Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex: Bu RW Cantik Sexy

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Bu RW Cantik Sexy – Biasanya kembang disuatu kompleks adalah seorang gadis SMU ato kuliah yang memang lagi mekar-mekarnya, tapi beda dengan kompleks dimana aku tinggal. Ya, dikompleks ini yang menjadi kembang adalah ibu RW yang tinggal disebelah rumahku. Mungkin sebagian besar pembaca tidak percaya, tapi memang tante lia, bu rw tetanggaku itu bagaikan magnet bagi semua laki-laki dikompleks ini.

 

cerita-sex-bu-rw-cantik-sexy-234x300

Cerita Sex: Bu RW Cantik Sexy

 

Aku gak bisa mendeskripsikan secara tepat mengapa tante lia bisa begitu mempesona. Memang secara fisik tante lia jauh diatas perempuan rata-rata. Kulitnya putih mulus seperti kebanyakan wanita sunda. Sebenarnya aku gak tau pasti gimana kulit ditubuhnya, tapi yang pasti kulit yang membalut betis indahnya mulus tak bercacat, aku bisa memastikan itu sebab aku sering mengagumi betis bulir padi itu saat tante lia keluar rumah memakai celana selutut kesayangannya. Tubuhnya tidak terlalu gemuk tapi juga tidak terlalu kurus, makanya payudara sedangnya sangat cocok mengimbangi pinggul dan pantatnya yang sedikit tonggeng.

Tapi selain fisiknya yang memang cantik dan berbody sexy, tante lia punya sesuatu yang memancar dari dirinya. Mungkin kalau orang bilang tante lia punya inner beauty yang sangat kuat. Senyum selalu menghiasi bibir mungilnya, keramahannya menanggapi lawan bicaranya, tawa lepasnya yang segar dan keanggunannya menghela rambut yang selalu dibiarkan terurai itu… Hmmmmmmmm… sosok wanita idaman setiap pria.

Sebenarnya tante lia punya seorang anak perempuan yang bernama sarah yang masih duduk di kelas 2 SMU. Jelas sarah mewarisi kecantikan ibunya, tapi inner beauty tante lia memang susah untuk ditandingi.

Aku sangat akrab dengan tante lia, sebab selain memang bertetangga, dulu aku berusaha untuk mendekati sarah dari ibunya . Tapi sepertinya usaha itu gagal. Hubunganku dengan sarah gak lebih dari cuma say hello, tapi sebaliknya dengan ibunya, tante lia senang sekali mengajak aku mengobrol.

Bahkan tante lia melarang aku untuk membayar iuran warga yang memang ditanganinya untuk beberapa bulan sekaligus. Aku diwajibkan untuk membayar per bulan. Alasan dia sih untuk ngembangin silaturahmi, makanya setiap aku membayar iuran warga, pasti tante lia mengajakku mengobrol terlebih dahulu, hasilnya minimal 1 jam aku tertahan dirumahnya.

2 bulan lalu, saat aku hendak membayar iuran warga, aku mendatangi rumah tante lia. Aku mendapati rumahnya kosong.

“Pada kemana tante ?” tanyaku saat kami mengobrol diruang tamu.
“Oh… Sarah sama papanya lagi ke sukabumi, kerumah neneknya” jawab tante lia.
“Kok tante gak ikut ?” tanyaku.
“Maunya sih, tapi besok ibu-ibu pkk ada kegiatan, gak enak kalo tante gak dateng” jelas tante lia.

Aku cuma mengangguk tanda mengerti.

Setelah itu kami mengobrol seru seperti kebiasaanku kalau berkunjung kerumahnya. Sampai tante lia menanyakan hal pribadi padaku.

“Rian, kapan nih kamu menikah ?” tanya tante lia menyelidiki.
“He..he..he.. kapan ya tan ?” jawabku setengah becanda. “Masih belom punya calon nih tan” lanjutku.
“Ah masa sih kamu gak punya calon. Kan kamu lumayan ganteng, materi juga udah lumayan, mo nunggu apa lagi” tanya tante lia lagi.
“Maunya sih secepetnya, udah gak tahan” jawabku sambil tertawa, tante lia ikutan tertawa.
“Tapi mo gimana lagi, emang belom ada calonnya” kataku meneruskan.
“Emang kamu mo cari cewek kayak gimana ?” tanya tante lia.
“Kayak gimana ya ? Mungkin kayak tante lia ini lah” jawabku bercanda.

Sebenernya aku berharap dengan jawaban itu tante lia mau menawarkan anaknya sarah ke aku . Tapi jawaban sungguh diluar dugaan.

“Kayak tante ??? Emang tante masih cantik ya sampe brondong kayak kamu mimpiin dapet istri kayak tante” jawab tante lia sambil tersenyum genit.

Sebenarnya aku sedikit kecewa atas reaksinya, tapi berhubung sudah terlanjur, aku teruskan saja. “Tentu aja tan, cowok mana sih di kompleks ini yang gak ngakuin kalo tante perempuan paling cantik disini” kataku sedikit menggombal

Tante lia terseyum kecil, mukanya sedikit memerah, mungkin dia malu. “Masa sih Rian, tante kan udah tua” kata tante lia.

“Hmm.. walau tante udah punya anak gadis, tapi menurutku tante masih terlihat seperti anak gadis. Jujur kalo melihat tante sama sarah, saya sering menganggap tante adek kakak sama sarah” lanjutku, dalam hati aku heran kenapa aku jadi merayu gitu.
“Masa sih tante masih kayak anak gadis, badan tante udah kendor sana-sini begitu” jawab tante lia yang kemudian berdiri dan memperhatikan tubuhnya sendiri.

Dasternya ditarik kebelakang agar melekat ketubuhnya, hasilnya tubuh aduhainya tercetak. Terlihat jelas lekuk pinggul dan dadanya. Kemudian dia berputar-putar sambil mengamati tubuhnya, tentu aja mataku juga ikut mengamati atau lebih tepatnya menikmati tubuhnya. Apalagi karena dasternya ditarik, terlihat pangkal pahanya yang putih mulus. Mungkin kalau ditarik sedikit lagi celana dalamnya juga ikut terihat.

“Gak usah khawatir tante. Tante emang gak kalah sama anak gadis. Jujur aja saya juga sering bayangin tante sebelum tidur…” damn… aku nyesel banget ngomong kayak gitu, tapi wtf lah, udah terlanjur
“Masa sih kamu bayangin tante ?” tanyanya dengan muka tidak percaya.
“Masa sih tante bisa merangsang kamu ?” tanya lagi.

Aku cuma terdiam malu.

“Tapi kamu gak usah jawab deh, tuh adek kamu udah ngejawab sendiri” kata tante lia sambil ketawa.

Dan, gundukan penisku yang menegang dibalik celanaku ternyata terlihat sama dia aku cuma tersipu malu.

“Gak usah malu gitu yan” kata tante lia yang kemudian duduk disebelahku.
“Kamu kan udah gede, wajar kalo terangsang sama cewek” lanjut tante lia yang kemudian mengelus penisku dari luar celana.

Aku menepisnya, tapi sayang tangan tante lia sudah mencengkram penisku dari luar.

“Hmmm… punya kamu gede juga ya” kata tante lia yang kemudian meremas-remas penisku dan sesekali mengocoknya, aku meringis keenakkan.

Setelah beberapa lama, aku berkata “Udah tan, nanti ada orang” katakuku dengan agak gugup, soalnya ruang tamu ada dibagian depan, orang bisa aja tiba-tiba melongok melalui jendela.

“Ya udah, kalo gitu kekamar tante yuk” ajak tante lia.

Aku cuma terdiam.

“Kalo mau, tante tunggu didalam ya” ajaknya sambil tersenyum genit. Kemudian dia berdiri berjalan menuju kamarnya.

Sesaat aku terdiam, jujur dalam hati aku ingin segera menyusulnya, tapi dipikiranku masih ada yang mengganjel. Ada sesuatu yang melarangku mengikutinya kekamar. Tapi pikiran itu gak lama, nafsuku menguasai semua pikiranku. Aku segera beranjak.

Aku buka perlahan pintu kamarnya dengan sangat gugup. Setelah dibuka aku melihat tante lia sedang duduk dipinggir tempat tidurnya sambil membuka-buka majalah. Melihat aku masuk tante lia tersenyum senang kemudian berdiri menyambutku.

“Tante kira kamu gak mau” kata tante lia yang kemudian memelukku.

Aku membalas memeluknya erat sambil mengelus-elus punggungnya. Sambil memeluk aku cium keningnya. Menerima kecupanku, dia memandangku mesra, kemudian meyodorkan bibirnya sambil matanya terpejam. Melihat gerakannya, aku mengerti, aku kecup bibirnya lembut. Kecupannku diikuti oleh kecupan-kecupan lain dibibirnya.

Awalnya ciumanku ke bibir mungil tante lia pelan dan lembut. Tapi lama-lama ciuman itu menjadi lebih liar, apalagi aku dan tante lia saling menggesek-gesekan tubuh satu sama lain. Saat lidahku menelusuri rongga mulut dan lidahnya, tanganku tak lupa penyelusuri tubuhnya. Awalnya tanganku mengelus-elus punggung dan rambutnya. Tapi kemudian tanganku turun ke pantatnya. Aku meremas-remas pantat bulat tante lia dan sesekali aku mendorong pantat itu agar kemaluannku tergesek dimemeknya. Walau masih dari luar tapi cukup membangkitkan birahi.

“Crop………….Crooop………Croooop” cuma suara itu yang terdengar mengiringi sedotan-sedotan ciuman kami.

Kadang tante lia menggumam kecil saat pantatnya ditekan kearah penisku.

Sambil berciuman, aku dorong tubuh tante lia kearah tempat tidur. Saat kakinya menyetuh pinggir tempat tidur, tante lia terduduk. Aku tidak melepas ciumanku, aku terbungkuk mengikuti tubuhnya. Aku dorong tante lia lagi ketengah tempat tidur, sebab aku ingin bercumbu sambil tiduran. Tante lia mengerti, dia bergeser ketengah tempat tidur dan terlentang disana. Aku segera menindihnya dan meneruskan ciumanku.

Pada posisi yang lebih menguntungkan itu, aku mengarahkan tanganku kepayudaranya. Aku meremas daging kenyal itu. Hmm…. benar-benar masih kencang payudara tante lia !

Setelah meremas-remas payudaranya beberapa kali, aku menarik dasternya keatas, dan tanganku mulai meremas payudaranya dari luar BHnya. Untung dia pakai BH yang lembut, sehingga remasanku bisa maksimal walau masih dari luar.

Aku mengangkat BH tersebut keatas, terlihatlah kedua puting hitam tante lia. Ciuman aku pindahkan dari bibir ke puting sebelah kanan. Sambil menyedot dan sesekali menjilat puting kanan, payudara kiri tante lia aku remas-remas. Kadang aku hanya memutar-mutar puting kiri tersebut.

Bosan dengan yang kanan, aku berpindah ke yang kiri. Selama aku menyedot-nyedot payudaranya tante lia hanya merem-melek keenakkan. Bibir bawahnya digigit, entah mengapa, mungkin supaya suara dia tidak keluar. Sambil memegangi BHnya supaya tidak turun, tante lia mulai meracau. “Ah..ah..ah.. enak sayang, enak…”

“Klik…” aku buka pengait BH yang ada dibelakang tubuhnya.

Segera setelah itu aku dorong daster beserta BHnya keatas dan melepasnya. Makanya aku suka banget cewek pake daster, gampang banget dibugilin

Setelah dasternya tersingkir, tante lia merems-remas sendiri payudaranya, sambil menatap lemah padaku seakan berharap mulutku menggantikan peran tanggannya. Aku menanggapinya dengan menciumi lagi pentil payudaranya, bergantian kiri dan kanan

“shhh…..ahhhh….ahh….” cuma itu yang terdengar dari mulut tante lia.

Tangan tante lia kemudian menarik kaosku keatas, dia berusaha untuk membukanya, aku membantunya, aku lepas kaosku. Setelah kaosku terbuka aku menindih lagi tubuh dan mencium bibirnya sambil menggesekkan dadaku ke payudaranya. Tapi tante lia yang sudah tinggal CD itu tidak berhenti, dia membuka ikat celana pendekku dan mendorongnya kebawah. Aku buka celana pendekku sehingga kami sama-sama tinggal celana dalam.

Aku menindihnya kembali dan mencium bibirnya. Tanganku tidak lupa bergerayangan meremas-remas payudaranya. Dengan hanya celana dalam, aku menggesek-gesekkan penisku yang sudah tersembul sedikit ke vaginanya. Tante lia meresponnya dengan menggerak-gerakkan pinggulnya.

Tanganku yang meremas-remas payudaranya sesekali mengelus tubuhnya dari atas kebawah. Sampai bawah, aku elus-elus paha dalammnya agak lama. Kata orang paha dalam termasuk darah sensitif diluar vagina. Beberapa kali mengelus-elus paha dalamnya, aku naikkan elusanku kearah selangkangannya. Saat menyentuh cdnya, terasa cd tersebut sudah basah dan lembab. Sepertinya tante lia sudah terangsang hebat.

“Ah…ah..ah… ” rintih tante lia saat aku mengelus-elus vaginanya dari luar.

Tanpa diduga tante lia membalasnya dengan menarik penisku keluar. Dengan mengocok penisku tante lia membuka cdnya dari pinggir. Kemudian dia mengarahkan penisku ke vaginanya.

Aku mengerti maksudnya. Dengan satu tangan dia masih menahan cdnya dari samping. Aku menyapukan kepala penisku ke permukaan vaginanya, terasa sudah basah disana. Kemudian aku menekan sedikit penisku kevaginanya.

“Agh….. ayo sayang masukin” kata tante lia.

Kemudian aku mendorong lagi hingga masuk semuanya.

“Ohhhh.. enak banget sayang, enak banget sayang” tante lia meracau sambil memejamkan matanya.

Kepalanya terdongak saat aku masukkan penisku seluruhnya. Sebenarnya lucu juga posisi kami saat itu. Aku dan dia masih paka celana dalam !! udah gak tahan lagi soalnya

Aku mulai memaju mundurkan penisku.

“aghhhhh….aghhh….agh…” rintih tante tergetar menerima pompaanku.

Karena keenakan tante lia melepaskan pegangan celana dalamnya sehingga menjepit penisku dari samping. Aku berhentikan pompaanku. Saat aku berhenti tante lia menatapku dengan tatapan marah, sepertinya dia tidak rela pompaanku terhenti.

“Sebentar tante, kita buka celana dalam aja, sakit soalnya” Aku segera bangkit melepaskan cdku dan cd tante lia yang terkulai.

Selesai membuka cd aku posisikan badanku diantara selangkangannya yang terbuka lebar. Dengan tanganku aku mengarahkan penisku ke vaginanya. Saat tepat didepan vaginanya, aku dorong penisku kencang.

“Hghghhhhh….” rintih tante lia saat penisku masuk ke memeknya.
“Enak yan… kontol kamu gede banget” katanya sambil melingkarkan kakinya ketubuhku.

Aku mulai lagi pompaanku. Kadang aku pompa cepat, kadang aku pompa lambat. Kadang saat pompanku lambat, tiba-tiba aku dorong keras. Tante lia cuma bisa merintih-rintih keenakan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kesana kemari.

“Kamu hebat ya, kamu udah gagahin aku” kata tante lia disela-sela pompaanku.

Aku cuma tersenyum, aku sedang berkonsentrasi menikmati gesekkan penisku di dinding vaginanya.

“Sebentar ya, aku mo pipis” tiba-tiba kata tante lia.
“Mo pipis apa emang mo orgasme” tanyaku sedikit kecewa.
“Enggak yan, emang mo pipis” jawab tante lia.

wah payah nih, masa ada interupsi begitu. Aku cabut penisku dari memeknya dan bangkit. Tapi dia masih tiduran.

“Katanya mo pipis tan ?” tanyaku kecewa.
“Gendong dong ya…” katanya manja. Hmm.. sebenernya aku sedikit marah, tapi akhirnya aku gendong juga.

Secepetnya dia pipis, secepet itu juga ngentotnya dilanjutin kan ?

Aku mengangkatnya dan menggendongnya dengan mendekapnya didepan, tangannya dikalungkan keleherku sedang kakinya dilingkarkan ketubuhku. Penisku tepat dibawah vaginanya, tapi tidak dimasukkan.

Baru beberapa langkah tante lia berkata “Kok gesekan kontol kamu enak banget sih yan, masukkin dong” katanya manja. Penisku yang memang masih berdiri tegak aku arahkan ke vaginanya. Dia mengangkat tubuhnya sedikit agar aku mudah memasukkan penisku.

“Ahhhh…” rintihnya panjang saat penisku masuk ke memeknya.

Tapi kemudian dia malah menaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku dan memeknya bergesekkan lagi.

“Katanya mo pipis ?” tanyaku sambil menahan nikmat.
“Entar deh yan, lagi enak banget.” jawab tante lia nakal.

Akhirnya aku bawa tante lia kembali tempat tidur, kurebahkan dipinggir. Dengan tetap penisku di vaginanya aku bawa tubuh tante lia ketengah. Aku pompa lagi memek tante lia, aku memompa maksimal agar kita sama-sama orgasme sebelum dia mo pipis lagi. Tapi baru beberapa tusukan tubuh tante lia menegang dan vaginanya terasa banjir. dia menggigit bibirnya.

“Tante dah sampe ya…” tanyaku.
“Iya…” katanya malu.
“Maaf ya tante duluan” Aku pompa lagi memek tante lia.

Dengan cairan vaginanya yang banyak, memeknya terasa licin dan nikmat.

“Crot..crot..crot” tak lama akupun menyemburka spermaku ke vaginanya.

Tubuhku ambruk memeluknya, tapi kemudian posisi kemi bertukar, dia tiduran diatas dadaku. Akupun mengelus-elus kepalanya mesra.

“Rian… kenapa sih kamu susah banget ngerti kalo tante suka kamu. Dari dulu tante udah pake baju seksi depan kamu, tapi kamu gak respon” tanyanya sambil tiduran didadaku.

“Ya udah, yang penting sekarang tante tau kalo aku sayang tante” jawabku sambil mengecup kepalanya. Dia membalas dengan mencium dadaku. Kemudian kami berdua tertidur. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Bu RW Cantik Sexy appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Rini Kembang SMA

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Rini Kembang SMA

 

cerita-sex-rini-kembang-sma-300x206

Cerita Sex: Rini Kembang SMA

 

Suatu siang aku jalan-jalan kepusat perbelanjaan buat refresing….ya..liat-liat cewek cantik.Begitu aku lagi liat kiri kanan..eeeeeee..tau tau seseorang menubrukku .Wanita ini sepertinya habis belanja banyak dan tergesa-gesa hingga tak tahunya menubruk orang.

Sex Hot | Begitu bertabrakan…aku langsung membantu memberesi barang-barangnya yang berserakan.Tak lupa kuucapkan permintaan maafku padanya karena tak sengaja menabraknya….walau sebenarnya dialah yang harus minta maaf padaku.

“Maaf ..mbak…nggak sengaja…”kataku padanya.
“ya…nggak apa-apa lagi….oya..kamu Andy kan….”katanya padaku.
“iya..saya Andy….dan mbak siapa ya…kok tahu nama saya”
“kamu nggak ingat sama aku ya…teman SMA kamu…yang suka jahilin kamu….”katanya padaku.
“siapa ya….eeeee….maaf …Rani ya….SiBunga SMA “
“Tepat sekali ….tapi tadi kok kamu manggilin aku mbak sih…”
“Maaf deh….abis aku nggak tau siapa kamu..”
“kenapa..lupa ya sama aku….atau emang udah dilupain ya…”
“ya..gimana ya..kamu cantik banget ..beda dengan yang dulu..”kataku sedikit memujinya.
“ak kamu ….biasa aja kok…”katanya sambil tersipu malu.
“oh ya….kita kekafe yuk..buat ngerayain pertemuan kita ini…”
“ok deh…tapi kamu yang traktir aku ya…abis aku lagi bokek nih”kataku padanya
“ya..nggak masalah lagi….”

Aku dan rani pergi kekafe langgananya Rani.Sampai disana ..kami memilih meja yang paling pojok.Suasana didalam kafe ini sangat sejuk dan nyaman…membuat orang yang berada didalamnya betah untuk duduk berlama-lama.

“Gimana kabarmu sekarang andy…..udah berkeluarga ya…”tanya rani padaku.
“aku sih baik-baik aja….masih sendiri lagi….masih kepengen bebas”
“kalau kamu gimana….udah bekeluarga ya….”tanyaku padanya.
“aku udah married….udah 3 tahun”
“asyik dunk….trus suami kamu mana…kok pergi sendirian ….nggak takut digodain sama lelaki iseng”
“ah kamu..biasa aja lagi….laki aku lagi keLN…urusan bisnis katanya”
eh…ayo makan..kok didiamin aja nih”

kamipun akhirnya menyantap hidangan yang telah tersedia.Habis makan,kami jalan-jalan dan pulang kerumah masing-masing

Beberapa hari kemudian….Rani mengirim SMS keHP ku….isinya mengajak aku untuk main kerumahnya.SMSnya kubalas….dan aku tanyakan dimana alamat rumahnya..Beberapa menit kemudian…Rani membalas SMSku dan menyebutkan alamat rumahnya.

Aku berangkat kerumah Rani…sibunga SMA.Tak lama kemudian ..aku sampai didepan rumah mewah.Kubaca kembali alamat yang diberikan oleh Rani dan kucocokkan dengan nomor rumah yang tertera didepan pintu…pass..memang benar ini rumahnya.Kutekan bel yang ada didepanku.Beberapa saat kemudian …pintu pagar terbuka dengan sendirinya.Aku masuk, pintu pagarpun ikut tertutup dengan sendirinya.Aku berjakan menuju teras depan dan Rani telah menungguku disana.

“Hi..gimana kabar kamu sekarang….”sapanya padaku.
“Baik saja nih….kamu gimana…kok sepi amat seh…pada kemana nih”
“iya nih…nggak ada siapa-siapa nih dirumah…jadi kesepian..makanya aku undang kamu kesini ..buat nemenin aku…”
“nggak salah nih..ntar suami kamu marah lagi”
“ah..nggak apa-apa lagi…. dia lagi diLN sekarang nih…”
“yuk ..masuk….kita ngobrol didalam aja deh”

Kamipun masuk kedalam rumahnya Rani.Wah….benar-benar mewah nih rumah..semua perabotannya sangat mengagumkan.

“mari..silahkan duduk….jangan malu -malu..anggap saja seperti rumah sendiri”
“Thank’s….”dan akupun duduk
“oya..mau minum apa nih….panas..dingin atau yang hangat..”kata siNyonya rumah.
“jadi bingung nih ..milihnya …”kataku padanya.
“ya…kalau yang panas…teh sama kopi…trus kalau mau yang dingin..ada soft drink..”balas siRani
“trus kalau aku milih yang hangat gimana”tanyaku lagi.
“ya…ada deh…”kata rani sedikit genit.
“ok deh…kalau gitu..aku minta yang hangat aja deh”kataku coba menggodanya.
“ah..kamu ini bisa aja….ntar kalau aku kasih kamu nggak susah nanti”
“ya..tergantung yang ngasih dunk…”

Rani bangkit dari duduknya ….

”bentar ya …aku kebelakang dulu”

Ia pergi meninggalkanku diruang tamu yang mewah itu.Rani kembali lagi keruang tamu dengan membawa dua gelas jus orange .Dia meletakkannya datas meja.

“Lho..tadi katanya yang hangat..kok yang itu seh”kataku padanya.
“yang hangat ntar….so pasti aku kasih deh”

Akupun duduk kembali.

“Ran…rumah kamu bagus banget deh….semuanya kamu punya…so pasti kamu bahagia dong dengan suami kamu….”
“ah ..siapa bilang..dari luarnya saja aku keliatan bahagia”katanya mulai serius
“memang semuanya aku punya ..tapi khan itu nggak menjamin aku bahagia”
“bayangin aja deh ..dalam satu bulan ..palingan suamiku 3 hari ada dirumah”
“selebihnya ..ya kesana kemari ..ngurusin bisnis keluarganya yang segudang itu…jadi kamu bisa bayangin deh..betapa aku sangat kesepian..”

Rani mulai menceritakan semua keluhan yang ada dalam dirinya.Kucoba memahami setiap jalan ceritanya sambil sesekali mataku nakal melirik bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan sekali.Saat itu,Rani mengenakan kaos yang cukup ketat sekali sehingga mencetak seluruh lekuk tubuhnya yang sangat indah itu.Dibalik kaos ketat lengan pendek itu …sepertinya Rani tak mengenakan Bra…itu terlihat dari tonjolan kecil dipuncak dadanya yang padat dan berisi .Perlahan terasa sesuatu bergerak nakal dari balik celana yang kukenakan.

Rani bangkit dari duduknya dan pindah disampingku.Tercium bau harum parfumnya yang sangat mengundang gairah.

“Dy..aku kangen banget deh sama kamu….”katanya padaku
“oya…”kataku padanya.
“iya nih….apalagi sama…….”katanya terputus.
“sama apa seh Ran…..”
“sama…..sama ini nih….”katanya sambil meletakkan tangannya diatas gundukan batang kejantananku.

Kontan saja aku terkejut mendengar penuturannya yang begitu spontan.walau sebenarnya aku juga menginginkannya.

Karena tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku,Rani tak memindahkan tangannya dari atas selangkanganku..malah sebaliknya dia mengelus pelan batang kejantananku yang masih tersembunyi dibalik celana panjang yang kukenakan.

Perlahan ..mukaku dan muka Rani makin mendekat.Rani memejamkan matanya sambil merekahkan bibirnya padaku.Kukecup bibirnya yang merah itu.Mulutku bermain dimulutnya yang mungil dan seksi .Sesekali lidahku berpilin dengan lidahnya .Rani sangat bergairah sekali menyambut ciuman bibirku dibibirnya.

Sementara itu tanganku tak tinggal diam.Kucoba meraba dua bukit kembar yang tumbuh didadanya. Begitu hangat ,padat dan berisi Terasa sangat halus sekali kulit dadanya Rani.Dua puncak dadanya yang mulai mengeras tak luput dari remasan tanganku.Dan tangan Rani semakin liar begerilya diatas gundukan batang kejantananku yang mulai mengeras.

Rani beranjak dari tempat duduknya .Perlahan ia mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuhnya.Hingga akhirnya tak sehelai benangpun yang menempel ditubuhnya.Kuperhatikan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki.Begitu sangat sempurna sekali.Dua gundukan bulat menggantung didadanya .ditambah dengan bukit kecil yang ditumbuhi bulu hitam yang lebat menandakan kalau Rani type wanita haus seks.

Rani kembali duduk bersimpuh dihadapanku.Kali ini ia mulai membuka celana panjang yang masih kukenakan.Begitu celanaku terbuka ..nongollah batang kejantananku yang mulai mengeras dibalik celana dalamku.Namun tak berselang lama celana dalamkupun telah terbuka dan tinggallah penisku yang tegak bak torpedo yang siap meluncur.

Tangannya yang halus itu mulai membelai batang kejantananku.Lama kelamaan ukurannya makin membesar .Rani mulai menjilat ujung kepala penisku .Mulutnya yang mungil itu menjiltai permukaan kulit batang kejantananku hingga sampai kedua buah biji pelerku.Beberapa saat lamanya Rani menikmati batang kejantananku dengam ciuman-ciuman yang sangat menggetarkan persendianku.

Sementara kedua tanganku meremasi kepalanya .Hingga sesuatu terasa berdenyut dibatang kejantananku Sesuatu yang ingin muncrat dari ujung kepala penisku.Aku semakin kuat menjambak rambutnya Rani dan menekannya kedalam hingga ujung kepala penisku menyentuh ujung tenggorokannya.

“Akhhh..Ran..aku mau keluar nih”erangku padanya

Beberapa detik kemudian spermaku tumpah didalam mulutnya Rani.Tanpa merasa jijik sedikitpun Rani menelan setiap tetes spermaku.Dan sambil tersenyum ..Rani menjilati sisa- sisa sperma yang masih tersisa dibatang kemaluanku.

Beberapa saat kamipun istirahat setelah aku mencapai orgasme yang pertama. .Kemudian aku berdiri dan mengangkat tubuh montok Rani dan merebahkannya diatas sofa yang empuk .Kini tiba saatnya bagiku untuk memulai babak permainan berikutnya.Aku membuka kedua kaki Rani lebar-lebar.Kudekatkan wajahku kepermukaan perutnya yang datar.Dengan penuh nafsu ..aku menjilati setiap permuakaan kulit perutnya yang halus itu.Rani menggelinjang hebat merasakan jilatan bibirku dipermukaan kulit perutnya yang ramping.

Rani merasakan dirinya seolah terbang kesorga kenikmatan saat ujung-ujung lidahku mengelitik organ-organ sensitifnya.Ia melupakan sejenak bayangan suaminya yang saat ini sedang berada diluar negri.Baginya ,kenikmatan yang kuberikan padanya tak ada bandingnya dengan limpahan materi yang diberikan oleh suaminya.Desahan…erangan dan jeritan Rani makin menbuatku bersemangat menusuk-nusuk permukaan Vaginanya dengan ujung lidahku.

“Sayang….cepet dunk masukin punyamu kememek aku….udah nggak kuat nih”rengeknya padaku.

Akupun memenuhi permintaan Rani yang sudah tidak tahan menunggu batang kejantananku yang tegang dan mengeras untuk masuk kedalam vaginanya Rani.

Aku memegang batang kejantananku dan mengocoknya sebentar kemudian mengarahkannya kelubang vagina Rani.

Aku mulai maju mendorong pantatnya Rani.Beberapa kali kucoba selalu meleset.Mungkin karena ukuran senjataku yang cukup besar hingga sulit untuk menembus lubang vaginanya yang rapet.Namun setelah beberapa kali mencoba,akhirnya batang kejantananku masuk menembus lubang memeknya Rani.Tanpa membuang waktu lagi,kugerakkan pantatku maju mundur menusuk memeknya Rani.Dengan penuh nafsu,Rani menikmati gerakan Penisku yang maju mundur menusuk vaginanya.Desiran dan desahan beriringan keluar dari mulutnya yang mungil itu.Rani mengimbangi gerakanku dengan memaju mundurkan pantatnya yang bahenol itu.

Sekitar tiga pulu menit berlalu,Rani merasakan akan mencapai klimaks.Rani mengangkat pantatnya dan menggelinjang hebat.Wajahnya berubah ganas,matanya mendelik saat puncak kenikmatan itu datang.Aku tahu kalau Rani akan mencapai klimaknya.Kupercepat gerakan pantatku menusuk vaginanya sampai akirnya puncak kenikmatanna datang.Rani mendekap erat tubuhku,Vaginanya berkedut-kedut menjepit batang kejantananku.Cairan hangat dan kental merembesi dinding vaginanya.Orgasme yang beruntun telah dialami Rani sibunga SMA.

Untuk beberapa saat ..kubiarkan Rani menikmati sisa -sisa orgasmenya ,sebelum kami melanjutkan permainan yang berikutnya.Perlahan Rani bangkit dari tidurnya dan duduk diatas sofa empuk itu.Akupun duduk disampingnya .Tanganku singgah digundukan vagina yang ditumbuhi rambut halus itu.Kubelai perlahan untuk membangkitkan kembali gairah wanita cantik yang ada disampingku ini.Perlahan terdengar desahan lembut dari mulut Rani.Sementara itu mulutku tak lepas dari dua puncak mungil didadanya.

Merasa sudah tepat saatnya bagiku untuk menuntaskan permainan ini…kuangkat Rani dan kududukkan ia diatas pahaku.Posisinya kini tepat berada diatas pangkuanku,sehingga dua buah dadanya yang padat membusung tepat berada didepan mulutku.Kugosok-gosok ujung penisku kemulut vaginanya.Kutekan ujung penisku hingga amblas masuk kedalam Vaginanya.Kudiamkan perlahan,kunikmati beberapa saat kontolku bersarang dalam memeknya Rani.

Perlahan kugerakkan pantatku naik turun menusuk lubang kemaluannya Rani.Gerakanku makin lama semakin cepat membuat tubuh Rani bergoyang-goyang diatas pangkuanku.Terdengar erangan kenikmatan dari mulut rani.Beberapa kali ia harus memekik kecil tak kala penisku yang makin membesar menyentuh ujung rahimnya.Sementara dua buah gundukan didadanya bergoyang -goyang tak karuan .Kedua tanganku meraih dua gundukan itu dan meremasnya perlahan.

Beberapa menit kemudian terasa sesuatu menyesak dalam batang kejantananku.Mungkin tiba saatmya bagiku untuk orgasme.Dengan diiringi desahan panjang secara bersamaan…aku dan Rani mencapai orgasme. Kusemprotkan spermaku yang hangat didalan vagina Rani.Beberapa saat kemudian Ranipun menyusul.Cairan hangat merembesi dinding Vaginanya yang hangat itu.Aku memcabut batang kejantananku dari dalam vaginanya Rani.

Dengan cepat Rani jongkok diselangkanagnku dan menjilat sisa-sisa sperma yang masih menempel dipenisku.

Sesaat kemudian Rani tersenyum padaku.Senyum penuh kepuasam …yang tak pernah ia dapatkan dari suaminya tersayang.Aku bangkit dan mengenakan kembali pakaianku.Kulihat jam ditanganku sudah menunjukkan jam sepuluh malam.Akupun pamit pada Rani.

Namun sebelum aku pergi meninggalkam rumah Rani…ia memberikan sesuatu buatku sebagai hadiah.Sebuah Handphone terbaru dan motor besar .Semula aku menolak pemberiannya …namun ia berharap sekali aku menerima pemberiannya itu.Demi menghibur hatinya Rani..kuterima hadiah yang bagiku cukup besar sekali.Kupergi meninggalkan Rani dengan membawa Handphone dan sebuah motor besar.Hadiah yang mungkin lebih kecil jika dibandingkan dengan kenikmatan seks yang kudapatkan hari ini….dan bahkan akan kudapatkan hari-hari berikutnya bersama wanita cantik yang pernah menjadi Bunga SMA. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Rini Kembang SMA appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Ngentot ABG SMU

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Ngentot ABG SMU

 

cerita-sex-ngentot-abg-smu-271x300

Cerita Sex: Ngentot ABG SMU

 

Kali ini adalah pengalaman sex saya dengan ABG yang masih SMU Linda namanya. Setelah saya mengirimkan cerita saya tersebut, saya mendapat email dari Linda yang katanya tertarik dengan pengalaman saya dan kebetulan dia sedang di Lombok dalam rangka liburan bersama keluarganya. Kami janjian lewat email bertemu pada bulan Oktober di sebuah rental internet di Mataram. Tentu saja pembaca, saya yang menentukan lokasinya di rental internet tersebut, karena hari itu saya masih harus membalas beberapa email yang ingin berkenalan denganku dan mencari tahu tentang pariwisata di Lombok.

Pada hari Kamis, saya sudah stand by di rental internet tersebut, berdebar-debar juga rasanya saya menunggu Linda, seperti apa rupanya ya.

“Selamat pagi, Om namanya Andi khan?”
“Ya, benar.. Ini Linda ya!” tanya saya kembali padanya.

Di hadapan saya sekarang adalah seorang ABG keturunan tionghoa yang cantik luar biasa. Saya perkirakan usianya baru 16 tahun, tinggi 160 cm, berat 47 kg dan berkulit putih mulus khas cina dengan rambut lurus sebahu, memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang pas. Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna putih. Kontol saya langsung tegak bagaikan Monas melihat cewek cantik ini.

“Gimana kabarnya?” tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.
“Baik Om, senang rasanya liburan ke Lombok”
“Oh ya? Udah kemana aja Linda?”
“Ke pantai Senggigi, terus Suranadi dan tempat gerabah itu”
“Terus Linda sekarang sama siapa?”
“Sama Papa, Mama dan sepupu, Linda tinggal di Senggigi Beach Hotel”
“Waaah, asyik dong..”
“So pasti, tapi lebih asyik kalau diantar sama tour guide seperti Om”
“Itu sich gampang Lin, yang penting ada komisinya lho” canda saya.
“Tenang Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Linda”

Linda orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis mandarin dan aroma tubuhnya yang sangat wangi. ‘Adik’ saya sudah nggak bisa diam nich.

“Ceritanya Om Andi tuch asli khan?”
“Tentu saja asli lho, dari pengalaman pribadi”
“Enak dong”
“Enak apanya Lin?” pancing saya mulai memepetkan tempat duduk.

Ini baru kesempatan namanya. Asik khan pembaca, bisa berduaan sama abg yang tentu saja masih seger-segernya..

“Gituannya lho..” jawabnya tersipu malu.
“Emangnya Linda pernah gituan sama pacar?”
“Ya.. Hampir pernah”
“Hampir pernah gimana, nggak usah malu dech, ceritain dong”
“Siapa tahu Om bisa bantu” ujarku sambil tangan kiri saya merangkul pundaknya.

Wah, Linda tampaknya nggak marah nich saya pegang pundaknya, berarti ada lampu hijau dong.

“Janji ya Om, nggak bilang siapa-siapa”
“Janji dech” saya menunjukkan tanda victory padanya.
“Gini Om, Tony pacar saya itu kalo udah nafsu cepat keluarnya, padahal Linda belum apa-apa”
“Maksudnya..” tanyaku pura-pura blo’on padahal tahu maksudnya.
“Iya, pas kontolnya Tony nempel di anunya Linda, udah keluar duluan”
“Oh gitu, itu istilah kedokterannya ejakulasi dini”
“Terus ngatasinya gimana dong Om”
“Ya, Linda harus bisa foreplay dulu, maksudnya pemanasan gitu”
“Ya udah Om, tapi Tony maunya terburu-buru en lagian mainnya kasar sich”
“Linda mau Om bantuin?” tanya saya yang sudah tidak lagi melihat isi layar monitor sejak tadi.
“Maksud Om..?”
“Ya.. Gimana caranya foreplay”
“Hus.. Om ini ngaco, Linda khan pacarnya orang”
“Bukannya ngaco, Linda ya tetap pacarnya Tony, Om khan cuma memberikan petunjuk” jawab saya sungguh-sungguh membujuknya agar mau foreplay, habis potongan tubuhnya itu, alamak geboy abis, mungkin rajin fitnes ya atau aerobic.
“Tapi.. Ada orang lho di sini Om, Linda khan malu”
“Nggak ada orang di sini kok, sini Om pangku” rayuku sambil menarik pinggangnya untuk duduk di pangkuan saya menghadap monitor komputer.
“Om.. Jangan..” celetuknya ragu dan canggung.
“Udah.. Atasnya doang kok, gimana?” tanya saya sambil membuka dua kancing atas hemnya hingga kelihatan BH merahnya, tangan kanan saya langsung masuk meremas payudaranya.
“Ja.. Ngan.. Om.. Geli..”
“Gimana rasanya Lin..”
“En.. Ak.. Sst.. Mmh”

Linda kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan tangan saya, ditambah lagi ciuman saya yang mendarat secara tiba-tiba pada lehernya. Tangan kiri saya juga mulai aktif meremas payudaranya yang sebelah. Ciuman pada lehernya saya ubah jadi menjilat, jadi kedua tangan meremas dan kadang-kadang memelintir kedua putingnya itu yang makin lama makin mengeras.

“Mmh.. Mmh..” gumam Linda. Beberapa menit kemudian..
“Udah.. Om.. Sst.. Udah..” tahan Linda sambil melepaskan saya dan merapikan bajunya.
“Ada apa Lin, contoh foreplay belum abis lho” goda saya tersenyum.
“Mmh.. Iya sich Om, cuman nggak leluasa di sini”
“Maunya Linda dimana?”
“Tempat yang sepi orangnya gitu”

Saya lihat tempat rental internet itu sudah mulai ramai kedatangan pengunjung, mungkin Linda agak terganggu juga konsentrasinya.

“Gimana kalo di hotel aja Lin, di sana lebih tenang” usulku.
“Iya dech.. Tapi jangan di Senggigi ya Om”, jawabnya sambil tangannya mengandeng saya mesra.
“Oke, nanti OM cariin yang agak jauh dari Senggigi”

Dan kami pun check in di salah satu hotel yang agak jauh dari Senggigi, karena saya tahu Linda tidak mau ketahuan keluarganya, katanya dia bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 3 jam. Karena itu kami pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

“Wah, di sini baru tenang nich” kata Linda sambil memperhatikan hotel yang lumayan tenang karena tempatnya agak jauh dari Senggigi dan kota.
“Nah, sekarang gimana? Mau nerusin caranya foreplay?”
“Mmh.. Gimana ya” Linda agak ragu kelihatannya.

Wah, anak ini harus dirangsang lagi supaya mau foreplay, soalnya si ‘buyung’ sudah tegak seperti pentungan pak satpam. Kemudian saya membuka kaos atas saya dan celana panjang jins hingga tinggal CD, sengaja saya membuka baju menghadap ke Linda.

“Wow.. Apaan tuch Om, kok kembung” kata Linda sambil menunjuk ke kontol saya.
“Linda mau lihat punya Om ya” Kutanggalkan semua celana dalam saya hingga saya bugil dan kelihatan kontol yang tegak itu.
“Wow.. Kontol Om bengkok dikit ya..” terheran-heran Linda melihat bentuk kontol saya.
“Ini baru asli lho Lin, tanpa pembesaran” ujarku sambil mendekatinya.

Tangan saya aktif membuka hem kremnya dan celana jins hitam tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH merahnya dan CD putihnya yang cantik, pemandangan yang indah. Saya gendong Linda dan menaruhnya dengan lembut di sofa itu, kemudian saya mencium dan menjilat bibirnya serta tangan saya meremas payudara dan mencopot pengait BH-nya.

“Om.. isep.. sst.. susu.. nya.. Linda..” rengeknya meminta saya menghentikan ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan saya giatkan, kemudian puting itu saya gigit perlahan.
“Terr.. us.. Om.. sst.. sst..” rintihnya sambil memindahkan kepala saya pada payudaranya.

Tangan kiriku mengusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan saya masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian saya masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.

“Ouh.. Mmh.. Enak.. Om.. Nah.. Gitu..” Saya turun lagi mencium perutnya yang putih bersih, turun lagi mencium CD-nya yang mulai basah.
“Buka.. Aja.. Om.. Cepet.. Sst” celotehnya yang sudah bernafsu sekali sambil membuka CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali vaginanya yang masih kencang dan saya jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidah saya menari-nari.
“Sst.. Terr.. Us.. Om.. Mmh..” rintihnya tak karuan sambil menjepit kepala saya.

Beberapa menit saya permainkan vaginanya dan paha bagian dalam Linda yang sudah sangat basah sekali.

“Om.. Mmhmm.. Ganti.. Om.. Sstss”
“Gantian gimana Lin..” goda saya sambil telentang.
“Gantian Linda isep kontolnya Om, tapi jangan keluar dulu ya”
“Beres, nanti Om pakai kondom kok”
“Mmh..” Linda tidak menjawab, soalnya sudah mulai menghisap kontol saya, pertama-tama cuma masuk setengah tapi lama-kelamaan masuklah semua kontol saya.
“Terr.. Us.. Lin.. Jilat..” perintah saya sambil memegang kepalanya dan mendorong pelan supaya kontol saya masuk semua ke mulutnya.

Beberapa menit kami melakukan oral sex, Linda ternyata menikmati permainan itu.

“U.. Dah.. Lin.. Om.. Nggak tahan.. Nich”
“Iya Om, Linda juga pengin ngerasain senggama gaya kuda ama kontolnya Om yang bengkok itu hi.. hi..” celotehnya tertawa sambil mengambil posisi menungging.
“Sabar ya Lin, Om pasang kondom dulu”

Kemudian setelah saya pasang kondom, saya masukkan ke vaginanya, tenyata meleset.

“Aduh.. Om.. Pelan.. Dong” rintihnya kesakitan. Memang vagina Linda masih sempit kelihatannya dan posisi tersebut agak susah sich.
“Lin tolong bantuin pegangin kontol Om”
“Sini Linda bantuin masukin tapi pelan ya”

Linda kemudian memegang kontol saya dan mengarahkan ke vaginanya dan saya dorong pelan, pelan tapi pasti dan bless.. masuk seluruhnya dengan dorongan saya yang terakhir agak keras.

“Aduh Om sakit”
“Nggak apa-apa kok Lin, udah masuk kok”
“Sst.. Om.. Gini rasanya ya.. Sst..”
“Gi.. Mana.. Lin..”
“E.. Nak.. Sst.. Agak cepetan Om.. Sst”
“Nahh.. Sst.. Gitu..”

Genjotan demi genjotan saya giatkan sambil tangan kiri memegang perutnya dan tangan kanan memegang payudaranya. Plok.. Plok.. Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit saya ngentot dengan Linda dengan posisi doggy style. Dan semakin lama semakin cepat.

“Ce.. Pat.. Sst.. Sst.. Om.. Aah.. Linda mau keluar nich” rintihnya tertahan.
“Sa.. ma.. an.. Lin.. keluarnya.. sst.. yess..” jawab saya sambil mempercepat sodokan kontol saya.
“Sst.. Lin.. Da.. Sst.. Kel.. Uar.. Om.. Argh..” jerit Linda.

Tiba-tiba tubuh Linda mengejang dan saya pun juga, akhirnya crot.. crot.. crot.. Keluar cairan putih dalam kondom saya, bersamaan dengan muncratnya cairan di vagina Linda. Tubuh kami pun lemas menikmati sensasi yang luar biasa itu.

“Trim’s ya Lin, rasanya gimana?” tanya saya sambil mengecup pipinya.
“Enak sekali Om, baru kali ini Linda puas”
“Gimana ML ama Om Andi Lin?” tanya saya sambil mencium pipinya.
“Puas rasanya ke Lombok, dapat plusnya lagi” katanya sambil ke kamar mandi dan beberapa menit sehabis mandi kemudian Linda sudah merapikan bajunya.
“Sampe besok ya, sehari lagi Linda pulang lho”
“Okey, kapan ketemu lagi?”
“Terserah Om dech, tapi jangan terlalu malam ya, nanti Papa curiga lho”
“Gimana kalo jam 19.20 Om jemput?”
“Okey dech, seperti biasa ya” Maksudnya seperti biasa adalah, Linda kujemput pakai mobil sewaan di Senggigi, tapi agak jauhan. Karena jika ketahuan bapaknya khan bisa berabe.

Pukul 19.30 Linda sudah berada dalam mobil bersama saya, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak, makin cantik aja nich ABG, pikirku.

“Kita kemana Om?”
“Bandara Selaparang”
“Ngapain ke sana?” tanyanya heran.
“Udah nggak usah banyak tanya, nanti juga tahu”
“Linda ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om”
“Maka itu, Om mau kasih hadiah buat Linda”
“Wah, terima kasih Om” jawabnya sambil mencium pipi saya mesra.

Saya pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud saya, he.. he.. he…

Setelah sampai di bandara, saya parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat. Saya ajak Linda pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.

“Mana hadiahnya Om?” tanya Linda tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya.
“Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren” selidik saya menunggu tanggapannya.
“Maksud Om?”
“Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Linda mau nggak?”
“Idih, si Om maunya..” jawab Linda sambil tersipu.

Bagi saya itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Linda hingga tanpa menunggu jawaban dari Linda, saya langsung mencium bibirnya dan tangan saya sudah mendarat pada pahanya. Saya elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. Linda juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama saya dengan tergesa-gesa membuka celana saya sampai separuh dan melahap kontol saya yang sudah kencang dari tadi.

“Teru.. Ss.. Lin..” perintah saya sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.
“Mmh.. Mmbmnb..” celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol saya yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.
“Ud.. Ahh.. Lin.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh..”

Tiba-tiba Linda melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan saya yang berjongkok dan Linda yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Linda memakai CD kuning yang bergambar hati atau cinta.

“Ayo Om, jangan diliatin aja”
“Ya..” jawab saya sambil mencium vaginanya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.
“Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh..” katanya menyuruh saya membuka celana dalamnya.

Dengan dibantu Linda, saya membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. Vaginanya yang ditumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat saya cium dan jilat pada bagian dalam vaginanya.

“Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst”
“Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst..” pintanya pada saya yang membuatnya sangat terangsang.

Sambil menjilat seluruh bagian vaginanya, tangan kanan saya masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.

“Ayo.. Om.. Sst.. Linda.. Nggak.. tahan.. Nih..” rintihnya memohon pada saya.

Saya sudah mengerti maksudnya, Linda sudah sangat terangsang sekali ingin melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian saya berganti posisi dengan Linda saya pangku berhadapan dengan saya sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.

“Pel.. Lan ya Om” kata Linda sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.
“Gimana Lin..?”
“Udah Om, sekarang aja” ajak Linda sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya sambil saya juga menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol saya.
“Arg.. Sst.. Mmh..” rintih Linda karena masuknya kontol saya yang kemudian maju mundur dengan lembut.

Kontol saya serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Linda yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi saya dan tentunya juga Linda yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.

“Om.. Sst.. kemot su.. sunya Linda.. Sst.. Mmh..”
“Mmh.. Mmh..”

Sambil menyodok vaginanya, saya menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang saya tirukan kira-kira ceplok.. ceplok.. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Linda membuat saya ingin segera memuntahkan lahar putih yang sudah dari tadi saya tahan.

“Ce.. Peet.. Sst.. Om.. Linda.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh..” celotehnya meminta saya menyodoknya lebih cepat dan gerakan pinggulnya semakin cepat.
“Ya.. Lin.. Ayo..” jawab saya dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah lahar itu secara bersamaan crot.. crot.. crot..
“Argh.. Ahh..” jerit kecil Linda menyertai muncratnya lahar itu.
“Ahh..” kami berdua duduk dengan lemas dan puas dalam mobil.
“Trim’s ya Lin” jawab saya sambil mencium keningnya.
“Sama-sama Om” jawab Linda sambil memeluk saya dengan erat.

Malam itu kami habiskan dengan makan malam dan sebelum pulang ke hotel, Linda meminta sekali lagi ‘pelajaran’ pada saya di pinggir pantai Senggigi yang berpasir putih dan dalam cahaya bulan yang bersinar terang tapi tidak di dalam mobil. Sampai-sampai saya kewalahan menuruti berbagai macam gaya yang ingin dicobanya. Saya baru tahu bahwa ternyata Linda yang keturunan tionghoa yang masih ABG itu nafsu sexnya juga tinggi.

Selamat jalan Linda, semoga saja kamu puas jalan-jalan ke pulau Lombok. Nanti kalau jadi study tour SMU-nya ke Lombok lagi, bilang Om Andi saja ya, jangan lupa emailku, pasti akan kuantarkan teman-temannya juga. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Ngentot ABG SMU appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Hadiah Kunjungan Mama

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015 – Cerita Sex: Hadiah Kunjungan Mama

 

cerita-sex-hadiah-kunjungan-mama-225x300

Cerita Sex: Hadiah Kunjungan Mama

 

“Ma, kemana aja sih kok sudah sebulan ini baru datang” ? tanyaku sengit ketika Mama ku datang mengunjungiku di Bandung.
“Apa mama sudah dapat pacar baru ? sampai enggak sempet datang ? Pokoknya aku enggak mau kalo Mama dapat Papa baru”.

Mama ku terlihat kaget ketika aku marah, padahal beliau baru aja datang dari Jakarta hari Jum’at sore itu. Tetapi ketika kepalaku di elus-elus nya dan mama mengatakan minta maaf karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan sekaligus juga mengatakan kalau mama tetap sayang dengan ku, perasaan marahku pun jadi luluh.

“Masak sih Mas (padahal namaku sebenarnya sih Pur…. Tapi mama selalu memangggilku Mas sejak aku masih kecil), kamu enggak percaya sama mama” ?
“Mama sayang banget ma kamu, jadi kamu jangan curiga kalau mama pacaran lagi”, katanya ter isak sambil menciumi pipiku dan akhirnya kami berpelukan.

Oh iya, sebelum aku melanjutkan ceritaku ini, ingin sebaiknya kuceritakan sedikit background keluargaku.

Aku sekarang ini sedang kuliah di salah satu universitas di Bandung dan sudah semester 6, sedangkan Mama ku masih kerja di salah satu departemen di Jakarta dan umurnya sekitar 40 tahunan. Sebetulnya, mamaku ini bukanlah ibu kandungku, tetapi dia adalah adik dari Ibuku. Hal inipun baru aku ketahui sejak aku mulai duduk di bangku SLTA.

