulingkarkan di pinggang mama. Penisku menempel di perutnya. Ia seakan bertumpu ke pundakku. Mungkin mama lagi sakit makanya ia capek luar biasa. Lama sekali mama memelukku. Lalu ia kembali ke posisinya semula. Ia menyalakan shower membasahi tubuhnya. Setelah ia membersihkan tubuhnya, ia beranjak dari bathup dan pergi meninggalkanku sendirian.

Kejadian itu pasti diingat mama terus. Malamnya, mama nonton tv di ruang tamu. Mbak Afif ada urusan ke rumah kakaknya. Sepertinya penting dan harus nginap. Jadi lagi-lagi di rumah ini hanya ada aku dan mamaku.

Aku onani di kamarku, sambil membayangkan mama. Aku sengaja melakukannya agar mama melihatku. Biasanya mama tidur jam 21.00. Saat itu sudah jam 21.00, mama mematikan tv-nya dan berjalan ke kamarnya. Saat itu aku sengaja membuka sedikit pintu kamarku agar bsia dilihatnya.

‘Oh mama, aahh..ahhh,…ayo ma, digoyang ma…iya…ahhh’, kataku sambil mengocok penisku.
Mamaku melihat itu. Ia mengintipnya dari pintu. Aku terus beronani hingga spermaku mau keluar. ‘Maaa….Rendy mau sampe nih ma.. keluarin di mulut mama aja ya…ahhh..ahhh…ma…nih ma…’.CRoott… spermaku keluar dan membasahi tanganku. Mamaku melihat itu semua dari pintu, lalu sebelum aku membersihkan spermaku, mama sudah pergi.
Esoknya, mama tampak agak aneh. Kami diam saja di meja makan. Lalu ia bertanya, ‘Ren?’
‘Iya ma?’, tanyaku.
‘Kenapa Rendy berfantasi tentang mami? Bukannya masih ada cewek lain?’, kata mamaku.
‘Habis peristiwa kemarin benar-benar membuat Rendy terangsang ma’, jawabku.
‘Jangan Rendy, aku ini mamamu’, kata mama. ‘Nggak sepantasnya anak sendiri ingin ibunya’
‘Tapi mama kemarin menimatinyakan?’, tanyaku.
‘Jaga mulutmu!’, jawabnya.
‘Udah deh ma, nggak usah munafik’, kataku.
PLAK!! mama menamparku. Aku sedikit frustasi. Lalu aku meninggalkan meja makan dan menuju ke tv. Aku nyalakan video player, setelah agak beberapa lama kemudian muncullah tayangan yang tida diduga oleh mama. Aku sebenarnya memasang kamera di kamar mandi mama, saat mama mengonani aku dan aku menggesek- geseknya. Mama terkejut.
‘Apa itu Rendy? Apa?’, tanya mama.
‘Ini video copy ma, kalau mama nggak mau ini ada di tangan papa sekarang. Maka mama harus turuti kemauan Rendy’, kataku tegas.
‘Apa maksudmu?’
‘Rendy telah mengcopy banyak sekali video ini dan Rendy kirim ke teman-teman Rendy. Jadi kalau terjadi sesuatu dengan Rendy, maka video ini nggak cuma ke papa aja, tapi juga ke teman, dan orang lain, atau mungkin tersebar di internet’, kataku.
‘Kurang ajar kamu ya’, kata mamaku marah. Ia mematikan videonya.
‘Eitt…ingat ma, aku masih punya copy-an dan aku tidak menggertak’, kataku.
‘Apa maumu Ren? Aku ini mamamu!’, katanya
‘Aku tahu, dan aku ingin mami jadi budakku untuk selamanya’, kataku.
Mama tiba-tiba berlutut di hadapanku. ‘Pliss Ren kumohon, jangan lakukan itu…’
Mama tampak menangis. Ia benar-benar tak ingin video itu tersebar ataupun menuruti kemauanku. ‘Simpel aja koq mam, mama turuti aku aja.’

Mama agak berpikir panjang, aku biarkan ia berlutut sambil menundukkan kepala. Tapi aku tak mau menunggu. Aku melepaskan pakaianku satu per satu hingga sekarang aku tak pakai pakaian apapun. Mama melihatku.
‘Mau apa kamu?’
‘Mama, adalah budakku sekarang, terima kenyataan ini deh ma’, kataku.
Mama benar-benar tak bisa apa-apa. Ia hanya pasrah. Akupun makin menguasai keadaan. Mama aku bopong ke sofa. Di sana aku lucuti seluruh pakaiannya. Mama benar-benar pasrah, air matanya mengalir. Aku ciumi bibirnya, kulumat lidahnya, kuhisap, lalu kuremas dadanya. Aku menyusu kepadanya sebagaimana aku menyusu ketika masih bayi.

Mama hanya memejamkan mata. ‘Nikmati aja ma, Rendy akan berikan kepuasan yang tidak diberikan oleh papa.’
Aku menciumi seluruh tubuhnya, ketiaknya, bahunya, dadanya, putingnya yang berwarna coklat, pusarnya, pahanya, dan ketika aku hisap jempol kakinya, ia menggelinjang. Sepertinya mama benar-benar pasrah. Kuketahui setiap ciumanku di tubuhnya ia mendesah.
Akupun ke vaginanya, dan tanpa basa-basi aku jilati tempat itu, tempat di mana aku lahir dulu. Aku jilati, aku basahi dengan ludahku, aku lumat, aku jilati klitorisnya, mama nggak tahan. Cairan kewanitaannya sangat banyak yang keluar. Mungkin ia mau orgasme.
‘Ren…ahh…Ren…jangan Ren…pliiisss, jangan perkosa mami’,kata mami memohon. Tapi aku tak tinggal diam. Mami meremas rambutku, lalu aku naik ke perutnya payu daranya kuhisap lagi.

Aktivitasku aku hentikan. Aku sudah siap untuk menancapkan rudalku sekarang. Mama melihat moncong rudalku. Ia pasrah dan tahu bahwa benda itu akan masuk ke vaginanya. Dan benar, aku memasukkannya perlahan. Pertama-tama hanya seperempat yang masuk, ujungnya saja. Mamaku sudah bergelinjang. Lalu aku tekan sedikit hingga setengah yang masuk. Itupun sudah aku goyang maju mundur. Vaginanya sangat basah, cairan kewanitaannya sangat banyak, ia mungkin sudah orgasme dulu. Aku terus menekannya hingga penuh benar punyaku masuk. Mama tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang, malah dia mengimbangiku dengan menekan pantatnya ke atas.
Akupun segera menggoyangnya maju mundur. Kutindih mamaku, dada kami bersatu dan kucium bibirnya. Pantatku bergoyang seperti bor. Mencoba menuju puncak, untuk mengeluarkan spermaku. Aku tidak merasa puas dengan posisi seperti ini. Aku kemudian menghentikan gerakanku, kubalikkan tubuh mamaku yang lemas. Aku sodok dia dari belakang. Pantatnya sangat seksi. benar sekali, sensai doggy style ini luar biasa. Mama hanya berkata, ‘aah…ahh..ahh..oh…oh..ah..ahh..’
‘Enak ma?’, tanyaku.
‘Rendy….ah…terus Ren…perkosa mama Ren…perkosa mama’, katanya merancau. Aku pun tak tinggal diam. Kupompa lebih cepat lagi. Oh… pantatnya benar-benar merangsangku, aku tak tahan lagi.
‘Ma, Rendy mau keluar nih’, kataku.
‘Keluarin Ren, mama juga keluar’, katanya.
CROOOOTT…..CROOOT…CROOT…., banyak sekali spermaku yang keluar ke dalam rahimnya. Aku memeluk mama dari belakang. Dan kami pun lemas. Aku peluk mama sambil meremas dadanya. Penisku masih di vaginanya. Posisi kami di atas sofa dengan kedua tanganku meremas dadanya, tubuh kami bersandar sofa. Nafas kami terengah- engah. Kamipun akhirnya tertidur.
Satu jam kemudian aku terbangun. Mama sudah tidak kupeluk lagi. Ia duduk bersandar sofa. Matanya tampak sembab. Ia merasa bersalah.
‘Kenapa ma?’, tanyaku.
‘Rendy tega sekali ama mami’, jawabnya..
‘Tapi mama sukakan?’, tanyaku.
‘Tapi, mama sudah mengkhianati papi’, katanya. ‘Seharusnya tidak seperti ini’.
Aku lalu memeluknya dari belakang. ‘Tidak masalah ma, ini akan kita jaga, rahasia ini akan kita jaga, selama mama menjaga rahasia juga’.
Mama diam.
Aku lalu beranjak dari sofa. Aku berdiri di hadapannya.
‘Kenapa Ren?’, tanyanya.
‘Sepon penis Rendy dong, Rendy belum puas’, kataku.
Mama kali ini langsung nurut. Ia memegang ujung penisku. Dengan perlahan ia urut penisku, penisku yang masih tidur, langsung tegang. Lalu perlahan-lahan ia julurkan lidahnya, ia putar-putar lidahnya ke ujung penisku, lalu ia masukkan ke mulutnya. Yeah, nikmat sekali.
Lalu ia basahi seluruh penisku dengan lidahnya, dijilati, dicium, dikocok diremas. Entah berapa lama aku berdiri dengan diberi kenikmatan itu, yang jelas, aku benar-benar puas saat spermaku muncrat di dalam mulut mamaku. Mama menghisapnya habis, menelannya bulat-bulat.
Setelah kejadian itu, aku jadi makin berani dengan mamaku. Setiap malam aku selalu minta jatah. Setiap hari, bahkan mama mulai mengeluh kalau misalnya hamil bagaimana, aku tak peduli, mama sekarang menjadi budakku. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru

The post Cerita Sex Terbaru: “Mama Adalah Budakku” appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Pemerkosaan Terbaru

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru – Cerita Sex: Pemerkosaan Terbaru – Sebelum saya ceritakan kisah-kisah nyata yg terjadi di hidupku, sebelumnya saya perkenalkan dulu. Saya lahir di Jakarta, keturunan cina, umur 28 thn, kerja disalah satu perusahaan swasta sebagai auditor pembukuan dan keuangan, saya ditugasi untuk mengawasi cabang denpasar, jadi saya tinggal disana menempati rumah kontrakan.

 

cerita-sex-pemerkosaan-terbaru

Cerita Sex: Pemerkosaan Terbaru

 

Suatu hari saya diberi kabar oleh pacar saya (Wiwi umur 26) yg di Jakarta, bahwa dia mau datang bersama adiknya (Irene umur 22).

Setelah kedatangannya, mereka menginap di kontrakanku (kamar tamu).

Tetapi Wiwi tidak bisa lama, karena dia hanya diberi ijin oleh kantornya 3 hari.

Selama 3 hari saya dan Wiwi selalu ngumpet-ngumpet dari cicinya untuk bermesraan, dan sialnya kita hanya bisa melakukan hubungan sex 1X (kami dulu telah biasa melakukannya sewaktu saya tingal di Jakarta), karena kesempatan untuk itu susah sekali.

Setelah Wiwi pulang, tinggal saya dan Irine yg masih mau liburan di bali.

Pada hari minggu saya ajak dia jalan ke berbagai tempat wisata, pulangnya dia langsung ingin istirahat karena kelelahan. Karena saya belum merasa ngantuk, saya ke ruangan tamu untuk nonton TV, sedangkan dia masuk kamar tidur tamu untuk istirahat.

Setelah acara yg saya sukai selesai, saya melihat jam, ternyata sudah jam 1 pagi, tiba-tiba muncul ide isengku untuk memasuki kamar tidur Irene, dengan perlahan-lahan saya berjalan mendekati pintu kamarnya, ternyata tidak dikunci, saya masuk dan melihat Irene telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, saya langsung mengambil tali plastik dan perlahan-lahan saya melucuti pakaiannya semua, mungkin karena dia terlalu lelah sehingga tidurnya sangat nyenyak sampai tidak tahu apa yg sedang saya lakukan, setelah semua pakaiannya kubuka, saya langsung mengikat lengan dan kakinya ke sudut-sudut ranjang. Ter-populer.com

Tiba-tiba dia terbangun, dan terkejut karena tubuhnya telah telanjang polos dan terikat di ranjang. “Ko lepasin saya”, suaranya gemetaran karena shock. “Cepat lepasin Ko!” Irene mengulangi perintahnya, kali ini lebih keras suaranya. Tubuh telanjangnya telah mambiusku. Aku segera mencopot celana dan celana dalamku dengan cepat. “Ko!” Irene memekik. “Mau ngapain kamu?” Irene terkesiap melihat batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak. Kusentuh payudaranya dengan kedua tanganku, rasanya dingin bagai seonggok daging.

“Koko gila luu yah!” Aku merasakan sensasi aneh melihat payudara dan liang kemaluan adik pacarku ini. Jelas beda dengan waktu-waktu dulu kalau mengintip dia ganti baju di kamarnya. Sekarang aku melihatnya dengan cara yang berbeda. “Koko, gua khan adik Wiwi!” Aku menyentuh liang kemaluannya dengan tanganku, lalu menjilatinya.

Setelah puas segera kuletakkan batang kemaluanku di gerbang liang kemaluan Irene. “Ko jangaan!” dia memohon-mohon padaku. “Diam.. cerewet!” aku menjawab dengan sembarangan. Sekali batang kemaluanku kudorong ke depan, tubuhku sudah menjadi satu dengannya. “Iiih.. shiit!” dia mengumpat tapi ada nada kegelian dari suaranya itu. Aku menggoyangkan pinggangku secara liar hingga batang kemaluanku mengocok-kocok liang kemaluannya. “Ahh.. shiit! ah shiit! Ko stop!” Semakin dia mamaki dan mengumpatku dengan ekspresi judesnya itu, semakin terangsang aku jadinya.

Sambil memompa liang kemaluannya aku menghisap puting-puting payudaranya yang agak berwarna pink itu. “Mmmh.. udah jangan Ko!” Irene masih berteriak-teriak memintaku berhenti. “Lu diam aja jangan banyak ngomong”, ujarku cuek. “Ohh shiit!” ujarnya mengumpat. Dia menatapku dengan tatapan yang bercampur antara kemarahan dan kegelian yang ditahan. Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kasihan juga aku melihatnya terikat seperti ini. Dengan menggunakan cutter yang tergeletak di meja samping ranjang aku memotong tali yang mengikat kedua kakinya. Begitu kedua kakinya terlepas dia sempat berontak. Tapi apa dayanya dengan posisi telentang dengan tangan masih terikat. Belum lagi posisiku yang sudah mantap di antara kedua kakinya membuat dia hanya bisa meronta-ronta dan kakinya menendang-nendang tanpa hasil. “Aaahh Ko stop dong.. udah Ko.. gue khan adik Wiwi”, dia memohon lagi tapi kali ini suaranya tidak kasar lagi dan terdengar mulai berdesah karena geli. Nafasnya pun mulai memburu. Aku menjilati lehernya dia melengos ke kiri dan ke kanan tapi wajahnya mulai tidak mampu menutupi rasa geli dan nikmat yang kuciptakan. ” Aduhh sshh Ko udah doong.. hh.. ssh!” suaranya memohon tapi makin terdengar mendesah lirih. Kedua kakinya masih meronta menendang-nendang tapi kian lemah dan tendangannya bukan karena berontak melainkan menahan rasa geli dan nikmat.

Aku menaikkan tempo dalam memompa sehingga tubuhnya semakin bergetar setiap kali batang kemaluanku menusuk ke dalam liang kemaluannya yang hangat berulir serta kian basah oleh cairan kenikmatannya yang makin membanjir itu. Kali ini suara nafas Irene kian berat dan memburu, “Uh.. uh.. uhhffssh.. shiit Koo.. agh uuffsshh u.. uhh!” Wajahnya semakin memerah, sesekali dia memejamkan matanya sehingga kedua alisnya seperti bertemu. Tapi tiap kali dia begitu atau saat dia merintih nikmat, selalu wajahnya dipalingkan dariku. Pasti dia malu padaku. Liang kemaluannya mulai mengeras seperti memijit batang kemaluanku. Pantatnya mulai bergerak naik turun mengimbangi gerakan batang kemaluanku keluar masuk liang kenikmatannya yang sudah basah total. Saat itu aku berbisik “Gimana, lu mau udahan?” Aku menggodanya. Sambil mengatur pernafasan dan dengan ekspresi yang sengaja dibuat serius, dia berkata, “I.. iiya.. udah.. han yah Ko”, suaranya dibuat setegas mungkin tapi matanya yang sudah sangat sayu itu tidak dapat berbohong kalau dia sudah sangat menikmati permainanku ini. “Masa?” godaku lagi sambil tetap batang kemaluanku memompa liang kemaluannya yang semakin basah sampai mengeluarkan suara agak berdecak-decak. Ter-populer.com “Bener nih lu mau udahan?” godaku lagi. Tampak wajahnya yang merah padam penuh dengan peluh, nafasnya berat terasa menerpa wajahku. “Jawab dong, mau udahan gak?” aku menggodanya lagi sambil tetap menghujamkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya.

Sadar aku sudah berkali-kali bertanya itu, dia dengan gugup berusaha menarik nafas panjang dan menggigit bibir bagian bawahnya berusaha mengendalikan nafasnya yang sudah ngos-ngosan dan menjawab, “Mmm.. iya.. hmm.” Aku tiba-tiba menghentikan gerakan naik turunku yang semakin cepat

“Lho katanya udahan”, kata-kataku membuat Irene tidak mampu berpura-pura lagi.

Mukanya mendadak merah padam dan setengah tersipu dia berbisik, “Ah shiit Koo.. uhh.. uhh.. swear enak banget.. pleasee dong terusiin yeeass!” belum selesai ia berkata aku langsung kembali menggenjotnya sehingga ia langsung melenguh panjang. Rupanya perasaan malunya telah ditelan kenikmatan yang sengaja kuberikan kepadanya. “Ah iya.. iiya.. di situ mmhh aah!” tanpa sungkan-sungkan lagi dia mengekspresikan kenikmatannya. Selama 15 menit berikutnya aku dan dia masih bertempur sengit. Tiga kali dia orgasme dan yang terakhir betul-betul dahsyat kerena bersamaan dengan saat aku ejakulasi. Spermaku menyemprot kencang sekali bertemu dengan semburan-semburan cairan kenikmatannya yang membanjir. Irine pasti melihat wajahku yang menyeringai sambil tersenyum puas. Senyum kemenangan.

Aku melepaskan ikatannya. Dia kemudian duduk di atas kasur. Sesaat dia seperti berusaha menyatukan pikirannya.

“Huuhh, kamu hebat banget sih Ko, sering yach melakukan dengan Wiwi”

“Enggak juga koq!”

“Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama”

“Keperawanan lu kapan diambil?” tanyaku

“Sewaktu pacarku ingin pergi ke Amerika untuk kuliah, saya hadiahkan sebagai hadiah perpisahan”

Kemudian dia bangkit dengan tubuh yg lemah ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersih-bersih Irene kembali lagi ke kamar.

Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. “Aduh kok ganas banget sih Lu!” katanya setengah membentak. Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalam-dalam. Setelah Irene mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan. Kubawa dia ke meja, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya, dan seperti biasanya, dia tekan belakang kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat banget. “aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh”, Irene terus meracau.

Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Irene menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Irene kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini Irene bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit. “Aahh Koo Akuu mmoo.. kkeelluuarr laggi..” racaunya. Irene goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi. Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat. Irene mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya. Saya tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur. Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras. “Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh”, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam. Ter-populer.com

Dengan gontai kuiring Irene kembali ke ranjang, sambil kukasih cumbuan-cumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, kupikir. “rine, vagina dan permainan kamu ok banget!” pujiku. “Makasih juga ya Ko, kamu juga hebat”, suatu pujian yang biasa kuterima!

Setelah itu kami saling berjanji untuk tidak memberi tahu cici dan pacarnya yg sedang kuliah di Amerika. Selanjutnya kami selalu melakukannya setiap hari sampai dia pulang ke Jakarta. jika ada yg ingin berkenalan, silakan email saya (khusus wanita).Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Mesum Terbaru

The post Cerita Sex: Pemerkosaan Terbaru appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan

$
0
0

Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan–  Namaqu Meidina. Tiga tahun yg lalu saat aqu masih kuliah di Jakarta, aqu tinggal di rumah kontrakan dgn tiga kawan lainnya. Di kontrakan itu kita tinggal berempat, aqu dan Windha kawan kampusku serta dua lelaki anak kampusku juga meskipun mereka berbeda jurusan. Sebelomnya aqu tinggal di
tempat kos, juga di daerah Tomang, dan Windha yg mengajakku untuk mencari rumah kontrakan di
dekat kampus. Setelah dipikir-pikir memang lebih enak untuk tinggal di rumah kontrakan karena yg
tinggal tak terlalu banyak seperti tempat kos pada umumnya dan juga biayanya tak jauh beda karena
semua pengeluaran bisa dibagi berempat.

Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2017, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot, Cerita Sex TerhangatCerita Sex

Sebagai gambaran, saat itu umurqu masih 20 tahun. Tubuhku tak terlalu tinggi, 162 cm, namun
payudaraqu besar (36C) sehingga aqu sering pakai pakaian yg longgar supaya tak terlalu menarik
perhatian. Menurutku wajahku tak cantik-cantik amat, namun memang tak sedikit lelaki yg naksir
aqu, apalagi saat itu aqu belom punya pacar. Saat di SMU sampai tingkat pertama aqu pernah
pacaran namun kemudian mantan pacarku ketahuan menyeleweng meskipun saat itu aqu telah
menyerahkan segalanya ke dia. Perlu waktu cukup lama bagi aqu untuk mengobati sakit hatiku
padanya.

Salah satu lelaki yg tinggal di kosku (sebut saja namanya Heldy) sangat baik padaqu dan aqu punya
perasaan kalo dia naksir aqu. Heldy selalu memberikan perhatian yg lebih kepadaqu dan sering
membawakan makan malam untukku. Sebenarnya aqu juga suka padanya, namun karena dia sendiri
tak pernah mengungkapkan perasaannya kepadaqu, aqu bersikap biasa-biasa saja padanya. Kita
telah beberapa kali pergi nonton atau makan berdua namun Heldy belom juga berani bilang atau
memintaqu untuk jadi pacarnya.

Pada saat libur lebaran, aqu memutuskan untuk tak pulang ke kota asalku di Sumatra Selatan. Heldy
juga tetap tinggal di Jakarta sedangkan kedua kawanku yg lain pulang. Pembantu juga pulang
kampung, jadi tinggal aqu dan Heldy saja yg tinggal di rumah. Karena tak ada pembantu, aqu terpaksa
melaqukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian ataupun membersihkan rumah. Pada hari
Minggu pagi sekitar jam 9 aqu ke halaman belakang rumah untuk mencuci pakaianku. Biasanya kalo
hari Minggu pagi Heldy main tennis dgn kawan-kawannya sehingga saat itu aqu pikir tak ada siapa-
siapa di rumah.

Aqu masih mengenakan pakaian tidurku, daster berwarna biru muda yg pendek dan tak mengenakan
bra. Biasanya aqu selalu mengenakan bra bila keluar kamar, namun pagi itu aqu cuek saja karena
aqu pikir aqu sendirian di rumah. Saat mencuci pakaian aqu duduk di kursi pendek. Rokku aqu
singkapkan dan kedua kakiku aqu buka lebar agar mudah untuk mencuci pakaian. Arah dudukku
menghadap jendela kamar Heldy dan dari arah jendela, pahaqu dan celana dalamku bisa terlihat
jelas. Tubuhku juga berkali-kali membungkuk dan bila aqu membungkuk payudaraqu sesekali terlihat
karena potongan dada dasterku cukup rendah. Apalagi posisi dudukku dekat dgn jendela kamar
Heldy.

Saat itu aqu benar-benar tak tahu kalo Heldy ternyata tak main tennis dan masih ada di kamarnya.
Setelah aqu hampir selesai mencuci pakaian aqu menengok ke arah kamar Heldy dan sangat kaget
kalo ternyata dia berdiri di kamarnya sambil memandangi aqu dari jendela. Memang aqu tak bisa
melihat dia dgn jelas karena di luar terang sedangkan kamar Heldy cukup gelap, apalagi masih ada
kaca yg membatasi dia dgn aqu. Aqu sungguh terperanjat menyadari posisi dudukku dan bahwa
Heldy telah berdiri di situ dari tadi sambil melihatku. Cepat-cepat aqu atur posisi dudukku dan
membetulkan posisi rokku. Heldy kemudian keluar dan berjalan ke arahku. Dia minta maaf kalo dari
tadi dia diam saja dan tak kasih tahu aqu kalo dia ada di kamar. Sambil menengok ke arah celananya
dia juga bilang kalo kemaluannya berdiri karena terangsang melihatku. Mendengar itu mukaqu langsung
merah karena malu.

Siang harinya Heldy mengajakku keluar makan dan untuk pertama kalinya dia mengungkapkan
perasaannya kepadaqu. Aqu mengiakan dan memang telah cukup lama aqu menanti saat itu. Kita
kemudian pergi nonton di Plaza Senayan dan begitu sampai rumah petang harinya Heldy untuk
pertama kalinya mencium aqu. Aqu balas ciumannya dan kemudian dia menarikku ke kamarnya. Kita
berciuman sesaat dan tangannya mulai nakal dan menggeraygi payudaraqu meskipun aqu masih
mengenakan pakaian lengkap. Heldy kemudian mengajakku ke kamar mandi. Aqu bilang kalo aqu malu
dan tak mau mandi bersama dia. Namun kemudian dia menarikku ke kamar mandi dan kita kembali
berciuman hebat.

Tangannya mengambil air di gayung tanpa sepengetahuanku dan tiba-tiba menyiramkan air ke
kepalaqu. Aqu kaget setengah mati, namun kemudian tertawa juga. Pakaian yg aqu kenakan basah
kuyup. Saat itu aqu mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana jeans. Meskipun masih
mengenakan bra, payudaraqu tercetak jelas di balik kemejaqu yg basah kuyup. Heldy kemudian
mundur ke arah dinding dan memintaqu untuk melepaskan semua pakaianku.

Tak tahu apa yg merasuki aqu, saat itu aqu menuruti saja apa yg dia minta. Perlahan-lahan aqu buka
semua kancing pakaianku dan setelah terbuka, kemejaqu aqu lempar ke lantai kamar mandi.
Kemudian aqu mulai melepaskan celana jeansku sehingga aqu berdiri di hadapannya dgn cuma
mengenakan celana dalam dan bra. Heldy bilang kalo payudaraqu ternyata lebih besar dari apa yg
dia pikir selama ini. Kemudian Heldy mengambil air lagi di gayung dan mengguyurkannya ke
tubuhku. Celana dalamku langsung basah kuyup dan bulu kemaluannku tercetak jelas di balik celana
dalamku yg basah. Aqu langsung bereaksi menutupi kemaluanku dgn tanganku sambil tangan
satunya menutupi payudara dan kedua putingku yg sekarang juga tampak samar-samar karena
braqu juga basah.

Heldy cuma memandangi aqu dan memintaqu untuk melepaskan semua yg aqu kenakan. Seperti
kena sihir aqu membalikkan tubuh dan melepaskan bra dan celana dalamku. Kemudian aqu berbalik
lagi dgn posisi tangan kanan di payudaraqu dan tangan kiri menutupi kemaluanku. Aqu cuma berdiri
menunduk dgn perasaan malu luar biasa karena baru pertama kali itu aqu telanjang di depan Heldy.
Heldy memintaqu untuk menurunkan kedua tanganku ke samping dan masih dgn menunduk kedua
tanganku aqu turunkan perlahan-lahan. Tubuhku gemetar hebat karena malu dan kini aqu berdiri
telanjang bulat di hadapan Heldy.

Payudara dan putingku yg berwarna kecoklatan tak ditutupi apa-apa lagi, juga kemaluanku yg
ditumbuhi rambut cukup lebat. Heldy masih berdiri menyender di dinding kamar mandi dgn pakaian
lengkap dan terus memandangi aqu sambil bilang kalo aqu seksi. Lama kelamaan rasa maluku mulai
hilang dan aqu beranikan diri melihat ke arahnya. Heldy lalu juga melepaskan semua pakaiannya dan
dia berdiri di hadapanku dgn kemaluan yg tegang dan mengarah ke atas.

Heldy kemudian menghampiriku dan kembali mencumbuiku. Ciumannya mulai turun ke payudaraqu
dan Heldy lalu menghisap dan menjilati putingku. Memang itu adalah titik kelemahanku. Bila
putingku dijilat atau dihisap, aqu pasti langsung lupa daratan. Aqu mulai mendesah-desah dan Heldy
semakin bernafsu menjilati putingku sambil tangannya turun dan memainkan clitorisku. Kemaluanqu
mulai basah dan kedua kakiku aqu buka lebih lebar agar Heldy bisa memainkan clitorisku lebih bebas
lagi. Aqu telah sangat terangsang ketika Heldy mengajakku mandi.

Dia mengguyur tubuhku dgn air lagi berkali-kali dan kita mulai menyabuni satu sama lain. Heldy
mulai dgn payudaraqu, punggungku, pantatku dan kemudian ke selangkanganku. Kakiku aqu buka
lebih lebar lagi dan lututku aqu tekuk sedikit. Sambil menciumiku, Heldy terus menyabuni kemaluan
dan klitorisku. Bibir kemaluanqu dibuka sedikit olehnya dan kemudian dia mulai menyabuni bagian
dalam kemaluanqu. Heldy melaqukannya dgn lembut sehingga aqu tak merasa sakit atau perih.
Setelah itu giliran aqu yg menyabuni dia. Selangkangannya aqu sabuni, juga kemaluannya yg masih
berdiri tegak. Aqu tahu Heldy menikmati itu karena dia tak mau aqu berhenti. Kira-kira lima menit
kemudian kita mengguyur tubuh kita yg masih bersabun dan lalu mengeringkan tubuh dgn handuk.
Heldy kemudian memintaqu berbaring di ranjangnya. Aqu berjalan ke ranjangnya dan tiduran
telentang menghadap Heldy yg berdiri di depan ranjangnya. Lama dia memandangi aqu sampai
kemudian menyuruhku membuka kedua kakiku. Aqu telah sangat terangsang dan aqu turuti
permintaannya. Kedua kakiku aqu buka lebar, kedua tanganku aqu angkat di atas kepala dan aqu
biarkan Heldy menikmati tubuh telanjangku. Heldy kemudian berdiri di atas lututnya di sisi ranjang
dan menarik tubuhku ke arahnya. Sekarang pinggulku persis di sisi ranjang dan Heldy memegang
kedua lututku.

Kedua kakiku dia buka lebar-lebar dan Heldy mulai menjilati selangkanganku, dimulai dari pahaqu
bagian dalam. Heldy kemudian menjilati bibir kemaluanqu. Aqu telah sangat terangsang dan
kemaluanqu basah. Sambil memejamkan mata aqu terus mendesah hebat, apalagi setelah Heldy
mulai menjilati klitorisku. Mendengar desahanku, Heldy semakin bernafsu dan sekarang dia
membuka bibir kemaluanqu dan mulai menjilatiku dari arah bawah sampai klitorisku. Katanya cairan
kemaluanqu sedikit asin namun tak berbau sama sekali. Memang aqu sangat hati-hati untuk
menjaga kebersihan kemaluanqu. Heldy terus menjilatiku sampai aqu orgasme. Setelah aqu
orgasme, Heldy berdiri dan dgn perlahan-lahan memasukkan kemaluannya ke kemaluanqu dan
mulai menggoygkan pinggulnya maju mundur. Rasanya sungguh nikmat dan menurutku bercinta dgn
Heldy lebih enak dibHeldyngkan dgn pacarku yg dulu karena dia sangat berhati-hati untuk tak
menyakitiku.

Beberapa menit kemudian Heldy memintaqu untuk berubah posisi sehingga aqu sekarang duduk di
atas dia. Perlahan-lahan aqu masukkan kembali kemaluannya ke kemaluanqu dan aqu mulai
menggoygkan pinggulku di atas dia. Kedua tanganku aqu angkat ke atas dan tangan Heldy mulai
meremas-remas dan memainkan payudaraqu. Heldy bilang kalo payudaraqu besar dan kenyal. Aqu
terus menggoygkan pinggulku, ke depan belakang dan juga naik turun sampai aqu orgasme untuk
kedua kalinya. Tak lama kemudian Heldy bilang kalo dia telah mau keluar dan cepat-cepat aqu
lepaskan kemaluannya dari dalam kemaluanqu. Saat itu kita tak siap dgn kondom dan aqu tak mau
sampai hamil, jadi terpaksa aqu harus cepat-cepat lepaskan.

Kemudian aqu pegang kemaluannya dan mulai mengocok-ngocok kemaluannya sampai Heldy
orgasme. Spermanya keluar banyak sekali sampai muncrat ke leher dan dadaqu. Setelah orgasme
Heldy terlihat lelah dan kemudian aqu peluk dia dgn erat. Kita berpelukan cukup lama dan baru
setelah itu ke kamar mandi lagi untuk membersihkan tubuh kita. Apa yg baru kita laqukan benar-
benar pengalaman yg tak terlupakan. Malam itu aqu tidur di kamar Heldy setelah kembali bercinta
dgn berbagai posisi sebelom tidur. Keesokan harinya kita berdua tak keluar rumah dan
menghabiskan saat untuk bercinta atau bermalas-malasan di kamar. Selama beberapa hari di rumah
berdua, Heldy tak membolehkan aqu untuk mengenakan pakaian. Dgn tanpa mengenakan apa-apa
kita melaqukan berbagai aktivitas seperti memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah dan
nonton TV. Awal-awalnya aqu masih merasa aneh berjalan-jalan di sekitar rumah tanpa pakaian,
namun lama-lama aqu menikmati juga kebebasan itu. Aktivitas-aktivitas gila itu harus kita hentikan
setelah pembantu dan kedua kawan kontrakanku kembali ke Jakarta.

Hubunganku dgn Heldy berlanjut sampai kuliah kita selesai. Selesai kuliah Heldy kembali ke Surabaya
untuk membantu usaha ayahnya dan aqu sendiri kerja di Jakarta. Setahun pertama kita masih
meneruskan hubungan lewat telpon dan sekali-sekali Heldy datang ke Jakarta. Awal tahun ini Heldy
mulai jarang menelponku dan banyak pikiran negatif berkecamuk di benakku. Karena taqut kejadian
yg sama menimpaqu lagi, aqu memutuskan hubungan baik-baik dgn Heldy. Aqu tak tahu apakah saat
ini Heldy telah punya pacar lagi atau tak. Terus terang aqu tak mau tahu dan aqu cuma mau
mengenang saat-saat indahku dgn Heldy. Aqu yakin satu saat aqu pasti akan mendapatkan
penggantinya.

The post Cerita Sex Dari Rumah Kontrakan appeared first on Doyanbokep.

Cerita Dewasa Si Tukang Pijet

$
0
0

Cerita Dewasa Si Tukang Pijet–  3 hari yg lalu,tubuhku terasa lelah sekali. Akhirnya aqu memutuskan untuk beristirahat. Pagi hari sengaja aqu tak bekerja. Toh juga masih ada assistenku yg bisa meng-handle pekerjaan,pikirku. Walaupun mencoba ebristirahat,namun tubuh terasa kaqu dan capek. Akhirnya sesudah berpikir
lama,aqu teringat dgn kata kawanku. Dia mempunyai seorang kenalan yg berprofesi pemijat
panggilan. Ahh…tak apalah,pikirku. Daripada aqu ke tempat pijat,aqu juga lagi malas keluar.
Akhirnya,sesudah menghubungi kawanku dan meminta tolong kepada dia,pemijat itu datang
kerumah dgn diantar kawanku tadi. Semula aqu mengira bahwa pemijat itu adalah mbok2 yg sudah
tua. Namun ternyata aqu salah… Pemijat itu lebih muda dari perkiraanku.

“Bro…ini Mbak Riyani. Tukang pijat langganan nyokap aqu. Pokoknya lo bakalan rileks deh. Tarifnya
lo tanya sendiri ke orangnya ya. Aqu cuman nganterin doank kesini. Tar kalo udah selesai,lo anter
sendiri dia pulang atau lo kasih ongkos.”,jelas kawanku.

“Oke. Sip.. Tengkyu ya.”,jawabku.

Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terbaik, Cerita Dewasa Terhangat, Cerita Dewasa HOt, Cerita Dewasa Nyata, Cerita Dewasa Tante, Cerita Dewasa ABGCerita Dewasa

Sepeninggal kawanku,kupersilahkan Mbak Riyani ini untuk langsung ke kamarku. Tempat dimana
aqu dipijat nantinya. Mbak Riyani sudah membawa minyak sendiri rupanya.

“Mbak Riyani,biasa dibayar berapa sama ibunya temen aku untuk pijat?”,tanyaqu sembari mulai
menanggalkan pakaian.
“Panggil Mbak Riyani aja,Mas. Biasanya sih rata-rata 50rb,Mas.”,jawabnya.
“Ohh…iya.. Aku kira tadi yg mijat tua lho. Mbak Riyani ini keliatannya masih muda ya..”,ujarku.
“Bisa aja,Mas. Ya umur aku sekitar 29 tahun ini. Terima kasih kalau dibilang masih
muda.”,jawabnya.

Ya…Mbak Riyani ini memang diusianya yg ke-29,masih tampak muda. Kulitnya nampak masih kencang.
Aqu mulai berbaring,dgn cuma mengenakan sepotong celana kolor. Mbak Riyani mulai melumuri
kakiku dgn minyak. Sesudah melemaskan beberapa sendi,Mbak Riyani mulai memijat dgn pelan.
Sembari memijat itu,kami mengobrol agar tak bosan.

