Quantcast
Channel: Doyanbokep – Cerita Sex – Cerita Dewasa – Cerita Mesum
Viewing all 1024 articles
Browse latest View live

Cerita Sex Perawan Anak Sekolah

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Aku tinggal di Cirebon tapi tempat kerjaku di dekat Indramayu yang berjarak sekitar 45 Km dan kutempuh dengan kendaraan kantor (nyupir sendiri) sekitar 1 jam. Bagi yang tahu daerah ini, pasti akan tahu jalan mana yang kutempuh.

Cerita Sex Perawan Anak Sekolah

 Cerita Sex Perawan, ngentu perawan, tempek perawan, perawan ngesex, perawan dientot, kentu perawan, perawan kentu, perawan hot, cerita perawan

Setiap pagi kira-kira jam 06.30 aku sudah meninggalkan rumah melewati route jalan yang sama (cuma satu-satunya yang terdekat) untuk berangkat ke kantor. Pagi hari di daerah ini, seperti biasa terlihat pemandangan anak-anak sekolah entah itu anak SD, SMP ataupun SMU, berjajar di beberapa tempat di sepanjang jalan yang kulalui sambil menunggu angkutan umum yang akan mereka naiki untuk ke sekolah mereka masing-masing.

Karena angkutan umum sangat terbatas, biasanya mereka melambai-lambaikan tangannya dan mencoba menyetop kendaraan yang lewat untuk mendapatkan tumpangan. Kadang-kadang ada juga kendaraan truk ataupun pick-up yang berhenti dan berbaik hati memberikan tumpangan, sedangkan kendaraan lainnya jarang mau berhenti, karena yang melambai-lambaikan tangannya berkelompok dan berjumlah puluhan.

Suatu hari Senin di bulan Oktober 98, aku keluar dari rumah agak terlambat yaitu jam 06.45 pagi. Kuperhatikan anak-anak sekolah yang biasanya ramai di sepanjang jalan itu mulai agak sepi, mungkin mereka sudah mendapatkan kendaraan ke sekolahnya masing-masing.

Saat perjalananku mencapai ujung desa Bedulan (tempat ini pasti dikenal oleh semua orang karena sering terjadi tawuran antar desa sampai saat ini), kulihat ada seorang anak sekolah perempuan yang melambai-lambaikan tangannya.

Setelah kulihat di belakangku tidak ada kendaraan lain, aku mengambil kesimpulan kalau anak sekolah itu berusaha mendapatkan tumpangan dariku dan karena dia seorang diri di sekitar situ maka segera kuhentikan kendaraanku serta kubuka kacanya sambil kutanyakan,

“Mau ke mana dik?”. Kulihat anak sekolah itu agak cemas dan segera menjawab pertanyaanku,

“Pak boleh saya ikut sampai di SMA——– (edited by Yuri)”, dari tadi kendaraan umum penuh terus dan saya takut terlambat?, dengan wajah yang penuh harap. “Yaa…, OK lah.., naik cepat”, kataku.

“Terima kasih paak”, katanya sambil membuka pintu mobilku.

Jarak dari sini sampai di sekolahnya kira-kira 10 Km dan selama perjalanan kuselingi dengan pertanyaan-pertanyaan ringan, sehingga aku tahu kalau dia itu duduk di kelas 3 SMU di——dan bernama War (edited by Yuri).

Tinggi badannya kira-kira 155 cm, warna kulitnya bisa dibilang agak hitam bersih dan tidak cantik tapi manis dan menarik untuk dilihat, entah apanya yang menarik, mungkin karena matanya agak sayu.

Tidak terlalu lama, kendaraanku sudah sampai di daerah dan War segera memberikan aba-aba.

“Ooom…, sekolah saya ada di depan itu”, katanya sambil jarinya menunjuk satu arah di kanan jalan. Kuhentikan kendaraanku di depan sekolahnya dan sambil menyalamiku War mengucapkan terima kasih. Sambil turun dari mobil, War masih sempat bertanya,

“Oom…, besok pagi saya boleh ikut lagi.., nggak Oom, lumayan Oom…, bisa naik mobil bagus ke sekolah dan sekalian menghemat ongkos.., boleh yaa..

Oom?”. Aku tidak segera menjawab pertanyaan itu, tapi kupandangi wajahnya, lalu kujawab, “Boleh boleh saja War ikut Oom, tapi jangan bergerombol ikutnya yaa”.

“Enggak deh Oom, saya cuma sendiri saja kok selama ini”.

Setiap pagi sewaktu aku mencapai desa itu, War sudah ada di pinggir jalan dan melambaikan tangannya untuk menghentikan mobilku.

Dalam setiap perjalanan dia makin lama makin banyak bercerita soal keluarganya, kehidupannya di desa, teman-teman sekolahnya dan dia juga sudah punya pacar di sekolahnya. Ketika kutanya apakah pacarnya tidak marah kalau setiap hari naik mobil orang,

War bilang tidak apa-apa tapi tanpa ada penjelasan apapun, sepertinya dia enggan menceritakan lebih jauh soal pacarnya. War juga cerita bahwa selama ini dia tidak pernah kemana-mana, kecuali pernah dua kali di ajak pacarnya piknik ke daerah wisata di Kuningan.

Seminggu kemudian di hari Jum’at, waktu War akan naik di mobilku kulihat wajahnya sedih dan matanya bengkak seperti habis menangis dan War duduk tanpa banyak bicara.

Karena penasaran, kusapa dia, “War, habis nangis yaa…, kenapa..? coba War ceritakan.., siapa tahu Oom bisa membantu”.

War tetap membisu dan sedikit gelisah. Lama dia diam saja dan aku juga tidak mau mengganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan, tetapi kemudian dia berkata, “Oom, saya habis ribut dengan Bapak dan Ibu”, lalu dia diam lagi.

“Kalau War percaya pada Oom, tolong coba ceritakan masalahnya apa, siapa tahu Oom bisa membantu”, kataku tetapi War saja tetap membisu.

Ketika mobilku sudah mendekati sekolahnya, tiba-tiba War berkata, “Oom…, boleh nggak War minta waktu sedikit buat bicara di sini, mumpung masih belum sampai di sekolah”.

Mendengar permintaannya itu, segera saja kuhentikan mobilku di pinggir jalan dan kira-kira jaraknya  masih 2 Km dari sekolahnya.

“Ada apa War…?”, Kataku. War tetap diam dan sepertinya ada keraguan untuk memulai berbicara.

“Ayoo…, lah War (sebenarnya pengarang penuliskan tiga harus terakhir dari namanya, tapi terpaksa oleh Yuri diganti jadi 3 huruf terdepan), jangan takut atau ragu…, ada apa sebenarnya”, tanyaku lagi.

“Begini…, Oom, kata War”, lalu dia menceritakan bahwa tadi malam dia minta uang kepada orang tuanya untuk membayar uang sekolahnya yang sudah tiga bulan belum dibayar dan hari ini adalah hari terakhir dia harus membayar, karena kalau tidak dia tidak boleh mengikuti ulangan.

Orang tuanya ternyata tidak mempunyai uang sama sekali, padahal uang sekolah yang harus dibayar itu sebesar 80 ribu rupiah. Alasan orang tuanya karena panen padi yang diharapkan telah punah karena hujan yang terus menerus.

Dan katanya lagi orang tuanya menyuruh dia berhenti sekolah karena tidak mampu lagi untuk membayar uang sekolah dan mau dikimpoikan dengan tetangganya.

Aku tetap diam untuk mendengarkan ceritanya sampai selesai dan karena War juga terus diam, lalu kutanya, “Teruskan ceritamu sampai selesai War”.

Dia tidak segera menjawab tapi yang kulihat airmatanya terlihat menggenang dan sambil mengusap air matanya dia berkata, “Oom, sebetulnya masih banyak yang ingin War ceritakan, tapi saya takut nanti Oom terlambat ke kantornya dan War juga harus ke sekolah, serta lanjutnya lagi…, kalau Oom ada waktu dan tidak keberatan, saya ingin pergi dengan Oom supaya saya bisa menceritakan semua masalah pribadi saya”.

Setelah diam sejenak, lalu War berkata lagi, “Oom, kalau ada dan tidak keberatan, saya mau pinjam uang Oom 80 ribu untuk membayar uang sekolah dan saya janji akan mengembalikan setelah saya dapat dari orang tua saya”.

Mendengar cerita War walaupun belum seluruhnya, hatiku terasa tersayat dan segera kurogoh dompetku dan kuambilkan uang 200 ribu dan segera kuberikan padanya.

“Lho Oom, kok banyak benar…, saya takut tidak dapat mengembalikannya”, katanya sambil menarik tangannya sebelum uang dari tanganku dipegangnya.

“War.., ambillah…, nggak apa-apa kok, sisanya boleh kamu belikan buku-buku atau apa saja…, saya yakin War membutuhkannya”, dan segera kupegang tangannya sambil meletakkan uang itu ditangannya dan sambil kukatakan, “War.., ini nggak usah kamu beritahukan kepada siapa-siapa, juga jangan kepada orang tuamu…, dan War nggak perlu mengembalikannya”.

Belum selesai kata-kataku, tiba-tiba saja dari tempat duduknya dia maju dan mencium pipi kiriku sambil berkata,

“Terima kasih banyak Oom.., Oom.. sudah banyak menolong saya”. Aku jadi sangat terkesiap dan berdebar, bukan karena mendapat ciuman di pipiku, tapi karena tangan kiriku tersentuh buah dadanya yang terasa sangat empuk sehingga tidak terasa penisku menjadi tegang dan sementara War masih mencium pipiku, kugunakan tangan kananku untuk membelai rambutnya dan kucium hidungnya.

“Ayoo…, War…, sudah lama kita di sini, nanti kamu terlambat sekolahnya”.

War tidak menjawab tapi kulihat dikedua matanya masih tergenang air matanya. Ketika sudah sampai di depan sekolahnya sambil membuka pintu mobil, War berkata, “Oom.., terima kasih yaa.. Ooom dan kapan Oom ada waktu untuk mendengar cerita War”.

“Kalau besok gimana..?, kataku.

“Boleh.., oom”, jawabnya cepat.

“Lho…, besok kan masih hari Sabtu dan War kan harus sekolah”, jawabku.

“Sekali-kali mbolos kan nggak apa apa Oom…, hari Sabtu kan pelajarannya tidak begitu padat dan kurang penting”, kata War.

“Oklah…, kalau begitu…, War, kita ketemu besok pagi ditempat biasa kamu menunggu”.

Dalam perjalanan ke kantor setelah War turun, masalah War terasa mengganggu pikiranku sehingga tidak terasa aku sudah sampai di kantor. Sebelum pulang kantor, aku izin untuk tidak masuk besok Sabtu pada Bossku dengan alasan akan mengurus persoalan keluarga di Kuningan.

Demikian juga waktu malamnya kukatakan pada istriku kalau aku harus ke Jakarta untuk urusan kantor dan kalau selesainya telat terpaksa harus menginap dan pulang pada hari Minggu.

Besok paginya dengan berbekal 1 stel pakaian yang telah disiapkan oleh Istriku, aku berangkat dan sampai di tempat yang biasa, kulihat War tetap memakai baju seragam sekolahnya. Setelah dia naik ke mobil, kembali kulihat matanya tetap seperti habis menangis.

Lalu kutanya, “War…, habis perang lagi yaa?, soal apa lagi?”.

“Oom, ceritanya nanti saja deh”, katanya agak malas.

“Kita mau kemana Oom?”, Tanyanya.

“Lho…, terserah War saja.., Oom sih ikut saja”.

“Oom…, saya kepingin ke tempat yang agak sepi dan nggak ada orang lain…, jadi kalau-kalau War nangis, nggak ada yang melihatnya kecuali Oom”.

Sambil memutar mobilku kembali ke arah Cirebon, aku berpikir sejenak mau ke tempat mana yang sesuai dengan permintaan War, dan segera teringat kalau di pinggiran kota Cirebon yang ke arah Kuningan ada sebuah lapangan Golf dan Cottage CPN.

Segera saja kukatakan padanya, “War… Tempat yang sesuai dengan keinginanmu itu kayaknya agak susah, tapi…, bagaimana kalau kita ke CPN saja..?”.

“Dimana itu Oom dan tempat apaan?”,tanya War.

Aku jadi agak susah menjelaskannya, tapi kujawab saja, “Tempatnya sih nggak jauh yaitu sedikit di luar Cirebon dan…, begini saja deh.., War.., kita ke sana dulu dan kalau War kurang setuju dengan tempatnya, kita cari tempat lain lagi”.

Setelah sampai di tempat dan mendaftar di receptionist serta memesan minuman ringan serta mengambil kunci kamarnya, segera aku kembali ke mobil dan kutanyakan pada War–“gimana War.., kamu mau disini..?, lihat saja tempatnya sepi (maklum saja masih pagi-pagi.

Receptionistnya saja seperti terheran-heran, sepertinya berfikir kok ada tamu pagi-pagi sekali dan nomor mobilnya bukan dari luar kota).

Setelah mobil kuparkir di depan kamar, sebelum turun kutanya dia kembali, “War…, gimana.., mau di sini? atau mau cari tempat lain?”. War tidak segera menjawab pertanyaanku, tapi dia ikut turun dari mobil dan mengikutiku ke arah pintu kamar motel.

Segera setelah sampai di dalam, dia langsung duduk di tempat tidur sambil memperhatikan seluruh ruangan. Karena kulihat dia tetap diam saja, aku jadi merasa tidak enak dan segera kudekati dia yang masih tetap duduk di pinggiran tempat tidur dan sambil agak berlutut, kucium keningnya beberapa saat dan tiba-tiba saja War memelukku dan terdengar tangisan lirih sambil terisak-isak.

Sambil masih memelukku, kuangkat berdiri dari duduknya dan kuelus-elus rambutnya, sambil kucium pipinya serta kukatakan, “War coba tenangkan dirimu dan ceritakan semua masalah mu pada Oom…, siapa tahu Oom bisa membantumu dalam memecahkan masalahmu itu”.

War masih saja memelukku tapi senggukan tangisnya mulai mereda. Beberapa saat kemudian kubimbing dia ke arah tempat tidur dan perlahan kutelentangkan War di tempat tidur dan kurangkulkan tangan kiriku di bahunya dan kupandangi wajahnya, sambil kukatakan,

“War cobalah ceritakan masalahmu itu dan biar Oom bisa mengetahui permasalahanmu itu”.

War tetap diam saja dan memejamkan matanya, tapi tak lama kemudian, sambil menyeka air matanya dia membuka matanya dan memandang ke arahku yang jaraknya antara wajahnya dan wajahku sangat dekat sekali.

“Oom…”, katanya seperti akan memulai bercerita, tapi lalu dia diam lagi. “War…”, kataku sambil kucium pipinya dan kuusap-usapkan jari tangan kananku di rambutnya, “cerita lah”.

Lalu War mulai bercerita dan dia menceritakan secara panjang lebar soal kehidupan keluarganya yang miskin, dia anak pertama dari 3 bersaudara, tentang pacarnya di sekolah tapi lain kelas yang sudah 2 tahun pacaran dan sekarang sudah meninggalkan dia karena mendapatkan pacar baru di kelasnya dan dia juga menceritakan kalau orang tuanya sudah menjodohkan dengan tetangganya yang sudah punya istri dan anak, tapi kaya dan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah War dan dia harus segera berhenti dari sekolahnya karena akan dikimpoikan pada bulan Maret akan datang.

War katanya kepingin sekolah dulu dan belum pingin kimpoi, apalagi kimpoi dengan orang yang sudah punya Istri dan anak. War punya keinginan mau lari dari rumahnya, tapi tidak tahu mau ke mana.

War juga menceritakan bahwa sebetulnya dia masih cinta kepada kawan sekolahnya itu, apalagi dia sudah telanjur pernah tidur bersama sewaktu piknik ke Kuningan dulu, walaupun katanya dia tidak yakin kalau punya pacarnya itu sudah masuk ke vaginanya apa belum, karena belum apa-apa sudah keluar katanya.

“Jadi…, gimana.., Oom.., apa yang harus saya perbuat dengan masalah ini, katanya setelah menyelesaikan ceritanya.

“War”, kataku sambil kembali kuelus-elus rambutnya dan kucium pipinya di dekat bibirnya.

“War…, masalahmu kok begitu rumit, terutama persoalan lamaran tetanggamu itu. Begini saja War…, sebaiknya kamu minta kepada orangtuamu untuk menunda perkimpoian itu sampai kamu selesai sekolah. Bilang saja…, kalau ujian SMA-mu hanya tinggal beberapa bulan lagi”.

“Katakan lagi…, sayang kalau biaya yang telah dikeluarkan selama hampir tiga tahun di SMA harus hilang percuma tanpa mendapatkan Ijasah. War…, sewaktu kamu mengatakan ini semua, jangan pakai emosi, katakan dengan lemah lembut, mudah-mudahan saja orang tuamu mau mengerti dan mengundurkan perjodohanmu dengan tetanggamu itu”.

“Kalau orang tuamu setuju, jadi kamu bisa konsentrasi untuk menyelesaikan sekolahmu dan yang lainnya bisa dipikirkan kemudian”.

Setelah selesai memberikan saran ini, lalu kembali kucium pipinya seraya kutanya…, “War…, bagaimana pendapatmu dengan saran Oom ini?”.

Seraya saja War bangkit dari tidurnya dan memelukku erat-erat sambil menciumi pipiku dan berkata, “Ooom…, terima kasih.., atas saran Oom ini…, belum terpikir oleh saya sebelumnya hal ini…, Oom sangat baik terhadap War entah bagaimana caranya saya membalas kebaikan Oom”, dan terasa air matanya menetes di pipiku.

Setelah diam sesaat, kembali kurebahkan badan War telentang dan kulihat dari matanya yang tertutup itu sisa air matanya dan segera kucium kedua matanya dan sedikit demi sedikit cimmanku kuturunkan ke hidungnya dan terus turun ke pipi kirinya, setelah itu kugeser ciumanku mendekati bibirnya.

Karena War masih tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan-lahan kugeser ciumanku ke arah bibirnya, dan tiba-tiba saja War menerkam dan memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup.

Aku berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan ke dalam mulutnya dan War mengisapnya. Sambil tetap berciuman, kurebahkan badannya lagi dan tangan kananku segera kuletakkan tepat di atas buah dadanya yang terasa sangat kenyal dan sedikit kuremas.

Karena tidak ada reaksi yang berlebihan serta War bukan saja mencium bibirku tapi seluruh wajahku, maka satu persatu kancing baju SMU-nya berhasil kulepas dan ketika kusingkap bajunya, tersembul dua bukit yang halus tertutup BH putih tipis dan ukurannya tidak terlalu besar.

Ketika kucoba membuka baju sekolahnya dari tangan kanannya, War kelihatannya tetap diam dan malah membantu dengan membengkokkan tangannya. Setelah berhasil melepas baju dari tangan kanannya, segera kucari kaitan BH-nya di belakang dan dengan mudah kutemukan serta kulepaskan kaitannya, sementara itu kami masih tetap berciuman, kadang dibibir dan sesekali di seluruh wajah bergantian. BH-nya pun dengan mudah kulepas dari tangan kanannya dan ketika kusingkap BH-nya, tersembul buah dada War yang ukurannya tidak terlalu besar tapi menantang dan dengan puting susunya berwarna kecoklatan.

Dan dengan tidak sabar dan sambil meremas pelan payudara kanannya, kuturunkan wajahku menyelusuri leher dan terus ke bawah dan sesampainya di payudaranya, kujilati payudara War yang menantang itu dan sesekali kuhisap puting susunya, sementara War meremas-remas rambutku seraya terdengar suara lirih,

“aahh…, aahh…, ooomm…, ssshh…, aahh”. Aku paling tidak tahan kalau mendengar suara lirih seperti ini, serta merta penisku semakin tegang dan kugunakan kesempatan ini sambil tetap menjilati dan menghisap payudara War, kugunakan tangan kananku untuk menelusuri bagian bawah badan War

Ketika sampai di celana dalamnya serta kuelus-elus vaginanya, terasa sekali ada bagian CD yang basah. Sambil masih tetap menjilati payudara War, kugunakan jari tanganku menyusup masuk dari samping CD-nya untuk mencari bibir vaginanya dan ketika dapat dan kuelus, badan War terasa menggelinjang dan membukakan kakinya serta kembali terdengar,

“aahh…, ssshh…, ssshh…, aahh”. Aku jadi semakin penasaran saja mendengar suara War mengerang lirih seperti itu. Segera kulepas tanganku yang ada di vaginanya dan sekarang kugunakan untuk mencari kancing atau apapun yang ada di Rok sekolahnya untuk segera kulepas.

Untung saja rok sekolah yang dipakai adalah rok standard yaitu ada kaitan sekaligus ritsluiting, sehingga dengan mudah kutemukan dan kubuka kaitan dan ritsluitingnya, sehingga roknya menjadi longgar di badan War.

Lalu perlahan-lahan kuturunkan badanku serta ciumanku menelusuri perut War seraya tanganku berusaha menurunkan roknya. Roknya yang sudah longgar itu dengan mudah kuturunkan ke arah kakinya dan kuperhatikan War mengenakan CD warna merah muda dan kulihat juga vaginanya yang menggunung di dalam CD-nya.

Badan War menggelinjang saat ciumanku menelusuri perut dan pada saat ciumanku mencapai CD di atas gunungan vaginanya, gelinjang badan War semakin keras dan pantatnya seakan diangkat serta tetap kudengar suaranya yang lirih sambil meremas-remas rambutku agak keras serta sesekali memanggil,

“ssshh…, aahh…, ssshht…, ooom…, aahh”. Sambil kujilati lipatan pahanya, kuturunkan CD-nya perlahan-lahan dan setelah setengahnya terbuka, kuperhatikan vagina War masih belum banyak ditumbuhi bulu sehingga terlihat jelas belahan vaginanya dan basah.

Setelah berhasil melepas CD-nya dari kedua kaki War yang masih menjulur di lantai, kuposisikan badanku diantara kedua paha War sambil merenggangkan kedua pahanya.

Dengan pelan-pelan kujulurkan lidahku dan kujilati belahan vaginanya yang agak terbuka akibat pahanya kubuka agak lebar. Bersamaan dengan jilatanku itu, tiba-tiba War bangun dari tidurnya dan berkata, “Jaa…, ngaan…, Ooom”, sambil mencoba mengangkat kepalaku dengan kedua tangannya.

Karena takut War akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk War serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya untuk menenangkan dirinya. War tidak memberikan komentar apa-apa, tapi kami kembali berciuman dan War sepertinya lebih bernafsu dari sebelumnya dan lebih agresif menciumi seluruh wajahku.

Sementara itu tanganku kugunakan untuk melepas baju dan BH War yang sebelah dan yang tadi belum sempat kulepas, War sepertinya mendiamkan saja, malah sepertinya membantuku dengan memiringkan badannya agar bajunya mudah kulepas. Sambil tetap berciuman, sekarang aku berusaha untuk melepas baju dan celanaku sendiri.

Setelah aku berhasil melepas semua pakaianku termasuk CD-ku, lalu dengan harap-harap cemas karena aku takut War akan menolaknya, aku menempatkan diriku yang tadinya selalu di samping kiri atau kanan badan War, sekarang aku naik di atas badan War. Perkiraanku ternyata salah, setelah aku ada di atas badan War, ternyata dia malah memelukkan kedua tangannya di punggungku sambil sesekali menekan-nekan.

Dalam posisi begini, terasa penisku agak sakit karena tertindih di antara badanku dan paha War. Karena tidak tahan, segera kuangkat kaki kananku untuk mencari posisi yang nikmat, tapi bersamaan dengan kakiku terangkat, kurasakan War malah merenggangkan kedua kakinya agak lebar, tentu saja kesempatan ini tidak kusia-siakan, segera saja kutaruh kedua kakiku di bagian tengah kedua kakinya yang dilebarkan itu dan sekarang terasa penisku berada di atas vagina War. War masih memelukkan kedua tangannya di punggungku dan meciumi seluruh wajahku.

Sambil masih tetap kujilat dan ciumi seluruh wajahnya, kuturunkan tanganku ke bawah dan sedikit kumiringkan badanku, perlahan-lahan kuelus vagina War yang menggembung dan setelah beberapa saat lalu kupegang bibir vaginanya dengan jariku dan kurasakan kedua tangan War serasa mencekeram di punggungku dan ketika jari tengahku kugunakan untuk mengelus bagian dalam vaginanya, terasa vagina War sangat basah dan kurasakan badan bawah War bergerak perlahan-lahan sepertinya mengikuti gerakan jari tanganku yang sedang mengelus dan meraba bagian dalam vaginanya dan sesekali kupermainkan clitorisnya dengan jari-jariku sehingga War sering berdesis,

“Ssshh…, ssshh…, aahh…, ssshh”, sambil kurasakan jari kedua tangannya menusuk punggungku.

Setelah sekian lama kupernainkan vaginanya dengan jariku, kemudian kulepaskan jariku dari vagina War dan kugunakan tangan kananku untuk memegang penisku serta segera saja penisku kuarahkan ke vagina War sambil kugosok-gosokan ke atas dan ke bawah sepanjang bagian dalam vagina War, serta kembali kudengar desis suaranya, “ssshh…, ssshh…, ooom…, aahh…, ssshh”, dan pantatnya diangkat naik turun pelan-pelan.

Karena kulihat War sudah sangat terangsang nafsunya, segera saja kuhentikan gerakan tanganku dan kutujukan penisku ke arah bawah bagian vaginanya dan setelah kurasa pas, segera kulepaskan tanganku dan kutekan pelan-pelan penisku k edalam vagina War.

Kuperhatikan wajah War agak mengerenyit seperti menahan rasa sakit serta menghentikan gerakan pantatnya serta bersuara pelan tepat di dekat telingaku,

“Aduuuhh…, ooomm…, Jangaannn…, sakiiittt…, Asiihh.., takuuut., Oom”. Mendengar suaranya yang sedikit menghiba itu, segera kuhentikan tusukan penisku dan kuelus-elus dahinya sambil kucium telinganya serta kubisikan,

“Tidak…, apa-apa…, sayaang…, Oom…, pelan-pelan saja…, kok”, untuk menenangkan ketakutan War. War tidak segera menanggapi kata-kataku dan tetap diam saja dengan tetap masih memelukkan kedua tangannya di punggungku.

Karena dia diam saja dan memejamkan kedua matanya, segera secara perlahan-lahan, kutusukan kembali penisku ke dalam vaginanya dan terdengar lagi War berkata lirih di dekat telingaku,

“Aduuuhh…, sakiiittt…, ooom…, Asihh.., takuuut”, padahal kurasakan kalau War mulai lagi menggerakkan pantatnya perlahan-lahan.

Mendengar kata-katanya yang lirih ini, kembali kuhentikan tusukan penisku tapi masih tetap ditempatnya yaitu di lubang vaginanya, dan kembali kuciumi bibir dan wajahnya serta kuelus-elus rambutnya sambil kubisiki,

“Takut apa sayang..”. War tidak segera menjawab pertanyaanku itu. Sambil menunggu jawabannya, kuteruskan ciumanku di bibirnya dan War mulai lagi melayani ciumanku itu dengan memainkan lidahku yang kujulurkan ke dalam mulutnya dan kurasakan War mulai memindahkan kedua tangannya dari punggung ke atas pantatku.

Aku tetap bersabar menunggu dan tidak terburu-buru untuk menusukkan penisku lagi. Tetap dengan masih menghisap lidahku, kurasakan kedua tangan War sedikit menekan pantatku, entah perintah supaya aku menusukkan penisku ke vaginanya atau hanya perasaanku saja.

Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi War selanjutnya. Ketika ciumanku kualihkan ke daerah dekat telinganya, kulihat War berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua tangannya seperti menekan pantatku.

Lalu kembali kulumat bibirnya dan perlahan tapi pasti, kembali kutekan penisku ke dalam liang kewanitaannya, tapi War tidak kuberi kesempatan untuk berkata-kata karena mulutnya kusumpal dengan mulutku dan penisku makin kutekankan ke dalam vaginanya serta kulihat mata War menutup rapat-rapat seperti menahan sakit.

Karena penisku belum juga menembus vaginanya, lalu sedikit kuangkat pantatku dan kembali kutusukkan ke dalam vagina War dan, “Bleeesss”, terasa penisku sepertinya sudah menembus vagina War dan, “aahh…, sakiiit…, ooom

Ketika sampai di celana dalamnya serta kuelus-elus vaginanya, terasa sekali ada bagian CD yang basah. Sambil masih tetap menjilati payudara War, kugunakan jari tanganku menyusup masuk dari samping CD-nya untuk mencari bibir vaginanya dan ketika dapat dan kuelus, badan War terasa menggelinjang dan membukakan kakinya serta kembali terdengar, “aahh…, ssshh…, ssshh…, aahh”.

Aku jadi semakin penasaran saja mendengar suara War mengerang lirih seperti itu. Segera kulepas tanganku yang ada di vaginanya dan sekarang kugunakan untuk mencari kancing atau apapun yang ada di Rok sekolahnya untuk segera kulepas.

Untung saja rok sekolah yang dipakai adalah rok standard yaitu ada kaitan sekaligus ritsluiting, sehingga dengan mudah kutemukan dan kubuka kaitan dan ritsluitingnya, sehingga roknya menjadi longgar di badan War.

Lalu perlahan-lahan kuturunkan badanku serta ciumanku menelusuri perut War seraya tanganku berusaha menurunkan roknya. Roknya yang sudah longgar itu dengan mudah kuturunkan ke arah kakinya dan kuperhatikan War mengenakan CD warna merah muda dan kulihat juga vaginanya yang menggunung di dalam CD-nya.

Badan War menggelinjang saat ciumanku menelusuri perut dan pada saat ciumanku mencapai CD di atas gunungan vaginanya, gelinjang badan War semakin keras dan pantatnya seakan diangkat serta tetap kudengar suaranya yang lirih sambil meremas-remas rambutku agak keras serta sesekali memanggil, “ssshh…, aahh…, ssshht…, ooom…, aahh”. Sambil kujilati lipatan pahanya, kuturunkan CD-nya perlahan-lahan dan setelah setengahnya terbuka, kuperhatikan vagina War masih belum banyak ditumbuhi bulu sehingga terlihat jelas belahan vaginanya dan basah.

Setelah berhasil melepas CD-nya dari kedua kaki War yang masih menjulur di lantai, kuposisikan badanku diantara kedua paha War sambil merenggangkan kedua pahanya.

Dengan pelan-pelan kujulurkan lidahku dan kujilati belahan vaginanya yang agak terbuka akibat pahanya kubuka agak lebar. Bersamaan dengan jilatanku itu, tiba-tiba War bangun dari tidurnya dan berkata, “Jaa…, ngaan…, Ooom”, sambil mencoba mengangkat kepalaku dengan kedua tangannya.

Karena takut War akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk War serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya untuk menenangkan dirinya.

War tidak memberikan komentar apa-apa, tapi kami kembali berciuman dan War sepertinya lebih bernafsu dari sebelumnya dan lebih agresif menciumi seluruh wajahku. Sementara itu tanganku kugunakan untuk melepas baju dan BH War yang sebelah dan yang tadi belum sempat kulepas,

War sepertinya mendiamkan saja, malah sepertinya membantuku dengan memiringkan badannya agar bajunya mudah kulepas. Sambil tetap berciuman, sekarang aku berusaha untuk melepas baju dan celanaku sendiri.

Setelah aku berhasil melepas semua pakaianku termasuk CD-ku, lalu dengan harap-harap cemas karena aku takut War akan menolaknya, aku menempatkan diriku yang tadinya selalu di samping kiri atau kanan badan War, sekarang aku naik di atas badan War. Perkiraanku ternyata salah, setelah aku ada di atas badan War, ternyata dia malah memelukkan kedua tangannya di punggungku sambil sesekali menekan-nekan.

Dalam posisi begini, terasa penisku agak sakit karena tertindih di antara badanku dan paha War. Karena tidak tahan, segera kuangkat kaki kananku untuk mencari posisi yang nikmat, tapi bersamaan dengan kakiku terangkat, kurasakan War malah merenggangkan kedua kakinya agak lebar, tentu saja kesempatan ini tidak kusia-siakan, segera saja kutaruh kedua kakiku di bagian tengah kedua kakinya yang dilebarkan itu dan sekarang terasa penisku berada di atas vagina War. War masih memelukkan kedua tangannya di punggungku dan meciumi seluruh wajahku.

Sambil masih tetap kujilat dan ciumi seluruh wajahnya, kuturunkan tanganku ke bawah dan sedikit kumiringkan badanku, perlahan-lahan kuelus vagina War yang menggembung dan setelah beberapa saat lalu kupegang bibir vaginanya dengan jariku dan kurasakan kedua tangan War serasa mencekeram di punggungku dan ketika jari tengahku kugunakan untuk mengelus bagian dalam vaginanya, terasa vagina War sangat basah dan kurasakan badan bawah War bergerak perlahan-lahan sepertinya mengikuti gerakan jari tanganku yang sedang mengelus dan meraba bagian dalam vaginanya dan sesekali kupermainkan clitorisnya dengan jari-jariku sehingga War sering berdesis, “Ssshh…, ssshh…, aahh…, ssshh”, sambil kurasakan jari kedua tangannya menusuk punggungku.

Setelah sekian lama kupernainkan vaginanya dengan jariku, kemudian kulepaskan jariku dari vagina War dan kugunakan tangan kananku untuk memegang penisku serta segera saja penisku kuarahkan ke vagina War sambil kugosok-gosokan ke atas dan ke bawah sepanjang bagian dalam vagina War, serta kembali kudengar desis suaranya,

“ssshh…, ssshh…, ooom…, aahh…, ssshh”, dan pantatnya diangkat naik turun pelan-pelan. Karena kulihat War sudah sangat terangsang nafsunya, segera saja kuhentikan gerakan tanganku dan kutujukan penisku ke arah bawah bagian vaginanya dan setelah kurasa pas, segera kulepaskan tanganku dan kutekan pelan-pelan penisku k edalam vagina War.

Kuperhatikan wajah War agak mengerenyit seperti menahan rasa sakit serta menghentikan gerakan pantatnya serta bersuara pelan tepat di dekat telingaku, “Aduuuhh…, ooomm…, Jangaannn…, sakiiittt…, Asiihh.., takuuut., Oom”.

Mendengar suaranya yang sedikit menghiba itu, segera kuhentikan tusukan penisku dan kuelus-elus dahinya sambil kucium telinganya serta kubisikan, “Tidak…, apa-apa…, sayaang…, Oom…, pelan-pelan saja…, kok”, untuk menenangkan ketakutan War. War tidak segera menanggapi kata-kataku dan tetap diam saja dengan tetap masih memelukkan kedua tangannya di punggungku.

Karena dia diam saja dan memejamkan kedua matanya, segera secara perlahan-lahan, kutusukan kembali penisku ke dalam vaginanya dan terdengar lagi War berkata lirih di dekat telingaku,

“Aduuuhh…, sakiiittt…, ooom…, Asihh.., takuuut”, padahal kurasakan kalau War mulai lagi menggerakkan pantatnya perlahan-lahan.

Mendengar kata-katanya yang lirih ini, kembali kuhentikan tusukan penisku tapi masih tetap ditempatnya yaitu di lubang vaginanya, dan kembali kuciumi bibir dan wajahnya serta kuelus-elus rambutnya sambil kubisiki,

“Takut apa sayang..”. War tidak segera menjawab pertanyaanku itu. Sambil menunggu jawabannya, kuteruskan ciumanku di bibirnya dan War mulai lagi melayani ciumanku itu dengan memainkan lidahku yang kujulurkan ke dalam mulutnya dan kurasakan War mulai memindahkan kedua tangannya dari punggung ke atas pantatku.

Aku tetap bersabar menunggu dan tidak terburu-buru untuk menusukkan penisku lagi. Tetap dengan masih menghisap lidahku, kurasakan kedua tangan War sedikit menekan pantatku, entah perintah supaya aku menusukkan penisku ke vaginanya atau hanya perasaanku saja.

Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi War selanjutnya. Ketika ciumanku kualihkan ke daerah dekat telinganya, kulihat War berusaha mengelak mungkin karena kegelian dan kembali kurasakan kedua tangannya seperti menekan pantatku.

Lalu kembali kulumat bibirnya dan perlahan tapi pasti, kembali kutekan penisku ke dalam liang kewanitaannya, tapi War tidak kuberi kesempatan untuk berkata-kata karena mulutnya kusumpal dengan mulutku dan penisku makin kutekankan ke dalam vaginanya serta kulihat mata War menutup rapat-rapat seperti menahan sakit.

Karena penisku belum juga menembus vaginanya, lalu sedikit kuangkat pantatku dan kembali kutusukkan ke dalam vagina War dan, “Bleeesss”, terasa penisku sepertinya sudah menembus vagina War dan, “aahh…, sakiiit…, ooom….”, kudengar suara War sambil seperti menahan rasa sakit dan berusaha menarik pantatku.

Untuk sementara tidak kugerakkan pantatku dan setelah kulihat War mulai tenang dan kembali mau menciumi wajahku, lalu perlahan-lahan kutekan penisku yang sudah menembus vaginanya supaya masuk lebih dalam lagi

“aahh…, oom…, pelan…, pelaan..”, kudengar War berkata lirih.

“Iyaa…, sayaang…, ooom pelah-pelan”, jawabku serta kubelai rambutnya. Setelah kudiamkan sebentar, lalu kugerakkan pantatku naik turun sangat pelan agar War tidak merasa kesakitan, dan ternyata berhasil, wajah War keperhatikan tidak tegang lagi sehingga pergerakan penisku keluar masuk vagina War sedikit kupercepat dan belum berapa lama terdengar suara War,

“ooom…, ooom…, aaduuuhh…, ooomm…, aahh”, sambil kedua tangannya mencengkeram punggungku dengan kuat dan menciumi keseluruhan wajahku dengan sangat bernafsu dan badannya berkeringat, lalu War berteriak agak keras, “aahh…, ooomm…, aduuuhh..”, lalu War terkapar dan terdiam lemas dengan nafas terengah-engah.

Rupanya Aku yakin kalau War sudah mencapai orgasmenya padahal nafsuku baru saja akan naik. Karena kulihat War sepertinya sedang kelelahan dengan kedua matanya tertutup rapat, jadi timbul rasa kasihanku, lalu sambil kuseka keringat wajahnya kuciumi pipi dan bibirnya dengan lembut, tapi War tidak bereaksi dan tanpa kuduga di gigitnya bibirku yang sedang menciumnya seraya berkata lirih, “ooom…, nakal…, yaa, War baru sekali ini merasakan hal seperti tadi”, sambil mencubit punggungku. Aku tidak menjawab komentarnya tapi yang kuperhatikan adalah nafasnya sudah mulai teratur dan secara perlahan-lahan aku mulai menggerakkan penisku lagi keluar masuk vagina War.

Kuperhatikan War mulai terangsang lagi, War mulai menghisap bibirku dan mulai mencoba menggerakkan pantatnya pelan-pelan dan gerakannya ini membuat penisku seperti di pelintir keenakan.

Gerakan penisku keluar masuk semakin kupercepat dan demikian juga War mulai makin berani mempercepat gerakan putaran pantatnya, sambil sesekali kedua tangannya yang dipelukkan dipinggangku berusaha menekan sepertinya menyuruhku untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya lebih dalam lagi dan kudengar War mulai bersuara lagi…, “aahh…, aahh…, ooohh…, oomm…, aah”,

dan tidak terasa akupun mulai berkicau, “aacchh…, aahh…, Siiihh…, enaakk…, teruuus…, Siiih”. Ketika nafsuku sudah mulai memuncak dan kudengar juga nafas War semakin cepat, dengan perlahan-lahan kupeluk badan War dan segera kubalik badannya sehingga sekarang War sudah berada di atasku dan kupelukkan kedua tanganku di pantatnya, sedangkan wajah War ditempelkan di wajahku.

Dengan sedikit makan tenaga, kucoba menggerakkan pantatku naik turun dan setiap kali pantatku naik, kugunakan kedua tanganku menekan pantat War ke bawah dan bisa kurasakan kalau penisku masuk lebih dalam di vagina War, sehingga setiap kali kudengar suaranya sedikit keras, “aahh…, oooh”.

Dan mungkin karena keenakan, sekarang gerakan War malah lebih berani dengan menggerakkan pantatnya naik turun sehingga kedua tanganku tidak perlu menekannya lagi dan setiap kali pantatnya menekan ke bawah sehingga penisku serasa masuk semuanya di vagina War,

kudengar dia bersuara keenakan, “Aahh…, aah disertai nafasnya yang semakin cepat, demikian juga aku sambil berusaha menahan agar maniku tidak segera keluar.

Gerakan War semakin cepat saja dan kurasakan wajahnya semakin ditekankan ke wajahku sehingga kudengar nafasnya yang sangat cepat itu di dekat telingaku dan, “Aduuuh…, aahh…, aahh…, ooomm.., War…, mauuu.., keluaar…, aah”.

“Tungguuu…, Waarrr.., kitaa…, samaa…, samaa., ooom.., Jugaa.., mauuu…, keluarr”.

“aahh…, aahh…, ooomm”, teriak War sambil mengerakkan pantatnya menggila dan akupun karena sudah tidak tahan menahan maniku dari tadi segera kegerakkan pantatku lebih cepat dan, “Crreeettt…, ccrreeett…, ccccrrreeett…, dan “aahh…, siiihh…, ooom keluaar”, sambil kutekan pantat War kuat-kuat.

Setelah beristirahat sebentar, kuajak War ke kamar mandi untuk membersihkan badan dan War kembali menjatuhkan badannya di tempat tidur, mungkin masih merasakan kelelahan. Tak terasa jam sudah menunjukkan hampir jam 12 siang dan segera saja kupesan makan siang.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Perawan Anak Sekolah appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Sebenarnya aku sudah kurang lebih 10 tahun berumah tangga dan kehidupan kami baik-baik saja. Aku sendiri berusia 10 tahun lebih tua dari pada istriku yang saat ini berusia 30 tahun dan sudah beranak seorang berusia 7 tahun.

Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya

cerita sex three some, cerita gangbang hot, cerita bokep terlengkap, cerita cerita sange, cerita ngentub, cerita baru panas, cerita 3 some, cerita thresome, cerita tresome

Walaupun sudah beranak, tetapi istriku tetap mempunyai wajah yang cantik dan bentuk tubuh yang indah sebab sering senam dan merawat wajah, rambut ke salon dan juga karena anaknya dulu minum susu kaleng sehingga bentuk buah dadanya yang besar itu tetap indah dan masih kencang serta kenyal. Juga lubang memeknya saat habis melahirkan langsung dijahit sehingga lubangnya kembali seperti saat masih perawan. Jadi hubungan seks kami tetap indah.

Suatu hari di tahun 1995, kami diajak sebelah tetangga untuk nonton blue film karena baru beli laser disc. Kami dan suami istri tetangga nonton film itu yang cukup seram karena ada seorang wanita bule disetubuhi oleh dua orang Negro, mereka bergantian memasukkan kontolnya yang seorang ke memeknya dan yang seorang ke mulutnya untuk dihisap. Melihat adegan itu rupanya istriku jadi naik birahinya sehingga memegang tanganku erat-erat dan berbisik,

“Waah rupanya nikmat sekaligus lubang atas dan bawah kemasukkan kontol.” Kutanya pelan-pelan,

“Apakah kamu kepingin adegan begitu?” Istriku dengan malu-malu menganggukkan kepalanya.

Setelah selesai memutar laser disc, kami segera pulang dan karena nafsu birahi kami sudah memuncak segera kami puaskan dengan bersetubuh malam itu.

Sambil bersetubuh, aku tanya lagi kepadanya, “Mi, apakah kamu kepingin disetubuhi sekaligus dengan dua laki-laki?” Istriku memandangiku sambil malu-malu manggut-manggut kepalanya.

Kutanya lagi, “Kalau lakinya dua, satunya kamu ingin dengan siapa?”

Istriku menjawab, “Terserah sama Papi saja.”

Aku teringat punya dua teman baik sejak sekolah di SMA, yaitu Lud seorang anak turunan Ambon dengan Belanda dan Tono seorang Cina seperti kami. Lalu kutanya lagi,

“Kalau Lud atau Tono mau?” Dia menggangguk juga. Lalu kujelaskan lagi, “Mami senang yang kontolnya besar, lebih besar dari kupunya atau yang kira-kira sama?”

Istriku menjawab, “Enak yang besar saja, seperti di film tadi.”

“Oh kalau gitu ya si Lud saja sebab dia punya panjang dan besar.”

Memang kita dulu pernah mandi sama-sama bertiga saat masih sekolah ternyata Lud punya kontol dalam keadaan mati saja besar dan panjang hanya warnanya agak hitam lalu bulu kemaluannya juga banyak sampai menyambung ke bawah pusar juga dadanya penuh dengan bulu maklum orang Ambon.

Besok paginya segera kuinterlokal Lud yang ada di Jakarta dan kuceritakan maksudku, ternyata Lud menyambut dengan antusias dan sanggup datang besok sore sebab hari Sabtu kantor di Jakarta tutup. Aku kemudian booking motel yang terdiri dari 2 kamar dan sebuah ruang tamu dan TV.

Hari Sabtu sore aku menjemput Lud di airport bersama istriku, setelah menitipkan anak pada pembantu. Istriku sudah siap membawa tas dengan membawa perlengkapan baju tidur segala, saat itu istriku memakai rok panjang warna coklat tapi bagian atas terbuka sampai dada hanya memakai baju tipis (modelnya Yuni Sara) dengan bagian bawah ada belahannya agak tinggi di depannya sehingga kalau jalan atau duduk pahanya terlihat putih menggairahkan.

Juga bagian atasnya terlihat sedikit belahan buah dadanya, karena istriku hanya memakai bra strepples tanpa tali, sehingga di airpot banyak mata laki-laki curi pandang lihat belahan buah dadanya istriku, apalagi kalau tangannya didekapkan di bawah buah dadanya maka buah dadanya semakin menyembul ke atas.

Makin syuur..! Tepat pukul 17.15 pesawat Merpati dari Jakarta mendarat, dari penumpang yang turun kulihat Lud menuruni tangga pesawat dengan menenteng tas kecil. Dia memakai T-shirt dan celana jeans.

Setelah keluar pintu airport segera kusalami dia, dia menepuk-nepuk bahuku dan berkata, “Waah, nanti malam kita betul-betul ke nirwana”, dengan logat Ambonnya. Kemudian dia memeluk istriku sambil mencium pipi kiri dan kanan yang mulus dan putih dari istriku.

“Apa kabar Hwa?” tanyanya pada istriku. Dia kalau panggil istriku dengan Hwa. Kita berjalan menuju parkir dan naik mobil, untuk sementara dia duduk di belakang sendirian dulu sambil kita cari makan. Istriku usul makan sate kambing saja biar hot katanya. Dan usul itu kita setuju semua.

Setelah sampai motel kita segera check in, temanku sebagai tamu kuberi kamar yang besar dengan twin bed sekaligus untuk tempat bermain seks-ria nanti. Baru saja aku selesai dari kamar kecil menuju ruang TV yang bersebelahan dengan kamarnya Lud yang masih terbuka pintunya, kulihat Lud memeluk istriku dari belakang menghadap kaca rias sambil tangannya meremas-remas buah dada istriku sehingga kedua pentil buah dadanya yang coklat kemerah-merahan itu menyembul keluar sambil menciumi pipi istriku yang wajahnya menengadah ke wajahnya Lud.

Tangannya lud yang kanan kadang-kadang terus meraba turun ke perut dan terus turun untuk disusupkan ke belahan atas dari rok istriku untuk meraba pangkal paha serta memek istriku. Tampak istriku mulai mendesis kenikmatan serta menggeliat dengan tangan kanannya coba memijit kontolnya yang masih pakai jeans itu.

Adegan ini masih berlangsung beberapa saat walaupun mereka tahu aku di dekatnya. Ketika kutanya pada istriku, “Mi, nikmat ya permainannya Lud?” Istriku menjawab, “Waah, aku nggak tahan lagi Pi, habis sejak dalam mobil tadi Lud terus mempermainkan dan meremas buah dadaku terus.”

Memang istriku kalau buah dadanya sudah dipermainkan lalu nafsunya meroket naik, mungkin ciri khas wanita-wanita yang punya buah dada besar. Karena Lud mau mandi dulu, maka aku dan istriku yang sudah mandi dari rumah duduk di sofa menonton TV dulu.

Istriku berkata kepadaku, “Waah Pi, pertama aku dirangkul dan diciumi oleh Lud badanku rasanya merinding dan panas dingin. Habis bulu tangannya dan kumisnya begitu geli rasanya waktu menggesek tubuh dan pipiku.”

“Tapi Mami bisa nafsu ya dengan Lud?” tanyaku. Istriku dengan malu manggut-manggut. Lalu dia bilang lagi,

“Kalau nanti malam Papi tidur sendirian bagaimana? Sebab katanya aku akan diajak tidur dengannya semalam.”

“Nggak apa-apa, yang penting Mami bisa keturutan mendapat kepuasan”, jawabku.

Memang entah kenapa perasaanku saat melihat Lud memeluk dan meremas buah dada istriku aku tidak cemburu bahkan nafsuku menjadi berkobar, apa mungkin aku punya kelainan seks pikir dalam hatiku.

“Tadi Lud bilang kalau nanti malam air maninya akan disemprotkan terus ke seluruh tubuhku dan memekku sampai habis.

Dan lendir santanku akan dikuras sampai kering dengan kontolnya”, kata istriku. Aku pesan pada istriku agar satu hal yang jangan dilakukan adalah minum air maninya, walaupun nanti kalau nyemprot saat dihisap. Jadi harus diludahkan.