Cerita yang kutahu sih, aku di minta dan diasuh oleh adik Ibuku sejak masih bayi. Waktu itu, katanya untuk memancing agar bisa hamil, karena adik Ibuku sudah menikah selama 5 tahun tetapi belum punya anak. Tetapi beberapa tahun yang lalu, adik Ibuku dan yang sekarang kupanggil Mama itu bercerai dengan suaminya, entah kenapa.

Jadi sekarang ini, aku sepertinya lebih sayang dengan mama ku di banding dengan Ibu kandungku sendiri. Maklum saja karena dari bayi aku sudah di asuhnya.

Setelah makan malam, lalu kami berdua ngobrol di ruang tamu sambil melihat acara TV.

“Mas, rambutmu itu sudah mulai banyak lagi yang putih…sini mama cabutin”, kata mama yang biasanya selalu mencabuti ubanku bila datang ke Bandung.

Segera saja aku bergegas ke kamar untuk mengambil cabutan rambut lalu duduk menghadap kearah TV di lantai sambil sandaran di sofa yang diduduki mama.

Terus terang, aku paling senang kalau mama sudah mulai mencabuti ubanku, soalnya bisa sampai ngantuk.

“Banyak betul sih Mas ubanmu ini ?” komentar mama sambil mulai mencabuti ubanku.
“Habis sih…..mama sudah lama enggak kesini…cumin ngurusin kerjaan melulu. ”
“Ya sudah, sekarang deh mama cabutin ubanmu sampai habis ” Kami lalu diam tanpa berkata kata.
“Mas……ngomong2 kamu sudah punya pacar apa belum ? ” tanya mama tiba2, sambil masih tetap mencabuti ubanku di kepala bagian belakang.
“Belum kok Ma…..masih dalam penjajakan”, sahutku.
“Tuh…..kan. Kamu ngelarang mama cari pacar, tapi kamu sendiri malah mau pacaran ” sahut mama dengan nada agak kesal.
“Pokoknya, mama enggak mau lho kalau kamu mulai pacaran, apalagi masih sekolah bisa2 pelajaranmu jadi ketinggalan dan berarti kamu juga sudah enggak sayang lagu sama mama ”, tambahnya
“Enggak kok Ma….aku masih sayang kok sama mama ”
“Sudah selesai mas yang belakang, sekarang yang bagian depan” perintahnya.

Lalu ku putar duduk ku menghadap ke arah Mama dan tetap duduk dilantai diantara kedua paha mamaku serta Mamapun langsung saja meneruskan mencabuti uban2 ku.

“Mas….., kamu kan sekarang sudah tambah dewasa, apa enggak pingin punya pacar atau pingin meluk atau dipeluk seorang perempuan ? kata mama tiba2. “Atau kamu sudah jadi laki2 yang enggak normal barangkali ya, Sayang ?“ lanjut Mama.
“Ah, mama ini kok nanyanya yang enggak2 sih “? sambil kucubit paha mama yang mulus dan putih bersih.
“Habis nya selama ini kan kamu enggak pernah cerita soal temen wanita kamu, Mas, sahut mama.
“Aku ini masih laki2 tulen Mah…. Kalau mama enggak percaya, boleh deh dibuktiin atau di test ke dokter“ tambahku sambil kuelus elus paha mama. Kata Mama, aku enggak boleh acaran dulu, tambahku.
“Naaah….gitu dong mas……pacarannya nanti nanti saja deh Mas, kalau kamu sudah lulus“.
“Tapi, kamu kan sudah dewasa, apa enggak kepingin meluk dan mencium lawan jenis kamu “, tanyanya lagi.
“Kadang2 sih kepingin juga sih Ma, apalagi banyak teman2 ku yang sudah punya pasangan masing2….tapi….ngapain sih Ma, kok nanya2 gituan ? “
“Ya….enggak apa apa sih, mama cuman pingin tahu saja “ sahut mama sambil tetap mencari ubanku.

Karena aku duduk menghadap mama dan jaraknya sangat dekat, tanpa kusadari mata ku tertuju kebagian dada mama dan karena Mama ku hanya memakai baju tidur putih yang tipis sekali, maka tetek dan puting susu nya secara transparan terlihat dengan jelas.

“Mah…….. ngapain sih Mama pake baju tidur ini “?
“Lho….. memangnya kenapa mas dengan baju tidur mama ini ? emangnya kamu enggak suka ya Mas ?” tanya mamaku, tanpa menghentikan kerjanya mencabuti ubanku.
“Emangnya Mama enggak malu ? …….. tuh kelihatan ? ” sambil kututul puting tetek mama yang terlihat menonjol keluar dari balik baju tidurnya dengan ujung jariku.
“Huuuusss”, teriak mama kaget. “Mama kirain kenapa ? wong enggak ada orang lain saja kecuali kamu dan bibi dirumah ini. Lagipula mama kan enggak keluar rumah. Memangnya kamu enggak suka ya Mas ? ” sahut mama menghentikan kerjanya dan memandang mataku.
“Wah…..ya suka bangeet dong Mah…. Apalagi kalau boleh megang ? ” senyumku.
“Huussss….. ” sambil menjundul dahi ku. “wong kamu ini masih kecil saja ” tambahnya.
“Mah…. Aku ini sudah mahasiswa lho….. bukan anak TK lagi, masak sih aku masih kecil ? kalo ngeliat sedikitkan enggak apa apa kan mah ?….. boleh kan Mah ? ” rengekku.

Mama tidak segera menjawab dan tetap saja meneruskan mencabuti ubanku seolah olah enggak ada apa-apa.
Setelah kutunggu sebentar dan mama tidak menjawab atau melarangku, akhirnya kuberanikan untuk menjulurkan tanganku kearah kancing baju tidurnya didekat dadanya.

“Sebentar aja lho Mas ngelihatnya ” ujarnya tanpa menghalangi tanganku yang sudah melepas 3 buah kancing bajunya.
“Aduh Mah…..putih betul sih tetek mama” komentarku sambil membuka baju tidurnya sehingga tetek mamaku tersembul keluar.

Aku enggak tahu ukurannya, tetapi yang pasti tidak terlalu besar sehingga kelihatan tegang menantang serta berwarna merah gelap di sekitar puting nya.

“Sudah ah Mas, tutup lagi sekarang ” katanya sambil tetap mencabuti ubanku.
“Lho…. Kok malah bengong, tutup dong Mas ? ” katanya lagi ketika kata kata mama enggak aku ikutin dan tetap memandang kedua tetek mama yang kupandang begitu indah.
“Bentar dong Mah….. aku belum puas nih Mah, melihat tetek mama yang begitu indah ini. Boleh ya Mah pegang dikit ?”
“Tuh kan….. Mas ini sudah ngelunjak. Katanya tadi cuman mau ngelihat sebentar, eeeh sekarang pingin pegang. ” sahut

Mama sambil tetap melanjutkan mencabut ubanku.

“Sebentar aja lho ” sahutnya tiba2 ketika melihatku hanya bengong aja mengagumi tetek mama.

Setelah Mama mengizinkan dan dengan penuh keraguan serta tanpa berani melihat wajah Mama, segera saja kuremas pelan kedua tetek mama dengan kedua telapak tanganku.

Aahh….sungguh terasa halus dan kenyal tetek mama, gumanku dalam hati. Lalu kedua tetek mama ku elus2 dan ku remas2 dengan kedua tanganku.

Karena asyiknya meremasi tetek mama, baru aku sadar kalau tangan mama sudah tidak lagi mencabuti ubanku lagi di kepalaku dan setelah kulirik, ternyata mama telah bersandar di sofa dengan mata tertutup rapat, mungkin sedang menikmati nikmatnya remasan tangan ku di tetek nya.

Melihat mamaku hanya diam saja dan memejamkan matanya, lalu timbul keberanianku dan segera saja kumajukan wajahku mendekati tetek kirinya dan mulai kujilat puting teteknya dengan ujung lidahku.

Setelah beberapa kali teteknya kuremas dan tetek satunya kujilati, kudengar desahan mama sangat pelan ssshhh….ssssshhhh….aaaahh…..ma aaass….suuuu…daaaahh.

Desahan ini walaupun hampir tidak terdengar membuat ku semakin berani dan jilatan di puting teteknya dan kuselingi dengan hisapan halus serta remasan di tetek mama sebelah kanan pun kuselingi dengan elusan elusan lembut.

Tiba-tiba saja terdengar bunyi “kling” di lantai dan itu mungkin cabutan ubanku yang sudah terlepas dari tangan mama, karena bersamaan dengan itu, terasa kedua tangan mama sudah meremas remas rambutku dan kepalaku di tekannya kearah badannya sehingga kepalaku sudah menempel rapat di tetek mama dan nafasku pun sedikit tersengal. Desahan dari mulut mamaku pun semakin keras ssssshhh….. ooooohh… aaaaahhh …….. maaaaaassss….

Desahan yang keluar dari mulut mamaku ini menjadikan ku semakin bersemangat dan kugeser kepalaku yang sedang dipegangi mama kearah tetek yang satunya dan tangan kananku kuremaskan lembut di tetek kiri mama dan tak henti2 nya desahan mama terdengar semakin kuat dengan nafas cepat.

Maaasss…..aaaaahhh….maaaaass…… sssshh…..…aaaaahhh….ooooohh… Maaaaaas…., desah mama dengan keras dan tubuhnya meliuk liuk, seraya mendekap kepalaku sangat kuat sehingga wajahku tenggelam kedalam teteknya.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh……teriak nya dan diakhiri dengan nafasnya yang cepat dan ter sengal sengal.

“Maaas, mama lemes sekali ”, kata mama dengan suara yang hampir tidak terdengar dengan nafasnya yang masih tersengal sengal.
“Maass… tooloong bawa mama ke kamar”, tambahnya dengan nafasnya yang masih cepat.
“Ayoooo Maas….cepat bawa mama ke kamar ” katanya lagi dan tanpa berfikir panjang akhirnya kubopong mama dan kuangkat ke tempat tidurnya dan dengan hati2 ku tidurkan terlentang di tempat tidurnya dan mata mama masih tetap merem tapi nafasnya yang cepat sudah sedikit mereda.

Aku enggak tahu harus berbuat apa, jadi aku hanya tiduran saja disamping mama sambil ku elus elus dahi yang berkeringat dan rambutnya serta pandanganku tidak pernah lepas dari wajah mama karena takut terjadi apa2, tapi sering juga mataku tertuju ke tetek mama yang menyembul keluar dari baju tidurnya yang terbuka. Nafas mama makin lama semakin teratur.

Tak lama kemudian mata mama mulai terbuka pelan2 dan ketika melihatku ada disampingnya, mama tersenyum manis sambil tangannya dieluskan ke wajahku.

“Kenapa Mah……. Aku sampai takut ” kataku sambil kuciumi tangan yang sedang memegang wajahku.
“Mama lemes sekali sayang….. kaki mama gemetaran, tolong kamu pijitin mama ” perintahnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Tanpa membantah, segera saja aku berpindah ke dekat kaki mama dan ketika kedua kakinya di geser kearah berlawanan, lalu kutempatkan dudukku diantara kedua paha mama yang sudah terbuka lebar. Kulihat mama sudah menutup matanya kembali.

Penisku yang tadi sudah tidur karena rasa takut, kembali mulai bangun ketika baju tidur mama yang tersingkap dan cd nya terlihat jelas. Benar-benar merupakan pemandangan yang sangat indah, pahanya yang putih mulus serta padat berisi itu membuat jantungku serasa mau copot.

Karena enggak pernah tahu bagaimana caranya memijat, akhirnya kedua tanganku kuletakkan di kedua paha mama dan ku pijit2 dari bawah ke atas. Aku enggak tahu, apakah pijitanku itu enak apa tidak, tetapi kelihatannya mama tetap memejamkan matanya tanpa ada protes. Demikian juga ketika kedua tanganku kosodokan di cd nya beberapa kali, mama pun tetap diam saja.

Memang godaan syahwat bisa mengalahkan segalanya. Penisku pun sudah begitu tegang sehingga kugunakan salah satu tanganku untuk membetulkan arahnya keatas agar tidak terasa sakit.

“Mah…..celana mama mengganggu nih…. aku buka saja ya mah ? ” tanyaku minta izin sambil memandang ke arah nya.

Mama enggak segera menjawab, tapi kuperhatikan mama mengangguk sedikit.

Tanpa berlama lama walaupun aku masih ragu, segera kutarik turun cd nya dan ketika bagian bawah pantat mama sulit kutarik, mama malah membantunya dengan mengangkat badannya sedikit sehingga cd nya dengan mudah kupelas dari kedua kakinya. Lalu sekalian saja kulepas beberapa kancing baju tidur nya yang tersisa dengan salah satu tanganku dan dengan cepat, kupelas juga kaos dan celana yang melekat di tubuhku.

Sambil kembali kupijati paha mama, mataku enggak lepas memandang mem*k mama yang baru pertama kali ini kulihat. Bulu jembutnya terlihat hanya beberapa lembar sehingga bentuk mem*knya terlihat dengan jelas dan dari celah bibirnya kulihat sudah ber air. Detak jantungku menjadi kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik mamaku.
Karena enggak tahan cuma memelototi lubang kenikmatan mama, lalu ku selonjorkan badanku kebelakang sehingga wajahku pun sudah berada tepat diatas mem*k mama tapi tanganku pun masih memijati pahanya walaupun itu hanya berupa elusan elusan barangkali.

Awalnya sih aku hanya mencoba membaui mem*k mama dengan hidungku. Ah, ada bau yang meruap asing di hidungku, segar dan membuatku tambah terangsang. Eeeh…. Kuperhatikan mama tetap tenang saja, walaupun nafas nya sudah lebih cepat dari biasanya.

Ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat di seputar belahan bibir mem*k nya yang sudah terlihat basah dari tadi dan terasa asin tapi enak, pinggul mama tergelinjang keras sehingga hidungku basah terkena cairan mama.
“Aduuuuh…Mas…” teriak mama tiba2 dengan suara serak dan tersendat sendat diantara nafasnya yang sudah memburu. Mama kembali diam dan aku artikan mama setuju saja dengan apa yang aku lakukan dan walaupun kedua tangannya memegangi kepalaku.

Tanpa minta izin, segera saja jari-jariku kugunakan untuk membuka bibir vagina dan memainkan bibir vagina serta daging kecil yang sudah menyembul dari sela-sela bibir vaginanya.

“Aduuuuuh…….aaaaaah…..aaahhh ..maaaaas…”, kudengar desahan mama agak keras.

Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah semakin membasahi vagina mama yang indah itu. Betapa nikmat rasanya, apalagi dengan desahan mama yang semakin lama semakin keras, membuatku semakin bersemangat dan mulai kujilati, kuendus dan kumasukkan hidungku kedalam vaginanya serta kumainkan lidahku di lobang mem*k mama.

Mungkin karena keenakan, desahan mama sudah menjadi erangan yang keras dan rambut kepalaku pun sudah diremas remas mama seraya di tekan tekannya kepalaku dan pantatnya pun digoyangnya naik turun sehingga seluruh wajahku terasa basah semua terkena cairan yang keluar dari mem*k mama. Aku terus saja memainkan lidahku tetapi tidak berapa lama kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh mama semakin cepat dan nafasnya pun sudah terdengar cepat dan keras sekali.

Tubuh mama mengejang dan akhirnya dia mendesah keras maaaas…..addduuuuh….aaaaaah….. maaas…sssssssh…. teee..ruuuuusss..maaas, sambil kepalaku ditekannya dalam dalam kearah mem*knya. Lalu mama terkapar melepas tangan nya dari kepalaku dengan nafas ngos2an yang cepat dan aku yakin sekali kalau mama sudah mencapai orgasmenya lagi.
Tanpa disuruh aku segera naik dan tiduran miring menghadapnya disamping mama yang terlentang dengan nafasnya yang masih cepat.

“Aduuuh…maaas, kamu nakal sekali ya ? kamu bikin mama jadi keenakan sampe lemes sekali ” katanya setelah nafasnya agak normal sambil memencet hidungku.
“Mah….. booo leeeh enggak aaaa kuuuu ? ” tanyaku tapi enggak berani meneruskan kalimatnya, sambil ku usap2 dahi mama yang masih berkerigat. Mudah2an saja mama mengerti maksudku itu, soalnya penisku sudah tegang sekali.
“jangan ya sayang…..” jawab mama seraya mengecup pipiku dan jawaban itu tentu saja membuatku menjadi sedikit kecewa.

Mungkin mama melihat perubahan wajahku dan karena merasa kasihan, lalu katanya….. “Mas, boleh deh….tapi hanya digesek gesekin saja ya di luar ?”. Mendengar jawaban itu, membuat hatiku agak lega, yah….dari pada enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung.

“Sini sayang……naiklah”, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di atas tubuh mama dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar.

Tanpa berkata kata, lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang. Tangan mama sudah memegangi penisku dan mengarahkan batang kemaluanku ke mem*knya. Lalu, penisku yang sedang dipegangnya di gesek2an keatas dan kebawah secara perlahan lahan di mem*knya yang memang sudah licin dan kupergunakan kesempatan ini untuk menjilati leher mama.

Aku pun harus bersabar sedikit dan menunggu agar nafsu mama naik kembali karena sentuhan penisku dimem*knya dan jilatan2 ku di lehernya. Sesekali kuperhatikan wajah mama dan kulihat mama sedang memejamkan kedua matanya yang mungkin sedang menikmati gesekan2 penisku di mem*knya.

Suatu ketika, mama menghentikan gerakan tangannya dan melepaskan pegangan tangannya di penisku.
Kedua tangan mama lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu.

“Gimana….. sayang….? Enak enggak ?” tanyanya.
“Ya enak dong maaaah……tapiiiiiiii…..” jawabku di telinganya tanpa berani meneruskan.
“Tapi…..kenapa Maaas ?’ Tanya mama pura2 enggak mengerti kata2ku tadi.
“Boo….. leh ya maaaah dimasukin ”? jawabku agak gugup didekat telinganya lagi.

Belum sampai kata2 yang aku ucapkan itu selesai, terasa ibu telah berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan2 lebih lebar lagi dan kulihat ibu tidak berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya.

Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama dan kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan pantatku sedikit dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat penisku sudah menempel di mem*knya, sepertinya mama yang memang sudah lebih berpengalaman, sedang berusaha menempatkan lobang mem*knya agar penisku mudah memasukinya.

Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan2 kutekan penisku ke mem*k mama, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan tidak mudah masuk atau mungkin salah tempat, walau aku tahu mem*k ibu sudah basah sekali dari tadi.

Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya mama agak menyeringai, mungkin sedang menahan rasa sakit sewaktu penislku kutekan ke mem*knya..

“peel.. laaan.. pelaaan…sayyyy….aaang, saaa…kiiitt, mama sudah lama enggak pernah lagi”, kudengar bisik mama didekat telingaku.

Karena kasihan mendengar suara mama yang kesakitan, segera saja kuangkat pelan2 penisku tetapi tangan mama yang dari tadi ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.

“Nggggak…aaapp….paa aapa….Maaas” terdengar bisik mama lagi.

Aku nggak menjawab apa2, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan pantatku, mungkin menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku, lalu kutusukkan lagi saja penisku pelan2 ke mem*k mama dan …..ssssrreeeeeeeet….,., terasa kepala penisku seperti menguak sesuatu yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan penisku ke mem*k mama, karena terlihat mama menyeringai menahan sakit dan terdengar lagi mama merintih

“….Aduuuuhh…….maaaaas…..” sambil kedua tangannya menahan punggungku sedikit dan kembali tekanan pantatku kebawah segera kuhentikan. Aku jadi kasihan melihat wajah mama selalu menyeringai seperti kesakitan.

Tetapi beberapa saat kemudian, “teken lagi maas….tapi pelan pelan ya… “ sambil kedua tangan mama menekan pantatku pelan2, langsung saja aku mengikuti tekanan tangan dipantatku menekan pelan2 dan tiba2 ….. sssrrrrreeett….bleesss….., terasa kepala penisku masuk ke mem*k mama. “…Maaaaasss….” teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala penisku.

“Sudah… maaass…..suuuuukk….saaa…. yaang…”, lanjutnya sambil melepas nafas panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.

Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama, tetapi dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang terhisap kuat di dalam mem*k mama dan tanpa kusadari terucap dari mulutku…..”Maaah……maaah……terr… .uuusss….Maaah…enaaaaak.

Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama lagi, lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan mamapun mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputar-putar. Maaasss..teer……ruuus. maaas..enaaakk..aduuuhhh…enakk k..maaaas.., kudengar kata2 mama terbata-bata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku kucengkeram kuat diwajah mama..
Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan pantatku apabila pantatku lagi naik.

Goyangan dan gerakan aku dan mama semakin cepat dan kudengar bunyi.crreeettt…creeettt..cree etttt.secara teratur sesuai dengan gerakan naik-turunnya pantatku serta bunyi suara mama ….hhmmm…aaaahhhh.. aaahhh….yang nggak keluar karena bibirnya tertutup bibirku.

Tiba2 saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan “berhenti sebenar sayaaaang ”.

“Kenapa Ma ? ”
“Maasss…toloong cabut punyamu. duluuu, mama mau mengelap punya mama supaya agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinya”, katanya.

Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi mem*k Mama terasa sangat basah sekali. Lalu pelan2 kont*lku kucabut
keluar dari mem*k Mama dan kuambil handuk kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan

“Maaam, biar aku saja deh yang ngelap..boleeehkan … Maaam ” ?
“Terserah ….kamuuu…..deh…maasss”, jawab Mama pendek sambil membuka kedua kakinya lebar2 dan aku merangkak mendekati mem*k Mama dan setelah dekat dengan mem*k Mama, lalu kukatakan…

“aku. bersihkan. sekarang.yaaaa..maaaaa” ? dan kedengar Mama hanya menjawab pendek ….

“boleeeh.sayaaaang ”. Lalu kupegang dan kubuka bibir mem*k Mama dan..kutundukkan kepalaku ke mem*knya lalu ku jilat jilat itil dan belahan mem*k mama dan pantat Mama tergelinjang keras mungkin karena kaget sambil berseru..

“Maaas ….. kamuuu.. nakaaaal . …yaaaaa”. Tanpa menjawab, aku teruskan isapan dan jilatan di semua bagian mem*k Mama dan membuat Mama menggerak gerakkan terus pantatnya dan kedua tangannya kembali menekan kepalaku.

Beberapa saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik Mama sambil berkata, “Maas…sudaaaah..sayaaaaang…mam a nggak tahaaaaaan…. Kalau kamu gituin terus…..sini..yaaaang”. Lalu kuikuti tarikan tangan Mama dan aku langsung naik diatas badan Mama dan setelah itu kudengar mama seperti berbisik di telngaku….

“mas,…masukiiiin..lagi.. punyamu..sayaaang…mama.sudah.n ggaaak.tahaaaaan..yaaang” dan tanpa membuang-buang waktu, kuangkat kedua kaki Mami dan kutaruh diatas pundakku sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue film yang sering kulihat dan sambil kupegang batang kont*lku, kuarahkan ke mem*k Mama yang bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan2, sedangkan mama dengan menutup matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat.

Karena mem*k Mama masih tetap basah dan apalagi baru ku jilat dan kuisap-isap, membuat mem*k mama semakin basah sehingga sodokan kont*lku dapat dengan mudah memasuki lobang mem*k Mama.

Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan kont*lku yang keluar masuk mem*knya.

“Mas….terus teken yang kuat ” desah mama dan tanpa perintah kedua kalinya, akupun menggenjot mem*knya lebih kuat sehingga terdengar bunyi…crroooooot…..crroooottt… croooott, mungkin akibat mem*k mamaku yang sudah basah sekali. “Ayyooo….maaasss ” serunya lagi dengan nafasnya yang sudah tersengal sengal.
“Maas…turunkan kaki mama ” mintanya dan sambil kont*lku masih kusodok sodokkan kedalam mem*k mama, satu persatu kakinya ku turunkan dari bahuku dan akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi seluruh wajahku sampai basah semua..

Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat dan kedua tangannya mencengkeram kuat2 di pantatku dan…tiba2 mama melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat agak keras….. Maaaaassss….. mama….. haam.. piirr…..maaaas… aa… yyoooo ..maass….cepppaaaat.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah nggak kuat menahan desakan pejuku yang akan keluar…. Ayyooo…maaaah……aduuuh..maaah…, sambil kutekan kont*lku kuat2 kedalam mem*k mama dan kurasakan cengkeraman kuat kedua tangan mama di pantatku makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang menusuk pantatku.

Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter engah2 terdiam lemas seperti tanpa tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih dalam posisi memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh mama dengan kont*lku masih menancap semuanya didalam mem*knya.

Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya mulai agar teratur, aku berpikir mama mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku pelan2 untuk mencabut kont*lku yang masih ada di dalam mem*k mama, eeehh…nggak tahunya mama dengan kedua tangannya yang mash tetap di punggungku dan memiringkan badannya sehingga aku tergeletak disampingnya lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman pelan…Maaas…bii.aarkan..mas….b iarkan punyamu itu dida..laaamm…sebentar. rasanya..enak.ada yang mengganjel didalam…sambil mencium bibirku mesra sekali dan…kami terus ketiduran sambil berpelukan.

Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena aku merasakan ada sesuatu yang menghisap hisap kont*lku. Ketika kulihat jam diding, kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku sudah berada di bagian bawah lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok kont*lku. Aku pura2 masih tidur sambil menikmati kuluman mulut mama di kont*lku. Mama mengulum kont*lku dan memainkan dengan lidahnya, aku terasa geli.

Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan membelai batang kont*lku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah. Terasa mau tercabut batang kont*lku diperlakukan seperti itu. Aku hanya mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar biasa.

Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama mengusap-usap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik lagi ke buah zakar, ke batang kont*lku, ke kepala kont*lku, enuaaaknyaa.

Tetapi lama lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun mulai kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan melepas kuluman di kont*lku tapi tetap masih memeganginya.

“Sudah bangun saayaaang. ” katanya dengan suara lembut.
“Teruuus…maaah…enaaaaakk… ”, kataku dan kembali mamaku mengulum kont*lku sehingga terlihat kont*lku keluar masuk mulut mama.

Setelah beberapa lama kont*lku dikulumn dan mengurut batang kont*lku, tiba tiba saja mama lalu melepas kont*lku. Kini, lidah mama sudah naik menyusuri perutku, menjilat-jilat pusarku, terus naik lagi ke dada kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang hangat, lalu ke leher, dan akhirnya ke mulutku.

Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasssss… Tiba-tiba, aduuhhhh…aku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan daging hangat, kenyal dan berlendir….mem*k mama. Rupanya saat mulutku asyik menikmati lidahnya, mama menyodokkan vaginanya ke kont*lku yang memang sudah tegang sekali. Tanpa mengeluarkan lidahnya dari mulutku, mama mulai menekan pantatnya ke bawah. Blesssss…. kont*lku menerobos masuk kedalam mem*k mama. Hangat rasanya.

Mama terus melakukan gerakan memompa …. aduhhhhh batang kont*lku merasakan elusan dan remasan dinding mem*k mama.. Akupun menggelepar sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mama terus mengejar mulutku, sehingga bisa kembali masuk ke dalam mulutku. Sementara pantatnya tetap memompa dan tedengar bunyia ….crooot..croott….croott.

“Aduhhhh …….enaaaknya ” Seruku tanpa sadar.
“Enaaak….sayaaaaang ”, Tanya mama.
“Teee…rruuuuss…maaaaah …… enaak sekali”

Tiba-tiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Lalu tangan mama diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memmompa dan memutar-mutar pantatnya. Serrrr…..serrr….seeeeerr…. batang kont*lkupun serasa ikut terputar seirama dengan putaran pantat mama.

“Addduuuuuuhhhh…. maaaaah, aku nggak tahaannn nih…. ” desisku.

Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap memutar, memompa, memutar, memompa pantatnya, tapi nafasnya pun sudah begitu cepat.

Tetek mama yang ada dihadapanku pun juga ikut tergoyang-goyang seirama dengan gerakkan tubuhnya dan kuremas remas keduanya dengan tanganku.

Sekitar beberapa menit aku terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa, sampai akhirnya ketika ibu mulai mengubah posisi dengan membalik tubuhku sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama dan nafas mama kuperhatikan sudah begitu cepat.

“Maaaas….ceeepaaaat….teken yang ku…aaaaat maaass…”, perintahnya sambil memeluk punggungku erat erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun dengan cepat sehingga membuat kont*lku terasa sedikit ngilu.
“Ceee….paaaat….maaaas ” serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras seraya tangannya mendekap punggungku kuat2.

Mingkin mama sudah mendekati orgasme nya barangkali, padahal akupun sudah hampir tidak kuat menahan air maniku agar tidak keluar.

“Ini…maaaah….ini…tahan yaaa maaah ”sahutku seraya kugenjot mem*k mama kuat2 beberapa kali.
“Ter..rrruss..saaa…yang…terruu uus. ”katanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin liar saja.
“Maaah…maaaaaaah….aku gaaaaak…tahaaaaan lagiiiiiii…. ”teriakku kuat2 dan kutekan kont*lku lebih kuat lagi kedalam mem*k mama dan crreeet……creeet….creeet…….air maniku akhirnya jebol dan menyemprot kuat kedalam mem*k mama dan mungkin setelah menerima semprotan air maniku akhir nya mama pun berteriak
“Maaaaassss………mama……juuuu…gaaa aaaaa”, teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat2 dipunggungku dan cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.

Akupun akhirnya menjatuhkan tubuh ku disamping mama dan sama2 terengah engah kecapaian.
Setelah nafas kami mulai teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik dekat telingaku.

“Enaaak..maaaaaasss ?”
“Enaaak sekali maaaah… ”.
“Maasss….jangan sampai ada yang tahu soal ini yaaaa ? Kamu kan bisa jaga rahasia kita ya ”kata mama.
“Iya maaah…. ”
“Dan satu lagi….. ”, kata mama sambil memandangku tajam.
“Apa itu Maaah…. ”
“Yang ini punya mama……jangan kamu kasihkan orang lain ya ? ”katanya seraya mencengkeram kont*lku yang lagi tidur kecapean dan mengelus elusnya.
“Janji ya.. saaaa…yang…. ”Tambahnya lagi.
“Asal ini semua juga buat saya ya Maaah. ”sahutku sambil kuremas mem*k mama dan kueluskan jariku dibelahan mem*k mama yang masih terasa basah oleh air maniku.

Akhir nya kami tertawa berbarengan dan tiba2 saja ada ketukan di pintu kamar “Buuuu……sudah siang… ”. Rupanya ketukan dari pembantu karena saat itu sudah jam 9.00 pagi.

Setelah itu, mama selalu tidak pernah absen mengunjungiku di Bandung atau kalau mama berhalangan, maka akulah yang datang ke Jakarta. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Hadiah Kunjungan Mama appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Skandal Di Rumah Lisa

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Skandal Di Rumah Lisa

 

cerita-sex-skandal-di-rumah-lisa-224x300

Cerita Sex: Skandal Di Rumah Lisa

 

Sex Hot | Pagi itu sekitar jam 9, Lisa sedang santai di rumahnya di salah satu perumahan elit di kawasan Cibubur. Belum tau apa yang akan ia kerjakan pagi ini. Mau keluar, rasanya malas. Mau ketempat kos Mamat juga percuma, karena dia sedang banyak tugas mengantar ayam goreng. Nanti malam sudah janjian dugem dengan Hans, pacarnya sambil nonton final piala dunia antara Spanyol dan Belanda di sebuah caffe di daerah Senayan.

Sejak Lisa bersetubuh dengan Mamat di rumah ci Lily (juga dengan Otong, pembantu di rumah ci Lily), gairah birahi Lisa jadi menggila. Karenanya, Lisa sering janjian ketemu dengan Mamat, pemuda kampung itu untuk bersama melepaskan syahwat entah di tempat kos Mamat, di losmen atau hotel.

Seminggu bisa tiga kali mereka mereguk nafsu birahi, dan rupanya Lisa sangat menikmati persetubuhannya dengan Mamat karena Mamat begitu perkasa bila sudah di atas ranjang dan mampu membuatnya menggelinjang dan merintih penuh nikmat. Lisa begitu puas bila bersetubuh dengan Mamat dibandingkan dengan Hans.

Sedang asyik-asyiknya melamun di teras kamarnya yang menghadap ke taman, rumahnya kedatangan dengan seorang tukang yang sedang membereskan saluran air di rumahnya. Tukang itu disuruh oleh papanya untuk memperbaiki seluruh saluran air di rumah mewah itu, karena dirasa air yang keluar dari setiap kran air begitu kecil. Tukang itu usianya sekitar 35an, badannya kecil, kepalanya botak, tetapi kelihatan sekali dia begitu kuat.

“Permisi non, saya bang Said mau ngecek kran air di kamar mandi non. Tadi tuan suruh saya ngecek semua kran dan saluran air.”

“Boleh bang, silahkan. Tapi saya mau mandi dulu yah. Bang Said cek yang di taman dulu aja.” Lisa mempersilakannya masuk

“Iya non, beres. Bang Said beresin yang di taman ini dulu yah.” Said, si tukang yang disuruh oleh papanya Lisa, terus memperhatikan paha Lisa yang mulus dan putih itu.

Apalagi Said bisa menatap payudara Lisa yang masih dibungkus oleh kaos tipis berwarna putih, yang berguncang-guncang. Memang pagi itu, Lisa masih mengenakan celana tidurnya yang begitu pendek seperti hotpants dan kaos putih dan agak transparan tanpa lengan yang mengantung di atas pusernya. Lisa memang tidak pernah memakai bh dan cd bila tidur dan hanya mengenakan celana hotpants yang amat pendek dan kaos yang enak dipakai. Tentu saja mata Said yang liar itu menatap sebagian paha yang indah dan payudara di balik kaosnya yang menerawang sexy itu.

Lisa sebenarnya menangkap tatapan liar mata itu pada bagian tubuhnya, tetapi ia cuek saja. Ia rupanya senang bila ada orang yang mengagumi keindahan tubuhnya yang masih muda itu. Pesta seks tempo hari di rumah kakak perempuannya ternyata sudah mulai menjerumuskannya menjadi gadis remaja yang liar.

Sengaja Lisa membuka pintu kamar itu, sehingga Said bisa melihat isi bagian dalam dari kamar Lisa. Saat sedang merendam tubuhnya di bathtub, muncul ide nakal darinya. Apalagi ketika Lisa sedang menggosok payudara dan vaginanya, muncul nafsu liar dalam dirinya yang menuntut pelampiasan. Karena pagi itu rumah sudah sepi, akhirnya Lisa memutuskan untuk menggoda bang Said.

Lisa mengambil handuk yang pendek dan tipis dan melilitkannya pada tubuhnya yang putih mulus bagaikan pualam itu. Handuk itu tidak mampu menutupi keindahan tubuhnya, sebagian buah pantatnya terpampang dengan jelas, sedangkan bagian atasnya hanya menutupi setengah payudaranya. Bahkan terlihat samar-samar aerola payudara Lisa yang berwarna merah muda.

“Bang Said, nih kran airnya dicek!” panggilnya

Tak lama kemudian, bang Said masuk ke dalam kamar Lisa yang terbuka itu. Betapa kaget pria itu melihat pemandangan indah tubuh Lisa yang dibungkus handuk yang masih memperlihatkan paha yang terbuka dan belahan payudara dengan menantang itu. Mengesampingkan rasa canggungnya, Lisa mempersilahkan bang Said masuk ke dalam kamar mandi.

“Tuh krannya di situ, coba di cek, bang” kata Lisa sambil membungkuk dan mengutak-atik kran air itu.

Tindakan itu membuat handuk yang menutupi pantatnya terangkat. Kontan mata bang Said melotot mau keluar menyaksikan pemandangan yang begitu indah saat Lisa membungkuk. Said bisa melihat gumpalan pantat Lisa begitu putih, mulus dan membulat indah terpampang bebas, bahkan ketika Lisa merenggangkan pahanya, Said bisa melihat dengan jelas bulu kemaluan Lisa yang lebat dan belahan vaginanya.

Lisa memang sengaja melakukan hal itu untuk menaikkan tensi birahi Said. Apalagi Said sudah lama tidak bersetubuh dengan istrinya di kampung, yang kini sedang hamil 6 bulan. Ketika disuguhkan pemandangan seperti itu, ia pun begitu nafsu dengan Lisa, gadis cantik berusia 18 tahun yang masih segar, putih, bening dan anak orang kaya. Di sisi lain, Lisa juga mendambakan sodokan dan kocokan penis besar di dalam vaginanya. Untuk lebih menggoda Said yang kelihatan sudah diliputi birahi, Lisa mengucapkan kalimat yang nakal

“Bang Said pasti nganceng nih, lihat Lisa seperti ini. Kepengen yah bang?” dengan senyum nakal, Lisa menggoda Said yang berbadan gelap namun kekar itu.

“Ah…nggak non Lisa, mana abang berani? Bisa dilaporin ke polisi. Hehehe.” Jawab Said gugup

Untuk membuat Said lebih berani lagi perlahan-lahan Lisa bertanya dan melakukan hal yang sangat berani

“Kepengen nggak bang? Gimana kalo Lisa begini…”

Betapa terkejutnya Said pada saat itu, gadis cantik dan sexy itu lalu dengan perlahan membuka handuk itu dan membentangkannya lebar-lebar, sehingga terlihatlah apa yang ada di balik handuk itu. Dengan senyum manja dan menggoda, Lisa melepas handuk itu di hadapan Said. Kini Lisa sudah telanjang bulat, bugil polos di hadapan bang Said.

“Wah, non Lisa, badannya putih banget, montok sekali…mulus dan masih kencang.”

“Bang Said nakal ih, hayo tutup matanya!” sambil berkata demikian Lisa merapatkan tubuh bugilnya ke Said dan menutup mata Said, dengan telapak tangannya.

“Aduh non nggak kelihatan nih!” Said berlagak memprotes tindakan Lisa sambil pura-pura merentangkan tangannya meraba apa yang ada di depan.

Karena matanya ditutup oleh tangan Lisa, dan juga sengaja pura-pura, lengan Said menyenggol tubuh mulus Lisa dan menyentuh payudara Lisa.

“Aw…cunihin ih…pegang-pegang, nanti Lisa telanjangin lho!”

Mendapat ancaman seperti itu, Said menjadi lebih nakal lagi, lalu dia memilin puting payudara Lisa dan tangan yang satu lagi tiba-tiba meraba bulu kemaluan Lisa dan jari itu bergesekan dengan kelamin Lisa.

“Aow nakal yah. Awas ya Bang, Lisa laporin ntar!”

“Saya siap dihukum sama non Lisa. Nih telanjangin deh” ungkap Said sambil memasrahkan dirinya untuk ditelanjangi oleh Lisa yang cantik dan molek itu.

“Auoww non pelan-pelan dong, copot nih kontol abang!” rupanya dengan nakal Lisa meremas penis bang Said dan menariknya.

“Hehehe tapi enak kan, bang?”

Lisa melepaskan kaitan celana pendek bang Said dan diturunkannya celana pendek yang kusam itu berbarengan dengan cdnya. Kini bang Said sudah polos di bagian bawahnya, nampak penis yang hitam itu sudah mengeras dan kencang sekali.

“Karena bang Said nakal, kontolnya Lisa tarik nih” Lisa menggenggam batang penis itu dan meremasnya.

Kali ini Said tidak mau kalah, ia pun meraba dan meremas puting payudara Lisa, sehingga gadis itu merasa geli

“ouww nakal yah, hayo angkat tangannya ke atas.” Said mengikuti perkataan Lisa, dan dengan segera Lisa mengangkat kaos yang dekil itu dan melucutinya lepas dari tubuhnya yang padat dan kekar itu.

Kini tubuh kedua manusia itu sudah polos total. Said terpana melihat keindahan tubuh muda dan segar, indah dan mulus milik Lisa yang cantik itu. Sedangkan Lisa, begitu kagum akan besarnya batang penis Said yang sudah berdiri tegak dan kencang itu. Kemudian Lisa menarik tangan Said dan menggiringnya menuju ranjangnya. Lisa sudah berbaring pasrah di atas ranjangnya, membuka pahanya lebar-lebar dan merentangkan tangannya. Said sangat bernafsu dan tergiur akan keindahan tubuh bugil Lisa yang siap untuk dinikmati.

Tanpa ragu lagi Said naik ke atas ranjang itu dan menindih tubuh Lisa yang bugil. Tubuh mereka kini sudah melekat erat, bibir mereka sudah berpagutan mesra. Mereka berguling-gulingan penuh luapan birahi di atas ranjang itu. Tangan Said terus meremasi lekuk tubuh bugil Lisa yang indah, mempermainkan payudara yang montok dan mengelus bibir vagina Lisa. Sedangkan Lisa terus meremasi batang penis besar dan tegak serta mengelus buah pelir yang mengantung itu. Lisa menyerahkan tubuh putih mulusnya kepada bang Said yang hitam dan jelek itu.

Nampak Lisa mengerang ketika payudaranya diemut dan dihisap penuh nafsu oleh Said, apalagi ketika jari Said menerobos lubang vagina Lisa.

“Oooouuuggghhh ennakk bang!” desahnya sambil meremas kepala pria itu

Bang Said terus mempermainkan lidahnya di atas perut Lisa yang rata, mulus dan kencang itu. Hal itu membuat Lisa tambah terangsang hingga akhirnya pasrah pada Said yang mampu memberikan kenikmatan ragawi itu.

“Bang, entot Lisa…..masukin kontolnya ke memek Lisa” tanpa malu lagi Lisa meminta supaya Said memasukkan penisnya ke liang senggamanya.

Dengan penuh nafsu, Lisa membentangkan pahanya, sehingga Said dapat melihat vaginanya yang merah merekah dan sudah becek itu.

“Iya nih, abang juga sudah ngebet pengen ngentot sama non Lisa. Abang masukin yah” sambil berkata demikian, Said memegang penisnya yang besar dan diarahkan ke liang vagina itu.

Perlahan-lahan dimasukkannya penis yang besar itu membelah vagina sempit milik Lisa dan didorongnya kuat-kual.

“Ooouuugh bang…ennaaakkk ssekallii..ehhssss..”

Mata Lisa yang sipit mendadak mendelik, merasakan nikmatnya sodokan penis Said masuk sepenuhnya ke dalam liang senggamanya.

“Non Lisa, memeknya ennakk bangeett. Seemmppiitt!!.”

Said merasakan penisnya bagai diremas-remas dinding vagina Lisa yang sempit dan lembut itu. Sedangkan Lisa merasakan, lubang senggamanya penuh dijejali oleh penis yang besar itu. Setelah mendiamkan barang beberapa saat, Said mulai memaju mundurkan penisnya di dalam vagina Lisa. Ditarik dan ditekannya penis itu menerobos liang vagina Lisa, membuat gadis itu tambah kencang mengerang dan mendesah penuh nikmat.

“Aagghhh…uuggssshhh…oooghhh” terdengar erangan Lisa saat Bang Said mengenjot dengan penuh nafsu.

Sambil mengenjotnya kuat-kuat, Said juga meremas kedua payudara montok dan memilin kedua putingnya itu. Lisa sangat menikmati persetubuhan interacial itu, meskipun dengan lelaki jelek, hitam dan dari kalangan tukang. Ia sangat mendambakan penis besar dan panjang yang bisa membawanya terbang dalam kenikmatan. Setiap kali Said menekan pantatnya ke bawah, Lisa menyambutnya dengan menaikkan pantatnya dan mengoyangkannya. Ketika Lisa memutar pantatnya, Said merintih merasakan nikmat yang luar biasa.

“Ennaakkksss nonn…eehhhgg.” akhirnya yang kini terdengar di kamar Lisa adalah desahan nikmat diikuti erangan yang begitu mesra karena persetubuhan itu.

Hampir sekitar 30 menit, vagina Lisa digenjot dengan buasnya oleh penis Said yang perkasa. Sudah 2x pula, Lisa mengalami orgasmenya. Setelah sekian lama mengenjot vagina itu, kini Said yang akan mengalami orgasme. Dan akhirnya,

“Ouugghhh…saya keluar noonnn. Egghh.”

Crooott…ccrroott. Said melepaskan spermanya yang kental dan banyak itu di dalam rahim Lisa sambil membenamkan penisnya dalam-dalam di rongga vaginanya.

“Eegghhh Liisssaa..kkee..llluuaarr laagii ehhkkkssss.” tak lama kemudian Lisa mengangkat pantatnya menyambut sodokan penis Said, dan untuk ketiga kalinya Lisa mencapai klimaksnya.

Lisa dan bang Said tampak lemas, setelah mereka melepas kenikmatan satu sama lain. Tubuh Said masih menindih tubuh Lisa, dan penisnya masih menancap di dalam vagina Lisa. Beberapa menit kemudian, Lisa bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Said pun menyusul Lisa ke kamar mandi itu. Awalnya mereka membersihkan tubuh masing-masing, lalu saling raba dan remas tubuh pasangannya.

Dan akhirnya, di kamar mandi itu kembali mereka bergumul penuh nafsu. Said kembali menggenjot Lisa dengan berbagai macam gaya, kadang doggy-style, WOT, MOT sampai mereka benar-benar puas. Lisa pasrah saja diperlakukan seperti itu, karena dia pun merasakan nikmat yang luar biasa dari Said. Sekitar jam 11an siang, Lisa dengan mengenakan rok mini dan kaos pendek tanpa lengan, meninggalkan rumahnya untuk pergi ke sekolah dan ke rumah Hans. Lisa sudah janjian bertemu dengan seorang temannya, Cathy, di sekolah untuk mengembalikan baju yang ditawarkan oleh Cathy.

Di sekolah itu, Cathy dikenal sebagai murid yang memiliki bakat dari orang tuanya yang adalah pedagang. Cathy, meskipun anak orang berada, tidak mau mengandalkan orang tuanya. Untuk itu, dia belajar mencari uang dengan berjualan baju dan menawarkannya kepada teman-temannya. Untungnya, baju yang ditawarkan Cathy memang bagus kualitasnya dan modis, sehingga banyak teman-teman yang menyukainya. Kebetulan, baju yang di ambil Lisa agak sempit di sekitar dadanya dan ia ingin mengganti dengan ukuran yang lebih besar.

Sesampainya di sekolah, Lisa melihat ada 3 mobil temannya yang diparkir di luar gedung sekolah. Lisa mengenali itu adalah mobil Shelly, Tasya dan Erni. Lisa berpikir pastilah anak-anak ekskul cheerleader itu sedang latihan, mereka memang sering kumpul untuk latihan kalau liburan pendek seperti hari ini. Lisa kemudian memarkir mobilnya agak ujung, di tempat yang kosong, lalu turun dari mobilnya.

Ia berpikir, kenapa sepi sekali keadaan di luar sekolahnya. Pak Amir yang biasanya jadi tukang parkir tidak ada di tempat. Dia pun melihat beberapa gerobak makanan yang tanpa penjualnya. Ada 3 gerobak makanan yang kelihatannya ditinggal oleh penjualnya. Hanya ada seorang bapak tua penjual cendol yang tampaknya sedang menjagai gerobak-gerobak kosong dekatnya.

“Permisi pak. Sepi amat Pak? Pada kemana nih penjualnya?” Lisa bertanya kepada bapak tua penjual cendol.

“Iya nih neng, lagi pada ke dalam, katanya diminta bantuannya sebetar. Saya diminta tungguin sebentar. Tapi lumayan juga, nih saya dikasih uang seratus ribu buat jagain dagangan ini.”

Lisa kemudian bertanya: “Lha itu ada mobil teman saya. Kemana yah mereka?”

“Iya neng, itu tadi cewek-cewek itu yang manggil mereka. Katanya mau ngomongin hal penting di dalam”

“Iya deh kalo gitu saya masuk dulu. Oh iya tolong cendolnya yah pak, 5 bungkus aja deh. Nanti saya ambil. Nih uangnya pak.” Lisa menyodorkan uang sebesar 30ribu rupiah untuk membayar cendol itu.

Setelahnya Lisa masuk ke sekolah itu. Ia mengerti, karena ini hari libur pasti gedung sekolah dikunci oleh satpam. Tetapi Lisa tidak menjumpai satpam yang bertugas menjaga pintu gerbang sekolah itu. Lisa pun paham kalau sedang libur begini, hanya ada satu ruangan dari bagian sekolah ini yang dibuka. Ruangan itu menjadi tempat istirahat para satpam dan biasanya digunakan juga untuk tempat memasak air, membuat kopi / teh atau merebuh mie instan. Luas ruangan itu sekitar 5x6m dan di dalamnya ada kamar mandi dan wc.

Ketika Lisa sampai di depan ruangan yang agak tua itu, ia merasa agak aneh karena telinganya menangkap ada sesuatu yang aneh dari sana. Lisa berpikir, kenapa di dalam ruangan itu ada banyak suara orang yang mendesah dan mengerang. Ia berniat untuk mengintip lewat jendela samping, apa yang terjadi di dalam. Perlahan-lahan Lisa mendekatkan wajahnya ke jendela yang terbuka itu dan melihat aktivitas yang sedang berlangsung di dalam ruangan itu. Dan…astaga, Lisa sampai menutup mulutnya yang ternganga dengan tangan karena kaget.

Di dalam sana ia melihat Shelly, Tasya, Erni dan dua temannya lagi Verni dan Mira sudah dalam keadaan telanjang ataupun setengah telanjang sedang disetubuhi oleh orang-orang kasar di sekitar sekolah ini. Shelly sedang digenjot oleh bp Amir, yang usianya sekitar 53 tahun, yang adalah tukang parkir di sekolah ini. Pada tubuhnya hanya tersisa kaos ketat cheerleader yang sudah terangkat sehingga payudaranya tersingkap, ia berpegangan pada wastafel dalam posisi berdiri sementara pria setengah baya itu menggenjotnya dari belakang sambil menggerayangi tubuhnya.

Sementara dekatnya, Tasya yang bertubuh mungil, dalam keadaan nungging sedang digenjot oleh seorang anak muda yang usianya sekitar 23 th, yang berkulit hitam dan dekil, yang biasanya bekerja sebagai pedagang roti keliling. Di atas sebuah bangku, Erni yang berdada montok itu sedang berada di atas pangkuan Pak Kadir, berusia 48 th, penjual ketoprak, dalam posisi berhadapan.

Tubuh Erni terlihat naik turun di atas pangkuan pria itu yang asyik mengenyoti dadanya. Verni, yang blasteran Chinese-Belanda itu, sedang terbaring di lantai dan disetubuhi dengan begitu buas oleh bang Ijul yang berusia sekitar 34 tahun, yang adalah tukang rujak serut. Pria itu menaikkan kedua paha Verni ke bahunya sambil meremasi payudaranya. Dan terakhir Mira, anak dari seorang konglomerat, sedang duduk di sebuah bangku dengan paha terbuka dan vaginanya dijilati oleh Pak Sanot, berusia sekitar 46 tahun yang bekerja menjadi satpam di sekolah mereka.

Sementara di sampingnya berdirilah Pak Amien, petugas kebersihan sekolah berumur 65 tahun, sedang dioral penisnya oleh Mira yang tampak sangat menikmatinya. Tubuh kelima cheerleader yang begitu mulus dan indah itu terus digenjot dengan begitu buas oleh keenam lelaki yang kasar itu. Erangan dari dalam ruangan itu menggambarkan betapa mereka dikuasai oleh nafsu birahi yang begitu hebat.

Lisa terperangah kagum menyaksikan pemandangan pesta seks seliar itu. Menyaksikan proses persetubuhan itu, lama kelamaan ia pun diliputi nafsu birahi. Perlahan-lahan Lisa menggesek-gesekkan telapak tangannya ke arah vaginanya yang masih tertutup celana dalam dan jarinya menekan ke dalam liang vaginanya. Lisa menikmati sekali onaninya sambil menyaksikan pesta birahi di dalam ruangan itu.

Akhirnya muncul niat liar dari dalam dirinya, ia ingin sekali merasakan pesta sex liar itu, di mana dirinya dikerubungi oleh beberapa lelaki kasar bertubuh kekar dan berpenis besar silih bergantian menyetubuhinya dengan penuh nafsu. Tiba-tiba ia merasakan ponselnya bergetar, ia menarik nafas lega karena untungnya ponsel itu hanya diaktifkan vibrate mode, kalau ringtonenya juga aktif tentu sudah terdengar oleh mereka yang di dalam sana. Penelepon itu tidak lain Cathy yang telah tiba di depan sekolah.