“Lho,suaminya Mbak kerja apa? Mungkin kalau cocok bisa aku jadikan sopir di tempat kerja aku.
Soalnya aku lagi butuh sopir.”,tanyaqu.
“Aku sudah cerai sekitar setahun yg lalu,Mas. Suami aku nikah lagi.”,jawabnya.
“Ohh…Maaf,aku nggak tahu,Mbak. Namun masih nafkahi anak?”,tanyaqu.
“Belum punya anak,Mas. Jadi aku tinggal cuman sama ibu aku. Mau nggak mau,ya aku jadi pemijat.
Karena aku dulu juga pernah bekerja ditempat pijat.”,balasnya.

Sesudah mengobrol basa-basi cukup lama,tak terasa Mbak Riyani sudah selesai memijat bagian
belakang tubuhku. Saatnya kini aqu terlentang,agar Mbak Riyani bisa memijat kaki,perut dan dada.

Sesudah terlentang,Mbak Riyani mulai memijat kembali bagian kakiku. Dari bawah,sampai kepangkal
paha. Memang benar menurut ilmu Permupengan. Saat tubuh kita merasa rileks,maka si “otong”
akan menjadi tegang. Begitu juga sebaliknya. Dan itu kini terjadi padaqu.

Mbak Riyani masih memijat bagian pahaqu. Dari paha bawah sampai ke pangkalnya. Tiba2
kemaluanku menegang. Sebenarnya aqu cukup malu dgn kejadian ini dan berusaha untuk
menutupinya dgn guling,atau apalah agar Mbak Riyani tak mengetahuinya. Namun rupanya,sudah
terlambat. Mbak Riyani melirik beberapa kali kearah selangkanganku,kemudian tersenyum kecil.

“Aduhh..Maaf..Mbak..Aku nggak ada pikiran macem2 kok.”,ujarku.
“Nggak apa-apa,Mas. Aku sudah biasa. Memang biasanya begitu. Saat tubuh rileks,beberapa bagian
otot akan bereaksi sebaliknya.”,jawabnya.

“Ya…namun aku jadi ngerasa nggak enak. Malu juga.”,jawabku.Mbak Riyani tersenyum. Entah
kenapa,pijatan Mbak Riyani terasa lama sekali diarea pahaqu. Bahkan ketika ia mulai memijat
pangkal pahaqu dan tak sengaja menyentuh batang kemaluanku walaupun Cuma
nyerempet,rasanya beda. Kemaluanku makin berdenyut2 dan mengeras. Mbak Riyani tampak
sesekali melirik kemaluanku sembari tangannya terus memijat.

Kemudian,pijatan Mbak Riyani beralih kearea dada dan perut. Saat ia memijat perut,terkadang ia
memijat perutku bagian bawah. Terang saja tangannya menyenggol kepala kemaluanku yg sedang
berdiri tegak itu. Sepertinya Mbak Riyani cuek saja dan tetap meneruskan memijat. Aqu yg jadi salah
tingkah sendiri karena malu,namun juga lama-lama horny.

Mbak Riyani memakai pakaian biasa. Tak minim ataupun kedodoran. Ia memakai rok panjang dgn
kaos casual dibagian atasnya. Cukup gaul untuk seorang pemijat.

Beberapa kali tangan Mbak Riyani dgn tak sengaja menyenggol kepala kemaluanku. Kemaluanku
tampak menjulang,sesampai celana kolor yg kupakai seaakan terdorong keatas oleh sesuatu.
Ya…kesalahanku adalah,saat dipijat aqu tak memakai celana dalam. Agar rileks,pikirku. Ternyata…

Aqupun lama-lama menjadi horny tak karuan. Apalagi ketika Mbak Riyani yg saat itu berada disisi
kiriku hendak memijat tangan kananku. Bukannya pindah tempat,ia malah mendorongkan tubuhnya
condong kearah tangan kananku,sesampai tubuhnya sesekali terasa bertumpu pada tubuhku.
Buah dadanya terasa menekan dadaqu. Semakin horny saja jadinya. Kicoba mengusir rasa horny itu
dgn mengajak Mbak Riyani mengobrol. Namun tak berhasil. Bahkan Mbak Riyani bercerita tentang
kesulitan ekonomi yg dialaminya saat ini. Katanya ia sedang membutuhkan uang 200rb. Sampai hal2
pribadinya meluncur dari mulutnya.Iseng,otak nakalku bekerja.

“Mbak. Kalo mijit yg kanan,Mbak nggak pindah aja ke kanan?”,tanyaqu.
“Kenapa,Mas ?”,tanyanya balik.
“Emmm…nggak sih. Cuman,kalo Mbak nggak pindah taqutnya malah bikin yg bawah tadi tambah
nggak karuan,Mbak.”,balasku sambil bercanda.
“Ohh…Hahaha…Iya,nanti baru pindah kok,Mas. Sekarang Mas nya rileks aja dulu.”,ujarnya.

Gimana bisa rileks kalau si “otong” tegang dan otak jadi ngeres gini? Pikirku… Mbak Riyani tetap
dalam posisinya. Malah yg ada,beberapa kali terasa kemaluanku tersenggol dgn seringnya. Karena
tak tahan,akhirnya naluri nakalku keluar juga.

“Wahh…si Mbak nggak pindah nih. Jadi tambah berdiri kan tuh. Trus gimana donk. Tubuh aku
rileks,namun yg bawah kayaknya nggak rileks tuh,Mbak.”,protesku.
“Ohh…ya Maaf,Mas.”,jawabnya singkat sambil tersenyum.
“Wahh,..harusnya Mbak juga bisa buat rileks dong. Kan katanya biar seluruh tubuh rileks.”,candaqu.
“Dibuat rileks gimana maksudnya,Mas?”,tanya Mbak Riyani.

Sesudah Ssi cukup alot,akhirnya Mbak Riyani berhasil juga kurRiyani. Dgn imbalan 100rb
tentunya,cuma BJ. Aqu bisa berpikir seperti itu karena beberapa hal.

Pertama,Mbak Riyani membutuhkan uang. Kedua,sebenarnya aqu tak berpikiran akan mngejak
Mbak Riyani exe. Dan Ketiga,Mbak Riyani berwajah cukup manis,dan memiliki buah dada yg
woow…toge… Kulitnya kuning langsat,bersih dan kencang.

“Gimana,Mbak? Kalau mau ya,ayo.. kalau nggak mau,ya nggak apa-apa. Pijat biasa aja.”,tawarku.
“Emmm…gimana ya,Mas. Sebenarnya aku nggak pernah begini-beginian. Aku nggak pernah jual diri
selama ini. Namun..karena aku butuh uang,dan juga sudah lama ditinggal suami,ya…aku mau
deh..”,jawabnya.
“Nah…gitu dong. Ini 100rb ditambah ongkos pijat 50rb,jadi 150rb.”,ujarku sambil menaruh uang ke
tepi ranjang.

Uang pun segera masuk kedalam tas kecil Mbak Riyani. BJ seharga 100rb ? Mahal juga,pikirku.
Ahh…namun nggak apa-apa deh.. Sekali-sekali,pikirku. Namun kan yg penting dapet CIM.
Akhirnya sesudah sepakat,Mbak Riyani mulai membuka celana kolorku dan melepaskannya. Ia
menaruh kolor itu di meja tepi ranjang. Sesudah membersihkan sisa2 minyak ditangannya, tangan
Mbak Riyani mulai memijat batang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya. Perlahan ia mulai memijit
dan mengocok naik-turun. Aqupun meminta Mbak Riyani untuk membuka kaos yg dikenakannya.
Mbak Riyanipun menuruti,dan terlihatlah buah dada itu. Besar,padat,dan kenyal. ( maklum,Mbak
Riyani belum turun mesin ). Sembari tangan Mbak Riyani memijat kemaluanku,tanganku juga
meremas buah dadanya. Terasa sekali buah dada itu mengencang. Kumainkan putingnya,dan
semakin lama puting itu menegang. Mbak Riyani mulai menjilati kepala kemaluanku. Lalu
menghisapnya perlahan. Tak lama,kemaluanku pun keluar-masuk didalam mulut Mbak Riyani.
Sesekali ia mainkan lidahnya dgn menyapu dari batang sampai kepala kemaluanku. Lembut sekali BJ
dari Mbak Riyani. Aqu benar-benar sangat horny sekali waktu itu. Sesekali,kuremas bokong Mbak
Riyani yg masih tertutup rok panjangnya.
“Mbak,boleh aqu pegang bokongnya dari dalem aja ?”,tanyaqu.

Mbak Riyani menganggguk sambil terus menghisap kemaluanku. Kuremas-remas bokongnya.
Lumayan,dan yg penting tak tepos. Tanganku semakin nakal. Kuselipkan jariku dan membelai
belahan bokongnya. Sesekali kusenggol pelan kemaluannya. Terasa sekali bulu jembi Mbak Riyani
bersentuhan dgn jariku.

“Mbak,memeknya aqu mainin boleh kan?”,tanyaqu.
“Boleh,Mas. Asal pelan-pelan aja ya. Dan jangan lama-lama,Mas”,jawabnya.

Aqupun langsung menyelipkan jari-jariku kedalam cd Mbak Riyani. Mbak Riyani tampak sedikit
membuka selangkangannya. Kubelai pelan bibir kemaluannya. Lalu kuelus-elus klitorisnya. Mbak
Riyani tampaknya mulai bernafsu. Terdengar beberapa kali ia menahan nafas. Jari tanganku mulai
semakin badung.

Kumasukkan jari tengahku pelan-pelan kedalam lubang kemaluan Mbak Riyani. Kemaluan itu basah.
Rupanya sudah terangsang. Bless… Hangat sekali kemaluan Mbak Riyani. Aqu menggerakkan jariku
keluar-masuk dgn perlahan.

“Mpphh…Mpphh….”,desah Mbak Riyani dgn pelan.

Rupanya karena memang terlalu horny,aqu hendak ejaqulasi terlebih dahulu. Sekitar 15 menit
berselang,kemaluanku terasa berdenyut tak karuan. Mbak Riyani terus menghisap kemaluanku.
Sembari tangan kanannya mengocok batang kemaluanku.

“Mbak…Mau keluar nih…Ohhh…”,ujarku..
“Keluarin aja,Mas. Di mulut aku. Keluarkan semua…Mpphhh….”,jawabnya.

Mbak Riyani terus saja mengeluar-masukkan kemaluanku didalam mulutnya. Lama-lama tak bisa
kutahan. Hisapan Mbak Riyani terlalu nikmat.

CROOT…CROTT..CROOT….Air maniqu muncrat didalam mulut Mbak Riyani. Beberapa kali
semburan,nampaknya cairan kental itu memenuhi rongga mulut Mbak Riyani.

“Mpphh….Mppphhh….Mpphhh…”,desahnya seiring dgn muncratnya air maniqu.

Tangan Mbak Riyani tampak mengocok beberapa kali saat lahar panasku muntah. Nikmat sekali
rasanya… Luaaar Biasaaa…

Rupanya air maniqu itu ditelan Mbak Riyani. Tampak sesudah ia menelan air maniqu,ia masih saja
menghisap dan menjilati kepala kemaluanku sampai tak ada lelehan air mani yg keluar. Mbak Riyani
terus menghisap sampai kemaluanku mulai melemas,lalu ia sudahi acara menghisap itu.

Aqu masih juga belum memakai celanaqu. Sengaja kubiarkan diriku telanjang. Mbak Riyani
sepertinya juga menikmati kegiatan tadi. Lalu,sesudah beberapa menit ia beristirahat,ia kembali
memijat. Dgn aqu yg masih telanjang,dan ia telanjang bagian atasnya. Sejam berlalu,kemaluanku
malah menegang kembali. Namun kali ini Mbak Riyani membisikkan sesuatu padaqu.

“Tegang lagi ya,Mas ? Yg tadi kurang?”,tanya dia.
“Iya..kurang kayaknya. Hahaha… Namun biarin deh,nggak apa-apa,Mbak.”,jawabku.
“Nggak apa-apa,Mas. Kalau Mas mau nambah lagi,aku mau kok. Nggak Cuma ngemut aja,Mas.
Langsung main.”,ujarnya.
“Namun…nambah lagi bayarnya?”,tanyaqu.
“Nggak,Mas. Gratis. Karena aku daritadi juga sudah pingin. Aku coba tahan2 pas ngemut tadi lama-
lama aku kepingin juga,Mas. Sudah lama nggak ngerasain rasanya itu,Mas.”,jelasnya sambil
menunjuk kemaluanku yg mulai menegang kembali.
“Beneran nih,Mbak?”,tanyaqu memastikan.
“Beneran,Mas. Anggap saja sebagai bonus. 100rb cuma ngemut rasanya aku nggak enak juga. Jadi
kali ini,main namun nggak perlu bayar,Mas. Karena aku juga kepingin.”,terangnya.

Dan akhirnya…tanpa menunggu lama,kami melaqukan pelampiasan nafsu saat itu juga. Mumpung
rumah lagi sepi,pikirku. Dari cerita sebelumnya,sesudah Bj dahsyat yg membuatku Crot itu,Mbak
Riyani rupanya terangsang. Sesudah beristirahat satu jam ( ane yg istirahat,Mbak Riyani tetep mijit
tubuh ane namun nyantai ),Mbak Riyani yg melihat kemaluanku kembali tegang,malah menawarkan
exe gratis. Tentu saja tak kutolak. Toh,,berdasarkan kabar dari kawanku itu,Mbak Riyani memang
orangnya bersih dan sehat. Selain bahenol tentunya.

“Rumahnya sepi kan,Mas ? Nanti taqutnya pas neak lagi gituan,ada orang.”,tanyanya.
“Sepi kok. Nanti sore baru pada pulang. Jadi tenang aja,Mbak.”,jawabku.

Mbak Riyani mulai melepas rok panjang yg dipakainya. Lalu celana dalam berwarna biru muda yg
dikenakannya pun ikut dipelorotkannya. Ditaruhnya di tepi ranjang.

“Mbak,diemut lagi ya. Biar makin tegang dulu.”,pintaqu.

Mbak Riyani mengangguk pelan sambil tersenyum. Kemudian ia mulai menghisap kemaluanku
kembali. Posisi masih sama seperti tadi. IA bersimpuh disisi kiriku dgn kepala menghadap
kekemaluanku dan selangkangannya menghadap kearahku. Mbak Riyani membuka kedua pahanya.
Nampaklah kemaluan yg daritadi belum kulihat ini. Jembinya tak lebat. Rapi. Dan kemaluannya itu
tak berwarna hitam atau gelap. Malah bisa kubilang bersih. Aqupun mengarahkan tanganku ke
kemaluan Mbak Riyani. Kuleus-elus bibir kemaluannya. Sesekali kumainkan klitorisnya yg tampak
menegang itu. Dan kumasukkan jariku kedalam lubang kemaluannya. Keluar-masuk kugerakkan
jariku sampai kemaluan Mbak Riyani mulai basah. Dan itu membuatnya mendesah. Kali ini
desahannya lebih kencang dari pertama.

“Aghhh…Ya..Mas…Teruuss….Mppphh….”,rintihnya sembari mengemut kemaluanku.
Dua jari kumasukkan kedalam lubang itu. Mbak Riyani semakin merintih.
“Oghhh…Masss…Teruuss…Mas…aghhh…”,erangnya.

Aqu terus memainkan jariku di area kemaluan Mbak Riyani. Mbak Riyani tampak sibuk menghisap
kemaluanku sambil sesekali mendesah. Kemaluanku sudah mengeras,begitu juga kemaluan Mbak
Riyani yg sudah basah.

“Sekarang aja,Mbak.”,ajakku.

Mbak Riyani menyudahi hisapannya,lalu segera beranjak untuk duduk di atasku. Ia menduduki
selangkanganku. Perlahan digenggamnya batang kemaluanku dan dimasukkannya kedalam
kemaluannya. Dgn sedikit tekanan,akhirnya kemaluanku terbenam didalam kemaluan Mbak Riyani.
Kemaluan Mbak Riyani walaupun basah namun terasa peret. Perlahan,Mbak Riyani mulai bergerak
menggoyg tubuhku.

“Aghh…Aghhh….”,rintihnya sembari bergoyg naik-turun.

Buah dadanya terlihat mengikut gerakan tubuhnya. Kuraih buah dada itu dan kuremas-remas.
Sesekali kumainkan putingnya yg menegang.Mbak Riyani terus bergoyg,bahkan gerakannya sesekali
memutar pinggulnya.

“Ohh…ya..Mbak…Teruss..Mbak…”,rintihku.

Kuangkat tubuh bagian atasku,sampai posisi Mbak Riyani kini kupangku. Sembari menikmati goygan
Mbak Riyani,aqu menghisap puting buah dadanya. Kujilati dgn penuh nafsu. Mbak Riyani
melingkarkan tangannya di pundakku.

“Oghhh…Ya..Masss….Enaak..Mass…Aghhh…”,erangnya.

Beberapa menit berselang,kuminta Mbak Riyani untuk nungging. Ia pun menuruti. Sesudah
nungging,aqu pun mulai menancapkan kemaluanku kedalam kemaluannya dari
belakang.“Ughhh….”,rintihnya kala kemaluanku membelah kemaluannya.

Aqu mulai bergerak maju-mundur dgn pelan. Sesekali kucoba untuk menepuk pelan bokong Mbak
Riyani yg besar dan bulat itu.

“Aghh…Teruuss…Masss…Aghhh….Lebihh..cepaat…Masss…”,rintihnya.Kupercepat gerakanku.
Tanganku berpegangan di pinggulnya. Dan tak lama kemudian.“Mass…Aqu
keluaarr..Mass…Aghh….Aghhhhh…”,erangnya.Kepala Mbak Riyani tak lagi mendingak
keatas,melainkan kebawah. Tubuhnya menggelinjang kecil. Jarinya tampak meremas bantal.
Rupanya Mbak Riyani orgasme. Terasa sekali waktu orgasme itu,kemaluan Mbak Riyani seperti
mencengkeram kemaluanku dan memijat-mijatnya. Jadi kuhentikan gerakanku sejenak. Sesudah
orgasme nya terlihat mereda,aqu kembali bergerak. Mbak Riyani tetap saja mendesah tak
karuan.“Mppphh….Mpphhh…Mas….Ohh….”,erangnya.Aqu terus menusuk kemaluan Mbak Riyani
dgn kemaluanku. Buah dadanya menggantung bebas dan bergerak seirama dgn gerakan tubuhnya
saat kugenjot. Cukup lama dgn doggy,kuminta Mbak Riyani untuk terlentang. Mbak Riyani segera
membalikkan tubuh dan berbaring terlentang. OA membuka kedua pahanya. Tampak sekali
kemaluan itu memerah dan basah. Klitorisnya menegang. Kugesek-gesekkan perlahan kepala
kemaluanku dibibir kemaluannya. Lalu kumasukkan perlahan. Kutekan kemaluanku semakin dalam.
Mbak Riyani tampak memejamkan matanya.

Kemudian aqu memompa kemaluanku didalam kemaluan Mbak Riyani. Aqu bergerak maju-mundur.
Kutaruh kedua kaki Mbak Riyani bertumpu pada kedua bahuku. Kugoyg tubuh sintal itu dgn cepat.

“Aghhh…Aghhh..Teruss…Masss….Ahhh….”,rintihnya dgn mata terpejam.Lalu kuturunkan
kakinya,dan kemudian dilingkarkannya di pinggangku. Seakan membantuku mendorongkan
kemaluanku kedalam kemaluannya. Tangannya menggenggam lenganku. Sesekali,kujilati puting
buah dadanya. Dan beberapa menit kemudian..“Teruuss,,,Mass…Aghhh…Aqu mau…keluaar
lagiiihh…Aghhh…Masss…”,erangnya dgn keras.

Dan benar saja,beberapa detik kedepan,Mbak Riyani orgasme. Matanya terpejam dgn mulut
mengeluarkan rintihan panjang. Kakinya menekan pinggangku sampai gerakanku terhenti.
Tangannya mencengkeram lenganku.

“Ooghhh…Oghh…Mppphhh…..”,erangnya menikmati orgasme.Tak sampai semenit aqu kembali
menggenjot tubuh Mbak Riyani. Ia masih saja
merintih.“Enak,Mbak?”,tanyaqu.“Iya..Mass..Ahh….”,jawabnya sembari merintih pelan.“Nanti
dikeluarin dimana,Mbak? Di mulut lagi?”,tanyaqu.“Didalem aja,Mas. Nggak apa-apa.”,jawabnya.

Kuhentikan gerakanku.“Nggak taqut hamil,Mbak? Ini nggak ada perjanjian tanggung jawab
lho,Mbak. Aku kan bayar.”,balasku.

“Iya,Mas,Aku tahu…Tenang saja. Aku biasa minum jamu kok.”,jawabnya sambil tersenyum.

Mendengar itu aqu jadi lega. Dan aqu kembali menggoyg tubuh bahenol Mbak Riyani.Kumainkan
puting buah dadanya dgn lidahku. Sesekali kuhisap sambil aqu terus mengoyg
selangkangannya.“Mass…suka netek ke aku,ya..?”,tanyanya.

“Iya,Mbak. Teteknya bikin gemes.”,jawabku.Aqu terus menggenjot Mbak Riyani sampai beberapa
menit kemudian.

“Mbak…Aqu mau..keluar…ohh….ohhh…”,rintihku.
“Keluariin…Mass…Aghhh…Aghhh….Mppphh…..Ahh…”,erangnya.

Dan benar saja,kupercepat gerakanku…CROOTT…CROOT…CROOOT…CROTT…Tumpahlah cairan
kentalku didalam kemaluan Mbak Riyani. Kutekan kemaluanku lebih dalam. Aqu bersimpuh ditubuh
Mbak Riyani,sambil menghisap puting buah dadanya. Sedangkan Mbak Riyani mendesah pelan
menikmati setiap semburan air maniqu yg menghangatkan kemaluannya.Lalu,kucabut
kemaluanku.“Sini,Mas…Aku emut.”,ujarnya.

Kusodorkan kemaluanku kemulut Mbak Riyani. Dan segera dijilati dan dihisapnya kemaluanku. Aqu
merasa kegelian dan nikmat sekali.

Sesudah selesai membersihkan onderdil,Mbak Riyani berpakaian kembali. Aqu juga kembali
mengenakan kolorku. Ia meminta istirahat sejenak. Dan kembali memijatku selama 15 menit. Servis
Mbak Riyani ini memang special menurutku. Baygkan,habis Bj,trus exe,masih mau mijat. Sesudah
kurasa cukup,aqu yg tadinya membayarkan uang sebesar 150rb untuk Mbak Riyani,kini
kutambahkan 50rb lagi sebagai tips. 200rb untuk BJ dan exe 2x crot ya…murahlah.Kami berbincang
sejenak sebelum Mbak Riyani kuantar pulang. “Mbak,kapan-kapan kalau aku mau pijat lagi aku
hubungi Mbak saja ya.”,kataqu.

“Oya,Mas. Boleh. Kapan saja. Namun kalau yg main seperti tadi,aku juga siap Mas kecuali pas lagi
tanggal merah,aku Cuma bisa pakai mulut saja.”,jawabnya.“Oke,Mbak. Namun bener lho,Mbak. Tadi
itu enak sekali main sama Mbak.”,ujarku.

“Aku juga,Mas. Aku puas sekali tadi. Malah pengennya nambah lagi. Namun waktunya yg nggak
pas.”,ujarnya.
“Ohh..kalau mau nambah lagi,ya boleh. Kapan?’,tanyaqu.
“Ya…kapan aja Mas panggil aku. Namun aku maunya jangan sampai orang2 tahu ya,Mas. Aku soanya
maunya cuma sama Mas saja ngasih bonusnya. Soalnya selama mijat,baru sama Mas saja aku
ngelaquin kayak tadi.”jelasnya.
“Iya,Mbak. Nanti kalo ada waktu aku panggil lagi. Namun bukan mijit aja ya,Mbak.”,candaqu.

Mbak Riyani tersenyum. Hari beranjak mulai sore,dan segera kuantarkan Mbak Riyani pulang.
Rumahnya tak terlalu jauh dari rumahku.

Benar-benar pemijat yg ahli. Ahli dalam membuat pelanggan puas. Puas dgn cara yg beda. 200rb
untuk servis spt itu ? Wahh…beruntung sekali…
Sepertinya bakal lebih sering untuk “pijat” nih….

The post Cerita Dewasa Si Tukang Pijet appeared first on Doyanbokep.

Cerita Seks Kuli Tua VS eks Model

$
0
0

 

ceritasexkulituavseksmodel

cerita bokep 2016,cerita bokep terupdate,cerita bokep
terbaru,cerita bokep,Didikan dan dorongan dari orang tuaku mampu menghantarkanku
menjadi orang yang memiliki status sosial dan ekonomi lumayan dibandingkan
keadaan keluargaku sebelumnya ketika aku masih kecil. Maklum kami berasal dari
keluarga yang cukup bersahaja.

Aku selalu disuruh belajar dan belajar. Kata mereka, bila
ingin memperbaiki tingkat kehidupan maka kita harus giat belajar sehingga kelak
setelah memiliki ilmu yang tinggi dan lulus dari perguruan tinggi, rejeki akan
lebih mudah didapat. Orang tuaku ada benarnya meskipun sekarang banyak sekali
sarjana menganggur, kalah sama yang berani mengambil kesempatan apa saja
biarpun tidak tinggi sekolahnya. Namun sesungguhnya ada kekurangannya juga.
Setelah menyandang gelar S1 di salah bidang keteknikan aku beruntung dengan
amat mudahnya mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.

Namun seperti yang telah kusebutkan tadi, aku begitu
terobsesi dengan isi otak belaka, namun tidak dalam hal kepandaian bergaul.
Lebih parah lagi dalam hal bergaul dengan cewek. Asli seperti layaknya murid TK
bila dibandingkan dengan para pria dewasa lainnya. Di samping memiliki masalah
dalam psikologi, kelemahan lain yang juga kritis yang kuidap adalah masalah
fisiologi.

Aku lemah. Aku terlalu acuh dan menganggap remeh masalah
olah tubuh. Dampaknya adalah aku tidak memiliki kekuatan fisik yang prima yang
seharusnya dimiliki oleh seorang pria. Tubuhku memang tidak kerempeng, namun
kurang berotot dan bertenaga, dan celakanya lagi untuk urusan seks aku tidak
terlalu ‘jantan’. Bila melihat wanita

cantik aku hanya sekadar ngiler saja tanpa berani bertindak
lebih jauh, takut mengecewakan. Akhirnya aku hanya mampu dari ke hari
membayangkan mereka saja. Selebihnya onani, itupun paling seminggu sekali, bila
kantong sperma sudah kurasa penuh.

Tapi biarlah, tidak semua yang kita inginkan di dunia bisa
kita dapatkan, Tuhan telah sangat adil membagi karunia-Nya. Ada yang diberi
kelebihan rejeki, ada yang diberi kelebihan penampilan fisik, dan ada yang
diberi kelebihan kekuatan fisik.

Sesungguhnya semua itu tergantung juga dari cita-cita,
tempaan hidup, ataupun keadaan yang kadang tak dapat dihindari atau dikehendaki
sebenarnya. Mungkin semua orang ingin kaya, namun berhubung satu dan lain hal

mereka tidak beruntung mendapatkannya. Akan tetapi
sebenarnya bila mereka pasrah dan mampu berpikir positif

untuk menggali kelebihan-kelebihan dari
kekurangan-kekurangannya (seperti setali dua uang, di satu sisi ada plus pasti
di sisi lain ada minusnya), mereka akan menemukan keunggulan tersendiri yang
mungkin tidak dimiliki oleh orang yang mereka anggap ‘beruntung’.

Begitulah kehidupan, kebanyakan orang hanya mampu mendongak
ke atas, selalu berkeluh kesah memprihatini diri sendiri atas kelebihan orang
lain.

Sementara aku saat ini memiliki pandangan lain, aku suka iri
melihat para pria perkasa yang akibat tempaan hidupnya yang berat justru
membuat mereka memiliki kekuatan fisik yang prima, sekaligus memiliki pesona
seksual yang luar biasa bagi lawan jenis.

Aku merasa bahwa kelebihan materiku paling hanya dapat
menyilaukan mata wanita, tapi tidak benar-benar mampu membuat mereka bertekuk
lutut. Mereka mudah dekat denganku karena statusku, namun aku merasa mereka
tidak benar-benar di ‘dekatku’ setelah merasakan ‘keintiman’ denganku.

Sehingga pada suatu ketika aku menemukan metode yang
kuanggap dapat memuaskan hasratku, meskipun tidak secara langsung namun
ternyata luar biasa kenikmatan yang dapat kuraih, yaitu memuaskan diri dengan
meminjam kemampuan orang lain.

Inilah sebagian kisah-kisahku dalam mendapatkan kepuasan
seksual tetapi tidak secara langsung melakukannya

sendiri, alias kepuasan sekunder.

Menyutradarai

Suatu pagi di hari Sabtu ketika sedang jalan-jalan cari
angin untuk menumpas kejenuhan dan kepenatan kerja beberapa bulan ini aku
mencoba rute ke arah pelabuhan yang selama ini belum pernah kucoba. Memasuki
tol dalam kota aku menuju arah pelabuhan Tanjung Priok. Rencanaku adalah
melihat-lihat suasana pelabuhan. Mengamati kapal berlabuh atau berlayar,
kesibukan bongkar muat, atau hal-hal lainnya yang benar-benar baru.

Kuparkir mobil di areal parkir lalu aku mendekati anjungan
sambil bersedeku di pagar. Hawa semilir pelabuhan masih segar di pagi hari.
Kesibukan pelabuhan sudah mulai.

Pertama kuamati kapal besar yang berlabuh. Nampaknya kapal
barang, karena lebih banyak barang yang turun ketimbang manusia. Tiba-tiba
terlintas kilat sesuatu di kepalaku. Aha, kenapa tidak kucoba? Lalu mulai
kuteliti satu per satu para kuli pelabuhan.beritaseks.com Ada beberapa yang tua, namun
kebanyakan masih muda. Badan mereka rata-rata kekar berotot. Rata-rata berkulit
gelap mungkin karena tertempa teriknya matahari pelabuhan selama
bertahun-tahun. Tapi bagaimana caranya? Aku sedang mendebat diriku sendiri. Ah,
macam mana mereka bisa menolak penawaranku.

Lalu aku mencoba menyeleksi secara diam-diam, siapa diantara
mereka yang hendak kupilih sebagai calonnya. Yang tua? Sebenarnya nggak
masalah, toh mereka nampaknya juga masih jantan. Yang muda, tentu saja memiliki
peluang keberhasilan yang lebih besar untuk rencanaku nanti.

Akhirnya kupilihlah yang agak tua, sekitar 50 tahunan,
dengan pertimbangan yang tua lebih berpengalaman dan lebih mampu mengendalikan
permainan. Di samping itu itung-itung membantunya secara finansial, kasihan tua-tua
masih banting tulang menjadi kuli. Nah sekarang tahapan selanjutnya adalah
melobi dan merayu si Bapak agar bersedia menjadi aktor dalam permainan erotis
ini.  “Pagi?”, sapaku mencoba ramah.
“Pagi juga”, bapak ini agak terkejut dan grogi ketika disapa seorang perlente
seperti diriku ini (hehe memuji diri sendiri) hingga menimbulkan sejuta
pertanyaan baginya, tiba-tiba ada orang asing yang menyapanya.

“Boleh ngomong sebentar, 5 menit aja Pak”.

“O.. Oh ya boleh, boleh, ada apa Den?”.

“Panggil aja Pradana, jangan pakai Dan-Den segala”,gurauku.
Mencoba mencairkan ketegangan.

“Gini Pak, saya mau minta tolong tapi saya juga khawatirakan
Bapak tolak mentah-mentah.”

Bapak ini menunggu kalimatku selanjutnya, lalu nggak tahan
akhirnya bertanya.

“Pertolongan apa, Nak Pradana?”.

“Istri Bapak ada di mana? Di kampung atau dibawa keJakarta
sini?”.

“Ah ya ditinggal di kampung saja Pak, susah kalau dibawa ke
sini. Berat hidup di Jakarta Pak.”

Oho, ada peluang nih.

“Lah berapa lama Bapak tidak ketemu istri?”, pancingku.

“Sebulan, kadang lebih. Emang kenapa ya Nak?”.

“Nggak kok, apakah Bapak tidak terlalu lama berpisah dari
istri”, kukupas halus naluri dasar seorang manusia, khususnya pria.

“Heh heh.. Bapak tahulah maksud Nak Pradana. Habis gimana
yah, memang masalah makan jadi nomor satu bagi saya. Jadi harus berjauh-jauhan
dari istri agar ada yang bisa dimakan. Daripada kumpul, kami mau makan apa?”.

“Okelah gini Pak, singkat kata aja ya, saya mau membantu Bapak
untuk menyalurkan kekangenan Bapak kepada istri atau wanita tepatnya.”

“Waduh, Bapak nggak punya duit lebih untuk begitu-begitu Nak.”

“Oh tidak, tidak, Bapak tidak perlu mengeluarkan biaya. Nanti
biarlah saya yang membiayai semua ini bahkan ada tips buat Bapak. Jadi tinggal
Bapak bilang saja bersedia nanti sisanya biar saya yang urus. Gimana, mau nggak
Pak?”

Hampir aku kejedot rantai kapal yang besar-besar itu ketika
si bapak akhirnya meng-aprove proposalku. Laki-laki mah di mana-mana sebenarnya
sama saja, sulit menolak penawaran menggiurkan seperti ini. Aku sudah bergairah
duluan ketika membayangkan bakal ada adegan panas antara ‘Beauty and the
beast’. Permainan kontras yang mampu melecut gairahku.

Kuputuskan segera mengontak sang pemeran wanita pagi-pagi
supaya tidak keburu dibooking orang. Begitu mendapat konfirmasi atas
kesediaannya untuk menyediakan waktunya malam ini, maka bergegas pula kukontak
sebuah hotel kelas sedang. Yang penting tempatnya agak terlindung dari
keramaian. Si bapak akan kujemput duluan sore-sore dari tempat kerjanya sesuai
janjiku untuk mengurus semuanya. Sementara pemeran wanita akan datang sendiri
tanpa perlu dijemput.

Aku biasa membeli tabloid-tabloid panas yang banyak tersedia
di ibukota. Aku suka memelihara gairahku akan wanita dengan berlangganan
membeli filem bokep, tabloid atau majalah panas yang berisi info mengenai
esek-esek di ibukota. Dengan seringnya berlangganan membeli tabloid semacam itu,
aku jadi banyak mendapatkan informasi mengenai agen-agen yang menyediakan
wanita untuk melayani syahwat para lelaki/wanita.

Jam 20.00 aku dan si bapak telah berada di dalam kamar hotel
setelah makan malam, kami mengobrol berbagai hal sambil menunggu kedatangan
wanita cantik pesananku. Tentu saja tarif sekelas dia lumayan mahal, di atas rata-rata
tarif wanita panggilan lainnya. Tapi biarlah, fantasi kadang meminta ongkos
besar.

Tit.. tit.., HP-ku berbunyi, kuangkat..

“Yes dear, dah nyampe?”.

“Udah di bawah Mas, di kamar berapa?”, terdengar suara riang.
Professional sekali. Semua dilayani dengan riang asal sesuai tarif.

“313, ke kiri dari lift ya.”

“OK Mas..”

Kulihat si bapak agak grogi juga, kutenangkan bahwa semua
ini dilandasi alasan komersial belaka. Jadi tidak perlu takut akan ditolak.
Siapa tahu malah si wanita setelah malam ini akan menjadi ketagihan kataku. Kan
malah lebih enak nanti-nanti dapet layanan rutin gratisan dari si Mbak,
gurauku. Banyak kok wanita yang menginginkan seks sejati, yang benar-benar
mampu membuat si wanita terkapar dalam orgasme sejati. Dan itu tidak ada
kaitannya dengan siapa bapak, tetapi apa yang bapak dapat lakukan untuk
memuaskan si wanita. Si bapak mulai kendor ketegangannya.

Ting.. tong.., Kubuka pintu kamar.

Bella

“Hai”, salamnya.

“Hai juga, sendiri apa dianter?”, kutanya basa basi.

“Dianter dedemit apa, hehehe”, cair sekali suasananya.

Semoga semuanya berjalan lancar. Ini semua demi
kepentinganku, menyalurkan hasrat seksualku yang lagi menuntut.

Kuamati dandanannya cukup berkelas, bahkan tidak nampak
norak bak pelacur kelas jalanan, maklum eks model. Memang yang kupilih adalah
eks model untuk memastikan kualitas kecantikannya. Sebenarnya banyak juga yang cantik-cantik
yang bukan model, tetapi daripada seperti memilih kucing dalam karung mendingan
cari kepastian aja deh. Kulit putih mulus, tinggi langsing dengan dada
menjulang, hidung mancung dan wajah oval. Klop sebagai the beauty. Dia sempat
agak kaget ketika ada orang lain di situ, Bapak itu, yang duduk di kursi pojok
ruangan. Bapak itu anteng saja dan tidak menatap sama sekali sang aktris.

“Bella, ehm sori ya kita perlu bicara sebentar”, aku mulai
menceritakan semuanya sejak masalahku sampai hasratku yang dapat dipenuhi
melalui cara ini. “Tenang aja Mas, no problem, it’s all about money, Dear. But
it’s better when he could make me satisfied. Who knows.”