Beberapa saat kemudian Lud bertanya pada istriku, “Hwa, apakah kamu tak bawa pakaian tidur? Tapi kalau tak bawa ya tak apa-apa sebab nanti malam kan tak ada pakaian yang boleh menempel di tubuhmu sebab akan kuselimuti dengan tubuhku.”

“Macam-macam kamu”, sahut istriku. Lalu istriku masuk ke kamar untuk ganti pakaian dan sikat gigi, juga aku masuk kamar untuk lepas pakaian dan hanya pakai CD saja. Sebentar istriku sudah selesai dan keluar dengan mengenakan pakaian tidur dari bahan tipis warna pink hingga terlihat CD mininya warna merah juga branya yang mini juga dari renda warna merah juga.

Melihat istriku keluar dengan pakaian yang sensual sekali, Lud geleng-geleng dan bilang, “Waah aku bisa langsung tegang lho”, sambil pegang-pegang kontolnya. Lalu istriku duduk di sofa sebelahku dan tangan Lud ditarik juga untuk diajak duduk di sofa juga.

Sekarang istriku diapit sebelah kiri aku dan kanan oleh Lud. Tangan istriku dipegang Lud dan digosokkan ke bulunya di bawah pusar sampai menyambung ke bulu kemaluannya. “Wuuiihh, cek.. cek.. cek”, gumam istriku sambil menarik tangannya.

Sambil nonton TV tanganku dan tangannya Lud mulai bekerja. Lud menciumi pipi, telinga dan lehernya istriku sehingga kepalanya disandarkan ke bahu Lud dan menengadah untuk terus menerima ciuman-ciuman disertai permainan lidah Lud dan tangan kanannya terus mulai meraba dan meremas buah dada sebelah kanan dan naik turun ke paha istriku.

Aku sendiri segera melepas kancing atas baju tidurnya dan kurogoh buah dadanya sebelah kiri untuk segera kuhisap pentilnya serta tangan kiriku meraba paha kirinya dan memeknya bergantian dengan tangan Lud.

Istriku tak tahan terus menggeliat-geliat sambil tangan kirinya memijit kontolku dan tangan kanannya merogoh ke dalam celana santainya Lud untuk memegang kontolnya.

Adegan ini tak berlangsung lama hanya sekitar 5 menit, karena istriku tak tahan dan minta langsung ditancap dengan kontol memeknya. Lalu kita sama-sama masuk kamar, kulepas CD-ku dan ternyata Lud hanya pakai celana santai saja tanpa CD sebab begitu dilorot celananya langsung nampak kontolnya.

Walaupun belum hidup kontolnya cukup panjang kira-kira ada 15 cm dan besar sekali dan kepalanya sudah menongol keluar karena dia disunat, tetapi kantong pelirnya agak kecil. Kupunya panjang dan besarnya hanya kira-kira 65 persennya saja.

Istriku juga sudah bugil benar, lalu dia ditarik Lud ke hadapannya dan tubuhnya agak dirapatkan ke tubuh istriku jadi buah dada istriku yang menempel agak ketat dengan dadanya yang penuh bulu.

Lalu Lud berpegang pada kedua lengan Hwa dan badannya digeser-geserkan naik turun, ke kiri dan kanan sehingga bulunya menggesek ke seluruh tubuh depan Hwa juga bulu kemaluannya kulihat sempat menggesek memek istriku, hingga istriku kenikmatan sambil memejamkan mata.

Aku jadi syuur melihatnya. “Adduuh Lud, gila benar gesekan bulu atas bawahmu itu, tak tahan memek dan buah dadaku kena gesekannya”, kata istriku.

Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta mengerjakan memeknya dengan kontolku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud dan terus diremas-remas.

Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontol Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang kontolku dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan maju mundur ke memeknya.

Mendapat dua kontol yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang memeknya mulai keluar santannya dan kental sekali.

Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap kontol Lud tapi memepetkan buah dadanya kekontol Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan buah dadanya.

Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok kontol Lud dan memeknya mengocok kontolku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah membuat nikmat kontol dua laki-laki dan kulihat memeknya makin banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu.

Aku bilang, “Waduuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud”. Langsung dia bilang, “Aku juga tegang banget kontolku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi.” Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai.

Temanku nanti akan menancapkan memeknya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan kontolku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga kontolku tepat di hadapan mulutnya.

Kontolku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat Hwa melepas kontolku dan mengaduh, “aachh.. Lud!” Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan kontolnya sebab belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala kontolnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya.

“Sulit banget An masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu”, katanya. “Masak toch padahal sudah kumasukan kontolku dan sudah ada santannya lho”, sahutku.

Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala kontolnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.

Kemudian dipakaikan ke kontolnya hingga batang kontolnya sebagian tertutup dengan longsong berbulu itu. “Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih hebat. Mau coba ya Hwa?” katanya sambil ditunjukkan ke istriku kontolnya yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya.

Istriku bilang, “Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!”

“Oke” sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung kontolnya ditempelkan tepat di lubang memek istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam.

“aacch.. Lud, masuk Lud kontolmu”, kata istriku.

Memang kepala kontolnya Lud sudah masuk lalu digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala kontolnya supaya agak terbiasa.

“Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir memekku bisa merasakan bentuk kontolmu Lud”, kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang kontolnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.

Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, “Aduh Pi, kontol Lud mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku.

Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu”, dengan kontol tetap terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga kontolnya menyapu seluruh dinding memek istriku.

Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta kontolku untuk dihisapnya. Kontolku juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat kontol Lud mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel.

Setelah gampang masuk keluar kontolnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.

Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh, “Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!” Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata, “Gila An, pijatan memek istrimu kuat sekali di kontolku.”

Memang kalau klimaks istriku memeknya memijit kontol dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang, “Pi, Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian.” Aku tanya pada istriku, “Mi, gimana? Mami nikmat dan puas keinginan Mami untuk merasakan 2 kontol sekaligus terlaksana?”

“Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 kontol, apalagi ada yang gede-gede. Mami jadi kepingin terus”, sahutnya.

Lalu Lud sudah mulai menggenjot lagi memek Hwa dengan kontolnya dan kontolku dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang, “Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan.”

Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku sering menggelinjang tubuhnya dan kontolku mulai dihisap lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya.

Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan kontolnya ke memek Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti sapi.

Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan kontol terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet.. creet.. cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku.

Karena seminggu tak bersetubuh maka maniku banyak serta kental juga sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu kontolku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang kontolku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku.

Baru saja habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku, “Uuuh.. uuhh.. uuhh”, sambil menekankan kuat-kuat kontolnya yang terbenam itu ke memek istriku.

Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh, “aah Lud.. aahh Lud.. aah Lud.” Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung rebah menindih tubuh istriku.

Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar kontolnya jangan buru-buru dicabut dari memeknya.

Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama.

Untuk mencuci kontol-kontol, istriku yang bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka kontolnya yang dicuci dulu. Kulihat dari memek Hwa meleleh sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir memeknya memerah.

Istriku bilang, “Ya Pi bibir memekku merah? Itu gara-gara kontol temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir memek sampai dinding dalam memek seret terus, sehingga memekku bisa merasakan lekuk-lekuk kontol Lud.”

“Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?” balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci kontol Lud dan kemudian kontolku. Setelah itu giliran istriku memeknya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian memeknya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,

“Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam memekku nih sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?”

“Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi.”

“Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke memekmu”, sahut Lud. Istriku menjawab,

“Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas.”

Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,

“An, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini.

Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,

“Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta.” Aku menjawab,

“Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya.”

“Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku”, kata Lud.

Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang kontol Lud lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku.

Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya. Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam lubangnya dan kontolku sambil digesek-gesek dengan betisnya.

Lud kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.

Kemudian Lud berkata padaku, “An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan kontolku akan kusimpan dalam memeknya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa.”

“Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas”, sahutku.

“Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga”, kata istriku. Setelah itu Lud bertanya pada istriku,

“Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?” Istriku menjawab,

“Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi. Malam ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Lud.”

Setelah itu Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,

“Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau kontolnya dimasukkan ke dalam lubang anusmu!”

“Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi”, sahut istriku.

“Selamat menikmati kontolnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!” kataku. Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan istriku karena pintu kamarnya terbuka.

Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan memeknya.

Setelah itu Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih kontolnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku.

Segera dipijit-pijitnya kontol Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih ganas dia segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.

Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas. Kontolnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di memek dan kontolnya tepat di wajah istriku.

Keduanya yang langsung beraksi, kontolnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil batang kontolnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus mencucup clit dan lubang memek istriku.

Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas kontolnya tepat dengan memeknya. Kepala kontolnya dimasukkan ke dalam memek istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga kontolnya berputar dengan dipegang bibir memek istriku sedang tangan Lud tetap meremas buah dada istriku.

Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga kontolnya keluar masuk memek seperti dikocok dengan memek.

Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas kontol Lud dengan memeknya memijit kontol. Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku.

Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di kontolnya dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Lud.

Lalu Lud yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.

Puas dengan posisi ini ganti istriku ditelentangkan, lalu Lud menindih istriku setelah kontolnya dimasukkan semuanya ke memek istriku, lalu pantatnya digoyang memutar sehingga bulu kemaluannya menggesek clit dan seluruh memek istriku dan kontolnya memutar di dalam lubang memek sehingga istriku menggelinjang lagi dengan tangannya menarik lepas sprei.

Sedangkan mau mengerang sulit, karena bibirnya dikecup kuat-kuat oleh Lud. Yaah, menonton itu kontolku jadi tegang terus sampai kemeng rasanya, dan adegan ini berjalan cukup lama sampai kira-kira 10 menit lebih. Dan dalam waktu 10 menit itu paling tidak istriku sudah mencapai klimaks sampai 2 kali.

Setelah itu kakinya yang kekar itu keduanya ditumpangkan ke kedua kaki istriku yang ramping dan indah itu lalu pantatnya digoyangkan naik turun hingga kontolnya ikut juga.

Dengan posisi ini kontolnya betul-betul kejepit dengan bibir memek istriku sehingga gesekannya betul-betul terasa di memek istriku sampai istriku berulang kali menelan air liurnya dan geleng-geleng kepala saat klimaks.

Lud minta ganti posisi lagi, sekarang dia agak mengangkat pantatnya dan ganti istriku yang harus menggoyangkan pantatnya memutar hingga kontol Lud diputar dengan memek istriku. Kira-kira 5 menit lewat masih belum lepas juga maninya, padahal kalau aku yang diputar kontolnya oleh istriku 5 menit langsung muncrat maniku, akhirnya malah istriku sendiri yang klimaks lagi.

“Aduuh Lud.. aduh Lud.. nikmatnya luar biasa aku sudah tak kuat menahannya lagi semprotkan manimu Lud”, pinta istriku. Baru kemudian posisi istriku ditarik ke bawah sehingga pantatnya di pinggir kasur, kemudian Lud turun dan kaki istriku diminta mentang lebar-lebar dan diangkat tinggi lalu Lud menancapkan kontolnya dari bawah dengan sedikit membungkuk agar tangannya bisa meremas buah dadanya.

Lalu mulailah ditembaknya memek istriku dengan kontolnya, pertama mulai pelan-pelan lalu tambah lama tambah keras dan cepat menembaknya sampai tiap kali ditekan pantat istriku terpental naik.

Untuk itu terpaksa tangannya melepas buah dada istriku dan memegang pinggangnya supaya kalau ditembak keras memeknya, pantatnya tak naik tapi kontolnya yang deras menghunjam masuk menerobos sampai mulut rahim istriku.

“Aduuh Lud.. aduh Lud.. nikmat banget kontolmu Lud, tapi aku tak kuat menahan nikmatnya Lud.., aku butuh manimu Lud dan kontolmu sudah makin hangat Lud”, teriak istriku. Akhirnya “Huuh”, desis Lud dan “Crutt”, maninya muncrat, “Huuh”, desis Lud lagi dan “Crutt”, maninya muncrat lagi dan setiap kali maninya muncrat istriku mengerang, “aach.. sseett!”

Setelah itu Lud tengkurap di tubuh istriku, “Lud tubuhku hangat rasanya kena semprotan manimu”, kata istriku. Kemudian tubuh istriku diangkat naik dan Lud segera tidur di sebelahnya dengan memeluk istriku dan kontolnya yang masih tegang itu dimasukkan lagi ke dalam memek istriku dan kemudian kedua tubuh yang bugil itu diselimuti.

Melihat itu walaupun kontolku tegang aku tak ikut masuk sebab kupikir istriku capai apalagi memeknya masih disumpal dengan kontol Lud, jadi terpaksa aku masuk ke kamar dan tidur.

Suatu saat aku terbangun, karena terasa kontolku dipijit-pijit dan ketika membuka mata ternyata istriku dengan masih dibopong di muka berpelukan oleh Lud tangan istriku memijit-mijit kontolku. Ketika aku bangun, istriku bilang,

“Ayo Pi jangan tidur saja Mami mau disemprot Mani lagi berdua berbarengan.” Eeeh, ternyata pikiranku tadi meleset, kukira istriku yang lemah lembut itu sudah capai tadi ternyata masih ingin dikerjain berdua lagi.

Aku lihat ternyata memek istriku tetap didongkrak dengan kontol Lud, jam saat itu sudah jam 1 tengah malam jadi aku sudah tidur dua jam. Kemudian istriku ditidurkan di bawahku dan langsung Lud mulai menembak memek istriku dengan kontolnya yang gede itu dan aku terpaksa bangun mendekatkan kontolku ke mulut istriku untuk dihisap.

Kontolku terus dijilati disedot lubangnya sambil kantong kontolku diremas-remas dan rambut bawah kantong kontolku ditarik-tarik juga pinggiran lubang anusku dielus-elus dengan jarinya hingga aku terus bernafsu dan tegang lagi.

Memang kalau kita main bertiga ini tambah terangsang demikian juga Lud yang menembakkan kontolnya semakin seru dan nafasnya mulai ngos-ngosan dan crot.. crot.. crot, maninya muncrat ke dalam memek istriku, kulihat itu tak tahan juga langsung maniku kulepaskan juga dan memenuhi mulut istriku dan setelah ditelan mulutnya dibuka ditunjukan padaku kalau maniku sudah habis masuk.

Dan Lud pun lalu menelungkup di atas istriku untuk istirahat, tapi mulutnya masih sempat menghisap-hisap pentil istriku. Lalu dia bilang,

“Waah Pi, mani Lud rupanya masuk terus ke dalam rahimku sebab tiap nyemprot tak pernah keluar lagi, apa karena memekku disumpal terus dengan kontolnya Lud ya Pi? sebab biasanya kalau punya Papi paling 1 jam sudah mengalir keluar lagi walaupun nyemprotnya keras banget.” Belum sempat kujawab, Lud bilang,

“Gila, istrimu itu minta disumpal terus memeknya, pokoknya kontolku malam ini tak boleh lepas dari memeknya.”

“Nggak Pi, Lud yang minta dulu supaya kontolnya dipendam semalam suntuk dalam memekku, dan aku setuju”, jawab istriku.

“Kontolnya terasa hangat terus di memekku, dan kalau mulai tegang terasa mulai goyang-goyang dan semakin keras yang menyodok-nyodoknya Pi, kalau tidur walaupun sudah tidur pula kontolnya tetapi kepala kontolnya tetap nyantol di bibir memekku jadi tak mau lepas seperti Papi punya biasanya lepas sendiri kalau tidur.” kata istriku.

Setelah fit kembali istriku dibopong lagi dengan masih disodok memeknya dengan kontolnya dan dibawa balik ke kamar depan dan aku pun tertidur lagi karena mengantuk. Seperti biasa aku selalu bangun jam 4.30 pagi selain kebiasaan kadang-kadang kontolku tegang sendiri jam-jam itu.

Pagi itu kontolku juga tegang lalu aku bangun dengan maksud mau naiki istriku, kumasuk ke kamarnya ternyata istriku masih tidur berpelukan dengan Lud dengan tubuh diselimuti.

Aku mencoba mendekati kepala istriku dan kubelai-belai pipinya dan istriku terbangun.

Aku bilang, “Kontolku tegang nih, yo tak semprotkan ke memekmu.”

Istriku berbisik, “Aduuh Pi, kontol Lud masih menancap terus dalam memekku kalau tak ditarik tak bisa lepas sebab nyantol kepalanya, Papie tak hisap saja ya kontolnya?”

“Oke”, sahutku.

Lalu istriku menengadah dan kudekatkan kontolku supaya bisa masuk ke mulutnya, lalu kukocok sendiri kontolku dan kugosok-gosokkan kepalanya ke bibirnya dan kadang-kadang kumasukkan dalam-dalam ke mulutnya.

Karena sudah cukup lama tegangnya tak lama hanya 5 menit maniku sudah muncrat lagi ke dalam mulut istriku dan kemudian seluruh bagian kepala kontolku dijilati untuk membersihkan maniku dan setelah itu baru ditelan semua maniku. Aku bertanya,

“Mami tidak nelan maninya Lud toch dan tak dimasuki lubang anusnya juga ya?”

“Tidak Pi, semua maninya Lud masuk ke dalam memekku dan sampai sekarang belum keluar sehingga rasanya ada sesuatu barang dalam perut yang hangat! Lalu Lud hanya mencabut kontolnya kalau minta dihisap setelah itu dimasukkan kembali ke memekku”, jawab istriku.

Kukecup bibirnya dan kubisiki, “Baik-baik ya Mi, semoga dapat kenikmatan lagi!” Lalu aku keluar kamar dan tiduran lagi. Aku terbangun lagi pukul 6 pagi langsung kupergi mandi dan kemudian duduk di sofa menonton TV.

Ternyata istriku baru saja diajak bersetubuh lagi oleh Lud, karena baru saja berada di atas istriku kemudian tidur lagi dengan berangkulan lagi.

Karena bosan lihat TV lalu kupergi keluar untuk lihat pemadangan alam dan jalan-jalan di taman. Kira-kira sejam kemudian aku balik ke motel dan kulihat kamarnya sudah kosong, rupanya mereka mandi berdua. Aku masuk ke kamar dan melihat di tempat tidur ada gelang karet berbulu yang dipakai dan ada cincin dari bulu buntut kuda.

Aku nonton TV lagi, rupanya lama sekali mereka mandi. Kucoba mendekat ke pintu kamar mandi dan menempelkan kupingku di pintu, oh ternyata mereka main lagi dalam kamar mandi sebab terdengar rintihan istriku,

“Aduuh Lud.. aduuh Lud.. enaknya kontolmu Lud, nikmat banget Lud rasanya.” Kemudian suaranya Lud, “aach.. Hwa, memekmu juga nikmat, aku kangen terus dengan memek dan payudaramu yang kenyal ini Hwa!”

Aku balik nonton TV lagi jadinya, kira-kira 30 menit lagi mereka keluar dari kamar mandi dengan masing-masing berbalut handuk tubuhnya dan sekarang sudah pisah tidak nyantol lagi kontolnya di memek istriku.

Mereka masuk ke kamar dan ganti pakaian, kulihat istriku pakai celana dalam mini warna merah dan pakai bra mini warna merah juga, lalu pakai rok bawah mini hitam dan kaos strip hitam putih tapi pendek jadi hanya sampai bawah bra saja, jadi perutnya yang langsing putih agak kelihatan dari luar.

Melihat istriku pakai kaos agak ketat, Lud bilang, “Hwa, kamu jangan pakai bra saja lebih bagus karena kaosmu ketat.”

Istriku pertama menolak, “aah katanya mau keluar makan dan nanti mau pulang segala nggak enak kalau tak pakai BH.” Lud bilang, “Kita kan hanya makan di restoran sini saja sebelum pulang, sebab nanti aku masih mau main lagi Hwa.”

Jadi terpaksa istriku menurut dengan melepas lagi BH mininya. Eeehh, ternyata betul juga pendapat Lud, sebab tanpa BH pun ternyata buah dada istriku tetap tegak menantang hanya bedanya putingnya agak nampak jelas dari kaosnya dan kalau jalan kelihatan sedikit bergoyang-goyang buah dadanya.

Setelah semua siap kami pergi makan ke restoran hotel pukul 8.15, di sana kita lihat ada 2 pasangan lagi rupanya juga bermalam di hotel itu sebab yang cewek ada yang masih pakai pakaian tidur segala. Selesai makan kita jalan-jalan di taman sebentar sambil ngobrol-ngobrol lalu balik ke motel dan duduk untuk nonton TV.

Baru beberapa menit perutku terasa sakit, terpaksa aku ke kamar mandi untuk buang air besar. Selesai buang air besar aku mau menonton TV lagi, ternyata mereka berdua sudah tak ada dan masuk ke kamar lagi.

Aku melihat istriku sudah tak mengenakan kaos lagi tapi sedang memakai BH mininya, sedang Lud sedang melepas celana dan kemudian bajunya lalu dia menarik istriku dan ditidurkannya ke ranjang lalu ditindihnya lagi istriku, yaah rupanya mau main lagi mereka.

Ternyata benar, rok mini istriku dilepas lalu CD mininya disingkap ke pinggir pangkal paha lalu kontolnya dikeluarkan dari CD-nya dan dimasukkan ke memeknya istriku. Jadi Lud main dengan masih pakai CD dan istriku pakai BH dan CD mini.

Karena branya mini, otomatis payudara istriku mencuat keluar ketika terkena remasan tangan Lud sambil pantatnya terus menggenjot naik turun dengan cepatnya. Kira-kira hampir 10 menit terdengar istriku berteriak,

“Aduuh Lud, hangatnya manimu, lepaskan semua manimu Lud!” karena sebelumnya istriku cuma mendesis terus kenikmatan. Nampak sesaat lagi Lud jatuh menelungkup di atas istriku.

Karena sudah hampir jam 10 kubangunkan mereka, sebab Lud harus berangkat pulang dengan pesawat jam 11.00. Kuselesaikan semua rekening hotel sementara mereka berpakaian lagi. Kita langsung menuju airport tepat sampai airport pk 10.30.

Lalu kita ngomong sebentar dan Lud usul, “Kalau lain kali kita main berempat dengan istriku, bagaimana?” Pertama istriku keberatan sebab aku tak boleh main dengan wanita lain.

Tapi Lud menjelaskan kalau wanita itu adalah keponakannya sendiri yang kerja jadi sekretarinya dan kadang-kadang melayani tamu-tamunya yang membutuhkan hiburan.

Jadi pasti bersih dan usianya masih muda baru 19 tahun, cukup seksi hanya buah dadanya agak sedikit lebih kecil dari istriku. Kalau istri dia pasti kurang ramai karena agak kerempeng dan tidak ceria, jadi aku dikhawatirkan tak bisa tegang. “Jadi bisa ramai Hwa, kita main 2 pasang dalam satu kamar pasti hot”, kata Lud.

Akhirnya istriku setuju kapan-kapan main berempat, tiba-tiba istriku pergi lari-lari ke kamar mandi. Setelah pulang dari kamar mandi, aku bertanya, “Ada apa?” Dia menjawab sambil menunjukkan CD mininya yang digenggam.

“Waah, maninya Lud mulai keluar, CD-ku sampai basah dan lengket jadi tak nikmat dipakai. Mungkin rokku juga basah belakangnya.”

Ternyata betul bagian bawah memeknya basah, karena Lud sudah hampir check in lalu kami berdua langsung pamit pulang dulu setelah dikecup bibirnya oleh Lud.

Kami segera menuju mobil dan jok tempat istriku duduk dilembari dengan kertas koran, hampir sampai di rumah istriku mengeluh lagi, “Aduh Pi, maninya keluar lagi rasanya basah dan lengket semua pahaku.

Cepat dikit Pi!” Kukebut terus dan sampai di rumah mobil kuparkir di tepi jalan dan istriku turun lalu menekan bel, setelah dibuka oleh pembantuku dan segera istriku masuk ke kamar utama kita dan masuk ke kamar mandi dalam tanpa ditutup pintunya. Karena anakku sedang tidur di kamarnya, aku langsung masuk ke kamar utamaku, kulihat istriku lagi melepas rok mininya lalu duduk di closet.

Melihat aku datang, istriku bilang,

“Papi sini lho, lihat Pi pahaku kena cendol maninya Lud dan itu keluar terus banyak.” Kulihat paha istriku dan bulu kemaluannya basah kena mani dan dari lubang memeknya keluar jatuh mani Lud yang seperti cendol itu.

Melihat itu aku malah jadi nafsu, kontolku jadi tegang, terpaksa aku melepas semua pakaianku. “Papi pasti tegang toch kalau lihat memekku belepotan mani begini”, kata istriku sambil mulai memegang kontolku. Lalu kutarik lepas kaos istriku.

“BH-nya jangan dulu ya supaya Papi lebih terangsang kalau Papi mainan payudara Mami!” kata istriku. Istriku bilang kalau tadi malam sampai pagi tadi dia disemprot mani Lud sampai 7 kali, yaitu jam 8 malam saat bareng dengan saya, jam 11 malam saat main saya nonton TV, jam 1 tengah malam waktu main di kamar saya, jam 3 fajar waktu kontol Lud tegang sendiri, jam 6 pagi sehabis saya nyemprot ke mulutnya, jam 8 pagi saat di dalam kamar mandi dan jam 10 pagi waktu mau pulang.

“Hebatnya Lud itu sejak dari awal sampai yang terakhir semprotannya keras terus dan kental serta hangatnya dan banyaknya sama, maka dari itu rasanya penuh dalam perutku tadi sampai suatu saat kutekan perutku dan mulai keluar terus maninya”, kata istriku. “Mi, kalau sudah habis cuci dulu memeknya, aku sudah nggak tahan nih.”

Istriku buru-buru mencucinya dan mengeringkan dengan handuk, lalu kuangkat dia dan kuletakkan di atas tempat tidur. Tanpa tunggu macam-macam aku segera menaiki istriku dan kutancapkan kontolku ke memeknya. “Wah Mi, memekmu masih seret juga buat kontolku, kukira jadi longgar kemasukkan kontol gedenya Lud”, kataku.

Istriku lalu cerita, “Waktu kontol Lud ditanam semalam suntuk dalam memekku, begitu mulai kurang tegangnya memekku kumulai renggangkan sehingga sampai kepalanya saja yang nyantol di bibir memekku dengan maksud supaya jangan sampai longgar liangnya.

Apalagi Lud selalu pakai cincin bulu kuda itu kalau di dalam banget geli rasanya kalau goyang sedikit, kalau di luar kurang geli sebab yang kena cuma bibir memek saja. Kalau mainnya Papi dan Lud sama saja, hanya Lud kalau sudah nafsu banget agak kasar mainnya, lain dengan Papi tetap semangat tapi mesra.

Hanya Papi punya kalah besar dan panjangnya saja, tapi Mami mau belikan alat yang bisa buat memperbesar dan memperpanjang kontol, tiap pagi nanti Mami yang melakukannya supaya punya Papi bisa jadi panjang dan besar.

Memang saat Lud mau menyemprot, Mami selalu tekan pantat Mami ke atas supaya kontolnya bisa amblas masuk semua sebab kalau nyemprotnya di dalam rasanya hangat, nikmat dan nikmat. Papi punya kalau nyemprotnya keras dan kebetulan maninya agak encer juga bisa langsung kena mulut rahimku jadi hangatnya nikmat Pi.”

“Pi ini lho selain leher buah dadaku juga dicupang oleh Lud, tapi nanti Mami gosok dengan minyak kayu putih supaya cepat hilang”, kata istiku sambil melihatkan buah dadanya yang dicupang.

Mendengar cerita istriku itu aku semakin menggebu mengangkat turunnya pantat dan segera hak BH istriku yang terletak di bagian depan itu kubuka hingga buah dadanya yang semakin kencang itu tak tertutup lagi yang sebelah kuremas dan yang sebelah kukecupi dan kugigit-gigit putingnya.

“Aduuh Pi, nikmat banget Pi, aku sudah kangen dengan kontolnya Papi sejak Papi minta tadi malam, masih seret ya Pi, aku masih merasakan seret gesekan kontolnya Papi. Pi mau keluar ya? kok sudah anget banget kontolnya?” tanya istriku.

Benar juga tak lama lagi creett.. creett, maniku menyemprot. “Waah.. maninya Papi nyemprot ke dalam, sebab semprotannya keras tapi agak encer. Bisa jadi satu dengan Lud punya nih!” kata istriku. Karena capai kami berdua tiduran tapi akhirnya tertidur juga.

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Istriku dengan Gaya Sensualnya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Istri Yang Kesepian

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Ini adalah cerita dewasa seorang isteri yang di tinggal suami kerja ke luar negri, karena tak tahan menahan birahi seks yang tinggi, akhirnya nyeleweng alias selingkuh, tapi si isteri sebagai pelaku tak pernah menyadari kalo itu adalah sebuah penyelewengan. berikut cerita lengkapnya yang di publishkan oleh novelseks.com

Cerita Sex Istri Yang Kesepian

 cerita sex perselingkuhan, cerita perselingkuhan terbaru, cerita perselingkuhan ibu rumah tangga, cerita cerita perselingkuhan, cerita perselingkuhan ibu, cerita perselingkuhan di kantor, cerita ngesek perselingkuhan, cerita perselingkuhan wanita, cerita perselingkuhan istriku, cerita perselingkuhan bergambar, cerita mesum perselingkuhan, cerita perselingkuhan dengan tetangga, perselingkuhan cerita, cerita perselingkuhan sampai hamil, cerita perselingkuhan tetangga, cerita hubungan perselingkuhan, cerita perselingkuhan terpanas, cerita birahi perselingkuhan, cerita bokep perselingkuhan

Umur pernikahan kami sudah berjalan 2 tahun. Cuma setahun terakhir ini suamiku ditugaskan ke Australia. Bisa kalian bayangkan, setahun penuh kami harus menahan nafsu gejolak birahi. Aku tahu suamiku nggak bakalan nyleweng, atau bercinta dengan wanita lain.

Akupun juga begitu, meskipun ketika masih single, kehidupanku cukup bebas. Menurutku ML adalah bagian atau bumbu dari pacaran, hanya dengan suamiku ketika itu aku nggak pernah lebih dari peluk dan cium.

Entah mengapa aku nggak bisa pacaran lebih jauh ketika bersamanya, mungkin karena suamiku sangat sopan, baik hati, gentleman, sangat menghargai wanita. Aku nggak mau merusak image diriku dengan bertingkah sembrono. Sejauh ini dia masih menganggapku wanita alim.

Jahat juga sebenarnya, anehnya ketika malam pertama dia tidak curiga ketika aku tidak mengeluarkan darah. Mungkin dia saking percayanya sama aku. Syukurlah suamiku nggak pernah tahu rahasia ini dan tetap aku simpan sampai kapanpun.

Suamiku biasanya menelepon di minggu malam karena tarif telepon cukup banyak mendapat diskon, maklumlah hubungan telepon kami bisa memakan waktu minimal 2 jam, terlebih lagi kalau nafsu kami sudah menggelegak, mau tidak mau phone sex menjadi alternatif untuk menuntaskannya.

Selama ini suamiku selalu puas, Cuma dia tidak pernah tahu kalau aku tidak pernah orgasme atau terpuaskan. Bagiku melalui telepon terlalu maya, meski aku mencobanya dengan jari tetap saja hasilnya tidak memuaskan. Dan ini sangat menyiksaku, untuk menyeleweng rasanya aku belum bisa, meskipun bisa saja aku melakukan sex tanpa cinta seperti yang pernah kulakukan dimasa gila gilaan dulu. Tapi rasanya aku nggak tega dengan suamiku, dia sudah terlalu baik.

Tapi prinsipku tidak bertahan terlalu lama, semua itu dimulai ketika aku curhat ke Dede rekan sekantorku yang membantu mengedit hasil tulisanku dinovelku yang kedua. Dede adalah teman lama yang baik. Benar benar baik meskipun peluang dia untuk mendekatiku sebenarnya cukup banyak dan mudah, terlebih lagi dia tahu persis bagaimana kelakuanku ketika masih belum menikah, tapi baiknya dia tidak mau memanfaatkannya.

Seperti biasa, minggu malam aku sudah bersiap siap menunggu telepon dari suamiku. Tiba tiba HP ku berdering, kulihat no HP Dede muncul di layar . Hmmm.. ngapain Dede menelepon malam malam :” Din…gue mau mampir ke rumah elo.

Besok kan novel elo harus turun ke penerbit. Elo lupa ya…cepetan cek untuk yang terakhir kalinya.. OK ? Pagi besok gue ambil lagi. Gue udah di depan pagar neeh…“ Teriakannya di speaker HP membuat telingaku berdenging. Hhhh…anak ini mengganggu kesenangan saja.

Masuk De…pagar nggak dikunci kok“Teriakku dari teras. „Eh Din gue lupa sebenarnya di bab terakhir gue belum selesai mengeditnya. Tapi gak lama kok paling 1 jam an, gue edit disini aja ya…sorry banget deh jadi mengganggu elo” Katanya memohon pengertian.

„ Iya deh..elo terusin aja, gue juga lagi nunggu telepon dari suami gue. Biasalah udah kangen…eh baidewe kalo nanti elo denger gue mendesah desah, elo jangan ngeres ya…elo tahu sendiri kan kalo suami istri gak ketemu lama, ngapain aja ditelepon…dan jangan deket deket gue, elo di ruang tamu aja, jangan ngintip ok ? ”

„Aduh Din…gue kan bukan anak kecil. Gue ngerti dan nggak bakalan ngganggu deh… gue juga gitu kalo udah kangen sama cewek gue yang di Surabaya….santai aja. “ Ujar Dede.

Dede lagi asyik mengedit tulisanku di notebooknya sambil ngopi di ruang tamu. Sementara aku asyik bermasyuk ria dengan suamiku lewat telepon..hhh ya lewat telepon !! aduh menyedihkan….dengan hasil akhir yang sudah bisa ditebak !.

Dengan wajah lelah dan tersiksa aku menutup telepon dan berjalan ke ruang tamu. Hhhhh sudah selesai belum anak ini..

.” He De gimana…? selesai ? “ tanyaku.

Selesai non…hmmm elo ok ok saja ? wajah elo kusut gitu…”Tanyanya sambil mengisap pelan rokoknya.

“Hmmm… gue baik baik saja. Lagi gak enak badan aja, bentar lagi gue lembur deh. Elo bisa ambil lagi besok pagi. “ Kataku sambil membuka pintu depan.

“Ok gue pulang dulu, malem non” Kata Dede sambil melangkah menuju pintu.

Tiba tiba Dede menahan daun pintu sebelum aku tutup. “ Din Aku pikir kamu harus terus terang ke suamimu. Nggak bisa kamu berpura pura menikmatinya….sorry bukannya aku turut campur” Bisik Dede pelan.

Hmmm Dede mulai ber “aku dan kamu” artinya dia mulai bicara serius.

“ Jadi kamu denger tadi aku ngapain aja…dasar” Kataku sambil mendelik kepadanya.

“ Gimana aku nggak dengar, orang kamu mendesah desah keras gitu. Kalo jendela kamu buka pasti tetangga depan rumah juga denger non…masa gue harus tutup telinga “ Katanya balik protes.

“ Hhhh memang De…tapi aku nggak tega suamiku merasa bersalah. Sementara elo tahu sendiri gimana pusingnya kalo nggak kesampaian. Gue udah coba pake macem macem, kamu tentu tahulah, tapi hasilnya tetep aja. “ Keluhku.

“Din…gimana kalo gue bantu ? Gue bantu dengan cara gue…sorry gue bukan mau kurang ajar. Tapi gue tahu dulu elo cukup free dan gue tahu gimana prinsip elo. Gue juga temen lama elo, Jadi gue berani nawarin.” Katanya pelan.

“ Gila lo De..!! elo bener bener gila…!” Teriakku.

“ Kita nggak bercinta non…aku cuma muasin kamu aja. Tidak ada coitus…aku cuma membuat kamu nyaman aja…”Katanya pelan.

“ Maksud elo …? Nggak ML gimana…!?” kataku penasaran.

” Begini…kamu coba telepon suamimu lagi. Coba buat fore play dulu dengan omong omong. Setelah kamu agak panas, aku coba puasin kamu pake..mmm lidah….Sorry elo jangan kaget..gue cukup ahli dan pengalaman dengan yang satu ini. Gue nggak akan lebih dari itu…gue cuma mau bantu aja, anggap aja gue sex machine deh..”Katanya berusaha menjelaskan.

“Aduh De…elo aneh aneh aja…ide gila darimana tuh…ah paling kamu aja yang kepingin banget ML sama aku…dasar. “ Kataku tersenyum, bisa aja nih anak…

“ Nggak Din…bener deh, gue cuma puasin kamu pake lidah. Toh cuma pake lidah. Gue nggak akan remas remas elo kok, murni gue cuma ingin membantu. Jadi elo telepon suami elo lalu gue jilatin punya elo. Elo bisa bayangin suami elo yang muasin..”Katanya berusaha menjelaskan.

Hmmm sebenarnya boleh juga idenya. Just for sex…toh kami tidak ML yang sebenarnya

” Elo serius mau bantu Jan….?” Tanyaku lirih.

Seperti kerbau dicocok hidungnya, Dede menuntunku menuju telepon. ‘ Relaks saja non…coba kamu telepon suamimu lagi “ Katanya sambil mengambil karpet dan menempatkannya di depan sofa. Aku mulai menelepon suamiku lagi.

“ Hai honey..masih kangen neehhh ? “ Teriak suamiku. “ Aku masih belum puas pa…please puasin aku lagi..” kataku mendesah.

Perlahan tangan Dede menyelusup ke balik rok ku dan menarik perlahan celana dalamku. Pelan dan lembut Dede mengelus bulu bulu kemaluanku. Ahhhh gila…kenapa aku setuju saja dengan rencana gila Dede, tapi aku tidak berusaha menghentikan tangannya malah meletakkan kakiku ke bahunya.

Perlahan Dede mendekatkan kepalanya ke belahan pahaku. Lembut sekali lidahnya mulai menyentuh permukaan klitorisku. Ahh setahun tidak disentuh benar benar membuatku gemetaran..gila efeknya sampai segini hebatnya. Sambil kupejamkan mata aku berusaha membayangkan suamiku. Lidah Dede makin menggila, ujung lidahnya mulai masuk ke dalam miss V ku, sementar jarinya memutar mutar di klitorisku.Aaahhh rasanya bener bener nikmat.

” Gimana sayang…hmmm enak ya” Bisik suamiku. Aku semakin keras melenguh…” Gimana jilatanku sayang…hmmm slruup…! ahhh enak honey…kamu sexy banget.” Bisik suamiku lembut. Aaahhh kasihan suamiku, tidak tahu dia kalau aku sedang dipuaskan oleh lelaki lain dengan menggunakan suaranya. Ahhh aku memang gila…

Dede memang benar, jilatannya sungguh luar biasa. Tampaknya dia sudah ahli dan sering melakukannya. Suara suamiku mulai memburu, mungkin dia juga mengocok penisnya. Dan kakiku makin menekan membenamkan kepala Dede makin dalam.

Suara lidah Dede mulai berkecipakan. Entah suamiku mendengarnya atau tidak….masa bodo, pokoknya aku harus harus mendapat orgasmeku. Dan aaahhhh..!! aku menjerit keras, ketika Dede menyedot habis cairan cintaku. Bersamaan dengan itu suamiku juga berteriak dibalik teleponnya…rupanya dia juga ejakulasi.

Dede tersenyum sambil bertanya dengan kode apakah aku puas ? Gila gue udah teriak teriak, dia nggak tahu kalo gue udah orgasme.

Tapi aku masih ingin mendapatkan orgasme yang kedua,

” Mas coba bisikkan kalo penis mas masuk ya….aku pingin penis mas masuk…please..aku kepingin neeehhh..” Bisikku ke suamiku. ” Ok honey aku masukkan ya….tapi kamu harus teriak dong biar aku juga puas…ok ? aku masukin ya…” suara suamiku gemetar menahan nafsu.

Dede kini kebingungan bagaimana memuaskan aku kalau permintaanku seperti itu. Aku kode Dede untuk melepas celana panjangnya. ” Cepetan buka celana elo !!” Kataku tanpa suara tapi cukup jelas bagi Dede untuk memahami bahasa mulutku.

Dede terdiam beberapa saat dengan wajah bingung…tapi dia cepat tanggap, perlahan dia meloloskan celana panjangnya.

” Gue masukin ? ” Tanyanya tanpa suara sambil menunjuk ke arah memekku. Wajahnya kelihatan belum yakin. ” iya buka cepet !!!” Mulutku teriak tanpa suara sambil menurunkan celana dalamnya, gila !!! punya Dede lebih besar dan lebih hitam dari punya suamiku.

Aku membuka pahaku lebar lebar, dengan ragu ragu Dede mendekatkan penisnya yang menegang hebat mendekat ke bibir memekku, dia menggesekkan penisnya ke klitorisku yang sudah memerah, gila enak sekali…..

” Mas yo mas…masukin…aku udah pengen nehh…”bisikku ke suamiku. Dari balik Telepon suara suamiku tambah memburu” Ok sayang aku masukin pelan pelan ya…hmmm enak kan ? gimana… udah masuk enak kan ? ”

Aku kode Dede dengan kedipan mata untuk segera memasukkan penisnya. Dengan sinar mata bertanya tanya Dede mulai menekan penisnya. “ Masukin aja “ Mulutku berkata tanpa suara. Dan perlahan penis besar Dede mulai masuk sedikit demi sedikit. Akhirnya blleessss seluruh penis Dede tenggelam ke memekku. Aku memekik…aaaakkkhhh…

“ Aduh honey…kamu hebat… Belum pernah kita ngeseks lewat telepon seperti ini…gila kamu bener bener menghayati honey…” Teriak suamiku.

Sementara Dede mulai menggoyang pantat sexynya maju mundur. Semakin cepat dan semakin cepat. Aku pejamkan mataku, nikmatnya sungguh luar biasa. Gesekan kulit kasar penis Dede sungguh memberi kenikmatan yang tidak bisa dikatakan. Semakin cepat dan semakin dalam, sehingga sofaku berderit derit seperti hampir patah. Aku tutup mulut Dede jangan sampai dia melenguh atau bersuara. Bisa berabe dong…

Akhirnya orgasmeku yang kedua tiba…sungguh merupakan kenikmatan yang tiada taranya sampai tubuhku terhentak berkali kali. Aku masih membayangkan penis Dede yang masuk ke tubuhku adalah penis suamiku… Sorry De..nggak mungkin aku membayangkan kamu. Oleh sebab itu aku menutup mataku. Bagiku saat ini kamu adalah mesin seksku…seperti yang kamu tawarkan.

Begitu aku selesai orgasme, Dede mengerti bahwa dia harus berhenti….dia tahu diri bahwa dia tidak boleh ikut memuaskan dirinya, situasinya kurang tepat kalau dia ikut ejakulasi. Sesuai janjinya sendiri bahwa dia hanya ingin membantu. Aku sangat menghargainya. Dia mengerti aku tidak mau kalau spermanya memenuhi rahimku.

”Thanks honey…aku puas sekali” Bisikku ke suamiku….Perlahan Dede menarik keluar penisnya dari memekku. ”Apa kamu bener bener puas sekarang sayang…hmmm ? Suara suamiku masih bergetar. Thanks honey…aku tutup dulu ya..mau pipis dulu…” Kataku berusaha menutup pembicaraan. Segera aku tutup telepon tanpa menunggu jawaban dari suamiku.

Aku langsung memandang Dede dalam dalam :” Thanks De, kamu memang hebat…kamu nggak papa nanggung begitu ? atau aku bantu keluarin pake tangan ? sorry aku nggak mau kamu keluarin di dalam, terima kasih kalo kamu paham” Kataku pelan.

” Din…kayaknya kamu yang lebih gila..maksud gue kan nggak sejauh ini…” Kata Dede sambil memakai jeansnya.

” Sorry De…menurut gue nanggung sih..thanks ya…elo memang sahabat yang baik. Mungkin lain kali gue mau balas kebaikan elo tapi entah kapan.” Kataku tersenyum.

Dede cuma menggeleng geleng kepalanya dan kemudian mencium keningku sambil tersenyum…..” Aku pulang dulu…”

Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Istri Yang Kesepian appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Luar Biasa Nikmatnya

$
0
0

Cerita Sex Hot Terbaru, Mesum, ABG, Ngentot, Tante, Janda, Sedarah, Mahasiswi, Selingkuh, Horny, Memek Perawan 18+. Perkenalkan namaku Karin umur 28 tahun berasal dari Bengkulu. Aku sudah berkeluarga dengan Satu anak yang masih berusia 5 tahun. Aku dan R suamiku hidup sangat romantis dan sebenarnya keharmonisan kami sudah terbentuk sejak kami masih berteman (R adalah rekan kerja satu kantor sampai sekarang) yang seiring berjalannya waktu kamipun berpacaran.

Cerita Sex Luar Biasa Nikmatnya

cerita sex three some, cerita gangbang hot, cerita bokep terlengkap, cerita cerita sange, cerita ngentub, cerita baru panas, cerita 3 some, cerita thresome, cerita tresome

Ternyata keasikan pertemanan kami setelah memasuki masa pacaran tidak mengalami perubahan malah semakin kompak karena untuk pulang kerumah aku tidak perlu kuatir jam berapapun karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau kalau aku yang lembur maka R akan pulang duluan lalu kembali ke kantor untuk menjemput.

Maklumlah sekalipun posisiku dikantor masih tergolong pegawai biasa tetapi kesibukan seolah tidak pernah berhenti dan aku sangat menikmati pekerjaan itu.

Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum sangat banyak tuntutan.

Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka dan tak jarang untuk dapat “melunakkan” hati mereka aku harus bersikap seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah.

Untungnya suamiku cukup bijaksana dan dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku. Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome sex.

Awalnya ketika itu kantorku menjelang tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang kantor menjelang pagi.

Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang yang sudah tidak asing bagiku yaitu Teo (26) dan Rendi (25) sehingga aku tidak perlu buang-buang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan kondisi kantorku.

Kami janjian ketemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang harus dilakukan dan pembagian tugasnya.

Karena sudah akrab kamipun menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di Tanggerang.

Tiga hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah jam 8 malam. Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan. Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Teo menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.

“Bukan apa-apa Teo, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang”

“Ya udah begini saja, bagaimana kalau Mbak Muti bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta tolong suami Mbak Dana membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin,” usul Teo

“Boleh juga, usul diterima” sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Teo.

Segera kutelpon suamiku R yang sedang berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Teo mengantarku ke cottage yang dimaksud.

Setiba disana ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2 kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan menyesali.

“Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”

Rupanya reaksiku ini disambut oleh Teo, “kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Rendi enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak?”

“Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah.

Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam.

Tak lama kemudian Rendipun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan kamar mandi.

Tapi baru kusadar aku tidak membawa pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD yang menempel.. Duh bagaimana ya..

Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan?? Lalu mandilah aku dengan air panas yang sudah kuatur sesuai selera.

Usai mandi akupun berbusana seperti yang sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Teo dan Rendi sudah segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Teo yang mengenakan kaos singlet sedangkan Rendi bertelanjang dada saja membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang membuat darahku sedikit berdesir.

“Maaf Mbak Dana aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”

Rendi berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam.

“O ya, tapi sudah dijemur kan?” tanyaku basa basi.

“Sudah sih,” jawab Rendi sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi.

“Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Dana.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha” ganggu Teo sambil melirik ke aku dan kulihat Rendi semakin malu.

Rupanya introduksinya Teo tidak berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam pembicaraan tentang teknik-teknik ML.

Dari situ baru kuketahui dari kisah-kisah mereka ternyata Teo sangat piawai dalam teknik sex. Teo terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan permainannya.

Lain halnya dengan Rendi yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Rendi sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah meronta-ronta.

Semula aku bertahan untuk tidak menceritakan pengalamanku, tapi karena Teo pandai memanfaatkan suasana akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami sendiri.

Lama kelamaan level cerita kamipun meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai.

Begitu juga dengan Rendi yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki kontol yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Rendi.

“Ah, kenapa harus minder.. Justru seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya.

Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami”

Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita posisi duduk sudah tak karuan..

Aku bersandar di pegangan sofa dengan kaki diatas pangkuan Teo dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana Rendi duduk dilantai sambil menikmati Teo yang memijat betis indahku dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Rendi memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan.

Begitu nikmat sensasi pijatan yang mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Teo sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata terpejam ketika Teo dan Rendi melepaskan celana sportku dengan alasan untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir. Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.

“Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu”

Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi dan hanya dapat dibuka didepan suamiku.

Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa melahap kemaluanku..

Dan akhirnya Rendi mengalah membiarkan Teo melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Rendi yang berbeda dari Teo.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Rendi lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga kemaluanku..

Setelah puas menggeluti kemaluanku Teo mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Teo lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya dan tetap telentang dengan posisi mengangkang..

“Teo apa yang mau kamu lakukan??”

Tapi pertanyaanku tidak digubris malah Teo memberi kode kepada Rendi yang kemudian Rendi menghampiriku dan didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang kemaluan Rendi ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi..

Dengan tetap lembut Rendi menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga mulutku sekarang penuh sesak dengan kontol milik Rendi sementara dibawah sana Teo rupanya asik mencukuri kemaluanku..

Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Teo selesai Rendipun mencabut kontolnya dari mulutku.

Ketika kutengok kemaluanku sudah licin memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Teo memulai tugas lainnya, kontolnya yang tidak kalah besarnya dari milik Rendi segera melompat dari celana pendeknya..

Sehingga yang terlihat sekarang Tiga insan berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Teo sampai cairanku keluar seolah menyatakan siap untuk menyambut kontol Teo yang besar dan penuh urat..

“Sshh..”

Hanya desisan itu yang keluar dari mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka lebar ketika kurasakan batang kemaluan Teo sudah tertanam seluruhnya di dalam liang senggamaku..