Setelah dirasa sudah cukup menyaksikan kegilaan pesta birahi itu, Lisa bergegas meninggalkan tempat itu menuju mobilnya. Seperti yang telah diduga, ketika Lisa sudah sampai di depan tempat parkir, dia melihat Cathy yang juga baru tiba. Lisa kemudian menemui Cathy dan menyerahkan baju yang agak kekecilan itu dan Cathy menyerahkan kepada Lisa baju yang lebih besar. Mereka berbincang sejenak dan akhirnya pergi dengan mobilnya masing-masing.

Siang ini Lisa mau mengunjungi Hans di rumahnya dan mereka sudah janjian mau makan bakso di sekitar perumahan di mana Hans tinggal di daerah Pondok Indah. Syukurlah siang ini perjalanan menuju rumah Hans tidak begitu macet. Biarpun demikian, Lisa merasa lelah juga karena nyetir sendiri ditambah lagi dengan aktivitas seks yang dia lakukan bersama bang Said di rumahnya. Lisa berharap Hans sudah pulang dari kuliahnya, sehingga dia bisa nyantai sambil tiduran di kamar tidur Hans.

Orang tua Hans sangat sayang kepada Lisa, selain karena kecantikannya juga karena Lisa anak seorang kaya yang selevel tingkat ekonomi dan sosialnya. Bahkan, untuk mempersiapkan masa depan Hans dan Lisa bila sudah berkeluarga kelak, orang tua Hans sudah memberikan hadiah sebuah rumah mewah untuk mereka tempati berdua di daerah permahan elit Kelapa Gading. Hans adalah putra bungsu dari 3 bersaudara. Kakaknya yang pertama bernama Felly, berusia 29 tahun, sudah berkeluarga, punya 3 anak dan tinggal di Australia, karena ikut suaminya yang mendapat pekerjaan sebagai peneliti ahli sebuah bank.

Kakaknya yang kedua bernama Anton, berusia 27 tahun, baru sekitar 2 tahun lalu menikah, sudah punya 1 anak, dan kini tinggal di Singapore. Anton bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit ternama di Singapore. Dan anak ketiga adalah Hans yang berusia 24 tahun, mahasiswa kedokteran tingkat akhir di sebuah universitas terkenal di Jakarta Barat. Boleh dibilang, keluarga Hans adalah keluarga yang sukses dan mapan.

Sesampainya di rumah Hans, Lisa disambut oleh seorang pesuruh rumah Hans, yakni Pak Kobar yang berusia 51 tahun. Rumah itu begitu sepi, karena papanya Hans masih di bekerja di pabrik percetakan miliknya sendiri, sedangkan ibunya sedang jalan-jalan ke mall dengan teman-temannya. Hans sendiri belum pulang, karena mendadak diminta menggantikan dosen yang berhalangan masuk untuk memberi kuliah parasitologi di fakultas kedokteran tempatnya kuliah. Hans adalah anak yang cerdas, karena itu dia dipercaya menjadi asisten dosen dan kerapkali menggantikan dosen yang berhalangan hadir.

Sambil menunggu kepulangan Hans, Lisa menyetel tv yang terletak di ruang keluarga itu lalu duduk santai. Dengan remote tv yang dipegangnya, Lisa mencari-cari saluran yang menarik dan enak ditonton. Akhirnya, dia menemukan saluran yang disenanginya, yakni chanel musik. Sambil duduk santai, Lisa menonton acara kesukaannya. Karena suasananya santai, lama kelamaan Lisa merasa ngantuk dan akhirnya tertidur di sofa empuk itu.

Saat itu, Pak Kobar yang kebetulan mau membereskan, menyapu dan mengepel di ruangan itu agak terkejut juga menyaksikan Lisa yang tertidur santai. Pria setengah baya itu tertegun melihat posisi tidur Lisa yang begitu seksi. Rok mininya tersingkap ke atas sehingga sepasang pahanya yang montok, mulus dan putih itu terpampang bebas, bahkan celana dalam yang berwarna kuning muda itu dapat dilihat dengan jelas oleh bp Kobar.

Kaosnya yang agak pendek tersingkap dan memperlihatkan sebagian perut Lisa dan pusarnya yang seksi dan menggemaskan itu. Karena situasi rumah yang sepi, dan melihat pemandangan yang begitu seksi itu, timbullah niat liar Pak Kobar untuk menikmati tubuh Lisa yang indah dan menantang. Perlahan-lahan ia mendekati Lisa dan dipandanginya paha mulus yang bening itu.

Samar-samar Pak Kobar bisa melihat bayangan bulu kemaluan Lisa yang menerawang dibalik cdnya yang tipis itu. Mula-mula dielusnya betis yang mulus itu, kemudian perlahan naik sampai ke pahanya dan dengan lembut diremasnya paha yang mulus itu. Betapa halusnya betis dan paha itu, sehingga membuatnya semakin bernafsu untuk terus merabanya sampai ke selangkangannya. Tidak puas hanya meraba paha Lisa yang mulus itu, Pak Kobar lalu dengan lengan kirinya mengelus perut Lisa yang langsing, mulus dan putih bening itu.

Kini lengan pria itu sampai ke tempat yang paling rahasia milik Lisa, tangan kanannya mulai masuk menyelusuri selangkangan Lisa dan mulai menyingkap celana dalamnya, lalu jari-jarinya menyentuh bibir kemaluan Lisa. Sedangkan telapak tangan kirinya terus merambat dan masuk ke dalam bh, dielusnya payudara Lisa yang masih terbungkus bh dan mengelus putingnya. Tiba-tiba Lisa tersadar dari tidurnya.

“Aaahh…Pak Kobar… Apa-apaan ini? Jangan kurang ajar yah! Sana pergi!” Lisa kaget dan menghardik bp Kobar, tetapi pria itu sama sekali tidak digubrisnya hardikan Lisa, bahkan ia menindih tubuh Lisa dengan tubuhnya yang kekar, jarinya sengaja di masukkannya ke dalam kemaluan Lisa lalu dirogohnya vagina itu, sedang tangan yang satu lagi meremas dengan keras payudara gadis itu.
“Eggghhh. Jangan pak Kobar. Kurang ajar! Nanti saya laporkan ke majikan kamu!”

Mendengar ancaman itu, Pak Kobar malah balik mengancam: “Silahkan dilaporkan ke tuan dan nyonya, laporkan saja! Bapak juga akan melaporkan non Lisa yang kalau ke sini sering ngentot ama tuan Hans. Saya juga akan laporkan hal ini ke orang tua non.”

Rupanya Pak Kobar tahu persis dan sering mengintip Lisa dan Hans saat sedang bersetubuh di kamar Hans, apalagi bila situasi rumah sedang sepi. Kata-kata Pak Kobar membuat Lisa terkejut dan gentar juga, bila ia benar-benar melaporkan itu semua ke orang tua mereka masing-masing tentu orang tua mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius akan terkejut mendengar hal itu dan akibatnya, Lisa dan Hans bisa dikucilkan oleh keluarga mereka.

“Bapak akan tutup mulut, kalau non Lisa mau memberi jatah ke saya.”
“Aduh, kaya gini dong Pak” tolak Lisa sambil menepis rabaan liar dari tangan Pak Kobar.

Tetapi, pria itu terus melakukan aksi nekadnya dengan memasukkan jari tengahnya makin dalam dan menyentuh klitoris di dalam vagina Lisa. Sedangkan payudara Lisa juga diremas dengan liar dan putingnya dijepit dengan jari jemari Pak Kobar. Apalagi pria itu mulai mendekatkan bibirnya yang dower itu ke bibir Lisa yang mungil dan memaksa untuk mencium bibir Lisa.

“Egghh jangan Pak! Jangan…” Lisa menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menghindari ciuman pria itu, namun Pak Kobar mengetahui, bahwa Lisa juga menikmati perlakuan liar itu dari vaginanya yang mulai semakin becek dan puting payudaranya mulai mengeras.

Awalnya Lisa menolak bibir Pak Kobar yang tertuju ke bibirnya, tetapi karena terus didesak, perlahan-lahan ia tidak bisa menolak paksaan itu. Beberapa kali bibir Pak Kobar tidak bisa mendarat dengan sempurna ke bibir Lisa, tetapi akhirnya karena terus dipaksa, bibir itu bisa menyentuh bibir Lisa. Mula-mula ciuman itu biasa saja, tetapi karena terus didesak dan ditambah lagi dengan rangsangan dari rabaan liar di bagian sensitif tubuhnya, akhirnya Lisa pasrah dan menerima ciuman liar itu.

“Eeeuuugghh Pak… Ahh!!” Lisa mulai mendesah.

“Kenapa non? Nafsu yah?” Pak Kobar menggoda Lisa yang mulai pasrah atas pelecehan yang dilakukannya.

Bahkan Lisa sudah berani menerima dan membalas ciuman Pak Kobar sehingga mulut mereka sudah berpagutan dengan mesra dan lidah mereka kini saling berpautan erat. Lisa pun tampak pasrah, ketika Pak Kobar melolosi kaos yang dikenakannya, bahkan ketika meraih kaitan bh di bagian punggungnya, Lisa mengangkat sedikit tubuhnya supaya pria itu bisa membuka bhnya. Mata Pak Kobar begitu takjub memandang payudara Lisa yang terpampang bebas itu. Lalu tiba-tiba, diciumnya dan dijilati dengan penuh nafsu puting payudara yang montok itu. Bahkan, Lisa melenguh penuh nafsu ketika mulut Bp Kobar menyedot dan menggigit liar dan penuh nafsu puting payudaranya

“Eeessshhh… Ooougghh paakkk Koobbaarr. Eeehhhsss…”
“Enak yah non?” pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan malu tapi mau oleh Lisa.
“Hehehe, tenang aja non. Bapak jago koq dalam hal ngentot mengentot. Non Felly saja ketagihan sama genjotan kontol bapak. Wah sudah nggak kehitung deh berapa kali bapak ngentot dengan non Felly. Bahkan hehehe…anaknya yang ketiga mirip saya kan. Hehehe.”

Betapa kagetnya Lisa mendengar pengakuan Pak Kobar, ternyata ci Felly, kakaknya Hans, terlibat skandal juga dengan Pak Kobar sampai punya anak segala. Pantas saja anak yang ketiga itu beda dengan ayahnya, apalagi bibir anak itu juga agak dower seperti bibir Pak Kobar. Tindakan Pak Kobar sudah semakin liar, dia sudah merenggut dan melepas cd Lisa dan membukanya pahanya lebar-lebar sehingga vaginanya terbuka jelas. Betapa nafsunya Pak Kobar melihat vagina Lisa yang mungil itu dan diciuminya dengan penuh nafsu.

Hal itu membuat Lisa tambah mengerang penuh geli dan nikmat. Puas menciumi vagina itu, pria itu membuka celananya dan sekaligus melepaskan celana dalamnya, sehingga batang penisnya yang sudah sangat tegang dan keras itu mengacung besar dan panjang. Disingkapnya rok itu lebih ke atas, agar lubang vagina Lisa semakin terbuka dan tidak terhalang oleh rok mini itu. Kemudian diarahkannya penis besar yang berurat itu ke lubang vagina Lisa. Perlahan-lahan penis yang besar itu mulai menerobos masuk ke liang vagina Lisa. Dan…

“Egghhhh peellaann…pellaann pak…aaagghh.” demikian erangan Lisa ketika vaginanya dijejali oleh penis itu. “Oogghhh…” Lisa mengerang makin kencang ketika penis itu masuk sepenuhnya ke dalam liang vaginanyaa.

“Eegghh. Memek non Lisa masih rapet dan seret, lebih enak daripada memek non Felly…eessshhh.” ceracau Pak Kobar sambil mulai menggerakkan penisnya

Lisa berpikir dalam hati, dengan kelihaian Pak Kobar memainkan nafsu wanita dan penisnya yang perkasa itu pasti ci Felly merasakan nikmat yang luar biasa. Kemudian dengan penuh nafsu, Pak Kobar menyodok vagina Lisa dengan penisnya dan memompanya dengan liar. Perlakuan kasar dan penuh nafsu itu, membuahkan perasaan nikmat yang luar biasa dalam diri Lisa. Pak Kobar membenamkan penisnya dan menggoyangkannya penuh semangat.

Lisa mulai menyambutnya dengan memutar pantatnya, sehingga Pak Kobar merasa kalau penisnya bagai diurut dan diremas di dalam vagina Lisa. Akhirnya mereka berdua berpacu menikmati persetubuhan itu dan saling melampiaskan nafsu birahi mereka. Kocokan penis Pak Kobar makin lama makin liar di dalam vagina Lisa. Setelah 30 menit persetubuhan itu berlangsung, Pak Kobar sudah menunjukkan tanda-tanda akan menyemprotkan spermanya.

“Aghh bapak keluarin di dalam yah…eeegghhh.”

Tak lama kemudian, bp Kobar menyemprotkan spermanya yang begitu kental di dalam rahim Lisa….crrrooottt…crrrooottt…crrooott…

“Eeegghhh…” Pak Kobar mengejang melepaskan nafsu birahinya.

Lisa pun ikut mengejang turut mencapai klimaksnya “Aaggghhhh…”

Beberapa menit mereka terhempas dan luapan birahi yang begitu nikmat. Itulah kenikmatan yang dialami oleh Pak Kobar dan Lisa di rumah Hans, kekasih Lisa. Mereka buru-buru menyelesaikan persetubuhan liar yang penuh gairah itu. Setelah itu, Lisa membersihkan tubuhnya di kamar mandi Hans dari sisa-sisa persetubuhan itu. Untunglah persetubuhan siang itu berakhir, karena sekitar 15 menit kemudian Hans pulang.

Dengan senyum yang manis dan memberi ciuman mesra, Lisa yang cantik itu menyambut Hans yang ganteng. Betapa mesranya mereka berdua, dan kemudian mereka berbincang-bincang untuk mengatur rencana nanti malam. Mereka setuju untuk menonton pertandingan final Wordcup dini hari di sebuah caffe di wilayah Senayan, dan Hans akan menjemput Lisa sekitar pk 9.30 nanti malam.

Setelah berbincang sejenak, mereka berangkat makan bakso bersama di daerah Pondok Indah di dekat rumah Hans. Setelah selesai menyantap bakso itu, Hans mengantar Lisa ke mobilnya dan Lisa pulang ke rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri. Sesampainya di rumah, Lisa masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat. Sungguh hari yang melelahkan karena pengalaman seks yang terjadi atas dirinya. Sore hari itu Lisa tertidur begitu nyenyak di kamarnya. Sekitar pk 8.30 malam, Lisa bangun dan mengisi perutnya dengan makan roti dan minum susu rendah lemak kesukaannya. Setelah makan dan minum, Lisa membersihkan dirinya di kamar mandi.

Malam ini, Lisa ingin tampil secantik mungkin di hadapan Hans. Lisa mengenakan pakaian yang agak seksi yang baru didapatkannya dari Cathy tadi siang, pakaian itu begitu pas di tubuhnya. Pakaian yang berbahan seperti kaos itu memperlihatkan pundak putih dan mulus Lisa yang terbuka bebas. Di bagian dadanya ada kap sebagai penganti bra untuk menyanggah payudara. Karena itu, Lisa tidak perlu menggunakan bh lagi. Panjang bagian bawahnya mengantung sekitar 20 cm di atas lutut, sehingga memperlihatkan pahanya yang putih mulus itu. Pakaian yang dikenakan Lisa, pasti mengundang tatapan siapa saja yang melihatnya.

Untuk menghndari hawa dingin yang menerpa pundaknya, Lisa mengenakan selendang transparan yang tetap memperlihatkan kemulusan pundak dan sebagian punggungnya yang terbuka. Tepat pukul 9.30 Hans sudah tiba untuk menjemputnya. Setelah ngobrol sebentar basa-basi dengan orang tua Lisa, mereka berpamitan meninggalkan rumah yang mewah itu menuju Caffe yang akan mereka tuju. Betapa Hans kagum akan kecantikan dan keseksian Lisa malam hari itu. Sesampainya di caffe itu, mereka memesan snack dan dua cangkir kopi hangat.

Karena acara pertandingan final belum mulai, para penonton disuguhi oleh beberapa dance dan lagu serta acara lainnya yang menarik. Sambil menunggu siaran langsung itu, tampak sekali Lisa dan Hans mesra berbicara, beberapa kali mereka saling ciuman dan bibir mereka saling berpagutan mesra. Tak terasa juga, akhirnya pertandingan final siap dimulai. Para penonton sudah tidak sabar akan pertandingan yang pasti seru dan mendebarkan itu.

Beberapa saat setelah pertandingan itu dimulai, Lisa sudah gelisah, karena sebenarnya dia kurang menyukai sepak bola, selain itu batere HPnya sudah sangat low batt. Rupanya Lisa lupa men-charge HPnya di rumah karena tadi keenakan tidur. Lisa memang sengaja membawa alat chargernya, tetapi tertinggal di dalam mobil Hans. Maka ia mengajak Hans untuk menemaninya ke mobil untuk mengambil alat charger itu, tetapi Hans menolaknya karena sedang asyik nonton acara final itu.

Akhirnya Hans lebih meminta Lisa untuk mengambilnya sendiri di mobil. Sebenarnya Lisa kesal juga karena Hans tidak mau menemaninya ke mobil, tetapi mau bagaimana lagi. Akhirnya Lisa pergi sendiri ke tempat parkir di mana mobil Hans berada. Kini ia sudah mendapatkan alat charger itu dan ia pun mulai berpikir di mana tempat yang enak untuk mencharge HPnya.

Sedang enak-enaknya berpikir, Lisa melewati sebuah ruangan yang kelihatannya agak ramai. Rupanya Lisa melewati kantor satpam, dan di dalamnya ada lima orang yang sedang asyik menonton pertandingan final. Ketika Lisa melewati pintu kantor itu, dia celingak celinguk ke dalam kantor itu.

“Selamat malam non, ada yang bisa dibantu?” seorang satpam kemudian bertanya kepadanya.
“Iya nih pak, di sini ada colokan listrik nggak yah? Saya mau charge HP.”

Lalu salah seorang pemuda, yang kelihatannya tukang asongan, menyahut:

“Ada non. Nih di sini ada colokan listrik.” pemuda yang usianya sekitar 26 thn yang berkaos kucel dan celana panjang jeans kumel itu, menunjuk pada sebuah stopkontak di dinding ruangan itu.

Satpam itu menyahut pula:

“Iya non, silahkan colok di situ aja. Mari masuk aja. Nanti kalau sudah full, bapak anter ke dalam.”
“Ah nggak apa-apa pak. HPnya dicharge di sini aja yah?” Lisa dengan langkah sopan masuk ke ruangan satpam yang berukuran 4×5 m itu dan mulai mencharge HPnya.
“Wah seru yah bolanya?” Lisa mulai berdialog dengan mereka, supaya suasananya cair.
“Iya nih, masih nol-nol. Mari non duduk ikut nonton.” seorang bapak yang mengenakan seragam parkir mempersilahkan Lisa duduk di bangku panjang yang di sebelahnya sudah ada seorang pemuda yang menggeser gitarnya.

Kelihatannya pemuda itu berprofesi sebagai pengamen.

“Iya pak terima kasih. Saya duduk di sini yah. Sambil tunggu baterenya penuh.”

Sejak Lisa masuk dan duduk, kelihatan sekali mata kelima lelaki itu lebih tertuju pada Lisa yang kelihatan seksi dan menggairahkan. Mereka memperhatikan sepasang pahanya yang indah itu, juga pundaknya yang meskipun ditutupi selendang tipis, tetap saja memperlihatkan keindahannya. Di dalam ruangan itu, juga kedengaran ungkapan-ungkapan kasar dari mereka mengomentari pertandingan final itu.

“Upssh maaf yah non, kata-kata kami kasar. Hehehe” kata satpam itu.
“Ahh nggak apa-apa koq, pak!” kata Lisa.

Lalu satu bapak lagi yang kelihatannya sebagai supir menyahut:

“Iya nih, ada cewek cakep koq ngomong kasar sih!”

Lalu pengamen itu menimpali dengan ungkapan agak porno dan setengah becanda: “Yang halus kan biasanya suka yang kasar. Hehehehe. Apalagi non ini mulus banget. Hehehehe.”

“Aduh jangan begitu, Dul. Nanti non ini ketakutan” satpam itu mengingatkan si Duldul, pengamen jalanan itu.
“Oh yah non, nama saya Rojak, satpam di sini. Itu yang tadi godain non, namanya Duldul, pengamen yang paling jelek sedunia. Yang itu Sardil, tukang parkir di sini. Itu mang Ucek, tukang rokok keliling. Dan ini, Pak Midit, supir yang lagi nganterin majikannya nonton final” Pak Rojak memperkenalkan para lelaki yang ada di tempat itu.

“Saya Lisa pak” sahut Lisa memperkenalkan diri.
“Wah masih segar nih, non Lisa. Cantik, putih, mulus lagi. Hehehe.” Duldul kembali menggoda Lisa.
“Sini aku jewer kupingmu” Pak Rojak kemudian menjewer telinga Duldul.
“Aduh sakit!” Duldul berusaha menghindar dari jeweran bp Rojak, sehingga merundukkan kepalanya ke arah lantai. “woow. Mulus baget” rupanya Duldul sempat melihat paha mulus Lisa yang terbuka karena pakaian terusan yang dikenakan Lisa begitu pendek, bahkan celana dalam Lisa sempat diliriknya.
“Aah bang Duldul nakal nih. Dijitak aja pak” Lisa meminta bp Rojak menjitak Duldul.
“Ampun pak Rojak…tuh pahanya muluskan?” Duldul menunjuk pada paha Lisa yang terbuka indah. “Ampun non…hehehe” Duldul dengan bercanda memohon kepada Lisa.

Tetapi matanya terus terarah ke paha Lisa yang terbuka itu.

“Ihh nakal nih” Lisa sengaja menampilkan wajah cemberutnya dan membetulkan posisi duduknya.

Pak Sardil kemudian menyahut: “Nggak takut masuk angin, non. Pakai baju seperti ini?”

“Iya nih, pak. Kepala terasa pening juga. Pundak rasanya pegel. Masuk angin kali yah!” ungkap Lisa.
“Kalo masuk angin, mesti dipijit tuh, biar anginnya keluar” kata Pak Midit.

Mang Ucek ikut menimpali: “Biasanya si Duldul yang sering pijitin kita di sini. Ayo Dul, pijitin si non!”

“Bener nih? bang Duldul. Pijitin dong” ujar Lisa yang sudah mulai berani.
“Ok non, sini saya pijitin deh.”

Lisa kemudian menggeser duduknya dan membuka selendangnya, sehingga pundaknya yang putih mulus terpampang bebas di hadapan Duldul.

“Wah, mulus banget nih. Saya pijit yah.”
“Iya bang, pijitin yah” Lisa mempersilahkan Duldul memijatnya.

Bergetar perasaan Lisa ketika telapak tangan yang kasar Duldul, si pengamen jalanan itu, mulai mengelus dan meraba pundaknya yang terbuka itu. Duldul mulai memijati pundak dan lehernya yang indah itu.

“Yang lain jangan ngiri yah. Disuruh mijit semalaman juga mau, kalau yang dipijit non ini” Duldul menggoda ke empat lelaki lainnya.
“Wah kalo gitu, saya juga mau pijitin si non ah.”
“Saya juga.” Keempat orang itu serentak berebut mau memijati Lisa yang cantik dan sexy itu.
“Kalo gitu pijitnya di bawah aja. Nih saya gelar tiker. Mari non, kami pijitin” Pak Rojak tiba-tiba menggelar tiker di dalam ruangan itu, kemudian merapatkan kain penutup jendela itu.

Melihat hasrat keempat lelaki lain yang mau memijatinya, akhirnya Lisa mempersilahkan mereka memijati dirinya dengan senyum menggoda. Lalu ia membaringkan tubuhnya tengkurap di tikar itu, dan dengan seketika tubuh seksinya mulai dikerubungi oleh kelima lelaki itu. Perhatian mereka tidak lagi ke pertandingan seru di layar tv, tetapi ke tubuh Lisa yang sudah tengkurap.

Duldul memijati lengan kiri sampai ke pundaknya. Pak Rojak juga melakukan hal yang sama di lengan kiri Lisa dan pundaknya. Pak Sardil memijati betis kiri sampai ke pahanya. Mang Ucek memijati betis sebelah kanan, terus ke paha indah itu. Sedangkan Pak Midit memijati punggungnya yang masih tertutup pakaian. Pria itu protes karena tidak bisa langsung memijati langsung kulit mulus Lisa seperti temannya yang lain.

Akhirnya Duldul yang paling berani itu dengan nekad menganjurkan Lisa untuk melepas pakaiannya, supaya mudah dipijati. Keempat lelaki yang lain juga menyetujui hal itu. Awalnya Lisa menolak, tetapi, perlahan-lahan Lisa mau mengikuti permintaan mereka. Apalagi ketika ia terangsang berat mengingat teman-temannya tadi siang melakukan pesta seks dengan satpam dan para penjual di depan sekolah. Akhirnya muncul hasrat liar Lisa untuk merasakan bagaimana nikmatnya di gangbang oleh kelima lelaki kasar itu.

“Oke siapa takut?” kemudian Lisa berdiri dan perlahan-lahan dibukanya pakaian yang melekat ditubuhnya.

Kelima lelaki itu begitu kagum menatap wajah Lisa yang begitu putih, bersih dan indah itu. Karena Lisa tidak lagi mengenakan bh, maka ketika pakaian itu dilepaskan dari tubuhnya, terpampanglah sepasang payudara yang indah itu. Dengan sedikit malu, Lisa menutupi puting payudaranya, dan ia kembali rebahan untuk dipijati oleh mereka dengan hanya mengenakan celana dalam yang mini. Dengan penuh nafsu, mereka memijati tubuh telanjang Lisa, tampak jari-jari tangan mereka begitu liar mengelus dan meremasnya. Mang Ucek yang mendapat jatah memijat betis dan paha Lisa tiba-tiba tanpa ijin dari Lisa, menarik lepas cd yang dikenakan gadis itu:

“Celana dalamnya, saya lepas yah non.”

Akhirnya terlepaslah pakaian terakhir yang tersisa itu sehingga membuat para pemijat itu tambah nafsu.

“Ah. Malu nih, masa Lisa jadi bugil begini” Lisa memprotes tindakan mang Ucek itu malu-malu kucing.

Tetapi mereka tidak menggubris protes Lisa, bahkan mereka memuji tubuh bugil Lisa yang begitu mulus, putih dan bersih itu dan terus memijatnya.

“Ayo non, sekarang bagian depan yang dipijat. Masa yang belakang terus” Pak Sardil meminta Lisa untuk berbalik.
“Iya non, ayo balik” ungkap mereka juga.

Akhirnya dengan agak malu-malu, Lisa membalikkan tubuh bugilnya sambil menutupi sepasang payudaranya dengan lengan kiri dan menutupi bulu kemaluan dan vaginanya dengan telapak tangan kanannya. Betapa merah muka Lisa, karena dia nekad bugil di hadapan kelima lelaki kasar yang tidak pernah dikenalnya.

“Sudah non, tubuh indah begini jangan ditutupi dong” kata Pak Midit sambil mengangkat tangan kiri Lisa, sehingga payudara dengan puting yang indah itu terpampang bebas.

Lalu Pak Rojak menarik lengan kanan Lisa yang menutupi kemaluannya itu. Kedua tangan Lisa ditarik ke arah kepala Lisa oleh mang Ucek, sehingga tubuh bugil Lisa yang begitu putih mulus itu terbuka di hadapan mereka. Mereka melotot dan ngiler mengagumi payudara Lisa yang ranum dan montok itu dan vagina yang dihiasi bulu kemaluan yang lebat itu.

“Gila, cantik dan seksi sekali nih amoy. Bisa pesta deh kita!!” kata si Duldul.
“Jangan ah. Jangan. Lisa malu” kata Lisa malu-malu.
“Kenapa malu non?” kata Pak Rojak kepada Lisa.

Tampak tangan-tangan yang kasar dan hitam itu mulai meremasi payudara dan mengelus perut dan bulu kemaluan gadis itu.

“Eggghh… Habis pada curang. Masa cuma Lisa yang bugil” tantang Lisa yang menghendaki agar mereka juga telanjang.

Mendengar ungkapan Lisa, dengan segera Duldul, Ucek dan Pak Sardil melepas kaosnya, sedangkan Pak Rojak dan Pak Midit melepas celana panjangnya. Setelah itu dengan segara, mereka menyerbu tubuh mulus Lisa yang bugil itu. Mereka tidak memijati Lisa, tetapi menggerayangi tubuh mulus itu. Pak Rojak langsung menciumi payudara Lisa sebelah kiri sambil mengemut putingnya. Hal yang sama dilakukan oleh Ucek pada payudara sebelah kanannya. Pak Midit langsung membuka paha Lisa dan menciumi vagina Lisa. Pak Sardil mengelusi perut langsing dan bening itu serta menjambak bulu kemaluan Lisa. Duldul langsung mendaratkan mulutnya ke mulut Lisa dan menciuminya penuh nafsu.

Perbuatan mereka membuat Lisa kaget sekaligus terkejut, dan mampu membuatnya mendesah-desah penuh nikmat. Tubuh Lisa tampak menggelinjang penuh nikmat karena dikerjai oleh kelima lelaki kasar itu. Puas menciumi bibir dan mulut Lisa, Duldul melepaskan celana dan cdnya hingga bugil, lalu mengangkangi tubuh Lisa dan mengarahkan penisnya yang hitam, besar dan panjang itu ke bibir kemaluan Lisa. Pak Midit berganti posisi, setelah dia membuka cdnya, diarahkannya penisnya yang besar dan panjang itu ke mulut Lisa untuk disepong.

“Saya entot dulu yah” Duldul langsung memasukkan penisnya dan dengan kencang dimasukkannya ke dalam liang vagina Lisa.

Kemudian dengan penuh nafsu, Duldul mulai mengenjot vagina Lisa.

“Eeggghhhh…” Lisa mulai mengerang tetapi agak tersendat karena mulutnya terisi penuh oleh penis Pak Midit.

Pak Sardil sedang asyik mengisap puting payudara kanan Lisa, sedangkan Pak Rojak masih asyik menyusu di puting payudara sebelah kiri. Mang Ucek lalu menarik tangan Lisa dan memintanya untuk mengocok penisnya. Malam ini, menjadi malam yang penuh kenangan karena baru kali ini dia dikerubuti oleh lima lelaki yang sama sekali belum dikenalnya dan dari kalangan bawah. Mereka lalu mengajak Lisa mengganti posisi. Mang Ucek rebahan di atas tikar itu dengan penis yang mengacung ke atas. Lisa yang berada di atas, mengarahkan penis itu ke dalam kemaluannya.

“Eeggghhh” terdengar kembali erangan Lisa ketika penis Ucek yang tidak kalah besar itu masuk ke liang senggama Lisa.

Sambil terus di pompa oleh Ucek, Pak Rojak memasukkan penisnya ke dalam mulut Lisa. Sementara Midit terus menciumi dan menyedoti payudara Lisa sebelah kanan dengan begitu rakusnya. Duldul terus memberi cupangan di sekitar payudara kiri Lisa. Pak Sardil menuju pantat Lisa yang sekal itu lalu diciuminya penuh nafsu. Tidak cukup sampai disitu, lalu Pak Sardil mengarahkan penisnya ke lubang anus Lisa, dan masuklah perlahan-lahan penis itu mendobrak anus Lisa yang masih perawan itu.

“Eeeggghhh… Aaggsshhh…” kembali Lisa mengerang penuh nikmat, dan sudah dua kali ia mencapai klimaksnya.
“Ooggh enak sekali memek non Lisa” ungkap Ucek.
“Iya, boolnya juga sempit. Egghhh” ungkap Pak Sardil juga.

Lisa kelihatan meringis agak perih karena lubang anusnya dimasukki oleh penis yang besar itu. Tetapi lama-lama akhirnya ia menikmati sodomi itu. Beberapa lama kemudian mereka berganti posisi lagi. Kini Pak Sardil yang rebahan dan mengarahkan penisnya yang paling hitam di antara mereka ke liang vagina Lisa. Perlahan-lahan penis itu membelah vagina Lisa.

“Egghhsss aauuhh” kembali Lisa mengerang penuh nikmat ketika vaginanya diterobos dan dipompa oleh penis hitam itu.

Lalu Pak Rojak mengarahkan penisnya yang juga besar itu ke arah lubang anus Lisa dan didorongnya dengan kasar, membuat Lisa menjerit.

“Aaaahhhggghhh”

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Mang Ucek mengarahkan batang penisnya ke mulut Lisa untuk disepong. Sedangkan Duldul dan Pak Midit asyik menciumi, menyedot dan menyupangi sepasang payudara Lisa dan sekujur tubuhnya sehingga tampak merah-merah bekas cupangan pada payudara dan sebagian perut Lisa yang mulus itu. Akhirnya setelah satu jam lebih mereka menyetubuhi Lisa secara beramai-ramai, tibalah saatnya untuk menyemprot sperma mereka. Kembali mereka merebahkan Lisa di tikar, Duldul dan Pak Midit mengocok batang penisnya ke arah muka Lisa. Sedangkan Pak Rojak, Pak Sardil dan Ucek mengocoknya ke arah payudara Lisa. Dan tidak lama kemudian. Crooottt…ccrroott…ccrrooot.

“Eeggghhh…ooohhh”

Berkali-kali sperma kelima lelaki yang kental dan banyak itu menyemprot dan tumpah di wajah dan payudara Lisa. Lisa sendiri sudah mengalami 6x orgasme pada saat itu. Pagi dini hari itu, Lisa menikmati mandi sperma. Nikmat sekali kelima lelaki itu karena bisa menikmati Lisa yang cantik, putih, bening dan seksi itu. Sedangkan Lisa, juga tampak begitu nikmat dalam birahinya, karena bisa menikmati 5 penis yang besar, panjang dan keras. Kemudian mereka mengelusi muka dan sepasang payudara Lisa dengan sperma mereka.

Mereka nampak lemas sekali karena tenggelam dalam nafsu birahi yang baru saja mereka tuntaskan. Tak terasa sekitar 12 menit lagi pertandingan final itu hampir selesai, dengan kedudukan 1-0 untuk Spanyol. Maka Lisa buru-buru berdiri dan membersihkan mukanya yang lengket oleh sperma di wastafel yang butut itu, lalu mengenakan pakaiannya. Ketika Lisa akan memungut cdnya, tiba-tiba Duldul mengambil cd itu dan mengantonginya sebagai kenang-kenangan.

“Buat saya aja yah non. Kapan-kapan kita ngewe lagi yuk?” goda Duldul ke Lisa.
“Iya deh ambil saja” Lisa tersenyum pada mereka dan dengan langkah gontai meninggalkan ruangan itu setelah mengambil HP dan alat chargernya.

Di dalam Lisa menemui Hans yang tampak asyik menonton sepak bola. Ia nampaknya larut dalam euphoria sepak bola sampai tidak peduli pacarnya lama meninggalkannya dan sedang digangbang orang lain. Tak lama kemudian pertandingan itu usai, dan Spanyol yang keluar sebagai juara dunia. Lalu Hans dan Lisa bergandengan tangan meninggalkan caffe itu dan berjalan menuju mobil Hans untuk pulang. Ketika sudah sampai di dalam mobil, Hans mengajak Lisa untuk bercinta sejenak, tetapi Lisa menolaknya dengan alasan sudah ngantuk sekali.

Lisa nggak berani melakukan hubungan seks dengan Hans saat itu, karena badannya masih lengket dengan sperma dan tidak mengenakan cd. Lisa khawatir Hans curiga padanya, tetapi sebagai gantinya Lisa bersedia melakukan oral seks terhadapnaya. Maka Lisa membuka restleting celana Hans, mengeluarkan penisnya dan menyepongnya. Untungnya hanya sekitar 10 menitan Hans sudah mencapai orgasmenya dan Lisa menelan sperma Hans kemudian hans pun menstarter mobilnya meninggalkan tempat parkir. Di pintu gerbang itu Lisa berjumpa dengan pak satpam, tukang parkir dan dua orang tukang yang tadi sudah menyetubuhinya. Mereka tampak tersenyum kepada Lisa dan Lisa pun tersenyum pada mereka

“Siapa tuh? Senyum-senyum ke lu gitu?” tanya Hans.
“Itu…gua kan tadi nge-charge hp di pos satpam pas mereka juga di sana gitu” jawab Lisa
“Ooohh…gitu” Hans menanggapinya santai dan menyetir mobilnya. –

The post Cerita Sex: Skandal Di Rumah Lisa appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Chika Pacarku Yang Manis

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015Cerita Sex: Chika Pacarku Yang Manis

 

cerita-sex-chika-pacarku-yang-manis-268x300

Cerita Sex: Chika Pacarku Yang Manis

 

Aku Ian lahir di Manado, Usia 27 thn masih belum nikah. Melalui cerita ini aku ingin berbagi pengalaman sex aku dengan pacarku yang manis Chika namanya.

Hubungan kami berawal saat Chika masih dibangku SMU.Kami jadian setelah Chika putus dengan pacarnya sebelumnya sedangkan aku sebenarnya masih ada hubungan dengan pacar aku waktu itu. Namun setelah beberapa waktu pacaran dengan Chika akhirnya aku meninggalkan pacarku itu.

Singkat cerita,.. aku ingin menceritakan pengalaman sex pertama dengan dia. Waktu itu dia masih duduk di SMU, dan masih kelihatan lugu. Pada waktu itu ada acara peringatan hari Nasional di sekolahnya sehingga semua siswa di sekolahnya mengikuti upacara bersama. Setelah upacara tersebut ada kegiatan-kegiatan lanjutan, namun semalam kita sudah buat janjian untuk ketemu disamping sekolahnya.

Pagi itu setelah tidak lama menunggu akhirnya Chika muncul juga dengan seragam sekolahnya untuk menemui aku di tempat janjian. Selanjutnya kami meninggalkan sekolahnya, rencananya kami akan jalan-jalan di mall. Namun karena dia masih menggunakan seragam sekolah akhirnya dia minta ditemani ke rumahnya untuk mengganti seragamnya.

“Ke rumahku dulu ya…” katanya.
“Kenapa??” kataku
“Ganti baju dulu dong…”ujarnya manja.

Aku menurut saja ke rumahnya dalam perjalanan aku sempat memperhatikan Chika yang sepertinya masih malu-malu denganku mungkin karena belum lama jadian dan baru kali ini ke rumahnya. Sesampai di rumahnya kami mendapati rumah itu sedang kosong, kedua orang tuanya sedang di tempat kerjanya begitu juga dengan kakak perempuannya juga sedang ke tempat kuliahnya.

Sampai dirumah dia mempersilahkan aku duduk, sambil mengeluarkan minuman. Selanjutnya kami berbincang-bincang singkat di ruang tamunya maklum baru jadian.

Saat itu aku memperhatikan Chika yang sangat cantik, dengan kulit mulus kuning langsat, rambut kuning agak pirang kemerah-merahan karena dicat. Selanjutnya aku lebih memperhatikannya mendetail mata seksi yang menantang, bibirnya mengundang nafsu untuk melumatnya.

Aku mulai tidak tahan melihat keindahan di depanku ini, akhirnya aku memberanikan diri untuk menciumnya. Ternyata Chika yang saat itu duduk berdampingan denganku langsung merespon bibirku yang saat itu mulai menciumi pipinya sambil memejamkan matanya. Melihat itu aku tidak menyia-nyiakan kesempatan langsung ku ciumi bibirnya yang terbuka saat aku menciumi pipinya.

Aku melumatnya dengan lembut, menggigit dan menghisap bibir dan lidahnya bergantian, Chika yang saat itu telah terpancing birahinya juga menciumiku dengan penuh nafsu, nafasnya agak tersengal-sengal mungkin karena menahan nafsunya. Selanjutnya tanganku mulai turun ke dadanya, dia diam sampil terus menciumi aku. Satu persatu kancing seragam putihnya kulepas, dia seperti mengiyakan dengan membusungkan dadanya.

Akhirnya lepas juga bajunya dan aku lanjutkan dengan BH-nya, memeluknya menciumi lehernya sambil membuka BH hitam-nya. Terlihat Chika semakin bernafsu, matanya meram merasakan sensasi ciuman di leher dan turun ke dadanya. Roknya pun akhirnya kulepas, begitu juga dengan kaos dan celana yang aku pakai akhirnya semua lepas. Chika tinggal mengenakan celana dalam berwarna hitam seragam dengan BH-nya.

Aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, menjilatnya dengan lembut, dari wajah turun ke payudara dan ke putingnya yang kelihatan memerah dan kencang, berulang-ulang hingga membangkitkanbirahinya. Aku melanjutkan menjilati perutnya yang langsing. Sementara itu Chika kelihatan semakin terangsang, dia memegangi kontolku yang masih dalam sangkarnya dan menegang seperti tiang bendera, mengelus-elusnya dengan halus dan semakin kasar seirama nafsunya yang semakin meninggi.

Akhirnya aku tiba di daerah vaginanya aku jongkok sedang dia duduk bersandar, sambil membuka celana dalamnya aku mulai mempermainkan lidah aku pada daerah klentit vaginanya yang merekah. Chika semakin bernafsu dia terengah-engah berusaha menahan luapan birahinya yang telah melewati alam sadarnya.

“Aku.. tidak.. tahan… Ian…” Ujar Chika.
“Keluarkan saja” aku mempersilahkan dia menikmati sensasi yang luar biasa itu.
“Uuuh.. aahh.. eehhh..eehhh..” Chika mengerang.

Perlahan-lahan vaginanya basah dengan cairan yang keluar dari dalamnya, pertanda dia terangsang. Selanjutnya sementara dia mengerang menikmatinya aku, menuntun tangannya ke kontol aku yang sudah aku keluarkan dari sangkarnya. Dia meremasnya dan mengocoknya perlahan-lahan, aku merasakan semakin meninggi, akhirnya kontol aku perlahan-lahan menyentuh bibirnya yang seksi dan masuk ke mulutnya.

Terasa sensasi yang nikmat saat lidahnya yang imut itu mempermainkan penis aku yang mulai mengeluarkan cairan pelumasnya. Dimasukan dan dikeluarkan perlahan dan semakin cepat, selanjutnya dia mulai menjilati ujung penis aku yang telah berwarna merah muda, geli, nikmat dan luar biasa saat lidahnya menjilati bagian bawah ujung penis aku aku menutup mata menikmati sensasi itu.

“Uuuh.. eehhh.. terus chik.. nikkmaat…” ujarku.
“Kau suka??” katanya sambil terus menjilatinya dan menatap dengan menengadah keatas karena saat itu aku dlm posisi berdiri.
“He-eh” ujarku mengangkuk.

Dia melanjutkan menjilatinya sementara tangan kirinya menahan batang penis dan tangan kanannya meremas-remas biji penis aku yang menggantung.

“Aku sudah tak tahan Ian…” ujar Chika.

Akhirnya dia duduk terlentang sambil mengangkang, dia terus memegang penisku dan aku mengerti maksudnya. Aku mulai memainkan penis aku di mulut vaginanya. Dia terlihat menikmati usapan-usapan penisku di bibir vaginanya, terlihat kembali keluar cairan dari memeknya itu, yang pertanda Chika semakin terangsang.

“Eeeeeehhhh…eehhhh…”kembali Chika mengerang.

Merasakan semakin lembutnya bibir vagina itu aku balas menjilatinya, lidahku kupermainkan diujungnya dan coba aku teroboskan ke bagian dalamnya yang berwarna pink.

“Ian, udah gak tahan nihh…. uuuhh…” Chika memintaku untuk melanjutkan dengan tahapan selanjutnya.

Saat itu juga penis ukuran >15 cm ku yang telah tegang dan basah dengan cairan putih bening kumasukkan ke dalam liang vaginanya yang masih terasa sesak. Dengan dibantu cairan dari penisku dan dari vaginanya, batangku masuk perlahan-lahan ke dalam lubang rahasianya yang ternyata masih perawan, darahnya keluar setelah permainan kami yang kedua.

“Auw… aduuuhh.. pelan-pelan ian.. sakit…..” ujar Chika.
“He..eh akung…”kataku.

Chika mengerang dan kejang-kejang, badan dan kakinya menegang sementara tangannya memelukku, saat batang penisku mulai bermain didalam liang vaginanya.

Selanjutnya kami merubah posisi, dia menelungkup di kursi dengan tangannya menahan badannya sementara itu aku mulai kembali menerobos memeknya yang merekah dengan senjata rahasiaku dari belakang, mirip doggy style. Sementara tangan kiriku meremas payudaranya yang berukuran 34A, dan jari tengah tangan kananku memainkan klentit vaginanya.

“A..duuuh.. geli.. ahh.. ahh.. uhh..ehhh.” erang Chika.

Setelah bermain sekian lama dengan berbagai gaya secara refleks, Chika mulai merasakan Orgasme, begitu juga dengan aku.

“Aku mau sampai ian…” katanya.
“Aku juga…” tambahku.
“Heeii jangan didalam…… takut hamil…” ujar Chika.
“He..eh’ jawabku sambil mempercepat genjotan penisku didalam vaginanya, terasa vaginanya mulai becek, karena Chika orgasme.
“Aaah nikmat Ian… terus..terus uuhh…eeehh…eeehhh.” Ujar Chika sambil membantu menggoyang-goyang pinggulnya, sepertinya dia telah mahir.

Saat itu penisku siap untuk mengeluarkan pelurunya, secepatnya aku menariknya keluar dari dalam memeknya dan mengarahkan ke perutnya. Aku mengocok penisku dengan cepat sementara Chika dengan refleks meremas-remas kedua bolanya yang menggantung.

“Aaaaaaaaaaahhhh….Eeeaaaaaaahhh..eeaaaaaaahh” aku mengerang menahan teriakku menikmati sperma yang keluar dan muncrat menembak-nembak dengan kencang ke perut hingga leher Chika.

Aku terjatuh lemas memeluk tubuhnya yang lemas duluan dengan cairan sperma yang baunya seperti pandan.

“Thanks Chik.. “ bisikku beberapa saat kemudian, terdengar romantis.

Dia mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum puas.

Kami selanjutnya membersihkan diri di Kamar Mandi Kamarnya, setelah itu kami melanjutkan permainan kedua, dan saat permainan itu keluar darah perawan dari vagina Chika.
Begitulah selanjutnya kami sering melakukannya.

Hingga saat ini kami masih pacaran, namun kami dipisahkan oleh tuntutan aktivitas dan kerjaku yang saat ini di Jayapura sedang dia di Manado. Selama pacaran dengan dia aku juga punya pengalaman lain dengan teman-teman wanitaku yang akan saya ceritakan di kisahku yang lain.

Saat ini aku telah berada disini hampir 3 bulan, dan selama ini aku belum pernah melakukan hubungan seks, mungkin karena kurangnya kesempatan serta belum ada yang pas. Rasanya menyiksa dan aku sangat ingin untuk kembali merasakan sensasi dalam berhubungan seks, mungkin karena telah terbiasa. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum Terbaru 2015

 

 

The post Cerita Sex: Chika Pacarku Yang Manis appeared first on Doyanbokep.

Pembantu Muda Yang Panass | Cerita Sex Terbaru

$
0
0

Pembantu Muda Yang Panass | Cerita Sex Terbaru

By admin
Cerita Sex Terbaru | Sebulan ini kami kerepotan soalnya yang biasanya membersihkan rumah pulang kampung, aku telepon dia untuk balik lagi kesini katanya sudah tidak bisa karena dia menjaga orang tuanya yang sudah tua di kampungnya, sedikit pusing juga tidak ada pembantu dirumah.Cerita Sex Terbaru Pembantu Muda Yang Panass

Tapi memang nasib sedang mujur atau beruntung tak lama kemudian satu hari orang tua mendapatkan penggantinya, sebut saja nama Sania dia berasal dari desa Jawa tengah dia tamatan SD wajahnya yang lugu tapi memberi khas wajah desa yang oriental di usianya yang masih 18 tahun wajahnya begitu cantik.

Awalnya istri aku tidak setuju akan pembantu ini karena dia tau kalau suaminya kadang kumat menjelma menjadi buaya darat hehe, tapi dengan segala cara aku meyakinkan istriku dengan berbagai alasan yang masuk akal.

Sudah sebulan Sania menjadi pembantu dirumah aku, dia cukup gesit melakukan semua pekerjaannya dari ngepel, mencuci pakain, membantu memasak dan lain sebagainya, hampir satu minggu ini aku amati terus pekerjaan sungguh teliti dia jika melakukan sesuatunya, tapi lama kelamanaan wajah Sania semakin cantik.
Sehingga aku melihat bodynya yang seksi bibirnya yang sensual, dagunya yang lancip membuat aku betah dirumah, saat itu di bulan Agustus 2015 tepatnya hari Sabtu karena memang di kerjaanku kalau sabtu dan minggu libur aku sengaja unutk bangun ebih awal dari hari sebelumnya, dan istriku kalau hari sabtu belum tentu libur karena dia bekerja di bidang jasa.

Aku putuskan untuk langsung mandi biar fresh aku baru ingat kalau uair PAM di tempat ku ini sudah empat hari ini mati, yang biasanya aku mandi di kamar mandi dalam terpaksa aku mandi di kamar mandi satunya, saat keluar dari kamar aku mendengar suara air yang mengacur siapa lagi kalau bukan Sania, dia sedang mandi di belakang penampungan air PAM.
Kamar mandi ke dua pun aku lihat ternyata belum ada airnya jadi aku terus berjalan menuju dapur untuk mendidihkan air untuk membuat kopi biar segar, karena letak dapur dan penampunga air pam bersebelahan hanya terutup pintu aku iseng aja unutk mengintip Sania yang sedang mandi dan Waooooww tubuhnya bugil telanjang.

Tak disangka dia sedang asyk menyabuni tubuhnya aku lihat payudaranya yang tidak begitu besar tai menantang terlihat putingnya yang coklat masih keras dan kencang membikin rodalku yang di dalam celana langsung menunjukan kejantananya.

Sayangnya karena dia mandinya jongkok, meqinya nggak begitu keliatan bro, selesai mandi doi pakai handuk sambil deg-deg an takut ketahuan Aku keluar dari dapur menuju ruang tamu dan tanpa sepengetahuan doi.
Aku ikutin dari belakang menuju kamarnya, dan Aku intip lagi ohh… ternyata dia punya kebiasaan kalo mo Subuhan gak pake apa-apa cuma jubah luar aja(tau kan maksud Aku) yg nutupin seluruh badannya.

Pagi hari itu juga Aku gak nahan, sambil ngebayangin si Sania, Aku paksa istri Aku ngelayanin sampai 2 kali hahaha …gak kuat bro.

Hari-hari selanjutnya Aku jadi rajin bangun pagi dan walau PAM udah lancar lagi, tp Aku masih bisa ngintip Sania dikamarnya sehabis dia mandi.
Kebiasaan ngintip itu, bikin menambah ngeres otak Aku, dan keinginan mo menyetubuhi Sania makin bertambah besar.

Hari itu mungkin hari Naas bagi Sania, tp hari beruntung buat Aku bro… hari itu hari Minggu pagi buta, Bini Aku sepulang kerja hari sabtu ada acara di kantornya sampai malam, akhirnya bilang nggak pulang ke rumah, dia pulang ke rumah orang tuanya yang nggak begitu jauh dari kantornya.

Kesempatan neh, setan & iblis mulai main-main di otak Aku. seperti biasa, Sania bangun pagi terus langsung mandi, kali ini Aku nggak ngintip dia mandi.

Tapi langsung masuk ke kamarnya, sambil deg-deg an nunggu dia selesai mandi yang ditunggu akhirnya datang juga…(kayak acara di TV ). pas dia lagi buka handuk tanpa bra bre bro lagi dengan tenaga yang dipinjemin setan, Aku langsung peluk dan Aku cium, doi gelagepan dan tentunya kaget bukan kepalang.

“hhp..hppp” Sania berusaha untuk berontak tapi tau sendiri Setan ma Iblis udah nurunin ilmunya ma Aku, jadi doi gak bisa apa2 hehehe, mula-mula Sania Aku ancam, bahwa Aku udah punya photo bugilnya dan akan Aku sebarin ke kampungnya kalo dia nggak mau diem (padahal sih bohong, mana berani Aku moto doi, ketahuan bini berabe hehehe…) dan juga Aku ancam kalo dia gak mo nurut Aku bisa keras ma dia, dan Aku janji kalo dia nurut Aku akan tambah gajinya, akhirnya dengan terpaksa doi Nurut.

“Pak… saya mau diapain”

“sttt diem aja … pokoknya kamu taunya enak..”