Aku lega sekali, malah dia mulai menatap bapak itu dengan
tatapan tajam dan mengundang. Kudekati si bapak dan memberitahukan bahwa
wanitanya oke-oke saja malah penasaran ingin menikmati tubuhnya. Si Bapak mulai
bangkit dan berani menatap Si Wanita.

Aku duduk di pojok dan mempersilakan keduanya melakukan
adegan sesuai dengan inovasi mereka sendiri. Keduanya duduk di tepian ranjang.
Sengaja tadi si Bapak tidak kusuruh mandi dulu, badannya masih berkilau-kilau berkeringat
meskipun sudah agak lama terkena AC kamar hotel. Biarlah mereka yang memutuskan
untuk mandi  atau tidak.

Si Bapak masih canggung, Si Wanita yang membimbing. Dipegangnya
tangan Si Bapak lalu ditimpakan di pangkuannya sambil diiringi dengan lembut
tatapan merayu seorang wanita. Badannya mencondong sehingga tetek sebelahnya
yang gede itu telah berkenalan dengan lengan Si Bapak yang kokoh. Nah, Harimau
sudah menggeliat mulai terpancing dari tidurnya. Direngkuhnya pundak Bella.
Dibelai-belai, dan tangan satunya mulai mengusap-usap paha.beritaseks.com Bella menggelinjang
karena tangan kasar itu sangat efektif meraba ujung-ujung sarafnya. Bella
sedang mencoba dunia baru. Dunia bawah tanah yang tidak pernah ditengok
sebelumnya. Rasa penasaran membangkitkan gairahnya. Roknya berbelah tinggi,
hingga ketika duduk pahanya sudah terpampang telanjang sampai pangkal. Si Bapak
yang bibirnya hitam kasar mendekat menuju pipi. Nafas nampak mulai memburu dan
bertekanan, otot-otot mukanya mulai bangkit menonjol dan mengeras.

Pemandangan erotis yang luar biasa ini ditangkap oleh mata Bella
sangat mengkilik-kilik nurani kewanitaannya. Ingin ia melayani dan
memuaskannya. Naluri bawaan setiap wanita. Aku ikut mulai menghangat. Ketika Bella
mulai membuka kancing baju batik lusuh Si Bapak satu-persatu dari ujung atas,
bibir hitam dan tebal Si Bapak sedang mulai menyapu-nyapu pipi mulus Bella.
Pipi Bella merona hangat dialiri darah yang terpacu oleh jantung yang meningkat
detaknya. Permainan semakin meningkat dengan mulai naiknya usapan telapak lebar
dan kasar Si Bapak menuju pangkal paha. Bella meremang. Tubuhnya menjadi makin
merapat, teteknya ingin mendapatkan tekanan-tekanan yang lebih kuat dari tubuh
si laki-laki perkasa. Setengah kesadarannya mulai meninggalkan dirinya. Ia
ingin semua tubuhnya dirajam tangan-tangan kasar itu.

Dibelai-belainya lengan-lengan Si Bapak, menyelami betapa
perkasanya lelaki ini. Darahnya berpacu kencang. Mukanya semakin merona merah
memberitakan tentang hasrat. Ciuman-ciuman menjilat berpindah ke arah leher di
belakang telinga Bella, lenguhan-lenguhan kecil menjadi tak terbendung.
Semuanya dari dalam dirinya ingin keluar bebas. Aku spanning. Tak sedetikpun
kulewatkan adegan real bokep di depan mataku.

Tangan kiri Bella mulai menjemput pangkal paha Si Bapak dan
mulai mengusap-usap kelelakiannya. Kadang diselingi dengan menekan-nekan. Si
Bapak mulai melenguh-lenguh. Otot-otot wajahnya semakin tegas dan menebal. Lalu
menggulati dengan penuh tubuh Bella, merengkuh kuat.

Yes, luar biasa. Kaki kiri Bella sudah menumpang di atas
paha kiri Si Bapak. Mereka mulai berpagutan sambil duduk di tepian ranjang,
bibir hitam tebal berbau rokok lisong melawan bibir mungil mulus merah merekah
milik Bella. Sensasional sekali. Adegan ciuman dan saling melumat berlangsung,
berpagut beradu lidah. Dua kutub dunia sedang berpadu di kamar hotel ini.
Karena berasal dari dua kutub ekstrim maka tarikannya luar biasa kuat.
Sedotan-sedotan kuat mengiringi permainan pemanasan. Kuasa birahi mulai
menancapkan kukunya pada dua makhluk yang sedang bercumbu ini.

Bella tidak tahan dan sekarang mulai penuh mengangkangi
dengan duduk di atas pangkuan Si Bapak. Punggungnya dijamah dan diusap-usap
sampai batas leher belakang dengan tangan-tangan tua namun masih kekar dan
berotot itu. Bella merinding sehingga bulu kuduknya meremang. Urat-urat tuanya
yang menonjol yang sedang menggarap punggung Bella membangkitkan kesan visual
yang luar biasa.

Adegan dilanjutkan dengan saling kulum kembali dan kedua
lidah berlawanan jenis itu saling menggenjot dan berpagut. Kecipak-kecipak
bunyi ludah menyemangati keduanya. Rasa jijik telah musnah dirontokkan oleh birahi
yang menyeruak paksa. Libido mengambil kendali.

Si Bapak mengamati Bella yang telah mulai banyak memejamkan
mata dalam penghayatan. Bella sudah dalam kekuasaannya. Si Bapak masih memegang
kendali. Belum terlarut, pengalaman dan usia membuatnya menang angin.

Adu mulut disudahi dengan menurunnya serangan Si Bapak
menuju tetek-tetek Bella. Kepala Bella mulai terayun-ayun ke belakang dengan
mata yang sayu-sayu mengawang. Rambut ikalnya yang sepanjang bahu terburai dari
ikatannya. Kaki-kaki putih langsingnya kokoh mengapit dan sudah nampak tegang.

Dari samping aku dapat melihat bagian depan Bella telah
ditelanjangi, tetek-teteknya telah dikupas keluar dari Bra-nya sehingga
tetek-teteknya malah kelihatan tambah mencuat karena tersangga oleh Bra-nya
yang masih menggantung kencang. Tetek-teteknya luar biasa mulus dan kencang,
putingnya mengeras merah tua, dan sekarang sedang disedot-sedot rakus oleh Si
Bapak.

“Enak Neng?”, pertanyaan yang tidak perlu diajukan.

Bella sudah mulai menggelepar pasrah. Semua sarafnya telah
bersedia untuk meneruskan penjelajahan.

“Eehhm.. Ehh..”, hanya lenguhan-lenguhan Bella yang keluar
sebagai tanda penerimaan yang tidak dibuat-buat.

Sensitivitas kewanitaannya telah terangsang sempurna.
Pantatnya ditekan-tekankan di atas gundukan kelelakian Si Bapak yang telah
menjulang karena vaginanya kini telah ikut mulai gatal dan geli karena
dipengaruhi hormon sexnya.

Pergerakan olah asmara merangkak dengan irama yang mengalir
alami. Lalu tiba-tiba tangan kiri Si Bapak menyelinap dari belakang pantat Bella,
masuk ke dalam CD-nya dan menjangkau liang kewanitaan Bella. Si Bapak ahli
mengaparkan wanita agar semakin tenggelam dalam kuasa nafsunya sendiri. Semua
dirangsangnya maka wanita akan mabuk birahi. Semakin liar Bella menggolek-golekkan
kepalanya.

“Oohh yess.. Arrgghh.. Fuck me.. Ooh my old man..”,
rintihan-rintihan erotis menggema di ruangan.

Si Bapak mengangkat Bella dengan entengnya (biasanya
mengangkat beras sekwintal, Bella paling 55 Kg). Lalu direbahkannya telentang
di ranjang. CD Bella dilolosi. Rok dan bajunya masih dibiarkan belum dilepas.
Roknya disingkap. Nampak di depan matanya sebuah keindahan dunia. Selangkangan
yang bersih mulus dilengkapi dengan rambut-rambut kemaluan yang dipotong rapi.
Di tengah-tengahnya bersemayam lubang kenikmatan berwarna merah dadu. Si Bapak
terpana.

“Memek kayak Neng ini bagus benget ya, indah sekali dan
wangi. Bapak ingin melahapnya Neng. Boleh ya Neng?”.

Tanpa persetujuan Bella lalu dengan rakusnya mulut Si Bapak
mulai mencomot vagina Bella.

“Bapak akan menjilati memek Neng sampai luber yaah..”, Bella
mengangguk dan memohon.

Si Bapak menguakkan paha-paha putih Bella lebar-lebar lalu
menenggelamkan kepalanya di antara keduanya. Bau wangi vagina yang terawat Bella
menyergap hidungnya.

“Wangi sekali memek Neng, oohh sedapnya.”

“Ooggh yess.. Fuckkerrh.. Ssucck mmee..”, pantatnya

terangkat-angkat ketika mulut Si Bapak mengulum bibir vagina
Bella.

Lidahnya mulai dimainkan keluar-masuk di liang kenikmatan Bella.
Kadang melesak dalam-dalam dalam rangka memburu dan mencari itil, bila ketemu
terus disodok-sodokkan sampai membikin gila Bella. Tangan Bella terbang kian
kemari, mencengkeram kepala Si Bapak agar menekan lebih kuat, menjambaki rambut
sendiri, lalu lurus mencengkeram sprei kuat-kuat. Begitu berulang-ulang dan
bergantian. Kaki-kaki langsing putihnya telah
enumpang di atas pundak Si Bapak berkelojot-kelojot.

“Giillaa.. Ennaakkh.. Baanngeet.. Teruss.. Paakk..
Ayyoohh..”, hentakan-hentakan pantatnya naik turun menandakan nafsunya sedang
memuncak luar biasa. Dan yang lebih luar biasa permainan pemanasan telah
berlangsung setengah jam lebih. Aku menelan ludah dan melotot. Kukeluarkan penisku
dan kukocok.

Lalu si Bapak menghentikan permainan lidahnya. Bajunya
dilepas, celananya, CD-nya, dan jreenng, penis hitamnya telah mencuat tegak
berkilau-kilau, luar biasa besar dan panjang. Made in nature. Alam yang
menciptakannya. Aku iri hati.

Lalu si Bapak menaiki ranjang, disorongkannya penis supernya
ke mulut Bella, Bella menyongsong nafsu. Tersedak. Lalu mulai menjilatinya.
Meludah. Mulai menjilati kembali. Ketika batang sudah mengkilat lalu bless,
dimasukkan ke mulutnya. Monyong mulutnya menampung lingga segede itu. Tegar dan
kokoh. Tangan kiri Bapak menjangkau ke belakang, mencari vagina Bella. Lalu
dicolokkannya. Dengan jari tengahnya lalu vagina Bella yang telah agak kuyup
dikocok-kocok. Bella menjerit-jerit.

“Buussyeett.. Arrghh.. Aadduhh.. Aaghh.. Aahh “, Bella mulai
menggila kembali. Kedua lubang Bella disenggamai bersamaan. Mulut dan vagina-nya.

“Ayyoo neengg.. Teruss.. Aahh.. Ahh..”, Si Bapak rupanya
sudah mulai fly juga. Dimajumundurkan penisnya sehingga mulut Bella
termonyong-monyong.

“Seddott.. Seddott.. Neng..”.

Fantasi dikulum bidadari menerbangkan jiwanya menuju
kesempurnaan kenikmatan yang dirasakan oleh saraf-saraf alat senggamanya.
Kekuasaan virtual bahwa telah mampu menindih dan akan menyetubuhi seorang
bidadari dari negeri awang-awang telah menghantar birahinya melampaui batas
kesadaran. Ekstase. Osilasi pantatnya semakin akseleratif, kepala Bella
terpental-pental maju mundur. Dan crroott.. Crroott luar biasa pejuh yang diproduksinya.

“Oohh neenngg.. Tellan.. Teellaan.. Yaagghh”, sambil
terhentak-hentak kelojotan Si Bapak mengangkat kepala Bella dan menekan penisnya
agar tidak lepas dari mulut Bella.

Bella gelagapan tetapi menikmati menyeruput pejuh yang
banjir di mulutnya. Menjilat-jilat lalu menelannya. Aku belum keluar, pegel
sedari tegang terus belum ada hasil. Aku masih menginginkan adegan senggama
kelamin  Vs. Kelamin.

Lalu robohlah sosok tua Si Bapak menggelosor di samping Bella
setelah nyaris 1 jam permainan berlangsung. Menelentang menatap langit-langit
kamar, nafas ngos-ngosan dengan dada kembang kempis. Bella belum klimaks. Bella
melap mulutnya lalu menuju toilet. Beberapa menit kemudian dia keluar dengan
bertelanjang. Menghampiri Si Bapak, mengangkanginya, lalu mulai mengocok batang
penis Si Bapak. Memanasi Si Bapak, dia ingin ikut dituntaskan. Penyelesaian
atas dirinya adalah  keharusan.

Si Bapak semakin terpana, tubuh yang begitu indah
menginginkan dirinya. Putih bak salju, lembut dan mulus. Badan ramping, tinggi,
tetek besar, perut rata, pinggang kecil, pantat padat montok, usia masih belia.
Tiada cacat atas dirinya. Alangkah merasa beruntungnya Si Bapak. Sudah
menikmati tubuh bidadari seindah ini masih dibayar pula. Seumur-umur tidak
pernah terbayangkan sama sekali bakal dianugerahi keajaiban seperti ini.

Penis Si Bapak diusap-usapkan ke bibir vaginanya. Dia ingin
disetubuhi dengan sempurna, vaginanya ingin dimasuki.

Mereka berdua telanjang kini. Si Bapak di bawah, Bella
mengangkang dan sedang mengocok. Tangan Si Bapak merengkuh tetek-teteknya,
meremas-remas, memilin-milin putingnya, lalu mengenyot-ngenyotnya. Bella masih
panas, tetapi dia masih belum diklimakskan. Vaginanya meneteskan cairan-cairan,
nampak lebih kuyup dari sebelumnya.

Dibangkit-bangkitkan kembali gairah lelaki tua di bawahnya.
Dan tanpa menunggu lama penis Si Bapak mulai dialiri darah kembali sehingga
mulai meregang. Bella senang. Semakin ditekuninya kocok-kocokannya. Dijilatinya
tetek-tetek Si Bapak. Tangannya kadang mengelus pangkal penis, area penuh
saraf, Si Bapak mulai mendengus.

Direngkuhnya agar Bella mendekat, dikulum puting-puting
teteknya, lalu mereka berpagutan kembali. Tangan-tangan berotot Si Bapak
bergeser meremas-remas pantat montok Bella. Diusap-usapnya bibir vagina Bella,
lalu diselipkan jari tengah kedua tangannya melesak ke lubang vagina Bella. Bella
menjerit.

Ketegangan penis Si Bapak telah sempurna kembali, Bella
menuntunnya menuju lubang miliknya. Diusap-usapkan terlebih dahulu memutari
sekeliling bibir vaginanya. Bella terpekik-pekik dan meregang-regang. Lalu
dijebloskannya penis itu pelan dan pasti.

“Ehhg.. Egghh..”, pantatnya naik turun, maju mundur,
mengebor seluruh titik-titik kenikmatannya.

Matanya terpejam dengan bibir yang menganga dan
mendesah-desah histeris. Pantatnya diputar-putar, mencari persinggungan penis
dengan saraf di dalam lubangnya yang paling sensitif. Bila ketemu lalu dia
terpekik dan dipercepat kocokannya.beritaseks.com Si Bapak terbawa gairah kembali sehingga
pantatnya pun ikut diputar dan digoyang-goyangkan. Membikin Bella semakin gila.

Berhubung Si Bapak telah sempat orgasme maka permainan ini
akan memakan waktu lama. Hal ini bakal
enyenangkan dan memuaskan Bella sampai titik darah penghabisan. Bella
terus mengocok-ngocokkan vaginanya. Kepalanya bergoyang dan tergolek-golek liar
ke kanan-kiri. Desahannya semakin keras.

“Auh.. Auh.. Emmfh..”, keringat di punggungnya mengalir
deras. Mukanya berleleran peluh. Bella masih butuh waktu.

Gesekan-gesekan vaginanya dinikmati detik demi detik.
Bibir-bibirnya digigitnya sendiri. Dia ingin berlama-lama memanjakan vaginanya
mendapatkan desakan-desakan penis perkasa. Dia tidak ingin cepat berlalu, dia
menahan diri. Vaginanya berkedut, dia pelankan genjotannya. Bila sudah agak
rileks dimulakannya lagi gesekan vagina-nya. Dia ingin menikmati semalaman vagina-nya
dijajah penis langka milik Pak Tua ini. Dia tidak ingin kehilangan  esempatan. Sudah setengah jam dia memanjakan vagina-nya.

Lalu tiba-tiba Bella menghentikan kocokannya dan meregang,
kepalanya melengkung dengan tangan mencengkeram dada Si Bapak kuat-kuat,
badannya menggigil lalu menyentak-nyentak. Orgasmenya telah tiba.

“Ehh.. Ugghh.. Ehhmm.. Ohh.. Oohh.. Oogghh”, lolongnya dan..

Crott.. Croott cairan menyemprot dari lubang vaginanya.
Seperti air kencing mengalir deras keluar. Jari-jari Si Bapak segera menyapu
cairan itu dan menjilatinya. Dia ingin menikmati cairan kewanitaan Bella.
Seperti apa rasa cairan seorang bidadari.

“Enak nih pejuh Neng.”

Si Bapak belum orgasme, lalu dengan cepat bangkit dan
ditunggingkan Bella. Dengan amat nafsu disodoknya vagina Bella dari belakang.

“Ohh.. Neng.. Ooh.. Oohh.. Oohh.. Neengg”, Si Bapak meracau
histeris sambil memacu penisnya menembusi vagina dengan cepat dan bertenaga.

Berkecipak-kecipak suara vagina Bella dihajar penis Si Bapak
yang masih kokoh dan tegang itu. Tangan kekarnya kadang menepuk pantat bahenol
dan padat Bella sampai merah kulitnya, Bella meringis-ringis antara nikmat dan perih.
Penderitaan kadang diserap wanita sebagai bagian dari kenikmatan. Terlebih
secara bersamaan dirinya sedang tenggelam dalam birahi. Adonan yang menimbulkan
kenikmatan ekstra.

“Aauughh.. Aaugghh.. Eehhmggh..”, Bella mulai bergairah
kembali. Vaginanya berdenyut-denyut menyekap penis Si

Bapak sehingga dari mulut Si Bapak mencerocos erang-erangan
kenikmatan. “Emmppoott.. Neengghh.. Ennaakk.. Bbanngeet.. Adduuhh.. eeehghh..”,
semakin liar sodokan Si Bapak, sampai pantat Bella merah-merah karena
hantaman-hantaman paha Si Bapak.

Penis diayun untuk menyodok sedalam-dalamnya. Keduanya
tercerai dari kesadaran kembali. Erangan dan ceracau terlontar di luar kendali
akal. Aku mulai mendaki dan kupercepat kocokan tanganku, aku masih duduk dengan
resleting terbuka.

Lalu kulihat dengan kasar Bella ditelentangkan dan diangkat
satu kakinya yang kanan dan dipegangi. Lurus ke atas. Didekatkan penisnya
kembali, dengan tubuh tegak sejajar kaki kanan Bella, Si Bapak memajukan dan
menghujamkan penisnya lalu mulai mengayuh kembali.

Keduanya berpacu kembali, berliter-liter keringat telah
membanjir keluar dari tubuh keduanya sampai sprei basah kuyup. Tetek-tetek Bella
tergoncang-goncang hebat. Si Bapak rupanya telah gemas dan geram dalam luapan
birahi yang lebih mendera dari permainan pertama. Hunjaman-hunjaman penisnya
kuat dan menyentak. Bella entah telah berada di mana saat ini, mungkin dia
sudah lenyap tenggelam di dasar samudera kenikmatan purba. Matanya hanya
membeliak-beliak dengan erangan-erangan yang sudah semakin menghilang. Kenikmatan
paling puncak telah tinggal sejengkal. Dan..

“Oohggh.. Aaghh.. Eegh.. Eeghh.. Eeghh.. Maauuhh..
Nyampaihh.. Neenngghh.”

Bella tidak sempat menanggapi lagi karena dia sudah
melampaui batas kesadaran, kenikmatan kali ini yang dia rasakan sudah tak
terukur. Kata-kata sudah lenyap tak bermakna. Lalu keduanya bersamaan nyaring
berteriak..

“Aahh!!”.

Keduanya melengkungkan tubuh masing-masing ingin saling
memasuki, Si Bapak mencoba menembuskan penisnya sampai ke tempat terdalam milik
Bella, Bella ingin mencakup seluruh milih Si Bapak. Keduanya melipat dan saling
mengatupkan dirinya dengan kuat-kuat ingin berpadu tak teruraikan.

Orgasme sempurna telah dilampaui. Mereka menggelepar. Diam
membisu masih meringkuk dan berpadu. Aku juga keluar sudah, sambil duduk di
kursi. Pengalaman luar biasa yang pernah kualami. Kontras membuat kekuatan tak terkira.

Kami lalu tertidur. Kira-kira jam 5 pagi aku terbangun
karena terganggu suara berisik, rupanya kedua makhluk didepanku sedang memacu
birahi kembali. Kulihat Bella sedang mengangkangi kembali Si Bapak, dengan
posisi membelakangi. Bella telah menemukan sang pemuas nafsunya. Dia seolah
ingin menghabiskan hidupnya disenggamai Si Bapak tua sang kuli pelabuhan yang
kekar dan kokoh itu. Aku yakin mereka pasti akan sering bertemu setelah malam
ini. Aku senang karena Si Bapak bakal tidak kesepian di ibukota ini bila sedang
dilanda birahi.

Sejak menikmati adegan Si Bapak dengan Eks Model itu
membuatku keranjingan untuk mencoba mengadakan kembali acara-acara begini namun
dengan aktor dan aktris yang berbeda.

E N D

cerita sex 2016,cerita sex terbaru,cerita sex
terupdate,cerita sex, cerita seks 2016,cerita seks terupdate,cerita seks
terbaru,cerita seks,

The post Cerita Seks Kuli Tua VS eks Model appeared first on Doyanbokep.

Cinta Di Salon Plus-Plus

$
0
0

cintadisalonplush-plush

Cerita Sex 2016, Pada hari Sabtu, aku dan Hanna sepakat untuk bertemu di
sebuah salan. Kami janjian di salon itu jam 13:00. Aku pun meluncur ke salon
itu sekalian  potong rambut. Sejenak aku
melirik jam tangan, terlihat jam satu kurang beberapa menit saja dan kuputuskan
untuk masuk. Seperti halnya salon-salon biasa, suasana salon ini normal tidak
ada yang luar biasa dari tata ruangnya serta kegiatannya. Aku langsung menuju
ke tempat meja reception dan mengatakan niatku untuk potong rambut. Disampaikan
oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku menunggu
sebentar sebab sedang sibuk semua. Sambil menunggu, aku mencoba untuk
melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat ada temanku
di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku. Kuakui bahwa
hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan
postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur
mereka, mereka berumur sekitar 20-30 tahun. Aku jadi teringat dengan omongan
temanku, Hanna, bahwa mereka bisa diajak kencan. Namun aku sendiri masih ragu
sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Cerita Sex,

Cerita Seks 2016, Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur oleh reception
bahwa aku sudah dapat potong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang
kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditentukan. Beberapa detik kemudian seorang
wanita muda nan cantik menugur sambil memegang rambutku., Cerita Seks,

Cerita Dewasa 2016, “Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku
lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang.

“Mmm… dirapi’in aja Mbak!” kataku pendek., Cerita Dewasa,

Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku
diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut.
Beberapa menit pertama begitu kaku dan dingin. Aku yang diam saja dan dia sibuk
mulai motong rambutku. Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk
mencairkan suasana.

Cerita Mesum 2016, “Mbak… udah lama kerja di sini?” tanyaku.

“Kira-kira sudah enam bulan, Mas… ngomong-ngomong situ baru
sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut.

“Iya… kemarenan saya lewat jalan ini, terus kok ada salon,
ya udah dech, saya potong di sini. Ini juga janjian sama temen, tapi mana ya
kok belum datang?” jawabku sedikit berbohong.

“Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek.

“Hei…” terdengar suara temanku sambil menepuk pundak.

“Eh… elo baru dateng?” tanyaku., Cerita Mesum,

“Iya nih… tadi di bawah jembatan macet, mmm… gue potong dulu
yach..” jawabnya sambil berlalu.

Cerita Bokep 2016, Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan
aku tahu Nadia namanya, 22 tahun, dia kost di daerah situ juga, dia orang
Manado, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk janjian
ketemu di luar pada hari Senin. Untuk pembaca ketahui setiap hari Senin, salon
ini tutup. Setelah aku selesai, sambil memberikan tips sekedarnya, aku
menanyakan apakah ia mau aku ajak makan.beritaseks.com Dia menyanggupi dan ia
menulis pada selembar secarik kertas kecil nomor teleponnya., Cerita Bokep,

Sambil menunggu Hanna, aku ngobrol dengan Nadia, aku sempat
diperkenalkan oleh beberapa temannya yang bernama Susi, Icha dan Yana.
Ketiganya cantik-cantik tapi Nadia tidak kalah cantik dengan mereka baik itu
parasnya juga tubuhnya. Susi, berambut agak panjang dan pada beberapa bagian
rambutnya dicat kuning. Icha, ia agak pendek, tatapannya agak misterius,
dadanya sebesar Nadia namun karena postur tubuhnya yang agak pendek sehingga
payudaranya membuat ngiler semua mata laki-laki untuk menikmatinya. Sedangkan
Yana, ia tampak sangat merawat tubuhnya, ia begitu mempesona, lingkar
pinggangnya yang sangat ideal dengan tinggi badannya, pantatnya dan dadanya-pun
sangat proporsional.

Akhirnya kami ketemu pada hari Senin dan di tempat yang
sudah disepakati. Setelah makan siang, kami nonton bioskop, filmnya Jennifer
Lopez, The Cell. Wah, cakep sekali ini orang, batinku mengagumi kecantikan Nadia
yang waktu itu mengenakan kaos ketat berwarna biru muda ditambah dengan rompi
yang dikancingkan dan dipadu dengan celana jeans ketat serta sandal yang tebal.
Kami serius mengikuti alur cerita film itu, hingga akhirnya semua penonton
dikagetkan oleh suatu adegan. Nadia tampak kaget, terlihat dari bergetarnya
tubuh dia. Entah ada setan apa, secara reflek aku memegang tangan kanannya.
Lama sekali aku memegang tangannya dengan sesekali meremasnya dan ia diam saja.

Singkat cerita, aku mengantarkan dia pulang ke kostnya, di
tengah jalan Nadia memohon kepadaku untuk tidak langsung pulang tapi
putar-putar dulu. Kukabulkan permintaannya karena aku sendiri sedang bebas, dan
kuputuskan untuk naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sambil menikmati musik,
kami saling berdiam diri, hingga akhirnya Nadia mengatakan,

“Mmm… Will, aku mau ngomong sesuatu sama kamu, memang semua
ini terlalu cepat, Will… aku suka sama kamu…” katanya pelan tapi pasti.

Seperti disambar petir mendengar kata-katanya, dan secara
reflek aku menengok ke kiri melihat dia, tampaknya dia serius dengan apa yang
barusan ia katakan. Dia menatap tajam.

“Apa kamu sudah yakin dengan omonganmu yang barusan, Nad?”
tanyaku sambil kembali konsentrasi ke jalan.

“Aku nggak tau kenapa bahwa aku merasa kamu nggak kayak
laki-laki yang pernah aku kenal, kamu baik, dan kayaknya perhatian and care.
Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Will.
Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar.

“Mmm… kalo aku boleh jujur sich, aku juga suka sama kamu, Nad…
tapi kamu mau khan kalo kita nggak pacaran dulu?” tegasku.

“Ok, kalo itu mau kamu, mmm… boleh nggak aku cium kamu,
bukti bahwa aku nggak main-main sama omonganku yang barusan?” tanyanya.

Wah rasanya seperti mau mati, jantungku mau copot, nafas
jadi sesak. Edan ini anak, seperti benar-benar! Sekali lagi, aku menengok ke
kiri melihat wajahnya yang bulat dengan bola mata yang berwarna coklat, dia
menatapku tajam dan serius sekali.

“Sekarang?” tanyaku sambil menatap matanya, dan dia
menganguk pelan.

“OK, kamu boleh cium aku,” jawabku sambil kembali ke
jalanan.

Beberapa detik kemudian dia beranjak dari tempat duduknya
dan mengambil posisi untuk memberi sebuah ciuman di pipi kiriku. Diberilah
sebuah ciuman di pipi kiriku sambil memeluk. Lama sekali ia mencium dan
ditempelkannya payudaranya di lengan kiriku. Ooh, empuk sekali, mantap! Payudaranya
yang cukup menantang itu sedang menekan lengan kiriku. Edan, enak sekali, aku
jadi terangsang nih. Secara otomatis batang kemaluanku pun mengeras. Dengan
pelan sekali, Nadia berbisik,

Foto Hot 2016

Foto Dewasa 2016

“Will, aku suka sama kamu,” dan ia kembali mencium pipiku
dan tetap menekan payudaranya pada lengan kiriku. Konsentrasiku buyar, sepertinya
aku benar-benar sudah terangsang dengan perlakuan Nadia, dan beberapa kendaraan
yang melaluiku melihat ke arahku menembus kaca filmku yang hanya 50%.

“Kamu terangsang ya, Will?” tanyanya pelan dan agak lirih.
Aku tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus badanku dan mengarah ke
bawah. Aku sudah benar-benar terangsang. Sekali lagi Nadia berbisik,

“Will, aku tau kamu terangsang, boleh nggak aku lihat
punyamu? punya kamu besar yach!” aku mengangguk. Dibukalah celana panjangku
dengan tangan kirinya, seperti ia agak kesulitan pada saat ingin membuka ikat
pinggangku sebab dia hanya menggunakan satu tangan. Aku bantu dia membuka ikat
pinggang setelah itu aku kembali memegang setir mobil.

Dielus-elus batang kemaluanku yang sudah keras dari luar.
Tidak lama kemudian ditelusupkan telapak kirinya ke dalam dan digenggamlah
kemaluanku.

“Ooh…” desahku pelan. Sedikit demi sedikit wajahnya
bergerak. Pertama, ia cium bibirku dari sebelah kiri lalu turun ke bawah. Ia
cium leherku, dan ia sempat berhenti di bagian dadaku, mungkin ia menikmati
aroma parfum BULGARI-ku. Ia makin turun dan turun ke bawah. Beberapa kali Nadia
melakukan gerakan mengocok kemaluanku. Pertama-tama dijilatinya pangkal batang
kemaluanku lalu merambat naik ke atas.beritaseks.com Ujung lidahnya kini berada
pada bagian biji kejantananku. Salah satu tangannya menyelinap di antara
belahan pantatku, menyentuh anusku, dan merabanya. Nadia melanjutkan perjalanan
lidahnya, naik semakin ke atas, perlahan-lahan. Setiap gerakan nyaris dalam
beberapa detik, teramat perlahan. Melewati bagian tengah, naik lagi. Ke bagian
leher batangku. Kedua tanganku tak kusadari sudah mencengkeram setir mobil.
Ujung lidahnya naik lebih ke atas lagi. Pelan-pelan setiap jilatannya kurasakan
bagaikan kenikmatan yang tak pernah usai, begitu nikmat, begitu perlahan.
Setiap kali kutundukkan wajahku melihat apa yang dilakukannya setiap kali itu
pula kulihat Nadia masih tetap menjilati kemaluanku dengan penuh nafsu.

Sesaat Nadia kulihat melepaskan tangannya dari kemaluanku,
ia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik bagian bawah
batang kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Nadia kemudian mulai
menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. Ia mulai merekahkan kedua
bibirnya, dengan berhati-hati ia memasukkan kepala kemaluanku ke dalam mulutnya
tanpa tersentuh sedikitpun oleh giginya. Kemudian bergerak perlahan-lahan
semakin jauh hingga di bagian tengah batang kemaluanku. Saat itulah kurasakan
kepala kejantananku menyentuh bagian lidahnya. Tubuhku bergetar sesaat dan
terdengar suara khas dari mulut Nadia. Kedua bibirnya sesaat kemudian merapat.
Kurasakan kehangatan yang luar biasa nikmatnya mengguyur sekujur tubuhku.
Perlahan-lahan kemudian kepala Nadia mulai naik.

Bersamaan dengan itu pula kurasakan tangannya menarik turun
bagian bawah batang tubuh kejantananku hingga ketika bibir dan lidahnya
mencapai di bagian kepala, kurasakan bagian kepala itu semakin sensitif. Begitu
sensitifnya hingga bisa kurasakan kenikmatan hisapan dan jilatan Nadia begitu
merasuk dan menggelitik seluruh urat-urat syaraf yang ada di sana. Kuraba
punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus dengan lembut lalu mengarah ke bawah.
Kudapatkan payudara sebelah kanan. Kubuka telapak tanganku mengikuti bentuk
payudaranya yang bulat. Kuremas dengan lembut. Kubuka satu persatu kancing
rompinya, dan kembali aku membuka tepak tangan mengikuti bentuk payudaranya.
Sambil tetap mengulum, tangan kanannya bergerak menyentuh tanganku, ia tarik
baju ketatnya dari selipan celana panjangnya. Dipegangnya tanganku dan
diarahkannya ke dalam. Di balik baju ketatnya, aku meremas-remas payudaranya
yang masih terbungkus BH. Kuremas satu persatu payudaranya sambil mendesah
menikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas agak kuat dan Nadia pun berhenti mengulum sekian
detik lamanya. Kuelus-elus kulit dadanya yang agak menyembul dari BH-nya dengan
sesekali menyelipkan salah satu jariku di antara payudaranya yang kenyal.

“Agh…” desahku menikmati kuluman Nadia yang makin cepat. Aku
turunkan BH-nya yang menutupi payudara sebelah kanan, aku dapat meraih
putingnya yang sudah mengeras. Kupilin dengan lembut. “Ooh… esst…” desahnya
melepas kuluman dan terdengar suara akibat melepaskan bibirnya dari kemaluanku.
Menjilat, menghisap, naik turun. Ia begitu menikmatinya. Begitu seterusnya
berulang-ulang.

Aku tak mampu lagi melihat ke bawah. Tubuhku semakin lama
semakin melengkung ke belakang kepalaku sudah terdongak ke atas. Kupejamkan
mataku. Nadia begitu luar biasa melakukannya. Tak sekalipun kurasakan giginya
menyentuh kulit kejantananku. Gila, belum pernah aku dihisap seperti ini,
pikirku. Pikiranku sudah melayang-layang jauh entah ke mana. Tak kusadari lagi
sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di
tubuhku yang semakin tinggi. Aku berhenti sejenak meraba payudaranya. Kutengok
ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang
kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku.

“Kamu luar biasa, Nad,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan
kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya. Nadia tersenyum manis dan berkesan
manja.

“Eh, bisa keluar aku kalo kamu kayak gini terus,” bisikku
lagi merasakan genggaman tangannya yang tak kunjung mengendur pada kemaluanku. Nadia
tersenyum.

“Kalo kamu udah nggak pengen keluar, keluarin aja, nggak
usah ditahan-tahan,” jawabnya dan setelah itu menjulurkan lidahnya keluar dan
mengenai ujung batang kemaluanku. Rupanya ia mengerti aku sedang berjuang untuk
menahan ejakulasiku.

“Aaghhh…” desahku agak keras menahan rasa ngilu. Bukan
kepalang nikmat yang kurasakan, tubuhnya bergerak tidak karuan, seiring dengan
gerakan kepalanya yang naik turun, kedua tangannya tak henti-henti meraba
dadaku, terkadang ia memilin kedua puting susuku dengan jarinya, terkadang ia
melepaskan kuluman untuk mengambil nafas sejenak lalu melanjutkannya lagi.
Semakin lama gerakannya makin cepat. Aku sudah berusaha semaksimal untuk
menahan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Aku meraba ke arah bawah.
Kubuka kancing celananya. Agak lama kucoba membuka dan akhirnya terlepas juga.
Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Aku dapat
rasakan rambut kemaluannya tipis.

Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Kuteruskan agak ke
bawah. Nadia mengubah posisinya. Tadinya ia yang hanya bersangga pada satu sisi
pantatnya saja, sekarang ia renggangkan kedua kakinya. Dengan mudah aku dapat
menyentuh kemaluannya. Beberapa saat telunjukku bermain-main di bagian atas
kemaluannya. Aku naik-turunkan jari telunjukku. Ugh, nikmat sekali nih rasanya,
pikirku. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. Aku
jelajahi setiap milimeter ruangan di dalam kemaluan Nadia. Aku temukan sebuah
kelentit di dalamnya. Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal juga
rasanya tangan kiriku. Sejenak kukeluarkan jariku dari dalam. Lalu aku
menikmati setiap kuluman Nadia. Rasanya sudah beberapa tetes spermaku keluar.
Aku benar-benar dibuat mabuk kepayang olehnya.Beritaseks

Kembali kumasukkan jariku, kali ini dua jari, jari telunjuk
dan jari tengahku. Pada saat aku memasukkan kedua jariku, Nadia tampak
melengkuh dan mendesah pelan. Semakin lama semakin cepat aku mengeluar-masukkan
kedua jariku di lubang kemaluannya dan Nadia beberapa menghentikan kuluman pada
batang kemaluanku sambil tetap memegang batang kemaluanku. Entah sudah berapa
orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami
lewati, namun aku tidak peduli. Kenikmatan yang kurasakan saat itu benar-benar
membiusku sehingga aku sudah melupakan segala sesuatu.