Setelah beberapa saat didiamkan yang ada dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan Teo..

Selang beberapa lama Teo tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan kontol masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Teo memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali aku orgasme.

Tak lama kurasakan bokongku ada memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Rendi sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang terjadi adalah kenyataan Dua kontol besar mereka sudah tertanam dalam tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan menumpahkan di wajahku..

Setelah itu kami bertiga tertidur pulas dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan.

Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara salah satu dari mereka tetap bekerja.

Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan.. Malah aku pernah melayani Teo dan Rendi ditambah 3 orang temannya yang lain.. Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku R.
Cerita sex sahabat, foto hot terbaru, foto hot Jilbab terbaru, foto hot tante terbaru, foto sex mahasiswi, cerita sex terbaru, cerita sex three some, Cerita Sex Perawan, cerita sex pembantu nakal, cerita sex ngentot, cerita sex ABG, cerita sex Jilbab, kumpulan cerita sex perkosaan, cerita sex Janda, cerita sex Guru, cerita sex Lesbi, cerita sex Hamil, cerita sex pembantu, cerita sex Pelajar, cerita sex setengah baya, cerita sex dosen, cerita sex SMP, cerita sex pramugari, cerita sex Bertukar pasangan, Cerita Sex Suster Sange, Cerita Sex Pacar Sange, Cerita Sex Pasangan Gay

The post Cerita Sex Luar Biasa Nikmatnya appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Karena Mirip bintang film Mandarin

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Karena Mirip bintang film Mandarin – Pertama-tama, saya ingin memperkenalkan diri saya. Nama saya adalah Adam S**** (edited) dan saya berumur 20 tahun dan saat ini saya baru saja menyelesaikan kuliah saya di Sydney, Australia dan ketika saya pulang, saya mengalami peristiwa yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup.

cerita-sex-hanya-karena-mirip-230x300
Cerita Sex: Karena Mirip bintang film Mandarin

 
Kata teman-teman saya, tampang saya mirip dengan perpaduan Chow Yun Fat (bintang film Mandarin) tetapi saya sendiri tidak begitu tahu siapakah dia itu walaupun saya adalah warga keturunan berdomisili dari Bogor karena sejak kecil sampai sekarang, saya tidak begitu suka menonton film-film Mandarin karena saya lebih menyukai film barat dan film Indonesia Sewaktu saya berada di Bogor, saya merasa sedikit aneh dengan kota Bogor karena saya terlalu lama di Australia (sedikit informasi, semenjak saya SMA sampai kuliah saya berada di Australia) sehingga saya menjadi agak linglung sewaktu dijemput oleh orang tua saya.
Hari esoknya, saya merasakan bosan yang amat sangat sehingga saya dengan menggunakan mobil Land Cruiser saya, saya pergi ke Jakarta seorang diri. Saya tidak tahu mengenai kota Jakarta jadinya dengan menggunakan feeling saya, sampailah saya ke sebuah mall yang disebut Taman Anggrek Mall dan saya langsung naik ke Mall setelah saya selesai memarkirkan mobil saya di pelataran parkirnya.
Lelahnya saya menyetir sendirian membuat saya akhirnya memilih duduk di sebuah cafe kecil setelah beberapa kali bertanya kepada satpam setempat tentunya. Saya memesan Cappucino dan sepiring sphagetty yang menjadi favourite saya semenjak saya bersekolah di Sydney. Ketika saya sedang menikmati kopi, tiba-tiba saya dikelilingi oleh 3 anak ABG yang tiba-tiba langsung duduk di sebelah saya tanpa permisi dulu dan tentunya saya menjadi sangat kaget. Setelah mereka duduk, mereka memperkenalkan diri nama-nama mereka.
Mereka adalah Meiling, Stefani dan Rachel (mereka bertiga saya akui cukup cantik dan mereka semua memiliki ciri yang sama seperti berambut panjang, bermata sipit dan mengenakan baju tank-top berwarna muda). Setelah kami berkenalan, mereka langsung mengeluarkan sebuah buku dari tas HELLO KITTY dan saya sangat kaget ketika melihat cover buku itu karena saya melihat sebuah wajah yang mirip persis dengan tampang saya dan di sudut atasnya bertuliskan karakter China yang saya tidak mengerti apa itu artinya.
Mereka menganggap saya sebagai orang asing karena mereka selalu bertanya kepada saya dengan menggunakan bahasa Inggris. Meiling, Stefani dan Rachel meminta saya untuk menandatangani halaman pertama dari buku itu dan saya sempat bangga juga karena saya merasa memiliki fans walaupun saya tahu persis bahwa saya bukan bintang film (jangankan layar lebar, saya saja belum pernah membintangi drama di TV). Tiba-tiba tanpa saya sadari, Stefani langsung mencium pipi saya sedangkan Meiling yang berada di sebelah kiri saya mulai memegang paha saya dengan mesranya yang membuat batang kemaluan saya mendadak menjadi berdiri tegak dan untungnya mereka tidak memperhatikan situasi kejantanan saya saat itu.
Tiba-tiba, Rachel yang berwajah sangat imut itu langsung berkata kepada saya (sebaiknya saya terjemahkan saja biar kalian bisa mengerti). “Adam, kami ingin mengajak kamu ke tempat kami karena kami ingin menunjukkan sesuatu ke kamu.” Memang sih pertamanya saya menolak ajakan mereka tetapi sewaktu Meiling menarik tangan kiri saya dan Stefani mulai memeluk saya di bagian kanan dengan rengekan yang seperti anak manja itu, akhirnya hati saya menjadi cair dan mengikuti ajakan mereka. Akhirnya kami berempat pergi ke luar bersama-sama dari cafe itu setelah saya membayar apa yang kami pesan dari cafe itu tentunya.
Kami berempat pergi bersama-sama ke tempat cewek-cewek itu memarkirkan mobilnya. Di dalam perjalanan ke tempat parkir, ketiga ABG itu memeluk saya bersama-sama sehingga saya menjadi sangat risih karena saya mengetahui bahwa banyak mata yang memandangi tingkah kami. Akhirnya sampai juga kami ke lapangan parkir dan saya sangat kaget sekali karena cewek-cewek itu memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil Land Cruiser saya.
Karena saya termasuk orang yang cukup pemalu jadinya saya memutuskan untuk memilih duduk di sebelah Meiling yang menyetir mobil Kijang. Selama di perjalanan, saya menceritakan pengalaman saya di Sydney dan bahkan mereka bertanya kepada saya apakah saya pernah melakukan perbuatan “itu” atau belum dan tentu saja saya pernah melakukannya walaupun bukan dengan kekasih saya (saya melakukannya di escort agency dan itu yah semacam pelacuran gitu sih).
Sewaktu saya menceritakan kisah-kisah saya di Sydney, tiba-tiba saya mendengar Rachel dan Stefani mendesah-desah tidak karuan dan ketika saya menengok ke belakang, saya kaget sekali karena saya melihat mereka berdua mulai mengelus-elus bagian kemaluannya yang masih tertutup oleh celana dalam mereka.
Desahan dan erangan kenikmatan mereka mulai membangkitkan hasrat seks saya yang telah saya simpan selama 6 bulan lamanya tetapi walau bagaimanapun saya tidak bisa berbuat apa-apa karena posisi saya yang sangat susah untuk ke belakang sehingga tangan saya yang sudah tidak bisa dikontrol lagi langsung mengarah ke bagian bawah tubuh Meiling yang sedang menyetir dan mulai merabanya dengan mesranya sehingga hal ini membuat Meiling menjadi tidak konsentrasi karena dia mulai merem-melek tidak keruan dan mobil yang dikemudikan mulai oleng ke kanan dan ke kiri (untungnya tidak terjadi kecelakaan ya?).
Tiba-tiba saya tidak tahu apakah itu takdir atau apa namanya, ketika mereka bertiga klimaks secara bersamaan, mobil Kijang milik Meiling berhenti di sebuah villa yang letaknya di belakang Taman **** (edited).
Di dalam villa yang cukup besar itu, kami disambut oleh seorang perempuan tua yang ternyata adalah pembantu rumah tangga dari rumah besar itu. Akhirnya kami bertiga masuk ke dalam rumah itu dan Meiling mengajak saya dan teman-temannya ke kamar mereka.
Ternyata, mereka bertiga ini masih bersaudara satu sama lain dan rumah itu adalah rumah mereka sementara orangtua mereka sangat sibuk sekali dengan urusan bisnis eksport-import di negara Paman Sam, sehingga selama beberapa minggu, mereka hanya tinggal bertiga bersama dengan wanita tua yang bekerja PRT dan kakek tua yang bekerja sebagai satpam di rumah villa itu.
Di dalam kamar mereka yang megah besar itu, saya bisa memperhatikan banyaknya wajah-wajah bintang film asia yang terpajang di kanan kiri dinding. Saya dapat dengan jelas membaca nama-nama aktor yang dipajang di kamar mereka seperti Andy Lau, Chow Yun Fat, Tony Leung, Aaron Kwok dan masih banyak lagi.
Saya kemudian bertanya kepada mereka mengapa mereka memiliki poster sebanyak itu dan mereka akhirnya menjelaskan bahwa mereka membawa saya karena wajah saya yang mirip persis dengan Chow Yun Fat dan mereka memajang poster itu karena setiap malam mereka selalu bermasturbasi ria sambil memperhatikan poster wajah-wajah aktor tersebut.
Dari penuturan mereka ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa mereka bertiga ini adalah wanita binal yang cukup haus akan seks.
Ketika saya masih bingung dengan penjelasan mereka, Stefani mulai mendekati saya dan mulai menciumi saya sambil dianya mengelus-elus “barang” saya yang masih tertutup oleh celana panjang saya yang membuat “anu” saya menjadi sangat tegang dan menantang. Hal ini membuat Meiling dan Rachel yang melihat keadaan ini menelan ludah mereka karena melihat saya yang sedang “berdiri”.
Saya menjadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, saya mendeketkan bibir saya ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, Stefani malah mengajak french kiss. Lidah dia masuk ke mulut saya dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada saya. Masa saya dikalahkan sama anak ABG sih. Sambil kami ber-french kiss, saya berusaha memasukkan tangan saya ke balik bajunya. Ukuran payudaranya tidak begitu besar, tapi sepertinya sih seksi.
Soalnya badan Stefani itu tidak besar tapi tidak kurus, dan tubuhnya itu putih. Begitu ketemu payudaranya, langsung saya pegang dan raba-raba. Tapi masih terbungkus sama branya. “Baju elo gua buka ya?” tanya saya. Dia mengangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Saya buka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masih dipakai.
Shit! kata saya dalam hati. Mulus sekali! saya buka saja branya. buah dadanya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung saya jilati buah dadanya, dia mendesah, saya menjadi makin terangsang. Kami langsung jatuh di ranjang yang tidak jauh dari tempat kami ciuman.
Langsung saya membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Saya membuka belahan liang kemaluannya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam liang kemaluannya itu. Ketika saya menyentuh dengan lidah, dia mengerang, “Ahh.. Chow Yun Fat sayangg.. enakk banget..” desahnya. Saat itu juga dia langsung menjilati punya saya.
Dia menjilat kepala kemaluan saya dengan perlahan. Uuhh, enak benar. Lalu dia mulai menjilati seluruh dari batangan saya. Lalu dia masukkan punya saya ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Ooohh.. gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuat saya jadi hampir keluar.
“Stop.. eh, Say, stop dulu,” kata saya.
“Lho kenapa?” tanyanya.
“Tahan dulu entar Chow Yun Fat keluar,” jawab saya.
“Lho emang kenapa kalo keluar?” tanyanya lagi.
“Entar game over,” kata saya.
Kemudian gantian saya yang meneruskan menghisap liang kemaluannya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang. “Chow Yun Fatt.. terus Say.. di situ.. iya di situ.. oohh.. sshh..”
Saya terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambut saya. Sambil matanya merem melek. Di sisi lain, saya bisa menyaksikan Rachel dan Meiling yang sedang bercengkrama satu sama lain dan saya baru mengerti kalau mereka ternyata adalah kaum biseks. Saya membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yang masih sempit itu. Saya arahkan ke lobang kemaluannya.
Begitu saya menyentuh kepala kemaluan saya ke liang kemaluannya, Stafani menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata. “Tahan ya Stef..” Langsung saya mendorong kemaluan saya masuk ke dalam liang kemaluannya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Saya terus mencoba mendorong kemaluan saya dan..
“Bleess..” masuk juga kepala kemaluan saya.
Stefani agak teriak, “Akhh sakit Chow Yun Fatt..”
“Tahan ya stef..” kataku.
Saya terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua anu saya ke dalam selangkangan fans yang mengira saya adalah Chow Yun Fat.
“Ahh.. Yun.. sakit Chow Yunn.. ahh.”
Setelah masuk, langsung saya goyang maju mundur, keluar masuk liang kemaluannya. “Ssshh.. sakitt Yun Fatt.. ahh.. enak.. teruss.. goyang Hunn..” Dia jadi mengerang tidak karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi anjing.
Stefani kemudian saya suruh nungging dan saya masukkan ke liang kemaluannya lewat belakang. Setelah masuk, terus saya langsung genjot. Tapi dengan keadaan dogstyle itu ternyata dia langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam liang kemaluannya itu seperti menarik anu saya untuk lebih masuk. “Ahh.. ahha.. aku lemas.. aku sayang kamu, God of Gambler,” rintihnya dan dia jatuh telungkup.
Kemudian Meiling mendekati saya sementara Rachel saya lihat sudah tiduran mungkin dia juga sudah klimaks seperti kakaknya, Stefani. Meiling dengan tubuhnya yang masih bugil kemudian mendekati saya dan menciumi saya dan kali ini dia menganggap saya sebagai suaminya.
Dengan tiba-tiba dia memeluk saya. Mulutnya yang mungil langsung menyambar mulut saya dan melumatnya, sekian detik saya terpana, tapi segera saya sadar dan balas melumat bibirnya. Ciumannya makin ganas. Lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan. Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahu saya, saya mulai beraksi.
Tangan saya bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibir saya yang terlepas menjalar ke lehernya yang jenjang dan putih. Saya menggelitik belakang telinganya dengan lidah saya. “Meiling istriku, aku sayang kamu,” saya bisikkan kalimat mesra di telinganya. “Suamiku, aku pun sayang kamu,” suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkit. Senjata saya yang sudah kaku perlahan dikocoknya.
Saya merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang senjata saya, tangan satunya membuka kancing baju saya. Mulutnya yang basah menciumi dada saya dan menjilati puting saya. Sesekali Meiling menghisap puting saya. Aliran darah saya semakin panas, gairah saya makin terbakar,
“Tahan sebentar, hub,” Meiling melepaskan jilatan lidahnya di dada saya dan langsung memasukkan senjata saya ke dalam liang kemaluannya yang sempit, Hangat dan menggigit. Saya tahan pantat saya. Saya menikmati remasan kemaluannya di kemaluan saya. Perlahan saya tekan pantat saya, senjata saya amblas sedalam-dalamnya. Gigi Meiling yang runcing tertancap di lengan saya saat saya mulai menaik-turunkan pantat saya dengan gerakan teratur.
Remasan dan gigitan liang kemaluannya di seluruh batang senjata saya terasa sangat nikmat. Saya balikkan tubuhnya. Kini tubuh Meiling menghadap ke samping. Senjata saya menghujam semakin dalam. Saya angkat sebelah kakinya ke pundak saya. Batang senjata saya amblas sampai mentok di mulut rahimnya. Puas dari samping, tanpa mencabut senjata saya, kuangkat tubuhnya.
Dengan gerakan elastis kini saya menghajarnya dari belakang. Tangan saya meremas bongkahan pantatnya dengan kuat, sementara senjata saya keluar masuk semakin cepat. Erangan dan rintihan yang tak jelas terdengar lirih, membuat semangat saya semakin bertambah. Ketika saya rasakan ada yang mau keluar dari kemaluan saya, segera saya cabut senjata saya.
“Pllop!” Terdengar suara saat senjata saya dicabut. Mungkin karena ketatnya lubang kemaluan Meiling mencengkram senjata saya. “Achh, kenapa.. aku sedikit lagi,” protes Meiling. Dia langsung mendorong tubuh saya. Kini saya terlentang di bawah, dengan sigap Meiling meraih senjata saya dan memasukkannya ke dalam lubangnya sambil berjongkok.
Kini Meiling dengan buasnya menaik turunkan pantatnya, sementara saya di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yang saya terima dari gerakan Meiling, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, saya bertahan sekuat mungkin. Satu jam sudah berlalu saya lihat Meiling semakin cepat bergerak, cepat, cepat hingga akhirnya saya merasakan semburan hangat di senjata saya saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang.
“Oh.. aku puas, Hun, sangat puas,” tubuhnya tengkurap di atas tubuh saya. Namun senjata saya yang sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kemudian di saat dia hendak menghentikan aksinya, saya terus menggenjot tubuhnya sehingga tak lama kemudian saya menyemprotkan seluruh sperma saya ke dalam tubuh Meiling sehingga saya berteriak keras sambil mencium bibir mungil Meiling yang disambut dengan nafsunya.
Tontonan Khusus Dewasa –> Film Bokep Terbaru
Akhirnya Meiling tertidur pulas bersama-sama dengan Stefani dan Rachel. Walaupun saya belum berhubungan mesra dengan Rachel yang asli lesbian ternyata, tetapi saya sudah puas dapat berhubungan badan dengan saudara kandung yang seksi dan menggairahkan dan semuanya ini terjadi hanya karena wajah saya yang menurut mereka mirip dengan Chow Yun Fat. Believe it or not, that delicious moments happens to me and I enjoy it a lot. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Karena Mirip bintang film Mandarin appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Maya Guru Honor SMP

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Maya Guru Honor SMP – Maya, 20 tahun, adalah seorang Guru Honor di SMP Negeri. Maya memiliki wajah yang cukup cantik, berkulit putih dengan bibir yang merah merekah, tubuhnya kelihatan agak berisi dan sekal,pantat dan pahanya cukup besar. Orang-orang di sekitarnya pun menilai wajahnya mirip dengan artis Revalina S Temat.

cerita-sex-pak-r-guru-penjaskes-225x300
Cerita Sex: Maya Guru Honor SMP

 
Banyak orang menyayangkan dirinya yang lebih memilih profesi sebagai seorang guru daripada menjadi artis atau seorang model. Maklumlah, dengan penampilannya yang cantik itu Maya memiliki modal yang cukup untuk berprofesi sebagai seorang foto model atau artis sinetron.
Tinggi badannya 168 cm dan ukuran bra 36B, membuat penampilannya makin menggairahkan, apalagi ketika ia mengenakan baju seragam guru dengan baju dan rok seragam coklatnya yang berukuran ketat sampai-sampai garis celana dalamnyapun terlihat jelas menembus dan menghias kedua buah pantatnya yang sekal. Karena ukuran roknya yang ketat, sehingga saat ia berjalan goyangan pantatnya terlihat aduhai. Semua pria yang berpikiran nakal pastilah ingin mencicipi tubuhnya.
Maya sangat akrab dengan pak Lukman ,bahkan diwaktu istirahat mengajar,Maya lebih betah ngerumpi dengan teman-temannya di ruang Lukman,atau kadangkala hanya berduaan dengan Lukman,sekedar bersenda gurau. Kadang Maya yg gemar merokok,juga ikut merokok dengan Lukman
Pada suatu hari Maya memasuki ruangan Pak R, dan ikut berganti pakaian di ruang R yg sudah sangat akrab denganya. R Lukman adalah seorang guru olah raga,umurnya sekitar 38 tahun,rambutnya selalu rapi agak sedikit ikal,tapi penampilannya selalu nampak simpatik,wajahnya manis dan orangnya sangat ramah dan terlihat romantis. Dia punya anak 2 dan sebetulnya orangnya cukup alim,dan rajin beribadah.
Rupanya hari itu Maya lupa mengunci pintu kantor pak R,karena ketika seluruh pakaiannya dibuka dan hanya tinggal celana dalam serta Bhnya,pak R masuk dan nampak bengong menatap tubuh maya yg demikian indah terpampang dihadapannya, tuguh Maya yg mulus dan sekal serta kedua pahanya yg mulus terlihat jelas, juga celana dalam putihnya.Maya terkesima menatap pak R,dan tanpa sadar membiarkan pak Rmenikmati seluruh tubuhnya dengan tatapan mata yg terlihat kaku.
Entah sadar atau tidak,dalam keadaan bengong pak R,menghampiri Maya,tahu2 sudah memeluknya,Maya merasakan tekanan bawah perut pak R amat keras keselangkangannya yg hanya bercelana dalam.
Setelah kesadarannya pulih, Maya terkesiap dan mendorong tubuh pak R..
“ Jangan pak,apa2an,maaf Maya tadi lupa kunci pintu,please pak “ ucapnya cemas. Pak R nampak wajahnya memerah,sambil terbatuk2 gugup lalu menunduk dan minta maaf.
“ Emh..ehhh,,aaaanu,,maaaf…sssaya gak sengaja,maafff….!” Tubuhnya segera berbalik hendak meninggalkan Maya.
Maya menjadi kasihan dan merasa berdosa, sehingga dipanggilnya pak R sambil membenarkan pakaiannya.
“ Maaf pak R,salah saya,emang pak R gak sadar ya ?” tanya Maya.
“ MMhh…iiia,saya spontan gitu aja,maaf banget.” Katanya sopan.
“ Pak R mau ? “ tanya maya hati2.
“ Ya sebetulnya gak pernah terfikir,Cuma namanya juga manusia May,emang kenapa ?” pak R balik nanya.
“ Gini pak R,kalo bapak mau boleh aja,tapi jangan jauh2 ya “ jawab Maya menantang.
“ Beneran nih,?” tanya Pak R penasaran.
Maya mengangguk,pak R mendekati Maya ragu2,tapi Maya membiarkan kain yg tadi belum rapih lepas dari tuguhnya. Pak R, nampak menelan ludah,tubuhnya terasa merinding. Lalu dengan ragu berusaha meraih mulut maya dengan mulutnya,lidahnya mecucuk2 keda;am mulut Maya,Maya menerima sambil memejamkan matanya.
Kemudian, dengan kasar ditariknya celana dalam Maya sehingga bagian bawah tubuh Maya telanjang. Kini terlihat gundukan kemaluan Maya yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang tidak begitu lebat, sementara itu Maya mengerang2 seperti orang kepedasan.
Pak R itu pun terdiam melongo melihat indahnya kemaluan guru muda itu. Untuk sementara ini mereka hanya terdiam menikmati debar jantung masing2. Kini pak Rs memposisikan kepalanya tepat di hadapan selangkangan Maya yang nampak mengeliat-geliat. Tanpa membuang waktu, direntangkannya kedua kaki Mayai hingga selangkangannya agak sedikit terbuka, dan setelah itu dilumatnya kemaluan Maya dengan bibirnya.
Dengan rakus bibir dan lidah Pak R mengulum, menjilat-jilat lubang vagina Mayai. Badan Maya pun menggeliat-geliat kerenanya, matanya terpejam, keringat mulai banjir membasahi sekujur tubuhnya, dan rintihan-rintihannya pun mulai keluar dari bibirnya akibat ganasnya serangan bibir Pak R di kemaluannya, “Iihh.. iihh.. ooohhhh…ssshhhh…hhmmh..”
Jari-jari Pak R juga meraba secara liar daerah liang kemaluan yang telah banjir oleh cairan kewanitaannya dan air liur nya. Jari telunjuknya mengorek dan berputar-putar dengan lincah dan sekali-sekali mencoba menusuk-nusuk.“Aakkh.. Ooughh…ssshhhh…” Maya semakin keras mengerang-ngerang sementara kakinya tanpa sadar semakin terbuka lebar,sehingga lubang kemaluanya nampak semakin terbuka..nampak lelehan cairan disela2 selangkanganya yg sedang rakus dijilat pak R..
Setelah puas dengan selangkangan Maya, kini pak R bergeser ke atas ke arah wajah Maya. Dan kini giliran bibir merah Maya yang dilumat oleh bibir pak R. Sama ketika melumat kemaluan Maya, kini bibir Mayai pun dilumat dengan rakusnya, dicium, dikulum dan memainkan lidahnya di dalam rongga mulut Handayani.“Hmmph.. mmph.. hhmmp…oookkhhhh…ssshhhhh..” Maya hanya dapat memejamkan mata dan mendesah-desah karena mulutnya terus diserbu oleh bibir pak R.Bunyi decakan dan kecupan semakin keras terdengar, air liur mereka pun meleleh menetes-netes. Sesekali pak R menjilat-jilat dan menghisap-hisap leher jenjang Maya.
Pak R pun membuka celana nya hingga akhirnya telanjang bulat. Kemaluannya yang berukuran besar telah berdiri tegak mengacung siap menelan mangsa.
Pak R lalu menyodorkan kemaluannya kemulut Maya dan disambut dengan ispan dan jilatan maya di bonggol kemaluan pak R. Nampak pak R meringis2 sambil mendesah2 menerima isapan2 Maya,pantatnya memaju mundurkan pantatnya setiap Maya menulum dan menghisap kemaluanya. Setelah cukup lama pak R.mengorek2 mulut maya dengan kemaluanya,lalu ia mempersiapkan diri untuk menuntaskan pekerjaanya.
Kini pak R mendudukan Maya dikursi tamu BP,lalu mendorong tubuhnya hingga terlentang,lalu merentangkan kembali kedua kakinya hingga selangkangannya terkuak sedikit kemudian mengangkat kedua kaki itu serta menekuk hingga bagian paha kedua kaki itu menempel di dada Maya. Hingga kemaluan Maya yang berwarna kemerahan itu kini menganga seolah siap menerima serangan. Maya hanay memejamkan matanya seolah pasrah dengan apa yg akan menimpanya.
Pak R pun mulai menindih tubuh Maya, tangan kanannya menahan Maya, sementara tangan kirinya memegangi batang kemaluannya membimbing mengarahkan ke lubang vagina Maya yang telah menganga.“Ouuhh.. uhhuhhhkk……!” lenguh maya ketika mulut kemaluanya bertemu bonggolan penis pak R …hangat dan lembut menjalari kemalunya hingga kesekujur tubuhnya.
Badan Maya menegang keras saat dirasakan olehnya benda keras dan tumpul berusaha melesak masuk ke dalam lubang vaginanya.“oooooouuhhhkkkh..!” Handayani mengeluh, matanya mendelik, badannya mengejang keras saat Frans dengan kasarnya menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang vagina Maya huingga melesak masuk selurhnya memenuhi lubang vagina Maya, kepalanya terdongak kebelakang merasakan nikmat yg melandanya amat hebat..Keringat pun kembali membasahi tubuhnya dan badannya semakin
menegang dan mengejan keras disertai lenguhan2 panjang ketika kemaluan pak R menderu deru keluar masuk memenuhi kemaluanya… Dengan irama cepat pak R mulai menggenjot tubuh Mayai, rintihan Maya pun semakin teratur dan berirama mengikuti irama gerakan pak R“Ooh.. oh.. oohh..!” badannya terguncang-guncang keras dan terbanting-banting akibat kerasnya genjotan pak R yang semakin bernafsu.
Setelah beberapa menit kemudian badan pak R menegang, kedua tangannya erat mencengkram kepala Maya, ketika tiba2 pak R mencabut kemaluanya dan memaksa Maya mengulum kemaluan pak R yg berleleran air putih dari kemaluan Maya,lalu dengan paksa pak R menegluar masukan kemaluanya dimulut Maya,matanya mendelik2 merasakan sesuatu yg terasa mendesak2 disekujur tubuhnya,hingga akhirnya disertai erangan kenikmatan yg hebat pak R menekan kepala Maya seolah olah hendak menghujamkan seluruh kemaluanya ke tenggorokan guru muda itu,sementara kemaluanya menyemprotkan air mani yg sangat banyak berulang2,
‘ oohhheeuuuuuuuhhhhhhkkk…hhh ….euhhh…euhhh “ erangya parau,sementara sepermanya menyembur2 membasahi tenggorokan Maya. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak hingga meluber keluar,menetes netes dibibir Maya yg nampak merah padam menahan rasa mual ditenggorokannya akibat tekanan kemaluan pak R dimulutnya… Maya hanya dapat pasrah menatap wajah pak R dengan sayu dan kembali memejamkan mata disaat pak R bergidik untuk menyemburkan sisa spermanya sebelum akhirnya terkulai lemas di atas kepala Maya.
Setelah agak lama,kemaluan pak dikeluarkan dari mulut Maya,dan pak R berlutut tepat diselangkangan Maya. Kemaluan Maya yg basah kuyup kembali dijilat2 pak R,sehingga Maya nafsunya bangkit kembali dan semakin meninggi,pantatnya nampak bergoyang2 kekiri kekanan mencari kenikmatan yg diberikan pak R melalui mulutnya,setiap pak R menjilat,Maya mengangkat pantatnya keatas sehingga hidung pak semakin tengelam dalam gundukan kemaluan Maya yg berbulu,mulutnya mendesah2 tak karuan…
“ Sssshhhh…oooouhhhhkkk..terussss…ooohhhkkk…”
pak R rupanya kembali ternagsang dengan rintihan 2 Maya,ketika ia kembali berdiri kemaluanya telah membesar dan kini tepat mengarah di depan wajah Maya. Pak R mulai memaksa Maya untuk mengoral batang kejantanannya. Tangannya yang keras segera meraih kepala Maya dan menghadapkan wajahnya ke depan kemaluannya.
Setelah itu kemudian pak R memaksakan batang kejantanannya masuk ke dalam mulut Maya hingga masuk sampai pangkal penis dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibir Maya, yang kelagapan karena mulutnya kini disumpal oleh kemaluan pak R yang besar itu. Pak R mulai mengocokkan batang penisnya di dalam mulut Maya yang megap-megap karena kekurangan oksigen. Dipompanya kemaluannya keluar masuk dangan cepat hingga buah zakarnya memukul-mukul dagu Maya.
Bunyi berkecipak karena gesekan bibir Maya dan batang penis yang sedang dikulumnya tidak dapat dihindarkan lagi. Hal ini membuat pak R yang sedang mengerjainya makin bernafsu dan makin mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajah Mayai. Batang penisnya juga semakin cepat keluar masuk di mulut Maya, dan sesekali membuat Maya tersedak dan ingin muntah.
Setelah itu pak R mengeluarkan kemaluanya dan menarik tubuh Maya dari sofa sampai terjatuh ke lantai. Cengkraman tangannya kuat sekali. Kini dia membalikkan tubuh Maya hingga telungkup, setelah itu kedua tangan kekarnya memegang pinggul Maya dan menariknya hingga posisi Mayai kini menungging. Jantung Maya pun berdebar-debar menanti akan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Nyerrr…darah Maya seperti naik ke ubun2 ketika kemaluanya terasa disentuh benda lembut dan hangat dari belakang,dan ia kembali melenguh..ketika kemaluan pak R amblas memenuhi vaginanya…
‘ Oooouuhhhhhhhhh………enak sekali…ssshhhhh”
Pak R mulai memaju mundurkan pantatnya sehingga terdengar bunyi kecipak dari gerakan mereka,Maya mengimbanginya dengan gerakan mundur maju pantatnya.
Lama meraka saling mendorong,lenguhan2nya semakin cepat..Maya nampak mulai tidak teratur gerakanya,nafasnya memburu…eranganya semakin meracau..hingga suatu saat tuguhnya tersentak,kepalanya terdongak kebelakang,dan seluruhtubuhnya mengejang,matanya mendelik delik seperti ayam disembelih…
“ Heueueueue…euhhhh….ooooohhhhh….” teriaknya,tubunhya merasakan desakan yg sangat hebat dan memberi nikmat yg tiada tara dikemaluannya..sehingga ia menekan pantatnya kebelakang sekuat2nya seolah2 ingin kemaluan pak R menghujam sampai kedsar vaginya,lalu ia merasakan vaginanya mengedut2 dan mengeluarkan cairan yg nikmat,ia merasa melayang sejenak..dan seluruh syarafnya tlemas seketika,seolah seluruh tubuhnya lemah lunglai tak bertenaga…Maya telah mencapai orgasmenya yg pertama.
Pak R kemudian mengeluarkan kemaluanya dan menggesek2 kepala kemaluanya di lubang dubur Maya,Maya mersakan nikmat namun geli pada duburnya. Ia menunggu apa yg akan dilakukan pak R kepada dirinya.
Dan, “Aakkhh.. ja.. jangan di situu.., ough..!” tiba-tiba Maya menjerit keras, matanya terbelalak dan badannya kembali menegang keras,pantatnya nampak ditarik kedepan ketika merasakan ngilu dan panas di duburnya.Ternyata pak R berusaha menanamkan batang kejantanannya di lubang anus Maya. Pak R dengan santainya mencoba melesakkan kejantanannya perlahan-lahan ke dalam lubang anus Maya“Aaakh.. aahh.. sakit.. ahh..!” Maya meraung-raung kesakitan, badannya semakin mengejang.
Dan akhirnya pak R bernapas lega disaat seluruh kemaluannya berhasil tertanam di lubang anus Maya.. Kini mulailah dia menyodomi Maya dengan kedua tangan memeganggi pinggul Maya. Dia mulai memaju-mundurkan kemaluannya mulai dari irama pelan kemudian kencang sehingga membuat tubuh Maya tersodok-sodok dengan kencangnya.
“Aahh.. aahh.. aah.. oohh.. sudah… oohh.. ampun.. saakiit.. ooh..!” begitulah rintihan Mayai sampai akhirnya pak R gerakanya semakin cepat menujah nujah dubur Maya,lalu tak lama kemudian tubuhnya menegang,seperti orang meregang nyawa,matanya mendelik2 merasakan nikmat dubur Maya yg memilin milin kemalunya ketat sekali,mulutnya menjerit keras sementyara tangannya menarik pantat Maya menyambut dorongan pantatnya seolah hendak menanamkan kemalunya sampai perut Maya,
“ Ooooohhhhhh…hhhh…euuuuhaaahhhhhhb..” pak R berejakulasi dan menyemburkan spermanya ke dalam lubang dubur Maya banyak sekali. Maya merasakan hangat nya semburan2 seperma pak R menyentuh dan membasahi dinding duburnya,ada perasaaan nikmat yg mananggkupi tubuhnya.. sementara pak R terkulai lemas sambil memeluk pantat Maya yg besar. Dari lubang duburnya meleleh cairan pak R yg tertumpah cukup banyak memenuhi duburnya…
Akhirnya mereka terduduk lemas menikmati sisa2 kenikmatan yg baru didapatnya,merka baru terburu2 keluar karena terdengar bunyi bel menandakan ganti pelajaran dan mereka harus mengajar.
Tontonan Khusus Dewasa –> Film Bokep Terbaru
Pak R tersenyum dan melambaikan tangan kepada Maya yg memasuki kelas dengan berkeringat dan nampak sangat letih,seolah habis berlari berkilo kilo meter. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015
OBAT PEMBESAR PENIS DI INDO

The post Cerita Sex: Maya Guru Honor SMP appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Nizah teman kuliah ku yang berkerudung

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Nizah teman kuliah ku yang berkerudung – Pengalaman ini pernah aku alami dan menjadi cerita dalam seumur hidupku yang membuatku merasakan sesuatu yang baru dari kenikmatan birahi. Kenikmatan birahi ini pertama aku rasakan ketika aku dan teman perempuanku yang sama-sama masih menjalani kuliah di semester 4 di salah satu universitas swasta di “xxxxxxx” dipertemukan untuk berbincang- bincang.

cerita-sex-dibalik-kerudung-nizah-yang-menggairahkan-287x300
Cerita Sex: Nizah teman kuliah ku yang berkerudung

 
Sebut saja nizah { nama samaran }, dia adalah teman sekelasku. Dia wanita yang cantik, berkulit putih, tinggi, tubuh seksi terlihat jelas dibalik pakaian anggun yg dikenakannya, sedikit ketat mengukuti lengkungan buah dada yang terlihat menonjol dan mebuat dadaku deg-deg-an ketika kerap aku memperhatikannya dari kejauhan. Pakaian rock panjang juga menghiasi lunggak lenggok pantatnya yg aduhai sexy-nya ketika tak sengaja aku melihat saat berjalan di belakangnya.
Jelas ini membuatku sedikit horny, dan anu-ku menjadi berontak dalam slempak. Pemandangan yang menggairahkan hasrat ini sering aku alami sejak semester pertama aku berkenalan dengan nizah. Aku sadar Hasrat ini hanya angan-angan semata walaupun terkadang aku sering berfantasi membayangkan bisa menyentuh dada- nya yang sexy dan membelai pantatnya yang berisi. Di semester 4 itu aku dan Nizah mulai dekat dan semakin akrab, dikarenakan kita sering berjumpa di kelas yang sama dan kebetulan sering menjadi satu kelompok jika ada tugas dari Perkuliahan.
Kedekatanku dengan Nizah sangat menguntungkan-ku. Aku bisa memandangi keindahan dan kesexian diri-nya sesuka ku karena begitu dekat posisiku dengan dia baik saat berbincang-bincang ataupun saat kita diskusi. ketika itu ada sesuatu yang masih membuatku penasaran dari teman perempuanku ini. Hasrat-ku semakin menggebu-gebu ketika kupandangi kerudungnya yang selalu kerap dia kenakan. Rasa penasaranku bertambah ingin tahu seperti apa panjang rambutnya karena belum pernah aku melihat nizah tak pakai kerudung.
Seperti biasa di ruangan kelas sembunyi-sembunyi aku memandanginya tanpa sepengetahuan nizah ataupun tema-teman lainnya. Ku pandangi kerudungnya yang berwarna ungu, mungkin itu adalah warna kesukaannya karena setiap aku perhatikan kerudung-kerudung-nya selalu bercorak ungu, terlihat sesuatu yang menonjol dari balik kerudungnya bagian belakang, pikirku itu mungkin rambutnya yang diikat sehingga saat ditutupi kerudung maka terlihat menonjol. Saat ku pandangi itu, hasrat birahi-ku entah kenapa semakin memanas.
Terbayangkan dalam otak mesum-ku nizah memiliki rambut panjang lurus, lebat dan menggairahkan, berfantasi aku bisa membelai rambtnya itu. Saat itu fantasi ku tentang nizah terbuyarkan karena suara bel berbunyi tanda jam kuliah sudah habis. Saat ku membereskan buku tiba-tiba ada yang mendekatiku dan menyapaku,
” Hai Kiki? “. saat aku melihatnya tak ku sangka ternyata nizah. Ini membuatku kaget dan sedikit gugup,
” Hai juga “. aku membalas sapa-nya.
“Ada apa nizah ko km belum pulang ?” tanya-ku kepadanya.
” Ki, kebetulan tugas-ku belum selesai, aku bingung nih gak bisa beresin tugasnya kalau sendiri, kira-kira kiki bisa bantu gak? kalau kiki gak keberatan, sekarang kiki ke kosn nizah ya”, Pinta Nizah ke Aku.
Saat kudu dengar permintaannya untuk aku bisa datang ke kosn-nya membuatku tak percaya dan dadaku semakin deg-deg- an, tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyanggupinya.
“Ok nizah, dengan senang hati, kebetulan aku g ada kegiatan apa-apa lagi”. Aku dan nizah langsung berangkat bareng ke kosn-nya.
Setibanya di sana kosn yang berukuran tidak begitu besar hanya berukuran 3 x 4 m dihiasi pernah pernik khas kamar perempuan dengan aroma parpum yang membuatku semakin deg-deg-an lagi, kebetulan Ibu kost lagi ke luar kota dan di kosn hanya nizah saja sendiri. Keadaan ini membuat hatiku bahagia sekali karena bisa lama-lama dengan nizah di kamar kosn-nya tanpa takut dimarahi ibu kosn. Hasratku mulai memanas saat aku duduk untuk pertama kali-nya di kosn nizah.
Kami tidak langsung mengerjakan tugas tetapi berbincang -bincang terlebih dahulu sambil istirahat sejenak karena perjalanan yang cukup melelahkan dari kampus ke kosn yang lumayan jauh.
” Ki, silahkan diminum dulu air nya, kamu pasti lelah kan?”,Nizah menyodori aku air minum.
” Makasih Nizah” ucapku.
” wah enak juga ya kosn perempuan, bersih sama rapih beda sama kosn cwo yang sering berantakan ?”, basa-basi-ku ke nizah.
” Ah biasa ajah ki, cuman aku sering rapiin dulu kmr ku ini sebelum berangkat ke kampus”. ujar nizah ke aku sambil tersenyum manis “.
Teringat bayangku dikelas tentang rambut di balik kerudung Nizah dan saat di kosn-nya penasaranku semakin menjadi-jadi. Aku-pun memberanikan diri untuk basa-basi bertanya ke Nizah dengan harapan nizah segera membuka kerudungnya supaya aku bisa menikmati keindahan rambutnya.
” Nizah sebenernya itu apa sih di balik kerudung kamu, aku liat ada yang monjol di bagian belakang kerudungnya”, ucap ku ke Nizah dengan sedikit gaya polos. Nizah pun langsung merespon,
” Oo ini Rambut aku yang aku iket supaya g gerah jadi memang bakal keliatan menonjol “, jawab Nizah sambil memegang tonjolan rambut-nya.
Aku pun tak sabar dalam anganku pengen mencoba memegang tonjolan rambut Nizah itu yang ada di balik kerudungnya seperti tonjolan anu-ku di balik celana ku yang sudah horny. Aku pun Langsung berucap
” Oo pantesan y keliatan menonjol di balik kerudungnya, Jadi pengen Nyobain pegang, Boleh g Nizah “?, ucapku ke Nizah dengan sedikit becanda. Nizah-pun merespon,
” Ah kiki ada-ada aja, ya boleh sekalian bukain kerudung aku ya ?” sambil menghampiriku dan duduk di depan-ku sambil membelakangi-ku.
Aku Pun tak mensia-sia kan kesempatan itu yang membuat hati ku dan hasratku birahi-ku melambung tinggi. Saat aku duduk di belakang dia dengan jarak hanya beberapa cm saja aku mulai sedikit meremas-remas tonjolan rambut yang diikat di balik kerudungnya, Aku mulai mencium-cium tonjolan itu, wangi sekali kerudungnya. Nizah mulai menyadari kalau aku … sedang horny dan dia membiarkan aksiku itu. Akal sehat ku sudah total menghilang dari otak-ku dan semuanya dipenuhi nafsu birahi yang memanas.
Aku mulai membuka kerudunganya perlahan-lahan dan kulihat rambut panjangnya mulai tergerai dengan masih diikat seperti ekor kuda, tercium wangi rambutnya dan mendorongku mencium rambtunya dan menghirup wanginya, terlihat pundak yang putih dihiasi helaian rmbt di atasnya, aku pun langsung menciuminya sambil membelai rmbtnya yang penjang.
tangan ku tidak diam di situ saja, saat ku ciumi rambtnya , tangan ku Mulai memeluk dia dari belakang, kedua tangan ku masuh ke bawah kedua lengah Nizah dan Aku mulai menjelajah Tonjolan Buah dada- nya kemudian meremas-remasnya, terasa empuk, kenyal dan aksi-ku membuat nizah mendesah dan merangsang dahsyat. Di sela-sela suara desahan nizah, dia bilang
” ki kamu ternyata nakal juga tapi enak juga nich, jangan bilang-bilang ya”.. ah.. ah ah..”. Aku pun langsung meyakininya
” Tenang aja nizah, ini rahasia kita berdua, maafin aku ya, soalnya aku g tahan dengan kesexian mu “. ucapku ke nizah”. Nizah pun pasrah dengan merespon” Iya Sayang”.
Dengan kepasrahan Nizah atas aksi Hot ku membuatku merasa semakin bergairah untuk menikmati setiap kenikmatan yang kurasakan dari tubuhnya. Rambut Nizah yang masih diikat aku coba untuk melepasnya, pemandangan yang begitu indah ketika rambutnya terurai panjang menggairahkanku, aku belai-belai dan kuciumi rambut wanginya.
Aksi ku tidak pusa di situ saja, Aku mengajak Nizah untuk berdiri, Dia pun menuruti kemanuanku, setelah Nizah berdiri posisiku tetap di belakang Nizah, Ku pandangi sejenak Pantat yang sangat berisi, Ku mulai menyentuh dan meremas-remasnya, lagi-lagi Nizah mendesah,
“ah..ahhh.. hmmm.. enak sayang”. Kenikmatan itu semakin terasa tidak puas, aku pun menurunkan rock panjangnya dari pantat Nizah yang aku remas-remas.
Terlihat CD Nizah berwarna merah muda semakin membuatku tak sabar menerbangkan burungku untuk hinggap di sana. Aku pun segera membuka celana jeans yang ku pakai sekaligus celana dalam ku, kontol ku menegang, tegak berdiri. Nizah pun penasaran dengan malu-malu mengocok kontolku. tapi tiu tidak lama. langsung aku buka bajunya sekaligus BH nya. Terimakasih Anda telah membaca cerita ini.
Tontonan Khusus Dewasa –> Film Bokep Terbaru
Saya tidak menyangka ternyata situs yg sudah aku tinggalkan hampir 2 tahun ini sudah memiliki banyak pengunjung hingga 12 ribuan. Saya sekarang sudah lulus kuliah dan saya sudah bertaubat dgn kesalahan masa lalu termasuk yg saya ceritakan di sini. Dengan saya bertaubat akhirnya cita cita saya tercapai. Kini saya berhasil jadi pengusaha sukses. Omset jutaan rupiah per hari sudah saya dapatkan. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Nizah teman kuliah ku yang berkerudung appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Ana Tetanggaku di kampung

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Ana Tetanggaku di kampung – Namaku Andi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di Surakarta. Di kampungku sebuah desa di pinggiran kota Sragen ada seorang gadis, Ana namanya. Ana merupakan gadis yang cantik, berkulit kuning dengan body yang padat didukung postur tubuh yang tinggi membuat semua kaum Adam menelan ludah dibuatnya. Begitu juga dengan aku yang secara diam- diam menaruh hati padanya walaupun umurku 5 tahun dibawahnya, tapi rasa ingin memiliki dan nafsuku lebih besar dari pada mengingat selisih umur kami.