“Jangan perkosa saya pak!” kata Sania memelas

“Siapa yang mau perkosa kamu, saya nggak akan perkosa kamu kok…saya cuma pengen cium aja”kata Aku untuk berusaha nenangin dia.

Karena Aku udah yakin Sania gak berontak lagi, mulai bibir Aku yang dari tadi melahap ganas bibirnya, menjelajah kesekitar buah dadanya yang putih mulus dan bagai buah mangga mengkel itu.

Sekitar agak lama juga Aku nyiumin dan menghisap buah dada dan putingnya Sania, sambil tangan Aku membelai belai lembut bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu tidak begitu lebat.

“Pak.. jangan pak… saya belum pernah begini” ujar Sania, walau begitu tubuhnya mulai bereaksi.

“Udah tenang aja gak papa kok…” jari tanganku mulai masuk pelan-pelan di sekitar bibir vaginanya puting susunya bertambah tegang.
“Pakk..jangannn.” namun tanngannya berkata lain, tangannya memegangi kepalaku yang asyik menyedot dan memainkan putting susunya, seakan didekapnya, tidak mau dilepaskan

Setelah puas dengan buah dadanya aku dorong dia ke tempat tidur dan mulailah menjelajah vaginanya uhh.. bersih bro vaginanya (ye..abis mandi, gimana gak bersih. dengan gemas Aku lahap dan Aku isep bibir meqinya, kadang Aku sedot. Sania meracau gak jelas

“ehmmm pakk…teruss..pak” sudah banyak cairan bening memenuhi rongga meqinya, dan lidah Aku terus bermain di dalam meqinya sambil tangan Aku berusaha untuk membuka celana Aku sendiri.

Mr. P Aku udah tegang dari tadi, setelah Aku lihat Sania udah horny banget, pelan pelan Aku pasang pengaman di Mr. P Aku dan Aku tempelin Mr.P Aku ke Miss V nya perlahan-lahan Aku masukin, ternyata walau udah banyak cairan susah juga Bro…maklum perawan hehehe…, kirain reaksi Sania nggak mau, ternyata karena udah horny kali ya, dia malah Bantu ngepasin Punya Aku ke Ms. V nya.

“Pak…sakit pak, perihh…”

“iya sakit sedikit, ntar juga enaknya banyak”

Akhirnya dengan perjuangan keras bobollah keperawanan Sania, beserta lumatan bibir Aku ke bibirnya yang seksi itu, Mr. P Aku maju mundur tak kenal lelah,
“Gimana sekarang udah enak kan?”

“Hhee.. ehh….”

Beberapa menit kemudian.

“Pak .. eh.. Pak….saya…saya mau Pipis “ sambil merem melek akhirnya kakinya mengejang dan tangannya mencegkeram pundak Aku keras banget.
Sania mencapai orgasme, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dan Aku lihat dia lemas, tapi Aku gak perduli Aku kocok terus Mr. P Aku di dalam meqinya yang udah banyak cairan bercampur darah.

“Ampun pak…ampunn…Sania capek”

“Sebentar lagi sayang…” nggak sadar Aku ngomong sayang biasanya cuam ke bini,
Tidak lama berselang Aku juga mencapai Orgasme.

“Surt… Bapak juga dah mau keluar nehhh…”

“Ehmmm… crot..crot”

Seluruh badan Aku lemas, dan Aku rebah disamping Sania yang kelihatan menangis.

“Pak… Sania takut nih

“Tenang…kamu gak bakalan hamil kok, dan nggak bakalan ada yang tahu…”

Hari berganti hari, perbuatan kayak gini Aku ulang setiap ada kesempatan dan Sania dengan rela sekarang ngelayanin Aku, dan yang pasti Aku selalu siap pakai pengaman demi keamanan Rumah tangga Aku juga tentunya.
Gaji yang Aku janjiin juga nggak lupa Aku tepatin, jadi lah Sania pengasuh yang multi fungsi, bisa ngasuh anaknya dan Bapaknya.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Kisah Seks, Cerita Porno.

The post Pembantu Muda Yang Panass | Cerita Sex Terbaru appeared first on Doyanbokep.

Adik Ipar Perawan | Cerita Sex Terbaru

$
0
0

Adik Ipar Perawan | Cerita Sex Terbaru

By admin
Cerita Sex Terbaru | Aku seorang sarjana malah aku kuga memeliki ijizah S2, tapi aku tidak pandai untuk memanfaatkannya
dimana aku malah lebih senang menjadi teknisi handpone awalnya si memang iseng iseng tapi lama
kelamaan aku menikmati pekerjaanku walaupun jurusanku tidak ada sangkut pautnya dengan teknisi.

Cerita Sex Terbaru Adik Ipar Perawan

Aku bersyukur bisa mengahasilkan teknisi handal, saat ini aku sudah berkeluarga dan sedang
mengembangkan usahaku, dimana aku dibantu oleh istriku dan adik iparku yang masih SMA, dia kami suruh
untuk jaga ruko yang kami sewa dengan alasan sehabis pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang
montok karena pantatnya yang behenol dan payudaranya yang menggunung.

Tapi dia masih tidak mau menggunakan yang namanya bra.. katanya malu, padahal aku kakak iparnya sering
sekali menggoda bahkan sempat beberapa kali sengaja ku senggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi
dia tetap saja masih belum mau menggunakan BH.

Siang itu seperti biasa aku baru mau mandi dan ternyata mesin air tidak mau hidup, dari pada menunggu
sampai sore dan yang pasti istriku bakal ngomel kalau mau mandi airnya gak ada terpaksa aku
memanggilnya

“ mah tadi pagi mesin air hidup gak..?”

“Belum ngidupin mesin dari pagi, kan baru kemarin sore torn di isi!”

“Bertha udah pulang belum? Ngebantu naikin mesin”

“udah paling lagi ganti baju”Bertha bantu kakakmu naikin mesin air

Akupun kebelakang membuka tutup sumur dan menyiapkan peralatan!, buatku memperbaiki semua peralatan
rumah aku anggap gampang karna memang hobyku sejak kecil utak atik mesin
cerita mesum perselingkuhan
“kenapa kak mesinnya” Bertha menggunakan kaos lengan pendek ketat dengan setelan celana leging
menunjukkan seluruh bentuk tubuhnya dan memang seperti itulah dia yang masih polos..

“rusak makanya di naikin mau di betulin, dah yuk bantu” kami mengangkat pengait mesin air yang aku
buat dari besi jadi gampang untuk menaik turunkan kalau ada kerusakan akupun men cek apanya yg rusak
sementara Bertha jongkok di depanku.
Sesekali kulirik bagian selangkangannya yg menunjukkan belahan vagina tercetak begitu jelas, spontan
si dedek di dalam celana menggeliat, dan dia hanya terus memperhatianku yang sibuk memperbaiki mesin
tanpa merubah posisi jongkoknya meskipun tanpa di sadari aku selalu melirik selangkangannya.

“udah Bertha, coba tes hidupin dulu saklarnya” aku menyuruhnya

“ok.. udah matiin lagi”

“udah bisa lagi kak?”

“udah yuk turunin lagi”

“udah Bertha ambilin air pake ember “ setelah ku anggap semua beres aku menyuruhnya mengambil air di
bak mandi untuk mancing biar gak kemasukan angin.. dia berjalan ke kamar mandi belakang saat itu
kembali ku lihat bongkahan pantatnya yg begitu menantang membuat adek di selangkanganku semakin
mengeras tapi otak warasku tetap bertahan, sekembalinya dia menenteng ember yang penuh dengan air aku
menyuruhnya memegangi pralon dan ku isi dengan air, setelah penuh ku hidupkan mesin tapi air belum
bisa naik.

“ini harus tutup dulu pralonnya pake tanganmu”

“gimana kak”

“gini” akupun tak sengaja seperti memeluknya dari belakang karna posisi saklar di belakangnya karna
ingin cepat dan otomatis pada saat itu si dedek menempel ketat di belahan pantatnya.

Tanpa dia sadari dan akupun tanpa sengaja menggesekan dedekku yg sudah tegang beberapa kali dan dengan
buka tutup buka tutup telapak tangan pada pralon akhirnya air menyembur dan membasahi dia..

“aduh kak aku jadi basah semua nih!”

“gak papa sekalian mandi” sambil aku menuju ke saklar untuk mematikannya

Akupun menujun ke sebelah dia untuk menyambung peralon tapi aku ternyata mendapat rejeki saat melihat
bagian depan Bertha yg basah, teteknya yg tumbuh seukuran genggaman tanganku terlihat jelas karna kain
t-shirt tipis dan singlet yg di gunakan tak mampu menyembunyikannya saat basah
Aku yang sudah sangat terangsang sejak melihat belahan yang tercetak di selangkangannya sejak tadi
langsung berusaha untuk menjaili dia.

“Bertha itu pentilnya kok masih kecil banget si?”dia tidak menyangka aku akan menekan pentil susunya
yg sedari tadi di suguhkan untukku

“ih kakak jahat banget sih”di kaget setelah aku berhasil menekan pentilnya

“makanya pake BH dong biar kalo basah kayak gini gak nyeplak gitu”

“bodo amat wek” dia mencibirkan bibirnya karna malu dan aku semakin gemas ingin menggesekkan kontol ke
pantatnya..

Akupun mengatur siasat agar dia terangsang saat itu aku menggunakan celana boxer dan aku melangkah
menuju kamar mandi dan melapaskan sempakku.

Hanya dengan menggunakan celana boker aku kembali tapi Bertha tidak melihat kontolku yang sudah tegang
karna tertutup kaosku yang panjang, pralon yang sudah kusambung meskipun lemnya belum kering sengaja
agar terlepas saat ada air meyembur, ku suruh Bertha menghidupkan mesinnya

“Bertha udah coba mesinnya hidupin “

Beberapa saat mesin menyala tanpa ada masalah dan akhirnya rencanaku berhasil, sambungannya terlepas
dan menyembur ke arahku membuatku basah semua

“Hia ha ha sukurin.” Dia meledekku karna aku tersembur

“udah dong cepetan matiin aku basah nih”

“biarin biar tau rasa” dia meledekku dan pada saat itu istriku membuka pintu belakang.

“ lho kok nyembur kemana mana gini sih pah?”

“ini sambungan peralonnya lepas, udah Bertha matiin mesinnya, eh depan jangan di tinggal dong”

“iya iya bawel amat sih” istriku meninggalkan kami kembali sambil menggerutu

Sementara Bertha hanya tersenyum senyum melihatku yang basah kuyup.

Dan pura pura sibuk kembali menyambung peralon aku jongkok sedemikian rupa untuk memamerkan besarnya
kontolku ke Bertha, dia yg awalnya hanya melihatku menyambung peralon akhirnya berhasil terperangkap
melihat selangkanganku sambil melongo.

Aku yang mengetahuinya tertawa dalam hati sambil terus pura pura sibuk setelah beberapa saat
sepertinya dia tidak berkedip akupun mengagetkannya

“Bertha kamu melongo liat apaan” sambil kulirik selangkanganku yang aku kedut kedutkan

“ah.. emhhh enggak kok kak” dia nampak gugup dan mukanya memerah

“ tolong itu dong kunci di bawahmu”

Aku kembali pura pura sibuk sambil sesekali kulirik dia yang diam diam melihat selangkanganku terus.

“tadi lemnya belum kering jadi lepas sambungannya” aku menjelaskan ke dia tapi dia seperti tidak
mendengar

“eh kamu ngeliatin ini ya” sambil ku genggam kontolku dari luar celana

“iya eh enggak kok” dia berkelit dan mukanya semakin merah

“gak usah malu, kamu mau liat? Nih liat” aku mengeluarkan kontolku yang tegang dihadapannya

“ih kak Deny porno banget sih, serem tau”

“kamu belom tau sih, ini tuh rasanya enak banget! Kalo kamu udah pernah ngerasain pasti ketagihan
deh!” aku menggoyang goyangkan kontolku sementara meskipun dia melengos tapi kadang dia melirik

“akukan suka nyolek tetek kamu Bertha! Sekarang kalo kamu mau nyolek punya kakak silahkan aja, mumpung
mbakmu di depan sibuk” aku menggapai tangannya untuk memegang kontolku tapi dia menolak.

“nggak ah kak, serem, takut”

“kalo gak mau ya udah” akupun memasukkan kontolku kedalam celana dan aku tau dia melirik..

“ya udah kita terusin kerjaannya dulu Bertha” dia menggangguk dan meneruskan memperhatikanku yang
merapikan sambungan peralon yang tadi sudah kuberi lem

Mukanya masih merah dan sesekali dia melirik selangkanganku yang dengan sengaja terus ku kedut
kedutkan.

“ok Bertha dah selesai” akupun membereskan peralatanku dan dia ikut membereskan ember dan membawanya
ke kamar mandi setelah dia menghidupkan mesin air untuk mengisi tower.

Bertha tidak langsung keluar kamar mandi dia menunggu air untuk mencuci tangannya yang kotor aku yang
masih bernafsu menyusulnya pura pura ingin melihat airnya sudah bening apa belum

“Bertha coba buka krannya airnya udah butek gak?” dia sedikit menungging saat itu aku dengan cepat
menempelkan kontolku ke pantatnya sambil ku kedut kedutkan seolah olah ingin ikut melihat ke dalam bak
air yang di bukanya.

“ ih kak roy nempel nempelin gini sih” dia meng goyang goyangkan pantatnya

“nggak sengaja Bertha, tapi kok pantatmu anget banget sih”aku semakin menekan merapat ke beongkahan
pantatnya

“kak udah dong geli nih” dia ingin beranjak

“eh ntar dulu tanggung enak banget nih”

“ih enaknya dimana lagi” dia mencibir”

“loh mosok kamu belum tau kalo bisa enak” aku diam diam mengeluarkan kontolku dari celana boxerku

“dari tadi gak enak tapi kak Deny berat”

aku mulai menjepitkan kontolku di tengah tengah selangkangannya, sambil ku gesek gesekan terus
kontolku tanpa di ketahuinya kalau kontolku sudah diluar celana

“kalo sekarang gimana Bertha?” dia sedikit melebarkan selangkangannya dan nampak sudah mulai merasakan
lain

“ehm.. geli kak”

“tapi gelinya enak kan?” aku terus menggesek gesek lembut dan sudah terasa lembab di selangkangannya

“ihhh.. ya kak. Ehh” dengan nafas yang mulai berat dan tanganku yang sedari tadi nganggur mulai ku
gunakan untuk meraba perutnya dengan lembut sambil sedikit sedikit bergeser naik dan sudah mulai
berada di atas teteknya meskipun hanya dari luar tapi sangat terasa kalau putingnya yang kecil mulai
menegang, dan aku terus meraba lembut teteknya sampai sedikit meremasnya.

“ehmm kak enak kak..ssssst” dia mendesis, aku perlahan menurunkan tanganku mencari pingiran leging
yang di kenakan, dan dengan cepat ku tarik legingnya turun dan langsung kembali ku jepitkan kontolku
ke selangkangannya

“aihhhh kak” dia kaget dan menjepit kontolku, tapi justru sangat nikmat kurasakan dan kembali kugesek
gesekan, terasa sangat licin karna dia ternyata sudah melelehkan banyak cairan dari memeknya.

“kenapa Bertha? Lebih enak ginikan?” aku terus mengesek gesekan kontolku

“ehhhhh iya kak sst. aduh ehhhnaka.. ka”, aduh aku di apain sih kak kok ennnnak ginhnih..”

“aku ngajarin kamu yang enak enak tapi kamu jangan bilang bilang mbakmu ya sayang” aku membisikan
lembut sambil ku remas lembut teteknya

“iyyaaaaa khhhaaaaaak aduh kak” dia menegang melonjak dan berdiri semakin merapatkan kakinya
menandakan dia telah mencapai puncak pendakian.

Spontan saat itu kontolku terjepit kencang di selangkangannya dan akupun tak mampu menahan hingga
hanya hitungan detik saat dia mencapai orgasmenya akupun memuncratkan pejuhku

“ohhh Bertha enak banget Bertha” crot crococot crot. sekitar 5 tembakan keluar melewati depan jika
dilihat orang seperti dia yang sedang kencing.

Akupun lemas sama seperti Bertha, dan aku mengembalikan celananya yang tadi kuturunkan sampai ke lutut

“inget ya Bertha rahasia jangan sampe ada yang tau” dia tersenyum meninggalkanku sementara aku
langsung mandi di kamar mandi bawah.

Sambil mandi aku merasa senang telah berhasil orgasme dengan bantuan adik iparku yang montok meskipun
tidak sampai melakukan penetrasi tapi aku cukup puas meskipun hanya dengan menggesekkan di luar
vaginanya yang basah dan licin itu.

Setelah kejadian siang itu Bertha jadi lebih genit di depanku tentunya saat istriku sedang tidak di
dekatku, tapi kalau istriku di dekatku dia seperti biasa saja

Malam itu seperti biasa setelah toko tutup aku tetap masih sibuk di ruang kerjaku, karna memang
seperti itulah aktiBerthasku, di depan komputer dan mengerjakan handphone handphone yang ku anggap
rusak berat pada malam hari rasanya lebih tenang, dan setelah adzan subuh biasanya aku baru tidur.

Kalau jenuh aku browsing, berforum dan download film bokep terbaru. Istriku seperti biasa sebelum
tidur membuatkanku kopi dan menemaniku ngobrol sambil facebookan menggunakan laptopku sementara Bertha
biasanya berinternet menggunakan komputer depan alias komputer yang aku sediakan untuk konter

Saat aku sedang spaneng memikirkan permasalahn handpnone di depanku Bertha masuk ke ruang kerjaku yang
tidak di tutup oleh istriku, “kak komputer depan kok eror terus sih?”

“paling kena virus! Dah nanti aku instal ulang” sementara istriku tidak menoleh sedikitpun karna
spaneng sedang main poker dan Berthapun menyusul istriku.

“de serius banget si mbak? Pinjem laptopnya dong!”

“eit nanti dong lagi tanggung nih, yah kalah deh! Kamu punya chip gak Bertha”

“punya dong, tapi pinjem dulu!”

Aku hanya mendengarkan mereka sambil terus kerja

“pelit banget sih nih anak..”

“udah deh kak yang penting besok udah aku transfer deh”

“awas lo ya janji”

“iya suer” Bertha menunjukkan jari tengah dan jari telunjuknya

Dan istriku berdiri mendekatiku digantikan Bertha yang mengutak atik laptopku
Sekita jam sebelas istriku pamit “mas aku tidur ya”

“he eh” dia pergi setelah mencium pipiku

“eh kamu gak tidur Bertha?” istriku mendorong pelan bahu adiknya

“ntar dulu mbak baru juga mulai” istriku langsung keluar kamar kerjaku dan naik ke kamar, dia tidak
mempermaslahkan adiknya yang memang selalu tidur malam

Karena suntuk memikirkan kerjaan aku berniat memperbaiki komputer konter tapi stelah berdiri dari
kursiku timbul niat untuk menjaili kembali adik iparku yang montok ini

Aku kembali duduk dan kurapatkan kursiku kedekatnya..

“menang gak?”

“belum kak”

Aku memperhatikannya bermain poker dan perlahan tanpa di ketahuinya kuremas teteknya

“ihhh” dia terperanjat dan menepis tanganku

“idih masih belum juga mau pake BH! Ntar kalo kebasahan kayak kemarin gimana?”seperti biasa kalau di
ingatkan untuk menggunakan BH dia hanya menjulurkan lidahnya meledek

Akupun merubah posisi kebelakangnya karna kursiku menggunakan roda sementara dia hanya menggukan kursi
plastik yang kami sediakan untuk pelanggan konter

“eh Bertha di laptop itu ada film bagus bagus kamu pengen liat gak?”

“film jorok ya kak”

“bukan, aku bosen sama film gituan!” akupun maju mendorongnya untuk menggapai mouse yang ku pasang di
laptop, dan aku memutarkan film semi action, beberapa saat film berjalan dia terus memperhatikan, dan
mungkin karna capek dia sedikit bersandar padaku

“duduk sini sama aku Bertha” dia tidak berkata apa apa dan langsung duduk merapat padaku, dan spontan
kontolku bergeliat di dalam celana, dan kursi yang dia duduki di jadikan tumpangan kakinya.

Sampai adegan romatisnya pun keluar dia tetap bersandar padaku tanganku pu mulai meraba pahanya, karna
saat itu dia menggunakan celana pendek kain model hawai yang longgar, dia seperti terhipnotis saat
melihat adegan adegan mesra di layar laptopku sehingga membiarkan tanganku yang mulai mengelus ngelus
memeknya, nafasnya sudah mulai berat.

“Bertha kita kayak kemarin yuk” dia diam tapi saat ku bimbing untuk berdiri dia menurut akupun
menurunkan celanaku dan kuturunkan celananyahingga terlepas, dan suruh dia kembali duduk tapi kali ini
dia duduk di pangkuanku dengan menindihi kontolku yang ngaceng berat.. akupun menggoyang goyangkan
pantatnya agar maju mundur dengan ku bimbing pinggulnya.

Hanya sebentar dia sudah menggesek gesekkan sendiri bibir luar memeknya ke batang kontolku, aku hanya
menikmati sambilku masukkan tanganku kedalam tshirtnya meremas teteknya yang baru tumbuh.

“enak ya Bertha?”

“banget kak ehmmm”

“Kalo di masukin kayak di film itu lebih enak lagi Bertha” mendengar kata kataku dia sedikit
mengangkat pantatnya dan mencari agar kontolku masuk

“eh jangan gila kamu, nanti perawanmu ilang, aku gak mau merawanin kamu sayang” sambil ku kembalikan
posisinya agar menggesek gesekkan memeknya saja, meskipun aku sangat ingin tapi aku tak ingin merusak
masa depannya.

Akupun seperti kurang puas dan ku suruh dia berdiri dan kujepitkan kontolku ke selangkangannya, dengan
terjepitnya kontolku antara kedua belah paha dan mendapat pelumas dari dalam memeknya membuatku merem
melek memaju mundurkan pantatku.

Tiba tiba aku sangat ingin menjilati memek adik iparku yang montok itu dan tanpa di ketahuinya aku
jongkok di belakangnya dan ku renggangkan kakinya lebar kemudia ku jilati lubang memeknya yang sudah
banjir

“Sssssssssssuuuuuuuuuhhhhhhhhh kak aku di apai in enak banget ehhhhhh”dia seperti kepedesan saat itu
akupun membalikkannya dan mengangkat satu kakinya dan kuteruskan mengoral memeknya itilnya tak luput
dari lidahku dan hanya dalam waktu singkat dia memekik dan seperti kehilangan keseimbangan saat dari
dalam memeknya menyembur aku menadahi cairan kental dan asin tersebut dengan mulutku seketika itu juga
kutelan diapun ngos ngosan sambil memejamkan matanya menikmati orgasmenya dan ku biarkan dia beberapa
saat sambil duduk di kursiku dan mengocok kontolku sendiri, setelah dia membuka mata melihatku
mengocok dia menggigit bibirnya
“jangan senyum dong gantian”

Dia tanpa banyak bicara jongkok di hadapanku dan memasukan kontolku yang hanya berukuran 17cm dan
berdiameter 3,5 kedalam mulutnya, aku merem melek di buatnya, dia cepat sekali belajar dari film yang
barusan ku setel untuknya, meskipun sesekali terasa terkena giginya tapi aku membiarkan

Sampai akhirnya maniku mendesak ingin keluar dan ku tekan kepalanya saat maniku menyemprot, dia
tersedak dan terbatuk tapi dia menelannya

“ih kaka jahat asin tau..!”

“punya kamu juga asin, tapi gurihkan sayang?” dia tersenyum sambil duduk di pangkuanku
Hari hari berikutnya kami selalu menikmati permainan tanpa di ketahui siapapun dan tanpa aku merusak
keperawanannya, meskipun dia sangat ingin menikmati dan rela perawannya di jebol olehku tapi aku
selalu memberi pengertian kepadanya bahwa jangan sampai nantinya suamimu mempermasalahkan
keperawanannya.

Dalam hatiku toh untuk menikmati lobang2 memek aku sudah memiliki kakakmu dan ibu mertuaku yang sejak
istriku hamil tua sering menginap di ruko kami dan aku sudah berhasil menyodok memeknya yang legit

Menginjak kelas 2 SMU adik iparku semakin mekar dan menggiurkan saja terlebih karna hamper setiap
harinya dia kulatih bercinta meskipun hanya mengesek gesekan batang kontolku ke bibir memeknyada belum
pernah sekalipun kumasukan kepala kontolku kedalam memeknya yang merah dan sempit itu.

Sore itu istriku sedang di bawah dan aku sudah sangat kebelet ingin buang air besar akupun menuju
kamar mandi di lantai atas, tapi ternyata ada adik iparku di dalam. cerita ngesek perselingkuhan

“Bertha masih lama gaak.? Udh kebelet nih..”

“masih kak, baru juga aku masuk..”

“aduh udah deh bukain aku mau be’ol dulu” diapun membuka kunci pintu dna ku langsung nyerobot masuk
dan langsung duduk di closed

“ih kakak gak sabaran banget sih, aku masih telanjang gini juga..!”

“udah kamu terusin aja mandinya aku be’ol juga gak gak ganggu”

“ogah ah bau..” dia menutup hidungnya sambil meraih handuk, karna pada saat aku nyerobot masuk tadi
dia sudah bugil dan baru kusadari saat dia mengenakan handuk ternyata dia mecukur bulu jebutnya hingga
bersih polos plontos, dan akupun jadi sedikit konak

“loh kapan nyukurnya tuh.. kok botak..?”

“barusan..! bagus gak..?” di membuka kembali handuknya dan menunjukkan padaku

“botak lucu”

“yey punya kakak tuh yang botak” dia mendorongku, akupun tersenyum dan memutar handle untuk menyiram
kotoran di closed dan meneruskan hajatku

“eh Bertha coba sini ku pegang rasanya gimana..?

“emang kak dian gak pernah di cukur ya kak.?” Aku menggeleng bohong padahal istriku selalu mencukur
bersih jembutnya, dan niatku hanya ingin menjaili dia, aku meraba permukaan memekya dari atas sampai
ke bibir memek bawah terus dan

“shhhhhhhhhh ahhhhhh kk..aaaak ehhnnakh”

Saat aku memainkan memek Bertha perlahan kontolku menggeliat dan berdiri, akupun segera cebok dan
menyiram closed sementara Bertha melihatku dengan wajah memerah menahan nafsu, aku langsung membuka
seluruh pakaianku dan ikutan bugil seperti dia.

“kita mandi bareng yuk Bertha..!” dia hanya diaam saat aku menariknya ke bawah siraman shower dan
kuraba seluruh tubuhnya sambil menyabuni.

“ssshhhh kak geli” dia mendesis seperti ular saat aku meremas teteknya yang montok itu

“kamu juga sabunin aku dong Bertha” smbil ku tuntun tangannya agar menyabuni kontolku yang berdiri
kokoh dan siap perang.

“kak udah tegang banget nih aku jepit kayak biasanya ya biar gak kelamaan nanti ketauan mbak dian” aku
hanya mengangguk dan dia membelakangiku dan langsung menjepit kontolku di selangkangannya seperti
biasa yang kami sering lakukan hanya menggesek pada bibir memeknya dan tidak sampai melakukan
penetrasi

“okhhhh Bertha memek kamu dah basah banget licin anget ekhhhh” sambil kuremas teteknya yang sangat
kenyal dan sekarang berukuran 34B

Selama ini hamper satu tahun kami selalu menikmati gesekan gesekan tpi masih tetap menjaga agar adikku
tidak kehilangan keperawanannya tapi saat itu aku seperti tak juga dapat menemukan orgasmeku akhirnya
kusuruh dia nungging.

“Bertha kamu nugging yah aku mau ngajarin kamu yang baru” diapun langsung menurutiku dank u tempelkan
kepala kontolku ke bibir memeknya dan kumasukkan kepalanya.

“ookhhhhsssssssss kak enak banget.!” Dia semakin mendesis tapi tujuanku hanya memasukkan kepalanya
meskipun dia sudah seringkali berusaha untuk dapat merasakan kontolku masuk kedalam memeknya, tapi aku
selalu bertahan dan saat itu aku menggapai sabun dan melumuri pantatnya dan perlahan kutuntun kepala
kontolku ke lubng anusnya.

“ihhh kak jangan ah jorok”

“gak papa sayang, dari pada perawan kamu ilang, ini juga enaak kok coba aja dulu ya ntar kalo gak enak
kamu bilang” sambl terus ku tekan dan kutarik kepala kontolku yang sudah membuka pintu lobang
pantatnya diapun diam dan mendesis dan

“ekkkkhhhhmm kak sakit” dia terlonjak saat aku sudah memasukkan setengah batang kontolku kedalam
memeknya, aku hanya mendiamkan dan menikmati empotan pantatnya yang masih merasa sakit sambil kuremas
lembut teteknya dan ku mainkan pentilnya yang mengacung tegang.

Saat kurasa dia sudah mulai relax kupun mengayun pantatku menarik kontolku dan memasukkannya lagi
secara perlahan dan lembut sambil tanganku berusaha memainkan clietorisnya dan akhirnya seluruh batang
kontolku sudah mampu di terima seluruhnya oleh lubang anus adik iparku.

“ssssssssshhhh enak banget pantat kamu Bertha.. ekhhhhngempot nghheeeemmpot”

“aduh kak akkhhuuuu juga ngerasain eeehhhhnakkkkkk kkhhakh.. mahhuu keluar nih kakkkk”

“aku juga Bertha barreengg yahekhhhh” aku semakin cepat menyodokkan kontolku yang hanya 16cm kedalam
anusnya sambil terus ku mainkan memeknya sampai akhirnya
cerita mesum perselingkuhan
“ookkkkkkkkhhhhhhhhhhhh Bertha kakak keluar crot crot..”kepala kontolku menembakkan mani sekitar enam
kali didalam pantatnya yag saat itu juga dia mengalami orgasme yang dahsyat sampai mengalam squirt,
akupun tidak menyangka hanya dengan mengentot anusnya dik iparku mengalami orgasme yang sedahsyat itu.

“aduh kak aku enak banget sampe lemesgk kuat diri.”

“ya udah kamu pakeanduk aku anter kekamartrus istirahat, nantiaku bilang ke mbakmu kalo kamu sakit”

Dia mengangguk dan setelah aku berpakaian ku tuntun dia ke dalam kamarnya
“tadi enak banget kak..” sambil dia mencium pipiku sementara aku hanya tersenyum karna aku juga puas.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Kisah Seks, Cerita Porno.

The post Adik Ipar Perawan | Cerita Sex Terbaru appeared first on Doyanbokep.


PSK Amoy | Cerita Sex Terbaru

$
0
0
Cerita Sex Terbaru | Sebut saja Erma dia adalah kenalanku dia seorang PSK aku bisa kenal dengannya karena aku iseng iseng maen di lokalisasi tak taunya kita saling bertukar nomer telepon, saat itu aku masih kuliah dan tak menyangka kita bertemu di daerah Cideng saat sore hari, karena aku haus maka dari itu aku cari tempat café unutk memesan minum sekaligus istirahat sebentar.

Cerita Sex Terbaru PSK Amoy

Saat memesan dan aku duduk di kursi dengan dandanan yang tidak mencolok tidak ada hiasan apapun di wajahnya aku melihat wanita itu sepertinya kita pernah bertemu tapi aku lupa dimana aku duduk didepannya, saat menyeduh minuman tak lama kemudian wanita itu menyapaku.
“Baru pulang dari kampus ya mas” tanyanya dengan ramah.

“Iya mbak” jawabku

“lho kita pernah ketemu kayaknya mbak”

Dengan senyumannya dia mengelak bahwa belum pernah ketemu denganku.

Mungkin kebanyakan pelanggan jadi dia lupa tannyaku. Hehehe

Kemudian dia memberikan sebuah pertanyaan dengan nada ramahnya, tapi saat aku dengar dan rasakan dari mimik wajahnya dia mengajak menjerumus, mungkin dia sedang cari mangsa batinku.dengan wajah yang cantik tinggi 163 cm payu daranya juga besar, aku kadang melirik bauh dadanya terlihat tali BH berwarna hitam.

Pertanyaan yang aku nantikan terucap dari mulut Erma ini,

“Gak capek mas, istirahat dulu yuk Mas” ajaknya.

“Maksutnya mbak” pura pura bodohi dari pertanyaan tersebut.

“Aku juga mau pulang mbak mau istirahat di rumah saja” kataku.

Dia pun masih langsung menyerobot perkataanku tadi.

“Ah mas ini, pura pura gak tau, kita istirahat kekemar aja yuk” Mintanya.

Gila banget nih ajakannya tak pikir panjang aku langsung mengiyakan setelah mencapai kesepakatan bersama, singkat cerita kita sudah berada di dalam hotel yang bertebaran di daerah sini. Setalah kita masuk kedalam kamar aku langsung mengunci kamar dan kupeluk, kucium dia tapi dia menolaknya, berkata “Kita mandi dulu deh mas”.

Waow baru kali ini aku berfikir kok PSK tidak langsung tancep, malah menyuruh unutk mandi segala sebelum berkencan, mungkin dia ingin memberikan kesan yang berbeda dengan PSK lainnya, yaudah aku langsung buka seluruh pakaianku dan mengambil handuk kita pergi bersama ke kamar mandi.

Saat mandi aku lihat tubuh Erma sungguh seksi aku pegang kulitnya dan aku cium bau badannya sungguh terangsang sekali, kusabuni dari punggung dan payudaranya kunyalakan kran biar air itu mengucur tubuh kita berdua mulai kusedot putingnya yang mengeras dengan tangannya dia mendorong kepalaku yang menyedot putingnya.

“Sabar sebentar dong mas”nanti aja . Katanya.

Ya udah aku sabuni tubuhmu yang elok ini erma, “terserah mas saja” tangannya Erma yang memegang sabun juga membersihkan tubuhku dari atas hingga penisku juga dibersihkan dengan cermat Erma tidak mengocoknya tapi benar benar unutk membersihkannya. Selama 30 menit kita mandi bersama.

Setelah selesai mandi kita mengeringkan tubuh, langsung saja aku peluk dan aku junjung diatas ranjang harum sekali tubuhmu Erma. Aku ingin menikmati tubuhmu karena kau sudah menggoda dedekku hingga tegang mengeras.

“Ahhhh Mas sabar dulu dong gak sabaran deh” sambil senyum Erma berkata seperti itu.

Tidak aku hiraukan perkataanya masih mempermainkan putingnya.

“Bentar dulu mas ahhh sambil memberai rambutnya sambil menelantangkan tubuhnya.

Dia mengambil diodoran dan mengusapkan di dadaku dan ketiakku. Katanya biar harum saat dalam bercinta.

Setalah semuanya diatasi keadaan semakin romantis dan kita menikmati, aku mengeluarkan uang untuk dia yang kuharapkan malah melebihi anganku, sungguh berbeda dengan PSK lainnya yang biasanya tidak seperti ini, Erma mencium dengan lembut semakin lama semakin menyedot bibirku dengan nafsunya.

Kini dia mencium dan mengusap dadaku yang berbulu, kemudian terus ke bawah dan akhirnya penisku yang masih kecil diisapnya. Tak lama kemudian penisku pun membesar akibat rangsangan yang diberikan. Sungguh pandai ia memainkan mulut dan lidahnya di sekujur penisku. Setelah beberapa lama ia menghentikan aksinya dan berbaring telentang. Aku tahu ia ingin aku segera menyelesaikannya.

Kutindih dan kucium bibirnya. Tak lama kemudian dengan arahan tangannya penisku sudah menembus liang vaginanya.

Kurasakan iapun membalas dengan penuh gairah setiap serangan yang kulancarkan, namun aku tidak tahu apakah dia benar-benar menikmati atau hanya sekedar servis terhadap tamunya. Lima belas menit kemudian tubuhku sudah mengejang di atasnya. Ia tersenyum dan mengajakku membersihkan badan.

Selesai membersihkan badan, kami masih sempat ngobrol-ngobrol sebentar hal-hal mengenai dirinya. Ketika kutanya apakah namanya hanyalah nama profesi atau nama sebenarnya, ia mengeluarkan KTP-nya dan menyerahkannya padaku.

Kubaca, “Widya Erma”. Sekilas kulihat tanggal lahirnya, berarti ia sekarang dua puluh delapan, sementara aku waktu itu masih dua puluh tiga.

Karena kami kamar yang kami sewa menggunakan cara jam-jaman dan kulihat waktu telah habis, maka kamipun keluar dan aku segera pulang. Kesan yang timbul padaku, bahwa ia pun menyukaiku lebih dari sekedar PSK dan pelanggannya.

Beberapa hari kemudian, pada suatu siang aku lewat Tanah Abang lagi. Hanya sekedar lewat, namun aku juga berharap dapat bertemu dengan Erma lagi. Ketika berjalan dalam sebuah gang sempit, kulihat dari belakang sepertinya Erma. Kupercepat langkahku dan kujejerkan langkahku. Kulihat dari samping ternyata memang Erma.


“Erma ya? Masih ingat aku nggak?” tanyaku setelah berjalan di sampingnya.

Ia menoleh sambil menghentikan langkahnya. Menatapku dan mengingat-ingat, akhirnya, “Mas kan yang minggu lalu sama aku? Namanya.. Ennggh..” katanya.

Kupotong kata-katanya, “Anto,” sahutku.

“Ya, Mas Anto. Baru aku ingat”, jawabnya, “Mau ke mana?” sambungnya.

“Enggak, ini mau pulang, kebetulan lewat sini. Siang-siang kok sudah pulang?” tanyaku.

“Aku belum pulang mulai tadi malam. Sekarang baru bisa pulang dan mau istirahat”.

Aku diam dan berpikir sejenak. Melihatku kelihatan ragu dia bertanya, “Mau istirahat lagi?”

“Boleh deh,” kataku mengiakannya.

Dia tidak jadi pulang dan kembali kami berkencan di hotel yang sama. Namun kali ini aku ambil sewa kamar selama dua jam. Dengan perlakuan yang sama seperti kemarin ia melayaniku. Setelah kutembakkan laharku, kami sama-sama berbaring ngobrol sampai waktu habis. Ketika aku mengeluarkan dompet, ia berkata.

“Nanti aja, sekarang kita ke kontrakanku yuk!”

Akupun menurut saja dan mengikutinya ke rumah. Kembali kami mengobrol di kontrakannya. Ia tinggal bersama pemilik rumah, dan pemilik rumahnyapun mengerti dan mau menerima keadaannya. Ketika pulang, kembali kuambil uangku, namun ia tetap menolak dan berkata.

“Untuk ongkos pulang kamu saja ke Bogor!”

Setelah itu kami sering bertemu. Namun tidak setiap kali bertemu kami lalu bergulat di atas ranjang. Kadang kami hanya mengobrol saja. Kalau tidak ada di hotel, kucari dia di kontrakannya. Erma kadang masih menolak uang pemberianku, tetapi kalau aku lagi ada obyekan kecil, kupaksa dia untuk menerimanya. Dia menyatakan senang kalau ngobrol denganku.

“Ada yang mau mendengarkan dan mengerti sisi hitam dari jalan hidupku,” katanya.

Aku sendiri mengatakan, kalau ada kesempatan untuk berhenti, maka berhentilah dari pekerjaannya dan membuka usaha atau pekerjaan yang lain.

Suatu ketika aku mencarinya di hotel. Kata penjaga hotel dia sudah pulang belum lama tadi. Kususul ke rumahnya. Ia sedang mandi. Tak lama kemudian ia sudah menemuiku di ruang tamu. Ia mengenakan gaun hitam panjang dengan belahan sebelah setinggi lutut. Kakinya yang mengenakan sepatu hak tinggi membuat ia semakin menarik. Kupikir-pikir ia mirip dengan Yuni Shara, hanya saja kulitnya lebih gelap.

“Mau kemana. Kok rapi sekali?” kataku.
“Kebetulan ada kamu. Anterin ke Pasar Minggu yuk. Aku mau beli gelang kaki di toko emas langgananku. Dulu aku punya, namun putus dan kujual,” jawabnya.

Akhirnya kami berjalan ke depan menunggu Metro Mini yang ke arah Pasar Minggu. Panas matahari terasa menyengat kulit. Setengah jam menunggu belum ada juga Metro Mini yang kami tunggu. Cuaca semakin panas.

“Panas, erma. Kita istirahat saja dulu yuk. Entar sore aja ke Pasar Minggunya!” ajakku.

Ia setuju. Kamipun masuk ke dalam kamar. Kali ini dia yang memilih kamar ke penjaganya.

“Kamar yang di sudut,” katanya.
“Sama aja. Emangnya apa bedanya?” tanyaku.

Ia tersenyum saja. Setelah mengambil kunci maka kami masuk ke dalam kamar yang dimaksudkannya. Isi dalam kamr tidak berbeda dengan kamar lainnya. Sebuah bed standar, kipas di langit-langit, lemari dan kamar mandi. Namun ketika kulihat di dinding, maka ada cermin yang dipasang memanjang sejajar dengan arah bed.

“Ooo, ini toh bedanya..” kataku.
“Tidak semua kamar ada cerminnya. Aku tahu beberapa kamar yang dipasang cermin. Dulu-dulu selalu tidak pernah kebagian kamar ini”.
Ia membaringkan badannya. “Tidak mandi?” tanyaku.
Ia mengeleng, “Tidak, aku kan baru saja mandi. Kamu saja mandi yang bersih!”

Aku mandi dengan cepat dan yang penting kusabuni meriamku sampai bersih. Kulihat sudah mulai membesar tidak sabar untuk menembakkan pelurunya.

Selesai mandi aku keluar dari kamar mandi dengan berlilitkan handuk. Kulihat Erma sedang berdiri dan mulai membuka kancing gaunnya. Kupeluk dia dari belakang dan tanganku membantunya melepaskan kancing dan bajunya.

Seperti biasanya ia mengenakan celana dan bra hitam transparan sehingga apa yang ada di baliknya terlihat membayang. Setelah bra-nya terlepas, kurems-remas payudaranya dari bagian bawahnya. Kucium leher dan telinga kirinya, tangan kirinya terangkat dan kemudian menarik rambutku. Handukku terlepas setelah tangannya yang lain menarik ikatannya.

Kutekankan selangkanganku di atas belahan pantatnya. Penisku yang sudah mulai siaga segera terarah ke atas setelah menempel di pinggangnya.

Kulepaskan tangannya dan mulutku kemudian menyapu seluruh punggungnya. Dengan gigiku kulepas kaitan bra-nya dan dengan berjongkok kugigit ban celana dalamnya, kutarik ke bawah dan kuteruskan dengan tangan untuk melepasnya.

Kupondong dan kubawa di ranjang. Aku berdiri dengan posisi menghadap ranjang dan Erma berbaring miring, dia dengan lahap menghisap kejantananku. Dijilatinya lubang kencingku, sedang tangannya memegang dan mengocok batang penisku kemudian memijat-mijat buah zakarku.

“Hhmm.. Terus Erma. Enak.. Ohh.. Aaagak keraas Saantiihh..”.

Setelah beberapa menit menjilati kejantananku, aku melepaskan penisku dari mulutku. Kubuka kakinya lebar-lebar, tercium aroma yang khas namun segar.

“Mau diapain To?”

“Tenang aja, Aku juga ingin jilatin milikmu”

“Enggak usah To. Jangan.. Jang.. Ngan!”

Tanpa menunggu kata-kata yang akan diucapkannya lagi, aku langsung menjulurkan lidahku menuju lubang vaginanya. Dia hanya bisa merintih.

“Oooh.. Ssshhtt.. To..”

Tangannya menjambak rambutku. Lidahku mulai mengarah ke klitorisnya. Jambakannya bertambah kuat dan desahannya semakin menjadi.

“Tteeruus.. Saayaanghh.. Ooohh!”

Aku semakin cepat menggerakkan lidahku berputar-putar dan menjilati klitorisnya. Sesekali aku menyedotnya dengan keras. Beberapa detik kemudian kedua tangannya menekan kepalaku dengan kuat sehingga aku sedikit susah bernafas. Aku semakin kuat menjilati klitorisnya.

Kuhentikan gerakan lidahku. Kutindih tubuhnya dan wajahnya kulihat tersenyum. Sambil berciuman tangan kananku menjelajah ke selangkangannya. Dia semakin agresif menyedot bibirku. Bibirku turun ke lehernya, kujilat lehernya dan beralih ke dadanya. Kuisap putingnya dan sesekali kugigit belahan dadanya.

“Ssshh.. To.. Ahh.. Shh..”.

Tangan kanannya meraih batang penisku yang sedari tadi sudah mengeras. Kurasakan nafasnya sudah mulai tak teratur. Dia meremas penis.- Cerita Sex, Cerita Seks, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Dewasa, Cerita Panas Indonesia, Cerita Hot Terbaru, Kisah Seks, Cerita Porno.

The post PSK Amoy | Cerita Sex Terbaru appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot

$
0
0
Cerita Sex Tante Ini ” Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot ” Para Maniak Seks Pasukan Coli Merapat Dengan Cerita Sexs Panas ini.

Cerita Sexs –  ini berawal pada tahun 2015 dan kejadian itu terjadi di rumah istri om-ku. Om-ku itu bekerja pada bidang marketing, jadi kadang bisa meninggalkan rumah sampai satu minggu lamanya, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka berdua bersama tiga anaknya yang masih kecil, mendirikan sebuah warung di depan rumah.

Cerita Sex Desahan Tante Membuat Birahiku Naik

Cerita Sex Sedarah,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Panas,Cerita Hot,Cerita Seks Bergambar
Tanteku itu orangnya lumayan menarik dengan postur tubuh setinggi 170 cm dengan ukuran dada 34B, berumur kira-kira 29 tahun. Sebenarnya dulu aku suka sekali melihat tubuh mulus tanteku, secara tidak sengaja ketika dia sedang mandi karena memang di tempat kami kamar mandi pada saat itu atasnya tidak tertutup genteng dan tanpa berpintu, jadi kalau ada yang mandi di situ hanya dengan melampirkan handuk di tembok yang menjadikan tanda bahwa kamar mandi sedang dipakai.
Tidak sampai di situ saja, kadang tanteku ini suka memakai baju tidur yang model terusan tipis tanpa memakai BH dan itu sering sekali kulihat ketika di pagi hari. Apalagi aku sering sekali bangun pagi sudah dipastikan tanteku sedang menyapu halaman depan dan itu otomatis ketika dia menunduk menampakkan buah dadanya yang lumayan besar dan montok.
Hal ini dilakukan sebelum dia menyiapkan keperluan sekolah anaknya, kalau om-ku biasanya tidak ada di rumah karena sering bertugas di luar kota selama empat hari. Pernah aku melamunkan bagaimana rasanya jika aku melakukan persetubuhan dengan tanteku itu, namun akhirnya paling-paling kutumpahkan di kamar mandi sambil ber-onani.
Rupanya anga-anganku itu dapat terkabul ketika aku sedang menumpang nonton TV di rumah tanteku pada siang hari dimana ketiga anaknya sedang sekolah dan om-ku sedang bertugas keluar kota pada pagi harinya.
Kejadian itu terjadi ketika aku sedang menonton TV sendirian yang bersebelahan dengan warung tanteku. Ketika itu aku ingin mengambil rokok, aku langsung menuju ke sebelah. Rupanya tanteku sedang menulis sesuatu, mungkin menulis barang belanjaan yang akan dibelanjakan nanti.
“Tante, Diko mau ambil rokok, nanti Diko bayar belakangan ya!” sapaku kepada tanteku. “Ambil saja, Ko!” balas tanteku tanpa menoleh ke arahku yang tepat di belakangnya sambil meneruskan menulis dengan posisi membungkuk. Karena toples rokok ketengan yang akan kuambil ada di sebelah tanteku tanpa sengaja aku menyentuh buah dadanya yang kebetulan tanpa memakai BH.
“Aduh! hati-hati dong kalau mau mengambil rokok. Kena tanganmu, dada tante kan jadi nyeri!” seru tanteku sambil mengurut-urut kecil di dadanya yang sebelah samping kirinya. Namun karena tidak memakai BH, nampak dengan jelas pentil susu tanteku yang lumayan besar itu. “Maaf Tan, aku tidak sengaja. Begini aja deh Tan, Diko ambilin minyak supaya dada Tante tidak sakit bagaimana!” tawarku kepada tanteku. “Ya sudah, sana kamu ambil cepat!” ringis tanteku sambil masih mengurut dadanya.
Dengan segera kuambilkan minyak urut yang ada di dalam, namun ketika aku masuk kembali di dalam warung secara perlahan, aku melihat tante sedang mengurut dadanya tapi melepaskan baju terusannya yang bagian atasnya saja. “Ini Tante, minyak urutnya!” sengaja aku berkata agak keras sambil berpura-pura tidak melihat apa yang tanteku lakukan.
Mendengar suaraku, tanteku agak terkejut dan segera merapikan bagian atas bajunya yang masih menggelantung di bagian pinggangnya. Tampak gugup tanteku menerima minyak urut itu tapi tidak menyuruhku untuk lekas keluar. Tanpa membuang kesempatan aku langsung menawarkan jasaku untuk mengurut dadanya yang sakit, namun tanteku agak takut. Pelan-pelan dengan sedikit memaksa aku berhasil membujuknya dan akhirnya aku dapat ijinnya untuk mengurut namun dilakukan dari belakang.
Sedikit demi sedikit kuoleskan minyak di samping buah dadanya dari belakang namun secara perlahan pula kumemainkan jariku dari belakang menuju ke depan. Sempat kaget juga ketika tanteku mengetahui aksi nakalku. “Diko! kamu jangan nakal ya!
” seru tanteku namun tidak menepis tanganku dari badannya yang sebagian ditutupi baju. Mendapati kesempatan itu aku tidak menyia-nyiakan dan secara aktif aku mulai menggunakan kedua tanganku untuk mengurut-urut secara perlahan kedua bukit kembar yang masih ditutupi dari depan oleh selembar baju itu.
“Ohh.. oohh..” seru tanteku ketika tanganku sudah mulai memegang susunya dari belakang sambil memilin-milin ujung susunya. “Jangan.. Diko.. jang..” tante masih merintih namun tidak kuacuhkan malah dengan sigap kubalikkan tubuh tanteku hingga berhadapan langsung dengan diriku. Kemudian dengan leluasa kumulai menciumi susu yang di sebelah kiri sambil masih mengurut-urut susu di sebelahnya. Kemudian aku mulai mencucupi kedua puting susunya secara bergantian dan tanteku mulai terangsang dengan mengerasnya kedua susunya.
Tidak sampai di situ, rupanya tangan tanteku mulai menjelajahi ke bawah perutku berusaha untuk memegang kemaluanku yang sudah dari tadi mengencang.
Ketika dia mendapatkannya secara perlahan, dikocok-kocok batang kemaluanku secar perlahan dan tiba-tiba tanteku mengambil sikap jongkok namun sambil memegang kemaluanku yang lamayan panjang. Untuk diketahui, batang kemaluanku panjangnya kurang lebih 20 cm dengan diameter 3,5 cm.
Tanteku rupanya sedikit terkejut dengan ukuran kemaluanku apalagi sedikit bengkok, namun dengan sigap tapi perlahan tanteku mulai mengulum kemaluanku secara perlahan dan semakin lama semakin cepat. “Ah.. ah.. ah.. yak.. begitu.. terus.. terus..” erangku sambil memegangi kepala tanteku yang maju mundur mengulum batang kemaluanku. Kemudian karena aku sudah tidak tahan, tubuh tante kuangkat agar duduk di pinggir meja dimana tadi dia menulis, dan dengan sedikit gerakan paha tanteku kupaksa agar meregang.
Rupanya tanteku masih mengenakan CD dan dengan perlahan kubuka CD-nya ke samping dan terlihatlah gundukan kemaluannya yang sudah basah.
Secara perlahan kuciumi kemaluan tanteku dan kumain-mainkan klirotisnya. “Ah.. ahh.. Diko, Tante mau keluuaarr..” Beberapa saat kemudian rupanya tanteku akan mengalami orgasme, dia langsung memegangi kepalaku agar tetap di belahan kemaluannya dan kemudian mengeluarkan cairan surganya di mulutku,
“Crett.. crett.. cret..” mulutku sampai basah terkena cairan surga tanteku. Kemudian tanteku agak lemas namun masih kujilati kemaluannya yang akhirnya membangkitkan nafsu untuk bersetubuh denganku. Kuangkat tubuh tante ke bawah warung, dan dengan sedikit agak keras aku dapat merubah posisinya menelentang di depanku, kubukakan semakin lebar kedua kakinya dan mulai kuarahkan ujung kemaluanku ke mulut lubang kemaluannya.
Agak susah memang karena memang aku agak kurang berpengalaman dibidang ini namun rupanya tanteku dapat memahaminya. Dengan sabarnya dituntunnya ujung kemaluanku tepat di lubang kemaluannya. “Pelan-pelan ya, Diko!” lirih tanteku sambil menggenggam kemaluanku.
Ketika baru masuk kepala kemaluanku tanteku mulai agak meringis tetapi aku sudah tidak kuat lagi dengan agak sedikit paksa akhirnya kemaluanku dapat masuk seluruhnya. “Diko.. akh..” jerit kecil tanteku ketika kumasukkan seluruh batang kemaluanku di dalam lubang kemaluannya yang lumayan basah namun agak sempit itu sambil merapatkan kedua kakinya ke pinggangku.
Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur sambil meremas-remas dua susunya. Hampir tiga puluh menit kemudian gerakanku makin lama main cepat. Rupanya aku hampir mencapai puncak. “Tan.. aku.. aku mauu.. keluar..” bisikku sambil mempercepat gerakanku. “Dikeluarkan di dalam saja, Dik!” balas tanteku sambil menggeleng-gelengkan kecil kepalanya dan menggoyangkan pantatnya secara beraturan.
“Tan.. aku.. keluarr..” pekikku sambil menancapkan kemaluanku secara mendalam sambil masih memegangi susunya. Rupanya tanteku juga mengalami hal yang sama denganku, dia memajukan pantatnya agar kemaluanku dapat masuk seluruhnya sambil menyemburkan air surganya untuk ketiga kalinya.
“Cret.. cret.. cret..” hampir lima kali aku memuntahkan air surga ke dalam lubang kemaluan tanteku dan itu juga di campur dengan air surga tanteku yang hampir berbarengan keluar bersamaku. “Cret.. cret.. cret.. ahh..” tanteku melengkungkan badannya ketika mengeluarkan air surga yang dari lubang kemaluannya.
Akhirnya kami tergeletak di bawah dan tanteku secara perlahan bangun untuk berdiri sambil mencoba melihat kemaluannya yang masih dibanjiri oleh air surga. “Diko! kamu nakal sekali, berani sekali kami berbuat ini kepada Tante, tapi Tante senang kok, Tante puas atas kenakalan kamu,” bisik tanteku perlahan.
Aku hanya bisa terseyum, sambil menaikkan kembali celanaku yang tadi dipelorotkan oleh tanteku. Tanteku akhirnya berjalan keluar, namun sebelum itu dia masih menyempatkan dirinya untuk memegang kemaluanku yang lumayan besar ini.
Inilah pengalamanku yang pertama, dan sejak itu kami kadang mencuri waktu untuk mengulangi hal tersebut, apalagi jika aku atau tanteku ingin mencoba posisi baru dan pasti ketika Om-ku dan anak-anak tanteku berangkat sekolah. Sekarang hal itu sudah tidak kulakukan lagi karena tanteku sekarang ikut Om-ku yang mendapat tugas di daerah.
Untuk saudara-saudara sekalian yang mau membutuhkan jasaku bisa anda hubungiku lewat e-mail yang ada di sini asalkan anda adalah wanita tulen, kalau bisa seperti tanteku.
Cerita Sex,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Bokep,Cerita Panas,Cerita Hot,Cerita Seks Bergambar

The post Cerita Sex Ku Dengar Desahan Tanteku Bikin AKu Croot appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex SMA ku di buat Lemas Olehmu Shinta

$
0
0

Cerita Panas  SMA ini Terjadi Dengan judul ” Cerita Sex SMA ku di buat Lemas Olehmu Shinta ” Yang Hot Bikin Birahi Seks Anda Bangkit Gan.