Kembali Nadia menjilat, menghisap dan mengulum batang
kemaluanku dan entah sudah berapa lama kami melakukan ini. Kutundukkan kepalaku
untuk melihat yang sedang dikerjakan Nadia pada kemaluanku. Kali ini Nadia
melakukan dengan penuh kelembutan, ia julurkan lidahnya hingga mengenai ujung
kepala kemaluanku lagi. Ia memutar-mutarkan lidahnya tepat di ujung lubang
kemaluanku. Sungguh dashyat kenikmatan yang kurasakan. Beberapa kali tubuhku
bergetar namun ia tetap pada sikapnya. Sesekali ia masukkan semua batang
kemaluanku di dalam mulutnya dan ia mainkan lidahnya di dalam.

“Ooh.. Nad… enakk…” desahku sambil melepaskan tangan kiriku
dari lubang kemaluannya. Kupegang kepalanya mengikuti gerakan naik turun.

“Nadia, aku sudah nggak tahannn…” kataku agak lirih menahan
ejakulasi. Namun gerakan Nadia makin cepat dan beberapa kali ia buka matanya
namun tetap mengulum dan terdengar suara-suara dari dalam mulutnya.

“Aaaagghhh…” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma
dari dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Keadaan mobil kami saat itu
sedikit tersentak oleh pijakan kaki kananku. Aku menikmati setiap sperma yang
keluar dari dalam kemaluanku hingga akhirnya habis. Nadia tetap menjilati
kemaluanku dengan lidahnya. Dapat kurasakan lidahnya menyapu seluruh bagian
kepala kemaluanku. Ugh, nikmat sekali rasanya. Setelah membersihkan seluruh
spermaku dengan lidahnya, Nadia bergerak ke atas. Kulihat dia, tampak ada
beberapa spermaku menempel di sebelah kanan bibirnya dan pipi kirinya. Aku
mulai bergerak memperbaiki posisi dudukku, perlahan-lahan. Sambil tetap
digenggamnya batang kemaluanku yang sudah lemas, Nadia beranjak ke atas melumat
bibirku, masih terasa spermaku. Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan
mata. Akhirnya ia merapikan posisinya, ia duduk dan merapikan pakaiannya. Aku
pun merapikan pakaianku sekedarnya. Aku kenakan celana panjangku namun tidak
kumasukkan kemejaku.

Beberapa hari setelah itu, aku main ke kost Nadia dan pada
saat itu pula kami mengikat tali kasih. Awal bulan Maret lalu Nadia kembali
dari Manado setelah 2 minggu ia berada di sana dan ia tidak kembali lagi
bekerja di salon itu. Sekarang kami hidup bersama di sebuah tempat di daerah
Grogol, sekarang ia diterima sebagai operator di salah satu perusahaan penyedia
jasa komunikasi handphone. Sedangkan aku tetap sebagai animator yang bekerja di
sebuah perusahaan di daerah Kedoya tapi aku harus meninggalkan kostku. Setelah
kami hidup seatap, Nadia mengakui padaku bahwa selama enam bulan ia bekerja di
salon itu, ia pernah melayani pelanggannya dan ia mengatakan bahwa semua
pekerja yang bekerja di salon itu juga pekerja seks. Nadia tidak mengetahui
bagaimana asal mulanya. Nadia sendiri tidak tahu apakah salon merupakan sebuah
kedok atau seks adalah sebuah tambahan. Dia mengatakan bahwa untuk mengajak
keluar salah satu karyawati di situ, seseorang harus membayar di muka sebesar
Rp 500.000. Rasanya Jakarta hanya milik kami berdua, tiap malam setelah mandi
sepulang dari kerja atau setelah makan malam, kami melakukan hubungan seks.
Entah sampai kapan semua ini akan berakhir dan entah kapan kami akan resmi
menikah.

Kami sungguh menikmati setiap hari yang akan kami lalui dan
telah kami lalui bersama. Aku sungguh tidak peduli dengan asal-usulnya
pekerjaan Nadia sebab makin hari aku makin terbius oleh kenikmatan seks dan
mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada dia.
Cerita Seks 2016, Cerita Seks Terbaru, Cerita Seks, Cerita Sex 2016, Cerita Sex terbaru, Cerita sex

The post Cinta Di Salon Plus-Plus appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Belenggu Rindu Yang Tertahan

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Belenggu Rindu Yang Tertahan – Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum.

 

cerita-sex-belenggu-rindu-yang-tertahan-300x233

Cerita Sex: Belenggu Rindu Yang Tertahan

 

Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.

“Halo Mas Adietya sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
“Halo juga.. Sayang,” balasku pendek.
“Sudah lama ya nunggunya,” lanjutku lagi.

Cerita Sex | Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.

Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.

“Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di telinganya sambil mencumbu daun telinganya.
“aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.

Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.

“Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku lembut.

Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.

Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.

Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual.

“Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.

Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.

“Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”

Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.

“Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya,” bisikku lirih di telinganya.

Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.

Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.

Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.

Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.

“Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.

Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.

“Ssshh..” desisnya lirih.

Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.

Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku.

“Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
“Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.

Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.

Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.

“Ohh.. Sayang” desahku pelan.

Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.

Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.

“Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.

Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.

“Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.

Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.

“Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.

Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.

“Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.

Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.

“Mmm.. Mmm” gumamnya.

Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.

“Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.

Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.

“Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.

Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.

“Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.

Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.

Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.

“Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.“Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan penisku.

Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.

Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.

“Ohh.. Mas sayang” desahnya.

Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.

“Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.“Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya pelan.

Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.

“Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.

Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.

Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Belenggu Rindu Yang Tertahan appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Istriku Main Catur

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Istriku Main Catur – Seperti halnya umumnya orang lain, setelah selesai Kuliah kemudian cari kerja dan nikah. Demikian pula dengan kehidupan yang kujalani, sejak setamat dari SLTA di Kotaku di Jawa Tengah, aku melanjutkan Kuliah di Bandung di suatu Universitas ternama.

 

cerita-sex-istriku-main-catur-233x300

Cerita Sex: Istriku Main Catur

 

Cerita Seks | Tahun 1994 adalah tahun kelulusanku dan di tahun itu pula aku diterima di suatu Perusahaan BUMN setelah melalui penyaringan beberapa kali dan sangat ketat. Kehidupan ini kujalani seolah tanpa hambatan, lancar-lancar saja, tidak seperti yang kebanyakan orang bilang bahwa kehidupan ini penuh perjuangan dan sulit untuk mencari kerja. Hal ini pernah aku syukuri bahwa ternyata aku diberikan banyak kemudahan-kemudahan oleh Tuhan didalam mengarungi kehidupan dijaman serba sulit ini.

Karena telah merasa cukup dan sedikit mempunyai kemampuan untuk membina Rumah Tangga maka pada tahun 1995 aku memberanikan diri untuk melamar dan melakukan kesepakatan untuk menikah dengan seorang wanita Cantik idamanku yang sejak semester pertama kuliah aku mengenalnya dan sejak saat itu pula aku bersepakat untuk pacaran. Sebut saja namanya Erna, gadis asal Jawa Barat dengan kulit putih bersih yang sangat terawat dengan rambut hitam. Hal ini sangatlah wajar karena ditunjang dengan kemampuan materi Orang Tuanya yang sebagai pengusaha. Perbedaan usia hanya satu tahun antara aku dan Erna yang sekarang sudah menjadi istriku, aku lebih tua dan kini usiaku 36 tahun.

Banyak teman-temanku bilang bahwa aku adalah laki-laki yang sangat beruntung bisa beristrikan seorang wanita seperti Erna istriku. Disamping orangnya baik, supel, cantik, padat berisi, kaya lagi. Bulu-bulu halus tumbuh agak lebat dilengannya yang sangat mulus. Pernah seorang teman bilang bahwa “dijalan raya saja banyak kendaraan apalagi diterminal”.

Cerita Hot | Hal itu memang suatu kenyataan dan merupakan gaya tarik yang sangat luar biasa yang bisa menimbulkan birahi yang menggebu-gebu bila melihat istriku Erna telah melepaskan semua pakaian yang menutupinya, dengan kulit yang putih mulus dan bulu-bulu hitam lebat diantara pangkal kedua belah pahanya yang sangat kontras, sungguh hal ini yang membuat aku semakin tak tahan untuk berpisah lama-lama dengan istriku. Tinggi badan istriku 167 cm dan beratnya saat ini sekitar 53 kg.

Kehidupan rumah tanggaku telah kujalani dengan penuh kebahagiaan selama kurang lebih delapan tahun, apalagi pada tahun ketiga pernikahanku telah lahir seorang anak laki-laki yang tumbuh dengan sehat dan lucu yang kini telah berusia 5 tahun. Ditambah lagi pada tahun ke-enam pernikahan, kami pindah ke rumah yang kami beli dari hasil jerih payahku sendiri selama ini walau hanya merupakan rumah KPR bertype 45. Kalau dibandingkan dengan rumah mertua sangatlah tidak seimbang dan istriku sangat menyukainya karena segala sesuatunya dialah yang mengaturnya tanpa harus campur tangan orang lain seperti sebelumnya yaitu di rumah orang tuanya.

Dirumah kami inilah awal dari segala perubahan kehidupan yang aku rasakan sangat bahagia menjadi suatu siksaan dan tekanan bathin yang menimpa diriku hingga kini. Awalnya setelah hampir setahun tinggal dirumah sendiri, istriku berangsur-ansur sudah mempunyai kebebasan, keleluasaan termasuk untuk menyampaikan uneg-unegnya yang selama ini terpendam, yang aku sendiri sebagai suami telah disadarkan bahwa ternyata didalam kehidupan sexual istriku masih banyak ketidak puasan atas sikap dan kemampuanku sebagai seorang suami selama ini. Memang selama ini aku didalam melakukan hubungan senggama tidak bisa bertahan lama, paling lama mungkin hanya 20 menit itupun kalau aku dalam kondisi fit.

Walau sebelumnya sudah melakukan pemanasan dan aku sering melihat, merasakan bahwa memek istriku sudah basah pertanda adanya rangsangan. Tragisnya bila pemanasan dilakukan terlalu lama maka semakin aku tak tahan untuk berlama-lama. Aku telah berusaha berkali-kali untuk pengaturan waktu agar terjadi kelambatan dan penundaan dalam penyemprotan (ejakulasi), semua itu pasti mengalami kegagalan.

Yang aku rasakan bila sedang berhadapan dengan istriku dalam melakukan senggama adalah gairahku yang menggebu dan kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara bila penisku telah kumasukan dalam memeknya, dan berikutnya aku slalu tidak bisa mengendalikan diri lagi sehingga dalam tempo yang singkat pertahananku pasti tak terbendung lagi. Perlu diketahui bahwa sejak pernikahan hingga kini hampir tiada perubahan atas alat kewanitaan istriku, selalu terasa sempit dan nikmat. Hal ini dimungkinkan karena pada saat melahirkan anakku satu-satunya dengan cara Caesar sehingga secara phisik tidak banyak perubahan.

Aku telah berusaha untuk mengkonsumsi obat-obatan dan sering pula untuk konsultasi ke dokter tetapi hasilnya belum juga adanya hasil dan perubahan yang diharapkan atas daya tahanku. Pada awal-awal pernikahan dulu, aku bisa melakukan senggama berulang-ulang hingga 4 atau 5 ronde dalam semalam dan itupun umumnya yang ke 4 atau ke 5 yang mempunyai daya tahan dan dapat mengimbangi kemauan istriku. Tapi saat ini dua rondepun sangat sulit aku lakukan, biasanya bila telah mengeluarkan sperma, badanku terasa lunglai dan ngantuk yang amat sangat. Mungkin hal ini akibat berat badanku yang sudah tidak seimbang lagi dengan tinggi badanku dimana perutku sudah membuncit dan sama sekali tidak atletis. Tinggiku 170 cm dan beratku 83 kg.

Sejak masa SLTP aku mempunyai kegemaran atau hobby yang hingga kini masih sering aku lakukan.

Kegemaran tersebut adalah bermain Catur. Kegemaran ini sering aku lakukan dengan orang-orang atau teman pada saat-saat senggang dan sudah merupakan rutinitas hingga kini yaitu pada setiap Jumat malam aku bermain catur dengan seorang tetanggaku yang bernama Usman. Kadang Sabtu malampun bila sama-sama tidak mempunyai acara lain yang lebih penting kami asyik bermain Catur hingga kami betul-betul sudah capek dan suntuk. Sabtu dan minggu kebetulan sama-sama merupakan hari libur buat kami berdua.

Dia kami kenal sejak pindah di perumahan yang kami tinggali saat ini dan Usman ini walau sudah bekerja, mempunyai rumah sendiri dan berusia mendekati angka 33 belum juga menikah. Orangnya tampan dan mempunyai tinggi tidak beda jauh dengan diriku, hanya saja badannya lebih atletis. Disamping mempunyai kegemaran bermain Catur, dia juga mempunyai jadwal rutin untuk bermain tennis. Usman inilah yang akhirnya semakin membuat bathinku menjadi tertekan dan tak berkutik untuk menghadapai gelombang percaturan cinta istriku hingga kini.

Dengan media papan catur ini, hubungan antara keluargaku dengan Usman menjadi akrab dan dekat. Kedekatan yang masih dalam batas wajar-wajar saja, begitupun hubungan antara istriku Erna dengan Usman, masih dalam etika kewajaran tanpa ada sesuatu yang perlu dicurigai. Sudah menjadi kebiasaan istriku, bila kami sedang bermain catur dan anakku sudah lelap tidur, istriku ikut juga menemani sambil memberikan dukungan untuk menyediakan secangkir kopi dan aneka camilan.

Karena sudah terbiasa dan akrab, dalam menemani kami bermain catur, istrikupun dalam berpakaian juga biasa saja yaitu kadang pakai celana pendek ataupun baju tidur dan biasanya istriku hanya mampu menemani hingga jam 12 malam yang selanjutnya berpamitan untuk tidur lebih dulu. Permainan catur ini kami lakukan diruang keluarga dengan ber-alaskan karpet dan kadang dalam menemani kami, istriku menggelar kasur lipat sambil nonton TV.

Aku pernah beberapa kali melihat mata Usman mencuri-curi pandang pada bagian-bagian tubuh indah istriku pada saat menemani kami bermain catur ataupun pada saat istriku sedang tiduran dikasur lipat tapi semua itu aku abaikan. Dan pernah aku rasakan permainan catur Usman sangat tidak bagus dan kurang kosentrasi, dan setelah aku cari tahu penyebabnya ternyata aku melihat bahwa matanya sering terarah ke paha mulus istriku yang saat itu duduk disebelahku.

Inipun aku abaikan bahkan aku merasa bangga mempunyai istri yang memang penuh dengan kekaguman. Tapi suatu Jum”at malam kira-kira enam bulan yang lalu, pada saat permainan catur baru beberapa babak, aku merasakan kantuk yang amat sangat setelah minum kopi yang disediakan istriku dan hal ini kusampaikan pada istriku yang saat itu menemani kami.

“Ma.. Papa kok ngantuk berat yaa..”
“Masak sih.. Papa khan udah minum kopi? Masak masih ngantuk juga..”

Dan berikutnya aku nggak bisa tahan lagi, aku terlelap dan tak ingat apa-apa lagi. Apakah Usman langsung pamitan pulang, akupun tak tahu. Yang aku tahu pagi-pagi aku bangun dalam posisi ditempat tidurku dalam kondisi badan yang sangat segar.

Jum”at malam berikutnya berjalan biasa saja, permainan caturku dengan Usman berakhir hingg jam 3 pagi dan Usman berpamitan untuk pulang. Begitu juga dengan Jum”at malam selanjutnya tanpa ada rasa kantuk tapi Sabtu malam kami bermain catur lagi karena sama-sama tidak mempunyai acara masing-masing dan rasa kantuk menyerang aku lagi sekitar jam masih menunjukan pkl 10.15 malam. Kali ini aku pamitan untuk tidur dan Usman kuanjurkan untuk pulang. Pada saat masih tersisa kesadaran sebelum terlelap, aku sempat istriku berbicara sama seseorang sesaat setelah mengantarku ke

kamar tidur dan kejadian selanjutnya aku tak tahu apa-apa.

Timbul tanda-tanya dan curiga pada diriku, kenapa rasa kantuk begitu tiba-tiba, dan akhirnya aku sempat curiga telah terjadi sesuatu pada istriku apalagi akhir-akhir ini tampilannya tambah seksi dan merias diri. Aku tidak mau sembrono dengan semua ini dan aku tidak mau menyakiti istriku atas kekeliruan akibat kesalah dugaanku yang tanpa bukti. Maka pada saat menjelang tiba jadwal catur rutinku dengan Usman, aku mempersiapkan diri mengatur strategi agar semua apa yang ada dibalik kecurigaanku bisa terjawabkan. Sekitar jam 7 malam, aku telah mengkonsumsi (minum) obat anti kantuk. Hal ini aku lakukan karena aku telah curiga bahwa didalam minuman kopi yang disediakan istriku telah dicampuri obat tidur.

Permainan catur dimulai sekitar jam 19.30, semua berjalan seperti biasanya. Istriku menemani dengan tampilan terkesan sangat ceria. Kopipun aku minum seperti biasanya tapi hanya seperempat gelas saja. Sekitar jam 10.00 malam, aku merasa sedikit kantuk, dan sesuai strategi dan rencana, aku pura-pura ngantuk sekali dan selanjutnya aku pura-pura tak tahan lagi sehingga istriku memapahku ketempat tidur.

Beberapa saat kemudian, sayup-sayup terdengar istriku melakukan dialog dengan seseorang dan dengan perlahan-lahan aku intip dari lubang kunci, ternyata istriku sedang duduk berhadap-hadapan diantara papan catur dengan Usman. Mereka seolah-olah lagi bermain catur.
Beberapa menit kemudian istriku beranjak menuju kekamar tidurku dan buru-buru aku segera memposisikan diri seolah tertidur lelap. Istriku menggoyang-goyangku seolah mau membangunkanku.

“Pa.. Pa.. gimana nih caturnya? Mau dilanjutin?”

Aku diam seolah pulas sekali dan istriku keluar kamar yang sebelumnya menyelimutiku dan menghidupkan lampu tidur dikamarku.

Sekitar dua menit kemudian, aku mencoba mengintip lagi dari lubang kunci, ternyata papan catur telah ditinggalkan begitu saja. Diantara kerasnya suara TV, aku masih sedikit mendengar bahwa istriku telah melakukan aktifitas, apa itu, akupun belum tahu.

Kemudian aku ambil kursi rias yang ada dikamarku secara perlahan dan kutaruh dekat pintu. Dengan harapan aku bisa melihat aktifitas istriku melalui ventilasi diatas pintu kamarku. Betapa terkejutnya aku, ternyata istriku sedang berpagutan mesra diatas kasur lipat dengan Usman. Badanku secara mendadak menggigil dan mengeluarkan keringat dingin. Aku bingung dan serba salah, apa yang harus aku lakukan, aku tak tahu. Sejenak aku ingin membuka pintu dan menghentikan tindakan pengkianatan yang dilakukan istriku dan Usman, tapi keberanian itu menjadi padam begitu aku teringat bahwa istriku sering mengeluh atas ketidak mampuanku untuk bertahan lama dalam senggama.

Aku bingung dan kulihat lagi mereka yang ternyata tangan kanan Usman telah menyelinap didalam celana pendek istriku.. Och.. semakin aku tak mampu berbuat apa-apa. Sekilas sempat aku berpikir mungkin perbuatan mereka kali ini bukan yang pertama kali dan semakin aku yakin bahwa selama ini istriku telah sengaja memasukan obat tidur pada kopiku sehingga mereka leluasa untuk bermain catur birahi dan dengan demikian maka tetangga yang lain tak akan pernah curiga.

Usman dengan semangatnya melahap bergantian kedua puting susu dihadapannya dan tangannya telah berhasil memelorotkan celana pendek istriku. Aku hanya termangu menyaksikan aksi mereka berdua yang nampak saling semangat dan saling menyerang. Jantungku semakin berdebar. Sesaat kemudian mereka berdiri sambil melepaskan pakaian masing-masing, sesaat kemudian baik istriku dan Usman telah telanjang bulat.

Kontol Usman telah berdiri kencang dan tegak, diameternya tidak beda jauh dengan punyaku tapi panjangnya mungkin sedikit lebih panjang punya Usman.

Istriku dipepetkan ditembok, mereka saling berciuman dengan ganas sekali, tangan kanan istriku meremas-remas kontol Usman dan tangan kanan Usman menggesek-nggesek memek istriku. Terlihat istriku tidak sabaran, kontolnya Usman diarahkan ke memeknya dengan sedikit kaki kiri istriku diangkat Usman maka masuklah senjata Usman pada memeknya, terlihat istriku memejamkan mata.

“Oooch.. kocok Dik Usman.. kocok..”

Dengan gerakan naik turun, Usman mengocok berulang-ulang dan badan mereka berdua semakin mengkilap karena keringat.

“Cek.. cek.. pleek.. plek.. ceck..”

Sesaat kemudian kocokan Usman berhenti

“Mbak Erna.. enak sekali memeknya.. terasa kenyuut-kenyuut..”
“Kontolmu juga Dik Usman.. gagah perkasa..”

Kemudian gantian kaki kanan istriku diangkat dengan tangan kiri Usman dan kocokan dilanjutkan lagi.

“Och.. ooch.. enak Dik.. teeruuss.. kocok teruuss..”
“Mbak.. aku mau keluar Mbak..”
“Jangan dulu Dik Usman.. jangaann.. akuu masih pingiinn lama-lama Dik”
“Nggak tahaann Mbaak.. aku nggaak tahan.. uenaakk Mbakk..”

Terlihat Usman menghentikan kocokannya dan semakin menekan dalam-dalam kontolnya dalam memek istriku..

“Ma’af Mbak.. aku nggak tahaann.. ma’aaf.. oocchh.. oocchh..”

Istriku memeluk erat-erat tubuh Usman seolah nggak mau dilepas seterusnya..

“Kenapa buru-buru dikeluarin Dik.., aku belum dapet lho..”
“Sabar Mbak.. betul-betul aku nggak tahaann.. wuennaakk buuanget.. memek Mbak hangett sekali dan waouw.. suereett Mbaak..”

Sesaat kemudian terlihat kontol Usman terlepas dari memek istriku dan dibarengi tetesan sperma dari dalam vagina istriku dan istriku mengambil handuk kecil untuk mengeringkan keringat serta membersihkan memeknya.

Oochh hanya segitu kemampuan si Usman (pikirku), aku agak lega ternyata kemampuannya tidak beda jauh dengan kemampuanku. Aku menghela nafas panjang, dan berharap mudah-mudahan istriku menjadi kapok karena tidak terpuaskan oleh Usman dengan begitu pasti tidak akan mengulanginya lagi. Tapi.. kenyataannya lain dari dugaanku..

Usman betul-betul dapat layanan spesial dari istriku, diambilkannya segelas air minum dingin dan diminum bergantian dengan istriku. Sambil bersandar di dinding, kaki Usman diselonjorkan dan istriku mendekati Usman dengan duduk berhadapan diatas pangkuannya

“Mbak.. susunya masih kenceng dan bulu-bulu memek Mbak yang lebat ini (sambil tangan kanan Usman mengelus mesra memek istriku), membuatku ingin tiap malam bertandang kerumah Mbak ini..”
“Sama Dik Usman.. aku sendiri tiap hari rindu sama kontolmu yang ini..”, (sambil tangan kanan istriku mengelus kontol Usman yang masih lunglai)..

Mereka saling kecup dan saling pagut kembali, tangan kiri Usman memeluk punggung istriku dan tangan kanannya mengelus-elus secara bergantian gumpalan bokong istriku yang mulus dan menggairahkan, sesekali jari tengah Usman mengusap memek dan permukaan anus istriku sehingga istriku melakukan gerakan-gerakan berkedut akibat geli-geli nikmat

“Ouuw.. ouucwww.. woouuwww.. geli Dik Usman..”

Tak kalah lihainya, tangan kanan istriku meremas-remas Kontol Usman yang sudah agak mulai mempunyai semangat baru.
Badan Usman bergeser kearah kasur lipat yang sedari tadi belum dimanfaatkan sambil istriku tetap dipangkuannya. Dan sekarang istriku dalam posisi diatas dan masih menunduk karena pagutan yang terlihat mulai panas kembali.

Kedua tangan Usman meremas-remas bongkahan bokong istriku yang semakin lama bergerak berputar-putar tak karuan.
Istriku terlihat mulai bangkit lagi semangatnya yang terpendam akibat belum terpuaskan. Kecupan demi kecupan istriku menjalar dari bibir Usman, ke leher, ke dada dan puting Usman dan terakhir berhenti sejenak mengulum membasahi helm kontol Usman yang sudah berdiri tegak siap perang kembali. Istriku terlihat sudah nggak tahan begitu melihat kontol Usman tegak menantang, dan segera dituntun untuk dimasukkan kedalam memeknya. Diputar-putar kepala kontolnya di bibir memeknya yang sedikit berlendir dengan tangan kanannya dan sesaat kemudian, blless.., istriku sedikit menjerit histeris.

“Woouuwww.. heehhii.. heehhii..”

Badan istriku sedikit bergetar dan diam sejenak sambil kedua tangannya bertumpu pada dada Usman, sebaliknya kedua tangan Usman meremas-remas buah dada istriku.

Mulanya dengan gerakan sedikit memutar dan kemuadian istriku menaik turunkan pantatnya.

“Teruuss Mbak.. terruuss Mbak.. teerruuss..”
“Kocok Mbak Erna sayang.. kocokk.. putaarr.. dan.. teerruuss..”
“Woouwww.. woouwww.. enakk Dik.. woouwww..”

Sambil sedikit membungkuk, istriku melakukan gerakan tarik tekan berulang-ulang, semakin lama semakin cepat dan beberapa saat kemudian..

“Woouuwww.. woouuwww.. akuu mau keluar Dik Usman.. woouwww..”

Gerakan tarik tekan istriku semakin kenceng dan mendadak terdiam sambil pantatnya berdenyut-denyut menekan-nekan..

“Woouuwww.. woouwww.. aakkuu keluar Dik Usman saayyaanngg..”

Mereka saling berpelukann erat dan pantat istriku masih berdenyuutt kenyuutt menekan-nekan seolah-olah Kontol Usman akan dilahap dimasukkan kedalam memeknya sedalam-dalamnya tanpa sisa..

“Wwoouuwww..”

Napas istriku terlihat tersengal-sengal dan berangsur-angsur menjadi diam tanpa gerakan sedikitpun karena lunglai kenikmatan yang habis diraupnya. Bibir Usman dikecupnya berulang-ulang..

“Terimakasih Dik Usman.. terimaksih.. wuennaakk sekali..”

Usman mulai sedikit melakukan gerakan menaik turunkan kontolnya dimemek istriku perlahan-lahan dan gerakan itu rupanya disambut oleh istriku yang masih ingin mencari kenikmatan-kenikmatan yang sudah lama tidak didapatkan dari aku suaminya.

Dengan posisi sedikit dirubah, istriku bertumpuh dengan kedua lututnya disamping pinggul kiri kanan Usman, istriku mulai memompa dan menggosok-gosokan memeknya pada tiang kemerdekaan Usman. Perlahan tapi pasti dan semakin lama semakin cepat kocokan-kocokan yang dilakukan mereka berdua. Istriku dengan gerakan angkat tekan dan Usman gerakan tarik dorong keatas sekencang-kencangnya dan itu semua menimbulkan bunyi.

Istriku mulai terpancing lagi dan..

“Zzhh.. woouwww.. zzhh.. woouwww.. zzhh.. woouwww..”
“Terruuss.. yyaa.. teerruuss.. hmemmhh.. yaa..”

Gerakan mereka berdua semakin berpacu.. kencang.. dan keraass seolah mereka mau mengakhiri semuanya dan..

“Aku mau keluar lagi Dik Usman sayaangg.. teerruuss.. teerruuss..”

Mendadak istriku memeluk erat dada Usman, gerakan sama sekali berhenti dan kembali lagi bongkahan pantat istriku berdenyut-denyut menekan-nekan tanda kenikmatan yang tiada tara.

“Mbak Erna.. memeknya semakin licin dan kenyuutt-kennyuutt Mbak”

“Wuenakk Mbak.. kontolku terasa dipijit-pijit.. Mbak Erna sayaang..”

Setelah berhenti melakukan gerakan beberapa saat, istri langsung dibalik oleh Usman sehingga posisinya dibawah. Ternyata Usman belum sampai final. Dengan rakusnya Usman menghisap puting susu istriku yang semakin memerah dan kenceng.

Istriku menggelinjang-nggelinjang ke-enakan dan pantat Usman mulai memompa naik turun.

Gerakan Usman memompa naik turun lama sekali. Kemudian Usman menghentikan kocokannya dan akhirnya kaki kiri istriku diangkat tegak lurus dan ditekan-tekannya kontolnya sekencang-kencangnya.

“Teruuss.. teruuss.. Dik Usman.. teruuss.. dinding rahimku terasa tersundul-sundul.. wuennaakk Dik.. teruuss dikk..”

Usman mengganti kaki kanan istriku yang sekarang diangkat dan tekanan demi tekanan semakin membuat keringat mereka berdua bercucuran.

Dalam hatiku, edan tenan tetanggaku ini. Di satu sisi dia sebagai lawan seru caturku. dan disisi lain ternyata dia menjadi lawan tanding birahi sex istriku. Aku mangaku kalah dalam mengontrol daya tahan tetapi aku tak boleh menyerah.. aku harus bisa.. tapi.. apa mungkin aku bisa. Aku sedari tadi diam tertegun melihat keganasan mereka berdua dan aku hanya bisa meremas-remas kontolku yang basah karena lendir akibat terangsang hebat. Badanku terasa kelu dan kaku karena depresi, tegang dan amarah yang menjadi satu.

Kulihat lagi permainan mereka, dan ternyata kini kedua kaki istriku diangkat dengan cara tangan kiri Usman memegang pergelangan kaki kanan istriku dan sebaliknya tangan kanan Usman memegang pergelangan kaki kiri istriku. Yang menjadi iri dan aku tertegun, selain Usman masih mengocok kontolnya, kedua kaki istriku dimainkan dengan cara dirapatkan tegak lurus dan kemudian dikangkangkan, begitu terus berulang dan terlihat dari mimik wajah istriku, dia menikmati semua gerakan yang dilakukan oleh Usman.

“Ech.. ouw.. ouw.. yaou.. teruuss.. terruss.. oeii..”

Beberapa menit kemudian gerakan maju mundur Usman semakin kencang dan..
“Mbak.. aku nggak kuat lagi Mbak.. aku keluarin didalam yaa..”
“Nggak papa Dik.. semprotkan semuanya di dalam.. ayoo..”

Dan gerakan Usman mendadak berhenti sambil memeluk kedua kaki istriku, pantatnya semakin ditekankan kedepan dan berkedut-kedut.

“Oochh.. ouch.. creett.. creutt.. cruutt..”

Usman rebah dipelukan istriku. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Istriku Main Catur appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Meluruskan Jalan Yang Belok

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Meluruskan Jalan Yang Belok – Malam itu andi mengerjakan tugas yang menumpuk dari kantor di kosannya. “sial dasar PNS malas, lagi-lagi junior seperti saya harus mengerjakan tugas-tugas mereka dengan embel2 harus belajar lebih giat” umpat andi dalam hati.

 

 

cerita-sex-meluruskan-jalan-yang-belok-230x300

Cerita Sex: Meluruskan Jalan Yang Belok

 

terbesit kejadian yang andi lakukan bersama caca tiba-tiba kepala andi terasa pusing berat. handpone andi bergetar, segera ia melihat ada sms masuk. ternyata itu sms dari caca yang mengucapkan terimakasih sudah mau mendengarkan curhatan dia. andi masih terbayang-bayang kejadian tadi “sial kenapa sih tidak aku lanjutkan saja permainan tadi” nampaknya andi menyesal.

pusing dikepala andi sungguh menyiksa, kalau sudah begini apa daya pekerjaan kantor yang menumpuk tidak jadi dikerjakan. akhirnya andi memutuskan untuk istirhat sejenak.Sudah beberapa hari andi hanya menghubungi caca melalui sms atau telpon. andi benar-benar malu dan merasa bersalah dengan caca. hari ini seperti biasa tugas andi datang di pertemuan bos-bos besar. Pertemuan itu banyak sekali orang. perempuannya cantik-cantik, berkulit putih dan mulus.

Cerita Ngentot | andi memang memiliki jabatan yang strategis, kedekatanya dengan pengusaha-pengusaha membawa dia menjadi salah satu orang kepercayaan mereka. andi selalu membantu mereka dalam mengurus surat perizinan. entah untuk periklanan, pajak, dll. sebenarnya kerja PNS cumang ongkang kaki saja di kantor, kalo tak ada duit kaki mereka”PNS” males jalan.

sedangkan surat perijinan secepatnya harus mereka”pengusaha” dapatkan untuk tujuan promo atau kelancaran usaha mereka. inilah bobroknya PNS senior, makan duit rakyat kerjanya. jika memakai jalur biasa, yah surat mereka cuman jadi tumpukan paling akhir. itu aja mungkin alasan telat, bos lagi sibuk,keluar daerah, padahal dokumen mereka”PNS” timbun. ujung-ujungnya di peraturan negara surat keluar 2 minggu ini bisa berbulan-bulan.

andi selalu saja dikenalkan dengan kerabat mereka”pengusaha”. sangat jarang orang indo alias pribumi di jodohin dengan salah satu keluarga mereka”pengusaha” loh. karena mereka”pengusaha” sangat menjaga garis keturunan terlebih generasi nenek moyang. cuman pasti mereka”pengusaha” mendapat keuntungan lebih bukan jika memiliki menantu seperti andi.

pertemuan pengusaha ini tertutup, sepertinya hanya sedikit keturunan pribumi yang hadir. mereka”pengusaha” mengobrol dengan bahasa ingris, china dll. sedikit-sedikit andi tau obrolan mereka secara pasif karena walaupun andi berkerja waktu luangnya dipakai untuk les bahasa asing guna menunjang pergaulanya yang ini nih.
dari keramaian datang seorang pengusaha membawa seseorang wanita yang cantik bersamanya. andi yang sedang menikmati minuman di panggilnya.

“andi…andi….sini” panggil ko sandi.

andi langsung saja berjabat tangan dengan ko sandi. dan segera berjabat tangan dengan wanita disebelahnya.

“andi…” sapa andi,”angel…” sapa angel.

melihat penampilannya ci angel. ternyata dia masih sangat muda, mungkin kisaran umur 23an lah, taksir andi.

“angel ini habis di putusin pacarnya” sandi menambahkan.
“sandi ah biasa aja, malu tau masa baru kenal tau2 bilangnya kaya gitu” angel membalas sambil mencubit sandi.

sebenarnya usia mereka tidak jauh berbeda. sandi merupakan penerus usaha ayahnya dibidang garment dan dia selalu mengurus surat perijinan untuk jualan ataupun promosi ke andi.

karena mereka masih muda, obrolan mereka lanjut tidak seperti obrolan dengan pengusaha yang sudah berkeluarga obrolan mereka lebih banyak ke usaha dan keluarga, hanya sedikit basa-basi.

“andi ayo lah karoke bareng-bareng” ajak sandi.
“ah lo mah karoke minta atas sama bawah” jawab andi.
“sial kok ngomonginya di depan angel, ketauan belang gw dah” jawab sandi.
“jadi selama ini belum berubah yah masih nakal kya dulu” timpa angel.
“hahaha aq tau kok andi, lo gx suka wanita sembarangankan? nih ajakin angel aja” tawar sandi.
“lah, kok ajakin aku. nanti aku juga di suruh karoke atas bawah juga dong sama andi” jawab angel.
“hahahahah mereka tertawa bersama”

angel sebenarnya lebih cocok untuk sandi. angel berbadan putih, mulus, tinggi, cantik terawat. namun satu kekurangnya angel. dadanya rata. entah itu BH di sumpel apa biar minidres yang dia pakai muat.

andi yang sudah faham banget bentuk serta ukuran merasa kurang tertarik. mungkin kalo homo bercinta dengan angel merasa aman dan nyaman tidak ada masalah ataupun konflik batin dah. karena bentuk badanya sama dengan pria langsing ketimbang dengan wanita. andi berfikir positif , “mungkin emang keturunan juga kali atau masih masa pertumbuhan”.
tiba-tiba sandi di panggil orang lain.

“yah sial ikut obralan orang tua lagi nih” umpat sandi kepada angel dan andi.
“hahahaha sukurin, udh sana pergi nanti dibilang durhaka” jawab andi.
“eh iya yg ada gw bisa bangkrut juga nih kalo gx ikut, titip angel sebentar doang yah” jawab sandi.
“lama juga gpp kok, nanti tak bawa pulang” jawab andi.

tawa sandi terlepas seraya pergi meninggalkan mereka berdua.