cerita-sex-perawan-tua-tetanggaku-300x225
Cerita Sex: Ana Tetanggaku di kampung

 
Kebetulan rumah Mbak Ana tepat berada di samping rumahku dan rumah itu kiranya tidak mempunyai kamar mandi di dalamnya, melainkan bilik kecil yang ada di luar rumah. Kamar Mbak Ana berada di samping kanan rumahku, dengan sebuah jendela kaca gelap ukuran sedang. Kebiasaan Mbak Ana jika tidur lampu dalam rumahnya tetap menyala, itu kuketahui karena kebiasaan burukku yang suka mengintip orang tidur, aku sangat terangsang jika melihat Mbak Ana sedang tidur dan akhirnya aku melakukan onani di depan jendela kamar Mbak Ana.
Ketika itu aku pulang dari kuliah lewat belakang rumah karena sebelumnya aku membeli rokok di warung yang berada di belakang rumahku. Saat aku melewati bilik Mbak Ana, aku melihat sosok tubuh yang sangat kukenal yang hanya terbungkus handuk putih bersih, tak lain adalah Mbak Ana, dan aku menyapanya,
“Mau mandi Mbak,” sambil menahan perasaan yang tak menentu.
“Iya Ndik, mau ikutan..” jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya tertawa menanggapi candanya.
Terbersit niat jahat di hatiku, perasaanku menerawang jauh membanyangkan tubuh Mbak Ana bila tidak tertutup sehelai benangpun. Niat itupun kulakukan walau dengan tubuh gemetar dan detak jantung yang memburu, kebetulan waktu itu keadaan sunyi dengan keremangan sore membuatku lebih leluasa. Kemudian aku mempelajari situasi di sekitar bilik tempat Mbak Ana mandi, setelah memperkirakan keadaan aman aku mulai beroperasi dan mengendap-endap mendekati bilik itu.
Dengan detak jantung yang memburu aku mencari tempat yang strategis untuk mengintip Mbak Ana mandi dan dengan mudah aku menemukan sebuah lubang yang cukup besar seukuran dua jari. Dari lubang itu aku cukup leluasa menikmati kemolekan dan keindahan tubuh Mbak Ana dan seketika itu juga detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya, tubuhku gemetar hingga kakiku terasa tidak dapat menahan berat badanku.
Kulihat tubuh yang begitu sintal dan padat dengan kulit yang bersih mulus begitu merangsang setiap nafsu lelaki yang melihatnya, apalagi sepasang panyudara dengan ukuran yang begitu menggairahkan, kuning langsat dengan puting yang coklat tegak menantang setiap lelaki.
Kemudian kupelototi tubuhnya dari atas ke bawah tanpa terlewat semilipun. Tepat di antara kedua kaki yang jenjang itu ada segumpal rambut yang lebat dan hitam, begitu indah dan saat itu tanpa sadar aku mulai menurunkan reitsletingku dan memegangi kemaluanku, aku mulai membayangkan seandainya aku dapat menyetubuhi tubuh Mbak Ana yang begitu merangsang birahiku.
Terasa darahku mengalir dengan cepat dan dengusan nafasku semakin memburu tatkala aku merasakan kemaluanku begitu keras dan berdenyut-denyut. Aku mempercepat gerakan tanganku mengocok kemaluanku, tanpa sadar aku mendesah hingga mengusik keasyikan Mbak Ana mandi dan aku begitu terkejut juga takut ketika melihat Mbak Ana melirik lubang tempatku mengintipnya mandi sambil berkata,
“Ndik ngintip yaaa…” Seketika itu juga nafsuku hilang entah kemana berganti dengan rasa takut dan malu yang luar biasa. Kemudian aku istirahat dan mengisap rokok Mild yang kubeli sebelum pulang ke rumah, kemudian kulanjutkan kegiatanku yang terhenti sesaat. Setelah aku mulai beraksi lagi, aku terkejut untuk kedua kalinya, seakan-akan Mbak Ana tahu akan kehadiranku lagi. Ia sengaja memamerkan keindahan tubuhnya dengan meliuk-liukkan tubuhnya dan meremas- remas payudaranya yang begitu indah dan ia mendesah-desah kenikmatan.
Disaat itu juga aku mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya kuat-kuat. Melihat permainan yang di perlihatkan Mbak Ana, aku sangat terangsang ingin rasanya aku menerobos masuk bilik itu tapi ada rasa takut dan malu. Terpaksa aku hanya bisa melihat dari lubangtempatku mengintip. Kemudian Mbak Ana mulai meraba-raba seluruh tubuhnya dengan tangannya yang halus disertai goyangan-goyangan pinggul, tangan kanannya berhenti tepat di liang kewanitaannya dan mulai mengusap-usap bibir kemaluannya sendiri sambil tangannya yang lain di masukkan ke bibirnya.
Kemudian jemari tangannya mulai dipermainkan di atas kemaluannya yang begitu menantang dengan posisi salah satu kaki diangkat di atas bak mandi, pose yang sangat merangsang kelelakianku. Aku merasa ada sesuatu yang mendesak keluar di kemaluanku dan akhirnya sambil mendesah lirih,
“Aahhkkkhh…” aku mengalami puncak kepuasan dengan melakukan onani sambil melihat Mbak Ana masturbasi. Beberapa saat kemudian aku juga mendengar Mbak Ana mendesah lirih,
“Oohhh.. aaahh..” dia juga mencapai puncak kenikmatannya dan akhirnya aku meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas. Di suatu sore aku berpapasan dengan Mbak Ana.
“Sini Ndik,” ajaknya untuk mendekat, aku hanya mengikuti kemauannya, terbersit perasaan aneh dalam benakku. “Mau kemana sore-sore gini,” tanyanya kemudian.
“Mau keluar Mbak, beli rokok..” jawabku sekenanya.
“Di sini aja temani Mbak Ana ngobrol, Mbak Ana kesepian nih..” ajak Mbak Ana.
Dengan perlahan aku mengambil tempat persis di depan Mbak Ana, dengan niat agar aku leluasa memandangi paha mulus milik Mbak Ana yang kebetulan cuma memakai rok mini diatas lutut.
“Emangnya pada kemana, Mbak..” aku mulai menyelidik.
“Bapak sama Ibu pergi ke rumah nenek,” jawabnya sambil tersenyum curiga.
“Emang ada acara apa Mbak,” tanyaku lagi sambil melirik paha yang halus mulus itu ketika rok mini itu semakin tertarik ke atas. Sambil tersenyum manis ia menjawab, “Nenek sedang sakit Ndik, yaa… jadi aku harus nunggu rumah sendiri.” Aku hanya manggut-manggut.
“Eh… Ndik ke dalam yuk, di luar banyak angin,” katanya. “Mbak punya CD bagus lho,” katanya lagi.
Tanpa menunggu persetujuanku ia langsung masuk ke dalam, menuju TV yang di atasnya ada VCD player dan aku hanya mengikutinya dari belakang, basa-basi aku bertanya,
“Filmnya apa Mbak..” Sambil menyalakan VCD, Mbak Ana menjawab, “Titanic Ndik, udah pernah nonton.” Aku berbohong menjawab, “Belum Mbak, filmnya bagus ya..” Mbak Ana hanya mengangguk mengiyakan pertanyaanku. Setelah film terputar, tanpa sadar aku tertidur hingga larut malam dan entah mengapa Mbak Ana juga tidak membangunkanku. Aku melihat arloji yang tergantung di dinding tembok di atas TV menandakan tepat jam 10 malam. Aku menebarkan pandangan ke sekeliling ruangan yang nampak sepi dan tak kutemui Mbak Ana.
Pikiranku mulai dirasuki pikiran- pikiran yang buruk dan pikirku sekalian tidur disini aja. Memang aku sering tidur di rumah teman dan orang tuaku sudah hafal dengan kebiasaanku, akupun tidak mencemaskan jika orang tuaku mencariku.
Waktu berlalu, mataku pun tidak bisa terpejam karena pikiran dan perasaanku mulai kacau, pikiran- pikiran sesat telah mendominasi sebagian akal sehatku dan terbersit niat untuk masuk ke kamar Mbak Ana. Aku terkejut dan nafasku memburu, jantungku berdetak kencang ketika melihat pintu kamar Mbak Ana terbuka lebar dan di atas tempat tidur tergolek sosok tubuh yang indah dengan posisi terlentang dengan kaki ditekuk ke atas setengah lutut hingga kelihatan sepasang paha yang gempal dan di tengah selakangan itu terlihat dengan jelas CD yang berwarna putih berkembang terlihat ada gundukan yang seakan-akan penuh dengan isi hingga mau keluar.
Nafsu dan darah lelakiku tidak tertahan lagi, kuberanikan mendekati tubuh yang hanya dibungkus dengan kain tipis dan dengan perlahan kusentuh paha yang putih itu, kuusap dari bawah sampai ke atas dan aku terkejut ketika ada gerakan pada tubuh Mbak Ana dan aku bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Sesaat kemudian aku kembali keluar melihat keadaan dan posisi tidur Mbak Ana yang menambah darah lelakiku berdesir hebat, dengan posisi kaki mengangkang terbuka lebar seakan-akan menantang supaya segera dimasuki kemaluan laki-laki.
Aku semakin berani dan mulai naik ke atas tempat tidur, tanpa pikir panjang aku mulai menjilati kedua kaki Mbak Ana dari bawah sampai ke belahan paha tanpa terlewat semilipun. Seketika itu juga ia menggelinjang kenikmatan dan aku sudah tidak mempedulikan rasa takut dan malu terhadap Mbak Ana. Sampai di selangkangan, aku merasa kepalaku dibelai kedua tangan yang halus dan akupun tidak menghiraukan kedua tangan itu. Lama- kelamaan tangan itu semakin kuat menekan kepalaku lebih masuk lagi ke dalam kemaluan Mbak Ana yang masih terbukus CD putih itu.
Dia menggoyang-goyangkan pantatnya, tanpa pikir panjang aku menjilati bibir kemaluannya hingga CD yang semula kering menjadi basah terkena cairan yang keluar dari dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan bercampur dengan air liurku. Aku mulai menyibak penutup liang kewanitaan dan menjilati bibir kemaluan Mbak Ana yang memerah dan mulai berlendir hingga Mbak Ana terbangun dan tersentak. Secara refleks dia menampar wajahku dua kali dan mendorong tubuhku kuat-kuat hingga aku tersungkur ke belakang dan setelah sadar ia berteriak tidak terlalu keras,
“Ndik kamu ngapaiiin…” dengan gemetar dan perasaan yang bercampur aduk antara malu dan takut,
“Maafkan aku Mbak, aku lepas kontrol,” dengan terbata-bata dan aku meninggalkan kamar itu. Dengan perasaan berat aku menghempaskan pantatku ke sofa biru yang lusuh. Sesaat kemudian Mbak Ana menghampiriku, dengan tergagap aku mengulangi permintaan maafku,
“Ma..ma..afkan… aku Mbak..” Mbak Ana cuma diam entah apa yang dipikirkan dan dia duduk tepat di sampingku.
Beberapa saat keheningan menyelimuti kami berdua dan kamipun disibukkan dengan pikiran kami masing-masing sampai tertidur. Pagi itu aku bangun, kulihat Mbak Ana sudah tidak ada lagi di sisiku dan sesaat kemudian hidungku memcium aroma yang memaksa perutku mengeluarkan gemuruh yang hebat. Mbak Ana memang ahli dibidang masak. Tiba-tiba aku mendengar bisikan yang merdu memanggil namaku,
“Ndik ayo makan dulu, Mbak udah siapin sarapan nih,” dengan nada lembut yang seolah-olah tadi malam tidak ada kejadian apa-apa.
“Iya Mbak, aku cuci muka dulu,” aku menjawab dengan malas. Sesaat kemudian kami telah melahap hidangan buatan Mbak
Ana yang ada di atas meja, begitu lezatnya masakan itu hingga tidak ada yang tersisa, semua kuhabiskan. Setelah itu seperti biasa, aku menyalakan rokok Mild kesayanganku,
“Ndik maafkan Mbak tadi malam ya,” Mbak Ana memecah keheningan yang kami ciptakan.
“Harusnya aku tidak berlaku kasar padamu Ndik,” tambahnya.
Aku jadi bingung dan menduga-duga apa maksud Mbak Ana, kemudian akupun menjawab, “Seharusnya aku yang meminta maaf pada Mbak, aku yang salah,” kataku dengan menundukkan kepala.
“Tidak Ndik.. aku yang salah, aku terlalu kasar kepadamu,” bisik Mbak Ana. Akupun mulai bisa menangkap kemana arah perkataan Mbak Ana.
“Kok bisa gitu Mbak, kan aku yang salah,” tanyaku memancing.
“Nggak Ndik.. aku yang salah,” katanya dengan tenang,
“Karena aku teledor, tapi nggak pa-pa kok Ndik.” Aku terkejut mendengar jawaban itu.
“Ndik, Mbak Ana nanya boleh nggak,” bisik Mbak Ana mesra. Dengan senyum mengembang aku menjawab,
“Kenapa tidak Mbak.” Dengan ragu-ragu Mbak Ana melanjutkan kata-katanya, “Kamu udah punya pacar Ndik..” suara itu pelan sekali lebih mirip dengan bisikan.
“Dulu sih udah Mbak tapi sekarang udah bubaran.” Kulihat ada perubahan di wajah Mbak Ana.
“Kenapa Ndik,” dan akupun mulai bercerita tentang hubunganku dengan Maria teman SMP-ku dulu yang lari dengan laki-laki lain beberapa bulan yang lalu, Mbak Ana pun mendengarkan dengan sesekali memotong ceritaku. “Kalo Mbak Ana udah punya cowok belum,” tanyaku dengan berharap.
“Belum tuh Ndik, lagian siapa yang mau sama perawan tua seperti aku ini,” jawabnya dengan raut wajah yang diselimuti mendung.
“Kamu nggak cari pacar lagi Ndik,” sambung Mbak Ana. Dengan mendengus pelan aku menjawab,
“Aku takut kejadian itu terulang, takut kehilangan lagi.” Dengan senyum yang manis dia mendekatiku dan membelai rambutku dengan mesra,
“Kasian kamu Andi..” lalu Mbak Ana mencium keningku dengan lembut, aku merasa ada sepasang benda yang lembut dan hangat menempel di punggungku.
Sesaat kemudian perasaanku melayang entah kemana, ada getaran asing yang belum pernah kurasakan selama ini.
“Ndik boleh Mbak jadi pengganti Maria,” bisik Mbak Ana mesra. Aku bingung, perasaanku berkecamuk antara senang dan takut,
“Andik takut Mbak,” jawabku lirih. “Mbak nggak akan meninggalkanmu Ndik, percayalah,” dengan kecupan yang lembut. “Bener Mbak, Mbak Ana berani sumpah tidak akan meninggalkan Andik,” bisikku spontan karena gembira.
Mbak Ana mengangguk dengan senyumnya yang manis, kamipun berpelukan erat seakan-akan tidak akan terpisahkan lagi. Setelah itu kami nonton Film yang banyak adegan romantis yang secara tidak sadar membuat kami berpelukan, yang membuat kemaluanku berdiri. Entah disengaja atau tidak, kemudian Mbak Ana mulai merebahkan kepalanya di pangkuanku dan aku berusaha menahan nafsuku sekuat mungkin tapi mungkin Mbak Ana mulai menyadarinya.
“Ndik kok kamu gerak terus sih capek ya.” Dengan tersipu malu aku menjawab,
“Eh… nggak Mbak, malah Andik suka kok.” Mbak Ana tersenyum, “Tapi kok gerak-gerak terus Ndik..” Aku mulai kebingungan,
“Eh.. anu kok.” Mbak Anak menyahut,
“Apaan Ndik, bikin penasaran aja.” Kemudian Mbak Ana bangun dari pangkuanku dan mulai memeriksa apa yang bergerak di bawah kepalanya dan iapun tersenyum manis sambil tertawa,
“Hii.. hii.. ini to tadi yang bergerak,” tanpa canggung lagi Mbak Ana membelai benda yang sejak tadi bergerak-gerak di dalam celanaku dan aku semakin tidak bisa menahan nafsu yang bergelora di dalam dadaku. Kuberanikan diri, tanganku membelai wajahnya yang cantik dan Mbak Ana seperti menikmati belaianku hingga matanya terpejam dan bibirnya yang sensual itu terbuka sedikit seperti menanti kecupan dari seorang laki-laki.
Tanpa pikir panjang, kusentuhkan bibirku ke bibir Mbak Ana dan aku mulai melumat habis bibir yang merah merekah dan kami saling melumat bibir. Aku begitu terkejut ketika Mbak Ana memainkan lidahnya di dalam mulutku dan sepertinya lidahku ditarik ke dalam mulutnya, kemudian tangan kiri Mbak Ana memegang tanganku dan dibimbingnya ke belahan dadanya yang membusung dan tangan yang lain sedari tadi asyik memainkan kemaluanku. Akupun mulai berani meremas- remas buah dadanya dan Mbak Anapun menggelinjang kenikmatan,
“Te..rus… Ndik aaahh…” Kemudian dengan tangan yang satunya lagi kuelus dengan lembut paha putih mulus Mbak Ana, semakin lama semakin ke atas.
Tiba-tiba aku dikejutkan tangan Mbak Ana yang semula ada di luar celana dan sekarang sudah mulai berani membuka reitsletingku dan menerobos masuk meremas-remas buah zakarku sambil berkata,
“Sayang.. punyamu besar juga ya..” Akupun mulai berani mempermainkan kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD dan iapun semakin menggeliat seperti cacing kepanasan,
“Aaahh lepas aja Ndik..” Sesaat kemudian CD yang melindungi bagian vital Mbak Ana sudah terhempas di lantai dan akupun mulai mempermainkan daging yang ada di dalam liang senggama Mbak Ana.
“Aaahhh enak, enak Ndik masukkan aja Ndik,” jariku mulai masuk lebih dalam lagi, ternyata Mbak Ana sudah tidak perawan lagi, miliknya sudah agak longgar dan jariku begitu mudahnya masuk ke liang kewanitaannya.
Satu demi satu pakaian kami terhempas ke lantai sampai tubuh kami berdua polos tanpa selembar benang pun. Mbak Ana langsung memegang batang kemaluanku yang sudah membesar dan tegak berdiri, kemudian langsung diremas-remas dan diciumnya. Aku hanya bisa memejamkan mata merasakan kenikmatan yang diberikan Mbak Ana saat bibir yang lembut itu mengecup batang kemaluanku hingga basah oleh air liurnya yang hangat. Lalu lidah yang hangat itu menjilati hingga menimbulkan kenikmatan yang tak dapat digambarkan.
Tidak puas menjilati batang kemaluanku, Mbak Ana memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya yang sensual itu hingga amblas separuhnya, secara refleks kugoyangkan pantatku maju mundur dengan pelan sambil memegangi rambut Mbak Ana yang hitam dan lembut yang menambah gairah seksualku dan aroma harum yang membuatku semakin terangsang. Setelah puas, Mbak Ana menghempaskan pantatnya di sofa. Akupun paham dan dengan posisi kaki Mbak Ana mengangkang menginjak kedua pundakku, aku langsung mencium paha yang jenjang dari bawah sampai ke atas.
Mbak Ana menggelinjang keenakan, “Aaahhh…” desahan kenikmatan yang membuatku tambah bernafsu dan langsung bibir kemaluannya yang merah merekah itu kujilati sampai basah oleh air liur dan cairan yang keluar dari liang kenikmatan Mbak Ana. Mataku terbelalak saat melihat di sekitar bibir kenikmatan itu ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat seperti rawa yang di tengahnya ada pulau merah merekah.
Tanganku mulai beraksi menyibak kelebatan bebuluan yang tumbuh di pinggir liang kewanitaan, begitu indah dan merangsangnya liang sorga Mbak Ana ketika klitoris yang memerah menjulur keluar dan langsung kujilati hingga Mbak Ana meronta-ronta kenikmatan dan tangan Mbak Ana memegangi kepalaku serta mendorong lebih ke dalam kedua pangkal pahanya sambil menggoyanggoyangkan pinggulnya hingga aku kesulitan bernafas. Tanganku yang satunya meremas-remas dan memelintir puting susu yang sudah mengeras hingga menambah kenikmatan bagi Mbak Ana.
“Ndik.. udah… aaahhh, masukin.. ajaaa.. ooohh…” aku langsung berdiri dan siap-siap memasukkan batang kemaluanku ke lubang senggama Mbak Ana.
Begitu menantang posisi Mbak Ana dengan kedua kaki mengangkang hingga kemaluannya yang merah mengkilat dan klitorisnya yang menonjol membuatku lebih bernafsu untuk meniduri tubuh Mbak Ana yang seksi dan mulus itu. Perlahan namun pasti, batang kemaluanku yang basah dan tegak kumasukkan ke dalam liang kewanitaan yang telah menganga menantikan kenikmatan sorgawi. Setelah batang kemaluanku terbenam kami secara bersamaan melenguh kenikmatan, “Aaahh…” dan mulai kugoyangkan perlahan pinggulku maju mundur, bagaikan terbang ke angkasa kenikmatan tiada tara kami reguk bersama.
Bibir kamipun mulai saling memagut dan lidah Mbak Ana mulai bermain-main di dinding rongga mulutku, begitu nikmat dan hanggat. Liang senggama Mbak Ana yang sudah penuh dengan lendir kenikmatan itupun mulai menimbulkan suara yang dapat meningkatkan gairah seks kami berdua. Tubuh kamipun bermandikan keringat. Tiba-tiba terdengar teriakan memanggil Mbak Ana.
“Aaaan… Anaaa..” Kami begitu terkejut, bingung dan grogi dengan bergegas kami memungut pakaian yang berserakan di lantai dan memakainya. Tanpa sadar kami salah ambil celana dalam, aku memakai CD Mbak Ana dan Mbak Ana juga memakai CD-ku.
Kemudian aku keluar dari pintu belakang dan Mbak Ana membukakan pintu untuk bapak dan ibunya. Keesokan harinya aku baru berniat mengembalikan CD milik Mbak Ana dan mengambil CD-ku yang kemarin tertukar. Aku berjalan melewati lorong sempit diantara rumahku dan rumah Mbak Ana. Kulihat Mbak Ana sedang mencuci pakaian di dekat sumur belakang rumahku. Setelah keadaan aman, aku mendekati Mbak Ana yang asyik mencuci pakaian termasuk CD-ku yang kemarin tertukar. Sambil menghisap rokok sampurna A Mild,
“Mbak nih CD-nya yang kemarin tertukar,” sambil duduk di bibir sumur, sekilas kami bertatap muka dan meledaklah tawa kami bersamaan,
“Haa.. Haaaa…” mengingat kejadian kemarin yang sangat menggelikan. Setelah tawa kami mereda, aku membuka percakapan, “Mbak kapan main lagi, kan kemarin belum puas.” Dengan senyum yang manis, “Kamu mau lagi Ndik, sekarang juga boleh..” Aku jadi terangsang sewaktu posisi Mbak Ana membungkuk dengan mengenakan daster tidur dan dijinjing hinggga di atas lutut.
“Emang ibu Mbak Ana sudah berangkat ke sawah, Mbak,” sambil menempelkan kemaluanku yang mulai mengeras ke pantat Mbak Ana.
“Eh…eh jangan disini Ndik, entar diliat orang kan bisa runyam.” Kemudian Mbak Ana mengajakku masuk ke kamar mandi, sesaat kemudian di dalam kamar mandi kami sudah berpelukan dan seperti kesetanan aku langsung menciumi dan menjilati leher Mbak Ana yang putih bersih.
“Ohhh nggak sabaran baget sih Ndik,” sambil melenguh Mbak Ana berbisik lirih.
“Kan kemaren terganggu Mbak.” Setelah puas mencium leher aku mulai mencium bibir Mbak Ana yang merah merekah, tanganku pun mulai meremas- remas kedua bukit yang mulai merekah dan tangan yang satunya lagi beroperasi di bagian kemaluan Mbak Ana yang masih terbungkus CD yang halus dan tangan Mbak Ana pun mulai menyusup di dalam celanaku, memainkan batang kemaluanku yang mulai tegak dan berdenyut.
Sesaat kemudian pakaian kami mulai tercecer di lantai kamar mandi hingga tubuh kami polos tanpa sehelai benangpun. Tubuh Mbak Ana yang begitu seksi dan menggairahkan itu mulai kujilati mulai dari bibir turun ke leher dan berhenti tepat di tengah kedua buah dada yang ranum dengan ukuran yang cukup besar. Kemudian sambil meremas-remas belahan dada yang kiri puting susu yang kecoklatan itu kujilati hingga tegak dan keras.
“Uhhh.. ahhh.. terus Ndik,” Mbak Ana melenguh kenikmatan ketika puting susu yang mengeras itu kugigit dan kupelintir menggunakan gigi depanku.
“Aaahhh.. enak Mbak..” Mbak Anapun mengocok dan meremas batang kemaluanku hingga berdenyut hebat. Kemudian aku duduk di bibir bak mandi dan Mbak Ana mulai memainkan batang kemaluanku dengan cara mengocoknya.
“Ahhh.. uhhhhh..” tangan yang halus itu kemudian meremas buah zakarku dengan lembut dan bibirnya mulai menjilati batang kemaluanku.
Terasa nikmat dan hangat ketika lidah Mbak Ana menyentuh lubang kencing dan memasukkan air liurnya ke dalamnya. Setelah puas menjilati, bibir Mbak Ana mulai mengulum hingga batang kemaluanku masuk ke dalam mulutnya.
“Aahhh… uuuhhff…” lidah Mbak Ana menjilat kemaluanku di dalam mulutnya, kedua tanganku memegangi rambut yang lembut dan harum yang menambah gairah sekaligus menekan kepala Mbak Ana supaya lebih dalam lagi hingga batang kemaluanku masuk ke mulutnya.
“Gantian dong Ndik,” Mbak Ana mengiba memintaku bergantian memberi kenikmatan kepadanya.
Kemudian aku memainkan kedua puting susu Mbak Ana, mulutku mulai bergerak ke bawah menuju selakangan yang banyak ditumbuhi bebuluan yang halus dan lebat. Mbak Anapun tanpa dikomando langsung mengangkangkan kedua kakinya hingga kemaluannya yang begitu indah merangsang setiap birahi laki-laki itu kelihatan dan klitorisnya yang kemerahan menonjol keluar, akupun menjilati klitoris yang kemerahan itu hingga berlendir dan membasahi bibir kemaluan Mbak Ana.
“Aaahhh… aaahh… terus… enak..” Mbak Ana menggelinjang hebat dengan memegangi kepalaku, kedua tangannya menekan lebih ke dalam lagi.
Setelah liang kenikmatan bak Ana mulai basah dengan cairan yang mengkilat dan bercampur dengan air liur, kemudian aku memasukkan kedua jariku ke dalam liang kewanitaan Mbak Ana dan kumainkan maju mundur hingga Mbak Ana menggelinjang hebat dan tidak tahan lagi.
“Ndik.. ooohh.. ufff cepetan masukin aja..” Dengan posisi berdiri dan sebelah kaki dinaikkan ke atas bibir bak mandi, Mbak Ana mulai menyuruh memasukkan batang kemaluanku ke liang senggamanya yang sejak tadi menunggu hujaman kemaluanku.
Kemudian aku memegang batang kemaluanku dan mulai memasukkan ke liang kewanitaan Mbak Ana.
“Aahhh…” kami bersamaan merintih kenikmatan, perlahan kuayunkan pinggulku maju mundur dan Mbak Ana mengikuti dengan memutar-mutar pinggulnya yang mengakibatkan batang kemaluanku seperti disedot dan diremas daging hidup hingga menimbulkan kenikmatan yang tiada tara.
Kemudian kuciumi bibir Mbak Ana dan kuremas buah dadanya yang montok hingga Mbak Ana memejamkan matanya menahan kenikmatan.
“Ahhh… uhhh…” Mbak Ana melenguh dan berbisik, “Lebih kenceng lagi Ndik.” Kemudian aku lebih mempercepat gerakan pantatku hingga menimbulkan suara becek,
“Jreb.. crak.. jreb.. jreb…” suara yang menambah gairah dalam bermain seks hingga kami bermandikan keringat.
Setelah bosan dengan posisi seperti itu, Mbak Ana mengubah posisi dengan membungkuk, tangannya berpegangan pada bibir bak mandi kemudian aku memasukkan batang kemaluanku dari belakang. Terasa nikmat sekali ketika batang kemaluanku masuk ke liang senggama Mbak Ana. Terasa lebih sempit dan terganjal pinggul yang empuk. Kemudian tanganku memegangi leher Mbak Ana dan tangan yang lain meremas puting susunya yang bergelantungan. “Uuuhhh… ahhh enak Ndik,” dan aku semakin mempercepat gerakan pantatku.
Tontonan Khusus Dewasa –> Film Bokep Terbaru
“Uuuhhh.. uuuhhh Ndik, Mbak mau keluar,” akupun merasakan dinding kemaluan Mbak Ana mulai menegang dan berdenyut begitu juga batang kemaluanku mulai berdenyut hebat.
“Uuuhhhk.. aahh.. aku juga Mbak..” Kemudian tubuh Mbak Ana mengejang dan mempercepat goyangan pinggulnya lalu sesaat kemudian dia mencapai orgasme,
“Aaahh… uuuhh…” Terasa cairan hangat membasahi batang kemaluanku dan suara decakan itupun semakin membecek
“Jreeb… crak… jreb..” Akupun tak tahan lagi merasakan segumpalan sesuatu akan keluar dari lubang kencingku.
“Aaahhh… ooohhh… Mbak Anaaa…” Terasa tulang-tulangku lepas semua, begitu capek. Akupun tetap berada di atas tubuh sintal Mbak Ana. Kemudian kukecup leher dan mulut Mbak Ana,
“Makasih Mbak, Mbak Ana memang hebat..” Mbak Anapun cuma tersenyum manis. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Ana Tetanggaku di kampung appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex Guruku Yang Horny

$
0
0

cerita dewasa dan foto hot secara gratis dan selalu update : Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Guruku Yang Horny. Nilaiku sekarang menjadi jelek hancur hancuran banyak nilai merahnya, saat itu aku bingung sekali menghadapi situasi ini apalagi sekolahku sekolah favorit di kotaku, lha saat aku sedang merenung Ibu Ambar mendatangiku dan duduk disampingku , memang dari banyaknya guru dialah yang paling cantik menurutku.

Cerita Dewasa Guruku Yang Horny

cerita sex Guru, cerita guru terbaru, cerita guru ngentot, kumpulan cerita guru ngentot, cerita hot ngentot, cerita nyata guru ngentot, koleksi cerita guru ngentot, kumpulan cerita ngentot terbaru.

Orangnya putih, tinggi, langsing, cantik wajahnya. Ukuran payudaranya bagus lagi, tidak terlalu besar, juga tidak kecil. Dia memang memakai kacamata, cuma aku yakin itu cuma samaran saja.

Dia mendatangiku, terus bilang,

“Anton, kamu kok nilainya semakin jelek saja sih?, nanti kamu bisa nggak naik kelas loh”.

Walah, aku jadi kaget juga ditanya begitu, ya sudah aku jawab saja

“Iya nih bu, bagaimana yah, boleh belajar ke rumah Ibu nggak sih menjelang ulangan umum?”, Eh masa dia jawab,

“boleh-boleh saja, nanti sore saja mulainya, kamu nanti datang yah jam 4 sore”. Lho kok gitu, aku pikir, padahal kan Ibu Ambar tuh guru BP (Bimbingan dan Penyuluhan)! ulangan umum mana ada pelajaran BP? nah aku mulai curiga nih.

Ya sudah aku terima saja ajakannya. Sorenya aku ke rumah Ibu Ambar. Dia tinggal sendiri, suaminya sudah cerai, kabur sama cewek lain. Dia persilakan aku masuk. Wah gila, Ibu Ambar masa cuma pakai celana pendek dan kaos lengan buntung tipis begitu.

Terus kita mulai belajar deh. Pas tengah-tengah belajar, tiba-tiba pensilku jatuh, saat aku mau menunduk untuk mengambilnya, dia sudah mengambilnya duluan, jadinya aku tidak sengaja melihat isi dalam bajunya, wah sip banget, bulat dan mancung.

Aku sampai bengong. Ibu Ambar bukannya tidak tahu, dia malah diam saja di posisi itu. Aku akhirnya sadar sendiri, terus jadi malu. Aku yakin mukaku sudah seperti kepiting rebus. “Maaf bu” aku bilang, takut kalau dia marah.

Eh dia malah senyum, “Engga apa-apa Ton, kalau mau lihat terusin saja, Ibu nggak larang kok, malah kalau kamu mau Ibu bisa lepasin kok bajunya”.Belum sempat aku bilang apa-apa dia sudah melepaskan baju kaos serta celana pendeknya.

Gila langsung bugil dia, ternyata selain tidak memakai BH, dia juga tidak memakai celana dalam! Gile aku asli kaget, tapi mulai terangsang nih. aku sih sebenarnya masih mau menolak.

“Malu ah bu”. Tapi dia bilang”, Nggak apa-apa Ton, ini juga salah satu pelajaran, pelajaran menjadi dewasa” sambil ngomong begitu dia maju ke arahku terus membelai-belai “gundukan” di celanaku.

“Kamu pasti belum pernah merasakan nikmatnya seorang wanita”, Kata Bu Ambar. Terus dia mulai menciumiku. Mulanya pipi, terus bibir, mulut. Gila kita adu lidah di dalam mulut.., setelah kita berdua kehabisan napas, dia mulai turun ke bawah.., bawah sekali.., sampai ke tengah-tengah pahaku.

Resliting celanaku dibuka terus celana dalamku ditarik, ternyata kemaluanku sudah berdiri tegak, dasar masih pemula. Ibu Ambar senyum-senyum saja, terus dengan santai dia mulai menjilati kepala penisku

“Aduhh.., nikmat banget aku kayaknya langsung tidak tahan deh, untung aku sempat menahan dia dulu sebelum aku benar-benar keluar. Lalu dia mulai mengisap kemaluanku, gila dia isapannya kuat sekali, sampai kedengaran bunyi isapannya, untung dia tinggal sendirian.

Akhirnya aku sudah tidak tahan, kuangkat kepalanya, aku duduk di sofa, terus dia naik di atasku, terus dia mulai goyang, “Ugh.., agh.., ughh”, bunyi napas Ibu Ambar jadi berat, tapi dia goyangannya makin rajin. Gilaa, aku baru pertama kali merasakan vagina wanita.

Memang seperti sorga rasanya.., Apalagi goyangnya sangat bergairah, sampai bercucuran keringat. Akhirnya aku hampir tidak tahan, aku sudah mau keluar.

Dengan cepat aku ganti posisi, dia aku tidurkan di sofa, terus aku naik di atasnya, terus aku goyang juga deh, lama-lama goyanganku makin cepat, dia juga makin terengah-engah, sambil berteriak, satu rumah rumah bisa mendengar teriakannya.

Akhirnya aku tidak tahan lagi, aku keluar di dalam vaginanya. Rasanya badanku jadi lemas sehabis “main” dengan guru BP-ku. Tapi sungguh nikmat.

Sejak saat itu aku seminggu tiga kali “belajar” bersama Ibu Ambar. Memang sih aku tidak pernah belajar, tapi tidak tahu kenapa, aku bisa naik kelas, memang sih tidak masuk rangking, tapi nilainya lumayan kok.

Aku sih sudah pernah mencoba segala gaya (contoh doggie style, sixty-nine) bersamanya, di segala tempat juga sudah di rumahnya. Mulai dari sofa, kamar tidur, dapur, WC, semua sudah. Di tempat jemuran baju juga sudah. Begitulah ceritaku yang memuaskanku dan guruku, maaf jika ada salah kata atau tulis dalam ceritaku diatas terimakasih bisa berbagi.
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Guruku Yang Horny appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Alat Pemuas Hasrat

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Alat Pemuas Hasrat. Hari itu, sekitar jam 12 siang, aku baru saja tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi agar aku bisa memarkirkan mobilku. Pheew.. akhirnya aku bisa melepaskan kepenatan setelah seminggu lebih menempuh UAS.

Cerita Dewasa Alat Pemuas Hasrat

 cerita sex terbaru, cerita dewasa, cerita mesum terbaru, cerita sex mesum, cerita mesum 18, cerita mesum baru, cerita mesum terkini, cerita mesum 17, cerita mesum terhot, koleksi cerita mesum, mesum cerita, kumpulan cerita mesum bergambar, galeri cerita mesum, cerita mesum paling panas, cerita mesum dan fotonya

Aku ingin mengambil saat tenang sejenak, tanpa ditemani siapapun, aku ingin menikmatinya sendirian di tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota. Agar aku lebih menikmati privacy-ku maka kusuruh Pak Joko pulang ke rumahnya yang memang di desa sekitar sini.

Pak Joko sudah bekerja di tempat ini sejak papaku membeli vila ini sekitar 7 tahun yang lalu, dengan keberadaannya, vila kami terawat baik dan belum pernah kemalingan. Usianya hampir seperti ayahku, 50-an lebih, tubuhnya tinggi kurus dengan kulit hitam terbakar matahari.

Aku daridulu sebenarnya berniat mengerjainya, tapi mengingat dia cukup loyal pada ayahku dan terlalu jujur, maka kuurungkan niatku.

“Punten Neng, kalau misalnya ada perlu, Bapak pasti ada di rumah kok, tinggal dateng aja” pamitnya.

Setelah Pak Joko meninggalkanku, aku membereskan semua bawaanku. Kulempar tubuhku ke atas kasur sambil menarik nafas panjang, lega sekali rasanya lepas dari buku-buku kuliah itu. Cuaca hari itu sangat cerah, matahari bersinar dengan diiringi embusan angin sepoi-sepoi sehingga membuat suasana rileks ini lebih terasa.

Aku jadi ingin berenang rasanya, apalagi setelah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Joko memang telaten merawat vila ini. Segera kuambil perlengkapan renangku dan menuju ke kolam.

Sesampainya disana kurasakan suasanya enak sekali, begitu tenang, yang terdengar hanya kicauan burung dan desiran air ditiup angin. Tiba-tiba muncul kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana kalau aku berenang tanpa busana saja, toh tidak ada siapa-siapa lagi disini selain aku lagipula aku senang orang mengagumi keindahan tubuhku.

Maka tanpa pikir panjang lagi, aku pun melepas satu-persatu semua yang menempel di tubuhku termasuk arloji dan segala perhiasan sampai benar-benar bugil seperti waktu baru dilahirkan. Setelah melepas anting yang terakhir menempel di tubuhku, aku langsung terjun ke kolam.

Aahh.. enak sekali rasanya berenang bugil seperti ini, tubuh serasa lebih ringan. Beberapa kali aku bolak-balik dengan beberapa gaya kecuali gaya kupu-kupu (karena aku tidak bisa, hehe..)

20 menit lamanya aku berada di kolam, akupun merasa haus dan ingin istirahat sebentar dengan berjemur di pinggir kolam. Aku lalu naik dan mengeringkan tubuhku dengan handuk, setelah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, aku kembali lagi ke kolam. Kurebahkan tubuhku pada kursi santai disana dan kupakai kacamata hitamku sambil menikmati minumku.

Agar kulitku yang putih mulus ini tidak terbakar matahari, kuambil suntan oilku dan kuoleskan di sekujur tubuhku hingga nampak berkilauan. Saking enaknya cuaca di sini membuatku mengantuk, hingga tak terasa aku pun pelan-pelan tertidur.

Di tepi kolam itu aku berbaring tanpa sesuatu apapun yang melekat di tubuhku, kecuali sebuah kacamata hitam. Kalau saja saat itu ada maling masuk dan melihat keadaanku seperti itu, tentu aku sudah diperkosanya habis-habisan.

Ditengah tidurku aku merasakan ada sesuatu yang meraba-raba tubuhku, tangan itu mengelus pahaku lalu merambat ke dadaku. Ketika tangan itu menyentuh bibir kemaluanku tiba-tiba mataku terbuka dan aku langsung terkejut karena yang kurasakan barusan ternyata bukan sekedar mimpi.

Aku melihat seseorang sedang menggerayangi tubuhku dan begitu aku bangun orang itu dengan sigapnya mencengkram bahuku dan membekap mulutku dengan tangannya, mencegah agar aku tidak menjerit.

Aku mulai dapat mengenali orang itu, dia adalah Taryo, si penjaga vila tetangga, usianya sekitar 30-an, wajahnya jelek sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung dan matanya yang lebar itu tepat di depan wajahku.

“Sstt.. mendingan Neng nurut aja, di sini udah ga ada siapa-siapa lagi, jadi jangan macam-macam!” ancamnya

Aku mengangguk saja walau masih agak terkejut, lalu dia pelan-pelan melepaskan bekapannya pada mulutku

“Hehehe.. udah lama saya pengen ngerasain ngentot sama Neng!” katanya sambil matanya menatapi dadaku

“Ngentot ya ngentot, tapi yang sopan dong mintanya, gak usah kaya maling gitu!” kataku sewot.

Ternyata tanpa kusadari sejak berenang dia sudah memperhatikanku dari loteng vila majikannya dan itu sering dia lakukan daridulu kalau ada wanita berenang di sini.

Mengetahui Pak Joko sedang tidak di sini dan aku tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk ke sini. Sebenarnya aku sedang tidak mood untuk ngeseks karena masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).

“Heh, katanya mau merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya!” tantangku.

“Hehe, iya Neng abis tetek Neng ini loh, montok banget sampe lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.

Badannya lumayan jadi juga, walaupun agak kurus dan dekil, penisnya yang sudah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, dan Bangunan).

Dia duduk di pinggir kursi santai dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sementara aku meraih penisnya dengan tanganku serta kukocok hingga kurasakan penis itu makin mengeras. Aku mendesis nikmat waktu tangannya membelai vaginaku dan menggosok-gosok bibirnya.

“Eenghh.. terus Tar.. oohh!” desahku sambil meremasi rambut Taryo yang sedang mengisap payudaraku.

Kepalanya lalu pelan-pelan merambat ke bawah dan berhenti di kemaluanku. Aku mendesah makin tidak karuan ketika lidahnya bermain-main di sana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.

Aku sampai meremas-remas payudara dan menggigit jariku sendiri karena tidak kuat menahan rasanya yang geli-geli enak itu hingga akhirnya tubuhku mengejang dan vaginaku mengeluarkan cairan hangat. Dengan merem melek aku menjambak rambut si Taryo yang sedang menyeruput vaginaku.

Perasaan itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah Taryo melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku.

Belum beres aku mengatur nafasku yang memburu, mulutku sudah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan itu. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, entah bau rokok atau jengkol.

Setelah beberapa menit baru aku bisa beradapatasi, kubalas permainan lidahnya hingga lidah kami saling membelit dan mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa jerawat sampai wajahku basah oleh liurnya.

“Gua ga tahan lagi Tar, sini gua emut yang punya lu” kataku.

Si Taryo langsung bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih dalam posisi berbaring di kursi santai, kugenggam benda itu, kukocok dan kujilati sejenak sebelum kumasukkan ke mulut.

Mulutku terisi penuh oleh penisnya, itu pun tidak menampung seluruhnya paling cuma masuk 3/4nya saja. Aku memainkan lidahku mengitari kepala penisnya yang mirip helm itu, terkadang juga aku menjilati lubang kencingnya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah-desah keenakan. Satu tangannya memegangi kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.

“Eemmpp.. emmphh.. nngg..!” aku mendesah tertahan karena nyaris kehabisan nafas, namun tidak dipedulikannya. Kepala penis itu berkali-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Kemudian kurasakan ada cairan memenuhi mulutku.

Aku berusaha menelan cairan itu, tapi karena banyaknya cairan itu meleleh di sekitar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, sehingga semburan berikut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.

Kulepaskan kacamata hitam itu, lalu kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang menempel di jariku kujilati sampai habis. Saat itu mendadak pintu terbuka dan Pak Joko muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua yang sedang bugil. Aku sendiri sempat kaget dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan semua ini pada ortuku.

“Eehh.. maaf Neng, Bapak cuma mau ngambil uang Bapak di kamar, ga tau kalo Neng lagi gituan” katanya terbata-bata.

Karena sudah tanggung, akupun nekad menawarkan diriku dan berjalan ke arahnya.

“Ah.. ga apa-apa Pak, mending Bapak ikutan aja yuk!” godaku.

Jakunnya turun naik melihat kepolosan tubuhku, meskipun agak gugup matanya terus tertuju ke payudaraku. Aku mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.

Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

“Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Bapak?” Sambil tangannya terus meremasi payudaraku.

Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, setelah itu saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku pun mulai menggenggamnya. Dalam genggamanku kurasakan benda itu bergetar dan mengeras.

Pelan-pelan tubuhku mulai menurun hingga berjongkok di hadapannya, tanpa basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku itu ke mulut, kujilati dan kuemut-emut hingga pemiliknya mengerang keenakan

“Wah, Pak Joko sama majikan sendiri aja malu-malu!” seru si Taryo yang memperhatikan Pak Joko agak grogi menikmati oral seks-ku.

Taryo lalu mendekati kami dan meraih tanganku untuk mengocok kemaluannya. Secara bergantian mulut dan tanganku melayani kedua penis yang sudah menegang itu. Tidak puas hanya menikmati tanganku, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, tubuhku dibuatnya bertumpu pada lutut dan kedua tanganku.

Aku mulai merasakan ada benda yang menyeruak masuk ke dalam vaginaku. Seperti biasa, mulutku menganga mengeluarkan desahan meresapi inci demi inci penisnya memasuki vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, sambil menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak hingga mulutnya hinggap pada payudaraku.

Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Joko makin bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia jadi begitu bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seolah sedang bersetubuh. Kepalaku pun dipeganginya dengan erat sampai kesempatan untuk menghirup udara segar pun aku tidak ada.

Akhirnya aku hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari salah satunya menyebabkan penis yang lain makin menghujam ke tubuhku. Perasaan ini sungguh sulit dilukiskan, ketika penis si Taryo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis Pak Joko menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

Aku serasa terbang melayang-layang dibuatnya hingga akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Bersamaan dengan itu pula genjotan si Taryo terasa makin bertenaga. Kami pun mencapai orgasme bersamaan, aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.

Setelah mencapai orgasme yang cukup panjang, tubuhku berkeringat, mereka agaknya mengerti keadaanku dan menghentikan kegiatannya.

“Neng, boleh ga Bapak masukin anu Bapak ke itunya Neng?” tanya Pak Joko lembut.

Saya cuma mengangguk, lalu dia bilang lagi, “Tapi Neng istirahat aja dulu, kayanya Neng masih cape sih”.

Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diriku. Mereka berdua juga ikut turun ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiriku dan Pak Joko di kananku.

Kami mengobrol sambil memulihkan tenaga, selama itu tangan jahil mereka selalu saja meremas atau mengelus dada, paha, dan bagian sensitif lainnya. Yang satu ditepis yang lain hinggap di bagian lainnya, lama-lama ya aku biarkan saja, lagipula aku menikmatinya kok.

“Neng, Bapak masukin sekarang aja yah, udah ga tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Joko mengambil posisi berlutut di depanku.

Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia arahkan penisnya yang panjang dan keras itu ke vaginaku, tapi dia tidak langsung menusuknya tapi menggesekannya pada bibir kemaluanku sehingga aku berkelejotan kegelian dan meremas penis Taryo yang sedang menjilati leher di bawah telingaku.

“Aahh.. Pak cepet masukin dong, udah kebelet nih!” desahku tak tertahankan.

Aku meringis saat dia mulai menekan masuk penisnya. Kini vaginaku telah terisi oleh benda hitam panjang itu dan benda itu mulai bergerak keluar masuk memberi sensasi nikmat ke seluruh tubuh.

“Wah.. seret banget memeknya Neng, kalo tau gini udah dari dulu Bapak entotin” ceracaunya.

“Brengsek juga lu, udah bercucu juga masih piktor, gua kira lu alim” kataku dalam hati.

Setelah 15 menit dia genjot aku dalam posisi itu, dia melepas penisnya lalu duduk berselonjor dan manaikkan tubuhku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis itu sambil menurunkan tubuhku hingga benda itu amblas ke dalamku.

Dia memegangi kedua bongkahan pantatku yang padat berisi itu, secara bersamaan kami mulai menggoyangkan tubuh kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, tubuhku tersentak-sentak tak terkendali, kepalaku kugelengkan kesana-kemari, kedua payudaraku yang terguncang-guncang tidak luput dari tangan dan mulut mereka.

Pak Joko memperhatikan penisnya sedang keluar masuk di vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tak habis pikir betapa untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah lama tidak dirasakannya.

Goyangan kami terhenti sejenak ketika Taryo tiba-tiba mendorong punggungku sehingga pantatku semakin menungging dan payudaraku makin tertekan ke wajah Pak Joko. Taryo membuka pantatku dan mengarahkan penisnya ke sana

“Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww!” rintihku waktu dia mendorong masuk penisnya.

Bagian bawahku rasanya sesak sekali karena dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari tubuhku.

Aku menjerit sejadi-jadinya ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia agar lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Taryo malah makin buas menggenjotku. Pak Joko melumat bibirku dan memainkan lidahnya di dalam mulutku agar aku tidak terlalu ribut.

Hal itu berlangsung sekitar 20 menit lamanya sampai aku merasakan tubuhku seperti mau meledak, yang dapat kulakukan hanya menjerit panjang dan memeluk Pak Joko erat-erat sampai kukuku mencakar punggungnya.

Selama beberapa detik tubuhku menegang sampai akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Joko. Namun mereka masih saja memompaku tanpa peduli padaku yang sudah lemas ini. Erangan yang keluar dari mulutku pun terdengar makin tak bertenaga.

Tiba-tiba pelukan mereka terasa makin erat sampai membuatku sulit bernafas, serangan mereka juga makin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Joko, dan Taryo menjambak rambutku. Aku lalu merasakan cairan hangat menyembur di dalam vagina dan anusku, di air nampak sedikit cairan putih susu itu melayang-layang. Mereka berdua pun terkulai lemas diantara tubuhku dengan penis masih tertancap.

Setelah sisa-sisa kenikmatan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sambil mengelap tubuhku yang basah kuyup, aku berjalan menuju kamar mandi. Eh.. ternyata mereka mengikutiku dan memaksa ikut mandi bersama.

Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Disana aku cuma duduk, merekalah yang menyiram, menggosok, dan menyabuniku tentunya sambil menggerayangi. Bagian kemaluan dan payudaraku paling lama mereka sabuni sampai aku menyindir

“Lho.. kok yang disabun disitu-situ aja sih, mandinya ga beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.

Setelah itu, giliran akulah yang memandikan mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali digarap di kamar mandi.

Hari itu aku dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka menginap dan tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Sejak itu kalau ada sex party di vila ini, mereka berdua selalu diajak dengan syarat jangan sampai rahasia ini bocor. Aku senang karena ada alat pemuas hasratku, mereka pun senang karena bisa merasakan tubuhku dan teman-teman kuliahku yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu main sama teman-teman cowok di kampus…

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Alat Pemuas Hasrat appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Membalasnya dengan Lembut

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Membalasnya dengan Lembut. Setelah bulan kemarin aku digarap oleh 2 tante , rasa haus akan seks muncul lagi dan aku berharap tante tante tersebut datang kerumahku lagi , tapi karena tidak ada kabar yang pasti aku akan menceritakan kisahku dengan temanku sndiri yang bernama Via, saat itu kami mengadakan acara camping di gunung , setelahnya kita mendirikan tenda kami begegas untuk mandi kami berdua sama-sama memakai celana jeans dan kaos oblong putih sambil berkalungkan handuk.

Cerita Dewasa Membalasnya dengan Lembut

Cerita sex sahabat, cerita hot terbaru, cerita mesum terbaru, cerita sahabat terbaru, kumpulan cerita mesum terbaru, cerita sahabat terbaru hot, cerita mesum sahabat terbaru, cerita seks terbaru, cerita kenthu sahabat terbaru

Aku ingat lagi ketika Via terjatuh masuk ke air. Pakaiannya basah sehingga bagian dalam tubuhnya kelihatan. Dia memakai BH hitam. Aku terangsang dengan keadaannya. Aku lalu menolongnya dan pura-pura terjatuh tepat di hadapannya.

Dia lalu mencipratkan air ke tubuhku. Kuajak dia mandi sekalian dan diapun mau. dia lalu naik ke atas batu dan melepas kaos dan celananya. Kemudian dia duduk bersimpuh dan mengambil sabun yang ada di saku celananya. Posisiku waktu itu berada di belakangnya. Aku semakin terangsang melihatnya hanya memakai pakaian dalam sedang menyabuni tubuhnya.

Aku cepat-cepat melepas pakaianku dan kusisakan CD-ku, kuhampiri dia dan dari belakang aku melepas BH-nya. Dia tidak menolak ketika tanganku mengambil sabun dari tangannya. Aku lalu menyabuni kedua payudaranya yang sama besar dengan punyaku dari belakang sambil meremasnya. Dia membalikkan tubuhnya. Aku jadi leluasa menyabuni tubuhnya.

Rupanya dia merasa aku tidak adil. Ketika aku meremas payudara kirinya dia mengambil busa sabun yang ada di payudara kanannya kemudian diusapnya kedua payudaraku. Aku memotong sabun itu dan kuberikan potongannya ke Via. Sekarang kami saling menyabuni kedua payudara. Kuberanikan diri mencium bibirnya. Dia membalasnya dengan lembut.