Cerita Sexs – Setelah kami berkenalan, lalu kami berbicara sebentar di kantin SMA . Setelah tidak berapa lama, tiba-tiba dia berbisik di telinga saya, katanya, “Kamu cantik sekali deh Shinta..”, sambil matanya tertuju pada belahan dada saya. Muka saya langsung merah, kaget dan dadaku berdetak kencang.

Cerita Ngentot Gadis SMA Di Dalam Kelas

Cerita Sex SMA

Tiba-tiba terdengar suara “Pritt…!”, tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai, saya langsung mengajaknya balik ke lapangan.
Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong. Tiba-tiba dia menarik tanganku masuk ke dalam kelas 3 Fis 1, lalu dia langsung menutup pintu. Saya langsung bertanya padanya, ” Ada apa Indra…, babak ke-2 sudah mau mulai nih…, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu?”.
Dia tidak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi padaku, “Badan kamu bagus sekali ya Shin..”.
Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berbalik badan dan menatap matanya serta tersenyum padanya.

Dia langsung mencium bibirku dan saya yang belum pernah berciuman dengan cowok, tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Setelah kira-kira 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba dan meremas dadaku. Saya pasrah saja padanya, karena terus terang saya belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini. Tangannya masuk ke dalam baju cheers no.3-ku, dan mulai memainkan puting payudaraku, lalu dia menyingkapkan bajuku dan melepaskan rokku hingga saya tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja.

Lalu ia membuka baju basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalam saja. Tampak jelas di depanku bahwa “penis”-nya sudah tegang di balik celana dalamnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku ke dalam celana dalamnya. Saya merasakan “penis”-nya yang besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk membuka celana dalamnya, setelah saya membuka celana dalamnya, tampak jelas penisnya yang sudah ereksi. Besar juga pikirku, hampir sejengkal tanganku kira-kira panjangnya.
Baru kali ini saya melihat kemaluan cowok secara langsung, biasanya saya hanya melihat dari film biru saja kalau saya diajak nonton oleh teman-teman dekatku. Ketika saya masih terpana melihat penisnya, dia melepas BH dan celana dalamku, tentu saja dengan sedikit bantuanku. Setelah ia menyingkirkan pakaian dalamku, badannya yang tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih badanku di atas meja kelas dan ia mulai menjilati puting payudaraku sampai saya benar-benar menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tahu bahwa inilah yang akan terjadi padaku kalau saya benar-benar terangsang.

Lalu tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan clitorisku sambil sesekali mencubitnya. Saya yang benar-benar terangsang tidak bisa berbuat apa-apa selain mendesah dan menggeliat di atas meja. Cukup lama ia memainkan tangannya di kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih memainkan clitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, saya merasakan darahku naik ke ubun-ubun dan saya merasakan sesuatu kenikmatan yang sangat luar biasa, badanku meregang dan saya merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Indra tanpa ragu menjilati cairan yang keluar sedikit demi sedikit itu dengan nafsunya sampai hanya air liurnya saja yang membasahi kemaluanku. Badanku terasa lemas sekali, lalu Indra duduk di pinggir meja dan memandangi wajahku yang sudah basah bermandikan keringat.
Ia berkata padaku sambil tersenyum, “Kamu kelihatan capek banget ya Shin…”. Saya hanya tersenyum.

Dia mengambil baju basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, saya benar-benar kagum padanya, “Baik banget nih cowo”, pikirku. Seperti sudah mengerti, saya jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus-ngelus penisnya, sambil sesekali menjilati dan menciuminya, saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa bereaksi seperti itu, yang ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaku, dan cara yang kulakukan ini pernah kulihat dari salah satu film yang pernah kutonton.
Indra hanya meregangkan badannya ke belakang sambil mengeluarkan suara-suara yang malah makin membuatku ingin memasukkan penisnya ke dalam mulutku, tidak berapa lama kemudian saya memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk ke dalam mulutku, terasa benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk ke dalam mulutku, lalu saya mulai memainkan penisnya di dalam mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi, tanda kalau saya sudah benar-benar terangsang padanya.

Kira-kira 5 menit saya melakukan oral seks pada Indra, tiba-tiba badan Indra yang sudah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang keras sambil ia berkata, “aarghh…, Saya udah gak tahan lagi nih Shin…, Saya mau keluarr…”.
Saya yang tidak benar-benar memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan penisnya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan agak asin keluar dari lubang kemaluan Indra, saya langsung mengeluarkan penisnya itu dan seperti kesetanan, saya malah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap penisnya sampai cairan spermanya benar-benar habis. Saya duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Indra yang tiduran di meja sambil mencoba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah.

Saya hanya tersenyum padanya, lalu Indra bangun dan menghampiriku, Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan keadaan bugil dan basah berkeringat.
“Kamu cantik dan baik banget Shin”, katanya tiba-tiba. Saya hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Indra membalas dengan nafsu sambil memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata, “Shin…, boleh nggak Saya emm…, itumu…”.
“Itu apa Ndra?”, tanya saya.
“Itu…, masa kamu gak tahu sih?”, balasnya lagi.
sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar.
Kemudian Indra berkata, “Shin kamu ternyata masih perawan!”, saya hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluannya masuk ke vaginaku. Digerak-gerakan perlahan batang kemaluannya yang besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yang ada hanya ada rasa geli, nikmat dan nikmat ketika Indra menggoyangkan badannya maju mundur pelan-pelan saya tidak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan. Kemudian semakin cepat saja Indra memainkan jurusnya yang maju mundur sesekali menggoyangnya ke kiri ke kanan, dan dipuntir-puntir putingku yang pink yang semakin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dilempar ke daratan.

Keringat sudah membasahi badan kita berdua. Saya sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang, tapi saya rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil. “Ahh…, ahh…, ahh”, saya mendesah dengan suara kecil karena takut kedengaran orang lain. Kulihat wajah Indra yang menutup matanya dan terenggah-engah nafasnya.

Cukup lama juga Indra bermain denganku, memang benar kata orang kalau atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh…, aww…, aww”, geli dalam lubang kemaluanku tidak tertahankan. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku.
Oh, itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku. Badanku terasa rileks sekali dan mengejang. Mulutku ditutup oleh Indra mungkin ia takut kalau saya mendesah terlalu keras. Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karena ulah kita berdua. Saya masih merasakan bagaimana Indra berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya, lalu ia duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Saya menurut saja dan pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Indra memegang pinggulku dan menaik-turunkan diriku. Saya belum pernah saya merasakan kenikmatan yang seperti ini. Saya mendesah-desah dan Indra semakin semangat menaik-turunkan diriku. Lalu badan Indra mengejang dan berkata, “Shin saya mau keluarr”, sekarang malah giliranku yang semangat memacu gerakan tubuhku agar Indra bisa juga mencapai klimaksnya, tapi lama Indra mengeluarkan penisnya dan terdengar ia mendesah panjang, “Ahh Shin…, Saya keluar”. Kulihat air maninya berceceran di lantai dan sebagian ada yang di meja. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Ia berkata, “Kamu nyesel yah Shin?”, saya menggeleng sambil berkata, “Nggak kok Ndra…, sekalian buat pengalaman bagiku.”

Saya teringat kalau orang

Cerita Sex SMA,Cerita Dewasa,Cerita Mesum,Cerita Hot,Cerita Ngentot,Cerita Bokep,Cerita Seks Terbaru,Cerita Sex Bergambar,Cerita Sex Seadarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Perawan,Cerita Sex Selingkuh,Cerita Sex Pasutri.

The post Cerita Sex SMA ku di buat Lemas Olehmu Shinta appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Angan-angan seorang Suami

$
0
0

Cerita Sex Dewasa ini Berudul ” Cerita Sex Angan-angan seorang Suami ” Yang Hot Serta Panas Bikin gairah naik gan.

Cerita Sexs – Namaku Mia, karyawati sebuah bank swasta terkenal, yang semenjak beberapa lama aku mengalami frigiditas dalam persetubuhan, terutama sejak melahirkan anak pertamaku. Atas anjuran suamiku, aku dibawa suamiku ke dukun yang bernama Ki Alugoro yang bermukim di desa kecil di luar Jakarta untuk menyembuhkan frigiditasku.

Cerita Sex Angan-angan seorang Suami

Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Cerita Sex Panas,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita Hot,Cerita Mesum
Sejak itu, setelah sembuh, gairahku untuk bersetubuh malah jadi menggebu-gebu, mungkin karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Alugoro, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).
Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Alugoro memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Alugoro, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.
Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Alugoro dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya? Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Alugoro yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.
Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.
Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Alugoro tempo hari. Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Alugoro tempo hari.

Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Alugoro tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Alugoro, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.)
Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Alugoro yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.
Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.
Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.
”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.
”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Alugoro tempo hari” janjinya lebih lanjut.
Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.
”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.
Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Edo untuk menginap di sini malam ini”
Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Edo teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar. Terus terang kuakui bahwa penampilan Edo sangat oke.

Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo. Walaupun Edo adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia. Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.
Ketika Edo datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah. Tubuhku memang ramping dan berisi.

Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik. Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin.
Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Edo dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri.

Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Edo saja di rumah. Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.
Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Edo mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.
”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.
”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.
Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima.

Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain. Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Alugoro kan dalam rangka penyembuhan?).
Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.
Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Edo kelihatan terpana untuk beberapa saat.
Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.
Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.
Melihat itu, Edo mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur. Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Edo dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.
Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Edo mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Edo mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas. Tangan Edo yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.
Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Edo. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya. Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Edo termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.
Kini Edo mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Edo. Kini Edo telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.
Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.
Kulirik Edo penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.
Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.
Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Alugoro dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.
Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Edo.
Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Edo yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Edo mulai menggembung besar.

Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Edo ini. Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Edo yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Edo yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.
Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.
Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Edo pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.
Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Edo, tiba-tiba Edo berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Edo benar-benar bertelanjang bulat.
Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Edo dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Edo ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri. Aku betul-betul terpana melihat kontol Edo yang sangat besar dan panjang itu.

kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Alugoro aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar). Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.
Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.
Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu. Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Edo, aku agak tidak enak hati.
Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya. Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.
Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.
Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Edo, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.
Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Edo yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Edo yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.
Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.
Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Edo tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.
Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.
”Do…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.
Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Edo berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku. Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat.

Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.
Beberapa saat Edo melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya.

Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Edo menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.
”Oocchh.. Ddoo, please..” pintaku memelas.
Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Edo dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.
”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.
Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Edo mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..
Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.
Perlahan-lahan Edo mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.
Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.
Tangan Edo yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.
Pada saat Edo mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… Eddooo…… ppelan-ppelan Ddooo… ssshhhh…… desisku gemetar. Edo lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Edo melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya.

Setelah itu kontol Edo mulai terasa mendesak masuk dengan mantap. Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Edo sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.
Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.
Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Edo ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.
Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Edo masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.
Ketika hampir seluruh batang kontol Edo telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Edo. Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Edo seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut.

Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Alugoro, akan tetapi karena aku merasakan kontol Edo memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Alugoro, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.
Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Alugoro dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.
Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Edo erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Edo. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar. Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Edo menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.
Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.
Begitulah beberapa kali Edo melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku. Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Edo yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Edo melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.
Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.
Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.
Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Edo.
Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Edo sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Edo, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.
Tiba tiba Edo semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.
Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat. Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Edo yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Edo. .
”Ooukkhhss.. sshhh.. Ddoo ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Ddoo… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku. .
”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Edo mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.
Gejolak birahi Edo ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Edo terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.
”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.
Mataku memandang Edo dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.
Edo kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Edo tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.
Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Edo, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku, ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Ddoo…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri.

Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.
Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyedot, saling bergumul.
Edo mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya, pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Edo masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Edopun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku
Edo melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.
Edo mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Edo terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Edo langsung menyedot pentil susuku yang begitu menantang itu.
Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.
Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Edo yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
Edo begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.
”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Ddooo…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Edo, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.
Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.
Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Edo erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.
”Aaaaccchhh…… Dddooo… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.
Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.
kontol Edo masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Edo menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.
Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Edo yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……
”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku
Kemudian untuk beberapa saat Edo masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.
Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.
Setelah agak beberapa lama, Edo mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya, Edo menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.
Suamiku dengan segera menggantikan Edo dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.
Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Edo, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar. Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Edo yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku.

kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.
Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat. Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.
Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Edo yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak. Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Edo. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.
Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.
Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Edo yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Edo menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.
Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Hal ini membuat Edo semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.
Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…
”Dddooo…… oooccchhhh… aacchhh… Ddooo… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.
Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Edo menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.
Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Edo yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.
Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Edo ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.
Kemudian Edo melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyedot-nyedot pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.
Kali ini rupanya Edo ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Edo membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.
Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Edo dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Edo dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya. Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.
Sementara itu Edo dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”
Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Edo dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.
Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.
”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Edo.
Tapi ternyata Edo belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar. Selanjutnya Edo mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.
Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Edo mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku. Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Edo yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.
Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Edo yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.
Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Edo yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)
Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Edo tiba juga pada puncaknya.
”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.
Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.
Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Edo masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.
Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Edo mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.
Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.
Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.
Kulihat kontol Edo mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Edo segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali.

Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar. Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.
Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Edo sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.
Edopun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!
Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.
Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Edo. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu. Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Edo. Kuakui malam itu Edo memang hebat.

Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku. Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Alugoropun tidak sehebat ini, karena dengan Edo aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Alugoro cuma sekali. Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Edo masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan. Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Edo masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.
Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Edo tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Edo berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.
Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.
Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan. Keadaan ini membawa hubunganku dan Edo semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Edo sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.
”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.
Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!
Sampai di suatu hari, Edo membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.
Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.
”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Edo bersetubuh dengan cewek lain.
”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.
Aku malah menambahkan usul kepada Edo, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Alugoro maupun dengan Edo, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.
Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.
Ketika hal itu aku katakan pada Edo, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?
Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.
Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.

Cerita Sex Suami,Cerita Seks Selingkuh,Cerita Dewasa,Cerita Hot Sex,Cerita Mesum Panas,Cerita Bokep Terbaru

The post Cerita Sex Angan-angan seorang Suami appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Aku Temanku Dan Om Hans

$
0
0

Cerita threesome 2017, Cerita sex abg, cerita dewasa mahasiswi, seks mahasiswi hot – Sejak pertama kali aku ngesex dengan Bapak kostku, om Hans, aku tak yakin apakah selaput memekku robek atau tdk. Karena saat itu aku tak merasakan sakit dan tdk mengeluarkan darah sedikitpun. Yg jelas sejak kejadian itu aku jadi ketagihan ngesex. Repotnya aku tak bisa memenuhi kebutuhan sex ku ini kepada pacarku yg sebangku kuliah, pacarku orangnya alim dan selalu membatasi diri dalam berpacaran

cerita-sex-sedarah-gairah-sex-adik-kandungku

Cerita Sex Aku Temanku Dan Om Hans

Om Hans pintar memainkan sandiwara dalam pergaulan sehari-hari di rumah. Om Hans memperlakukanku secara wajar, di hadapan teman-teman kostku yg lain maupun di hadapan istrinya. Jika sedang tdk ada kuliah dan di rumah kosong (kecuali pembantu), aku hampir selalu memuaskan hasratku. Dan untuk keamanan, aku selalu sedia kondom yg kusimpan di lemariku.

Dan Silvi (nama samaran) adalah sahabat karibku yg tinggal sekamar denganku yg sekarang entah berada dimana, karena sejak kami lulus dari bangku kuliah 10 tahun yg lalu, kami tak pernah berhubungan lagi, dan mudah-mudahan dia membaca cerita sex terbaru ini sekaligus bernostalgia bersama.

Pada suatu ketika Silvi pulang dari kuliah. Seperti biasa dia langsung masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu. Silvi langsung melepas sepatu dan dan mengganti pakaianya dengan celana minim dan t-shirt ketat. Dia nampak seksi dengan pakaian itu, toketnya tampak montok, di tambah raut wajahnya yg cantik, aku yakin para lelalki banyak yg meliriknya

Silvi tiba-tiba mengambil sesuatu dari pinggir bantal yg ku pakai, aku terkejut ketika aku melirik barang yg baru di ambilnya.

“Ras, ini milik siapa..?” matanya melotot, mulutnya terbuka penuh kekagetan.

Aku bingung mau menjawab apa, aku masih mencoba menenangkan hatiku. Di ujung jarinya masih dipegangnya kondom yg berisi cairan putih.

Memang ini kecerobohanku, biasanya setelah ngesex selalu aku bungkus dengan tissu dan langsung ku buang. Tp kali ini aku benar-benar lupa setelah ngesex aku ketiduran sehingga lupa membuang benda berharga itu.

“Sama cowokmu..?”

Aku hampir mengangguk, tetapi mulutku berbicara lain,

“Om Hans..” jawabku singkat.
“Owh.., hebat banget kamu, ceritain dong, kupikir kamu alim, sungguh aku nggak menygka kalau kamu juga udah pinter. Kamu curang, aku selalu jujur dan cerita apa adanya sama kamu, Ehh nggak taunya kamu malah lebih pinter dariku.” Silvi terus nerocos sambil merebahkan tubuhnya di sebelahku
“Sudah berapa kali kamu ngesex sama Oom Hans..?”

Aku maklumi protes dan rasa penasaranya, karena selama ini Silvi selalu terbuka denganku. Dia selalu menceritakan hubungan seks nya dengan cowoknya sedetail-detailnya. Sedangkan aku sama sekali tak pernah bercerita tentang hubunganku dengan om Hans bapak kostku itu karena rasa malu.

Sejak kejadian itulah aku mulai menceritakan aktifitas sex kami kepadanya, aku menceritakan bagaimana pengalaman pertamaku yg tanpa rasa sakit dan tanpa darah, bagaimana om Hans mengajariku dengan penuh kesabaran. Dan kuceritakan pula bagaimana Om Hans itu begitu perkasanya di atas ranjang, bahkan beberapa kali aku mengalami orgasme lebih dari 1 kali.

Pernah suatu kali aku menceritakan pengalamanku yg tak dapat kulupakan sampai saat ini (sekarang aku sudah punya 2 anak yg sudah besar-besar), yaitu ketika kami hanya berdua, aku dan om Hans ngesex di kursi sofa ruang tamu. sungguh pengalam yg sangat fantastis.

Om Hans duduk bersandar ke sofa, sedangkan aku dalam posisi jongkok di pangkuanya menghadap ke arahnya, kemaluan kami berdua menyatu, saling mengocok dan menekan, menjepit dan menggoyang. Dan pergumulan kami di akhiri dengan erangan-erangan kenikmatan. Sungguh pengalaman yg sangat luar biasa. Sampai sekarang pun aku selalu menghayalakn dan memimpikanya.

Hingga suatu saat Silvi mengusulkan sesuatu yg membuatku termenung. Memang awal usulanya itu masih bersifat candaan, tetapi akhir-akhir ini ia semakin mendesakkan kemaunya. Bahkan sambil bercanda ia mengancamku akan memberitahu kisahku ini ke cowokku. Aku butuh waktu seminggu untuk memikirkanya, aku belum rela untuk berbagi kenikmatan dengan sahabatku ini, tetapi lama-lama aku tergelitik, apalagi Silvi selalu merayuku dan menghayalkan kenikmatanya bagaimana kalau kami negsex bertiga. Dan akhirnya aku pun mengiyakanya.

Seperti yg sudah kuduga sebelumnya, om Hans juga mengiyakanya gagasan ini. Dan dipilihnya waktu yg paling tepat, yaitu ketika istri om Hans sedang mengunjungi orangtua nya di semarang jawa tengah. Dan tempat yg yg telah di sepakati adalah di kamar tidur om Hans.

Sekitar jam 10 malam, ketika penghuni kost lainya sudah masuk kamar masing-masing. Aku pun langsun masuk kamar om Hans tanpa satu orang pun yg melihat. Om Hans sudah menunggu sambil nonton tv di kamar menyambutku dengan pelukan dan ciuman yg hangat.

Tak lama kemudian Silvi datang menyusul, dia terlihat canggung dan hilang sifat lincahnya. Ku bimbing dia ke arah om Hans. Om Hans memeluk Silvi dan mecium keningnya. Rasa canggung Silvi di cairkan oleh Om Hans dengan obrolan dan candaan ringan. Karena kulihat om Hans maupun Silvi sungkan untuk memulainya, maka aku pun berinisiatif untuk memulainya.

Kubimbing Om Hans ke ranjang yg sangat luas, kuraba dan kuciumi dia. Kami berciuman, saling meraba cukup lama dan nafsu birahiku mulai naik ketika jari-jarinya meremas-remas toketku. Kulihat Silvi masih duduk pasif di pinggir ranjang memperhatikan kami. Kulepas pelukanku dan kutarik tangan Silvi ke arah kami, dan dia segera masuk ke dalam rengkuhan om Hans

Walaupun nafsu birahiku sudah mulai tinggi, tetapi kugeser posisiku untuk memberi kesempatan pada Silvi menikmati belaian om Hans. Tubuh Silvi menindih om Hans dengan posisi miring memberi kesempatan toket kirinya untuk diremas, kedua pahanya menjepit paha kanan om Hans, bahkan dari gerakan pinggulnya aku yakin Silvi sedang menggesek-gesekkan selangkanganya di paha om Hans

Kudekati Silvi, kubuka kancing bajunya, ia menghentikan sejenak kegiatanya untuk memberikan kesempatan aku melucuti pakainya, dan dalam sekejap di sudah dalam keadaan bugil. seperti diriku dia juga tdk memakai bh maupun celana dalam. Tubuh Silvi memang benar-benar indah dan aku selalu mengagumi tubuhnya itu, karena sebagai teman sekamar, aku sudah terbiasa melihat kepolosanya itu. Hanya ada stu hal yg belum pernah aku lihat, yaitu bibir memeknya tampak sedikit membengkak dan warna kemerahan membayang di balik bulu memek yg tdk terlalu lebat dan tertata rapi.

Om hans segera meraih toketnya untuk mencium sekaligus meremas-remasnya, Silvi tampak menikmati permainan om Hans, Tangan silvi kulihat mulai meraba pangkal paha om Hans yg masih tertutup piyama. Aku sebenarnya melihat adegan-adegan itu sangat membuatku merangsang, apa lagi ketika Silvi dan om Hans sudah bugil, dan pergumulan mereka semakin hot dimana dalam posisi tidur terlentang di tengah tempat tidur yg luas dan harum. Om hans menjilat dan mencium memek Silvi dengan lidah dan bibirnya, sedangkan Silvi dengan posisi setengah jongkok di kepala om Hans mendesah merintih kenikmatan sambil menunduk meilihat memeknya yg sudah membengkak.

Kulucuti baju dan celanaku, aku rasakan kedua toketku sudah mulai menegang dan memekku sudah terasa basah oleh lendir kenikmatan. Kudekati batang k0ntol om Hans yg sudah tegang mengeras dengan kepala k0ntolnya yg mengkilat, sebuah pemandangan yg buatku sangat indah. Kupeganf batang k0ntolnya, kadang ku cium kepala k0ntolnya.

Tak seperti biasanya, kali ini aku tak berani memainkannya seperti yg di sukainya. Aku tdk menciuminya, menjilatinya atau menghisap-hisap batang k0ntolnya. Karena aku sadar, bahwa pergumulan ini masih panjang. Kali ini om Hans akan ngesex bersama 2 orang wanita muda yg sedang haus-hausnya. Aku takut kalau om Hans akan keluar sebelum waktunya

Ketika erangan-erangan silvi makin keras, dan gerakan pinggulnya terlihat semakin liar, om Hans segera mengakhiri sejenak permainan. Om Hans bangkit dan membimbing Silvi untuk merbahkan tubuhnya di sampingnya berbantal lengan kirinya. Direngkuhnya aku, sambil mecium bibirku tangan kananya merangkulku dan meraba punggungku. Kunikmati permainan lidah Om Hans, kadang lidah om Hans menjalar ke dalam mulutku, kadang lidah kami saling beradu.

Kubiarkan Silvi menjulurkan tanganya ke arah toketku untuk ikut meremas-remas toketku, karena menambah kenikmatan yg kurasakan. Bahkan ketika Silvi bangkit dan jari-jarinya menyibak bibir memekku yg sudah basah, aku malah mengangkangkan lebar-lebar kedua pahaku. Aku sama sekali tdk merasa risih, bahkan sebenarnya aku ingin melakukan lebih dari menggesek-gesek kelentitku. Aku ingin mulut Silvi yg sensual itulah yg melakukan.

Om Hans bangkit dari posisi tidurnya, dilihat dari sikapnya aku segera tau bahwa om Hans sudah akan meyudai pemanasan yg bagi kami terasa sangat menyenangkan, walapun sebenarnya Silvi sudah dalam posisi terlentang dengan kaki yg ditekuk dan kedua pahanya sudah di buka lebar-lebar, sehinga menampakkan semburat magma merah dari belahanya memeknya.

Om Hans masih menikmati tubuh indah itu dengan kedua matanya sambila tanganya meraba-raba paha Silvi, Tubu om Hans masih terlihat kokoh. Aku tak pernah bosan memandangnya, entah sudah berapa kali aku menjamah dan menikmati tubuh laki-laki itu. Aku lah yg tdk sabar melihat adegan sejoli ini berlama-lama, kuraih batang k0ntol om Hans dan kubimbing ke arah lubang memek Silvi. Kepala Silvi sedikit mendongak ketika batang k0ntol om Hans mulai menusuk lubang memeknya, mulutnya mendesah halus. Jika sedang ngesex bersamaku, om Hans selalu memulai dengan tdk memasukkan penuh batang k0ntolnya, tetapi hanya kepala k0ntolnya saja, kemudian mencapkan berulang kali ke arah atas di belakang kelentit, memutar dan menggoyangnya.

Demikian juga yg dilakukan kepada Silvi, sodokkan-sodokkan ringan itu membuat Silvi makin mendesah-desah nikmat, di sertai sapuan lidah di bibirnya sendiri. Lututnya mulai bergerak-gerak dan kadang-kadang pingkulnya di angkat mencoba menenggelamkan batang k0ntol itu, tetapi selalu gagal. Aku tak dapat menahan diri, tanganku kuremaskan ke toket Silvi yg bergoncang halus, bahkan lama-lama jariku menggesek-gesek kelentit Silvi yg tdk lagi medesah tetapi sudah mengerang-ngerang

“Om Hanss.. masukkan yg dalam batang k0ntolnya, sampai terbenam semua…” Silvi mengiba sambil tanganya menekan pantan om Hans

Dan Silvi mengerang panjang ketika batang k0ntol om Hans menusuk makin dalam sampai kepangkalnya.

Kulihat dengan jelas sepasang manusia sedang melakukan hubungan badan, sang perempuan sambil mendekap pasanganya, mulutnya mengerang dan merintih kenikmatan. Sang laki-laki dengan tubuh penuh peluh mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desahan nikmat terdengar dari mulutnya. Sesekali sang laki-laki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Silvi mulai liar, kedua kakinya mendekap tubuh om Hans dengan kuat, pinggul di angkat ke atas seakan menyatu dengan lawan mainya, dagunya mendongak disertai erangan panjang,

Kulihat di depan mataku sepasang manusia sedang malakukan persetubuhan, sang wanita sambil mendekap pasangannya, mulutnya merintih dan mendesis. Sang lelaki dengan tubuh yg berkeringat mengayunkan pinggulnya ke atas ke bawah, kadang desis kenikmatan juga terdengar dari mulutnya. Sesekali sang lelaki dengan mata penuh nikmat menatap kosong kepadaku. Aku mundur ketika Nani mulai liar, kakinya mendekap tubuh Oom Pram dengan kencang, pinggul diangkat ke atas seakan ingin menyatu dengan lawan mainnya, dagunya mendongak disertai lenguhan panjang,

“Oooorrrggggghhhhh…”

Saat-saat indah Silvi sudah terlewatkan, beberapa saat om Hans masih menindih tubuh Silvi, dibelainya rambutnya dan di cium lembut bibirnya. Sebenarnya pada saat yg sama memekku sudah berdenyut nikmat, aku sudah sangat terangsang, tp aku masih harus bersabar beberapa menit untuk memberi kesempatan om Hans mengambil nafas dan melepas lelah sejanak. Walaupun aku tau pasti bahwa dia belum mencapai klimaks.

Aku segera turun dari ranjang, kuambil kondomku, kubersihkan dengan lembut batang k0ntolnya yg basah oleh lendir kenikmatan Silvi. Kupakaikan kondom itu di batang k0ntolnya. Beda dengan Silvi yg tdk menggunakan alat itu, dia lebih menyukai pil KB yg diminumnya secara rutin, karena hubunganya denga cowoknya.

Kulihat om Hans sambil terlentang memperhatikan apa yg sedang kulakukan, mulutnya mendesah nikmat ketika batang k0ntol yg sudah terpakaikan kondom itu kukulum dan ku hisap. Dalam nafsuku yg sudah memuncak itu, aku tak perlu pemanasan lagi, aku segera ambil posisi dengan berjongkok di atasnya, kemaluan kami sudah saling berhadapan nyaris menyentuh. Aku masih sempat bermain di luar sebentar, sebelum batang k0ntolnya kumasukkan semua dalam lubang memekku.

Kukerutkan otot-otot memekku untuk mencengkram batang k0ntolnya. Bersamaan dengan itu kugoyangkan pinggulku sambil kutarik ke atas sampai ke leher k0ntolnya. Kemudian dengan cara yg sama kelakukan dengan arah ke bawah dengan irama yg sudah harmonis. Posisi ini adalah posisi kesukaanku. Toketku terhimpit di dadanya, perutku menggesek-gesek perutnya dan desah kenikmatan kami semakin menyatu.

Aku merasakan gesekan-gesekkan otot dan kulit batang k0ntolnya di dalam lubang memekku, rasahanya sungguh nikmat sekali, kepala k0ntolnya yg besar itu menusuk-nusuk dinding rahimku makin menambah kenikmatan yg kualami. Bagian dalam memekku berdnyut makin dalam. Aku mengerang panjang, kutepuk pundaknya dan ia segera mengerti intuk menghentikan sodokkanya. Sementara aku juga menghentikan gerakkanku dan menikmati denyutan di dalam mememekku. Aku mengalami orgasme ringan, aku tak ingin permainan cepat usai, baru 20 menit kami negsex, biasanya aku tahan lama sekali. Mungkin karena aku melihat dan terlalu meresapi permainan Silvi tadi.

Aku masih menindih tubuh om Hans, batang k0ntolnya masih di dalam lubang memekku yg masih menjalar rasa nikmat.

“Om…. nikmat sekali. Aku pengen main lama…lama sekalii…!!! kucium pipinya dan kudekap erat tubuhnya.

Dan ketika om Hans mulai menyodokku lagi dari bawah, segera kutepuk kembali pundak om Hans,

“Ooohhhh, jangan dulu Om.., Laras belum turun….”

Kurabahkan kepalaku di samping kepala om Hans, kudekap tubuhnya yg perkasa, kuluruskan kakiku sehingga paha kami saling menmpel, dengan posisi ini aku merasa menyatu denganya. Batang k0ntolnya masih tetap di dalam lubang memekku

Wajahku berahdapan dengan Silvi yg dari tadi melihat permainan kami, tangan kirinya meramas-remas toketnya sendiri, sedangkan tangan kananya mengelus-elus kelentitnya sendiri. Gairah Silvi mulai bangkit lagi, wajahnya menampakkan kenikmatan masturbasinya. Dan dalam sekejap tubuh yg penuh peluh sudah dihadapanku dengan posisi pish up, kedua tanganya berada di samping tubuhku, kedua kakinya lurus dan merapat. Batang k0ntolnya sangat besar dan mengeras masih terasa menekan dalam lubang memekku.

Kubuka lebar lebar kedua pahaku, karena aku tau bahwa om Hans akan segera menusuk-nusuk lubang memekku dengan batang k0ntolnya, kuimbangi dengan cengkraman-cengkraman otot memekku, kurasakan nyeri kenikmatan dari bawah tulan memekku. Ooohhhhhh…,, aku mulai mendesah, kugoyangkan pinggulku, dan kuremas-remaskan dan kuhisap habis batang k0ntolnya, aku merintih tdk tahan, om Hans medesah.

Aku di kocok dengan goyangan ke kanan kadang ke kiri, kadang di tekan lurus kebawah. Rasa geli bercampur nikmat makin merambat di seluruh kemaluanku. Kakiku sudah terangkat tinggi menggapit pinggangnya, pinggulku selalu melekat kuat dengan pinggulnya. Pangkal kemaluan kami8 saling melekat, kelentitku bergetar hebat. Om Hans mendekap kuat, dilumatnya mulutku, nafasnya terengah-engah tak beraturan, sodokkan batang k0ntolnya menghujam kencang dan dalam, bersamaan dengan itu terasa denyutan hebat dalam lubang memekku. Dia telah menyemburkan lendir kenikmatanya.

Bersamaan dengan itu ku lepas pula keteganganku. Kutahan erangan kenikmatanku

“Om Hans…,, oohhh..”

Aku tergolek lemas di sebelah Silvi yg sedang menacapi klimaks dalam masturbasinya. Malam yg begitu indah yg sampai saat ini aku masih sering melamunkanya. Cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot, cerita mesum, cerita sex abg, cerita dewasa remaja, cerita hot 2017, cerita sex terbaru

The post Cerita Sex Aku Temanku Dan Om Hans appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex ABG Kelas Tiga SMP Hiperseks

$
0
0

Cerita abg hypersex, abg maniak sex, cerita hiperseks 2017, cerita pelajar lesbian – Cerita ini ketika aku masih duduk di bangku sekolah kelas tiga SMP dan sekarang sudah hampir masuk di bangku kuliah, tinggal nunggu pengumuman saja. Namaku Ajeng umurku 15 thn. Tp entah kenapa postur tubuhku berbeda dengan teman-teman seumuranku. Dengan tinggi badan 163cm dan berat badan 45kg, aku tergabung di tim basket sekolahku yg sering tampil di kejuaraan-kejuraan antar sekolah. rambutku hitam panjang sebahu, kulitku putih mulus, dan berdada montok 34B.

cerita-ngentot-gadis-sma-yang-lugu

Cerita Sex ABG Kelas Tiga SMP Hiperseks

Aku mengenal yg namanya sex sejak aku duduk dibangku kelas dua SMP, waktu itu aku masih pacaran dengan seorang mahasiswa. Sejak saat itu gairah sex ku mulai meningkat. Hampir setiap hari kami ngesex. Namun sejak aku putus dengan pacarku, aku kehilangan orang yg dapat memenuhui kebutuhan sex ku. Sebagai gantinya aku sering melakukan masturbasi bila aku sedang horny.

Aku terbiasa tidur dalam keadaan bugil, hanya dilapisi selimut agar nggak kedinginan. Kalu sudah begitu aku pasti akan berfantasi sedang ngesex dengan seorang teman teman-teman sekolahku. Fantasiku tdk hanya teman laki-laki, tetp jg wanita-wanita yg cukup cantik dan seksi. Mungkinkah aku hiperseks?

Dibalik selimutku, aku sering menusukkan jari-jariku kedalam lubang meqiku, kemudian memainkan itilku hingga aku mancapai klimaks. Tak jarang aku memasukkan sikat gigi ke dalam lubang meqiku, kemudian jari-jariku memilin-milin putingku yg aku lakukan dengan tempo yg lambat.

Aku membayangkan saat itu sedang di entot oleh teman sekolahku, hingga akhirnya aku mencapai klimaks. Kemudian sikat gigi yg basah oleh cairan kenikmatanku aku oles-oleskan ke sekitar puting toketku yg sudah mengeras. Itu semua kulakukan berulang kali hingga tubuhku terasa lelah. Kedua orang tuaku tak pernah tau hal itu, karena merka sangat sibuk dengan kerjaanya, lagipula kamarku cukup mendukung. Bahkan ketika aku ngesex dengan pacarku dulu, tempatnya jg di kamarku.

Pagi itu aku bangun dalam keadaan bugil, dan sikat gigi masih mencancap di lubang meqi dan cairan kenikmatanku tampak masih meleleh keluar, puting toketku terasa lengket, cukup banyak aku orgasme tadi malam. Aku tersenyum sendiri melihat diriku di cermin, kemudian aku bangkit dan membiarkan sikat gigit itu masih menancap di lubang meqiku. Aku masuk ke kamar mandi yg kebetulan berada di dalam kamarku. Kemudian aku siram tubuhku dengan shower, terutama bagian toket dan meqi. Ketika aku mencabut sikat gigi itu dari dalam lubang meqiku, tiba-tiba aku mulai terangsang lagi, segera aku semprot lubang meqiku dengan shower sambil tanganku meremas-remas toketku dengan sabun, cukup lama aku hingga aku mencapai klimaks. Setelah itu aku mandi seperti biasa.

Hari ini di sekolahku ada pelajaran olahraga. Aku sangat menyukai pelajaran itu, selain aku mahir olahraga, pasti aku akan jadi pusat perhatian cowok-cowok.

Jam pelajaran olah raga telah seleseai kami cewek cewek segera ganti pakaian. Kami segera menuju ke loker ganti. Duuuhhhh… penuh banget… terpaksa aku ganti di toilet. Segera aku berlari menuju toilet, meskipun toilet tp cukup bersih. Aku lihat toilet kosong, aku maklum karena kelas lain masih pelajaran, lagipula letak toilet ini lumayan jauh dari kelas-kelas. Segera saja aku masuk, ketika mau aku kunci ternyata kuncinya rusak. ” ya udah deh nggak usah di kucni, lagian sepi jg” kataku dalam hati.

Aku mulai melepas seragam olaharagaku, lumayan susah membuka bagian atasnya “bajunya yg kekecilan atau dadaku yg kebesaran ya?” gumamku..

Akirnya aku berhasil jg melepasnya, tetp bh ku menjadi acak-acakkan, puting toketku menyembul keluar. “biarkan aja dulu ah” pikirku, lalu aku melepas celana olah raga ku. Aku melihat cd ku basah oleh cairan kenikmatanku. “loh.. kok aku keluar yaa… padahal aku nggak ngapa-ngapain.. pantesan puting toketku keras banget” gumamku .

Segera aku mengambil tissu di toilet kemudian dengan pelan aku membersihkan meqiku. Tiba-tiba aku didekap dari belakang, kontan aja akau terkejut.

“Heeiiiii…Apa-apaan nich…!!” jeritku sambil membalikan badan

Tiba-tiba mulutku di sumpal dengan tangan dan aku melihat Fajar

“Fajaarrr!!” teriakku..

Karena mulutku di sumpal dengan tanganya, suaraku bagaikan tak keluar.Fajar adalah cowok tajir yg naksir aku, rupanya dia ngikuti aku dari tadi. Fajar kemudian membawaku ke toilet sebelah, kami berdua masuk dan Fajar menutup dan mengunci pintu toiletnya, rupanya pinti yg ini bisa di kunci, Siaalll!! rutukku dalam hati.. Tiba-tiba Fajar mengeluarkan sebilah pisau dari kantong celananya dan menempelkan di leherku.

“Diem loe terus ikutin perintahku” bentaknya sambil memepetku ke tembok

Fajar mengeluarkan tali kemudian mengikat kedua tanganku, aku hanya diam, takut sama pisaunya. Fajar melepas sepatu dan kaus kakiku dan melelempar ke toilet sebelah. Tanganku di ikat ke engsel pintu bagian atas hingga kahirnya tanganku tergantung ke atas, dengan posisi itu Fajar bisa bebas melihat tubuhku yg setengah bugil.
“Tubuh loe bener-bener indah… toket loe bikin gue horny” bisiknya di telingaku sambil memegang toketku

Lalu Fajar dengan pisaunya memutus tali bh ku dan tali celana dalamku. Dengan sekali tarik, aku sudah bugil di depan Fajar. Fajar melempar pisau keluar toilet dan segera mendakat, langsung memegang toketku dan meremasnya

“Auuww..duuhhhhh.. jangan keras-keras donk..sakit tauuk” rintihku pada Fajar, rupanya Fajar belum pernah ngesex sebelumnya, masih perjaka rupanya dia, diam-diam aku tersenyum.
“Eh maaf.. Sakit baget ya..” dia minta maaf, bodoh banget ya?

Llu Fajar melepas semua pakainya, sehingga dalam beberapa detik dia suda bugil. Aku melihat batang penisnya sudah tegang mengeras dan berdenyut-denyut. Fajar mendekat dan mengelus toketku sambil memilin-milin puting toketku yg sudah mengeras sejak tadi.

Tiba-tiba Fajar menempelkan batang penisnya ke bibir meqiku, dan menekanya ke dalam. Karena belum berpengalaman maka Fajar selalu meleset menusukkan batang penisnya ke dalam lubang meqiku. Karena kasihan denganya aku buka lebar kakiku ketika Fajar mencoba untuk yg ke 5 kalinya. Batang penis melesak ke dalam lubang meqiku, dan aku lihat Fajar merasa surprise banget, dan Fajar membuka mulutnya sambil mendesis.

“Ochh.. Ochh.. Ochh..” desah Fajar setiap menyodok batang penisnya ke dalam lubang meqiku.

Aku hanya diam saja. Batang penis Fajar sudah masuk semuanya dan dia mulai mengocok keluar masuk batang penisnya di dalam lubang meqiku. Aku sengaja diam saja, karena kalau aku ikut menggerakkan pinggulku, aku percaya Fajar akan langsung keluar. Ternyata belum ada sepuluh goyangan, Fajar sudah ejakulasi di dalam lubang meqiku. Rupanya Fajar nggak bisa menahan lebih lama lagi. Cukup lama dia menancapkan batang penisnya di lubang meqiku, mungkin untuk merasakan sensai ejakulasi yg baru dia alami. Aku hanya tersenyum saja ketika dia menatapku saat dia menarik keluar batang penisnya dari dalam lubang meqiku.

“Kok cuma sekali aja Jar” tanyaku menantang
“Loe mau lagi?” balasnya, nampaknya pertanyaan pancinganku mengena
“Iya dong, tp aku yg mengendalikanmu, gimana” usulku
“Maksud loe apa….” tanya Fajar nggak ngerti
“Lepas ikatan di tanganku terus kamu ikutin perintahku” kataku sambil tersenyum binal.

Rupanya Fajar baru mengerti, dia kemudian melangkah keluar untuk mengambil pisau yg tadi di buangnya, kemudian memotong ikatan tali di tanganku.

“Bersihin batang penis loe dulu gih” pintaku ke Fajar yg kemudian segera dibersihkan dengan tissu toilet.

Di saat aku melihat Fajar membersihkan batang penisnya menggunakan tisu, libidoku menaik cepat hingga aku hampir tak bisa mengendalikan diri. Tak lama kemduian Fajar selsai membersihkan batang penisnya.

“Loe duduk di kloset, shut up, and look me!” perintahku.

Didepan Fajar aku mulai menari. Menari? Ya menari, aku menari erotis di depan Fajar. Aku mengelus-elus dan milin-milin puting toketku kemudian jari-jariku ku masukkan ke dalam lubang meqiku lalu aku jilat cairan kenikmatan yg membasahi jari-jariku, sambil tetap menari. Lalu aku meyandarkan tubuhku ke tembok lalu berlutut di lantai, kemudian sambil merangkak aku mendekati Fajar, aku melihat batang penisnya sudah tegak mengeras dan berkedut-kedut.

Aku merangkak medekati batang penis Fajar, kemudian menggenggam dan menjilati kepala penisnya, kemudian menyiumnya, sesekali aku memasukkan kepala penisnya ke dalam mulutku kemudian mengeluarkan lagi. Dengan ujungjariku aku mengusap kepala penisnya sambil kujilat celah lubang penisnya. Batang penis Fajar tdk besar tp bersih. Aku melirik sambil sambil tersenyum pada Fajar, tampaknya dia sudah hampir ejakulasi lagi. “Cepet banget sih ni anak?” pikirku.

Kemudian aku mengocok-ngocok pelan batang penisnya, sambil tetap ku jilati kepala penisnya. Aku merasakan di tanganku batang penis Fajar mulai berkedut-kedut, dengan cepat kumasukkan batang penisnya ke dalam mulutku, kemudian ku sedot, baru 2 kali sedotan, Fajar sudah ejakulasi lagi. kesedot pejuhnya sampai habis. Kemudian batang penis Fajar kusiram dengan pejuh yg terkumpul dalam mulutku. Kemudian dengan mulut yg masih ada sisa-sisa pejuh, aku bangkit berdiri dan mendekati Fajar. Kemudian aku duduk di pangkuanya dengan menghadap ke arahnya. Aku lumat bibir Fajar dengan sisa-sisa pejuhnya sendiri.

“Kenapa? ini kan pejuhmu sendiri” protesku ketka Fajar mau menolak ciumanku

Aku melumat bibir Fajar dengan lembut, kemudian kumasukkan lidahku ke mulutnya, jadilah kami french kiss. Cukup lama kami berciuman, hingga Fajar hampir kehabisan nafas

“Sudah Jeng, Aku capek banget” pintanya padaku.
“Apa capek? Padahal aku baru mulai?” kataku -cerita hot 2017-
“Apaaaa..? Baru mulai…? Padahaaallll….” Fajar mulai protes
“Sudah nggak usah cerewet! Loe sendiri yg mulai kan.., sekarang ikutin perintahku kalau sampai nggak mau namamu tercemar di sekolah ini!!” ancamaku padanya.

Rupanya Fajar takut jg dengan ancamanku. hihihihi.. aku tertawa kecil

“Aku bakal kamu bikin ketagihan dan nggak akan ngelupain hari ini” kataku sambil mencium bibirnya

Lalu kusuruh Fajar untuk mengangkankan lebar kakinya hingga kakiku bisa berdiri tepat di depan batang penisnya yg sudah melemas.

“Aku kasih waktu buat berdiriin batang penismu sampai di depan batang penismu!!” perintahku pada Fajar.

Dengan posisi ini, posisi lubang meqiku tepat di depan wajah Fajar, aku pegang kepala Fajar, kemudian kusuruh mejilati meqiku

“Ayo jilatin meqiku” kataku ketika aku sudah berdiri seimbang –
“Jangan gitu njilatinnya, pelan aja..” protesku ketika Fajar menjilat meqiku sembarangan.

Sekali-kali kulihat penis Fajar, rupanya sudah hampir tegak. Lama-lama aku merasa terangsang, apalagi ketika lidahnya menyentuh klit ku. Aku pegang kepalanya, dan menggoyangkan pinggulku di depan wajahnya, Aku gesek-gesekkan meqiku ke wajahnya, sambil aku membenarkan posisi kakiku, kemudian aku gesekkan meqiku ke dagu, dada hingga sampai perutnya.

Aku sudah nggak bisa lebih turun lagi, karenabokongku sudah terganjal batang penis Fajar yg sudah tegak dan keras. Aku angkat pinggulku kemudian ku arahkan lubang meqiku ke batang penis Fajar. Rupanya Fajar sudah siap betul. Sambil menatap wajahnya aku masukkan batang penisnya ke dalam lubang meqiku, kemudian dengan cepat ku keluarkan lagi. Aku tertawa kecil dan aku mengulanginya lagi sampai beberapa kali hingga aku merasa sudah benar-benar terangsang.

Kemudian kumasukkan batang penisnya ke dalam lubang meqiku tetp hanya separuh saja kemudian ku cengkram batang penisnya sekuat tenaga, kemudian aku tarik perlahan hingga kepala penisnya, kemudian kumasukkan lagi hingga setengah dan aku tarik lagi. Aku melakukanya beberapa kali hingga aku merasa lelah mencengkram batang penis Fajar. Bersamaan dengan itu, Fajar ternyata sudah ejakulasi lagi. “Duuuhhhhh… gimana sich, kok udah keluar lagi…” batinku agak kecewasa

Kukeluarkan batang penis Fajar dari dalam meqiku lalu ku hisap batang penisnya untuk membersihkannya. Kemudian aku kembali ke posisi semula. Kemudian dengan batang penisnya yg masih lunglai aku berusaha memasukkan lagi ke dalam lubang meqiku, agak susah sih, karena nggak bisa menusuk meqiku yg masih rapet.

Akhirnya bisa jg batang penisnya masuk kedalam lubang meqiku karena kubuka lebar-lebar bibir meqiku, dan mendorong batang penisnya masuk ke dalam. Begitu penisnya masuk ke lubang meqiku, aku tunggu Fajar hingga ereksi sempurna, beberapa detik kemudian, segera aku goyangkan pinggulku dengan tempo yg lambat. Aku yakin nggak bakalan cepet ejakulasi lagi soalnya batang penisnya sudah mulai pengalaman dan persedian pejuhnya sudah hampir habis? Sewaktu menggoyangkan pinggulku itu aku sesekali mencengkram batang penisnya kemudian aku lepaskan lagi. Hingga akhirnya aku merasa hampir mencapai klimaks aku percepat goyanganku. Rupanya Fajar jg hampir ejakulasi lagi.

Tahan sebentar Jar, kita keluarin bersamaan” pintaku.