“eh anggel sebenarnya sandi itu siapa kamu?, maaf yah tiba2 nanya begitu” tanya andi.
“ohhh ko sandi tuh masih sepupu” jawab angel.
“kalo sepupu bisa dong menikah?” tanya andi.
“enggak, orang tua kita ngelarang. karena ko sandi pengen banget adik perempuan yah dia selalu ngajakin aku” jawab angel.
“oh gitu, sayang banget yah” timpa andi.
“hahaha enggaklah, kalo udh jadian sama ko sandi mah nanti angel gx boleh turun dari kasur” jawab angel.
“hahaha ngaco kamu, gx sandi gx adiknya sama ngaco” jawab andi dengan becanda.
“ia lah kakaknya yang ngajarin, sebagai adik yang baik harus mengikuti” kata anggel.
“hahahah jadi kalo ko sandi yang lagi karaoke angel juga mau?” tanya andi.
“sial, emang beneran ko sandi hobynya masih kya gitu?” tanya angel.
“tanya aja sendiri” timpa andi seraya pergi mengambil minuman.
“ahhhhhhhhhhh” suara rengek angel.

angel mengikuti andi. ia terus berada di dekat andi. padahal tamu-tamu di situ banyak wanita berpakaian sexy jauh lebih sexy daripada angel. mungkin karena angel mudah di ajak bicara dan seumuran andi merasa nyaman. kalau wanita yang lain palingan seperti biasa jadi pajangan bos-bos doang.

andi memperhatikan pakaian angel. minidres dengan tubuh setinggi angel membuatnya terlihat janggal. paha angel yang mulus terus terpampang menggoda setiap setiap mata untuk melihat isi dalemannya. menggoda setiap tangan untuk mengelusnya dengan lembut.

pikiran andi yang ngeres menjadikan dia pusing dan berat. matanya terpejam beberapa detik. “sepertinya ini harus cepat dikeluarkan” pikir andi. tiba-tiba tangan angel menyentuk lengan andi, sedikit menahanya agar andi tidak hilang keseimbangan.

sikut andi tepat di tengah dadanya. andi kaget, yang mengagetkan biasanya jika tangan andi berada diposisi ini ia bisa merasakan kehangatan. ini berbeda, rasanya kosong. andi ingin sekali tertawa, namun tidak enak dengan usaha angel.

angel segera memanggil sandi. dengan cepat sandi datang dan menanyakan keadaan andi. andi hanya butuh istirahat, mungkin karena tidur larut malam andi kurang sehat.

dengan inisiatif, sandi memanggil taksi dan menyuruh angel menemaninya. angel bingung harus bawa kemana andi. andi meminta untuk istirahat sejenak. sebelum pergi ia bertemu dengan si punya pertemuan, si pemilik menawarkan ruangan
untuk istirahat namun andi menolak karena lebih nyaman untuk pulang.

sandi masih melanjutkan pertemuan, karena menurutnya angel saja yang mengantarnya sudah cukup terlebih dia di temani supir pasti beres. kebetulan mobil angel sudah ada di depan gedung, andi dan angel menaikin mobil itu meninggalkan gedung. taksi yang dipesanpun tak jadi. sesampainya di mobil, andi bertambah sakit. mukanya kini pucat, badanya lemas.

angel yang duduk berdua di bangku tengah, merasa iba dan menyuruh sandi untuk tidur di atas pahanya. tangan angel menyentuh wajah sandi yang pucat, menariknya untuk tidur di atas pahanya. minidress angel pakai untuk berdiri saja hampir memperlihatkan isi dalemanya ini angel duduk, kebayang paha angel sudah naik hingga kemana-mana.

andi yang melihat paha angel menjadi lemas, bukan lemas karena sakit lemas karena pikiran.

“jika tidak keluar nih bakalan gawat”

wajah andi menyentuh paha angel. “terasa hangat dan nafasnya sedikit panas” pikir angel. angel bilang ke supir agar mampir saja rumahnya karena ia rasa tempat itu yang paling dekat.

andi merasakan halus dan wangi paha angel. putih mulus, tak ada satupun bulu yang menempel. wangi ini membuat andi semakin tenggelam, karena sudah beberapa kali hasratnya hanya di pendam.
andipun tertidur diperjalanan.

tiba-tiba andi terbangun, merasakan selimut hangat namun udara dingin sekali. andi melihat sekeliling ruangan, dengan tembok bercat pink rose dan interior yang dominan putih. selagi mengumpulkan nyawa yang masih hilang ia melihat segelas air diatas meja, andi mengambil lalu meminumnya dengan cepat, menenggaknya hingga tak setetespun tersisa.

sakit kepalanya kini sudah hilang, namun rasanya masih melayang. andi mencoba memperhatikan kamar ini. mungkin pemiliknya perempuan. dari jendela ia bisa melihat jalan utama menuju rumah dengan pos satpam di samping gerbang. andi masih melihat diatas meja kecil terdapat foto angel bersama dengan wanita. bukan keturunan china lebih mirip orang jawa barat. jika dilihat sekilas mereka seperti kakak adik.

andi mendengar suara air dari salah satu pintu di kamar itu. suara gemericik membuat andi penasaran, mungkin dia (yang di foto bersama angel) pemilik kamar ini atau jangan-jangan ini memang kamar angel.

andi melihat sekeliling, terdapat selembar kain, sepertinya pakaian ini mirip yang dipakai angel. andi masil lemas enggan untuk berjalan melihatnya lebih dekat.

“crek” suara pintu terbuka. andi berpura-pura untuk tidur. ternyata benar, angel pemilik kamar ini. dengan rambut basah dan tubuh terlilit handuk, angel keluar dari kamar mandi.

Koleksi Cerita Seks Terbaru 2015 | Tubuhnya yang putih mulus sangat kontras dengan handuk gelap miliknya. angel berjalan ke depan lemari, dibukanya pintu lemari sembari memilih pakaian.

sepertinya ia kali ini memilih sebuah miniset tanpa tali. bentuknya unik seperti bandana berwarna hitam menutupi kedua dadanya datar. andi sepertinya ketahuan tampak angel melihat dari arah cermin, andi sedang memperhatikan. agar andi merasa tak bersalah angelpun melanjutkan aktifitasnya memakai baju. andi yang sudah panas dingin melihat angel di depan kasur merasa hawa panas menjalar di tubuhnya. bukan karena sakit ini perasaan yang lain.

angel menutup tubuhnya dengan tantop berwarna biru laut. dengan memakai celana pendek, sepertinya angel memilih untuk tidak memakai CD. karena dari tadi andi memperhatikan tak satupun CD yang ia bawa, hanya celana pendek itu saja.

ukuranya terlalu pendek untuk menutupi bongkahan pantatnya yang sedikit besar. kakinya tetap jenjang, pahanya lurus mulus membuat siapapun yang melihatnya meneteskan ludah. andi sudah terlalu panas melihat seluruh tubuh angel, namun andi tak dapat mendekatinya. seperti ada sebuah rantai yang mengikatnya untuk tetap tidur disini dan hanya terus memperhatikan.

kali ini andi hanya bisa memperhatikan sembari menahan hawa panas yang membuat AC ruangan ini seperti tak berkerja.
angel mengambil karet dan mengikat rambutnya keatas agar tidak membasahi tanktop yang ia pakai. kali ini,andi benar2 menelan ludah, lehernya yang jenjang membuka rantainya untuk bergerak.

ia bergerak sedikit menggeser tubuhnya agar berada di pinggi ranjang.

“oh udah bangun kak” tanya akrab angel.
“eh udah kok dek” jawab andi reflek.
“udah sehatan belum? kalo belum sehat mending istirahat aja” angel segera berjalan menjuju ke andi.
“udah kok, udah sehat nih mau mencoba jalan sendiri” jawab andi.

angel bak model, melangkah di depan andi sambil memperlihatkan bentuk tubuhnya yang hampir sempurna. celana angel membuat gemes andi. dari bahanya yang rabun terlihat sedikit lekukan vagina angel. kali ini angel benar-benar membius andi.

matanya tak henti memperhatikan angel.

“kak kok malah bengong ngeliatin angel?” tanya angel.
“eh iya kamu cantik” jawab andi terlalu jujur.
“ah basi, kalo kakak tau aku belok gimana?” tanya angel.
“hah? serius kamu belok” jawab andi.
“jadi foto itu” andi melanjutkan.
“iya kak itu mantan” potong angel.
“oh iya, iya pantesan kamu biasa aja sama cwo yah” kata andi.

mereka berdua terdiam sejenak. sambil memperhatikan masing-masing

“kata kakak(sandi) aq harus sembuh kak” angelpun memulai pembicaraan.
“hahahahh iya tuh harus semubuh tuh, emang angel tipe apa? butchy atau femme?” tanya andi.
“ihhhh kak malah nanya serius, aq sebenernya andro butchy” jawab angel.
“hah? apaan lagi tuh?” tanya andi.

“penampilanku sebenernya seperti cwo cuman sifatnya masih cwe. dulu saat masih pacaran dengan dia(menujuk di foto) aq selalu memakai jins dan tanktop aja, rambut gx sampe di cepak hanya di potong pendek. jadi sekarang rada feminim di paksa kakak(sandi), sampe di beliin baju,dres,sepatu tiap bulan pokoknya semua tentang cwe. akhirnya daripada gx dipakai sayang yang merubah sedikit penampilan” cerita angel.

“emang kenapa kok bisa sih kenal kya gitu?” tanya andi penasaran sambil berusaha mendekatkan diri ke angel yang akhirnya bercerita sambil duduk di tepi ranjang.

“waktu itu angel bersekolah di sebuah SMP. saat itu angel masuk sekolah khusus perempuan dan hanya ada guru laki-laki, itupun angel mempertanyakan kelakiannya(angel sedikiti tersenyum). akhirnya angel berkenalan dengan kakak kelas. ternyata rata-rata siswa di sana diharuskan untuk masuk asrama juga agar lebih fokus belajar. orang tua tidak keberatan demi masa depan anaknya. semenjak itu aku tak pernah berkenalan dengan laki-laki” angelpun terdiam.

“angel” bisik andi.

andi yang sedari tadi berusaha mendekat diri ke tempat duduk angel, ternyata kini sudah tepat di sampingnya. angel hanya sedikit menoleh. matanya teringat masa lalu, entah sebuah kesalahan atau takdir.

“angel” bisik andi lagi.

angel masih terdiam. teringak pertama kali,ia dan kakak kelasnya(perempuan) berkenalan. kakak kelasnya selalu bermain ke kamar asramanya walaupun beda gedung. untuk pertama kalinya angel merasa memiliki kakak yang sayang dengan dia. beberapa bulan dekat angel sudah di peringatkan bahwa kakak kelasnya memang belok. namun angel tetap
tidak percaya. akhirnya kakak kelasnya menyatakan cinta kepada angel.

waktu itu angel masih SMP, mungkin cinta pertamanya salah tempat,waktu dan keadaan. ia tak sempat berkenalan dengan lelaki. ya pertama kalinya angel tidur berdua dengan mahkluk sejenisnya. dalam hati angel masih ragu.
ia ingat saat itu angel berdiri di pinggir ranjang dan kakak kelasnya berada di sampingnya. berbisik kata cinta dan selalu memujinya ganteng daripada cantik. tubuhnya lebih mirip seorang pria daripada wanita.

andipun kini memujinya cantik walau dalam hati angel masih ingin dibilang ganteng. kakak kelasnya mulai menyentuh bibirnya dengan tangan. begitula andi yang sudah menyentuh pipinya dan menuju ke bibir. kakak kelasnya berusaha meraih bibir angel dengan cara sedikit membelokkan dagu angel dengan tangannya. begitu pula dengan yang andi lakukan saat ini.

kini angel merasa nafasnya mulai tak teratur, jantungnya berdetup kencang. mata angel menatap andi kosong, bayangan masa lalunya sibuk mencari-cari berkas kenangan lama untuk disatukan kembali.

sesaat angel tersadar. ia menarik mencoba memalingkan wajahnya. kini andi berhadapan dengan lehernya. kesempatan ini tak terbuang sia-sia. andi segera mencium belakang lehernya angel yang ditumbui bulu-bulu halus seperti rambut kecil. saat lidahnya yang basah menyentuh leher angel. semua bulu itu sontak bereaksi seraya mendapatkan sinyal dari syaraf kulit.

“ssshhhhh……”desah angel membuat ia mengingat kakak kelasnya melakukan hal yang sama. tangan andi tak tinggal diam.

ia mencoba meraih tangan angel yang hanya berpegangan di tepian ranjang. disentuhnya lalu di gengamnya. tagan kiri andi tak tinggal diam. ia mencoba memasukkan tanganya dari bawah tangtop angel. andi merasakan perut angel sudah panas sedikit berkeringat. tangan kirinya terus menjalar keatas. rupanya tangan kiri angel berusaha untuk menghentikan langkah tangan kiri andi.

andipun tak habis akal. ia berusaha membasahi bibirnya dengan lidahnya lalu mencium leher belakang angel. sengaja ia membasahi sedikit agar saat andi sedot lalu ia tarik akan menimbulkan bunyi “POP….”. dengan melakukan aksi ini tangan kiri angel yang menahan tiba-tiba melemas. kini tangan kiri angel mencoba mencari tangan kiri andi untuk segera mengarahkan ke dadanya.

andi merasa kecewa. ia merasa seperti anak kecil bermain kelereng. tanganya mendapatkan gundukan pasir yang diatasnya ada sebiji kelereng besar tak lebih dari itu. namun sentuhan andi membawa kepada angel sebuah ombak lautan yang besar. andipun penasaran. akhirnya tangan kanan andi berpindah, mengarah kebagian pusar angel.

ternyata andi mendapatkan suatu kejutan. pusar angel memiliki tindikan, jari andi bisa merasakan benda logam dingin diantara panasnya kulit yang basah.

kali ini andi sedikit tersenyum. tangan kiri andi terus saja mencoba untuk memindahkan biji kelereng. karena ia menyusup kedalam miniset yang ketat, andi merasa tanganya sedikit terhambat. angel menyadarinya, tanyang kanan angel mencoba untuk menaikkan pelindung dadanya itu. tak kuasa menahan bendungan ini. angel sendiri langsung ikut bermain dengan kelereng yang nganggur.

“aachhhhh…..” lirih angel ketika menyentuh memakai tanganya sendiri.

tetapi rintihan itu bukan dari ulah tanganya sendiri. tangan andi ternyata sudah mencari kacang dedekat goa. andi tekan, lalu gesekkan lagi. terkadang andi pencet kedalam agar kacang tersebut tertimbun dalam tanah.

terasa kacang itu tumbuh sangat rapih, tak ada serabut akar yang tak terawat tumbuh disekitarnya. setiap andi menyentuh hingga pangkalnya. goa itu mengalirirkan air yang cukup membuat tangan andi licin. jari manis dan kelingkin andi mencoba untuk menyibak mulut goa.sayangnya masih terlindungi oleh celana yang sudah basah. jari tengahnya mencoba untuk menggali lebih dalam. kali ini hanya sebatas kuku jari.

“ahhhhhh………. angel” ternyata tangan kiri angel meyentuh gelembung celana andi.

tangan kiri angel sekarang sudah menyelinap masuk kedalam celana andi. tak peduli betapa sempitnya dilam sana, angel berusaha untuk masuk. telapak tanganya terkunci oleh sempitnya celana hasilnya hanya jari angel yang masuk, namun tak perlu usaha lebih untuk menyentuhnya angel bisa merasakan kepala yang berusaha keluar dari sangkarnya.

“aw….sakit” jerit andi.

ternyata angel sama sekali tidak paham. kuku angel tanpa sengaja menyentuh lubang kencing andi. dengan cepat andi menarik tangan kananya dari permainan menambang tadi. seketika itu pula ia menari tangan kirinya dari permainan kelereng.

segera ia memastikan, si otong tidak kenapa-kenapa. angel yang dalam keadaan terhipnotis, mencoba mengembalikan kesadaranya. ia melihat andi berdiri dihadapannya seraya memperhatikan mukanya panik. angel hanya melihat tangan kirinya, ia lupa kukunya sedang panjang.

dengan cepat andi membuka resleting dan sabuknya, lalu dengan sigap ia menurunkan kolornya. angel sontak kaget. menutup muka.

“kakak itu….” teriak angel.
“apaan itu-itu,…. gx ngeliat tadi aq juga triak gara-gara tititku kamu lukai” jawab andi sewot.
“hah? luka, mana?” angel mencoba membuka mata dan tangan yang menghalangi wajahnya.

angel memperhatikan kepalanya. tanpak sedikit goresan merah berbentuk seperti senyuman. mungkin ini karena ia menekan dengan jarinya tadi.

“enggak ada luka kok nih kepalanya senyum gitu” ajak angel becanda.
“senyum-senyum,…. tanggung jawab nih perih” kata andi.

angel tiba-tiba duduk dilantai.

“kak,…. aku bo….”belum sempat selesai angel berkata andi langsung memasukkan kontolnya kedalam mulut angel.
“ahhhhhhh………bolehhhh” jawab andi.tiba-tiba angel menjauhkan kepalanya, kontol andipun terlepas dari mulutnya.
“uhguuukkkkk………sial….”umpat angel.
“lah kok sial???” tanya andi.
“kamu tuh tiba-tiba…..” belum sempet menyelesaikan omonganya, angel di tarik keatas agar berdiri. dan
“ummmmmppppfffff” andi menciumnya dengan ganas. lidah mereka saling bertempur didalam. angel merasakan kenikmatan.
“hu…hu..hu..”seperti sedang berebut nafas. andi membalikkan tubuh angel menghadap kasur. lalu andi mendorongnya.

akhirnya tubuh angel terpendal perutnya tertahan sudut kasur. ia seperti seorang bersujud, namun kakinya masih menyentuh lantai dan badanya diatas kasur.

“ah……….kak jangan ka………”belum sempet angel menyelesaikan kalimatnya andi dengan berutal menjilati vagina angel.
“nih cwe makan apa, kok rasanya gx seperti vagina orang-orang yang bau amis. ini terasa wangi dan dan manis” pikir andi.

setiap jengkal tak henti andi jelajahi isinya.

“ahhhh….gila kak,….jangan di sedot lagi bisa-bisa….ahhhh” kalimat angel terpatah-patah karena merasakan begitu derasnya aliran listrik yang tersengat disana.

angel mencoba meraih kedua bongkahan pantatnya. ia berharap dengan menarikanya kedua celah sempit di vaginyanya lebih terbuka agar andi bisa sempat menjelajahi lebih dalam lagi.

setalah angel memegang dan menahanya. andi tiba-tiba berdiri dan tidur disamping angel. muka andi seperti orang yang habis cucimuka, belepotan cairan liurnya dengan vagianya. andi merasa mukanya trlalu panas dan pedih. ia mengambil selimut lalu mengelap mukanya.

tampak angel yang sedang berharap lebih namun tak menemukan jawaban dari andi. angel diam seribu bahasa melihat kelakuan andi yang tak melanjutkan aksinya.

“enak….?” tanya andi.
“iah enak kak…..” jawab angel sembari menatap berharap dilanjutkan lagi.
“nah kya gitu tuh lagi enak-enak tiba-tiba gx jadi” andi mencoba menasehati.
“ahhhh… kakak” rengek angel.. dengan kesal angel berdiri diantara selangkangan andi. posisi andi kini tertidur di

pinggir ranjang dan kaki yang sedang terleonjor kelantai. angel mengambil posisi di tengah-tengah. angel duduk sembari membuka lebar selangkangan andi. kini angel berhadapan langsung dengan kontol andi. ia tarik keatas menantang langit-langit sebelum masuk ke langit-langit rongga mulut angel. andi nampak memperhatikan. mungkin kya gini yah homo lagi ngisep. cuman beda dia ada lobangnya aja. pikir andi cuman kalo homo beneran dih, serem.
lagi mikir begitu, tiba-tiba andi merasakan setruman hebat. lidah lembut angel mencoba menutupi gigi bagian bawahnya. angel mencoba membuka mulutnya selebar mungkin berharap kontol andi masuk semua.

“gilaaaaa….kamu angel” teriak andi yang sedang diberikan sensasi berbeda.

kepala kontol andi dimasukkan dengan cara vertikal keatas searah dengan mulut angel. hasilnya bagian bawah dari kontol andi menyentuh lidahnya yang basah dan kepala kontolnya menyentuh rongga mulut angel. hal ini cukup menyulitkan bagi angel terlebih ukuran mulut angel pas-pasan menghadapi kontol andi. yang luar bisanya lagi angel menaikkan turunkan badanya bukan kepalanya saja. memberikan sensasi konsisten terhadap kontol andi. mulut dan bibir angel sudah berubah karena bercampur air liur.

air liur yang keluar dari mulut angel begitu pekat.

“ahhh angel….” kata andi keenakan. tiba-tiba tangan andi mencoba memegang rambut angel dan kepala angel.
“ahhh….angel….aku….” teriak andi…..kini angel bisa merasakan seluruh kontol andi masuk hingga bagian tenggorokanya.

angel ingin muntah,…hanya bisa mengeluarkan bunyi

“ghuuurururu….ghrururur” seperti orang tercekik.

andi menahan lebih dari 10detik. membuat angel hampir mati kehabisan nafas.
karena tak tahan angel memukul dan meronta-ronta dengan tanganya.

seketika itu andi mengeluarkan semua curahanya. entah seberapa banyak yang bisa angel telan. yangjelas hal ini membuat angel benar-benar tersedak.bahkan ia langsung memuntahkan isinya dilaantai kamar. mulut, kepala, leher, angel benar-benar pegal menahan perbuatan yang andi lakukan.

andi tampak puas pandanganya benar-benar mengaburkan semuanya. seolah-olah semua beruhan menjadi bayangan dan gelap. ia tak melihat angel lagi larut dalam satu tujan kenikmatan.

angel terbatuk-batuk sambil mengumpulkan nafasnya. ia melihat andi sudah tertidur mungkin.andi hanya memejamkan matanya tak bergerak. angel menumpulkan segenap tenaganya. rasa aneh dalam mulutnya coba ia selesaikan dengan pergi kelemari es di sudut ruangan. sedikit minum. untuk melepas rasa haus dan menghilangkan perasaan aneh

ditenggorokannya. angel merasa tenggorokanya penuh dengan lem yang dimasukkan secara paksa kedalam isi perutnya.

angel segera kekamar mandi, kali ini ia benar-benar muntah. muntah bercampur air dan sedikit sisa-sisa seperma yang kental.

kini ia keluar kamar. tangtopnya masih ia kenakan namun kusut ditambah lagi nimisetnya sudah berpindah keatas.
ia lihat cairan sperma yang jatuh dilantai dengan penasaran ia sentuh lengket bercampur air liur dan mengering di tangan karena AC. angel yang masih on, membasahi tanganya dengan seperma yang dilantai, ia angkat keatas tangtopnya ia sentuh kulitnya dan cairan itupun menjadi satu diatas tubuhnya. badanya yang wangi kini berbau entah siapa yang menciumnya ia tak peduli.

kini angel mencoba mencari sisa-sisa seperma yang ada. ia duduk menghadap kedepan cermin ia loloskan cenananya yang sudah basah. angel duduk dengan kaki terbuka lebar siap menerima benda apa saja untuk masuk memuaskan birahinya. angel membasahi vaginanya dengan sisa cairan yang ada di tanganya. ia berusaha mencari kenikmatan.

tangan kirinya terus bermain diluar vaginanya. agar terus basah. tangan kananya terus merangsang pentilnya agar mencari kenikmatan. tak beberapa lama ia memasukkan dua jarinya kedalam vaginanya, ia sudah tak peduli lagi yang tadinya menjadi pelumas adalah sperma andi. yang penting dengan berharap kontol andi yang masuk ia mempercepat kedua jarinya keluar masuk.

vaginanya benar-benar licin dan becek. bahkan ia sendiri bisa melihat didepan cermin cairan terus keluar dari lobang menyentuh tempat duduknya dia yang berbahan kulit.

angel sungguh tak peduli yang ingin dia capai hanyalah menuntaskan birahinya.

“aachh….” teriak angel, seraya habislah derita yang ia bawa.

angel merasa sekarang benar-benar menjadi wanita.

ia merasa dicintai oleh andi. dibalik kaca kamarnya ia mengintip wajah andi yang sedang tertidur lelap. aliran darah membawa semua hormon oksitosin ketubuh angel.
andi adalah pria pertama yang ia cintai. andi berada di tempat yang salah, waktu yang salah dan keadaan yang salah. apa angel peduli?

ia mengambil semua cairan cinta yang ia tumpahkan diatas kursi.

angel menuju ke kasur. ia mengusap wajah andi. yah mengusapnya dengan cairan cinta mereka, mungkin. usapan itu membuat andi tersenyum karena sensasi basah yang di timbulkan. angel masuk kedalam selimut, memeluk kekasihnya, mungkin.

mereka terlelap dan hanyut dalam mimpi masing-masing. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Meluruskan Jalan Yang Belok appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Keteguhan Cinta Ida

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Keteguhan Cinta Ida – Aku berumur 36 tahun dan layak dipanggil om atau lebih ektrim dipanggil bapak, pekerjaanku adalah pedagang bahan bangunan yang bekerja hanya menunggu ataupun menjaga ruko milikku yang cukup besar dan dibantu oleh 24 orang pegawaiku untuk melayani para pembeli ditambah 3 sopir khusus pengantar barang. Disamping sebagai tempat usaha juga merangkap sebagai rumah tinggal. Rukoku berlantai tiga, lantai 1 untuk tempat usaha sedangkan lantai 2 dan 3 sebagai tempat tinggal sehingga aku kalo kerja tidak pernah merasakan kemacetan jalanan Surabaya karena tinggal turun tangga udah nyampek ke my office.

 

 

cerita-sex-keteguhan-cinta-ida-300x295

Cerita Sex: Keteguhan Cinta Ida

 

Aku tinggal dengan seorang istri dan dua orang anak yang pertama laki-laki kelas 1 SMP dan yang bungsu cewek kelas 4 SD ditambah 1 pembantu dan adiknya istriku yang paling bungsu dari empat bersaudara bernama Ida , seorang pelajar kelas 2 SMU yang ikut kami untuk menemani anak-anak kami. Ida ikut kami saat ia tamat SMP. Anaknya rajin dan pintar dan itu ia buktikan dengan hasil nilai raportnya yang selalu rangking pertama. Antara istriku dan Ida kalo dibandingkan masalah face, mereka sama-sama cantik dan kuning langsat, maklum kakak beradik sehingga kecantikkannya tidak jauh berbeda termasuk tinggi badan yang sama-sama 162 cm.

Bedanya hanya masalah usia, Istriku 32 tahun, Ida baru 16 tahun dan kelincahan, istrikku orangnya lincah karena ia bekerja sebagai manager marketing suatu perusahaan yang cukup besar dan sering berangkat ke luar kota maupun luar negeri yang dituntut selain kepintaran juga kelincahan. Sedangkan Ida orangnya kalem, pendiam dan cool banget disamping itu lebih seger karena masih muda. Perbedaan yang mencolok inilah yang membuat aku diam-diam sering memperhatikan Ida. Wajahnya terlihat selalu smile meskipun dia diam. Moment yang sering kupakai memperhatikan Ida adalah waktu ia menemani anak-anakku bermain diruang santai dan aku duduk disofa pura-pura baca koran, majalah atau nonton tv.

Cerita Sex Hot | Ia duduk di lantai sambil kakinya bersimpuh miring dan pahanya yang putih mulus pasti nampak menantang siapapun yang melihatnya. Dan yang membuat mataku malu-malu memandang adalah CD nya yang selalu kelihatan disela-sela lipatan kakinya. Rasanya pingin banget ngelus pahanya n ngelus CD trus membuka Cdnya truss mainin vaginanya trusss clitorisnya trusss nancepin pentungan dengan dua buah kelereng abadi yang setia mendapingi petunganku setiap saat.

Oooouuuh……..ueeeenaaaaknyaaaaa. Itu sih maunya aku. Dan itulah yang bikin ukuran celanaku jadi sempit.

Gilaaaaaaa…..edyaaaannnnn. Ujung-ujungnya kalo malam istriku jadi lemes kena sasaran pentungan birahiku yang membara.

Yang pasti setiap habis main game birahi, istriku selalu berkata :

” papa emang suami hebat”. Gimana ngak hebat kalo lagi gerayangin tubuhnya yang terlintas selalu tubuhnya ida, jadi maunya berlama-lama mainin onderdilnya.

Mulai gerayangin paha, ngulum bibir, ngemut buah dadanya n ngemut plus jilatin vagina truss clitoris di mainin sampe laharnya meleleh banjir bandang. Pentunganku belum nancep aja, istriku udah muncak ngak karu-karuan ditambah lagi kalo pentunganku udah nancep ke sumur berbulu, pasti istriku teriak histeris :

” Paaaa… genjot terusss….!!!! ” endingnya pentunganku dielus n dicium lalu dibisikin:
” kowe edan banget ” namun sumpah demi jin penghuni planet entah berantah aku ngak pernah kepingin selingkuh, soal godaan wanita sih banyak, sebagian besar mau aja dijadikan bini muda, namun ngak ada yang membuat aku tertarik.

Aku mencintai keluargaku. Tapi begitu melihat iparku yang satu ini, hatiku dibuat kocar kacir ngak mau kompromi. Maunya dekat aja yang identik dengan maunya melekat dengan sang adik ipar. Kalo dipikir istriku udah cakep, pintar, bersahaja dan seorang wanita karir yang terbilang lumayan sukses, namun entah kenapa hati ini ingin dan ingin sekali mendekap erat si adik ipar. Mungkin daya tariknya yang berbeda karena adik iparku orangnya selalu smile, pendiam dan yang pasti dia lebih segar, maklum masih abg. Dasar manusia, sudah dikasih barang bagus, masih aja kepingin yang bagus lagi.

Sekitar jam sebelas siang pada hari minggu, dimana aku dan istriku lagi asyik ngobrol mengisi hari libur, Ida tiba-tiba pingsan sewaktu menemani anak-anakku bermain. Anak-anakku teriak-teriak : Paa…. tante Ida pingsannnn, tante ida pingsannn…!!!, aku langsung menuju ruang tengah dan mendapati ida sedang terbaring dikarpet lantai. Aku langsung pegang keningnya, ternyata panas sekali, tanpa pikir panjang aku bopong dia untuk kubawa kerumah sakit ditemani istriku. Istriku ikut panik sambil berpesan kepembantu untuk menjaga anak-anak. Waktu membopong Ida, aku tidak sempat berpikir macam-macam karena paniknya, padahal roknya tersingkap sehingga kelihatan paha mulus milik Ida. Sesampai di rumah sakit diruang UGD langsung diperiksa oleh dokter ternyata Ida terkena gejala tipus sehingga ia harus dirawat inap. Ida sudah siuman dari pingsannya setelah diobati oleh dokter.

” Paa, tolong jaga Ida yaa….” kata istriku setelah kami mendapatkan kamar rawat inap
” Ada apa maa ,” tanyaku
” Aku besok harus ke Jakarta ada pertemuan dengan seluruh perusahaan cabang selama 4 hari membahas strategi market menghadapi krisis ekonomi yang menimpa Indonesia ” jawab istriku.

Ia memang sering bepergian karena tuntutan pekerjaan.

” Apa ngak bisa ditunda sebentar ”
” Ngak bisa Pa, karena besok jam 11 siang pertemuannya dimulai, jadi mama besok pagi sudah harus kebandara naik pesawat yang terbang pagi”
” Oke lah, jaga diri baik-baik yaa ”
” Ya pa, sebetulnya mama ngak tega ninggalin Ida, tapi gimana lagi pa, bos menyuruh mama untuk berangkat karena urusannya urgen banget yang menyangkut divisi yang mama pimpin ”

Malam ini aku menjaga Ida di rumah sakit sedangkan istriku sebelum mahgrib pamit pulang kerumah untuk nemani anak-anak. Sambil duduk ditepi ranjang ngak puas-puasnya aku memandang wajah Ida yang always smile meski sedang sakit. Wajahnya kuusap dengan waslap saat keringat mengucur dikeningnya dengan penuh kasih plus ada hornynya, maklum dari sononya emang udah ngefans berat. Kuminumkan obat yang tadi kubeli di apotek rumah sakit.

” Mass… Ida ngak usah dijagain, Ida ngak apa-apa kog sendirian disini ”. Kata Ida tiba-tiba setelah minum obat.
” Jangan da, mas ngak bisa ningalin kamu sendirian disini selagi kamu sakit” jawabku
” Ida ngak enak ngerepotin mas ”
” Mas ngak merasa direpotin, kalo sakitmu tambah parah malah mas jadi repot”
” Makasih mass…”
” Sekarang Ida tidur aja supaya cepet sembuh dan bisa sekolah ” ujarku sambil kupegang lembut tangannya yang dipasang impus.

Sambil kuelus-elus rambutnya akhirnya Ida tertidur. Ngak bosan-bosannya kupandangi wajahnya. Wajahnya begitu teduh, raut senyum tergambar dibibirnya, ooohh….rasanya ingin kulumat bibirnya. Lama kupandangi wajah bidadari yang tergolek didepanku, cantik, manis dan mempesona. Akhirnya aku tertidur dikursi samping ranjang.

Besok pagi waktu aku terbangun, kulihat Ida sudah agak baikan, wajahnya terlihat segar. Dia bangun duluan dari aku. Sekitar jam 08.30, dokter didampingan seorang perawat memeriksa kondisi Ida. Setelah diperiksa dokter aku pamit pada Ida untuk menengok rukoku sebentar.

” Mas pulang sebentar ya, nanti kira-kira jam 12.00 mas akan balik lagi ” ujarku sambil kukecup keningnya.

Tiba-tiba aja aku berani ngecup kening Ida, aku ngak tau, secara otomatis aja bibir ini ngecup keningnya. Tapi yang jelas Ida merespon dengan tersenyum manis padaku sambil berucap; ”makasih mas”

Siang jam 12.00 sesuai janjiku, aku ke rumah sakit. Sesampai dikamar tempat rawat inap, begitu kubuka pintu, Ida menyambutku dengan smilenya yang sweet banget. Impusnya ternyata sudah dilepas, aku gembira, artinya sekarang dia lebih sehat. Terlihat dia segar sekali, nampaknya habis mandi, pagi tadi dia hanya kuseka aja.Ida layaknya sedang tidak menderita sakit aja. Duhhh cakepnya iparku ini, gemes aku melihat wajahnya yang lembut. Lalu aku duduk dan mengupas buah mangga harum manis yang kubeli dijalanan tadi.

” Yuuk dimakan buahnya da ,” ujar ku sambil kusuapkan seiris mangga
” Ngak usah repot-repot mas, ” jawab Ida, tapi mau ngak mau dimakan juga mangganya karena setelah dia ngomong kusodorkan irisan mangga dengan memakai garpu didekat mulutnya dan dia kusuapi sampe sebiji buah mangga habis.
” Enakan da ”
” Iya mas, enak dan manisnya sedep ”
” Manisnya kayak yang lagi sakit ,” candaku
” Aaaah… mas ini ada-ada aja,”
” Bener da, kamu manis, malah manis sekali ,” kataku memancing respon iparku
” Ya masih manis mbak Lusi toh mas .” jawabnya malu-malu sambil menyebut nama istriku
” Sama manisnya dong, pabriknya kan sama ”
” hahaha…,” ia tertawa dan tangannya tak terasa menyubit lenganku. Dan tiba-tiba dia diam sambil menunduk ngak berani memandang aku.
” Kenapa da kog tiba-tiba jadi pemalu ama mas ,” tanyaku sambil kuangkat dagunya agar memandangku.
” Maaf mas, Ida tadi ngak nyadar nyubit mas ,” sambil matanya memandangku dengan sayu. Aku memang waktu mengangkat dagunya kudekatkan wajahku dengan wajahnya
” Ngak papa kog da, mas malah seneng ,” ujarku sambil kutatap matanya dalam-dalam.

Kami bertatapan dan entah setan kuntilanak dari mana yang menyelusup ditubuhku, tau-tau aku memajukan mulutku dan mengecup bibirnya dan anehnya kecupanku disambut Ida dengan mesranya. Dia membuka mulutnya menyambut bibir hausku dengan penuh perasaan. Ngak nyangka jabang bayi lanang wedok, kami ciuman cukup lama meskipun ciuman Ida masih terasa kaku (maklum belum pengalaman kali). Lidahku menari-nari dimulutnya dan lidah kami bertemu sambil kusentil-sentil lidahnya dengan lidah ku. Yang kudengar Ida mendesah-desah :

” ughp…..ughp…” tanganku memegang wajahnya dan Ida melingkarkan tangannya yang kemarin dipasang impus dan sekarang sudah dilepas ke leherku.

Sambil ikut setengah berbaring(karena posisi Ida berbaring diranjang) aku menciumi bibir Ida dengan lembut lalu secara perlahan ciumanku turun kelehernya, kukecup dan kujilati lehernya secara perlahan karena aku tidak mau diburu napsu. Kepalanya mengeleng-geleng dan mendesah-desah :

” oooh……uuuuhhh……!!!” aku terus menciumi leher lalu kunaikan lagi mecium bibir Ida.

Namun tiba-tiba aku kaget, karena kepalaku didorong oleh tangannya

” Kenapa da ,” tanyaku dengan perasaan was-was
” Ngak papa mas, pintu kamar belum dikunci, Ida takut ada yang liat ,” jawabnya sambil menunjuk pintu kamar.
” Oooh…,” jawabku sambil langsung beranjak kepintu dan setelah kukunci aku balik lagi ke ranjang Ida dan langsung kami berciuman menyambung adegan film yang terputus.