Perlahan-lahan sambil kucium, dia kurebahkan di atas batu dan kuratakan sabunnya ke seluruh tubuhnya bagian atas sampai busanya hilang. Demikian juga dengan apa yang dilakukan pada tubuhku. Sekarang tubuh kami berdua sudah kering dari busa dan kutindih dia sehingga kedua payudara kami saling menempel.

Kami terguling dan posisi Via sekarang di atasku. Dia lalu berdiri dan cepat-cepat aku dari belakang memeluknya. Aku mendesah ketika kedua payudaraku menempel di punggungnya. Tanganku meremas kedua payudaranya dan turun ke bawah masuk ke dalam CD-nya. Tetapi dia kurang suka dengan sikapku ini sehingga dia menarik tanganku kembali dan melepaskan diri dari pelukanku.

Dia kemudian turun ke air dan kuikuti dia. Kuajak dia melanjutkan permainan yang tertunda di dalam air. Dia tidak mau dan mendorongku. Aku tidak memaksanya. Ketika dia mandi aku juga mandi. Sendiri-sendiri. Malamnya, dia tidur berdua setenda denganku. Kebetulan malam itu dinginnya sampai ke tulang. Meskipun kami sudah memakai pakaian hangat plus berselimutan. Ketika itu kami tidur saling berhadapan.

Aku terbangun dan pikiran gilaku muncul lagi. Kusingkirkan selimut. Kemudian perlahan-lahan kuturunkan retsliting jaketnya. Aku kaget dia ternyata hanya memakai BH di dalamnya. Dia rupanya terbangun juga dan tidak menolak ketika kulepas jaketnya.

Bahkan dia melepas jaketku sehingga kedua payudaraku yang tadi kututupi jaket sekarang sudah telanjang. Dia melentangkanku dan dihisapnya kedua payudaraku bergantian. Aku merasakan kehangatan. Mulutnya kemudian naik dan mencium bibirku sambil dia melepas BH-nya. Aku lalu meremas kedua payudaranya begitu juga dengannya. Kemudian di tidur di atasku dan berpelukan.

Kami bergulingan ke atas ke bawah sampai kami tidak merasakan kedinginan lagi bahkan berkeringat. Vaginaku mulai basah sehingga ketika dia di bawahku aku lalu duduk dan melepas retsliting celananya.

Dia mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh dan langsung dipeluknya sambil dia berkata bahwa dia tidak mau bertindak lebih jauh lagi. Aku memakluminya dan kami akhirnya tidur berpelukan sampai pagi dan tidak merasakan dingin lagi. Keesokan harinya rombongan kami pulang kembali ke kota.

Beberapa hari kemudian, aku yang tidak dapat menahan nafsu untuk bercumbu lagi datang ke tempat kostnya. Kulihat di balik kaos putih tipisnya dia tidak mengenakan BH. Kutanya kenapa dia tidak memakai BH. Dia menjawab bahwa BH-nya basah semua.

Kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku duduk mendekatinya dan kuremas kedua payudaranya. Dia mendesah yang kusambut dengan ciuman di bibirnya. Dia mendorongku dan memintaku untuk tidak kurang ajar. Aku takut dia akan menjerit dan terdengar dari luar kamar kostnya. Tapi dia kelihatanya juga kasihan padaku. Sambil dia melepas kaosnya dia mengijinkanku mencumbunya untuk yang terakhir kalinya.

Dia lalu tidur dan aku mulai melepas seluruh pakaianku. Ketika aku ingin melepas CD, dia melarangnya. Aku turuti larangannya. Kemudian kucium bibirnya sambil kuremas kedua payudaranya. Dia juga meremas kedua payudaraku dan salah satu tangannya kemudian turun ke bawah ke pantatku dan diremasnya pantatku.

Aku disuruhnya berdiri dan dia dari belakang memelukku dan tangan kirinya meremas kedua payudaraku bergantian sedangkan tangan kanannya masuk ke CD-ku. Jarinya masuk ke vaginaku yang sudah basah serta mengocok vaginaku perlahan-lahan.

Cerita Dewasa – Dia kemudian berlutut di hadapanku dan melepas CD-ku. Dijilatinya vaginaku yang sudah basah. Salah satu tanganku menekan kepalanya dan tanganku yang satunya lagi meremas kedua payudaraku sendiri bergantian.

Aku mendesah berkali-kali ketika jarinya mengocok vaginaku sambil dijilatinya cairan yang keluar dari vaginaku. Mulutnya kemudian naik ke atas dan menghisap kedua payudaraku sedangkan kedua tangannya melepas CD-nya sendiri.

Setelah itu mulutnya naik ke atas lagi dan mencium bibirku yang juga kubalas dengan jilatan lidah. Sedangkan kedua vagina kami yang basah saling menempel.

Tangannya menekan pantatku sehingga kami berpelukan sambil berciuman, berjilat-jilatan, kedua payudara dan vagina saling menempel ditambah dengan jarinya yang keluar masuk ke pantatku yang kubalas dengan jariku yang juga keluar masuk ke pantatnya. Aku tidak mengira Via akan sejauh ini. Aku menikmatinya sampai beberapa menit sampai kami terkulai lemas.

Demikian pengalamanku bercumbu dengan Via meskipun kemudian dia tidak mau lagi bercumbu denganku. Dia katanya mau hidup normal dan hanya menganggapku sebagai teman.
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Membalasnya dengan Lembut appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Sepasang Bukit Indah Dari Sahabat

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Sepasang Bukit Indah Dari Sahabat. Kebetulan aku bertemu dengan sahabatku waktu SMP jujur saja dia adalah wanita yang aku cintai tapi belum sempat aku utarakan, waktu itu kita berkesempatan untuk bertemu di sebuah toko karena cuaca hujan maka dari itu kami bertemu, kita panjang ngobrolnya sampai sampai tak terasa sudah pukul 6 malam tetapi huja masih belum reda.

Cerita Dewasa Sepasang Bukit Indah Dari Sahabat

Cerita sex sahabat, cerita hot terbaru, cerita mesum terbaru, cerita sahabat terbaru, kumpulan cerita mesum terbaru, cerita sahabat terbaru hot, cerita mesum sahabat terbaru, cerita seks terbaru, cerita kenthu sahabat terbaru

Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan.

Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.

“Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.

“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.

“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.

Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan.

Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.

“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku. Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku?

“Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya. Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar.

Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal CD-ku yang masih basah.

“Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai”, tanyaku.

“Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.

Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya. Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak CD-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok.

Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat. Dia terus memandang penisku yang memang telah berdiri.

Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah penisku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan penisku. Selanjutnya dia mencium kepala penisku, membuatku semakin kelabakan. Dia terus mencium penisku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu.

Kemudian dia berdiri dan giliranku menjilat bibirnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bibir dan lidahnya, aku lanjutkan permainan lidahku di sekitar telinganya, aku kulum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan mencium dan menjilati sekitar lehernya.

Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal BH dan CD-nya saja yang tersisa. Perlahan aku ciumi dan gigit payudara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan BH-nya.

Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati gigitan lembut bibirku. Setelah BH-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua putingnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk payudaranya.

Perlahan aku usap lembut kedua payudaranya dan aku hisap puting susunya agar mau keluar dan aku kulum lembut putingnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan. Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus menghisap kedua puting susunya secara bergantian dengan lembut.

Selanjutnya ciuman dan jilatanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan paha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Akh.. Fa.. aku nggak tahan..”, desisnya.

Mendengar itu aku semakin bersemangat menjilati paha, lutut, betis dan jemari kakinya aku kulum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku kulum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan CD-nya.

Saat CD-nya terlepas, terlihat kemaluannya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku raba daerah paha dan kemaluannya sambil kulanjutkan mengulum jari kakinya. Aku temukan klitorisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat.

Lidahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, paha dan akhirnya pada daerah sekitar kemaluan. Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kemaluannya berwarna coklat. Aku angkat kedua pahanya dan lidahku mulai menuju daerah duburnya, sesaat kemudian ke daerah vagina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah nafsuku semakin menjadi.

Aku menghisap lendir yang keluar dari vaginanya dan kukeluarkan di sekitar klitorisnya, dan klitorisnya pun aku hisap-hisap. Tanpa kuduga kedua pahanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya klitoris dan tangannya menekan kepalaku agar aku menghisap lebih dalam lagi.

Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Akh.. uh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian lidahku aku pindah ke bawah tepat pada liang vaginanya ternyata pada liang vaginanya telah keluar cukup banyak lendir yang selanjutnya kuhisap dan kutelan sampai habis.

Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan hisapanku. “Fa.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya.

Aku ditindih dan mulutnya mulai mengulum bibirku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun menghisap dan mengulum telingaku terasa geli dan hangat. Dia lanjutkan dengan menghisap puting susuku, sambil tangannya meremas-remas penisku.

Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar paha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. Lidahnyapun mulai menyapu duburku, “Okh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.

Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat lidahnya menyentuh sekitar duburku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan lidahnya di sekitar duburku, dan selanjutnya naik menuju pangkal penisku. Dia jilat pangkal penisku sampai ke ujung kepala penisku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.

Selanjutnya dia memasukkan kepala penisku ke dalam mulutnya sambil sesekali dihisap, tetapi sayang dia tidak dapat mengulum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala penisku di depan lubang vaginanya.

Aku gesek-gesekkan kepala penisku pada lubang vagina sampai aku temukan lubang yang benar untuk memasukkan penisku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan penisku agar dapat masuk ke dalam lubang vaginanya.

Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti. Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan penisku sampai pada kira-kira setengah panjang penisku Novi berteriak,

“Aakhh..”, aku menahan tekanan penisku dan aku lihat darah segar telah mengalir dari vaginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh penisku tenggelam dalam vagina yang telah banjir darah dan kutahan penisku di dalamnya.

“Sakit Vi?”, bisikku.

“Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.

Aku mulai mengayun-ayunkan penisku keluar masuk vagina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit penisku terasa agak perih.

Kira-kira 5 menit aku mengayunkan penisku dan kelihatannya Novi mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan penisku sampai suatu ketika Novi berteriak, “Akh.. oh..”. Novi memejamkan matanya dalam-dalam.

Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Ccreet..”, maniku keluar tetapi masih di dalam vaginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Fafa.. aku sayang kamu..”.

Aku tidur di atasnya tetapi penisku masih berada di dalam vagina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika penis yang lunak masuk dalam vagina.

Aku terbangun dengan tubuh masih telanjang bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Novi yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang.

Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Novi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Sepasang Bukit Indah Dari Sahabat appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Guru Agama

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Guru Agama – Pendaftaran siswa baru 20 Juli 2002. Ini merupakan kisah nyata yg kualami saat berdinas di J,dan benar-benar terjadi. Pagi itu,seperti biasa aku berangkat kerja,sebagai wakil kepala aku wajib datang pagi2 sebelum anak buahku datang. Apalagi menjelang tahun ajaran baru sekolah.

cerita-sex-guru-agama-246x300

Cerita Sex: Guru Agama

 
Setiba dikantor,setelah upacara bendera semua guru sibuk dengan aktifitasnya,kecuali guru agama. Bapak Firul rupanya kedatangan tamu,dan kemudian melapor padaku,bahwa ada tamu yang ingin memasukan anaknya sekolah di SMPku. Akhirnya kuterima tamu itu,seorang ibu muda berparas manis,kulit putih,dengan body yang sangat menarik,tinggi dan padat berisi.Melihat dari gayanya aku yakin,ibu ini termasuk yang agak lain dalam urusan seks.
Kepada ibu muda itu kujelaskan bahwa kami sudah tidak bisa menerima siswa baru,karena sudah tutup. Namun ibu itu memaksa,akhirnya terpaksa aku berunding dengan kepala sekolah,yg dengan berbagai pertimbangan,terutama karena tetangga sekolah,yatim dll,maka anaknya kami terima. Karena tidak punya uang untuk biaya sekolah maka sebelum pulang ibu itu berpesan agar besok hari Selasa jam 8an aku kerumahnya,sehubungan dengan anaknya tadi.
Keesokan harinya,dengan pertimbangan untuk membantu kesulitan ibu muda kemarin,aku kerumahnya. Sebuah rumah kecil yg rapi dan bersih,tapi rumahnya tampak sepi,setelah ke 4 kalinya aku mengetuk dan mengucap salam,pintu dibuka juga,nampak ibu itu sedang mandi rupanya, ini terlihat dari handuk yg melilit ditubuhnya dan tangan serta kakinya yg putih nampak basah.
Dia meminta maaf dan mempersilakanku masuk,lalu terburu-buru kembali ke air.
Sejenak aku terpana melihat pemandangan tadi,ibu itu nampak amat seksi,tubuhnya yg sintal nampak sangat lembut dibalut handuk setengah badan,kulitnya punggungnya yg putih amat menggoda. Namun kubuang jauh2 fikiran kotorku. Aku duduk diruang tengah yg menghubungkan kamar dengan dapur dan kamar mandi.
Tidak berapa lama ibu itu keluar,dengan rambut basah,badan masih terlilit handuk,bahunya yg putih sedikit terbuka hingga pangkal dadanya,dan dadanya yg terlilit handuk nampak begitu besar, ia sekarang tidak lagi tergopoh2 seperti tadi,dengan tersenyum manis mempersilakanku minum yg telah disiapkan sebelumnya. Lalu ia masuk kamar melewatiku,terciumlah wangi tubuhnya,dan pantatnya yg besar begitu saja lewat didepan mataku,bergoyang ke kanan kekiri.
Mataku seperti hendak copot,jantungku berdegup kencang dengan pemandangan tersebut. Beberapa saat kemudian ibu itu keluar lagi,rambutnya telah disisir,walau namapk masih basah,atsannya sudah menggunakan baju,namun dari pinggang kebawahmasih memakai handuk,dan yg membuatku bertanya2 adalah handuknya justru semakin keatas,sekarang nampak kedua pahanya yg nampak empuk dan putih semakin membuat dadaku gemuruh.
Dia kemudian duduk di kursi panjang menghadap kepadaku,pahanya nampak seolah sengaja dipertontonkan kepadaku,semakin membuatku rikuh. Jantungku semakin tidak karuan,tapi nampaknya dia tenang2 saja dan sambil,merapikan baju ia bicara .
“ Maaf pak,agak kurang sopan,mmmhh..bapak Sali mana “ tanyanya sederhana.
“ Ciamis,” jawabku singkat.
“ Maaf lho pak,udah menikah ?” tanyanya lagi.
“ Udah,punya anak 1 “ jawabku.
“ Oohhh…..gini pak. Maaf sebelumnya,saya gak punya biaya untuk anak saya,gimana ya pak,saya gak enak sama bapak dan bapak kepala sekolah ?“ katnya membuka pokok maslah sambil tanganya terlihat sibuk membenahi Bhnya.
Aku jadi gak enak,namun tidak tahu harus berbuat apa,menegurnya takut dia malu,tidak ditegur aku yg bingung.
“ Gini bu,setelah kita bicarakan kemarin dengan pak kepala,kami sepakat untuk membantu ibu tanpa mengeluarkan biaya,karena ibu tetangga dan konon kabarnya putra ibu anak yatim,begitu kan bu ?” Tanyaku.
“ Ia pak,sudah sejak SD bapaknya meninggal,terpaksa saya yg kerja,tapi maaf pak,anaknya sekarang masih dijakarta “ jawabnya sambil menggeser kakinya semakin terbuka,nampak kedua pangkal pahanya semakin jelas dimataku.
Aku pura-pura tidak melihatnya walau darahku semakin deras mengalir ditubuhku,nafasku terasa sesak.
“ O gitu,Jadi ibu kerja dimana?” tanyaku smabil menenangkan diri.
“ Dijakarta,karyawan pabrik pak,ya daripada gak kerja,O ia panggil saya Tari pak,kayanya belum ibu2 banget ya “ balasnya sambil tersenyum manis.
“ O ia,saya Diros “ kataku membalas tersenyum.
Tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan duduk di kursi sebelahku,sambil membelakang ia berkata “ Pak,maaf banget,tolong kancing Bh saya gak masuk2,bisa gak dibantu “ katanya tanpa menengok.
Aku tak menduga akan seperti itu,dadku semakin bergemuruh,menolak gak enak,gak menolak juga gak enak,maka dengan gemetar aku mengahadapi punggungnya,dan ia mengangkat bajunya,nampaklah pinggangnya yg montok dan putih mulus,terlihat amat empuk,punggungya yg lebar dan juga montok sangat mulus,dengan jakun turun naik aku pegang tali Bhnya,dan berusaha mengikatkan kancingnya,namun agak sulit,nafasku mulai tak teratur. Dengan tenag tari berbalik dan sambil tersenyum,matanya menatap mataku dalam2,lalu ia pergi ke kamar.
“ Pak,ngobrolnya disini aja yuk,gak apa2 gak ada orang kok,lagian kan Cuma ngobrol “ katanya dari kamar.
Aku semakin bingung,apa yg harus kulakukan,semantara darahku sudah mendidih,kepalaku sudah tak lagi normal,selangkanganku terasa panas.
Dalam keadaan bingung aku menurut,nampak dikamar Tari sedang mangganti handuk dengan baju bawahannya,walau telah tertutup baju,namun nampak sekali pinggulnya yg besar sangat seksi dimataku.
“ Duduk pak,” katnya mempersilakanku duduk.
Seperti kerbau aku mengikuti perintahnya duduk di pinggiran tampat tidur. Ketika Tari menarik dan memeluku,aku seperti disengat ribuan watt listrik,tubuhku seperti terbakar hebat,dadaku bergetar,dan nafasku benar2 seperti habis berlari ribuan kilometer.
“ Pak,saya udah bapak tolong,nah sekarang saya membantu bapak,” kata Tari sambil memeluk dan menciumiku ganas sekali,aku cuma melongo,tanpa tahu harus bagaimana,hingga tersentak ketika sadar,Tiara sudah telanjang bulat,tubuhnya yg putih terpampang didepan mataku,matanya terlihat sayu penuh berahi,dadanya yg putih amat besar dan masih membukit,berayun2 dalam elusan2 tangannya,perutnya yg bersih montok sangat merangsang,sementara dipangkal pahanya yg putih nampak seonggok bulu2 memenuhi bukit kecil yg menggunduk disela pahanya,pangkal pahanya yg besar dan montok telah terbuka lebar,semua menanti reaksiku.
Sebagai manusia biasa,dihadapkan hal seperti itu otakku buntu,namun terlintas rasa takutku,bahwa ini sebuah jebakan untuk ku,aku kuatir ini tipuan untuk menjerumuskanku. Maka seketika akal sehatku kembali,dan dengan terengah2 aku buru2 keluar,pamitan. Tiara mengejarku,dan memluk tubuhku dari belakang,nyerrr ..darahku berdesir,ketika payudaranya yg dingin dan empuk menyentuh punggungku,sementara terasa gundukan bawah perutnya menekan pantatku..lututku terasa lemas….tapi aku berusaha bertahan.
“ Jangan sekarang….hhhhh….” kilahku,” nanti kita cari waktu.” Lalu tergopoh2 kupakai sepatuku meninggalkan Tiara yg melongo melihat kepergianku.
Setiba disekolah,nafsuku masih menggebu,aku gak lagi konsen, maka terpaksa aku ke WC guru,membuka celanaku,sambil membayangkan yg baru terjadi,dengan nafas memburu kukocok kemaluanku dengan sabun yg ada disana,ooohhh…nikmat sekali membayangkan airmaniku keluar ditubuh putih mulus tiara. Muncratlah air maniku di WC itu.
Setelah keluar,aku masih panas dingin,lalu menemui kepala dan ngobrol dengan pak Idhar kepala sekolahku tentang kejadian barusan,pak Idhar cuma tersenyum,sambil menepuk 2 pundak ku, “ Pa Diros,Pa Diros,…bersyukurlah,bapak terbebas dari godaan syetan “ katanya bijak.
Esoknya,aku ketemu dengan pak Firul,kamipun ngobrol,ketika pembicaraan sampai pada hal itu,dia nampak antusias.
“ Bapak gak mau,rumahnya dimana,emang gak ada siapa2” tanyanya nyerocos.
“ Ya nggaklah pak,saya masih eling,kenapa pak ?” tanyaku heran.
“ Nggak,Tanya aja “ jawabnya sambil tersenyum.
Menjelang istirahat,aku ada keperluan berhubungan dengan kegiatan kesiswaan menjelang MOS,tapi ketika pak Firul dicari tidak ada,seorang Suanta,penjaga sekolah mengatakan pak Firul ke kampung sebelah,aku jadi curiga..jangan2….!!!
Maka aku segera pergi kesana,nampak rumah bu Tari sepi2 saja,ketika kuketuk tak ada yg menyahut,maka kucoba mendorong pintu itu,ternyata tidak dikunci,aku melongok kedalam,namun juga sepi,kucoba masuk dengan hati2,nampaklah sebuah sepatu yg kukenal,sepatu pak Firul….
Maka perhatian kualihkan ke kamar.dan samar2 terdengar suara2 merintih dikamar,jantungku berdebar..kucoba mengintip dari lubang pintu…Astaga pak firul dan Tari nampak sedang berkutat dan sama2 telanjang.
Karena pandanganku kurang jelas,maka kutarik kursi kedepan pintu,dan dari atas pintu kamar jelaslah semuanya….
Aku tak tahu apa yg harus kulakukan,melaporkan kejadian itu atau…mengintipnya..namun setan benar2 menutup hatiku. Aku mengunci pintu luar,lalu meliahat kedapur dan ruang depan,semua terkunci dan tidak ada siapa2…
Maka dengan berdebar,aku naik kekursi….Tari nampak sedang tidur telentang..kedua kakiknya rebuka lebar2..dan dengkulnya diangkat keatas dipegang kedua tanganya merapat ker payudaranya…sementara Firul tengah tertelungkup..kepalanya berada diselangkangan Tari menjilat2 kemaluan Tari…
“ OOOhhhh…ssssshhh…terussss…terusss….” Tari merintih rintih…pantatnya digoyang2kan menyambut jilatan firul.
Firul mengangkat kepalanya,lalu kedua tangannya memnguakan paha Tari semakin lebar,nampaklah vagina tari yg basah kuyup,bibir kemaluanya sedikit menggelambir kiri kanan,nampak panjang saat ditarik2 dan dimainin firul…kelentit tari nampak semakin besar..dan lobang kemaluannya yg amat merah telah benar2 terbuka….tiba2…firul menguakan pantat tari,jarinya nampak mencari2 sesuatu…yg menjadi sasaran firul adala lubang dubur tari,dikorek2nya dubur tari dengan lembut..dan dengan terburu2,firul kemudian mencucuk2kan lidahnya kedubur tari,nampak tari blingsatan,semakin mengerang2 tidak keruan
“ OOOOuuhkkkk…ssssshhhh…enak banggghhettthhh…ssshhhh…” rintihnya…Firul semakinganas menjilat 2 dubur tari,sesekali kelentit tari jadi sasaran,hingga suatu ketika jari kiri Firul nampak menekan dubur tari,dan sedikit demi sedikit memasuki dubur tari,sementara jari kanan Firul memasuki kemaluan Tari,sedangkan lidahnya,tak henti2 menjilat2 vagina dan kelentit Tari.
Semula ketika jari Firul memasuki duburnya,kufikir Tari akan menolak dan memarahi Firul,namun diluar dugaan,Tari semakin menakan2 pantatnya,menyambut semua tekanan di vagina dan duburnya…
“ OOOhhhkkk….terrrrusss…ooohh….” lenguhnya tak henti2. nafsuku sudah tak terbendung lagi…maka dengan nafas memburu tertahan,aku membuka celanaku,dan mencari sabun di WC,namun aku Cuma menemukan shampoo..segera kubawa dan kembali ke kursi. Pemandangan dikamar sudah berubah.
Sekarang Tari diatas Firul,dengan posisi 69,pantat Tri yg besar benar2 menghadap kearahku,dibawahnya Firul sibuk menghisap dan menjilat kemaluan Tari,sementara kemaluannya menyerbu keluar masuk dimulut Tari,aku semakin lemas..darahku benar2 mendidih…
“ SSSShhhh….ooohhh..ssshhh…” Tari mengerang berulang.
Firul kemudian berbalik dan Tari masih diatasnya,nampak mengarahkan kemaluan Firul kedalam kemaluanya…aku harap2 cemas diluar,dan ketika kemaluan Firul tepat di tengah vagina Tari,Tari menekannya blessshh…masuklah kemaluan itu sepenuhnya kedalam kemaluan Tari.Tari langsung mengelosoh diatas tubuh Firul,sementara dari mulut mereka keluar keluhan bersamaaan.
“ Oooouhhhkkkhhh…..”
Aku terus mengocok kemaluanku,terasa nikmat sekali,apalagi nampak lubang dubur Tari yg kuncup mekar tiap Tari menekan atau menarik pantatnya,aku terasa seolah ditarik tarik untuk memasuki lubang dubur yg memerah itu.
Tangan Firul tak tinggal diam,yg kiri nampak meremas2 pantat tTari yg membungkah besar,sedang tangan kananya kembali mencari2 lubang dubur Tari,lalu ketika jarinya menemukan ygdicarinya,dicelupkannya telunjuknya didubur Tari,aku yg memperhatikan sambil mengocok kemaluanku,merasa bahwa kem,aluankulah yg memasuki dubur itu….Ooooh nikmatnya.
Tari nampak menikmati ransangan hebat di kedua lubang miliknya,rintihanya semakin menjadi2,sementara kepalanya oleng kekiri dan kekanan sambil tengadah dengan mulut terbuka yg tak henti mendesisi2 sepereti orang kepedasan.
Tak berapa lama,tari semakin mempercepat gerakanya,nafasnya semakin memburu,sementara lenguhannya semakin keras dan cepat…
“ OOOOuuh…ssshhh.oooohhh…” pantatnya menyembul2 dalam gerakanya yg semakin menggila,hingga suatu ketika,tubuhnya seolah tersentak,punggungnya melengkung,sementara pantatnya terlihat menekan kuat2 kerah kemaluan Firul,sekujur tubuhnya menegang seolah olah sedang sekarat…
“ OOOouuhhhhhhhkkkkhhhhhhhh….akkku kkkhhhlluaaarrrr…””” erangnya meracau sambil menggigit bibir Firul kuat2…lalu tubuhnya ambruk diatas tubuh Firul. Tari telah mencapai orgasmenya yg pertama.
Firul nampak tenang2 saja,sambil tersenyum ia bangun,dan menunggingkan Tari,dan Tari menurut saja,lalu kemaluannya diarahkan kearah kemaluan Tari,sementara tanganya merengkuh payudara Tari yg menggantung besar,dan sekali tekan blessshhh…kemaluan Firul kembali menghantam kemaluan Tari dari belakang,kembali meraka melenguh bersamaan ,Tari nampak mendongak menerima hantaman Firul,lalu suara desissan seperti orang kepedasan keluar dari mulutnya berulang ulang…rupanya Tari masih menikmati sisa kenikmatan yg tadi,Firul semakin asik mengeluar masukan kemaluannya,hingga nampak busa2 putih menetes dari pinggir2 kemaluan Tari,mungkin sisa2 orgasme Tari yg tadi.
Aku semakin nikmat mengocok2 kemaluanku,dan jujur saja,sebenarnya aku hampir memuncratkan maniku ketika Tari orgasme tadi,tapi aku masih penasaran,sehingga berusaha menahanya walau terasa sudah diubun2…
Tiba2 Firul mengeluarkan kemaluannya,sementara tangan kannannya sibuk menjangkau klitoris Tari dan mengocok2nya..nampak firul setengah duduk,mulutnya kemudian menjilat2 dubur Tari,tangan kirinya menyusupkan jarinya sedikit2 ke lubang dubur Tari,dan diluar dugaanku,Tari semakin menunggingkan pantatnya,sementara mulutnya mendesis desis seperti ular…
“ SSSShhhh….oooohhhkkkk….terusss…oooohhhhkkkhh…” desisnya berulang2.
“ Firul kembali berjongkok,dan mengarahkan kemaluannya persis ke lubang dubur Tari,lalu menakannya sedikit,menariknya lagi,menakan sedikit hingga setengah kepalanya masuk,mengeluarkanya lagi,begitu seterusnya.
Efeknya luar biasa,Tari nampak nafsunya bangkit stinggi2nya…nafasnya benar2 memburu,pantatnya semakin tinggi menungging..sementara lubang duburnya nampak semakin merah dan mulai membesar kuncup mekar..dengan nafas memburu,Firul kembali mengarahkan kemaluanya ke lubang dubur Tari..dan dengan sekali tekan blessshhh…masuklah kemaluan Frul memenuhi dubur Tari.
Tari merasakan sensasi yg luar biasa diduburnya,duburnya terasa panas,penuh terganjal dan seperti mau beol,namun terasa hangat kemaluan Firul dan nikmatnya ketika keluar masuk membuat nafsunya semakin tinggi..
“ Oooohhh…terusss…terussshhh…ooohhkkk…” erangnya
Firul nampak terhentak dan diam sejenak,ketika mersakan tubuhnya melayang terbang,tubuhnya terguncang guncang menahan nikmat yg melanda kemaluannya,terasa terjepit sangat kuat oleh dubur Tari,dinding2 dubur Tari mengunci ketat setiap dia menarik dan mendorong kemaluannya…Firul membeliak2 marasakan kenikmatan yg tiada taranya…
Aku yg tidak menduga, tak lagi kuat menahan diri,kemaluanku hampir menumpahkan air mani…terasa nikmat sekali setiap kocokan tanganku dikepala kemaluanku,seolah2 dubur Tari yg memilin2 kemaluanku…namun aku masih berusaha menahannya…
Dikamar Tari nampak mempercepat gerakan pantatnya mundur maju,menyambut setiap sodokan dan hujaman Fairul di duburnya, mulutnya semakin mendesis2,
“ OOOhkkk….sssshhhh….oooohhhh….” rintihnya, dan sungguh ajaib,suatu ketika,Tari nampak mendorong pantatnya kebelakang kuat2 tubuhnya melengkung2 ketas kebawah,sementara duburnya tetap tertancap kemaluan Firul seteguh2nya dari mulutnya keluar geraman seperti orang sekarat…
“ Heuuuueuuueuhhhhkkkkhhh….!” Matanya nampak mendelik2,lalu mengejang kembali seperti tadi,rupanya Tari telah memncapai orgesmenya yg kedua.
Dan pada saat yg sama,rupanya Firul tidak sanggup lagi menahan dirinya,Firulpun menekan kuat2 kemaluanya ke dubur Tari,sehingga firul merasa seolah2 kemaluannya menancap ke dasar dubur Tari,tubuhnya melengkung mendekap tubuh Tari erat2,gerakannya terhenti seketika,menikmati kedutan2 du ujung kemaluanya…nikmat tak terhingga…
“ Hooooouuuhhhkkkkhhh…akkkhu keluarrrr “ ucapnya parau,dan muncratlah airmaninya memenuhi lubang dubur Tari,Tari merasakan nikmatnya semburan2 air mani Firul di duburnya,terasa hangat menyembur2 dinding2 duburnya. Vagina dan dubur Tari terasa mengedut2,menimbulkan gerakan mencengkram2 di vagina dan duburnya,hal itu membuat Firul semakin mengeluh2 kenikmatan..lalu keduanya tergeletak lesu dikasur.
Ketika Tari melengkungkan tubuhnya berulang2,aku tak bisa menahan diri lagi,badanku mengejang,dan kemaluanku tarasa semakin nikmat,seluruh darahku seolah2 terkumpul diujung kemaluanku,dan menyemprot2 menjadi air mani yg sangat banyak,lalu mengedut ngedut menyisakan nikmat yg sangat..dan akupun mengeluarkan air mani sambil menjerit lirih tertahan.. “ OOOOOuuuhhh….”
Buru2 aku pakai celanaku,kursi kurapikan lagi,sampho kusimpan dimeja,dan segera keluar,diluar tangaku kubersihkan dengan daun yg ada disekitar,stelah terasa bersih,dan memeriksa celanaku juga bersih,aku mengetuk pintu.
Setelah agak lama,keluarlah Tari,nampak agak lusuh dan berkeringat,kulitnya yg putih nampak kemerah2an karena lelah.
“ Maaf bu,saya ada perlu,boleh masuk ?” tanyaku pura2 tidak tahu apa2.
“ Oh..,eh..iya pak,silahkan !” katanya gugup.
Lalu aku masuk,dan setelah duduk aku perhatikan ia nampak gelisah.
“ Gini bu,jangan kuatir,sya mencari Pak Firul,tadi saya lihat masuk kesini,bisa dipanggilkan bu ?” kataku kemudian.
Dia nampak bingung dan kikuk “ Ehh..eee…iaya…ehh…ooo aada “ Katanya terbata bata.
“ Ya udah,gak apa2 tolong dipanggil ya Bu “ kataku menenangkan.
Tak lama Pak Firul keluar,sambil cengar cengir,lalu mendekatiku,dia bebisik,
“ Maaf pak,saya memanfaatkan,sayang pak “ katanya menyebalkan.
Aku Cuma tersenyum sambil berkata “ Ini pak,ada keperluan untuk MOS,tolong segera dilaksanakan,gimana bisa ?”
“ Ia,bisa pak,” katanya,masih cengar cengir kaya kambing.
“ Baik pak,saya tunggu laporanya,jangan lupa cuci dulu pak “ kataku menyindir. Nampak Tari memerah mukanya,lalu menghampiriku
“ Abis bapak gak mau.tadi Bapak ini katanya suruhan bapak ,ya udah..,bapak nanti kesini ya saya tunggu awas lho
“ Katanya masih berbisik. Aku cuma tersenyum dan segera pamit. Pa Firul mengoikutiku sambil tetap cengar cengir seperti kuda. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Guru Agama appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Menikmati tubuh Kakak iparku

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Menikmati tubuh Kakak iparku – Aku punya seorang kakak ipar, Ery Puspadewi namanya. Usianya sudah 36 tahun, lebih tua 5 tahun dari istriku. Mbak Ery, begitu aku memanggilnya, sudah menikah dengan 2 anak. Berbeda dengan istriku yang cenderung kurus, Mbak Ery berbody montok dengan dada dan pantat yang lebih besar dibanding istriku.

cerita-sex-skandal-dengan-kakak-tiriku-300x300

Cerita Sex: Menikmati tubuh Kakak iparku

 
Rumah Mbak Ery tidak terlalu jauh dengan rumahku sehingga aku dan istriku sering berkunjung dan juga sebaliknya. Tapi aku lebih suka berkunjung ke rumahnya, karena di rumahnya, Mbak Ery biasa memakai pakaian rumah yang santai bahkan cenderung terbuka. Pernah suatu pagi aku berkunjung, dia baru saja bangun tidur dan mengenakan daster tipis tembus pandang yang menampakkan buah dada besarnya tanpa bra.
Pernah juga aku suatu waktu Mbak Ery dengan santainya keluar kamar mandi dengan lilitan handuk dan tiba-tiba handuk itu melorot sehingga aku terpana melihat tubuh montoknya yang bugil. Sayang waktu itu ada istriku sehingga aku berlagak buang muka.
Suatu pagi di hari Minggu, aku diminta istriku mengantarkan makanan yang dibuatnya untuk keponakannya, anak-anak Mbak Ery. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Ery, kali ini sendirian saja. Dan satu hal yang membuatku semangat adalah fakta bahwa suami Mbak Ery sedang tidak ada di rumah.
Sampai di rumah Mbak Ery, semua masih tidur sehingga yang membukakan pintu adalah pembantunya. Aku masuk ke dalam rumah dan setelah yakin si pembantu naik ke kamarnya di atas, aku mulai bergerilya.
Dengan perlahan aku membuka pintu kamar Mbak Ery, dan seperti sudah kuduga, Mbak Ery tidur dengan daster tipisnya yang bagian bawahnya sudah tersingkap hingga paha dan celana dalam warna hitamnya. Aku meneguk ludah dan langsung konak melihat paha montok yang putih mulus itu, apalagi lengkap dengan CD hitam yang kontras dengan kulit putihnya.
Pagi itu aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk bisa menjajal tubuh montok kakak iparku. Tekadku sudah bulat untuk menikmati setiap lekukan tubuhnya. Setelah puas melihat pemandangan di kamar, aku kemudian menuju meja makan di mana kulihat dua gelas teh manis sudah terhidang, satu untukku dan satunya pasti untuk Mbak Ery. Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Ery. Aku berharap wanita itu akan dipenuhi birahi sehingga tidak menolak untuk aku sentuh.
Dewi keberuntungan memang sedang memihakku pagi itu. Tak berapa lama, Mbak Ery bangun dan seperti biasa, dengan santainya dia berjalan keluar kamar masih dengan daster minim itu yang membuatku semakin tergila-gila.
“Eh, ada Farhan, udah lama?”, sapanya dengan suara serak yang terdengar seksi, seseksi tubuhnya.
“Baru mbak, antar makanan buatan Rina”, jawabku sambil melihat dengan jelas buah dada besarnya yang no-bra itu.
Mbak Ery memang sangat cuek, dia tidak memperdulikan mataku yang nakal memandangi buah dadanya yang menggelantung di balik daster tipisnya. Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Menurut teori, dalam waktu 5 sampai 10 menit ke depan, hormon progesteron Mbak Ery akan meningkat dan ia akan terbakar nafsu birahi.
Setelah minum teh, Mbak Ery masuk ke kamar mandi untuk cuci muka, pipis dan pastinya cuci meki lah, he3x…
Keluar dari kamar mandi, wajah Mbak Ery memang sudah lebih segar. Masih dengan daster tipis yang memberikan informasi maksimal itu, dia memanggil pembantunya dan menyuruh ke pasar. Wah, tambah perfect deh, pikirku.
Setelah sedikit beraktivitas di ruang makan, ia kembali ke kamar. Pasti dia akan ganti baju pikirku. Dengan perlahan aku mengikuti di belakangnya. Dan benar juga seperti dugaanku, Mbak Ery tidak menutup dengan baik pintu kamarnya. Dia begitu cuek atau sengaja memberikanku kesempatan mengintipnya berganti baju.
Penisku semakin mengeras melihat Mbak Ery menanggalkan dasternya dan … oh, rupanya obat perangsangku sudah mulai bekerja. Mbak Ery tampak gelisah lalu mengusap-usap selangkangannya dengan tangan. Aku seperti diberi berkah pagi itu, Mbak Ery benar2x seperti terangsang hebat. Dia dengan sedikit terburu-buru melepas CD hitamnya sehingga kini ia benar2x bugil di kamar. Kemudian kulihat ia mengusap-usap bagian meki dan sekitarnya dengan tangan. Wah… tak akan kubiarkan dia melakukan masturbasi.
Dengan semangat 45 dan penuh percaya diri, aku membuka celanaku dan membiarkan penisku yang sudah konak dari tadi mengacung bebas.
Walau dengan sedikit canggung, aku beranikan diri membuka pintu kamarnya.
“Farhan… kamu…”, Mbak Ery menjerit melihat aku masuk ke kamarnya sementara dia sedang bugil dan lebih kaget lagi melihat aku tanpa celana dan mengacungkan penis ke arahnya.
“Daripada pakai tangan, pakai ini aja Mbak…”, pintaku seraya memegang batang penisku.
“Gila kamu, jangan kurang ajar”, sergahnya ketika aku mendekati tubuh bugilnya.
Mbak Ery menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku.
Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu!”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya.
Aku sudah merasa di atas angin. Mbak Ery hanya bersumpah serapah, namun tubuhnya seperti pasrah. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “kurang ajar” dan “gila kamu”, namun aku merasa yakin dia menikmatinya.
Dugaanku betul, Mbak Ery akhirnya dengan malu2x memegang batang penisku.
“Besar banget punya kamu Farhan”, serunya.
“Pingin masuk memek Mbak tuh…” jawabku.
Mbak Ery tersenyum manja,”Gila kamu!”
“Iya mbak, saya memang tergila-gila pada Mbak”, rayuku sambil terus memilin puting susunya yang sudah mengeras.
Mbak Ery semakin relaks dan pasrah. Kini dengan sangat mudah aku bisa meraih daerah selangkangannya yang berbulu tipis dan mulai meraba-raba vaginanya yang ternyata sudah becek.
“Kaya’nya memeknya udah minta nih Mbak”, kataku.
“Gila kamu!”, entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kata itu pagi ini.
“Nungging Mbak, saya masukin dari belakang”, pintaku untuk doggy style.
Mbak Ery masih dengan sumpah serapah menuruti kemauanku. Kini pantat bahenolnya terpampang di hadapanku, pantat yang selama ini aku impikan itu akhirnya bisa kuraih dan kuremas-remas.
Dengan perlahan, aku memasukkan batang penisku ke dalam liang vaginanya. Tidak sulit tentu saja, maklum sudah punya dua anak dan memang sudah becek pula.
Maka adegan selanjutnya sudah bisa ditebak, Mbak Ery yang sudah terbakar birahi tentu saja orgasme lebih dulu akibat pompa penisku pada vaginanya.
Namun sekali lagi, pagi itu memang milikku. Meskipun sudah orgasmu, kakak iparku yang montok itu tetap penuh birahi meladeni permainanku sampai akhirnya kami merasakan orgasme secara bersama. Nikmatnya luar biasaaaa….
“Sembarangan kamu numpahin sperma di memekku ya Farhan…”, jeritnya ketika aku memuncratkan spermaku ke dalam rahimnya.
“Habis memek Mbak enak sih….”, seruku di telinganya. Kakak iparku hanya melejat-lejat menikmati orgasmenya juga.
Selesai orgasme, seperti sepasang kekasih, kami berciuman.
“Kamu memang gila Farhan, awas… jangan bilang siapa2x ya!”, serunya perlahan.
“Ya iyalah Mbak, masa’ mau cerita-cerita..”, candaku. Dia pun tertawa lepas.
“Kapan-kapan lagi ya Mbak…”, pintaku.
“Gila… kamu gila…” jeritnya sambil berjalan ke kamar mandi.
Aku memandang tubuh montok kakak iparku dengan senyum puas. Akhirnya tubuh impianku itu kunikmati juga.
Dan kisah selanjutnya tentu juga mudah ditebak. Setiap ada kesempatan, kami berdua mengulanginya lagi, tidak hanya di rumahnya, tapi juga di rumahku dan kadang2x untuk selingan kami janjian di luar rumah, main di mobil, pokoknya seruuuu. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Menikmati tubuh Kakak iparku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex: Wanita hyper Kesepian

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Wanita Hyper Kesepian – Kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu tepatnya 02/16/01 pada saat saya sedang sangat horny dengan pelukan dari seorang pria. Entah mengapa, sejak SMP saya mempunyai libido yang sangat besar, saya tidak pernah puas dengan sex yang telah saya lakukan.

cerita-sex-cewek-cantik-yang-kesepian-300x225

Cerita Sex: Wanita hyper Kesepian

 
Saya sering melakukan hubungan sex dengan pacar saya, William. Saya melakukan setiap kami bertemu, tetapi sekarang rasanya tidak mungkin untuk memuaskan nafsu seks saya andai saya hanya terpaku pada dia sebab dia sekarang berada di Hawai, sedangkan saya ada di Inggris.
Beberapa kali saya memuaskan nafsu saya sendiri dengan vibrator yang saya miliki selama ini. Untuk pembaca ketahui, saya telah mempunyai vibrator 2 buah dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Sengaja saya tulis ini dalam bahasa Indonesia, sebab saya sungguh tidak ingin berkesan sombong apabila saya menulis ini dalam bahasa Inggris, dan maafkan saya apabila cerita saya ini tidak seperti cerita yang ada di dalam situs ini selama ini, saya akui jujur bahwa saya tidak pandai untuk menggambarkan apa yang saya rasakan dalam berhubungan sex demikian pula pada lawan jenis saya. Maafkan pula bahwa saya tidak dapat menggambarkan seberapa besar atau panjang kemaluan lawan jenis saya.
Begini ceritanya, beberapa hari yang lalu, saat saya sangat horny untuk melakukan hubungan sex, saya mencoba untuk melakukannya dengan vibrator yang telah saya miliki, namun pada saat saya sedang melakukan itu, saya merasa bosan dengan apa yang sedang saya lakukan pada saat itu, sehingga saya putuskan untuk menghentikannya. Sejenak saya berpikir, apa yang harus saya lakukan. Entah berapa lama saya berpikir, tiba-tiba muncul ide untuk menelpon Raymond (teman setanah air), dan saya mengatakan pada dia bahwa saya sedang horny.
Pembaca, saya berani mengatakan ini pada Raymond sebab selain penisnya cukup besar dan dia pun cukup hebat dalam berhubungan seks, saya dan dia sepakat bahwa kami saling mengisi layaknya suami istri, kesepakatan ini kami sepakati sejak hubungan seks kami yang pertama kali, entah kapan saya tidak ingat dengan pasti. Saya dan Raymond telah beberapa kali melakukan hubungan seks. Kami tidak memiliki komitmen apapun, maksudnya, Raymond tetap hidup bebas dan saya pun tetap hidup bebas, kami tidak berkomitmen bahwa kami berstatus pacaran.
Singkat cerita, akhirnya Raymond datang ke flat saya, waktu itu pukul 17:45 menit, ia lebih cepat 15 menit dari janjinya sendiri. Pada saat dia datang, dia masuk begitu saja seperti yang biasa dia lakukan. Dia langsung duduk di sofa dsn menonton TV yang sudah saya nyalakan sebelumnya. Setelah menutup pintu dan mengambil dua red wine glasses serta satu botol red wine Aussie (Souvinon ’97) yang isinya kurang lebih setengah, saya duduk di samping Raymond.
Raymond begitu dingin, tidak seperti biasanya, kami sempat saling berdiam dengan seribu bahasa, hingga akhirnya dia mulai membuka pembicaraan dan mengatakan pada saya bahwa sesungguhnya dia sedang malas untuk melakukan hubungan seks. Saya katakan sekali lagi sama dia bahwa saya sedang horny dan saya benar-benar ingin berhubungan seks sambil merangkulnya dan mengesun pipi kirinya.
“Mond, sorry ya kalo kamu sedang ngga horny tetapi aku sekarang bener-bener lagi pengeenn.. dech” kata saya pada dia.
“Tolong ya, pleasee..” lanjut saya.
Tanpa dikomando olehnya, saya beranjak dari tempat duduk, lalu menyalakan video VHS saya untuk menayangkan blue film. Entah berapa lama, dia tetap pada sikapnya, dia bersikap begitu dingin, dia hanya mengubah tempat duduknya dan sesekali menuang red wine, lalu menuangnya pada gelasnya dan meminumnya beberapa teguk. Hingga pada akhirnya, nafsu seks saya sendiri semakin menggebu-gebu dengan ditambahnya visualisasi yang ditampilkan pada TV saya sendiri.
Saya memperhatikan Raymond, saya lihat wajahnya, saya lihat sorot matanya, dan saya pun melihat kemaluannya yang masih terbungkus dengan blue jeans. Tampaknya dia mulai terangsang dengan apa yang sedang dia lihat, terlihat dari penisnya yang mulai mengeras dan rasanya mau keluar dari celana jeansnya itu.
Semakin dahsyatnya nafsu saya hingga akhirnya saya pun memulai untuk melakukan hubungan seks dengannya. Pertama-tama saya sun dengan lembut pipi kirinya dan saya raba penisnya, saya elus, dan sesekali sedikit saya remas. Saya tidak lama melakukan hal itu, sebab Raymond membalasnya dengan membuka celana jeansnya, lalu membuka resletingnya. Saya tahu apa yang dia inginkan. Saya pun membantunya untuk membukakan jeans itu sebab Raymond agak sulit dengan posisinya sambil duduk, saya bantu menurunkan celana jeans serta celana dalamnya yang berwarna coklat.
Setelah dia menanggalkan celananya, saya langsung berjongkok di depannya lalu saya pun langsung menggenggam penisnya dan langsung saya jilat, kulum serta kocok dengan lembut. Sungguh saya sudah tidak bisa menahan gejolak yang ada di dalam diri saya, saya benar-benar menikmati apa yang sedang saya lakukan, saya benar-benar bisa ikut merasakan seperti yang sedang dirasakan oleh Raymond.
Saya kulum penisnya, sesekali saya jilat pada ujungnya sedangkan tangan kanan saya, menaik-turunkan kulit penisnya dengan lembut, saya pun sesekali memasukkan salah satu jari saya pada lubang duburnya. Sambil saya kulum, sesekali saya lihat wajahnya, dia tampak menikmati kuluman serta hisapan saya. Dia memejamkan mata dan sesekali mendesah pelan.
Dia sesekali memegang kepala saya sambil mendesah kenikmatan. Dia sesekali melihat apa yang sedang saya lakukan sambil berusaha menjamah payudara saya yang masih terbungkus dengan pakaian saya dan bra di dalamnya. Dia pun tampak sesekali bergetar. Sungguh saya tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, saya senang dengan reaksinya atas apa yang saya lakukan terhadap dia. Beberapa kali saya merasakan rasa asin dari beberapa hisapan saya, hingga akhirnya penis yang sedang saya kulum itu sangat keras dan berada pada posisi puncaknya. Saya tersenyum melihat apa yang saya lihat, sebab metode yang baru dan sedang saya lakukan membuahkan hasil.
Entah berapa lama saya mengulum penisnya, dan akhirnya saya pun menyudahinya. Saya berdiri dan melepaskan semua pakaian yang ada di tubuh saya, Raymond pun membuka kemejanya yang bercorak kotak-kotak, lalu duduk kembali pada posisinya semula. Tampak payudara saya dan kulit saya yang putih serta bulu yang tumbuh halus di daerah atas kemaluan saya. Untuk pembaca ketahui, saya memiliki ukuran 34B-28-38 dengan postur tinggi 169-170 cm. Setelah saya melepas semua pakaian saya, saya lalu berdiri di atas sofa, saya arahkan kemaluan saya pada wajah Raymond.
Rasanya Roymond tahu apa yang saya inginkan, dia pun langsung memegang kemaluan saya dengan tangan kirinya, lalu saya angkat kaki kiri saya hingga akhirnya kemaluan saya tepat berada di depan wajah Raymond. Dia hisap, dia jilat dan dia mainkan klitoris saya, juga dimasukkannya salah satu jarinya pada vagina saya. Saya begitu menikmati permainan Raymond dengan sesekali mendesah. Sungguh hebat permainan tangan dan lidahnya pada kemaluan saya hingga saya pun mengoyang-goyangkan kecil pinggul saya ke kiri dan ke kanan .
Saya pun tidak tahu persis berapa lama saya melakukan hal ini, hingga akhirnya saya mengangkat tubuh saya hingga menjauhkan kemaluan saya pada wajah Raymond. Saya pun menarik Raymond untuk berdiri, dan saya turun dari sofa yang barusan saya naiki. Sambil berpaling, membelakangi Raymond, saya menarik tangannya menuju salah satu sudut flat saya yang ada jendelanya dan telah saya buka sedikit jendela tersebut. Setelah membelakangi tubuh Raymond sehingga saya menghadap keluar, namun saya tetap memegang penisnya, saya arahkan penis itu pada vagina saya, sedang tangan kanan saya memegang salah satu bagian dari jendela.
Ooh.. rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata pada saat senjata itu masuk dalam liang surga saya, saya begitu bergejolak, nafsu seks saya semakin memburu, nafas dan detak jantung saya sudah tidak beraturan. Saya maju mundurkan pantat saya dengan sesekali menggoyangkan ke kiri atau ke kanan atau memutar-mutar kecil pinggul saya, demikian pula yang dilakukan oleh Raymond, dia maju mundurkan kemaluannya sehingga terdengar suara dari gesekan antara pantat saya dengan daerah perutnya Sungguh, sekali lagi saya katakan bahwa saya benar-benar menikmati apa yang sedang saya lakukan, saya benar-benar menikmati hubungan seks yang sedang terjadi pada saya saat itu.
Beberapa kali saya dan Raymond mendesah karena tidak dapat menahan rasa nikmat yang kami rasakan dari hubungan seks ini. Sesekali Raymond berusaha untuk meremas payudara saya yang menggantung ke bawah dan memilin dengan lembut puting saya, dia pun sesekali memasukkan salah satu jarinya pada lubang anus saya. Ngilu rasanya pada saat ia melakukan ini, tetapi rasa ngilu itu tetap tidak dapat menghilangkan rasa nikmat yang saya rasakan dari vagina saya.
Perasaan nikmat yang menjalar pada seluruh tubuh saya makin lama makin memuncak. Saya menikmati setiap dorongan senjata Raymond pada lubang surga saya, saya pun menikmati setiap tarikan seolah ingin mengeluarkan kejantanan itu dari milik saya. Rasa nikmat saya akhirnya mencapai puncak, dan saya sudah tidak dapat menahan semua itu hingga saya katakan pada Raymond bahwa saya ingin orgasme.
Ketika saya mengatakan bahwa saya orgasme, Raymond pun menarik tubuh saya sehingga wajah kami begitu dekat, lalu dia mencium bibir bagian luar saya. Saya pun menekan dalam-dalam vagina saya hingga menelan semua batang kejantanannya. Sungguh rasa nikmat yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata apa yang sedang saya alami saat itu. Semua syaraf yang ada di tubuh saya beberapa detik lamanya menegang bersamaan dengan lendir yang menyembur dari klitoris saya. Beberapa detik saya diam berdiri pada posisi saya hingga akhirnya saya kembali pada posisi saya semula memegang salah satu sudut jendela sedangkan Raymond melanjutkan untuk memompa penisnya di dalam lubang nikmat saya.
Pada saat-saat pertama setelah saya orgasme, saya merasa lemas namun saya tetap melakukan hubungan seks, dia tetap mengeluar-masukkan penisnya dalam vagina saya. Saya merasa hampa dan lemas. Pada saat itulah saya hanya berdiam diri dan merasakan dorongan-dorongan yang dilakukan oleh Raymond, saya tidak lagi memutar-mutar pinggul saya ataupun ikut memaju-mundurkan pantat saya.
Akhirnya saya pun memegang batang kejantanan Raymond, lalu melepaskannya dari dalam vagina saya, saya ingin mengulum dan menghisap penisnya agar saya dapat membangkitkan nafsu seks saya lagi. Saya pun berbalik badan, lalu saya berjongkok hingga akhirnya penisnya itu tepat di depan wajah saya. Saya kulum penis itu, saya hisap dan saya jilat juga pada daerah ujung penis Raymond, masih terasa lendir saya pada penis Raymond, namun saya tidak peduli, saya tetap hisap, kulum dan kocok penis itu.
Mungkin terlalu bernafsunya saya untuk membangkitkan nafsu seks kembali lagi, hingga akhirnya tanpa terasa sudah berapa lama saya melakukan itu. Roymond mengatakan bahwa dia ingin klimaks. Mendengar itu, saya langsung berdiri dan menyuruhnya untuk tiduran di karpet, sedangkan saya akan berada di atasnya. Saya pegang penisnya lalu memasukkan ke dalam liang nikmat saya dengan posisi saya tetap membelakangi Raymond, saya menaik-turunkan badan saya.
Mula-mula pelan-pelan namun makin lama makin cepat hingga payudara saya yang agak besar ini bergoyang-goyang secepat seperti yang saya lakukan. Semakin cepat saya menaik-turunkan tubuh saya hingga makin cepat pula gerakan penis itu keluar masuk dalam vagina saya dan akhirnya Raymond mengatakan lagi pada saya bahwa dia ingin keluar.
Pertama-tama saya tidak terlalu peduli hingga akhirnya Raymond mengatakannya dengan agak teriak bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Cepat-cepat saya ambil posisi untuk dapat mengulum penis Raymond, memang benar, dalam hitungan detik setelah beberapa kali saya sempat mengulumnya, Raymond menyemburkan beberapa kali spermanya hingga beberapa diantaranya mengenai pipi dan sekitar bibir saya. Saya tetap mengulumnya, saya telan semua sperma Raymond hingga bersih dan saya jilat beberapa kali pula lubang yang ada di ujung penisnya. Beberapa kali tubuh Raymond bergetar atas perlakuan saya.
Dan kami pun akhirnya membasuh tubuh kami di dalam kamar mandi. Saya sempat membilas beberapa kali tubuh saya dengan air. Keluar dari kamar mandi, kami pun berpakaian kembali. Kami duduk di sofa semula dan menikmati red wine yang ada di gelas kami masing-masing. Saya memeluk manja Raymond, kalau saya perhatikan, dia adalah pria yang tidak bisa dinilai jelek, baik itu wajahnya juga bentuk tubuhnya. Mungkin banyak cewek yang tergila-gila sama dia andai dia tinggal di Indonesia. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Wanita hyper Kesepian appeared first on Doyanbokep.