Rupanya Fajar sudah hampir mengimbaingi permainanku, dan benar saja ketika aku orgasme Fajar menyusul kemudian, hebat dia bisa 3 detik lebih lama dariku

“Kamu sudah mulai hebat Jar” bisikku sembari mencium lembut bibirnya

Kami berdua saling berpelukan dan tanpa terasa kami ketiduran cukup lama hingga aku merasakan batang penis Fajar mulai ereksi lagi di dalam lubang meqiku. Segera aku mengeluarkan batang penisnya dari dalam lubang meqiku, kemudian aku bangkit berdiri sembari menunggu batang penisnya tegang lagi. Rupanya cukup lama hingga aku harus membantunya dengan mengocok batang penisnya. Saat batang penis Fajar sudah tegang lagi, aku membalikkan tubuh dan berpegangan gagang pintu sambil membungkukkan tubuhku

“Jar.. penismu masukkan sini” pintaku manja sambil menujuk ke meqiku.

Fajar pun segera bangkit dan langsung menempelkan batang penisnya ke meqiku

“Pelan dulu aja Jar, jangan tergesa-gesa..” ketika batang penisnya secara kasar di sodokkan ke lubang meqiku

Akhirnya setelah batang penisnya dikeluarkan, Fajar mencoba untuk menyodokkan lagi, kali ini Fajar lebih lembut lagi, bokongku dirabanya dulu, kemudian tangan kirinya meremas toketku dari belakang, kontan saja puting toketku langsung mengeras ketika tanganya meremas toketku

Sementara itu, tangan kananya memegang pinggangku agar tak bergerak, lalu dia mulai menyodokkan batang penisnya. Nampaknya dengan gaya ini batang penisnya gampang masuk ke dalam meqiku, dengan 3 kali coba, batang penisnya sudah melsesak ke dalam lubang meqiku. Kali ini Fajar tak terlalu terburu-buru, sehingga aku merasakan nikmat dan nyaman, aku rasa Fajarpun demikian

“Di kocok Jar..” pintaku pada Fajar ketika batang penisnya sudah berada di dalam meqiku, langsun saja Fajar mengocok batang penisnya. Ini adalah gaya kesukaanku, sehingga setiap batang penis Fajar meyodok masuk, aku merasakan kenikmatan yg tiada tara, tanpa sadar aku meracau kenikmatan

“Oocchhh..ochh..acchhh..aacchhh oucchhhh.. terus jar..occhh..nikmaatttt..” racauku tanpa sadar.

Dan tampaknya Fajar nggak tau kalau aku hanya meracau, Fajar segera mempercepat tempo sodokkanya. Aku kaget dengan yg di lakukanya, meskipun nikmat tp aku merasa khawatir…

“Ooocchhhhh… aku kkeluaaarrrrrr” erang nikmat Fajar kemudian

Tuh kan, apa yg ku khawatirkan terjadi jg, Fajar masih terlalu amatir untuk ngesex. Angga kemudian membenamkan batang penisnya ke dalam lubang meqiku untuk beberapa saat, kemudian dia menarik keluar dari meqiku.

“Ceplaakkk..” aku menampar pipinya

“Aku kan sudah bilang pelan-pelan aja jangan terburu-buru!! Kamu tuh masih amatiran!!” makiku padanya

Fajar hanya bisa terkejut dan nggak bisa bilang apa-apa lagi. Segera aku keluar dari toilet dan kembali le toilet semula.

“Anjriittt!! BH dan cd ku dirobek Fajar. Gimana ya..? Mana meqiku masih banyak pejuh Fajar!!” umpatku dalam hati.

Segera kubersihkan meqiku lagi. Kali ini menutup pintunya dengan benar. Setelah itu aku memakai rok ku

“Duuhhh pakai apa ya…” aku bingung dalemanya mau pakai apa, akhirnya aku gunakan celana olaharagaku, buat gantiin cd, padahal rok ku sempit, jadinya ditambah celana olah ragaku, rok ku jadi tambah sempit. “Terus BH nya pakai apa ya? Masa mau nggak pakai BH? Mana seragamku tipis lagi” pikirku

Akhirnya ku pakai baju seragamku tanpa BH. Bisa dibayangkan dengan ukuran toketku yg montok (34b) pakai seragam sekolah, tanpa BH, dan puting toketku yg menonjol, pasti bikin ngeres orang yg liat. Aku berniat masuk ke dalam kelas untuk ngambil rompi yg selalu ku bawa, tp sekarang rompi itu berada di dalam kelas.

Akhirnya dengan hati-hati aku keluar dari toilet dan menunggu sepi untuk bisa masuk kedalam kelas dan kemudian mengambil rompiku. Aku berharap todak ada orang yg melihatku. Ketika aku keluar dari dalam toilet aku berpapasan dengan Fajar, nampaknya dia masih merasa bersalah, aku hanya tersenyum padanya ketika dia memanggilku.

Nggak ada waktu” pikirku dan aku segera menuju ke kelas.

“Nggak ada waktu..” pikirku, dan aku segera melesat ke kelas.

Akhirnya setelah melalui perjungan panjang, sampai jg aku kedalam kelasku, rupanya kelas masih sepi, teman-temanku sedang jajan di kantin. Kesmepatan!! Pikirku, segera saja aku masuk dan mengambil rompi di dalam tas ku.

Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang, sampai jg aku di kelasku, rupanya kelas sepi, anak-anak sedang jajan di kantin. Kesempatan!! pikirku, segera saja aku masuk dan menuju ke tasku dan segera memakai rompiku.

“Ajeng..!!” tegur seseorang
“O.. Owhh” aku sangat kaget, rupanya Riska teman sekelasku.

Riska cewek cakep di kelasku, dia orangnya seksi, dengan ukuran toketnya yg hampir sama punyaku. hanya saja Riska lebih gemuk dariku. Aku 163/45, sedangkan Riska 162/47. Riska adalah salah satu cewek di sekolahan ini yg sering aku jadikan obyek fantasi masturbasiku. Dan aku rasa Riska ada perhatian denganku, apakah Riska seorang lesbian? Entahlah.. Tp aku tebak, Riska sudah tak perawan lagi.

“Kenapa kamu Jeng?” tanya Riska kemudian.
“Nggak apa-apa kok Ris..” sambil duduk di kursiku..

Riska kemudian duduk disampingku. Rupanya aku lupa mengancing rompiku, dan kurasa Riska melihat aku nggak pakai BH waktu itu

“Kamu nggak pakai BH ya” tanyanya tiba..

Kontan aku sangat terkejut, kok Riska tau…

“Emm…anuu..emmm..ahh gimana ya..emmm” bingung mau jawabnya

Tp Riska kayaknya mengerti dengan apa yg terjadi dengan diriku.

“sama siapa kamu barusan? terus cd mu kemana? tangan kamu kok ada bekas ikatan

Karena aku bingung mau jawab apa, Riska akhirnya tersenyum.

“Nyantai aja lagi, aku tau kok, nggak usah khawatir” bisik Riska sambil tersenyum, kemudian Riska mencium keningku, lalu dia keluar kelas menuju kantin. Aku terkejut jg dengan apa yg dia lakukan padaku barusan. Riska menciumku? Apa maksudnya nich? Tp aku sudah merasa tenang dan sedikit senang karena Riska ada perhatian denganku.

Tepat jam 10 lebih 15 menit guru bahasa inggris masuk ke kelasku, guru ini terkenal killer, makanya begitu tau gurunya datang, anak-anak langsung berlarian masuk ke kelas.

“Jeng, aku duduk sama kamu ya..” Riska tiba-tiba duduk di sampingku
“Ha…Owhh…oke..silahkan Ris..”

Kebetulan waktu itu memang aku duduk sendiri, karena jumlah murid di kelasku ganjil, maka aku nggak dapat teman sebangku sendiri. Kasia ya gue? Selama pelajaran berjalan Riska mengamatiku, aku jadi salting dibikinya, makanya aku pura-pura tidur aja.

Aku memang duduk sendiri, karena jumlah murid di kelasku ganjil, maka aku nggak dapet teman sebangku sendiri. Kasian ya gue? Selama pelajaran berlangsung Riska mengamati aku, aku jadi salah tingkah dibuatnya, makanya aku pura-pura tidur saja.

“Ajeng, are you oke” tanya guruku.
“She’s sick sir, I’ll take Vita to UKS..” Riska langsung jawab pertanyaan guruku.

“Vita, are you ok?” Tanya guru English-ku.
“She’s sick sir, I’ll take Vita to UKS..” –  Riska langsung menjawab pertanyaan guruku.
“Owh..oke, please Riska..” Guruku mengijinkanya.
“Ayo Ris, kita ke UKS” ajak Riska sambil menggandeng tanganku.
“Apa-apaan nich” kataku dalam hati.
“Apa-apaan nich?” batinku dalam hati.

Riska menggandengku menuju ke ruang UKS, padahal aku nggak kenapa-kenapa. Selama perjalan Riska menggandengku dengan mesra. sambil memepetkan tubuhnya ke tubuhku. Aku hanya diam dan menuruti apa maunya.

Akhirnya kami berdua sampai di UKS, ruang UKS ini terdiri dari beberapa kamar yg tertutup, sehingga orang tdk akan mengetahui apa yg terjadi di dalam ruang UKS ini. Riska membawaku ke kamar yg paling ujung. Didalam kamar UKS itu terdiri dari tiga tempat tidur. Tiba-tiba Riska menutup pintu dan menguncinya.

“Riska, maksut kamu apa s…” belum selesai ngomong tiba-tiba Riska cium bibirku dengan lembut. Sambil tanganya merayapi tubuhku. Mau nggak mau aku terangsang jg, tp aku tetap berusaha untuk mengendalikan diri.
“Kamu cantik banget Jeng, aku suka kamu” bisiknya padaku

Rupanya Riska ada rasa denganku. Aku sungguh terkejut, soalnya setahuku Riska jg punya pacar. Tp apakah Riska sepertiku jg? Aku jg sering berfantasi sex denganya, dan sekarang aku malah sudah berhadapan denganya.

Aku tersenyum saat dia akan mencium bibirku, aku balas ciumanya, akhirnya kita berdua berciuman dengan liar, sampai akhirnya Riska merebahkanku ketempat tidur. Riska menindihku toket kami saling bertemu. Kemudian Riska menciumku lagi, aku merasakan tubuhnya menggesek-gesekk tubuhku, cukup membuatku terangsang saat ini, meqiku mulai basah oleh lendir kenikmatanku, aku lebih gampang terangsang bila dengan cewek. Akupeluk erat tubuh Riska dan mencoba untuk membuka kancing rok Riska. Sedangkan Riska masih menyiumiku sambil mengusap rambutku, rupanya Riska sudah menantikan saat ini, ini dilihat dari gairah nafsunya yg sangat tinggi.

Riska kemudian melucuti rok nya yg sudah longgar, rupanya Riska sudah tak pakai CD, kemudian aku melepaskan pelukkanku. Dengan posisi Riska masih diatasku, Riska melepas satu persatu kancing seragamku. Akhirnya kancing seragamku terlepas semua dan toketku menyembul keluar. Riska kemudian melucuti rok ku, dan celana olahragaku, akhirnya aku bugil, dan benar meqiku sudah basah oleh lendir kenikmatanku.

Riska kemudian melepas seragamnya dan BH nya, sehingga jadilah kami berdua bugil. Riska kembali menindihku sehingga toket kami saling bertemu tanpa halangan apapun. Karena toket kami sama-sama sudah menegang, maka Riska agak kesulitan untuk menciumku, tp akhirnya bisa jg. Riska menggesek-gesekkan meqinya ke meqiku, sehingga aku merasakan kenikmatan, Riska pun begitu.

Aku hanya terdiam dan menikmati permainan Riska. Riska kemudian menyium leherku, dan toketku. Dia mengulum puting toketku dengan halus, kadang jg Riska menggigit pelan. Aku merasakan kenikmatan yg tiada tara waktu itu. Kedua toketku di cium dan dijilatinya secara rata dan di pilin-pilinnya putingku hingga mengeras.

“Occhhh..och..och” aku mendesah keenakan

Kemudian Riska turun lagi, dia menyiumi perutku, menjilati pusarku, dan kemudian Riska menjilati meqiku. Riska memasukkan jarinya ke dalam lubang meqiku dan mencari klit ku, setelah itu dia menjilati klitku. Aku merasakan sensasi yg sangat luar biasa saat lidahnya menyentuh klit ku, aku serasa terbang ke langit ke tuju

“Occhh.. iya.. benar disitu.. ochhhh” aku mendesah saat Riska menggigit pelan klitku

Kisah mesum lesbi, Tak lama kemudian aku orgame, aku merasakan orgasme kali ini sungguh sungguh spesial, karena aku orgasme karena cewek

Riska kemudian bangun dan mengambil alat thermometer yg ada di meja ruang UKS, Riska memasukkan thermometer itu ke dalam lubang meqiku.

“Apa yg kamu lakuin Ris..?” protesku

Riska hanya tersenyum saja sembari tetap menusukkan alat itu ke dalam lubang meqiku.

“310 Celcius..” gumamnya saat Riska melihat penunjuk di thermometer, rupanya Riska memasukkan thermometer ke dalam lubang meqiku hanya untuk mengukur suhunya, sial batinku.

Kemudian Riska berjalan ke arah lemari UKS dan membukanya, rupanya Riska sudah merencanakan hal ini, buktinya di dalam lemari uks itu, Riska mengambil beberapa alat yg penah kulihat di film-film xxx. Seperti penis buatan (dildo), vibrator hingga sabuk penis. Lalu Riska memakai sabuk penis hingga dia mirip seorang laki-laki yg berpenis besar dan panjang, namun jg berdada besar.

Riska mendekatiku yg masih terbaring di tempat tidur, Riska kemudian menusukkan penis itu ke dalam lubang meqiku, kemudian mulai mengocoknya, aku yg baru saja orgasme, langsung bangkit lagi gairahku, segera saja kuimbangi kocokanya. Sudah lama aku tdk merasakan seperti ini lagi sejak aku putus dengan pacarku.

Aku kadang meremas-remas toket Riska, nampaknya dia suka ketika aku meilin-milin putingnya, Riska semakin bersemnagat mengocoknya setiap aku sentuh toketnya. Sesekali aku mengelus pantatnya, kemudian aku menusukkan jariku ke dalam lubang pantatnya, Riska sepertinya jg merasakan hal yg sama denganku, karena kulihat dari raut mukanya yg menampakkan kenikmatan. Tak lama kemudian, karena kocokkan penis yg konstan, akhirnya aku mencapai klimaks. Saat aku klimaks Riska terus mengocok meqiku, nampaknya Riska tdk tau aku sudah klimaks

“Duuuhhh…ochh..sudahhh…aku keluaaarrrrr” rintihku ketika Riska masih tetap mengocok meqiku. Namun Riska bukannya berhenti malah mengeluarkan penisnya dan kemudian memasukkan dala lubang pantatku. Perih sekali rasanya saat itu.
“Duuuhhh.. jangannn laaannn.. please periiihhhh” aku setengah berteriak.

Namun nampaknya Riska tak memperdulikanya, Riska terus saja mengocoknya. Beberapa saat kemudian karena lubang pantatku sudah kering tdk licin lagi, Riska kembali mengeluarkan penisnya dan memasukkan penisnya ke dalam lubang meqiku lagi. Gilaakkk..Akhirnya aku klimaks lagi. Riska kemudian mengeluarkan penisnya dari lubang meqiku, Lalu bangun dan melepaskan sabuk penisnya. Sementara aku masih terbaring lemas.

“Jeng.. kamu harus jg mencobanya” katanya sambil memberikan sabuk penisnya padaku.

Aku mengmabilnya dan memasangnya sabuk penis itu, cara pakainya rupanya seperti memakai sabuk para wall climber. Aku senyum sendiri ketika melihat sabuk penis itu sudah terpakai, rasanya aneh, karena sekarang aku serasa punya sesuatu yg baru di tubuhku. Aku melihat Riska sudah tidur terlentang sambil mengangkangkan kakinya, hingga lubang meqinya nampak jelas.

“Ayo jeng masukkan ke meqiku” pintanya halus

Akupun segera mendekatinya dan mencoba memasukkan penisku ke dalam lubang meqi Riska. Agak kikuk, karena biasanya aku yg di masukki, kini aku yg memasukki. Aku pegang penis itu, dan perlahan aku menempelkan di bibir meqinya, kemudian dengan dibantu tanganku, penisku ku tekan masuk ke dalam lubang meqi Riska, susah jg pantesan tadi Fajar susah. Akhirnya dengan mata kepalaku sendiri aku melihat penisku masuk ke dalam lubang meqi Riska sedikit demi sedikit. Aku sempat melihat Riska, dia membuka mulutnya sambil mengerang setiap aku menekan masuk penisku masuk ke meqinya.

“Acchhh… Yahhhhh… oocchhhh” desah Riska setengah berbisik

Aku terus menekan penisku, namun rupanya penis itu terlalu panjang, karena belum masuk penuh, aku merasakan ujung penisnya sudah mentok rahim Riska. Kemudian pelan-pelan aku menggoyangkan pinggulku, sementara Riska jg melakukan yg sama. Jadilah aku seperti laki-laki sekarang, sementara itu Riska masih tetap mendesah dan sesekali meraba-raba toketku dan memegangi pinggulku. Cukup lama kami saling menggoyang hingga akhirnya Riska mencapai klimaks, aku sendiri tak tau karena aku tdk merasakan apa-apa ketika ngentot Riska tadi, namun aku tetap terangsang, karena menatap wajah Riska yg cantik. Pada saat Riska mencapai klimaks, penisku kutarik keluar dari lubang meqinya dan kuarahkan ke mulut Riska

Aku duduk di dada Riska, dan aku arahkan penisku yg terlumuri lendir kenikmatan kami ke mulutnya. Riska rupanya tau dengan maksudku dan segera mengulum dan menghisap hingga bersih. Setelah itu aku bangkit dan melepaskan sabuk penis itu. Aku menggantinya dengan vibrator. Aku setel vibrator itu dengan speed medium, kemudian sebagian aku masukkan di lubang meqiku, sementara ujung yg satunya aku masukkan ke lubang meqi Riska. Aku berbaring di samping Riska sambil memeluknya.

Aku dan Riska saling berpelukan, berciuman, sementara kami berdua terus mendesah dan mengerang karena sensasi yg ditimbulkan vibrator di dalam lubang meqi kami. Tak lama kemudian kami mencapai klimaks bersamaan, dan lendir kenikmatan kami berdua membasahi vibrator dan sprei. Selang beberapa saat aku bangun, kemudian mulai menjilati meqi Riska, meqi Riska cukup rapet, dengan klit yg cukup besar sehingga mudah untuk kujilati dan kugigit pelan. Riska mengerang ketika kugigit klitnya

Oocchhh… yaaah teruuussss” Riska mengerang setengah menjerit.

Aku sangat khawatir kalau sampai ada orang yg mendengarnya, maka aku putar tubuhku, hingga sekarang kami pada posisi 69. Aku di atas, sedangkan Riska di bawah. Kami saling menjilat, menggigit klit, dan menusukkan jari ke dalam lubang meqi. Entah beberapa lama hingga kami menacapai klimaks yg bersamaan.

Hingga akhinya, kami berdua tertidur sambil berpelukan dengan kondisi bugil.

Singkatnya setelah kami terbangun dan merapikan semuanya kami berdua melangkah keluar dari ruang uks dan pulang menuju rumah. Hari yg sangat melelahkan dan tak akan pernah terlupakan. Cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita ngentot, abg lesbian, kisah ml terbaru 2017

The post Cerita Sex ABG Kelas Tiga SMP Hiperseks appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Aku Bersama Dua Lebian Itu

$
0
0

Cerita kelainan seks, ngentot cewek lesbi, cerita dewasa 2017, sex bondage, pasangan sesama jenis, pasangan maniak seks – Aku di sini akan menceritakan kisah sex nyataku, namun aku tak akan menceritakan seacara rinci, karena aku tdk mau seseorang yg kenal dengan salah satu pribadi yg ada di dalam cerita seks hot ini dapat mengetahuinya.

cerita-dewasa-ngentot-dua-gadis-perawan

Cerita Sex Aku Bersama Dua Lebian Itu

Kisahku ini terjadi di tahun 1998, waktu itu aku masih umur 23 thn. Aku melakukan percintaan dengan dua gadis lesbian, sebut saja Maya (23thn) dan Elsa (21thn.

Aku mengenal Maya di lokasi syuting sebuah film percintaan yg kebutlan di film itu aku menjadi pemeran utama prianya bersama 3 pemeran utama wanita salah satunya Maya itu. Berhubung karena 2 pemeran utama wanita lainya sudah punya pasangan yg sering mengantar ke lokasi syuting, hal ini yg menjadikanku lebih akrab dengan Maya

Aku dan Maya sering ngobrol-ngobrol tentang apa saja kecuali relationship. Sampai pada suatu hari, di saat kami berdua berada di ruang rias, aku berhasil mengarahkan pembicaraan tentang sex. Namun Maya tak banyak cerita, hanya banyak bertanya mulai apakah aku pernah bercinta, dengan berapa wanita, pernah ‘jajan’ sampai gaya apa yg paling ku suka.

Dan sampai suatu hari, Maya mengajukan pertanyaan yg bikin aku bingung.

“Jim, aku butuh bantuanmu, tp kamu bisa nyimpan rahasia nggak..?

Aku pun langsung mengangguk, karena pikiranku sudah kotor saja. Dan ternyata benar, dia mengajakku berkencan dengan syarat aku harus 100% mengikuti gaya permainan yg diinginkannya. Dan di sore harinya saat kami berdua harus menunggu jadwal berikutnya di malam hari, Maya langsung mengajakku mencari motel terdekat dengan menggunakan mobilnya.

“Jim, bawa mobilku aja yah..?” pintanya.

Dan aku menjawab,

“Oke May, Enaknya kamu aja dech..”

Kami berduapun langsung menuju ke sebuah motel di jakarta yg tdk jauh dari lokasi syuting, tp yg membuatku terkejut, begitu sampai di garasi dia langsung membuka bagasi mobilnya dan mengambil dua gulung kain putih.

Melihat wajahku yg kebingungan, dia bertanya

“Kamu nggak berubah pikiran, kan..? -cerita hot-

Singkat cerita, aku pun sudah berada di dalam kamar motel itu dan berbaring di atas kasur hanya mengenakan celana dalam, dan dalam keadaan tangan dan kakiku di ikat dengan kain yg dibawanya tadi. Dia pun tak membuang waktu lagi langsung melucuti seluruh pakainya, tinggal bh dan celana dalam yg berwarna merah muda yg masih menempel di tubuhnya.

Batang penisku yg memang sudah tegak mengeras sejak di perjalanan seakan ingin mencuat keluar dari celana dalam. tp anehnya, dia tdk menyentuhku sama sekali. Hanya meremas-remas toketnya dan mengerang mendesah kenikmatan sendiri.

Beberapa menit kemudian dia melepas bh nya, dan waaooowwww…, toketnya indah sekali. ( aku tak tau ukuranya, karena memang bagiku bentuk lebih utama dari pada ukuranya). Dia pun terus meremas-remas toketnya dan sesekali memilin puting susunya, lalu berkata pelan “Sekarang saatnya laki-laki dipakai wanita”

Aku hanya diam, dan akhirnya kupejamkan mata, karena itu yg dia minta dari awal, aku akan menuruti saja permainanya. Dia pun mulai menyentuhku, tanganya merayapi seluruh tubuhku dan meremas-remas batang penisku, agak sakit sebenarnya tp tdk kuperlihatkan agar dia dapat sepuasnya menikmati tubuhku.

Beberapa menit sudah berlalu, aku pun menikmati permainanya, dan akhirnya terdengar seperti suara celana dalam yg di lepaskan, dan dia pun semakin menaiki tibuhku. Karena penasaran, aku pun mulai membuka sedikit mataku, kulihat dia menyodorkan memeknya tepat di depan mukaku, dan memintaku untuk menjilatinya. Aku pun menjilatinya tanpa rasa jijik, karena aku hanya menemukan aroma wangi kemaluan wanita yg terjaga kebersihanya.

Tak lama kemudian, terdengar suara desahan-desahan kenikmatannya, dan memeknya sudah sangat basah sekali, bukan karena air liurku, tp dari lendir kenikmatanya sendiri yg sudah sangat terangsang. Namun kurasakan ada benda dingin menmpel di pahaku, ternyata Maya hendak menggunting celana dalamku, mungkin karena sulit melepaskan dalam keadaan aku terikat kuat begini. Batang penisku yg sudah pegal karena sejak tadi tegak keras terus, kini agak lega karena sudah tak tertahan celana dalam lagi. Dia pun langsung menempelkan kepala penisku di bibir memeknya, dan kali ini terdengar desahannya lebih lepas dan keras lagi.

Pelan tp pasti, Maya mulai menrunkan pantatnya, dan memasukkan batang penisku lebih dalam lagi ke lubang memeknya. Maya pun sambil mendesah dengan nafas terengah-engah terus menekan hingga masuk semua batang penisku ke dalam memeknya.

Walau dalam keadaan terikat dan terdiam, aku dapat merasakan denyut-denyut kenikmatan di dalam lubang memeknya. Lalu Maya pun mulai menggoyang pantatnya, semakin lama semakin kencang namun bukan kenikmatan tp sakit yg kurasakan. batang penisku seakan mau patah. Gerakanya berlangsung semenit, Maya langsung roboh lemas mencapai puncak klimaksnya, dan banyak sekali cairan kenikmatanya yg keluar dari lubang memeknya yg seakan tak melakukan hubungan sex selama bertahun-tahun.

Maya langsung berdiri, melepaskan batang penisku dari lubang memeknya, dan langsung melangkah ke kamar mandi tanpa memperdulikan aku yg belum mencapai orgasme. Lagipula pikirku tak akan mencapai klimaks dengan posisi terikat dan menyakitkan ini.

Tak lama kemudian, Maya keluar dari kamar mandi dan membersihkan batang penisku dengan handuk yg sudah di basahi dan dalam keadaanku yg masih terikat. Dia mulai menciumi seleuruh tubuhku, dan kini dia mengulum dan menghisap batang penisku dengan kuat seakan ingin di telanya sampai habis.

Beda sekali Maya yg tadi dengan sekarang yg penuh kehangatan, walaupun Maya melepasakan ikatanku. Dia memperlakukanku lebih lembut dan lebih merangsang, namun tampanya kali ini Maya sangat bernafsu dan ingin segera memasukkan batang penisku ke dalam lubang memeknya. Tanpa susah payah batang penisku pun telah masuk ke dalam lubang memeknya, dan kali ini sangat basah kurasakan di dalam lubang memeknya. Dia pun langsung mengayun pantanya naik turun dan mengoyangnya kekanan kekiri.

Saat itu yg kami rasakan hanya kenikmatan nyg luar biasa, dan hanya dalam waktu 3 menit Maya sudah mencapai puncak klimaks dan jatuh tergeletak di dadaku. Dan Maya segera melepas ikatanku, dan memintaku segera mengentotnya

“Siksa aku, hajar aku sampai pingsan Jim…!” katanya sambil mengangkangkan lebar kedua kakinya hinga tampak memeknya yg sudah basah berlendir.

Aku pun langsung mengentotnya dalam keadaan terlentang, doggy, miring dan kedua kaki di silangkan

Di setiap gaya tersebut Maya meraih orgasme, sampai pada akhirnya aku sudah tak sanggup menahan kenikmatan.

Aku memberi tahu Maya kalau aku akan keluar, dia pun berkata

“Iya Jim, keluarin aja…, keluarin sebanyak-banyaknya, aku jg mau keluar nich…! acchh Jimmy, aku sayang kamuhhh…”

Aku pun mempercepat kocokkanku, tp heranya Maya sudah orgasme tp aku belum walaupun sudah kurasakan di ujung penisku. Dan sekitar dua menit, barulah aku menyemprotkan pejuhku sampai enam kali di dalam lubang memek Maya, ohhh, memang ini salah satu orgame ku yg ternikmat tiada tara.

Eetelah itu kami berdua ke kamar mandi bersama untuk bilas, dan kami berpelukan erat dan melakukan lagi di kamar mandi. Sambil berdiri, kusandarkan tubuh Maya ke tembok kamar mandi, lalu sambil berjalan menuju kuris sofa, dan berkahir di sana. Dan mungkin karena lengkungan kursi sofa, hingga membuat batang penisku terbenam seluruhnya mentok yg kurasakan di ujung penisku, dan kulihat Maya pun mengelinjang-gelinjang hebat disana.

Saat kami berdua kembali ke lokasi syuting, kami tdk langsung turun dari mobil, karena katanya ada masalah penting yg mau di bicarakan denganku. Akhirnya Maya mengaku bahwa temanya Elsa yg pernah datang ke lokasi syuting waktu itu adalah pasangan lesbinya. Mereka berpacaran sudah hampir 1 thn. Maya yg katanya sempat membenci seorang laki-laki, lebih dulu membujuk Elsa yg pernah ditiduri pacarnya sekali untuk membuktikan cintanya sebelum laki-laki itu berangkat sekolah di luar negri, dan ternyata disana dia punya wanita lain. Dalam hatiku berkata, masih ada saja wanita yg dapat di bohongi dengan cara begitu

Elsa pun berhasil dibujuk Maya untuk tdk menyukai seorang laki-laki lagi, dan mereka berdua sepakat untuk menjadi sepasang kekasih. Dan Maya meminta bantuanku yg dianggapnya tepat untuk meyakinkan ke Elsa bahwa berhubungan sex dengan laki-laki tdk sesakit yg pernah Elsa rasakan pertama kali sebelumnya.

Dan sampailah suatu ketika di kamar Maya, Elsa dalam keadaan terikat dengan mulut di sumpal rapat dengan alasan Maya ingin mencoba gaya baru, dan Elsa mengikuti saja. Padahal aku masuk dan membuat Elsa merasakan nikmatnya berhubungan sex yg sesungguhnya

Setelah Elsa sudah dalam keadaan terikat dengan kuat, Maya keluar meninggalkan kamar. Akupun langsung masuk dan menutup pintu kamar dengan rapat. Dapat kulihat ada pancaran kaget dan takut pada wajah Elsa, Akupun iba dan tak tega melihatnya, tp kepalang basah dan aku sudah berjani pada Maya untuk menolong mereka untuk kembali behubungan dengan seorang laki-laki. Akupun bertekad dalam hati kalau aku harus berhasil. Aku berpikir tak mungkin berhasil dalam hubungan pertama, karena dia baru sekali ngentot, dan itu sudah lama berlalu, tetntu lubang memeknya sudah rapat kemabali

Dengan wajah takutnya, Elsa memperhatikan setiap gerak gerikku, dan membuatku sedikit minder. Akupun mulai meraba kakinya dan pahanya, lalu ku ciumi sluruh tubuhnya. Elsa yg tadinya meronta hingga pegelangan tanganya memerah kini mulai mengurangi pemberontakanya, entah karena sakit, lelah atau dia tau kalau aku tak bermaksud menyakitinya. Sambil kucium, kuremas-remas pelan toketnya dan ku lepas bh nya.

Kulihat bulu bulu halusnya mulai berdiri, kupikir aku mulai dapat meningkatkan seranganku. Kumainkan toketnya denga jari tangan kiriku, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek memek Elsa dari luar celana dalamnya. Akupun sempat terperangah mendapatkan puting susunya yg mulai menegang. Bertambah sedikit keyakinanku bahwa segalanya akan berjalan lancar dari yg kubayangkan pertama.

Setelah menggesek-gesek di belahan pangkal pahanya, kulihat cairan kenikmatan Elsa mulai membasahi celana dalamnya. Aku pun memberanikan diri menyusupkan jari-jariku ke celana dalamnya untuk meraih kelentitnya, dan seperti yg kubayangkan sebelumnya, ternyata memang Elsa sudah terangsang sekali.

Karena lupa minta gunting sama Maya, dengan susah ku robek celana dalam Elsa. Dan kuperhatikan nafas Elsa terengah-engah mulai tak beraturan, jantungnya berdegup kencang. Kuijilati memek Elsa dan kusedot-sedot kelentitnya secara terpisah (cara ini disebut Indian Style)

Pantat Elsa mulai naik turun, sekarang tak hanya dadanya, tp seluruh tubuhnya mengejang dengan kuat. Tak lama kemudian keluar cairan kenikmatan dari dalam lubang memeknya, dan tubuhnya melemah. Kini kuhisap kering toketnya, tp saat kutatap matanya Elsa memejamkan matanya, padahal aku tau kalau dia selalu mencuri-curi kesempatan untuk menatapku. Kugesek-gesek lagi memeknya dan kutekan-tekan kecil di sekitar pangkal pahanya, dan ternyata tak membutuhkan waktu yg lama, Elsa mulai mengikuti permainanku.

Kini mulutku kembali ke memeknya, dengan menjilat dan menyedot kelentitnya secara terpisah. Ketika kurasakan tubuh Elsa mulai mengejang-ngejang lagi, kupikir inilah saatnya menusukkan batang penisku tanpa Elsa merasakan sakit. Akupun bangun dan siap untuk menggagahinya. Dan ketika batang penisku sudah di bibir memeknya, kulihat Elsa masih dalam keadaan terbungkam mulutnya menggelengkan-gelengkan kepalanya, tp kemudian Elsa memejamkan matanya lagi dan membuang muka. Aku pikir ini penolakan basa-basi, langsung kukocokkan batang penisku ke dalam lubang memeknya tanpa hambatan yg bearti, tp kurasakan memek Elsa sangat basah di bandingkan dengan Maya.

Dan dalam waktu yg singkat, aku merasakan ada sesuatu yg akan keluar dari dalam penisku, dengan santainya aku memberitaukan Elsa

“Sa…Aku mau keluar…”

Kulihat Elsa menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, dan aku benar-benar tak tau apa maksudnya, tp ada bekas air mata mengalir yg belum diusap, dan aku tak tau kapan keluarnya, namun tubuh Elsa mulai mnegjang lagi dan sepertinya dia menacapi klimaks bersamaan denganku. Aku tak tau apa aku terlalu bernafsu hingga pergumulan yg, “sebenranya” hanya berjalan sekitar 3 menit. Tp saat kutarik keluar batang penisku dari lubang memeknya aku masih melihat lendir kemerah-merahan bercampur darah yg keluar dari memek Elsa.

Aku keluar dari kamar, dan mendapati Maya yg sedang duduk menunggu dengan wajah cemas. Maya pun bertanya kepadaku,

“Gimana Jim, sukses nggak..? Elsa gimana..?”

Kubilang lumayan tp memang harus 2 kali baru sempurna. Aku pun pamit untuk segera kemabli kamar. Aku mulai mencumbui Elsa lagi yg dalam keadaan terikat dan mulut tersumpal. namun karena kurasakan batang penisku sudah mulai tegang lagi, langsung saja kutemepelkan kepala penisku ke memek Elsa, lalu kegesek-gesekkan di kelentit dan sekitarnya, Elsa pun tampak kegelian.

Kami sempat terkejut karena pintu kamar tiba-tiba terbuka, dan Maya masuk ke dalam kamar, mungkin karena melihat tak ada tanda-tanda marah atau kebencian di muka Elsa. Maya melepas sumpalan mulut Elsa dan mereka pun berciuman. Namun cuma cuma sebentar, dan Maya melepaskan ikatan Elsa. Maya mendorongku hingga terlentang, lalu mulai memainkan batang penisku. Tanpa di suruh Elsa mulai menciumi bibirku, kami pun saling berciuman. Dan Maya menghentikan kulumannya di batang penisku, lalu menyuruh Elsa agar memasukkan batang penisku dengan menjongkokiku.

Dengan bantuan, Maya memegang pinggul Elsa, mengangkat dan menurunkanya lagi sehingga gerakanya menjadi beraturan, mereka pun saling berciuman lagi. Tak lama kemudian Elsa mencapai puncak klimaks dan jatuh terbaring disampingku.

Maya segera menghampiri dan berkata,

“Jimmy, kapan giliranku..?”

Tanpa menunggu jawabanku, Maya langsung mengangkangkan lebar kedua kakinya, dan melesakkan batang penisku ke dalam lubang memeknya yg merangsan dan basah itu.

Setelah Maya selesai, kemudian Elsa lagi, lalu terakhir ditutup dengan Maya. Selesai sekitar jam 11 malam, kami keluar untuk beli makan di mobil, lalu kembali ke rumah Maya yg meang tinggal sendiri di jakarta, dan kami bertiga ngesec lagi sampai jam 4 pagi tp sangat sulit untuk di ceritakan di sini.

Untuk Maya dan Elsa, maaf kalau waktu itu aku sempat menghilang, karena pacaraku yg cemburuan, tp kalau membaca cerita sex ini, tolong email aku. Kalau mungkin kita dapat bernostalgia lagi.. Cerita sex, cerita dewasa, cerita ngentot, cerita mesum, cerita sex abg, cerita dewasa remaja, cerita hot 2017, cerita sex terbaru

The post Cerita Sex Aku Bersama Dua Lebian Itu appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex Johan Adikku, Selingkuhanku

$
0
0

Cerita sex selingkuh, kisah seks sedarah, cerita selingkug sedarah, istri maniak seks, kisah ngentot 2017 – Saat ini aq sdh memeiliki seorang suami dan tinggal di rumah mertua di daerah bekasi. Dulu sebenaranya aq tdk terlalu suka dengan suamku, namun karena melihat kalau dia benar-benar manyaygiku dan mencintaiku dengan tulu akhirnya aq bersedia di nikahi olehnya.

cerita-sex-sedarah-dengan-kakak-perempuanku

Cerita Sex Johan Adikku, Selingkuhanku

“Uffffhh… dirumah sendiri lagi deh” kataku dlm hati.

Karena sdh tdk berkerja lagi setelah menikah, aq pun mencoba mengisi waktu luang dengan menonton acar televisi, bersih-bersih rumah dan kegitan lain yg sering dilakukan oleh ibu rumah tangga, namun tetap saja setiap hari rasanya berjalan lama sekali. Akhirnya aq teringat kalau pagi itu aq belum mencuci pakaian. Kemudian aq pun mengambil pakaian kotor dan segera menuju ke kamar mandi.

Setelah nyuci dan bersiap untuk menjemur pakaian, aq mendengar pintu pagar rumah terbuka.

“Siapa ya? Apa ibu mertuaku udah pulang?” tanyaku kepada diri sendiri.

Kemudian aq bergegas melangkah menuju pintu depan dan untuk memastikanya. Ternyata di luar dugaan yg berdiri di depan paintu adalah Johan, adik laki-lakiku. entu aq tdk menygka kalau Johan adikku datang, karena biasanya Johan mengunjungiku setiap hari libur saja, itupun bersama adik-adikku yg lain.

“Eh… Jo… Tumben datang sendirian? Lagi nggak ada kuliah yah?” aq langsung mengajukan banyak pertanyaan kepadanya.
“Mbak bukannya nyuruh masuk malah nanya-nanya Johan sih? Hehehehe…” jawab adikku sambil tertawa.
“Oh iya Mbak lupa…! Abis nggak biasanya main kesini… Ya udah buka aja Jo… Ga dikunci kok…” akupun jadi ikut tersenyum.
“Johan capek banget nih Mbak abis perjalanan jauh…!” adikku berkata sambil mengusap wajahnya yg berkeringat.
“Ya elaaahhhhhhh…!! Manja banget sih sekarang…! Ayo masuk dulu deh…” aq meledeknya namun tetap membukakan pintu gerbang.
“Tp setelah ngeliat Mbak capek Johan langsung ilang kok…” ujar adikku sambil memasukkan sepeda motornya ke halaman.
“Basi banget deh…!!” kataku lalu mencubit pelan lenganya.

Setelah adikku masuk ke dlm rumah aq mempersilahkan dia untuk di ruang keluarga

“Tinggal bentar ya jo, Mbak mau ngelanjutin jemur baju…Kamu tunggu dulu aja di situ… bikin minum aja sana” kataku berpamitan
“Sini Mbak Johan bantuin… Lagian ga sopan banget sih masa tamu disuruh bikin minum sendiri” Canda adikku
“Yeeeeeeee…! Bukannya lebih ga sopan lagi kalo tamu disuruh bantuin jemur baju?” balasku.

Johan pun tersenyum lebar. Tp tentu saja tawaran adiiku tadi tdk kutolak. Saat sedang menjemur pakaian, dapat kulihat adikku Johan terus memandangiku saat aq sedang memeras dalemanku. Walaupun aq dan Amar pernah memiliki hubungan special namun tetap saja aq merasa risih di pandangi seperti itu. Namun aq pikir tanggung kerana sebantar lagi pekerjaan ini selesai dan aq akan segera ke kamar untuk berganti pakaian

“Udah sarapan belum Jo?” tanyaku berbasa-basi sambil terus menggantung pakaian.
“Eh… udah tadi mbak…” jawab adikku dengan sedikit canggung.

Setelah selesai menjemur pakaian, aq menyuruh Johan ke ruang keluarga untuk menonton TV sambil menungguku. Sesampainya di kamar, aq membaringkan tubuhku sejenak karena cukup lelah setelah mencuci pakaian. Tanpa terasa aq tertidur pulas. Dlm keadaan setengah sadar aq dapat mendengar samar-samar seseorang membuka pintu kamarku. Keberadaan orang tersebut terasa semakin mendekati. Tak lama kemudian ranjangku terasa bergoyang karena sepertinya dia sdh duduk di sebalahku.

Kemudian betisku terasa ada yg meraba-raba. Selanjutnya tangan tersebut merayap naik ke bagian pahaku. Namun karena masih dlm keadaan setangah sadar, aq mengira saat itu sedang mimpi ngesex dengan suamiku. Apalagi saat tangan tersebut mengelus-elus selangkanganku yg masih tertutup CD itu, aq merasa bahwa itu adalah jilatan-jilatan dari suamiku.

Ketika bagian-bagian tubuhku terus digeraygi aq mulai tersadar dari tidurku namun tdk langsung membuka mataku.

“Mbak gue emang bener-bener mulus…” dengan mata terpejam aq masih dapat mengenal jelas suara tersebut.

Tentu saja jantungku langsung berdetak kencang ketika mendapati kalau ini bukan mimpi tp benar-benar terjadi, apalagi ditambah kenyataan yg melakukan semua itu adalah Johan adikku. Karena aq tak menginginkan lebih jauh lagi tangan Johan merayap aq mulai merapatkan kedua pahaku. Tp Johan tak menyerah begitu saja. Tangan Johan kini mulai pindah ke daerah toketku, yg hanya terlindungi kaos tanpa BH, kemudian meremas-remas dengan lembut. Jari-jari johan seolah-olah menari diatas dadaku sesekali memilin.

Namun diperlakukan seperti itu, aq pun akhirnya tak dapat menahan diri lagi untuk terus berpura-pura masih tertidur lelap. lalu aq membuka mata kemudian berteriak agar sandiwaraku tampak meyakinkan.

“Ya ampun johaaannn…!!! Apa-apaan sih kamu!!!!”
“Emm… Jo johan cuma pengen bangunin aja kok… Abisnya Mbak pules banget tidurnya…” kata adikku beralasan.
“Hayooo ngaku aja Jo…! sebenarnya mau ngapain Mbak sih?” aq mencoba untuk membuat Johan berkata jujur walaupun sebenarnya diriku sdh mengetahui apa yg dia lakukan dari tadi.
“Mbak… Johan kangeeen banget…!” hanya kalimat itu yg keluar dari mulut Johan sebelum dia mencumbu bibirku dengan ganas.
“Jangan..hentikan..!! Inget Jo… Emmmhh… Mmbak kan udah nikaah…!” saat aq tersadar bahwa semua ini salah.
“Ayo dong Mbak… Sekali ini ajaaaa… Johan bener-bener udah ga tahan…” adikku memohon dengan tatapan mata yg memelas.
“Ta-tp Jo…” kataku yg hendak beranjak pergi namun tubuhku justru memilih untuk tetap pasrah.
“Rasanya kepala Johan terasa mau pecah gara-gara nafsu ngeliat Mbak tiduran tadi… Sekarang udah kentang nih…!” ujar Johan yg seolah-olah kejadian ini murni karena kesalahanku.

Sesaat kemudian tangan adikku yg kurus sdh meraba-raba bagian dadaku. Dia lalu menaikkan kaosku ke atas hingga lewat kepala dan membuangnya ke sudut ruangan. Dia tersenyum mesum melihat payudaraku yg terpampang bebas dengan putingnya yg sdh menonjol karena terangsang.

“Ja jangan Jo… Nanti… Ennngghhhhh… Ada yg liaaat…” aq masih berusaha melarangnya sambil mendesah karena saat ini Johan mulai menciumi bagian samping leherku.
“Siapa yg mau ngeliat sih Teh? Kan dirumah ga ada siapa-siapa…” tanya adikku tanpa berusaha menghentikan usahanya.

Terus menerus mendapatkan perlakuan seperti itu, akhirnya pertahananku jebol jg. Johan sungguh pintar membangkitkan birahiku karena dia sdh benar-benar paham titik mana yg sensitif untuk merangsangku. menyadari hal tersebut, ciuman Johan terus bergeser kepundakku. Johan menjilatinya hangga aq menggelinjang. Tanpa ingin kehilangan waktu sedtikpun saja mulut Johan mendarat di toket kananku. Tanganya meremas toketku sambil sekali-kali jarinya meilin-milin putingku. Lidahnya kini bermain diatas toket putingku. Pertama-tama lidah johan hanya manyapu bagian puting toket saja, tak lama kemudian mulai bergerak memutari seluruh daerah di sekitarnya, sebelum diakhiri dengan mengulum puting tersebut hingga pipinya terlihat kempot.

“Aaaacchhhhh… Geliiii Jo…!” aq memekik.

Rasa itu di barengi tumpahnya cairan-cairan kenikmatan yg membasahi rongga lubang memekku. Aq sdh kewalahan untuk mengalihkan gairah nafsu yg bertubi-tubi disusupkan oleh Johan.

“Oooohhhhhhh… Johaaaaaannnn…!!” aq semakin mengerang kencang akibat aksinya.

Mulut Johan kini berganti-ganti mengulum kedua toketku.-cerita hot- Aq yg sdh sangat terangsang itu mulai mengelus-elus rambut Johan. Padahal sebelumnya aq sdh berjanji pada diriku sendiri tak akan pernah lagi melakukan hal seperti ini dengan laki-laki lain, termasuk dengan adikku Johan, setelah menikah

Cerita sex selingkuh, Gejolak hatiku memang sedanag berperang di dlm diri ini, namun kenyataanya Johan sdh benar-benar membangkitkan nafsu birahiku.

“Celananya buka yah” bisik johan yg sdh siap melucuti celanaku.
“Jo…!” kataku yg sesungguhnya berniat untuk menolak.

Namun yg terjadi selanjutnya adalah tangan Johandengan perlahan mulai melucuti celana beserta CD ku hinga aq bugil. Setelah itu jari-jari johan kembali mengelus bibir memekku yg sdh terbasahi cairan kenikmatan.

“Emmhhhh…Aahhhhh Johan ga sabaran banget sih!” kataku yg kini tak dapat menolak perlakuan

Mendengar perkataanku tadi membuat johan tersenyum sambil menatap wajahku dengan tatapan liar.

Johan kemudian menelan ludah saat melihat memekku di tengah-tengah selangkanganku.

Walaupun Johan sdh sering melihatnya, tp aq yakin tak akan pernah ada seorang laki-laki yg bosan melihat memekku yg mulus dan sedap di pandang. Apa lagi walau sdh menikah, namum bibir memekku masih tertutup rapat yg tentunya saja membuatnya semakin menggoda.

“Ooouuhhh… Johaaaannnnnn… Nghhhhh…” aq terus merintih dengan nafas tertahan saat dua jari Johan menusuk-nusuk belahan memekku.

Tanpa memberi ampun lagi, Johan mulai membenamkan mukanya di selangkanganku. Dia menghirup kuat-kuat aroma dari memek milikku itu. Jadilah aq semakin menggelinjang-gelinjang tak karuan menerima cumbuannya yg bertubi-tubi pada memekku.

“Eemmpphh… Sluuurpphhh… Sluuurphhh…” Johan melahap nikmat memek yg dulu jadi santapannya hampir setiap hari.

Seperti ular, lidah Johan masuk ke dlm lubang memekku kemudian menari-nari menyapu bagian dlm lubang memeknya, dengan bantuan jari-jarinya, Johan membuka bibir memekku untuk membuat ruang bagi lidahnya. Sentilan ujung lidah Johan membuatku tubuhku mengejang seperti tersengat listrik. Apalagi saat lidah tersebut memainkan kelentit yg membuatku semakin klepek-klepek merasakan gelombang libido hingga menekan kekerongkonganku yg sdh terasa kering

“Ooooohhhhhh…” kedua pahaku merapat seketika menjepit kepala Johan saat merasakan ada benda lunak dan hangat yg mengenai bibir memekku.
“Memek Mbak tambah wangi aja nih…! Abis nikah makin rajin dirawat ya Mbak?” kata adikku di tengah melancarkan aksinya.

Tanpa menunggu jawaban dariku, Johan pun kembali menjilati memekku. Namun kali ini dia lebih banyak menggunakan lidahnya untuk menyentuh bagian kelentitku. Kedua Kombinasi dari ciuman, hisapan dan jilatannya yg liar membuatku mengelinjang-gelinjang menahan rasa nikmat yg luar biasa.

“Emmpphhhh… Ooooohhhhhhh…!!” aq hanya bisa mendesah kencang karena terangsang.
“Ooooohhhhhhh… Emmppphhhh… Emmppphhhh…” lirihku yg sdh mulai menyerah pada serangan lidah Amar di bawah sana.

Tak terbayangkan olehku apa jadinya bila saat itu saumiku menyaksikan istrinya dlm keadaan bugil, sedang menikmati jilatan pada memeknya oleh laki-laki yg tdk lain adik kandung istrinya sendiri! Namun perasaan itu malah membuat birahiku semakin liar merasakan rasa nikmat sekaligus sensasi sex sedarah yg sungguh luar biasa.

Jilatan-jilatan Johan semakin menjadi-jadi, lidahnya menjilat hingga masuk ke lubang memekku. Memang aq lama tdk berhubungan sex denganya, sehingga ada perasaan yg kuat untuk dapat merasakan kembali.

“Ouuucchhhhh… Johaaaannnnnn…!!” desahku sambil menggigit pelan bibir bagian bawah.

Memekku tak ubahnya seperti makanan yg sangat lezat bagi Johan yg ingin dia nikmati habis. Memekku pun sdh basah kuyup oleh air liurnya yg bercampur dengan cairan kenikmatan memekku.

“Ooouuucchhhh…” tiba-tiba aq merasakan tubuhku mengejang hebat seketika.

Ternyata saat itu Johan sedang memainkan kelentitku dengan lidahnya sekaligus memainkan jari-jarinya pada lubang memekku. Hanya rasa nikmat luar biasa yg kurasakan saat itu. Dari mulutku terus keluar erangan-erangan lepas dengan suara yg begitu menggairahkan bagi yg mendengarnya. Adikku Johan semakin liar setelah melalap lelehan lendir kenikamattan yg keluar dari lubang memekku.

Melihatku yg lebih terangsang pada saat tersentuh bagian kelentitku, Johan terus melancarkan serangan-serangan lidahnya pada benda kecil itu.

“Ooooohhhh… ssshhhh… Joooooooo…!! uuuucccccchhhhhh…” aq terus mendesah sejadi-jadinya ketika dilanda rasa nikmat yg luar biasa.

Tubuhku semakin mengejang dan kedua kakiku menjadi kaku serta pahaku semakin rapat menjepit kepala Johan. Secara spontan aq menekan kepala Johan ke memekku dengan kedua tangan, seperti ingin membekapnya

“Nikmat yah dijilatin Johan Mbak?” goda Johan di sela-sela aktivitasnya.

“Iiyyaaaaahhh… Jooo…. nniikkmmmaaaatttthhh… Ooouuuhhhhhhh…” kataku dengan terbata-bata akibat dirangsang sedemikian rupa.
“Kalo nikmat buka pahanya yg lebar dong Mbak… Kepala Johan jangan dijepit… Sakit nih…!” canda Johan sambil mencubit gemas pahaku.

Tanpa sempat tersenyum mendengar candaanya, aq langsung membuka lebar kedua pahaku yg tentu saja memberi keleluasaan pada Johan untuk dapat menikmati memekku. Setelah menujukan senyuman kemenangan pada wajahnya, Johan langsung menyerbu kembali memekku dengan gencar. Aq sampai kewalahan menggelinjang-gelinjang hebat. Memekku mulai berdenyut-denyut serta eranganku semakin lepas. Aq sangat yakin kalau wanita manapun akan bereaksi sama sepertiku saat ini karena lidah Johan benar-benar pintar bermain di memekku.