Kali ini aku lebih berani lagi untuk menyumbu Ida, sambil berciuman tanganku bergerilya mengelus paha Ida yang telah lama kuinginkan yang akhirnya kesampaian juga menyentuh paha mulus si smile. Tangan Ida makin erat memelukku. Secara lembut tanganku mulai menyelusup didaerah gunung kembar. Ida semakin ngos-ngosan mendapat cumbuanku : ”oooh mas Ariiii..” desah Ida. Tanganku yang sudah menyelinap dibalik baju kaos Ida pelan-pelan mencari kaitan bra yang dipakai. Entah gimana tubuh Ida dimiringkan untuk mempermudah melepas kaitan branya. Setelah terbuka tanganku dengan gemes meremas gunung kembar perawan yang kencang dan kenyal.

Rasanya belum sip kalo belum mimik susu, maka dengan mengobarkan semangat 45 napsu birahi Ida, tanganku menarik baju kaos yang dikenakan Ida. Nampaknya Ida udah pasrah banget (maklum abg lagi horny) baju kaos yang kutarik malah dia bantu menarik sendiri. Setelah terbuka bajunya, mataku hampir terloncat melihat pemandangan gunung Fujiyama milik Ida. Indah sekali, gunungnya lumayan besar berwarna kuning langsat pokoknya putih mulus lah dengan puting merah muda yang mencuat tegak gagah berani pertanda bahwa Ida horny banget. Kukulum puting beliung susu cap perawan milik Ida, kukenyot, kujilati trus tangan satunya memilin-milin gunung tetangganya. Ida makin mendesah-desah :

” ooohh massss……. mas Ariiiiii……masssss…..” aku makin horny mendengar desah perawan satu ini.

Tanganku yang memang sudah trampil menaikan birahi lawan tanding mulai nekad mengerayangi paha Ida. Tanganku kunaikan kegudang penyimpanan clitoris, ku elus-elus gudangnya dan trasa CD nya basah lalu jurus nekad berkembang tambah nekad. Selimut yang menutupi tubuhnya kusingkap dan roknya kupelorotkan, ternyata Ida sendiri membantu mempermudah melepas roknya setelah itu Cdnya kupelorotkan dan lagi-lagi Ida membantu dengan sendirinya dengan menaikan pantatnya agar acara pelorotan berjalan dengan lancar.

Dan kali ini aku lebih terbelalak menikmati pemandangan gudang penyimpanan clitoris terindah milik Ida. Bukan main pembaca, ini memang bukan main-main, tumbuhan disekitar gudang betul-betul tumbuh indah dan bagus. Jarang tapi tertata. Apalagi gudangnya, ooohhhh my ghost ….antik banget, model ditata oleh asiktetur high class. Nah ini yang bikin aku ingin main-mainin gudang yang bukan main ini. Bukan mainn!!!.

Ngak sabar kuelus-elus-elus tumbuhan disekitar gudang, lalu jariku menyelinap kegudang lewat pintu bergaris keatas yang merupakan ciri khas pintu gudang wanita didunia. Jariku terus menjelajah untuk menemui sang clitoris yang suka sembunyi digudang. Setelah ketemu kuelus dengan lembut, aku lama kangen pingin banget ketemu siclitoris Ida. Dan saking kangennya ngak puas kuelus lalu aku ciumi dan kujilati. Clitoris menangis terharu karena ketemu aku, saking terharunya gudang Ida kebanjiran air bah. Basah dan becek. Ida mengelinjang ngak karuan diserbu kenikmatan.

” Massssssss…….masssss……..masssss…..!!!!??,” desahnya makin keras. Rambutku dijambak dengan kuatnya oleh Ida. Kumainkan puting beliung sembari mejilaliti gudang plus penghuninya siclitoris.

Makin lama Ida makin mendesah-desah ngak karuan.

” ooooohhh…..massss …… enaak masss…!!? ” desahnya makin menjadi-jadi. Dan tiba-tiba lagi kepalaku dijepit kuat oleh kaki Ida dan Ia berteriak :
” Mas Ariiii,…. Ida mo piii…pissssss .” ternyata Ida lagi orgasme.

Dan tiba-tiba pula, HP ku berdering, terpaksa permainan kuhentikan karena bunyi musik di HP adalah bunyi panggilan khusus dari istriku. Istriku menanyakan kabar sakitnya Ida, lalu kujawab Ida makin baikan. Dalam hati aku tersenyum, bayangin orang sakit dicumbu tapi ngak kelihatan sakit, hal ini mungkin pengaruh hebat dari birahi yang lagi naik kali.

Setelah bicara kabar kabur dengan istri, HP kututup dan kulihat Ida memperhatikan aku dengan seksama seperti orang bengong.

” Maaf da , mas Ari khilaf ,” aku membuka kalimat
” Ngak papa mas, Mas ngak salah kog . ” jawabnya sambil tangannya meraih tanganku
” Tapi seharusnya mas menjaga Ida, namun mas malah memperlakukan Ida seperti tadi .”
” Mas Ari sudah menjaga Ida, Ida merasa bahagia mas Ari ada disini jagain Ida yang lagi sakit .”
” Tapi yang tadi kan bukan jagain ”
” Iya mas, tapi mas membuat Ida sekarang jadi sehat gara-gara cinta yang mas berikan pada Ida.”
” Apa Ida ngak nyesel mas perlakukan seperti tadi ?”
” Ngak mas, malah Ida bahagia banget dapat dekat sekali ama mas Ari .”

Aku terenyuh mendengar kalimat polos iparku ini, diam-diam ternyata dia ada hati juga sama aku, lalu kukecup bibirnya dan kami berciuman sebentar lalu aku berkata : ” Apa Ida sudah punya pacar ?

” Belum mas ,” jawabnya singkat
” Orang secantik kamu pasti banyak yang naksir ,”
” Emang iya sih mas, banyak yang nyatakan cinta ama Ida, tapi Ida tolak,”
” Kenapa ?”
” Karena Ida ngak cinta ”
” Pernah ngak Ida dicium oleh orang ”
” Belum mas, kalau dicium pipi n kening ama ortu sih sering ”
” Bener nih ”
” Bener mas, Ida belum pernah punya pacar ,” jawab Ida serius banget
” Trus kenapa sama mas kog mau dicium ?” tanyaku mencari responnya

Ida terdiam, lalu ia menundukkan kepala dan terlihat air matanya berlinang. Aku merasa bersalah menanyakan hal ini sehingga Ida menangis. Mungkin ia merasa bersalah telah bercumbu dengan suami kakaknya sendiri.

” Maafkan mas Ari yaa ” kataku sambil kuelus kepalanya
” Maafkan Ida juga mas ,” jawab Ida

Pembicaraan kami terputus sejenak karena ada bel bunyi, Ida cepat-cepat memakai pakaiannya kembali lalu berselimut seperti kebiasaan orang sakit. Aku menuju pintu, lalu pintu kubuka ternyata seorang dokter didampingi seorang perawat akan memeriksa keadaan sakit Ida. Setelah diperiksa dokter mengatakan bahwa kondisi Ida cepat sekali baiknya. Mungkin 2 atau 3 hari bisa pulang dan yang penting harus minum obat secara teratur, kemudian dokter permisi keluar untuk memeriksa pasien lainnya. Memang di rumah sakit ini, sehari sebanyak 3 kali diperiksa langsung oleh dokter, pagi, siang dan sore. Setelah dokter keluar, pintu kukunci kembali. Memang aneh aku melihat kondisi Ida, secepat itu ia sudah kelihatan segar. Sempat aku berpikir ngawur, mungkin cumbuanku yang membuat dia cepat baikan. Barangkali aja.

” Oh ya, Ida udah minum obatnya ?.” tanyaku membuka pembicaraan
” Udah mas, tadi sebelum mas dateng Ida udah makan dan langsung Ida minum obat ,” jawabnya
” Kalo gitu sekarang minum bibir aja yaa…,” kataku bercanda
” Ah…. mas Ari nakallllll…..,” jawab Ida manja sambil mencubit lenganku.

Ngak banyak pikir panjang lagi, aku langsung mencium bibir Ida untuk melanjutkan episode ke 2. Ida menyambut ciumanku, kali ini Ida tidak lagi pasif banget, ia sudah berani memainkan lidahnya ke lidahku. Mungkin dia belajar dari episode pertama tadi. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya lagi menyusup kedalam baju kaos meremas payudaranya yang masih kenyal, merasa kurang sip, baju kaosnya kulepas dan kebetulan branya yang tadi terlepas tidak dipakai lagi sehingga langsung terpampanglah gunung fujiyama yang indah yang putih mulus yang mengemeskan yang kencang dan yang kenyal.

Ida pasrah kuperlakukan begini. Kemudian rok dan Cdnya kuperlorotkan. Lengkap sudah tubuhnya jadi bugil. Luar biasa pemandangan tubuh iparku ini, tugu monas, patung liberty, niagara, pantai kuta dan lain-lain, rasanya lebih indah tubuh telanjang Ida. So pasti bo. Bayangin tubuh mulus seorang abg cantik yang belum pernah dijamah orang terpampang menantang membuat jakun turun naik, apalagi yang didalam celana, makin gila tegangnya. Sesak betul celanaku bo. Naluri laki-lakiku betul-betul naik pitam. Secara lembut kuelus semua tubuh Ida dari ujung kepala sampai ujung kaki dan yang paling lama ngelusnya di gunung maupun di gudang.

Namanya abg ngak pernah tersentuh tangan lelaki, begitu diserbu tangan jailku langsung hornynya naik 360 derajat. Waktu clitorisnya kumainkan dengan jari sambil ngemut puting beliungnya, Ida ngos-ngosan dan mendesah-desah ngak tau juntrungannya : mass……masss….masss…mass Ariiii…..ooooohhhhh…mas Ariiiii……!!!!, mendengar histerianya aku makin napsu aja truss daripada celanaku sesak didesak pentungan sambil mencumbu Ida secara bertahap pakaianku kulepas semua (sudah tua n udah terlalu pengalaman untuk bercinta, jadi lepas pakaian sambil terus mencumbu gampang dilakukan tanpa disadari lawan) Dan aku bugil. Ida pasrah aja kukankangin.

Kutindih tubuhnya dari atas dan kuciumi dari bibir lanjut keleher secara beraturan sambil tanganku memegang pentunganku untuk kugesek-gesekan ke vaginanya. Makin banjir aja vaginanya. Aku sebetulnya pingin pentunganku diemut Ida, tapi kupikir nantilah kalau sudah waktunya bermain dengan variasi teknik senggama yang macam-macam. Sekarang ini cukup yang konvensional aja. Dengan yang konvensional aja udah nikmatnya minta ampun, ngapain pake yang macem-macem, ya ngak !!!. Sambil aku gesek-gesekan pentunganku, aku berbisik padanya :

” Ida mau menerima semua cinta mas secara utuh ?”. Gombal nih yeee.

Ida tidak menjawab dan hanya menganguk sambil tersenyum manis (sebetulnya aku ngak tega mengajak Ida untuk senggama karena dia lagi sakit tapi aku lihat kayaknya sakitnya ngak begitu parah disamping itu aku sudah terlanjur diburu napsu yang tak terkendali lagi, jadi yaa sudahhh, lanjut aja mainnya). Ida makin erat memelukku. Pertanda dia setuju apa yang kumau dan yang kutau aku ngak mau tau kalo dia adalah iparku sendiri, namanya cinta terpendam begitu dapat peluang semua yang dipendam dikeluarkan yang jelas aku ingin memendam pentunganku kedalam vaginanya. Pelan-pelan kumasukan pentunganku kelubang buaya sambil kugesek secara lembut, awalnya Ida kenikmatan, begitu separuh pentunganku melesak ke lubang vagina, Ida menjerit tertahan :

” Masss….sakiiiit…..” ya ampunnnnnn….pentunganku telah merobek selaput dara perawan Ida.
” Sabar ya sayang, awalnya emang agak sakit, tapi sebentar lagi enak kog ,” kataku menjelaskan proses awal seorang perawan baru bersenggama. Dengan perlahan tapi pasti pentunganku akhirnya masuk semua ke lubang buaya. Ida menjerit : ” Auuuuhh…..sakit massss….!!!”
” Tenang sayang, sabar ya, habis ini terasa nikmat kog ,” jawabku menenangkan Ida.

Aku diamkan sesaat pentunganku didalam vaginanya untuk memberi waktu penyesuaian lubang perawan dijejali pentungan yang belum pernah dirasakan. Sambil tetap kuciumi bibirnya untuk mengurangi rasa sakit secara pelan-pelan kunaik turunkan pentunganku.

” Sekarang apa masih sakit sayang?” tanyaku
” Ngak lagi mas, malah nikmat oooh masss….enakkk banget mass.. ” jawabnya mendesah sambil makin erat memelukku, dan pantatnya mulai ikut bergoyang secara otomatis mengimbangi pentungan yang naik turun.

Aku terus memompa vaginanya sambil tanganku meremas payudara yang kenyal dengan lembut sambil kuselingi mencium bibir lalu keleher jenjangnya dan Ida makin kuat mencekram punggungku. Terlihat napsunya makin meledak-ledak dan tinggal waktunya aja untuk meledak. Ngak ada hitungan lima menit Ida sudah teriak : ” Mass……..ohhh mass….mass Ariiiiiiiiiiiiii….” ternyata Ida orgasme, tangannya tidak lagi mencekram kuat punggungku malah tergolek lemas namun tetap memeluk punggungku. Aku ngak lagi genjot vaginanya, kudiamkan sejenak pentunganku sembunyi digudang Ida. Biar kunikmati jepitan vagina gadis muda belia ini.

” Nikmat say…..? ” tanyaku masih tetap diatas tubuhnya
” Iyaaa mass, ” jawabnya pelan mendesah
” Itu namanya muncak ato orgasme seorang perempuan ,” jelasku
” Ooooh…orgasme perempuan nikmat ya mass, ” jawabnya tersenyum. Dasar katrok sex, jadi Ida menjawab dengan

kepolosan seorang abg yang belum pernah bermain sex. Udah tau enak, pasti pingin lagi disenggamai.

” Apa mau orgasme lagi ? ” tanyakku
” Mauuuu…..!!!!!”

Begitu selesai ngomong ”mau” kunaik-turunkan pentunganku. Kali ini aku bermain agak lebih keras. Tanganku ngak pernah diam untuk meremas menikmati payudara yang kenyal ini. Dari meremas disambung mengenyot trus cium bibir turun keleher turun lagi ke gunung fujiyama dst dst…., uuuuuppp betul-betul edan nikmatnya pembaca. Brasa banget, gimana ngak berasa, dapet lawan tanding seorang perawan cantik jelita dan masih muda, polos lagi. Pembaca pasti ngiri. Disamping memang napsu, aku lama telah Fall in love ama dia. Jadinya lengkap deh. Passion and love membaur jadi satu alias napsu dan cinta bertemu padu untuk bersetubuh. Very sedeeeeeep…..

” Mas Ariiiiii…..Mas Ariiiiiii…..” Ida mendesah tiap pentunganku menggenjot vaginanya.
” Daaaaaaa…..Ida sayannngggg……” aku sendiri ngak kuat menahan desahan kenikmatan yang kudapat.
” Trusss….massss….teeeruuuus…masssss….!!!”

Makin gila napsunya Ida, pantatnya goyang ngak karu-karuan menerima sodokan pentungan keramatku. Pantatnya terkadang muter, terkadang naik turun dan pokoknya ngak karuan deh. Namanya juga belum begitu pengalaman ngesex, jadi gerakannya semrawut sesuai gejolak napsunya yang meledak-ledak. Tapi pada prisipnya enak banget aku bisa bersetubuh dengan gadis idaman kedua setelah istriku.

Awalnya dulu aku ya katrok juga kalo ngesek, waktu pertama kali berhubungan dengan istriku, habis cium-cium dan pegang-pegang langsung main tancep aja, maklum waktu masih pelajar trus lanjut jadi mahasiswa kalo pacaran paling-paling cuman cium bibir atau pegang-pegang susu dan pacarku dulu rata-rata kalo sekarang masuk dalam katagori alim, itupun pacarku masih pake baju. Jadi meremas susu dibajunya. Itu udah termasuk nikmat dan sedap. Kalo sekarang seiring dengan pengalaman jadi suami yang punya jam terbang cukup tinggi, teknik sex yang macem-macem sudah dikuasai.

Paling-paling sekitar 5 – 7 menit Ida udah mulai orgasme lagi dan begitu tau dia mau muncak, sodokanku makin kukencangkan biar muncak bareng. Aku kasihan sama Ida kalo kubuat lama-lama bersetubuh. Nanti ada waktunya bersetubuh dengan dia dengan waktu yang lamaaaaaaa.

” Masss…..masssss….Ida mo mun…..caaaakkkk…..!!!!” jerit Ida
” Ayooo goyang terus say…. mas juga mauuuuuuu….”

Dan Ida mengejang mencapai titik tertinggi persetubuhan :

”orgasme”. Aku sendiri sebelum spermaku tumpah didalam, cepat-cepat kukeluarkan pentunganku dan kumuncratkan ketubuh Ida :
”Oooooooooooh……….!!!” jeritku kenikmatan.

Banyak sekali spermaku yang muncrat. Setelah itu aku tergolek kecapekan disamping Ida. Capek nikmat. Sperma yang muncrat ditubuh Ida kusuruh Ida untuk dilap langsung dengan tangan dan kusuruh masukkan kemulutnya.

” Masukkan aja daa, enak kog sperma laki-laki yang disayangin,” jelasku, tadi waktu spermaku muncrat sengaja ngak kumasukan kemulutnya, karena aku harus bertahap melakukan permainan sex.

Kalo sama istri jelas dia marah kalo ngak di telan spermaku, karena diyakini sebagai obat awet muda dan kondisi tubuh jadi fit. Disamping itu rasanya katanya sedap, asin-asin gurih. Tau deh aku sendiri ngak pernah kepingin ngrasain barang sendiri. Pemali.

” Gimana rasanya sayang ?” tanyaku
” Enak massss, asin dan gurih.” jawabnya sambil menjilati tangannya yang berlepotan spermaku.

Setelah berbaring sebentar kami bangkit dari ranjang, dan sprei yang terciprat sperma serta terkena darah perawan Ida kutarik, kulepas dari ranjang lalu kami kekamar mandi sambil membersihkan bekas darah perawan plus sperma yang ada disprei. Kami mandi dan saling menyabuni tubuh kami. Aku ngak berpikir untuk melanjutkan permainan sex lagi meski aku tegang lagi disaat mandi bareng. Kasihan Ida, dia lagi sakit meskipun sekarang tanda-tanda sakitnya tidak ada. Biarlah dia istirahat sejenak.

Sehabis selesai mandi dan berpakaian kembali, aku panggil perawat jaga untuk menggantikan sprei dengan alasan terkena muntahnya Ida. Ida hanya tersenyum manis sambil menggelayutkan tangannya ke tanganku mendengar aku bohong pada perawat. Tidak lama kemudian perawat datang dengan membawa sprei baru dan setelah mengambil sprei basah dikamar mandi dia pamit keluar. Setelah pintu kamar kukunci kami berbaring diranjang sambil berpelukan mesra. Ngak terasa kami tertidur lelap. Mungkin kecapean habis bertempur. Aku terbangun disaat Hpku berbunyi dan aku tau kalo itu adalah panggilan istriku. Ngak terlalu lama aku ngobrol dengan istriku, dia hanya menanyakan kondisi Ida maupun anak-anak dirumah. Kulihat Ida juga terbangun.

” Gimana da, nyenyak tidurnya ?” setelah memasukan HP kekantong celanaku
” Nyenyak sekali mas ,” jawabnya dengan senyum manis yang tambah manis aja
” Yuukk duduk disofa aja ngak usah diranjang,” ajakku.

Kamar rawat inap yang ditempati Ida adalah kamar VIP, jadi fasilitasnya sama dengan fasilitas kamar hotel berbintang, perabotannya lengkap, ada kulkas, TV, AC, sofa, kamar mandi air panas dingin dll.

” Ida ngak nyesel telah berhubungan dengan Mas hingga keperawan yang seharusnya dijaga telah mas rengut” tanyaku setelah dia duduk disampingku.
” Ngak mas, Ida sama sekali ngak nyesel,” katanya polos, lalu kuraih kepalanya dan kusandarkan kedadaku dan dia melingkarkan tangannya dengan manja kepinggangku.
” Benerr…?”
” Bener mas, Ida rela melepas keperawanan Ida untuk mas Ari”
” Makasih da, mas semenjak Ida tinggal dirumah diam-diam mas suka banget ama Ida.” omongku sedikit gombal, tapi sebenernya aku jujur emang naksir dia.
” Ida juga mas, sehingga Ida sulit untuk mendapatkan pacar ”
” Kenapa sulit, kan banyak cowok yang naksir kamu ”
” Iya mas, tapi obsesi Ida selalu ingin yang kayak mas Ari ”
” Kenapa harus yang kayak mas, sedangkan banyak lelaki yang bisa lebih dari mas apalagi mas udah termasuk orang yang tidak muda lagi.”
” Ngak tau deh mas, maunya Ida yang kayak mas, pokoknya kayak mas.”
” Seharusnya Ida sudah punya pujaan hati, karena pesonamu membuat lelaki manapun akan ingin memilikimu”
” Ngak tau ah, pokoknya Ida maunya kayak mas Ari, orangnya ganteng, baik, penuh perhatian, rendah hati dan tidak pernah sombong jadi orang kaya.”
” Kata siapa mas begitu, rasanya mas biasa-biasa aja.”
” Kata Ida sendiri, karena Ida udah lama ngumpul ama mas jadi tau kehidupan mas Ari, ditambah lagi cerita dari pegawai mas mapun mbok Imah.”
” Ah, ngarang aja mereka, rasanya mas ngak sebaik yang mereka ceritakan.” selaku

” Bener mas, pak Parto pegawai mas pernah cerita, waktu istrinya kena musibah tabrak lari semua ongkos rumah sakit mas yang tanggung malah mas memberi uang tambahan untuk mereka, lalu mbak Parmi si kasir, waktu melahirkan, mas juga yang tanggung, pegawai lainnya juga kalo ada kesusahan apapun pasti mas bantu termasuk mbok Imah pembantu kita, sewaktu suaminya meninggal dikampung, mas juga datang dan membantu seluruh biaya pemakaman sampe selamatan semuanya mas tanggung, itulah mas yang membuat semua pegawai dan pembatu hormat dengan mas. Ida juga diam-diam mengidolakan mas Ari.” jelasnya penuh semangat. Ngak nyangka sipendiam ini kalo ngomong panjang juga.

” Itu adalah kewajiban mas melihat orang susah, bagaimanapun juga selama kita mampu menolong ya kita tolong mereka.”
” Inilah mas yang bikin Ida jatuh cinta dengan mas Ari.” makin erat Ida memelukku.

Ternyata anak ini diam-diam jatuh cinta ama aku. Ngak nyangka deh. Aku juga diam-diam naksir dia, ternyata diam-diam terjadi kesamaan sama-sama naksir secara diam-diam.

” Jadi selama ini Ida menginginkan Mas Ari menjadi kekasih Ida.”
” Iya mas, Ida sering cemburu kalo liat mas Ari ama mbak lusi bermesraan, rasanya Ida pingin dipeluk mas Ari seperti mas memeluk mbak Lusi,” katanya sambil kepalanya lebih dirapatkan kedadaku.

Kucium kepalanya dengan lembut dan kudongakkan kepalanya lalu kucium mesra bibirnya. Ida menyambut mesra ciumanku. Tapi aku ngak mau lama berciuman karena aku takut lupa, sekarang jam sudah menunjukan pukul 5 sore yang berarti dokter akan memeriksa kondisi Ida.

” Apa Ida ngak tambah sakit main cinta ama mas ?”
” Enn…ngak mas, Ida malah jadi sehat disuntik mas Ari,” canda Ida. Tapi emang kenyataannya kulihat Ida sehat-sehat aja. Ampuh juga suntikan pentungan, pikirku ngawur.
” Apa Ida ngak salah memilih mas, sedangkan mas udah tua ,”
” Ngak mas, bilang siapa mas udah tua, menurut Ida mas masih muda kog.”
Mendengar dibilang masih muda, kupingku kayak mekar aja, ternyata pintar juga nih anak bikin orang bangga.
” Tapi da, kamu kan masih muda,”
” Muda atau tua yang penting hati ini bahagia, apa salahnya kalo Ida mencintai Mas Ari, cinta kan ngak bisa dipaksa dan ngak mandang usia.” ujarnya.

Bukan main ternyata pintar juga abg ini ber filsafat cinta. Aku makin terharu, kupeluk erat tubuhnya. Ternyata benar dugaanku, ngak lama bel kamar berbunyi, setelah kubuka ternyata dokter dan perawat mau memeriksa kondisi Ida. Setelah diperiksa, tekanan darah maupun suhu badan dll dokter berucap :

” Adik bapak kondisinya cepat sekali baik, meskipun baru gejala tipus, biasanya pasien dalam 4 atau 5 hari malah terkadang lebih kondisinya baru baik, tapi adik bapak meskipun baru sehari luar biasa perkembangannya”
” Makasih pak dokter, kapan adik Saya boleh pulang?, tanyaku
” Kami lihat perkembangannya sampai besok pagi, tapi Saya sarankan minimal 2 hari lagi adik bapak pulang agar kami bisa memastikan kalo adik bapak betul-betul sudah sehat,” dokter menjelaskan
” Baiklah dok, kalo itu yang terbaik,”
” Tolong jangan lupa obatnya secara teratur diminum dan makanan yang dibawa perawat ini segera dimakan supaya cepat sembuh.”
” Makasih dok, saran anda akan saya turuti.”

Setelah itu dokter dan perawat pamit keluar, lalu pintu kukunci kembali. Aku lalu berpikir ngawur lagi, mungkin orang sakit kalo birahinya naik terus birahinya dilampiaskan akan membantu percepatan penyembuhan, aahhh ngawur aja eee siapa tau bener ya.

” Yuuk sayang, makanannya dimakan, mas suapin yaa,” aku menyuruh Ida untuk makan dan ia menurut.

Ida mendekati aku duduk disofa, lalu kusuapi dengan penuh rasa cinta. Setiap sesuap Ida selalu tersenyum manis, ngak terasa sepiring sudah dia habisin lalu kuambil obat dan kusuapkan lagi kemulutnya dan kuberi segelas air aqua. Setelah itu dia mengucapkan terima kasih atas suapanku.

” Makasih mas,” ucapnya lalu diciumnya pipiku berulang-ulang sampe aku gelagapan.

Udah berani nih anak mencium aku, tapi aku seneng banget. Kepalanya kupegang trus kulumat bibir ranumnya dengan penuh perasaan. Cukup lama kami saling melumat bibir, kurasakan Ida mulai horny lagi, tapi aku mengerem perasaanku karena aku harus pulang dulu menengok anak-anak dirumah sekaligus kontrol usahaku sebelum tutup, karena usahaku buka sampai sore aja. Kuhentikan ciuman mesra kami lalu aku berujar pada Ida :

” Udah dulu ya sayang, mas harus pulang sebentar untuk tengok anak-anak dan ruko, nanti setelah mahgrib mas akan balik lagi nemani Ida.”
” Iya mas, hati-hati kalo nyetir mobil,” Ida menyahut tapi pelukannya tetap erat ditubuhku, nampaknya ia kepingin terus-terusan dekat denganku, berat melepaskan diriku.

Beginilah kalo abg lagi jatuh cinta, maunya lengket terus kayak perangko. Sebetulnya sih aku pingin terus dekat Ida, tapi kewajiban seorang bapak harus tetap berjalan (sombong dikit ngak papa kan pembaca)

” Udah ya sayang, nanti kita sambung lagi ,” kataku sambil secara lembut tangannya kulepaskan dan sebelum keluar kamar kusempatkan untuk mencium bibirnya sebentar lalu aku pamit pulang.

Saat aku baru beberapa langkah melangkah pulang, datang rombongan anak memakai pakaian seragam sekolah, mungkin sekitar 25 sampai 30 orang, mereka membezuk Ida. Aku tetap berlalu menuju pintu keluar. Aku tadi pagi memang menelpon walikelas sekolah Ida meminta ijin untuk tidak masuk sekolah karena sakit dan sedang di opname.

Setelah mahgrib, aku kerumah sakit lagi mendatangi sang kekasih yang pasti ngak sabar menunggu sang arjuna mencari cinta datang membawa api panah asmara. Gila, selama perjalanan kerumah sakit adik kecilku bergerak maju terus, pentunganku manjang sendiri, celana yang kupakai jadi terasa sempit, capek deh benerin posisi celana supaya nyaman dipake, habis otak ini sudah ngeres dipenuhi berita percintaan dengan sang dara cantik rupawan. Mungkin Ida kalo disuruh casting main film pasti diterima, orangnya cantik, bodynya oke banget, tingginya cukup lumayan tinggi untuk ukuran cewek indonesia, otaknya pintar dan pesonanya membuat orang pasti terkesima, apalagi laki-laki, dijamin liurnya netes tanpa sadar.

Sekitar 15 menit aku udah nyampe dirumah sakit, setelah mobilku kuparkir ditempat parkir khusus untuk menginap, aku bergegas menuju kamar Ida. Sesampai didepan kamar, ada sedikit rasa tegang menyelimuti hatiku, aku mengebel, begitu kubel sesaat kemudian pintu kamar terbuka, kulihat Ida cantik sekali dengan cuman pakai kaos T-Shirt dan rok mini diatas lutut khas pakaian abg(emang orang cantik, biar make pakaian apapun tetap kelihatan cantik, apalagi ngak pake pakaian ?…..yaa jelas tambah cantik bo). Ida tersenyum manis sekali menyambut kedatanganku. Matanya berbinar melihat aku datang. Aku langsung masuk kamar dan duduk di sofa sambil meletakan roti dan kue kecil yang kubeli diswalayan. Ida mengunci pintu lalu menuju kesofa duduk disampingku. Kelihatan dia kangen banget ingin nempel denganku. Lalu ia kutawari makanan yang kubawa :

” Dimakan say , enak lho ,”
” Nanti aja deh mas, masih kenyang, entar pasti Ida makan.”
” Promise yaa….”
” Promise deh.”
” Kalo gitu kita ngobrol aja ,” sahutku sambil membuka cocacola kaleng yang kubeli tadi, aku memang agak haus sekalian dinginkan hati yang rada tegang.
” Iya mas kita ngobrol aja .”
” Gimana keadaan Ida, apa ngak pusing lagi ?” tanyaku sekenanya
” Dari tadi kan Ida ngak merasa pusing mas, cuman pusing nungguin mas datang,” jawabnya manja sambil memandang sayu mataku. Eee udah pintar ngegombal nih anak, pikirku
” Oooohh iya yaaa….mas lupa kalo Ida ngak pusing, malah mas yang pusing,” kataku seenaknya
” Pusing kenapa mas ”
” Pusing kena cium Ida, haa haa haaa…” candaku
” Mas Ari nakaaallll………” katanya manja sambil mencubit pinggangku.

Waktu mencubit pinggangku, Ida langsung kurangkul dengan lembut dan dagunya kupegang, kutengadahkan kewajahku sambil kuucapkan kalimat gombal murahan tapi sangat ampuh untuk merenyuhkan hati semua perempuan :

” Mas sayang banget ama Ida.” kalimat cukup singkat, padat, berisi n dijamin hati wanita yang disayang makin melayang.
” Ida juga sayang mas,” jawabnya setengah berbisik.

Wajahnya makin kudekatkan kewajahku, lalu bibirnya yang setengah terbuka, kucium dengan lembut. Ida antusias sekali membalas ciumanku, Kami berciuman dengan mesra, lidahku kumainkan dirongga mulutnya, Ida juga membalas memainkan lidahnya dan lidah kami beradu dengan nikmatnya, lidahnya kuemut-emut, sepertinya Ida merasa keenakan menerima emutanku. Tanganku mulai bergerak menyingkap rok mininya untuk bekerja mengelus paha, lalu pantatnya, terasa kenyal sekali pantat abg kekasih baruku ini, ooohhhhh, uuuuhhhh, ccccpppkkkk hanya itu kalimat obrolan kami yang lagi kemut-kemutan. Agar lebih leluasa, Ida kutuntun tanpa melepaskan ciuman menuju kehamparan karpet dilantai, kubaringkan dengan terus berciuman. Sekarang aku lebih leluasa mengerayangi tubuhnya.

Sambil kuciumi bibir dan lehernya, tanganku bergerak meremas lembut gunung kembar, lalu kuelus pahanya kanan dan kiri, tanganku yang satu masih meremas payudaranya. Kurasakan tangan Ida juga bermain dicelana tepat di penyimpanan pentungan. Ada kemajuan dia berani mengelus-elus pentunganku meski diluar celana. Pentungan yang dari tadi sudah tegang, sekarang makin tegang terkena elusan tangan lembut Ida.

” Mass…mass…mas Ariiiiiiiii….ooh mass Ariiiiii…..” Ida mendesah-desah saat lehernya kucium dan kujilati berbareng tanganku yang kiri mengelus CD tepat divagina sedangkan tangan kananku meremas payudara.

Baru aja dielus, CDnya sudah terasa basah. Berarti Ida napsunya sudah makin tinggi ato mungkin sebelum aku datang napsunya sudah terbakar dulu, maka secara perlahan baju kaosnya kubuka dan dia ngak make BH, maka langsung muncul sigunung kembar dengan manisnya, ternyata dia ngak mau kalah, kancing bajuku satu persatu dilepas. Ooh ada kemajuan lagi kekasih mudaku ini. Kami telanjang dada dan saatnya yang tepat untuk membuka pakaian yang dibawah. Kupelorotkan rok lalu CD, Ida menaikan pantatnya untuk mempermudah, kemudian ada kemajuan lagi, rensleting celana jeansku dia tarik dan aku tinggal tarik celanaku lalu Cdku, maka kami sama-sama bugil tanpa sehelai benang menutupi tubuh kami.

Mataku sejenak terpaku menikmati tubuh bugil Ida yang sangat sangat dan amat sangat indahnya, bener-bener indah, mulus banget. Pelan-pelan kujilati kaki kanan lalu kaki kiri lalu naik sedikit menuju kevagina, sedikit agak lama aku menjilati daerah itu, lalu lanjut keperutnya, lalu gunung kembar, digunung ini aku agak lama juga menjilat dan mengemut puting merah muda yang mencuat menantang, lalu leher, lalu bibir trusss turun lagi kebawah. Kudengar Ida mendesah-desah kenikmatan :

”Auuuh..Mass…..Ariiiiiiii….massss……massss ooohh mmm…..mass Ariii…. uughhh…….masss Ariiiii.” Sekarang kujilati vagina sambil tanganku meremas-remas payudara kenyal kekasihku, kumainkan lidahku diclitoris miliknya.

Ida makin hebat mengerang dilanda napsu birahi.

” Ooooohhhhh…..oohhhhhhh……..trusss massss………t…t….t…te…..russsss masss……niiiiiikkkmaaaaaaattt masss.” aku terus aja menjilati vagina plus clitoris, sepertinya aku ngak pernah puas bermain di lubang buaya.

Ngak ada bosennya pembaca. Lagi asyik-asyiknya bermain dilubang buaya, kepalaku dijepit kuat oleh kaki Ida, kakinya kelojotan dan mengejang

” Massss Ariiiiii………mas Ariiiiiiiiiiiiiiii…. uuuuuuugh…….Ida muuuuuunnnnnncakkkk…..oooooohhh…… ,” setelah teriak begitu, kaki Ida yang mengejang berangsur lemas.

Pertanda orgasme telah didapatnya. Memang orang yang baru merasakan persetubuhan biasanya cepet orgasme, nyatanya Ida cepat sekali orgasmenya. Ronde pertama telah berlalu, aku mulai lagi melanjutkan ronde kedua. Ida yang terbaring dikarpet lantai, kutarik lembut agar ia duduk, ia nurut aja apa mauku. Pasrah, selanjutnya aku berdiri menghadapkan pentunganku kewajahnya, sejenak Ida tertegun memandang pentunganku yang mengacung didepan wajahnya, matanya terbelalak menikmati tugu monas yang dibangun secara alami, lalu tangannya kutuntun untuk memegang pentunganku dan kuajari cara mengocok, awalnya sih kaku banget, rada sakit, abis kekasih abgku ini emang belum pernah gituan sih, belum pengalaman. Lama-lama dia mengerti cara mengocok pentungan yang nikmat dan langkah selanjutnya Ida kuajari mengulum pentungan sambil mengocok pentungan.

Dan awalnya lagi aku sempat teriak kesakitan campur enak :

” auuuuhhh……” sewaktu ngemut giginya mengesek pentunganku, aku maklum, namanya orang masih katrok ngesek, tapi sebentar aja dia sudah pintar melakukan emutan permen pentungan tanpa ada rasa sakit.

Aku menikmati kenikmatan kocokan dan emutan bibir sensual Ida.

”Ooooooooh………Oooooohhh……” hanya itu kalimat yang bisa kupersembahkan dari mulutku, kalimat tanpa arti namun mempunyai makna yang dalam.

Aku keenakan pembaca. Kulihat Ida turut menikmati kocokan dan emutan yang dia lakukan. Pentunganku diemut terkadang dijilati dengan rakus. Kulumannya memang nikmat. Ida makin horny. Langkah selanjutnya aku berbaring dibawah dan Ida kusuruh naik diatasku dengan posisi pentungan didepan wajahnya dan vaginanya didepan wajahku atau terkenal dengan nama teknik 69. Kujilati vaginanya sambil tanganku meremas-remas pantat kenyalnya. Ida mengulum, menjilat, mengocok, mengelus dan menciumi pentunganku. Kami hanya bisa bernyanyi :

” Auuupp…..ughhhh……oooooohhhh………” kumandang lagu kami yang kami persembahkan dengan suara penuh perasaan.