Cerita Sex: Gara-Gara Setoran Kurang

$
0
0

Doyanbokep.com – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015 – Cerita Sex: Gara-Gara Setoran Kurang – “Ayah, sudah jam 7.30 loch.. Ayah kok belum berangkat ? ” ujar istriku mengingatkanku. Memang waktu sudah menunjukkan pukul 7.30, namun aku rasa masih terlalu pagi untuk aku berangkat ke tempat kerjaku. Karena waktu tempuh dari rumahku ke tempat kerjaku hanya 10 menit, selain itu aku sudah siap untuk berangkat hanya tinggal memakai sepatu.

cerita-seks-service-plus-dapat-sex-dari-spg-225x300
Cerita Sex: Gara-Gara Setoran Kurang

 
Akhirnya kusulut kembali 1 batang rokok tambahan sambil menikmati kopi hitam yang disediakan oleh istriku. Masih pagi bunda, bentar lagi saja lch ayah berangkat.. jawabku sambil menikmati sebatang rokok yang telah kusulut dengan segelas kopi hitam yang senantiasa menemaniku di pagi hari.
1. AWAL PERKENALAN
Sebelumnya perkenalkan, nama saya Arie berusia 30 tahun. Saya sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak. Saya bekerja di sebuah Mall di sebuah kota di Jawa Timur sebagai Manajer Operasional di Game Center yang terletak di dalam Mall tersebut. Pekerjaan saya bisa dibilang sangat baik karena mendapatkan posisi yang baik dan juga penghasilan yang bisa dibilang lebih dari cukup untuk menafkahi keluarga saya. Karena bekerja di Mall, maka sudah pasti kebanyakan karyawan yang ada adalah wanita.
Ada yang SPG dan ada juga yang memang karyawan Mall dan karyawan game center yang memang aku kelola. Buat saya, bekerja di Mall sangat- sangat menyenangkan. Karena setiap hari saya bisa mencuci mata saya dengan melihat berbagai macam wanita cantik di tempat kerja saya.
Cerita Sex ini bermula ketika saat itu saya sedang melakukan training kepada karyawati baru di perusahaan saya. Karyawati yang sedang saya training rencanannya akan diploting di bagian kasir, sebut saja namanya Tia. Tia ini masih sangat muda dan berumur 21 tahun. Satu hal yang sangat saya suka dari Tia, adalah bentuk tubuhnya yang sangat aduhai. Tia memiliki pinggul yang aduhai dan bokong yang lumayan indah. Selain itu, kulitnya yang putih dan juga wajahnya yang manis dengan potongan rambut poni membuatnya sangat mirip dengan Momo vokalis Geisha walau buah dadanya tidak terlalu besar.
Hari itu sebenarnya hampir sama ketika aku melakukan training kepada Tia di hari- hari kemarin. Namun, entah mengapa hari itu rasanya nafsuku lagi meningkat karena mungkin pengaruh istriku yang lagi mens, sehingga sudah 3 hari ini aku tidak mendapat jatah. Siang itu suasana di Mall sangat sepi dan lenggang. Sehingga aku bisa mengobrol dengan Tia. Dan ketika sedang asyik mengobrol aroma wangi parfum Tia sangat menusuk hidungku dan membuat aku terbuai dengan aroma parfumnya.
Dan ketika akan setoran kasir, sebuah ide konyol terbesit di pikiranku. Aku ingin mengerjai Tia si anak baru ini. Akhirnya aku pun menyuruh salah satu karyawan senior yang bertugas melakukan penutupan kasir untuk menyampaikan kepada Tia bahwa uang hasil pembayarannya kurang dan dia di suruh menghadap ke aku untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan akhirnya siasatku berhasil.
Setelah selesai menyetorkan uang penjualannya dia menghampiri saya dan bertanya mengenai masalah tekoran uang penjualan kepada saya. Dan saya pun mengatakan bahwa uang setorannya memang kurang dan dia harus menggantinya. Saya tawarkan bahwa dia boleh memilih mau di angsur 3 atau 6 kali. Dan untuk memikirkannya, saya suruh dia sms ke saya nanti malam dan meminta nomor hp miliknya.
“Cihuyyy…” akhirnya Tia memberikan juga nomor hpnya kepada saya.
Malam itu Tia mengirim sms kepada saya, yang mengatakan bahwa dia masih bingung mengenai pembayaran tekoran itu. Akhirnya karena tidak tega, saya mengatakan bahwa besok dia harus menemui saya dan dia pun menyanggupinya. Besoknya, dia pun menepati janjinya dan menemui saya di kantor saya. Dan saya pun akhirnya mengatakan bahwa sebenarnya saya hanya iseng mengenai masalah tekoran tersebut. Tia pun akhirnya merasa lega karena ternyata semuanya hanya lelucon biasa. Dan saya pun melanjutkan pembicaraan dengan Tia yang arahnya sich lebih ke pendekatan.
Dan ketika saya tanya apa dia sudah punya pacar, dia menjawab belum punya. Dan ketika saya mengutarakan hobi saya menonton dia pun menjawab kalau dia juga suka menonton. Dan yang membuat saya kaget adalah ketika Tia menanyakan kepada saya apakah saya mau pergi nonton dengan dia. Dan tanpa ragu saya pun mengiyakan ajakannya.
“Tapi, Bapak yang mbayarin yach tiket nontonnya…” ujar Tia.
“Beres… pasti aku bayarin.. Masa kamu yang mbayarin saya… Kan gak etis..” jawabku… Akhirnya, kami pun sepakat untuk pergi nonton bareng.
Hari yang ditunggu pun akhirnya tiba, saya dengan Tia pun janjian untuk ketemu di depan pintu masuk bioskop. Memang sengaja kami tidak berangkat bersama dari tempat kerja, untuk menghindari gosip yang tidak diinginkan. Karena jarak mall untuk menonton dekat dengan mall kami, saya memutuskan untuk jalan kaki. Setiba di bioskop, saya lihat Tia sudah menunggu di depan pintu masuk. Akhirnya setelah basa basi dengan pertanyaan sederhana mengenai lama tidaknya Tia menunggu akhirnya kami pun masuk. Dan selagi, Tia memilih film yang akan ditonton saya membeli minuman dan makanan ringan untuk di dalam.
Selesai membeli makanan dan minuman, saya menghampiri Tia untuk menanyakan apakah dia sudah mendapatkan film yang ingin dilihat. Dia mengganguk dan saya pun membeli tiket untuk kami berdua. Sesampainya di dalam ternyata jumlah penonton yang ada sangat sedikit. Yach, sedikitpun masih belum terbesit pikiran yang jorok di pikiran saya. Akhirnya lampu dipadamkan dan film pun dimulai. Pada saat film dimulai, pikiran saya tidak fokus kepada film yang diputar melainkan kepada Tia yang dalam remang- remang terlihat sangat manis dengan kemeja putih dan rok hitam.
Entah bagaimana awalnya Tia pun mengatakan bahwa udaranya sangat dingin, dan dengan tiba- tiba Tia menarik tangan saya dan memeluknya.
“Maaf Pak, udaranya dingin banget… Minjem tangan Bapak yach… ujarnya seraya memeluk tangan saya di bagian dadanya. Otomatis tangan saya bersentuhan dengan buah dadanya yang terasa sangat kenyal.
” Jangankan tangan, mau pinjem kontol saya juga boleh…” pikir saya dalam hati.
“Pak.. kok nglamun….” ujar Tia membuyarkan pikiran jorokku.
“Ech..ya… maaf Tia… Lagi nglantur aja pikirannya…” jawabku sekenanya.
Tia pun tertawa mendengar jawabanku..
“Hayooo… lagi mikirin apa Pak… Wach, pasti lagi piktor ya Pak… ” ujar Tia sambil tertawa.
“Ya, habis kamu sich… pake acara minjem tangan segala… Mana ditaruh di dada segala.. kan jadinya nempel ke gunung kembarmu..” jawabku.
“Sengaja yach… kamu naruhnya disitu…. biar aku mupeng..terus cenut- cenut..” ujarku.
“Hihihihi… Bapak ini lucu banget dch…. Ya, anggap aja pembalasan dari Tia Pak… Kan kemarin bapak yang ngerjain Tia.. sekarang giliran Tia yang ngerjain bapak…” jawabnya.
“Ya, kalau ngerjainnya masalah gini sch, ada dua kepala yang pusing Tia..” ujarku.
“Lch kok bisa dua kepala yang pusing Pak..?” tanya Tia dengan muka bingung.
“Ya lch.. kepala atas sama kepala yang di bawah ini yang puyeng…” jawabku sambil menunjuk ke arah celanaku, dimana kontolku sudah ngaceng.
“Waduch… ya maaf Pak… Lagian kok pake acara bangun sich Pak adiknya… suruh tidur lagi aja pak adiknya…hihihihi…” ujar Tia, seraya semakin mendekap tanganku ke dadanya dan semakin aku bisa merasakan kenyalnya buah dada milik Tia. “Ech… kok malah ditekan sich tanganku… ntar tak remes loch gunung kembarmu…” ujarku…
“Remas aja Pak kalau mau….” tantang Tia. Bagai mendapat angin segar, tidak kusia- siakan kesempatan emas ini.
Kuremas buah dada Tia yang sebelah kanan dari luar kemejanya. Bisa kurasakan begitu empuk dan kenyalnya buah dadanya Tia. Tanganku semakin asyik bergerilya meremas buah dadanya bergantian dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sementara di tengah remang- remang cahaya ruang bioskop, bisa kulihat Tia hanya memejamkan matanya dan menahan suara desahannya agar tidak keluar. Untung tidak banyak penonton di ruangan itu dan untung pula di deretan bangkuku hanya ada aku dan Tia.
Aku berpikir, apa mungkin pasangan penonton yang lain melakukan hal yang sama denganku. Ketika kulihat Tia masih memejamkan mata menikmati remasan tanganku di buah dadanya, aku beranikan diri mendekatkan bibirku dengan bibirnya yang terkadang mengigit bibir bawahnya menahan nikmatnya remasan tanganku di buah dadanya. Cuppp… akhirnya bibirku pun bersentuhan dengan bibirnya. Tidak ada tanda penolakan dari Tia, akhirnya kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya berusaha mencari lidahnya.
Dan sungguh diluar dugaan, Tia malah membalas lidahku dengan lidahnya. Akhirnya lidah kami pun saling berpagutan. Di tengan ciuman kami yang menggelora, kususupkan tanganku dari bagian bawah kemejanya yang tidak dimasukkan ke dalam roknya. Dan akhirnya tanganku mencapai bh nya. Kuremas kembali buah dadanya, membuat Tia semakin menggelinjang dan membuat ciuman kami makin ganas dengan permainan lidah. Kuremas- remas buah dadanya dari bagian luar BH nya. Tia pun hanya bisa memejamkan matanya, sambil menahan nikmat.
Tidak puas, dengan meremas dari luar BH akhirnya kusupkan tanganku dari bagian bawah BH nya dan kuremas dengan lembut gunung kembarnya. Tia pun semakin menggelinjang menahan nikmatnya terjangan tanganku di buah dadanya. Apalagi ketika kupilin puting susunya yang tidak terlalu besar, Tia pun semakin mendesis. Untung suara film di ruang bioskop menutupi suara desisan Tia dan gelapnya ruang bioskop seolah menutupi kegiatan yang kami lakukan. Tidak puas dengan hanya aku yang aktif, akhirnya kupegang tangan Tia dan kuarahkan tangannya untuk memegang kontolku dari bagian luar celana.
Pertama Tia sempat ragu, namun akhirnya dia pun menuruti keinginanku dan mengelus- elus kontolku yang sudah tegang dari bagian luar. Aku merasa nikmat yang luar biasa ketika tangan Tia mengelus kontolku. Akhirnya kubuka resleting celanaku, dan kukeluarkan kontolku agar belaian lembut tangan Tia bisa langsung bersentuhan dengan batang kontolku. Tia nampak kaget ketika memegang batang kontolku yang lmyan besar dan panjang. Tanganku kembali kususupkan ke dalam BH nya dan kupilin kembali puting susunya sambil tangan Tia terus mengosok batang kontolku.
Sayang, hanya kegiatan ini yang bisa kami lakukan. Mungkin bila kami berdua di dalam kamar, pasti langsung kuentot si Tia ini, dalam hatiku. Akhirnya, ketika film akan mencapai akhirnya kami pun menyudahi kegiatan mesum kami. Namun satu hal yang membuat aku penasaran, karena isi kontolku belun keluar. Sehingga aku merasa tanggung banget. Akhirnya, film pun berakhir. Lampu ruang bioskop dinyalakan dan kami pun berjalan keluar dari ruang bioskop. Setelah menonton, aku pun mengantar Tia pulang kerumahnya.
2. HUBUNGAN BERLANJUT
Semenjak kejadian di gedung bioskop, lambat laun hubungan antara aku dan Tia semakin erat. Aku bahkan sering mengantarnya pulang ke rumah dan sekedar bertamu di rumahnya. Kedua orang tuanya pun menerima kehadiranku dengan tangan terbuka. Karena selain aku atasannya di tempat kerja, kehadiranku di rumah Tia malah membawa suasana baru di rumahnya. Maklum, karena keempat anak mereka perempuan semua. Sehingga sosok anak lelaki, serta kakak bagi Tia sepertinya mereka dapatkan dengan kehadiranku.
Walaupun mereka tahu statusku sudah menikah dan punya anak. Namun keluarga Tia tidak mempermasalahkan hubungan pertemananku dengan Tia. Walau sebenarnya hubungannku dengan Tia lebih dari sekedar teman. Namun, itu menjadi rahasia kami berdua. Untuk hubungan rumah tanggaku pun bisa dibilang harmonis seperti biasanya, karena memang pekerjaanku di Mall sangat menyita waktuku. Sehingga, aku memang terbiasa pulang malam.
Sore itu aku sedang duduk di depan komputerku melihat data laporan pencapaian omset dan sedang membuat rencana plan untuk promosi di weekend minggu ini. Rasa penat telah menghinggapiku, yang sedari siang tadi sibuk berkutat di depan komputer. Kulirik jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 4.30 sore. Dan pada saat bersamaan, handphoneku pun berbunyi yang menandakan ada pesan masuk. Kubuka handphoneku, dan ternyata yang mengirimkan pesan adalah Tia.
“Selamat sore Pak, maaf mengganggu.. Kira- kira Bapak lagi sibuk gak? Kalau missal lagi gak sibuk, saya mau minta tolong anterin pulang bisa kch pak? Karena kebetulan Papa saya gak bisa njemput, karena ada urusan. Terima kasih pak. Bls..” itu bunyi pesan singkat Tia yang masuk di inbox handphoneku.
Akhirnya kuputuskan untuk mengiyakan permintaan tolong Tia. Karena aku sendiri juga lagi jenuh di kantor dan ingin mencari udara segar. Setelah kubalas pesan Tia untuk bisa mengantarnya pulang, akupun menyimpan pekerjaanku dan berpesan kepada anak buahku bahwa aku akan keluar sebentar untuk mengurus masalah promo dan sekalian makan. Kemudian aku bergeggas menuju area parkir untuk mengambil mobilku. Tak lama, aku pun memacu mobilku ke tempat Tia menunggu.
Dari kejauhan, kulihat Tia sedang menunggu di depan Kantor Pos. Kuhentikkan kendaraanku dan kubukakan pintu mobilku dan akhirnya Tia pun masuk ke dalam mobilku.
“Maaf ya, jadi kelamaan nunggunya..” ujarku ketika Tia sudah berada di dalam mobil yang kemudian kujalankan kembali menyusuri ruas jalan menuju kerumahnya.
“Gak lama kok Pak.. Justru saya yang meminta maaf sudah merepotkan Bapak..” jawabnya.
“Ach, nyante aja dch.. Emank lagi ke mana Papamu ? tanyaku. Papa sama mama dan adik- adik lagi ke rumah saudaranya mama Pak. Makanya gak bisa jemput saya. Terus tadi mama bilang kalau bisa minta tolong Pak Arie buat nganterin pulang. Ujar Tia.
“Oohhh. Ya udah kalau gitu.. Ya, hitung- hitung sekalian refreshing.. Soalnya tadi bete banget di kantor..” ujarku. Dalam hatiku sangat gembira, karena nantinya bisa berduaan saja dengan Tia.
“Ya, ntar Tia bikini kopi dch Pak buat balas jasanya Bapak.. Atau ntar Tia pijetin dech pak, biar gak capek..” ujar
Tia sambil tersenyum manis. Sungguh suatu tawaran yang sangat sulit untuk ditolak oleh laki-laki manapun. Akhirnya, sekitar 20 menit perjalanan kami pun tiba di rumah Tia. Tia segera turun dari mobil dan membuka pagar rumahnya. Aku pun mengikutinya masuk setelah memarkirkan mobilku. Aku pun duduk di sofa ruang tamu rumah Tia. Sementara Tia masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian. Kuambil sebatang rokok dan kunyalakan sambil menunggu Tia berganti pakaian. Tak lama berselang, Tia pun keluar dari kamarnya.
Dan Tia sangat cantik sekali saat itu. Karena Tia saat itu mengenakan daster yang sangat manis dan kontras ketika dikenakannya. Aku pun memandangya dengan penuh kekaguman. Kurasakan jantungku berdetak kencang, dan mataku memandang Tia seolah ingin menelanjanginya.
“Hayoo nglihatin dan mikirin apa Bapak Kok serius banget sch nglihatin saya Emank ada yang salah ya pak dengan penampilan Tia ?” ujar Tia membuyarkan lamunanku. ” Echh.. gakkk kokk.. Cuma kamu terlihat cantik aja pake daster itu..” jawabku sambil menahan malu karena ketahuan melihat dirinya.
“Hihihihi Mukanya Bapak merah tuch Ketahuan tuch bohongnya..” ujar Tia sambil tertawa. “Bentar ya pak, Tia bikini kopi dulu.. Mau pake susu kch Pak kopinya ? ” tawar Tia kepadaku.
“Low susunya pake susu kamu aku mau..” jawabku sambil tertawa.
“Yach, punya saya belum keluar susunya Pak Lagian enakkan langsung aja Pak.. Kalau di campur kopi kan panas” selorohnya sambil mengayunkan langkahnya menuju dapur.
Tak lama pun Tia kembali dengan membawa baki berisikan dua gelas kopi. Tia pun duduk di sampingku, sambil mempersilahkan aku untuk meminum kopi buatannya. Kutuang kopi dalam cangkir ke piring alasnya dan kunikmati kopi buatan bidadari cantik yang saat ini sedang duduk di sebelahku. Setelah meminum kopi yang kutuang di piring tadi, kami pun saling berpandangan. Lambat laun wajah dan bibir kami saling berdekatan, hingga akhirnya bibir kami berdua bertemu dan saling berpagutan dengan mesra.
Kukecup bibirnya Tia dengan mesra sambil kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Tia pun menyambut kedatangan lidahku dengan lidahnya. Hingga lidah kami pun saling beradu. Di sela- sela kami berciuman, kuarahkan tangan kiriku kearah buah dadanya. Kuremas buah dadanya dengan lembut dan perlahan. Tia pun mendesis menahan kenikmatan yang kini sedang kuberikan ke bagian buah dadanya. Perlahan, tanganku pun menyusuri ke bagian bawah tubuhnya, hingga akhirnya tanganku mencapai paha Tia.
Kurasakan begitu halusnya kulitnya ketika tanganku menyusuri kulit pahanya yang putih. Kunaikkan dasternya hingga tampaklah celana dalam Tia yang berwarna pink. Kuelus vaginanya dari bagian luar celana dalamnya, bisa kurasakan memeknya sudah mulai basah akibat rangsangan yang kuberikan. Kugesek bagian tengah memek Tia dari bagian luar celana dalamnya dengan jari telunjukku yang membuat Tia semakin mendesah dan menggelinjang menahan nikmat di tubuhnya. Kurebahkan Tia di sofa, kemudian kunaikkan dasternya sampai di bagian buah dadanya. Kini aku bisa melihat dengan jelas tubuh indah milik Tia walau masih terbungkus BH dan celana dalam yang warnanya senada, warna pink.
Kuremas kedua buah dadanya sambil kuciumi kulit payudaranya yang begitu putih menawan. Kuremas dan kujilati kulit payudaranya sehingga membuat Tia semakin menggelinjang. Tangan Tia berusaha menggapai area kontolku, dan ketika menemukannya Tia mengelus- elus kontolku dari bagian luar celanaku yang membuat kontolku semakin keras dan tegang.
Kususupkan tangan kananku ke belakang tubuhnya yang kini sedang kutindih, akhirnya tanganku menemukan pengait BHnya dan segera kulepas pengaitnya. Akhirnya BH nya pun terlepas, sehingga nampaklah di depan mataku kedua payudaranya yang tidak terlalu besar namun sangat kencang, ranum, putih dan dihiasi aerola berwarna coklat muda dengan putting yang mencuat karena terangsang. Kujilati dan kusedot putting payudaranya, sementara tangan kiriku menyusup masuk ke dalam celana dalamnya.
Bisa kurasakan memeknya yang basah dan hangat dan tidak berbulu. Ternyata Tia mencukur habis bulu memeknya, sehingga tanganku bisa leluasa dan mudah menemukan klitorisnya. Kutekan klitorisnya dengan jariku sambil kugesekkan jariku secara perlahan dari atas ke bawah yang semakin membuat Tia mendesah dan menggelinjang tak karuan menahan rangsangan yang kuberikan ke payudara dan memeknya. Memeknya pun semakin basah akibat rangsangan yang kuberikan. Bahkan kontolku pun diremasnya dengan kuat sehingga aku merasa ngilu sekaligus keenakan akibat remasannya walaupun masih terhalang celana yang kukenakan.
Aku sedang asyik mengulum putting susunya ketika Tia mendorongku dan berusaha bangun, sehingga aku sempat terdorong ke arah belakang. Dengan ganasnya Tia melepas ikat pinggangku dan membuka resleting celanaku. Sehingga kontolku yang sudah tegang dan mengeras namun masih terbungkus celana dalamku terpampang di hadapannya. Tia pun sempat terpana melihat kontolku yang masih terbungkus celana dalamku, namun itu hanya berlangsung singkat. Dengan cepat tangannya mengeluarkan kontolku dari balik persembunyiannya, sehingga kini kontolku mengacung dengan gagahnya dengan urat-urat yang Nampak semakin indah di mata Tia.
Tia pun mencondongkan kepalanya untuk mengulum kontolku. Lidahnya menyapu dan menjilati kepala kontolku, sehingga aku semakin merasa geli dan nikmat akibat permainan lidahnya. Puas dengan menjilati kepala kontolku, akhirnya kontolku pun terbenam di dalam mulutnya. Tia menyedot kontolku sambil menggerakkan kepalanya ke atas dan ke bawah sehingga kontolku pun semakin lancar keluar masuk dalam mulutnya sambil sesekali Tia menyedotnya seperti sedotan. Bahkan terkadang kontolku mentok di dalam mulutnya Tia, sehingga aku pun semakin menggelinjang dan geli dibuatnya.
Ternyata Tia sangat hebat melakukan oral seks, sampai- sampai aku menggelinjang dibuatnya. Aku pun tidak mau kalah, kuremas- remas buah pantatnya yang semok dan sangat halus dari bagian luar celana dalamnya. Kumasukkan tanganku ke dalam celana dalamnya dan kuelus sambil terkadang kuremas pantatnya yang bahenol sambil kusisipkan jariku diantara belahan pantatnya sampai ke arah memeknya yang semakin basah dan hangat.
“Ayo Pak, cepetan Keburu ada yang pulang ntar.. ” ujar Tia seraya menyudahi kegiatan oralnya dan kemudian terlentang di atas sofa dengan kedua paha direntangkan sehingga menampakkan memeknya yang masih terbungkus celana dalam pinknya. Segera kulepas celana dalamnya, Tia pun agak mengangkat pantatnya untuk memudahkan aku melepas celana dalamnya.
Sungguh pemandangan memek yang sangat indah. Di depanku kini terpampang memek yang tanpa bulu alias gundul dengan labia mayora yang begitu indah. Aku mengarahkan mukaku ke arah memeknya untuk menghisap memeknya yang begitu membuat aku bernafsu. Namun Tia menutupnya dengan salah satu tangannya.
“Jangan Pak, kan kotor.. Lagian saya malu pak..” ujar Tia.
Aku pun tidak mengiraukan ucapannya, kusibak tangannya yang menutup memeknya dan segera kujilat memeknya yang semakin basah dan merekah merah. Tia pun mendesah sambil mengangkat pantatnya ketika lidahku mulai menyusuir setiap inci bagian lubang memeknya.
Kujilat dengan lembut klitorisnya dan terkadang kusedot klitorisnya yang semakin membuat Tia terengah- engah dan menggelinjang.
“Pakkkk…akkkuu… keluarrr….” desah Tia tertahan sambil mengangkat pantatnya dan mengejang ketika mencapai orgasmenya yang pertama dengan lidahku.
Bisa kurasakan aliran cairan hangat dari memeknya yang terasa asin dan khas sekali. Kutatap mata Tia, dan Tia tersenyum membalas tatapan mataku. Tatapan dan senyuman yang mengekspresikan kepuasan dalam batinnya karena telah berhasil merengkuh kenikmatan orgasme denganku walau hanya menggunakan lidahku. “Kita pindah di kamar ya Pak ? ” ajak Tia. Aku pun segera bangkit dan menggandeng tangannya dan mengayunkan langkah ke arah kamarnya. Di dalam kamarnya, segera kulepas celana dan bajuku sehingga aku pun kini dalam keadaan telanjang bulat di depan Tia.
Sementara Tia pun tidak mau kalah dan segera meloloskan dasternya serta BH nya yang hanya menggantung di pundaknya. Sehingga kini kami berdua telah sama- sama telanjang bulat. Tia pun berbaring di atas kasurnya dalam keadaan terlentang dan melebarkan kedua pahanya untuk memudahkan aku memasuki relung memeknya yang sudah menantikan kehadiran kontolku. Kuusap-usap belahan memek dan klitorisnya dengan kepala kontolku yang sudah licin akibat air ludah Tia dan cairan precumku. Tia semakin melengguh dan menggelinjang karena perlakuanku pada memeknya.
“Cepet masukkin Pak Tia udach gak tahan..” ujar Tia. “Apanya yang dimasukkin Tia ? ” jawabku ingin memancing kata-kata vulgarnya.
“Masukkin kontol Bapak Tia pengen memek Tia dimasukkin kontol Bapak Tia pengen dientot sama kontol Bapak..” ujar Tia dengan penuh nafsu dan sudah tidak mengidahkan norma- norma kesopanan yang ada.
Akhirnya kuarahkan kepala kontolku ke dalam memeknya sambil kutekan secara perlahan- lahan. Tia menggigit bibirnya berusaha menahan kenikmatan yang akan menghampirinya. Perlahan kontolku mulai masuk dan menyeruak ke dalam relung memeknya yang sudah sangat basah. Bless kontolku pun akhirnya terbenam seluruhnya di dalam memeknya. Kudiamkan kontolku sebentar, berusaha menikmati ketatnya lubang memeknya dan kedutan- kedutan nikmat yang menjalar di seluruh batang kontolku. Ternyata Tia sudah tidak perawan, yang akhirnya secara tidak langsung menjawab pertanyaan dalam hatiku.
Setelah memek Tia mulai terbiasa dengan kontolku, aku pun mulai menggerakan pantatku maju dan mundur. Kontolku pun mulai keluar dan masuk secara perlahan di dalam memeknya. Tia mendesah dan berusaha meresapi setiap gerakan keluar masuk kontolku di dalam vaginanya. Aku pun mempercepat gerakan maju dan mundur pantatku, sehingga suara kecipak berpadunya kelamin kami semakin riuh meramaikan suasana. Di tambah lagi, suara beradunya selangkanganku dengan selangkangan Tia semakin menambah merdu dan bernafsunya acara persetubuhan kami. Semakin lama, gerakan Tia pun semakin liar.
Pantanya ikut bergoyang mengikuti irama maju mundurnya pantatku. Tak lama kemudian, Tia pun mengerang dan mengejang kembali.
“Achhhh.Pakkk Akkkuuu..kelluarrr lagiiii…” erangnya menyambut orgasme keduanya. Sedangkan aku, masih belum ingin menyelesaikan persetubuhan terlarang ini.
“Gillaa Bapak hebat banget sch. Tia sampai dua kali orgasme..” ujar Tia seraya tersenyum dan berusaha mengatur nafasnya.
Kubalikkan badanya Tia hingga posisinya tengkurap, dan kunaikkan pantatnya sehingga lubang memeknya ikut naik dan merekah. Kuposisikan kontolku di depan memeknya dari arah belakang dan blesskontolku pun kembali menyeruak masuk ke dalam memeknya Tia. Aku pun menggerakan kembali pantatku maju dan mundur sehingga kontolku kembali menyeruak masuk seperti piston yang sedang bekerja. Dalam posisi doggy style ini, bisa kurasakan memeknya sangat menjepit kontolku sehingga membuat aku semakin bernafsu menyodok memeknya.
Tia pun semakin mendesah dan menikmati pompaan kontolku dalam memeknya. Kuremas payudaranya yang menggantung dengan kedua tanganku sambil kontolku terus memompa memeknya dengan penuh nafsu sampai terkadang kepala kontolku mentok dan menyundul rahimnya. Ketika kontolku mentok dan menyundul rahimnya Tia semakin mendesah dan mengerang kenikmatan.
“Ochhh. Enak bangget pak Kontol bapak mantap banget Panjang dan gede banget, sampai rasanya mentok di memekku pak Bapak emang pengalaman banget ngentotin wanita Tia mau dientotin terus sama Bapak..” ujar Tia meracau.
“Ya Tia, memek kamu juga enak banget Kontolku rasanya pengen ngentotin kamu terus..” jawabku. Akhirnya, kurasakan kontolku mulai berdenyut akibat aliran spermaku yang mulai berbaris antri ingin segera keluar dari batang kontolku.
Segera kucabut dan kuarahkan ke pantatnya Tia, dan crottt.crotttt. Kontolku pun memuntahkan isinya di pantat Tia. Banyak sekali spermaku yang keluar dari kontolku dan begitu kental. Andaikan spermaku masuk ke dalam memeknya Tia, bisa dipastikan kenikmatan yang baru saja kami rengkuh akan berakhir bencana. Aku pun tergolek di samping badannya Tia dan menatapnya dengan senyum kepuasan. Sementara Tia pun membalas senyumanku dengan senyum yang sangat manis. Senyuman manis dari seorang wanita yang telah puas karena berhasil mencapai puncak orgasmenya.
Kukecup kening Tia dengan mesra dan hangat. Tia pun tersenyum senang dengan perlakuanku tadi. Segera kuambil tissue di meja kamarnya untuk membersihkan sperma di pantatnya, dan kami berdua pun segera berpakaian kembali. Karena tanpa terasa sudah satu jam kami bersetubuh, dan sudah waktunya aku kembali ke kantor. Ketika aku akan berpamitan, Tia pun mencium tanganku yang kemudian kubalas dengan mencium bibirnya dan keningnya.
Aku pun sadar, bahwa hubungan kami ini akan berlanjut dan persetubuhan terlarang ini pasti akan kami ulangi. Namun, kami berdua tetap berkomitmen bahwa hubungan yang kami lakukan ini adalah hubungan tanpa ikatan. Karena Tia pun menyadari statusku yang bukan bujang lagi. Aku pun menghidupkan kendaraanku dan menjalankan mobilku ke arah kantor, diiringi lambaian tangan Tia yang seolah enggan dan berat melepaskanku. – Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerisex Terbaru 2015

The post Cerita Sex: Gara-Gara Setoran Kurang appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Hubungan Sedarah Bersama Bibi

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Hubungan Sedarah Bersama Bibi.Waktu SMA ku dulu aku memilih wanita yang ingin aku pacarai, hal tersebut mengawaliku untuk beerbgai cerita disini dan ini kisah seks sedarahku bermula, saat SMA aku jarang mendekati malah sebaliknya cewek yang mendekatiku padahal aku tidak ganteng ganteng juga tapi jika soal bidang olahraga aku terlihat atletis dan kekar seperti olahraga basket, lari dll.

Cerita Dewasa Hubungan Sedarah Bersama Bibi

cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Dan banyak surat cinta cewek yang tidak kubalas. Sebab aku tidak suka mereka. Untuk masalah pelajaran aku terbilang normal, tidak terlalu pintar, tapi teman-teman memanggilku kutu buku, padahal masih banyak yang lebih pintar dari aku, mungkin karena aku mahir dalam bidang olahraga dan dalam pelajaran aku tidak terlalu bodoh saja akhirnya aku dikatakan demikian.

Ketika kelulusan, aku pun masuk kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang. Di sini aku numpang di rumah bibiku. Namanya Nova. Aku biasanya memanggilnya mbak Nova, kebiasaan dari kecil mungkin.

Ia tinggal sendirian bersama kedua anaknya, semenjak suaminya meninggal ketika aku masih SMP ia mendirikan usaha sendiri di kota ini. Yaitu berupa rumah makan yang lumayan laris, dengan bekal itu ia bisa menghidupi kedua anaknya yang masih duduk di SD.

Ketika datang pertama kali di Malang, aku sudah dijemput pakai mobilnya. Lumayanlah, perjalanan dengan menggunakan kereta cukup melelahkan. Pertamanya aku tak tahu kalau itu adalah mbak Nova. Sebab ia kelihatan muda.

Aku baru sadar ketika aku menelpon hp-nya dan dia mengangkatnya. Lalu kami bertegur sapa. Hari itu juga jantungku berdebar. Usianya masih 32 tapi dia sangat cantik. Rambutnya masih panjang terurai, wajahnya sangat halus, ia masih seperti gadis.

Dan di dalam mobil itu aku benar-benar berdebar-debar.

“Capek Dek Iwan?”, tanyanya.

“Iyalah mbak, di kereta duduk terus dari pagi”, jawabku. “Tapi mbak Nova masih cantik ya?”

Ia ketawa, “Ada-ada saja kamu”.

Selama tinggal di rumahnya mbak Nova. Aku sedikit demi sedikit mencoba akrab dan mengenalnya. Banyak sekali hal-hal yang bisa aku ketahui dari mbak Nova. Dari kesukaannya, dari pengalaman hidupnya. Aku pun jadi dekat dengan anak-anaknya. Aku sering mengajari mereka pelajaran sekolah.

Tak terasa sudah satu semester lebih aku tinggal di rumah ini. Dan mbak Nova sepertinya adalah satu-satunya wanita yang menggerakkan hatiku. Aku benar-benar jatuh cinta padanya. Tapi aku tak yakin apakah ia cinta juga kepadaku.

Apalagi ia adalah bibiku sendiri. Malam itu sepi dan hujan di luar sana. Mbak Nova sedang nonton televisi. Aku lihat kedua anaknya sudah tidur. Aku keluar dari kamar dan ke ruang depan. Tampak mbak Nova asyik menonton tv. Saat itu sedang ada sinetron.

“Nggak tidur Wan?”, tanyanya.

“Masih belum ngantuk mbak”, jawabku.

Aku duduk di sebelahnya. Entah kenapa lagi-lagi dadaku berdebar kencang. Aku bersandar di sofa, aku tidak melihat tv tapi melihat mbak Nova. Ia tak menyadarinya. Lama kami terdiam.

“Kamu banyak diam ya”, katanya.

“Eh..oh, iya”, kataku kaget.

“Mau ngobrolin sesuatu?”, tanyanya.

“Ah, enggak, pingin nemeni mbak Nova aja”, jawabku.

“Ah kamu, ada-ada aja”

“Serius mbak”

“Makasih”

“Restorannya gimana mbak? Sukses?”

“Lumayanlah, sekarang bisa waralaba. Banyak karyawannya, urusan kerjaan semuanya tak serahin ke general managernya. Mbak sewaktu-waktu saja ke sana”, katanya. “Gimana kuliahmu?”

“Ya, begitulah mbak, lancar saja”, jawabku.

Aku memberanikan diri memegang pundaknya untuk memijat. “Saya pijetin ya mbak, sepertinya mbak capek”.

“Makasih, nggak usah ah”

“Nggak papa koq mbak, cuma dipijit aja, emangnya mau yang lain?”

Ia tersenyum, “Ya udah, pijitin saja”

Aku memijiti pundaknya, punggungnya, dengan pijatan yang halus, sesekali aku meraba ke bahunya. Ia memakai tshirt ketat. Sehingga aku bisa melihat lekukan tubuh dan juga tali bh-nya. Dadanya mbak Nova besar juga. Tercium bau harum parfumnya.

“Kamu sudah punya pacar Wan?”, tanya mbak Nova.

“Nggak punya mbak”

“Koq bisa nggak punya, emang nggak ada yang tertarik ama kamu?”

“Saya aja yang nggak tertarik ama mereka”

“Lha koq aneh? Denger dari mama kamu katanya kamu itu sering dikirimi surat cinta”

“Iya, waktu SMA. Kalau sekarang aku menemukan cinta tapi sulit mengatakannya”

“Masa’?”

“Iya mbak, orangnya cantik, tapi sudah janda”, aku mencoba memancing.

“Siapa?”

“Mbak Nova”.

Ia ketawa, “Ada-ada saja kamu ini”.

“Aku serius mbak, nggak bohong, pernah mbak tahu aku bohong?”,

Ia diam.

“Semenjak aku bertemu mbak Nova, jantungku berdetak kencang. Aku tak tahu apa itu. Sebab aku tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Semenjak itu pula aku menyimpan perasaanku, dan merasa nyaman ketika berada di samping mbak Nova.

Aku tak tahu apakah itu cinta tapi, kian hari dadaku makin sesak. Sesak hingga aku tak bisa berpikir lagi mbak, rasanya sakit sekali ketika aku harus membohongi diri kalau aku cinta ama mbak”, kataku.

“Wan, aku ini bibimu”, katanya.

“Aku tahu, tapi perasaanku tak pernah berbohong mbak, aku mau jujur kalau aku cinta ama mbak”, kataku sambil memeluknya dari belakang.

Lama kami terdiam. Mungkin hubungan yang kami rasa sekarang mulai canggung. Mbak Nova mencoba melepaskan pelukanku.

“Maaf wan, mbak perlu berpikir”, kata mbak Nova beranjak. Aku pun ditinggal sendirian di ruangan itu, tv masih menyala. Cukup lama aku ada di ruangan tengah, hingga tengah malam kira-kira. Aku pun mematikan tv dan menuju kamarku. Sayup-sayup aku terdengar suara isak tangis di kamar mbak Nova. Aku pun mencoba menguping.

“Apa yang harus aku lakukan?….Apa…”

Aku menunduk, mungkin mbak Nova kaget setelah pengakuanku tadi. Aku pun masuk kamarku dan tertidur. Malam itu aku bermimpi basah dengan mbak Nova. Aku bermimpi bercinta dengannya, dan paginya aku dapati celana dalamku basah. Wah, mimpi yang indah.

Paginya, mbak Nova selesai menyiapkan sarapan. Anak-anaknya sarapan. Aku baru keluar dari kamar mandi. Melihat mereka dari kejauhan.

Mbak Nova tampak mencoba untuk menghindari pandanganku. Kami benar-benar canggung pagi itu. Hari ini nggak ada kuliah. Aku bisa habiskan waktu seharian di rumah. Setelah ganti baju aku keluar kamar. Tampak mbak Nova melihat-lihat isi kulkas.

“Waduh, wan, bisa minta tolong bantu mbak?”, tanyanya.

“Apa mbak?”

“Mbak mau belanja, bisa bantu mbak belanja? Sepertinya isi kulkas udah mau habis”,katanya.

“OK”

“Untuk yang tadi malam, tolong jangan diungkit-ungkit lagi, aku maafin kamu tapi jangan dibicarakan di depan anak-anak”, katanya. Aku mengangguk.

Kami naik mobil mengantarkan anak-anak mbak Nova sekolah. Lalu kami pergi belanja. Lumayan banyak belanjaan kami. Dan aku menggandeng tangan mbak Nova. Kami mirip sepasang suami istri, mbak Nova rasanya nggak menolak ketika tangannya aku gandeng.

Mungkin karena barang bawaannya banyak. Di mobil pun kami diam. Setelah belanja banyak itu kami tak mengucapkan sepatah kata pun. Namun setiap kali aku bilang ke mbak Nova bahwa perasaanku serius.

Hari-hari berlalu. Aku terus bilang ke mbak Nova bahwa aku cinta dia. Dan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Aku membelikan sebuah gaun. Aku memang menyembunyikannya. Gaun ini sangat mahal, hampir dua bulan uang sakuku habis. Terpaksa nanti aku minta ortu kalau lagi butuh buat kuliah.

Saat itu anak-anak mbak Nova sedang sekolah. Mbak Nova merenung di sofa. Aku lalu datang kepadanya. Dan memberikan sebuah kotak hadiah.

“Apa ini?”, tanyanya.

“Kado, mbak Novakan ulang tahun hari ini”,

Ia tertawa. Tampak senyumnya indah hari itu. Matanya berkaca-kaca ia mencoba menahan air matanya. Ia buka kadonya dan mengambil isinya. Aku memberinya sebuah gaun berwarna hitam yang mewan.

“Indah sekali, berapa harganya?”, tanyanya.

“Ah nggak usah dipikirkan mbak”, kataku sambil tersenyum. “Ini kulakukan sebagai pembuktian cintaku pada mbak”

“Sebentar ya”, katanya. Ia buru-buru masuk kamar sambil membawa gaunnya.

Tak perlu lama, ia sudah keluar dengan memakai baju itu. Ia benar-benar cantik.

“Bagaimana wan?”, tanyanya.

“Cantik mbak, Superb!!”, kataku sambil mengacungkan jempol.

Ia tiba-tiba berlari dan memelukku. Erat sekali, sampai aku bisa merasakan dadanya. “Terima kasih”

“Aku cinta kamu mbak”, kataku.

Mbak Nova menatapku. “Aku tahu”

Aku memajukan bibirku, dan dalam sekejap bibirku sudah bersentuhan dengan bibirnya. Inilah first kiss kita. Aku menciumi bibirnya, melumatnya, dan menghisap ludahnya. Lidahku bermain di dalam mulutnya, kami berpanggutan lama sekali. Mbak Nova mengangkat paha kirinya ke pinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. Ia jatuh ke sofa, aku lalu mengikutinya.

“Aku juga cinta kamu wan, dan aku bingung”, katanya.

“Aku juga bingung mbak”

Kami berciuman lagi. Mbak Nova berusaha melepas bajuku, dan tanpa sadar, aku sudah hanya bercelana dalam saja. Penisku yang menegang menyembul keluar dari CD. Aku membuka resleting bajunya, kuturunkan gaunnya, saat itulah aku mendapati dua buah bukit yang ranum.