“Jooooo…!! Jooohaaannnn…!!!!” lenguhku sambil memegangi kepala Johan dengan erat.

“Slurpp… Sslluuurrpphhh..” Adikku menyedot dengan sangat kuat seakan tdk ingin melewatkan satu tetes pun cairan kenikmatanku.

“Keluarnya banyak banget sih Mbak? Sampe becek kayak gini… Pasti nikmat banget yah memeknya diisep sama Johan?” komentar adikku sambil terus menyeruput dan menyedot cairan kenikmatanku yg masih tersisa.

“Sslluuurrpphhh… gleeekkkk… Sslluuurrpphhh… Mmmmm… Nikmatnya jus memek buatan Mbak… Hihihi…” komentar Johan yg pada ujung bibirnya masih terlihat lelehan cairan kenikmatanku.
“Jo… Mbaakkk… Nggggh…” hanya kata-kata tersebut yg dapat keluar dari mulutku yg sedang terengah-engah.
“Kenapa Mbak? Nikmat kan? Mau Johan terusin?” goda adikku.

Aq hanya menghela nafas karena tau kalau perbuatan kami sdh tak dapat dihentikan dan akan berlanjut ke tingkat lebih jauh lagi. Lagi pula Johan masih tampak begitu nafsu karena dirinya sama sekali belum terpuaskan. Sesungguhnya aq cukup berat melayani Johan ketika sadar bahwa aq sdh memiliki suami. Namun memekku yg dari tadi dirangsang membuat gairah seksualku ikut terbagkitkan dan tdk memakai akal sehat lagi.

“Sekarang giliran Johan dong Mbak…” pinta adikku yg tanpa menunggu lama segera menurunkan celananya di depan wajahku.

Jantungku berdetak semakin kencang ketika melihat batang k0ntolnya yg sdh tegak mengeras. Saat mataku bertatapan dengan matanya, aq dapat melihat kalau pandangan Johan begitu liar. Sementara aq yg sdh mengerti aka apa yg diinginkan olehnya langsung meraih batang k0ntol yg sdh tegak mengeras itu dengan tangan kananku. Nafasku semakin terengah-engah saat telapak tenganku mengelus batang k0ntol milik Johan yg hangat dan berdnyut seperti mahkluk hidup.

Dengan lembut aq meremas-remas batang k0ntolnya kemudian mengocoknya secara perlahan. Johan melihat tingkah Kakaknya yg sdh mengetahui apa yg dia inginkan.

“Oooouuuccchhhh…!” Johan mengerang saat aq mulai meningkatkan irama kocokan pada batang k0ntolnya.

Aq meremas sekaligus menekan batang k0ntolnya ke arah atas dan bawah lalu mengulang gerakan seperti itu seterusnya. Telapak tangan milikku yg berukuran kecil ini tampak tdk sanggup untuk menggenggam seluruh batang k0ntol tersebut. Gerakan tanganku yg sdh sangat lancar terus mengocok-ngocok batang k0ntol Johan.

“Hmmmm… Nikmaattt…!! Mbak udah kangen ya sama k0ntol Johan ini? Hihihihi…” goda Johan sambil tertawa.
“Iyaahh Jo… Mbak kangen banget sama k0ntol johan…” sahutku pelan.

Dengan tak sabar aq menempelkan bibirku pada ujung k0ntol Johan kemudian menjilatinya dengan lidahku yg sdh terampil. Johan tentu saja terlihat sangat menikmati perlakuanku.

Aroma khas k0ntol Johan semakin kuat tercium oleh hidungku yg kemudian aq hirup dlm-dlm hingga membuatku semakin lupa diri. Tdk ingat atau mungkin tdk ingin menerima kenyataan bahwa kami berdua adalah saudara kandung.

“Sedottt terusss… Yg kuaaaat Mbaakkkkk… Oooohhhhhh…” perintah Johan sambil menarik rambutku.

Tak hiraukan lagi perlakuan kasarnya karena yg tersisa sekarang hanyal mafsu untuk menyepong batang k0ntol milik adikku ini. Aq terus menyepong kuat-kuat hingga Johan mengerang keenakan. batang k0ntol itu terasa semakin berdenyut di dlm mulutku.

Tdk aq hiraukan perlakuan kasarnya tersebut karena yg tersisa sekarang hanyalah nafsu untuk menghisap-hisap batang panjang milik adikku ini. Aq terus menyedot kuat-kuat hingga Amar mengerang keenakan. Benda itu semakin terasa berdenyut di dlm mulutku.

“Emmpphhhh…sluhrrrppp..” aq mencoba menelan seluruh batang k0ntol Johan hingga dia semakin berada di awang-awang.
“Oooohhhhh… Mbak makin lihay aja nih!” puji Johan ketika merasakan sensasi yg ditimbulkan dari sepongan bibirku yg lembut, hangat dan basah.
“Gimana Jo… Sluurphhh… Rasanyaaa? Hmmmm… Sluurphhh…” tanyaku terputus-putus.
“Ouuuuhhhh… Jelaas nikmat Mbaakkkk…! Pagi-pagi beginiiii… Ouuucchhhh… Disepongiiin sama kakak yg cantiiik…!! Ennnggh…” ujarnya dengan kurang ajar namun justru membuatku bertambah semngat.
“Eeemmm… Terus udah nggak pusing lagi kepalaku sekarang? Sluuurrpphhh…” candaku sambil terus menyepong batang k0ntol Johan sehingga membuat wajahnya tersipu.

Terakhir kali aq melakukan oral sex adalah dengan Johan beberapa bulan yg lalu sebelum aq menikah tentunya. Anehnya lagi, suamiku tak pernah aq berikan pelayanan seperti ini walaupun berkali-kali memintanya. Saat ini benar-benar layaknya anak kecil yg disuguhi permen. Aq semakin menikmati batang k0ntol Johan, Mulai dari mencium, menjilat hingga menyepong sambil mengocok-ngocok batang k0ntolnya.

“Mbak…! Mbaakkk…! Udah dulu yah… Johan nggak mau keluar cuma gara-gara disepong sama Mbak doang… Mendingan kita langsung ngentot aja yuk…!” saran Johan yg langsung mencabut keluar batang k0ntolnya dari mulutku.

Seketika memekku terasa ngilu, membayangkan batang k0ntol adikku masuk menyodok-nyodok lubang memekku.

Dengan suara halus aq berkata sambil menatap matanya lekat-lekat

“Tp jangan disemburin di dalem ya Jo…”

Adikku hganya tersenyum lantas menjawab

“Yaaah… Si Mbak gimana sih… Bukannya Mbak pengen banget punya anak?”
“Emang bener sih… Tp….…” suaraku terdengar serak karena tenggorokan ini terasa kering.
“Dari pada Mas Janu belum bisa ngasih anak sampe sekarang… Mendingan sama Johan aja Mbak! Hahaha…” lanjut Johan menyelak kalimatku yg belum selesai.

Mendengar perkataan Johan tadi perasaanku bercampur antara marah sekaligus terangsang memikirkan bagaimana jadinya apabila aq benar-benar hamil dari benih pejuhnya. Walaupun pengalaman ngesex dengan laki-laki lain, termasuk Johan, aq jg tdk yakin kalu rahimku subur. Selama ini mereka hampir selalu mengelurakan pejuhnya di dlm memekku dan aq tdk pernah hamil. Namun dlm hatiku yg paling dlm, aq tak ingin mengecewakan suamiku apabila nanti aq mengandung anak yg bukan darah dagingnya sendiri

Tanpa merasa bersalah, Johan mulai mengatur kedua kakiku seperti huruv “V” di sisi ranjang dengan mulai menggosok-gosokan batang k0ntolnya ke bibir mememku. Kakiku mengayuh naik turun, menujukan bahwa memekku sdh tak sabar lagi ingin di sodok oleh sebuah batang k0ntol. Melihat hal itu tentu saja membuat Johan tertawa licik karena semakin yakin bahwa diriku sdh sangat terangsang

“Kenapa Mbak? Pasti sdh ga sabar ya lubang memeknya pengen disodok sama batang k0ntol Johan… Bilang dulu… Nanti Johan janji bakalan bikin Mbak keenakan deh…! Hehehe…” ledek Johan.
“Emmmhh… Mbak pengen bangeeet disodok Johan…” kataku lirih hingga nyaris tdk terdengar.
“Maksudnya Mbak pengen ngentot? Bilang aja kayak gitu… Ga usah jaim… Hehehehe…” tanya Johan sambil terus melecehkanku.
“Iya deh… Mbak pengen banget ngentot…!! Udah deh… Cepet dooong…!!” kali ini aq merengek tanpa ada perasaan malu lagi.
“Sekarang saatnya Johan ngerasain memek Mbak…” Johan bersiap memasukkan batang k0ntolnya yg sdh sangat tegang mengeras.

Sementara itu aq hanya memperlihatkan raut wajah pasrah ketika batang k0ntol Johan mulai memasuki lubang memekku dengan semakin dlm. Dia terus mejejali batang k0ntol tersebut ke lubang memekku karena ingin menikmati jepitan lubang memekku yg sdh cukup lama tdk dirasakanya.

“Oggghhhhhh…!! Nikmaattttt…!!!” celoteh Johan mengomentari lubang memekku yg menjepit batang k0ntolnya.

Aq menatap wajah sayu Johan yg begitu bernafsu ingin menguasai menyetubuhiku. Kedua menjadi saksi ketika batang k0ntol Johan ditekan ke bawah hingga pahaku terbuka semakin lebar.

“Ouuuuuggghhhh!! Ennnggkh… Masiiiih sempit aja memeknya Mbak …!! Oooohhhhhh…!!!” ujar Johan berteriak puas ketika akhirnya berhasil membenamkan seluruh batang k0ntolnyake dlm lubang memekku.

Seketika lubang memeku penuh oleh batang k0ntolnya yg tanpa jeda terus menyetubuhiku hingga kami benar-benar sempurnya bersetubuh.

Tiba-tiba Johan menghentikan gerakanya. Mungkin dia lelah atau karena sekedar ingin menikmati k0ntolnya yg terbenam di dlm lubang memeku. Kemudian perlahan-lahan, Johan menarik batang k0ntolnya dari jepitan lubang memekku hingga terisa ujung kepala kontolonya saja. Namun tak kuduga, dia menyodokkan dengan keras hingga k0ntolnya kembali tertelan semua di dlm lubang memekku.

“Aaaaagggghhhhh…!!” aq mengerang keras akibat perlakuanya itu.

Berkali-kali Johan melakukan hal tersebut yg membuat memek terasa perih namun nikmat di saat bersamaan.

Akibat gerakan liar itu, aq merasakan kalau sebentar lagi akan mengantarku ke puncak orgasme. Gerakan Johan pun bertambah cepat. Lubang memekku kini sdh sdh sedemikan basah, hingga pada setiap kocokan terdengar gesekkan yg sangat jelas. Aliran libido yg meledak seolah memompa tubuhku dan menekanya ke segala arah. Tentu saja hal tersebut menandakan bahwa aq sangat menikmati persetubuhan ini.

“Oooggghhh…!! oohhh… Joooooo…!!” aq berteriak ketika akhirnya mencapai orgasme.

Beberapa detik lamanya nafasku seperti terhenti merasakan kenikmatan yg luar biasa. Menyadari aq sdh orgasme, Johan sengaja menghentikan kocokkanya ketika merasakan batang penisnya sperti di sembur cairan yg tentu saja itu adalah cairan kenikmatanku.

Setelah cukup lama, Johan mulai menarik keluar batang k0ntolnya dari lubang memekku. Wajah adikku terlihat bangga ketika melihat batang k0ntolnya mengkilat dilumuri lendir memekku.

“Johan sayang Mbak…” kata Johan layaknya laki-laki yg sedang merayu pasangannya.
“Mbak jg Jo…” balasku pelan.
“Ohh… Ooohhh… Oooooohhhhh…” terdengar nafasku tersengal-sengal ketika Johan kembali mengocok lubang memekku.

Tubuhku mulai melemas seiring dengan orgasme yg sdh kurasakan, tp nafsu birahiku bangkit lagi ketika Johan mulai menyetubuhi lagi.

“Oooohhh… Oooogghhhhh…!! Oooohhh… Sa-sakiitt Joooo…!! pelan-pelaaann dong…” hanya kalimat itu yg keluar dari mulutku ketika Johan semakin memperlakukan dengan kasar.

Tetapi aq lebih menikmati perlakuan Johan yg kasar di banding dengan suamiku yg sangat lembut. Johan menggoyang dan menyodok batang k0ntolnya lebih dlm di lubang memekku. kadang dia jg menaikan kecepatan sodokkanya lalu tiba-tiba memperlambatnya. Tentu saja dengan perlakuan seperti itu membuat emosiku naik turun. Walaupun badan ini terasa hancur, tp aq benar-benar merasakan sensasi ex yg sangat luar biasa. Sekitar sepuluh menit kemudian, aq menyadari Johan sebentar lagi akan keluar dia mengerang keras dan terus menambah kecepatan sodokkanya.

“Johaaannnn… Mauuu keluuaaaar Mbaaakkkk…!!” teriaknya seperti yg sdh aq duga.
“Jooooo… Ja-jangaaannn… Ke-keluariiin di dalem yaaah…” pintaku memohon.
“Mbak buka mulutnyaaaa…” ujar Johan yg membuatku lega karena mengerti dengan maksudnya.

Tanpa berkata apa-apa lagi, aq langsung membuka mulutku. Lubang k0ntol Johan akhirnya menyemburkan pejuh. Aq pasrah menerima semburan pejuh yg sangat banyak namun hampir dapat kutelan semua. Cairan yg menetes di pinggiran mulutku bahkan aq bersihkan hingga tdk tersisa sama sekali. Apalagi rasanya tdk berubah dan masih tetap nikmat seperti dulu. Johan hanya tersenyum melihat aq terus menjilat seolah tdk memberi kesempatan batang kontolnya untuk beristirahat.

Setelah itu johan langsung lunglai di atas tubuhku. Dia kemudian memelukku dan mencium keningku. Sungguh romantis Johan adikku ini, bahkan suamiku sendiri tak pernah melakukan setelah kami selesai bersetubuh.

“Nikmat banget Mbak…” bisiknya di kupingku hingga hampir tak terdengar.

Johan kemudian merebahkan tubuhnya di sampingku, sebelum akhirnya mulai tertidur lelap. Terrdengar suara dengkuranya yg keras hingga membuatku tertawa tertahan. Karena aq tdk merasa mengantuk walaupun lelah, aq lalu menatap kosong langit-langit kamar tidurku ini. Pikiranku melayang-layang mengingat kejadian yg aq dan Johan sering lakukan sebelum ini. Semua petualangan sex mulai dari pertama kali semua hal ini berawal, yaitu di kamar mandi, kamar kami masing-masing, di parkiran mobil di sebuah mall dan masih banyak lagi. Kejadian yg tak sepantasnya kami lakukan. Namun apabila nafsu sdh menguasai, perbuatan tersebut tdklah pandang bulu karena yg diburu hanyalah kepuasan birahi belaka. Kami berdua memang sudak tak dapat memutar waktu untuk merubah semuanya.

Hanya dengan membayangkan kejadian-kejadian tadi sdh membuat memekku basah kembali. Masih sangat terasa elusan-elusan tangan Johan yg merayapi pahaku dan jg denyutan-denyutan kenikmatan pada memekku. Saat ini jari-jariku mulai menggesek-gesek kelentitku yg rasanya kian membengkak. Tangan yg satunya lagi meremas-remas toketku serta perlahan-lahan memilin puting susuku dengan lembut.

Cerita sex masturbasi, Kurasakan butir-butir keringat telah mengumpul di tubuhku, karena selain hawa yg panas, aq jg sdh terbakar birahi. Aq membalikkan badan hingga tidur menyamping membelakangi Johan agar tdk mengganggunya.

“Emmpphhhhh… ssshhhhhh…” ketika menggesek-gesek kelentitku tdk terasa aq mulai mendesah-desah merasakan nikmatnya masturbasi ini.

Ada terasa mengelitik saat jari-jariku memilin lembut puting susuku yg semakin meruncing. Sambil melakukan gerakan ini, aq mencoba membayangkan Johan meraba lekuk-lekuk tubuhku, kemudian bibirnya menjilat mengulum toketku dan dengan tnpa ampun dia menyodokkan btang k0ntolnya yg tegak mengeras kedalam lubang memekku.

“Joooo… Joohaaannnn…! Uuuuuucchhhh… Johaaannnnn…!” aq menyebut nama adikku berulang kali saat merasakan kenikmatan yg luar biasa.

“Aaaahhhhhh…” aq tersentak kaget ketika sebuah tangan memegang bahuku dan tentu saja membuat diriku keluar dari kenikmatan sebuah dunia halusinasi.
“Mbak manggil Johan ?” tanya adikku yg rupanya sdh terbangun.

Johan sepertinya tak sadar bahwa dia telah menjadi bahan imajinasiku. Karena tak tahan lagi akhirnya aq langsung mencium bibirnya dengan penuh nafsu. Tubuhku seperti menggigil saat ciuman kami semakin liar. Bibir johan kini mulai merambat turun kelherku. Dengan kasar lidahnya menjilat leherku dengan kuat. Kedua tanganku melingkar memeluk batang leher Johan sambil terus merintih lirih. Tampaknya Johan terangsang mendengar suara rintihanku karena terbukti sekarang Johan semakin liar menjilati leherku.

“Oooohhhh” permainan Johan membuat tubuhku ini melonjak sepeti tersengat listrik.

Mataku dan matanya bertatapan yg berbinar-binar liar, aq terlena dlm rasa nikmat hingga tak menyadari saat tanganya sdh di selangkanganku.

“Oooooooohhhhhh…!!” aq semakin terangsang saat Johan jg meremas-remas gundukan toketku.

Benar-benar nikmat saat Johan mengelus-elus kulit toketku yg halus hingga sulit untuk di ungkapkan dengan kata-kata.

“Hmm… Sekarang kok Mbak yg nafsu sih?” tanya Johan.

Aq hanya diam, aq terus menikmati remasan-remasan kuat tanganya. Agar lebih nyaman aq memperbaiki posisi dengan mengangkangkan kedua kakiku. Tangan kiri Johan mengelus selangkanganku sedangakan tangan kanannya terus memainkan toketku. Aq menggigit bibir bawahku untuk menahan suara desahan dari bibirku

“Eeemmmmhh…ooohhhhh…Johan!!” aq agak terkejut ketika ke empat jarinya mulai menggesek dan menekan-nekan permukan memekku

Gairahku semakin sulit untuk di kendalikan dan nafasku terasa semakin berat saat nikmat itu semakin menjadi-jadi. Melihat wajah mesum Johan justru membuatku terangsang berat.

“Eeeemmmffhhhh… Jooooo…!! Aaaaahhhhhhh…!!” sambil terus mendesah aq memegang tangannya lalu mengarahkan ke bagian kelentitku.

Tubuhku terasa lemas saat jari-jari johan sdh berada di bagian paling sensitif dari memekku. Aq semakin mengerang nikmat saat tangan Johan terus menggesek bagian intimku. Sdh tentu aq sangat menikmati gesekan-gesekkan Johan di tempat tersebut.

“Oooohhhhhh… Ssssshh… Aaahhhh… Aaahhhh…!” aq tdk menyadari sejak kapan cairan kenikmatanku mulai meleleh melalui rekahan memekku yg masih rapat.

Aq semakin sering menggelinjang-gelinjang keenakan saat tangan Johan menjepit dan memilin-milin putingku, sementara jari-jari terlatihnya terus-menerus mengelus serta menggesek-gesek di belahan bibir memekku.

“Joooooo…!! eemmpphhhh… Jooooo…!!” aq menengang dengan nafas tertahan saat merasakan memekku berdenyut-denyut dengan kuat.
“Oooggghhhhh… Mbak keluaaaaaaar…!!! Johhaaaannnnnn…!!!!” aq berteriak-teriak seperti orang gila ketika mencapai orgasme.

Semburan-semburan cairan kenikmatan itu membuat tubuhku menggigil dengan hebat. Remasan-remasan tangan Johan membuatku semakin terhanyut menikmati klimaksku. Mataku terpejam meresapi sisa-sisa orgasme yg baru saja kualami.

“Mbak… Johan pengen ngesex lagi nih… Tp sekarang pake gaya nungging yuk…!!” ajak Johan

Aq terdiam saat dia membalikkan tubuhku yg masih lemas. Kedua tangan Johan dengan kuat menarik pinggulku hingga bersentuhan dengan batang k0ntolnya.

“Siap-siap ya Mbak…!” ujar Johan memperingatkanku.
“hhggggg… Nnngghhh…” berkali-kali tubuhku terdesak kuat saat Johat berusaha meyodokkan kepala k0ntlnya.

Kepala k0ntol Johan terus bergesekkan dengan bibir memekku yg masih basah dan licin sebelum akhirnya menekan kuat-kuat hingga mulai masuk sepenuhnya. Dapat aq rasakan denyut-denyut kemaluan kami yg sdh menyatu. Batang k0ntol itu terus bergerak dengan sentakan-sentakan yg kuat dan semakin dlm hingga selangkangan kami saling mendesak. Berulang kali tubuhku menegang nikmat saat Johan mulai mengocok. Kocok-kocokkan kasarnya dipadu dengan goyangan ke kanan dan kiri

Tubuhku bergetar hebat menahan rasa nikmat saat batang kont0l yg panjang tersebut memasuki lubang memekku. Aq membenamkan kepalaku ke bantal untuk meredam suara erangan teriakan yg keluar dari mulutku.

“Pelan-pelaaaan Joooooo…” ketika batang k0ntol tersebut semakin dlm memasuki lubang memekku.

Ketika sdh cukup lama pada posisi menungging, akhirnya tenagaku habis. Buah bokongku merosot turun serta toketku mendarat di atas ranjang. Aq terkapar tanpa daya dibawah tindihan tubuh Johan ketika tangannya mengelus-ngelus punggungku.

“Eeeemmhhhh… Sssssshhhhh…” aq meringis menahan rasa nikmat saat batang k0ntol itu mulai mengocok lubang memekku.

Tubuhku terasa lemah tak bertenaga. Sodokkan demi sodokkan batang k0ntol Johan seolah menguras habis tenagaku. Suara helaan nafas kami dan suara k0ntolnya yg beradu dengan selangkanganku saling bersahutan memenuhi ruangan kamar ini. Aq harus menikmati setiap sodokkan-sodokkan batang k0ntol Johan. Ketika tenagaku sdh lumayan pulih. Bokongku mulai naik ke atas hingga posisiku kembali menungging di atas kedua kaki dan tanganku.

“Naaahhh… gitu dong! Mbak benar-benar hebaaattt!” kata Johan memuji.

“Oooohhhh… Oooohhhh… Oooooooohhhh…” aq mendesah dan merintih lirih merasakan lingkaran otot yg seperti tertarik keluar saat Johan menarik kontolnya lalu membenamkan seluruh batangnya sekaligus.

“Gilaaakkk memeknyaaa Mbaakkkk…!! Sumpaaaah… Nikkkmmaaatttt bangeeeet…!!! Ooooooggghhhhhh…!!”geram adikku.

“Joooooo… Aaaaahhhhh…!!” aq semakin sulit mengendalikan luapan nafsuku saat kedua tangan Johan menggapai toketku dan melakukan remasan-remasan lembut.

“Aaaaahhhhh…!! ooohhhhhhh…!! Mbaaaakkkkkk…!!!!!” teriak Johan yg rupanya hendak mencapai puncak.

“Ooooggghhhh… Ooooggghhhh… Keluaaariiin di daleeeem ajaaa Joooo…!! Ooooggghhhh…” kataku sambil mendesah seksi.

Dengan tanpa ampun k0ntolnya yg terus menyeruak berdnyut-denyut. Johan kelojotan ketika merai puncak kenikmatan. Semprotan demi semprotan terus memenuhi rahimku. Kami berdua sama-sama mnggeram setiap kali Johan menyemburkan pejuh. Aq terus bergidik merasakan nikmatnya pejuh keluar di dlm memekku hingga tetes terakhir.

“Aaaagghhhh… nikmaattnyaaa memek… Heeeh… Mbaaakkkkk… Eeenggh…” celoteh Johan sebelum akhirnya merebahkan diri.

Saat ini kami berdua benar-benar kelelahan. Aq membaringkan keplaku di dadanya. Ad rasa nyaman yg kurasakan saat kedua tanagnya memeluk tubuhku dan mengusap keringat yg berkucuran di tubuhku.

Ketika menyadari kalau saat ini sdh siang, kami berdua bergegas memakai pakaian, kemudian turun dari tempat tidur dan menuju ke ruang tamu karena takut jika mertuaku tiba-tiba pulang. Sekitar 10 menit kemudian Johan adikku berpamitan pulang. Setelah menutup pintu depan, aq kembali ke kamar merayap naik ke atas ranjang dan berusaha menenangkan diri sambil berusaha mengusir sisa-sisa kenikmatan yg di berikan Johan tadi.

Perasaan bersalah saat melihat wajah suamiku yg tak pernah tau hal ini membuatku mengutuk diriku sendiri. Mungkin nantinya aq tak akan mengulangi lagi dan berusaha menghindari Johan saat aq sedang main ke rumah orang tua kami di daerah cibubur atau ketika ada acara keluarga besar, karena apabila ini terus terjadi maka cepat atau lambat suamiku pasti akan mengethuinya

The post Cerita Sex Johan Adikku, Selingkuhanku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex – Vagina Abg Berseragam

$
0
0

Vagina Abg BerseragamKisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah dewasa Nyata, kisah dewasa Hot, Panggil saja aqu Reynaldo, ABG ganteng dan bahkan sebagian kawan-kawanku mengatakan kalo aqu
pantas jadi artis. Gimana tidak, aqu tinggi, parasku ganteng, badanku juga atletis, sampai banyak
perempuan-perempuan disekolahku naksir sama aqu, tetapi aqu hanya menanggapinya biasa saja
karena aqu belum ada cocok. Sampai akhirnya orang tuaqu pindah kota dan aqu harus ikut pindah
sekolah juga dan aqu belum mempunyai kenangan disekolahku yg lama, sungguh malang banget
nasibku ini.

Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah dewasa Nyata, kisah dewasa HotKisah Dewasa

setelah aqu pindah disekolahkuyg baru, dgn bermodalkan parasku yg ganteng tak sulit aqu
mencari kawan disana sampai aqu mendapatkan kawan dekat yg bernama Meydita. Ceritanya
berawal dari sini, Hari pertama aqu masuk kelas 3 aqu di kenalin di salah satu kelas kalu nggak salah
3 IPA aqu orang pinter wajar masuk IPA hauahahhauah!!

Aqu di kenalin sama guru aqu n kepsek di kelas udah gitu aqu di suruh duduk di samping perempuan
yg langsung aqu kenal namanya Meydita tingginya sebahunya aqu badannya sintel banget buah
dadanya yg selalu buat aqu ndisir melulu klo deket dia aqu sempet tuker-tukeran no. hp sama dia
setelah aqu tau dia kaya’ gimana aqu coba aja jadian sama dia.

Aqu jalan sama dia masih sampai sekarang dia klo deket aqu rada” binal Napsuan bersyukur banget
aqu dapet perempuan macem gitu waktu itu pelajaran biologi, kebetulan gurunya nggak masuk aqu
sama Meydita ngobrol aja dipojok kelas.

Maklum tempat duduk aqu sama dia di taro di pojok sama walas pertama aqu sich nggak berani ngapangapain dia di kelas tapi klo udah masuk ke mobil aqu abis tuch perempuan waktu itu aqu liat kawan aqu lagi cipokan di depan kelas balakng meja guru tiba” aja perempuan aqu ngomong gini. ML Perawan HOT

“tuch rido aja berani masa’ kamu kalah sama dia??”
“ha? aqu kalah

belum sempet selesai bibir aqu di lahap sama Meydita di bales aja dgn ciuman n sedotan yg bikin
dia ampun-ampunan sama aqu. Meydita sempet ngasih lidahnya ke aqu. tapi aqu lepas ciumannya.

“kenapa??” aqu bilang aja begini
“aqu nggak mau maen lidah di kelas taqut kelewatan”
“ya udah maen biasa aja”
Aqu lanjutin ciuman aqu di bawah bangku meja aqu aqu dorong ke depan supaya lebih luas aqu
ngelaquin ciuman demi ciuman
“ahhhhhh ahhhh ndree”

Kata-kata itu selalu keluar dari mulutnya. Setelah aqu puas ciumin tuch bibir, aqu turun ke bawah ke
lehernya dia yg makin membuat dia kewalahan.

Dan tangan aqu ngeremes” buah dada dia yg ukurannya aqu taksir 35 tau A B C D cuz setiap aqu
tanya dia g pernah mau jawab aqu remes tuch dadanya sampe dia kelojotan setelah aqu nandain
tanda merah di lehernya dia ngeremes remes kontol aqu yg membuat ni kemaluan kagak kuat lagi buat
nahan di dalam kancut maupun masih make baju seragam.

Aqu ngelaquin di dalam kelas aqu tetep nggak gentar aqu bukan resleting seragam aqu n aqu
keluarin tuch siADEK dan si Meydita udah siap dgn mulutnya yg menganga aqu sempet nutupin
dia pake jaket aqu sesampai misalnya kawan aqu nanya aqu bilang aja lagi sakit.
Jilatan demi jilatan dia beri untuk aqu. isapan dia bikin aqu nggak kuat lagi buat nahan keluarnya
mani aqu. lidahnya bergoyg” di kemaluanku dan.

“akhhhhhhh crotttttt croooootttt crotttttttttttt” keluar mani aqu. Meydita membersihkannya dgn
mulutnya dan di kocok” trus di Kemaluanku.

Selesai itu aqu bersiin mulutnya dia pake tissue yg ada di kantongnya aqu sama Meydita kembali
berciuman freenc kiss,,, lidahnya dia ber gelugit” di dalam mulut aqu.

Jam 12.00 aqu balik sekolah sebelum aqu gas mobil aqu ke rumah aqu di bilangan bekasi nggak jauh
dari rumahnya Meydita aqu bermain dadanya Meydita dolo di mobil aqu aqu buka kancing seragam
pelan-pelan.Cerita Sex

Di bantu Meydita dgn napsu yg ganas Meydita ngerti maksud aqu and dia nge buka tali BHNya dan 2
buah gunung merapi yg bakal mengeluarkan volcano gara isapan aqu muncul di depan aqu. dgn
napsu di ujung rambut aqu isap puting susunya tangan kiri aqu megangin kepala belakang dia san
tangan kanan aqu ngeremes” dada yg satu lagi.

“ahhhhh. Reynaldo pelan” donkkk Meydita udah nggak bisa nahannnnn lagiiiii nehhhhhhhh”.

Puting Meydita yg berwarna merah ke merah” mudaan tertelan abis oleh mulut aqu and tiba” aja
badanhhhh Meydita mejelijang seperti cacing kepanasan aqu sedot trus dada Meydita sampai puting
itu terasa keras banget di mulut aqu Meydita cuma diam dan terkulai lemas di mobil aqu aqu liat
parkiran mobil di sekolahan aqu udah sepi Meydita mengancingi baju seragamnya satu aqu bantu
supaya cepet.

Selama perjalanan pulang Meydita tetap lemas dan memejamkan matanya aqu kecup keningnya
sesampai di rumah aqu, Meydita bangun dan dia pengen ke kamar kecil aqu suruh dy ganti seragam
dgn baju kaos yg dia bawa dari rumah sebelum berangkat kesekolah selesai dari kamar mandi aqu
liat Meydita nyopot BHnya terlihat jelas putingnya dan bongkahan susu sebesar melon itu.

Belum sempat masukin baju ke tasnya dia dia aqu dorong aqu tempat tidur dan aqu lahap bibirnya
dan dia membalas nya dgn penuh hot panas bercampur dgn napsu aqu yg cuma make bokser doank
ke walahan tangan dy bermain” di selangakangan aqu.

Aqu bermain di leher dia dan aqu buat cap merah lagi di lehernya aqu sibak SMA negeri yg hanya
sampai lutut itu dy cuma make celana dalam G string dgn perlahan” dia nurunin roknya dan dy
hanya menggunakan celana dalamnya aqu copot dan aqu jilatin kemaluannya.

”ahhhhhhhhhhhhhhhhhh. . Ndree.ahhh hhhhhhh” cuma kata” itu yg keluar daru mulutnya. aqu
rasain kemaluan Meydita semakin keras dan aqu gigit kelentitnya dia terik semakin kencang untung di
rumah cuma da aqu. “Ndree puasin aquwww dunkkkkkkk.” nggak pake cing cong aqu jilat
n aqu sodok” tuch kemaluan pake telunjuk aqu.
“Ndree aqu keluarrrrrrrrrrrrrrrr.” kemaluan Meydita basah ketika di depan mata aqu.

Di sedot sampai bersih tuch kemaluan udah gitu aqu liat dia memegang bantal dgn keras. aqu
deketin dia dan aqu cium bibir dia. ternyata dia blum lemas.

Dia bangkit dan memegang kontol aqu dan di kocokinnya sampe si ADEK mengacung sangat keras.
kontol aqu di masukin ke mulutnya Meydita di masukan di keuarkan sampai” di sedotuhhhhhhhhh.

Nikmat banget yg sekarang dari pada yg di kelas tadi biji zakar aqu juga nggak lupa ikut ke sedot.
pass biji aqu di sedot rasanya aqu pengen FLY kocokin Meydita semakin panas dan hisapannya
semakin nggak manusiawi lagi parasnya tambah maniss kalo dia sambil horny begini.

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh. crottttttttttttttttttttttttttt tt many aqu tumpah semua ke lantai
kamar aqu yg sisanya di jilatin Meydita sampai bersuh aqu bangkit dan menarik tangan Meydita aqu
ciumin dadanya aqu kenyot”lagi putingnya sampai merah. aqu cupang di sebelah putingnya manis
banget susunya membuat aqu semakin napsu sama dia.
“Meyditaqu sayg masukinnn sekarang yach??”
“Ya udahhhh cepetannn aqu dari tadi Nungggu kamu.”Cerita Sex

Aqu bertukar posisi Meydita di bawah dan aqu di atas sebelum aqu masukan aqu gesek” dolo di
depan kemaluannya belum aqu masukin aja Meydita udah meringis” aqu dorong perlan”

“Ndree pelan” sakit. nee”. di bantu dgn tangannya dia perlahan” kontol aqu masuk baru
seperempatnya masukkk aqu cabut lagi dannn aqu sodok lagi dan akhirnya masuk semua. aqu lihat
Meydita sangat menderita tapi sepertinya dia seneng banget udah semuanya masuk aqu goygin aqu
maju mundurin perlahan lahan.

Bokong Meydita pun ikut bergoyg yg membuatku kewalahan. setelah beberapa menit aqu goyg”
tiba” badan Meydita mengejang semua. dan akhirnya Meydita orgasme untuk ke tiga kalinya.

Aqu cabut kembali kemaluan aqu dan Meydita berada di atas aqu. Posisi ini membuat aqu lebih
rileks. Meydita memasukannya pelan-pelan. Digenggamnya kemaluanku dan dimasukannya
kemaluanku ke kemaluannya. Dan blesssss ternanam semua di dalam kemaluannya.

Badan Meydita naik turun mengikuti irama Meydita mengambil bantal yg da di sebelahnya dan
menarohnya di pala aqu posisi ini membuat aqu bisa ngerasaain 2 gerakan sekaligus aqu emut” kecil
putingnya Meydita dan meremas remasnya. bokong Meydita terusss bergoyaanggg.

”Ahhhhhhhhh ahhhhhhhhh. isappp teruss ndree” badan Meydita mengenjang dan ” Reynaldoeee
aquuu pengen keluar lagi”.

”Aquuu juga pengennnnn selesaiiiiii metttt tahannnn sebentarrrrrrr lagi”. aqu dan Meydita
mempercepat permainan dan akhirnya”ahhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhh. aqu keluar.
kata” itu yg mengakiri permainan ini

Sampai sekarang pun Meydita tetep bermain sama aqu. Kami tetap melaqukan banyak hal. Dan aqu
di tunangin sama Meydita karena orang tua kami sama-sama setuju atas hubungan kami.

Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah dewasa Nyata, kisah dewasa Hot

The post Cerita Sex – Vagina Abg Berseragam appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex – Mantan Pecun

$
0
0

Kisah Dewasa Mantan Pecun – Aku tinggal sama nyokap, bokap, adek, dan juga kakak aku. Dirumah aku juga ada seorang pembantu yg baru diambil nyokap untuk bantu-bantu dirumah, pembantu ini nginep dan tidur
dikamar belakang. Mukanya lumayan cakep, dan juga bentuk tubuh-nya wooiii sexsi sekali,
rasanya tak layak menjadi seorang pembantu, setidaknya sekertaris di kantorlah.

Biasanya sebelum tidur aku baca buku dewasa sambil nyoli dan ngebaygin yg gag-gag, kadang-
kadang aku banygin main sama Desy Ratnasari, Krisdayanti, dll. Kalau mut aku kambuh aku
langsung setel tuh VCD di komputer aku yg aku pinjem dari tempat sewa, disitu aku mulai nyoli dan
nyoli sampe kadang-kadang aku kagak bisa tidur lagi, jadi bawaannya mau nyoli melulu, aku bisa
sampe 10 kali dalam sehari, kalau memang nafsu aku memuncak.

Kisah Dewasa, Kisah Dewasa Terbaru, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Dewasa 2017, Kisah Dewasa Hot, Kisah Dewasa Terbaik, Kisah Dewasa NyataKisah Dewasa Terbaru

Saat itu nafsu itu memuncak, aku pelan-pelan bangun jam 12 malem, dan buka komputer langsung
stel VCD dewasa, tapi bertepatan dengan itu si pembantu aku (namanya: Ditya), itu keluar mau
minum, lalu si Ditya melihat ada lampu bohlam menyala di atas, dan si Ditya beranjak ke atas,
selangkah demi selangkah tanpa aku sadari. Dan melihat aku lagi megang kemaluan aku dan lagi
serunya lihat VCD, lalu Ditya mendekati aku dan ngomong:

“blom tidur, mas Philip?”, sambil medekat ke arah aku
“gag bisa tidur” jawab aku sambil aku melihat buah dada besar itu.
“itu film dewasa ya, jorok ihk”, ujarnya sambil duduk disamping aku.
“bener, tapi suka khan?”, sambut aku sambil melihat ke arah mukanya.
“ih gag lha yau?”, jawabnya dengan tanpa basa basi.

Lalu aku sama dia terus bercanda-canda sambil nonton film dewasa, aku mulai pegang tangannya,
dan juga langsung aku rembet ke piggul langsung ke buah dada, tapi herannya ini orang malah
senang, cuma berkata “ihk genit amat sih”, sambil tersenyum. Kemaluan aku udah tegang dan
buah dada yg besar itu juga udah makin memberas serta kemaluan yg basah kayak air terjun. Lalu
aku mendekati dia memegang mukanya dan perlahan-lahan aku cium pipinya lalu merembet ke
bibirnya yg seksi itu, setelah aku memasukin mulut aku ke bibir dia, dengan kerasnya dia menarik
pala aku, masih ke dalam supaya ciumnya lebih enak dan lebih dalam. Dalam hati aku ini orang
bener-bener udah professional padahal seorang pembantu?, lalu sambil ciuman aku pegang buah
dada yg segede pala aku sendiri, setelah itu mulai aku mau buka baju, tapi langsung tangan nya
menahan aku, dan bilang “jangan disini nanti ketahuan sama ibu”.

Lalu sambil ciuman aku beranjax ke kamar aku, dan perlahan-lahan sambil aku cipokan sama dia
aku juga buat cupangan dilehernya dan perlahan-lahan langsung dibuka bajunya dan roknya,
sekarang tinggal BH dan celana dalamnya, diam-diam langsung aku cium dan kecup BHnya dan
aku lihat wah betapa indah nya pentilnya yg hitam itu langsung aku isap dan dia menrintih
“ahh… seiisss… enak …. akh …, sambil memegang kemaluan, yg masih pake celana yg udah
tegang. Langsung aku buka celana, baju dan semunaya begitu juga dengan dia, dan aku lihat
oh betapa indahnya tubuh dari orang ini, bener-bener ini hari yg menyenangkan bagi aku. Langsung
aku ajak dia tiduran sambil mencium buah dadanya yg sekal itu dan aku perlahan-lahan memasukan
jari ke kemaluannya dan dia menjerit kesakitan tapi enak, dan dia berkata “jangan pake tangan
pake kemaluan lebih enak”, lalu tanpa basa basi aku mulai masukin tuh kemaluan ke kemaluannya
yg udah basah itu, tapi saygnya aku suka banget sama nyoli jadi terpaksa permainan itu sebentar
dan tak lama, tapi dia juga menikmatinya.

Selesai dari itu dia tiduran di bahu aku dan berkata, “suka main dimana?”, lalu aku menjawab
“baru pertama sama situ”, dia kagak percaya, dan aku bilang “iya bener selama ini mau main tapi
takut HIV, tapi sekarang mah gag takut lagi”. Lalu dia berkata “saya sebenarnya kesini ingin
bekerja, karena kerja saya yg dulu kotor”, dengan polosnya dia berbicara. Aku tanya
” kotor bagaimana?”, “iya saya pernah menjadi seorang pelacur di diskotik TOPONE”, lalu aku
belai rambutnya sambil mengatakan dalam hati, pantes kayaknya kok professional sekali ini orang.
Lalu aku setiap hari trus main dan main terus, sampe aku konsultasi sama kawan-kawan aku yg
doyan sex bagaimana supaya aku tahan lama, dan mereka memberikan solusinya, hingga sekarang
dia sangat menikmati kepedihan kemaluan aku yg begitu dashyat. Hingga saat ini aku melakukannya
setiap malam, cuma pada saat dia haid aku kagak melakukannya. Pokoknya aku makin betah
dirumah dan ngewe trus sama ini orang, udah GRATIS enak lagi 🙂

The post Cerita Sex – Mantan Pecun appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Karena Aku Kesepian

$
0
0

Cerita Sex Karena Aku Kesepian– Aqu terlahir dari sebuah keluarga besar, dgn dua orang Ibu dan 6 orang anak. Bapak aqu beristri lagi  waktu aqu berumur 2 tahun dan Ibu sakit sakitan. Umur 10 tahun bapak meninggal, dan Ibu tiri  pindah dgn anak anak nya. Dari sinilah semua kehidupan aqu berawal!

Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex 2017, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot, Cerita Sex TerbaikCerita Sex Karena Aku Kesepian

 

Dari Ibu aqu kandung, terlahir 3 orang anak, aqu yg paling kecil. Waktu bapak meninggal, aqu
berumur 10 tahun, namun kedua kakak aqu sudah besar besar. Jadi pas aqu umur 12 tahun, 2 kakak
aqu sudah pindah dan berkeluarga.

Tinggallah aqu sendirian dirumah peninggalan orang tua. Kakak aqu tinggal tak jauh dari rumah
pokok, jadi.. itu sebabnya aqu juga meski baru berumur 12 tahun dibiarkan tinggal sendirian
dirumah warisan dgn pengawasan mereka.

Satu waktu aqu juga bahkan dikasih pembantu lelaki yg bertugas mengurus dan membersihkan
rumah sekaligus menemani aqu dirumah, karena aqu sering taqut kalo malam sendirian.

Pembantu lelaki ini masih muda, 15 tahun, dia tak sekolah karena keluarganya tak mampu. Keluarga
dia juga cuma punya rumah kecil dan anaknya banyak, jadi orang tua mereka senang kalo
pembantu aqu tidur dirumah. Bahkan seringkali juga saudara saudara pembantu aqu ikut bantu
bantu dirumah aqu dan tidur disana pula.

Sebagai anak yg kurang pengawasan karena tak ada orang tua dan kakak sibuk dgn suaminya, aqu
termasuk anak yg bebas lepas. Meski.. termasuk masih dalam kontrol karena pendidikan dasar yg
kuat dari orang tua sebelumnya, namun.. sejak umur 12 tahun aqu sudah mencari cari dan mencoba
coba segala hal yg berhubungan dgn sex.

Buku buku dewasa picisan aqu koleksi, bantal dan guling yg akhirnya jadi korban. Penuh flex flex
noda gairah belia aqu. Namun pada akhirnya, bantal dan guling saja tak cukup. Aqu mulai nakal dgn
suka mengintip pemuda pemuda mandi, atau kencing waktu malam hari.

Kemaluan! pada umur itu aqu sudah mulai melihat dan mengerti lekuk lekuknya dari mengintip.
lama lama aqu tak tahan. Satu malam, hujan deras dan kencang. Aqu taqut dgn suara gemuruhnya,
akhirnya, aqu nekat ke kamar pembantu tanggung lelaki aqu. Dia tak marah dan tak bereaksi. Cuma
memeluk aqu dan kembali tertidur.

Sejak waktu itu aqu tak bisa lagi tidur sendirian, pembantu lelaki aqu aqu ajak tidur dikamar aqu, dan
ia nurut. Satu malam, waktu sedang tidur, pembantu aqu memeluk aqu erat sekali dari belakang.
Leher belakang aqu diciumi dgn kencang, nafasnya menderu deru keras sekali. Panas, dan penuh
gairah tiba tiba sekujur tubuh aqu.

Aqu tak tahu benar apa yg terjadi, namun aqu suka dan yakin, inilah yg aqu tunggu tunggu!

Pembantu aqu menggoyg goygkan pinggangnya dan menekan nekan bagian kemaluannya ke
bongkahan bokong aqu dari belakang. Panas dan enak. terasa benar ada benda keras disana. Dgn
menahan perasaan, aqu arahkan tangan aqu ke arah kemaluannya yg keras. Terasa lebih panas dan
enak lagi. Cuma aqu heran, kemaluannya yg keras terasa besar sekali ditangan aqu. Sebelumnya aqu
pernah mengintipnya waktu dia mandi, dan kemaluannya tak keras dan tak sebesar ini.

Penasaran, aqu masukan tangan aqu kedalam celananya. Tersentuhlah ia oleh tangan telanjangku!
Oh Tuhan! terasa panas dan enak sekali! Entahlah, tiba tiba badanku menggigil. Aqu ingin
mendekapnya. Aqu ingin menciumnya. Oh, badanku mencair. Lubang bawahku menganga panas dan
terasa kosong. Mulutku meleleh dan ingin mengunyah kemaluannya. Namun aqu malu dan tak tahu
harus bagaimana?!

Pembantu lelakiku berinisiatif sendiri. Ia buka resluiting celananya dan ia pelorotkan celana
dalamnya. Bebaslah kemaluan tegak dan kerasnya kearah bongkahan bokongku. Aqu masih
membelakanginya waktu itu, aqu malu untuk berputar meskipun tanganku sudah menggenggam
erat kemaluannya dan tak ingin aqu lepaskan lagi.

Ia mulai menerjang nerjangkan kemaluannya digenggamanku agar tanganku terasa mengocok
kemaluannya. Oleh karena terjangannya yg keras, ujung kemaluannya yg tak tergenggam oleh
tanganku menerjang nerjang belahan bokongku. meski aqu masih tertutup celana, namun panas
kemaluannya terasa sekali di kulit belakangku. Tanpa sadar, aqu menyingsingkan kain yg menutup
kulitku dan melepas celanaqu.

Menyadari sekarang bahwa aqu juga lepas dan tak terkendali, pembantu lelakiku mnggeser
tubuhnya kearahku dan dgn terus menerjang nerjang ke tubuh belakangku tangannya kini
memelukku kuat. Oh, hangat dan enak sekali. Aqu melambung di langit ketujuh. Dan aqu mencapai
langit kesembilan ketika mulutnya juga sibuk mencium dan melumat lumat leherku dari belakang.
Kemaluannya terasa basah dan licin sekarang, mungkin itu cairan pelumasnya meleleh. Kepala
kemaluannya terasa panas, keras, dan licin menggaruk garuk lobangku dari belakang. lobangku
terasa panas dan menganga. Entah bagaimana, aqu lebih membungkukan badanku kearahnya dan
bokongku semakin menempel kearah kemaluannya.

Terjangan terjangan kemaluannya kini sudah mulai menyenggol nyenggol lobang duburku. Ohh,
terasa panas dan nikmat sekali. lobang duburku gatal dan basah, ingin dimasuki dan disumpal.
Pembantu lelakiku seakan megerti keinginanku. Tanganku yg menggenggam kemaluannya diusirnya
dan ia genggam kemaluannya sendiri dan diarahkan ke arah lobang belakangku yg menganga dan
panas meledak ledak. Perlahan diarahkan dan diterjangkannya kemaluannya ke lobangku. Kepala
kemaluannya yg licin perlahan lahan dan sedikit demi sedikit membuka jalan masuk untuk
keseluruhan panjang kemaluannya.

Sepertiga kemaluannya masuk, lalu ditariknya keluar, dimasukkan lagi, dikeluarkan lagi, lalu
setengah kepala kemaluannya mulai bisa masuk, kembali dgn sabar ia mengeluar masukkan separuh
dari kepala kemaluannya. Aqu tak tahan! Akhirnya aqu mendorongkan bokongku ke belakang waktu
dia memasukkan kepala kemaluannya ke lubangku.

“Schckreecck!”
“Aahh!”

Kami sama sama teriak waktu seluruh kepala kemaluannya dgn tiba tiba karena dorongan bokongku
kebelakang melesak masuk. Bokongku terasa perih dan kemaluannya terasa berdenyut denyut.

“Ohh..” Pembantu lelakiku melenguh nikmat ketika ia menyadari kepala kemaluannya sudah masuk
dilobangku yg panas dan penuh kenikmatan. Ia mulai menggerak gerakkan pantatnya lagi maju
mundur. perlahan lahan sisa batang kemaluannya melesak masuk. Panas, perih, nikmat.. segala
perasaan bercampur aduk di badan, kepala, dan lubang nikmatku.

Dan kemaluanku melesak kedalam tubuhku semakin dalam, semakin dalam, semakin dalam.. Ohh,
aqu melenguh, dan pembantu lelaki ku terengah engah dan mengaduh aduh kenikmatan. Aqu terasa
panas terbakar. dan segala rasa di pikiran dan badanku seolah olah terbawa dan tertarik keluar
masuk seiring dgn gerakan lembut keluar masuk kemaluan pembantu lelaki ku di lubang kemaluan
nikmatku..

Perlahan lahan pembantuku menggenjotkan kemaluannya keluar masuk lubang hangatku, semakin
dalam, semakin dalam, sampai akhirnya aqu merasakan bulu kemaluan dan biji pelirnya menyentuh
bongkahan bokongku. Aqu mendesah puas menyadari pembantu lelaki ku berhasil memasukkan
seluruh kepanjangan kemaluannya ditubuhku. Dia mulai cepat mengeluar masukkan kemaluannya.
Dan aqu semakin basah. kemaluannya semakin hangat dan licin. Lama lama terdengarlah bercakan
bercakan nikmatnya senggama dari kemaluan kerasnya yg luar biasa nikmat dan lubang cinta ku yg
berbahagia.

Maju mundur, keluar masuk, ditarik dan ditembakkannya kemaluannya ke lubangku lama dan nimat.
pelan pelan, keras, pelan pelan lagi, cepat, dan ohh.. dia tak tahan dan menggulingkan tubuhku dan
aqu ditindihnya kuat kuat. Kemaluannya tak lepas dari lubangku. terus menancap keluar masuk.
tatkala ia berada diatasku, ia memompaqu keras keras. nikmat, ohh nikmat sekali tancapan
tancapan kemaluannya di lobang kemaluanku yg hangat dan nikmat.

“Teruss, teruss..” aqu berteriak minta lebih oleh nikmat.

Dan pembantu lelaki ku menerjang nerjang semakin kuat, sampai akhirnya dia menggigit leherku dan
menggeram kuat kuat. Tembakan kemaluannya meledak ledak kearah bongkahan bokongku.
Kemaluannya didalam lobang nikmatku berpendar, enak sekali. Otomatis, entah bagaimana, lobang
nikmatku meremas remas kemaluannya. Dan aqu menggeram. Kemaluanku terasa mengencang dan
cairan meleleh darinya banyak sekali. Ohh, nikmatnya, nikmatnya!