Kami saling bekerja mengerjakan PR ”Sex Education”. Hornyku makin tinggi sampe pantatku terangkat-angkat ngak jelas apa maunya. Lendir vagina Ida makin banyaknya aja keluar. Biar asin-asin campur baur ngak tau apa namanya, kulahap aja lendir Ida yang makin deras mengalir dari sungai vagina. Enak kog, malah napsuku makin tinggi dan tinggi sekali. Setelah kurasa sudah cukup mengerjakan PR ”Sex Education” Ida kusuruh berbalik menghadapku, aku tetap dibawah dan dia diatas duduk tepat di dekat Pentungan. Kutuntun pentunganku memasuki lubang buaya dan perlahan tapi pasti pentunganku telah tenggelam dilubang buaya. Ida kusuruh untuk memainkan irama naik turun. Dia langsung mengerti, daannnnnn…… ooooh……nikmatnya waktu dia naik turun.

Pantatnya kupegang untuk membantu menaik turunkan pantatnya. Rasanya betul-betul gila. Niiikkkkkkkmaaaat….!!!! Bayangin, wanita idaman yang lama diidam-idamkan telah jatuh kepangkuan lelaki pencari cinta. Tubuhnya pasrah dinikmati olehku. Ida makin gila aja memainkan pantatnya sambil mendesah-desah ngak karuan, kepalanya mengeleng-ngeleng sehingga rambutnya menari-nari erotis, ditambah lagi gunung kembarnya ikut bergoyang rege. Pemandangan yang bener-bener indah nan eksotis. Kuraih gunung kembarnya dan kuremas-remas dengan napsu birahi tinggi.

Terdengar dia mulai menjerit-jerit nyebut-nyebut namaku :

” Massss……..Masss……Mass Ariiiiiiiiii…..Masss Ariiiiiiii……..!!!!!!” aku tau kalo dia mau orgasme, sebelum dia orgasme kubalik badannya tanpa melepas pentunganku yang tenggelam dilubang buaya. Aku sekarang diatas dan kakinya kukangkangi.

Kaki kirinya kuangkat lalu kugenjot vaginanya, terus kusodok-sodok dengan kuat karena aku juga sudah siap melepas syahwat tertinggi.

” Massss……masssss….massss Ariiiiiii” Ida teriak dengan kalimat yang sama setiap dia mendapatkan kenikmatan dariku. Pantatnya mutar-mutar dan naik turun tanpa irama
” Ooooohhhh….ooooohhhhh…..” aku ngak tahan menahan desahanku sendiri
” Masssss……A……riiiiiiiiiiiii…..massssssss…..akuuuuu…..munnnnnnnn…….caaaakkkkk….!!!!!” jerit Ida kelojotan ngak karuan. Kakinya yang mengejang berangsur melemah.

Aku makin gila menyodok vaginanya. Sebelum spermaku muncrat didalam vagina, cepat-cepat kucabut dan pentunganku kusodorkan kemulutnya yang masih menikmati orgasme. Ida mengerti, mulutnya dibuka lalu spermaku muncrat dimulut serta berlepotan diwajahnya yang very beautiful. Dia telan dan sisa sperma yang berlepotan diwajah, diusap dengan tangan lalu dijilati dengan suka cita. Kurogoh kantong celanaku yang ada disamping untuk mengambil sapu tangan, selanjutnya kuusap lembut wajahnya yang masih ada bekas spermaku. Kucium bibirnya sejenak. Kami berbaring dikarpet lantai dalam keadaan sama-sama bugil, kepalanya bersandar didadaku. PR ”Sex education” telah tuntas kami kerjakan.

” Makasih say, Ida telah memberikan cinta yang utuh kepada mas,” kataku membuka kalimat sambil kuelus-elus rambutnya.
” Ida juga berterima kasih ama mas, sebab Ida bahagia sekali menerima cinta mas ” jawab Ida dengan makin erat memelukku.
” Mas juga bahagia dapat dekat sekali dengan Ida, tapi apakah Ida ngak merasa rugi jadi yang kedua ”
” Ngak mas, Ida udah pernah bilang, lelaki idaman Ida adalah mas Ari, jadi apapun statusnya, Ida siap menerima ,” ujarnya.

Seusai berkata begitu kupeluk erat-erat tubuh bugilnya. Kucium bibirnya. Kami berciuman kembali, lidah kami bermain sejenak saling beradu mesra namun hal itu ngak kulanjutkan lagi karena aku menjaga kondisi Ida jangan sampe terlalu capek melakukan percintaan yang selalu bersambung kehubungan badan. Nah ini susahnya orang yang sudah masuk dalam katagori dewasa banget, kalo bercinta tanpa bersetubuh terasa hambar sekali. Coba kalo masih ukuran abg, cium-cium n pegang-pegang terasa sudah nikmat.

” Yuk kita mandi say,” ajakku setelah ciuman kulepaskan.

Ida menganguk setuju, kami bangkit menuju kamar mandi. Kami saling menyabuni tubuh masing-masing, nahhhh saat acara sabun menyabun aku jadi horny lagi. Gimana ngak horny, waktu pentunganku disabuni Ida, eee merasa keenakan petunganku berdiri lagi, sebaliknya Ida juga horny, payudaranya kusabuni sambil kuremas dan pentilnya kumainkan apalagi waktu tanganku yang jail nyabuni selangkangannya, vaginanya kumainkan dengan jariku. Ida mendesah-desah dan tangannya terus mengarah menyabuni pentunganku dengan posisi mengocok, ya jelas aja aku jadi napsu lagi. Padahal aku mau menahan diri supaya ngak bersenggama agar Ida ngak kecapean, tapi apa boleh buat, pentunganku yang setengah bulat tidak bisa dibawa kompromi.

Akhirnya acara sabun menyabun tanpa disadari fokus kedaerah vital. Kami berdua sama-sama tidak tahan untuk tidak mendesah. Namanya makhluk berlainan jenis yang sedang dimabuk asmara sedang saling sentuh, ya otomatis masing-masing jadi terangsang. Kupikir hari sudah malam dan daripada kemalaman tidur, maka clitorisnya lebih hebat kumainkan. Kudengar desahannya sudah ngak karu-karuan terserang api birahi , Ida kusuruh menghadap dinding dan menungging. Pentunganku kumasukan lewat belakang pantatnya (bukan dilubang anus lho, aku ngak suka main anus). Begitu pentunganku masuk kelubang buaya, kusodok-sodok sambil pantatnya kutepuk-tepuk. Aku ingin cepat menuntaskan hasrat napsu yang timbul lagi. Sambil menyodokkan pentungan ke vaginanya, aku sedikit membungkuk untuk meraih payudara gadis cantik ini, sayang kalo dibiarkan nganggur bergelantungan. Kuremas-remas untuk lebih menaikan libido Ida.

” Massssss………mas Ariiiiiiii……..mas Ariiiiiiiiiii………..” lagu libidonya mulai keluar lagi.

Ida kayaknya mau orgasme. Pantatnya ikut goyang maju mundur dengan cepat, sodokanku juga makin cepat.

” Masssss…………………….. Masssssss…….maaaaaa……ssssss……massssss Ariiiiiii……Id…..daaaaa……..munnnn…….caaaak….!!!! ” sodokanku makin gila, aku sudah ngak tahan lagi menyimpan spermaku dannnnn……..ooooooooooohhhhhhhh……..kutarik pentunganku dari lubang buaya dan spermaku kumuncratkan kepunggung Ida.

Tuntas sudah napsu birahi kami. Kami lanjutkan mandi, setelah itu kami tidur seranjang dan berselimut bersama dengan tubuh telanjang saling berpelukan. Lumayan capek jadi penganten baru.

Tapiiiiiiiiiiiii…….nikkkkkkkkkmaaaaat…..!!!!

Genap empat hari Ida dirumah sakit dan sekarang diperbolehkan pulang. Selama menjaga Ida dirumah sakit, selama itu pula kami melakukan hubungan sex. Rasanya dunia ini begitu indah. Cintaku yang terpendam ternyata dibalas dengan cinta yang terpendam juga oleh sang gadis idaman. Resmi sudah Ida menjadi kekasihku. Hubungan sex selama dirumah tetap berlanjut, bila istriku tidak ada dirumah, maka Ida menggantikan posisi istriku menjadi pendampingku untuk melakukan pelampiasan sex, disamping itu memang dia selalu menantikan cumbuan-cumbuanku.

Tiap siang hari waktu istriku masih dikantor dan dia pulang sekolah aku selalu menyempatkan sebentar untuk mencium dan melumat bibir dikamarnya namun tidak aku lanjutkan bermain sex demi menjaga keamanan cinta kami, dia mengerti meski kami ingin melanjutkan yang lebih dari sekedar cium-cium menuju klimak cinta dua manusia berlainan jenis :

”Senggama”. Sehari tidak mencium dia terasa hidup ada yang kurang.

Dan itu berlanjut terus sampai saat ini, rahasia kami tetap tertutup rapat. Ida juga tidak mau pacaran dengan lelaki lain selain diriku. Sering aku memaksa dia untuk mencari lelaki lain, malah dia menangis sedih. Katanya hanya mencintai aku seorang. Aku begitu terenyuh melihat dia begitu setia dan sangat mencintaiku. Aku telah menyintai 2 perempuan kakak beradik sekaligus. Aku menyintai istriku sekaligus menyintai Ida. Aku sendiri tidak pernah tertarik dengan wanita cantik lainnya selain mereka berdua.

Waktu berlalu, tahun berganti. Sekarang Ida telah menjadi seorang dokter spesialis anak. Setelah kuliah di fakultas kedokteran dia selesaikan, istriku menyarankan untuk melanjutkan kuliah lagi karena memang Ida sangat pintar dan tekun. Ida menurut dan mengambil spesialis anak. Ida memang sangat menyenagi anak. Anak-anakku dia bimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang. Anak-anakku tumbuh sehat dan pintar-pintar. Itulah yang membuat aku dan istriku bersyukur sekali. Kami sadari bahwa anak-anak lebih banyak dekat dengan Ida daripada kami karena kesibukan kami masing-masing.

Oh ya, aku diam-diam telah mengajak Ida untuk melakukan kawin siri setamat dari SMU. Ida begitu bahagia saat kuajak kawin meskipun tidak tercatat resmi oleh negara. Saat itu istriku sedang tugas ke Bandung selama 3 hari. Kami rayakan perkawinan siri hanya berdua disalah satu hotel berbintang yang ada di Surabaya. Kami dikawinkan penghulu di pagi hari jam 08.00 pagi, begitu selesai proses kawin siri kami langsung menuju hotel berbulan madu. Tepat jam 10.00 kami sudah berada dikamar hotel. Pada jam 19.00 kami chek out. Kami tidak menginap sampai pagi karena menjaga kecurigaan orang dirumah.

Kami dihotel sekedar merayakan kebahagian perkawinan diam-diam yang kami lakukan. Dari jam 10.00 sampai jam 19.00 kami melakukan senggama sebanyak 5 kali, kami ngak pernah keluar kamar karena kami membawa makanan sendiri sehingga waktu lapar kami cukup makan dikamar. Kejadian itu dicatat Ida dalam buku diarynya yang katanya dianggap sebagai kado perkawinan dan bukunya sampai saat ini disimpan baik-baik untuk mengenang hari bersejarah menjadi istriku, meski istri kedua.

Sekarang aku telah makin tua, umurku 43 tahun, istriku 39 tahun dan Ida 23 tahun. Makin dewasa aja Ida, tapi cintanya terhadapku tetap aja terpelihara, cintanya begitu besar terhadapku. Seiring dengan waktu berjalan aku telah berhasil mengembangkan usahaku dengan membuka cabang di empat kota : malang, semarang, jember dan kediri sehingga aku makin sibuk. Istriku sekarang dipercaya oleh perusahaan pusat menjadi direktur diperusahaan tempat ia bekerja.

Istriku juga makin sibuk, sedangkan Ida bekerja di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Surabaya sekaligus buka praktek disamping rukoku, dimana kebetulan ruko yang ada disamping dijual lalu aku beli untuk memperluas rukoku yang terasa makin kecil karena barangnya makin banyak lalu sisa halaman samping kubangun bangunan kecil seluas 4m X 8m untuk ruang praktek Ida, sudah barang tentu dengan persetujuan istri. Istriku ingin Ida selalu dekat dengan kami karena sayangnya yang begitu besar. Dan sekarang, tibalah waktu yang sangat menegangkan bagi Ida yang otomatis aku juga ikut tegang.

Orang tua Ida yang tinggal mamanya ( papanya telah meninggal dunia) termasuk istriku sering menanyakan status kesendiriannya. Bila Ida ditanya mama ato istriku, selalu dia menjawab belum ada yang cocok. Sebagai anak pertama dari 4 bersaudara istriku merasa ikut bertanggung jawab atas kelanjutan kehidupan adik paling bungsunya yang sampai saat ini belum mempunyai calon pendamping (istriku amat sangat menyayangi adiknya ini, apalagi aku, bukan sayang lagi malah lebih daripada itu, mereka tidak tahu kalo Ida bertahun-tahun telah menjadi istri non formalku).

Mereka berpikir kalo Ida anaknya begitu cantik tapi calon pendamping sulit didapat. Begitu banyak pria yang mendekat, semua dijauhi. Keluarganya bingung dengan kekerasan hati Ida yang tidak mau menerima lelaki manapun. Terkadang istriku memperkenalkan pria kepada Ida, tapi ditolaknya. Pernah dua kali Ida mencoba untuk berpacaran sesuai saran istriku agar secara bertahap menumbuhkan rasa cinta, namun rata-rata sebulan sudah putus. Pernah kutanyakan pada Ida kenapa kamu ngak belajar mencintai orang lain selain aku, dia menjawab ngak bisa memaksakan diri untuk mencintai orang lain.

Kalo udah ngomong gitu, lalu hatiku tambah luluh mendengar keteguhan cinta terhadapku. Ujung-ujungnya aku ngak tahan memeluk dan menciuminya dan pasti berlanjut dengan permainan sex yang panas. Pada suatu waktu (inilah waktu yang membuat tegang Ida termasuk aku), istriku berbicara 4 mata dengan Ida diruang santai dan aku sendiri berada dikamar dimana pembicaraan mereka masih jelas terdenggar olehku. Aku sedikit membuka pintu untuk mengintip dan mendengar pembicaraan mereka.

” Mengapa Ida kog begitu dingin dengan laki-laki,” tanya istriku
” Ida ngak ngerti mbak, tiap laki-laki yang mendekati Ida selalu hati Ida tidak pernah tertarik” jawabnya
” Ida maunya yang bagaimana ?”

Ida terdiam sejenak sambil nundukkan kepalanya lalu ia menjawab singkat: ” Ngak tau mbak”

” Ida taukan kalo mbak sangat menyayangi Ida, makanya Ida harus jujur ama mbak agar mbak bisa bantu”
” Iya mbak, Ida juga sangat sayang mbak Lusi, tapi kalo Ida terus terang mohon jangan marahin Ida ya mbak,” kata Ida dan tiba-tiba ia bersimpuh dipangkuan istriku sambil terisak-isak menangis. Dipegangnya kepala Ida dan dibelai istrikku. Kudengar Ida makin terisak-isak.
” Udah sayang, ngak usah pake nangis, mbak ngak akan marah asal Ida mau terus terang.”
” M….m…mba…….aaak…maafkan Ida, hati Ida selama ini ingin memilikki lelaki seperti suami mbak Lusi dan obsesi ini sulit untuk Ida hilangkan, mbak beruntung memilikki suami yang penyayang dan penuh perhatian,” jelas Ida dengan masih terisak-isak.

Istriku terdiam sejenak, mungkin kaget mendengar pengakuan jujur Ida.

” Kita ngak boleh membandingkan orang satu dengan yang lainnya, masing-masing orang mempunyai kelebihan dan kekurangan, ” jelas istriku masih membelai kepala Ida.
” Itulah mbak yang membuat Ida sering ngak habis pikir, kenapa Ida sulit dapat pendamping padahal Ida udah coba untuk dekat dengan laki-laki, tapi tak satupun yang bisa membuat Ida jatuh cinta, Ida selalu ingin membandingkan dengan mas Ari ” jawab Ida dengan isakan yang sudah mulai mereda.

Istriku tambah bingung mendengar pengakuan Ida.

” Kenapa Ida bisa merasakan hal itu,” tanya istriku
” Karena Ida lama tinggal dengan keluarga mbak, semua membuat Ida begitu bahagia, semua dirumah ini penuh dengan rasa kasih sayang, termasuk mbak yang begitu menyayangi Ida.”
” Mas Ari kan manusia biasa berarti dia punya kelebihan dan kekurangan,” Istriku menjelaskan kembali
” Ida ngak ngerti mbak, kenapa Ida begitu terobsesi lelaki seperti suami mbak, biarlah mbak waktu berjalan dan suatu waktu nanti Ida mendapatkan lelaki seperti mas Ari ” Ida makin terisak-isak dipangkuan istriku.
” Ida harus berusaha membuang obsesi itu dan sekarang Ida istirahat dulu, hari sudah malam,” bukan main bijaksananya istriku menasehati Ida.

Aku bangga mempunyai istri seperti dia jadi ngak salah aku dulu melamar dia. Selama aku berumahtangga hampir tidak pernah cekcok dengan istriku. Mereka berdua bangkit dan masing-masing menuju kamar tidur, aku segera naik ranjang pura-pura sudah tidur. Begitu masuk kamar, istriku menggoyang-goyang badanku membangunkan aku : ” Paa……paa….bangun…. paaa…bangun…”

” Ada apa sih maaa….?” tanyaku pura-pura ogah bangun
” Mama mau ngomong tentang masalah Ida paa…”
” Ya ngomong aja, papa dengerin,” aku masih pura-pura ogah bangun
” Tolong paa…bangun, ini penting paa…,” istriku menarik aku supaya bangun. Aku bangun dan duduk bersandar di ranjang.
” Ya udah, papa dengerin .”

” Gini lho pa, mama tadi nanyakan masalah kenapa Ida ngak mau dekat dengan laki-laki sedangkan mama pikir Ida ini orangnya cantik dan pasti banyak orang yang menginginkan dia tapi Ida begitu dingin dengan semua laki-laki, jadi mama kan kuatir kalo dia ada kelainan,” kata istriku mulai menjelaskan pokok masalah Ida, padahal aku tadi udah ngrumpi pembicaraan mereka.

” Truss waktu mama tanya, apa jawabannya,” aku pura-pura lagi nanya.
” Itulah paa yang membuat mama kaget dan bingung, Ida terobsesi dengan tipe lelaki seperti papa, pantas sampe sekarang dia ngak punya pacar,”
” Masak sih..!!,” lagi-lagi aku pura-pura kaget.
” Iya pa, maunya dia laki-laki yaa seperti papa, mama jadinya takut kalo dia selama ini jatuh cinta ama papa dan mama sudah punya insting kalo dia diam-diam menyintai papa ,” istriku berkata agak memelas.

Aku jadi kasihan mendengar perkataannya. Kupeluk dia dan kusandarkan kepalanya didadaku. Apa yang dikatakan memang bener adanya. Bertahun lamanya aku dan Ida menjalin asmara rahasia. Kami memang saling menyintai dan aku telah menyintai 2 dua wanita kakak beradik sekaligus dalam satu rumah. Aku memang salah, tapi hatiku lemah memilih salah satu cinta dari mereka. Secara rasional seharusnya aku menjauhi Ida, tapi berat, berat dan berat hati ini meninggalkan Ida yang sudah terlanjur kucintai.

”Witing tresno jalaran soko kulino” peribahasa jawa yang cocok sekali mendera hatiku, cinta tumbuh karena seringnya bertemu.

Oh My God !!! what’s wrong…!!! salahkah aku bila menyintainya? tapiiii yang membuat aku jatuh cinta sebenarnya adalah daya tarik kecantikannya, dia adalah wanita mempesona, dia adalah primadona sekolah, dia adalah primadona kampus, dia adalah wanita dambaan semua pria….!!!! pendiam, lembut, pintar, baik, sopan santun menghadapi semua orang dan nilai plus ukuran pandangan orang adalah dia sangat cantik, amat sangat cantik dan dia adalah primadona milikku, apakah salah bila aku jatuh cinta ? entahlah. Mulut bisa berkata bohong tapi hati tidak akan pernah bisa berkata bohong. Hatiku tidak bohong kalau aku jatuh cinta.

” Rasanya ngak mungkin ma kalo Ida jatuh cinta ama papa, papa kan udah tua, udah 43 tahun,” kali ini aku berkata betul-betul serius pura-puranya agar tidak ada kecurigaan istriku.
” Mungkin aja pa, papa biar udah 43 tahun tapi masih handsome, masih ganteng, masih kelihatan muda, masih banyak perempuan yang mau kalo papa berniat selingkuh,” sambung istriku.
” Mama juga masih cantik dan kelihatan awet muda dan papa tidak ada keinginan untuk selingkuh karena papa menyintai mama” selaku.

Kenyataannya istriku memang tetap cantik dan awet muda. Istriku merapatkan tubuhnya kebadanku lalu kucium bibirnya. Kami berciuman saling melumat bibir. Seperti kebiasaan pasangan suami istri yang dijamin berpengalaman dalam soal senggama, bila bercinta pasti melakukan gerakan-gerakan untuk mempercepat menaikan birahi pasangan masing-masing dengan mudah karena titik lemah birahi pasangannya sudah hapal betul. Ngak lama kami masing-masing sudah telanjang. Istriku mendesah-desah disaat vaginanya kumainkan dengan jariku sambil mengulum putingnya dan meremas-remas gunung kembarnya.

Payudaranya meski sudah berumur 39 tahun masih kencang dan kenyal, karena istriku pandai merawat diri, kalo dibandingkan dengan Ida memang masih kencang dan kenyal punya Ida, hal itu disamping Ida pandai merawat diri juga umurnya jauh lebih muda. Soal ukuran payudara punya Ida agak gedean sedikit. Nomor berapa ukuran bra masing-masing aku ngak tau karena aku ngak pernah memperhatikan hal-hal seperti itu, tapi yang jelas bila aku meremas payudara istriku, tanganku ngak cukup dan lebih ngak cukup lagi bila meremas payudara Ida, semua montok-montok payudaranya. Istriku lebih keras desahannya waktu vagina dan clitorisnya kujilati.

” Paaaa….paaaa……ooohhhh…..paaa….enaaaaak paaa….” istriku makin gila mendesah.

Selanjutnya dia bangkit, aku sekarang posisinya dibawah, istriku langsung mengulum, mengemut, menjilati pentunganku. Kalo soal ini, istriku jauh lebih pintar dari Ida. Selanjutnya mendengar desahanku yang makin gila juga yang artinya aku horny banget, istriku naik diselangkanganku, pentunganku dituntun masuk, blessss…… masuklah sudah senjata pentungan ke vagina istriku. Kami tidak melakukan gerakan untuk mencari orgasme, kami ingin ngobrol melanjutkan obrolan masalah Ida sambil bersenggama. Pentunganku tetap berendam didalam vagina istri. Luar biasa sensasinya kalo ngobrol saling merapatkan barang vital masing-masing. Bila obrolan dianggap sudah cukup, baru kita melakukan gerakan untuk menuju klimak persetubuhan. Luar biasa nikmatnya lho. Brasa, brasa lebih.

” Maa…gimana kalo Ida kita jodohkan aja, pokoknya langsung kita kawinkan ngak perlu pacaran segala,” kataku membuka pembicaraan sambil menikmati jepitan vagina terhadap pentunganku.
” Ngak mungkin pa, jaman gini masak kayak siti nurbaya,” jawab istriku
” Pintar-pintar kita membujuk dia.”
” Jangan pa, mama ngak tega melakukan hal itu.”
” Kita kan pasti cari jodoh terbaik buat Ida.”
” Iya sih, tapi kita ngak boleh gegabah melakukan hal seperti itu, Ida kan anak jaman sekarang, pikirannya sudah maju, masak kita berbuat sejahat itu kepada dia.”
” Itu kan demi kebaikan Ida.”
” I Know…tapi jangan pa, kita secara bertahap aja menasehati Ida.”
” Siapa tahu, selama bersuami Ida bisa mencintai suaminya.”
” Bagus juga sih ide papa, tapi mama tetap ngak tega, takut dia tidak bisa menyintai suaminya, lalu ujung-ujungnya terjadi perceraian, kita kan malu, masak menyuruh adik kawin hanya sekedar eksperimen, malu kan pa” jelas istriku.

Benar juga sih kata istriku, masak ada kawin eksperimen, hari gini ada kawin eksperimen.

” Jadi apa solusinya ma…? ”
” Aku bingung paa…” nampaknya istriku menemui jalan buntu.

Aku sendiri bingung mencari solusi terbaik untuk hal ini. Sebenarnya aku tau solusinya kalo ingin Ida diberi jodoh yang cocok dan pasti diterima, ya aku ini jodohnya. Beres kan!! Tapi itu ngak mungkin kuungkapkan ke istri, jaim dong, jaga image gitu. Umpama dia sendiri yang punya inisiatif gitu, yaaaa….. dengan pura-pura berat hati pasti kuterima, itu namanya ”pucuk dicinta ulam tiba”.

” Ya udah deh ma, kita lanjut,” aku memutuskan obrolan melanjutkan senggama.

Pantat istriku kuremas-remas lalu kutepuk-tepuk, dia mulai naik turun. Kenikmatan gesekan vagina terasa lagi. Begitu nikmat. Sembari pantatnya naik turun lalu ditekan dengan keras dan diputar-putar, istriku mendesah-desah :

” ooooohh….paaaa….pppppaaaaa…!!!!!” begitu merangsang melihat istriku menari-nari diatasku, rambutnya berkibar-kibar seperti bendera merah putih tertiup angin, gunung kembarnya bergoyang keatas kebawah kekanan kekiri, luar biasa pertunjukan tari telanjang istriku.

Tarian birahi yang paling kusuka. Aku juga ngak tahan untuk tidak mendesah-desah tersetrum kenikmatan : ” Maaaa….maaaaa…terusss maaaa….terussss….!!!” Makin cepat istriku menari, nampaknya ia ingin menyelesaikan jalan akhir napsu birahinya :

” Paaaaa……paaaa….ma…maaaa… munnnnnnnnnn…….caaaaaakkkkk……!!! aku sendiri juga sudah ngak tahan menahan gejolak lahar yang ingin muntah.

Begitu goyangan istriku melemah yang artinya dia sudah orgasme, dia kusuruh cepat bangkit dari menduduki selangkanganku dan lahar tumpah kemulutnya. Langsung diminumnya dan sisa-sisa lahar dipentungan dijilati sampai bersih, dia begitu menikmati spermaku. Kami berciuman sejenak dan langsung tidur tanpa busana sambil berpelukan.

Aku bersyukur setelah istriku mengetahui Ida mengobsesikan diriku tidak ada kecurigaan dari istriku kalo aku dan Ida telah lama menjalin perselingkuhan. Aku juga berpikir untuk mencari solusi terbaik hubunganku dengan Ida diluar solusi putus hubungan, karena aku sudah terlalu menyintai gadis ini apalagi dia secara tidak resmi telah menjadi istri keduaku, ngak mungkin aku melepas begitu aja. Aku juga amat sangat menyintainya. Selalu dan selalu aku menemui jalan buntu untuk memecahkan masalah Ida. Ada satu solusi yang tidak berani kulakukan : ” putus hubungan” karena aku tau dampaknya. Ida pasti stres, mending kalo stres doang, kalo sampai gila apa ngak runyam.

Hari ini jam 10.00, Ida menelponku untuk bicara masalah keresahaan keluarga yang ditimbulkannya. Aku mengiyakan dan kami sepakat bicara di hotel aja dan Ida setuju. Aku langsung menelpon resepsionis untuk booking kamar. Aku kerumah sakit tempat kerjanya menjemput Ida, sesampai didepan rumah sakit kulihat Ida sudah menunggu didepan pintu gerbang rumah sakit. Dia menghampiri mobilku dan langsung masuk mobil. Kami menuju hotel. Sesampai di hotel dan masuk kamar lalu kami duduk disofa kamar hotel. Begitu duduk Ida langsung bicara ;

” Mass…..Ida bingung menyikapi pertanyaan-pertanyaan keluarga mengenai kesendirian Ida, Ida ngerti kog kalau mereka memikirkan Ida kenapa sampe saat ini Ida tidak mau dekat pria,”

” Wajar say mereka bertanya, hal itu dilakukan karena mereka sangat sayang dengan Ida, sementara ini Ida ngak perlu berpikir yang macam-macam dulu, bersikap biasa-biasa menghadapi mereka, khususnya mbak Lusi, katakan bahwa suatu saat nanti Ida akan mendapatkan pendamping yang cocok dengan Ida, biarlah waktu berjalan dengan sendirinya, jodoh akan datang juga dengan sendirinya seiring waktu berjalan,” kataku memberi nasehat bila ada pertanyaan mengenai kesendiriannya.

” Makasih mas, Ida akan menuruti kata-kata mas Ari, trus mbak Lusi apa ada kecurigaan terhadap mas setelah Ida katakan obsesi Ida tentang tipe pria yang Ida inginkan,”
” Untuk saat ini belum ada kecurigaan, karena dia percaya betul dengan kesetiaan mas, entah nanti, makanya kita sekarang lebih berhati-hati menjalin hubungan.”
” Syukur deh mas, Ida tau waktu malam kemarin sehabis ngobrol dengan mbak lusi pasti mbak Lusi cerita dengan mas, makanya Ida sampe ngak bisa tidur mikirin mas, Ida takut mbak Lusi mencurigai mas disamping itu Ida merasa bersalah dengan kata-kata Ida yang melibatkan mas Ari, habis bagaimana lagi, Ida ngak bisa bohong dengan mbak Lusi, Ida juga takut terjadi perceraian keluarga mas Ari ,” katanya agak memelas.

Kurengkuh kepalanya dan kusandarkan didadaku.

” Sebetulnya mas masih bingung mencari solusi terbaik tentang hubungan kita, mas ngak mungkin memutuskan hubungan kita karena mas sangat mencintai Ida,”
” Ida juga bingung mas, Ida juga sangat takut bila mas memutuskan hubungan kita, mas kan tau kalo Ida tidak bisa jauh dengan mas Ari, ngak ada satupun lelaki yang bisa Ida cintai selain mas Ari, Ida amat sangat mencintai mas Ari, ” katanya makin memelas. Titik airmatanya tak terasa menetes dibajuku.

Aku ngak tega melihat Ida begitu sedih, kutengadahkan wajahnya lalu kucium lembut bibirnya. Lama kucium dan kulumat bibirnya untuk mengurangi kesedihannya. Tak tahan mendapat ciumanku, Ida mulai ikut bereaksi membalas ciumanku, lidahnya mulai ikut bermain dan tangannya memeluk erat tubuhku. Ida kutuntun untuk berdiri, lidah kami saling bermain, terkadang mulutnya membalas menyedot-nyedot lidahku setelah lidahnya kusedot lembut. Sambil tetap berciuman tak terasa pakaian kami sudah pada lepas semua, keadaan kami seperti bayi baru lahir :

” Bugil ” dalam posisi berdiri. Ida menciumi leherku, lalu turun kedada lalu ia makin menunduk menciumi perutku dan sekarang dia jongkok menciumi seputaran selangkanganku trus kelerengku diciumi dan dijilati dan berlanjut pentunganku yang sudah berdiri dielus-elus, dikocok, dijilati lalu dikulum dengan rakusnya, terdengar bunyi ceepp…ceepppp…ceeppp saat Ida memainkan kulumannya.
” Ooooohhhh…..yessss…..oohhhh yesss…” aku merintih kenikmatan, memang betul-betul ”yes” kulumannya.

Luar biasa sensasi rasa kuluman dan kocokan Ida. Terasa geli-geli nikmat. Aku makin horny mendapat perlakuaannya, kepalaku sampai terdongak menikmati kenikmatan yang diberikan Ida ”oooohhh…oooohhh….!!!!” aku ngak kuat menahan birahi. Selanjutnya Ida kutarik berdiri dari jongkoknya dan gantian aku yang jongkok menghadap vaginannya, selangkangannya langsung kubuka dan kumainkan vaginanya, kujilati seluruh dinding vaginanya lalu clitorisnya kusedot-sedot, gantian aku memberi rangsangan kenikmatan ke istri muda tercintaku, air nikmatnya mengalir membuat lubang buaya becek. Ida menjerit histeris saking geli dan nikmatnya waktu clitorisnya kusedot kuat-kuat

” Maaasssssss……..!!!! maaasss………….se……ee…..ee.eedaaaaaapppppp masssss……!!!!…..lagi massss…laaa…..giiiii….!!!. rambutku dijambak-jambak menahan kenikmatan, kepalanya menggeleng-geleng menari-nari.
” Oooooh…..massss…..oohhhh…mas Ariiiiiiii…..” nyanyian yang selalu didendangkan Ida saat terangsang hebat. ” Maaassss ……ce..eee..pppaaaat maaasukkkkannn…..!!!!,” Ida mengerang ngak tahan ingin pentunganku menjelajah divaginanya.

Kemudian aku berdiri dan kaki kanannya kuangkat trus kutumpuhkan kesofa, pentungan yang sedari tadi sudah tegang kusodokan kevaginanya. Bleepppp…pentunganku masuk kelubang buaya. Kutarik lalu kumasukan….tarik…masuk….tarik…masuk…tarik….masuk…tarik…masuk… begitu seterusnya dan ditambah ciuman panas bibir kami yang membuat kami mabuk minuman keras birahi.

Nikmat luar biasa. Bosan dengan gaya gitu, lalu aku duduk di sofa dan Ida menduduki aku dengan posisi membelakangiku dan mengarahkan vaginanya kepentungan. Begitu pentungan masuk, Ida menaik turunkan tubuhnya, naik…..turun….naik…..turun…naiiikkk…..turuuuuuunnnnnnnn….lalu saat pantatnya turun yang otomatis pentunganku tenggelam, ia memutar-mutar pantatnya,

”ouuuuuuu…..hhh…..” desisku nikmat sambil kuraih gunung kembarnya lalu kuremas-remas keras, Ida menjerit-jerit : ”Oooohhh…..ooohhhhhh….masssss……massss……oooohhhh….massss…..Ariiii….!!!” makin keras Ida menekan dan memutar pantatnya, pentunganku bener-bener dibuat kelojotan keenakan.

Keringat kami begitu deras mengucur. Sebelum Ida kelelahan menaik turunkan pantatnya, kuangkat pantatnya sehingga terlepas pentunganku dan aku bangkit dari duduk lalu Ida kubopong keranjang. Ida kubaringkan lalu langsung kutindih dan kuarahkan pentuganku ke vaginanya yang sudah banjir bandang, blesss….!!! masuk lagi pentunganku kelubang buaya. Kusodok-sodok dengan kuat, payudaranya kuremas gemas. Ida makin histeris teriaknya :

” Masssssss……mass……Ariiiiiiii…….teruuuuuusss…….teruuuuuuu..ssss…massss……..!!!!” makin lama sodokanku makin kuat, kusodok dia, kugenjot dia.

Tubuh Ida ikut tergoyang seirama dengan sodokan dan genjotanku. Birahiku sudah naik keubun-ubun. Kulepaskan remasan dari payudara, kupeluk dia dan kulumat bibirnya. Kami saling melumat bibir dan saling menyedot lidah dengan panas, genjotanku makin gila.

” Oupp..upp….ughhh…..” desis kami yang terlanda birahi. ” Lalu kucium dan kuemut leher jenjangnya dengan menyodokan pentungan makin kuat, aku sudah ngak tahan lagi ingin mengeluarkan lahar panas. ”Masssss…..masssss……Ariiiiiiiiiii….massss…..Id…..aaaa…munnnn….caaaaaakkkkkk……!!!!!!” teriak Ida.

Tubuhnya tegang bergerinjal kelojotan tanda orgasmenya tiba. ” Ooooohhhhhh……ooohhhhhh….!!!!” teriakku ngak tahan menahan lahar yang meledak :

”crooooott……croooot…..crooott….croootttt…..crooot….. crooooottttt…!!!!” laharku meledak didalam vagina Ida. Aku langsung ambruk ketubuh Ida yang ada dibawah. Kami erat berpelukan menikmati puncak birahi yang kami dapat.

Pentungan masih didalam vagina yang sengaja tidak kukeluarkan, biarlah pentungan menikmati sisa-sisa kenikmatan kedutan vagina Ida dan biarlah dia mengecil lalu keluar sendiri dari vagina kekasihku. Aku ngak takut Ida hamil karena selama ia kukawini Ida ikut KB dengan dipasang kontrasepsi jenis spiral.

Kami berbaring istirahat sejenak menikmati kelelahan senggama. Oh, nikmatnya istri mudaku. Setelah istirahat sekitar 15 menit kami mandi bareng. Kalo sudah mandi bareng bisa dipastikan terjadi permainan sex lagi dannnn…..memang……..kami…….berburu ”orgasme.” Setelah selesai berburu kami pulang, Ida kuantar kerumah sakit dan aku kembali kerukoku.

Waktu berputar, hari berlalu, bulan berjalan dan tahun berganti, tak terasa setahun sudah permasalahan Ida berlarut-larut tanpa ada pemecahan masalah kesendirianya. Istriku maupun mamanya sering bertanya pada Ida tentang keacuhannya terhadap laki-laki dan Ida selalu dan selalu menjawab apa yang pernah kuajarkan : ” Biarlah waktu berjalan dengan sendirinya, jodoh akan datang juga dengan sendirinya seiring waktu berjalan ”. Yang paling bingung adalah istriku, karena istriku terlalu menyayangi adiknya yang satu ini. Dia takut Ida menjadi jomblo terus-terusan.