Dadanya benar-benar besar. Kuciumi putingnya, kulumat, kukunyah, kujilati. Aku lalu menurunkan terus hingga ke bawah. Ha? Nggak ada CD? Jadi tadi mbak Nova ke kamar ganti baju sambil melepas CD-nya.

“Nggak perlu heran Wan, mbak juga ingin ini koq, mungkin inilah saat yang tepat”, katanya.

Aku lalu benar-benar menciumi kewanitaannya. Kulumat, kujilat, kuhisap. Aku baru pertama kali melakukannya. Rasanya aneh, tapi aku suka. Aku cinta mbak Nova. Mbak Nova meremas rambutku, menjambakku. Ia menggelinjang.

Kuciumi pahanya, betisnya, lalu ke jempol kakinya. Kuemut jempol kakinya. Ia terangsang sekali. Jempol kaki adalah bagian paling sensitif bagi wanita.

“Tidak wan, jangan….AAAHH”, mbak Nova memiawik.

“Kenapa mbak?” kataku.

Tangannya mencengkram lenganku. Vaginanya basah sekali. Ia memejamkan mata, tampak ia menikmatinya. “Aku keluar wan”

Ia bangkit lalu menurunkan CD-ku. Aku duduk di sofa sambil memperhatikan apa yang dilakukannya.

“Gantian sekarang”, katanya sambil tersenyum.

Ia memegang penisku, diremas-remas dan dipijat-pijatnya. Oh…aku baru saja merasakan penisku dipijat wanita. Tangan mbak Nova yang lembut, hangat lalu mengocok penisku. Penisku makin lama makin panjang dan besar. Mbak Nova menjulurkan lidahnya.

Dia jilati bagian pangkalnya, ujungnya, lalu ia masukkan ujung penisku ke dalam mulutnya. Ia hisap, ia basahi dengan ludahnya. Ohh…sensasinya luar biasa.

“Kalau mau keluar, keluar aja nggak apa-apa wan”, kata mbak Nova.

“Nggak mbak, aku ingin keluar di situ aja?”, kataku sambil memegang liang kewanitaannya.

Ia mengerti, lalu aku didorongnya. Aku berbaring, dan ia ada di atasku. Pahanya membuka, dan ia arahkan penisku masuk ke liang itu.

Agak seret, mungkin karena memang ia tak pernah bercinta selain dengan suaminya. Masuk, sedikit demi sedikit dan bless….Masuk semuanya. Ia bertumpu dengan sofa, lalu ia gerakkan atas bawah.

“Ohh….wan…enak wan…”, katanya.

“Ohhh…mbak…Mbak Nova…ahhh…”, kataku.

Dadanya naik turun. Montok sekali, aku pun meremas-remas dadanya. Lama sekali ruangan ini dipenuhi suara desahan kami dan suara dua daging beradu. Plok…plok..plok..cplok..!! “Waan…mbak keluar lagi…AAAHHHH”

Mbak Nova ambruk di atasku. Dadanya menyentuh dadanku, aku memeluknya erat. Vaginanya benar-benar menjepitku kencang sekali. Perlu sedikit waktu untuk ia bisa bangkit. Lalu ia berbaring di sofa.

“Masukin wan, puaskan dirimu, semprotkan cairanmu ke dalam rahimku. Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.

Aku tak menyia-nyiakannya. Aku pun memasukkannya. Kudorong maju mundur, posisi normal ini membuatku makin keenakan. Aku menindih mbak Nova, kupeluk ia, dan aku terus menggoyang pinggulku. Rasanya udah sampai di ujung. Aku mau meledak. AAHHHH….

“Oh wan…wan…mbak keluar lagi”, mbak Nova mencengkram punggungku. Dan aku menembakkan spermaku ke rahimnya, banyak sekali, sperma perjaka. Vaginanya mbak Nova mencengkramku erat sekali, aku keenakkan. Kami kelelahan dan tertidur di atas sofa, Aku memeluk mbak Nova.

Siang hari aku terbangun oleh suara HP. Mbak Nova masih di pelukanku. Mbak Nova dan aku terbangun. Kami tertawa melihat kejadian lucu ini. Waktu jamnya menjemput anak-anak mbak Nova sepertinya.

Mbak Nova menyentuh penisku. “Ini luar biasa, mbak Nova sampe keluar berkali-kali, Wan, kamu mau jadi suami mbak?”

“eh?”, aku kaget.

“Sebenarnya, aku dan ibumu itu bukan saudara kandung. Tapi saudara tiri. Panjang ceritanya. Kalau kamu mau, aku rela jadi istrimu, asal kau juga mencintai anak-anakku, dan menjadikan mereka juga sebagai anakmu”, katanya.

Aku lalu memeluknya, “aku bersedia mbak”.

Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan mbak Nova, aku mulai mencoba berbagai gaya. Mbak Nova sedikit rakus setelah ia menemukan partner sex baru. Ia suka sekali mengoral punyaku, mungkin karena punyaku terlalu tangguh untuk liang kewanitaannya.

hehehe…tapi itulah cintaku, aku cinta dia dan dia cinta kepadaku. Kami akhirnya hidup bahagia, dan aku punya dua anak darinya. Sampai kini pun ia masih seperti dulu, tidak berubah, tetap cantik.
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Hubungan Sedarah Bersama Bibi appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Ngentot Sepupu Binal

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Ngentot Sepupu Binal. Perkenalkan nama aku ady…ini postingan pertama aku gan, aku punya sodara jauh mmmm… bisa dibilang adik sepupu aku namanya NUR dia ga cantik tp punya wajah yg napsuin kaya bintang” bokep.. rambutnya panjang, kulitnya sawo matang kulit indonesia bgt dan yg paling penting tubuhnya wangi bgt….

Cerita Dewasa Ngentot Sepupu Binal

 cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Aku dah lama bgt kenal dia dari kecil… waktu dia masih sd aku ga ada napsu”nye walaupun dia sering mandi bugil didepan aku…. yahhh namanya juga bocah toketnya jg blom ada, aku biasa aja ngeliatnya… aku emang cukup deket sama dia bahkan dia sering minta diajarin ngerjain PR sama aku klo aku lagi ga ngapa”in… kadang dia cuma pake tanktop n ga pake bh yg klo diliat” pentil toketnya udah numbuh tapi masih kecil bgt dan dia jg pake celana pendek bgt… kadang klo dia lagi duduk bersila, aku bisa ngintip selangkanga nya yg masih belum ada bulu sama sekali… aku jd konak bgt klo dah ngeliat memeknya yg merah…. tp aku ga bisa ngapa”in yaa soalnya dia masih kecl bgt… kasian klo di apa’”in nanti nangis lagi…

Waktu terus berlalu sampe akhirnya dia sudah SMP kelas 2… tubuhnya semakin bagus…kulitnya semakin eksotis… yaahh klo di liat” mirip sama ririn dehh artis sinetron yg manis bgt kl dah senyum…. dan dia semakin dekat aja sama aku pastinya…

Aku ga tau klo dia suka apa ngga sama aku… kadang dia sms aku dengan panggilan sayank… tp aku anggep biasa aje…. aku jd semakin penasaran aja ama si nur sepupu aku yg makin cantik ini… setiap pulang sekolah dia pasti mampir kesini ke rumah aku cuma pengen mampir aja katanya… n mau maen sama ade aku yg masih kecil… dia dateng dengan senyum manisnya sambil manggil aku…

kakakk… lagi ngapain sih dikamar aja emang ga ke kampus kak?

engga nur lagi libur… km udah pulang?

iya kak… ehh kak aq gerah bgt nih… aq minjem kamar kakak donk aku mau mandi trus ganti baju dikamar kakak…

owhh pake aja…

kakak jangan ngintip yahh.. hehee…

halaaahhh lagian kakak udah sering mandiin kamu waktu kamu kecil koq kakak udah tau dalemnya hahaa..

ihhh kakak mahh.. aku kan malu… tapi itukan dulu kak.. klo sekarang mah beda donk…

hehe.. iya beda dehh.. tambah gede…

hahh kak apanya yg gede..???

ngga… (aduuhh keceplosan aku..) ituu… mmmm… badannya tambah gede.. hehee.. dulu kan masih kecil… hehee… fiuuuuhhh….

hahaa.. kakak bisa aja nih… yaudah aku pinjem kamar kakak dulu yahh…..
Ok dan dia pun masuk kamar aku,… kebetulan dirumah sepi.. aku jadi sange ga karuan saat dia masuk kamar aku… gilaa kapan lagi ada kesempatan berdua kayak gini…. akal setan aku bermain aku langsung ngambil bangku tros naek plafon pelan” buat ngintip sepupu aku ini….

Dan akhirnya aku udah bisa liat dia jelas banget… dia masuk kamar due dan tiduran sebentar dikasur aku… sambil menggeliat geliat badannya yg bagus itu semakin bertambah seksi… perutnya pusernya terangkat keatas… aahhhhh aku jadi konak liatnya…

Dia mulai membuka seragam smpnya… satu persatu kancingnya dia buka semakin terlihat putih tubuhnya… mmhhh.. seandainya bisa aku ciumin tubuh ya… oohhhh.. aku jadi makin konak gini…. dia pun membuka smua bajunya nur hanya memakai tanktop kuning..

Ahhh seksi banget adik sepupu aku ini… dia buka jg roknya… kini dia tinggal memakai celana dalem putih… wow ceplakan belahan memeknya terlihat samar” dari tempat aku liat… tiba” aku mikir…

Aduuuuhh goblok banget kenapa aku ga rekam aje si nur pas mandi an aku jadi bisa coli kapan aja sambil liat tubuh dia… tp aku binging kamera DSLR aku ada dikamar aku,… mau gak mau aku harus ambl dulu… dan aku pun turun dari plafon di atas loteng langsung aku mengetuk pintu kamar aku… nurrr… nurrr…??

ada apa kakk… aku belum selesai baru jg masuuk…!

ga koq kaka cuma mau ngambil kunci motor sebentar…( aku spiik klo aku bilang ngambil kamera bisa curiga dia…

bentarr kak…

ketika dia buka .. dia masih pake tanktop doank dan bawahnya ditutup handuk…

duuhh maaf ya nur kakak harus balikin kamera temen kakak tadi dia nelfn katanya mau dipake…

ok gpp koq kak… kakak mau pergi bawa kunci mtor… ? ga jadi katanya ntar dia yg kesini ngambl kameranya…

owh yaudah aq mandi dulu ya kak…

oke… nur kamu tambah cantik aja klo pake tanktop gini.. hehe

kakak suka yaa ?

hehee iya kakak suka koq liat kmu kayak gni tambah manis…

masa sih kak ? hayoo kakak napsu yaa sama aku?? ngaku hayooo…???

hehe,… dikit… wkwkwwk yaudah mandi sono ntar kakak cium lohh..

idiiihhhh enak aja… weeeeee……

pintu pun ditutup nya… aku langsung naik ke atas plafon lagi untuk merekam bidadar manis ini… uhhh… kontol aku ngaceng lagi nihh….

Aku pun menyalakan kamera aku… setting auto.. rekaman video siap… dia membuka tanktopnya… ketika tangannya terangkat keatas… aku zoom kamera kearak ketiaknya uhh mulus banget belum ada bulunya sama sekali… aku jadi napsu banget liatnya…

Pengen banget aku hirup dan aku jilat” ketiaknya pasti nkmat banget tuhh… tanpa terasa aku sambil ngocok… nur pun membuka celananya ooochhh… memeknya pun masih bersih… ga ada bulunya sama sekali… aku zooom ke ara memeknya.. dammmn… memeknya tembem mulus banget… coba aja bisa aku jilat udah aku isep” tuhh itilnya yg masih imut banget…

dia pun mandi dan menggsok semua tubuhnya sambil sesekali dia memilin” puting nya hahaa.. nampakya dia menkmati sentuhannya sendiri… tiba” dia duduk dilantai kamarmandi… dia sampoan ketika dia sedang menggosok rambutnya saat itulah posisi paling seksi dari eorang cewe bagi aku…. toketnya terlihat jelas..

Belum besar tapi kenceng banget… dengan puting yg masih merah kecoklatan dengan tangannya yg terangkat ketiaknya yang bersih dan mulus itu pun terlihat jelas… putih… muluss serta dengan sisa bekas lipatan” diketiaknya yang makin bikin aku sange sama sepupu aku ini….

dammmn dia kemudian menggosok” memeknya sendiri sambil duduk dia meggesek”kan itilnya… disambut dengan meremas serta memilin” putingnya yg semakin tegang karena sentuhannya sendiri… oooccchhhh aaaaccchhhh…. aacchhh…

SIALLL dia masturbasi dikamar mandi aku… klo dia lagi sange kenapa ga ngewe aja sama aku… shiitt… dia emakin memasukan jarinya kedalam memeknya aaaaaccchhhhkkkkk aaacckkhhkhhhhhh…. nafasnya tersengal- sengal.. nampaknya dia aka mengalami orgasme…

Aku langsung ngocok kontol aku semakin ceoatt dann dann… aaccchhhkkkk gila aku pengen muncraat aku pengen sampeee… aaacchhhhh aacchhhh nur pun menggeliat ga karan dikamar mandi sambil menjepit pahanya dann AAACCHHHHHHHHHHHHHHH………………….

Dia orgasme bersamaan dengan aku muncrat… yessss aku dah rekam semuanya… aku bisa coli kapan aja sambil bayangin tubuh dia yg masih ranum itu… tp aku ber fikir kenapa ga aku ajak ML aja sekalian si nur….. hmm tai nanti lah aku masih nunggu waktu yang tepat….!! byuuurrrr…. byuuurrrrr……. dia pun melanjutkan mandinya….

Aku save videonya sipp… buat bacol (bahan coli) pribadi aku… gadis yg selama ini aku tahan” napsu ke dia… uhhhh… aku harus bisa ngentot si nur… tp aku mash bngung cara bujuknya…… ahh biarin aja suatu saat klo waktunya tepat aku pasti bisa bujuk dia apalagi aku udah tau dia punya nafsu yg gede juga…

kaakk… makasihh ya aku udah elesai nih kak… mandinya… terlihat senyum sumringah di bibirnya… menandakan kepuasan atas masturbasinya tadi… koq kamu masih pake tanktop nur…

iyaa.. kan tadi kakak suka katanya.. hehee..

wahh kamu godain kakak yaa..? klo kakak napsu gmna?

haha… coba aja klo berani.. hehee..

kak orang rumah pada kemana?

lagi pada kondangan bentar lagi juga pulang…

owhh kamu liburan sekolah kapan?

sabtu bsok aq ambil raport kak.. mulai senin aq libur 2 minngu…

km ga ada acara kemana”?

belum kak… kakak ajakin nur maen donk..

owhh gampang… gmna klo sabtu bsok kita kepuncak yuuk… tp jngan bilang mama papa klo perginya kepuncak nanti ga dibolehin..

owhhh gampang nanti aq bilang klo aq nginep dirumah temen…

ok nanti sms aq ya kak…

oke…

Berhasil Juga Ngentot Adik Sepupu Aku yang Masih SMP

hari sabtupun tiba…

nur jadi ga ke puncak sama kakak…?

ohh iya.. tp nur boleh bawa temen ga kak?

ga usah nur… kita berdua aja lebih seru loh klo rame” ga asyiik..

owwhh… hayoo kakak mau ngapain sama nurr? nanti nur di apa”in lagi… hhee

yahh dikit doank… hehe becanda.. ya nggak lahh..

hehe klo di apa”in jg gpp koq.. hehe asal enak aja… hahaaa..

tenang nanti kaka bikin kamunya enak..

apaan tuhh kak?

nanti aja kamu pasti suka… ok bye abis maghrib kakak tunggu kamu di depan gang ya…
oke kakak…

aku pun memacu motor aku… dengan segala persiapan stamina pastinya aku harus bisa ngentot dia malem ini…

dia pun datang denga selana levis dan tanktop kuning dibalut jaket hirtam… uhh makin dewasa aja keliatannya.. padahal msaih smp.. kak,, aq cakep ga? woow kamu bidadari kakak malam ini kamu cantik luar biasa… yaudah ayuuk naik.. dan kita pun sampai sekitar pukul sepuluh malam…

kak sepi banget sihh… gpp kan jadi seru nur..

ihh kak apa” an sihh nur takut..

tenang ada kakak yg jagain kamu…

Aku masuk kamar dan semua udah dipersiapin… aku kasih dia makan… sambil nonton film… kak bobonya bareng yahh nur takut… ok tenang kakak kelonin kamu dehh../ ihhh kakak nakal yahh.. hehe.. malam pun semakin larut aku membuka pembicaraan

nur kamu pernah nonton bokep ga?

hah.. pernah sihh koq kakak tau..?

yaa kakak nebak” aja… gmna klo skrng kita nonton bokep bareng mau ga?

kaka emang bawa kasetnya?

iya kakak bawa nih…

ihh kakak nakal yahh.. tapi nur jangan di apa”in yahh… hehe iyaaa tergantung.. hhe..

tergnatung apanya kak?

tergantung km pengen diajarin apa engga?

hahaa kakak mah bisa aja nih,,…

dan aku pun menyetel bokep amerika yg bernama zoey kush bintang bokep amerika yg masih muda…. tp desahannya mantap toketnya masih kecil dengan rambut panjang persis seperti bidadari di sebelah aku.. yg sebentar lagi aku exe..

aku melihat nur dengan muka merangsangnya… dia ga bisa nyembunyiin nafsu nya didepan aku…. nurr klo gerah buka aja jaketnya..

iya kak aq buka yahh….

dia pun membuka jaketnya dan hanya memakai tanktop kunng dan tubuhnya semakin seksi…… aduuhh aku konak lagi…

kak kakak. pernah kayak gitu blom?

hehe emang kenapa?

gpp..nanya doank…

nur mau kkak ajarin ga?

hah nur takut kak…

takut kenapa..?

nur takut sakit..

lahh kamu liat aja diflm itu cwenya ke enakan gitu koq…

Iya sihh… Tp gmna yahh… !!!

Aku pun langsung membuka celana boxer aku… aku yakin banget dia pasti udah sange banget… klo pun dia nolak aku bakal ngeluarin jurus kedua yaitu anceman klo aku bakal nyebarin video bugil yg aku rekam kemarin…

ihh… kak nr maluu.. ihh gede bangett..

iya pegang aja nur gpp koq…

aku pun membimbing tangannya yg mulus wat megang kontol aku…

ahhhh… iya nur.. di elus” biar tambah ngaceng…

ihh kak jadi gede bgt sihh nur takutt… Emang enak ya kak dikocok” gini..

Iyahhh… Ahhhh… Terusss aahhhh…

aacchhhh….

nur sep kaya di film itu…

Ihhh.. Ga mau kak… Jijik..

Ayo donk sayang… Kk dah pengen bgt nihh…

Aku pun membimbing nya untuk turun menghisap kontol aku.. Dia masih malu” buat. Ngulum nya maka aku memancing nafsu nya lewat sentuhan ke arah toketnya… Tangan aku masuk lewat celah tangtop langsung aku sergap toketnya yg masih baru tumbuh itu… Aku pilin” puting nya… Sambil aku remes lembut…

Aaacchhhhh… Kakak… Toket nur di apain.. Geli kak… Jangan aaacchhh…

Aku tetep maksa.. Aku pilin” terus toketnya … Dan ga rasakan putingnya semakin mengeras… Aacchhh… Nikmatin aja nur.. Ntar enak koq…

Aacchhhhhh… Kak… Aaaacchhhhhh… Kakak aduuhh… Mmhhhhh… aduuuhhhhh… kak…. geli bgt tauu.. aaacchhh…

Aku tarik dia ke atas.. Aku dudukin disamping aku…

Aku pun mengankat tangan kanan nya… mhhh… aku napsu bgt klo liat ketiaknya yg masih mulus tanpa bulu sehelai pun… aku pun membenamkan wajah aku keketeknya… aku hirup aroma seksinya… mmmmuuuaacchh… aku jilat setiap pori” kulit ketiaknya.. aku sedot” mmhh.. kakak suka bgt ketek km nurr… aacchhh…

Aduuhh kak koq ketek nur di jilatin sihh… aaccchhh geli kakk… nur ga kuat.. aaduuhhhhh aaaaccchhhh.. kak udahh kak.. geli bgt aduuhh…. aku tetep menjilat jilat ketiaknya sampe nur menggelijang menikmati sensasi gelinya… gantian nur yg satu lagi yahh..

Kakakkk,… Aaacchhhhh… Geli kak,.. Udahhh aaacchhh…. Ampun kak nur ga kuat klo di jilatin gini… Stooop… Aaacchhhhh… Entot nur aja kak… Entot nur sekarangg…. Aaacchhhhh…..

aku pun menelentangi nya aku tidurin sambil aku angkat kedua tangannya sehingga terpampanglah kedua ketiak mulusnya di hadapan aku… mmmuuaaacchhh aku jilatin lagi yg kiri sambil aku pilin” terus puting toketnya yg semakin mengeras…

aaacchhhh… Dari dulu kak suka liat ketek km sayang… Ketek km seksi.. Selalu bikin kk napsu… Sekarang kk pengen jilatin kk suka sayang…

Aaacchhhh.. Ya udahh klo kk suka gpp… Aaaachhhh jilatiin ajaahhh.. Accchhhh… Aaacchhhhhhhhh.. Terusss kak… Jilatin sepuas kk… Terussss… Aaaacchhhhhhh….

nur kaka buka yah tanktopnya..

iya kak…..cepet kak… Nur pengen di entot sama kk… Cepetan kaaak… Acchhhhh…

aku angkat tanktopnya keatas.. woow gila toketnya masih kecil bgt pentilnya jg masih merahh.. Pentilnya mancung karena dari tadi aku pilin” sampe dia sange…

langsung aja aku kenyot” perlahan gua jilat” aaccchhhh.. kakak enakk kak.. koq enak bgt sihh.. aaaccchhh teruss kak… adduuhhh yaaahh yaahhhhh,… aacckkkkkkghhhhhhhh….. aku pun buka baju dan celana aku… aku pelorotin juga celana dalemnya nur… uhhh udah basah coyy punya diaa…

aku pandangi tubuh mulus nya dari atas sampe bawah.. memek yg masih bersih tanpa bulu… Terlihat kacang itilnya yg merah…

aaccchhh gila akhirnya aku bisa ngewe si nur jg…. langsung aku tindihin dia aku lumat bibirnya,… aku isep” lidahnya… mmmhhh… Mmmmmmmhhhhhh…. Kakak… Mmmmhhhh…. Aku lumat bibirnya ga aku kasih ampun,,, maklum udah sange berat…

ciuman aku turun ke lehernya aku jilat ” aaaccchhh.. geli kakk.. aaccchhhh… telinganya pun aku lumat… aaaccchhh… adduuuhhh kak…. nur ga kuat kaak aaaduhh.. aaaaccchhhh…. aku semakin napsu denger erangannya… aku jilatin seluruh tubuhnya..

Lidah aku menelusuri setiap lekuk tubuhnya.. duhhh kak nur gelii.. jngan jilatin nur kaak…. aaccchhhhhh… accchhh.. giuman aku makin turun ke perutnya… aku cium aku raba” dan akhirnya aku mambuka selangkangannya lebar”… aacchhhhh…

gila memeknya bagus bgt.. langsung aaja aku julurin lidah aku… aku isep” itilnya sampe mengeras… aaaaccchhhhh… aduuuhh kakk memek nur di apain.. kak aaaaaccchhh… aku terus menjilat memeknya sampe makin tebel dan memerah… aaccchhh adduuhh kkk. kaaaakk.. nur MAUUU KAAAK.. NURRR PIPISSS KAAAK… AKKKKHHHHHHHHHHHHHHH…. ACCCHHHHHHH….

memeknya pun berkedut” menandakan dia sudah orgasme… tapi aku terus menjilat” memeknya sampe dia menggelijang ga karuan.. menahan kenikmatan yg baru pertama kali dia rasakan dari aku…

AAACCCCHHHHHH kak enak bangeeeeet…. enak bangeeet kaaaakk….. skrng aku nunggingin dia dari belakang aku bisa ngeliat dengan jelas memek merahnya dan lubang anusnya… owwhhh.. pemandangan yg bikin aku konak abiss…

Aku jilat lagi memeknya… sambil tangan aku meremas ” toketnya dan kali ini aku juga mulai menjilat anusnya… aku jilat perlahan diantara memek dan anusnya… ketika lidah aku sudah tepat di lubang anusnya aku jilat sekitar lubangnya sambil aku tekan itil memeknya pake jempol aku…

Llalu aku mulai menjilat tepat dilubang anusnya yg makin mengkerut… aaaaaccccchhhhhhhhhh…. kk koq lobang pantatnya dijilat juga sih kak.. geli tauu aaaaccchhhhhh… kakak jangan kaak aaaccchhhh aaccccchhh… aaaacccchhh..

Tubuh nya bergetar hebat saat lidah aku mnyapu lubang anusnya… Nur mencengkram kuat sprei kasur… Wajahnya mendongak ke atas… Tubuhnya meliuk”… Aaaccchhhhhhh….ka kak entot nur sekarang kak.. ayooo nur ga kuat klo dijilatin teruss aaaacccchhhhhhh….

Setelah aku puas menikmati aku akhirnya ga tahan juga pengen masukin kontol aku kememeknya.. aku kenbali menelentangkan nur dan aku membuka lebar” pahanya.. kak pelan” yahh…

iyaaahh.. Aacchhhhh… Ayo kak kita ngentot kaak… Achhhhh…

Dengan nada manjanya aku semakin napsu aja nih…

aku pun mulai menggesek” kontol aku ke memeknya yg makin basah…. aku gesek” keatas kebawahh… aaaccch nikmat bgt memeknya masih sempit nihh… aaaaacccchhh kak masukin kak… ayoo kak entot nur kak…

yahh kakak masukin yahh…

aku masukin pelan pelan aaccchhhhhhh gila sempit bgt memek km nurr… accchenak.. iyaa teruss kak.. terusss….

tahan ya nurr… aku teken makin dalemm.. makin dalem…… aaaccchhhhh…. aachhhhh aduu kk perihh kak…

tahan nur ntar lama” enak koq.. aku biarin kontol aku didalem memek nur… sampe memeknya terbiasa.. aku goyang pelan” maju mundur.. aaaccchhhhh aaccchhhh… yeessss enakk kakk ayo kak teruss yaahh enak kak… adduuhh enak bgt sih ngentot sama kakak… aaccchhhhhhh aacchhhhh…. aku peluk dia aku isep pentilnya…

Sambil aku genjot memeknya makin cepet,,,…. aacccchhhhhhhhhhh kakakk…. aawwwhhh… nur mau keluar lagi kak… kakk… nur KELUAAARRRRRR…. aaaaacccchhhh kak nurr keluaaarr.. AACCCCHHHHHHHHHHHH… ACCCHHHH…. udah kak jngan di genjot teruss kak… aduuh kak nur koq keluar terus sih kak.. Tubuhnya kembali bergetar hebat… Matanya terpejam… Dan pinggulnya terangkat… Seakan ingin merasakan lebihh dalam….

adduuhh… Aadduuuhhhh…. aaaaccchhhhh… aaaaaaaccchh…… AAAAAAAACCCCcChHHHhHHHHhHHh… Nurrr muunncrrraaatttt kakakkkk.. Memek nuurrrr aaaaacchhh……

Aku menikmati empotan memeknya…berkedut” seakan ingin menghisap habis kontol aku…

Aaaahhhhhh… Terusss sayaaang…. Nikmatiiin… Iyaaahh… Keluariinn yg banyaakkk….

Nur pun terdiam… Sambil tubuhnya bergetar sesekali… Aku yakin aku bakal bisa entot dia terus.. Setelah dia tau nikmatnya kontol aku….

Setelah istirahat sejenak… Aku lanjutin lagi…

aku angkat si nur aku trus dudukin di meja aku kangkangin… aku arahin lagi kontol aku…. aaaccchhhhh kkak enak kak… aacccchhh iya nurr kakak juga enak nih ngewe kamu…. aaaccchhh….. acccchhhhh…. KAKAK.. NUR SAMPE LAGI NIHHHH… kakak.. nurr keluaaarr nurrrr KELUAAAAArRRRRRRR…..

aaaaccccccccccccccchhhhhhhhh ACCCCCCCHHHHHHHHHHH…. badanya meliuk” menikmati nikmatnya orgasme yg dia rasakan… kak ayo keluarin kak… nur capeee..

yaudah skrng kkakak keluarin yahh km nungging nur…

iya kak… nih kak sodok lagi memek aku kak… ayo kak….

Aku pun menempelkan kontol aku tepat dimemeknya…. jleeebb.. kali ini langsung masuk karena udah licin bgt… aaaccchhhhhh gila makin enak aja memek km nurr.. aaccchhh accchhhhh…. oowwwhhh… aaccchhh… terus kaak teruussss… aku peluk nur dari belakang..

Aku remes ” toketnya…. aaacccckkk kak… teruuss kakk…. aaaccckkk enak bgt dientot kayak gini kak,,… nur pengen di entot terus sama kakak… aaaccckkkkkkkhhhhhhhhhhhh….. kakakk… aku mau keluaarrrr AKU MAU KELUAARRR LAGI KAKK…… TAHAN NURRR KAKAK JUGA MAU KELUAR NIHHH..

HHHMMMFFFFFFFFFTTTTT…. HHHAAAAAAA….. AAAAAACCCCCCCCHHHHHHH… AYO KAK PUTER” PENTILNYA KAK… PUTER” KAAKK ENAKK AAACCCHHHH NURRRR KAKAK MUNRAATTT NIHH KAKAK MUNCRAAATTT…. ACCCCCCCCCCKKKKKKKKKKKHHHHHHHHHHHHHHHHH……… AAAAAACCCCCCCHHHHHHHHH… KONTOLAKU NYEMPROT” DIMEMEKNYAA NURR.. AACCCCCCCCCCHHHHHHHHH.. IYAAA KAK.. NUR JUGA KELUAR MIHHH…A AACCCCCCCCCHHHHHHHHH AACCCCHHHHHHHH ENNNNNNNNAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK,,,…ENNAAAAAAAAAAK KKKK KAKAKKKKK… AAAAAACCCCCCCCCCCHHHHHHHHHH…..

Aku pun ambruk sambil memeluknya… aaahh enak bgt sih nur ngewe sama kamu..

Iya kak… nur pengen diewe terus deh sama kakak…

Iya tenang aja kakak pasti layanin kamu terus nur yg penting ini rahasia kita jngan sampe ada yg tau yaa…

iya kak… nur sayang kakak…

di villa itu enttah udah berapal kali aku ewe nur di kamar mandi.. ruang tamu…di villa itu setiap tempat aku passti jadiin tempat buat nikmatin tubuh mungil nya… Dan aku yakin adik sepupu aku ini hyper jg… Dia bisa orgasme berkali”…. Mantaabb…

Ehhh kakak… Aku pernah liat bokep klo cewenya di sodok lewat pantat… Emang enak kak???

Yaa buat kk sih pasti enak… Tp buat km sakit… Tp lama” jg enak koq klo udah biasa…

Masa sihh kak.. Nur pengen nyoba kak…!!! Pinta nya memelas…

Bener nihh… Aduhhh… Kk jd pengen lagi nihhh…. Km kuat jg yahh ngewenya…

Heheee… Iya abisnya kontol kk gede bgt… enakk lagii… Memek nur pengen terus disodok kakaakkk…

Iyaaa… Nanti dirumah klo sepi kita lanjutin yahhh…

ASYIIIIikKK…. Masukin ke lobang pantat nur ya kakak… Nur pengen nyoba…

Ok sippp….

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Ngentot Sepupu Binal appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Memek Keponakan Khusus Buat Aku

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Memek Keponakan Khusus Buat Aku. Aku bertemu lagi dengan keponakanku Cici beberapa bulan yang lalu, dia ternyata sudah kuliah di jurusan pariwisata di Jakarta umurnya yang masih 19 tahun berbeda denganku yang umurnya 30 tahun dan aku sudah beristri mempunyai 2 orang anak, tapi sekarang aku dan istriku pisah ranjang karena sikap istriku yang menyeleweng dengan teman kerjanaya

Cerita Dewasa Memek Keponakan Khusus Buat Aku

cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Cerita Sex Memek Keponakan Khusus Buat Aku

Aku membutuhkan kawan wanita, tapi tidak suka ganti-ganti atau jajan. One women at a time, lah. Hubungan kami berlangsung biasa saja, karena kami hanya bertemu satu atau dua kali sebulan, pada saat aku melakukan kunjungan kerja ke kota S. Rasanya senang punya saudara di tempat jauh. Tapi, lama kelamaan senyumnya itu lho yang membuatku mabok kepayang.

Ukuran tubuhnya yang relative (tingginya hanya 155 cm) kecil pun merupakan impianku, karena aku juga tidak terlalu tinggi (167 cm). Hubungan kami sebenarnya mulai sebagai layaknya saudara, sampai suatu hari saya telpon dan menyatakan keinginan saya untuk berhubungan lebih serius.

“Kapan Cici ke Jakarta? Aku udah pengin banget nih ketemu sama kamu.” tanyaku ketika meneleponnya pada awal bulan yang lalu.

“Wah aku nggak bias bolos, kecuali kalau hanya untuk satu atau dua hari. Aku baru pulang nanti bulan Januari tahun depan. Jatah tiket aku untuk bulan-bulan itu.” jawabnya, “Kecuali kalau ada yang mau kasih tiket pesawat, hehehe.”

Kesempatan nih, pikirku.

“Gimana kalau aku kirim tiket? Mau kan? Tanggal berapa?” tanyaku penuh harap.

“Gimana kalau akhir minggu ini? Tapi jangan bilang sama orang rumah kalau aku bolos lho!” pintanya mengingatkan.

Benar saja, pada hari Jumat sepulang kantor kujemput dia di Cengkareng.

Wow.., beda sekali! Dia pakai celana jeans biru ketat, dengan kaos ketat menggantung, sehingga pusarnya kelihatan. Dan, ya ampuun.., dengan kaos yang ketat itu, terlihat dengan jelas betapa besar buah dadanya yang terlihat terlalu besar dibanding dengan badannya yang mungil.

Kutaksir berukuran 36 lah. Biasanya dia pakai baju agak longgar, jadi tidak begitu kelihatan. Batang penisku langsung bereaksi, tapi lalu kutenang-tenangkan agar cepat kendor. Belum waktunya.

“Gimana Ci, kita makan dulu ya..?”

Kami langsung ke Plasa Senayan, makan sambil ngobrol di Spageti House.

Setelah itu, kami langsung menuju di Horison Ancol untuk menikmati waktu berdua kami.

Setelah ngobrol panjang lebar, kulihat dia berjalan mendekati jendela yang menghadap ke laut. Kuanggap ini sebagai undangan dan lalu aku mendekati dan memeluknya dari belakang. Kurasakan buah dadanya menjadi lebih kencang dan dipejamkan matanya. Kuciumi lehernya dengan penuh gelora nafsu.

Kulepas kaitan BH-nya sehingga dengan leluasa dapat kuraba dan kuremas. Ooh besar sekali buah dada ini. Kubalik badannya, kuangkat kaos mininya dan kucium dan kulumat penuh gelora buah dada itu. Sepertinya ia baru pertama kali pacaran seperti ini.

“Haarhh.. malu nich..!” katanya, tanpa memintaku berhenti.

Aku menjadi semakin berani. Celananya kubuka. Cici memberontak sedikit, tapi tidak terlalu berarti. Kulepas semua pakaiannya sehingga dia telanjang bulat, sementara diriku masih berpakaian. Putih mulus tubuhnya kunikmati, karena kami tidak mematikan lampu.

Kucium seluruh tubuhnya yang berdiri tegak di depanku. Seperti cacing kepanasan, Cici menggeliat dan mengerang. Seluruh badannya merinding dan menggigil. Ketika ciuman dan jilatanku sampai ke daerah kemaluannya, Cici mengerang hebat sambil meremasi rambutku.

“Hegh.. Harrch.. Enak sekali. Kaki saya lemes Harch.. tolong akhhu heh..!” erangan yang terdengar sangat merangsang bagiku.

Sekali-sekali kuraba dan kuremas lembut buah dadanya yang menggunung itu, sangatlah seksi dan merengsang berahiku.

“Harch heehh please..! Aku lemas sekali nich.. auch..!” lenguhnya semakin tinggi.

Aku segera mengangkatnya ke tempat tidur dan melanjutkan jilatan-jilatan ku di daerah surganya. Tidak terasa, sudah lebih dari 10 menit aku memberinya pengantar kenikmatan, seolah ia sudah sangat
pengalaman. Sampai akhirnya, aku terkejut karena ia menjadi seperti kejang, meremas kepalaku dan menekannya ke vaginanya.

“Harchh.. aku mau.. augh..!” lenguhnya meninggi. Wow.., dia sudah orgasme. Ada sedikit cairan kental keluar dari vaginanya, hangat dan nikmat. Dalam keadaan terengah-engah masih kujilat bibir vaginanya. Lenguhan-lenguhannya seperti tidak mau berhenti. Terkulailah gadisku lunglai seperti tanpa daya. Kupeluk dan kucium bibirnya dengan mesra dan cinta. Aku sengaja menahan diri, untuk memberinya kesempatan lebih dulu.

“Gimana Ci, enak..?” tanyaku, “Kamu pernah seperti ini sebelumnya..?” “Aku nggak tahu pasti bayanganmu tentang diriku, Har. Mungkin kamu menganggap aku perempuan murahan. Tapi sungguh, ini pertama kali aku merasakan kenikmatan yang tak terlukiskan. Biasanya, aku hanyamasturbasi saja. Aku mau mempersembahkan keperawananku pada orang yang kucintai.” jawabnya.

“Jadi kamu masih perawan..?” tanyaku dengan heran.

“Ya, aku masih perawan. Dan aku akan mempersembahkannya untukmu. Aku sangat mencintaimu, Har.”

Jawaban ini membuat hatiku runtuh, sebab biasanya aku berpacaran dengan wanita-wanita yang sudah tidak perawan.
“Cici aku minta maaf, tapi sepertinya aku tidak sanggup melanjutkan.

Aku belum mengatakan, gimana latar belakang dan keadaanku sebenarnya.”

keinginanku untuk menjelaskan dipotong Cici.

“Har, aku sudah tahu

kok. Aku tanya sama teman-temanmu di sana. Dan mereka memberi tahu apa adanya. Jadi, aku sudah tahu dan siap untuk menjadi madumu.” Jawabnya dengan centil sambil mencubitku.

“Yang bener nih..?” tanyaku sambil tertawa, bahagia sekali rasanya.
Kutengok arlojiku, sudah jam 11 malam.

“Kamu nggak mau pulang nengok Papa-Mama Ci..?”

“Kan sudah saya bilang, saya bolos dan kamu harus merahasiakannya, Oke..!”
Dia membalikkan badannya sehingga menghadapku, kulonggarkan pelukanku dan dia seperti tersadar. “Lho.., jadi kamu tuh masih berpakaian to..?

Ya ampun, malu nih..! Payah kamu. Ayo dong, kamu juga buka baju..!”

Aku segera membuka baju. Cici memandang dengan penuh rasa ingin tahu. Tanpa sadar, burungku yang tegang sekali ternyata telah mengeluarkan cairan bening.
“Har, burungmu besar sekali. Muat nggak ya..?” tanyanya sambil memandangi penisku yang coklat kehitaman.

Ukurannya sebenarnya tidak lah besar, tergolong kecil lah karena hanya sekitar 14 cm.

“Kok ada cairan beningnya sih..?”

“Ya iya, aku kan juga merasakan kenikmatan dengan memberimu yang tadi itu.”

“Har, kasih tahu dong gimana aku bisa memberimu kenikmatan seperti yang kurakakan tadi..!” pintanya.

“Learning by doing aja ya.” jawabku.

Setelah memberi tahu cara-caranya, aku lalu rebahan. Masih dengan agak canggung, Cici mulai memegang, menggosok dan memijat penisku, juga buah pelirnya.

“Ooh.. Cici, enak sekali..!” gumanku menikmatinya.

“Mulai dikemut dong Sayang..!” pintaku.

Cici dengan agak ragu memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya. Pada awalnya agak sakit, karena sesekali terkena giginya, tapi kemudian Cici menjadi lebih pintar. Kuluman atas penisku menjadi lebih lembut dan nikmat sekali.

“Kemut, jilat dan raba semuah.. Ci..!” pintaku karena mulai menanjaklah kenikmatan itu.

Karena sering kali tidak tahan, aku menggoyangkan pantatku. Sehingga, jilatan bagian bawah buah pelir seringkali salah ke daerah sekitar anus. Dia memejamkan mata, jadi dia tidak tahu, tapi aku dapat merasakan kenikmatannya.

“Oougghh.., enak sekali Ci..!” erangku tiap kali daerah duburku terjilat. Pada awalnya aku memang tidak sengaja, tapi kemudian sesekali kupelesetkan karena nikmatnya. Aku belum pernah mengalami kenikmatan ini dari wanita mana pun.

Kenikmatan mulai memuncak dan aku meminta Cici untuk mengulum penisku, karena aku sudah mendekati puncak.

Cici mengulum sambil menggerakkan kepalanya ke atas-bawah dan kadang memutar. Dan sampailah puncak kenikmatan itu.

“Aauugghhrhh.. aku keluarhh..!” erangku sambil meremas rambut Cici dan memegangnya erat agar tidak lepas.

Cici terkejut karena semprotan spermaku yang kusemburkan air nikmat itu ke dalam mulutnya, yang membuatnya menelan sambil gelagapan.
Sisa spermaku menetes dari mulutnya.

“Kenapa dikeluarkan di mulutku Har..?” Cici memprotes.

“Sama saja Sayang, kamu tadi kan begitu juga. Enak kan..?” aku menimpali sekenanya.

Semula ia terlihat jengkel tapi kemudian tersenyum, paham.
Jam 12 malam sudah. Satu sama. Cici melihat ke penisku dan heran.

“Lho kok jadi kecil dan pendek. Tadi besar sekali sampai mulutku nggak muat..?”

“Ya iya dong Sayang, kalau lagi bobok yang cuma 3 cm, tapi kalau bangun jadi tambah besar, hebat ya..!”

“Trus kalau mau bikin besar lagi, caranya gimana..?” Cici tanya sambil meremas-remas penisku.

“Kalau mau agak lama, ya gitu, diremas, diraba. Kalau mau cepet ya dikemut lagi.”

Dan tanpa diminta, Cici segera mengemut batang penisku, yang kemudian memang langsung membesar pada ukuran penuhnya. Aku tidak mau ketinggalan, kubalikkan badanku sehingga kami mempraktekkan posisi 69.

Cici sepertinya menjadi bangkit gairah dan melenguh-lenguh sambil mengulum batang penisku.

Setelah kami sama-sama penuh gelora dan napas kami telah tersengal-sengal penuh kenikmatan, Cici bertanya,

“Gimana lanjutnya Har..?”

“Kamu bener udah siap..? Kamu nggak

nyesel nanti..?” kutanya Cici karena aku sebenarnya mendua, ingin menjaganya sekaligus ingin menuntaskan hubungan asmara kami. “Aku kan sudah bilang. Aku siap untuk mempersembahkan keperawananku buat kamu. Jadi mulailah, gimana..?”

Mendengar jawaban ini, akal sehatku padam. Segera aku berlutut di antara selangkangannya Kutempelkan batang penisku ke vaginanya.

Menggesekkannya dan sedikit menekannya.

“Ouuch Har.., enak sekali..! Terusin Har..! Aahh..!” lenguhnya mulai merasakan kenikmatan.

“Cici, yang pertama ini agak sakit, tapi hanya sebentar. Kamu akan terbiasa dan mulai merasakan nikmatnya. Tahan ya..!” sambil kutelungkupi badannya yang mungil itu.

Kucium bibirnya dengan penuh nafsu dan kusedot kuat-kuat. Kucium dan kugigit-kecil puting susunya. Cici mendesah nikmat. Kucium lagi bibirnya kuat-kuat. Dan ketika itulah kutekan batang penisku masuk ke liang senggamanya. Cici memelukku erat terhenyak. Pastilah dia menahan sakit.

Setelah batang penisku masuk sepenuhnya, kubiarkan ia di dalam, diam. Terus kucium bibirnya sambil kubuat kedutan-kedutan kecil di kemaluanku. Cici ternyata melakukan refleks yang sama. Otot vaginanya juga membuat kedutan-kedutan kecil, yang semakin lama terasa seperti tarikan-tarikan halus, menyedot batang penisku, seolah meminta lebih dalam. Aku mulai mengayun-ayun pelan dan mulai kurasakan ujung kamaluanku menyentuh liang rahimnya.

Oooh nikmat sekali. Inilah alasanku, mengapa aku selalu lebih senang dengan wanita bertubuh mungil. Tubuh yang dapat memberiku kenikmatan lebih. (Tapi kalau adanya yang tinggi, ya nggak nolak, hehe..)

Ayunanku mulai lebih lancar dan berirama. Cici sepertinya sudah tidak sakit lagi. Atau barangkali kenikmatan ini telah mengalahkan rasa sakitnya.

“Gimana Sayang, enak..?”

“Oouuh Har.., terusin..! Lebih keras.., lebih cepat.. hegh.. ooh.. Har nikmat sekali Sayang..!”

“Cici, nanti aku semprotkan maniku di dalam atau di luar..?”

“Terserah, apa pun yang membuat kita nikmath hegh..!”

“Kalau nanti kamu hamil gimana..?”

“Biarin, biarin, aauchh..!”

Kami bicara sambil menggoyang badan kami. Dengan refleknya Cici mengimbangi setiap sodokan dan goyanganku. Kalau aku cepat, dia pun mempercepat. Kalau aku melambat, dia pun begitu. Sambil menggoyang, kulumat bibirnya, kusedot dan kugigit-gigit kecil buah dadanya.

Belum lima menit kami mendayung lautan kenikmatan, Cici kelihatan mulai lebih liar. Goyangan pinggulnya menjadi lebih cepat dan tidak terkendali. Pelukannya menjadi lebih erat. Dan dia melenguh dengan hebat dan aku merasakan denyutan-denyutan otot vaginanya.

Ayunan batang kemaluanku kubuat menjadi lebih kuat tapi tetap pelan untuk memberikan kenikmatan yang lebih. Dua, satu.

“Ooch.., Har aku capek sekali, tapi kamu belum ya..?”

“Kita istirahat dulu deh, nanti lagi..!”

“Jangan Har, jangan lepaskan, kita teruskan, kupuaskan kamu, gimana pun..!”

Cici mulai menggerakkan pinggulnya. Ayunan batang kemaluanku kuteruskan. Agak tidak tega aku sebenarnya. Tapi Cici sepertinya agak memaksa. Jadi, sambil berpeluk dan berguling kami terus mengayun, mendayung kenikmantan. Orgasmeku yang kedua biasanya memang agak lama,
kadang aku harus menunggu 10-20 menit.

Dan begitulah, Cici mulai melenguh kenikmatan, dia mulai mempercepat dayungan perahu mungilnya. Aku mengimbangi. Betapa nikmatnya. Dan rasa nikmat ini menjadi berlebih-lebih lagi, karena aku memberikan kenikmatan pada gadisku yang mungil, cantik dan menggairahkan ini.

“Hhegh.. Har..

Har.. oh Sayang, aku mau sampai lagi..! Oooh cepat.. cepat.. lebih keras..!” lenguhannya datang lagi bersamaan dengan urutan-urutan lembut pada batang penisku.

Aku menjadi semakin bernafsu. Cici mulai lemas. Benar-benar lemas.
“Har, kamu belum juga ya Sayang..? Ayo dong Say..! Kasihanilah aku, sudah lemes banget nich..!” Cici mengiba dan memuncakkan birahiku.

Kogoyang dengan liar penisku dalam vaginanya, terus dan terus sampai akhirnya, “Cici, ough.. ach.. terimalah air maniku Say, nikmatilah siraman kenikmatanku.. Hegh..!”

Dan aku pun sampai pada pelabuhan kenikmatan yang kudambakan. Kusemprotkan maniku sejadinya. Walaupun maniku sudah habis, tapi kedutan kenikmatan terus kurasakan pada penisku, apalagi vagina Cici terus mengurutku.

Walaupun sudah orgasme, batang kemaluanku masih tetap tegang penuh. Tidak seperti ini biasanya. Kami berpelukan, berciuman. Kuelus dan kukemut susunya yang besar menantang itu. Beberapa saat sampai akhirnya kami benar-benar terkulai lemas. Habis tenaga kami. Basah kuyup badan kami oleh peluh kenikmatan.

Kutengok TV yang masih menyala tanpa ditonton dan tanpa suara. Buletin Malam RCTI. Waahh, berati sudah jam satu lebih. Lama sekali kami bercinta penuh gairah, nafsu dan sayang. Cici merebahkan kepalanya di dadaku. Sesaat kemudian, kami ke kamar mandi bersama-sama.

Saling memandikan di bawah siraman air hangat yang membuat kami segar kembali. Kadang kami saling berpelukan sambil menggesekkan tubuh kami. Oohh.., nikmatnya dunia.

Kami kembali mengobrol dengan tubuh hanya berbalut handuk. Dari cara duduknya, Cici secara tidak sengaja mempertontonkan bukit surganya padaku, membuat batang penisku tetap tegak berdiri. Aku memesan makanan ringan, teh panas untuknya dan susu untukku sendiri. Cici menggoda, berjalan mendekatiku menyodorkan buah dadanya, memasukkan puting susunya ke mulutku. Tepat memang, karena aku duduk di tempat tidur.

“Susuku yang dua ini sudah

kupersembahkan padamu, nggak cukup ya..? Kok masih pesan susu ke Room Service. Susu siapa sih yang dipesan..?” godaan ini membuat Cici dan aku tertawa terbahak-bahak. Kami bergulingan sambil berpelukan. Bahagia sekali rasanya.