Aqu tertidur dgn senyuman bahagia sejak itu. Dan pembantu lelakiku mmengajari lebih banyak hal
lagi, tentang bagaimana mengulum ngulum kemaluan lelaki dgn hebat agar si lelaki berteriak teriak
nikmat. Aqu berbakat, dgn cepat mulutku tak cuma merasakan hangat dan kerasnya kemaluan
pembantu lelakiku. Namun banyak lagi lelaki dari desa tempatku berasal. Semua puas. Semua
bahagia dgn pelayananku. Lubangku sekarang juga sudah semakin mahir. Dia masih kencang, hangat,
dan hebat, namun tak lagi merasakan sakit waktu kemaluan yg keras dan tajam pertama kali
mendesak masuk.

Semakin bertambahnya usia semakin jarang kesempatan yg aqu dapat, karena aqu malu menggoda
lelaki yg lebih muda, dan lelaki yg lebih tua kebanyakan sudah kawin, aqu lebih taqut lagi kalo
ketahuan istrinya, dan kedokku sebagai pemuas nafsu murahan terbongkar.

Aqu masih sexy. Bokongku lembut dan nikmat. Bibirku penuh dan merekah. namun, kenapa aqu
harus kesepian ya? Ohh, seandainya waktu ini ada kamu, lelaki yg akan memuaskanku dgn keras dan
nikmatnya kejantananmu, aqu akan bahagia. Mulut dan lidahku akan bahagia mengusap usap dan
menghisap hisap indahnya lekuk dan liku kemaluanmu. Dan lobangku? ohh.. dia akan merekah
seperti bunga menantikan kamu menghujam dan menggaruk garuk kedalamannya dgn kepala
kemaluanmu sampai kamu puas dan membasahi lubang cintaqu dgn cairan cintamu.

Ohh, seandainya, seandainya. Namun lihat aqu disini, bermimpi dan kesepian. Taqut satu waktu aqu
mati sendiri tanpa cinta. Aqu kesepian. Aqu sungguh kesepian. Tolonglah aqu …

The post Cerita Sex Karena Aku Kesepian appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Angan-angan seorang Suami

$
0
0

Cerita Sex Dewasa ini Berudul ” Cerita Sex Angan-angan seorang Suami ” Yang Hot Serta Panas Bikin gairah naik gan.

Cerita Sexs – Namaku Mia, karyawati sebuah bank swasta terkenal, yang semenjak beberapa lama aku mengalami frigiditas dalam persetubuhan, terutama sejak melahirkan anak pertamaku. Atas anjuran suamiku, aku dibawa suamiku ke dukun yang bernama Ki Alugoro yang bermukim di desa kecil di luar Jakarta untuk menyembuhkan frigiditasku.

Cerita Sex Angan-angan seorang Suami

Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Cerita Sex Panas,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita Hot,Cerita Mesum
Sejak itu, setelah sembuh, gairahku untuk bersetubuh malah jadi menggebu-gebu, mungkin karena dalam rangka penyembuhan tersebut aku harus mau menuruti semua persyaratan yang diajukan oleh Ki Alugoro, antara lain diurut dengan semacam obat dalam keadaan telanjang bulat dan disetubuhi olehnya (waktu itu disetujui dan malah disaksikan oleh suamiku).
Akupun setuju asal aku dapat sembuh dari frigiditasku. Dan mungkin karena kontol Ki Alugoro memang benar-benar besar, lagi pula dia pandai sekali mencumbu den membangkitkan gairahku, ditambah dengan ramuan-ramuan yang diberikan olehnya, maka sekarang aku benar-benar sembuh dari frigiditasku, dan menjadi wanita dengan gairah seks yang lumayan tinggi. Hanya saja, karena ukuran kontol suamiku jauh lebih kecil dari kontol Ki Alugoro, maka dengan sendirinya suamiku tidak pernah bisa memuaskanku dalam bersetubuh.
Apakah aku harus datang lagi ke tempat Ki Alugoro dengan pura-pura belum sembuh? (padahal supaya aku disetubuhi lagi olehnya). Mula-mula terbersit pikiran untuk berbuat begitu, tapi setelah kupikir-pikir lagi kok gengsi juga ya? Masak seorang istri baik-baik datang ke laki-laki lain supaya disetubuhi walaupun kalau mengingat kontol Ki Alugoro yang luar biasa besar itu aku sering tidak bisa tidur dan gairahku untuk bersetubuh memuncak habis.
Sering-sering aku harus memuaskan diri dengan dildo yang kubeli tempo hari di depan suamiku sehabis kami bersetubuh karena suamiku tidak bisa memuaskan diriku. Malah sering suamiku sendiri yang merojok-rojokkan dildo itu ke dalam tempikku.
Untunglah, entah karena mengerti penderitaanku atau tidak, ternyata suamiku mempunyai angan-angan untuk melakukan persetubuhan three in one atau melihat aku disetubuhi oleh laki-laki lain, terutama setelah dia melihat aku disetubuhi Ki Alugoro tempo hari. Pantesan sejak itu, sebelum bercinta, dia selalu mengawalinya dengan angan-angannya. Angan-angan yang paling merangsang bagi suamiku, adalah membayangkan aku bersetubuh dengan laki-laki lain dengan kehadiran suamiku, seperti dengan Ki Alugoro tempo hari.

Setelah beberapa lama dia menceritakan angan-angannya tersebut, suatu hari dia bertanya bahwa apakah aku mau merealisasikan angan-angan tersebut. Pada awalnya aku pura-pura mengira dia cuma bercanda. Namun dia semakin mendesakku untuk melakukan itu, aku bertanya apakah dia serius.

Dia jawab, ”Ya aku serius!” Kemudian dia berkata, bahwa motivasi utamanya adalah untuk membuatku bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Karena dengan melihat wajahku ketika mencapai orgasme dengan Ki Alugoro tempo hari, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya (rupanya, waktu melihat tempikku dianceli kontol gede Ki Alugoro, diam-diam dia mengocok-ngocok kontolnya sendiri sampai orgasme.)
Tentu saja hal itu sebetulnya sangat aku harapkan. Inilah yang namanya dildo dicinta, kontolpun tiba. Secara terus terang, seperti aku tuturkan diatas, aku tidak pernah merasa puas dengan kontol suamiku yang kecil, terutama setelah tempikku dianceli oleh kontol Ki Alugoro yang luar biasa itu. Wah, rasanya sampai tidak bisa aku katakan.
Kuakui selama ini aku juga sering mengalami gejolak birahi yang tiba-tiba muncul, apalagi di pagi hari apabila malamnya kami melakukan persetubuhan karena suamiku tidak dapat melakukannya secara sempurna dan aku tidak sampai orgasme.
Rupanya angan-angan seksual suamiku tersebut bukan hanya merupakan sekadar angan-angan saja akan tetapi dia sangat bersikeras untuk dapat mewujudkannya menjadi suatu kenyataan dan suamiku terus membujukku agar aku mau membantunya dalam melaksanakan angan-angannya (padahal sebenarnya aku sudah sangat mengharapkan, kapan rencana itu diwujudkan?).

Tetapi untuk meyakinkan keseriusannya aku pura-pura terpaksa mengalah dan berjanji akan membantunya sepanjang aku dapat melakukannya dan kutanyakan apakah dia tidak cemburu melihat istrinya ditelanjangi dan tempiknya dianceli dengan kontol orang lain? Dia bilang sama sekali tidak.
”Karena aku hanya ingin melihat kau bahagia dan terpuaskan dalam persetubuhan” jawabnya mantab waktu itu.
”Tentu saja aku akan mencarikan kau temanku yang mempunyai kontol besar dan keras. Setidak tidaknya sama dengan kontol Ki Alugoro tempo hari” janjinya lebih lanjut.
Sejak itu dia rajin menawarkan nama-nama temannya untuk mensetubuhiku.
”Terserah kaulah, kan kau yang punya rencana aku disetubuhi temanmu” jawabku waktu itu.
Akhirnya di suatu hari suamiku berbisik padaku, ”Aku telah mengundang Edo untuk menginap di sini malam ini”
Hatiku berdebar keras mendengar kata-kata suamiku itu, karena Edo teman suamiku itu adalah salah seorang idola di sekolahku dulu dan dia adalah cowok yang menjadi rebutan cewek-cewek dan sangat kudambakan jadi pacarku semasa SMA. Suamikupun kenal baik dengan dia karena kami memang berasal dari satu kota kabupaten yang tidak seberapa besar. Terus terang kuakui bahwa penampilan Edo sangat oke.

Bentuk tubuhnya pun lebih tinggi, lebih kekar dan lebih atletis dari tubuh suamiku karena dia dulu jago basket dan olah raga yudo. Walaupun Edo adalah cowok yang kudambakan semasa SMA dulu, tetapi kami belum pernah berpacaran karena dia memang agak acuh terhadap cewek dan disamping itu, banyak sainganku cewek-cewek yang mengejar-ngejar dia. Apalagi waktu itu sudah menjelang EBTANAS, dan setelah itu dia sibuk dengan persiapan masuk universitas. Waktu itu aku kelas 1, sedang dia kelas 3 SMA.
Ketika Edo datang, aku sedang mematut-matut diri dan memilih gaun yang seksi dengan belahan dada yang cukup rendah agar aku terlihat menarik. Dari cermin rias di kamar tidurku, kuamati gaun yang kukenakan terlihat sangat ketat melekat pada tubuhku sehingga lekukan-lekukan tubuhku terlihat dengan jelas. Susuku kelihatan sangat menonjol membentuk dua buah bukit daging yang indah. Tubuhku memang ramping dan berisi.

Susuku yang subur juga kelihatan sangat kenyal. Demikian pula pantatku yang cenderung nonggeng itu menonjol seakan menantang laki-laki yang melihatnya. Dengan perutku yang masih cukup rata dengan kulitku yang puber (putih bersih) membuat tubuhku menjadi sangat sempurna. Apalagi wajahku memang tergolong cantik. Dan terus terang, dari dulu aku memang bangga dengan tubuh dan wajahku. Tiba-tiba aku baru tersadar, pantas saja suamiku mempunyai angan-angan untuk melihat aku disetubuhi oleh laki laki-lain. Ingin membandingkan dengan film BF yang sering kami lihat mungkin.
Setelah mematut-matut diri, aku keluar untuk menyediakan makan malam. Setelah makan malam, Edo dan suamiku duduk mengobrol di teras belakang rumah dengan santai sambil menghabiskan beberapa kaleng bir yang dicampur dengan sedikit minuman keras pemberian teman suamiku yang baru pulang dari luar negeri.

Tidak berapa lama aku pun ikut duduk minum bersama mereka. Malam itu hanya kami berdua ditambah Edo saja di rumah. Pembantuku yang biasa menginap, tadi siang telah kuberikan istirahat untuk pulang ke rumahnya selama beberapa hari, sedang anakku satu-satunya tadi siang dijemput mertuaku untuk menginap di rumahnya.
Ketika hari telah makin malam dan udara mulai terasa dingin, tiba-tiba suamiku berbisik kepadaku, ”Aku telah bicara dengan Edo mengenai rencana kita. Dia setuju malam ini menginap di sini.
”Tapi walaupun demikian kalau kamu kurang cocok dengan pilihanku ini, kamu tidak usah takut berterus terang padaku!” bisik suamiku selanjutnya.
”Tapi kujamin kontolnya memang gede, aku beberapa kali melihatnya waktu kencing di kantor. Tapi soal kekerasannya, kamu sendiri yang dapat membuktikannya nanti” lanjutnya lagi.
Mendengar bisikan suamiku itu, diam-diam hatiku gemetar sambil bersorak gembira, tetapi aku pura-pura diam saja, tidak menunjukkan sikap yang menolak atau menerima.

Dalam hati aku mau lihat bagaimana reaksinya nanti bila aku benar-benar bersetubuh dengan laki-laki lain. Apakah dia nanti tidak akan cemburu melihat istrinya disetubuhi lelaki lain secara sadar dan seluruh bagian tubuh istrinya yang sangat rahasia dilihat dan dinikmati oleh laki-laki lain yang sudah amat dia kenal (kalau dengan Ki Alugoro kan dalam rangka penyembuhan?).
Tidak berapa lama kemudian aku masuk ke kamar dan berganti pakaian memakai baju tidur tipis tanpa BH, sehingga susuku, terutama pentil susuku yang besar itu terlihat membayang di balik baju tidur.
Ketika aku keluar kamar, baik suamiku maupun Edo kelihatan terpana untuk beberapa saat.
Akan tetapi mereka segera bersikap biasa kembali dan suamiku langsung berkata, ”Ayo..!” katanya dengan senyum penuh arti kepada kami berdua dan kamipun segera masuk ke kamar tidur.
Di kamar tidur suamiku mengambil inisiatif lebih dulu dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dadaku dan menyentuh susuku dari luar baju tidur.
Melihat itu, Edo mulai mengelus-elus pahaku yang terbuka, karena baju tidurku tersingkap ke atas. Dengan berpura-pura tenang aku segera merebahkan diri tengkurap di atas tempat tidur. Sebenarnya nafsuku sudah mulai naik karena tubuhku dijamah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah idolaku waktu di SMA dulu, apalagi aku dalam keadaan hanya memakai sehelai baju tidur tipis tanpa BH.

Akan tetapi kupikir aku harus berpura-pura tetap tenang untuk melihat inisiatif dan aktivitas Edo dalam memancing gairah birahiku. Aku ingin tahu sampai seberapa kemahirannya.
Beberapa saat kemudian kurasakan bibir Edo mulai menyusur bagian yang sensitif bagiku yaitu bagian leher dan belakang telinga. Merasakan gesekan-gesekan itu aku berpikir bahwa inilah saat untuk merealisasikan angan-angan suamiku. Seperti mengerti keinginanku, Edo mulai mengambil alih permainan selanjutnya.

Aku langsung ditelentangkan di pinggir ranjang, kemudian tangannya yang kiri mulai memegang sambil memijit-mijit susuku yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang kanan mengelus-elus dan memijit-mijit bibir tempikku yang masih dibalut celana dalam, sambil mulutnya melumat bibirku dengan gemas. Tangan Edo yang berada di susuku mulai memelintir dengan halus ujung pentilku yang besar dan mulai mengeras.
Masih dalam posisi terlentang, kurasakan jemari Edo. terus meremas-remas susuku dan memilin-milin pentilnya. Saat itu sebenarnya nafsuku belum begitu meninggi, tetapi rupanya Edo termasuk jagoan juga karena terbukti dalam waktu mungkin kurang dari 5 menit aku mulai mengeluarkan suara mendesis yang tak bisa kutahan. Kulihat dia tersenyum dan menghentikan aktivitasnya.
Kini Edo mulai membuka baju tidurku dan beberapa saat kemudian aku merasakan tarikan lembut di pahaku. Lalu aku merasakan hembusan lembut hawa dingin AC di tempikku yang berarti celana dalamku telah dilepas oleh Edo. Kini Edo telah menelanjangi diriku sampai aku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhku.
Aku hanya bisa pasrah saja merasakan gejolak birahi dalam diriku ketika tubuhku ditelanjangi laki-laki idolaku dihadapan suamiku sendiri.
Kulirik Edo penuh nafsu menatap tubuhku yang telah telanjang bulat sepuas-puasnya.
Aku benar-benar tidak dapat melukiskan betapa perasaanku saat itu. Aku ditelanjangi oleh laki-laki idolaku dan yang sebenarnya aku harapkan kehadirannya.
Belum pernah aku bertelanjang bulat di hadapan laki-laki lain, kecuali dengan Ki Alugoro dalam keadaan setengah sadar dalam rangka penyembuhan tempo hari, apalagi dalam situasi seperti sekarang ini.
Aku merasa sudah tidak ada lagi rahasia tubuhku yang tidak diketahui Edo.
Maka, secara reflek dalam keadaan terangsang, aku mengusap-usap kontol Edo yang telah tegang dari luar celananya. Ini kelihatan karena bagian bawah celana Edo mulai menggembung besar.

Aku mengira-ngira seberapa besar kontol Edo ini. Kemudian aku mengarahkan tanganku ke arah retsluiting celananya yang telah terbuka dan menyusupkan tanganku memegang kontol Edo yang ternyata memang telah ngaceng itu. Aku langsung tercekat ketika terpegang kontol Edo yang seperti kata suamiku ternyata memang besar.
Kulirik suamiku sedang membuka retsluiting celananya dan mulai mengelus-elus kontolnya sendiri. Dia kelihatan benar-benar sangat menikmati adegan ini. Tanpa berkedip dia menyaksikan tubuh istrinya digauli dan digerayangi oleh laki-laki lain.
Sebagai seorang wanita dengan nafsu birahi yang lumayan tinggi, keadaan ini mau tidak mau akhirnya membuatku terbenam juga dalam suatu arus birahi yang hebat. Jilatan-jilatan Edo pada bagian tubuhku yang sensitif membuatku bergelinjang dengan dahsyat menahan arus birahi yang mulai menjalari diriku dan tempikku.
Setelah beberapa saat aku memegang sambil mengelus-elus kontol Edo, tiba-tiba Edo berdiri dan membuka celana beserta celana dalamnya sehingga kontolnya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas. Setelah membuka seluruh pakaiannya, kini Edo benar-benar bertelanjang bulat.
Sehingga aku dapat melihat dengan jelas ukuran kontol Edo dalam keadaan ngaceng, yang ternyata memang jauh lebih besar dan lebih panjang dari ukuran kontol suamiku. Bentuknya pun agak berlainan. kontol Edo ini mencuat lurus ke depan agak mendongak ke atas, sedang kontol suamiku jauh lebih kecil, agak tunduk ke bawah dan miring ke kiri. Aku betul-betul terpana melihat kontol Edo yang sangat besar dan panjang itu.

kontol yang sebesar itu memang belum pernah aku lihat (waktu dengan Ki Alugoro aku tidak sempat memperhatikan seberapa besar kontolnya, karena aku agak malu-malu dan setengah sadar). Batang kontolnya kurang lebih berdiameter 5 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya yang sangat besar, panjangnya mungkin kurang lebih 18 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut-rambut keriting yang lebat. Kulitnya kelihatan tebal, lalu ada urat besar disekeliling batangnya dan terlihat seperti kabel-kabel di dalam kulitnya. Kepala batangnya tampak kenyal, penuh, dan mengkilat.
Kemudian dia menyodorkan kontolnya tersebut ke hadapan wajahku.
Aku melirik ke arah suamiku, yang ternyata tambah asyik menikmati adegan ini sambil tersenyum puas dan mengelus-elus kontolnya, karena melihat aku kelihatan bernafsu menghadapi kontol yang sebesar itu. Aku sebenarnya sudah amat terangsang, tetapi untuk menunjukkan pada Edo, aku agak tidak enak hati.
Tapi entah kenapa, tanpa kusadari tiba-tiba aku telah duduk di tepi ranjang sambil menggenggam kontol itu yang terasa hangat dalam telapak tanganku. Kugenggam erat-erat, terasa ada kedutan terutama di bagian uratnya. Lingkaran genggamanku hampir penuh menggapai lingkaran batang kontolnya. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan pernah memegang kontol sebesar ini, dari seorang laki-laki lain secara sadar dan penuh nafsu dihadapan suamiku.
Kembali aku melirik kepada suamiku. Kulihat dia semakin bertambah asyik menikmati adegan ini, malah kali ini bukan hanya mengelus-elus, tetapi malah sambil mengocok kontolnya sendiri, yaitu adegan istrinya yang penuh nafsu birahi sedang digauli oleh laki-laki lain, yang juga merupakan idolaku dulu.
Tiba-tiba muncul nafsu hebat terhadap idolaku itu, sehingga dengan demonstratif kudekatkan mulutku ke kontol Edo, kujilati seluruh permukaannya dengan lidahku kemudian kukulum dan kuhisap-hisap dengan nafsu birahi yang membara. Aku merasa sudah kepalang basah maka aku akan nikmati kontol itu dengan sepuas-puasnya sebagaimana kehendak suamiku.
Kuluman dan hisapanku itu membuat kontol Edo yang memang telah berukuran besar itu menjadi bertambah besar, bertambah keras dan kepala kontolnya jadi tambah mengkilat merah keungu-unguan.. Dalam keadaan sangat bernafsu, kontol Edo yang sedang mengaceng keras dalam mulutku itu mengeluarkan semacam aroma yang khas yang aku namakan aroma lelaki.
Aroma itu menyebabkan gairah birahiku semakin memuncak dan lubang tempikku mulai terasa berdenyut-denyut hebat hingga secara tidak sadar membuatku bertambah gemas dan semakin menjadi-jadi menghisap kontol itu seperti hisapan sebuah vacuum cleaner.
Kuluman dan hisapanku yang amat bernafsu itu rupanya membuat Edo tidak tahan lagi. Tiba-tiba dia mendorong tubuhku sehingga telentang di atas tempat tidur.
Aku pun kini semakin nekat dan semakin bernafsu untuk melayaninya. Aku segera membuka kedua belah pahaku lebar-lebar.
”Do…” kataku pelan dan aku bahkan tidak tahu memanggilnya untuk apa.
Sambil berlutut mendekatkan tubuhnya diantara pahaku, Edo berbisik, ”Ssttt…………!” bisiknya sambil kedua tangannya membuka pahaku sehingga selangkanganku terkuak. Itu berarti bahwa sebentar lagi kontolnya akan bercumbu dengan tempikku. Benar saja, aku merasakan ujung kontolnya yang hangat menempel tepat di permukaan tempikku. Tidak langsung dimasukkan di lubangnya, tetapi hanya digesek-gesekkan di seluruh permukaan bibirnya, ini membuat tempikku tambah berdenyut-denyut dan terasa sangat nikmat.

Dan makin lama aku makin merasakan rasa nikmat yang benar-benar bergerak cepat di sekujur tubuhku dimulai dari titik gesekan di tempikku itu.
Beberapa saat Edo melakukan itu, cukup untuk membuat tanganku meraih pinggangnya dan pahaku terangkat menjepit pinggulnya.

Aku benar-benar menanti puncak permainan ini. Edo menghentikan aktivitasnya itu dan menempelkan kepala kontolnya tepat di antara bibir tempikku dan terasa bagiku tepat di ambang lubang tempikku. Aku benar-benar menanti tusukannya.
”Oocchh.. Ddoo, please..” pintaku memelas.
Sebagai wanita di puncak birahi, aku betul-betul merasa tidak sabar dalam kondisi seperti itu. Sesaat aku lupa kalau aku sudah bersuami, yang aku lihat cuma Edo dan kontolnya yang besar dan panjang. Ada rasa deg-deg plas, ada pula rasa ingin cepat merasakan bagaimana rasanya dicoblos kontol yang lebih besar dan lebih panjang.
”Ooouugghhh……” batinku yang merasa tak sabar benar untuk menunggunya.
Tiba-tiba aku merasakan sepasang jemari membuka bibir-bibir tempikku. Dan lebih dahsyat lagi aku merasakan ujung kontol Edo mulai mendesak di tengah-tengah lubang tempikku..
Aku mulai gemetar hebat, karena tidak mengira akan senikmat ini aku akan merasakan kenikmatan bersetubuh. Apalagi dengan orang yang menjadi idolaku, yang sangat kukagumi sejak dulu.
Perlahan-lahan Edo mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku.
Aku berusaha membantu dengan membuka bibir tempikku lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit kontol sebesar itu masuk ke dalam lubang tempikku yang kecil.
Tangan Edo yang satu memegang pinggulku sambil menariknya ke atas, sehingga pantatku agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang kontolnya yang diarahkan masuk ke dalam lubang tempikku.
Pada saat Edo mulai menekan kontolnya, aku mulai mendesis-desis, ”Sssshhhhh…… Eddooo…… ppelan-ppelan Ddooo… ssshhhh…… desisku gemetar. Edo lalu menghentikan aktivitasnya sebentar untuk memberiku kesempatan untuk mengambil nafas, kemudian Edo melanjutkan kembali usahanya untuk memasukkan kontolnya.

Setelah itu kontol Edo mulai terasa mendesak masuk dengan mantap. Sedikit demi sedikit aku merasakan terisinya ruangan dalam lubang tempikku. Seluruh tubuhku benar-benar merinding ketika merasakan kepala kontolnya mulai terasa menusuk mantap di dalam lubang tempikku, diikuti oleh gesekan dari urat-urat batang kontol itu setelahnya. Aku hanya mengangkang merasakan desakan pinggul Edo sambil membuka pahaku lebih lebar lagi.
Kini aku mulai merasakan tempikku terasa penuh terisi dan semakin penuh seiring dengan semakin dalamnya kontol itu masuk ke dalam lubang tempikku.
Sedikit suara lenguhan kudengarkan dari Edo ketika hampir seluruh kontolnya itu amblas masuk.
Aku sendiri tidak mengira kontol sebesar dan sepanjang tadi bisa masuk kedalam lubang tempikku yang kecil. Walaupun belum seluruh kontol Edo masuk ke dalam tempikku, rasanya seperti ada yang mengganjal dan untuk menggerakkan kaki saja rasanya agak aneh. Tetapi sedikit demi sedikit aku mulai bisa menyesuaikan diri dan menikmati rasa yang nyaman dan nikmat.
Ketika hampir seluruh batang kontol Edo telah amblas masuk ke dalam lubang tempikku, tanpa sengaja aku terkejang sehingga berakibat bagian dinding dalam tempikku seperti meremas batang kontol Edo. Aku agak terlonjak sejenak ketika merasakan kontol Edo seperti berkerojot di dalam lubang tempikku akibat remasan tersebut.

Aku terlonjak bukan karena kontol itu merupakan kontol dari seorang laki-laki lain yang pertama yang kurasakan memasuki tubuhku selain kontol suamiku dan Ki Alugoro, akan tetapi karena aku merasakan kontol Edo memang terasa lebih istimewa dibandingkan kontol suamiku maupun kontol Ki Alugoro, baik dalam ukuran maupun ketegangannya.
Selama hidupku memang aku belum pernah melakukan persetubuhan dengan laki-laki lain selain dengan suamiku dan Ki Alugoro dan keadaan ini memberikan pengalaman baru bagiku. Aku tidak menyangka ukuran kontol seorang laki-laki berpengaruh besar sekali terhadap kenikmatan bersetubuh seorang wanita.
Oleh karena itu secara refleks aku mengangkat kedua belah pahaku tinggi-tinggi dan menjepit pinggang Edo erat-erat untuk selanjutnya aku mulai mengoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan tubuh Edo. Saat itu kakiku masih menjuntai di lantai karpet kamar. Tanganku memegangi lengannya yang mencengkeram pinggulku. Aku menariknya kembali ketika Edo menarik kontolnya dari tempikku. Tapi dan belum sampai tiga perempat kontolnya berada di luar tempikku, tiba-tiba dia menghujamkannya lagi dengan kuat.
Aku nyaris menjerit menahan lonjakan rasa nikmat yang disiramkan kepadaku secara tiba-tiba itu.
Begitulah beberapa kali Edo melakukan hujaman-hujaman ke dalam lubang tempikku tersebut. Setiap kali hujaman seperti menyiramkan rasa nikmat yang amat sangat ke tubuhku. Aku begitu terangsang dan semakin terangsang seiring dengan semakin seringnya permukaan dinding lubang tempikku menerima gesekan-gesekan dari urat-urat kontol Edo yang seperti kabel-kabel yang menjalar-jalar itu.

Biasanya suamiku kalau bersetubuh semakin lama semakin cepat gerakannya, tetapi Edo melakukan gerakan yang konstan seperti mengikuti alunan irama musik evergreen yang sengaja aku setel sebelumnya.
Tapi anehnya, justru aku semakin bisa merasakan setiap milimeter permukaan kulit kontolnya dengan rytme seperti itu.
Tahap ini sepertinya sebuah tahap untuk melakukan start menuju ke sebuah ledakan yang hebat, aku merasakan tempikku baik bagian luar maupun dalam berdenyut-denyut hebat seiring dengan semakin membengkaknya rasa nikmat di area selangkanganku. Tubuh kami sebentar menyatu kemudian sebentar lagi merenggang diiringi desah nafas kami yang semakin lama semakin cepat.
Sementara itu aku pun kembali melirik ke arah suamiku. Kulihat suamiku agak ternganga menyaksikan bagaimana diriku disetubuhi oleh Edo.
Melihat penampilan suamiku itu, timbul kembali rasa puas di hatiku, maka secara lebih demonstratif lagi kulayani permainan Edo sehebat-hebatnya secara aktif bagaikan adegan dalam sebuah BF.

Keadaan ini tiba-tiba menimbulkan suatu kepuasan lain dalam diriku. Bukan saja disebabkan oleh kenikmatan persetubuhan yang sedang kualami bersama Edo, akan tetapi aku juga memperoleh suatu kepuasan lain karena aku telah dapat melaksanakan angan-angan suamiku. Suamiku menghendaki aku bersetubuh dengan laki-laki lain dan malam ini akan kulaksanakan sepuas-puasnya.
Tiba tiba Edo semakin mempercepat hunjaman-hunjaman kontolnya ke dalam lubang tempikku.
Tentu saja ini membuat aku semakin bernafsu sampai-sampai mataku terbeliak-beliak dan mulutku agak terbuka sambil kedua tanganku merangkul pinggulnya kuat-kuat. Aku tadinya tak menyangka sedikitpun kalau kontol Edo yang begitu besar mulai bisa dengan lancar menerobos lubang tempikku yang sempit dan sepertinya belum siap menerima hunjaman kontol dengan ukuran sedemikian besar itu. Terasa bibir tempikku sampai terkuak-kuak lebar dan seakan-akan tidak muat untuk menelan besar dan panjangnya kontol Edo. .
”Ooukkhhss.. sshhh.. Ddoo ..! Terrruusshh.. terrusshh.. Ddoo… mmmmhhhh…!” rintihku merasakan kenikmatan yang semakin lama semakin hebat ditempikku. .
”Hhhmmh.. tempikmu.. niikmaat.. sekalii.. Mmiiaaa.. uukkhh.. uukkhh..” Edo mulai mengeluarkan kata-kata vulgar yang malah menambah nafsu birahiku mendengarnya.
Gejolak birahi Edo ternyata makin menguasai tubuhnya dan tanpa canggung lagi ia terus menghunjam hunjamkan kontolnya mencari dan menggali kenikmatan yang ia ingin berikan kepadaku. Untuk tambah memuaskanku dan dirinya juga, batang kontol Edo terus menyusupi lubang tempikku sehingga akhirnya betul-betul amblas semuanya.
”Aarrggccchhhhhh…!!” aku melenguh panjang, kurasakan badanku merinding hebat, wajahku panas dan mungkin berwarna merah merona.
Mataku memandang Edo dengan pandangan sayu penuh arti meminta sesuatu, yaitu meminta diberi rasa nikmat yang sebesar-besarnya.
Edo kelihatan betul-betul terpana melihat wajahku yang diliputi ekspresi sensasional itu. Kemudian Edo tambah aktif lagi bergoyang menarik ulur batang kontolnya yang besar itu, sehingga dinding tempikku yang sudah dilumuri cairan kawin itu terasa tambah banjir dan licin.
Wajahku semakin lepas mengekspresikan rasa sensasi yang luar biasa yang tidak pernah aku perkirakan sebegitu nikmatnya. Saking begitu nikmatnya perasaan maupun tempikku disetubuhi oleh Edo, tanpa kusadari aku mulai berceloteh di luar sadarku, ”Ohhss.. sshhh.. enaakk.. sseekalii… kkontolmu Ddoo…!! Oougghh.. terusshh…. teerruusshh..!!! Aku mendesah, merintih dan mengerang sepuas-puasnya. Aku sudah lupa diri bahwa yang menyetubuhiku bukanlah suamiku sendiri.

Yang ada di benakku hanyalah letupan birahi yang harus dituntaskan.
Dengan penuh nafsu kami saling berpelukan sambil berciuman. Nafas kami saling memburu kencang, lidah kami saling mengait dan saling menyedot, saling bergumul.
Edo mengambil inisiatif dengan menggenjot pantatnya yang tampak naik turun semakin cepat diantara selangkanganku yang semakin terbuka lebar, akupun mengangkat kedua kakiku tinggi-tinggi sambil kutekuk dan kusampirkan ke pundaknya, pantatku kuangkat untuk lebih memudahkan batang kontol Edo masuk seluruhnya dan menggesek syaraf-syaraf kenikmatan di rongga tempikku, akibatnya Edopun semakin mudah menyodokkan kontolnya yang panjang, besar dan keras itu keluar masuk sampai ke pangkal kontolnya hingga mengeluarkan suara berdecak-decak crot… crot… seperti suara bebek menyosor lumpur seiring dengan keluar masuknya kontol itu di dalam tempikku
Edo melihat ke arah selangkanganku, tempikku mencengkeram kontolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan tempikku, yang semakin basah membanjir penuh dengan lendir pelumas putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutku yang tidak terlalu lebat maupun bulu-bulu jembutnya itu dan sekaligus juga batang kontolnya yang semakin tambah mengeras.
Edo mendengus-dengus bagai harimau terluka, genjotannya makin ganas saja. Mata Edo terlihat lapar menatap susuku yang putih montok dikelilingi bulatan coklat muda di tengahnya dan pentilku yang besar dan sudah begitu mengeras karena birahiku yang sudah demikian memuncak, maka tanpa menyia-nyiakan kesempatan Edo langsung menyedot pentil susuku yang begitu menantang itu.
Tubuhku menggelinjang hebat. Dan susukupun makin kubusungkan bahkan dadaku kugerakkan ke kiri dan ke kanan supaya kedua pentil susuku yang makin gatal itu mendapatkan giliran dari serbuan mulutnya.
Desahan penuh birahi langsung terlontar tak tertahankan begitu lidah Edo yang basah dan agak kasar itu menggesek pentil susuku yang peka.
Edo begitu bergairah menjilati dan menghisap susu dan pentilku di sela-sela desah dan rintihanku yang sedang menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang semakin lama semakin menggelora ini.
”Oouugghhss.. oouugghhss.. sshhhh… tteerruss Ddooo…” aku makin meracau tidak karuan, pikiranku sudah tidak jernih lagi, terombang ambing di dalam pusaran kenikmatan, terseret di dalam pergumulan persetubuhan dengan Edo, tubuh telanjangku serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.
Aku merasakan kenikmatan bagai air bah mengalir ke seluruh tubuhku mulai dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun terutama sekali di sekitar tempikku.
Tubuhku akhirnya mengejang sambil memeluk tubuh Edo erat sekali sambil menjerit-jerit kecil tanpa sadar.
”Aaaaccchhh…… Dddooo… mmmmmhhhhhh… konnttolmmmuuu… aakkkuu…… kkeeelluuaaarrrr……” jeritku keenakan.
Badan telanjangku terasa berputar-putar merasakan semburan kenikmatan yang dahsyat diterjang gelombang orgasme.
kontol Edo masih terus menggenjot lubang tempikku, dan aku hanya pasrah dipelukannya mengharapkan gelombang kenikmatan selanjutnya. Lebih dari sejam Edo menyetubuhiku tanpa henti, aku makin lama makin terseret di dalam kenikmatan pergumulan persetubuhan yang belum pernah kurasakan.
Tubuhku akhirnya melemas setelah aku menyemburkan lagi cairan kawinku untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Edo yang juga rupanya sudah tidak tahan lagi dan……
”Aaacchhh….. oooccchhh… Mmiiaaa… teemmpiikkmmuuu…… nniikkkmaattttt… sseekkalliiii… adduuhhh…… aaakkuu.. kkekkeeeluaarrr…” erangnya sambil menyemburkan pejunya di dalam tempikku
Kemudian untuk beberapa saat Edo masih membiarkan kontolnya menancap di dalam tempikku.
Akupun tidak mencoba untuk melepas kontol itu dari tempikku.
Setelah agak beberapa lama, Edo mengeluarkan kontolnya yang ternyata masih berdiri dengan tegar walaupun sudah orgasme di lubang tempikku. Walaupun kontolnya masih sangat tegar berdiri dengan kerasnya, Edo menghentikan persetubuhan ini karena dia meminta suamiku menggantikannya untuk menyetubuhiku. Kini ganti dia yang akan menonton diriku disetubuhi oleh suamiku sendiri yang ternyata entah sejak kapan dia sudah bertelanjang bulat.
Suamiku dengan segera menggantikan Edo dan mulai menyetubuhi diriku dengan hebat. Kurasakan nafsu birahi suamiku sedemikian menyala-nyala sehingga sambil berteriak-teriak kecil dia menghunjamkan kontolnya yang kecil itu ke dalam lubang tempikku.
Akan tetapi apakah karena aku masih terpengaruh oleh pengalaman yang barusan kudapatkan bersama Edo, maka ketika suamiku menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku, kurasakan kontol suamiku itu kini terasa hambar. Kurasakan otot-otot lubang tempikku tidak lagi sedemikian tegangnya menjepit kontol suamiku sebagaimana ketika kontol Edo yang berukuran besar dan panjang itu menerobos sampai ke dasar lubang tempikku.

kontol suamiku kurasakan tidak sepenuhnya masuk ke dalam lubang tempikku dan terasa lebih lembek bahkan dapat kukatakan tidak begitu terasa lagi dalam lubang tempikku yang barusan diterobos oleh kontol yang begitu besar dan panjang.
Mungkin disebabkan pengaruh minuman alkohol yang terlalu banyak, atau mungkin juga suamiku telah berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sangat tegangnya, sehingga hanya dalam beberapa kali saja dia menghunjamkan kontolnya ke dalam lubang tempikku dan dalam waktu kurang dari satu menit, suamiku telah mencapai puncak ejakulasi dengan hebat. Malahan karena kontol suamiku tidak berada dalam lubang tempikku secara sempurna, dia telah menyemprotkan separuh pejunya agak di luar lubang tempikku dengan berkali-kali dan sangat banyak sekali sehingga seluruh permukaan tempik sampai ke sela paha dan jembutku basah kuyup dengan peju suamiku.
Selanjutnya suamiku langsung terjerembab tidak bertenaga lagi terhempas kelelahan di sampingku. Sementara itu, karena aku pasif saja waktu disetubuhi suamiku, dan membayangkan kontol Edo yang luar biasa itu, maka aku sama sekali tidak kelelahan, malah nafsuku kembali memuncak. Bagaikan seekor kuda betina binal aku jadi bergelinjangan tidak karuan karena aku ingin mengalami puncak orgasme lagi dengan disetubuhi oleh Edo. Tapi yang disampingku kini suamiku, yang telah lemas dan tak berdaya sama sekali.
Oleh karena itu dengan perasaan kecewa berat aku segera bangkit dari tempat tidur dalam keadaan tubuh yang masih bertelanjang bulat hendak menuju kamar mandi yang memang berada di dalam kamar tidur untuk membersihkan cairan-cairan bekas persenggamaan yang melumuri selangkangan dan tubuhku.
Namun untunglah, seperti mengerti perasaanku, tiba-tiba Edo yang masih dalam keadaan bertelanjang bulat dan ngaceng kontolnya itu memelukku dari belakang sambil memagut serta menciumi leherku secara bertubi-tubi. Selanjutnya dia membungkukkan tubuhku ke pinggir ranjang. Aku kini berada dalam posisi menungging. Dalam posisi yang sedemikian Edo menusukkan kontolnya ke dalam tempikku dari belakang dengan garangnya.
Karena posisiku menungging, aku jadi lebih leluasa menggoyang-goyangkan pantatku, yang tentu saja tempikku juga ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan.
Hal ini membuat Edo semakin bernafsu menghujam-hujamkan kontolnya ke dalam tempikku sehingga dengan cepat tubuhku kembali seperti melayang-layang merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.
Tak berapa lama tubuhku mengejang dan…
”Dddooo…… oooccchhhh… aacchhh… Ddooo… akk… aakkuu… mmaaauu… kkkeelluuuaaaarrrrrr……” rintihku sambil mencengkeram pinggir ranjang, aku telah mencapai puncak persetubuhan terlebih dahulu.
Begitu aku sedang mengalami puncak orgasme, Edo menarik kontolnya dari lubang tempikku, sehingga seluruh tubuhku terasa menjadi tidak karuan, kurasakan lubang tempikku berdenyut agak aneh dalam suatu denyutan yang sangat sukar sekali kulukiskan dan belum pernah kualami.
Namun walaupun sudah orgasme, aku masih berkeinginan sekali untuk melanjutkan persetubuhan ini. Dalam keadaan yang sedemikian tiba-tiba Edo yang masih bertelanjang bulat sebagaimana juga diriku, menarikku dan mengajakku tidur bersamanya di kamar tamu di sebelah kamarku.
Bagaikan kerbau dicocok hidung, aku mengikuti Edo ke kamar sebelah. Kami berbaring di ranjang sambil berdekapan dalam keadaan tubuh masing-masing masih bertelanjang bulat bagaikan sepasang pengantin baru yang sedang berbulan madu.
Kemudian Edo melepaskan pelukannya dan menelentangkan diriku lalu dengan bernafsu menciumi susuku dan menyedot-nyedot pentilnya yang mancung itu sehingga aku kembali merasakan suatu rangsangan birahi yang hebat. Tidak lama kemudian tubuh kami kami pun udah bersatu kembali dalam suatu permainan persetubuhan yang dahsyat.
Kali ini rupanya Edo ingin mengajakku bersetubuh dengan cara yang lain. Mula-mula Edo membalikkan tubuhku sehingga posisiku kini berada di atas tubuhnya.
Selanjutnya dengan spontan kuraih kontol Edo dan memandunya ke arah lubang tempikku. Kemudian kutekan tubuhku agak kuat ke tubuh Edo dan mulai mengayunkan tubuhku turun-naik di atas tubuhnya. Mula-mula secara perlahan-lahan akan tetapi lama-kelamaan semakin cepat dan kuat sambil berdesah-desah kecil, ”Occhhh… oocchhh… acchhh… sssshhhh…” desahku dibuai kenikmatan.
Sementara itu Edo dengan tenang telentang menikmati seluruh permainanku sampai tiba-tiba kurasakan suatu ketegangan yang amat dahsyat dan dia mulai mengerang-erang kecil, ”Oocchhh… oocchhh… Mmiiaaaa… ttteeemmpppiikkmuuu… mmmhhhhh…”
Akupun semakin cepat menggerakkan tubuhku turun-naik di atas tubuh Edo dan nafasku pun semakin memburu berpacu dengan hebat menggali seluruh kenikmatan tubuh laki-laki yang berada di bawahku.
Tidak berapa lama kemudian aku menjadi terpekik kecil melepaskan puncak ejakulasi dengan hebat.
”Ooooccchhhhh…… mmmmhhhhhh… ooocccchhhh…… mmmmhhhhhh……” pekikku keenakan dan tubuhkupun langsung terkulai menelungkup di atas tubuh Edo.
Tapi ternyata Edo belum sampai pada puncaknya. Maka tiba-tiba dia bangkit dengan suatu gerakan yang cepat. Kemudian dengan sigap dia menelentangkan tubuhku di atas tempat tidur dan mengangkat tinggi-tinggi kedua belah pahaku ke atas sehingga lubang tempikku yang telah basah kuyup oleh lendir kawin tersebut menjadi terlihat jelas menganga dengan lebar. Selanjutnya Edo mengacungkan kontolnya yang masih berdiri dengan tegang itu ke arah lubang tempikku dan menghunjamkan kembali kontolnya tersebut ke lubang tempikku dengan garang.
Aku menjadi terhentak bergelinjang kembali ketika kontol Edo mulai menerobos dengan buasnya ke dalam tubuhku dan membuat gerakan mundur-maju dalam lubang tempikku. Aku pun kini semakin hebat menggoyang-goyangkan pinggulku mengikuti alunan gerakan turun-naiknya kontol Edo yang semakin lama semakin cepat merojok-rojokkan kontol besarnya ke lubang tempikku.
Aku merasakan betapa lubang tempikku menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap kontol Edo yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya.
Selama pertarungan itu beberapa kali aku terpekik agak keras karena kontol Edo yang tegar dan perkasa itu menggesek bagian paling dalam tempikku (mungkin titik itu yang dinamakan G-Spot atau titik gairah seksual tertinggi wanita)
Akhirnya, bersamaan dengan orgasmeku yang entah ke berapa kali aku tak ingat lagi, kulihat Edo tiba juga pada puncaknya.
”Mmmiiiaaaa… ooocchhh…………… ooocccchhhhhh… Mmmiiiiaaaaaaaa…………………… ttteeemmmppikkkmmmuuu… ooccchhhsss… aakkkuu… kkkellluuaaarrrrrr……” rintihnya dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia menyebut-nyebut namaku sambil mengeluarkan kata-kata vulgarnya lagi dan melepaskan puncak ejakulasinya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh pejunya di dalam tempikku dalam waktu yang amat panjang.
Sementara itu kontolnya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di lubang tempikku sehingga seluruh pejunya terhisap dalam tempikku sampai titik penghabisan.
Selanjutnya kami terhempas kelelahan ke tempat tidur dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama kami tergolek, kontol Edo masih tetap terbenam dalam tempikku, dan aku pun memang tetap berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhku.
Setelah beberapa lama kami tergolek melepaskan lelah, Edo mulai bangkit dan menciumi wajahku dengan lembut yang segera kusambut dengan mengangakan mulutku sehingga kini kami terlibat dalam suatu adegan cium yang mesra penuh dengan perasaan.
Sementara itu tangannya dengan halus membelai-belai rambutku sebagaimana seorang suami yang sedang mencurahkan cinta kasihnya kepada istrinya.
Suasana romantis ini akhirnya membuat gairah kami muncul kembali.
Kulihat kontol Edo mulai kembali menegang tegak sehingga secara serta merta Edo segera menguakkan kedua belah pahaku membukanya lebar-lebar untuk kemudian mulai memasukkan kontolnya ke dalam tempikku kembali.

Berlainan dengan suasana permulaan yang kualami tadi, dimana kami melakukan persetubuhan dalam suatu pertarungan yang dahsyat dan liar. Kali ini kami bersetubuh dalam suatu gerakan yang santai dalam suasana yang romantis dan penuh perasaan. Kami menikmati sepenuhnya sentuhan-sentuhan tubuh telanjang masing-masing dalam suasana kelembutan yang mesra bagaikan sepasang suami istri yang sedang melakukan kewajibannya.
Aku pun dengan penuh perasaan dan dengan segala kepasrahan melayani Edo sebagaimana aku melayani suamiku selama ini. Keadaan ini berlangsung sangat lama sekali dan kubisikkan padanya bahwa ada bagian tertentu di dalam tempikku yang kalau tersentuh kontolnya, dapat menghasilkan rasa nikmat yang amat sangat.
Edopun kelihatannya mengerti dan berusaha menyentuh bagian itu dengan kontolnya. Keadaan ini berakhir dengan tibanya kembali puncak persenggamaan kami secara bersamaan. Inilah yang belum pernah kualami, bahkan kuimpikanpun belum pernah. Mengalami orgasme secara bersama-sama dengan pasangan bersetubuh!
Rasanya tak bisa kulukiskan dengan kata kata. Kami kini benar-benar kelelahan dan langsung tergolek di tempat tidur untuk kemudian terlelap dengan nyenyak dalam suatu kepuasan yang dalam.
Semenjak pengalaman kami malam itu, aku selalu terbayang-bayang kehebatan Edo. Tetapi entah kenapa suamiku malah tidak pernah membicarakan lagi soal angan-angan seksualnya dan tidak pernah menyinggung lagi soal itu. Padahal aku malah ingin mengulanginya lagi. Karena apa yang kurasakan bersama suamiku sama sekali tidak sehebat sebagaimana yang kualami bersama Edo. Kuakui malam itu Edo memang hebat.

Walaupun telah beberapa waktu berlalu namun bayangan kejadian malam itu tidak pernah berlalu dalam benakku. Malam itu aku telah merasakan suatu kepuasan persetubuhan yang luar biasa hebatnya yang belum pernah aku alami selama ini. Bahkan dengan Ki Alugoropun tidak sehebat ini, karena dengan Edo aku merasakan orgasme berkali-kali, sedang dengan Ki Alugoro cuma sekali. Dan walaupun telah beberapa kali menyetubuhiku, Edo masih tetap saja kelihatan bugar. kontolnya pun masih tetap ngaceng dan berfungsi dengan baik melakukan tugasnya keluar-masuk lubang tempikku dengan tegar hingga membuatku menjadi agak kewalahan. Aku telah terkapar lunglai dengan tidak putus-putusnya mengerang kecil karena terus-menerus mengalami puncak orgasme dengan berkali-kali namun kontol Edo masih tetap ngaceng bertahan. Inilah yang membuatku terkagum-kagum.

Terus terang kuakui bahwa selama melakukan persetubuhan dengan suamiku, aku tidak pernah mengalami puncak orgasme sama sekali. Apalagi dalam waktu yang berkali-kali dan secara bertubi-tubi seperti malam itu.
Sehingga, karena desakan birahi yang selalu datang tiap hari, dengan diam-diam aku masih menjalin hubungan dengan Edo tanpa sepengetahuan suamiku. Awalnya di suatu pagi Edo berkunjung ke rumahku pada saat suamiku sudah berangkat ke tempat tugasnya. Secara terus terang saat itu dia minta kepadaku untuk mau disetubuhi.
Mulanya aku pura-pura ragu memenuhi permintaannya itu. Akan tetapi karena aku memang mengharapkan, akhirnya aku menyetujui permintaan tersebut. Apalagi kebetulan anakku juga lagi ke sekolah diantar pembantuku. Sehingga kubiarkan saja dia menyetubuhiku di rumahku sendiri.
Hubungan sembunyi-sembunyi itu rupanya membawa diriku ke dalam suatu alam kenikmatan lain tersendiri. Misalnya ketika kami bersetubuh secara terburu-buru di ruang tamu yang terbuka, kurasakan suatu sensasi kenikmatan yang hebat dan sangat menegangkan. Keadaan ini membawa hubunganku dan Edo semakin berlanjut. Demikianlah sehingga akhirnya aku dan Edo sering melakukan persetubuhan tanpa diketahui oleh suamiku.

Pernah kami melakukan persetubuhan yang liar di luar rumah, yaitu di taman dibelakang rumah, sambil menatap awan-awan yang berarak, ternyata menimbulkan sensasi tersendiri dan kenikmatan yang ambooii.
”Mestinya pemerintah memperbolehkan rakyatnya melakukan persetubuhan di tempat terbuka, asal tidak terdapat unsur paksaan!” anganku saat itu.
Aku berpikir, kalau melakukan persetubuhan di tempat terbuka dengan disaksikan oleh orang lain, pasti lebih nikmat lagi deh!
Sampai di suatu hari, Edo membisikkan rencananya kepadaku bahwa ia ingin bercinta secara three in one, tetapi bukan satu cewek dua cowok, tetapi satu cowok dua cewek. Maksudnya dia minta aku melibatkan satu orang temen cewekku untuk bersetubuh bersama.
Mula-mula aku agak kaget dibuatnya, tetapi aku pikir-pikir boleh juga ya, hitung-hitung buat menambah pengalaman dalam bersetubuh.
”Wuih, pasti lebih seru nih” pikirku dalam hati sambil membayangkan kenikmatan di tempikku, apalagi sambil melihat juga Edo bersetubuh dengan cewek lain.
”Eh, tapi.. aku cemburu nggak ya? Tapi biarlah, ini kan suatu sensasi lain yang belum pernah kualami” pikirku lagi.
Aku malah menambahkan usul kepada Edo, bagaimana kalau dilakukan di taman belakang rumah, habis asik sih! Lagipula aku memang punya temen (namanya Lina) yang ketika aku ceritain soal pengalamanku dengan Ki Alugoro maupun dengan Edo, keliatannya dia bernafsu banget dan pengin ikut-ikutan menikmati, boleh secara three in one ataupun sendiri sendiri, katanya.
Soalnya kontol suaminya memang berukuran kecil dan pendek, apalagi suaminya sekarang lagi bertugas ke luar negeri dalam waktu yang lama, sehingga dia selalu kesepian di rumahnya yang besar itu.
Ketika hal itu aku katakan pada Edo, dia langsung setuju dan menanyakan kapan hal itu akan dilaksanakan?
Tentu saja aku jawab secepatnya. Keesokan harinya, sehabis berbelanja di salah satu mall aku mampir ke rumah Lina dan menceriterakan tentang rencanaku tersebut.
Tentu saja dia sangat setuju dan antusias sekali mendengarnya, tetapi dia mengajukan sebuah syarat, yaitu itu dilakukan di taman di tepi kolam renang di belakang rumahnya.

Cerita Sex Suami,Cerita Seks Selingkuh,Cerita Dewasa,Cerita Hot Sex,Cerita Mesum Panas,Cerita Bokep Terbaru

The post Cerita Sex Angan-angan seorang Suami appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live