Saking bingungnya, istriku mempunyai ide yang betul-betul bikin aku terperanjat kaget tak menentu, waktu itu kami sedang baring-baring dikamar istriku berkata :

” Pa, aku sekarang ngerti banget mengenai hati Ida yang keras itu, sulit untuk merubah obsesi yang terlanjur melekat dihatinya.”
” Lalu gimana ma langkah yang perlu kita ambil, papa sendiri ngak tega kenapa diri papa menjadi obsesi Ida,”
” Mama punya ide untuk kebaikan masa depan Ida,” kata istriku serius banget
” Ide apa ma..?” tanyaku
” Tapi sebelum mama ungkapkan ide ini, mama mo nanya dulu ama papa.”
” Nanya apa ma ?” tiba-tiba aku merasa tidak nyaman
” Gini pa, papa kan tau kalo Ida maunya laki-laki kayak papa.”
” Iya sih, truss…”
” Nah, apakah papa selama ini ada perasaan menyenangi Ida ?”
” Ada sih ma, tapi sekedar senang terhadap adik.”
” Jujur pa,”
” Jujur ma, pernah ngak mama melihat ato mendengar suami mama selingkuh ? kataku memberi penjelasan bahwa aku adalah suami yang baik meski perkataanku ada kebohongannya.
” Makasih pa, mama dari dulu percaya kalo papa adalah suami mama yang paling the best” ujarnya mendinginkan hatiku yang sempat tidak nyaman.
” Lalu ide mama apa ?
” Kalo mama ungkapkan ide ini, tolong papa jangan marah ya,” tiba-tiba istriku ngomong agak memelas
” Sampaikan aja ma, papa ngak akan marah.”
” Bagaimana kalo Ida papa kawini aja, mama rela kog kalo dimadu karena mama sayang banget ama adik mama kasihan masa depannya.”
”Apa-apaan maa….!!!!”, kataku pura-pura marah dan aku luar biasa kagetnya mendengar istriku mengungkapkan idenya.

Kuakui bukan main bijaksananya istriku ini. Mana ada perempuan yang mau dimadu, eee yang ini malah dia sendiri yang minta dimadu. Apa ngak hebat punya istri model begini. Seorang wanita modern, wanita karir, seorang direktur.

” Maaf paa, mama lancang tapi tadikan papa janji ngak akan marah,” istriku tambah memelas. Oh my god…!!! inikah ”pucuk dicinta ulam tiba”.
” Maafkan papa juga ma, papa hanya kaget aja mendengarnya,” kataku sambil kurengkuh bahunya dan kepalanya kusandarkan kedadaku.
” Masalahnya Ida pasti jatuh cinta kepada papa dan cintanya akan dia pendam selamanya. Apakah papa setuju ?” tanya istriku
” Ya jangan sekarang suruh papa menjawab ma, masalahnya papa belum siap untuk menjawab ,”
” Ya iyalah pa, mama ngerti kog kalo papa pasti bingung.”

Asli 100 % sebenarnya aku ngak bingung malahan setuju banget dengan ide istriku, tapi aku sengaja mengulur waktu untuk memberi image pada istriku bahwa aku tidak punya perasaan apa-apa pada adiknya. Hal ini sekaligus untuk menjaga rasa cinta pada istri kalo suaminya mencintainya. Memang aku sangat mencintai istriku sekaligus mencintai adiknya.

” Papa harus berpikir baik buruknya kalo papa menerima ide mama ” lanjutku.
” Mama mengungkapkan ini karena mama tau kalo papa adalah suami yang penuh kasih sayang dengan keluarga dan tidak egois, mama juga ngak bisa menyalahkan Ida kalo dia sampe terobsesi kepada papa.

Memang papa seorang lelaki ideal untuk siapapun yang sudah merasakannya maupun melihatnya. Mama begitu bahagia menjadi istri papa” istriku memuji aku begitu tinggi padahal aku telah lama diam-diam menyakiti hatinya. Aku makin respek aja sama istri cantikku ini.

” Jangan berlebihan ma, mama juga adalah seorang istri ideal untuk siapapun, buktinya papa begitu amat sangat menyintai mama,” kataku ngak kalah memuji.

Sebulan aku bersabar mengungkapkan perasaan setujuku pada istriku, padahal waktu ia bicara idenya, aku ngak perlu berpikir panjang pasti bilang setuju. Jaim. Hal ini sudah kusampaikan ke Ida, ya otomatis Ida samimawon mendegar ide istriku, tapi dia sempat nagis mendengar kebesaran hati kakaknya yang rela dimadu. Namun aku mempunyai syarat kalo adiknya kukawini kami bertiga harus sekamar agar tidak ada rahasia yang perlu disembunyikan dan aku sengaja ungkapkan hal ini keistriku dengan tujuan kami bertiga saling membagi kasih dengan transparan karena aku tau antara istri dan adiknya saling menyayangi. Awalnya istriku bingung, lantas dia mengerti apa maksud dan tujuannya sekamar dengan madunya. Kalo Ida pasrah aja, karena dia merasa hutang budi dan bersalah.

Seminggu kemudian kami kawin ditempat penghulu disaksikan istri, adik-adiknya dan mertua perempuanku. Sebagai wali adalah adik laki-laki istriku ato kakaknya Ida. Perkawinan ini dilakukan diam-diam tanpa pesta apapun dan hanya melakukan do’a selamat aja. Mereka awalnya kaget juga, setelah dijelaskan istriku mereka malah mendukung 100% ide istriku.

Malam pertama perkawinanku, aku tidur dikamar Ida karena istriku memberi kesempatan kepada Ida untuk menikmati malam pertamanya dan hari kedua kami sekamar bertiga. Awalnya mereka agak canggung, tapi begitu napsunya masing-masing kubangkitkan, mereka sudah enjoy. Saat aku mencium bibir Ida, istriku mengulum pentunganku, kalo sudah merasa lama bermain disitu, lalu kupindahkan permainan ditempat lain saling bergantian mereka kuberi rangsangan birahi.

Soal orgasme aku tau betul membagi puncak acara permainan sex, libido Ida yang lebih tinggi biasanya kukerjai lebih dulu bila memasukan pentunganku. Ida orgasmenya lebih cepat daripada istriku. Setelah Ida tergeletak baru aku mengerjai istriku. Luar biasa nikmatnya bermain sex dengan adik kakak yang cantik-cantik. Ini bukan brasa lebih lagi tapi brasa kelebihan. Mereka sering tertawa cekikan disaat aku ejakulasi dan pentunganku gantian dijilati menghisap sisa sperma, begitu akur dan saling sayang menyayangi.

”Oh my God, thank you very much” – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Keteguhan Cinta Ida appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Perjaka Tua

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Perjaka Tua – Namaku Charles Panjangjodoh, keren kan. Biar wong ndeso bapakku ngak mau kalah ama orang kota kalo ngasih nama. Pekerjaanku seorang buruh pabrik di Jakarta, sampai saat ini aku masih hidup sendiri, umurku 38 tahun, sudah termasuk daluarsa untuk ukuran bujangan. Kepingin kawin sih kepingin tapi yang dikawinin pada kabur alias ngak ada yang mau. Itulah nasib, wajahku pas-pas an, kulitku item, Udah buruh pabrik trus punya wajah ngepas, item lagi, lengkap sudah penderitaanku.

 

cerita-sex-perjaka-tua-269x300

Cerita Sex: Perjaka Tua

 

Sebenarnya ada sih yang mau, waktu itu aku dijodohkan ama orangtua dengan gadis desa namnya Ijah, aku nolak. Gimana ngak nolak, tampang Ijah pas-passan juga. Apa jadinya kalo orang ngepas disatukan yang pas-pas an juga, yang pasti hasilnya ngepas juga. Sering aku nyumpah sendiri, di Jakarta banyak cewek cakep berkeliaran tapi aku kog ngak kebagian. Nasib-nasib. Terkadang aku pingin menikmati cewek cakep dengan mendatangi komplek perumahan kupu-kupu malam tapi aku mundur sendiri, sekali tancep gaji sebulan amblas, trusss……aku mo makan apa ? yaaaa….. apa boleh buat, kalo horny aku lampiaskan dengan tanganku sendiri alias onani sambil memandangi poster cewek cakep dengan pose bugil yang kupasang didinding kamar yang sempit. Nikmat juga sih.

Yang sering aku ngak tahan kalo lagi denger temen-temen pabrik pada nyritain istrinya, ada yang cerita paling seneng penisnya disepong dan dikulum-kulum mulut istrinya, ada yang cerita paling seneng mimik cucu istrinya dan aku yang paling ngak tahan dengerin cerita paling seneng jilatin vagina dan biji dalamnya. Kalo udah gitu celanaku ukurannya tambah kecil, tambah sesak gara-gara burungku ngaceng. Lalu biasanya aku pergi ketoilet, kukunci wc, burung kukeluarkan dan kukocok pake sabun. Aku onani. Dan aku sampe saat ini masih perjaka tulen. Belum pernah burungku masuk sangkar cewek. Maunya sih dimasukin, tapiii…….masukin punya siapa?.

Hari ini aku dipanggil bos pabrik, aku sempat mikir ada apa aku dipanggil bos, aku takut di PHK, sekarang kan musim PHK lagian cari kerja susah amat. Deg deg an aku mengetok pintu ruangan kerja bos, begitu ada jawaban masuk, kubuka pintu lalu aku masuk.

” Silahkan duduk,” bilang bos begitu aku masuk
” Ya pak,” jawabku sambil nunduk
” Mulai besok Charles ngak usah kerja di pabrik,” bilang bos lagi.

Naaah…dugaanku bener kan, aku di PHK, yaaa Tuhan kenapa nasibku jelek amat sih, udah dikasih tampang ngepres, item sekarang di PHK lagi, ujianmu jangan yang berat-berat dong. Rasanya aku mo nangis aja, tapi aku seorang lelaki jadi harus tegar.

” Apa salah saya pak ?” tanyaku gemeter.
” Kamu ngak ada salah, kamu disini adalah buruh pabrik yang paling rajin dan buruh teladan, maksud bapak kamu mau bapak ambil untuk bantu-bantu usaha istri bapak karena istri bapak cari pekerja yang rajin dan jujur, naaaahhh pilihan bapak adalah kamu Charles dan nanti gajimu akan dinaikkan dua kali lipat, gimana, OK,” jelas bos ku sambil senyum-senyum memperhatikan aku yang jadi blo’on.

Oh Tuhan, sori banget yaaa ternyata aku salah duga, engkau memberi aku rejeki lebih, ampuni aku.

” Makasih pak, saya siap,” jawabku gembira, lalu kucium tangan bosku sebagai tanda terima kasihku.
” Nih kartu nama dan besok jam 8 pagi kamu harus ada dialamat ini temui istriku,” lanjut bos sambil memberiku kartu nama dengan masih senyam senyum melihatku.

Pagi-pagi aku udah siap-siap cau, sepatu kusemir sampe mengkilat, sepeda motor bututku kucuci bersih biar kalo ketemu sedan BMW ngak malu-maluin. Beres dah, kugenjot engkol sepeda motor bututku, begitu bunyi langsung kugas menuju jalan Gonta ganti No. 1001 di Jakarta Kulon kali. Waktu memasuki jalan Gonta ganti, kepalaku celingukan mencari PT. Sebab Musabab sesuai kartu nama yang dikasih bos kemaren. Begitu kulihat PT. Sebab Musabab, sepeda motor kubelokan dan langsung brenti persis didepan kantor. Begitu masuk halaman perusahaan aku datengi pos Satpam, karena disitu terbaca tulisan ”Tamu harap lapor” jadi aku lapor satpam.

” Nama siapa dan ada keperluan apa pak ?” tanya satpam sangar
” Saya Charles Panjangjodoh, ada keperluan menemui ibu direktur karena saya disuruh menemui oleh suami beliau,” jawabku
” Oh ya, saya tadi dipesani ibu kalo ada bapak disuruh antar menemui beliau,” jawab satpam tiba-tiba ramah banget suaranya.
” Makasih.”
” Silahkan pak lewat sini,” satpam mempersilahkan aku sambil memberi hormat dengan menundukan kepalanya lalu tangan kanannya menunjuk kekiri mempersilahkan aku mengikuti dia. Ramah banget nih satpam, begitu kusebutkan namaku langsung cara bicaranya berubah lemah lembut.

Rasanya gengsiku ngelunjak sombong. Belum pernah aku dihormati model gini. Ada apa ya dengan Charles Panjangjodoh.

” Ini pak ruangan ibu direktur,” satpam tadi menunjukan ruangan ibu direktur.
” Makasih,” jawabku singkat lalu aku mengetuk pintu
” Masuk…!!!,” jawab suara perempuan dibalik pintu. Aku masuk, didepanku belakang meja kerja gede duduk makhluk tuhan yang paling seksi, yaa ampunnn…bening banget, cakepnya istri bos.
” Selamat pagi bu,” sapa ku memberi salam
” Pagi, kamu pak Charles Panjangjodoh ya,” bilangnya maen tembak aja
” Ya bu,” jawabku singkat. Aku salami , ceila….lembut banget tuh tangan.

Aku melirik kebelahan dadanya, disitu tersembul sisi susunya yang putih mulus, gila, montok banget.

” Silahkan duduk pak,”
” Baik bu, makasih.”
” Begini pak Charles Panjangjodoh, enaknya dipangil apa sih ?” tanya bu direktur
” Panggil Charles aja bu.”
” Baiklah, begini Charles, ibu perlu orang sebagai mandor diperusahaan ini sekaligus bagian penagih hutang di toko-toko langanan yang mengambil barang diperusahaan ini, saya perlu orang yang jujur karena nilai tagihannya ratusan juta, gimana ngerti.”
” Ngerti dikit bu, yang saya bingung jadi mandornya bu,” jawabku agak malu-malu, gimana ngak bingung biasanya jadi buruh tau-tau disuruh jadi mandor, kalo dipabrik kerjaan mandor kerjanya ngawasi kita-kita para buruh yang lagi kerja, selanjutnya yang dikerjain ngak tau lagi.

Lalu bu direktur menjelaskan cara kerja yang harus dijalankan sebagai mandor dengan panjang lebar, aku hanya mangut-mangut sambil sekali-kali mencuri pandang kebelahan dadanya. Dasar ngak tau diri, udah dikasih kerjaan enak masih brani mencuri pandang. Ah, biarin mumpung ada barang bagus, sayang kalo dilewatkan. Sialan, burungku bergerak-gerak.

” Ngerti kan Charles?” tanya bu direktur mengagetkan aku yang agak gelisah
” Ngerti bu,” jawabku tergagap. Dasar muka jelek, ngeliat yang bening udah keder.
” Kalo udah ngerti, baguslah dan kamu supaya enak kerja ngak usah lagi ngekost, kamu tempati kamar kosong dibelakang rumah ibu, sebelah perusahaan ini,” lanjut bu direktur. Ya Tuhan, terima kasih banget engkau tambah lagi rejekiku. Artinya aku sekarang ngak perlu lagi ngeluarin biaya kost.

Sekarang penampilanku bener-bener kayak orang gedean aja, baju berdasi, celana necis dengan garis lancip rapi bekas gosokan, sepatu bersih mengkilat kalo kena sinar matahari bisa menyilaukan mata saking mengkilapnya. Semua pakaian telah disediakan oleh bu direktur. Yaa…hari ini aku resmi jadi mandor PT. Sebab Musabab dengan anak buahku 68 orang, apa ngak hebat. Wong ndeso lulusan SMP doang telah jadi mandor, jabatan yang ngak pernah kepikiran olehku.

Ah jangan sombong dong, kamu harus ramah dengan siapapun. Tunjukkan bahwa Charles Panjangjodoh adalah orang baik-baik. Ya ya…aku harus tetap ramah pada siapapun. Dan yang paling kusuka dalam pekerjaanku, aku sering berhubungan dengan bu direktur, disaat menghadap melaporkan pekerjaan mataku selalu dan selalu mendapat hidangan susu montok yang tersembul dibelahan dadanya. Aku mencuri pandang. Kalo udah gitu mataku melek terus dan semangat kerja makin tinggi.

Trus yang bikin aku tambah ngelunjak, aku menempati kamar dibelakang rumah yang lumayan besar ngak seperti tempat kostku dulu, cuman 2 m x 3 m, udah sempit, pengap lagi. Kalo yang sekarang ini 4m x 5 m ber AC dan kamar mandi dalam ada air panas dingin pake bathup, woww….bener-bener kayak orang kota dan ngak ndeso lagi. Makan disediain, nyuci dicuciin oleh pembantu, bener-bener nikmat. Biasanya nyuci sendiri, masak sendiri.

Ngak terasa 3 bulan aku kerja di PT.Sebab Musabab, aku tiap bulan dapat bonus dari bu direktur karena nilai penjualan makin meningkat dan tagihan lancar. Baik bener bos cewekku ini. Dan yang paling baik dari bu direktur adalah saat malam sekitar jam 8 dia memanggil aku untuk ngantar kedokter. Aku memasuki kamarnya yang buesar banget, kulihat ia terbaring diranjang dengan memakai baju tidur tipis hingga terlihat bayangan lekuk tubuhnya yang seksi, biar udah umur 45 tahun tapi tubuhnya kayak abg aja. Mataku sekejap menikmati onderdil kualitas import milik bu direktur. Indah dan menawan. Badannya keluar keringat dingin. Masuk angin kali.

” Ada apa bu, ” tanyaku
” Tolong antar ibu kedokter, pak Arman hari ini ijin ngak masuk, istrinya melahirkan, bapak juga lagi ke Singapore,” Katanya menyebutkan sopir dan suaminya.

Dan memang rumah besar ini penghuninya hanya 3 orang aja, dia dan suami tambah pembantu. Anak-anaknya yang cuman dua pada kuliah di amrik.

” Kayaknya ibu masuk angin karena capek aja bu,” tiba-tiba mulutku lancang ngomong sok pinter
” Mungkin aja, badan ibu pegel banget trus pusing.”
” Kalo sekedar masuk angin, pusing dan pegel-pegel saya bisa ngobati bu,” jawabku nekat.

Aku sendiri ngak ngerti kenapa ngomong sok tau gini. Kalo soal pijat memijat aku bisa, sering temen-temen pabrik ato kost minta tolong aku dan aku pasti nolong.

” Iya deh, cobain aja siapa tau bisa enakan,” jawabnya yang membuatku seperti ketiban duren runtuh.

Tapi seumur-umur aku belum pernah mijat wanita bening kayak gini. Ah, bodo amat.

” Pake lotion aja ya bu, biar dibadan ngak lengket,” tanyaku
” Terserah Charles deh, tuh ambil di meja rias disudut,” aku langsung kesudut kamar ngambil lotion dan tanpa malu-malu sebenernya sih malu maluin, aku naik keranjang besar mulai memijat.

Dia kusuruh telungkup dan bu direktur nurut. Pikirku sekali-kali nyuruh bos kan ngak pa pa. Awalnya telapak kaki kupijat, dia merasa kesakitan, berarti emang dia lagi sakit. Begitu telapak kaki udah kupijat lalu tanganku naik kekaki bawah lutut, kupijat terkadang sambil ngelus, saat mengosokan lotion mataku terpejam menikmati sensasi sentuhan tanganku kekakinya, begitu lembut. Tanganku terus memijat teloran kakinya sambil kunikmati sentuhannya. Luar biasa nikmatnya.

Biasanya yang dipijat yang keenakan, tapi kali ini bener-bener kebalik, yang mijat yang keenakan. Aneh kan, tapi nyata kan. Inilah yang namanya aneh tapi nyata. Sambil memijat mataku terus memandang daerah pantatnya, terlihat kain segitiga dari balik baju tidurnya yang tipis, montok mengairahkan. Tanganku terus memijat gantian kaki kiri lalu yang kanan. Kulihat bu direktur keenakan. Setelah kurasa cukup lama, aku hentikan sejenak memijat kaki, kini giliran naik diatas lutut, aku ragu-ragu untuk melanjutkan pijatanku, karena itu kan daerah sakaratul maut.

” Gimana bu, apa udah agak enakan,” tanyaku
” Lumayan Les, agak mendingan, lanjut aja terus pijatnya,” katanya mempersilahkan aku melanjutkan pijatan.

Tapiiiii…..giliran yang dipijat kan daerah paha, aku ragu dan takut campur pingin banget.

” Tapi bu, yang dipijat pahanya ibu,” kataku menjelaskan
” Ngak pa pa, sekalian aja seluruh badan ibu kamu pijat,” lanjutnya memberi lampu hijau.

Itu jawaban yang kutunggu-tunggu. Kapan lagi bisa nyentuh tubuh bu direktur yang aduhai. Perlahan-lahan aku mengoleskan lotion dipaha kanan lalu paha kiri, baju tidurnya kusingkap pelan, kini paha mulusnya terpampang jelas, kupijat setengah meremas gemas. Sialan, burungku yang mulai tadi ngaceng sekarang lebih ngaceng lagi. Pahanya kuurut, makin naik keatas dan sengaja tanganku kusengolkan kedaerah gundukan yang ditutup segitiga. Tiap pijatanku lagi naik keatas dengan sengaja kusenggolkan kegundukan.

Senggolan itu berkali-kali kusengaja karena aku ingin merasakan nikmatnya menyenggol daerah terlarang. Kudengar bu direktur mendesah pelan. Dan aku bingung saat aku menyenggolkan tanganku kegundukan lagi, tanganku menyentuh barang lembab. Apa bu direktur sedikit pipis, aku ngak tau. Ah, aku ngak peduli deh. Kulanjutkan pijatanku lebih keatas, aku berani karena bu direktur sudah beri mandat pijat seluruh badan. Aku cuek aja, aku beranikan menyingkap baju tidurnya keatas hingga bajunya menutupi kepala bagian belakang, nampaknya dia ngak pake BH, bu direktur diam aja. Kuoleskan lotion ke seluruh punggungnya, telapak tanganku makin hangat menyenyuh tubuh mulus bu direktur. Mataku melotot menikmati pemandangan pantat dan punggung mulus bu direktur.

Punggungnya kupijat-pijat, kuurut-urut dengan penuh perasaan. Tanganku saat mengurut punggung samping kanan dan kiri agak kebahu tak sengaja menyegol sisi payudara bu direktur yang montok, kulihat bu direktur diam aja, aku makin berani menyenggolkan tanganku, tiap kusenggolkan kudengar ada desahan lembut keluar dari mulut bu direktur. Pijatan terus berlanjut, kali ini aku turunkan pijatanku pantatnya, kuoleskan lotion lalu pantatnya kuremas-remas, Bu direktur tetap diam, aku makin berani meremas dan kuelus pantat montok mengiurkan.

Bu direktur kudengar medesah lembut lagi dan aku pigin menyentuh gudukan terlarangnya, kuurut samping pantat bu direktur dengan kedua telapakku, lalu kusentuhkan kedaerah terlarangnya, berulang-ulang aku melakukan urutan yang menyentuh daerah terlarangnya, aku makin berani. Lagi-lagi kudengar bu direktur mendesah. Merasa sudah puas menyenggol-nyenggol, aku beranikan diri coba-coba menyuruh bu direktur berbalik terlentang :

” bu, sekarang ibu berbalik,” dan bener-bener ajaib, bu direktur nurut, badannya dibalik, mataku melotot memandang tubuh yang menurutku mulus lus, trus payudaranya yang montok menantang dengan putingnya yang kecoklatan berdiri indah.

Semua terpampang didepanku, belum pernah seumur-umur aku melihat dari dekat pemandangan indah seperti saat ini. Bu direktur hanya tinggal celana dalamnya yang masih melekat, semuanya polos. Dengan gemetar dan jantung berdegup kuoleskan lotion mulai perut sampe kepayudaranya, aku sudah bener-bener gila. Kuurut-urut kedua gunung indah dengan dua tapak tanganku, lalu kuremas dengan napsu mengebu, bu direktur diam dan memejamkan matanya. Napasnya kudengar tersengal-sengal.

Sempat kudengar suara :

”aaahh……” dari mulutnya. Puas mengurut, memijat dan meremas payudaranya, aku lebih nekat lagi.

Pahanya kuurut lagi karena tadi kan paha belakang yang kuurut, kini giliran paha depannya. Mataku sudah makin melotot menikmati gundukan daerah terlarang yang masih ditutupi celana dalam transparan. Bulu-bulu vagina bu direktur terlihat remang-remang. Kuurut pahanya sampe selangkangan dan tanganku semakin berani menyentuh daerah gundukan dan jariku dengan sengaja kusentuhkan disisi kain segi tiga, terasa bulu vaginanya tersentuh. Lembut sekali bulunya. Tanganku udah ngak bisa dikedalikan, dengan lebih berani lagi jariku menyelinap disela-sela kain segi tiga, kuelus-elus vagina bu direktur, kurasakan jariku basah, bu direktur tambah pipis. Kali ini suara desahan bu direktur lebih jelas kudengar :

”oooohh…oooohhh..ooohhh…!!!!” pantatnya terangkat-angkat.

Aku yang udah nekat, ngak perduli lagi dengan apa yang kulakukan, jariku kumasukan kevagina, aku lebih ngak perduli lagi tanganku yang satu mengorek-ngorek vaginanya yang basah dan yang satu meremas-remas payudara sambil putingnya kuplintir-plintir. Bu direktur mendesah desah ngak karuan, tubuhnya bergerak-gerak, aku makin napsu.

Tiba-tiba ia setengah teriak sambil mendesah mengatakan :

” buka aja celanaku…!!!” aku kaget setengah mati.

Tanpa pikir panjang kutarik kain segi tiga, pantatnya dinaikan, sroot….celana dalam bu direktur sudah kuplorotkan dan kini mataku makin merah padam memandang dari dekat vagina bu direktur yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

Ya ampun ini toh yang namanya vagina perempuan. Antik banget. Kuelus gundukannya lalu jariku kumasukan sambil aku mencari anak kacang yang pernah diceritain teman-teman pabrikku dulu. Begitu kutemukan anak kacang langsung kumain-mainkan. Aku bener bener beruntung hari ini, dapet durian runtuh. Kini aku tidak mengkhayal, tapi kenyataan. Hari ini semua cerita temen-temen pabrik akan kupraktekan. Memang aku katrok sex, apa salahnya kalo praktekin cara-cara ngesex yang kudengar dan kulihat di film BF. Bu direktur nampaknya makin pipis, basah banget jariku yang kecemplung di vaginanya.

Aku lebih nekat lagi, tanganku yang kumainkan di vagina bu direktur kucabut, lalu aku agak jongkok dan kujilati vagina bu direktur, anak kacangnya juga kujilat-jilat. Tercium bau yang ngak kungerti bau apa, pokoknya baunya bikin tambah napsu. Mulut, lidah dan hidungku ikut-ikutan basah terkena pipis bu direktur, tapi pipisnya kog agak cekat ngak encer kayak air pipis, air apa ini?. Tau deh.

Sekarang bu direktur ngak desah lagi tapi teriak-teriak kayak orang kesurupan :

” aaahhh…..terusssss….tee….russs….nik…maaat tee…russss…..!!!.” aku bingung dengar bu direktur kayak orang kesurupan, kenapa kog dia teriak-teriak gitu.

Tapi aku udah terlanjur napsu ngak kuperdulikan dia teriak-teriak, aku terus menjilati vaginanya dan meremas payudara montoknya yang sering kucuri pandang. Sekarang aku ngak perlu curi-curi pandang lagi, aku sekarang betul-betul memandang. Dan ini bener-bener aku bukan main kagetnya seperti disambar petir :

” ceee..patt…massss…sukan…!!!” suara ajaib bagai petir menyambar telingaku keluar dari mulut bu direktur.

Ngak pake lama, kaos oblong kulepas, celana plus celana dalam kuplorotkan. Begitu aku telanjang aku naik ketubuh molek, kutindih dia, sesuai mandat aku masukan burungku, maafkan burung perkututku tersayang, malam ini kamu ngak perjaka lagi, blesssss… burung perkutut perjakaku masuk. Aku rebah menindih bu direktur, bibir ranum bu direktur yang setengah terbuka kecipok dengan bibir tebalku. Pantat bu direktur goyang kanan kiri trus naik turun, berhubung aku ngak pengalaman ngesex, aku cuman bisa naik turunkan pantatku, burungku keluar lalu masuk lagi kevagina bu direktur cuman gitu doang bisaku.

Mulut bu direktur yang kucium membalas ciumanku dengan lidahnya dimainkan didalam rongga mulutku. Aku cuman melumat-lumat bibir tipis bu direktur, ya cuman itu yang kutahu dari cerita temen-temen. Habis cium-cium bibir, aku mimik cucu. Yang kanan kumimik, lalu ganti yang kiri. Lho, air susunya kog ngak keluar-keluar, aku gregetan, mungkin disedot baru keluar. Kusedot pentil kanan , ngak keluar, ganti yang kiri, sama aja ngak keluar.

Mungkin kurang kuat sedotannya, kusedot pentil kanan sekuat-kuatnya, ngak keluar juga malah yang keluar teriakan bu direktur :

” terussssss…..ter….russssss…nik….maaat…!!!.” cobain deh yang kiri, mungkin bisa keluar.

Kusedot kuat-kuat pentil kiri eee…sama aja, malah kali ini bu direktur lebih keras lagi teriaknya :

” terussss….terusssss…..teeeee..rrruussss….!!!!” ya udah deh aku mimik cucu aja ngak usah berharap keluar cucu.

Sambil mimik aku tetap naik turun mengenjot vagina bu direktur sebisa-bisanya aku ngenjot. Aku sempat melirik kecermin lemari, ya ampun….!!! kontras amat badanku ama badan bu direktur. Yang satu item trus yang satu putih. Lucu keliatannya. Aku sempat mo ketawa sendiri ngeliat bandanku yang item lagi nindih badan bu direktur yang putih mulus tanpa ada bautnya.

Pantat bu direktur makin kuat bergoyang memutar-mutar kayak gasing baru ditarik benangnya, burungku terasa nikmat ngak ketulungan. Ternyata enak banget kalo burung kejepit vagina ya. Namanya juga belum pernah merasakan kejepit vagina, jadinya belum ngerti rasanya, tapi sekarang aku tau banget kalo dijepit vagina itu luaaaaarrrrr biasa nikmatnya. Aku ikut-ikutan mendesah-desah ngak kuat nahan nikmat, apalagi bu direktur, ia mendesah-desah terus-terusan, meracau dan berkicau-kicau kayak burung kelaparan.

”Genjot yang kuu…aat….genjjooooot….aaahhhhhhhh…..!!!,” teriak bu direktur pantatnya kelojotan.

Kugenjot kuat-kuat vagina bu direktur sesuai mandat, croop…crop..crop bunyi genjotanku. Aku udah ngak tahan lagi, burungku mau muntah dannn … aaaaaahhhhhh…….!!!. susu kentalku moncrot di vagina bu direktur. Langsung tubuhku lemas, aku terbaring disamping bu direktur. Duuuh…nikmatnya, ngentot jauh lebih nikmat daripada onani yang biasa aku lakukan. Terima kasih bu direktur, engkau telah memberi kenikmatan luar biasa padaku dan berbahagialah engkau telah mendapatkan perjakaku.

Pipiku dicium bu direktur lalu ia bilang :

” makasih ya les, kamu membuat ibu langsung sehat malah nikmat, kapan-kapan kalo ibu perlu Charles masih mau nolong ibu kan?” denger gitu ya jelas aja ngak nolak malah itu yang ditunggu-tunggu.

Tawaran nikmat kog ditolak, rugi dong.

” Siap bu,” jawabku semangat banget. Malam ini aku disuruh tidur nemenin bu direktur dan berhubung aku orangnya napsuan bu direktur sampe empat kali kusetubuhi, dia cuman pasrah kenikmatan.

Dan ada tambahan pengalaman baru, burungku diemut, dijilati dan dikulum dengan rakus oleh bu direktur. Katanya belum pernah semalam dia bisa main sampe empat kali, sekarang ini terasa begitu luar biasa. Kupingku mekar denger pengakuan dia gitu. Berarti aku jauh lebih kuat dari suaminya dong, GR ah. Aku sendiri bingung. Kalo dipikir, suaminya meski udah agak tua masih terlihat gagah. Kalo aku udah jelek, item lagi. Kog mau-maunya bu direktur yang cakep n bening bermesraan denganku yang ngepas ini. Aaaah…emang gua pikirin. Tapi ada satu kata lagi yang paling bikin aku GR ,

” Burungku gede dan nikmat banget.”

Aku kerja kayak ngak ada capeknya, semangat kerjaku makin tinggi lagi. Pagi sampe malem aku tetap kerja. Aku begitu bersemangat mengejakan pekerjaanku. Anak buahku yang 68 orang sangat menyukai aku karena bila dibandingkan mandor yang dulu jauh berbeda dengan aku. Kata mereka kalo dulu mandornya cuman perintah doang sambil marah-marah sedangkan kalo aku dibilang orangnya baikan, kadang-kadang kalo ngangkat barang ikut bantu ngangkat dan aku emang ngak bisa marah. Hasilnya, anak buahku rata-rata pada rajin bekerja. Mungkin karena mereka senang jadi kerjanya juga enak, barangkali aja.

Sudah dua minggu aku ngak ngrasain tubuh bu direktur, bawaannya burungku ngaceng terus. Yang bikin susah suami bu direktur ngak brangkat-brangkat, jadi waktunya susah diambil untuk kesempatan menikmati tubuh indah bu direktur. Tapi pernah suatu malam bu direktur ngetok pintu kamarku, begitu masuk kamar langsung celanaku diplorotkan dan burungku dikocok-kocok dikulum, dijilati dan disedot-sedot sampe aku muncak dimulutnya. Dia minum sampe ludes susu kentalku. Tapi dia ngak mau kusetubuhi. Habis gitu dia keluar kamarku. Aku heran. Besok paginya dia jelasin kalo dia menaikan birahi lewat aku, biar dia terangsang trus finishingnya sama suami. Aneh.

Berhubung burungku ngak mo diajak kompromi gara-gara dua minggu ngak masuk sangkar, sore-sore waktu semua karyawan perusahaan udah pada pulang, aku iseng pura-pura ngelaporin soal kerjaan yang seharusnya besok pagi baru dilaporin. Begitu selesai ngelaporin, aku pepet dia dikursi putar yang ia duduki, lalu celananya kuplorotkan, aku jongkok dan vaginanya kujilati, awalnya ia menolak, tapi begitu bertubi-tubi vaginanya kuserang, bu direktur takluk gara-gara keenakan. Ia mendesah-desah nikmat, mendengar desahannya aku makin napsu, tanganku mengapai susu dibalik baju kerjanya.

Saat vaginanya basah kuyup dan birahinya udah naik tinggi bu direktur sepertinya mo muncak, cepat-cepat tubuhnya kuangkat dan kubaringkan diatas meja kerjanya. Celanaku kuplorotkan dan kukeluarkan burungku yang sudah menganguk-anguk minta masuk sarang. Rok bu direktur kusingkap lalu kedua kakinya kuangkat kuletakan dibahuku.

Kumasukan burungku kedalam sangkar lalu kudorong perlahan-lahan, makin lama makin kuat, bu direktur menjerit nikmat : : aaah….aaahhhh…oohhhh…ooohhh… terussss…!!!” aku makin napsu, makin kugenjot vaginanya.

Burungku mo muntah, makin keras aku genjot :

” aaahhhhhh…….aaa..kkkuu….munnnn…caaak…..!!!” jerit bu direktur.

Dan aku sendiri udah ngak tahan ” aaaahhhh….aaaaahhhh…..!!! croot…croot ….crooot….croot,” spermaku muncrat masuk kevagina bu direktur.

Setelah itu bu direktur memberi senyum manis kepadaku sambil bilang dengan genit :

” dasar nakaaalll…!!!!” Sekali-kali main diruang keja sebagai variasi apa salahnya.

Bu direktur ketagihan main diruang kerja karena kerjanya jadi lebih bergairah. Dan tiap hari selasa seminggu sekali kalo karyawan pada pulang aku ditagih bu direktur untuk bertempur dimeja kerjanya. Itu dijadikan jadwal tetap kerja lembur.

Tak terasa sudah tiga tahun aku bekerja di PT. Sebab Musabab, sekarang tabunganku lumayan gede. Dikampung aku ngebangun rumah yang ditempati ortu, trus kemana-mana aku pake mobil xenia yang baru dua bulan kubeli. Anak buahku sekarang 127 orang karena perusahaan makin maju meski krisis ekonomi. Sedangkan aku tetap jomblo tapi jadi suami simpanan direkturku.

Hubungan kami tetap berlanjut, suami dan seluruh karyawan perusahaan ngak akan nyangka kalo aku ada affair dengan bu direktur sebab tampangku yang jelek item ngak mungkin ditaksir bu direktur yang amboi beningnya. Ngak level lah. Bu direktur ternyata suka napsu dengan orang negro. Dengan kulit putih, kuning langsat dan sawo matang dia ngak bisa napsu, maunya dia cuman yang negro.

Padahal suaminya kulitnya putih, ganteng lagi, tapi maunya tetap yang negro. Katanya orang negro lebih menggairahkan. Dia ngak perlu jauh-jauh cari ke amrik ato ke afrika karena di Jakarta ternyata ada orang negro. Ya aku ini orangnya. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Perjaka Tua appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live