Pesanan kami telah sampai dan kami menikmati dengan saling menyuapi. Ketika Cici mau berdiri, dia menyenggol gelas susu. Sehingga ada sedikit yang terciprat ke dadanya. Untung susu itu hangat saja. Cici mencari tissue, tapi kucegah. Kurebahkan dia di tempat tidur, kujilat susu yang ada di atas dadanya sambil kujilat puting susunya. Cici mengerang kenikmatan.

“Nakal kamu ya..!” katanya sambil bangkit dan mencubitku.

“Har, kok burungnya bangun terus sih..? Aku sudah capek sekali, kamu masih mau lagi ya..?”

“Ya masih dong, tapi nanti saja. Kita bobok dulu yuk..!”

Akhirnya kami rebahan. Kubalikkan badannya membelakangiku. Mau tidak mau, batang penisku masuk juga ke selangkangannya. Tapi aku diam saja.

Sesekali Cici mengurut batang penisku dengan vaginanya. Berkedut-kedut. Tanganku mengelus-elus buah dadanya. Kami mungkin sudah sangat lelah, sehingga tanpa terasa kami tertidur, dengan penisku berada dalam vaginanya. Tidur yang sangat nikmat.

Hari Sabtu, hari libur, hari malas. Aku biasa bangun jam 10 pagi. Tapi hari ini molor sampai jam 12. Kami bangun mandi berbenah sedikit untuk siap-siap jalan-jalan. Penisku tetap tegap dari tadi pagi, karena aku sangat menikmati asmara ini. Di depan Cici, kutelepon anak-anakku. Mereka bersama dengan baby sitter dan nenek mereka.

(Jangan salah menduga, mereka tetap terurus kok.) Kami mengobrol kurang lebih 30 menit. Aku senang, mereka pun senang. Aku bilang bahwa aku akan pulan hari Minggu siang, setelah mengantar Cici ke bandara, tentunya. Cici pun mengirim salam untuk mereka.

Ketulusan Cici mengirim salam pada anak-anakku membangkitkan gairahku yang tidak tertahankan. Kubuka celananya jeans-nya dan tanpa pemanasan kusenggamai Cici dari belakang sambil berdiri. Cici menanggapi dengan gelora membara pula. Vaginanya yang semula kering segera membasah membuat gesekan-gesekan kenikmatan kami menjadi menggila. Napas Cici tersengal-sengal.

Goyangannya menjadi lebih liar, kadang maju mundur kadang memutar. Sekehendaknya Cici mencari kenikmatan di liang senggamanya. Goyanganku pun menjadi lebih cepat dan keras.

Tiba-tiba Cici membalikkan wajahnya, “Cium, Harr..!” Langsung kucium bibirnya sambil kuremas-remas gemas buah dadanya yang besar itu. Ternyata ini adalah saat-saat puncak orgasmenya. Vaginanya meremas-remas batang penisku, berdenyut-denyut. Ini membuatku kesetanan. Kegenjot vaginanya keras-keras sampai tubuh Cici berguncang-guncang. Tidak lebih dari 5 menit, kusemburkan maniku dalam vaginanya. Luar biasa, cepat sekali.

Setiap semprotan mani kusiramkan dengan sodokan-sodokan keras penuh kenikmatan. Banjirlah vaginanya dengan siraman air maniku. Cici dan aku ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekeluar dari kamar mandi, dia memelukku erat sekali, menciumku mesra sekali.

“Har, aku terima kamu apa adanya, rela aku jadi pendampingmu, apapun statusku. Itu tidak terlalu penting, aku sangat mencintaimu, juga sayang dan kasihan pada anak-anakmu. Tapi aku sadar, bagaimanapun aku tidak akan jadi ibu mereka. Udah deh, yuk kita jalan-jalan dulu..!”
Kami jalan-jalan di Ancol, mengunjungi semua tempat hiburan sampai malam hari.

Malam Minggu yang melelahkan tapi juga sangat membahagiakan. Sampai akhirnya, kami mojok di pantai dekat kuburan Belanda, yang paling sepi. “Waktu cepat sekali berlalu ya Harr..!” Cici membuka pembicaraan setelah beberapa saat kami berdiam dan lamunan kami berjalan entah kemana. Yang jelas, aku hanya membayang-bayangkan, gimana kelanjutan hubungan ini.

“Begitulah Say.. Gimana kalau kamu menunda sehari lagi..?” tanyaku tanpa harap, sebab aku tahu ini tidak mungkin.

Cici hanya terdiam. Aku pindah ke jok belakangan diikuti Cici.

Direbahkannya kepalanya di pangkuanku. Batang kemaluanku pun langsung menegang keras. Cici merasakannya dan langsung membuka celanaku. “Harh, si Adik bangun lagi.” sambil tangannya mengelus-elus batang dan lidahnya mulai menari di ujung penisku.

Aku tidak mau kalah, celananya kulepas sehingga aku dapat secara leluasa meraba, mengelus bulu-bulu halus di vaginanya.
“Heeggh, terusin Harr.. yang dalam..!” pintanya.

Jari tengahku pun mulai kumasukkan dalam liang senggamanya yang sudah sangat basah. Cici berkelojotan lebih liar, semantara aku sendiri merasakan penisku sudah waktunya mendapat perlakuan lanjutan.

“Cici,

aku sudah nggak tahan..!” kataku sambil membimbingnya agar duduk di pangkuanku, menghadapku, sehingga kakinya dapat bertumpu di jok. Dikocok-kocoknya penisku sambil kami berciuman dan kemudian dibimbingnya kemaluanku itu masih pada liang kenikmatannya. Pelan tapi pasti, amblaslah seluruh batang penisku. Aku dan Cici sama-sama tertahan ketika ujung penisku menyentuh pintu rahimnya.

Cic menggerakkan pinggulnya maju mundur, meskipun kami saling berpagutan.Merangsang sekali. Tidak tahan lagi aku untuk tidak melumat buah dadanya yang besar berayun-ayun ketika Cici bergerak ke atas-bawah. Cici menjadi lebih liar dan gerakannya menjadi lebih dahsyat. “Har, remas susuku sekeras-kerasnya, aku sangat menikmatinya..! Please Har..!” pintanya. “Ntar sakit dong Ci, aku nggak..” jawabanku dipotongnya.
“Biarin, biarin.., aku sangat menikmatinya..! Siksalah aku dengan nikmatmu Har..! Membuatku lebih nikmat hegh..!”

Aku baru sadar bahwa Cici tampaknya agak senang dengan sadis.

Kuremas keras susunya, kugigit agak keras karena takut menyakitinya. Cici menjadi lebih liar dan melenguh agak keras.

“Say, ough.. ough.. nikmatnya Say, aku keluar lagi, ouch ach.. ini nikmat sekali..!” dan Cici pun mengejang hebat.

Tidak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa Cici dapat seperti ini. Entah mengapa, aku justru menjadi sangat sulit untuk mencapai orgasme. Cici tampaknya menyadari hal ini.

“Say, nggak apa-apa kok, aku sungguh menikmatinya, gemasilah diriku sesukamu..!”

“Kita kembali ke hotel yuk Ci, malam sudah mulai larut..!”

Cici kelihatan agak bingung, karena aku tidak menyelesaikan puncak-puncak pendakian kenikmatan itu.

“Say, kulayani kamu semalaman ini, kita nggak usah tidur, ya..?” pinta Cici ketika kami memasuki pintu kamar.

Aku mengiyakan saja. Cici memesan berbagai makanan kecil dan biasa, susu kesukaanku yang dipesan Cici sampai 3 gelas. Room Service mungkin heran, ya..? Kami sempat ngobrol sebentar sampai Cici memintaku untuk melanjutkan puncak-puncak pendakian kenikmatan yang sempat teputus.

Cici langsung membuka seluruh pakaiannya dan tubuh mungil indah itu berdiri tegak di hadapanku.

“Har, kamu diam saja. Aku akan melayanimu habis-habisan..!” Dan sambil berkata begitu, Cici membuka bajuku pelan-pelan sambil mencium dan menjilati dadaku. Ooh nikmat sekali. Lalu giliran celanaku dibukanya, sambil menjilati dan menciumi penisku yang sudah tegangmemerah. Aku seperti majikan yang dilayani oleh seorang dayang. Pahaku,kakiku, pantatku, semua dielus, dicium dan dijilat. Aku tidak tahu Cici belajar dari mana, atau barangkali naluri saja.

Dengan posisiku masih duduk di kursi, Cici membalikkan badan, duduk di pangkuanku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Gerakan-gerakan lembut dilakukannya. Tubuhnya menggeliat-geliat karena kuremas lembut buah dadanya sambil kuciumi dan kujilat punggungnya. Beberapa saat emudian, Cici melenguh dan mengejang lagi. Dan lagi denyutan-denyutan itu kurasakan.

“Hugh Say, kenapa jadi aku yang sampai duluan..? Nikmat sekali rasanya, kamu mau kuapakan supaya sampai..?” semua ini dikatakan Cici sambil terus menggoyang pinggulnya.

Aku mengajaknya naik ke ranjang. Kuarahkan dia sehingga dia siap dengan posisi doggy style. Cici menurut saja. Kutusukkan batang penisku amblas dalam vaginanya dan kogoyang dengan keras dan cepat. Lama sekali kunikmati posisi ini, karena dari belakang aku dapat menikmat kemolekan tubuhnya dan meremasi buah dadanya. Akhirnya, aku tidak kuasa lagi menahan tekanan hebat dalam penisku, karena remasan-remasan vagina yang tidak kunjung habis.

“Ci.., aku mau keluar niich..! Tahan ya Sayang, jangan sampai lepash..!” dan kogoyang pantatku keras-keras sampai akhirnya, “Aachh..!” teriakku dengan keras menyertai semprotan-semprotan maniku yang membajiri liang vagina Cici.

“Say, goyang terus jangan berhenti..! Aku juga mau sampai lagi, ooh..!” pinta Cici. Aku yang sebelumnya mulai melemas kembali menggoyang kemaluanku dengan lebih cepat dan keras.

Cici akhirnya menjerit, “Saych..!” dan denyut-denyut kenikmatan itu kembali mengurut-urut penisku. Kami rebah kehabisan tenaga. Badan kami basah oleh peluh. Pendakian kami akhirnya sampai juga pada puncak kenikmatan bersama-sama. Sambil masih berpelukan, kami saling meraba daerah-daerah kenikmatan kami. Sampai akhirnya kami betul-betul lemas. Tidak berdaya.

“Yuk berendam yuk..! Biar nggak capek..” kuajak Cici ke kamar mandi untuk berendam air hangat.

Setelah air penuh. Kami pun berendam, di ujung bath tub saling berhadapan. Kakiku kadang-kadang usil untuk mempermainkan selangkangan Cici, yang membuatnya sesekali memejamkan mata. Pastilah nikmat.

“Har, tadi waktu kamu dari belakang, jari dan burungmu sesekali menyentuh lubang duburku, kok enak yach..?” Cici membuka pembicaraan yang mengejutkanku.

Mungkin secara tidak sadar aku telah menyentuh duburnya tadi, karena gerakanku yang liar penisku seringkali lepas. Dan aku pun seringkali sambil terpejam meremas-remas pantatnya yang aduhai, indah dan merangsang.

“Kamu mau nggak melakukannya lagi..?” tanya Cici. Aku mengiyakan, karena aku terbayang adegan-adegan yang pernah kutonton di BF. Mungkin Cici tipe wanita yang suka coba-coba, meski kadang itu
menyakitkan dirinya.

Setelah mandi dan beristirahat entah berapa lama, kami memulai akivitas lagi. Seperti janjiku, aku meminta Cici untuk menungging agar pantatnya lebih terbuka. Kuelus lembut pelan-pelan lubang pantatnya. Kuciumi dan lalu kujilati.

Entah apa yang kulakukan ini, karena aku belum pernah melakukannya. Terpikir olehku, mungkin ini akan menjadi anal seks yang pertama. Cici sudah memberikan keperawanannya padaku, sebanarnya itu sudah luar biasa bagiku. Tapi ini, tampaknya akan menjadi lebih dahsyat lagi.

Cici tampak sangat menikmati perlakuanku. Desahannya sangat merangsang, membangkitkan gairahku yang makin membara. Batang penisku sudah menjadi sangat tegang. Cici memegangnya dan, ya ampun.., dia mengarahkan batang kemaluanku ke anusnya. Seperti sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, kugesek-gesekkan penisku ke anusnya.

“Ooch Har, enak sekali

Say..! Aach..!” kata Cici sambil menggerakkan pantatnya, seolah menginginkan kenikmatan di seluruh permukaannya.Bayanganku pada adegan-adegan BF menguasai pikiran dan nafsuku.

“Ci, boleh nggak kumasukkan kontolku ke duburmu..?” Cici tampak terkejut, tentu dia tidak mengira.

“Memangnya nggak jijik..?”

“Nggak tahu deh, aku hanya ingin mencobanya.” jawabku sedikit bohon. Padahal aku sangat ingin mencobanya karena adegan BF itu. Cici mengatakan terserah saja. Akhirnya kucoba juga. Sangat sulit, karena Cici kesakitan dan selalu menghindarkan lubang pantatnya.

“Ci, jangan bergoyang terus..! Susah nih, pasrahlah..!” pintaku padanya. Entah dapat ilham dari mana. Akhirnya kupaksa Cici telungkup dan kutindih pantatnya, sehingga ia tidak akan dapat banyak bergerak.

Kululuri penisku dengan ludahku sehingga menjadi lebih licin, seperti di BF. Dengan agak memaksa dan penuh nafsu, kutekan batang penisku masuk ke anusnya.

“Har, sakit..! Stop..! Ach..!” Cici memekik kesakitan. Tapi panisku sudah amblas dalam anusnya. Aku terdiam. Cici kadang mengejangkan lubang anusnya, sehingga memberiku kenikmatan. Cici masih
telungkup menutup wajahnya dengan bantal.

“Kalau memang enak, terusin..! Tapi pelan-pelan..!” katanya kemudian. Aku pun segera mengayun sepelan mungkin. Ooh, nikmat sekali rasanya. Belum pernah kunikmati kenikmatan seperti ini. Mungkin karena Cici menjadi lebih rileks, sodokanku pun menjadi lebih lancar. Kuangkat pantat Cici sehingga aku dapat menyusupkan tanganku, agar dapat meraba vaginanya. Cici mengeliat-geliat.

Tampaknya dia sudah mulai menikmati. Vaginanya menjadi lebih basah. Desahannya pun terus terdengar. Aku menjadi semakin menikmati pengalaman baru ini. Kenikmatan puncak yang diberikan oleh gadisku, yang sangat mencintaiku.

Jari tengahku kumasukkan dalam lubang vaginanya. Cici sangat menikmatinya dan vaginanya pun menjadi basah sekali.

“Har, dua jari supaya lebih terasa..!”

Maka kumasukkan jari telunjukku dalam lubang nikmat itu. Cici menjadi lebih gila. Goyangannya menjadi semakin hebat, sehingga aku tidak perlu menggoyang, karena tanganku harus menjangkau lubang nikmatnya itu.

“Harh.. har.. aku mau sampai Har..! Ochh Har.. Aach..!” tinggi lenguhannya dan banjirlah vaginanya.
Aku menjadi lebih bersemangat menggenjot anusnya dan aku pun tidak dapat menahan laju air maniku. Cret.. cret.. cret.. kutumpahkan air nikmatku dalam anusnya dengan denyut-denyut kenikmatan yang tiada taranya.

Kami ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah itu. Cici mence gahku untuk mencuci penisku sendiri. Cici memandikanku dengan gosokan-gosokan yang lembut. Aku sungguh seperti seorang majikan yang dilayani seorang dayang. Belum pernah aku mengalami seperti ini. Tidak terasa, hari sudah pagi. Kami harus bersiap-siap karena jam 10:00 Cici harus ke bandara.

Akhirnya kuantar Cici ke bandara. Air mata Cici membasahi pipinya. Kami berpelukan. Ciuman kami pun tidak tertahankan. Pandangan orang-orang di sekitar kami pun terarah pada sepasang manusia. Kami tidak menghiraukannya Cici harus kembali ke M. Sesak rasanya dada ini. Tapi kami saling berjanji akan menjaga cinta kami

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Memek Keponakan Khusus Buat Aku appeared first on Doyanbokep.

Cerita Sex Kakak Ocha

$
0
0

Cerita Sex | Cerita Dewasa Terbaru | Cerita Ngentot | Cerita Mesum | Cerita ABG | Cerita Porn | Cerita Seks Dewasa – Kakak Ocha. Kisah ini merupakan kisah nyata yaitu pengalam sex yang aku alamai sebelum menikah dengan istriku petualanganku mulai dari umur 11 sampai 26 tahun, perkenalkan namaku Dedi umurku saat ini 29 tahun dan aku berkeluarga dengan istriku yang namanya Rini, tapi dalam ceritaku ini yang aku ceritakan bukan tentang istriku melainkan dengan kakakku.

Cerita Dewasa Kakak Ocha

cerita sex sedarah, cerita ml sedarah, cerita ngesex sedarah, sedarah cerita, cerita hubungan sedarah, cerita sedarah bergambar, cerita ngetot sedarah, cerita 18 sedarah, cerita sedarah keluarga, cerita sedarah panas, cerita sedarah baru, daftar cerita sedarah, cerita seks sedarah, cerita sedarah kakak, cerita bokep sedarah, cerita nakal sedarah, cerita ngntot sedarah, cerita sedarah adik, cerita sedarah new, cerita sedarah terkini, cerita sedarah 18, cerita wanita sedarah, cerita cerita sedarah

Cerita Sex Kakak Ocha

Kejadian ini bermula saat saya masih duduk di bangku kelas 5 SD, umur 11 tahun. Kakak saya duduk di Bangku SMP kelas 2. Kami 3 bersaudara, Kakakku anak pertama, dan Aku anak terakhir dari 2 saudara laki laki. Kedua Orang Tuaku Kerja d perusahaan Rokok swasta terbesar di Kota Tahu Jawa Timur.

Ocha (Nama Kakak), punya tubuh yang proporsional saat kelas 2 SMP, BH sudah penuh dengan Isi payudaranya , Puting kecil dengan lingkar puting coklat yang menggairahkan. Tingginya saat itu msh 154, berat badan 38, BH 32 B. Wajah standard nilai 7, kulit kuning langsat dan berbulu halus di tangan dan kakinya.

Kejadian pertama terjadi saat aku sedang sakit typus, setelah opname di RSUD Gambi*** di kediri selama 15 hari, saya diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. 3 hari setelah rawat jalan d rumah, kedua orang tuaku pergi ke Surabaya untuk menghadiri acara nikahan selama 3 Hari. Untuk itu, selama ibukku tidak ada, Ocha kakakku merawat dan menjagaku setiap saat (kebetulan saat itu libur sekolah untuk tingkat SMP).

Hari Pertama, Kakak yang malamnya tidur sekamar denganku bangun, bersih bersih rumah, tidak lupa sambil masak air hangat untuk menyeka tubuhku !!! Hampir tidak ada keganjilan dan nafsu apapun yang tersirat di wajah kakak, dia membuka smua bajuku hingga tinggal CD ku yang tertinggal.

Kakak menyeka, mengusapkan sabun dengan penuh kasih sayang, sabar dan telaten. Malam harinya Kakak menemaniku tidur di kamar, dia serius membaca sebuah buku kadang kadang terdengar desahan Nafas berat keluar dari mulut Kakak hhhhheeeehhh .!!!!

Hari Kedua, seperti biasa setelah bangun kakak bangun dan beres2 rumah, jam 8 kakakku Ocha ke kamar masih memakai baju tidur, membawa Ember berisi air hangat untuk menyeka tubuhku lagi , aku membuka bajuku sendiri kecuali CD ku. Pandangan kakak terlihat lain, dia mengamati semua bagian tubuhku !!!

Kakak: dek biar gak pusing adek rebahan aja sambil kakak seka tubuhnya. Iya mbak, jawabku. Nafas berat mengawali kakaku saat mulai menyeka tubuhku !!!

Kakak: mbak nyekanya gak pake kain ya dek biar bisa gosokin badan adek , biar rata ngasih sabunnya. Iya mbak, Jawabku. Kakak mulai membasuhkan air d tubuhku usapan usapan tangan kakakku membuat sedikit geli (merangsang) tubuhku !!! Hingga tanpa sadar Penis Kecilku berdiri tegak di balik sangkarnya.

Kakakku: CD nya di lepas aja ya dek, biar mbak bisa bersihkan selangkangannya .!!! Jangan tho mbak, isiiin aku (Jawabku). Tapi kakakku tetep melorotin CDku sambil bilang udah ga usah isin khan sama kakaknya sendiri.

Waaahh kebelet pipis tho dek kok burunge ngaceng (berdiri) kata Kakakku Ocha.

Aku jawab gak mbak, khan tadi udah pipis waktu mbak nyapu !!!

Lahhh terus kenapa iki kok gerak2 ngaceng gini manuke goda Ocha Kakakku, sambil mbasuh air hangat di selangkangan testis dan pahaku.

Aku merasakan geli yang aneh di tubuhku saat Ocha nyentuh lembut testis sambil sesekali nyenggol Penisku yang udah gundul di khitan saat umur 8 tahun ., aku spontan bilang .mbak udah mbak geliii jadi pingin pipis. Ocha kakakku malah senyam senyum , sambil bilang tunggu sebentar ya mbak Ocha ambilkan tempat pipis.

Ocha keluar Kamar, tidak lama masuk kamar tapi tidak membawa ember tempat pipis , malah ganti baju daster. Loh mbak mana tempat pipisnya , tanyaku bingung.

Ocha diam saja, malah naik keatas tempat tidur , sambil bilang udah dek Dedi tenang ae , nurut kata mbak biar cepet sembuh. Iya mbak jawabku.

Kakak langsung megang burung kecilku di sabun di usap usap kemudian di basuh air dan di lap pake handuk (Mbak tambah geli pingin pipis mbak .rengekku).

Tiba Tiba Kakakku naik ke atas tubuhku , sambil mengangkat ke atas baju dasternya .(Aku makin bingung apa yang mau di lakukakan mbak Ocha)

Ocha bilang dek pipisnya di sini aja ya !!! (Sambil tangannya nunjuk ke vaginanya)
Belum sempat aku jawab Kakakku sudah megang Penisku di tempelkan di Vaginanya kemudian di gosokkan ke Vaginanya !!!

Uuuuhhhh Dedi ., mbak Ocha pingin kamu pipis di dalam sini , mbak Ocha pingin Dedi cepet sehat jadi buanglah pipis dek Dedi di sini (vagina) !!!

Aku tidak paham apa yang di lakukan mbak Ocha, tapi aku melihat wajah mbak Ocha memerah, bibirnya di gigit sambil payudaranya di remas2 , ooowwwggghh ooouuhhgg suara dr mulut kakak saat vaginanya bergesekan dengan penisku.

Akupun menahan geli dan semakin tegang saja penisku .eeeehhhhhmmm mbaaak Gelliii mbaak gelii tenan ,

Mbak Ocha megang penisku aku merasakan Penisku seperti di tekan masuk pelaaaan ke dalam sebuah lubang , tahaaan ya dek Dedi .burungnya mau tak masukkan ke tempeknya mbak Ocha, biar dek Dedie bisa pipis di dalamnya , aku mengangguk iya mbak, jawabku.

Kakakku makin kuat nekaaaan dan nindih penisku , tampak sedikit kesulitan dan menahan rasa sakiit saat menekaaan penisku ., aaaahhhhh sakiiiit .Dediiiieee .(Sambil ambruuk di atas tubuhku) , teriakan mbak Ocha saat aku merasakan penisku masuk ke dalam sebuah lubang sempiit geliii angeet dan berdenyut.

Aku merasakan sebuah cairan meleleh di pahaku , setelah beberapa saat mbak Ocha bangun dan melihat darah keperawanannya mengalir , dan membersihkan darahnya dengan handuk !!!
Setelah itu Ocha melepas smua bajunya dan naik lagi di atasku ., siiaaap ya dek mbak mau ngeluarkan pipismu , mbak Ocha megang dan nuntun penisku.

Sekali tekan udah lgsg masuk blessss , aaahh ehhhhhmmm .suara desahan kakakku , mbak Ocha nuntun tanganku untuk meremas susunya , remes pentile mbak Ocha Dedi remes diii .aaahhh .sambil terus menggoyangkan pantatnya !!!

Eehhhmm tempek mbak Ocha enak gak ayoo dii pipisnya keluarkan di dalam ya mbak Ocha enakk dii tempek mbak Ocha kedut kedut racauan kakakku, sambil terus jepit genjot goyang penisku di vaginanya.

Ahhhhh .sayaaaang .Dedi mbak Ocha mau pipiiiiisssss .srrrrrrr .serrrrrrr ahhhhh .enakk banget arrr .oooouuughhh !!!! Aku memang merasakan sebuah cairan hangat keluar dari vagina Ocha, Vaginanya menjepit dan menghisap kuat penisku (Orgasme), akupun merasakan sebuah sensasi luar biasa nikmatnya !!!

Mbak Ocha ambruk lagi mencabut vaginanya dari penisku , rebahan di sampingku sambil mencium dan bilang dek jangan bilang siapapun yaa ini rahasia kita , mbak Ocha sayang Dedi Dedi harus janji akan menjaga rahasia yang mbak lakuin tadi sama Dedi.

Iya mbak, jawabku. Mbak Ocha meluk dan minta di ciumi payudaranya.

Malam hari, setelah kakak membaca buku ,Ocha mengunci pintu, dan naik ke atas kasurku (ada 2 kasur).

Mbak tidur sini ya , mbak mau ngelonin Dedi biar hangat dan cepat sembuh !!!

Iya mbak, jawabku. Mbak Ocha , yang kita lakukan tadi kok geli enak itu apa namanya mbak tanyaku.
Ohhh itu namanya Ngembik (Kawin, Kentu, Ngesex) jawabnya.

Laah tadi tempeknya kok berdarah mbak, tanyaku lagi !! Itu namanya darah perawan Dediee ., kalo pertama pasti keluar darahnya jawab kakakku sambil meluk dan nyium keningku.

Apa Dedie mau Ngembik lagi sama mbak Ocha ??? Belum sempat jawab mbak Ocha sudah nafsu mencium bibirku , ehhmm ehhhmm mbaaak Ochaa pingin lagi sayaaang , pingiiin pipiss enak lagii .rengek Ocha sambil nyiumi bibirku.

Mbak , burungku ngaceng lg .!!! Kataku. Mbak Ocha lgsg ngusap megang dan ngocok penisku , dia sangat nafsu bajuku lgsg di buka smua kakakku juga membuka bajunya BH dan CD nya !!!

Aku lgsg beranikan diri nyentuuh ngreemas2 payudara Ocha yg masih mulus dengan puting kemerahan , Aaahhhhh .adikku udah mulai pinter nih goda mbak Ocha sambil nyium bibirku lagi dan membelai lembut penisku yang makin tegang.

Kakakku bangun dari posisi rebahannya, dan bilang deek mbak mau ngemut Pelimu ya ., belum jawab kakaku sudah memasukkan penis kecilku ke dalam mulutnya .,
aaahhh .eehhhmm sSsssttt mbakk gelii mbaak geliii mbakk !!! Ocehku. Mbak Ocha bilang ssseeeeettt (Sambil isyarat utk nutup mulut) jangan rame, nanti kakakmu kedengaran ucapnya. Akupun ngangguk dan menahan geli di emut kakak sambil merem melek njambak rambut Ocha Kakakku !!!

Deeekk .gantian tempek mbak Ocha di emutin ya ,bisik Kakakku.

Aku pun bangun, Ocha rebahan dan membuka lebar pahanya nuntun tubuhku naikin tubuh Ocha dengan posisi terbalik (69), jilatin arr .!!!

Dengan agak jijik krn lendir dan bau anehnya aku beranikan nempelkan mulut ke Vagina Ocha , aku usap2kan bibirku nekaaan vagina yg mash belum banyak rambutnya. Setelah terbiasa dg baunya, aku mulai berani membuka mulut

Gigit lembut vaginanya .jilatin vagiananya dan menghisap lendir2nya .!!! Kakakku meracau gerakan tubuhnya tdk karuan, pantatnya naik turun menahan geli jilatan lidah di vaginya !!! Aku juga merasakan kakaku ngemutin penisku nyedotin buah zakarku , suara desahan tertahan malah mbuat kami makin bergairah.

Ahhh ehhhmm .Dedie, masukkan penismu ke tempek mb.Ocha, mbak dah ga tahan arr .pinta Kakakku !!!

Akupun bangun, mbak Ocha nuntun aku untuk duduk di hadapannya mbuka lebar kakinya , nuntun penisku dan tekan dekk , ehhmm .blesssss seleeepp .penis kecilku masuk smua ke liang Vagina Ocha , ehhhmm .ehhhmmm .!!!! Maju mundurkan penismu, rebahan dan emut susu mb.Ocha sayaang ucap kakakku.

Sambil rebahan aku genjot vagina kakakku suara ceplak ceplok makin kencang suara deritan lendirnya makin terdengar dg lahap aku mencium dan menghisap puting kakakku aku gigit dan tarik2 putingnya .!!!

Aahh ahhh ssttt enak banget Dedie peli mu enak banget mbak Ocha sayang Dedi mbak Ocha pingin ngembik terus sm Dedi pipis di dalam ya sayaang racauan kakakku , dengan nafas terengah aku terus nusuk2 vagina Ocha .geli anget dan kedutannya membuat aku melayang !!!

Gantian dek mbak Ocha di atas , kamu duduk sandaran ya , mbak Ocha duduk di pangkuanmu !!! Ucapnya. Aku nurut saja mbak Ocha lgsg megang penis dan memasukkan lagi ke dalam vaginanya , uuhhh uuhhhm ahhaahh enAk sayaang jilatin terus pentil mb.Ocha gigiti pentilnya ucap kakak sambil terus goyangin maju mundur pantatnya !!!

Tidak berapa lama kepalaku di tekan kuat ke dalam payudaranya .goyangannya makin tak terkendali guncangannya makin liar daaan .mbaaak mau pipissss Dedii .mbak sampee .mbakkkkk .ngembes tempeknya (Bersmaan itu aku mersakan cairan hangat nikmat luar biasa membanjiri penisku) kedutan vagina kakakku menjepit kuat penisku

Terasa nikmat luar biasa, seperti mau pipis tapi ga keluar pipisnya (Orgasme tanpa mengeluarkan sperma, karena belum Baligh) Nafas mbak Ocha dan aku terengah engah mbak Ocha meluk erat tubuhku nyium dahi pipi dan juga bibirku , makasih ya sayang .makasih dah mbuat mbak pipis enak lagi !!!

Sama sama mbak, Dedie juga sayang td Dedie juga pipis rasanya tapi ga terasa keluar pipisnya tapi enak banget rasanya mbak .!!!

Hari Ketiga, siang hari saat kakak ke 2 tidur sehabis sekolah , Mb. Ocha ngajak aku bangun dari kamar. Katanya mau di bersihkan mandi air hangat di kamar mandi.

Aku berjalan dan masuk kamar mandi , mb.Ocha masuk dan ngunci kamar mandi , aaahh .ngembik lagi ini (pikirku). Buka bajunya sayang pinta Ocha. Iya mbak, jawabku , mbak Ocha mo ngajak ngembik di kamar mandi ya godaku.

Ahhh km ini arr tahu aja rencana kakak jawabnya sambil jongkok nyiumi penisku.

Aku duduk di pinggir bak mandi , ngocok2 penisku ,ahhhh .mbak .emutin mbak emutin penisku !!!

Pasti sayang .jawabnya, sambil masukkan penisku ke dalam mulutnya .lidahnya njilatin ujung penisku , ooohhhhh gilaaaa .gak terbayangkan rasanya , kurang lbh 5 mnt Ocha terus ngocok penisku di mulutnya ,!!!

Kemudian dia bangun dan nungging tangannya pegangan bak mandi , Dediii tusuk mbak dari belakang yaaa ., cepetan sayang mbak ga tahan pengEn banget.

Akupun turun sambil berdiri aku masukkan penisku ke lubang vagina kakakku yang sudah aku ketahui d mana letaknya ., sleeeeepppp !!!! Ehhhhmmmm Dedi makin lama makin ga tahan pingin Ngembik dengan kamu .mbak Ocha terangsang terus .ocehan kakakku.

Aku terus sodook vagina Ocha,,,sambil ngremas payudaranya dr belakang , bokong Ocha maju mundur ngikutin irama kocokan Penisku , cairan vagina kakaku terasa banjir dan menghangatkan batang penisku , pantat Ocha makin liar goyangan maju mundur naik turun membuat penisku makin nikmat dlam jepitan Vaginanya , aahhh mbaak vaginanya enak banget angeeet lendirnya jepit terus mbak .ocehku.

Makin lama aku makin paham dengan seksual jika mbak Ocha sudah bergoyang gak karuan akupun juga smkn kencang nyodokin penisnya ke vaginanya .!! Lebiiih kenceng sayaaang lebih dalaaam .lebih kuaaat lg .remas payudara mb.Ocha .pukul pukul pantat mbak Ocha !! Pinta mb.Ocha.

Akupun nglakuin smua permintaannya daan .mbak Ochaa keluaaarrr pipissssnya Dedi aaahhhhh .ahhhhhh .aaaahhh jerit nya dg nada pelaaan !!! Tampak cairan bening keluar netees ngalir jatuh dari lubang vaginany !!!

Tapi aku masih blm merasakan pipis keluar dr penisku , tanpa bicara aku terus genjot vaginanya .aku pegang pinggang Ocha .ceplook ceplook .(Suara adu pantat dg paha) .dan mbaaakkk .aku pipis juga kayakknya aahhh arrrrgghhhh .!!!! Jeritku !!!

Aku merasakan ada penisku kedut2 d dalam vagina mb.Ocha !!! Makin nikmat rasanya dan anget !!! Setelah sma puas kakakku memandikan tubuhku dan mbuka pintu kamar mandi.

Setelah kejadian itu aku dan mbak Ocha selalu melakukan kegiatan bersetubuh di berbagai tempat dan kesempatan.

Pada saat aku duduk kelas 1 SMP, aku mengalami mimpi basah , aku cerita pada mb.Ocha kalo aku mimpi bercinta dg seseorang, dan ngompol d celana.

Kakakku menciumku .dan bilang itu tandanya kamu sudah dewasa dan bisa membuat mb.Ocha hamil kalo bersetubuh dengan mb.Ocha ucapnya sambil megang penisku. Setelah mb.Ocha suci (menstruasi) nanti kita coba bukOchan ya ar , mbak buat kamu keluar pipisnya kental,putih dan terasa makin nikmat.

Akupun di suruh membaca bukunya ternyata buku Cerita Dewasa. Semua yang di ajarkan kakakku bersumber dari alur cerita di buku tersebut.

Setelah 5 hari, kakakku sudah suci dari menstruasinya , sepulang sekolah kakakku bilang , Dedi mbak Ocha siap di Setubuhi lho nanti malam, kamu udah baca buku mbak Ocha blm??? Sudah mbak, Dedi siap pipis di tempik mb. Ocha.

Malamnya, mbak Ocha pura2 mbantuin aku ngerjakan PR d kamarku, Kakakku laki2 sering tidur di musholla sama temen2 sebayanya Jadi mlm itu aku dan kakak belajar bareng di Kamar !!!

Ketika kedua orang tuaku blm tidur, kami belajar sambil sesekali berciuman, ngremas dan ngraba vagina mb.Ocha, peniskupun tak luput dari emutan emutan singkat kakakku, mbuat kepalaku pusing bergairah dan tidak konsentrasi belajar.

Lampu ruang TV sudah mati, pertanda kedua orang tuaku sudah tidur , aaahhh ini saatnya melakukan persetubuhan sedarah untuk pertama kalinya setelah Akil Baligh .bisikku dlm hati.

Deek mbak Ocha siap di apain aja lho, nikmati tubuh mbak Ocha kapanpun Dedie mau !!! Ucapnya, IYa mbak mlm ini aku mau pipis di mulut mbak Ocha (Seperti kisah dalam buku cerita dewasa mbak Ocha). Boleh boleh silahkan pipis di mana aja kamu suka sayang , jawab Ocha sambil mulai menciumiku dan mbuka bajunya.

Akupun mulai mencium mulut mb.Ocha menghisap lidahnya menggigit lembut bibirnya , ciuman basah, liar, menggebu yang membuat kami sulit bernafas karena saling memuaskan nafsu bibir saat berciuman.

Kali ini aku bener2 menguasai keadaan (Hasil baca buku dewasa) sambil terus cium bibir aku mulai meremas remas payudara mb.Ocha putingnya sudah tegang berdiri, daging susunya mengeras , desahan nafas mb.Ocha makin tidak karuan tangan Ocha liar megang dan ngocok penisku ehhhhmm aaaahhh kegiatan slg merangsang yang luar biasa liar.

Tubuh mb.Ocha aku rebahkan aku mulai mencium leher, telingan .turun ke bahu turuun ke bukit kencangnya !!! Suara aaaahhh .ssssshhhhtt keluar liar dr mulut mb.Ocha saat putingnya mulai aku cium .jilaaatin dan aku gigit sambil menarik putingnya dg bibir , pantatnya sampai terangkat nahan geli nikmat saat aku hisap kuat daging susunya sampe meraah .

Dediiiii enak sekali pemanasannya sayaaang mbak bener bener ga tahan dengan perlakuan Dedi teruuss dekk .aaahh !!!!

Aku serang payudara kakakku bekas hisapan merah merata d semua payudara mb.Ocha , tanganku mulai meraba dan menyusup ke balik CD mb.Ocha .ehhhhmm .uuusssshhh .suara mb.Ocha saat tanganku nyentuh gundukan daging vaginanya .!!! Hangat basaah dan kental aku rasakan di vaginanya .,

Sambil cium puting .tanganku terus nusuk2 lubang vaginanya aku tekan lubang pipisnya !!! Tubuh mb.Ocha bergoyang gak karuan ehhmm geli Dedii geliii .aaahhh nikmat .mb.Ocha ga tahan ayo masukkan sayaaang !!! Bentar mbak Dedi pingin puas ciumi smua tubuh mb.Ocha .!!!

Cairan vagina mb.Ocha aku usapkan di payudara dan putingnya .kemdian aku jilat dan hisap cairan itu sambil terus ngocok vaginanya .aku merasakan vagina mb.Ocha mulai makin basah mb.Ocha liar goyangkan pinggul dan pantatnya .(Tanda mau orgasme) aaahhh Dedii mbak Ocha ga tahan mau keluaaar.

Aku langsung lepas cd mb.Ocha aku benamkan wajahku di selangkangannya .aku ciumi dg ganas vaginanya aku gigit bibir vaginanya utk menyambut dan merasakan cairan orgasme mb.Ocha dan Dediii .b.Ocha mau keluaaar sayaaaang aaaaahhhhh .sssstttttsss pantatnya terangkat.

Tangannya menjambak dan menekan kuat kepalaku di vaginanya (sampe kesulitan nafas) akupun merasakan caiaran kekuningan, anget keluar ngalir dr lubang vaginanya ., akupun menghisap menjilati smua lendirnya dan mengusapkan dg mulut di smua permukaan vagina, paha, selangkangan mb.Ocha .!!!

Nafas mb.Ocha masih terengah engah , uuhhhh .mb.Ocha puas sayang Dedi makin pinter mbuat mb.Ocha melayang ,ksh waktu mb.Ocha istrht sayang .!!! Sambil bangun dan nyium bibirku yg masih belepotan dengan cairan vaginanya .!!!!

Setelah 30 menit istrht, aku dan mb.Ocha mulai saling meraba dan merangsang kali ini aku di rebahkan mb.Ocha megang dan ngocok penisku dg lembut sambil sesekali jilatin ujung penis mungilku eeehhmm geliii mbaak ,desahku ,a k pingin pipis d mulut mb.Ocha !!! Jangaan sayaang pipisnya di tempek mb.Ocha saja ., biar berkesan pengalaman pertama nyemburkan sperma di tempek mb.Ocha jwb Ocha.

Mbak baru saja suci, jd aman tidak akan hamil dek .!!! Tambahnya.

Mbak Ochaaaa aaahhh .angeeet mbaaak .desahku saat mulut mb.Ocha ngemut penisku ., mulutnya naik turun sambil sesekali lidahnya jilat2 penisku di dalam mulutnya ,
aaarrrggghhh .aagjjkaghfagj .ocehku saat ujung penisku di hisap kuat sllllrrrrrrppppp .ploook (Suara hisapannya). Tanganku mulai juga meraba vaginanya aku kocok sebentar dan cairannya sudah keluar membasahi vagina mb.Ocha !!!

Tampaknya mb.Ocha sudah tidak tahan , dia lgsg naik megang penisku nempelkan di mulut vaginanya di tekaaan .daan ehhhhmmm bleeeessss sleeeppp vaginanya menelan batang penisku !!! Akupun merem melek sambil megang pinggul mb.Ocha ,

Tangan mb.Ocha tampak meremas remas dan mlintir putingnya sendiri sambil naik turunkan pantatnya genjot penisku !!

Aahhh aahh uuuhhhh .uuuhhh .suaraku dan suara mb.Ocha nambah gairah suasana bercinta suara gesekan kelamin juga terdengar preeett .ploookk plooookk , ehhhmm .!!!! Goyangan mb.Ocha smkn cepat

Pantatnya maju mundur dan tubuhnya rebah di atasku , akupun menciumi dan mengigit putingnya , smkn kuat Ocha nekan payudara di mulutku , sekitar 7 menit aku smkn tidak tahan smkn terasa geli dan menegang penisku .

Seperti mau kencing , mbaak .enaak mbaaak lbh kenceng mbaak aku mau pipis kayaknya , desahku. Iya sayaaang pipiskan saja .mbak Ocha makin semangat dan makin liar muter muterkan pantatnya dan aaaaahhhhh aaahhhhhh aku melukk kuat tubuh mbak Ochaa .

Payudaranya aku hisaaap kuat nahan geli nikmat tiada taraaa .ccccrrrut cruuuuttt .cruuuttt. , akupun merasa penisku berkedut nyemburkan air kental nikmat di dalam vagina mb.Ocha .angeeett dekk .pipismu terasa nikmat di dalam vagina mbak Ocha , mb.Ocha nyium bibirku sambil sejenak bergenti goyang.

Nikmati angetnya spermaku. Panttanya di angkat penisku lepas tampak cairan puting kekuningan netes dr vaginanya jatuh d atas perutku ., angeeet !! Itu namanya sperma sayang ., pipis Dedi kalo udah dewasa saat bersetubuh dg perempuan ujar mb.Ocha.

Sejenak kemudian mb.Ocha masukin penisku lg .dan mulai menggoyangkan tubuhnya , ak masih lemes utk melawan penisku juga sudah agak mengecil mbak Ocha sibuk terus menancapkan , muter pantat

Maju mundurkan panttnya dan aku remas payudaranya ., kurang dari 4 menit mbak Ocha makin bergerak tidak karuan lagi badannya kelojotan kakinya gerak2 jepit perutku , Dediii mbak juga mau pipis .mbak mau keluar sayaaang ., pantatnya kenceng banget naik turun menghujam penisku penisku seperti terhisap dan di jepit kuat vaginanya , aaahhhh .uuuuhhhhhhhh .mbak pipis Dediiiii ssrrrr ssssrrrr caira n hangat membanjiri penisku .saat itu tubuh kakakku ambruk di atas tubuhku vaginanya terasa berkedut kedut , 2 menit Ocha diam menindih tubuhku,

Nafasnya tersengal sengal !!! Uhhh mbak bener2 puas Dedi mbak lemes .mbak sama Dedi baru kali ini bener bener puas dan ganas bercintanya mmmmuuaach mmmuach ciuaman mbak Ocha di bibir dan payudaraku.

Mbak Ochapun lepaskan vaginanya cairan sperma, cairan vagina tercecer dperut dan selangkangan kami .netes di kasur banyak banget cairan kenikmatan yang kami hasilkan mlm ini.

Rebahan sambil berpelukan dan membersihkan smua cairan yang menempel d tubuh kami.
Hanya pakaian dalam yang kami kenakan, dan istrht tertdr sampai bangun pada saat subuh. 1,5 jam permainan sex sedarah yang benar benar kami lakukan dengan sepenuh hati saat usiaku dewasa (akil baligh).

Setelah aku mampu menghamili, kegiatan sex kami lakukan dg hati hati , kalo aku pingin saat mb.Ocha subur kami hanya melakukan oral sex spermaku selalu di telan habis kakakku.

Saat kondisi mb.Ocha aman dr masa subur kami bercinta dengan semangat 45 dan sll keluar sperma d dalam vagina mb.Ocha.

Hal gila yang kami lakukan saat bercinta di alam, di sebuah pantai di Trenggalek Jawa Timur , saat liburan dengan keluarga. Nafsu seksual kakakku meningkat karena menjelang menstruasi. Kakakku selalu ngajak ML 2-3 hari sebelum jadwal menstruasinya. Karena bernafsu kami pamit jalan2 keluar sendiri pada malam hari jam 7 malam.

Kami langsung cari tempat aman, di antara perahu yg di tambatkan nelayan, dengan cepat kami berciuman, meraba dan mencium payudara, meremas dan mengocok vagina penis kurang dari 2 menit, kakakku nungging berpegangan badan perahu, CD nya di pelorotkan roknya di singkap ke atas.

Peniskupun hanya keluar lewat resleting , langsung aku tancapkan penisku di vagina kakakku gerakakkan liar pantat mb.Ocha smkin membuat aku bernafsu. Nikmat, ndredeg, was was kalo ada yang lihat bercampur jadi satu , tidak sampai 5 menit aku pun tidak tahan mbaaak aku ga tahaaaan mau muncraaat cruuuttt cruuut crruut sekita r 5x semburan aku rasakan muncrat d dalam vagina kakakku.

Maaf ya mbak aku ga tahan ucapku , udah gpp Dedie istirahat dulu , 2 menit kemudian mb.Ocha ngeluarkan penisku lg lgsg di remas di kocok dan di emut di dalam mulutnya. Aku berdiri bersandarkan badan perahu mbak Ocha duduk jongkok di depanku sambil maju mundurkan mulutnya mengOral penisku , kurang dari 4 menit Penisku berdiri lagi , aaahh dah siaap lagi dek Penismu kamu rebahan di dalam perahu ya !!! Aku pun nuruti keinginan mbak Ocha.

Mbak Ochapun naik ke atas perahu langsung tancap gas masukkan penisku k dalam vaginanya , mbak Ocha liar menggoyang tubuhnya tanganku nyusup di balik bajunya ngremas payudaranya.

Dalam gelap kami bercinta teriakan erotis kakaku juga kenceng goyangannya kuat sekali , perahunya pun sampai bergerak gerak !!! Suara ombak mengimbangi suara teriakan nikmat bercinta kami .!

Mb.Ocha liar naik turun, maju mundur, puter2 pantat ga tahan mbak Ocha rebahan payudaranya di keluarkan akupun dg lahap menikmati susu puting dan daging payudaranya , tanpa berlama2 krn rangsangan payudara , sekitar 6 menit akhirnya mb.Ocha pun keluar .mbak keluar Dediiiii .mb.Ocha pipis syaaaang .!!!

Aku merasakan tubuh mb.Ocha kejang nikmat saat aku memeluknya vaginanya berkedut, cairannya merembes penisku terasa di hisap dan di pijat dinding vagina mb.Ocha .!!! Makasih ya sayaaang kamu udah muasin nafsu mb.Ocha !!! .ciuaman bibir payudara sll jd penutup setiap orgsme.

Kamu masih mau di keluarkan pipisnya? tanya mb.Ocha.

Masih mbak .terlanjur tegang !!! Jwbku , kemudian ak di minta bangun dan duduk di pasir pantai , di kegelapan mbak Ocha tidur tengkurap di sebelahku mbentu posisi T, mbak Ochapun ngOral sex lagi penisku , sesekali di kocok pakai tangan !!!

Kurang lebih 10 menit .spermaku muncrat lagi d dalam mulut mb.Ocha dan di telan habis smua spermaku !!!

Kamipun istrhat aku rebahan mbak Ocha rebahan bantalan pahaku sambil megang penisku sesekali di cium ujung Penisnya. Setelah nafas kami teratur dan penisku jatuh lunglai mengecil kamipun berbenah, mbetulkan pakaian dan kembali ke dalam villa keluarga yang kami sewa sekeluarga. Senyum puas, manja dan genit mb.Ocha terpancar jelas d wajahnya !!!!

Petualangan sexual kami berakhir saat mb.Ocha kelas 2 smu, saat itu mb.Ocha dapat kesempatan pertukaran siswa di jepang selama 1 tahun. Sepulangnya dari jepang mbak Ocha sudah tidak mau lagi bersetubuh , mb.Ocha berubah penampilannya menjadi berjilbab !!!

Dan menahan sekuat tenaga untuk tidak melakukan sex sampai menikah. Akupun menuruti smua keinginan mb.Ocha. Sekarang mb.Ocha sudah menikah dan punya 2 anak, demikian juga saya sudah menikah dan punya anak 1.

Mb.Ocha memberiku pengalaman sexual luar bias, hal itu mbuat aku selalu tidak mampu menahan nafsu sexualku.

Akupun selalu mencari target cewek berjilbab (maaf bukan sara) utk aku jadikan pacar dan untuk memuaskan nafsu sexualku.

Kejadian sexualku semasa SMU aku ceritakan di kisah selanjutnya. Mohon maaf kalo cerita nyata yang saya buat kurang bagus pemilihan katanya.

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Cerita Ngentot / Kumpulan Cerita Dewasa

The post Cerita Sex Kakak Ocha appeared first on Doyanbokep.

Viewing all 1024 articles
Browse latest View live